portofolio dan kinerja
TRANSCRIPT
PENILAIAN PORTOFOLIO DAN KINERJA
MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata KuliahAsesmen Matematika
yang dibina oleh Bapak Prof. Drs. Gatot Muhsetyo, M.Sc.
Oleh kelompok 3:
NINING DARWATI (NIM. 140311808515)YULI SASTRIYANINGSIH (NIM. 140311808528)
UNIVERSITAS NEGERI MALANGPASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKANOVEMBER 2015
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penilaian merupakan bagian terpenting dalam kegiatan pembelajaran.
Penilaian digunakan untuk mengetahui kemampuan serta keberhasilan siswa,
dalam pencapaian tujuan-tujuan pembelajaran. Sehingga hal-hal yang terkait
dengan penilaian dalam pembelajaran perlu diperhatikan. Sudjana menyatakan
bahwa terdapat empat komponen penting dalam sebuah pengajaran, diantaranya
tujuan, bahan, metode, dan alat penilaian. Semua komponen tesebut harus
dipenuhi dalam proses belajar mengajar, karena setiap komponen saling berkaitan
dan saling berpengaruh satu sama lain.
Penilaian dalam kurikulum 2013 mempunyai kedudukan yang penting.
Siswa dinilai dari berbagai hal, yaitu: pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan terhadap hasil pembelajaran.
Penilaian pada pembelajaran matematika menuntut guru untuk melakukan
variasi jenis-jenis penilaian. Karena tuntutan kurikulum 2013 mata pelajaran
matematika menghendaki siswa untuk memiliki kemampuan memecahkan
masalah, menekankan pada komunikasi, dan keterampilan-keterampilan berpikir
kritis dan mencari hubungan antara konsep matematika dengan kehidupan nyata,
tidak dapat diukur dengan tes tertulis saja. Dengan demikian, dibutuhkan
alternative penilaian yang memenuhi tuntutan tersebut diantaranya adalah
penilaian portofolio dan penilaian kinerja.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana menilai portofolio
1.2.2 Bagaimana menilai kinerja
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui tentang Penilaian Portofolio
1.3.2 Untuk mengetahui tentang Penilaian Kinerja
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penilaian Portofolio
Pengertian Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan hasil karya peserta didik yang menyajikan
kemajuan, pencapaian, dan prestasi masing-masing siswa. Kumpulan tersebut
mencakup: a) partisipasi siswa di dalam memilih muatan atau isi portfolio, b)
kriteria seleksi, c) kriteria penilaian, dan d) fakta-fakta yang menggambarkan diri
para peserta didik. Sebuah portofolio dapat menggambarkan prestasi siswa pada
kurun waktu tertentu dan menyediakan data-data kemajuan siswa yang
bersangkutan untuk jangka waktu lama dan permanen. Portofolio juga merupakan
kumpulan informasi yang perlu diketahui oleh guru sebagai bahan pertimbangan
dalam menentukan langkah-langkah perbaikan pembelajaran atau peningkatan
belajar siswa.
Portofolio hendaknya:
a. Dibuat sendiri menurut kreativitas siswa.
b. Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk memilih dan menguji
kemajuan dalam bekerja, merefleksikan proyek secara komplit serta dapat
mengoreksi dan memperbaiki proyek yang lalu.
c. Didalamnya mencakup informasi yang sedang terjadi yang sangat berarti
bagi siswa dan berguna di dalam perencanaan pembelajaran yang
diperlukan di masa sekarang dan yang akan datang.
d. Dikumpulkan untuk menyampaikan kekuatan dan perkembangan siswa
dalam kerangka pencapaian kompetensi yang ditargetkan.
Perencanaan portofolio
Agar lebih terarah penggunaan portofolio harus dilakukan dengan
perencanaan yang sistematis melalui enam langkah dibawah ini:
1. Menentukan maksud atau fokus portofolio
2. Menentukan aspek isi yang dinilai
3. Menentukan bentuk, susunan atau organisasi portofolio
4. Menentukan penggunaan portofolio
3
5. Menentukan cara menilai portofolio
6. Menentukan bentuk atau penggunaan rubrik
Pemilihan isi portofolio
Pihak yang memilih ditentukan oleh tujuan. Apabila tujuan portofolio
lebih pada pemberian kesempatan kepada siswa untuk merefleksikan belajarnya,
maka siswa harus diberi kesempatan untuk memilih calon isi portofolio. Apabila
portofolio lebih ditekankan pada usaha guru untuk menilai dan memperbaiki
pembelajarannya, guru harus menentukan apa saja yang harus disajikan dalam
portofolio.
