pls/pnf dengan pemberdayaan masyarakat

18
OLEH: 1. LIA OKTAFIANI 2. RAHMADIANA PLS/PNF DENGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Upload: lia-oktafiani

Post on 20-Jul-2015

64 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat

O L E H :1 . L I A O K T A F I A N I2 . R A H M A D I A N A

PLS/PNF DENGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Page 2: PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat

Konsep Pendidikan Nonformal

Pendidikan nonformal (PNF) atau yang juga populer dengan

sebutan pendidikan luar sekolah (PLS) sebelum Undang-Undang Republik

Indonesia No 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional,

mengikuti konsep Philip H Coomb yaitu: “Any organized educational activity

outside the established formal system – wether operating separately or as

an important feature of some broader activity – that it intended to serve

identiviable clientlels and learning objectives (Coombs,1973).

Selanjutnya Coombs dan Ahmad mendefinisikan PNF “ is any

organized, systematic, educational activity carried on outside the framework

of the formal system to provide selected types of learning to particular

subgroups in the population, adults as well as children (Rogers, 2005:78).

Pendidikan nonformal adalah setiap kegiatan yang terorganisir dan

sistematis, di luar system persekolahan yang mapan, dilakukan secara

mandiri atau merupakan bagian penting dari aktifitas yang lebih luas, yang

sengaja dilakukan untuk melayani belajar peserta didik tertentu dalam

mencapai tujuan belajarnya.

Page 3: PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat

Program dan Satuan Pendidikan Nonformal

Undang-undang RI No 20 tahun 2003 tentangSistem Pendidikan Nasional, satuan pendidikan nonformalmeliputi: lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompokbelajar, pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), majelistaklim, serta satuan pendidikan lain yang sejenis.

Sedangkan program PNF menurut Undang-UndangNo 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasionalmeliputi beberapa program, sebagai berikut: a) pendidikankecakapan hidup (life skills), b) pendidikan anak usia dini,c) pendidikan kepemudaan, d) pemberdayaan perempuan,e) pendidikan keaksaraan, f) pendidikan ketrampilan, dang) pendidikan kesetaraan.

Page 4: PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat

Pengklasifikasian Pendidikan nonformal sebagai lembaga pendidikan masyarakat

1. developmental,

2. institutionsl, dan

3. informasional

(Boyle, dalam Mundzir, 2010).

Page 5: PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat

Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Giarci (2001) memandang pemberdayaanmasyarakat sebagai suatu hal yang memiliki pusatperhatian dalam membantu masyarakat padaberbagai tingkatan umur untuk tumbuh danberkembang melalui berbagai fasilitasi dandukungan agar mereka mampu memutuskan,merencanakan dan mengambil tindakan untukmengelola dan mengembangkan lingkungan fisiknyaserta kesejahteraan sosialnya.

Page 6: PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat

Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Menurut Sumodiningrat (Ambar,2004:78)menyampaikan: Pemberdayaan sebenarnyamerupakan istilah yang khas Indonesia dari padaBarat. Di Barat tersebut diterjemahkan sebagaiempowerment, dan istilah itu benar tetapi tidaktepat. Pemberdayaan yang kita maksud adalahmemberi “daya” bukanlah “kekuasaan”.Empowerment dalam khasanah barat lebihbermakna “pemberian kekuasaan” dari pada“pemberdayaan” itu sendiri.

Page 7: PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat

Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Jadi, Pemberdayaan masyarakat adalah suatu prosesuntuk meningkatkan kemampuan atau kapasitasmasyarakat dalam memamfaatkan sumber daya yangdimiliki, baik itu sumber daya manusia (SDM) maupunsumber daya alam (SDA) yang tersedia dilingkungannyaagar dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya.Namun upaya yang dilakukan tidak hanya sebatas untukmeningkatkan kemampuan atau kapasitas darimasyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,tetapi juga untuk membangun jiwa kemandirianmasyarakat agar berkembang dan mempunyai motivasiyang kuat dalam berpartisipasi dalam prosespemberdayaan.

Page 8: PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat

Tujuan Pemberdayaan Masyarakat

Tujuan dari pemberdayaan masyarakat yaituuntuk memberikan kontribusi untuk mencapaikemandirian masyarakat yang diperlukan untukmenghadapi permasalahan-permasalahan yangdihadapi oleh masyarakat. Dan menjadikanmasyarakat yang dapat mempergunakan daya kognitif,afektif serta psikomotorik yang dimilikinya untukmemecahkan permasalahan yang dihadapi dilingkungan internal maupun eksternal masyarakat.

