populasi dan sampel (statistika matematika)

25
METODE STATISTIKA I Populasi dan Sampel’ Disusun oleh : Yusrina Fitriani (06121408005) Fathan Bahtra (06121408015) Dia Cahyawati (06121408016) Winda Efrializa (06121408016) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SRIWIJAYA 1

Upload: yusrina-fitriani-ns

Post on 14-Dec-2014

17.467 views

Category:

Education


7 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Populasi dan sampel (Statistika Matematika)

METODE STATISTIKA I

‘Populasi dan Sampel’

Disusun oleh :

Yusrina Fitriani (06121408005)

Fathan Bahtra (06121408015)

Dia Cahyawati (06121408016)

Winda Efrializa (06121408016)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2012/2013

1

Page 2: Populasi dan sampel (Statistika Matematika)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama

nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata

kuliah Metode Statistika ini yang berjudul "Populasi dan Sampel". Kemudian shalawat

beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah

memberikan pedoman hidup yakni al-quran dan sunnah untuk keselamatan umat di

dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah metode statistika di program studi

Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sriwijaya. Selanjutnya penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ratu ilma selaku dosen pembimbing

mata kuliah Metode Statistika dan kepada segenap pihak yang telah membantu

penyelesaian makalah ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam

penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang,1 Februari 2014

Penulis

2

Page 3: Populasi dan sampel (Statistika Matematika)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .........................................................................4

B. Perumusan masalah ..................................................................5

C. Tujuan dan Manfaat .................................................................5

BAB IIPEMBAHASAN

A. Populasi...................................................................................6

B. Sampel.....................................................................................7

C. Teknik Sampling.....................................................................9

D. Distribusi Sampling…………………………………………..14

BAB III KESIMPULAN .............................................................................16

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................17

PENDAHULUAN

3

Page 4: Populasi dan sampel (Statistika Matematika)

Latar belakang masalah

Penelitian adalah pekerjaan ilmiah yang bermaksud mengungkapkan rahasia

ilmu secara obyektif, dengan dibentengi bukti-bukti yang lengkap dan kokoh. Penelitian

merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala melalui cara tersendiri

sehingga diperoleh suatu informasi. Pada dasarnya, informasi tersebut merupakan

jawaban atas masalah-masalah yang dipertanyakan sebelumnya. Oleh karena itu,

penelitian juga dapat dipandang sebagai usaha mencari tahu tentang berbagai masalah

yang dapat merangsang pikiran atau kesadaran seseorang.

Dalam penelitian, langkah pertama dalam mendesain penelitian adalah

menentukan populasi yang mempunyai karakteristik yang sesuai dengan kajian

penelitian. Peneliti harus menetapkan grup tertentu yang akan diteliti sebelum kemudian

menentukan sampel penelitian atau melakukan penelitian sensus. Sebagai peneliti,

untuk dapat menentukan populasi dari penelitian yang akan dilakukan, dia harus terlebih

dahulu mengetahui segala sesuatu tentang populasi dan sampel. 

Untuk itu, tulisan ini akan membahas mengenai populasi, sampel dan teknik

sampling. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga

benda-benda alam yang lain.  Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada

obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki

oleh obyek atau subyek tersebut.  Bahkan satu orangpun dapat digunakan sebagai

populasi, karena satu orang itu mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicara,

disiplin, pribadi, hobi, dan lain-lain.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.  Apabila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada populasi, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan dana, tenaga dan

waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. 

Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. 

4

Page 5: Populasi dan sampel (Statistika Matematika)

Oleh karena itu sampel yang akan diambil dari populasi harus betul-betul representatif

(dapat mewakili).

Teknik Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.  Terdapat

berbagai teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan digunakan  dalam

penelitian.  Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua

yaitu probability sampling dan non probability sampling. Untuk pengertian dan

penjelasan lebih lanjut mengenai populasi,sampel,dan teknik sampling akan dibahas

lebih lanjut pada tulisan ini.

Rumusan masalah

1. Apa pengertian populasi?

2. Apakah jenis-jenis populasi?

3. Apa pengertian sampel?

4. Apakah alasan penelitian menggunakan sampel?

5. Apa teknik sampling?

6. Apakah teknik mengambil sampel?

7. Apa pengertian distribusi sampling?

Tujuan pembuatan makalah

1. Menguraikan pengertian populasi dan sampel

2. Memaparkan jenis-jenis populasi

3. Menjelaskan alasan penelitian menggunakan sampel

4. Menguraikan pengertian teknik sampling

5. Menjelaskan teknik-teknik mengambil sampling

6. Menguraikan pengertian distribusi sampling

5

Page 6: Populasi dan sampel (Statistika Matematika)

PEMBAHASAN

A. Populasi

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu

ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan (Drs. S. Margono (2004)).

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia,

benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam

suatu penelitian (Hadari Nawawi, 1993:141).

Secara garis besar ,populasi (universe) adalah totalitas dari semua objek

atau individu yang memiliki karakteristik tertentu,jelas dan lengkap yang akan

diteliti (bahan penelitian).objek atau nilai disebut unit analaisis atau elemen

populasi.Unit analisis dapat berupa orang ,perusahaa,hasil,produksi,rumah

tangga,dan tanah pertanian.

Menurut Drs. S. Margono (2004), populasi dapat di bedakan sebagai berikut:

a. Populasi terbatas atau populasi terhingga, yakni populasi yang memiliki batas

kuantitatif secara jelas karena memiliki karakteristik yang terbatas. Misalnya 22

orang mahasiswa Pendidikan Matematika UNSRI angkatan 2012 (Kampus

Palembang), dengan karakteristik: 3 orang mahasiswa laki-laki dan 19 orang

perempuan, dan lain-lain.

b. Populasi tak terbatas atau populasi tak terhingga, yakni populasi yang tidak

dapat di temukan batas-batasnya, sehingga tidak dapat di nyatakan dalan bentuk

jumlah secara kuantitatif. Misalnya guru di Indonesia, yang berarti harus

dihitung jumlahnya sejak guru pertama ada sampai sekarang dan yang akan

datang. Dalam keadaan seperti itu jumlahnya tidak dapat di hitung, hanya dapat

di gambarkan suatu jumlah objek secara kualitas dengan karakteristik yang

bersifat umum yaitu orang-orang, dahulu, sekarang, dan yang akan menjadi

guru. Populasi ini di sebut juga parameter.

Selain itu, populasi dapat di bedakan ke dalam hal berikut ini:

6

Page 7: Populasi dan sampel (Statistika Matematika)

a. Populasi teoritis (Theoritical Population), yakni sejumlah populasi yang batas-

batasnya di tetapkan secara kualitatif. Kemudian agar hasil penelitian berlaku

juga bagi populasi yang lebih luas, misal data mahasiswa Pendidikan

Matematika 2012 UNSRI kampus Palembang (Data tahun 2014); berumur 18-20

tahun, 21 mahasiswa masuk jalur USM dan 1 mahasiswa masuk jalur

SNMPTN, dll.

b. Populasi yang tersedia (Accessible population), yakni sejumlah populasi yang

secara kuantitatif dapat di nyatakan dengan tegas. Misalnya, mahasiswa

sebanyak 22 orang (seluruh) di UNSRI kampus Palembang angkatan 2012

terdiri dari mahasiswa yang memiliki karakteristik yang telah di tetapkan dalam

populasi teoritis.

Di samping itu persoalan populasi bagi suatu penelitian harus di bedakan ke

dalam sifat berikut ini:

a. Populasi yang bersifat homogen, populasi dikatakan homogen apabila unsur-

unsur dari populasi yang diteliti memiliki sifat-sifat yang sama satu sama

lainnya. Karakteristik seperti ini banyak ditemukan di bidang eksakta. Misalnya,

seseorang mahasiswa matematika ingin mengetahui pola bilangan ganjil, maka

ia cukup mengambil satu contoh bilangan ganjil. Mahasiswa tersebut tidak perlu

mengambila seluruh bilangan ganjil, karena baik satu ataupun seluruh hasilnya

akan sama saja.

b. Populasi yang bersifat heterogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki

sifat atau keadaan yang bervariasi, sehingga perlu di tetapkan batas-batasnya,

baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Penelitian di bidang sosial yang

objeknya manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan manusia menghadapi

populasi yang heterogen.

B. Sampel

  Sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut

prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya atau sebagai percontohan

yang diambil dari populasi (Wardi Bachtiar).

Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber informasi

tertentu yang dibutuhkan dalam penelitian (Frankle, 2008 h. 107).

7

Page 8: Populasi dan sampel (Statistika Matematika)

Secara garis besar ,sampel adalah bagian dari populasi yang diambil

melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas ,dan

lengkap yang dianggap bias mewakili populasi.Objek atau nilai yang akan

diteliti dalam sampel disebut unit sampel .Unit sampel mungkin sama dengan

unit analisis,tetapi mungkin juga tidak.

