plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang...

138
HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN TERHADAP PERILAKU AKSEPTOR KB TENTANG KONTRASEPSI DI PUSKESMAS KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh: Theresia Elvira Yosi Ariani NIM : 058114053 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: ledang

Post on 06-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN TERHADAP PERILAKU AKSEPTOR KB TENTANG KONTRASEPSI

DI PUSKESMAS KABUPATEN SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh:

Theresia Elvira Yosi Ariani

NIM : 058114053

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

ii

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN TERHADAP PERILAKU AKSEPTOR KB TENTANG KONTRASEPSI

DI PUSKESMAS KABUPATEN SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh:

Theresia Elvira Yosi Ariani

NIM : 058114053

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

v

Kupersembahkan karya skripsiku ini untuk yang terkasih:

Jesus Christ yang selalu membimbing, menyertai, dan memampukanku

disetiap langkah kehidupanku

Keluargaku sebagai tanda kasih dan wujud baktiku yang teramat dalam.

Tanpa kalian aku bukanlah siapa-siapa. Terima kasih atas doa, kasih

sayang, dan semangat yang telah kalian curahkan disepanjang hidupku

ini.

Sahabat-sahabatku yang selalu kukasihi dimanapun kalian berada

saat ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

vii

PRAKATA

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan

Tingkat Pendapatan terhadap Perilaku Akseptor KB tentang Kontrasepsi di

Puskesmas Kabupaten Sleman” dengan baik, sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) di Fakultas Farmasi, Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta.

Semua kelancaran dan keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini tidak lepas karena adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk

itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria, atas semua kekuatan dan berkat yang

diberikan sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih

karena telah memampukan penulis dalam segala kelemahannya.

2. Bapak dan Ibu, atas cinta kasih, semangat, bantuan, dan doa yang selalu

dipanjatkan untuk penulis.

3. Mas Eko dan adik Tegar yang telah memberikan semangat, perhatian, cinta

kasih, dan doa.

4. Mas Delta yang telah memberikan cinta kasih, menemani penulis dalam

menyelesaikan pengambilan data hingga akhirnya naskah selesai dibuat, dan

selalu mengenalkan dan menanamkan bahwa dalam hidup perlu terus

berkorban dan berjuang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

viii

5. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta sekaligus selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan banyak bimbingan, saran, dan masukan kepada penulis selama

proses penelitian dan penulisan skripsi yang dilakukan oleh penulis serta

pencerahan demi terselesaikannya skripsi ini.

6. Ipang Djunarko, S.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan

masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan

masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

8. Bapak Ir. Ig. Aris Dwiatmoko, M.Sc. yang telah memberikan banyak masukan

tentang metode dan cara analisis data pada penelitian ini.

9. Alexander Ari Sanata Dharma yang telah memberikan banyak masukan

tentang metode dan cara analisis data pada penelitian ini.

10. Walikota Sleman c.q. BAPPEDA Sleman yang telah memberikan ijin untuk

melakukan penelitian di Kabupaten Sleman Yogyakarta.

11. Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman yang telah memberikan ijin untuk

melakukan penelitian di Puskesmas Kabupaten Sleman.

12. Mas Narto yang telah membuat berbagai surat ijin yang membantu kelancaran

proses pengambilan data.

13. Puskesmas Depok II Kabupaten Sleman yang telah menyediakan tempat

penelitian untuk menunjang kelancaran proses pengambilan data.

14. Puskesmas Mlati I Kabupaten Sleman yang telah menyediakan tempat

penelitian untuk menunjang kelancaran proses pengambilan data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

ix

15. Puskesmas Ngaglik I Kabupaten Sleman yang telah menyediakan tempat

penelitian untuk menunjang kelancaran proses pengambilan data.

16. Ibu-ibu akseptor KB di 3 puskesmas Kabupaten Sleman yang bersedia

membantu jalannya skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

17. Teman seperjuangan dan sepenanggungan: Christina Santi dwi Prastiwi atas

semangat dan keceriaan yang telah diberikan sehingga penelitian ini dapat

diselesaikan dengan baik, walaupun penulis menyadari bahwa tidak segala

sesuatu yang diharapkan harus menjadi kenyataan dan jalan untuk mencapai

keberhasilan penuh dengan lika-liku yang harus dihadapi dan diselesaikan

dengan penuh perjuangan.

18. Sahabat-sahabatku Olivia Ganeswati, Aloysia Dona Haryuningtyas, Ade

Entyna, Dwi Arunningtyas, dan Christina Santi yang selalu memberikan

semangat, inspirasi, masukan, dan juga keceriaan selama 4 tahun peneliti

berada di Fakultas Farmasi ini.

19. Teman-teman FKK angkatan 2005 (Ragil, Kaka, Hesti, Yuan, Ines, Andin,

Rita, Detta, Rosye, Nisi, Novi, Jerry, Siska, Dita, Lini, Bambang, Rini, Suster

Bernadeta, Ina, Stella, Marlin, Widya, Lina, Rony), yang selalu mendukung

dan memberikan bantuan baik langsung maupun tidak langsung kepada

penulis.

20. Teman-teman kos lama maupun baru, mbak Rini, mbak Yanti, mbak Rachel,

mbak Siska, Rita, Vita, Puji, Riris, Restu, Katrin, dan Devi atas semangat dan

keceriaan saat kita tinggal bersama.

21. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

x

Penulis menyadari penyusunan skripsi ini masih memiliki banyak

kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan adanya saran dan kritik tentang

skripsi ini, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu

kefarmasian dan bagi semua pembaca.

Yogyakarta,

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

xii

INTISARI

Sebagai upaya untuk mengendalikan banyaknya penduduk, pemerintah melancarkan program Keluarga Berencana (KB). Pada awalnya, tujuan utama dari program tersebut adalah membatasi jumlah kelahiran dan menjarangkan kelahiran. Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program KB. Dengan ber-KB ternyata lebih mensejahterakan ibu hamil. Selain itu, ibu terhindar dari risiko pendarahan karena sering melahirkan dan risiko kematian akibat persalinan. Kegiatan KB berhubungan langsung dengan penggunaan alat kontrasepsi. Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh pada pemilihan dan penggunaan jenis kontrasepsi. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor ekonomi, gaya hidup, budaya, umur, frekuensi senggama, dan status kesehatan. Faktor ekonomi dapat dilihat dari status tingkat pendapatan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendapatan terhadap perilaku akseptor KB mengenai kontrasepsi di Puskesmas Kabupaten Sleman. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian non eksperimental analitik dengan rancangan cross sectional yang dikerjakan dengan melakukan wawancara dan pengisian kuesioner kepada sejumlah responden yang tersebar di Puskesmas Kabupaten Sleman. Data hasil wawancara digunakan untuk pendekatan kualitatif, sedangkan nilai kuesioner yang meliputi pengetahuan, sikap, dan tindakan dipakai untuk pendekatan kuantitatif. Data kualitatif dikalkulasi frekuensinya dan dihitung persentasenya. Data kuantitatif diolah dengan menghubungkan tingkat pendapatan dengan nilai pengetahuan, sikap, dan tindakan responden. Pengolahan dilakukan menggunakan metode statistik Chi-square.

Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapatnya hubungan antara tingkat pendapatan dengan pengetahuan, sikap, dan tindakan akseptor KB tentang kontrasepsi.

Kata Kunci : Keluarga Berencana, kontrasepsi, tingkat pendapatan, pengetahuan,

sikap, tindakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

xiii

ABSTRACT

To manage the populations in Indonesia, our government implements a

Family Planning program. At the beginning, the main purposes were to control and rare the amount of birth. During the process, many benefits can be gained from Family Planning. This program prospers women during pregnancy. In addition, it avoids mothers from the risk of hemorrhaging because of baby delivering frequency and that of causing death. This program is directly related to the use of contraception devices. There are some factors that influence in selecting and using types of contraception. They are economic, life-style, culture, age, frequent of having sexual intercourse, and health status factor. Economic factor can be seen in income level.

This research aims to acknowledge the relation between the income level and the behaviour of Family Planning Program’s acceptor towards the contraception in Sleman Local Government Clinic. The research belongs to non-experimental analytic according to cross sectional done by interviewing and distributing questionnaire to respondents in Sleman Local Government Clinic. The result of interview in the form of data is used for qualitative approach and the quizzes data, including knowledge, behavior, and act is used for quantitative approach. The frequent of qualitative data is calculated and counted to gain the percentage. Quantitative data is processed by relating the income level with the knowledge, behaviour, and the action of respondents. The process is done using Chi-square statistic method.

The result of this research shows that there is no relation between the income level and the knowledge, behaviour, and the action of respondents of Family Planning Program towards contraception.

Keywords: Family Planning, contraception, income level, knowledge, behaviour,

action.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………… iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………….. v

PERNYATAAN PUBLIKASI................................................................. vi

PRAKATA……………………………………………………………… vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………... xi

INTISARI.................................................................................................. xii

ABSTRACT ……………………………………………………………. xiii

DAFTAR ISI............................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL.................................................................................... xix

DAFTAR GAMBAR............................................................................... xx

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................... xxii BAB I. PENGANTAR............................................................................. 1

A. Latar Belakang..................................................................................... 1

1. Perumusan masalah........................................................................ 4

2. Keaslian penelitian......................................................................... 4

3. Manfaat penelitian.......................................................................... 5

B. Tujuan Penelitian................................................................................. 5

1. Tujuan umum................................................................................. 5

2. Tujuan khusus................................................................................ 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

xv

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA...................................................... 7

A. Pengertian Keluarga Berencana ......................................................... 7

B. Reproduksi ……................................................................................. 8

C. Fertilisasi……………......................................................................... 10

D. Siklus Menstruasi................................................................................ 10

E. Kontrasepsi.......................................................................................... 13

1. Pengertian kontrasepsi………………............................................ 13

2. Cara kerja kontrasepsi..................................................................... 13

3. Jenis metode kontrasepsi………………………………………… 14

a. Kontrasepsi dengan strategi non farmakologi.............................. 14

1) Pantang periodik (pantang berkala)…………………...……. 14

2) Barrier methods………………………………....................... 15

3) Tubektomi (kontrasepsi mantap) ........................................... 20

b. Metode kontrasepsi farmakologi................................................... 23

1) Kontrasepsi dengan metode hormon……………………...... 23

a) Pil KB…………………………………………………... 23

b) Suntik KB………………………………………………. 26

c) Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………... 28

d) Kontrasepsi Post coital…………………………………. 29

2) Kontrasepsi dengan spermisida..……………........................ 30

4. Penggunaan kontrasepsi yang rasional........................................... 30

5. Pelayanan kontrasepsi……………………………………………. 34

F. Perilaku……………………………………………………………… 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

xvi

1. Pengetahuan………………………………………………………. 37

2. Sikap……………………………………………………………… 37

3. Tindakan………………………………………………………….. 38

G. Pendapatan…………………………………………………………... 38

H. Landasan Teori……………………………………………………… 39

I. Hipotesis………………………………..…………………………... 40

BAB III. METODE PENELITIAN.......................................................... 41

A. Jenis dan Rancangan Penelitian........................................................... 41

B. Variabel dan Definisi Operasional...................................................... 41

C. Waktu dan Tempat Penelitian............................................................. 43

D. Instrumen Penelitian............................................................................ 43

E. Subjek Penelitian……………………………………………………. 44

F. Tata Cara Penelitian............................................................................. 44

1. Penentuan lokasi penelitian............................................................ 44

2. Pengurusan izin penelitian.............................................................. 45

3. Sampling frame............................................................................... 45

4. Penetapan besar sampel.................................................................. 46

5. Pembuatan transkrip wawancara dan kuesioner............................. 47

6. Pengujian reliabilitas dan validitas kuesioner................................. 48

G. Pengambilan data……........................................................................ 51

H. Tata cara analisis data……………………………………………….. 51

1. Analisis data kuantitatif.................................................................. 51

2. Analisis data kualitatif................................................................... 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

xvii

I. Kesulitan Penelitian............................................................................. 55

J. Kelemahan Penelitian………………………………………………... 55

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................ 56

A. Karakteristik Responden..................................................................... 56

1. Usia responden............................................................................... 56

2. Jumlah anak responden.................................................................. 59

3. Jenis alat kontrasepsi yang digunakan…………………………… 60

4. Pekerjaan....................................................................................... 62

5. Tingkat pendapatan keluarga……………………………………... 63

6. Pernah atau tidaknya responden mengalami efek samping dari

kontrasepsi yang digunakan…………………………………….. 66

7. Pernah atau tidaknya responden mengganti jenis kontrasepsi yang

digunakan………………………………………………………… 67

B. Pemahaman Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB) yang

diikuti oleh Responden……………………………………………. 68

1. Persepsi akseptor KB tentang pelaksanaan program Keluarga

Berencana (KB)…………..…………………………………….. 69

2. Ada atau tidaknya pertimbangan ekonomi dalam pelaksanaan

program Keluarga Berencana………………………………….. 72

3. Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan program KB……… 75

C. Hubungan Tingkat Pendapatan Terhadap Perilaku Akseptor KB

tentang Kontrasepsi di Puskesmas Kabupaten Sleman…………… 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

xviii

1. Hubungan antara tingkat pendapatan dengan pengetahuan

akseptor KB tentang kontrasepsi ................................................... 78

2. Hubungan antara tingkat pendapatan dengan sikap akseptor KB

tentang kontrasepsi......................................................................... 79

3. Hubungan antara tingkat pendapatan dengan tindakan akseptor

KB tentang kontrasepsi ……………………………………..…… 80

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................. 84

A. Kesimpulan.......................................................................................... 84

B. Saran.................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 86

LAMPIRAN……………………………………………………………. 89

BIOGRAFI PENULIS………………………………………………….. 116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

xix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Kontrasepsi Hormonal yang Sering dipakai di Indonesia........................................................................... 24

Tabel II. Frekuensi Usia Akseptor KB di Puskesmas Kabupaten

Sleman............................................................................... 57 Tabel III. Jenis Pekerjaan Akseptor KB di Puskesmas Kabupaten

Sleman.............................................................................. 62 Tabel IV. Item Pernyataan Kuesioner yang digunakan sebagai

Pedoman Wawancara........................................................ 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

xx

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Anatomi alat reproduksi wanita ......................................... 9

Gambar 2. Anatomi alat reproduksi wanita tampak samping.............. 10

Gambar 3. Siklus Menstruasi.............................................................. 13 Gambar 4. Alat diafragma................................................................... 15 Gambar 5. Kondom wanita................................................................. 17 Gambar 6. Jenis-jenis IUD yang biasa digunakan ............................ 19 Gambar 7. Sterilisasi pada wanita....................................................... 23 Gambar 8. Pola perencanaan keluarga dan penggunaan kontrasepsi

yang rasional..................................................................... 31 Gambar 9. Analisis Hubungan Tingkat Pendapatan dengan

perilaku.............................................................................. 54 Gambar 10. Jumlah Anak Akseptor KB di Puskesmas Kabupaten

Sleman............................................................................... 59 Gambar 11. Jenis alat kontrasepsi yang digunakan Akseptor KB di

Puskesmas Kabupaten Sleman.......................................... 61 Gambar 12. Tingkat Pendapatan Keluarga Akseptor KB di

Puskesmas Kabupaten Sleman ......................................... 64 Gambar 13. Pengelompokan Tingkat Pendapatan keluarga Akseptor

KB di Puskesmas Kabupaten Sleman.............................. 65 Gambar 14. Persentase kejadian efek Samping yang dialami oleh

responden......................................................................... 66 Gambar 15. Persentase Pernah atau Tidaknya Akseptor KB di

Puskesmas Kabupaten Sleman Melakukan Penggantian Jenis Kontrasepsi .............................................................. 67

Gambar 16. Jumlah responden wawancara terkait pengetahuannya

tentang definisi program KB (kuesioner nomor 1) ……… 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

xxi

Gambar 17. Jumlah responden wawancara terkait sikap dalam Menentukan Pilihan (kuesioner nomor 14)………......... 70

Gambar 18. Jumlah responden wawancara terkait sikap dan

tindakannya dalam Menentukan Pilihan (kuesioner nomor 17 dan 23)…………………………………………….... 71

Gambar 19. Jumlah responden wawancara terkait sikap dalam Menentukan Pilihan (kuesioner nomor 20)…. ………... 72

Gambar 20. Frekuensi Akseptor KB terkait penyisihan dana khusus

dalam memilih jenis alat kontrasepsi................................ 73 Gambar 21. Frekuensi Akseptor KB terkait pertimbangan biaya dalam

memilih jenis alat kontrasepsi……………….………….. 75 Gambar 22. Frekuensi Responden yang setuju atau tidak setuju

dengan pernyataan nomor 15 dalam kuesioner…………. 76 Gambar 23. Frekuensi responden yang setuju atau tidak setuju

dengan pernyataan nomor 19 dalam kuesioner………..... 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

xxii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Draft Kuesioner ............................................................. 89 Lampiran 2. Contoh Kuesioner dengan Jawaban dari Responden… 93 Lampiran 3. Pedoman Wawancara………………………………… 96 Lampiran 4. Surat Ijin BAPPEDA………………………………… 98 Lampiran 5. Daftar 30 Puskesmas yang Tersebar di 17 Kecamatan

Kabupaten Sleman Yogyakarta………………………. 99 Lampiran 6. Validitas dan Reliabilitas 30 Subyek………………… 100 Lampiran 7. Rekap Data Hasil Kuesioner…………………………. 102 Lampiran 8. Statistik Deskriptif Tingkat Pendapatan Keluarga

Akseptor KB di Puskesmas Kabupaten Sleman……. .. 105

Lampiran 9. Median Perilaku……………………………………… 106 Lampiran 10. Uji Chi-square Hubungan Tingkat Pendapatan terhadap

Pengetahuan Akseptor KB tentang Kontrasepsi di Puskesmas Kabupaten Sleman………………………. 107

Lampiran 11. Uji Chi-square Hubungan Tingkat Pendapatan terhadap

SIkap Akseptor KB tentang Kontrasepsi di Puskesmas Kabupaten Sleman………………………………….. 108

Lampiran 12. Uji Chi-square Hubungan Tingkat Pendapatan terhadap Tindakan Akseptor KB tentang Kontrasepsi di Puskesmas Kabupaten Sleman…..……………………………… .. 109

Lampiran 13. Pembagian Nilai Pendapatan, Pengetahuan, Sikap,

Tindakan……………………………………………. 110

Lampiran 14. Algoritma Penentuan Metode Analisis Data Penelitian.. 113 Lampiran 15. Tabel Kecenderungan Jawaban Responden................. 155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Masalah yang umum dialami oleh negara-negara berkembang, yaitu

masalah kependudukan. Di Indonesia masalah ini sudah menjadi masalah

Nasional. Usaha pemerintah dalam hal ini adalah menciptakan suatu program

yang dikenal sebagai program Keluarga Berencana atau biasa disingkat KB

(Soeradi, 1994).

Penyelenggaraan KB bukan hanya merupakan tanggung jawab

pemerintah saja tetapi juga merupakan tanggung jawab masyarakat. Gerakan KB

Nasional selain bertujuan untuk mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan

Sejahtera (NKKBS) yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang

sejahtera, juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak. Dalam

rangka perkembangan kependudukan dan untuk mewujudkan keluarga sejahtera,

program KB dipandang perlu untuk mengadakan pengaturan kelahiran (Rukanda,

Ryanto, Syarief, Hasjim, Saleng, Muhasjim, 1993). Selama 20 tahun pelaksanaan

program KB, angka kelahiran kasar menurun dari 44 menjadi 29 per 1000

penduduk (Soeradi, 1994).

Menurut Hartanto (2004), untuk mencapai tujuan dari KB yaitu

mewujudkan NKKBS, penggarapan program KB Nasional diarahkan kepada dua

bentuk sasaran yaitu sasaran langsung dan sasaran tidak langsung :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

2

1. Sasaran langsung, PUS yaitu Pasangan Usia Subur yang meliputi usia 15-49

tahun yang secara bertahap menjadi peserta KB aktif

2. Sasaran tidak langsungnya yaitu organisasi-organisasi, lembaga

kemasyarakatan, tokoh masyarakat yang diharapkan dapat memberikan

dukungannya dalam pelembagaan NKKBS.

Kalau kita berbicara tentang KB, tentu tidak akan lepas dari pembicaraan

tentang kontrasepsi. Hal ini karena metode kontrasepsi merupakan sarana vital

guna mensukseskan gerakan KB, sehingga penggunaan kontrasepsi sangat penting

untuk diinformasikan dan dimengerti oleh masyarakat luas (Mardiya, 1999).

Dengan demikian, faktor terpenting yang dibutuhkan saat ini dalam

pelayanan KB adalah diperlukannya pemahaman yang cukup mendalam tentang

kontrasepsi agar masyarakat dapat menentukan pilihan kontrasepsi secara tepat,

cepat, dan rasional dengan mempertimbangkan berbagai macam aspek yang

berhubungan dengannya (Mardiya, 1999). Tentu saja masyarakat harus tahu

seberapa aman metode yang dipilih, tidak hanya untuk mencegah kehamilan,

tetapi juga berkaitan dengan kesehatan mereka, dan apakah metode tersebut akan

menimbulkan efek samping untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Untuk mendukung gerakan KB, mutu dari pelaksana, pengelola dan

peserta KB harus ditingkatkan. Untuk petugas klinik, dokter, dan penyuluh KB

yang merupakan ujung tombak keberhasilan program KB harus lebih dahulu

menguasai materi untuk mendukung gerakan KB, sehingga dengan bekal tersebut

diharapkan petugas KB dapat memberikan informasi yang jelas dan benar kepada

para PUS secara dini. Pelayanan KB diarahkan untuk lebih meningkatkan kualitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

3

dan kuantitas pelayanan kontrasepsi. Peningkatan tersebut dalam hal pemakaian

kontrasepsi serta kemandirian dalam kegiatan pelayanan kontrasepsi maupun

mengikuti cara-cara kontrasepsi (Rukanda dkk,1993).

Masyarakat bisa mendapatkan pelayanan KB melalui dokter, Rumah

Sakit, bidan, apotek, dan penyalur kontrasepsi lainnya. Semakin banyak tempat

pelayanan KB akan semakin memudahkan masyarakat untuk mendapatkan

pelayanan kontrasepsi.

Menurut Siswono (2004), beban berat perekonomian 2004 akan

mempengaruhi program Keluarga Berencana (KB) nasional. Diprediksi jumlah

peserta KB (mandiri) menurun, dan yang menggantungkan pelayanannya kepada

pemerintah meningkat. Beban ekonomi itu dilain pihak telah menurunkan daya

beli masyarakat, sehingga jumlah peserta KB akan kembali menggantungkan

pelayanannya dari sektor pemerintah.

Responden yang digunakan adalah akseptor KB yang merupakan

pelanggan tetap di Puskesmas wilayah Kabupaten Sleman. Lokasi penelitian yang

digunakan adalah puskesmas karena sesuai dengan tiga fungsi puskesmas sendiri

yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat

pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan dan pusat

pelayanan kesehatan tingkat pertama, sehingga diharapkan dapat menjangkau

seluruh lapisan masyarakat yang mempunyai kesadaran tinggi akan gerakan KB.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) D. I. Yogyakarta tahun 2005,

Kabupaten Sleman mempunyai jumlah rumah tangga yang paling tinggi

dibanding wilayah lain di D. I. Yogyakarta yaitu 318.423 rumah tangga, sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

4

akan mendukung dalam penyebaran kuesioner, dimana jumlah akseptor KB aktif

mencapai 113.296 peserta.

