plaza klaten alun- laris swalayan gambar 4.1. potensi …eprints.ums.ac.id/58888/33/bab4...
TRANSCRIPT
39
BAB IV
ANALISA PENDEKATAN DAN KONSEP
4.1. ANALISA DAN KONSEP MAKRO
4.1.1. Analisa Lokasi Site 1
LARIS SWALAYAN ALUN-ALUN PLAZA KLATEN
TERMINAL STASIUN KLATEN SAMILARIS
LOKASI SITE 1
Sebelah Utara
Sebelah Timur
Sebelah Selatan Sebelah Barat
Gambar 4.1. Potensi Site Alternatif 1 Sumber https://www.google.co.id/maps/ diakses
pada tanggal 29-08-2017
40
Jika dilihat dari gambar lokasi Alternatif 1 diatas dapat di jelaskan dan dijabarkan
sebagai berikut :
Lokasi Site : Jl.Jombor Indah, Buntalan, Klaten Tengah,
Kabupaten Klaten.
Luas Lahan : 20.000 m²
Batas-Batas Site :
Batas Utara : Terminal IR SOEKARNO
Batas Barat : Sawah dan Perumahan
Batas Timur : Pemukiman.
Batas Selatan : Sawah Pemukiman.
Kontur : Datar
Potensi Lahan :
Akses Kendaraan Mudah
Tidak Terlalu dekat dengan Area Perumahan dan keramaian sesuai
dengan syarat bangunan Cinema .
Luas Site yang mendukung
Berdekatan dengan Terminal Utama Klaten (Terminal
IR.SOEKARNO)
Berdekatan Dengan Stasiun Klaten
Lebar Jalan Utama 8 meter
Tersedia Jaringan Listrik.
Jarak Dari Pusat Kota Klaten : 1 Km
41
4.1.2. Analisa Lokasi Site 2
Sebelah Utara
Sebelah Timur
Sebelah Barat Sebelah
Selatan
MASJID RAYA PLAZA KLATEN
LARIS SAMILARIS
ALUN-ALUN
LOKASI SITE 2
Gambar 4.2. Potensi Site Alternatif 2 Sumber https://www.google.co.id/maps/ diakses
pada tanggal 29-08-2017
42
Jika dilihat dari gambar lokasi Alternatif 1 diatas dapat di jelaskan dan dijabarkan
sebagai berikut :
Lokasi Site : Jl. Kopral Sayom, Kbupaten Klaten, Jawa Tengah
Luas Lahan : 17.500 m²
Batas-Batas Site :
Batas Utara : Perumahan
Batas Barat : Perswahan, dan Pemukiman
Batas Timur : Pemukiman
Batas Selatan : SMK Muhammadiyah 1 Klaten Tengah.
Kontur : Datar
Potensi Lahan :
Akses Kendaraan Mudah
Luas Site yang mendukung
Berdekatan Dengan Stasiun Klaten
Lebar Jalan Utama 10 meter
Tersedia Jaringan Listrik.
Jarak Dari Pusat Kota Klaten : 1 km
43
4.1.2. Analisa Pemilihan Lokasi
Berdasarkan dari penjelasan dari gambaran umum di atas maka dalam
menentukan pilihan site yang sesuai dengan fungsi dan berpotensi untuk
pembangunan gedung “Klaten Cinema ” harus memiliki beberapa pertimbangan
penilaian. Berikut ini merupakan bahan penilaian yang digunakan dalam
pemilihan Site :
a. Fungsi Lahan
Fungsi Lahan dapat dilihat dari peraturan RTRW yang berlaku di
Kabupaten Klaten dan kesesuaian dengan daya guna lahan sebagai sarana
hiburan berupa Cinema .
b. Ketersediaan Luas Lahan
Masih memiliki banyak lahan kosong yang masih dalam proses
pembangunan maupun yang belum ada pembangunan di Kabupaten
Klaten.
c. Letak Lokasi dari Pusat Kota
Letak lokasi Strategis dekat dengan pusat Kota di Kabupaten Klaten.
Selain itu lokasi site mudah di capai oleh kendaraan.
d. Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Klaten yang denngan usia produktif dan
ditunjang dari perekonomian di Kbupaten Klaten yang menengah hingga
menengah keatas Sehingga dapat memberikan potensi yang kuat untuk
mendirikan bangunan untuk sarana hiburan bagi masyarakat klaten.
e. Ketersediaan Wisata Hiburan Berupa Bioskop
Kabupaten Klaten belum adanya sarana hiburan berupa Bioskop, Karena
tidak adanya sarana hiburan tersebut masyarakat klaten harus pergi ke
Bioskop yang tersedia di Jogja maupun Solo.
f. Aksesbilitas
g. Kondisi Tanah
Topografi tanah yang datar mempermudah dan mendukung kegiatan
pembangunan.
44
h. Ketersediaan Infrastruktur
Lokasi terletak diwilayah yang memiliki fasilitas umum berupa Jaringan
Listrik, Air bersih yang mampu untuk menunjang kegiatan pembangunan
tersebut.
i. Dampak baik Pembangunan
Dampak baik dari pembangunan yakni untuk meningkatkan sektor
pariwisata di kabupaten kalten, Memberikan sarana hiburan berupa
Cinema yang belum ada di kabupaten kalten,meningkatkan pertumbuhan
Ekonomi masyarakat sekitar.
j. Dampak buruk pembangunan
Mengurangi ketersediaan lahan terbuka di kabupaten Klaten.