Page 9: PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat

Lanjutan...

Masyarakat berdaya adalah masyarakat yangtahu, mengerti, faham termotivasi,berkesempatan,memanfaatkan peluang, berenergi, mampubekerjasama, tahu berbagai alternative, mampumengambil keputusan, berani mengambil resiko,mampu mencari dan menangkap informasi danmampu bertindak sesuai dengansituasi. Prosespemberdayaan yang melahirkan masyarakat yangmemiliki sifat seperti yang diharapkan harusdilakukan secara berkesinambungan denganmengoptimalkan partisipasi masyarakat secarabertanggungjawab Slamet (2003).

Page 10: PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat

Tahap-Tahap Pemberdayaan Masyarakat

Menurut Sumodiningrat (2009:104-106) lebihdalam menjelaskan bahwa kegiatan pemberdayaan dapatdilakukan melalui pendampingan sosial. terdapat 5 (lima)kegiatan penting yang dapat dilakukan dalam melakukanpendampingan sosial, yaitu:1. Motivasi masyarakat khususnya keluarga miskin perlu

didorong untuk membentuk kelompok untukmempermudah dalam hal pengorganisasian danmelaksanakan kegiatan pengembangan masyarakat.

2. Peningkatan Kesadaran dan pelatihan kemampuan.3. Manajemen diri.4. Mobilisasi sumber.5. Pembangunan dan pengembangan jaringan.

Page 11: PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat

Tahap-Tahap Pemberdayaan Masyarakat

Dalam rangka pemberdayaan masyarakat berlangsungsecara bertahap seperti yang dikemukakan oleh Ambar Teguh S(2004:83). Tahap-tahap yang harus dilalui tersebut adalahmeliputi :1. Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju

perilaku sadar dan peduli sehingga merasa memburuhkanpeningkatan kapasitas diri.

2. Tahap transformasi kemampuan berupa wawasanpengetahuan, kecakapan-keterampilan agar terbukawawasan dan memberikan keterampilan dasar sehinggadapat mengambil peran di dalam pembangunan.

3. Tahap peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan-keterampilan sehingga terbentuklah inisiatif dankemampuan inovatif untuk mengantarkan padakemandirian.

Page 12: PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat

Konsep Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan sebagai proses mengembangkan, memandirikan,menswadayakan, memperkuat posisi tawar menawar masyarakatlapisan bawah terhadap kekuatan kekuatan penekan di segalabidang dan sektor kehidupan (Sutoro Eko, 2002).

Konsep pemberdayaan (masyarakat desa) dapat dipahami jugadengan dua cara pandang. Pertama, pemberdayaan dimaknaidalam konteks menempatkan posisi berdiri masyarakat. Posisimasyarakat bukanlah obyek penerima manfaat (beneficiaries)yang tergantung pada pemberian dari pihak luar sepertipemerintah, melainkan dalam posisi sebagai subyek (agen ataupartisipan yang bertindak) yang berbuat secara mandiri. Berbuatsecara mandiri bukan berarti lepas dari tanggungjawab negara.Pemberian layanan publik (kesehatan, pendidikan, perumahan,transportasi dan seterusnya) kepada masyarakat tentu merupakantugas (kewajiban) negara secara given.

Inti pengertian pemberdayaan masyarakat merupakan strategiuntuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian masyarakat.

Page 13: PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat

Pendidikan Sebagai Sarana Pemberdayaan

Pada hakikatnya pendidikan berfungsi untukmengembangkan kemampuan, meningkatkan mutu kehidupandan martabat manusia baik individu maupun sosial. Dengankata lain, pendidikan berfungsi sebagai sarana pemberdayaanindividu dan masyarakat guna menghadapi masa depan.

Konsep pemberdayaan dalam pendidikan non formalpertama kali di Indonesia dikembangkan oleh Kindervatter, iamemandang bahwa pemberdayaan sebagai proses pemberiankekuatan atau daya dalam bentuk pendidikan yang bertujuanuntuk membangkitkan kesadaran, pengertian, dan kepekaanwarga belajar terhadap perkembangan sosial, ekonomi, danpolitik, sehingga pada akhirnya ia memiliki kemampuan untukmemperbaiki dan meningkatkan kedudukannya dalammasyarakat.