Guru dan siswa perlu bekerja sama untuk menentukan butir-butir yang
disajikan dalam portofolio. Dan setelah ada kesepakatan perlu dibuat daftar
kategori atau pedoman tertulis. Siswa perlu menjelaskan secara tertulis, mengapa
suatu butir atau topik perlu disajikan dalam portofolio masing-masing. Bila perlu,
siswa dan guru perlu melakukan diskusi tentang hal tersebut. Apabila hasil yang
menjadi tujuan portofolio, maka hasil kerja terbaik saja, atau hasil kerja terakhir
saja yang perlu dimasukkan kedalam portofolio. Akan tetapi kalau kemajuan
siswa lebih dipentingkan, maka portofolio harus berisi bukti-bukti tentang
perkembangan pengetahuan dan ketrampilan siswa atau perkembangan sikap
siswa.
Disamping, membantu siswa guru perlu mengambil sampel isi portofolio,
terutama dalam rangka memahami cara-cara siswa berpikir, bekerja, bekerjasama
dalam kelompok, dan bagaimana pemahaman siswa atas materi tertentu
berkembang. Guru atau pihak lain yang menugasi siswa membuat portofolio dapat
menggunakan kriteria tertentu untuk mengetahui cara-cara siswa mendekati
masalah atau perkara tertentu. Dalam hal demikian guru dapat mendiskusikan
kriteria itu dengan sesama guru atau dengan pihak luar tersebut. Selain menilai
guru sebaiknya memberikan komentar pada setiap butir isi portofolio, baik yang
berupa saran peningkatan belajar, maupun berupa pujian atas prestasi siswa yang
bersangkutan.
Guru harus menjelaskan tipe/jenis hasil karya siswa yang harus dikumpulkan
ke dalam portofolio. Berikut beberapa kriteria seleksi materi yang harus ada
dalam portofolio:
4
a. Hasil karya diseleksi dan benar-benar mempunyai arti/makna bagi siswa.
b. Hasil karya merefleksikan perkembangan dan atau pembelajaran di segala
bidang, berbagai konteks, serta berbasis bahan ajar atau materi yang
diajarkan sepanjang tahun ajaran.
c. Hasil karya berkaitan dengan kompetensi yang dikembangkan.
d. Hasil karya memperjelas tampilan/performen yang diharapkan.
e. Hasil karya harus menyediakan sebuah media untuk berbagi pengertian
antara siswa dengan guru, dengan siswa lainnya atau jika mungkin dengan
orang tua.
Materi-materi dalam portofolio harus selalu diberi tanggal dan diurutkan
untuk menggambarkan keseluruhan pekerjaan dari awal sampai yang terakhir.
Pengelompokan hasil karya berdasarkan bidang disarankan pada awal bab juga
akan membantu dalam mengorganisir materi dan fokus analisis serta interpretasi
berikutnya.
Hasil karya portofolio sangat beragam tergantung pada minat dan jenis
mata pelajarannya. Melalui portofolio memberi kebebasan siswa untuk berkreasi,
berimajinasi, dan berinovasi. Portofolio siswa untuk penilaian merupakan
kumpulan produksi siswa, yang berisi berbagai jenis karya seorang siswa,
misalnya :
a. Hasil proyek, penyelidikan, atau praktik siswa yang disajikan secara
tertulis atau dengan penjelasan tertulis.
b. Gambar atau laporan hasil pengamatan siswa, dalam rangka melaksanakan
tugas untuk mata pelajaran yang bersangkutan.
c. Analisi situasi yang berkaitan atau relevan dengan mata pelajaran yang
bersangkutan.
d. Deskripsi dan diagram pemecahan suatu masalah, dalam mata pelajaran
yang bersangkutan.
e. Laporan hasil penyelidikan tentang hubungan antara konsep-konsep dalam
mata pelajaran atau antar mata pelajaran.
f. Penyelesaian soal-soal terbuka.
g. Hasil tugas pekerjaan rumah yang khas, misalnya dengan cara yang
berbeda dengan cara yang diajarkan disekolah.