Dilihat dari beberapa kriteria yang telah di jelaskan diatas maka pada tabel
dibawah ini merupakan point untuk setiap site yang terpilih di kabupaten klaten
untuk pembangunan “Klaten Cinema ”.
Standart penilaian dalam Range angka yang digunakan yakni 1-3 jadi, bila angaka
semakin tinggi maka nilai yang didapatkan akan semakin besar dan kondisi site
semakin memenihi kriteria untk dilakukan perancangan pembangunan Klaten
Cinema dikawasan tersebut.
No Kriteris SITE 1 SITE 2 Target Pencapaian
1 Fungsi Kawasan 3 2
Sesuai dengan RTRW
kabupaten Klaten,
Lokasi Lahan sesuai
standart untuk bangunan
Cinema
2 Sarana Prasarana 3 3 Tersedianya jaringan
Listrik, Air bersih.
3 Pencapaian
a. Jalur transportasi 3 2
Lokasi site berdekatan
dengan pusat kota
Tabel 4.1. Penilaian Alternatif Site Klaten Cinema
45
b. Fasilitas yang
tersedia disekitar.
Kbupaten Klaten dan
jalur transportasi bisa
dilalui oleh kenadaraan
umum berupa taksi.
4 Kondisi topografi 3 3 Kontur lahan datar
5 Ketersediaan Luas Lahan 3 3 Luas Site yang lebih dari
1 ha.
Jumlah Nilai 15 13
Bedasarkan penialaian yang terdapat pada tabel diatas maka dapat
disimpulkan bahwa lokasi site yang terpilih untuk “Klaten Cinema ”
adalah Lokasi alternatif pertama yaitu terletak di kelurahan Buntalan,
Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, dengan jumlah 15 point.
4.1.3. Potensi Site
SAMILARIS
STASIUN
LARIS SWALAYAN PLAZA KLATEN ALUN-ALUN
MASJID RAYA
TERMINAL UTAMA KAMPUS STIKES SITE
Gambar 4.3. Lokasi Site Sumber https://www.google.co.id/maps/ diakses pada tanggal 29-08-2017
48
A. Analisa Matahari
B. Angin dan View
Orientasi Matahari
Data yang menyangkut pergerakan matahari dalam
perancangan secara umum ada dua macam yakni
Data terhadap cahaya dan Data terhadap
panas/radiasi matahari tersebut, yang Intensitas
matahari panas pada jam 10.00-15.00 WIB.
Site bagian barat merupakan daerah yang terkena
matahari sore sehingga perlu adanya pengendalian
khusus di bagian tersebut, untuk meminimalisir
panas.
Respon Tapak
Orientasi bangunan menghadap ke Timur atau
menghadap ke arah jalan namun diberikan banyak
vegetasi agar sedikit menghalangi matahari. Untuk
ruang-ruang yang memerlukan sinar matahari maka
ruangan diletakan di arah barat, dan sebaliknya
untuk bangunan yang tidak memerlukan sinar
matahari maka diletakkan di arah Utara
Arah Angin
Angin merupakan komposisi yang tidak bisa
dipisahkan antara bangunan dan alamnya, angin
akan mempengaruhi fungsi dari sebuah ruang karena
menyangkut kenyamanan sebuah ruang. Angin yang
bertiup disianghari dari arah Utara ke Selatan.
Respon Tapak
Sebaiknya bangunan dibuat tidak menggunakan
banyak sekat atau sudut agar angin tidak terhalang
oleh sudut bangunan.
View bangunan
View bangunan sebaiknya menghadap ke muka jalan
karena site tidak memiliki banyak view pada sisi
Barat, Timur, dan selatan.
Gambar 4.6. Analisa Matahari Sumber Analisa Penulis
Gambar 4.7. Analisa Angin dan View Sumber Analisa Penulis
49
C. Pencapaian dan Drainase
D. Analisa Kebisingan
Pencapaian
Sirkulasi mencakup Sirkulasi kendaraan dan pejalan
kaki. Dalam menganalisa sirkulasi hal yang penting
diperhatikan adalah sirkulasi kendaraan disekeliling
tapak,baik itu kendaraan pribadi maupun umum.
Respon tapak
Pintu masuk berada Jl.Jombor Indah, kabupaten
klaten,yang merupakan jalan utama, jalur kendaraan
masih belum terlalu dipadati kendaraan.
Jalur pejalan kaki sudah ada pada ruas jalan, jadi
tidak perlu ada penmbahan jalur sirkulasi pejalan
kaki.
Drainase
Area Site sudah terdapat saluran iaryang masih
optimal, dengan adanyanya saluran air ini maka
dapat di manfaatkan untuk pembuangan air atau
saluran air kotor pada bangunan ini.
Sumber Kebisingan
Sumber kebisingan tersebut berasal dari arah depan
siteyaitu pada Jl. Jombor Indah karena jalur ini
merupakan jalan utama yang dilalui kendaraan.
Respon terhadap Tapak
Memberikan jarak yang cukup luas antara bangunan
dengan jalan, sehingga tingkat kebisingan yang
sampai kedalam bangunan dapat diminimalisir.
Memberikan pepohonan rindang pada bagian pinggir
jalan.
Gambar 4.8. Analisa Pencapaian dan
Drainase Sumber Analisa Penulis
Gambar 4.9. Analisa Kebisingan Sumber Analisa Penulis
50
E. Analisa Vegetasi
F. Analisa Orientasi Bangunan
Vegetasi
Area sekitar tidak terdapat vegetasi-vegetasi alami
jadi perlu adanya penambahan pepohonan dan
penataan vegetasi agar terlihat rapi.
