portofolio kejang demam

11
BORANG PORTOFOLIO Nama Peserta : dr. Nur Afida Fauzia Nama Wahana : RSUD PANTURA M.A SENTOT PATROL Topik : Kejang Demam Tanggal kasus : 30 Juni 2015 Pendamping : dr. Hj. Titin Ning Prihatini, M.H Kes Tanggal presentasi : Tempat presentasi : AULA RSUD PANTURA M.A SENTOT PATROL Objektif presentasi : Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil Deskripsi : Pasien berusia datang ke IGD RS karena kejang 1x, durasi sekitar 3 menit, kejang seperti menggigil seluruh badan, 1

Upload: wanda

Post on 10-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

hyh

TRANSCRIPT

Page 1: portofolio Kejang Demam

BORANG PORTOFOLIO

Nama Peserta : dr. Nur Afida Fauzia

Nama Wahana : RSUD PANTURA M.A SENTOT PATROL

Topik : Kejang Demam

Tanggal kasus : 30 Juni 2015 Pendamping :

dr. Hj. Titin Ning Prihatini,

M.H Kes

Tanggal presentasi :

Tempat presentasi : AULA RSUD PANTURA M.A

SENTOT PATROL

Objektif presentasi :

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa

Lansia Bumil

Deskripsi :

Pasien berusia datang ke IGD RS karena kejang 1x, durasi sekitar 3 menit, kejang

seperti menggigil seluruh badan, setelah kejang pasien menangis. Pasien juga demam

sejak satu hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluh batuk dan pilek sejak

dua hari sebelum masuk rumah sakit. Riwayat kejang demam sebelumnya disangkal.

Tujuan :

Mampu mengenali dan menangani kejang demam pada anak.

Bahan Bahasan :

1

Page 2: portofolio Kejang Demam

Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit

Cara membahas :

Diskusi Presentasi dan diskusi Email Pos

Data Pasien

Nama An. VF

No .Reg 10112206

Jenis Kelamin Perempuan

Usia 2 tahun

Alamat RT 02/02 Desa Lempuyang Kec Anjatan Kab

Indramayu

Masuk RS 30 Juni 2015

Data utama untuk bahan diskusi

1. Diagnosis / Gambaran Klinis

Pasien berusia datang ke IGD RS karena kejang 1x, durasi sekitar 3 menit, kejang seperti

menggigil seluruh badan, setelah kejang pasien menangis. Pasien juga demam sejak satu

hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluh batuk dan pilek sejak dua hari

sebelum masuk rumah sakit. Riwayat kejang demam sebelumnya disangkal.

Pada hari ke 3 perawatan, pasien masih mengalami demam terus menerus, mual, nyeri

ulu hati, pasien kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium ulangan dan didapatkan

penurunan jumlah trombosit. Tanda-tanda perdarahan dan kebocoran plasma tidak ada.

Diagnosis utama : Kejang Demam Sederhana, Demam Dengue

Gambaran klinis :

2

Page 3: portofolio Kejang Demam

- Keadaan Umum

Pasien tampak sakit sedang

Kesadaran compos mentis

- Tanda vital :

- Nadi : 100 x/menit

- Respirasi : 32 x/menit

- Suhu : 38,8’c

- Antropometri

BB : 9,5 kg

TB : 83 cm

Status Gizi : BB/TB : -1 SD

BB/U : -1 SD

TB/U : -1 SD

Kesan gizi baik

- Status generalis :

- Mata : CA -/-, SI -/-

- Jantung : BJ I/II regular, murmur (-), gallop (-).

- Paru : Suara nafas vesicular +/+, ronki -/-, wheezing -/-

- Abdomen : datar, supel, nyeri tekan ulu hati (+), hepar dan lien tidak

teraba, BU (+) normal

- Extremitas : akral hangat, crt <3”

- Neurologis : tidak didapatkan kelainan

2. Riwayat pengobatan

Alergi obat (-). Pasien belum meminum obat apapun. Keluhan baru pertama kali dialami.

3. Riwayat kesehatan dan penyakit

Riwayat kejang demam sebelumnya disangkal, riwayat penyakit khusus dan dirawat di

rumah sakit disangkal.

4. Riwayat keluarga

3

Page 4: portofolio Kejang Demam

Pasien lahir spontan di bidan pada usia kehamilan 9 bulan. Saat lahir langsung menangis.

Berat badan dan panjang badan saat lahir ibu tidak ingat (menurut bidan normal).

Riwayat kejang demam pada keluarga disangkal, riwayat epilepsi disangkal

5. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan

Pasien mendapat ASI eksklusif sampai usia 6 bulan, mulai diberikan MPASI sejak usia 6

bulan dan saat ini makan nasi dan lauk-pauk 3 kali sehari.

Pasien tengkurap usia 4 bulan, duduk usia 7 bulan, berjalan usia 13 bulan. Saat ini sudah

dapat merangkai kalimat sendiri.

