pm2,5 terhadap kesehatan penduduk di sekitar p …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...

9
/16 ISSN 0216 - 3128 Gatot Suhariyono, dkk. ANALISIS TINGKAT BAHAYA PARTIKEL DEBU PMIO DAN PM2,5 TERHADAP KESEHATAN PENDUDUK DI SEKITAR P ABRIK SEMEN, CITEUREUP - BOGOR Gatot Suhariyono Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir BATAN, Jakarta M. Sri Saeni dan Ahmad Bey Program Pascasarjana Pengelolaan SDA dan Lingkungan, IPB ABSTRAK ANALlSIS TINGKAT BAHAYA PARTIKEL DEBU PMJO DAN PM2,5 TERHADAP KESEHATAN PENDUDUK Dl SEKITAR PABRIK SEMEN, CITEUREUP - BOGOR. Analisis lingkat bahaya partikel debu PMIO dan PM2,5 terhadap kesehatan penduduk telah dilakukan di daerah pemukiman sekilar kawasan pabrik semen, Citeureup - Bogor. Partikel debu disampling di rumah-rumah penduduk menggrlllakan cascade impactor pada empat arah mata angin dan radius 500, 1000, 1500, 2000, 2500, dan 3000 m dari Plant satu sebagai titik pusat pabrik semen di Cileureup - Bogor. Pengukuran pada arah utara adalah di rumah-rumah Perumahan Gunung Putri, desa Gunung Putri, desa Kranggan, dan desa Bojong Nangka. Arah selatan adalah desa Tarikolot dan desa Pasir Mukti. Arah barat adalah guest house, desa Puspanegara, desa Puspasari, dan desa Cilatah. Arah barat lout yailu desa Puspanegara, desa Gunung Putri, desa Puspasari, dan desa Kranggan. Secara keseluruhan hasil pengukuran konsentrasi partikel debu PM I0 don PM2,5 di rumah-rumah sekilar pabrik semen dan di pinggir jolon melebihi baku mutu udara ambien nasional yang diletapkan oleh PP No. 4111999. Kategori kualitas udara PMIO (berdasarkan SK No. Kep-I07 I KABAPEDAL III 11997) di rumah-rumah sebelah utara, di sebelah selatan pada radius 3000 m dan sebelah barat pada radius 1000 m pabrik semen kebanyakan bersifat berbahaya dibandingkan di nmwh-nmwh arah lain. ABSTRACT DANGER LEVEL ANALYSIS OF PMIO AND PM2.5 DUST PARTICLES TO HEALTH OF RESIDENT AROUND CEMENT FACTORY, CITEUREUP - BOGOR. Danger level analysis of PMIO and PM2.5 dust particles to resident health has been conducted in sealement area around cement factory area, Citeureup - Bogor. The dust particles were sampled at the dwellings by Iising a cascade impactor on four wind directions and 500, 1000, 1500, 2000, 2500, and 3000 m radius from the Plant one as the cellIer of the cement factory at Citeureup - Bogor. Measurements at the north direction were the GlI/lUng Putri, Kranggan, Bojong Nangka villages, and Gunung Putri dwellings. The south directions were Tarikolot and Pasir Mukti villages. The west directions were gIIesthouse, Puspanegara, Puspasari, and Citatah villages. The northwest directions were Pu.\panegara, GUlIIlllg Putri, Puspasari, and Kranggan villages. As a whole the measurement result of PMIO and PM2,5 concentration in houses around cement factory and at roadside was exceed quality standard of national ambient air which is specified by PP No. 41 I 1999. Category of PMIO air quality (pursuant to SK No. Kep-107IKABAPEDAUIII1997) in north side houses, in south side at 3000 m and Westside at 1000 m radius cement factory was having most the character of dangerous compared to in other direction houses. PENDAHULUAN Perkembangan industri semen di Indonesia yang tumbuh pesat, selain berdampak positip bagi pendapatan negara dan kesejahteraan rakyat, juga berdampak negatip terhadap kesehatan, karena berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan, misalnya asap dan debu dari industri yang dapat mencemari udara. Pencemaran udara oleh partikel padat halus dalam bentuk debu, asap dan uap air dapat menurunkan kualitas lingkungan yang pada gilirannya menurunkan kualitas hidup masyarakat di sekitar kawasan industri terse but. Masalah pencemaran udara oleh partikel padat yang berdiameter kurang dari 10 11mdi Iuar rumah (biasa disebut PM 10 (particulate matter)) dan kurang dari 2,5 11m di dalam rumah (PM2.5) diyakini oleh para pakar lingkungan dan kesehatan masyarakat sebagai pemicu timbulnya infeksi saluran pemafasan, karena pertikel padat PM 10 dan PM2•5 dapat mengendap pada saluran pernafasan daerah bronki dan alveoli [1, 2, 3]. Oleh karena itu pcrlu dilakukan pemantauan kualitas udara di sekitar sentral industri secara kontinyu dan terkoordinasi dengan penguasa kawasan industri setempat. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 ten tang pengendalian Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelltian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003

Upload: vomien

Post on 14-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PM2,5 TERHADAP KESEHATAN PENDUDUK DI SEKITAR P …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/P3TM-Juli... · rumah (biasa disebut PM 10 (particulate matter)) dan kurang

/16 ISSN 0216 - 3128 Gatot Suhariyono, dkk.

ANALISIS TINGKAT BAHAYA PARTIKEL DEBU PMIO DANPM2,5 TERHADAP KESEHATAN PENDUDUK DI SEKITARPABRIK SEMEN, CITEUREUP - BOGOR

Gatot SuhariyonoPuslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir BATAN, Jakarta

M. Sri Saeni dan Ahmad BeyProgram Pascasarjana Pengelolaan SDA dan Lingkungan, IPB

ABSTRAK

ANALlSIS TINGKAT BAHAYA PARTIKEL DEBU PMJO DAN PM2,5 TERHADAP KESEHATAN

PENDUDUK Dl SEKITAR PABRIK SEMEN, CITEUREUP - BOGOR. Analisis lingkat bahaya partikel

debu PMIO dan PM2,5 terhadap kesehatan penduduk telah dilakukan di daerah pemukiman sekilarkawasan pabrik semen, Citeureup - Bogor. Partikel debu disampling di rumah-rumah pendudukmenggrlllakan cascade impactor pada empat arah mata angin dan radius 500, 1000, 1500, 2000, 2500, dan3000 m dari Plant satu sebagai titik pusat pabrik semen di Cileureup - Bogor. Pengukuran pada arah utaraadalah di rumah-rumah Perumahan Gunung Putri, desa Gunung Putri, desa Kranggan, dan desa Bojong

