post orif fraktur acetabulum #1

4
  Anda Sella Permata Universita s Indonesia POST ORIF FRAKTUR ACETABULUM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang atau tulang rawan umumnya dikarenakan rudapaksa (Mansjoer, 2008). Fraktur adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh. Kebanyakan fraktur disebabkan oleh trauma dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang, baik berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung (Sjamsuhidajat & Jong, 2005). Dikehidupan sehari-hari yang semakin padat dengan aktifitas masing-masing manusia dan untuk mengejar perkembangan zaman, manusia tidak akan lepas dari fungsi normal muskuloskeletal terutama tulang yang menjadi alat gerak utama bagi manusia, tulang membentuk rangka penunjang dan pelindung bagian tubuh, serta tempat untuk melekatnya otot- otot penggerak kerangka tubuh. Namun f ungsi tulang dapat terganggu terutama karena mengalami fraktur. Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang, dan jaringan lunak di sekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap (Mansjoer 2008). Fraktur lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan dengan umur dibawah 45 tahun dan sering berhubungan dengan olah raga, pekerjaan, atau luka yang disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor. Sedangkan pada orang tua, wanita lebih sering mengalami fraktur daripada laki-laki yang berhubungan dengan meningkatnya insiden osteoporosis yang terkait dengan perubahan hormonpada menopouse (Reeves, Roux, Lockhart, 2001). Acetabulum merupakan pertemuan antara os illium, os i schium, dan os pubis yang bertugas sebagai mangkuk sendi. Fraktur acetabulum adalah fraktur mangkuk sendi tempat masuknya caput femur yang membentuk hip joint. Fraktur ini bisa terjadi karena benturan yang keras pada  pelvic, yang menyebabkan hentakan femur ke pelvis, misalnya dashboard injury. Ada dua penanganan fraktur. Yaitu konservatif dan operatif. Metode konservatif adalah  penanganan fraktur dengan reduksi atau reposisi tertutup. Dimana prinsip reposisi adalah

Upload: anda-sella-permata

Post on 09-Oct-2015

459 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang atau tulang rawan umumnya dikarenakan rudapaksa (Mansjoer, 2008). Fraktur acetabulum adalah fraktur mangkuk sendi tempat masuknya caput femur yang membentuk hip joint.

TRANSCRIPT

Anda Sella PermataPOST ORIF FRAKTUR ACETABULUM BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahFraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang atau tulang rawan umumnya dikarenakan rudapaksa (Mansjoer, 2008). Fraktur adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh. Kebanyakan fraktur disebabkan oleh trauma dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang, baik berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung (Sjamsuhidajat & Jong, 2005).Dikehidupan sehari-hari yang semakin padat dengan aktifitas masing-masing manusia dan untuk mengejar perkembangan zaman, manusia tidak akan lepas dari fungsi normal muskuloskeletal terutama tulang yang menjadi alat gerak utama bagi manusia, tulang membentuk rangka penunjang dan pelindung bagian tubuh, serta tempat untuk melekatnya otot-otot penggerak kerangka tubuh. Namun fungsi tulang dapat terganggu terutama karena mengalami fraktur. Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang, dan jaringan lunak di sekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap (Mansjoer 2008).Fraktur lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan dengan umur dibawah 45 tahun dan sering berhubungan dengan olah raga, pekerjaan, atau luka yang disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor. Sedangkan pada orang tua, wanita lebih sering mengalami fraktur daripada laki-laki yang berhubungan dengan meningkatnya insiden osteoporosis yang terkait dengan perubahan hormonpada menopouse (Reeves, Roux, Lockhart, 2001).Acetabulum merupakan pertemuan antara os illium, os ischium, dan os pubis yang bertugas sebagai mangkuk sendi. Fraktur acetabulum adalah fraktur mangkuk sendi tempat masuknya caput femur yang membentuk hip joint. Fraktur ini bisa terjadi karena benturan yang keras pada pelvic, yang menyebabkan hentakan femur ke pelvis, misalnya dashboard injury. Ada dua penanganan fraktur. Yaitu konservatif dan operatif. Metode konservatif adalah penanganan fraktur dengan reduksi atau reposisi tertutup. Dimana prinsip reposisi adalah berlawanan dari arah fraktur. Setelah reposisi, dilakukan immobilisasi untuk mencegah fragmen fraktur bergerak dan untuk memfasilitasi penyambungan tulang. Sedangkan metode operatif adalah dengan reduksi terbuka yaitu membuka daerah yang mengalami fraktur dan memasangkan fiksasi internal (ORIF).Pada kasus ini fraktur yang terjadi adalah fraktur transverse maka metode operatif ORIF menjadi penanganan yang paling efisien. Namun umumnya masalah yang muncul segera setelah operasi open reduction internal fixation (ORIF) adalah oedem atau bengkak, nyeri, keterbatasan lingkup gerak sendi, penurunan kekuatan otot serta penurunan kemampuan fungsional yaitu berjalan dikarenakan luka bekas operasi dan luka bekas trauma. Oleh karena itu fisioterapis berperan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut sehingga pasien dapat kembali beraktivitas secara mandiri tanpa keluhan.

