pokok-pokok pikiran dprd jawa timur -...
TRANSCRIPT
POKOK-POKOK PIKIRAN
DPRD JAWA TIMUR
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2018
UNTUK
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2019
Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd. Ketua DPRD Jawa Timur
DASAR DAN SUMBER POKOK-POKOK PIKIRAN
DPRD JAWA TIMUR
Isu strategis dan isu dinamis yang berkembang di masyarakat
saat ini,
Hasil pelaksanaan kegiatan reses DPRD,
Hasil aspirasi masyarakat berdasarkan audiensi,
Hasil aspirasi berdasarkan demonstrasi komponen masyarakat,
Hasil-hasil studi banding DPRD Provinsi Jawa Timur,
Tindak lanjut hasil temuan BPK,
Masukan kelompok pakar, tenaga ahli, dll.
Optimalisasi Peran Provinsi sebagai Wakil Pemerintah (1)
Penguatan Kewenangan Bakorwil
Optimalisasi peran Kecamatan sebagai wakil pemerintah
Penataan Kabupatan/Kota sesuai UU 23/2014
Optimalisasi peran provinsi sebagai wakil pemerintah pusat
dalam hal kordinasi, integrasi, sinkronisasi serta perencanaan
pembangunan
Melakukan Penataan Daerah dengan mengacu pada ketentuan
Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 pasal 35, dimana terdapat
5 (lima) Kota yang jumlah kecamatannya sudah tidak sesuai
dengan ketentuan Undang-Undang
Optimalisasi Peran Provinsi sebagai Wakil Pemerintah (2)
Pengembangan dan peningkatan Infrastruktur pendidikan SLTA/MA/SMK
Peningkatan Infrastruktur Kesehatan didaerah terpencil bahkan Rumah
sakit Terapung
Perbaikan Infrastruktur Perhubungan, pariwisara serta sarana pertanian
“Integretad system” dalam perencanaan pembangunan.
Inovasi perencanaan pembangunan yang dapat “Mengungkit
Perekonomian” Jawa Timur misalkan pembangunan Jembatan
Suramadu, Pasar Puspa Agro meskipun sekarang puspa agro tidak seramai
dulu akan tetapi pada awalnya sangat membantu mengungkit
perekonomian masyarakat Jawa Timur.
Meningkatkan Ekonomi, Menekan Kesenjangan
4,4
4,6
4,8
5
5,2
5,4
5,6
2015 2016 2017
Jawa Timur 5,44 5,55 5,45
Nasional 4,79 5,02 5,07
Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur dan Nasional
0,38
0,38
0,39
0,39
0,40
0,40
0,41
0,41
0,42
20152016
2017
2015 2016 2017
Jawa Timur 0,40 0,402 0,415
Nasional 0,40 0,394 0,391
Rasio Gini Jawa Timur dan Nasional
Kemiskinan Kota-Desa Jawa Timur
0
2
4
6
8
10
12
14
16
2015 2016 2017
8,41 7,91
7,13
15,84 15,83 15,58
Persentase Kemiskinan Kota-Desa di Jawa Timur
Kota Desa
10,60
10,80
11,00
11,20
11,40
11,60
11,80
12,00
12,20
12,40
2015 2016 2017
Persen 12,28 11,85 11,20
Persentase Kemiskinan Jawa Timur
Pemerintah Provinsi Jawa Timur dituntut menemukan
terobosan-terobosan baru untuk pembiayaan infrstruktur,
misalnya, penggunaan dana dari pihak ketiga atau Lembaga
Keuangan bukan Bank
Percepatan pembangunan JLS
Membuat inovasi dalam rangka memperbaiki infrastruktur
jalan, untuk memperlancar arus transportasi logistik dan
menanggulangi kemacetan
Revitalisasi transportasi massal (seperti, Kereta Api di
Madura, Kapal Laut, dll)
PENDANAAN UNTUK PROYEK-PROYEK STRATEGIS JAWA TIMUR
Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Petani
Memberikan perhatian
dan porsi yang lebih
besar pada Sektor
pertanian melalui
Revitalisasi lahan
pertanian
Ketenagakerjaan
Peningkatan Kualitas SDM
Sertifikasi SDM
Pendidikan Ketrampilan dan Skill melalui SMK dan BLK
Perluasan Lapangan Kerja
Intervensi kebijakan
untuk mendorong
pembukaan lapangan
kerja baru.
Pemberian insentif untuk
industry, dengan
kemudahaan-kemudahan
khusus.
Pendidikan
Tertinggi yang
ditamatkan
2015 2016 2017
Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
SD ke Bawah 2,14 1,39 2,39 1,24 2,37 1,66
Sekolah
Menengah
Pertama
6,00 4,43 4,12 5,25
3,88 4,33
Sekolah
Menengah
Atas
6,59 8,73 6,55 9,24
5,74 6,75
Sekolah
Menengah
Kejuruan
8,47 11,74 7,09 7,10
8,88 9,01
Diploma I/II/III 6,17 8,11 6,49 5,01 8,18 7,47
Universitas 4,23 4,99 6,36 4,61 3,77 4,11
JUMLAH 4,31 4,47 4,14 4,21 4,10 4,00
Penguatan UMKM sebagai Lapangan Kerja
Alternatif.
Terdapar 6,8 juta UMKM, baru 3 % yang dapat
bersaing di pasar MEA
UMKM menyerap 11 juta lebih Tenaga Kerja Jawa
Timur.
UMKM menyumbang 54 % PDRB
UMKM paling tahan menghadapi krisis.
Revitalisasi Tata Ruang dan Wilayah
Dalam konteks Tata Ruang dan Wilayah, yang
perlu dilakukan diantaranya adalah reklamasi
wilayah pantai dan pesisir, serta reklamasi
kawasan bertebing. Kedua wilayah geografis
tersebut selama ini mengalami dampak paling
pedih pada saat musim hujan. Wilayah
tersebut sekaligus menjadi kawasan kantong
kemiskinan, serta kawasan (desa) tertinggal.
Pembangunan Inklusif untuk Mereduksi
Potensi Radikalisme.
Memburuknya harmoni sosial yang salah satunya
disebebkan oleh radikalisasi agama
Perlu pendekatan deradikalisasi tidak hanya melalui jalan
represif (Densus 88 atau BNPT) maupun jalan persuasif
(deradikalisme pemikiran), tetapi juga melalui pendekatan
holistik yang meliputi inklusifitas pembangunan agar para
penganut radikalisme keagamaan tersebut tidak
melakukan resistensi
Desain Pendidikan Inklusi
Di banyak daerah pedalaman dan
terpencil, seperti anak –anak buruh
perkebunan di Kabupaten Jember, anak
buruh migran di Tulungagung dan
Trenggalek, pekerja rumah rumah
tangga dan anak serta anak yang
dilacurkan di Surabaya, maupun anak-
anak daerah kepulauan di Madura, yang
mengalami keterpinggiran dari
berbagai layanan sosial, baik
pendidikan, kesehatan, kependudukan,
serta layanan publik lainnya.
Perlu desain pendidikan
inklusi, yang mengakomodasi
semua anak-anak dari segala
lapisan, terutama anak-anak
yang tereksklusi
(terpinggirkan), baik karena
keterbatasan ekonomi
(kemiskinan) maupun
keterbatasan fisik (anak
dengan kebutuhan
khusus/disable)
Terima Kasih