Nangka. Arah selatan adalah desa Tarikolot dan desa Pasir Mukti. Arah barat adalah guest house, desaPuspanegara, desa Puspasari, dan desa Cilatah. Arah barat lout yailu desa Puspanegara, desa GunungPutri, desa Puspasari, dan desa Kranggan. Secara keseluruhan hasil pengukuran konsentrasi partikel debuPM I0 don PM2,5 di rumah-rumah sekilar pabrik semen dan di pinggir jolon melebihi baku mutu udaraambien nasional yang diletapkan oleh PP No. 4111999. Kategori kualitas udara PMIO (berdasarkan SKNo. Kep-I07 I KABAPEDAL III 11997) di rumah-rumah sebelah utara, di sebelah selatan pada radius3000 m dan sebelah barat pada radius 1000 m pabrik semen kebanyakan bersifat berbahaya dibandingkandi nmwh-nmwh arah lain.

ABSTRACT

DANGER LEVEL ANALYSIS OF PMIO AND PM2.5 DUST PARTICLES TO HEALTH OF RESIDENT

AROUND CEMENT FACTORY, CITEUREUP - BOGOR. Danger level analysis of PMIO and PM2.5 dustparticles to resident health has been conducted in sealement area around cement factory area, Citeureup ­Bogor. The dust particles were sampled at the dwellings by Iising a cascade impactor on four winddirections and 500, 1000, 1500, 2000, 2500, and 3000 m radius from the Plant one as the cellIer of thecement factory at Citeureup - Bogor. Measurements at the north direction were the GlI/lUng Putri,Kranggan, Bojong Nangka villages, and Gunung Putri dwellings. The south directions were Tarikolot andPasir Mukti villages. The west directions were gIIesthouse, Puspanegara, Puspasari, and Citatah villages.The northwest directions were Pu.\panegara, GUlIIlllg Putri, Puspasari, and Kranggan villages. As a wholethe measurement result of PMIO and PM2,5 concentration in houses around cement factory and atroadside was exceed quality standard of national ambient air which is specified by PP No. 41 I 1999.Category of PMIO air quality (pursuant to SK No. Kep-107IKABAPEDAUIII1997) in north side houses, insouth side at 3000 m and Westside at 1000 m radius cement factory was having most the character ofdangerous compared to in other direction houses.

PENDAHULUAN

Perkembangan industri semen di Indonesia yangtumbuh pesat, selain berdampak positip bagipendapatan negara dan kesejahteraan rakyat, jugaberdampak negatip terhadap kesehatan, karenaberpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan,misalnya asap dan debu dari industri yang dapatmencemari udara. Pencemaran udara oleh partikelpadat halus dalam bentuk debu, asap dan uap airdapat menurunkan kualitas lingkungan yang padagilirannya menurunkan kualitas hidup masyarakatdi sekitar kawasan industri terse but.

Masalah pencemaran udara oleh partikelpadat yang berdiameter kurang dari 10 11mdi Iuarrumah (biasa disebut PM 10 (particulate matter))

dan kurang dari 2,5 11m di dalam rumah (PM2.5)

diyakini oleh para pakar lingkungan dan kesehatanmasyarakat sebagai pemicu timbulnya infeksisaluran pemafasan, karena pertikel padat PM 10 danPM2•5 dapat mengendap pada saluran pernafasandaerah bronki dan alveoli [1, 2, 3]. Oleh karena itupcrlu dilakukan pemantauan kualitas udara disekitar sentral industri secara kontinyu danterkoordinasi dengan penguasa kawasan industrisetempat. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RINo. 41 tahun 1999 ten tang pengendalian

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelltian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl NuklirP3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003

Page 2: PM2,5 TERHADAP KESEHATAN PENDUDUK DI SEKITAR P …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/P3TM-Juli... · rumah (biasa disebut PM 10 (particulate matter)) dan kurang

Gatot Suhariyono. dkk. ISSN 0216 - 3128 117

pencemaran udara yang lebih ketat yaitu baku mutuudara ambien nasional untuk PMIO sebesar 150

Ilg/m3 (24 jam) dan 50 Ilg/m3 (1 tahun), untukPM2,s sebesar 65 Ilg/m3 (24 jam) dan 15 Ilg/m3 (1tahun) [4].

Menurut Setiawan (1992), penyakit batuk,sakit tenggorokan, brokhitis akut dan kronik, asma,pneumonia, emphysema paru, dan kanker parumerupakan manifestasi penyakit saluranpemapasan, akibat adanya pemajanan terhadappencemar udara secara terus-menerus danberlangsung cukup lama [5]. Pencemaran udara dariindustri, asap kendaraan, dan debu tua di dalamruangan adalah salah satu penyebab infeksi saluranpemafasan atas (ISP A). Dirjen PPM dan PLPDepartemen Kesehatan, memperkirakan 150.000balita per tahun meninggal akibat ISPA [6].Kualitas udara menjadi kajian para pakarlingkungan semenjak kasus kabut (jog) Londontahun 1952 dengan konsentrasi partikel 1200 Ilg/m3yang berdiameter 2 11m mengakibatkan kematian4.000 orang selama 4 dan 5 hari,

Berdasarkan laporan Departemen Kesehatan(1995), dalam profil Kesehatan Nasional, danDinas Kesehatan Jawa Barat (1996), dalam profilKesehatan Jawa Barat temyata penyakit ISPAmenempati urutan atas dalam 10 besar penyakitutama untuk beberapa tahun terakhir [7, 8]. Bahkanhasil survai kesehatan rumah tangga tahun 1992,penyebab utama kematian bayi (36 %) dan anakbalita (13 %) adalah penyakit ISPA [7]. ISPAmerupakan penyebab terbanyak kematian anakdibawah umur 5 tahun. Sementar41 itu diperkirakanbahwa 40 sampai 60 % dari pengunjung fasilitaspelayanan kesehatan berhubungan dengan kasusISPA [9].