Respon terhadap Tapak
Penambahan pepohonan di area parkir sebagai
peneduh para pengguna parkir, tanaman yang
digunakan menggunakan tanaman yang meiliki tajuk
yang besar.
Selain di area parkir pada area pedistrian juga di
berikan pepohonan sebagai peneduh para pejalan
kaki untuk menuju ke gedung.
Memberikan pepohonan pada area gedung selain
digunakan sebagai peneduh juga untuk mengurangi
panas matahari masuk kedalam ruangan.
Vegetasi
Zona Privat
Digunakan sebagai bangunan utama karena
menghindari kebisingan agar pengunjung dapat lebih
nyaman dan tenang.
Zona Semi publik
Digunakan sebagai Lahan parkir
Zona Publik
Digununakan sebagai lahan terbuka hijau yanng
akan ditanami dengan pepohonan rindang dan taman
air, juga bermanfaat sebagai penghalang suara
keramaian dijalan raya.
Gambar 4.10. Analisa Vegetasi Sumber Analisa Penulis
Gambar 4.11. Analisa Orientasi Sumber Analisa Penulis
52
4.3. ANALISA DAN KONSEP MIKRO
Jumlah User adalah masyarakat umum di kabupaten Klaten yang di ambil dari
data badan pusat statistik tahun 2015 dengan jumlah total penduduk yang
prodeukstif berjumlah 1.158.795 jiwa. Untuk jumlah user yang berkunjung pada
Klaten Cinema di ambil 15% dari Total keseluruhan masyarakat yang ada yaitu
173,819.25 yang dibulatkan menjadi 174,000.
1. Kegiatan yang dilakukan.
LANTAI Kelompok Kegiatan Kebutuhan Ruang Kegiatan Yang
Dilakukan
PUBLIK AREA PARKIR
R.PARKIR PENGELOLA Parkir Kendaraan
R.PARKIR PENGUNJUNG Parkir Kendaraan
PRIVAT
MECHANICAL
ELECTRICAL
ENGINEERING
R.GENSET Mengoprasikan Genset
R.POMPA Mengoprasikan Pompa
R.PANEL & TRAFO Mengoprasikan Trafo
R.BAHAN BAKAR Mengisi Bahan Bakar
R.JAGA Menjaga keamanan
ruang MEE
GUDANG Menyimpan peralatan
MEE
PUBLIK PENERIMAAN
DROP OFF Menurunkan Penumpang
LOBBY Menunggu
PUBLIK 3D CINEMA
THEATRE LOBBY Menunggu
R.ADMINISTRASI Melakukan pembelian
Tiket
R.THEATRE 3D Menonton Cinema
R.PROYEKTOR Pengoprasian Proyektor
MEE Pengoprasian MEE
Tabel 4.2. Kebutuhan Ruang
53
GUDANG Penyimpanan Peralatan
R. KONTROL Mengontrol Kegiatan
Pemutaran Film
R. PEKERJA Istirahat Pekerja
PUBLIK FOODCOURT
R.THEATER 3D
RUANG MAKAN Makan
KITCHEN Masak
PUBLIK KAMAR MANDI
R.THEATER 3D
KM/WC PRIA Buang Air besar/kecil
KMWC WANITA Buang Air besar/kecil
PUBLIK 2D CINEMA
THEATRE LOBBY Menunggu
R.ADMINISTRASI Melakukan pembelian
Tiket
R.THEATRE 2D Menonton Cinema
R.PROYEKTOR Pengoprasian Proyektor
GUDANG Penyimpanan Peralatan
R. KONTROL Mengontrol Kegiatan
Pemutaran Film
R. PEKERJA Istirahat Pekerja
PUBLIK FOODCOURT
R.THEATER 2D
RUANG MAKAN Makan
KITCHEN Masak
PUBLIK KAMAR MANDI
R.THEATER 2D
KM/WC PRIA Buang Air besar/kecil
KMWC WANITA Buang Air besar/kecil
PUBLIK IMAX
THEATRE LOBBY Menunggu
R.ADMINISTRASI Melakukan pembelian
Tiket
R.THEATRE 2D Menonton Cinema
R.PROYEKTOR Pengoprasian Proyektor
54
GUDANG Penyimpanan Peralatan
R. KONTROL Mengontrol Kegiatan
Pemutaran Film
R. PEKERJA Istirahat Pekerja
PUBLIK FOODCOURT
R.THEATER IMAX
RUANG MAKAN Makan
KITCHEN Masak
PUBLIK KAMAR MANDI
R.THEATER IMAX
KM/WC PRIA Buang Air besar/kecil
KM/WC WANITA Buang Air besar/kecil
PUBLIK THEATER
THEATER LOBBY Menunggu
R.THEATER Melakukan pembelian
Tiket
DRESSING ROOM Ganti Pakaian
ARTIST LONGE Ruang Artis/Peserta.
1ST BALCONY Menonton
R.PROYEKTOR Pengoprasian Proyektor
GUDANG Penyimpanan Peralatan
R. KONTROL Mengontrol Kegiatan
Pemutaran Film
R. PEKERJA Istirahat Pekerja
R.ISTIRAHAT Istirahat/santai
PUBLIK FOODCOURT
R.THEATER IMAX
RUANG MAKAN Makan
KITCHEN Masak
PUBLIK KAMAR MANDI
R.THEATER
KM/WC PRIA Buang Air besar/kecil
KM/WC WANITA Buang Air besar/kecil
PUBLIK RESTAURANT/ BAR RUAN MAKAN Makan
55
KITCHEN Masak
RUANG MAKAN OUTDOOR Makan luar ruangan
PUBLIK MUSHOLLA
RUANG SHOLAT Beribadah
TEMPAT WUDHU Berwudhu
KM/WC PRIA Buang Air besar/kecil
KM/WC WANITA Buang Air besar/kecil
PRIVAT RUANG PENGELOLA
LOBBY Berkumpul
R.TUNGGU Menunggu
R.PIMPINAN Pemimpin Pengelolaan
Cinema
R.WAKIL PIMPINAN Membantu Pemimpin
R.SEKRETARIS Membantu Jadwal
kegiatan.
R.SEKRETARIAT Membantu Sekretaris
R.TAMU Menerima Tamu
R.AULA Berkumpul dengan
Berbagai Kegiatan
R.ARSIP Penyimpanan Arsip
R.KEAMANAN Menjaga Keamanan
ruang personalia
GUDANG Menyimpan barang
KM/WC PRIA Buang Air besar/kecil
KM/WC WANITA Buang Air besar/kecil
PRIVAT RUANG MONITORING
R.TAMU Menerima Tamu
LOKER Menyimpan Barang
R.CCTV Mengawasi Seluruh
ruang di Cinema
56
R.AHU Mengontrol Mesin AC
R.MEE Mengontrol MEE
R.ISTIRAHAT Beristirahat
KM/WC Buang Air besar/kecil
PRIVAT PENGELOLA SERVICE
R.TAMU Menerima Tamu
PANTRY Memasak
R.GANTI Mengganti Pakaian
R.ISTIRAHAT Beristirahat
R.LOKER Menyimpan Barang
R.JANITOR Menyimpan Barang
KMWC WANITA Buang Air besar/kecil
KM/WC PRIA Buang Air besar/kecil
4.3.1. Alur kegiatan
Alur kegiatan bertujuan untuk menetukan alur kegiatan pada Klaten Cinema yang
nantinya akan menjadi dasar dalam penentuan konsep kebutuhan ruang. Alur
kegiatan yang di susun berdasarkan pada Aktifitas-aktifitas yang terjadi dalam
setiap unit kegiatan. Berikut merupakan alur kegiatan Klaten Cinema :
ORGANISASI RUANG MAKRO
SERVIS
PENGELOLA LOBBY HIBURAN
ENTRANCE
SERVIS
Gambar 4.13. Organisasi Ruang Makro Sumber Analisa Penulis
57
4.3.2. Besaran ruang
Besaran ruang merupakan uraian untuk memperoleh besaran ruang yang sesuai
dengan kebutuhan.
1. Dasar pertimbangan :
a) Kapasitas ruang atau jumlah pemakai
b) Standart luasan fungsi ruang berdasarkan peraturan yang telah
ditentukan
c) Jenis kegiatan dari masing-masing unit kegiatan
d) Jenis, layout, dan dimensi peralatan yang digunakan
e) Kebutuhan flow berdasarkan jenis kegiatan dalam ruang
ORGANISASI RUANG MIKRO
TEATER
PARKIR
3D CINEMA TIKET LOBBY IMAX
2D CINEMA
TIKET
TIKET
PROJECTSIONIST PROJECTSIONIST
GUDANG
HVAC
TEATE
R
TIKET PUBLIK
PENGELOLA PARKIR PROJECTSIONIST SOUND SYSTEM
ORGANISASI RUANG MIKRO OPERASIONAL
Gambar 4.14. Organisasi Ruang Mikro Operasional Sumber Analisa Penulis
Gambar 4.15. Organisasi Ruang Mikro Sumber Analisa Penulis
58
f) Luas site yang digunakan.
2. Dasar perhitungan
a) Ernest Neufert, Architect Data
b) Asumsi
c) Studi Literatur.
NO LANTAI Kelompok
Kegiatan
Kebutuhan
Ruang
Jumlah
Ruang Kapasitas
Ruang Hasil Satandart Flow
Besaran ruang
Outdoor sumbe
r
1
PUBLIK AREA
PARKIR
R.PARKIR
PENGELOLA 1 150 3.000 20.00 30% 900 DT
2 R.PARKIR
PENGUNJUNG 1 500 10.000 20.00 30% 3000 DT
3 R.PARKIR BIS 1 10 500 50.00 30% 150 DT
PARKIR
MOTOR 1 300 510 1.70 30% 153 DT
LUAS TOTAL OUTDOOR 4.203
Indor
4
PRIVAT
MECHA
NICAL
ELECTRI
CAL
ENGINE
ERING
R.GENSET 1 2 40 20 60% 24 DA
5 R.POMPA 1 2 40 20 60% 24 DA
6 R.PANEL &
TRAFO 1 2 40 20 60% 24 DA
7 R.BAHAN
BAKAR 1 2 2 20 60% 24 DA
8 R.JAGA 1 2 1.4 1.2 40% 0.96 DA
9 GUDANG 1 2 6 3 30% 1.8 DA
10
PUBLIK PENERI
MAAN
DROP OFF 1 30 24 0.8 100% 24 DA
11 LOBBY 1 250 437.5 1.75 100% 437.5 DA
12 PUBLIK 3D
CINEMA
THEATRE
LOBBY 1 150 262.5 1.75 100% 262.5 DA
Tabel 4.3. Program Ruang Ruang
59
13 R.ADMINISTR
ASI 1 8 12 1.5 40% 4.8 DA
14 R.THEATRE
3D 4 300 1.800 1.5 30% 540
15 R.PROYEKTO
R 1 1 3.06 3.06 40% 1.24 DA
16 MEE 1 2 2.64 1.32 40% 1.056 DA
17 GUDANG 1 4 12 3 40% 4.8 DA
18 R. KONTROL 1 4 4 1. 30% 1.2 DA
19 R. PEKERJA 2` 2.4 1.2 40% 0.96 DA
20
PUBLIK
FOODCO
URT
R.THEAT
ER 3D
RUANG
MAKAN 1 100 216 2.16 40% 86.4 DA
21 KITCHEN 1 4 10 2.5 60% 6 DA
22
PUBLIK
KAMAR
MANDI
R.THEAT
ER 3D
KM/WC PRIA 4 1 1.32 1.32 30% 1.584 DA
23 KMWC
WANITA 4 1 1.32 1.32 30% 1.584 DA
24
PUBLIK
2D
CINEMA
KELAS A
THEATRE
LOBBY 1 100 175 1.75 100% 175 DA
25 R.ADMINISTR
ASI 1 8 12 1.5 40% 4.8 DA
26 R.THEATRE
2D 3 150 375 2.5 30% 337.5
27 R.PROYEKTO
R 1 1 3.06 3.06 40% 1.224 DA
28 GUDANG 1 4 12 3 40% 4.8 DA
29 R. KONTROL 1 4 14 1. 30% 1.2 DA
30 R. PEKERJA 1 2` 2.4 1.2 40% 0.96
31
PUBLIK
FOODCO
URT
R.THEAT
ER 2D
RUANG
MAKAN 1 100 216 2.16 40% 86.4 DA
RUANG
MAKAN
OPENSPACE 1 150 324 2.16 40% 129.6
32 KITCHEN 1 4 10 2.5 60% 6 DA
33 PUBLIK KAMAR
MANDI KM/WC PRIA 4 1 1.32 1.32 30% 1.584 DA
60
34 R.THEAT
ER 2D KMWC
WANITA 4 1 1.32 1.32 30% 1.584 DA
35
PUBLIK IMAX
THEATRE
LOBBY 1 200 350 1.75 100% 350 DA
36 R.ADMINISTR
ASI 1 8 12 1.5 40% 4.8 DA
37 R.THEATRE
IMAX 5 300 2.250 1.5 30% 675
38 R.PROYEKTO
R 1 1 3.06 3.06 40% 1.224 DA
39 GUDANG 1 4 12 3 40% 4.8 DA
40 R. KONTROL 1 4 14 1. 30% 1.2 DA
41 R. PEKERJA 2` 2.4 1.2 40% 0.96
42
PUBLIK
FOODCO
URT
R.THEAT
ER IMAX
RUANG
MAKAN 1 4 10 2.5 60% 4 DA
43 KITCHEN 1 1 1.32 1.32 30% 0.396 DA
44
PUBLIK
KAMAR
MANDI
R.THEAT
ER IMAX
KM/WC PRIA 4 1 1.32 1.32 30% 1.584 DA
45 KM/WC
WANITA 4 1 1.32 1.32 30% 1.584 DA
46
PUBLIK THEATE
R
THEATER
LOBBY 1 200 350 1.75 100% 350 DA
47 R.THEATER 1 370 555 1.5 30% 166.5 DA
48 DRESSING
ROOM 4 2 13.6 1.7 40% 5.44 DA
49 ARTIST
LONGE 1 20 34 1.7 40% 13.6
50 1ST
BALCONY 1 200 350 1.75 100% 350
51 R.PROYEKTO
R 1 1 3.06 3.06 40% 1.224 DA
52 GUDANG 1 4 12 3 40% 4.8 DA
53 R. KONTROL 1 4 14 1. 30% 1.2 DA
54 R. PEKERJA 1 2` 2.4 1.2 40% 0.96
55 R.ISTIRAHAT 1 100 216 2.16 40% 100
61
56
PUBLIK
FOODCO
URT
R.THEAT
ER
RUANG
MAKAN 1 4 10 2.5 60% 4 DA
57 KITCHEN 1 1 1.32 1.32 30% 0.396 DA
58
PUBLIK
KAMAR
MANDI
R.THEAT
ER
KM/WC PRIA 4 1 1.32 1.32 30% 1.584 DA
59 KM/WC
WANITA 4 1 1.32 1.32 30% 1.584 DA
60
PUBLIK RESTAU
RANT
RUAN
MAKAN 1 100 216 2.16 40% 86.4 DA
61 KITCHEN 1 4 10 2.5 60% 6 DA
62
RUANG
MAKAN
OUTDOOR 1 100 216 2.16 40% 86.4 DA
63
PUBLIK MUSHOL
LA
RUANG
SHOLAT 1 50 60 1.2 40% 24 DA
64 TEMPAT
WUDHU 1 25 22.65 0.906 70% 15.855 DA
65 KM/WC PRIA 4 1 1.32 1.32 30% 1.584 DA
66 KM/WC
WANITA 4 1 1.32 1.32 30% 1.584 DA
67
PRIVAT
RUANG
PENGEL
OLA
LOBBY 1 10 17.5 1.75 100% 17.5 DA
68 R.TUNGGU 1 10 12 1.2 40% 4.8 DA
69 R.PIMPINAN 1 3 3.6 1.2 40% 1.44 DA
70 R.WAKIL
PIMPINAN 1 3 3.6 1.2 40% 1.44 DA
71 R.SEKRETARI
S 1 3 3.6 1.2 40% 1.44 DA
72 R.SEKRETARI
AT 1 5 6 1.2 40% 2.4 DA
73 R.TAMU 1 5 6 1.2 40% 2.4 DA
74 R.AULA 1 200 350 1.75 100% 350 DA
75 R.ARSIP 1 5 37.5 7.5 30% 11.25 DA
76 R.KEAMANA
N 1 2 1.8 0.9 40% 0.72 DA
77 GUDANG 1 5 15 3 30% 4.5 DA
62
78 KM/WC PRIA 4 1 1.32 1.32 30% 1.584 DA
79 KM/WC
WANITA 4 1 1.32 1.32 30% 1.584 DA
80
PRIVAT
RUANG
MONITO
RING
R.TAMU 1 5 1 1.2 40% 8.4 DA
81 LOKER 1 1 7 7 50% 3.5 DA
82 R.CCTV 1 2 2.4 1.2 30% 0.72 DA
83 R.AHU 1 2 1 1.2 60% 1.44 DA
84 R.MEE 1 2 1 1.2 60% 1.44 DA
85 R.ISTIRAHAT 1 4 8 2 10% 0.8 DA
86 KM/WC 4 1 1.32 1.32 30% 1.584 DA
87
PRIVAT
PENGEL
OLA
SERVICE
R.TAMU 1 5 6 1.2 40% 2.4 DA
88 PANTRY 1 4 10 2.5 60% 6 DA