Sebagai upaya untuk mengendalikan banyaknya penduduk, Pemerintah

Kabupaten Sleman pun telah melancarkan program KB. Program ini disamping

untuk menekan ledakan jumlah penduduk, juga dimaksudkan sebagai usaha untuk

meningkatkan kesejahteraan keluarga. Pasangan usia subur (PUS) yang

merupakan salah satu sasaran program KB tersebar pada 17 kecamatan dengan

jumlah terbesar pada tahun 2006 berada di Kecamatan Depok sebanyak 14.618

pasangan (10,13%), disusul Kecamatan Gamping 13.225 (9,17 %) pasangan dan

Kecamatan Mlati sebanyak 8,47% atau 12.225 pasangan (Anonim, 2006).

1. Perumusan masalah

a. Seperti apakah karakteristik akseptor KB di Puskesmas Kabupaten Sleman?

b. Seperti apakah pemahaman pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB)

yang diikuti oleh responden?

c. Apakah terdapat hubungan antara tingkat pendapatan dengan pengetahuan,

sikap, dan tindakan akseptor KB di Puskesmas Kabupaten Sleman?

2. Keaslian penelitian

Di Daerah Istimewa Yogyakarta, penelitian sejenis mengenai “Hubungan

Tingkat Pendapatan terhadap Perilaku Akseptor KB tentang Kontrasepsi di

Puskesmas Kabupaten Sleman” yang sudah pernah dilakukan seperti: Perilaku

Akseptor Di Kota Yogyakarta : Kajian Motivasi, Pengetahuan Dan Pola

Penggunaan oleh Putra Dana Kusuma (2006), Pengetahuan dan Motivasi Tentang

Kontrasepsi pada Akseptor KB Di 4 Taman Kanak-Kanak Di Kecamatan Sleman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

5

oleh Erny ( 2007). Hubungan Kontrasepsi Pil KB dengan Kegemukan Wanita

oleh Nurcaya (2007). Perbedaannya dengan penelitian yang dilakukan oleh

penulis terletak pada subyek pengambilan data, metode pengambilan sampel, dan

cara menganalisis data.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

Untuk mengetahui adakah hubungan antara tingkat pendapatan dengan

pengetahuan, sikap, dan tindakan akseptor KB tentang kontrasepsi di Puskesmas

Kabupaten Sleman.

b. Manfaat praktis

1) Diharapkan tenaga kesehatan dapat meningkatkan pelayanan kontrasepsi

mengenai Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yang benar kepada

masyarakat.

2) Diharapkan para akseptor memiliki pengetahuan yang benar tentang

kontrasepsi sehingga akseptor dapat memilih kontrasepsi yang sesuai dengan

kondisinya.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui ada atau tidak ada hubungan antara tingkat

pendapatan dengan pengetahuan, sikap, dan tindakan akseptor KB tentang

kontrasepsi di Puskesmas Kabupaten Sleman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

6

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui seperti apa karakteristik akseptor KB di Puskesmas

Kabupaten Sleman.

b. Untuk mengetahui seperti apa pemahaman pelaksanaan program Keluarga

Berencana (KB) yang diikuti oleh responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Pengertian Keluarga Berencana

Definisi Keluarga Berencana (KB) menurut World Health Organisation

(WHO) adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk

menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang

diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat

kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri, dan menentukan jumlah anak

dalam keluarga (Hartanto, 2004).

Pelaksanaan KB antara lain bertujuan untuk mewujudkan Norma

Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera atau biasa disingkat dengan NKKBS, yaitu

suatu sikap atau tingkah laku yang diharapkan menjiwai masyarakat, keluarga,

dan individu agar mempunyai 2 atau 3 orang anak saja demi meringankan beban

hidup keluarga baik secara moril maupun materiil untuk menuju keluarga bahagia

dan sejahtera (Anonim, 1990).

Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional saat ini telah

diubah visinya dari mewujudkan NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan

“Keluarga Berkualitas Tahun 2015”. Keluarga yang berkualitas adalah keluarga

yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak ideal, berwawasan ke

depan, bertanggung jawab, harmonis, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa (Saifuddin, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

8

Akseptor adalah pasangan usia subur yang menggunakan satu atau lebih

cara kontrasepsi. Pasangan Usia Subur adalah pasangan yang istrinya berumur 15-

49 tahun, dalam hal ini termasuk pasangan yang istrinya berumur di bawah 15

tahun atau lebih dari 49 tahun dan tetap mendapatkan menstruasi (Anonim,1990).

Keluarga Berencana Mandiri merupakan pelaksanaan KB dari seseorang

atau kelompok yang pelaksanaannya tidak tergantung pada orang atau pihak lain.

Penggolongan KB Mandiri ini dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

1. pra mandiri yaitu kondisi saat kemandirian masyarakat masih memerlukan

subsidi penuh atas sarana dan pelayanan KB dari pemerintah maupun pihak

lain.

2. mandiri parsial yaitu kondisi saat kemandirian masyarakat masih memerlukan

subsidi sebagian atas sarana dan pelayanan KB dari pemerintah maupun pihak

lain.

3. mandiri penuh yaitu kondisi saat kebutuhan masyarakat untuk ber-KB

sepenuhnya merupakan usaha sendiri (Anonim, 1990).

Setiap pasangan suami isteri dapat menentukan pilihannya dalam

merencanakan dan mengatur jumlah anak dan jarak antara kelahiran anak yang

berdasarkan pada kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap generasi sekarang

maupun generasi mendatang. Suami isteri juga mempunyai hak dan kewajiban

yang sama dalam menentukan cara pengaturan kelahiran (Gieles, 2001).

B. Reproduksi

Masa reproduksi adalah masa antara awal seorang wanita mendapat haid

(menorrhea) sampai akhir pubertas atau tidak haid lagi (menopause). Menopause

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

9

atau mati haid atau baki adalah suatu masa saat seorang wanita tidak mendapat

haid lagi, dan biasanya terjadi sesudah umur 46-50 tahun (Anonim, 1990).

Untuk memasuki kehidupan berkeluarga diperlukan kematangan dan

kesiapan jasmani maupun rohani untuk dapat melaksanakan reproduksi secara

sehat, hal ini dikarenakan peristiwa kehamilan dan persalinan mengandung resiko

yang cukup tinggi bagi kesehatan ibu dan anak (Rukanda dkk, 1993). Untuk

mengurangi resiko tersebut maka perencanaan kehamilan haruslah dilaksanakan

dengan sebaik-baiknya dan dilakukan dengan aman dengan tingkat kesehatan

yang baik dari ibu dan janinnya (Muchji, Muchtar, Situmorang, Lely, Samiajis,

Djurkam, 1999).

Usia menikah yang umum dianjurkan ialah sekurang-kurangnya 20

tahun untuk wanita dan 25 tahun bagi laki-laki. Anjuran ini didasarkan pada

pemikiran bahwa pada usia tersebut wanita dan pria sudah mempunyai kesiapan

batin dan jasmani untuk melaksanakan proses reproduksi, sedangkan kurun waktu

yang paling aman untuk terjadi kehamilan dan persalinan adalah umur 20-30

tahun, dengan memperhitungkan jarak kelahiran tiap anak kurang lebih 4 tahun

diharapkan ibu hanya akan melahirkan dua kali. Kurun waktu 20-30 tahun itu

disebut kurun reproduksi sehat (Rukanda dkk, 1993).

Gambar 1. Anatomi alat reproduksi wanita (Sundquist, 1996)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

10

Gambar 2. Anatomi alat reproduksi wanita tampak samping

(Anonim, 1999)

C. Fertilisasi

Fertilisasi adalah bertemunya sel telur dan sel sperma di dalam saluran

telur (Mardiya, 1999). Fertilisasi dapat terjadi dengan syarat: pertama, adanya sel

telur dan sel sperma yang subur. Kedua, cairan sperma harus ada di dalam vagina

sehingga sel sperma dapat berenang menuju cervix kemudian ke rahim, lalu ke

saluran oviduk untuk membuahi sel telur. Ketiga, sel telur yang sudah dibuahi

harus mampu bergerak dan turun ke rahim, di rahim sel telur tersebut akan

melakukan nidasi. Keempat, endometrium atau dinding rahim harus dalam

keadaan siap untuk menerima nidasi (Notodihardjo, 2002).

D. Siklus Menstruasi

Regulasi hormonal dari siklus menstruasi normal wanita sangat penting

untuk membantu memahami cara kerja kontrasepsi pada wanita. Siklus menstruasi

dimulai dengan menarche, biasanya sekitar usia 12 tahun dan terus berlanjut pada

wanita yang tidak hamil hingga menopause, biasanya sekitar usia 50 tahun. Siklus

menstruasi terdiri 3 fase yaitu fase folikular, fase ovulasi, dan fase luteal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

11

Hari pertama menstruasi disebut sebagai hari pertama dari siklus dan

menandai mulainya fase folikular. Hal ini berlanjut hingga ovulasi, fase ovulasi

biasanya terjadi pada hari ke-14. Fase setelah terjadinya ovulasi disebut sebagai

fase luteal, yang berlangsung hingga awal siklus berikutnya. Lama siklus

menstruasi rata-rata adalah 28 hari, tetapi dapat pula bervariasi antara 21 hingga

40 hari. Umumnya, variasi sangat sering terjadi.

Siklus menstruasi dipengaruhi oleh hubungan hormonal antara

hipotalamus, anterior pituitary, dan ovarium. Sebagai respon terhadap stimulasi

epinefrin dan norepinefrin, hipotalamus mensekresikan Gonadotrophin-Releasing

Hormone (GnRH). GnRH ini menstimulasi anterior pituitary untuk mensekresi

gonadotrophin, Folicle Stimulating Hormone (FSH), dan Luteinizing Hormone

(LH). Gonadotropin, FSH, dan LH inilah yang mengatur folikel di dalam ovarium

sehingga dihasilkan ovum yang fertil.

1. Fase Folikular. Empat hari pertama dari siklus menstruasi, kadar FSH

meningkat dan ada sejumlah kecil folikel yang tumbuh dan berkembang.

Antara hari ke-5 hingga ke-7, tumbuh satu folikel dominan yang nantinya akan

ruptur dan melepaskan oocyt. Pertumbuhan folikel dominan ini juga

menyebabkan terjadinya peningkatan sekresi estradiol dan inhibin oleh

ovarium sehingga terjadi mekanisme umpan balik negatif terhadap sekresi

GnRH oleh hipotalamus dan sekresi FSH oleh anterior pituitary.

2. Fase Ovulasi. Saat kadar estradiol yang meningkat bertahan selama periode

waktu tertentu (200 pg selama sedikitnya 50 jam), anterior pituitary

mensekresikan LH dengan kecepatan yang meningkat pesat (tejadi lonjakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

12

LH). Lonjakan LH menstimulasi tahap akhir proses maturasi folikel dan

ovulasi (folikel ruptur dan melepaskan oocyt). Rata-rata ovulasi terjadi 24-36

jam setelah kadar estradiol mencapai puncak dan 10-16 jam setelah kadar LH

mencapai puncak. Secara klinis lonjakan LH yang terjadi 28-32 jam sebelum

folikel ruptur menjadi prediktor terjadinya ovulasi. Setelah ovulasi, oocyt dapat

dibuahi dan setelah itu menuju uterus agar terjadi implantasi embrionik.

Pembuahan akan berhasil jika hubungan seksual dua hari sebelum ovulasi

sampai hari terjadinya ovulasi.

3. Fase Luteal. Setelah folikel ruptur dan melepaskan ovum, folikel yang

tertinggal menjadi Corpus luteum yang mensistesis androgen, estrogen, dan

progesteron. Progesteron membantu memelihara lapisan endometrium untuk

implantasi embrio dan memelihara kehamilan. Progesteron ini juga

menghambat pelepasan GnRH dan gonadotropin mencegah perkembangan

folikel baru. Jika kehamilan terjadi, human Chorionic Hormone (hCG)

mencegah regresi Corpus luteum dan menstimulasi produksi estrogen serta

sekresi progesteron untuk memelihara kehamilan sampai plasenta mampu

menggantikan peran tersebut (biasanya 6-8 minggu masa awal kehamilan). Jika

fertilisasi atau implantasi tidak terjadi, Corpus luteum akan terdegenerasi dan

produksi progesteron menurun. Rentang waktu hidup Corpus luteum

bergantung pada adanya sejumlah kecil LH, dan rata-rata durasinya 9-11 hari.

Karena produksi progesteron menurun, menstruasi terjadi (peluruhan

endometrium), dan siklus menstruasi yang baru dimulai lagi dari awal. Pada

akhir fase luteal, dimana kadar estrogen dan progesteron rendah, kadar FSH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

13

mulai meningkat dan pertumbuhan folikel dimulai untuk siklus selanjutnya.

Berikut ini gambar dari siklus menstruasi :

Gambar 3. Siklus Menstruasi

(DiPiro, 2005)

E. Kontrasepsi

1. Pengertian kontrasepsi

Kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti

mencegah, menolak, melawan. Konsepsi berarti penyatuan sel telur dengan

sperma (pembuahan). Kontrasepsi berarti obat atau alat untuk mencegah

terjadinya konsepsi (Anonim, 1990).

2. Cara kerja kontrasepsi

Dasar atau cara kerja dari kontrasepsi adalah dengan mencegah

masuknya sperma ke dalam vagina, mencegah masuknya sperma ke dalam uterus,

membunuh atau melemahkan sperma sehingga tidak dapat masuk ke dalam uterus,

menghambat terjadinya ovulasi, mengganggu dan mencegah terjadinya nidasi di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

14

dalam Cavum uteri, mencegah masuknya sel telur ke dalam tuba/rahim (Rukanda

dkk, 1993).

3. Jenis metode kontrasepsi

Menurut DiPiro (2005), metode kontrasepsi digolongkan menjadi 2 yaitu:

a. Kontrasepsi dengan strategi non-farmakologi/alami adalah sebuah upaya

pencegahan kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi yang tidak berisi

obat (kontrasepsi tanpa obat).

1) Pantang periodik (pantang berkala)

Yaitu metode kontrasepsi sederhana yang mana pasangan suami istri

tidak melakukan senggama pada masa subur wanita (Muchji, dkk, 999).

a) Billing methods (KB alami)

Dalam metode KB alami ini perlu adanya komunikasi dan kerja sama

yang baik dan kompak antara pria dan wanita untuk rela ‘pantang’ atau tidak

berhubungan seks pada saat dimana wanita sedang dalam masa subur. Cara pada

metode ini adalah dengan menandai tanggal – tanggal dimana wanita sedang pada

masa menstruasi, masa kering, masa subur dan masa ovulasi dengan melihat

lendir kesuburan.

b) Metode kalender

Untuk mengetahui masa subur yaitu dengan cara menghitung

tanggal/kalender, cara ini cocok untuk seseorang yang memiliki siklus haid

teratur. Perhitungan ini didasarkan saat ovulasi terjadi pada hari ke 14 dari

menstruasi yang akan datang dan dikurangi 2 hari karena sperma dapat hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

15

selama 48 jam setelah ejakulasi dan ditambahkan 2 hari karena sel telur dapat

hidup 24 jam setelah ovulasi.

c) Metode suhu basal

Dengan menilai peningkatan suhu badan, biasanya suhu badan meningkat

menjelang dan sesudah masa ovulasi karena pengaruh hormon progesteron.

2) Barrier methods

Termasuk dalam metode ini adalah diafragma, cervical cap, kondom, dan

spermisida.

a) Diafragma

Diafragma adalah suatu kontrasepsi yang berupa mangkok karet, yang

dimasukkan ke dalam vagina untuk menutup mulut rahim (Cerviks uteri).

Sebaiknya dipakai dengan mengoleskan krim atau jelly pada permukaannya dan

dimasukkan ke dalam vagina sedalam mungkin sampai menutupi mulut rahim

(Anonim,1992).

Cara kerja dari diafragma yaitu mencegah masuknya sperma ke dalam

rahim disebabkan tertutupnya mulut rahim oleh diafragma. Keuntungan dari

pemakaian diafragma antara lain dapat mencegah kemungkinan penularan

penyakit kelamin. Efektivitas diafragma cukup baik apabila dipakai bersama

spermisida (Muchji dkk, 1999).

Gambar 4. Alat Diafragma (Anonim, 1999)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

16

Efek samping dari pemakaian diafragma yaitu adanya rasa panas dan

nyeri akibat alergi terhadap karet dan lecet pada saluran kemaluan wanita akibat

pemakaian diafragma yang tergesa-gesa/akibat goresan kuku pada saat pemakaian

diafragma (Rukanda dkk, 1993).

b) Cervical cap

Bersifat lembut, dari karet dengan pinggiran kuat yang ukurannya lebih

kecil dari diafragma dan melindungi leher rahim seperti tudung/sarung jari.

Spermisida digunakan untuk mengisi 1/3 dari cap sebelum dimasukkan dan

menahan pada tempatnya melawan leher rahim hingga cap dikeluarkan atau

dipindahkan. Cap tetap efektif untuk lebih dari satu bagian (selama 48 jam) dari

hubungan seksual tanpa penambahan spermisida, hal ini berarti “lebih rapi” untuk

digunakan daripada diafragma. (DiPiro, 2005).

c) Kondom wanita

Kondom wanita ialah kondom yang dirancang khusus digunakan untuk

wanita. Kondom ini berbentuk tabung silinder yang dimasukkan ke dalam alat

kelamin wanita. Kondom khusus wanita tersebut memiliki dua ujung, ujung yang

satu yang dimasukkan ke arah rahim tertutup dengan busa untuk menyerap sperma

dan ujung yang lain ke arah luar terbuka (Anonim, 1990).

Bahan kondom terbuat dari polyurethane atau latex dengan dua buah

cincin pada masing-masing ujungnya yang berfungsi sebagai rangka. Kondom

wanita memiliki desain yang pas untuk bentuk organ vital perempuan yang konon

lebih enak dipakai daripada kondom laki-laki. Kondom ini memiliki panjang 17

cm dan diameter 6 hingga 7 cm (Anonim, 1990).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

17

Harga kondom wanita ini memang jauh lebih mahal dibanding kondom

pria dan bisa berkali-kali lipat mahalnya. Walaupun demikian kondom ini tidak

bisa menjamin aman digunakan dan anti robek 100% karena bisa saja robek jika

salah dalam penggunaan, kesalahan produksi pabrik, kadaluarsa, dan lain

sebagainya.

Keuntungan dari kondom antara lain mudah didapat, tidak memerlukan

resep dokter, pemakaian mudah, dapat mencegah penularan penyakit kelamin dan

efektif bila dipakai dengan benar. Kerugian atau efek samping dari pemakaian

kondom ialah adanya rasa nyeri dan panas akibat alergi terhadap karet kondom

dan lecet pada kemaluan wanita akibat pemakaian tergesa-gesa atau kurangnya

pelicin (Rukanda dkk, 1993).

Gambar 5. Kondom wanita (Anonim, 1999)

d) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau Intra Uterine Devices (IUD)

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim atau Intra Uterine Devices (IUD) adalah

suatu alat kontrasepsi yang pemakaiannya dimasukkan ke dalam rahim,

mempunyai bentuk yang bermacam-macam dan terbuat dari plastik

(polyethylene). Tak kurang dari 40 juta wanita di dunia memakai IUD dewasa ini.

Jenis IUD bermacam-macam, ada yang dililit tembaga, dan ada yang dililit

dengan tembaga bercampur perak. Dalam pemasarannya tersedia 3 tipe IUD yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

18

IUD inert (dibuat dari plastik), IUD yang mengandung tembaga, dan IUD yang

mengandung hormon steroid (Anonim, 2001).

Jenis-jenis IUD yang beredar menurut Rukanda dkk (1993) adalah: IUD

generasi pertama, dibuat dari plastik (Lippes Loop), IUD generasi kedua,

batangnya dililiti tembaga (Cu T 200 B), IUD jenis ketiga, batangnya dililiti

tembaga lebih banyak (Cu T 380 A) atau dililiti campuran tembaga dan perak

(Nova T). Untuk IUD generasi pertama dapat dipakai selama yang diinginkan

kecuali apabila ada keluhan dalam pemakaiannya. Untuk IUD generasi kedua

dipakai selama 3-4 tahun, untuk progestasert dipakai selama 1 tahun. Untuk IUD

generasi ketiga dipakai selama lebih dari 5 tahun (Rukanda dkk, 1993).

Semakin besar bentuk IUD, maka semakin rendah resiko terjadinya

kehamilan. Akan tetapi semakin besar besar bentuk IUD, maka semakin besar

pula kemungkinan terjadinya kram, dan rasa sakit yang hebat pada waktu

menstruasi. Efektivitas IUD secara teoritis mencapai 98% (Notodihardjo, 2002).

Setelah pemasangan IUD beberapa akseptor mungkin merasa nyeri di

bagian perut dan terjadi sedikit pendarahan (spotting), hal tersebut dapat

berlangsung selama 3 bulan setelah pemasangan dan biasanya akan hilang dengan

sendirinya. Tetapi apabila setelah 3 bulan keluhan tersebut masih berlanjut,

akseptor dianjurkan untuk memeriksakan ke dokter. Nyeri di bagian perut juga

dapat terjadi karena akseptor tegang pada saat pemasangan IUD (Anonim, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

19

Gambar 6. Jenis-jenis IUD yang biasa digunakan (Anonim,

1999)

Macam-macam IUD yang biasa digunakan adalah a = Lippes Loop, b =

Saf-T-Coil, c = Dana Super, d = Cooper-T, e = Cooper-7, f = Multiload, dan g =

Progestasert.

Ada beberapa mekanisme kerja IUD menurut Hartanto (2004), yaitu:

(1) timbulnya reaksi radang lokal yang non spesifik di dalam cavum uteri

sehingga implantasi sel telur yang telah dibuahi terganggu.

(2) produksi lokal prostaglandin yang meninggi, yang menyebabkan

terhambatnya implantasi.

(3) gangguan atau terlepasnya blastocyst yang telah berimplantasi di dalam

endometrium.

(4) pergerakan ovum yang bertambah cepat di dalam tuba fallopi.

(5) imobilisasi spermatozoa saat melewati cavum uteri.

Keuntungan dari pemakaian IUD antara lain praktis, ekonomis, mudah

dikontrol, aman untuk jangka panjang, dapat dilepaskan setiap saat, kembalinya

kesuburan cukup tinggi dan tidak dipengaruhi faktor lupa seperti pil. Keuntungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

20

lain dari IUD adalah dapat dipakai untuk wanita yang sedang menyusui dan ingin

memakai kontrasepsi (Mardiya, 1999).

Kerugian dari pemakaian IUD yaitu memerlukan pemeriksaan dalam dan

penyaringan infeksi saluran genitalia sebelum pemasangan, klien tidak dapat

mencabut sendiri IUD, dapat meningkatkan resiko penyakit radang panggul,

memerlukan prosedur pencegahan infeksi sewaktu memasang dan mencabutnya.

Dilihat dari perlindungan terhadap PMS (Penyakit Menular Seksual), IUD tidak

dapat melindungi pemakai dari penularan PMS (Anonim, 2001).

Efek samping dari pemakaian IUD adalah perdarahan, keputihan,

ekspulsi yaitu teraba terasa adanya IUD dalam liang senggama yang

menyebabkan rasa tak enak yang biasanya terjadi pada waktu haid (Rukanda,

1993). Efek samping lainnya adalah kram selama minggu-minggu pertama setelah

pemasangan, nyeri, infeksi, dan keluarnya IUD dari tempat seharusnya atau biasa

disebut translokasi (Suririnah, 2005).

Pada pemasangan IUD hampir selalu disertai dengan sedikit perdarahan,

jumlah haid dan lamanya haid akan bertambah selama 2 bulan pertama pemakaian

IUD, perdarahan diantara 2 haid biasanya terjadi dalam bentuk spotting atau

perdarahan sedikit, keadaan ini bukan merupakan alasan untuk mengeluarkan

IUD. Bila kejadian seperti diatas berlangsung lama dan terjadi pendarahan hebat

sebaiknya IUD dikeluarkan (Anonim, 2000).