6. Pemeriksaan laboratorium

Hematologi

rutin

30/6/2015 2/7/2015 3/7/2015 4/7/2015 5/7/2015 6/7/2015

Hemoglobin 10,7 g% 10,9 10,8 11,5 11,1 10,8

Leukosit 8.900 g% 5.100 4.200 7.100 8.700 8.700

Hematokrit 33 % 33% 34% 37% 35% 34%

Trombosit 197.000/mm3 126.000 97.000 84.000 71.000 86.000

4

Page 5: portofolio Kejang Demam

Daftar Pustaka

1. WHO, DEPKES RI, IDAI. 2009. Pelayanan kesehatan anak di rumah sakit. Pedoman

bagi rumah sakit rujukan tingkat pertama di kabupaten/kota. Jakarta.2009:16.

2. Behrman, Kliegemen, Jenson. Nelson Textbook of Pediatrics 17th edition. Saunders.

2004.

3. Pusponegoro HD, Widodo DP, Ismael S. Konsensus penatalaksanaan kejang demam.

Unit Kerja Koordinasi Neurologi Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta. 2006:h. 1–14.

4. Saharso D. Kejang Demam, dalam Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag./SMF Ilmu

Kesehatan Anak RSU dr. Soetomo, Surabaya; 2006:h. 271-3.

Hasil Pembelajaran

1. Mengetahui definisi, etiologi, manifestasi klinis, tatalaksana kejang demam

2. Mengetahui definisi, etiologi, manifestasi klinis, tatalaksana demam dengue

3. Pemeriksaan fisik dan penunjang demam dengue

5

Page 6: portofolio Kejang Demam

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio

1. Subjektif

- Pasien mengalami kejang 1 x, durasi 3 menit, seluruh badan, setelah kejang

menangis

- Pasien juga mengalami demam 4 hari, batuk dan pilek

2. Objektif

Pada pemeriksaan fisik didapatkan

- Keadaan umum tampak sakit sedang

- Kesadaran compos mentis

- Tanda vital dalam batas normal

- Nyeri ulu hati

- tidak didapatkan kelainan neurologis

Pada pemeriksaan penunjang didapatkan penurunan jumlah trombosit pada hari ke-4

demam sampai hari ke-7 demam. Pada hari ke 8 trombosit mulai meningkat. Terdapat

peningkatan hematokrit kurang dari 20%.

3. Assesment

- Kejang Demam Sederhana

- Demam Dengue

4. Planning

Terapi farmakologi

- IVFD RL 20 tetes/menit (mikro)

6

Page 7: portofolio Kejang Demam

Pemberian cairan ditujukan agar tidak terjadi kekurangan cairan akibat kebocoran

plasma. Pemilihan cairan ringer laktat lebih dianjurkan karena sifatnya yang isoosmolar

dengan cairan plasma darah.

- PCT fls 9 cc / 4 jam

Tidak ditemukan bukti bahwa penggunaan antipiretik mengurangi risiko terjadinya

kejang demam, namun para ahli di Indonesia sepakat bahwa antipiretik tetap dapat

diberikan. Dosis parasetamol yang digunakan adalah 10-15 mg/kgBB/kali diberikan 4

kali sehari dan tidak lebih dari 5 kali. Dosis ibuprofen 5-10 mg/kgBB/kali, 3-4 kali

sehari.

- Diazepam pulv 3x2 mg

Pemakaian diazepam oral dosis 0,3 mg/kgBB setiap 8 jam pada saat demam

menurunkan risiko berulangnya kejang pada 30 %-60 % kasus, begitu pula dengan

diazepam rektal dosis 0,5 mg/kgBB setiap 8 jam pada suhu > 38,5° C. Fenobarbital,

karbamazepin, dan fenitoin pada saat demam tidak berguna untuk mencegah kejang

demam.

- Diazepam iv 3 mg bila kejang

Biasanya kejang demam berlangsung singkat dan pada waktu pasien datang kejang

sudah berhenti. Apabila datang dalam keadaan kejang obat yang paling cepat untuk

menghentikan kejang adalah diazepam yang diberikan secara intravena. Dosis diazepam

intravena adalah 0,3-0,5 mg/kgBB perlahan-lahan dengan kecepatan 1-2 mg/menit atau

dalam waktu 3-5 menit, dengan dosis maksimal 20 mg.

Terapi non-farmakologi

- Edukasi penanganan kejang demam kepada orangtua

a. Meyakinkan bahwa kejang demam umumnya mempunyai prognosis baik.

7

Page 8: portofolio Kejang Demam

b. Memberitahukan cara penanganan kejang.

c. Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang berulang.

d. Pemberian obat untuk mencegah kemungkinan kejang berulang memang efektif

tetapi harus diingat adanya efek samping obat.

Beberapa hal yang harus dikerjakan bila kembali kejang :

a. Tetap tenang dan tidak panik.

b. Melonggarkan pakaian yang ketat terutama di sekitar leher.

c. Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan

muntahan atau lendir di mulut atau hidung. Walaupun ada kemungkinan lidah

tergigit, jangan memasukkan sesuatu ke dalam mulut.

d. Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang.

e. Tetap bersama pasien selama kejang.

f. Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti.

g. Bawa ke dokter atau ke rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih.

- Minum banyak air putih

- Awasi perdarahan dan tanda-tanda kebocoran plasma

8