89 R.GANTI 2 1 3.5 1.7 40% 1.4 DA
90 R.ISTIRAHAT 1 4 8 2 10% 0.8 DA
91 R.LOKER 1 1 7 7 50% 3.5 DA
92 R.JANITOR 1 1 1.3 1.32 40% 0.528 DA
93 KMWC
WANITA 4 1 1.32 1.32 30% 1.584 DA
94 KM/WC PRIA 4 1 1.32 1.32 30% 1.584 DA
TOTAL LUAS KEBUTUHAN RUANG 20,714.997
63
4.3.3. Perhitungan Khusus
Perhitungan Khusus yakni merupakan perhitungan yang ditentukan dari beberapa
kriteria :
1) Kenyamanan dalam Penggunaan Ruang
2) Peralatan yang digunakan
3) Besaran Kapasitas
4) Luasnya parkir yang digunakan.
Luas Area Total
(100m²) 50 100 150 200 400 800 1600 3200 6400
Kebutuhan
(SRP) 103 109 115 122 146 196 295 949 892
4.3.3. Program Ruang
Hail perhitungan dari luas lahan yang akan di bangun 13.320 m². Berdasarkan dari
hasil luasan tersebut diperlukan adanya sebuah komparasi antara luas lahan yang
dibangun dengan total luas site yang tersedia, Total luas site mecapai 22.200m²
sehingga dapat menentukan kesesuaian terhadap batas maksimal KDB dan KLB.
Berikut merupakan hasil perhitungan KDB dan KLB :
Building Coverage (BC) : 60%
Luas Site : 20.000
Site yang dibangun : 60% x 20.000
: 12.000
Luas Out Door : 4.203
Site tersedia Tanpa Out Door : 20.000 - 4.203 = 15,797
Luas Maksimal Lahan dibangun : 60% x 15,797 = 9,478.2
Luas Kebutuhan Ruang : 20,714.997
Ketinggian Bangunan : 20,714.997m²/9,478.2 = 2.185 = 3
lantai
65
4.4. ANALISA DAN KONSEP TAMPILAN ARSITEKTUR
4.4.1.Eksterior bangunan
Konsep yang akan digunakan dalam bangunan ini secara keseluruhan
menggunakan konsep Arsitektur Kontemporer. Arsitektur kontemporer
merupakan Arsitektur dengan Desain yang lebih Kompleks, Variatif, Inovatif, dan
fleksibel. Kontemporerisme ini telah mendapat apresiasi publisitas yang luas, dan
ini terutama sering dihubung-hubungkan dengan apa yang disebut sebagai
variable interaksi global.
Arsitektur Kontemporer biasanya dianggap sebagai fenomena yang menguat
dengan berbagai representasi, kecendrungan, pencaraian dari bermacam bentuk
dan gagasan estetika yang di anggap baru di masa ini maupun yang akan datang.
Aliran kontemporer para arsitek bebas menuangkan ide-ide pada karyanya yang
akan diciptakan.dengan demikian konsep kontemporer ini dipilih karena konsep
ini sangat luas cakupannya dan cendrung lebih bebas dalam menuangkan
kreatifitas berseni.
Dalam penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwasannya “kontemporer”
merupakan salah satu aliran yang dapat mengepresikan secara bebas dan luas.
Kebebasan disini artinya tidak terikat pada suatu aliran tertentu dalam ekspresi,
maupun bentuk.
4.4.2. Analisa Bentuk
a. Prisnsip Perencanaan dan perancangan.
1. Bentuk
Bentuk yang fungsional dan ekspresi dapat dicapai dengan transformasi
bentuk-bentuk dasar geometris yang teratur dan ekspresif, karena bentuk
yang demikian mempunyai karakter yang funsional.
66
Dasar pertimbangan dalam perancangan adalah memberikan kemudahan
Sirkulasi, efisiensi dalam penggunaan lahan, kemudahan dan kestabilan
konstruksi, Pemilihan bentuk dengan satu masa.
2. Variasi Bentuk
Pencapaian ini dapat dicapai dengan cara mengkobinasikan penggabungan
dan memecahkan bentuk dasar dengan tekhnik dan bentuk-bentuk lainnya.