3) Tubektomi (Kontrasepsi Mantap)

Kontrasepsi Mantap (KONTAP) ialah salah satu cara kontrasepsi dengan

tindakan pembedahan pada saluran telur wanita yang akan mengakibatkan orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

21

atau pasangan yang bersangkutan tidak akan memperoleh keturunan lagi. Pada

wanita cara ini disebut tubektomi atau Medis Operatif Wanita yang disingkat

MOW (Rukanda dkk, 1993).

Menurut Rukanda dkk (1993), secara umum ada 3 syarat yang harus

dipenuhi oleh setiap calon peserta kontrasepsi mantap, yaitu:

a) sukarela: artinya calon akseptor harus secara sukarela atau tidak dipaksa atau

ditekan untuk menjadi peserta kontrasepsi mantap.

b) bahagia: artinya calon akseptor tersebut harus terikat dalam perkawinan yang

sah dan harmonis, telah dianugerahi sekurang-kurangnya dua orang anak

dengan umur anak terkecil sekitar 2 tahun dan umur istri sekurang-kurangnya

25 tahun.

c) kesehatan: artinya setiap calon akseptor harus memenuhi syarat kesehatan,

yaitu pada calon akseptor tidak ditemukan kontraindikasi kesehatan jika

diberikan pelayanan kontrasepsi mantap.

Kontrasepsi mantap wanita atau tubektomi ialah suatu metode

kontrasepsi permanen, yang dilakukan dengan cara tindakan pada kedua saluran

tuba falopii. Macam-macam metode tubektomi yaitu tubektomi laparoskopik,

kuldoskopik, kolpotomo, posterior dan minilaparatomi (Rukanda dkk, 1993).

Tubektomi dapat dilakukan pada saat:

a) Pasca persalinan: biasanya dalam jangka waktu 24 jam sesudah persalinan atau

bila dilakukan Sectio caesaria dapat langsung dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

22

b) Pasca keguguran

Interval, paling sedikit 3 bulan sesudah melahirkan dan dilakukan

segera setelah haid (Mardiya, 1999).

Metode kontrasepsi ini tidak berpengaruh terhadap kemampuan maupun

perasaan seksual (Anonim, 2004). Akseptor harus memikirkan dulu secara matang

apakah yakin untuk menggunakan metode tubektomi, karena sekali melakukan

operasi ini, maka akseptor akan langsung steril secara permanen, dan tidak ada

jaminan fertilitas dapat kembali seperti sedia kala (Notodihardjo, 2002).

Keuntungan tubektomi antara lain sekali untuk selamanya, teknik mudah

sehingga dapat dilakukan oleh dokter umum, dapat dilakukan pada pasca

persalinan, pasca keguguran, efektifitas langsung setelah sterilisasi. Kerugian dari

tubektomi yaitu harus dengan pembedahan, tingkat reversibilitas rendah (Mardiya,

1999).

Kontraindikasi dari pelaksanaan tubektomi adalah penderita penyakit

jantung, penderita penyakit paru-paru, dan hernia. Komplikasi yang terjadi pada

kontrasepsi tubektomi yaitu: henti jantung dapat terjadi karena pengaruh obat

anestesi, perdarahan di daerah tuba, perdarahan karena perlukaan pembuluh darah

besar, perforasi usus, emboli udara atau gas, perforasi rahim, infeksi (Rukanda

dkk, 1993).

Pada saat ini kontrasepsi mantap wanita dianggap sebagai suatu metode

kontrasepsi yang permanen. Akan tetapi dikemudian hari 1-3 % akseptor meminta

untuk dilakukan reversal/pemulihan kembali dengan berbagai alasan. Meskipun

sekarang telah ada teknik bedah mikro untuk melakukan pemulihan kembali, tetap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

23

saja prosedur pemulihan kembali tersebut merupakan tindakan bedah abdomen

yang besar dengan segala resikonya, memerlukan anestesi umum, memerlukan

waktu operasi yang lama, mahal, dan tidak menjamin sukses yang sempurna

(Hartanto, 2004).

Gambar 7. Sterilisasi pada wanita (Kemmeren, 2001)

Ada tiga faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya prosedur

pemulihan kembali, yaitu:

a) Kesehatan umum dan kesehatan reproduksi akseptor

b) Efek dari tindakan kontapnya pada tuba fallopii

c) Teknik dan ketrampilan bedah yang dipakai untuk melakukan anastomose tuba

fallopii (Hartanto, 2004).

b. Kontrasepsi non alami / farmakologi. Pada metode kontrasepsi ini digunakan

obat-obatan sebagai sarana pencegah kehamilan. Yang termasuk dalam metode

ini adalah :

1) Kontrasepsi dengan metode hormon

a) Pil KB

Pil KB adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk

pil/tablet yang berisi gabungan hormon estrogen dan progesteron atau yang hanya

berisi hormon progesteron saja (Rukanda dkk, 1993).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

24

Ada 2 macam pil KB menurut kandungan hormonnya, yaitu pil

kombinasi dan pil mini. Pil kombinasi adalah tablet-tablet kecil yang berisi

hormon sintetik estrogen dan progestin. Pil kombinasi dibedakan menjadi 2 jenis

yaitu pil dosis tinggi dan pil dosis rendah (Anonim, 2001).

Tabel I. Kontrasepsi Hormonal yang Sering dipakai di Indonesia (Anonim,

2006b)

Nama Kandungan Dosis Tipe Keterangan

Microgynon ® Norgestrel

Etinil estradiol

placebo

0,15 mg

0,03 mg

Kombinasi

dosis

rendah

Tiap tablet

dari 21 tablet

Tiap tablet

dari 7 tablet

Mikrodiol® Levonorgestrel Etinil estradiol

Placebo

0,15 mg 0,03 mg

kombinasi

Tiap tablet dari 21 tablet Tiap tablet dari 7 tablet

Exluton® Linestrenol 0,5 mg tunggal Dengan resep

Lyndiol® Linestrenol

Etinil estradiol

2,5 mg

0,5 mg

Kombinasi

dosis

tinggi

Tiap tablet

Diane® Siproteron

Etinilestradiol

2 mg

0,035 mg

Kombinasi Tiap tablet

Angelic® Estradiol

Drospirenon

1 mg

2 mg

kombinasi

Ovrette® Norgestrel 0,075 mg tunggal

Pil dosis tinggi adalah pil yang mengandung 50-150 mcg estrogen dan 1-

10 mg progesteron. Yang termasuk jenis ini adalah lyndiol yang berisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

25

etinilestradiol 50 mcg dan linestrenol 2,5 mg. Pil dosis rendah adalah pil yang

mengandung 30-50 mcg estrogen dan kurang dari 1 mg progesteron. Yang

termasuk jenis ini adalah microgynon 30 yang berisi 1-norgestrel 150 mcg dan

etinil estradiol 30 mg (Rukanda, dkk,1993).

Pil mini adalah pil kontrasepsi yang hanya mengandung progesteron

sintetik yang diberikan terus-menerus dalam siklus haid. Kelebihan dari pil mini

adalah dapat diberikan pada ibu menyusui (Anonim, 2001). Contoh dari pil jenis

ini adalah exluton® yang berisi linestrenol 0,5 mg (Sujudi, dkk, 2000).

Pil KB harus diminum tiap hari agar efektif karena zat yang terkandung

di dalam pil KB dimetabolisir dalam 24 jam. Bila akseptor lupa minum 1 atau 2

tablet, maka mungkin terjadi peningkatan kadar hormon–hormon alamiah yang

selanjutnya akan mengakibatkan ovum menjadi matang lalu dilepaskan (Hartanto,

2004).

Cara kerja dari pil KB adalah menekan ovulasi yang akan mencegah

lepasnya sel telur wanita dari indung telur, mengentalkan lendir mulut rahim

sehingga sel sperma tidak dapat masuk ke dalam rahim, menipiskan garis

endometrium sehingga tidak siap untuk implantasi, dan mengubah motilitas tuba

Anonim (2001). Dasar dari pil KB adalah meniru proses alamiah. Pil KB akan

menggantikan produksi normal estrogen dan progesteron oleh ovarium, sehingga

juga menekan releasing faktor di otak dan akhirnya mencegah ovulasi (Hartanto,

2004).

Keuntungan dari pil KB antara lain reversibilitasnya sangat tinggi

(kesuburan mudah kembali), mudah menggunakannya, dapat mengurangi rasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

26

sakit pada waktu menstruasi, mencegah anemia karena defisiensi zat

besi, mengurangi kemungkinan resiko pelvic infection (infeksi panggul) dan

kematian ektopik, mengurangi resiko kanker ovarium, cocok digunakan untuk

menunda kehamilan pertama dari PUS muda, dan untuk pil mini tidak

mempengaruhi ASI (Rukanda, dkk, 1993). Keuntungan lain pil KB yaitu tetap

membuat menstruasi yang teratur dan mengurangi kram saat menstruasi

(Suririnah, 2005).

Secara teoritis efektivitas dari pil KB sangat tinggi, akan tetapi hal

tersebut tergantung pada disiplin si pemakai. Jika pil KB dipakai secara benar

efektivitasnya dapat mencapai 99,99%. Pemakaian pil KB dikontraindikasikan

antara lain untuk wanita yang sedang menyusui kecuali pil mini, yang pernah sakit

jantung, yang menderita tumor, kelainan jantung, varises, hipertensi, perdarahan

ginekologi yang tidak diketahui sebabnya, migrain hebat, mengalami gangguan

pembekuan darah, sedang memakai obat rifampisin atau obat epilepsi (Anonim,

2001).

Efek samping yang ditimbulkan dari pemakaian pil KB menurut Rukanda

dkk (1993) antara lain: perdarahan antar haid, hipertensi, perubahan berat badan,

thromboemboli, air susu berkurang, varises, rambut rontok, dan pusing.

b) Suntik KB

Kontrasepsi suntik telah banyak digunakan sejak tahun 1960. Terdapat

dua jenis kontrasepsi suntikan berdaya kerja lama yaitu:

(1) depo provera: mengandung depot medroxyprogesteron assetat (DMPA) dosis

150 mg yang diberikan tiap 3 bulan sekali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

27

(2) noristerat: mengandung norethindron enanthate (NET-EN) dosis 200 mg tiap 8

minggu sekali (Hartanto, 2004).

Menurut Anonim (2001) cara kerja kontrasepsi suntik adalah mencegah

pematangan dan pelepasan sel telur, mengentalkan lendir mulut rahim sehingga

sperma tidak dapat masuk ke dalam rahim, dan menipiskan endometrium sehingga

tidak terjadi nidasi.

Cara kerja depo provera adalah menekan produksi hormon FSH sehingga

mengakibatkan folikel-folikel indung telur tidak dapat mengalami pematangan

dan selanjutnya ovulasi tidak dapat terjadi (Notodihardjo, 2002).

Keuntungan pemakaian kontrasepsi suntik antara lain praktis, aman,

tidak mempengaruhi ASI (kecuali cyclofem), dapat menurunkan kemungkinan

anemia (Mardiya, 1999). Keuntungan lainnya yaitu mengurangi resiko lupa

karena pemakaiannya jangka panjang (Suririnah, 2005).

Kerugian dari kontrasepsi suntik antara lain kembalinya kesuburan agak

terlambat beberapa bulan, jika mengalami efek samping suntikan tidak dapat

ditarik kembali, tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut

(Anonim, 2001).

Penggunaan kontrasepsi suntik dikontraindikasikan untuk wanita yang

diduga hamil, menderita perdarahan ginekologi yang tidak diketahui sebabnya,

menderita tumor, menderita penyakit jantung, hati, hipertensi, kencing manis

(penyakit metabolisme). Menderita penyakit paru-paru berat juga

dikontraindikasikan pada penggunaan kontrasepsi suntikan (Rukanda dkk, 1993).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

28

Menurut Hartanto (2004) efek samping yang ditimbulkan dari pemakaian

kontrasepsi suntikan adalah: gangguan haid, antara lain amenorrea, perubahan

berat badan, pusing dan sakit kepala yang sifatnya sementara.

c) Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)

Alat kontrasepsi bawah kulit atau biasa disebut implant adalah

kontrasepsi yang disusupkan di bawah kulit (Rukanda, dkk,1993). Ada tiga

macam jenis implant yaitu implant yang terdiri dari 1 batang, 2 batang, dan 6

batang (Anonim, 2004), sedangkan dua macam implant yang beredar saat ini yaitu

norplant dan implanon :

(1) susuk norplant

Merupakan salah satu metode kontrasepsi bawah kulit berjangka

waktu 5 tahun. Susuk norplant terdiri dari 6 batang susuk yang mengandung

hormon. Setiap batang Norplant berukuran panjang 3,4 cm diameter 2,4 mm

mengandung 36 mg levonogestrel.

(2) implanon

Terdiri dari 1 kapsul silastik panjang 4 cm diameter luar 2 mm dan

terpasang di dalam jarum inserter siap pakai, mengandung 68 mg progestin 3-

keto-desogestrel dan 66 mg Simpai Kopolimer Etilen Vinilacetat (kopolimer

EVA) berdaya kerja 2-3 tahun (Hartanto, 2004).

Menurut Mardiya (1999), cara kerja dari implant dalam mencegah

kehamilan terdiri atas beberapa mekanisme dasar. Mekanisme tersebut yaitu

menghambat terjadinya ovulasi, menyebabkan endometrium tidak siap untuk

nidasi, mempertebal lendir serviks, dan menipiskan garis endometrium.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

29

Keuntungan dari pemakaian implant antara lain tidak mengurangi

produksi ASI, praktis, efektif, tidak ada faktor lupa, masa pakai panjang,

membantu mencegah anemia, khasiat kontrasepsi berakhir setelah pengangkatan,

dan dapat digunakan untuk ibu yang tidak cocok dengan estrogen (Rukanda dkk,

1993). Kerugian dari pemakaian implant antara lain membutuhkan tindak

pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan sehingga hanya dapat dilakukan

oleh tenaga kesehatan yang terlatih, mahal, dan kontrasepsi ini dapat mengubah

pola haid. Efektivitas dari implant sangat tinggi dengan angka kegagalan 1-3%

(Anonim, 2001).

Efek samping yang timbul dari pemakaian implant menurut Mardiya

(1999) adalah gangguan haid (amenorrhoe, spotting, methrorhagia), depresi,

keputihan, jerawat, perubahan libido, perubahan berat badan, hematona, nyeri

pada daerah pemasangan akibat iritasi saraf setempat, infeksi dan abses

diakibatkan karena alat-alat yang digunakan tidak sucihama.

d) Kontrasepsi Post coital

Kontrasepsi post-coital atau biasa disebut kontrasepsi pasca senggama,

atau metode kontrasepsi intersepsi atau metode kontrasepsi penyergap. Metode ini

tidak dianjurkan sebagai suatu pilihan cara ber-KB, akan tetapi metode ini hanya

digunakan sebagai metode cadangan untuk keadaan darurat waktu terjadi

senggama yang tidak direncanakan sebelumnya dan tidak dilindungi oleh metode

kontrasepsi apapun. Pemakaian kontrasepsi post coital ini dapat dilakukan dalam

waktu 72 jam setelah senggama. Macam-macam metode kontrasepsi post coital

yaitu: morning after pil dan morning after IUD insertion (Hartanto,2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

30

2) Kontrasepsi dengan spermisida

Spermisida sebagian besar berisi nonoxynol-9. Zat tersebut adalah

surfaktan kimia yang menghancurkan dinding sel sperma dan memberikan

perlindungan melawan kanker cervix. Spermisida dapat menyebabkan iritasi lokal

baik pada wanita maupun pria. Spermisida tambahan harus digunakan setiap kali

intercourse diulangi.

Adalah obat kontrasepsi yang berbentuk jeli, cream, tablet ovula,

suppositoria, kertas tipis yang mengandung obat spermisida. Cara kerja obat

spermisida yaitu dengan membunuh atau melemahkan sperma, dan menghambat

sperma masuk ke dalam rahim (Rukanda dkk, 1993). Keuntungan dari obat

spermisida antara lain: tidak memerlukan resep dokter, dapat mencegah penyakit

kelamin, mudah pemakaiannya, dan dapat digunakan sebagai pelicin. Efek

samping yang ditimbulkan dari pemakaian obat spermisida antara lain rasa panas

dan nyeri akibat reaksi alergi terhadap bahan kimia. Efektivitas obat spermisida

cukup tinggi apabila digunakan dengan kontrasepsi lain seperti kondom dan

diafragma (Rukanda dkk, 1993).

5. Penggunaan kontrasepsi yang rasional

Kesehatan ibu dan anak sangat mempengaruhi kebahagiaan dan

kesejahteraan keluarga. Keadaan ini sangat dipengaruhi oleh umur ibu waktu

melahirkan, jumlah kelahiran atau banyak anak yang dimiliki, dan jarak antara

tiap kelahiran (Rukanda dkk, 1993).

Prinsip untuk membentuk NKKBS memerlukan dukungan berupa

penggunaan alat kontrasepsi yang mempunyai daya lindung paling efektif dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

31

sesuai dengan kurun reproduksi sehat. Jadi pemilihan jenis kontrasepsi sebaiknya

disesuaikan dengan kurun reproduksi pemakainya (Rukanda dkk, 1993).

Untuk mencapai tujuan dari pelayanan kontrasepsi yaitu pemberian

dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan KB (dihayatinya NKKBS) dan

tercapainya penurunan angka kelahiran yang bermakna, maka ditempuh

kebijaksanaan mengkategorikan tiga fase untuk mencapai sasaran. Tiga fase

tersebut yaitu fase menunda perkawinan atau kesuburan, fase menjarangkan

kehamilan, dan fase menghentikan kehamilan (Hartanto, 2004).

Gambar 8. Pola Perencanaan Keluarga dan Penggunaan

Kontrasepsi yang Rasional (Hartanto, 2004)

Sesuai gambar di atas menurut Rukanda dkk (1993), pola penggunaan

kontrasepsi yang rasional ini disusun sesuai dengan masa-masa pola kontrasepsi

keluarga serta ciri-ciri masing-masing kontrasepsi, sebagai berikut:

a. Masa menunda kehamilan/kesuburan.

Yang termasuk dalam fase ini adalah wanita dengan usia kurang dari 20

tahun. Bila belum menikah disarankan untuk menunda pernikahannya dan bila

sudah menikah disarankan untuk menunda kehamilan sampai usia 20 tahun

(Rukanda dkk, 1993). Pertimbangannya adalah bahwa wanita yang berumur

kurang dari 20 tahun apabila ditinjau dari segi fisik alat reproduksinya masih

lemah. Secara psikis jiwanya belum cukup dewasa serta belum siap untuk hamil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

32

dan melahirkan (Mardiya, 1999). Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan pada fase

ini menurut Rukanda dkk (1993) adalah:

1) reversibilitas yang tinggi

2) efektivitas yang tinggi

Prioritas pertama kontrasepsi yang disarankan adalah pil KB disusul

dengan IUD kemudian metode sederhana (Rukanda dkk, 1993).

b. Masa mengatur kehamilan/kesuburan.

Yang termasuk fase ini adalah wanita dengan usia 20-30/35 tahun. Bagi

wanita yang berusia antara 20-30/35 tahun dianjurkan untuk mengatur

kehamilannya dengan jarak kelahiran 3-4 tahun dengan jumlah anak 2 orang saja

(Rukanda dkk, 1993). Pertimbangan dari pernyataan di atas yaitu pada fase ini

wanita sudah siap secara fisik dan mental untuk hamil dan melahirkan anak

(Mardiya, 1999).

Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan pada fase ini yaitu kontrasepsi yang

mempunyai efektivitas cukup tinggi, reversibilitas cukup tinggi, tidak

menghambat ASI karena pada fase ini kemungkinan si ibu habis melahirkan dan

sedang menyusui. Pemberian ASI tidak boleh dihambat oleh kontrasepsi yang

dipakai pada saat menyusui karena ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi

sampai umur 2 tahun dan akan mempengaruhi angka kesakitan dan kematian

anak. Prioritas pertama kontrasepsi yang disarankan pada masa ini adalah IUD,

disusul pil atau suntikan, metode sederhana, implant, dan kontrasepsi mantap

(Rukanda dkk, 1993).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

33

c. Masa mengakhiri kehamilan/kesuburan.

Yang termasuk pada fase ini adalah wanita dengan usia di atas 30 tahun

terutama di atas 35 tahun. Bagi wanita yang telah berusia di atas 30 tahun

terutama di atas 35 tahun atau sudah mempunyai anak dua dianjurkan untuk tidak

melahirkan (tidak hamil) lagi (Rukanda dkk, 1993). Pada masa ini wanita harus

mengakhiri kehamilannya atau kesuburannya, sebab jika dipaksakan hamil akan

beresiko tinggi bagi jiwa si ibu maupun anak yang akan dilahirkannya, mengingat

kondisi fisik si ibu yang sudah tidak memungkinkan untuk melahirkan karena otot

panggul sudah tidak lentur dan elastis lagi, dan masih banyak alasan lainnya

(Mardiya, 1999).

Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan pada masa ini yaitu kontrasepsi

yang mempunyai efektivitas sangat tinggi dan dapat dipakai untuk jangka

panjang, Prioritas pertama kontrasepsi yang disarankan pada masa ini adalah

kontrasepsi mantap, disusul implant, IUD, Suntikan KB, Pil KB dan metode

sederhana (Rukanda dkk, 1993). Untuk dapat mewujudkan tujuan Keluarga

Berencana, syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu metode kontrasepsi yang

baik adalah aman atau tidak berbahaya, dapat diandalkan, sederhana sedapat-

dapatnya tidak usah dikerjakan oleh dokter, murah, dapat diterima oleh orang

banyak, dan pemakaiannya untuk jangka panjang (Hartanto, 2004).

Menurut Hartanto (2004) diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi

dalam memilih metode kontrasepsi yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

34

a. faktor pasangan, meliputi umur, gaya hidup, frekuensi senggama, jumlah

keluarga yang diinginkan, pengalaman dengan kontraseptivum lain, sikap

kewanitaan, dan sikap kepriaan.

b. faktor kesehatan (kontraindikasi absolut atau relatif), meliputi status kesehatan,

riwayat haid, riwayat kesehatan keluarga, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan

panggul.

c. faktor metode kontrasepsi (penerimaan dan pemakaian berkesinambungan dari

metode kontrasepsi), meliputi efektivitas, efek samping umum, kerugian,

komplikasi-komplikasi yang potensial, dan biaya yang dibutuhkan.

6. Pelayanan kontrasepsi

Tujuan diadakannya program pelayanan kontrasepsi ini adalah untuk

menyelenggarakan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas, yaitu pelayanan

kontrasepsi yang memberikan perlindungan kepada para akseptor KB dari

kemungkinan terjadinya kehamilan. Dengan pelayanan kontrasepsi yang

berkualitas tersebut diharapkan dapat menunjang tercapainya akseptor KB yang

berkualitas, meningkatnya akseptor KB yang mandiri, serta tercapainya kepuasan

akseptor (Anonim, 1994).

Klinik Keluarga Berencana pada dasarnya adalah Badan Kesejahteraan

Ibu dan Anak (BKIA) yang memberikan pelayanan Keluarga Berencana dan pada

umumnya diintegrasikan ke dalam Puskesmas. Penyelenggaraan klinik tersebut

dilakukan oleh unit-unit pelaksana seperti Departemen Kesehatan, Angkatan

Bersenjata, Muhammadiyah, Dewan Gereja Indonesia, perusahaan-perusahaan

dan lain sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

35

Peningkatan kualitas pelayanan harus bermuara pada kepuasan para

akseptor KB sehingga mereka bersedia mempergunakan kontrasepsi dengan

kelangsungan yang tinggi. Bahkan kalau kontrasepsi itu meragukan, mereka

bersedia untuk menukarkannya dengan kontrasepsi lain yang mempunyai daya

perlindungan ekstra atau efektivitas yang lebih tinggi (Rukanda, dkk,1993).

