poster kemitraan antara rumah sakit daerah ntt dengan rs rujukan nasional di jawa, bali dan...

1
Program kemitraan RS merupakan terobosan baru dalam mengatasi masalah kelangkaan dokter spesialis dan kurangnya akses masyarakat terhadap PONEK di wilayah seperti NTT, serta berkontribusi dalam penurunan AKI. Australia Indonesia Partnerhsip for Maternal and Neonatal Health is managed by Coffey on behalf of the Australian Government Evaluasi hasil program dilaksanakan oleh PKMK-FK-UGM dan organisasi profesi setiap 6 bulan dengan pemeriksaan laporan kinerja, catatan medis, audit kematian ibu dan neonatal, serta ketersediaan PONEK, dibandingkan dengan baseline. Program Sister Hospital telah berhasil meningkatkan pemanfaatan PONEK oleh masyarakat, dengan meningkatnya jumlah persalinan di 6 RSUD dari 6.811 (2011) menjadi 8.017 (2014), sekitar 22% dari prakiraan persalinan di wilayah yang dilayani; serta meningkatnya jumlah penanganan komplikasi obstetri dari 1.323 (2011) ke 2.472 (2014). Idawati Trisno Krishna Hort Henyo Kerong Yustina Yudha Nita Louise Simpson Di Provinsi NTT, pada tahun 2010, 6 RSUD di NTT tidak bisa menyediakan PONEK akibat kesulitan mendapatkan dokter spesialis, sedangkan kendala geografis menghambat rujukan ibu hamil ke RS Provinsi. KEMITRAAN RUMAH SAKIT DALAM MENURUNKAN KEMATIAN IBU DI NTT Hasil Pada fase awal, jumlah kematian ibu malah meningkat dari 14 (0,21% persalinan di RSUD) tahun 2011, menjadi 44 (0,53%) tahun 2013, akibat peningkatan jumlah pasien. Dengan peningkatan kinerja, jumlah kematian turun ke 26 (0,32%) pada tahun 2014. Dari 25 dokter umum yang mengikuti spesialisasi, 7 sudah kembali bekerja di RSUD asal, sedangkan alokasi dana program Sister Hospital dari 6 Pemda sudah mencapai Rp 42 miliar di tahun 2015. Kesimpulan Program ini dapat direplikasi di daerah lainnya yang serupa, tetapi dengan perhatian khusus kepada peningkatan kemampuan RSUD dalam menangani peningkatan jumlah pasien. Evaluasi Dengan bantuan teknis dari PKMK-FK-UGM dan dari program AIPMNH, Dinkes NTT memprakarsai kemitraan antara 6 RSUD tersebut dengan 6 RS rujukan di pulau Jawa, Bali dan Makassar. Program yang dikenal dengan Sister Hospital dimulai sejak 2011 sampai sekarang. Tujuannya untuk memberdayakan RSUD agar mampu menyediakan PONEK 24 jam dalam rangka menurunkan kematian ibu. Lingkup kegiatannya meliputi pengiriman tim residen/spesialis secara bergiliran ke RSUD, mengembangkan kapasitas RSUD dalam PONEK dan manajemen RS, serta mem- fasilitasi pendidikan dokter spesialis bagi dokter umum NTT. Program Sister Hospital Latar Belakang Informasi lebih lanjut: [email protected]

Upload: gerakan-kesehatan-ibu-dan-anak

Post on 25-Jan-2016

41 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Kemitraan antara rumah sakit daerah NTT dengan RS rujukan nasional di Jawa, Bali dan Makassar dalam Upaya Menurunkan Kematian Ibu (2015212: Idawati Trisno)Simposium Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak di Balai Kartini, Jakarta 19 - 20 Agustus 2015

TRANSCRIPT

Page 1: Poster  Kemitraan antara rumah sakit daerah NTT dengan RS rujukan nasional di Jawa, Bali dan Makassar dalam Upaya Menurunkan Kematian Ibu

Program kemitraan RS merupakan terobosan baru dalam mengatasi masalah kelangkaan dokter spesialis dan kurangnya akses masyarakat terhadap PONEK di wilayah seperti NTT, serta berkontribusi dalam penurunan AKI.

Australia Indonesia Partnerhsip for Maternal and Neonatal Health is managed by Coffey on behalf of the Australian Government

Evaluasi hasil program dilaksanakan oleh PKMK-FK-UGM dan organisasi profesi setiap 6 bulan dengan pemeriksaan laporan kinerja,

catatan medis, audit kematian ibu dan neonatal, serta ketersediaan PONEK, dibandingkan dengan baseline.

Program Sister Hospital telah berhasil meningkatkan pemanfaatan PONEK oleh masyarakat, dengan meningkatnya jumlah persalinan di 6 RSUD dari 6.811 (2011) menjadi 8.017 (2014), sekitar 22% dari prakiraan persalinan di wilayah yang dilayani; serta meningkatnya jumlah penanganan komplikasi obstetri dari 1.323 (2011) ke 2.472 (2014).

Idawati TrisnoKrishna Hort Henyo KerongYustina Yudha Nita Louise Simpson

Di Provinsi NTT, pada tahun 2010, 6 RSUD di NTT tidak bisa menyediakan PONEK akibat kesulitan mendapatkan dokter spesialis, sedangkan kendala geografis menghambat rujukan ibu hamil ke RS Provinsi.

KEMITRAAN RUMAH SAKIT DALAM MENURUNKAN KEMATIAN IBU DI NTT

Hasil

Pada fase awal, jumlah kematian ibu malah meningkat dari 14 (0,21% persalinan di RSUD) tahun 2011, menjadi 44 (0,53%) tahun 2013, akibat peningkatan jumlah pasien.

Dengan peningkatan kinerja, jumlah kematian turun ke 26 (0,32%) pada tahun 2014. Dari 25 dokter umum yang mengikuti spesialisasi, 7 sudah kembali bekerja di RSUD asal, sedangkan alokasi dana program Sister Hospital dari 6 Pemda sudah mencapai Rp 42 miliar di tahun 2015.

Kesimpulan

Program ini dapat direplikasi di daerah lainnya yang serupa, tetapi dengan perhatian khusus kepada peningkatan kemampuan RSUD dalam menangani peningkatan jumlah pasien.

Evaluasi

Dengan bantuan teknis dari PKMK-FK-UGM dan dari program AIPMNH, Dinkes NTT memprakarsai kemitraan antara 6 RSUD tersebut dengan 6 RS rujukan di pulau Jawa, Bali dan Makassar. Program yang dikenal dengan Sister Hospital dimulai sejak 2011 sampai sekarang. Tujuannya untuk memberdayakan RSUD agar mampu menyediakan PONEK 24 jam dalam rangka menurunkan kematian ibu. Lingkup kegiatannya meliputi pengiriman tim residen/spesialis secara bergiliran ke RSUD, mengembangkan kapasitas RSUD dalam PONEK dan manajemen RS, serta mem-fasilitasi pendidikan dokter spesialis bagi dokter umum NTT.

Program Sister Hospital

Latar Belakang

Informasi lebih lanjut: [email protected]