5
h. Laporan kerja kelompok.
i. Hasil kerja siswa yang diperoleh dengan menggunakan alat rekam video,
alat rekam audio, dan komputer.
j. Fotokopi surat piagam atau tanda penghargaan yang pernah diterima oleh
siswa yang bersangkutan.
k. Hasil karya dalam mata pelajaran yang bersangkutan, yang tidak
ditugaskan oleh guru (atas pilihan siswa sendiri, tetapi releva dengan mata
pelajaran yang bersangkutan).
l. Cerita tentang kesenangan atau ketidaksenangan siswa tehadap mata
pelajaran yang bersangkutan.
m. Cerita tentang usaha siswa sendiri dalam mengatasi hambatan psikologis,
atau usaha peningkatan diri, dalam mempelajari mata pelajaran yang
bersangkutan.
n. Laporan sikap siswa terhadap pelajaran
Hasil karya siswa (portofolio) dalam mata pelajaran matematika dapat
berupa : Ilustrasi buku, hasil rekaman kaset, video kaset, permainan beserta
peraturannya, poster, kuisioner, pedoman wawancara, hasil suatu program
komputer, hasil survey, hasil observasi, hasil eksperimen, opini, karangan, tulisan
yang dimuat dalam jurnal, kamus khusus, fotografi, laporan proyek individu,
contoh-contoh masalah yang dibuat siswa, hasil pemecahan masalah non rutin
yang menunjukkan hasil pemikiran yang orisinil, respons dari pertanyaan open-
ended atau masalah yang menantang, aplikasi penggunaan matematika dalam
bidang lain, dan sebagainya.
Keuntungan portfolio diantaranya adalah: memberikan gambaran lengkap
tentang pencapaian dan perkembangan siswa, melibatkan siswa dalam proses
penilaian dan mendorong siswa menilai dirinya sendiri, memotivasi belajar siswa,
dan mendorong perkembangan ketrampilan menulis siswa.
Penggunaan portofolio memiliki kelemahan, atau menghadapi kesulitan,
antara lain:
1. Penggunaan portofolio tergantung pada kemampuan siswa dalam
menyampaikan uraian secara tertulis. Selama siswa belum lancar
6
berbahasa tulis indonesia, penggunaan portofolio akan merupakan beban
tambahan yang memberatkan sebagian besar siswa.
2. Penggunaan portofolio untuk penilaian memerlukan banyak waktu dari
guru untuk melakukan penskoran, apalagi kalau kelasnya besar.
Oleh karena itu, portofolio yang ditugaskan untuk dibuat perlu disesuaikan
dengan kemampuan siswa berbahasa tulis Indonesia dan waktu yang tersedia bagi
guru untuk membacanya.
Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang
menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata.
Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara
perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta
didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.
Menurut Depdiknas (2002) portofolio adalah kumpulan hasil karya
seorang siswa, sebagai pelaksanaan tugas kinerja, yang ditentukan oleh guru atau
oles siswa bersama guru, sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan belajar, atau
mencapai kompetensi yang ditentukan kurikulum. Portofolio dalam arti ini dapat
digunakan sebagai instrumen penilaian atau salah satu komponen dari instrumen
penilaian, untuk menilai kompetensi siswa, atau menilai hasil belajar siswa.
Menurut Permendiknas (2013: 104) penilaian portofolio pada dasarnya
menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu
mata pelajaran. Akhir suatu periode karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh
guru dan peserta didik sendiri.
Sebagai instrumen penilaian, portofolio difokuskan pada dokumen tentang
kerja siswa yang produktif, yaitu bukti tentang apa yang dapat dilakukan oleh
siswa, bukan apa yang tidak dapat dikerjakan (dijawab atau dipecahkan) oleh
siswa. Bagi guru, portofolio menyajikan wawasan tentang banyak segi
perkembangan siswa dalam belajarnya, meliputi: cara berpikirnya,
pemahamannya, gagasan-gagasannya, sikapnya terhadap mata pelajaran yang
bersangkutan, dan sebagainya. Portofolio penilaian merupakan kumpulan hasil
kerja siswa yang sengaja diperbuat siswa untuk mengumpulkan bukti tentang
kompetensi, pemahaman, dan capaian siswa dalam mata pelajaran tertentu.
7
Penggunaan portofolio untuk penilaian bermanfaat, karena hal-hal berikut:
1. Portofolio menyajikan atau memberikan bukti yang lebih jelas atau lebih
lengkap tentang kinerja siswa daripada hasil tes dikelas.
2. Portofolio dapat merupakan catatan penilaian yang sesuai dengan program
pembelajaran yang baik.
3. Portofolio merupakan catatan jangka panjang tentang kemajuan siswa.
4. Portofolio memberikan gambaran tentang kemampuan siswa.
5. Penggunaan portofolio penilaian memberikan kesempatan pada siswa
untuk menunjukkan keunggulan dirinya, bukan kekurangan atau
kesalahannya dalam mengerjakan soal atau tugas.
