politik internasional
TRANSCRIPT
ANALISIS KONFLIK SURIAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP DINAMIKA POLITIK GLOBAL DARI PERSPEKTIF
NEOLIBERALISME
ANALISIS KONFLIK SURIAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP
DINAMIKA POLITIK GLOBAL DARI PERSPEKTIF NEOLIBERALISME
KELOMPOK 10
FIRGINIYA FIRDAUS
NOVRIKO DWI SANJAYA
OCA PAWALIN
PUTRI APHRODITE
RESTIANI DAMAYANTI
RIZKI ARISTONI .P
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Konflik terjadi sejak26 januari 2011 merupakan konflik kekerasan internal. Diawali dengan pemberontakan masyarakat sipil suriah yang ingin presiden Basar Asad mundur, kemudian mendapat penolakan dari Pemerinahan asad sehingga Assad menurunkan militer suriah untuk mengamankan negara dengan menembaki warga sipil. Pemberontakan tersebut memiliki nada sektarian. Pihak oposisi didominasi muslim Sunni sedangkan pemerintah adalah Alawit Muslim Syiah.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana konflik yang terjadi di Suriah ?2. Bagaimana dampak konflik ersebut terhadap
dinamika politik global dalam perspektif liberalisme ?
Tujuan
1. Mengetahui bagaimana konflik yang terjadi di Suriah
2. Mengetahui bagaimana dampak konflik suriah terhadap dinamika politik global
BAB IITINJAUAN TEORITIK
A. KonflikTeori hubungan masyarakat menganggap bahwa
konflik disebabkan oleh polarisasi yang terus terjadi, ktidakpercayaan dan permusuhan diantara kelompok yag berbeda dalam suatu masyarakat.
Teori kebutuhan manusia menganggap bahwa konflik yang berakar disebabkan oleh kebutuhan dasar manusia (fisik, mental dan sosial) yang tidak terpenuhi atau dihalangi.
B. Politik Global
Mencakup disiplin ilmu yang mempelajari pola politik dan ekonomi dunia dan bidang yang dipelajari. Mempelajari proses globalisasi politik yang berkaitan dengan persoalan kekuasaan sosial.
C. NeoliberalismeAsumsi teori neoliberlisme adalah berusaha menghilangkan potensi-potensi konflik melalui institusi yang dijadikan sebagai instrumen utamanya. Dalam teori ini menekankan bahwa pentingnya kehadiran sebuah institusi dalam kerjasama.
BAB IIIPEMBAHASAN
A. Konflik SuriahKonflik suriah yang berlarut-larut telah menewaskan
ribuan jiwa.• Ketertutupan akses politik• Tindakan rezim yang otoriter• Trend demokratisasi arab spring di kawasan Timur
TengahKonflik melebar, dari demonstrasi damai menjadi
perlawanan rakyat yang berujung pada perang sipil yang berkepanjangan.
Realitas konflik syria menunjukan beberapa hal penting1. negara-negara besar memiliki kepentingan besar
terhadap konflik ini2. Masing-masing negara besar memiliki agenda
geopolitik dan kepentingan nasionalnya sendiri
RUSIA 1. Rusia membela Assad untuk mempertahankan pangkaln laut militernya di suriah
2. Kerjasama perdgangan senjata dengan Suriah
IRAN 1. Mendukung Asad sebagai aliansi geopolitik di kawasan Timur Tengah
2. Iran dalam posisi terisolasi di Timur Tengah
3. Memanfaatkan suriah sebagai media “proxy war” dan benteng menghadapi israel
4. Iran mengirim logistik dan bantuan militer thdp kelompok Hizbullah di Lebanon
Disisi lain….AMERIKA SERIKAT
1. Dengan menjatuhkan rezim Asad, AS dapat memotong kerjasama Iran dengan Lebanon. Hizbullah berpotensi melancarkan aksi teror di Israel
ARAB SAUDI1. Mendukung warga sipil karena ingin
membebaskan rakyat Suriah dari rezim otoriter
2. Arab merupakan aliansi AS di timur tengah
B. Analisis Konflik Suriah dalam Perspektif Neoliberalisme
• Neoliberalisme menganggap bahwa perang dapat dicegah dengan melibatkan negara-negara dengan cara bekerja sama
• Neoliberalism juga menggambarkan mengenai konsep rasionalitas dan kontrak serta memberikan fokus pada peranan institusi dan organisasi dalam politik internasional.
•Konflik suriah sangat kompleks. Usaha perundingan yang telah dilakukan berbagai aliansi negara belum bisa menemui jalan damai
• Telah terbentuk aliansi negara guna menyelesaikan konflik. Amerika Serikat, Arab Saudi, Perancis dan negara eropa barat lainya mendukung masyarakat sipil untuk menjatuhkan rezim basar Assad. Sedangkan Rusia, Iran dan China mendukung Basar Assad
• Beberapa waktu lalu Rusia melakukan serangan udara 300 kali dalam sehari
•Usaha damai yang dilakukan negara aliansi belum menemui jalan keluar. Oktober lalu PM Perancis menginisiasikan untuk melakukan pertemuan membahas krisis suriah dengan menghadirkan AS, Jerman dan Arab.
•Sebelumnya, tekah dilakukan pertemuan antara Rusia, AS, Turki dan Arab di Wina. Kedua kelompok besar tersebut sepakat konflik harus berhenti dan menjadi negara sekuler yang bersatu.
•Pada pertemuan di Janewa, pemilu digadang-gadang akan dilakukan dengan tujuan mengakhiri konflik. Namun keputusan tersebut belum menjamin, pasalnya dalam pemilihan presiden 2014 rakyat suriah memilih Assad. Pemilu rekayasa itu menunjukkan bahwa tidak ada alternatif lain sebagai pengganti Assad.
BAB IVSIMPULAN
1. AS, Arab Saudi, Turki adalah kekuatan negara lain yang mendukung pihak pelawan rezim. Rusia Iran Lebanon kekuatan yang mendukung rezim
2. Usaha perundingan yang dilakukan oleh aliansi negara belum menemui jalan keluar. Masing-masing negara mempertahankan kepentingan nasionalnya
TERIMAKASIH