Berdasarkan Puskesmas keliling pabriksemen, Citeureup - Bogor, didapatkan datakesehatan dari 7 Puskesmas (Bojong Nangka,Kalapa Nunggal, Kranggan, Leuwinutug, Tajur,Citeureup dan Bojong) yang meliputi cakupanwilayah 13 desa (Lulut, Nambo, Bantarjati,Leuwikaret, Gunung Putri, Talajung, Citeureup,Puspanegara, Tajur, Gunung Sari, Tarikolot, PasirMukti dan Hambalang) menunjukkan selama tahun2001 mulai Januari sampai Desember, penyakitISP A rata-rata menempati urutan pertama terbesar(31,19 %) dan penyakit TBC urutan kedua (13,58%) dari total penyakit yang pernah dideteksi (mata,lambung, ginjal, otot, tulang, gigi, mulut, dan lain­lain) masing-masing rata-rata dibawah 10 %. Dalamrangka mengantisipasi Peraturan Pemerintah RI No.41 tahun 1999 yang berlaku efektif tahun 2002untuk PM \C) dan PM2•S serta mengetahui sejauhmana tingkat bahaya partikel debu PM 10 dan PM2.S

terhadap kesehatan masyarakat dari resiko yangditimbulkan, maka perlu dilakukan penelitian

pengukuran partikel debu PMIO dan PM2•S dirumah-rumah sekitar pabrik semen di Citeureupdibandingkan dengan baku mutu udara ambienyang ditetapkan pemerintah.

TATAKERJA

Pengambilan contolt di rumalt-rumalt dandi pinggir jalan

Pengukuran distribusi diameter partikeldebu PMIO dan PM2•S dilakukan menurut SKMenteri KLH No.2 / Men KLH / 1988 pada radiusberbeda-beda. Pengukuran tersebut dilakukan dirumah-rumah dengan empat arah mata angin danpada jarak 500, 1000, 1500, 2000, 2500, dan 3000m dengan titik pusat di Plant satu pabrik semen diCiteureup - Bogor yaitu : arah utara (di rumah­rumah Perumahan Gunung Putri, desa GunungPutri, desa Kranggan, dan desa Bojong Nangka),arah selatan (desa Tarikolot dan desa Pasir Mukti),arah barat (guest hOllse, desa Puspanegara, desaPuspasari, dan desa Citatah), dan arah barat laut(desa Puspanegara, desa Gunung Putri, desaPuspasari, dan desa Kranggan). Pengukuran arahbarat laut dilakukan tanpa jarak 3000 m, karenapada jarak terse but tidak ada rumah.

Delapan filter mylar dan sebuah filterwhatman sebelum digunakan disimpan 24 jamdalam desikator, agar terhindar dari pengaruhpenambahan be rat dari kelembaban udara.Kemudian ditimbang dengan neraca analitik danditutup rapat dengan seal. Sembilan stage orificedan plat wadah filter dari cascade impactor dicucidengan deterjen dan alkohol teknis 70 % supayabersih, lalu dikeringkan. Komposisi cascadeimpactor terdiri dari stage (tingkat) orifice 0, I, 2,3, 4, 5, 6, 7, dan F. Filter whatrnan yang sudahditimbang dimasukkan ke dalam plat wadah filterdi tingkat F yaitu tingkat yang paling bawah,kemudian filter-filter mylar yang sudah ditimbangmasing-masing diletakkan pada tingkat 7, 6, 5, 4,3,2, I, O.

Sampling partikel debu PMIO dan PM2•S dirumah-rumah dilakukan dengan menggunakancascade impactor. Cascade impaktor dihubungkandengan flowmeter, manometer dan pompa isap.Flowmeter diatur sedemikian rupa, sehingga lajualir debu yang masuk ke impaktor bertingkatsebesar 28,3 liter per menit (1,698 mJ/jam). Baganalir pengambilan contoh dengan cascade impactorditunjukkan pada Gambar I. Pengukuran partikeldebu PM 10 dilakukan di Illar rumah selama kuranglebih 6 jam dan PM2,s di dalam rumah selamakurang lebih 7 jam. Pengambilan contoh debuPM 10 dan PM2,s di pinggir pertigaan jalan yang

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi NuklirP3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003

Page 3: PM2,5 TERHADAP KESEHATAN PENDUDUK DI SEKITAR P …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/P3TM-Juli... · rumah (biasa disebut PM 10 (particulate matter)) dan kurang

KeteranganC1 : Konsentrasi debu rata-rata dengan

lama pencuplikan contoh t( (l1g/m3)C2 : Konsentrasi debu rata-rata dengan

lama pencuplikan contoh t2 = PMIO danPM2.5 (l1g/m3)

tl : Lama pencuplikan contoh I (dalampenelitian ini = 24 jam)

t2 : Lama pencuplikan contoh 2 (jam)p : Faktor konversi yang bemilai antara

0,17 dan 0,2

rarnai lalu lintas dan banyak debu beterbangandilakukan selama kurang lebih 7 jam. Cascade

impactor ditempatkan pada lokasi yang telahditentukan dengan ketinggian 1,5 meter di ataspermukaan tanah. Sesudah pengambilan contoh dirurnah-rumah, keseluruhan filter whatman dan filtermylar di-seal dalam wadah compact disk (CD) dandikondisikan 24 jam di desikator. Pada satu lokasi,setiap satu set plat impaksi dalam wadah CD diberilabel yang meliputi : nomor contoh, lokasipencuplikan, jenis contoh, dan tanggal pengambilancontoh. Keseluruhan filter setelah dikondisikan

ditimbang. Selisih berat filter sesudah dan sebelumpengukuran, dibuat persentase berat setiap tingkatterhadap berat total seluruh tingkat.

118 ISSN 0216 - 3123

c, ~C, (;: rGatot Suhariyollo, dkk.

( 2 )

KeteranganCKr ~ Konsentrasi debu dalam kondisi udara

normal (~lg/Nm3)C[j ~ Konsentrasi dcbu dalam kondisi udara

pada saat pengukuran = C1 (l1g/m3)

Cr-:.cr ~ Konsentrasi debu dalam kondisi udara

kering (l1g/Nm3)T ~ Suhu udara pada saat pengukuran (K)TN ~ Suhu udara dalam kondisi normal (K)PI' ~ Tekanan udara dalam kondisi normal

(Pa)

P Tekanan udara absolut pada saatpengukuran (Pa)

F Kelembaban udara pada saatpengukuran (% volume)

Nilai p pada persamaan (2) diperoleh dariPP No. 41 tahun 1999 dengan CI = 150 I1g/m3, tl

I hari, C2 = 50 I1g/m3, dan t2 = 365 hari,sehingga diperoleh nilai p = 0,186.