Menurut Rukanda dkk (1993) pelayanan kontrasepsi diarahkan untuk

lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan maupun pemakaian

kontrasepsi dan kemandirian dalam kegiatan pelayanan kontrasepsi maupun

mengikuti cara-cara kontrasepsi. Untuk itu dikembangkan kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

a. pola pelayanan kontrasepsi rasional yang berpedoman pada masa reproduksi

sehat yaitu dengan menganjurkan penggunaan cara-cara kontrasepsi yang lebih

rasional bagi mereka yang berusia di bawah 20 tahun, antara 20-30 tahun dan

di atas 30 tahun sesuai dengan kondisinya masing-masing.

b. pelayanan kontrasepsi ditujukan agar cara-cara KB baik bagi wanita maupun

pria dapat lebih mantap dengan mengarah pada metode yang efektif dan

terpilih.

c. mengusahakan pemerataan tempat dan tenaga pelayanan kontrasepsi, serta

mendekatkan tempat pelayanan kepada sasaran dengan memperhatikan situasi

dan kondisi masyarakat disekitarnya.

d. meningkatkan dan menyempurnakan mutu pelayanan serta usaha pengayoman

bagi seluruh peserta KB dengan pemantapan sistem jaringan pelayanan

kontrasepsi serta rujukannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

36

Salah satu aspek lain dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan

kontrasepsi adalah dengan cara memberikan pelayanan konseling kepada setiap

calon akseptor KB (Muchji dkk, 1999).

Menurut Hartanto (2004), informasi yang perlu diberikan dalam

pemberian konseling pada pengguna kontrasepsi yaitu arti dan manfaat Keluarga

Berencana, macam-macam metode KB, desas-desus tentang kontrasepsi dan

penjelasannya, pola perencanaan keluarga dan penggunaan kontrasepsi yang

rasional, dan membuat rujukan pelayanan kontrasepsi.

F. Perilaku

Perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik

yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar

(Notoatmodjo, 2002). Perilaku manusia merupakan hasil segala macam

pengalaman serta interaksi manusia yang terwujud dalam bentuk pengetahuan,

sikap, dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku merupakan respon atau reaksi

seseorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam

dirinya (Sarwono, 1997).

Perilaku merupakan suatu tindakan yang bisa diamati, misalnya

menempel sesuatu pada timbangan. Secara teknis, kategori perilaku ini merupakan

penggabungan dari sejumlah tindakan tertentu, misalnya menimbang berat badan

bayi, adalah melalui sejumlah tindakan seperti: meletakkan bayi dalam tempat

timbangan, kemudian menyesuaikan pada skala pengukuran berat, lalu

menghitung berat kilogram pada skala tersebut dan seterusnya (Nurcaya, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

37

Salah satu karakteristik reaksi perilaku manusia yang menarik adalah

sifat diferensialnya. Maksudnya, satu stimulus dapat menimbulkan lebih dari satu

respon yang berbeda dan beberapa stimulus yang berbeda dapat saja menimbulkan

respon yang sama (Azwar, 2007).

1. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah seseorang

melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu, dan penginderaan terjadi

melalui indera panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, perasa, dan peraba (Notoatmodjo,1993).

Pengetahuan juga diartikan sebagai pemahaman secara internal

berdasarkan pada fakta-fakta ilmiah, pengalaman atau kepercayaan tradisional.

Pengalaman menunjukkan bahwa pengetahuan itu penting tetapi tidak cukup

untuk mengubah suatu tindakan karena ada faktor lain yang mempengaruhi seperti

persepsi, motivasi, keterampilan/keahlian dan lingkungan sosial (Nurcaya, 2007).

2. Sikap

Sikap dapat diartikan sebagai kesiapan pada seseorang untuk bertindak

secara tertentu terhadap hal-hal tertentu dan sikap dapat bersifat positif maupun

negatif. Apabila bersifat positif, maka cenderung akan melakukan tindakan

mendekati, menyenangi, dan mengharapkan objek tertentu. Sebaliknya bila

bersikap negatif maka cenderung akan melakukan tindakan menjauhi,

menghindari, membenci dan tidak menyukai objek tertentu.

Sikap juga dapat diartikan sebagai kemampuan internal yang berperan

sekali dalam mengambil tindakan lebih-lebih bila terbuka kemungkinan pilihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

38

yang ada. Sebaliknya apabila seseorang mempunyai sikap yang tidak mantap,

akan ragu-ragu dan bingung dalam menentukan pilihan atau melakukan sesuatu.

Oleh karena itu, diharapkan seseorang yang mempunyai pengetahuan dan

informasi yang cukup tentang sesuatu yang disikapi akan mampu menentukan

sikap secara tegas tanpa ragu-ragu (Nurcaya, 2007).

3. Tindakan

Tindakan dilakukan untuk memenuhi suatu kebutuhan. Terdapat dua

kondisi yang dapat memacu tindakan untuk pemenuhan kebutuhan, yaitu motivasi

dari dalam diri (intrinsic motivation) dan motivasi dari luar diri (extrinsic

motivation). Aspek dalam diri meliputi potensi, kemampuan, ketrampilan,

koordinasi motorik, pengalaman masa lalu, pelaksanaan kerja dan motivasi.

Sedangkan aspek luar diri meliputi jabatan, pekerjaan, dan upah (Anonim, 2007b).

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (over

behaviour). Untuk mewujudkan sikap menjadi perbuatan nyata diperlukan faktor

pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas,

selain itu diperlukan juga faktor dukungan dari pihak lain (Notoatmodjo, 2002).

G. Pendapatan

Tingkat pendapatan di bawah garis kemiskinan dan rendahnya

kesempatan memperoleh berbagai fasilitas kesejahteraan sosial akan mempersulit

terpenuhinya berbagai keperluan pangan bergizi atau kemampuan untuk

menangkis penyakit (Suryawati, 2005). Sama halnya dengan pelayanan alat

kontrasepsi. Dengan adanya perbedaan tingkat pendapatan, akan memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

39

respon yang berbeda-beda pula dalam pemilihan jenis kontrasepsi. Menurut

Sumarjati (2004), tantangan terberat saat ini adalah bagaimana memberikan

pelayanan sebaik-baiknya, terutama kepada kelompok atau pengguna program KB

yang tidak mampu agar mereka dapat dicegah dari “putus pakai' menggunakan

alat kontrasepsi.

H. Landasan Teori

Perekonomian suatu negara merupakan salah satu hal yang sangat vital

yang akan mempengaruhi perkembangan dan kemajuan negara tersebut.

Kemiskinan merupakan suatu kondisi atau keadaan masyarakat yang secara nyata

ada, namun tidak dikehendaki siapapun. Berbagai upaya penanggulangan

kemiskinan sudah dilakukan dan sudah sekian banyak anggaran serta dana

dikeluarkan untuk membiayai program-program penanggulangan kemiskinan,

namun nampaknya semua yang telah dilakukan belum mampu menurunkan

jumlah penduduk miskin secara signifikan.

Salah satu cara untuk menanggulangi kemiskinan (karena banyaknya

pengangguran maupun pemerataan penduduk yang tidak berjalan baik) adalah

dengan melaksanakan program Keluarga Berencana (KB), karena program KB

akan sangat menentukan kualitas penduduk di suatu Negara. Menurut Saifuddin

(2003), yang dimaksud penduduk berkualitas adalah penduduk yang memiliki

keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak ideal,

berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis, dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

40

Untuk melaksanakan program KB, masyarakat terutama seorang ibu,

perlu mempunyai pengetahuan, sikap, dan tindakan yang cukup memadai tentang

penggunaan kontrasepsi dan pelaksanaan program KB sendiri.

Tingkat pendapatan dalam penelitian ini dikaitkan dengan kemudahan

memperoleh informasi yang akurat dari sumber yang terpercaya, mengevaluasi

serta mengaplikasikan dengan baik informasi yang didapatnya. Contohnya,

dengan tingkat pendapatan tinggi dimungkinkan seseorang akan lebih mudah

mengakses informasi baik melalui media cetak maupun elektronik, sedangkan

individu dengan tingkat pendapatan rendah dimungkinkan sulit untuk memperoleh

informasi dikarenakan terdapat masalah lain yang menurut mereka harus dinomor

satukan dalam kesehariaannya yaitu mengutamakan meningkatkan pendapatan

sehingga masalah lain sering terabaikan.

I. Hipotesis

Terdapat hubungan antara tingkat pendapatan dengan perilaku akseptor

KB tentang kontrasepsi di Puskesmas Kabupaten Sleman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini bersifat non eksperimental analitik dengan rancangan

penelitian cross sectional yaitu untuk mengetahui bagaimana pola perilaku

akseptor KB tentang kontrasepsi dengan model pendekatan atau observasi

sekaligus pada satu saat yaitu tiap subyek hanya diobservasi sekali saja dan

pengukuran dilakukan terhadap status karakter pada saat pemeriksaan (Pratiknya,

2001).

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel

a) Variabel bebas dalam penelitian : tingkat pendapatan responden.

b) Variabel tergantung dalam penelitian : nilai perilaku (pengetahuan, sikap, dan

tindakan) responden (akseptor KB) di Puskesmas Kabupaten Sleman yang

didapat dari kuesioner.

2. Definisi operasional

a) Responden adalah ibu-ibu akseptor KB yang memenuhi kriteria inklusi di

Puskesmas Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

b) Akseptor KB adalah pengguna 3 golongan kontrasepsi yaitu hormonal seperti

pil KB, suntik, dan implant; alami seperti kondom; Alat Kontrasepsi Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

42

Rahim (AKDR) atau IUD yang masih aktif dan merupakan pengunjung tetap

di Puskesmas Kabupaten Sleman.

c) Karakteristik responden adalah usia responden, jumlah anak yang dimiliki,

jenis kontrasepsi yang digunakan, pekerjaan responden, pernah atau tidaknya

mengalami efek samping, pernah atau tidaknya mengganti jenis kontrasepsi,

dan tingkat pendapatan keluarga.

d) Tingkat pendapatan didasarkan pada jumlah total pendapatan keluarga dalam

satu bulan, dengan dasar Upah Minimum Regional Yogyakarta tahun 2008

adalah Rp. 586.000,00/Orang, sehingga total pendapatan keluarga

berdasarkan pada pengasumsian bahwa suami dan istri bekerja (dengan

Pembulatan) adalah minimal Rp 1. 000.000,00.

e) Perilaku adalah aspek global yang tersusun dari penilaian pengetahuan, sikap,

dan tindakan responden.

f) Pengetahuan adalah pemahaman dari akseptor KB di Puskesmas Kabupaten

Sleman tentang tujuan program KB, jenis kontrasepsi, pemakaian kontrasepsi,

efek samping kontrasepsi, efektivitas kontrasepsi yang mereka yakini

kebenarannya dari berbagai sumber yang dinilai dengan kuesioner.

g) Sikap adalah respon evaluatif responden terhadap kontrasepsi yang mereka

yakini kebenarannya dari berbagai sumber yang dinilai dengan kuesioner.

h) Tindakan adalah hal-hal nyata yang dilakukan oleh responden dalam konteks

pemakaian dan pemilihan metode kontrasepsi yang dinilai dengan kuesioner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

43

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2008 sampai dengan

bulan Maret 2009. Pengambilan data dilakukan dari bulan Desember 2008 sampai

dengan bulan Februari 2009 di Puskesmas Kabupaten Sleman. Jumlah puskesmas

di Kabupaten Sleman adalah 30 buah dan tersebar di 17 Kecamatan.

D. Instrumen Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dalam prosesnya

memiliki dua pendekatan yakni kuantitatif dan kualitatif. Untuk pendekatan

kuantitatif digunakan instrumen kuesioner. Instrumen kuesioner terdiri dari 3

aspek utama yakni pengetahuan, sikap, dan tindakan. Kuesioner merupakan suatu

bentuk instrumen pengumpulan data yang sangat fleksibel dan relatif mudah

digunakan. Kuesioner dibuat setelah dilakukan perumusan masalah dan

menentukan variabel yang akan diteliti. Pernyataan dibuat atas dasar kebutuhan

dan luasnya cakupan aspek yang akan dinilai, sehingga jumlahnya menjadi

berbeda-beda.

Untuk pendekatan kualitatif digunakan transkrip wawancara sebagai

bahan melakukan wawancara. Pedoman wawancara berisi daftar pernyataan yang

diajukan kepada responden secara langsung dengan tujuan untuk mendukung hasil

kuesioner. Transkrip wawancara berisi kolom pengisian karakteristik individu

responden yang terdiri dari daftar pertanyaan dan kolom isian jawaban responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

44

E. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah ibu-ibu peserta akseptor KB yang memenuhi

kriteria inklusi yang datang ke Puskesmas di Kabupaten Sleman. Kriteria inklusi

subyek meliputi :

1. ibu-ibu akseptor KB, usia 20-49 tahun.

2. sudah menggunakan kontrasepsi 1 tahun atau lebih setelah melahirkan.

3. sudah memiliki 1 anak atau lebih.

4. merupakan pengunjung tetap Puskesmas Kabupaten Sleman

F. Tata Cara Penelitian

1. Penentuan lokasi penelitian

Penelitian mengenai hubungan tingkat pendapatan dengan perilaku

akseptor KB tentang kontrasepsi ini dilakukan di Puskesmas Kabupaten Sleman.

Penentuan lokasi dilakukan dengan metode simple random sampling yaitu dengan

menentukan secara random 3 puskesmas dari 30 puskesmas yang tersebar di 17

kecamatan. Besar populasi puskesmas yang ada di Kabupaten Sleman sebanyak

30 buah, sehingga dikategorikan sebagai populasi besar (Spiegel, 1998). Jumlah

sampel untuk populasi besar adalah 10% dari total jumlah populasi (Sevilla,

1993), sehingga sampel puskesmas yang digunakan untuk penelitian ini adalah 3

puskesmas yang berada di Kabupaten Sleman. Penentuan 3 puskesmas ini

dilakukan dengan menggunakan tabel random. Adapun 3 puskesmas yang terpilih

dengan menggunakan tabel random adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

45

a. Puskesmas Mlati I

b. Puskesmas Depok II

c. Puskesmas Ngaglik I.

2. Pengurusan izin penelitian

Pengurusan izin penelitian dimulai dari pengurusan ke Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Sleman. Izin

penelitian dari BAPPEDA diteruskan ke kantor Dinas Kesehatan Kabupaten

Sleman. Izin yang didapat dilanjutkan ke tiga puskesmas terpilih di Kabupaten

Sleman.

3. Sampling frame

Sampling frame atau kerangka sampel merupakan proses pendataan awal

disetiap lokasi penelitian. Dalam pelaksanaan sampling frame dilakukan

pendataan rata-rata jumlah akseptor KB yang datang tiap bulannya ke 3

puskesmas Kabupaten Sleman. Hasil sampling frame kemudian digunakan

sebagai dasar proporsi subyek yang akan diambil dari tiap-tiap puskesmas

tersebut.

Dari analisis situasi didapatkan data bahwa dari 3 puskesmas di atas rata-

rata jumlah pengunjung tetap akseptor KB di tiap puskesmas adalah :

a. Puskesmas Mlati I = 70 orang

b. Puskesmas Depok II = 100 orang

c. Puskesmas Ngaglik I = 50 orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

46

4. Penetapan besar sampel

Untuk selanjutnya, berdasarkan data total jumlah akseptor KB aktif di

wilayah Kabupaten Sleman, maka dilakukan penentuan jumlah sampel minimal.

Jumlah akseptor KB aktif di wilayah Kabupaten Sleman adalah 113.296.

Penentuan sampel minimal dihitung dengan taraf kepercayaan 95% menggunakan

rumus :

xpxqZNxdxpxqNxZ

n 22

2

)1( α

α

+−=

Keterangan: n = jumlah sampel minimal N = besar populasi (113. 296 akseptor KB aktif di Kabupaten Sleman) p = estimator proporsi populasi (0,5) dan q = (1-p) = 0,5 Zα = harga standar normal (1,96) dengan harga α = 5% d = penyimpangan yang ditolerir (10%)

Pujirahardjo (1993)

Jumlah sampel minimal yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :

5,05,096,1)1296.113(%105,05,096,1296.113

22

2

xxxxxxn

+−=

= 95,959

≈ 96 subyek

Dalam penelitian ini subyek yang digunakan dalam penelitian sebagai

responden adalah 100 responden dan bukan 96 responden. Ini dilakukan dengan

tujuan untuk menghindari adanya pernyataan dalam kuesioner yang tidak diisi

oleh responden sehingga nantinya dapat berakibat pada adanya kekurangan data

yang didapat oleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

47

Langkah selanjutnya adalah untuk mengetahui jumlah subyek yang akan

diambil dari tiap-tiap puskesmas, maka dilakukan perhitungan secara proporsional

menggunakan rumus berikut :

ditelitiyangsubyektotalxSlemankabupatenpuskesmasdisubyekpopulasitotal

puskesmasdalamsubyekjumlahrataratasubyekn

31−

=

Dengan menggunakan rumus proporsi di atas, maka jumlah subyek yang

diambil dari tiap puskesmas :

a) Puskesmas Mlati I

= 31,81

= 32 subyek

b) Puskesmas Depok II

= 45,45

= 45 subyek

c) Puskesmas Ngaglik I

= 22,72

= 23 subyek

5. Pembuatan transkrip wawancara dan kuesioner

Transkrip wawancara berisi tentang pemahaman pelaksanaan program

Keluarga Berencana (KB) yang diikuti oleh responden. Topik tersebut dibuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

48

berdasarkan tiga aspek yakni persepsi akseptor KB tentang program Keluarga

Berencana, pertimbangan ekonomi dalam melaksanakan program KB, serta

manfaat yang didapatkan dari mengikuti program KB. Pernyataan mengenai

ketiga aspek tadi dibuat berdasarkan kebutuhan pola perilaku yang diharapkan

ingin diketahui oleh peneliti.

Kuesioner dibagi menjadi 3 bagian utama yakni pengetahuan, sikap, dan

tindakan. Setiap bagian terdiri dari pernyataan-pernyataan yang terkait fokus

utama bagian tersebut. Pilihan jawaban dibagi menjadi empat kategori yakni

Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Penilaian menggunakan metode rating yang dijumlahkan (Method of Summated

Rating) atau dikenal dengan penskalaan model Likert. Digunakan dua asumsi

dalam pembuatan pernyataan yakni setiap pernyataan yang telah ditulis dapat

disepakati sebagai pernyataan yang favorable atau pernyataan yang unfavorable

dan jawaban yang diberikan oleh individu yang mempunyai tendensi positif harus

diberi bobot atau nilai yang lebih tinggi daripada jawaban yang diberikan oleh

responden yang bertendensi negatif (Azwar, 2007). Penilaian menggunakan skala

1, 2, 3, dan 4.

6. Pengujian reliabilitas dan validitas kuesioner

a. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada 30

responden seperti kriteria inklusi dengan daerah yang sama dalam penelitian ini,

namun tidak dilakukan dalam lokasi penelitian. Penyebaran dilakukan kepada 30

responden seperti yang terdapat pada contoh-contoh uji validitas dan reliabilitas di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

49

buku-buku statistik. Pengujian reliabilitas berkaitan dengan masalah adanya

kepercayaan terhadap instrumen penelitian. Suatu instrumen dapat memiliki

tingkat kepercayaan yang tinggi jika hasil dari pengujian instrumen tersebut

menunjukkan hasil yang tetap. Dengan demikian, masalah reliabilitas instrumen

berhubungan dengan masalah ketetapan hasil. Atau kalaupun terjadi perubahan

hasil instrumen, perubahannya dianggap tidak berarti.

Menurut Azwar (2006), reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas

(r) yang angkanya berada dalam rentang 0 - 1. Semakin tinggi nilai koefisien

reliabilitas atau mendekati angka 1 berarti semakin tinggi reliabilitasnya,

sebaliknya semakin rendah nilai koefisien reliabilitas atau menjauhi angka 1

berarti semakin rendah reliabilitasnya. Koefisien reliabilitas dalam penelitian ini

diukur dengan menggunakan program statistik komputer dengan analisis

reliabilitas yang menggunakan koefisien Alpha cronbach.

Dalam penelitian ini uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama

terhadap seluruh pernyataan. Jika nilai Alpha > 0,60 maka instrumen yang

digunakan dapat dikatakan reliabel (Mario, 2006). Pada penelitian didapatkan

nilai alpha cronbach sebesar 0,872 yang berarti penelitian ini memiliki reliabilitas

yang tinggi.

b. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam

suatu daftar pernyataan dalam mendefinisikan suatu variabel (Mario, 2006).

Validitas ditentukan oleh ketepatan dan kecermatan hasil pengukuran. Tipe

validitas pada umumnya digolongkan dalam 3 kategori, yaitu content validity

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

50

(validitas isi), construct validity (validitas konstruk), dan eksternal validity

(validitas eksternal).

Sebuah pernyataan dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang kuat

terhadap skor total. Dengan kata lain, sebuah item pernyataan dikatakan

mempunyai validitas yang tinggi jika terdapat skor kesejajaran (korelasi yang

tinggi) terhadap skor total item.

Uji validitas dari setiap butir pernyataan dalam kuesioner pada penelitian

ini diukur dengan menggunakan program statistik komputer dengan analisis

Pearson product momen dengan taraf kepercayaan 95%. Analisis ini

menunjukkan validitas hubungan setiap butir pernyataan. Setiap butir pernyataan

dinyatakan valid jika koefisien korelasi (r) bernilai positif dan atau ≥ 0,3 (Azwar,

2000).

Pengujian validitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah validitas

isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi

tes dengan analisis rasional. Kuesioner yang digunakan awalnya memuat 38

pernyataan yang terdiri dari 20 pernyataan untuk penilaian aspek pengetahuan, 8

pernyataan untuk penilaian aspek sikap, dan 10 pernyataan untuk penilaian aspek

tindakan, namun setelah dilakukan validasi, jumlah pernyataan kuesioner yang

disebarkan hanya berjumlah 26 buah dengan 11 pernyataan untuk penilaian aspek

pengetahuan, 6 pernyataan untuk penilaian aspek sikap, dan 9 pernyataan untuk

penilaian aspek tindakan. Setelah melakukan studi pustaka lebih lanjut,

didapatkan informasi dari contoh-contoh pengujian validitas dan reliabilitas

bahwa validasi dilakukan pada 30 subyek uji. Oleh karena itu penulis kembali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

51

mengambil 30 data untuk diuji validitasnya dengan sebelumnya melakukan

perbaikan struktur tata bahasa yang digunakan sehingga diharapkan subyek

penelitian dapat lebih mengerti maksud dari tiap pernyataan dalam kuesioner.

Hasil dari validasi metode yaitu pernyataan yang digunakan dalam kuesioner

berjumlah 29 dengan 13 pernyataan pengetahuan, 7 pernyataan sikap, dan 9

pernyataan tindakan. Satu pernyataan pada poin 4 tetap digunakan meskipun

memiliki nilai negatif yang sangat besar dengan alasan ingin melihat apakah

setelah kuesioner disebarkan kembali, semua responden dalam penelitian ini akan

memiliki pengetahuan yang keliru tentang implan seperti responden pada validasi

atau tidak. Nilai negatif yang sangat besar ini menggambarkan keseragaman

jawaban yang keliru dari sebagian besar responden validasi.

G. Pengambilan Data

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik

wawancara dan pengisian kuesioner. Wawancara dilakukan dengan tatap muka

bersama responden dan pengisian kuesioner dilakukan pada kesempatan tatap

muka yang sama.

