political marketing
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji dan syukur kehadirat Allah yang maha kuasa yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang penulis beri judul
”Political Marketing”..
Negara Indonesia adalah negara demokrasi dimana adanya pemilu dan banyak partai
politik adalah ciri dari demokrasi seperti sekarang ini, maka dibutuhkan suatu komunikasi politik
yang baik diharapkan dapat membawa perubahan yang signifikan bagi kemajuan bangsa dan
negara. Salah satu bagian dari komunikasi politik adalah political marketing dimana pasar
”masyarakat” dijadikan sebagai objek dalam pemasaran politik. Untuk itu penulis mencoba
menulis sebuah konsep political marketing yang mudah-mudahan dapat memberikan manfaat
yang bagi para pembaca untuk dapat dianalisis lebih lanjut.
Kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata
apabila terdapat kata-kata yang janggal penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Atas
perhatian pembaca penulis ucapkan terima kasih.
Padang, 23 juni 2009
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar belakang.................................................................................... 3
1.2 rumusan masalah............................................................................... 3
1.3 Tujuan dan kegunaan Penulisan......................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 konseptual dari political marketing............................................... 4
2.2 fungsi political marketing............................................................... 5
2.3 model pendekatan untuk penyampaian produk politik...................... 6
2.4 proses marketing..................................................................................... 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................... 8
3.2 Saran............................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era keterbukaan sekarang ini, politik tidak boleh hanya dimenangkan lewat
pengerahan massa, tapi juga melalui penggunaan strategi pemasaran yang jelas, Menurut pakar
politik Eep Saefulloh Fatah, political Marketing di Indonesia berfungsi agar ada pendekatan
antara partai atau kandidat dengan pemilih. “Political marketing berarti partai atau kandidat
datang ke publik, melalui media, dan melalui pendekatan dengan tokoh-tokoh atau organisasi
tertentu“.
Marketing politik dalam sebuah Pemilihan Umum (Pemilu) memainkan peran yang
sangat penting karena merupakan bagian dari aktivitas persuasi dalam pendekatan marketing
politik. Kampanye mengemas pesan politik secara intensif dalam kurun waktu tertentu yang
dibatasi, guna mendapatkan pengaruh di kalangan khalayak politik. Dengan harapan, khalayak
mendukung dan menjatuhkan pilihan pada kandidat yang mengkampanyekan diri tersebut.
I.2 Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan pertanyaan penulis sekaligus
sebagai perumusan masalah, sebagai berikut:
1. apa yang dimaksud dengan political marketing?
I.3 Tujuan dan Kegunaan penulisan
Dengan memahami rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan political marketing sesuai dengan kuliah
komunikasi politik
2. Sebagai nilai tambahan pada mata kuliah komunikasi politik
BAB II
POLITICAL MARKETING
2.1 Konseptual Dari Marketing Politik
Marketing menurut Bruce I Newman adalah proses memilih customer, menganalisa
kebutuhan mereka dan kemudian mengembangkan inovasi produk, advertising, harga dan
strategi distribusi dalam basis informasi. Marketing dalam pengertian Bruce bukan dalam
pengertian marketing biasa, melainkan produk politik berupa imeg politisi, platform, pesan
politik dan lain-lain yang dikirim ke audiens yang diharapkan menjadi konsumen yang tepat.
Pendapat lain dikemukakan oleh Mauser, G yang mendifinisikan marketing sebasgai
‘influencing mass behavior in competitive situations’. Marketing politik dianalogikan kepada
marketing komersial. Misalnya di sektor komersial harus memiliki target audience dari pemilih
yang harusnya mendukung, menggunakan media massa, dalam sebuah lingkungan kompetitif
yang dipadati lebih dari satu ‘brand’ produk. Meskipun memang akan ada perbedaan mendasar
antara marketing politik dengan marketing komersial. Misalnya, marketing politik mengukur
kesuksesan tidak dalam term keuntungan melainkan dalam hasil voting dan efektivitas power.
Di dalam tulisan lainnnya di buku lain, Newman menulis tentang formula kesuksesan
marketing politik yang mestinya mengikuti beberapa atutan dasar. Pertama, menyediakan waktu
yang banyak untuk mempelajari kebutuhan dari target customers. Kedua, membuat team
pengembangan customer. Ketiga, mendapatkan dukungan dari seseorang yang berkedudukan
tinggi di organisasi dan orang yang siap menjadi pembela, menyediakan banyak waktu untuk
mengumumkan produk baru, kesuksesan pengembangan produk baru meminta organisasi untuk
memapankan sebuah organisasi yang efektif untuk menangani proses pengembangannya.
Dari beberapa devenisi tentang Political Marketing dapat disimpulkan bahwa political
marketing adalah serangkaian aktivitas terencana, strategis, bergulir jangka panjang dan pendek,
untuk menyebarkan makna politik kepada para pemilih. Hal ini adalah salah satu metode
barometer bagi partai ataupun kandidat yang akan ikut bertarung dalam ranah politik (pemilu)
guna mengetahui sejauh mana pemilih atau massa yang akan memilih partai ataupun kandidat
tersebut melaui produk politik diantaranya:
a. kebijakan
Melalui issue yang diangkat dan Kebijakan yang akan dikeluarkan. kemudian
program kerja baik itu jangka pendek maupun jangka panjang.
b. Seseorang / Person
Figur kandidat adalah nilai jual dalam politik, dimana track record mereka dalam
politik sangat dipertanyakan.
c. Partai
Visi misi dan ideologi partai
d. Presentasi
Medium komunikasi baik itu melalui temu ramah, maupun diskusi kepada massa dan
calon lain, ini biasnya lebih kepada person atau pelaku.
2.2 Fungsi Political Marketing
Fungsi dari political marketing adalah nenganalisasis posisi pasar, yakni memetakan
persepsi dan preferensi para pemilih, dan mengorganisir harapan-harapan dari masyrakat (massa)
sehingga dapat menjadikan suatu acuan dalam berkampanye dan untuk menancapkan citra
tertentu ke dalam benak para pemilih agar tawaran produk politik dari suatu kontestan memiliki
posisi khas, jelas dan penuh arti.
Menetapkan tujuan obyektif kampanye dan pengalokasian sumberdaya, Implementasi
strategi untuk membidik segmen-segmen tertentu yang disasar berdasarkan sumberdaya yang ada
sehingga sesuai dengan apa yang diharapkan oleh partai ataupun kandidat dalam pemetaan massa
dalam pemilu.
Memantau dan mengendalikan penerapan strategi dan taktik untuk mencapai sasaran
obyektif agar tidak berubah sesuai dengan apa yang diinginkan dan menjadikan suatu kekuatan
dalam mencapai tujuan.
2.3 Model Pendekatan Untuk Menyampaikan Produk Politik
1. Pull Marketing,
Yakni penyampain produk politik kepada para pemilih melaui saluran media
massa seperti yang dililhat melalui iklan politik dan kampanye seperti yang dapat kita
saksikan melalui berita-berita politik yang disiarkan oleh stasiun televisi, radio, internet
bahkan melalui koran.
2. Push Marketing,
adalah usaha agar produk politik dapat menyentuh para pemilih secara langsung
atau dengan cara yang lebih customized (personal) atau disebut experiential marketing
yang berintikan pada usaha agar pemilih merasakan dengan panca indra, perasaan,
pikiran, tindakan, dan mengaitkan dirinya dengan produk politik yang disampaikan
kandidat.
Ada beberapa hal alat pengukur kualitas figur atau kandidat
Kualitas instrumental
Faktor simbolis
meliputi prinsip - prinsip hidup, aura emosional, aura sosial dan aura
inspirasional.
Fenotipe optis
Pesona fisik, faktor kesehatan dan kebugaran, gaya penampilan.
3. Pass Marketing
yakni penyampaian produk politik kepada influencer melalui orang ketiga seperti
individu-individu dan kelompok2 yang terorganisasi atau tidak terorganisir yang
mempunyai pengaruh besar atau menjadi rujukan bagi para pemilih sehingga sangat
mempengaruhi persepsi para pemilih untuk memilih dalam pemilu.
2.4 Proses Marketing
1. Proses Strategic marketing segmentasi melalui proses delivery pull marketing dengan
pasar politiknya yaitu media massa
2. Strategic marketing targeting melalui bauran politik presentasi dan substansi (policy,
person, party) kemudian melalui proses delivery pass marketing dengan pasar politiknya
influenser orang yang ketiga dan berpengaruh.
3. Strategic marketing positionting melalui bauran politik dan proses delilvery push
marketing dengan mempunyai pasar politik yaitu langsung kepada pemilih
Dari ketiga proses marketing tersebut menghasilkan output political marketing yaitu
orientasi perilaku pemilih diantaranya:
Makna Politik
Makna Subjektif
Representasi Kognitif
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
marketing politik dalam Pemilu akan semakin intensif karena dukungan media massa.
Saat ini industri media di Indonesia sangat maju pesat, sehingga memungkinkan digunakan
secara intensif dalam marketing politik para kandidat baik perseorangan maupun kelompok.
Dari model penyampain produk marketik itu merupakan hal yang sangat pokok dalam
political marketing diantaranya
Pull marketing pemasaran politik marketing melalui media massa
Push marketing melalui personal kandidat atau figur
Pass marketing pemasaran politik melalui orang ketiga ataupun teem sukses dan
para tokoh penting yang dapat mempengaruhi para pemilih.
3.2 Saran
Dalam dinamika politik modern seperti saat ini indonesia merupakan negara yang sudah
mulai menjurus kepada negara yang lebih demokratis, seperti pemilihan umum baik itu tingkat
daerah maupun tingkat nasional yang berjalan dengan baik dan aman, namun kita sebagai
masyarakat indonesia yang dijadikan sebagai objek dari pemilu sebaikya harus kritis dalam
memilih pilihan dan jangan sampai termakan janji-janji politik penguasa, sebab kalau pilihan kita
salah akan berakibat fatal untuk jangka panjang dalam hal pemerintahan yang sesuai dengan
pemerintahan atau pemimpin yang kita cita-citakan selama ini.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyana, Deddy.2001.ilmu komunikasi suatu pengantar. Bandung: Pen Rosdakarya.
Bagan proses political marketing pada Pertemuan Kedelapan, 06-04-2009 Oleh: Yesi
Puspita, S.Sos.,M.Si
Newman, Bruce., The Mass Marketing of Politics Democracy in An Age of
Manufactured Images, (London, New Delhi : Sage Publications, 1999), h. 3
Mauser, G., Political Marketing : An Approach to Campign Strategy, (New York :
Praeger, 1983), h.5
Newman, Bruce I and Perloff, Richard M, Political Marketing : Theory, Research and
Applications, in Kaid, Lynda Lee, Handbook of Political Communications Research, (London :
Lawrence Erlbaum Associates Publisher, 2004), H.24
www.google.com yang diakses juni 2009
KOMUNIKASI POLITIK
”POLITICAL MARKETING”
MAKALAH
Diajukan sebagai Nilai Tugas Mata Kuliah Komunikasi Politik
OLEH :
Faisal ade putra
06 193 075
JURUSAN ILMU POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2009