Faktor suhu, kelembaban, dan tekanansangat mempengaruhi konsentrasi udara termasukkonsentrasi debu PM 10 dan PM2.5' Oleh karena itukondisi cuaca dicatat dan diperhitungkan dalampenelitian ini baik suhu, kelembaban, arah angin,kecepatan angin dan musim. Persamaan (2)dikoreksi terhadap pengaruh suhu (T), tekanan (P)dan kelembaban udara (RH) normal menjadipersamaan sebagai berikut [11] :

(a) Kondisi udara basah normal (RH ~ 50 %)

T PN.C•. r =Cu .-.- (3)

.'. TN P(b) Kondisi udara kering normal (RH < 50 %)

100CN-IT = CN.r . _ H _ (4)

Debu masuk

.L

c.-Pompa Isap ( 28,3 Ipm )

FlowmeterCascade ManometerImpactor

Gambar 1. Pellgambilall cOllfoh debll PMJr)

dall PM:.5 dellgall cascade impactorAlldersen

Pellelltuall KOllselltrasi Partikel Deb" PM 10

dall PM].5

Data-data partikel aerosol debu yangterkumpul dari penentuan distribusi diameterpartikel debu PM (0 dan PM2.5 digunakan untukmenghitung konsentrasi partikel debu PMIO danPM2•5 di rumah-rumah sekitar pabrik semen denganmenggunakan persamaan sebagai berikut :

M, - Mo (l1g/m3) (1)T·V

Keterangan

M, : Berat filter setelah pengukuran debu ( ~lg )Mo : Berat filter sebclum pengukuran debu (pg)T : Lama pengukuran ( jam)V : Laju pengukuran udara (m3/ja m ), dalam

penelitian ini V = 1,698 mJ/jam

Konscntrasi yang diperoleh dari persamaan( I) dikonversikan ke persamaan model konversiCanter untuk mendapatkan konsentrasi dcbudcngan waktu pcncuplikan 24 jam. sehingga scsllaidcngan Pcraturan I'emerintah No. 41 tahlln 1999.

Pcrsamaan konversi Canter tcrscbut adalah sebagaiberikut [10] : Suhu dan tckanan normal

Keputusan Kepala Badan PengendalianLingkungan scsuai dcngan no.

menurut

DampakKep-

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl NuklirP3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003

Page 4: PM2,5 TERHADAP KESEHATAN PENDUDUK DI SEKITAR P …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/P3TM-Juli... · rumah (biasa disebut PM 10 (particulate matter)) dan kurang

Gatot Suhariyollo. dkk. ISSN 0216 - 3128 119

Tabel 2.Batas ISPU untuk PM/Q selama 24 jam

pada su/zu 25 DC dall tekallan 7601111llHg

107/KABAPEDAL/ll/1997 adalah TN = 25 °C =298,15 K, PN = 760 mmHg = 101325 Pa = 1 atm.

Untuk mengetahui seberapa besarkonsentrasi partikel debu PMIO di luar rumah(outdoor) masuk ke dalam rumah (indoor)

menjadi konsentrasi partikel debu PM2•S, diperlukanfaktor proteksi (Poli)' Dalam hal ini karenaketerbatasan alat, pengukuran PM 10 dan PM2,s

dilakukan tidak bersamaan. Akan tetapi P0/;

dihitung untuk mengetahui sejauh mana partikeldebu PMIO masuk ke dalam rumah. Makin besarfaktor proteksi (Po/i) udara di suatu rumah, makamakin baik kondisi fisik rumah terhadap proteksipencemaran udara yang ada di sekitarnya. Faktorproteksi dirumuskan sebagai berikut (12) :

Keterangan1la dan Ib

Xa dan Xb

Xx

ISPU yang terhitungISPU batas atas dan bawah padaTabel 2 hasil pengukurankonsentrasi PM 10

Konsentrasi ambien batas atasdan bawah dari hasil

pengukuran konsentrasi PMIO

pada Tabel 2 (llglNm3)Konsentrasi ambien hasil

pengukuran konsentrasi PM 10

(llglNm3)

Tingkat bahaya tidaknya debu PM 10 disuatu tempat dapat diketahui dengan menyetarakanhasil penentuan konsentrasi debu PM 10 padapersamaan (3) dan (4) tersebut terhadap IndeksStandar Pencemar Udara (ISPU) menurutKeputusan Kepala BAPEDAL no. Kep­107/KABAPEDAL/I1/1997 ten tang pedomanteknis perhitungan dan pelaporan serta informasiIndeks Standar Pencemar Udara (ISPU). PengaruhISPU untuk parameter partikulat PMIO dapat dilihatpad a Tabel I.

Tabell. Kategori ISPU untuk partikulat PMIO

Perhitungan konversi dari konsentrasi

ambien hasil pengukuran ke ISPU (satuan SI)seperti dicontohkan dalam Keputusan no. Kep­107/KABAPEDAL/II/J 997 menggunakan Tabel 2dan persamaan sebagai berikut :

Kategori Rentang ISPUEfck

Baik0-50Tidak ada cfck

Scdang51 - 100Tcrjadi pcnurunan

pada jarakpandanglidak Schat101 - 199Jarak pandang

turun dan tcrjadipcngotorandimana-manaSangat Tidak200 - 299Sensitivitas

Sehatmcningkat pad a

pasicn bcrpenyakitasma danbronchitisBcrbahaya300 - IcbihTingkat berbahaya

bagi semuapoluJasi yangterpapar

P ,,= Konsentrasi udara di luarrumah~, Konsentrasi udara di dalam rumah

1= la-IbXa-Xb (Xx-Xb)+lb

Konsentrasi PM", (5)Konsentrasi PM '.'

(6)

ISPUKonsentrasi PMIO

( Ilg/mJ)50

50

100

150

200

350

300

420

400

500

500

600

HASILDAN PEMBAHASAN

. Hasil perhitungan partikel debu PMIO dan

PM2.S di rumah-rumah sekitar pabrik semen

Citeureup - Bogor dan di pinggir jalan ditampilkanpada Tabel 3.

Tabel kondisi cuaca pada saat pengukurandebu PMIO dan PM2•S dapat diperhatikan padaTabel 4. Konsentrasi PMIO dan PM2.5 di rumah­

rumah dengan pengaruh suhu (1'), tekanan (P) dankelembaban relatif (RH) normal lebih besar dan

perbedaannya tidak besar dibandingkan

konsentrasi partikel debu PM 10 dan PM2•S tanpapengaruh T, P dan RH normal. Terkecuali

konsentrasi PMIO dan PM2.5 di pinggir jalan

mengalarni kenaikan hampir dua kali lipatnyadaripada tanpa pengaruh T, P dan RH normal.

Penyebabnya adalah di tempat tersebut pada saatpengukuran contoh partikel debu dalam kondisi

RH kering, sehingga suhu udara panas

menyebabkan partikel debu lebih banyakbeterbangan.

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi NukllrP3TM-BATANYogyakarta, 8 Juli 2003

Page 5: PM2,5 TERHADAP KESEHATAN PENDUDUK DI SEKITAR P …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/P3TM-Juli... · rumah (biasa disebut PM 10 (particulate matter)) dan kurang

120 ISSN 0216 - 3128 Gatot Suhariyollo, dkk.

Tabel3, Konsentrasi PM/o dan PMJ.5 selama 24jam dengan atau tanpa pengaruh suhu (T). tekanan (P) dankelembaban (RH) normal

Tanpa T, 1', RHDenQ:an T, 1', RH

!SPUArahJarak (01)Jlg/01J per 24 Jamug/NmJ rer 24 JamI'o'i

Kategori

Kualitas UdaraPM10PM2.5PM10PM,s PM10

500

4281434411453,04326Berbahaya1000

3572513672551,44224Sangat tidak sehat

Utara

15002872052962101,41173idak sehat2000

3992024102071,98286:Sangat tidak sehat2500

4581584721642,88365Berbahaya3000

4851754931772,78391Berbahava500

40093408954,32283an gat tidak sehat1000

2311912351941,21143idak sehatBarat

15002511302571321,94154idak sehatLaut

20001931431981451,36124Tidak sehat2500

1672401702440,69110Tidak sehat500

1732481782540,70114ridak sehat1000

5132855272911,81427Berbahava

Barat

15002051872101901,10130Tidak sehat

20002091952151991,08133Tidak sehat

250039686409884,64285Sangat tidak sehat

30002052342102410.87130ridak sehat

5003911754021792,25275lSangat tidak sehat

10002431692491731,44149ridak sehat

Scla tan

15002411172471202,06149I'idak sehat2000

2651922741971.39162I'idak sehat2500

3103373203490.92185'idak sehat3000

4222244352311,88319l3erbahayaPinggir ialan

355111692216 592Berbahaya

Tabcl4. KOlldisi cuaca pada s(w/ pellgllkllrall dehll PMIO a/all PM::.5 dall arah pin/II rumah

Kondisi oenl!ukuran PM 10rerataKondisi pengukuran PM2 5 rerata"intuJarak Arah RII

rumah ke(01)

P (Pa)Angin (m/s) T(K)I' (Pa)Angin (m/s)CuaeaarahT(K) RH(o;., Cuaea(%)

2 jam hujan500

303.9570,00100258,4C0,50 ke utaraeerah299.75Bo.oO100258,400,50 ke utararintik-rintikUtara

1,5 jam1000303,4563,50100325, I CJ ,30 ke timureerah299.6884,67100325,100,20 ke timurgerimisSclatan

1.25 JamUtara1500304.5054.50100325, IC1,60 kc utaraccrah302.1570,33100225,102,35 kc utarahuianSelatan

20 menit2000303,5566,00100325,IC0,65 ke timurcerah302,6567,67100298,402,05 ke timurQ:crimisDarat

2500303,9860,00100125,IC0,80 ke timurecrah304,5251,00100125,103,40 ke utaraccrahSelatan

0,5 jam hujan.2jam3000

301,0579,50100691,7C1,70 ke utara2 iam I!crimis299,3083,50100625,100,25 ke utaragcrimisTimur500

301,0570,00100291,8C0,50 ke utaraeerah301.1567,00100225,101,05 keselatanccrahTenl!l'ara1000

301,0577.00100391,7C0,70 ke utaracerah300.8074,00100358,400,30 kc utaracerahTcnggaraI Jam

l3arat 1500302.8262,67100302,4C1,40 kc utaracerah300.2879,00100125, I02,80 ke utarahuianSelatanIAlut2 jam hujan2000

302,1563,00100358,400,30 ke utaraeerah300,3578,00100325,100,20 ke utararintik-rintikSelatan

2500

2 jam hujan

299,8578,00100325, I C0,20 ke baratrintik-rintik300,8271,67100191,800,60 ke barateerahSelatan

500303.7056.00100325,1<1,50 kc utaracera h302.8554.67100241.102,60 ke utaraccrahTcnggara

20 menit1000302.90(,1.50100325.1<3.20 kesclatanccrah301.0074,00100325, J 0I ,I 0 kescla tangerimisUtara

3 jam hujan1500

301,0074,00IOOI91.8C0,20 ke baratcerah300,0577,50100258,400,20 ke baralrintik-rintikUtaralJara\ 0.5 jam hujanI jam hujan2000304,1051,50100225,1 (6, I0 ke baratrintik-rintik299.8070,00100191,803,50 ke baratrintik-rintikSclatan

I jam2500

305,1850,33100258,400,80 ke utaraecrah302,5264,33100125,102,55 kc utaraI!erimisSelalan40 menit 3000

302,6567,50IOO391,7(0,45 ke utaraI!erimis302,6065,50100191,800,20 ke utaracerahTimur

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi NuklirP3TM·BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003

Page 6: PM2,5 TERHADAP KESEHATAN PENDUDUK DI SEKITAR P …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/P3TM-Juli... · rumah (biasa disebut PM 10 (particulate matter)) dan kurang

Gatot Suhariyono. dkk. ISSN 0216 - 3128 121

I

500303,7066,00100325, IC2,45 ke utaracerah302,0066,50100058,401,70 ke utaracerahTenggara

1000

302,6559,00100291,8(2,43 ke timurcerah302,5563,50100191,801,45 ke timurcerahSelatan

1500

303,0558,00100258,4C2,10 ke timurcerah302,5060,00100258,401,17 ke timurcerahUtaraSelatan

2000305,5554,00100225,IC3,10 ke utaracerah303,1060,00100158,404,53 ke utaracerahSelatan

Sarat2500304,9057,50lOO191,8C4, I0 ke utaracerah304,1551,00100058,402,35 ke utaracerahDaya

3000

303,5562,00100025,IC1,75 ke utaracerah303,2057,5099858,45I, I0 ke utaracerahSelatan

Pinggir ialan

306,4846,80100391,7(1,88 ke utaracera h306,4846,80100391,70I ,88 ke utaracerah

KeteranganUrutan hujan dari kecil ke besar : hujan rintik-rintik. gerimis dan hujan

Cara keseluruhan hasil pengukurankonsentrasi partikel debu PMIO dan PM2•S di rumah­rurnah sekitar pabrik semen dan di pinggir jalanmelebihi baku mutu udara ambien nasional yangditetapkan oleh PP No. 41/1999 yaitu untuk PM 10

sebesar 150 !lg/m3 (24 jam) dan untuk PM2.5

sebesar 65 !lg/m3 (24 jam) [4]. Oleh karena ituperlu mendapat penanganan yang serius dari pabriksemen dan kerja sarna dengan instansi yang terkaituntuk mengurangi dampak yang ditimbulkan daripencemaran udara tersebut.

Konsentrasi partikel debu PMIO hasilpengukuran di rurnah-rumah sekitar pabrik semenberkisar antara 170 sampai 527 !lg/Nm3•

Konsentrasi ini bersesuaian dengan pendapatSoedomo (1999), bahwa konsentrasi debu rata-ratadi daerah sekitar pabrik semen Cibinong danCiteureup mencapai 380 !lg/Nm3 pada jarak 1000sampai 1500 m dari lokasi pabrik, dan menu runpada tingkat konsentrasi 280 !lg/Nm3 pada jarak2000 sampai 3500 m [13].

Konsentrasi partikel debu PM 10 di rumah­rumah sebelah utara pabrik semen rata-rata lebihtinggi daripada konsentrasi partikel debu PM 10

pada arah lain, kemungkinan karena menurut BMGBogor, arah angin terbanyak pada saat pengukuranmenuju ke utara daripada ke arah lain. Konsentrasipartikel debu PMIO di rumah-rumah sebelah utara

pabrik semen berkisar antara 296 dan 493 !lg/Nm3dengan konsentrasi tertinggi berada di rumah padajarak 3000 m. Hal ini membuktikan bahwa partikelhalus yang keluar dari cerobong pabrik dapatterbawa arus angin sampai ke tempat yang jauh daripabrik [14]. Cerobong yang tinggi tidakmenghilangkan pencemar, tetapi hanyamendorongnya lebih tinggi ke atmosfer, sehinggakonsentrasi pencemar berkurang di sekitar lokasicerobong terse but, tetapi pencemar tersebutrnelintasi jarak yang jauh dan mengakibatkan cfckbllruk di wilayah yang jauh letaknya dari lokasiemisi asal [15]. Pada saat pengllkuranpartikeldebu PM 10 di I1IlTIahpada jarak 3000 mtersebut terjadi hujan setengah jam dan gcrimis 2jam. Hujan bisa mcnghanyutkan debu, tetapipartikel dcbu yang bcrukuran halus kurang dari 2,5

!lm tidak hanyut oleh hujan dan cenderung tetapmelayang-layang bahkan bermil~nUl jauhnya [15].Pada daerah yang pencernarannya berat, sepertidaerah sekitar pabrik semen proses deposit keringlebih tinggi daripada deposit basah, sedangkan didaerah yang jauh dari sumber pencernaran, prosesdeposit basah lebih tinggi [14]. Alasan ini yangmenyebabkan konsentrasi partikel debu PM 10

tinggi pada saat pengukuran di rumah sebelah utarasekitar pabrik semen pada jarak 500 m.

Konsentrasi partikel debu PM2.5 di rumah­rumah sebelah utara pabrik semen mulai dari 145

sampai 255 !lg/Nm3, konsentrasi tertinggi di rumahpada jarak 1000 m. Hal ini kemungkinan di rumahpada jarak 1000 m tersebut dipengaruhi kondisifisik rumah dan kegiatan penghuni terse but.Berdasarkan hasil wawancara, kondisi yangmendukung pencemaran udara adalah di rumahterse but terdapat ventilasi yang kurang baik,sampah dibakar, menggunakan obat nyamuksemprot dan bakar, penghuni merokok lebih dari 6batang per hari, dan mernakai nUnyak tanahsebagai bahan bakar.

Konsentrasi partikel debu PM 10 di rumah­rumah sebelah barat laut pabrik semen berkisarantara 170 dan 408 !lg/Nm3 dengan konsentrasitertinggi berada di rumah pada jarak 500 m.Kemungkinan pada jarak 500 m tersebut,disebabkan proses deposit kering lebih tinggi didaerah sekitar pabrik semen daripada di tempatyang jauh dari pabrik semen, sehingga partikeldebu lebih ban yak beterbangan di daerah sekitarpabrik semen. Konsentrasi partikel debu PM2.5 dirumah-rurnah sebelah barat laut pabrik semenberkisar antara 95 dan 244 !lg/Nm3 dengankonsentrasi tertinggi berada di rumah pada jarak2500 m. Hal ini kemungkinan disebabkan padasaat pengukuran partikel debu PM2.5 sedangdilakukan renovasi rumah, sehingga partikel debuyang beterbangan di dalam rumah bertambah,disamping dipengaruhi oleh pembakaran sampah,dan pemakaian obat nyamuk yang disemprotkan.

Konsentrasi partikel debu PM 10 di rumah­rumah sebclah barat pabrik semen berkisar antara

178 dan 527 Ilg/Nm3 dan konsentrasi partikel debu

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl NuklirP3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003

Page 7: PM2,5 TERHADAP KESEHATAN PENDUDUK DI SEKITAR P …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/P3TM-Juli... · rumah (biasa disebut PM 10 (particulate matter)) dan kurang

122 ISSN 0216 - 3128 Galol Sllltariyo/lo, dkk.

Kategori kualitas udara PM 10 menurut

ISPU di rumah-rumah sebelah utara pabrik semenkebanyakan bersifat berbahaya bagi semuapopulasi yang terpapar dibandingkan di rumah­rumah arah lain. Kemungkinan karena arah anginpada saat pengukuran lebih banyak ke arah utaradibandingkan arah lain. Selain di utara pabriksemen, kategori berbahaya juga ada di rumahsebelah selatan pabrik semen pada jarak 3000 mdan sebelah barat pada jarak 1000 m.Kemungkinan penyebabnya adalah rumah disebelah selatan pabrik semen pada jarak 3000 mlebih dekat ke lokasi penambangan bahan bakusemen, sedang rumah di sebelah barat pada jarak1000 m dekat dengan Plant 3, 4, 5 dari pabriksemen. Kategori sangat tidak sehat dapatmeningkatkan sensitivitas penghuni pada penyakitasma dan bronkhitis. Kategori ini terdapat dirumah sebclah utara pada jarak 1000 m dan 2000111,scbclah barat laut pada jarak 500 111,sebelahbarat pada jarak 2500 111,dan scbclah selatan padajarak 500 m. Rumah di scbclah barat pada jarak2500 m tcrlctak di lingkungan yang padatpcnduduknya, schingga bcrpcngaruh pad akonsentrasi hasil pcngukuran yang discbabkan

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi NuklirP3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003

PM2•5 berkisar antara 88 dan 291 J,1g/Nm3 dengankonsentrasi PMIO dan PM2•5 tertinggi berada dirumah pada jarak 1000 m. Kemungkinandisebabkan rumah pada jarak 1000 m tersebut lebihdekat ke Plant 3, 4, 5 pabrik semen yang sedangberoperasi dengan laju emisi per hari masing­masing 20,02 ; 40,88 dan 51,71 mg/m3 daripadarumah pada jarak 500 m.

Konsentrasi partikel debu PM 10 di rumah­rumah sebelah selatan pabrik semen berkisar antara

247 dan 435 /lg/Nm3 dengan konsentrasi tertinggiberada di rumah pada jarak 3000 m. Kemungkinandisebabkan rumah pad a jarak 3000 m tersebut lebihdekat ke lokasi penambangan bahan baku semendaripada rumah-rumah pada jarak lain di selatanpabrik semen, disamping itu juga membuktikanpencemar debu dari lokasi emisi asal (cerobongasap pabrik semen) melintasi jarak yang jauh.Konsentrasi partikel debu PM2.5 di rumah-rumahsebelah selatan pabrik semen berkisar antara 120

dan 349 /lg/Nm3 dengan konsentrasi tertinggiberada di rumah pada jarak 2500 m. Penyebabkonsentrasi tertinggi ini, kemungkinan karenakondisi fisik rumah (seperti tembok batako, dandekat jalan yang dilalui kendaraan pengangkutbahan baku semen dari lokasi penambangan kepabrik semen) dan kegiatan penghuni rumah(seperti pembakaran sampah, pelihara hewan, jenistempat tidur dari kapuk, memakai obat nyamukyang disemprotkan dan dibakar). Perlu diketahuirumah-rumah yang diukur partikel debu PM 10 danPM2.5 di sebelah selatan pabrik semen berdekatandengan lokasi cO/ll'eyor helt. tangga berjalanpengangkut bahan baku semen dari lokasipenambangan ke pabrik semen, sehinggadimungkinkan ada penambahan partikel debu PM 10

dan PM2.5 dari cO/lveyor yang dapat meningkatkankonsentrasi PM In dan PM2.5•

Konsentrasi partikel debu PM 10 di pinggirjalan lebih besar daripada konsentrasi di rumah­

rumah. Konsentrasi partikel debu di pinggir jalandisamping berasal dari debu semen, bisa dari debukcndaraan, debu tanah dan lain-lain.

Faktor proteksi (Po/i) tertinggi berada dirumah sebelah barat pabrik semen pada jarak 2500m yaitu 4,64 , sedang terkecil berada di rumahsebelah barat laut pabrik semen pada jarak 2500 myaitu 0,69. Faktor proteksi (Po i) suatu rumahtcrhadap partikel dcou scmakin besar scmakin baik,jika konscntrasi partikcl dcbu PM 10 di luar rumahlcbih bcsar daripada konscntrasi partikel debuPMz.5 di dalam I'Umah. SccaJ'a normal scmua orangdi dalam bangunan scpcrti di rul11ahakan l11endapatperlindungan terhadap pencemaran udara termasukdebu yang bcrasal dari luar bangunan (12). Hal inikarena hasil dari proses kimia dan fisika yaitupcrtama, bcbcrapa pcnccmaran akan hilang karena

mengalami penyaringan dari celah-celah, lubang­lubang dan retak-retak yang ada di dalambangunan, sehingga konsentrasi pencemaran udaraakan lebih kecil di dalam bangunan daripada diluar bangunan. Kedua, beberapa pencemaran udarayang menembus ke dalam bangunan akanterdeposisi di lantai, dinding, langit-Iangit danperabotan rumah tangga. Alasan ini yang akanmendukung pengurangan konsentrasi di dalamrumah. Ketiga, proses konversi, seperti peluruhanradioaktif yang berkurang terhadap berjalannyawaktu, akan mendukung pengurangan pencemaranudara dari luar bangunan. Pencemaran udara totaldi dalam rumah terjadi dalam jangka waktu yanglebih lama daripada di luar rumah, karenakonsentrasi udara yang dibentuk di dalam rumahlebih lambat daripada di luar rumah. Pertukaranudara di dalam rumah seperti membuka danmenutup jendela sangat diperlukan untukmengurangi konsentrasi pencemaran udara didalam bangunan.

Ada beberapa rumah yang diukur partikeldebunya mempunyai faktor proteksi (P o/i) lebihkecil dari satu. Hal ini terjadi bila konsentrasipartikel debu PM 10 di luar rumah lebih kecildaripada konsentrasi partikel debu PM2.5 di dalamrumah. Dengan demikian berarti di rumah tersebutban yak debu halus dengan ukuran di bawah 2,5/lm, dan partikel debu di rumah tersebutkebanyakan berasal dari kondisi fisik rumah(seperti ventilasi, dinding rumah, dan lain-lain) dankegiatan penghuni rumah tersebut (sepertimerokok, bahan bakar memasak dan lain-lain).

Page 8: PM2,5 TERHADAP KESEHATAN PENDUDUK DI SEKITAR P …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/P3TM-Juli... · rumah (biasa disebut PM 10 (particulate matter)) dan kurang

Gatot Suhariyollo, dkk. ISSN 0216 - 3128 123

kondisi fisik rumah dan kegiatan penghuni disekitamya. Rumah di sebelah barat laut dan selatanmasing-masing pada jarak 500 m lebih dekat kepabrik semen, sehingga berkategori sangat tidaksehat. Terkecuali guest house di sebelah baratpabrik semen pada jarak 500 ill, walaupun dekatdengan pabrik semen berkategori tidak sehat,karena di sekitar guest house banyak taman danpohon-pohon yang dapat mengurangi konsentrasipartikel debu. Kategori kualitas udara di pinggirjalan adalah berbahaya bagi semua orang yangterpapari, sehingga perIu mendapat perhatian daripara pekerja pabrik semen dan pejalan kaki dipinggir jalan sekitar pabrik semen untukmenggunakan masker penutup hidung selamaberada di lingkungan pabrik.

KESIMPULAN

I. Secara keseluruhan hasil pengukurankonsentrasi partikel debu PM 10 dan PMz.5 dirumah-rumah sekitar pabrik semen dan dipinggir jalan melebihi baku mutu udara ambiennasional yang ditetapkan oleh PP No. 41 I 1999

yaitu untuk PM 10 sebesar 150 /-!g/m3 (24 jam)dan untuk PMz.5 sebesar 65 /-!g/m3 (24 jam).Konsentrasi partikel debu PM 10 di pinggir jalanlebih besar daripada konsentrasi PM 10 di rumah­rumah.

2. Konsentrasi partikel debu PM 10 rata-rata dirumah-rumah sebelah utara pabrik semen lebihtinggi daripada konsentrasi PM 10 pada arah laindengan konsentrasi tertinggi berada pada jarak3000 m, sedang konsentrasi partikel debu PMz.5rata-rata tertinggi di rumah-rumah sebelahselatan pabrik semen dengan konsentrasitertinggi berada pada jarak 2500 m. Kategorikualitas udara PM 10 menurut ISPU di rumah­rumah sebelah utara pabrik semen kebanyakanbersifat berbahaya dibandingkan di rumah­rumah arah lain. Disamping itu kategoriberbahaya juga ada di rumah sebelah selatanpada jarak 3000 m dan sebelah barat pada jarakI 000 ill.

SARAN

I. Pihak pabrik semen, Citeureup-Bogor perluterus menerus memantau dan mengawasi alat­alat pengendalian debu semen sebelum debudibuang ke lingkungan, terutama partikel debuPM 10 dan PMz.5, serta meningkatkan efisiensidan efektifitas alat-alat tersebut, sehingga dapatmengurangi pencemaran udara yang berdampak

negatif terhadap kesehatan penduduk di sekitarpabrik semen.

2. Pihak pabrik semen, Citeureup-Bogor perIukontinyu mengadakan pelayanan kesehatan bagipenduduk yang tinggal di sekitar pabrik, karenakondisi atau kualitas lingkungan hiduppenduduk menurun dengan adanya pabriktersebut. PerIu ditingkatkan penyuluhan padamasyarakat tentang perIunya kesehatanlingkungan rumah dan pengaturan gizi yangbaik untuk mempertinggi daya tahan tubuh,sehingga tidak mudah tertular penyakit danlebih tahan menghadapi kondisi lingkunganyang kurang menguntungkan.

3. Penghuni rumah di sekitar pabrik semen,Citeureup - Bogor perIu menanam tanam­tanaman atau pepohonan di sekitar rumahnya,terutama di depan rumah atau di dekat ventilasirumah untuk mengurangi pencemar debu yangbeterbangan di luar rumah masuk ke dalamrumah.

PUST AKA

I. UNITED NATIONS ENVIRONMENTPROGRAMME I WORLD HEALTH

ORGANIZATION (UNEP I WHO),Measurement of suspended particulate matterin ambient air, GEMS (Global EnvironmentMonitoring System) I AIR MetodologyReviews Handbook Series, Vol. 3, WHO/EOSI. 94.3, UNEP I GEMS I 94. AA, UNEP IWHO, Nairobi, Kenya (1994).

2. BUNA WAS, RUSLANTO, O.P.,SURTIPANTI DAN YUMIARTI, Partikeldebu anorganik : Komposisi, diameter,pengendapan di saluran pernafasan dan efekterhadap kesehatan., Prosiding SeminarNasional Kimia Anorganik, Hotel Garuda,Yogyakarta (1999).

3. LUNDGREN, D.A., HLAING, D.N., RICH,T.A, and MARPLE, VA, PM 10 I PMz.51 PM1

Data from a Trichofamous sampler, AerosolSience and Technology. 25, 353-357 (1996).

4. BADAN PENGENDALIAN DAMPAK

LINGKUNGAN {BAPEDAL), PeraturanPemerintah Republik Indonesia No.41 tahun1999 tentang Pengendalian PencemaranUdara, PP RI No.41/1999, Jakarta (1999).

5. SETIA WAN, T., Pengaruh polusi asap pabrikterhadap Kesehatan Lingkungan, Jurnal PSL­PTSI Lingkungan dan Pembangunan, Jakarta12(4): 2214-228(1992).

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi NuklirP3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003

Page 9: PM2,5 TERHADAP KESEHATAN PENDUDUK DI SEKITAR P …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/P3TM-Juli... · rumah (biasa disebut PM 10 (particulate matter)) dan kurang

124 ISSN 0216 - 3128 Gatot Slihariyollo, dkk.

6. PURW ANA, R., Partikulat rumah sebagaifaktor resiko gangguan pernafasan anak balita,Disertasi Doktor dalam ilmu kesehatan

masyarakat - Universitas Indonesia, Jakarta( 1997).

7. DEPARTEMEN KESEHATAN (DEPKES),Profil Kesehatan Nasional, Pus at DataKesehatan RI, Jakarta (1995), (1997).

8. DINAS KESEHATAN JAWA BARAT, ProfilKesehatan Jawa Barat, Pusat Data KesehatanRI, Jakarta (1996).

9. WORLD HEALTH ORGANIZATION(WHO), Acut Respiratory Infection in ChildrenCase Management in Small Hospital inDeveloping Countries, Ditjen PPM & PLP,Depkes RI, Jakarta (1992).

10.INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG [ITB],Kursus Monitoring Kualitas Udara LingkunganPabrik Semen, Tim Kualitas Udara Jurusan

Teknik Lingkungan ITB, Gedung PusdiklatInstitut Semen dan Beton Indonesia,Ciangsana, Gunung Putri, Bogor, 25 - 28September (2000).

11.GRA VIMA T SHC 502, tahun terbit tidakdiketahui, Operating Instructions, GravimetricDust Concentration Measuring System, Sick,Optic Electronic.

12.ROED, J., Relationships in Indoor / OutdoorAir Pollution, Riso National Laboratory, DK­4000 RoskiIde, Denmark (1985).

13.S0EDOMO, M., Kumpulan Karya IlmiahPencemaran Udara, Institut TeknologiBandung (ITB), Bandung (1999).

14.DARMONO, Lingkungan Hidup danPencemaran (Hubungannya dengan Tok­sikologi Senyawa logam), UniversitasIndonesia Press, Jakarta, (2001).

15.BADAN PENGENDALIAN DAMPAK

LINGKUNGAN (BAPEDAL), Catatan kursusPengelolaan Kualitas Udara, Jakarta (1999).

TANYAJAWAB

Poppy Intan T

Apakah penelitian semacam ini juga dilakukanuntuk pabrik semen lainnya.

Kalau pernah bagaimana hasilnyadibandingkan dengan penelitian ini.

Gatot Suhariyono

Behon pernah di pabrik semen lain. tapidi pabrik selain semen pernah. yaitupabrik batll bara. pabrik baja. pabrikkertas dll.

Hasilnya ada yang dibawah bakll mlltll.ada yang diatas bakll mlltll.

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi NuklirP3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juri 2003