Adapun alasan-alasan penelitian dilakukan dengan mempergunakan sampel

beikut ini

a. Ukuran populasi

Dalam hal populasi tak terbatas (tak terhingga) berupa parameter yang

jumlahnya tidak diketahui dengan pasti, pada dasarnya bersifat konseptual.

Karena itu sama sekali tidak mungkin mengumpulkan data dari populasi seperti

itu.demikian juga dalam populasi terbatas (terhingga) yang jumlahnya sangat

besar . Misal, tidak praktis untuk mengumpulkan data IPK terakhir dari

populasi seluruh mahasiswa pendidikan Matematika angkatan 2012 yang

tersebar diseluruh pelosok Indonesia misalnya.

b. Masalah biaya

Besar-kecilnya biaya tergantung juga dari banyak sedikitnya objek yang

diselidiki. Semakin besar jumlah objek, maka semakin besar biaya yang

diperlukan, lebih –lebih bila objek itu tersebar diwilayah yang cukup luas. Oleh

karena itu, sampling ialah satu cara untuk mengurangi biaya.

c. Masalah waktu

Penelitian sampel selalu memerlukan waktu yang lebih sedikit daripada

penelitian populasi. Sehubungan dengan hal itu,apabila waktu yang tersedia

terbatas, dan kesimpulan diinginkan dengan segera, maka penelitian

sampel,dalam hal ini, lebih cepat.

d. Percobaan yang sifatnya merusak

Banyak penelitian yang tidak dapat dilakukan pada seluruh populasi

karena dapat merusak atau merugikan. Misalnya, tidak mungkin mengeluarkan

semua darah dari tubuh seseorang pasien yang akan dianalisis keadaan darahnya,

juga tidak mungkin mencoba seluruh neon untuk diuji kekuatannya. Karena itu

penelitian harus dilakukan hanya pada sampel.

8

Page 9: Populasi dan sampel (Statistika Matematika)

e. Masalah ketelitian

Adalah salah satu segi yang diperlukan agar kesimpulan cukup dapat

dipertanggung jawabkan. Ketelitian ,dalam hal ini, meliputi pengumpulan,

pencatatan, dan analisis data. Penelitian terhadap populasi belum tentu ketelitian

terselengar. Boleh jadi peneliti akan menjadi bosan dlam melaksanakan

tugasnya. Untuk menghindarkan itu semua,penelitian terhadap sampel

memungkinkan ketelitian dalam suatu penelitian.

f. Masalah ekonomis

Pertanyaan yang harus selalu diajukan oleh seseorang penelitian; apakah

kegunaan dari hasil penelitian sepadan dengan biaya ,waktu, dan tenaga yang

telah dikeluarkan? Jika tidak, mengapa harus dilakukan penelitian? Dengan kata

lain penelitian sampel pada dasarnya akan lebih ekonomis daripada penelitian

populasi (sudjana, 1975:159-161); ( Hadari Nawawi,1923: 146-148).

c. Teknik sampling

Teknik sampling adalah cara pengumpulan data yang hanya mengambil sebagian

elemen populasi atau karakteristik yang ada dalam populasi.Cara pengumpumpulan data

yang lain adalah sensus.Sensus adalah cara pengumpulan data yang mengambil setiap

elemen populasi atau karakteristik yang ada dalam populasi.

Untuk sesuatu hal maka sensus dilaksanakan ,tetapi Karena sesuatu hal pula

mungkin sensus tidak dapat dilaksanakan dan kemudian dipilih sampling .Alasan –

alasan dipilihnya sampling sebagai berikut :

1. Objek penelitian yang homogeny

Dalam menghadapi objek penelitian yang homogeny atau 100% sama,sensus

tidak perlu dilaksanakan,cukup hanya dengan melakukan sampling untuk

memperoleh data yang diperlukan.Contoh objek yang bersifat homogeny

ialah :darah dalam tubuh seseorang ,dan kadar garam air laut.

2. Objek penelitian yang mudah rusak

Dalam menghadapi objek pnelitian yang mudah rusak ,sensus tidak mungkin

dilakukan sebab akan merusak objek yang akan diteliti.

Contoh :

9

Page 10: Populasi dan sampel (Statistika Matematika)

Penlitian mengenai rasa jeruk tidak mungkin dilakukan mencicipi satu per satu

jeruk satu kebun.

3. Penghematan biaya dan waktu

Biaya yang dikeluarkan untuk dilakukan sensus lebih jauh lebih besar

dibandingkan dengan sampling,sehingga penggunaan sensus banyak

menimbulkan pemborosan,sedangkan penggunaan sensus banyak menimbulkan

pemborosan,sedangkan penggunaan sampling lebih efisien .Hal ini disebabkan

pada sensus objek yang diteliti jauh lebih banyak dibandingkan objek yang akan

diteliti pada sampling.Demikian pula halnya dengan waktu .Waktu yang

digunakan untuk melakukan sensus lebih lama dibandingkan dengan waktu

dibandingkan waktu yang dilaksanakan untuk mendapatkan sampling.

4. Masalah ketelitian

Pada sensus objek yang harus diteliti,lebih banyak dibandingkan dengan pada

sampling,sehingga keakuratan hasil penelitiannya juga lebih kecil daripada

sampling.Pengalaman mengatakan bahwa semakin banyak yang diteliti,semakin

kurang pule ketelitian yang dihasilkan.

5. Ukuran populasi

Seperti diketahui bahwa berdasarkan ukurannya populasi dapat berupa populasi

berhingga dan populasi tak berhingga.Untuk populasi tak berhingga yaitu

populasi yang memiliki banyak objek tidak berhingga banyak sensus tidak

mungkin dilakukan.Untuk populasi berhingga,tetapi memiliki objek yang

sedemikian besarnya,sensus juga sulit untuk dilaksanaka n.Untuk keadaan

seperti itu ,sampling lebih cocok untuk digunakan.

6. Faktor ekonomis

Faktor ekonomis diartikan apakah kegunaan dari hasil penelitian sepadan

dengan biaya,waktu,dan tenaga yang telah dikeluarkan untuk penelitian

tersebut .Jika tidak ,mengapa harus dilakukan sensus yang memakan

baiay,waktu,dan tenaga yang banyak sebagai alternatifnya dilakukan sampling.

Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak atau

random sampling / probability sampling dan sampel tidak acak atau nonrandom

samping/nonprobability sampling .

10

Page 11: Populasi dan sampel (Statistika Matematika)

Random sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan

kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Artinya jika

elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap

elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih menjadi sampel.

Sedangkan yang dimaksud dengan nonrandom sampling atau nonprobability sampling,

setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan

sampel. Lima elemen populasi dipilih sebagai sampel karena letaknya dekat dengan

rumah peneliti, sedangkan yang lainnya, karena jauh, tidak dipilih; artinya

kemungkinannya 0 (nol).

A. Probability/Random Sampling

Teknik random sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana semua

individu dalam populasi, baik secara individu maupun kelompok memiliki kesempatan

yang sama untuk menjadi sampel. Teknik ini tidak pilih-pilih dan didasarkan atas

prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam praktek.

1. Simple Random Sampling atau Sampel Acak Sederhana

Teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling.

Dengan demikian setiap unsur populasi harus mempunyai kesempatan sama untuk bisa

dipilih menjadi sampel.

2. Stratified Random Sampling atau Sampel Acak Distratifikasikan

Teknik ini biasa digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat

atau berlapis-lapis. Misalnya prodi Matematika UNSRI, terdapat beberapa tingkatan

semester. Jika tingkatan dalam populasi diperhatikan, mula-mula harus dipastikan strata

yang ada, kemudian tiap strata diwakili sampel penelitian.

3. Cluster Sampling atau Sampel Gugus

Teknik ini digunakan jika populasi tidak terdiri dari individu-individu,

melainkan terdiri dari kelompok atau cluster. Misalnya, penelitian dilakukan terhadap

populasi pelajar SMU di suatu kota. Untuk itu random tidak dilakukan secara langsung

pada semua pelajar, tetapi pada sekolah/kelas sebagai kelompok atau cluster.

11

Page 12: Populasi dan sampel (Statistika Matematika)

B. Nonprobability/Nonrandom Sampling atau Sampel Tidak Acak

Seperti telah diuraikan sebelumnya, jenis sampel ini tidak dipilih secara acak.

Tidak semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa

dipilih menjadi sampel. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan

karena kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh

peneliti.

1. Convenience Sampling atau sampel yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan

Dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali

berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang

tadi ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut. Oleh karena itu ada

beberapa penulis menggunakan istilah accidental sampling – tidak disengaja – atau juga

captive sample (man-on-the-street). Jenis sampel ini sangat baik jika dimanfaatkan

untuk penelitian penjajagan, yang kemudian diikuti oleh penelitian lanjutan yang

sampelnya diambil secara acak (random). Beberapa kasus penelitian yang menggunakan

jenis sampel ini, hasilnya ternyata kurang obyektif.

2. Purposive Sampling

Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu.

Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa

seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya.

Sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik

untuk dijadikan sampel penelitiannya.. Misalnya, untuk memperoleh data tentang

bagaimana keadaan atau karakteristik suatu Prodi di FKIP UNSRI, maka Kaprodi

merupakan orang yang terbaik untuk bisa memberikan informasi. Jadi, judment

sampling umumnya memilih sesuatu atau seseorang menjadi sampel karena mereka

mempunyai “information rich”.

3. Quota Sampling

Teknik sampel ini adalah bentuk dari sampel distratifikasikan secara

proposional, namun tidak dipilih secara acak melainkan secara kebetulan saja. Dalam

teknik ini jumlah populasi tidak diperhitungkan akan tetapi diklassifikasikan dalam

12

Page 13: Populasi dan sampel (Statistika Matematika)

beberapa kelompok. Sampel diambil dengan memberikan jatah atau quorum tertentu

pada setiap kelompok. Pengumpulan data dilakukan langsung oada unit sampling.

Setelah jatah terpenuhi, pengumpulan data dihentikan.

4. Snowball Sampling – Sampel Bola Salju

Teknik ini adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,

kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelindingyang lama-lama menjadi

besar. Teknik ini banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi

penelitiannya. Dia hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan penilaiannya bisa

dijadikan sampel. Karena peneliti peneliti menginginkan lebih banyak lagi, lalu dia

minta kepada sampel pertama untuk menunjukan orang lain yang kira-kira bisa

dijadikan sampel.

5. Systematic Sampling atau Sampel Sistematis

Jika peneliti dihadapkan pada ukuran populasi yang banyak dan tidak memiliki

alat pengambil data secara random, cara pengambilan sampel sistematis dapat

digunakan. Cara ini menuntut kepada peneliti untuk memilih unsur populasi secara

sistematis, yaitu unsur populasi yang bisa dijadikan sampel adalah yang “keberapa”.

Misalnya, setiap unsur populasi yang keenam, yang bisa dijadikan sampel. Soal

“keberapa”-nya satu unsur populasi bisa dijadikan sampel tergantung

Pada ukuran populasi dan ukuran sampel. Misalnya, dalam satu populasi

terdapat 5000 mahasiswa. Sampel yang akan diambil adalah 250 mahasiswa dengan

demikian interval di antara sampel kesatu, kedua, dan seterusnya adalah 25.

6. Area Sampling atau Sampel Wilayah

Teknik ini dipakai ketika peneliti dihadapkan pada situasi bahwa populasi

penelitiannya tersebar di berbagai wilayah. Misalnya, dalam penelitian pendidikan kita

mengadakan penelitian acak terhadap wilayah-wilayah pendidikan dari suatu populasi

atau kota, kemudian terhadap sekolah-sekolah, lalu kelas-kelas dan akhirnya para siswa.

Teknik untuk mengambil sampel :

1. Daerah generalisasi

13

Page 14: Populasi dan sampel (Statistika Matematika)

Yang pentinga disini adalah menentukan dahulu luas populasinnya sebagai

daerah generalisasi, selanjutnya barulah menentukan sampelnya sebagai daerah

penelitiannya. Di sampling itu, yang penting adalah : “ kalau yang diselidiki

hanya satu prodi saja, jangan diperluas sampai prodi-prodi lainnya apalagi

menyimpulkan untuk fakultas-fakultas lain”.

2. Pengesahan sifat-sifat populasi dan ketegasan batas-batasnya

Bila luas populasinya telah ditetapkan , harus segera diikuti penegasan tentang

sifat-sifat populasinnya. Penegasan ini sangat penting bila menginginkan adanya

valliditas dan reabilitas bagi penelitiannya. Oleh sebab itu, haruslah ditentukan

terlebih dahulu luas dan sifat-sifat populasi, dan memberikan batas-batas yang

tegas, kemudian menetapkan sampelnya. Jangan terjadi kebalikannya,yaitu

menetapkan populasilah yang lebih dahulu baru kemudian sampelnya.

3. Sumber-sumber informasi tentang populasi

Untuk mengetahui ciri-ciri populasinya secara terperinci dapat diperoleh melalui

bermacam-macam sumber informasi tentang populasi tersebut.

Meskipun demikia, haruslah diteliti kembali apakah informasi tersebut telah

menunjukkan validitasnya (kesahihan) . Hal itu perlu karena jangan sampai

terjadi data tahun 1954 masih dipakai sebagia sumber untuk tahun 1965,

misalnya bila tahun 1954 tercatat jumlah anak rata-rata dalam seiap keluarga 4

orang, maka pada tahun 1965 jumlah anak rata-rata mungkin tidak seperti itu (4

orang).

4. Menetapkan besar kecilnya sampel

Mengenai berapa besar kecilnya sampel yang harus diambil untuk sebuah

penelitian, memang tidak ada ketentuan yang pasti.

5. Menetapkan teknik sampling

Dalam masalah sampel , ada yang disebut biased sampel , yaitu sampel yang

tidak mewakili populasi atau disebut juga dengan sample yang menyeleweng.

Pengambilan sampel yang menyeleweng disebut : biased sampling. Biased

sampling adalah pengambilan sampel yang tidak dari seluruh populasi, tetapi

hanya dari salah satu golongan populasi saja, tetapi generalisasinya dikenakan

kepada seluruh populasi.Contoh : misalnya mengadakan penelitian tentang

penghasilan rata-rata orang indonesia hanya diambil sample yang kaya raya

14

Page 15: Populasi dan sampel (Statistika Matematika)

saja, ataupun hanya yang melarst ? miskin saja. Dengan sendiriny akan

mengakibatkan adaanya kesimpulan yang menyeleweng atau disebut biased

conclusion.

d. Distribusi Sampling

Distribusi Sampling adalah distribusi nilai statistik sampel-sampel.Jika statistik

yang ditinjau adalah mean dari masing-masing sampel, maka distribusi yang terbentuk

disebut distribusi mean-mean sampling (sampling distribution of the means).

Dengan demikian dapat juga diperoleh distribusi deviasi standard, varians,

median dari sampling.Masing-masing jenis distribusi sampling dapat dihitung ukuran-

ukuran statistik deskriptifnya (mean, range, deviasi standard, dan lain-lain)

Contoh

Jika besar populasi adalah 3 (N=3) ,misalkan A,B,C ,kemudian diambil sampel

berukuran 2 (n=2) maka akan diperoleh 3 sampel ,yaitu AB,BC,AC (sampelnya tanpa

pengambilan).

Dari ke -3 sampel tersebut dihitung rata-ratanya ,maka didapatkan 3 rata-rata sampel.

TIga rata-rata sampel tersebut membentuk suatu distribusi ,disebut distribusi sampling

rata-rata atau distribusi rata-rata sampel.Demikian pula dengan perhitungan simpangan

baku,varians,proporsi sampel akan membentuk simpangan baku,distribusi varians,dan

distribusi properti.

15

Page 16: Populasi dan sampel (Statistika Matematika)

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tersebut ,dapat ditarik kesimpulan bahwa:

a. Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang

lingkup dan waktu yang kita tentukan.

b. Jenis-jenis populasi: populasi umum dan populasi target

c. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi, sebagai contoh (monster)

yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu.

d. Adapun alasan penelitian menggunakan sampel adalah:

1. Ukuran populasi

2. Masalah biaya

3. Masalah waktu

4. Percobaan yang sifatnya merusak

5. Masalah ketelitian

6. Masalah ekonomis

e. Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya

sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya,

dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh

sampel yang representatif.

f. Teknik-teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel

1. Probability/Random Sampling

2. Nonprobability/Nonrandom Sampling atau Sampel Tidak Acak

16

Page 17: Populasi dan sampel (Statistika Matematika)

DAFTAR PUSTAKA

Arif Karseno et al.1985.Statistika I.Jakarta:Karunika

Hasan,M.iqbal.1999.Pokok-Pokok Materi statistika 2(Statistik Inferensif).Jakarta:Bumi

Aksara.

Sudijono,Anas.2001.Pengantar Statistika Pendidikan.Jakarta:Rajawali Pers

Furchan. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Powerpoint salah satu mahasiswa jurusan teknik kelautan FTK ITS 2011

Arsip salah satu mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,Pendidikan Biologi

Arsip salah satu mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta , PAUD

http://expresisastra.blogspot.com/2013/11/macam-macam-teknik-pengambilan-sampel.html

http://dedyenha.blogspot.com/2012/03/makalah-populasi-dan-sampel.html

17