H. Tata Cara Analisis Data

1. Analisis kuantitatif

a. Karakteristik responden

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui gambaran deskriptif

karakteristik akseptor KB yang meliputi usia, jumlah anak, pekerjaan, tingkat

pendapatan, jenis kontrasepsi yang digunakan, pernah atau tidak mengalami efek

samping, dan pernah mengganti jenis kontrasepsi yang digunakan atau tidak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

52

1) Usia responden

Pengelompokan usia dilakukan dengan penyusunan distribusi frekuensi

data kuantitatif. Tahapan pertama dengan menggunakan rumus Sturgess:

Dari rumus di atas, dapat diketahui bahwa M adalah jumlah kelas dan N

adalah jumlah data. Untuk melakukan pengelompokan usia juga dibutuhkan

interval kelas dengan M adalah jumlah kelas yang didapatkan dari rumus Strugess

yang dapat dihitung dengan rumus:

Nilai Maksimum - Nilai Minimum M

(Sugiyono, 2006)

2) Jumlah anak

Pengelompokan jumlah anak dilakukan dengan perhitungan frekuensi

dan perhitungan persentasenya.

3) Pekerjaan

Pengelompokan pekerjaan dilakukan dengan perhitungan frekuensi dan

perhitungan persentasenya.

4) Tingkat pendapatan

Dalam transkrip wawancara terdapat tiga tingkatan pendapatan yakni <

Rp 1.000.000,00; antara Rp 1.000.000,00 sampai Rp 2.500.000,00; dan > Rp

2.500.000,00. Pengelompokan awal dilakukan dengan perhitungan frekuensi

masing-masing tingkat pendapatan. Guna kepentingan analisis hubungan tingkat

M = 1 + 3,3 Log N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

53

pendapatan dengan perilaku akseptor KB, tingkat hubungan ini dibagi menjadi 2

bagian. Batas yang digunakan adalah nilai mean. Setiap tingkat pendapatan

diterjemahkan dalam angka dan dihitung nilai mean, kemudian dikembalikan ke

tingkat pendapatan dan dibedakan menjadi tingkat pendapatan tinggi jika berada

di atas nilai mean dan tingkat pendapatan rendah jika berada di bawah nilai mean.

Dalam penelitian ini digunakan dua tingkatan pendapatan yakni tingkat

pendapatan tinggi yaitu di atas Rp. 1.000.000,00 dan tingkat pendapatan rendah

yaitu di bawah Rp. 1.000.000,00. Pengelompokan dilakukan dengan perhitungan

frekuensi dan persentase.

5) Jenis kontrasepsi yang digunakan

Pengelompokan jenis kontrasepsi yang digunakan dilakukan dengan

perhitungan frekuensi dan perhitungan persentasenya berdasarkan jenis

kontrasepsi yang digunakan saat ini (saat kuesioner disebarkan).

6) Pernah atau tidak mengalami efek samping dari kontrasepsi yang digunakan.

Pengelompokan pernah mengalami efek samping atau tidak dilakukan

dengan perhitungan frekuensi dan perhitungan persentasenya dengan melihat

masing-masing frekuensi jawaban pernah dan tidak/belum pernah.

7) Pernah atau tidak mengganti jenis kontrasepsi yang digunakan.

Pengelompokan pernah mengganti jenis kontrasepsi yang digunakan atau

tidak dilakukan dengan perhitungan frekuensi dan perhitungan persentasenya

dengan melihat masing-masing frekuensi jawaban pernah dan tidak/belum pernah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

54

b. Analisis hasil kuesioner

Analisis data hasil kuesioner dilakukan untuk mengetahui hubungan

antara tingkat pendapatan terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan,

dihubungkan dengan nilai kuesioner.

Tingkat pendapatan Pengetahuan

Tingkat pendapatan Sikap

Tingkat pendapatan Tindakan

Gambar 9. Analisis Hubungan Tingkat Pendapatan Dengan Perilaku

Analisis hasil kuesioner dilakukan dengan menggunakan metode rating

yang dijumlahkan (Method of summated rating). Setiap pernyataan untuk masing-

masing bagian dijumlahkan untuk mendapatkan nilai bagian, sehingga nilai total

untuk pernyataan pengetahuan disebut sebagai nilai pengetahuan, nilai total untuk

pernyataan sikap disebut sebagai nilai sikap, dan nilai total untuk pernyataan

tindakan disebut sebagai nilai tindakan. Setiap nilai dihitung mediannya. Nilai

median digunakan untuk membagi masing-masing nilai aspek menjadi tinggi dan

rendah. Nilai yang berada di bawah nilai median dikategorikan sebagai rendah,

sedangkan nilai yang berada sama atau di atas median dikategorikan sebagai

tinggi. Analisis hubungan antara tingkat pendapatan dengan perilaku yang

mencakup pengetahuan, sikap, dan tindakan dilakukan menggunakan uji statistik

Chi-square. Hubungan antara tingkat pendapatan dengan perilaku ditentukan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

55

nilai p. Apabila nilai p yang terdapat pada kolom Pearson Chi-square

lebih besar dari 5% atau 0,05 maka Ho diterima, sedangkan jika nilai p yang

terdapat pada kolom Pearson Chi-square lebih kecil dari 5% atau 0,05 maka Ho

ditolak dan H1 diterima.

Ho = Tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan terhadap perilaku akseptor

KB tentang kontrasepsi di puskesmas Kabupaten Sleman.

H1 = Ada hubungan antara tingkat pendapatan terhadap perilaku akseptor KB

tentang kontrasepsi di puskesmas Kabupaten Sleman.

2. Analisis data kualitatif

Analisis ini dilakukan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada

10 responden mengenai pemahaman pelaksanaan program Keluarga Berencana

(KB) yang diikuti oleh responden.

I. Kesulitan Penelitian

1. Sulitnya mendapat tanggapan dari akseptor KB di puskesmas untuk menjadi

responden penelitian.

2. Sulitnya pengurusan ijin penelitian di beberapa puskesmas.

3. Sulitnya memperoleh informasi yang menyangkut kriteria inklusi pada

pengunjung puskesmas bersangkutan.

J. Kelemahan Penelitian

Adanya beberapa responden yang memiliki keterbatasan sehingga

peneliti membantu menuliskan jawaban di kuesioner, ini mungkin akan

berpengaruh pada kualitas jawaban yang diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

56

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sesuai dengan rumusan masalah yang dipaparkan pada pendahuluan,

pembahasan dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 bagian besar. Bagian pertama

berupa pemaparan karakteristik akseptor KB di Puskesmas Kabupaten Sleman

yang meliputi usia responden, jumlah anak, jenis kontrasepsi yang digunakan,

pekerjaan responden, tingkat pendapatan keluarga, pernah atau tidaknya

responden mengalami efek samping, dan pernah atau tidaknya responden

mengganti jenis kontrasepsi. Bagian kedua memaparkan hasil wawancara

responden mengenai seperti apa pemahaman pelaksanaan program KB yang

diikuti oleh responden, dan bagian akhir berisi tentang hubungan antara tingkat

pendapatan (status ekonomi) terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan akseptor

KB mengenai kontrasepsi di Puskesmas Kabupaten Sleman.

A. Karakteristik Responden

1. Usia responden

Dalam penelitian ini, pengelompokan usia responden dilakukan

berdasarkan penyusunan distribusi frekuensi data kuantitatif. Dalam penelitian ini

jumlah responden yang berhasil dikumpulkan untuk mengisi kuesioner sudah

sesuai target yang ditentukan yakni 100 orang.

Untuk melakukan pengelompokan usia dibutuhkan interval kelas yang

dapat dihitung dengan rumus:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

57

Nilai Maksimum - Nilai Minimum

M

Dengan jumlah kelas yang didapatkan dari rumus Strugess, maka dapat

dilakukan penghitungan interval kelas. Dalam penelitian ini usia responden

termuda adalah 20 tahun dan tertua 46 tahun, sehingga didapatkan nilai 3,3

sebagai interval kelas. Berdasarkan nilai jumlah dan interval kelas tersebut,

didapatkan distribusi frekuensi dalam Tabel II.

Tabel II. Frekuensi Usia Akseptor KB di Puskesmas Kabupaten Sleman

Rentang Usia Responden

Frekuensi Persentase (%)

20,0 – 23,3 13 13 23,4 – 26,7 20 20 26,8 – 30,1 28 28 30,2 – 33,5 15 15 33,6 – 36,9 6 6 37,0 – 40,3 11 11 40,4 – 43,7 3 3 43,8 – 47,1 4 4

100 100 Persentase terbesar usia responden dalam penelitian ini adalah pada

rentang usia 26,8 sampai 30,1 tahun yaitu sebesar 28%. Dari data yang didapat

tersebut, peneliti mendapatkan sedikit gambaran bahwa usia 27, 28, 29, dan 30

adalah rata-rata usia para ibu akseptor KB yang masih memiliki keinginan,

semangat, dan kesadaran tinggi untuk melaksanakan program KB. Alasan yang

mungkin dapat diberikan adalah para ibu pada jaman sekarang sudah mengerti arti

penting dan manfaat yang dapat diambil dalam menjalankan program KB serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

58

resiko jika para ibu tersebut tidak melaksanakan program KB. Selain itu, fase saat

seorang isteri berusia 20-30 tahun adalah termasuk dalam fase menjarangkan

kehamilan. Tindakan yang paling baik disini adalah melahirkan dua anak dengan

jarak kelahiran 3-4 tahun (Nurcaya, 2007). Fase ini sesuai dengan data yang

didapatkan, karena fase ini merupakan fase penting bagi seorang wanita untuk

mencari alat kontrasepsi yang sesuai dengan keinginannya dan pasangan. Ini dapat

disebabkan bahwa pada rentang umur tersebut merupakan rentang umur yang

sudah hampir masuk pada fase mengakhiri kesuburan (tidak ingin hamil lagi).

Fase mengakhiri kesuburan terjadi saat usia wanita di atas 30 tahun, dan hal

tersebut dianjurkan dilakukan setelah mempunyai 2 anak. Pemastian kecocokan

metode kontrasepsilah yang mungkin mendasari banyaknya akseptor KB dengan

rentang umur tersebut pergi ke Puskesmas.

Usia dalam penelitian ini termasuk dalam kriteria inklusi responden.

Karakteristik dari responden yang dapat diterima adalah akseptor KB di

Puskesmas Kabupaten Sleman yang memiliki rentang usia 20 - 49 tahun.

Penentuan ini berdasarkan pada pengertian Pasangan Usia Subur (PUS). Pasangan

Usia Subur adalah pasangan yang istrinya berumur 15-49 tahun, dalam hal ini

termasuk pasangan yang istrinya berumur di bawah 15 tahun atau lebih dari 49

tahun dan tetap mendapatkan menstruasi (Anonim,1990). Dalam penelitian ini,

peneliti mensyaratkan usia minimal 20 tahun dan bukan 15 tahun, sedangkan usia

maksimal 49 tahun dan bukan lebih dari 49 tahun, agar rentang usia yang

termasuk dalam kriteria inklusi tidak terlalu luas. Selain itu, peneliti berharap

dengan adanya usia minimal 20 tahun, responden sudah memiliki kematangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

59

emosional yang baik sehingga hasil kuesioner yang diisikan dapat

dipertanggungjawabkan. Secara biologis, sebagian besar remaja (usia 10-19

tahun) sudah matang, namun belum matang secara sosial, mental, dan emosional

yang berakibat pada kemungkinan terjadinya masalah-masalah remaja seperti

kehamilan diluar nikah dan abortus (Saifuddin, 2003). Dalam penelitian ini tidak

dilakukan analisis lanjutan terhadap usia responden, karena data ini merupakan

data pelengkap.

2. Jumlah anak responden

Jumlah anak merupakan data pelengkap karakteristik responden. Secara

umum, tidak dilakukan analisis lebih lanjut mengenai data ini.

Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa jumlah anak yang

dimiliki responden berada pada kisaran 1 sampai 4.

Gambar 10. Jumlah Anak Akseptor KB di Puskesmas Kabupaten

Sleman Dari hasil data yang diperoleh dapat dikatakan bahwa sebagian besar

responden sudah berhasil melaksanakan program Keluarga Berencana dengan

melakukan pembatasan jumlah anak. Ini terlihat dari banyaknya anak yang

dimiliki oleh sebagian besar responden yaitu sebagian besar responden memiliki 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

60

orang anak. Ini sesuai dengan harapan pemerintah agar semua Pasangan Usia

Subur (PUS) mengikuti program KB dengan “2 anak lebih baik” sebab, dengan

hanya memiliki dua orang anak, keluarga akan lebih bertumbuh dengan baik,

seperti kesehatan ibu dan anak terjamin dan dapat lebih meningkatkan kualitas

pendidikan anak-anak. Pemerintah juga mengingatkan bahwa, tidak ada gunanya

Indonesia memiliki jumlah penduduk besar tetapi tidak berkualitas. Menurut

pemerintah, dalam era globalisasi ini kita harus memiliki Sumber Daya Manusia

(SDM) yang berkualitas sehingga mampu bersaing di dunia internasional

(Anonim, 2007c).

Dengan penggambaran karakteristik jumlah anak ini, secara tidak

langsung kita mendapatkan gambaran mengenai perilaku dari akseptor KB yaitu

bahwa mereka telah berusaha melakukan tindakan untuk membatasi jumlah anak.

Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan penggunaan kontrasepsi yaitu untuk

membatasi jumlah anak, karena pada kehamilan setelah 4 kelahiran akan

menimbulkan masalah, baik itu dari sisi kesehatan maupun kesejahteraan

keluarga.

3. Jenis alat kontrasepsi yang digunakan

Berdasarkan diagram pada Gambar 11. dapat dilihat bahwa suntik

menjadi jenis kontrasepsi yang paling banyak digunakan di Puskesmas Kabupaten

Sleman. Penggunaan suntik digambarkan dengan jumlah persentase terbesar yaitu

51%. Penggunaan tunggal kondom secara kebetulan tidak ditemukan

penggunaannya pada akseptor KB di Puskesmas Kabupaten Sleman selama 3

bulan penelitian sehingga bernilai 0%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

61

Gambar 11. Jenis Alat Kontrasepsi yang digunakan Akseptor KB di

Puskesmas Kabupaten Sleman

Tidak adanya akseptor KB yang menggunakan alat kontrasepsi jenis

kondom di puskesmas dapat disebabkan karena pada pemakaian kondom memiliki

efektivitas yang rendah jika tidak dikombinasi dengan metode yang lain,

contohnya ketika kondom dikombinasikan dengan spermisida. Seperti dalam

penelitian ini, sebanyak 3% responden menggunakan kondom bersamaan dengan

pil. Selain itu, mungkin sebagian besar akseptor juga berpikir bahwa untuk

membeli kondom tidak harus mengunjungi puskesmas. Pada jaman sekarang ini,

kondom sudah dapat dijual bebas dari toko-toko besar hingga warung-warung

kecil. Penggunaan kondom yang identik dengan kaum pria pun dapat menjadi

alasan, karena selama ini yang umum digunakan di masyarakat adalah kondom

untuk kaum pria.

Banyaknya penggunaan jenis kontrasepsi suntik mungkin disebabkan

efektivitasnya yang tinggi. Terdapat data yang menyatakan bahwa kegagalan

metode suntik adalah 0,3 kehamilan per 100 perempuan/tahun, dengan catatan

bahwa penyutikan dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang ditentukan. Selain

itu, untuk suntikan yang hanya berisi hormon progestin saja tidak memiliki

dampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

62

dibanding penggunaan suntik kombinasi estrogen-progestin. Kontrasepsi suntik

dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause serta

membantu mencegah kanker endometrium, kehamilan ektopik, menurunkan

kejadian kanker payudara, dan mencegah beberapa penyakit radang panggul.

Selain manfaat-manfaat yang telah dijabarkan tadi, alat kontrasepsi suntik juga

dapat dikatakan praktis karena efek yang diperoleh jangka panjang. Suntikan

progestin tunggal atau biasa disebut Depot Medroxy Progesteron Asetat (DMPA)

bertahan dalam waktu 3 bulan (suntik 3 bulanan) dan suntikan yang berisi

estrogen-progestin (kombinasi) bertahan dalam waktu 1 bulan (Saifuddin, 2003).

4. Pekerjaan

Menurut Berk (2007), pekerjaan termasuk dalam aspek status ekonomi.

Aspek ini cukup sulit diterjemahkan menjadi dua tingkatan seperti yang

disyaratkan dalam analisis data. Oleh karena itu, penelitian ini hanya

menggunakan aspek pekerjaan sebagai data pelengkap.

Tabel III. Jenis Pekerjaan Akseptor KB di Puskesmas Kabupaten Sleman

Berdasarkan data di atas, tampak bahwa sebagian besar responden

merupakan ibu rumah tangga atau dapat dikatakan tidak bekerja. Ini dapat terlihat

dari jumlah persentase terbesar yaitu 49%. Ini dapat dikatakan bahwa gambaran

Pekerjaan Frekuensi Persentase Karyawan Swasta 11 11

Pramuwisma 1 1 Pegawai Negeri Sipil 5 5 Ibu Rumah tangga 49 49

Buruh 9 9 Pedagang 6 6

Wiraswasta 7 7 Guru 12 12

100 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

63

hasil karakteristik yang didapatkan cukup baik. Walaupun hanya seorang ibu

rumah tangga, yang mungkin sehari-harinya bekerja di rumah dan terkadang

dianggap tidak memiliki wawasan yang luas, tetapi mereka memiliki pengetahuan

dan kesadaran tinggi untuk mengikuti program KB. Ini mencerminkan baiknya

tindakan responden untuk memilih menggunakan alat kontrasepsi. Dalam

penelitian ini, data pekerjaan didasarkan pada pengakuan responden dan beberapa

responden cenderung tidak mau menyebutkan dengan pasti pekerjaannya sehari-

hari dan menggunakan istilah “wiraswasta”. Ibu berwirausaha atau berwiraswasta

adalah seorang ibu yang melakukan kegiatan yang dikelola oleh ibu itu sendiri

yang bersifat ekonomi produktif secara berkesinambungan (pada sektor pertanian,

industri kecil/rumah tangga, jasa dan perdagangan) yang memerlukan/memakai

modal uang atau berupa barang yang dapat dinilai dengan uang dengan tujuan

memperoleh keuntungan (Anonim, 2007c).

Dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bervariasinya jenis pekerjaan yang

dimiliki oleh responden. Secara singkat, dapat dikatakan bahwa kemungkinan

besar tidak ada pengaruh antara pemilihan metode kontrasepsi dengan pekerjaan

yang dimiliki oleh masing-masing responden. Hal ini juga merupakan salah satu

alasan tidak digunakannya pekerjaan sebagai bagian integral dari status ekonomi

untuk analisis data utama.

5. Tingkat pendapatan keluarga

Tingkat pendapatan merupakan variabel bebas dalam penelitian ini,

sehingga tingkat pendapatan menjadi bagian penting dalam penelitian secara

keseluruhan. Tingkat pendapatan akan dihubungkan dengan perilaku yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

64

meliputi pengetahuan, sikap, dan tindakan akseptor KB tentang kontrasepsi di

Puskesmas Kabupaten Sleman.

Gambar 12. Tingkat Pendapatan Keluarga Akseptor KB di

Puskesmas Kabupaten Sleman

Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah total pendapatan

dalam satu keluarga terkait dengan kemampuan daya beli responden yang akan

mempengaruhi perilaku responden dalam memilih jenis alat kontrasepsi.

Data tingkat pendapatan ini kemudian dibagi menjadi dua bagian.

Maksud dari pembagian ini adalah agar data yang diperoleh dapat diuji

hipotesisnya dengan metode chi square. Pembagian didasarkan atas mean atau

nilai rata-rata. Dalam perhitungan statistik, dilakukan pemberian kode yaitu

berupa angka 1 untuk total pendapatan kurang dari Rp 1.000.000,00; angka 2

untuk total pendapatan antara Rp 1.000.000,00 sampai Rp 2.500.000,00; dan

angka 3 untuk total pendapatan lebih dari Rp 2.500.000,00.

Nilai mean atau rata-rata adalah 1,51. Dengan demikian dapat dilakukan

pembagian bahwa nilai di bawah mean yakni 1, digolongkan kekategori tingkat

pendapatan rendah. Nilai di atas mean yakni 2 dan 3 digolongkan sebagai tingkat

pendapatan tinggi. Apabila dikembalikan ketingkat pendapatan, maka pendapatan

keluarga < Rp 1.000.000,00 digolongkan ke tingkat pendapatan rendah. Dengan

cara yang sama, maka total pendapatan antara Rp 1.000.000,00 sampai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

65

Rp2.500.000,00 dan total pendapatan > Rp 2.500.000,00 digolongkan menjadi

tingkat pendapatan tinggi.

Gambar 13. Pengelompokan Tingkat Pendapatan Keluarga Akseptor KB di

Puskesmas Kabupaten Sleman Setelah dilakukan pengelompokan tingkat pendapatan ini, sebanyak 62

responden termasuk dalam kelompok pendapatan rendah, sedangkan 38 responden

termasuk dalam kelompok tingkat pendapatan tinggi.

Batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan keluarga

per bulan sebesar Rp. 1.000.000,00. Pendapatan keluarga diartikan sebagai total

pendapatan yang didapatkan dari usaha suami dan istri. Asumsi dalam penelitian

ini adalah dalam satu keluarga, suami dan istri sama-sama bekerja dan

mendapatkan penghasilan. Menurut data Upah Minimum Regional (UMR) tahun

2008 yang terdapat di website Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi

(Depnakertrans) Republik Indonesia, UMR di Yogyakarta adalah sebesar Rp

586.000,00 per bulan. Nominal sebesar Rp. 586.000,00 dari Depnakertrans

menjadi dasar penetapan tingkat pendapatan. Dengan anggapan bahwa dalam 1

keluarga suami dan istri bekerja, maka standar total pendapatan keluarga

berdasarkan UMR adalah 2 x Rp 586.000,00 = Rp 1.172.000,00, sehingga

dibulatkan menjadi Rp 1.000.000,00. Selanjutnya, penggolongan kedua adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

66

berdasarkan 2 kali total pendapatan keluarga yaitu 2 x Rp 1.172.000,00 = Rp

2.344.000,00, sehingga dilakukan pembulatan oleh peneliti menjadi Rp

2.500.000,00. Golongan pendapatan kedua berada pada range Rp 1.000.000,00

sampai Rp 2.500.000,00. Dan penggolongan ketiga adalah > Rp 2.500.000,00

berdasarkan standar total pendapatan keluarga pada golongan kedua tadi.

6. Pernah atau tidaknya responden mengalami efek samping dari kontrasepsi yang digunakan

Keterangan mengenai pernah atau tidaknya responden mengalami

kejadian efek samping di sini diperlukan untuk melihat salah satu faktor yang

beresiko menyebabkan terjadinya penggantian jenis kontrasepsi yang digunakan

oleh responden. Efek samping yang dialami oleh tiap responden berbeda-beda.

Ada beberapa responden yang menggunakan jenis kontrasepsi yang sama namun

tidak semua mengalami kejadian efek samping yang sama pula. Oleh karena itu,

di sini dapat dikatakan bahwa efek samping adalah salah satu faktor yang

melatarbelakangi pemilihan dan penggunaan jenis kontrasepsi. Data mengenai

kejadian efek samping pada responden ini hanya sebagai data pelengkap. Berikut

diagram persentase kejadian efek samping yang dialami oleh responden.

Gambar 14. Persentase Kejadian Efek Samping yang dialami oleh

Responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

67

7. Pernah atau tidaknya responden mengganti jenis kontrasepsi yang digunakan

Sama seperti penjelasan karakteristik responden pada nomor 6, data

mengenai pernah atau tidaknya mengganti jenis kontrasepsi yang digunakan

hanyalah merupakan data pelengkap yang diharapkan mampu mengungkapkan

salah 1 atau lebih penyebab yang mungkin melatarbelakangi penggantian metode

kontrasepsi yang digunakan oleh responden. Beberapa responden menyatakan

bahwa kejadian efek sampinglah yang menyebabkan seorang responden berusaha

mengganti kontrasepsinya dengan jenis kontrasepsi yang dirasa lebih aman

digunakan.

Gambar 15. Persentase Pernah atau Tidaknya Akseptor KB di Puskesmas

Kabupaten Sleman Melakukan Penggantian Jenis Kontrasepsi

Selain karena kejadian efek samping, beberapa responden lain juga

memaparkan bahwa latar belakang penggantian metode kontrasepsi adalah adanya

kebosanan dalam menggunakan kontrasepsi yang biasa digunakan. Dengan kata

lain, responden mulai mencoba-coba untuk mencari jenis kontrasepsi baru yang

dirasa lebih nyaman, aman, dan ekonomis. Karena hanya digunakan sebagai data

pelengkap, data mengenai pernah atau tidaknya melakukan penggantian jenis

kontrasepsi oleh responden ini tidak dibahas lebih lanjut. Banyaknya jenis atau

varian kontrasepsi yang ditawarkan dan dapat digunakan, kemungkinan menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

68

salah satu penyebab terjadinya kejadian penggantian jenis kontrasepsi yang

dilakukan oleh akseptor KB.

B. Pemahaman Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB) yang diikuti oleh Responden

Pada bagian kedua ini akan dibahas hasil wawancara terhadap 10

responden mengenai hal-hal terkait pemahaman pelaksanaan program Keluarga

Berencana (KB). Program ini mungkin secara langsung atau tidak langsung

mempengaruhi responden tersebut sebagai akseptor KB dalam persepsinya

mengenai program Keluarga Berencana, ada atau tidaknya pertimbangan ekonomi

dalam melaksanakan program KB, maupun manfaat dari pelaksanaan program

KB. Selain melakukan wawancara dengan panduan format pertanyaan yang

dibuat, peneliti juga mengevaluasi jawaban 10 responden ini dengan melihat

jawaban kuesioner yang terkait dengan pertanyaan wawancara. Dalam hal ini,

pernyataan kuesioner yang dibahas dalam wawancara adalah kuesioner dengan

nomor pernyataan seperti tercantum pada Tabel.IV di bawah. Pertanyaan dalam

wawancara bersifat fleksibel dalam artian peneliti melakukan pengembangan

terhadap format panduan wawancara yang telah dibuat.

Tabel IV. Item Pernyataan Kuesioner yang digunakan sebagai Pedoman Wawancara

Nomor item dalam kuesioner Total 1, 14, 15, 17, 19, 20, 23 7

Penentuan responden berjumlah 10 untuk diwawancarai berdasarkan

pada teori Sevilla (1993) yang menyatakan bahwa jumlah subyek yang dapat

digunakan sebagai sampel dalam populasi penelitian adalah 10% dari total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

69

populasi untuk sampel besar dan 20% dari total populasi untuk sampel kecil.

Jumlah responden sebanyak 100 adalah jumlah sampel besar sehingga jumlah

sampel 10% dari 100 orang total populasi sudah dapat dianggap mewakili hasil

wawancara yang baik. Adapun nomor responden dalam kuesioner yang

diwawancarai adalah responden bernomor 30, 32, 33, 34, 36, 77, 79, 80, 82, dan

91.

1. Persepsi akseptor KB tentang pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB)

Dari penelitian yang dilakukan pada akseptor KB di Puskesmas

Kabupaten Sleman, beberapa pernyataan mengarah pada gambaran pengetahuan,

sikap, dan tindakan responden terkait persepsi responden mengenai program

Keluarga Berencana maupun penggunaan alat kontrasepsi. Wawancara pada

bagian ini juga menggunakan evaluasi pernyataan responden dengan nomor

pernyataan pada kuesioner adalah 1, 14, 17, 20, dan 23. Jawaban terbanyak

responden sudah mengarah pada cerminan pengetahuan, sikap, dan tindakan yang

baik. Contohnya, ketika ditanyai tentang pengertian atau definisi dari Keluarga

Berencana, seluruh responden sudah mengerti apa pengertian program KB,

kaitannya dengan alat kontrasepsi, serta arti pentingnya melaksanakan program

KB. Ada seorang responden yang langsung menjabarkan dengan sangat detail

bahwa program KB adalah program perencanaan yang dilakukan oleh keluarga

dan dibantu oleh pemerintah untuk membatasi jumlah anak. Selain itu, program

KB juga dilakukan untuk membantu pemerintah mengatasi kepadatan penduduk.

Responden ini juga mengemukakan pendapatnya mengenai terdapatnya banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

70

pengangguran pada tahun-tahun belakangan ini, yang merupakan salah 1 akibat

dari tingginya kepadatan penduduk karena jumlah kelahiran tidak dibatasi.

Gambar 16. Jumlah Responden Wawancara terkait Pengetahuannya tentang

Definisi Program KB (kuesioner nomor 1) Selain itu, ketika ada pernyataan yang menyatakan bahwa “responden

akan mendahulukan belanja keluarga dibandingkan mengikuti program KB” dan

tanggapan dari pernyataan tersebut adalah bahwa sebagian besar atau hampir

seluruh responden menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan tersebut.

Gambar 17. Jumlah Responden Wawancara terkait Sikapnya dalam

Menentukan Pilihan (Kuesioner Nomor 14)

Selain itu, seluruh responden setuju dengan pernyataan bahwa akan tetap

melaksanakan program KB meskipun pengeluaran kebutuhan keluarga sangat

besar (pernyataan kuesioner item 17) dan juga menekankan bahwa akan tetap

menjalankan program KB meskipun harga kebutuhan bahan pokok meningkat

(pernyataan kuesioner item 23). Gambar 17 di bawah adalah diagram jumlah

responden yang menyetujui untuk tetap melaksananakan program KB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

71

Gambar 18. Jumlah Responden Wawancara terkait Sikap dan Tindakannya

dalam Menentukan Pilihan (Kuesioner Nomor 17 Dan 23)

Dapat dilihat bahwa para ibu akseptor KB di Sleman ini sudah memiliki

kesadaran yang cukup tinggi tentang arti pentingnya menjalani program KB.

Pengetahuan, sikap, dan tindakan yang positif ini sangat baik untuk

dikembangkan dan terus dipertahankan, meskipun demikian diantara sikap dan

tindakan yang benar ditinjau dengan nilai pernyataan masing-masing, masih

terdapat pula kerancuan ataupun persepsi (konsep) yang masih keliru dalam

menanggapi pernyataan dalam kuesioner. Ini tercermin pada pernyataan poin 20

dari kuesioner yang menyatakan bahwa “Jumlah anak yang banyak tidak akan

bermasalah, asalkan keuangan keluarga mencukupi”. Sebagian besar responden

setuju terhadap pernyataan ini. Dengan melihat persentase yang cukup besar

dalam kekeliruan menanggapi pernyataan tersebut dapat disimpulkan oleh peneliti

bahwa responden disini cenderung mengatasnamakan uang (status ekonomi)

untuk memecahkan suatu permasalahan. Responden di sini tidak mengkaji secara

mendalam bahwa ada banyak dampak negatif pada jaman dan kondisi negara saat

ini jika jumlah anak tidak dibatasi. Responden cenderung memiliki pola pikir

bahwa parameter kualitas ataupun kesejahteraan keluarga semata-mata hanyalah

berdasarkan jumlah uang yang sanggup mengcover atau mengatasi seluruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

72

kebutuhan hidup keluarga tersebut. Padahal jika mau ditilik lebih mendalam, uang

hanyalah sebagian kecil dari cerminan kualitas keluarga. Aspek psikologi, laju

pertumbuhan penduduk yang akan berdampak pada pemerataan penduduk dan

pemerataan pendapatan penduduk, serta kepadatan penduduk di suatu wilayah

tidak diperhitungkan disini. Padahal semakin besar jumlah kelahiran bayi dalam

sebuah keluarga, meskipun pendapatan keluarga tersebut sangat besar, ini akan

berdampak pada kualitas keluarga khususnya dan kualitas negara pada umumnya.

Permasalahan yang akan timbul pada suatu negara adalah meningkatnya

kepadatan penduduk dan semakin meningkatnya penggangguran. Oleh karena itu,

konsep ini masih perlu diluruskan kembali pada peserta KB di Kabupaten Sleman.

Berikut adalah diagram jumlah responden yang menentukan pilihan dalam

kaitannya dengan menjawab pernyataan kuesioner mengenai setuju atau tidaknya

responden memiliki jumlah anak yang banyak sepanjang keuangan keluarga

mencukupi.

Gambar 19. Jumlah Responden Wawancara terkait Sikap dalam

Menentukan Pilihan (kuesioner nomor 20)

2. Ada atau tidaknya pertimbangan ekonomi dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB)

Pada penelitian ini, responden diberi pertanyaan mengenai adakah

penyediaan dana khusus serta adakah pertimbangan besar biaya dalam memilih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

73

jenis alat kontrasepsi atau melaksanakan program KB. Sebanyak 9 responden

menyatakan sudah melakukan penyisihan dana untuk ber-KB, sedangkan 1

responden menyatakan belum dilakukan penyediaan dana khusus dalam ber-KB.

Dipaparkan oleh seorang responden ini bahwa meskipun belum pernah dilakukan

perencanaan dana yang akan digunakan untuk ber-KB periode selanjutnya, namun

jika saat ber-KB tiba, diusahakan sebisa mungkin agar dana tersebut ada. Berikut

diagram responden yang sudah ataupun belum melakukan penyisihan dana khusus

dalam ber-KB.

Gambar 20. Frekuensi Akseptor KB terkait Penyisihan Dana Khusus dalam

Memilih Jenis Alat Kontrasepsi

Beberapa responden yang menyatakan telah melakukan penyisihan dana

beralasan bahwa, sebenarnya biaya program KB tersebut relatif terjangkau oleh

masyarakat, terlebih pada jenis kontrasepsi yang berjangka waktu panjang seperti

IUD dan implant. IUD (spiral) merupakan jenis kontrasepsi yang dapat dipasang

untuk jangka waktu 1, 3, atau 5 tahun. Jadi, selama jangka waktu tersebut akseptor

KB hanya perlu mengeluarkan biaya satu kali saja, yaitu pada awal pemasangan

yang disertai kontrol/cek (1-2 kali setelah pemasangan), terlebih lagi jika tidak

ada keluhan yang dirasakan. Begitu juga dengan implant. Implant juga dapat

dipasang untuk jangka waktu yang panjang yaitu 2, 3, dan 5 tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

74

Adapula responden yang menggunakan pil KB sebagai alat kontrasepsi

menyatakan bahwa setiap 1 bulan sekali, dana untuk membeli pil bulan berikutnya

harus disediakan. Ini disebabkan penggunaan pil KB yang harus rutin digunakan

untuk meminimalkan dan menghindari kegagalan metode KB.

Beberapa respondenpun sudah memiliki pola pikir yang baik, seperti

adanya pernyataan yang mengatakan bahwa ber-KB sudah merupakan kewajiban.

Alasannya adalah, dengan berkorban mengeluarkan sedikit biaya untuk ber-KB,

nantinya dapat menghasilkan jumlah anak yang cukup, sehingga kualitas anak dan

keluarga dapat lebih terjamin.

Biaya yang dikeluarkan oleh sebagian besar responden tidak terlalu

menjadi alasan utama dalam mengikuti program KB. Sebagian besar responden

setuju untuk mengutamakan kesehatan dalam hubungannya dengan jenis

kontrasepsi yang digunakan. Meskipun ada 1 orang responden yang mengeluhkan

besarnya biaya ber-KB, tetapi menurut peneliti ini dilatarbelakangi

ketidakcocokan reponden tersebut dalam penggunaan kontrasepsi yang

sebelumnya digunakan. Kontrasepsi yang sebelumnya digunakan adalah IUD.

Sebenarnya, bila responden tersebut cocok terhadap kontrasepsi ini dan tidak ada

keluhan masalah kesehatan jika menggunakan IUD, maka tidak akan terlalu

menghabiskan banyak biaya dalam melaksanakan program KB. Karena setelah 5

bulan ternyata responden mengalami ketidakcocokan, maka responden harus

mengganti jenis kontrasepsi yang terhitung mahal ini dengan kontrasepsi lain

yang tidak mengganggu kesehatan. Selain itu, meskipun ada keluhan seperti di

atas, responden tetap memilih untuk terus ber-KB dengan menimbang resiko

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

75

kehamilan yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi jika responden tidak

mengikuti program KB. Beberapa responden juga sudah dapat mensyaratkan jenis

kontrasepsi yang akan digunakannya. Beberapa syarat kontrasepsi tersebut adalah

harus mengandung seminimal mungkin efek samping. Selain itu, kontrasepsi

tersebut harus nyaman digunakan, dan yang utama adalah tidak mengganggu

kesehatan responden sendiri.

Gambar 21. Frekuensi Akseptor KB terkait Pertimbangan Biaya dalam

Memilih Jenis Alat Kontrasepsi

Dari beberapa pola pikir responden di atas dapat dikatakan bahwa,

sebagian besar responden sudah sangat mengerti arti pentingnya penyisihan dana

dalam ber-KB, dan pertimbangan besar biaya tidak menjadi alasan dalam menjaga

keberlangsungan program KB. Sebagian besar responden antusias dengan

program KB dan terus ikut menjaga keberlangsungan program KB.

3. Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan program KB

Dalam wawancara langsung dengan responden, ditanyakan pula pendapat

responden mengenai hasil positif dari program KB, yaitu apakah program KB

sudah dapat meningkatkan kualitas keluarga responden. Keluarga berkualitas

menurut Saifuddin (2003) adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri,

memiliki jumlah anak ideal, berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis,

dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pengertian keluarga yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

76

berkualitas ini berdasarkan paradigma baru program Keluarga Berencana

Nasional yang saat ini telah diubah visinya, dari mewujudkan NKKBS menjadi

visi untuk mewujudkan “Keluarga Berkualitas tahun 2015”.

Beberapa responden menyatakan sependapat dengan pemikiran bahwa,

dengan terus berlangsungnya program KB, maka kualitas keluarga akan

meningkat. Ini terlihat dari beberapa responden yang mengatakan bahwa dengan

pembatasan jumlah anak, maka biaya hidup yang dikeluarkan dapat dikelola

dengan baik, dan tentunya tanpa mengabaikan kepentingan-kepentingan belanja

keluarga. Adapula yang menyatakan bahwa biaya pendidikan anak dapat lebih

diusahakan, sehingga nantinya kepentingan anak pun tidak terabaikan dan masa

depan anak-anak lebih terjamin. Selain dari segi ekonomi, dengan pembatasan

jumlah anak, perhatian dan kasih sayang yang dapat diberikan oleh orang tua

terhadap jumlah anak yang dibatasi, akan lebih mudah terpenuhi secara adil.

Kasih sayang ini sangat penting, sehingga nantinya diharapkan anak-anak tersebut

dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Tidak hanya matang dan sehat secara

fisik saja, namun juga dapat matang secara emosi dan sehat secara rohani. Berikut

diagram responden yang menyatakan pendapatnya dalam pernyataan bernomor 15

dari kuesioner.

Gambar 22. Frekuensi Responden yang Setuju atau Tidak Setuju dengan

Pernyataan Nomor 15 dalam Kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

77

Diagram di atas terkait dengan pernyataan responden dalam kuesioner

tepatnya pada item 15. Item tersebut berisi persetujuan mengenai evaluasi

responden dalam menjalankan program KB, terkait dengan meningkatnya kualitas

hidup dalam keluarga.

Dalam kaitannya dengan meningkatnya kualitas hidup keluarga, juga

terdapat manfaat lain yaitu kesehatan ibu dan anak pun dapat lebih diperhatikan

karena dengan melaksanakan program KB yang berarti melakukan pembatasan

jumlah anak dan pengaturan jarak kelahiran, ibu dapat terhindar dari resiko

melahirkan berulang kali yaitu pendarahan dan kematian akibat kehamilan dan

persalinan. Selain itu, dengan jumlah anak yang dibatasi, orang tua dalam hal ini

khususnya ibu dapat mencurahkan perhatiannya secara total pada kesehatan anak.

Gambar 23. Frekuensi Responden yang Setuju atau Tidak Setuju dengan

Pernyataan Nomor 19 dalam Kuesioner

Dari beberapa pernyataan responden di atas, sudah dapat dilihat apa

harapan dan tujuan pelaksanaan program KB ini. Beberapa respondenpun sudah

dapat merasakan sisi positif yang dapat diambil, ketika berhasil melaksanakan

program KB dan ikut serta mewujudkan keluarga Indonesia yang berkualitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

78

C. Hubungan Tingkat Pendapatan Terhadap Perilaku Akseptor KB tentang Kontrasepsi di Puskesmas Kabupaten Sleman

Dalam penelitian ini digunakan metode Chi square untuk mengetahui ada

tidaknya hubungan antara tingkat pendapatan terhadap perilaku akseptor KB

tentang kontrasepsi di Puskesmas Kabupaten Sleman. Dalam penelitian ini,

tingkat pendapatan menjadi variabel bebas, dan perilaku yang meliputi

pengetahuan, sikap, dan tindakan menjadi variabel tergantung. Seluruh variabel

diterjemahkan dalam dua tingkatan, sehingga untuk tingkat pendapatan menjadi

tingkat pendapatan rendah yaitu di bawah atau sama dengan Rp. 1.000.000,00 dan

tingkat pendapatan tinggi yaitu di atas Rp. 1.000.000,00. Nilai pengetahuan

menjadi pengetahuan rendah dan tinggi. Nilai sikap menjadi sikap baik dan buruk.

Demikian juga dengan nilai tindakan yang diterjemahkan menjadi tindakan baik

dan buruk. Keadaan yang baik atau tinggi dalam Chi square diwakili dengan

angka 2, sedangkan keadaan buruk atau rendah diwakili oleh angka 1. Nilai

pengetahuan, sikap, dan tindakan dibagi menjadi dua berdasarkan nilai

mediannya.

1. Hubungan antara tingkat pendapatan dengan pengetahuan akseptor KB tentang kontrasepsi

Analisis hubungan antara tingkat pendapatan dengan pengetahuan

akseptor KB tentang kontrasepsi dilakukan pada semua data yang ada, sehingga

kolom missing pada table Case Processing summary terisi angka 0%.

Dari hasil analisis dengan Chi square, diketahui tidak ada sel yang

memiliki nilai harapan (Expected Count) yang kurang dari 5, dengan demikian

data ini layak diuji dengan Chi square Test. Tabel yang digunakan adalah tabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

79

2X2 karena penelitian ini diterjemahkan menjadi 2 variabel, yaitu tingkat

pendapatan menjadi tingkat pendapatan tinggi dan rendah, serta tingkat

pengetahuan menjadi tingkat pengetahuan tinggi dan rendah.

Dengan adanya Chi-square Test, didapatkan nilai p pada kolom Pearson

Chi-square dengan Asymp.sig (2-sided) adalah sebesar 0,280. Nilai p ini lebih

besar dari 0,05 (5%), sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Dapat disimpulkan

bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan dengan pengetahuan

akseptor KB tentang kontrasepsi.

2. Hubungan antara tingkat pendapatan dengan sikap akseptor KB tentang kontrasepsi

Analisis hubungan antara tingkat pendapatan dengan sikap akseptor KB

tentang kontrasepsi dilakukan pada semua data yang ada, sehingga kolom missing

pada table Case Processing summary terisi angka 0%.

Dari hasil analisis dengan Chi square, diketahui tidak ada sel yang

memiliki nilai harapan (Expected Count) yang kurang dari 5, dengan demikian

data ini layak diuji dengan Chi square Test. Sama dengan pernyataan pada uji

hubungan tingkat pendapatan dengan pengetahuan di atas, bahwa tabel yang

digunakan adalah tabel 2X2, karena penelitian ini diterjemahkan menjadi 2

variabel yaitu tingkat pendapatan menjadi tingkat pendapatan tinggi dan rendah,

serta sikap menjadi baik dan buruk.

Dengan adanya Chi-square Test, didapatkan nilai p pada kolom Pearson

Chi-square dengan Asymp.sig (2-sided) adalah sebesar 0,298. Nilai p ini lebih

besar dari 0,05 (5%), sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Dapat disimpulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

80

bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan dengan sikap akseptor KB

tentang kontrasepsi.

3. Hubungan antara tingkat pendapatan dengan tindakan akseptor KB tentang kontrasepsi

Analisis hubungan antara tingkat pendapatan dengan tindakan akseptor

KB tentang kontrasepsi dilakukan pada semua data yang ada, sehingga kolom

missing pada table Case Processing summary terisi angka 0%.

Dari hasil analisis dengan Chi square, diketahui tidak ada sel yang

memiliki nilai harapan (Expected Count) yang kurang dari 5, dengan demikian

data ini layak diuji dengan Chi square Test. Sama dengan pernyataan pada uji

hubungan tingkat pendapatan dengan pengetahuan serta sikap di atas, bahwa tabel

yang digunakan adalah tabel 2X2, karena penelitian ini diterjemahkan menjadi 2

variabel yaitu tingkat pendapatan menjadi tingkat pendapatan tinggi dan rendah,

serta tindakan menjadi baik dan buruk.

Dengan adanya Chi-square Test, didapatkan nilai p pada kolom Pearson

Chi-square dengan Asymp.sig (2-sided) adalah sebesar 0,123. Nilai p ini lebih

besar dari 0,05 (5%), sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Dapat disimpulkan

bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan dengan tindakan akseptor

KB tentang kontrasepsi.

Dari ketiga uji mengenai hubungan tingkat pendapatan terhadap

pengetahuan, sikap, dan tindakan akseptor KB tentang kontrasepsi di atas, dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pendapatan dengan

perilaku akseptor KB tentang kontrasepsi di Puskesmas Kabupaten Sleman, yang

meliputi pengetahuan, sikap, maupun tindakan akseptor KB tersebut. Tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

81

pendapatan merupakan salah satu aspek ekonomi yang menjadi salah satu hal vital

dalam sebuah keluarga, namun dengan adanya hasil penelitian ini dapat dilihat

dan dikatakan bahwa menjalankan program Keluarga Berencana dengan

menggunakan alat kontrasepsi juga menjadi hal vital pada sebuah keluarga. Ini

menjadi hal yang menarik ketika ternyata tingkat pendapatan tidak terlalu

berpengaruh atau dapat dikatakan sama sekali tidak berpengaruh pada pola

perilaku akseptor KB tentang kontrasepsi di Kabupaten Sleman. Sebagian besar

responden lebih mengutamakan kesehatan dan kenyamanan dirinya dibanding

biaya yang harus dibayarkan untuk mendapatkan metode kontrasepsi tersebut. Itu

terbukti dari tingginya kesadaran responden untuk segera pergi ke puskesmas

dalam rangka mengontrolkan kesehatannya yang berhubungan dengan metode

kontrasepsi yang digunakannya. Selain itu, responden tetap berusaha mencari

metode kontrasepsi yang cocok dengan kondisi kesehatannya tanpa terlalu

mempertimbangkan biaya dalam penggunaan jenis kontrasepsinya.

Selain itu, jika dilihat pada tabel kecenderungan jawaban responden

(pada lampiran), terdapat hasil bahwa sebagian besar responden sudah dapat

menanggapi pernyataan dengan benar. Didapatkan hasil untuk menilai tingkat

pengetahuan bahwa, 52% responden cenderung menjawab dengan nilai 3

(jawaban benar), dan 37% responden menjawab dengan nilai 4 (jawaban

sempurna). Sisanya yaitu 11% responden menanggapi dengan jawaban yang

salah. Begitu pula pada penilaian terhadap aspek sikap, 61% responden menjawab

dengan nilai 3 dan 29% responden menjawab dengan tingkat nilai 4. Pada

tindakan, 64% responden cenderung menjawab nilai benar (nilai 3) dan 26%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

82

responden menjawab dengan nilai sempurna (nilai 4). Ini dapat menggambarkan

hasil jawaban yang cukup seragam dari tiap responden dalam menanggapi

pernyataan yang diberikan. Dengan data di atas, dapat dikatakan, baik responden

tingkat pendapatan rendah maupun tinggi, dapat memiliki pengetahuan yang

benar, sikap yang baik, serta tindakan yang baik pula.

Dihubungkan dengan pengetahuan responden sendiri, sebagian besar

responden sudah mengerti dan tahu mengenai jenis kontrasepsi yang tersedia,

macam efek samping yang pernah terjadi ataupun mekanisme penggunaan

sebagian besar jenis kontrasepsi. Ini menggambarkan bahwa dengan tingkat

pendapatan rendah ataupun tinggi, setiap responden dapat memiliki pengetahuan

yang benar tentang metode kontrasepsi yang tersedia. Tidak selamanya tingkat

pendapatan tinggi menjamin bahwa seseorang akan memiliki pengetahuan yang

tinggi, begitu pula tidak ada jaminan bahwa tingkat pendapatan yang rendah akan

selalu memiliki pengetahuan yang rendah. Sebagai contoh, dari hasil jawaban

kuesioner bagian pengetahuan point no.4 yang menyebutkan kontrasepsi implant

dapat digunakan untuk 3 atau 5 tahun sekali tetap digunakan (seperti telah

dijelaskan pada bagian validitas). Ternyata responden dengan tingkat pendapatan

tinggi ada yang memberikan jawaban yang salah (nilai 2) dengan persentase

sebesar 18,42% dari total responden dengan tingkat pendapatan tinggi walaupun

tidak semua, sedangkan untuk tingkat pendapatan rendah ada yang menjawab

dengan nilai tertinggi (4) dengan persentase sebesar 9,68% dari total responden

pendapatan rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

83

Begitu pula dengan sikap yang tercermin dari jawaban responden,

responden sudah memiliki kerangka bersikap seperti pengetahuan yang

dimilikinya. Baik tingkat pendapatan rendah maupun tinggi, keduanya sama-sama

menyetujui untuk lebih mengutamakan keberlangsungan program KB

dibandingkan belanja harian keluarga, Meskipun demikian, masih ada sedikitnya

satu konsep yang keliru dalam menerapkan sikapnya, namun itu tidak mengurangi

kesetaraan sikap yang terjadi oleh tingkat pendapatan rendah maupun tinggi.

Sama halnya dengan pengetahuan dan sikap, responden baik dengan

tingkat pendapatan rendah maupun tinggi memiliki keseragaman tindakan dalam

hubungannya dengan penggunaan jenis kontrasepsi maupun keberlangsungan

program KB. Ini terlihat dari keseragaman jawaban responden yang

menggambarkan tingginya kesadaran responden dalam keteraturan menggunakan

metode kontrasepsi maupun pencarian informasi pada sumber terpercaya sehingga

dapat menggunakan kontrasepsi secara benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

84

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil dan analisis data didapatkan bahwa:

1. Hasil karakteristik akseptor KB di Puskesmas Sleman menggambarkan usia

responden dari 20 tahun sampai 46 tahun, dengan persentase tertinggi sebanyak

22% berusia 30 tahun sampai 33 tahun. Responden terbanyak memiliki 2 orang

anak sebesar 42%. Sebesar 49% responden sebagai ibu rumah tangga.

Responden dengan tingkat pendapatan rendah sebanyak 62% dan pendapatan

tinggi 38%. Jenis kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah suntik

sebanyak 51%. Sebesar 72% responden tidak mengalami efek samping dan

sisanya pernah mengalami efek samping. Responden yang tidak pernah

mengganti jenis kontrasepsi sebanyak 71 % dan yang mengganti sebanyak

29%.

2. Dari evaluasi pemahaman pelaksanaan program Keluarga Berencana yang

dipaparkan responden, meskipun masih ada 1 persepsi akseptor KB tentang

kontrasepsi yang masih keliru, namun dari wawancara yang dilakukan dapat

digambarkan bahwa sebagian besar responden sudah menyadari arti pentingnya

mengikuti dan menjaga keberlangsungan program KB. Itu ditandai dengan

antusiasme responden untuk terus melaksanakan program KB meskipun

masalah ekonomi mendesak untuk dipenuhi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

85

3. Dari analisis data, diperoleh hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat

pendapatan akseptor KB dengan pengetahuan, sikap, dan tindakan akseptor KB

di Puskesmas Kabupaten Sleman.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat

disampaikan dalam penelitian ini adalah:

1. Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penelitian serupa namun

dengan responden yang berbeda, misalnya akseptor KB di daerah atau

kabupaten lain, sehingga dapat diketahui juga profil hubungan tingkat

pendapatan dengan perilaku akseptor KB tentang kontrasepsi di daerah lain.

Apakah terdapat persamaan hasil atau adakah hasil yang berbeda pada

responden dengan daerah penelitian berbeda.

2. Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penelitian serupa namun

dengan lokasi penelitian yang berbeda, misalnya di instansi-instansi

pemerintahan ataupun rumah sakit, karena setelah dilihat, tingkat pendapatan

akseptor KB di puskesmas cenderung homogen yaitu dengan status ekonomi

menengah ke bawah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

86

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1990, Kamus Istilah Gerakan Keluarga Berencana Nasional, 1-2, 15,31-39, 44-54, BKKBN, Jakarta.

Anonim, 1992, Informasi Aspek Medis Alat Kontrasepsi Lingkaran emas, 11,

BKKBN, Jakarta Anonim, 1994, Pembangunan Keluarga Sejahtera di Indonesia Berdasarkan

Undang-Undang No. 10 Tahun 1992 dan GBHN 1993, 32, BKKBN, Jakarta.

Anonim, 1999, Anatomi Alat Reproduksi Wanita, www.Kespro.co.id, diakses

pada tanggal 22 Februari 2009. Anonim, 2000, Materi Konseling Kontrasepsi Bagi Petugas Lapangan, 29,

BKKBN, Yogyakarta. Anonim, 2001, Panduan Baku Klinis Program Pelayanan Keluarga Berencana,

1-58, Dinas Kesehatan Kota Depok, Jakarta. Anonim, 2003, Alat Kontrasepsi, www.Yayasanpermatahatikita.com/alat

kontrasepsi.html, diakses 13 Januari 2009, jam 17.47 WIB. Anonim, 2004, Kelebihan Dan Kekurangan Kontrasepsi,

http://www.bkkbn.go.id/article_detail.php?aid=698 , diakses 6 februari 2009, pukul 20.52.

Anonim, 2006a, Kabupaten Sleman Dalam Angka 2006/Sleman Regency in Figures 2006, Laporan Penelitian Bappeda, Yogyakarta.

Anonim, 2006b, Obat-Obat Penting Untuk Pelayanan Kefarmasian, 307-308,

Laboratorium Manajemen Farmasi dan Famasi Masyarakat Bagian Farmasetika Fakultas Farmasi UGM, Jogjakarta.

Anonim, 2007a, Pengetahuan Dalam Sistem Cerdas, www.ftsm.ukm.my/ko/C2_Pewakilan%20Pengetahuan.pdf, diakses pada

tanggal 25 November 2008. Anonim, 2007b, Hubungan Antara Persepsi Karyawan Terhadap Keadilan dalam

Pemberian Upah dengan Kepuasan Kerja, library.gunadarma.ac.id/files/disk1/9/jbptgunadarma-gdl-grey-2005-

klarai nnat-433-bab_i.pdf, diakses pada tanggal 25 November 2008. Anonim, 2007c, KB Gratis NTT, http://www.bkkbn.go.id/Webs/DetailRubrik.aspx?MyID=2585, diakses

pada tanggal 21 Maret 2009.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

87

Anonim, 2008, UMR Tahun 2008, www.Jobreach.com, diakses tanggal 26

Februari 2009. Azwar, S., 2000. Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Azwar, S., 2007, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, edisi ke-2, 10-19,

Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Dharmmesta, B.S., dan Handoko, H., 2000, Manajemen Pemasaran Analisis

Prilaku Manusia, Edisi I, cetakan I, BPFE, Yogyakarta. DiPiro, Joseph T, et al, 2005, Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach,

Sixth Edition, 1443-1461, Appleton & Lange, USA. Gieles, Th., 2001, Keluarga Berencana Alamiah dan Kontrasepsi, 3-18,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Hartanto, H., 2004, KB Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Pustaka Sinar

Harapan, Jakarta. Kemmeren J.M., Algra A., Grobee D.E., 2001, Third generation oral

contraceptives and risk of venous thrombosis: meta-analysis, Netherlands, www.BMJ.com, diakses pada 10 Oktober 2007.

Mardiya, 1999, Petunjuk Praktis Cara Memilih Kontrasepsi (Sebuah Pedoman

Bagi PUS yang Ingin Ber-KB), 1-5, 13-30, 81-86, Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Mario, T. M., 2006, SPSS Untuk Paramedis, 55-111, Ardana Media, Jakarta. Muchji, H.A., Muchtar, W., Situmorang, C.M., Lely, Samiajis, Djurkam, B., dkk,

1999, Informasi Pelayanan Kontrasepsi, Edisi V, BKKBN, Jakarta. Notoadmodjo, S., 1993, Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku

Kesehatan, Andi offset, Yogyakarta. Notodihardjo, R., 2002, Reproduksi, Kontrasepsi dan Keluarga Berencana, 19-

27, Penerbit kanisius Yogyakarta. Nurcaya, 2007, Hubungan Kontrasepsi Pil KB dengan Kegemukan Wanita,

http://emiroslaini.blogspot.com/2007/07/hubungan-kontrasepsi-pil-kb.html, diakses pada tanggal 21 Maret 2009.

Pratiknya, A.W., 2001, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan

Kesehatan, 11-15, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

88

Pujirahardjo, W. J., 1993, Penemuan Sampel Dalam : Metode Penelitian dan Statistik Terapan, Airlangga University Press, Surabaya.

Rukanda dkk, 1993, Rukanda, A., Ryanto, H., Syarief, M.T., Hasjim, C., Saleng,

Muhasjim, dkk, 1993, Pengayoman Medis Keluarga Berencana, BKKBN, Jakarta.

Saifuddin, Abdul., 2003, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Penerbit

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta. Sarwono, S., 1997, Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya,

Cetakan kedua, UGM Press, Yogyakarta. Sevilla, C. G, Ochave, J. A, Punsalon, T. G, Regala, B. P, dan Uriarte, G. G, 1993,

Pengantar Metode Penelitian, 45, Diterjemahkan oleh Tuwu, A, edisi pertama, UI Press, Jakarta.

Siswono, 2004, Kondisi Ekonomi Buruk Pada 2004 Peserta KB Mandiri Turun,

artikel gizinet, http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1077777336,1635,280808, diakses tanggal 21 Agustus 2008.

Soeradi,O., 2008, Masalah Pada Kontrasepsi Pria, Detil Jurnal,

http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=168893&actmenu=46, diakses tanggal 27 Agustus 2008.

Spiegel, Murray R., 1998, Statistika edisi kedua, Bab II, hal 25, Penerbit

Erlangga, Jakarta. Sugiyono, 2006, Statistika Untuk Penelitian, 27, Penerbit CV Alfabeta, Bandung. Sujudi, A., Sampurno, H., Slamet, L,S., Sitanggang, L., Darmansjah, I., Santoso,

B., dkk, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia, 291, CV Sagung Seto, Jakarta.

Sundquist, K., 1993, Kontrasepsi Apa yang Terbaik Bagi Anda, xiii-xv, 27-28, 56-

84, Arcan jakarta. Suririnah. 2005, Beberapa Metode Kontrasepsi Atau KB,

http://www.infoibu.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=37, diakses 6 agustus 2008, pukul 21.12 WIB.

Suryawati, C., 2005, Memahami Kemiskinan Secara Multidimensional,

www.jmpk -online.net/files/chriswaardanimknew.pdf, diakses pada 25 November 2008.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

89

Lampiran 1

DRAFT KUESIONER

Kepada Yth.

Ibu-ibu akseptor KB

di tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penelitian saya untuk tugas akhir (skripsi) di

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berjudul

“HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN TERHADAP PERILAKU

AKSEPTOR KB TENTANG KONTRASEPSI DI PUSKESMAS

KABUPATEN SLEMAN” maka saya mohon bantuan ibu-ibu untuk berkenan

membantu saya dalam pengisian kuesioner.

Demikian permohonan saya, besar harapan saya ibu-ibu mendukung

penelitian saya ini, sehingga hasilnya nanti dapat bermanfaat.

Yogyakarta, Desember 2008

Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

90

Keterangan: SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju Aspek Pengetahuan

No Pernyataan SS S TS STS 1 KB bertujuan untuk mengatur jumlah

anak dan jarak lahir SS S TS STS

2 Pil, suntik, implant, IUD, dan tubektomi, merupakan pilihan kontrasepsi untuk wanita

SS S TS STS

3 Kondom dan vasektomi bukan merupakan pilihan kontrasepsi untuk pria

SS S TS STS

4 Kontrasepsi (susuk) implant dapat dipakai untuk masa 3 atau 5 tahun sekali

SS S TS STS

5 Sebelum memakai kontrasepsi, kita tidak perlu mengetahui efek samping dari kontrasepsi yang ada

SS S TS STS

6 Akseptor KB sebaiknya mendapatkan informasi mengenai bagaimana memilih kontrasepsi yang baik dari tenaga medis

SS S TS STS

7 Kontrasepsi suntik dapat digunakan setiap 1 minggu sekali

SS S TS STS

8 Kondom dan Vasektomi merupakan pilihan kontrasepsi untuk pria

SS S TS STS

9 Pengetahuan tentang efek samping dari kontrasepsi perlu diketahui sebelum pemakaian awal

SS S TS STS

10 Untuk mencapai keberhasilan penggunaan pil KB, harus digunakan secara teratur

SS S TS STS

11 Akseptor KB tidak perlu memperoleh informasi pemilihan kontrasepsi yang sesuai dari tenaga medis

SS S TS STS

12 Pil, suntik, implant, IUD, dan tubektomi, merupakan pilihan kontrasepsi untuk pria

SS S TS STS

13 Kontrasepsi implant dapat digunakan seumur hidup

SS S TS STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

91

Aspek Sikap

No Pernyataan SS S TS STS 14 Saya akan mendahulukan belanja harian

keluarga dibandingkan mengikuti program KB

SS S TS STS

15 Saya merasa kualitas hidup keluarga lebih baik ketika mengikuti program KB

SS S TS STS

16 Saya yakin dan percaya bahwa penggunaan kontrasepsi secara benar dan teratur akan mencegah kehamilan.

SS S TS STS

17 Saya akan tetap berusaha melaksanakan program KB meskipun pengeluaran kebutuhan keluarga sangat besar

SS S TS STS

18 Saya merasa tidak perlu untuk memperoleh informasi yang akurat dari ahli kesehatan tentang penggunaan kontrasepsi yang akan digunakan

SS S TS STS

19 Saya merasa dengan program KB, kesehatan ibu dan anak dapat lebih terjamin

SS S TS STS

20 Saya yakin jumlah anak yang banyak, tidak akan bermasalah asalkan keuangan keluarga mencukupi

SS S TS STS

Aspek Tindakan No Pernyataan SS S TS STS 21 Saya akan berkonsultasi secara berkala

pada tenaga medis tentang kontrasepsi yang saya gunakan.

SS S TS STS

22 Saya akan memilih sendiri kontrasepsi yang akan saya gunakan tanpa bantuan tenaga medis

SS S TS STS

23 Saya akan tetap mengikuti program KB meskipun harga kebutuhan bahan pokok meningkat

SS S TS STS

24 Saya akan menggunakan kondom bila saya tidak mentaati (lupa) aturan kontrasepsi yang saya gunakan.

SS S TS STS

25 Saya memilih kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi kesehatan saya

SS S TS STS

26 Saya tidak selalu mentaati aturan kontrasepsi yang saya gunakan

SS S TS STS

Saya mengkomunikasikan penggunaan SS S TS STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

92

27 kontrasepsi dengan pasangan saya 28 Saya memilih kontrasepsi yang nyaman

dipakai SS S TS STS

29 Saya memilih kontrasepsi yang berjangka waktu panjang karena lebih praktis

SS S TS STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

93

Lampiran 2

CONTOH KUESIONER DENGAN JAWABAN DARI RESPONDEN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

96

Lampiran 3

PEDOMAN WAWANCARA PEMAHAMAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA

(KB) YANG DIIKUTI OLEH RESPONDEN

Petunjuk

1. Menguasai pedoman wawancara. Untuk itu, sebelum wawancara,

pelajarilah pedoman wawancara ini

2. Memperkenalkan diri, menerangkan tujuan dan menjelaskan prosedur

wawancara. Lakukan hal ini sebelum memulai wawancara

3. Seluruh butir pertanyaan dalam pedoman ini harus terjawab. Maka,

pastikan seluruh jawaban bisa didapat, walaupun tidak ditanyakan secara

urut

4. Meneliti kembali hasil wawancara, terutama untuk mengetahui apakah ada

pertanyaan yang tidak jelas atau terlewat.

Karakteristik Responden

No Pertanyaan Jawaban 1 Nama (dapat tidak diisi ) 2 Umur akseptor KB (thn) 3 Umur anak (thn) A. Anak I :…….

B. Anak II :……. C. Anak III :……. D. Anak IV :……., dst.

4 Lama menjadi akseptor KB 5 Pekerjaan akseptor KB 6 Pendapatan Keluarga : A. < Rp 1.000.000,00

B. Rp 1.000.000,00 – Rp 2.500.000,00 C. > Rp 2.500.000,00

7 Kontrasepsi yang saat ini dipakai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

97

Evaluasi Tentang Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB)

1. Konsep Keluarga Berencana (KB) :

a. Apakah anda mengerti tentang apa itu program Keluarga Berencana dan apa itu

alat kontrasepsi?

b. Apakah anda mengerti apa tujuan dari pelaksanaan program Keluarga

Berencana?

(dengan dasar pembahasan jawaban kuesioner item bernomor 1, 14, 17, 20, dan

23).

2. Faktor ekonomi dalam kaitannya dengan program KB yang dilaksananakan

oleh responden :

a. Apakah anda menyediakan dana khusus untuk pemakaian alat kontrasepsi atau

dengan kata lain untuk memilih metode Keluarga Berencana?

b. Apakah anda mempertimbangkan besar biaya yang dikeluarkan untuk membeli

alat kontrasepsi atau melaksanakan program KB?

3. Apakah menurut anda, program KB yang anda ikuti sampai saat ini sudah

dapat meningkatkan kualitas hidup keluarga? Jelaskan!

(dengan dasar pembahasan jawaban kuesioner item bernomor 15 dan 19).

8 Efek samping yang pernah dialami

9 Pernah mengganti jenis kontrasepsi yang digunakan

A. Tidak B. Ya

Alasan :…………………………………… …………………………………………………………………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

98

Lampiran 4

SURAT IJIN BAPPEDA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

99

Lampiran 5

DAFTAR 30 PUSKESMAS YANG TERSEBAR DI 17 KECAMATAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

No. Kode NAMA ALAMAT Kecamatan 1. 3404010101 MOYUDAN I Ngentak, Sumberagung 55563 Moyudan 2. 3404010102 MOYUDAN II Setran, Sumberarum Moyudan 3. 3404020101 MINGGIR Minggir, Sendangagung Minggir 4. 3404030101 SEYEGAN Seyegan, Margokaton, 55561 Seyegan 5. 3404040101 GODEAN I Sentul, Sidoagung 55562 Godean 6. 3404040102 GODEAN II Nogosari, Sidokarto, 55564 Godean 7. 3404050101 GAMPING I Delingsari, Ambarketawang Gamping 8. 3404050102 GAMPING II Terusan Banyuraden Gamping 9. 3404060101 M L A T I I Kututegal, Sinduadi, 55248 Mlati 10. 3404060102 M L A T I II Cebongan, Sumberadi Mlati 11. 3404070101 D E P O K I Nanggulan, Mangunharjo Depok 12. 3404070102 D E P O K II Jl. Lely III, Perumnas Depok 13. 3404080101 B E R B A H I Jagalan, Kalitirto Berbah 14. 3404080102 B E R B A H II Sribit, Sendangtirto Berbah 15. 3404090101 PRAMBANAN I Delegan, Sumberharjo, 57454 Prambanan 16. 3404090102 PRAMBANAN II Gathak, Bokoharjo Prambanan 17. 3404100101 KALASAN I Krajan, Tirtomartani Kalasan 18. 3404100102 KALASAN II Sidokerto, Purwomartani Kalasan 19. 3404110101 NGEMPLAK I Koroulon,Bimomartani 55584 Ngempak 20. 3404110102 NGEMPLAK II Jetis, Widomartani, 55584 Ngempak 21. 3404120101 N G A G L I K I Gondangan, Sardonoharjo Ngaglik 22. 3404130101 S L E M A N I Kring I, Triharjo, 55514 Sleman 23. 3404130102 S L E M A N II Nyaen Pandowoharjo, 55512 Sleman 24. 3404140101 T E M P E L I Ngebong, Margorejo Tempel 25. 3404140102 T E M P E L II Kemusuh, Banyurejo, 55552 Tempel 26. 3404150101 T U R I I Turi, Donokerto Turi 27. 3404150102 T U R I II Turi, Pakem Turi 28. 3404160101 P A K E M I Tegalsari, Pakembinangun Pakem 29. 3404160102 P A K E M II Tegalsari, Pakembinangun Pakem 30. 3404170101 CANGKRINGAN Bronggang, Argomulyo Cangkringan

(Sumber : DEPKES RI, Website www.depkes.go.id yang diakses pada 21 Agustus 2008)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

100

Lampiran 6

VALIDITAS DAN RELIABILITAS 30 SUBYEK

Case Processing Summary

N % Valid

30 100.0

Excluded(a)

0 0

Cases

Total 30 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items .872 38

Item-Total Statistics

Scal Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

p1 116.7333 113.582 .573 .866 p2 116.9000 110.921 .676 .863 p3 117.4333 112.599 .526 .866 p4 116.9000 119.955 .033 .876 p5 117.5333 126.120 .318 .885 p6 117.7667 119.082 .057 .877 p7 117.1333 114.809 .330 .870 p8 117.5667 119.771 .059 .875 p9 116.7000 114.976 .375 .869 p10 116.7333 117.926 .153 .874 p11 116.9000 115.197 .451 .868 p12 117.0333 111.826 .486 .867 p13 117.3667 116.585 .228 .872 p14 116.6333 114.240 .612 .866 p15 117.7333 120.685 -.017 .877 p16 116.6333 113.895 .646 .866

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

101

p17 116.8000 115.821 .314 .870 p18 117.1333 110.947 .571 .865 p19 117.0667 117.375 .214 .872 p20 117.4000 110.524 .598 .864 p21 117.4000 115.352 .319 .870 p22 116.9333 114.823 .338 .870 p23 116.7333 114.547 .560 .867 p24 117.0667 112.823 .540 .866 p25 117.1667 113.730 .381 .869 p26 116.8333 118.557 .163 .873 p27 116.6667 113.195 .702 .865 p28 117.5667 110.047 .578 .864 p29 117.0000 111.241 .685 .863 p30 117.3333 111.816 .588 .865 p31 117.1667 114.420 .426 .868 p32 117.4000 111.697 .492 .866 p33 116.9000 110.852 .630 .864 p34 116.9667 116.102 .455 .869 p35 117.1333 112.947 .516 .866 p36 117.7000 122.907 -.145 .882 p37 116.7667 114.047 .606 .866 p38 117.0333 114.378 .357 .870

