pneumonia xxx
DESCRIPTION
w34324TRANSCRIPT
PNEUMONIfakajdaa
Definisi
Pneumonia adalah keradangan parenkim paru dimana asinus terisi dengan cairan dan sel radang, dengan atau tanpa disertai infiltrasi sel radang ke dalam diding alveoli dan rongga interstsium.
Klasifikasi
1. Secara anatomia. Pneumonia lobaris
Bila peradangan terjadi pada 1 lobus paru atau lebihb. Pneumonia segmental
Bila peradangan melibatkan 1 atau lebih segment paruc. Pneumonia lobaris
Bila peradangan melibatkan 1 lobular atau beberapa lobules
2. Berdasarkan bakteri penyebaba. Pneumonia bakterial/tipikal. Disebabkan Stapilokokus pneumonia, streptokokus
pneumonia, klebsiella.b. Pneumonia atipikal, disebabkan mycoplasma, legionella dan klamidiac. Pneumonia virus, Influenza virusd. Pneumonia jamur, sering merupakan infeksi sekunder. Predileksi terutama pada
penderita dengan daya tahan lemah.
3. Secara klinisa. Pneumonia komuniti
Pneumonia yang didapat di masyarakat. Penyebab bakteri dan virusb. Pneumonia nosokomial
Pneumonia yang terjadi setelah pasien 48 jam dirawat di rumah sakit dan disingkirkan semua infeksi yang inkubasinya terjadi sebelum masuk RS
c. Pneumonia aspirasiPneumonia akibat aspirasi bahan kimia atau asam lambung akibat refluks esophagus yang kurang baik
d. Pneumonia pada gangguan imun Pneumonia akibat gangguan kekebalan tubuh. Sering dihubungkan dengan AIDS
DIAGNOSIS
Gambaran Klinis
a. AnamnesisGambaran klinik biasanya dintandai dengan demam, menggigil, suhu meningkat dapat melebihi 40°C, batuk dengan dahak mokoid atau purulen kadang-kadang disertai darah, sesak napas dan nyeri dada.
b. Pemeriksaan fisikPada inspeksi dapat terlihat bagian yang sakit tertinggal waktu bernapas, pada palpasi didapatkan fremitus raba meningkat di sisi yang sakit. Pada perkusi di daerah yang sakit didapatkan redup, pada auskultasi terdengar suara napas bronkovesikuler sampai bronchial yang mungkin disertai ronki basah halus yang kemudian menjadi ronki basah kasar pada stadium resolusi.
Pemeriksaan Penunjang
a. Gambaran radiologisGambaran radiologis dapat berupa infiltrate sampai konsolidasi dengan air bronchogram, penyebaran bronkogenik dan interstisial serta gambaran kaviti.
b. Pemeriksaan laboratorium Pada pemeriksaan laboratorium terdapat peningkatan jumlah leukosit, biasanya lebih dari 10.000/ul kadang-kadang mencapai 30.000/ul, LED biasanya meningkat. Untuk menentukan diagnosis etiologi diperlukan pemeriksaan dahak, kultur darah, dan serologi. Kultur darah dapat positif pada 20-25% penderita yang tidak diobati. Analisa gas darah menunjukkan hipoksemia dan hipokarbia, pada stadium lanjut dapat terjadi asidosis respiratorik.
PENGOBATAN
Pengobatan terdiri atas antibiotic dan pengobatan suprotif. Pemberian antibiotic pada penderita pneumonia sebaiknya berdasarkan data mikroorganisme dan hasil uji kepekaannya, akan tetapi karena beberapa alas an yaitu :
1. Penyakit yang berat dapat mengancam jiwa.2. Baketri patogen yang berhasil diisolasi belum tentu sebagai penyebab pneumonia 3. Hasil pembiakan bakteri memerlukan waktu
Maka pada penderita pneumonia dapat diberikan terapi secara empiris.
Obat pilihan ialah penisilin dengan dosis 300.000 - 600.000 U dalam bentuk penisilin prokain, diberikan 1-2 kali setiap hari selama 7-10 hari atau 300.000 U aqueosus sodium penisilin 2-4 kali /hari. Tidak ada bukti yang cukup mendukung bahwa penisilin dosis tinggi dapat mempercepat kesembuhan. Penisilin peroral dalam bentuk tablet atau kapsul dapat diberikan dengan dosis 4 dd 250 mg. dapat juga dipakai eritromisin, kloramfenikol, tetrasiklin, linkomisin, sefalotin.
Oksigen dapat diberikan melalui kateter nasal atau masker pada penderita dengan pneumonia yang luas disertai sianosis. Observasi tekanan darah, respirasi dan denyut jantung perlu dilakukan terus menerus karena hipotensi merupakan tanda hiposksia berat, bakteriemia..
Hati-hati dengan pemakaian vasopresor karena dapat menambah vasokontriksi dengan akibat terjadinya penurunan aliran darah ke arteria koroner dan otak.