6. Penggunaan portofolio penilaian mencerminkan pengakuan atas
bervariasinya gaya belajar siswa.
7. Portofolio memberikan kesempatan pada siswa untuk berperan aktif dalam
penilaian hasil belajar.
8. Portofolio membantu guru dalam menilai kemajuan siswa.
9. Portofolio membantu guru dalam mengambil keputusan tentang
pembelajaran atau perbaikan pembelajaran
10. Portofolio merupakan bahan yang relatif lengkap untuk berdiskusi dengan
orang tua siswa, tentang perkembangan siswa yang bersangkutan.
11. Portofolio membantu pihak luar untuk menilai program pembelajaran yang
bersangkutan.
Untuk menilai portofolio harus terlebih dulu tersedia rubrik penilaian.
Penilain portofolio hendaknya tidak hanya ditekankan kepada keberhasilan siswa
dalam memperoleh jawaban yang diinginkan oleh guru, tetapi lebih ditekankan
pada proses berpikir siswa yang terdapat atau tersirat dalam isi portofolio. Salah
satu cara penilaian portofolio, atau pembuatan rubrik, adalah dengan cara
menggunakan kriteria berikut.
1. Bukti terjadinya proses berpikir
2. Mutu kegiatan atau penyelidikan
3. Keragaman pendekatan.
8
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah
seperti berikut ini.
1. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio
2. Guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat
3. Peserta didik, baik sendiri atau berkelompok, mandiri atau dibawah
bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
4. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat
yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
5. Guru menentukan kriteria untuk menilai hasil portofolio
6. Minta peserta didik untuk menilai hasil kerja mereka secara
berkesinambungan
7. Jika memungkinkan, guru bersama-sama peserta didik membahas bersama
dokumen portofolio yang dihasilkan
8. Bagi yang kurang, beri kesempatan untuk memperbaiki karyanya, tentukan
jangka waktu penyelesaiannya
9. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas penilaian hasil
portofolio.
10. Bila perlu, jadwalkan pertemuan dengan orang tua
Dalam menilai portfolio idealnya guru dan siswa bersama-sama
menetapkan kriteria penilaian sehingga diketahui oleh kedua belah pihak. Berikut
contoh penetapan kriteria penilaian yang akan membantu guru memberikan
penilaian secara holistik dan menjaga konsistensi panilaian siswa lainnya.
1. Kriteria untuk pemecahan masalah: pemahanan terhadap masalah,
merumuskan masalah, penggunaan macam-macam strategi untuk membuat
rencana pemecahan masalah, kemampuan mentransformasikan perencanaan
dalam model ataui teknologi, analisis hasil, termasuk strategi estimasinya,
kreativitas menemukan pendekatan-pendekatan masalah non rutin, kepraktisan
memecahkan masalah dan lain-lain
Kriteria penalaran logis: identifikasi pola, membuat konjektur, menuliskan
pembuktian, menjelaskan mengapa dan bagaimana, meninjau ide-ide dan
prosedur, mengkonstruksi, memperluas dan menerepkan ide0-ide, merumuskan
contoh penyangkal dan lain-lain.
9
Contoh Portofolio
Tugas
Kelompok A : Tugas Wajib
Tugas wajib ada 5 : Rekayasa Lingkungan ,........dll
Kelompok B : Tugas pilihan
Tugas Pilihan ada 2 : Luas permukaan benda ruang, dan ....
Kelompok A : Tugas Wajib
1. Taman Kota
Andaikan kotamu akan membangun taman lingkungan, dan telah menyediakan
dana sebesar Rp45.000.000,00. Tenaga kerjanya adalah sejumlah orang di
kotamu. Kelompokmu ditugasi untuk membuat rancangan taman itu. Karena
taman itu disediakan bagi seluruh masyarakat, rancanganmu harus memuat bagian
yang cocok bagi anak-anak kecil, anak sebayamu, dan bagi orang tua.
Ketika membuat rancangan, kelompokmu perlu mempertimbangkan hal-hal
berikut.
1. Apakah taman nanti akan cocok dengan pengunjung dari segala umur?
2. Dapatkah taman itu digunakan pada setiap musim?
3. Apakah dimungkinkan adanya berbagai macam kegiatan dalam taman itu?
4. Apakah taman itu tidak memboroskan listrik, air yang mengalir?
5. Apakah taman nanti mempunyai keistimewaan yang tidak terdapat
dirtaman lain?
