populasi dan sampel

16
Populasi dan Sampel UMBU ANANDA EKA PUTRA 1308011009 AUDINI BERBASARI 1308012021 I GUSTI A. AYU P. A. DEWI 1308012033 NATALIA MAEDY 1308012045 ELIZABETH S. I. IKUN 1308012057

Upload: lily-ng

Post on 17-Sep-2015

266 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

LIHYP8YI

TRANSCRIPT

Populasi dan Sampel

Populasi dan SampelUmbu ananda eka putra 1308011009Audini berbasari 1308012021I Gusti A. ayu p. a. dewi 1308012033Natalia maedy 1308012045Elizabeth s. I. ikun 1308012057

PopulasiWilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono (2008)Populasi PenelitianPopulasi TerjangkauPopulasi TargetPopulasi TargetPopulasi yang merupakan sasaran akhir penerapan hasil penelitian disebut sebagai populasi target, sementara ahli menyebutnya ranah atau domain.Populasi target bersifat umum, yang pada penelitian klinis biasanya ditandai dengan karakteristik demografi (kelompok usia, jenis kelamin) dan karakteristik klinis (sehat, osteoporosis, pneumonia)Contoh :Anak sehat, remaja pengguna narkoba, pasangan usia subur, pasien miokard infark berusia dibawah 50 tahun yang mengalami serangan infark berulang Populasi TerjangkauDisebut pula populasi sumber adalah bagian populasi target yang dapat dijangkau oleh peneliti.Contoh :Pasien morbus Hansen yang berobat di RS Dwikora pada tahun 1999. Dengan kata lain populasi terjangkau adalah bagian populasi target yang dibatasi oleh tempat dan waktu. Dari populasi terjangkau ini dipilih sampel, yang terdiri atas subjek yang akan langsung diteliti.SampelSampel terpilihBagian (subset) dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap dapat mewakili populasinya. Sudigdo (2011)Misalnya : Populasi pasien yang diteliti ini terdiri dari 100 anak berusia dibawah 5 tahun yang berobat di poliklinik XYZ.

Merupakan bagian dari populasi terjangkau yang direncanakan untuk diteliti langsung. Mereka adalah subjek yang memenuhi kriteria pemilihan, yakni kriteria inklusi dan eksklusi dan terpilih sebagai subjek yang akan diteliti.

Prosedur Pengambilan SampelMenentukan tujuan penelitianMenentukan populasi penelitianMenentukan jenis data yang diperlukanMenentukan teknik samplingMenentukan besarnya sampel (sample size)Menentukan unit sampel yang diperlukanMemilih sampelTeknik samplingRandom SamplingNon Random (Non Probability) SamplingAcak sederhana (Simple Random Sampling)Acak sistematis (Sistematik Random Sampling)Acak Stratifikasi (Stratified Random Sampling)Kelompok atau Gugus (Cluster Sampling)Gugus Bertahap (Multistage Sampling)Probability Proportionate to Size

Purposive SamplingQuota Sampling Accidental SamplingRandom SamplingAcak Sederhana (Simple Random Sampling)Pengambilan sampel sedemikian rupa sehingga setiap unit dasar (individu) mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampelAcak sistematis (Sistematik Random Sampling)Bila pengambilan sample acak dilakukan secara berurutan dengan interval tertentu.Besarnya interval (i) dapat ditentukan dengan membagi populasi(N) dengan jumlah sample yang diinginkan (n) atau i = N/nAcak Stratifikasi (Stratified Random Sampling)Bila pengambilan sampel dilakukan dengan membagi populasi menjadi beberapa strata dimana setiap strata adalah homogen,sedangkan terdapat sifat yang berbeda ,kemudian dilakukan pengambilan sample pada setiap strata.Kelompok atau Gugus (Cluster Sampling)Bila kita akan mengadakan suatu penelitian dengan mengambil kelompok unit dasar sebagai sample.Random SamplingGugus Bertahap (Multistage Sampling)Yang pelaksanaannya dilakukan dengan membagi populasi menjadi beberapa fraksi kemudian diambil sampelnya Probability Proportionate to SizeVariasi dari pengambilan sample bertingkat dengan primary sample unit (PSU) besar yang dilakukan secara proporsional .Non Random SamplingPengambilan sampel dengan pertimbangan(Purposive Sampling)Bila cara pengambilan sampel dilakukan sedemikian rupa sehingga kewakilannya ditentukan oleh peneliti berdasarkan pertimbangan orang-orang yang telah berpengalaman. Cara ini lebih baik dengan cara sebelumnya karena dilakukan berdasarkan pengalaman berbagai pihak.Pengambilan sampel berjatah(Quota Sampling)Hampir sama dengan pengambilan sampel seadanya, tetapi kontrol yang lebih baik untuk mengurangi terjadinya bias.Pelaksanaan pengambilan sampel dengan jatah sangat tergantung pada peneliti, tetapi dengan kriteria dan jumlah yang ditentukan sebelumnya.Pengambilan sampel seadanya(Accidental Sampling)Dilakukan secara subjektif oleh peneliti ditinjau dari sudut kemudahan, tempat pengambilan sampel dan jumlah sampel yang akan diambil. Cara ini sudah tidak digunakan lagi dalam bidang kedokteran, tetapi masih digunakan dalam bidang sosial ekonomi dan politik untuk mengetahui opini masyarakat terhadap suatu hal.Penentuan Besar Sampel (Sample Size)Rumus Populasi Tak TerhinggaData DeskritRumus :

n = besarnya samplep = Proporsi Variabel yang di kehendakiq = 1 p= Simpangan rata rata distribusi normal standar pada derajat kemaknaan alfad = kesalahan sampling yang masih dapat ditoleransiPada alfa 0,05 dua arah = 1,96 dan satu arah = 1,64pada alfa 0,01 dua arah = 2,58 dan satu arah = 2,32

Rumus Populasi Tak TerhinggaData DeskritRumus :

n = besarnya samplep = Proporsi Variabel yang di kehendakiq = 1 p= Simpangan rata rata distribusi normal standar pada derajat kemaknaan alfad = kesalahan sampling yang masih dapat ditoleransiPada alfa 0,05 dua arah = 1,96 dan satu arah = 1,64pada alfa 0,01 dua arah = 2,58 dan satu arah = 2,32

Data KontinuRumus :

n = besarnya sample = Simpangan rata rata distribusi normal standar pada derajat kemaknaan alfa= Varians Populasi d = kesalahan sampling yang masih dapat ditoleransi

Koreksi untuk Populasi terbatasRumus :

n = Besarnya sampel sebelum koreksi N = Besarnya Populasi

ContohBila proporsi sampel tidak diketahui maka diambil proporsi terbesa, yaitu p = 0,5 dan q= 0,5 pada derajat kepercayaan 95% dan selisih antara sampel dan populasi 10% maka dari rumus tersebut diperoleh sampel sebesar 100.n = (4 x 0,5 x 0,5)0,01 = 100Untuk mempermudah dalam perhitungan maka rumus di atas kini menjadi 1/d2. Bila d = 5% maka besarnya sampel menjadi n = 1/0,0025 = 400Bila besarnya populasi studi adalah 1000 maka sampelnya setelah dikoreksi menjadi :

SumberSastroasmoro, Sudigdo. Sofyan Ismael. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : Sagung Seto, 2011.Budiarto, E., Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC, 2013.