3. Ide bentuk Massa.
Gubahan massa yang ada mengambil bentuk-bentuk yang geometsris yang
tidak teratur yang kemudian dikembangkan dan disatukan hingga menjadi
satu bentuk gubahan massa bangunan. Dimana kolom-kolom mengikuti
pola grid, sehingga memudahkan dalam perencanaan dan perancngan.
68
1. Interior
a. Jenis Akustik
NO Gambar Keterangan
1
Dinding yang digunakan pada ruang Studio
Bioskop Maupun Theater pertunjukan harus
menggunakan bahan kedap suara agar
menghasilkan efek audio yang bersumber
dari speaker dengan baik. Selain itu juga
agar volume suara yang tinggi tidak
terdengar keluar ruangan.
b. Jenis Speaker
NO Gambar Keterangan
Imax dapat menghasilkan suara yang
berkualitas. Suara dihasilkan dari 2 speaker
IMAX yang besar dan amplifer yang
membantu. Setiap aspek ruang teater
dikendalikan untuk meningkatkan audio
audio film . IMAX dapat menciptakan
soundscape 3D yang lebih menyeluruh dan
realistis.
Gambar 4.19. Dinding Akustik Ruang Bioskop Sumber:https://peredamsuara.files.wordpress.c
om
Diakses pada tanggal 27-09-2017. 08:23 WIB
Gambar 4.20. Speaker Ruang Bioskop Sumber: http://www.avreviewchat.com
Diakses pada tanggal 27-09-2017. 07:20 WIB
Tabel 4.4. Jenis Akustik
Tabel 4.5. Jenis Speaker
69
c. Proyektor Digital
NO Gambar Keterangan
3
Image maximum (IMAX) merupakan
format tercanggih untuk penayangan film,
meliputi teknologi proyeksi penayangan
gambar bergerak pada bioskop. Kelebihan
IMAX adalah merekam dan menayangkan
gambar bergerak dengan ukuran dan resolusi
yang lebih besar dari sistem konvensional.
Saat ini IMAX menyajikan dengan fitur
yang canggih seperti.
Proyektor ganda untuk ketajaman
dan warna yang lebih hangat.
Suara IMAX menggunakan laser dan
geometri ruang yang terukur.
Suara 12.000 watt dengan DSL-4D
sub bass speaker, Suara bebas
distorsi, Jernih dan empuk.
Layar berukuran 20 X 11m dengan
bentuk melengkung
Gambar 4.21. Proyektor Ruang Bioskop Sumber: http://sunoracle-
ngegeretkoper.blogspot.co.id/2012/05/cinema-
xxi-dengan-imaxnya-atau-dolby.html
Diakses pada tanggal 27-09-2017. 07:20 WIB
Tabel 4.6. Jenis Proyektor Digital
70
d. Furnitur bioskop
NO Gambar Keterangan
3
Konsep ruang Cinema Valvet class (Teater
dengan Springbad), tersedia selimut dan
bantal, dengan penyajian makanan khusus
bebeda dari teater 2D Kelas A dan IMAX.
Konsep ruang Cinema 2D kelas A dengan
menyediakan Sofa dan meja setiap
sepasangan tempat duduk, Penyajian
makanan yang berbeda dari kelas IMAX.
Cinema 3D dengan sajian tempat duduk
sama seperti bioskop lain pada umumnya.
Gambar 4.22. Furniture Sleapingbad Bioskop 2D Sumber: http://sulutdaily.com/velvet-class-
nonton-paling-nyaman-di-cgv-blitz/
Diakses pada tanggal 27-09-2017. 07:20 WIB
Gambar 4.23. Furniture Bioskop
Sumber: http://bk.asia-city.com/city-
living/news/bangkok-best-vip-cinemas
Diakses pada tanggal 27-09-2017. 07:20 WIB
Gambar 4.24. Furniture Sleapingbad Bioskop 3D Sumber: http://newsok.com/article/3651316
Diakses pada tanggal 27-09-2017. 07:20 WIB
Tabel 4.7. Furnitur Bioskop
71
e. Jenis Penghawaan
N Gambar Keterangan
3
Dominasi penghawaan yang digunakan
adalah penghawaan buatan, karena ruangan
Cinema merupakan ruangan yang perlu
adanya pelindung suara jadi tidak adanya
bukaan pada setiap ruangan, untuk
persyaratan udara per orang pada ruang
bioskop maupun teater 60-120m³ /jam.
Sistem yang umum digunakan untuk
ruangan besar, seperti ruangan pertemuan,
Bioskop Teater, Perpustakaan, atau
laboratorium adalah pemasangan AC sistem
zona tunggal. Sistem ini memiliki
keuntungan dari segi biaya yang relatif
murah, sederhana, mudah dalam
perancangan, pemasangan, serta
pemeliharaannya. Namun dalam penyediaan
ruang untuk saluran udara utama akan
membutuhkan banyak ruang.