Page 14: PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat

Lanjutan...

Pendidikan Non Formal pada umumnya jalurPendidikan Luar Sekolah yang diselenggarakan olehmasyarakat guna meningkatkan kemampuan untukmenerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperolehpeserta didik di lingkungan pendidikan formalkedalam lingkungan pekerjaan praktis di masyarakatumumnya, dan industri khususnya. Sebagai jalurpendidikan luar sekolah, pendidikan dan pelatihan.

Page 15: PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat

Peranan Pendidikan Non Formal Dalam Pemberdayaan Masyarakat

Aktivitas pendidikan luar sekolah dapat mengambil bentuk seperti kelaskeaksaraan, aktivitas budaya seperti musik, tarian atau drama, latihan dan tim olahraga, pendidikan dan konteksnya, pendidikan nonformal juga termasuk di dalamnyaprogram pembelajaran akselerasi yang bertujuan agar anak-anak dan remaja yangkehilangan waktu sekolahnya untuk kembali ke sistem sekolah formal.

Pendidikan non formal juga dapat digunakan sebagai suplemen pentinguntuk siswa yang terdaftar di sekolah formal. Dalam situasi yang kritis, kurikulumsekolah formal sering kali telah mencakup subjek inti hanya atau hanya beberapatopik penting untuk dapat bertahan hidup dalam lingkungan yang baru. Waktusekolah yang pendek disebagian besar permulaan situasi keadaan daruratmembuatnya sulit untuk menambah subjek lebih banyak dalam kurikulum. Sebagaialternatif yang dapat diraih oleh beberapa siswa untuk mendapatkan ekstrakurikuler dalam aktivitas pembelajaran non formal. Dalam situasi konflik, atausetelah bencana alam, aktivitas pendidikan non formal mungkin diperlukan untuklebih fokus pada subjek spesifik, seperti halnya pendidikan lingkungan, kepedulianalam, pendidikan perdamaian dan resolusi konflik, kesehatan produksi, kebersihan,pencegahan penyakit atau wabah, kepedulian dan pencegahan HIV/AIDS,kepedulian psikologis, dan hak asasi manusia.

Page 16: PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat

PLS/PNF Dalam Pemberdayaan Masyarakat

Model pemberdayaan di Indonesia dilakukan melaluikelompok belajar masyarakat (PKBM). Program ini di bawah suatuorganisasi pemerintah dengan nama Penmas (Pendidikan Masyarakat)yang berada di bawah Direktorat Pendidikan Masyarakat dan menteripendidikan dan kebudayaan Indonesia.

Tujuan program kelompok belajar ini terbuka, tim pelaksanaberupaya mengumpulkan data deskriptif tentang program untukmengetahui masalah yang mungkin ada, selain itu juga merekamengadakan evaluasi terhadap informasi mengenai efektifitas sertapengaruhnya terhadap siswa (Peserta).

Karakteristik umum dari suatu proses pemberdayaan itudisimpulkan melalui 4 proses pemberdayaan yaitu dalam (1)organisasi sosial masyarakat, (2) Program kegiatan kerja baik individumaupun kelompok, (3) berbagai pendekatan partisipatif, dan (4)pendidikan untuk pemerataan keadilan.

Page 17: PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat

KESIMPULAN

1. Pendidikan Non Formal (PNF) atau PLS berperan dalampeningkatan pendidikan yang menyangkut perluasanlayanan pendidikan informal dan non formal melalui wadahPKBM , sehingga masyarakat dapat diberdayakan.

2. PNF/PLS berperan dalam peningkatan pendidikanmasyarakat, dalam hal pemberantasan buta huruf,kesetaraan, PAUD, pendidikan keterampilan hidup,pendidikan kepemudaan, penyuluhan pertanian, bengkelkerja pembangunan desa dan pemuda.

3. Fungsi Pendidikan Luar Sekolah/PNF dianggap sebagaitambahan atau Suplement, sebagai pelengkap ataupengganti, sehingga faktor ini berkontribusi cukupsignifikan terhadap rendahnya minat calon peserta didikuntuk mengikuti program PLS tersebut.

Page 18: PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat