point penting memparalel transformator

Upload: tatike-tietie-tiemoot

Post on 11-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Point Penting Memparalel Transformator

TRANSCRIPT

Point Penting Memparalel Transformator -Untuk keperluan menyuplai beban yang besar, sementara transformator yang tersedia memiliki kapasitas yang lebih rendah, maka karena kondisi tertentu (keterbatasan sumber daya dan anggaran) para teknisi biasanya melakukan pengoperasian beberapa buah transformator secara paralel sehingga beban besar yang mesti disuplai dapat terlayani.

Dalampengoperasian secara paralel, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan agar transformator - transformator yang diparalel tersebut dapat beroperasi secara aman dan kontiniu, seperti berikut :1. Pengoperasian beberapa transformator secara paralel pada dasarnya cukup sederhana dan aman asalkan rating KVA, persen impedansi dan rasio perbandingan trafo tidak berbeda.2. Ketika pengoperasian transformator dengan kondisi parameter rasio, impedansi sama maka pembebanan pada tiap - tiap transformator adalah sama besarnya.3. Ketika pengoperasian transformator dengan rating kVA yang sama, tetapi impedansi berbeda maka pembebanan pada tiap - tiap transformator akan berbeda besarnya..4. Pembebanan tiap - tiap transformator akanjuga berbeda besarnya transformator yang diparalel memilik perbedaan rating kVA dan persen impedansi.5. Arus sirkulasi akan muncul apabila rasio belitan tiap-tiap transformator yang diparalel berbeda. Sdangkan besarnya arus sirkulais yang muncul tersebut dipengaruhi oleh perbadingan X/R masing-masing transformator tersebut.6. Memparalel transformator yang memiliki vektor Delta-deltadengan transformator delta-wye tidak boleh dilakukan, karena adanya perbedaan sudat phasa terhadap ground sebesar 30 derajat antara transformator yang sekundernya wye dengan transformator yang sekundernya delta

Kenapa harus memparalel 3 trafo 500 kVA jika anda bisa menyediakan satutrafo 1500 kVA ? Ada alasan yang cukup reasonable untuk itu ?Meskipun ketiga trafo itu parameternya identik di atas kertas (ratio, vector group, impedansi, dll adalah sama), namun pada kenyataannya arus sirkulasi akan tetap terjadi dan berakibat tidak terjadi equal load sharing diantara ketiga trafo tsb.Ini adalah hal yang anda harus antisipasi dan monitor. Saya yakin anda sudah memberikan margin kapasitas yang cukup untuk setiap trafo terhadap peak load yang ada utk mengantisipasi unequal load sharing pada ketiga trafo tsb.Jika ingin meminimalkan arus sirkulasi, idealnya, minimal dua dari tiga trafo itu andalengkapi dengan Load Tap Changer, sehingga tap trafo bisa anda adjust on load manually atau automatically (preferable) untuk setiap kondisi load yang tentunya fluktuatif.1. Apa yang dimaksud dengan arus sirkulasi?2. Akibatnya (sperti yang Pak Lily bilang) tidak terjadi pembagian beban yang sama, persamaan matematisnya bagaimana pak?3. Apakah ada referensi Trafo dengan rating 500 kVA, 6/0.4 kV memakai OLTC1. Sebenarnya arus sirkulasi ( Is ) ini arus yang timbul dari sisi belitan sekunder yang terjadi akibat adanya selisih ggl induksi dari sisi sekunder dan primer trafo terhadap akumulasi impedance dari kedua sisi belitan, Pak. Arus ini biasanya akan berputar diantara kumparan saat dibebani. Makanya dinamakan arus sirkulasi.Klo digambarkan secara matematis kurang lebih Is = Ea-Eb/ Za +Zb. Sebenarnya dimanapun philospohy arus terhadap tegangan dan beban sama E=I. Z , Z=X+R ( tergantung jenis loadnya tentunya).2. Untuk pertanyaan nomer 2 , sebenarnya diantara syarat vital untuk mempararelkan trafo adalah perbandingan tegangan yang dipararelkan harus sama. Jika perbandingan tegangan tidak sama, maka ggl induksi pada masing2 belitan sekunder tentunya tidak akan sama. Nah perbedaan tegangan inilah sebenarnya yang memicu adanya arus sirkulasi pada sisi belitan sekunder trafo saat dibebani,pak.Arus sirkulasi inilah yang akan menimbulkan panas pada sisi belitan sekunder trafo kita. Arus yang mengalir ke beban tentunya akan lain besarnya,pak karena sisi sekunder trafo yang terhubung dengan beban akibat adanya Is tentu tidak akan mendapat supply arus yang sama ke beban karena perbandingan tegangan yang dipararelkan tidaklah sama. Klo sama insyaalloh tidak akan terjadi kok,pak.Rumus matematis mungkin seperti yang sudah saya sebutkan diatas.3. Untuk pertanyaan nomer 3, sebenarnya jawabannya relatif, trus terang klo referensi saya memang belum menjumpai, tapi itu bisa kita tanyakan ke vendor, dengan sentuhan "special order " apa sech mereka tidak bisa buat . Tapi ada baiknya kita melihat dari sisi loadnya terlebih dahulu,pak. Umumnya memang jarang trafo2 kecil in case 500 kVA menggunakan On Load Tap Changer (OLTC). Sebenarnya klo karakteristik bebannya kebanyakan adalah dinamik load sperti motor yang mempertimbangkan cos phi tentunya bisa jadi untuk memperhitungkan penurunan cos phi dan efesiensi motor on the next. Jika selisih cos phi membesar dari demand tentunya daya reactive akan semakin membesar, walaupun semisal daya aktif tetap, tentunya total kebutuhan daya atau kapasitas trafo akan membesar,pak. Kita bisa siapkan margin dalam range OLTC tentunya. Kalu Si empunya mau hemat, tentunya itu bisa terjadi,pak. Atau in case untuk maintenance atau penggantian beban yang sudah dipersiapkan marginnya, tentu juga bisa,pak.Untuk membuat prosedur yang benar tentunya syaratnya harus benar dulu. Baru prosedur operasinya akan benar.Klo saya lihat penjelasan mas ade pada rekan2, yang saya tangkap sudah ada yang terpenuhi saya hanya menambahkan sedikit. Syarat pertama, seperti yang sudah saya sebutkan diatas, perbandingan tegangan yang akan dipararelkan harus sama. Yang kedua polaritas harus sama, klo ga akan terjadi panas pada trafo. Phase juga harus sama. selanjutnya perbandingan reactance terhadap impedance sama ( lebih baik ) supaya "mereka" (mas trafo ) bekerja pada cos phi yang sama. Khusus untuk trafo 3 phase vector group tentunya harus sama, klo tidak berati tar bisa ketinggalan x derajat dari yang lain. Saya kurang tahu ada yang ketinggalan atau tidak. Tapi kurang lebih itu harus terpenuhi dulu, mas.