posisi kerja
DESCRIPTION
menggambarkan tentang posisi kerja yang baik guna memenuhi standar pada kesehatan pekerjaTRANSCRIPT
Kerja otot atau kerja fisik merupakan pusat kegiatan saat seseorang
bekerja. Otot merupakan salah satu organ terpenting yang menjadi sebab gerakan
tubuh, otot bekerja dengan jalan kontraksi dan relaksasi. Kontraksi kuat dari otot
yang berlangsung lama menyebabkan keadaan yang dikenal dengan kelelahan otot
yang merupakan penyebab terjadinya kelelahan kerja. Untuk mengetahui tingkat
kelelahan kerja akibat aktivitas fisiologis selama bekerja dapat dilakukan dengan
melakukan pengukuran denyut jantung, konsumsi oksigen dan tekanan darah.
Perancangan alat yang tidak ergonomis pada pekerja pabrik mengakibatkan
pengerahan tenaga yang berlebihan dan postur yang salah seperti memutar dan
membungkuk menyebabkan risiko terjadinya kelelahan dini pada pekerja
(Sarmauly dalam Muharmi dan Ariesyady, 2012).
Satu hal yang perlu mendapat perhatian dalam rangka meminimalkan
kelelahan kerja adalah ergonomi. Salah satu penelitian ergonomi mengenai
rancangan tempat duduk telah memanfaatkan teknik antropometris dan penilaian
subjektif terhadap rasa nyaman. Ergonomi sebagai ilmu yang berkaitan dengan
efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerjanya
seperti dengan cara mengupayakan suatu kondisi kerja yang sehat, nyaman,
efisien, dan ergonomis. Hal tersebut difungsikan agar menurunnya kecepatan dan
ketepatan kerja, kelelahan kerja, ketidaknyamanan tempat dan sarana kerja, dan
kesalahan manusia dapat dihindari dan dikurangi, sehingga dapat meningkatkan
produktivitas kerja karyawan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja
perusahaan (Puswiartika, 2008).
Secara fisiologis sikap atau posisi duduk yang keliru akan berakibat pada
kerusakan tulang belakang (punggung dipaksa melengkung), sakit leher,
pinggang, lutut, dan kaki (Sutanto dkk. dalam Puswiartika, 2008). Sikap atau
posisi duduk yang paling baik adalah sedikit lordosa (bagian tulang belakang,
tepatnya bagian kecil dari tulang belakang di atas pantat, secara alami
melengkung ke dalam atau mencekung) pada pinggang dan sedikit mungkin
kifosa (bagian tulang belakang melengkung ke luar atau mencembung) pada
punggung (Sutanto, dkk. dalam Puswiartika, 2008). Posisi ergonomi saat bekerja
mengupayakan kondisi kerja yang sehat, nyaman, efisien, dan ergonomis sehingga
dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kinerja perusahaan.
Muharmi, Ike dan Ariesyady, Herto Dwi. 2012. Penilaian Ergonomi Terhadap Beban dan Posisi Kerja Manual Material Handling Di Departemen Maintenance Support Service (Studi Kasus : Pt. Chevron Pacific Indonesia). Jurnal. Bandung: Institut Teknologi Bandung
Puswiartika, Dhevy. 2008. Peran Ergonomi dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja. Ragam Jurnal Pengembangan Humaniora. Vol. 8 No. 1, April 2008 47.