Identifikasi MasalahBerdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang timbul dalam kasus ini adalah :1. Oedema2. Nyeri3. Keterbatasan ROM4. Penurunan kekuatan otot5. Gangguan mobilisasi6. Gangguan aktivitas sehari-hari

Pembatasan MasalahBerdasarkan permasalahan yang muncul akibat dari post pemasangan ORIF bisa menjadi luas, maka dalam makalah kasus konfrensi ini kami akan membatasi bahasan post pemasangan ORIF berdasarkan pasien yag kami temui di lapangan praktek, dlam hal ini RSPAD Gatot Soebroto. Yakni penatalaksanaan fisioterapi pada pasien Post ORIF Acetabulum et causa Fraktur Acetabulum Sinistra.Rumusan Masalah1. Apa definisi dari fraktur?2. Apa definisi dari ORIF?3. Bagaimana anatomi dan fisiologi pelvic dan hip?4. Apa etiologi dari fraktur?5. Bagaimana patofisiologi dari fraktur acetabulum?6. Bagaimana manifestasi klinis dari fraktur acetabulum?7. Bagaimana penatalaksanaan fisioterapi pada post ORIF acetabulum?

Tujuan PenulisanAdapun tujuan penulisan karya tulis ini dibagi menjadi dua yaitu :1. Tujuan Umuma) Makalah ini dibuat untuk memenuhi persyaratan kelulusan dalam praktek klinikb) Untuk menambah pengetahuan penulis dalam menangani masalah pada Post ORIF Acetabulum Sinistra et causa Fraktur Acetabulum Sinistra2. Tujuan KhususBagi mahasiswa :Dapat lebih mendalami hal-hal yang berkaitan dengan kasus post ORIF acetabulum ec fraktur acetabulumBagi pasien :Mengetahui hal-hal yang harus dilakukan untuk mempercepat proses rehabilitasi sehingga pasien dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.

Metode PenulisanDalam penyusunan makalah ini, metode yang digunakan adalah metode kepustakaan, yaitu membaca buku-buku dan juga literatur dari internet yang berhubungan dengan kasus yang diangkat. Selain itu juga metode observasi langsung pada pasien.

Sistematika PenulisanBab I merupakan pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II merupakan kajian teori yang meliputi definisi, patofisiologi, etiologi dari fraktur, anatomi dan fisiologi hip dan pelvic, definisi dan pengertian ORIF, serta penatalaksanaan fisioterapi pada kasus Post ORIF Acetabulum Sinistra et causa Fraktur Acetabulum Sinistra. Bab III merupakan pembahasan status pasien, serta Bab IV merupakan penutup yang berupa kesimpulan dan saran.

Universitas Indonesia