Taman itu berukutran 120m x 80m dan harus memuat 5 pohon, 1 bukit-
bukitan, batu karang, dan 1 sungai berkelok dengan air yang mengalir cepat.
Kelompokmu perlu menentukan letak keempat ciri fisik itu. Dalam lampiran,
buatlah uraian materi dan dan biaya yang diperlukan untuk pengembangan taman
itu. Kelompokmu bebas menentukan biaya itu selama tidak melebihi jumlah
Rp45.000.000,00.
Rancanganmu harus mencakup:
1. Gambar terperinci taman itu, beserta letak bagian khusus atau isi khusus;
2. Uraian yang menjelaskan:
10
a. Mengapa bagian-bagian itu harus ditempatkan ditempat yang
ditentukan itu;
b. Bagaimana kelompokmu mengikuti pedoman pengembangan, ketika
membuat proposal itu;
c. Mengapa proposalmu perlu dipilih oleh panitia pembangunan kota.
3. Uraian material, alat-alat, biaya harian dan biaya keseluruhan.
Kelompok B : Tugas pilihan
Gambarlah dua benda ruang (benda berdimensi tiga) yang bentuknya berbeda,
tetapi yang luas permukaannya sama.
Portofolio yang dihasilkan
1. Halaman Sampul
Nama, No Induk, kelas dan nama sekolah
2. Halaman Daftar Isi
Kata pengantar
Tugas wajib:.......
Tugas pilihan:......
3. Halaman Kata Pengantar
4. Halaman Isi
Tugas Wajib:
a. Rekayasa Lingkungan
Halaman pertama berisi
1) Nomor tugas
2) Judul Uraian yaitu “ Rekayasa Lingkungan”
3) Nama siswa
4) Tanggal
Halaman selanjutnya berisi judul dan uraian sebagai berikut:
Judul:
Tugas:
Isi surat pengantar; gambar rancangan taman; Perincian jenis material,
banyaknya material, harga material, dan jumlah biaya.
11
b. ........................
Tugas Pilihan:....
a. Luas Permukaan Benda Ruang
Halaman pertama berisi:
Nomor tugas:
Judul uraian
Nama siswa:
Tanggal:
Halaman selanjutnya berisi judul uraian sebagai berikut:
Judul:
Tugas:
Isi:
b. .............................
5. Lembar Penilaian (diisi guru)
Pedoman Penskoran Hasil Karya dalam Matematika
Aspek Indikator Skor
Pengetahuan
matematika
Menunjukkan pemahaman tentang semua konsep dan prinsip
matematis yang terkandung didalam masalah yang harus dipecahkan
Menggunakan istilah dan notasi matematika yag sesuai
Melaksanakan algoritma yang relevan dengan lengkap dan benar
4
Menunjukkan bahwa siswa memahami hampir semua konsep dan
prinsip matematis yang terkandung di dalam masalah yang harus
dipecahkannya
Menggunakan istilah dan notasi matematis yang hampir betul
Melaksanakan algoritma yang relevan dengan lengkap, tetapi ada
kesalahan kecil dalam hitungan
3
Menunjukkan bahwa siswa memahami sebagian konsep dan prinsip
matematis yang terkandung di dalam masalah yang harus
dipecahkannya
Berbuat kesalahan yang agak serius dalam perhitungan
2
Tambak bahwa pemahamannya sangat terbatas tentang konsep dan
prinsip matematika yang terkandung di dalam masalah yang harus
dipecahkannya
Keliru atau tidak dapat menggunakan istilah atau notasi matematis
1
12
sebagaimana yang seharusnya
Berbuat kekeliruan parah dalam perhitungan
Tidak memahami konsep dan prinsip matematis di dalam masalah yang
harus dipecahkannya
0
Strategi Menggunakan informasi yangrelevan dari dua rumusan masalah yang
harus dipecahkannya
Berhasil mengidentifikasi semua unsur penting didalam masalah, dan
menunjukkan bahwa siswa tahu hubungan yang ada antar unsur-unsur
itu
Mencerminkan penggunaan strategi yang cocok dan sistematik dalam
memecahkan masalah
Penyelesaian masalah yang digunakan jelas dan lengkap prosesnya
4
Menggunakan informasi yang relevan dari luar rumusan masalah yang
harus dipecahkannya
Berhasil mengidentifikasi sebagian besar unsur penting di dalam
masalah, dan menunjukkan bahwa siswa tahu hubungan yang ada antar
unsur-unsur itu
Mencerminkan penggunaan strategi yang cocok dan sistematik dalam
memecahkan masalah
Penyelesaian masalah yang digunakan jelas dan hampir lengkap
prosesnya
3
Berhasil mengidentifikasi beberapa unsur penting di dalam masalah,
tetapi tampak bahwa siswa hampir tidak tahu hubungan yang ada
antara unsur-unsur itu
Mencerminkan penggunaan strategi yang cocok, tetapi pemecahan
masalah yang dilakukannya tidak sistematis dan tidak lengkap
2
Menggunakan informasi yang tidak relevan
Tidak mampu mengidentifikasi unsur-unsur penting di dalam masalah
yang harus dipecahkannya
Menggunakan strategi yang tidak cocok
Tidak ada kejelasan tentang strategi yang digunakannya
Penyelesaian masalah yang dibuat tidak sistematik dan tidak selesai
1
Ada usaha menggunakan informasi yang tidak relevan
Tidak mampu mengidentifikasi unsur-unsur penting dalam masalah
yang harus dipecahkannya
Mungkin menulis masalah yang harus dipecahkannya, Tetapi tidak
0
13
mampu berusaha memecahkannya.