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 120.2667 120.892 10.99509 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

102

Lampiran 7

REKAP DATA HASIL KUESIONER

N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 P 14 15 16 17 18 19 20 S 21 22 23 24 25 26 27 28 29 T 1 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 1 40 3 4 3 3 3 4 2 22 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 46 3 4 4 4 4 4 2 25 4 4 4 4 3 4 3 4 4 34 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 4 4 3 3 38 2 4 4 3 3 3 3 22 3 4 3 3 4 3 3 4 3 30 4 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 4 3 3 44 2 3 4 2 3 4 3 21 4 3 3 2 2 3 3 3 3 26 5 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 44 3 4 4 3 3 4 3 24 4 3 4 3 3 3 3 3 3 29 6 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 45 3 4 4 3 3 4 3 24 4 3 3 3 3 3 3 3 4 29 7 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 43 3 3 3 3 1 3 2 18 3 3 4 3 3 3 3 3 3 28 8 3 4 2 1 3 4 4 3 4 4 3 4 4 43 1 3 3 3 3 4 4 21 3 3 3 3 4 3 3 4 3 29 9 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 44 3 3 4 4 3 3 3 23 4 3 3 3 4 3 4 4 3 31 10 4 3 2 3 1 4 3 4 4 4 4 3 3 42 3 4 4 2 4 3 3 23 3 2 3 2 4 3 4 4 4 29 11 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 41 2 3 4 3 3 4 3 22 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26 12 3 3 1 1 1 4 1 4 4 4 4 1 1 32 3 4 3 3 3 3 3 22 4 1 4 1 4 3 3 4 4 28 13 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 3 2 41 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 2 3 3 3 3 3 3 26 14 4 3 4 1 4 4 2 3 4 4 4 4 1 42 3 4 3 3 3 3 3 22 3 3 3 3 4 4 4 4 3 31 15 4 4 3 1 4 4 2 3 4 4 4 4 3 44 3 4 4 4 4 4 3 26 4 4 4 3 4 3 4 4 4 34 16 3 3 3 1 3 4 2 4 4 4 4 3 1 39 3 2 4 2 3 4 1 19 3 3 3 2 3 3 3 2 2 24 17 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 34 2 4 4 3 3 4 2 22 3 2 3 2 3 3 3 4 4 27 18 3 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 42 2 4 3 3 4 4 2 22 3 3 3 2 4 2 4 4 4 29 19 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 37 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 3 2 3 3 3 4 3 27 20 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 48 3 3 4 4 4 4 1 23 4 3 3 3 3 3 4 3 2 28 21 3 3 2 1 1 3 3 2 4 3 3 3 3 34 2 1 3 3 2 3 3 17 3 3 3 2 3 1 3 3 3 24 22 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 48 3 4 4 4 3 4 3 25 4 3 4 3 4 3 4 4 3 32 23 3 3 2 2 2 4 2 3 4 4 3 3 3 38 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 24 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 38 3 3 3 3 4 4 3 23 3 4 3 3 3 3 4 4 4 31 25 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 1 1 31 3 4 3 4 3 3 3 23 3 3 3 2 3 3 3 3 1 24 26 3 3 3 1 3 3 3 3 4 4 4 3 1 38 2 3 4 3 3 4 3 22 4 3 3 3 3 3 3 3 1 26 27 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 1 42 2 4 4 3 4 4 3 24 4 3 3 4 3 3 3 3 3 29 28 3 3 3 1 3 3 1 3 4 4 4 3 1 36 3 3 3 3 3 4 3 22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 29 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 45 3 4 4 4 4 4 2 25 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35 30 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 44 3 3 4 3 3 3 1 20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 3 3 3 4 3 3 3 22 4 3 4 4 4 3 3 3 3 31 32 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 3 47 3 4 4 3 3 3 3 23 3 3 3 2 3 3 3 4 3 27 33 4 4 4 1 3 4 3 4 4 4 4 4 3 46 1 3 3 3 4 4 2 20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 34 4 4 2 1 3 4 3 3 4 3 3 4 1 39 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

103

35 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 34 3 3 3 2 3 3 2 19 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26 36 4 4 3 1 4 4 3 3 4 4 4 4 3 45 3 4 4 3 3 3 2 22 3 3 3 3 4 3 4 4 4 31 37 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 46 3 4 4 3 4 4 3 25 4 3 3 1 4 2 3 4 4 28 38 3 3 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 35 2 3 3 3 3 3 3 20 3 2 3 3 3 3 3 3 3 26 39 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 48 3 4 4 4 4 4 4 27 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35 40 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 4 4 3 44 3 4 3 3 3 4 4 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 41 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 2 43 3 4 4 2 3 4 3 23 4 3 4 3 4 4 3 3 2 30 42 3 3 2 2 3 4 3 4 4 4 3 4 1 40 1 3 3 2 2 4 3 18 3 3 3 3 4 3 4 4 3 30 43 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 48 3 4 4 3 3 4 3 24 4 3 4 3 3 3 3 4 4 31 44 3 3 3 1 4 4 1 4 3 3 3 3 4 39 3 4 3 3 3 3 3 22 3 3 4 3 3 3 3 3 2 27 45 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 48 3 4 4 3 3 4 4 25 4 3 4 3 3 3 3 4 3 30 46 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 43 4 2 3 2 3 4 3 21 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26 47 4 4 4 1 4 3 4 2 3 3 3 3 3 41 4 3 2 2 3 3 3 20 4 4 3 3 3 3 3 3 3 29 48 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 3 4 4 47 3 3 3 2 3 2 3 19 4 2 2 3 3 3 3 3 2 25 49 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 3 43 2 2 3 2 3 2 3 17 3 3 2 3 3 3 3 3 3 26 50 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 38 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 2 3 3 3 3 3 3 26 51 3 3 3 2 4 4 2 4 4 4 4 3 1 41 2 4 4 3 4 4 3 24 4 3 3 2 4 4 3 3 4 30 52 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 44 3 3 3 3 3 3 2 20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 53 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 41 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 3 2 3 3 3 3 2 25 55 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38 3 3 3 2 3 3 3 20 3 3 2 2 3 4 3 3 2 25 56 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 42 3 4 3 3 3 4 3 23 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26 57 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 45 3 4 4 3 4 4 4 26 4 3 4 4 4 4 3 4 4 34 58 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 44 3 4 4 3 3 4 3 24 4 3 3 3 4 3 3 3 3 29 59 3 3 2 1 3 4 1 3 4 3 3 1 1 32 2 3 3 3 3 3 3 20 3 3 3 3 3 3 4 3 3 28 60 3 3 2 3 1 1 3 3 3 3 1 3 3 32 3 3 3 3 3 3 2 20 1 1 2 3 1 3 3 3 3 20 61 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 37 3 2 3 3 3 3 2 19 3 2 3 3 3 3 3 3 3 26 62 4 3 2 2 4 4 3 2 4 4 4 2 1 39 1 2 3 3 3 3 2 17 3 3 3 2 4 3 3 3 2 26 63 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 48 3 3 4 3 4 4 3 24 4 3 3 4 4 3 4 4 3 32 64 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 44 3 1 4 4 4 4 4 24 1 4 4 3 3 3 4 4 3 29 65 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 35 3 3 1 3 3 3 3 19 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26 66 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 40 3 4 3 4 3 3 3 23 3 3 3 2 3 3 3 4 3 27 67 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 3 2 3 3 3 3 2 25 68 3 4 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 44 3 4 3 3 3 4 4 24 3 4 3 3 3 3 3 3 3 28 69 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 40 3 2 3 3 3 3 3 20 3 4 3 3 3 4 3 3 2 28 70 4 4 1 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 41 3 3 3 3 3 4 4 23 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26 71 4 4 1 4 1 4 1 4 4 4 4 1 1 37 1 4 4 4 1 4 1 19 4 1 4 4 4 1 4 4 4 30 72 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 38 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 2 2 3 3 3 3 3 25 73 4 4 3 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 47 4 4 4 4 4 4 3 27 4 3 4 2 4 3 4 4 2 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

104

74 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 40 3 3 3 3 3 3 2 20 3 2 3 4 3 3 3 3 2 26 75 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 36 3 3 3 2 3 3 2 19 3 3 3 1 3 4 3 4 4 28 76 4 3 2 1 3 4 1 2 4 1 3 1 1 30 3 3 3 3 3 3 3 21 3 2 3 1 3 3 3 3 3 24 77 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 42 3 4 4 4 2 3 3 23 3 3 3 2 3 4 4 4 2 28 78 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 43 3 3 3 3 3 4 4 23 3 3 3 3 4 3 4 3 2 28 79 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 40 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26 80 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 40 3 3 4 3 3 4 3 23 3 4 4 3 3 4 3 3 3 30 81 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 49 4 4 4 4 4 4 3 27 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35 82 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 40 3 3 3 3 3 3 2 20 3 3 3 3 3 3 3 4 4 29 83 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37 3 3 3 3 3 3 2 20 3 3 3 2 3 3 3 3 2 25 84 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 49 4 4 4 4 4 4 3 27 3 4 4 4 4 4 4 4 3 34 85 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 46 3 4 4 3 4 4 3 25 3 3 3 1 3 4 4 4 3 28 86 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 49 4 4 4 4 4 4 3 27 3 3 4 4 4 4 4 4 3 33 87 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 48 2 4 3 3 4 4 3 23 3 4 3 2 4 4 4 4 3 31 88 4 3 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 46 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 3 2 3 4 3 4 3 28 89 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 42 2 3 3 3 3 3 3 20 3 3 3 3 3 3 2 3 2 25 90 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 44 3 3 4 3 3 4 3 23 3 3 4 3 4 4 4 3 4 32 91 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 48 4 4 3 4 4 4 4 27 4 3 4 2 4 4 4 4 4 33 92 4 3 3 1 4 4 3 3 3 3 4 3 3 41 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 4 3 2 27 93 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 51 4 4 3 4 4 4 4 27 3 4 4 2 4 4 4 4 4 33 94 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 39 3 3 3 3 3 3 2 20 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26 95 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 40 3 3 3 3 3 4 2 21 3 3 3 3 3 3 3 4 3 28 96 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 49 4 4 4 3 4 4 3 26 3 3 3 4 4 4 4 4 4 33 97 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 39 3 4 3 3 3 3 1 20 3 3 3 2 3 3 3 4 3 27 98 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 47 3 4 3 3 4 4 2 23 3 3 3 3 3 4 4 4 3 30 99 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 41 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 3 2 3 4 4 4 4 30 100 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 48 4 4 3 3 3 4 4 25 3 3 3 3 4 4 4 4 3 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

105

Lampiran 8

STATISTIK DESKRIPTIF TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS KABUPATEN SLEMAN

Descriptives

Statistic Std. Error

Tingkat Pendapatan

Mean

1.51 .072

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 1.37

Upper Bound 1.65

5% Trimmed Mean 1.46 Median 1.00 Variance .515 Std. Deviation .718 Minimum 1 Maximum 3 Range 2 Interquartile Range 1 Skewness 1.052 .241 Kurtosis -.273 .478

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

106

Lampiran 9

MEDIAN PERILAKU

Statistics

nilai_pengetahuan nilai_sikap nilai_tindakan N Valid 100 100 100 Missing 0 0 0Mean 41.6600 22.120

0 28.3400

Std. Error of Mean .46346 .24382 .28963Median 42.0000 22.000

0 28.0000

Std. Deviation 4.63456 2.43825 2.89625

Variance 21.479 5.945 8.388Skewness -.288 .220 .389Std. Error of Skewness .241 .241 .241Kurtosis -.365 -.391 .057Std. Error of Kurtosis .478 .478 .478Range 21.00 10.00 15.00Minimum 30.00 17.00 20.00Maximum 51.00 27.00 35.00Percentiles 10 35.1000 19.000

0 25.0000

25 39.0000 20.0000 26.0000

50 42.0000 22.0000 28.0000

75 45.0000 24.0000 30.0000

90 48.0000 25.9000 33.0000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

107

Lampiran 10

UJI CHI-SQUARE HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN TERHADAP PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG KONTRASEPSI DI PUSKESMAS

KABUPATEN SLEMAN

Jumlah Data yang Digunakan Dalam Analisis Hubungan Antara Tingkat Pendapatan dengan Pengetahuan Akseptor KB Tentang Kontrasepsi

Case Processing Summary

Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent

Tingkat_pendapatan * Pengetahuan 100 100.0% 0 0% 100 100.0%

Nilai Harapan Hubungan Antara Tingkat Pendapatan Dengan Pengetahuan Akseptor KB Tentang Kontrasepsi

Tingkat_pendapatan * Pengetahuan Crosstabulation

Pengetahuan Total Rendah tinggi

Tingkat_pendapatan rendah Count 33 29 62 Expected Count 30.4 31.6 62.0 tinggi Count 16 22 38 Expected Count 18.6 19.4 38.0

Total Count 49 51 100 Expected Count 49.0 51.0 100.0

Hasil Uji Chi-square Tingkat Pendapatan dan Pengetahuan Akseptor KB Tentang Kontrasepsi

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 1.166(b) 1 .280 Continuity Correction(a) .763 1 .382 Likelihood Ratio 1.170 1 .279 Fisher's Exact Test .309 .191 N of Valid Cases 100

a Computed only for a 2x2 table b 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

18.6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

108

Lampiran 11

UJI CHI-SQUARE HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN TERHADAP SIKAP AKSEPTOR KB TENTANG KONTRASEPSI DI PUSKESMAS KABUPATEN

SLEMAN

Jumlah Data yang Digunakan dalam Analisis Hubungan Antara Tingkat Pendapatan dengan Sikap Akseptor KB Tentang Kontrasepsi

Case processing summary

Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent

Tingkat_Pendapatan * Sikap 100 100.0% 0 0% 100 100.0%

Nilai Harapan Hubungan Antara Tingkat Pendapatan Dengan Sikap Akseptor KB

Tentang Kontrasepsi Tingkat_Pendapatan * Sikap Crosstabulation

Sikap Total baik buruk

Tingkat_Pendapatan rendah

Count 36 26 62

Expected Count 33.5 28.5 62.0

Tinggi Count 18 20 38

Expected Count 20.5 17.5 38.0 Total Count 54 46 100 Expected Count 54.0 46.0 100.0

Hasil Uji Chi-square Tingkat Pendapatan dan Sikap Akseptor KB Tentang

Kontrasepsi Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 1.085(b) 1 .298 Continuity Correction(a) .697 1 .404 Likelihood Ratio 1.085 1 .298 Fisher's Exact Test .311 .202 N of Valid Cases 100

a Computed only for a 2x2 table b 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

17.48.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

109

Lampiran 12

UJI CHI-SQUARE HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN TERHADAP TINDAKAN AKSEPTOR KB TENTANG KONTRASEPSI DI PUSKESMAS

KABUPATEN SLEMAN

Jumlah Data yang Digunakan Dalam Analisis Hubungan Antara Tingkat Pendapatan dengan Tindakan Akseptor KB Tentang Kontrasepsi

Case Processing Summary

Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent

Tingkat_Pendapatan * Tindakan 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%

Nilai Harapan Hubungan Antara Tingkat Pendapatan dengan Tindakan Akseptor

KB Tentang Kontrasepsi Tingkat_Pendapatan * Tindakan Crosstabulation

Tindakan Total baik buruk

Tingkat_Pendapatan rendah

Count 31 31 62

Expected Count 34.7 27.3 62.0

tinggi Count 25 13 38

Expected Count 21.3 16.7 38.0 Total Count 56 44 100 Expected Count 56.0 44.0 100.0

Hasil Uji Chi-square Tingkat Pendapatan dan Tindakan Akseptor KB Tentang Kontrasepsi

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 2.384(b) 1 .123 Continuity Correction(a) 1.786 1 .181 Likelihood Ratio 2.412 1 .120 Fisher's Exact Test 149 090 N of Valid Cases 100

a Computed only for a 2x2 table b 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

16.72.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

110

Lampiran 13

PEMBAGIAN NILAI PENDAPATAN, PENGETAHUAN, SIKAP, TINDAKAN

Responden Tingkat Pendapatan pengetahuan sikap tindakan

1 rendah rendah baik buruk 2 rendah tinggi baik baik 3 rendah rendah baik baik 4 rendah tinggi buruk buruk 5 rendah tinggi baik baik 6 rendah tinggi baik baik 7 tinggi tinggi buruk baik 8 rendah tinggi buruk baik 9 rendah tinggi baik baik

10 rendah tinggi baik baik 11 rendah rendah baik buruk 12 rendah rendah baik baik 13 rendah rendah buruk buruk 14 rendah tinggi baik baik 15 tinggi tinggi baik baik 16 rendah rendah buruk buruk 17 rendah rendah baik buruk 18 tinggi tinggi baik baik 19 tinggi rendah buruk buruk 20 rendah tinggi baik baik 21 rendah rendah buruk buruk 22 rendah tinggi baik baik 23 rendah rendah buruk buruk 24 rendah rendah baik baik 25 rendah rendah baik buruk 26 rendah rendah baik buruk 27 rendah tinggi baik baik 28 rendah rendah baik buruk 29 rendah tinggi baik baik 30 tinggi tinggi buruk buruk 31 rendah rendah baik baik 32 rendah tinggi baik buruk 33 rendah tinggi buruk buruk 34 rendah rendah buruk buruk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

111

35 tinggi rendah buruk buruk 36 rendah tinggi baik baik 37 rendah tinggi baik baik 38 rendah rendah buruk buruk 39 rendah tinggi baik baik 40 tinggi tinggi baik baik 41 rendah tinggi baik baik 42 rendah rendah buruk baik 43 tinggi tinggi baik baik 44 rendah rendah baik buruk 45 tinggi tinggi baik baik 46 rendah tinggi buruk buruk 47 rendah rendah buruk baik 48 tinggi tinggi buruk buruk 49 rendah tinggi buruk buruk 50 rendah rendah buruk buruk 51 rendah rendah baik baik 52 rendah tinggi buruk buruk 53 rendah rendah buruk buruk 54 tinggi rendah buruk buruk 55 tinggi rendah buruk buruk 56 rendah tinggi baik buruk 57 rendah tinggi baik baik 58 rendah tinggi baik baik 59 tinggi rendah buruk baik 60 rendah rendah buruk buruk 61 tinggi rendah buruk buruk 62 tinggi rendah buruk buruk 63 tinggi tinggi baik baik 64 rendah tinggi baik baik 65 rendah rendah buruk buruk 66 rendah rendah baik buruk 67 rendah rendah buruk buruk 68 rendah tinggi baik baik 69 tinggi rendah buruk baik 70 tinggi rendah baik buruk 71 tinggi rendah buruk baik 72 rendah rendah buruk buruk 73 rendah tinggi baik baik 74 rendah rendah buruk buruk 75 rendah rendah buruk baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

112

76 rendah rendah buruk buruk 77 rendah tinggi baik baik 78 rendah tinggi baik baik 79 tinggi rendah buruk buruk 80 rendah rendah buruk baik 81 tinggi tinggi baik baik 82 tinggi rendah buruk baik 83 rendah rendah buruk buruk 84 tinggi tinggi baik baik 85 tinggi tinggi baik baik 86 tinggi tinggi baik baik 87 tinggi tinggi baik baik 88 tinggi tinggi buruk baik 89 tinggi tinggi buruk buruk 90 tinggi tinggi baik baik 91 tinggi tinggi baik baik 92 rendah rendah buruk buruk 93 tinggi tinggi baik baik 94 tinggi rendah buruk buruk 95 tinggi rendah buruk baik 96 tinggi tinggi baik baik 97 tinggi rendah buruk buruk 98 tinggi tinggi baik baik 99 tinggi rendah buruk baik

100 tinggi tinggi baik baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

113

Lampiran 14

ALGORITMA PENENTUAN METODE ANALISIS DATA PENELITIAN

PANEL A

Is there an

Independent

Primary

Variables

No Discrete Go to Panel C

Independent

Variable

Go to Panel D

Yes Continuous

Data Reported as Percents or Proportions? #

Number of Discrete

Independent Variables

Discrete

Yes

Dependent

Variable D/C ?

Z-test of Proportions

Chi Square Test

One or two

More than twoNo

Continuous Go to

Panel B

Go to

Panel C

Discrete Note :

# For example, the survival rate for Group A was 50% and 36% for Group C

route

Continuous

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

114

PANEL C

Discrete Independent Variables Discrete Dependent Variables

Discrete Variables Without One Independent Variables

Third Discrete Level ? Mantel-Haenszel Chi Square

Paired Data? Size of Contingency Table

McNemar Test

Cochran’s Q Test

Yes

No

Yes

No empty cells and all expected values > 5

No

Fisher Exact Test

2 x 2 Matrix

Larger than a 2 x 2 Matrix

No

Yes

Size of Contingency Table

Yate’s Chi Square2 x 2 Matrix

Chi Square Test of Independence

Larger than a 2 x 2 Matrix

Note :

route

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

115

Lampiran 15

TABEL KECENDERUNGAN JAWABAN RESPONDEN

Pernyataan pengetahuan

Pernyataan sikap

Pernyataan tindakan

P N

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII Rata-rata

%

1 - - 5 25 5 1 7 1 1 - 1 5 20 5,47 5,47 2 - - 20 16 4 - 10 7 - 1 3 4 13 6 6 3 52 69 57 49 56 38 59 54 38 38 43 55 57 51,15 51,15 4 48 31 18 10 35 61 24 38 61 61 53 36 10 37,38 37,38

N XIV XV XVI XVII XVIII XIX XX Rata-

rata %

1 5 2 1 - 2 - 5 2,14 2,14 2 4 6 1 12 2 2 20 8,14 8,14 3 71 48 59 69 70 47 63 61 61 4 10 44 39 19 26 51 12 28,72 28,72

PN XXI XXII XXIII XXIV XXV XXVI XXVII XXVIII XXIX Rata-rata

%

1 2 3 - 5 1 2 - - 2 1,67 1,67 2 - 7 7 30 1 2 1 1 22 7,89 7,89 3 70 75 69 53 65 71 67 55 54 64,33 64,334 28 15 24 12 33 25 32 44 22 26,11 26,11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Di tengah perjalanan, ternyata banyak manfaat yang dapat dipetik dari program ... Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)………………

116

BIOGRAFI PENULIS

Theresia Elvira Yosi Ariani merupakan anak kedua dari

pasangan M. P. Murbowo, BA dan Christina S. M. Lahir di

Manokwari, Papua pada tanggal 2 Oktober 1987. Penulis telah

menyelesaikan pendidikan di TK Kutilang Manokwari pada tahun

1991-1993, SDN Yos Sudarso 1 Manokwari pada tahun 1993-1999,

SLTP Marsudirini Marganingsih Muntilan pada tahun 1999-2002, dan

SMU Santa Maria Yogyakarta pada tahun 2002-2005. Kemudian

penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2005 dan

menyelesaikan masa studi pada tahun 2009. Selama menempuh kuliah, penulis aktif dalam

beberapa kegiatan kepanitiaan, antara lain : Panitia Bakti Sosial 5 agama pasca gempa di Mlese

Klaten sebagai seksi konsumsi tahun 2006, Panitia perayaan Jumat Agung di Kapel Paingan

sebagai seksi konsumsi tahun 2007, Panitia Bakti Sosial dan Relaunching Apotek Sanata

Dharma tahun 2008, Peserta Paduan Suara Fakultas Farmasi “Veronika” tahun 2005-2008, ikut

serta dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan dalam rangka

memperingati Dies Natalis ke-53 Universitas Sanata Dharma tahun 2008, dan ikut serta dalam

kegiatan Pengabdian Masyarakat tahun 2008.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI