portofolio anxietas
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 portofolio anxietas
1/3
1. Subyektif :
Pasien mengeluh dadanya berdebar-debar, tidak bisa tidur, jika tidur
terbangun pada pertengahan malam kemudian pasien merasa sesak, pasien juga sering
sakit kepala, dan gemetar. Hal tersebut sudah dirasakan sudah beberapa tahun dan
terasa memberat 2-3 bulan ini. Menurut pasien, kejadian ini terjadi setiap pasien
memikirkan kondisi ank-anaknya. Pasien mencemaskan akan nasib anak-anaknya
karena pasien bekerja sebagai supir lepas yang tidak jelas jumlah penghasilannya.
Kecemasan semakin bertambah ketika pasien merasa hanya dia seorang dirilah yang
membesarkan anak-anaknya tanpa ditemani istrinya yang telah meninggalkannya 5
tahun yang lalu. Riwayat konsumsi obat-obatan atau minuman disangkal.
2. Objektif
Kepala : ca-/-, si-/-
Leher : JVP tdk meningkat, kelenjar tiroid tidak tampak membesar
Thorak : pulmo : sonor +/+, vesikuler +/+, rh -/-, wh -/-
Cor : ictus kordis tampak di midline clavicula sinistra, thrill
Konfigurasi cor dbn, S1/S2 reguler
Abdomen : BU + N, timpani, supel, NT (-), H/L ttb
Ekstremitas : akral hangat, tremor (-)
Pada pemeriksaan status mental didapatkan, seorang laki-laki dengan baju
kaos biru celana pendek hitam, wajah sesuai usia, penampilan rapih, kulit sawo
matang, tampak gelisah, kesadaran compos mentis, perilaku dan aktivitas psikomotor
tenang, pembicaraan spontan dan lancar,intonasi biasa dan kooperatif, mood cemas,
afek kesan cemas, empati dapat diraba rasakan, daya konsentrasi baik, tidak ada
gangguan persepsi dan isi pikir.
3. Assesment
-
7/29/2019 portofolio anxietas
2/3
Pada kasus tersebut, gejala-gejala yang dialami pasien semakin menjadi ketika pasien
sedang mencemaskan anak-anaknya. Keluhan yang diutarakan pasien serta dari
pemeriksaan memenuhi kriteria gangguan cemas menyeluruh dalam PPDGJ, yaitu :
a. Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung
hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak
terbatas atau hanya menonjolkan pada keadaan situasi khusus tertentu saja.
b. Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut:
1) kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti diujung tanduk , sulit
konsentrasi dan dsb.
2) ketegangan motorik (gelisah,sakit,kepala,gemetaran tidak dapat santai)
3) overaktifitas otonomik (kepala terasa ringan , berkeringat, jantung berdebar-
debar,sesak napas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering dsb
4) pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan
(reassurance) serta keluhan-keluhan somatik berulang yang menonjol.
5) adanya gejala-gejala lain yang bersifat sementara (untuk beberapa hari),
khususnya depresi, tidak membatalkan diagnosis utama gangguan anxietas
menyeluruh, selama hal tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode
depresi (F32.), gangguan anxietas fobik (F40) gangguan panik (F41,0) atau
gangguan obsesif-kompulsif (F42).
Jadi, pasien ini di diagnosis mengalami gangguan cemas menyeluruh.
4. Plan
Pengobatan yang paling efektif untuk pasien dengan kecemasan menyeluruh adalah
pengobatan yang mengkombinasikan psikoterapi dan farmakoterapi.
1.Psikoterapi
Pendekatan psikoterapi untuk gangguan kecemasan menyeluruh meliputi :
a) Terapi kognitif perilaku, terapi ini memiliki keunggulan jangka panjang dan jangka
-
7/29/2019 portofolio anxietas
3/3
pendek. Pendekatan kognitif secara langsung menjawab distorsi kognitif pasien dan
pendekatan perilaku menjawab keluhan somatik secara langsung.
b) Terapi suportif, terapi yang menawarkan ketentraman dan kenyamanan bagi pasien.
2. Farmakoterapi
Golongan benzodiazepine sebagai drug of choice dari semua obat yang mempunyai
efek anti-anxietas, disebabkan spesifitas, potensi dan keamanannya. Pemberiannya
tidak boleh lebih dari 3 bulan, dan penghentiaannya harus selalu secara bertahap agar
tidak menimbulkan gejala lepas obat.
Di puskesmas pasien, kami berikan pasien obat diazepam 2x2mg.
Perlangsungan dari gangguan ini bersifat kronis residif dan prognosisnya sukar
diramalkan. Pengobatan mungkin memerlukan cukup banyak waktu bagi klinisi yang
terlibat.