Komunikasi Memberikan tanggapan yang lengkap, serta uraian yang jelas dan tidak
meragukan
Membuat diagram atau gambar yang cocok dan lengkap
Menyampaikan gagasannya dengan jelas
Menggunakan argumen yang logis dan lengkap
Memberi contoh atau bukan contoh
4
Memberikan tanggapan yang agak l;engkap, serta uraian yang jelas
Membuat gambar atau diagram yang agak cocok dan agak lengkap
Menyampaikan gagasannya dsengan jelas
Menggunakan argumen yang logis tetapi agak kurang lengkap
3
Membuat langkah yang benar dalam memecahkan masalah, tetapi
belum selesaidisamping itu penjelasannya agak tidak jelas
Membuat gambar atau diagram yang salah atau tidak jelas
Uraian yang dibuatnya tidak jelas, atau sukar dipahami
Argumennya tidak lengkap atau kurang logis
2
Membuat sedikit langkahnya yang benar dalam memecahkan masalah,
langkah yang lain sulit diikuti
Membuat diagram atau gambar yang salah (tidak relevan dengan
masalah yang harus dipecahkannya)
1
Tidak dapat mengutarakan maksudnya, kalimatnya tidak
menggambarkan masalah yang harus dipecahkannya
Membuat gambar yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan
masalah yang harus dipecahkannya
0
14
B. PENILAIAN KINERJA
Penilaian kinerja merupakan suatu penilaian yang menitikberatkan pada
proses. Penilaian kinerja memberi kesempatan pada siswa untuk menunjukkan
kinerja, bukan hanya sekedar menjawab pertanyaan atau memilih jawaban dari
sederetan kemungkinan jawaban yang sudah tersedia. Penilaian kinerja adalah
penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai terhadap aktivitas siswa
sebagaimana terjadi (Sa’dijah, 2009). Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik
dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan
sesuatu (Permendikbud no.104, 2014).
Penilaian kinerja cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi
yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktikum di
laboratorium, praktik ibadah, praktik olahraga, presentasi, bermain peran,
memainkan alat musik, bernyanyi, dan membaca puisi/deklamasi. Penilaian
kinerja menuntut siswa untuk aktif, karena yang dinilai bukan hanya produk tetapi
yang lebih penting adalah keterampilan yang mereka punya. Menurut Sa’dijah
(2009) penilaian kinerja dalam matematika meliputi presentasi tugas matematika,
proyek atau investigasi, observasi, wawancara (interview), dan melihat hasil
(product)
Manfaat Penilaian Kinerja
Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari penerapan penilaian kinerja.
Menurut Stenmark (dalam Sa’dijah, 2009), manfaat penerapan penilaian kinerja
bagi siswa antara lain:
(1) Memberikan kesempatan siswa untuk memperlihatkan kemampuan siswa
baik kecepatan maupun ketepatan,
(2) Melakukan pengorganisasian dan pemikiran siswa sendiri,
(3) Memahami bahwa matematika bukanlah ‘serangkaian peraturan untuk
diingat dan diikuti’ tapi lebih kepada proses yang memungkinkan siswa
untuk menyelesaikan masalah,
(4) Meningkatkan motivasi,
(5) Mengetahui kekuatan dan kegunaan matematika.
15
Hal tersebut menunjukkan bahwa melalui assesmen kinerja, siswa dibiasakan
untuk menunjukkan kinerjanya dalam segala hal, baik untuk memecahkan
masalah, mengutarakan pendapat, berdiskusi, maupun memberikan alasan dari
jawaban yang diberikan.
Kelemahan dan Kelebihan Assesmen Kinerja
Menurut Sa’dijah (2009) terdapat beberapa kelebihan assesmen kinerja
antara lain:
1. Pembelajaran akan lebih efektif karena assesment kinerja terintegrasi
dalam proses pembelajaran
2. Membantu siswa untuk mengkomunikasikan ide baik kepada teman, guru
maupun kepada kelas
3. Lengkap dan valid dalam menilai kemampuan siswa
4. Mengembangkan pengetahuan dan keahlian siswa karena tidak hanya
sekedar memberikan jawaban tapi juga beserta alasannya
5. Jawaban bersifat terbuka karena tidak ada jawaban benar atau salah.
Sedangkan kelemahan assesmen kinerja antara lain: waktu yang digunakan
relatif lama dan kecenderungan guru bersifat subjektif sehingga dikhawatirkan
penilaian kurang relevan.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penilaian kinerja.
Proses penilaian dilakukan dengan langkah-langkah; perencanaan
penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan
pencapaian hasil belajar, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil
belajar. Sebelum melaksanakan penilaian terhadap proses dan hasil belajar, guru
harus terlebih dahulu membuat perangkat-perangkatnya agar penilaian yang
dilakukan benar-benar sesuai dengan kompetensi yang hendak diuji.
Menurut Muslich (2008) langkah-langkah yang dilakukan dalam penilaian
kinerja adalah sebagai berikut.
1) Identifikasi semua aspek penting2) Tuliskan semua kemampuan khusus yang diperlukan
16
3) Usahakan kemampuan yang akan dinilai dapat teramati dan tidak terlalu banyak
4) Urutkan kemampuan yang akan dinilai berdasarkan urutan yag akan diamati
5) Apabila menggunakan rating scale perlu menyediakan kriteria untuk setiap pilihan (misalnya: baik apabila…, cukup apabila …, kurang apabila …)
Berdasarkan Permendikbud nomer 104 (2014), penilaian unjuk
kerja/kinerja/praktik perlu mempertimbangkan hal-hal berikut.
a) Langkah-langkah kinerja yang perlu dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
b) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
c) Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
d) Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga dapat diamati.
e) Kemampuan yang akan dinilai selanjutnya diurutkan berdasarkan langkah-langkah pekerjaan yang akan diamati.
Untuk menjaga objektivitas penilaian kinerja diperlukan penetapan rubrik.
rubrik tersebut disusun berdasarkan tujuan penilaian. Dalam melaksanakan
penilaian dengan menggunakan rubrik sebaiknya siswa mengetahui tentang
kriteria apa saja yang akan dinilai sehingga mereka dapat memaksimalkan
kemampuan yang dimiliki.
Bentuk instrumen penilaian kinerja.
Untuk mengamati unjuk kerja/kinerja/praktik peserta didik dapat
menggunakan instrumen sebagai berikut:
a) Daftar cek
Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria
penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai.
Contoh: format instrument penilaian praktik di laboratorium
Nama peserta didik
Aspek yang dinilai
Menggunakan jas lab
Membaca prosedur
kerja
Membersihkan alat
Menyimpan alat pada
tempatnyaYa tidak ya tidak ya tidak ya tidak
17
Keterangan: diisi dengan cek (√)
b) Skala Penilaian (Rating Scale)
Penilaian kinerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai
memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena
pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua.
Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna.
Misalnya: 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.
Contoh: format instrument penilaian praktik olah raga bola
volley
Nama peserta didik
Keterampilan yang dinilaiCara service Cara passing
atasCara passing
bawahCara smash Cara
blok/membendung1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Keterangan: diisi dengan cek (√)
Kategori penilaian:
4 = sangat baik;
3 = baik;
2 = cukup; dan
1 = kurang.
Kriteria instrumen penilaian kinerja yang baik
Menurut iryanti (2004), instrumen penilaian kinerja yang baik memuat hal-hal
berikut.
1) Autentik dan menarik
Hal yang penting bagi suatu instrumen penilaian adalah menarik dan
melibatkan siswa dalam situasi yang akrab dengan mereka sehingga siswa
berusaha untuk menyelesaikan tugas itu dengan sebaik-baiknya.
2) Memungkinkan penilaian individual
Banyak instrument penilaian kinerja dimaksudkan untuk dikerjakan secara
berkelompok. Namun perlu diingat bahwa penilaian kinerja sebenarnya
lebih dititik beratkan untuk penilaian individu. Karena itu desain penilaian
18
kinerja sebaiknya bias ditunjukkan untuk kelompok dan individu. Sebagai
contoh sekelompok siswa diberi data dan diminta untuk menganalisanya.
Untuk penilaian individunya masing-masing siswa diminta untuk memberi
rangkuman dan penafsiran apa yang ditunjukkan oleh data tersebut.
3) Membuat petunjuk yang jelas
Instrument penilaian kinerja yang baik harus memuat petunjuk yang jelas,
lengkap, tidak ambigu, dan tidak membingungkan. Petunjuk juga harus
memuat apa yang dikerjakan siswa yang nanti akan dinilai.
Contoh instrumen penilaian kinerja.
19
Mata pelajaran : MatematikaKelas : XIIKompetensi dasar : 3.8 Memprediksi pola barisan dan deret aritmetika
dan geometri atau barisan lainnya melalui pengamatan dan memberikan alasannya.
Indikator : Menentukan suku ke-n suatu barisan geometriMateri : konsep deret aritmatika
PAPER CUPS
Gambar 2.2 di atas menunjukkan gambar dari satu gelas kertas dan enam kertas kertas yang telah "ditumpuk" bersama-sama. (Cangkir ditampilkan setengah ukuran) 1. Berapa tinggi dalam sentimeter dari satu gelas ukuran penuh? 2. Ketika sekarang gelas "ditumpuk" banyak jarak setiap gelas menempel
sampai di bawah?3. Berapa ketinggian gelas ditumpuk menjadi 20 gelas?4. Berapa banyak gelas akan dibutuhkan untuk ketinggian satu meter?5. Membuat aturan yang diberikan ketinggian tumpukan gelas dalam hal
jumlah gelas di tumpukan itu.
Alternatif penyelesaian:
Dalam menyelesaikan soal ini disediakan 6 buah paper cup, siswa
menentukan ketinggian gelas dengan mengukur secara langsung,
sehingga masing-masing siswa mungkin akan memiliki penyelesaian
yang berbeda-beda.
1. Memisalkan dalam ukuran penuh tinggi gelas dalam sentimeter
adalah 4 cm.
2. Dengan memisalkan jarak tiap gelas pada tumpukan adalah 1 cm.
3. Jika ada 20 gelas dalam tumpukan maka dapat dihitung dengan cara
sebagai berikut :
4 + 19 (1) = 23 , sehingga tingginya adalah 23 cm
4. Banyaknya gelas dalam ketinggian 1 meter = 100 cm adalah
100 – 4 = 96, artinya dalam 96 gelas yang ditumpuk ditambahkan
dengan 1 gelas penuh akan sama dengan tinggi 1 meter / 100 cm,
sehingga banyaknya gelas yang diperlukan untuk ketinggian 1 meter
adalah 97 gelas.
5. Aturan yang didapat berdasarkan ketinggian gelas yang diketahui
pada poin 1, 2, 3. Sehingga dapat menghitung banyaknya gelas yang
diperlukan dalam ketinggian tertentu.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang
menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata.
Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara
perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta
didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.
Penilaian kinerja dapat digunakan untuk membantu siswa membiasakan
diri menunjukkan kinerjanya dalam memahami dan memecahkan masalah.
Penerapan penilaian kinerja (performance assessment) dalam kegiatan
pembelajaran di kelas menjadikan peserta didik lebih aktif. Keterlibatan dan
keaktifan dalam pembelajaran akan lebih memotivasi peserta didik dalam
memahami materi pembelajaran. Sehingga peserta didik termotivasi untuk
memperbaiki kekurangan dan meningkatkan terus kemampuan yang dimilikinya.
Penilaian portofolio dan penilaian kinerja pada dasarnya merupakan
penilaian yang tidak bisa terlepas dari penilaian pembelajaran yang lain. Penilaian
ini saling melengkapi satu sama lain sehingga dapat benar-benar menilai siswa
secara tepat dan akurat.
3.2 Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
Iryanti, Puji. 2004. Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Muslich, Mansur. 2008. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia no. 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
Sa’dijah, Cholis. 2009. Assesmen Kinerja dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan Inovatif, jilid 4, Nomer 2.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar. Surabaya
22