pneumunia kelompok 5
DESCRIPTION
STIKES RURYA MITRA HUSADA KEDIRITRANSCRIPT
KELOPMOK 5 :BINTI MASRUROH CHOIRIMMA PERMATASARI M IRFAN HELMI R.TITIN NURDIANA SOLE J BOIMAU
IPN 4A
PNEUMONIAASUHAN
KEPERAWATAN
PENGERTIANJ
PENATALAKSANAAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG KOMPLIKASI
PATHWAY
PATOFISIOLOGIS
ETIOLOGIKLASIFIKASI MANIFESTASI KLINIS
Pneumonia adalah salah satu penyakit peradangan akut parenkim paru-paru yang biasanya dari suatu infeksi saluran pernafasan bawah akut. (Price, 1995)
Pneumonia adalah suatu proses inflamasi dimana kompartemen alveolar terisi oleh eksudat. Pneumonia merupakan penyebab kematian yang cukup tinggi pada klien lanjut usia. ( Hudak, 1998)
Thorack normal Thorack dengan pneumonia
Menurut Zul Dahlan (2001)1. Berdasarkan ciri radiologis dan gejala klinis Pneumonia tipikal Pneumonia atipikal
2. Berdasarkan faktor lingkungan Pneumonia komunitas Pneumonia nosokomial Pneumonia rekurens Pneumonia aspirasi Pneumonia pada gangguan imun Pneumonia hipostatik
3. Berdasarkan sindrom klinis Pneumonia bakterial Pneumonia non bakterial
BakteriVirusJamurProtozoa
Kesulitan dan sakit pada saat bernafas Bunyi nafas di atas area yang mengalami
konsolidasi Gerakan dada tidak simetris Menggigil dan demam 38,8 C sampai 41,1C,
delirium Diafoesis Anoreksia Malaise Batuk kental, produktif sputum meningkat Gelisah Sianosis
Tidak semua kolonisasi dapat mengakibatkan pneumonia. Mikroorganisme dapat mencapai paru melalui beberapa jalur :
Ketika individu yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara, mikrooganisme dilepaskan ke dalam udara dan terhirup oleh orang lain.
Mikrooganisme dapat juga terinspirasi dengan aerosol ( gas nebulasi ) dari peralatan terapi pernafasan yang terkontaminasi.
Pada individu yang sakit atau hygiene giginya buruk, flora normal orofaring dapat menjadi patogenik.
Staphilococcus, dan bakteri gram negative dapat menyebar melalui sirkulasi dari infeksi systemic, sepsis, atau jarum obat IV yang terkontaminasi.
KOMPLIKASI DARI PNEUMONIAKOMPLIKASI DARI PNEUMONIA::
Empisema Gagal nafas Perikarditis Hipotensi Delirium Dehidrasi
1. Sinar X2. GDA3. Pemeriksaan gram/kultur
sputum dan darah4. Pemeriksaan serologi5. Pemeriksaan fungsi paru
1. Penatalaksanan medis Pemberian antibiotik pasien tidak berat,per
oral seperti: penicillin dan pasien berat cairan infus alat bantu O2 mekanik
Pemberian antipiretik,analgesik,bronchodilator
Pemberian O2 Pemberian cairan parenteral
2. Penatalaksanaan keperawatan: Terapi oksigen jika pasien mengalami pertukaran
gas yang tidak adekuat. Ventilasi mekanik mungkin diperlukan jika nilai normal GDA tidak dapat dipertahankan
Blok saraf interkostal untuk mengurangi nyeri Pada pneumonia aspirasi bersihkan jalan nafas
yang tersumbat Perbaiki hipotensi pada pneumonia aspirasi
dengan penggantian volume cairan Supresan batuk jika batuk bersifat nonproduktif Memantau jumlah cairan sesuai berat
badan,kenaikan suhu,dan status nutrisi Jika sesak tidak terlalu berat dapat dimulai
makanan enteral bertahap melalui selang NGT dengan felling drip
1. Pengkajian Anamnesis Pemeriksaan fisik Activity Daily Living2. Diagnosa keperawatan
dan Intervensi
1. Anamnesis Keluhan utama yang sering menjadi alasan
klien dengan pneumonia untuk meminta pertolongan kesehatan adalah sesak napas, batuk berdahak dan peningkatan suhu tubuh/demam.
Riwayat pemajanan terhadap individu dengan infeksi.
Tanda-tanda penyakit lainnya. Tanda-tanda vital : kenaikan suhu tubuh,
takikardi/trakipnea. Modalitas keperawatan diri yang
digunakan untuk mengatasi gejala.
2. Pemeriksaan FisikKeadaan UmumInspeksiPalpasiPerkusiAuskultasi
Aktivitas / istirahatSirkulasi Integritas EgoMakanan / CairanNeurosensoriNyeri / Kenyamanan Pernafasan
Keamanan
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
Dapat dihubungkan dengan : Inflamasi trakeobronkial, pembentukan oedema, peningkatan
produksi sputum Nyeri pleuritik Penurunan energi, kelemahan
Kemungkinan dibuktikan dengan : Perubahan frekuensi kedalaman pernafasan Bunyi nafas tak normal, penggunaan otot aksesori Dispnea, sianosis Bentuk efektif / tidak efektif dengan / tanpa produksi sputum
Kriteria Hasil : Menunjukkan perilaku mencapai kebersihan jalan nafas Menunjukkan jalan nafas paten dengan bunyi nafas bersih,
tak ada dispnea atau sianosis
Data Masalah Etiologi
Data Subyektif :PASIEN MENGATAKAN SESAK NAFAS
Data ObyektifTTV: - TD = 140/80 mmHg- Nadi = 84 x/menit- RR = 16 x/menit- Suhu = 36 0C
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d peningkatan jumlah sputum
Jamur bakteri
Masuk alveoli
Eksudat dan seruos masuk alveoli
Paru-paru tampak merah
Konsolidasi jaringan
paru
Daya comlience menurun
Gangguan pola nafas
Sputumketal
TERIMAKASIH