Gambar 4.25. Jenis AC Sumber: http://serviceacbali.com/artikel/jenis-
jenis-ac/
Diakses pada tanggal 27-09-2017. 07:20 WIB
Gambar 4.26.Jenis AC
Sumber: http://www.fourwheeler.com/how-
to/engine/1408-at-home-ac-repair-for-your-
jeep-cool-breeze/photo-02.html
Diakses pada tanggal 27-09-2017. 07:20 WIB
Tabel 4.7. Jenis AC
72
2. Utilitas
a. Tujuan :
Tujuan dari analisa Utiltas yakni untuk menentukan sistem utilitas
yang baik digunakan pada Klaten Cinema sehingga bisa
meningkatkan kinerja dari sarana prasarana untuk mendukung aktivitas
yang terdapat didalamnya:
b. Dasar pertimbangan :
1. Tersedianya Jaringan utilitas perkotaan atau yang tersedia di dalam
site
2. Dampak yang ditimbulkan
3. Analisa dan Konsep
c. Analisa dan konsep :
1. Sistem Air Bersih
Sistem air bersih merupakan Elemen penting yang sangat di
butuhkan untuk memenuhi kebutuhan kegiatan oerasional dan
service dalam perancangan Klaten Cinema ini. Secara umum
sistem jaringan Air bersih ini memiliki keterkitan degan sistem
pengadaan air bersih dalam bangunan dan site yang kebutuhannya
di sesuaikan dengan sistem pendistribusiannya. Distribusi air yang
dilakukan umumnya untuk mensuplai kebutuhan air pada kamar
mandi/WC, Washtafel, Sink, dan sistem Fire Protection. Sumber
air bersih yang digunakan pada bangunan dan site yakni berasal
dari sumur. Air dari sumur nantinya akan dipompa menuju Bak
penampungan atas (down feed) yang kemudian disalurkan
keseluruh bangunan.
2. Sitem Air Kotor
a. Sanitasi
Limbah air kotor dibagi mejadi dua yaitu: Air kotor padat (disposal
padat) dan air kotor cair (disposal cair). Dari setiap jenis disposal
tersebut memiliki penanganan yang berbeda satu sama lainnya.
73
Disposal padat, pembuangannya harus seceat mungkin ke
septictank tanpa melalui bak kontrol yang kemudian masuk
kedalam sumur resapan. Untuk dispol cair, pembuanga langsung
menuju Respan, kecuali dari Sink harus melalui bak penangkap
lemak dahulu yang kemudian masuk ke sumur resapan, selanjutnya
baru bisa dibuang ke riol kota.
b. Drainase
Bauangan air hujan biasanya berasal dari atap yang disalurkan
melalui talang yang kemudian diturunkan melalui pipa vertikal dan
berakhir disumur resapan air hujan. Selain dari pembuangan atap,
buangan air hujan juga berasal dari site yang masuk kesaluran air
dan berakhir di sumur resapan air hujan. Seluruh air hujan yang
masuk kedalam sumur resapan akan dipompa menuju bak
penampung atas yang akan dimanfaatkan kembali untuk Kloset,
Urinoir, atau siraman tanaman.
3. Sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran
Untuk menghindari dan menanggulangi terjadi bahaya kebakaran, suatu
bangunan harus mempunyai sistem penanggulangan atau perlindungan
bahaya kebakaran tersendiri, baik secara pasif maupun aktif. Sistem
perlindungan atau penanggulangan kebakaran akan berfungsi dengan
baik dan efektif juka dirancang dengan baik dan benar.
Alat pendukung dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran
secara aktif yang digunakan antara lain smoke/fotoelectric detector,
Gambar 4.26.Sistematika Pembuangan Air Kotor
Sumber: Analisa Penulis
74
4. Sistem jaringan listrik
Sumber jaringan listrik utama pada Klaten Cinema berasal dari
PLN dan apabila terjadi pemadaman dan kerusakan jaringan listrik
maka penggunaan sitem SEB dari genset dapat dijadikan sumber
alternatif energi. Selain dari PLN, pemanfaatan energi lisrik juga
dapat digunakan melalui solar cell yang menyimpan cadangan
energinya melalui penyerapan panas matahari sehingga dapat
menghemat biaya listrik pada bangunan tersebut.
Gambar 4.27.Hydrant halaman
Sumber:
http://newsok.com/article/3651316
Diakses pada tanggal 27-09-2017. 07:20
WIB
Gambar 4.29.Hydrant cabinet
Sumber: http://newsok.com/article/3651316
Diakses pada tanggal 27-09-2017. 07:20 WIB
Gambar 4.28.Fire Extinguishers
Sumber:
http://newsok.com/article/3651316
Diakses pada tanggal 27-09-2017. 07:20
WIB
Gambar 4.30.Sprinkler Sumber: http://newsok.com/article/3651316
Diakses pada tanggal 27-09-2017. 07:20 WIB
75
5. Konsep Struktur Bangunan
Secara teknik, Sistem struktur memiliki fungsi yang dapat memberikan
kekuatan/kekokohan bangunan, memberikan perlindungan, dan keamanan
bangunan dari gaya luar maupun bebannya sendiri yang dapat memberikan bentuk
bangunan dan menjadi keindahan tersendiri pada bangunan maupun kualitas
arsitekturalnya.
Dalam menentukan Sistem struktur yang sesuai dengan bangunan tersebut, ada
beberapa pertimbangan dasar yang harus diperhatikan. Beberapa pertimbangan
umum dalam memiliki sistem struktur yaitu antara lain :
a. Memenuhi persyaratan keawetan, dan keamanan struktur terhadap
berbagai faktor pembebanan.
b. Kemampuan dan ketahanan struktur terhadap panas, misalnya adalah
saat kebakaran.
c. Wujud penampilan bangunan yang diinginkan dan fleksibilitas
bangunan yang terkait kualitas visual ruang dalam.
Struktur Pondasi pada Cinema (Menopang beban bangunan) menggunakan
pondasi titik atau Footplate. Untuk pondasi Footplate menggunakan beton
bertulang.
Gambar 4.31.Sistematika Sistem Jaringan Listrik
Sumber: Analisa Penulis
Gambar 4.32.Pondasi FootPlate
Sumber: Analisa Penulis