plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · studi kasus pada siswa kelas xi ips 1 sma...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Arnon SambaNIM : 051334009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk :
Tuhan Yesus Jureselamatku
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
Bapak , Ibuku tercinta dan Ibu A.Pertiwi
Kakak - Adikku yang ku kasihi dan kusayangi
Semua teman-temanku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Masa sulit adalah masa yang paling menuntut pembuktian dari kemampuan kita untuk memperbaiki diri karena Target itu tumbuh, bukan ukurannya tapi pencapaiannya………
A successful person is one who can lay a firm foundation with the bricks that others throw at him.
David Brinkley
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)
Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
ARNON SAMBAUniversitas Sanata Dharma
Yogyakarta2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi dengan pokok bahasan jurnal umum melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Komponen-komponen utama dalam pembelajaran kooperatif tipe TGTadalah presentasi materi, pembagian kelompok, games, turnamen, dan penghargaan kepada kelompok. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan kelas, lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran, instrumen pengamatan kelas, lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok, dan instrumen refleksi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 1. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut tampak darinilai pre test dan post test yang dicapai oleh siswa. Rata-rata peningkatan nilai kelas adalah 2,10 atau 30%. Pada saat pre test rata-rata skor siswa dalam kelas mencapai 4,91 sedangkan rata-rata skor siswa setelah post test naik menjadi 7,01. Nilai post testsiswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang dituntut oleh SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yaitu 70. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pembelajaran akuntansi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE BENEFIT OF THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING METHOD TYPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT (TGT) ON ACCOUNTING SUBJECT TO INCREASE STUDENTS ACHIEVEMENT
A Case Study on the Students of XI IPS 1 Pangudi Luhur Senior High School Yogyakarta
ARNON SAMBASanata Dharma University
Yogyakarta2011
This research aims to assess the increasing achievement of the students in accounting subject after the application cooperative learning method type Teams Games Tournament (TGT).
The research was carried out in Pangudi Luhur Senior High School Yogyakarta. The subject of the research was the student of XI IPS 1. The main components of cooperative learning type TGT are: material presentation, group division, games, tournament, and reward to the groups. This class action research consists of four phases: planning, implementation, observation, and reflection. The data collection was conducted by applying teacher activity observation sheet, student activity observation sheet, class activity observation sheet, observation sheets of the teachers’ activities in teaching-learning process, the instruments of the class observation, observation sheets of the students’ activities on the group, and the instruments of the reflection. The collected data were analyzed by applying the descriptive analysis and comparative analysis.
Based on the result of the analysis result, it is concluded that: the application of cooperative learning method type Teams Games Tournament (TGT) increases the achivement of XI IPS 1 students in the accounting subject. The progress is displayed in the increasing score between pretest and post test. The class performed average progress is 2,10 or 30%. The average score of the class during pre-test is 4,91 whereas the average score of the post-test increases to 7,01. The student’s progress has fulfilled the Minimum Standard Competency of Pangudi Luhur Senior High School Yogyakarta which requires average of 70. The result shows that cooperative learning method type Teams Games Tournament (TGT) on accounting subject increases the achievements of XI IPS 1 Pangudi Luhur Senior High School Yogyakarta students.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha
Kasih atas segala limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Skripsi ini berjudul “ Peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament
(TGT)”. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.
Penulisan Skripsi ini terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak
yang telah berkenan membimbing, membantu, dan memotivasi penulis. Untuk itu
dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
4. Ibu Benedecta Indah Nugraheni S.Pd., S.I.P., M.Pd. selaku dosen pembimbing
yang dengan penuh pengertian dan ketulusan hati memberikan bimbingan,
kritik, saran serta motivasi dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi ini.
6. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. selaku dosen penguji yang
telah memberikan masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Bapak Drs. Djoko Wicoyo, M.S. yang telah menyempurnakan abstrak dalam
bahasa inggris.
8. Dosen-dosenku yang baik : ”Pak Wid, Pak Ruby, Pak Bambang, Bu Cornel, Bu
Catur” terimakasih atas ilmu dan didikan yang telah diberikan pada saya selama
ini.
9. Staff sekretariat Pendidikan Akuntansi : Mbak Aris dan Bapak Wawiek atas
bantuan dalam mengurusi kepentingan-kepentingan mahasiswa.
10. Kepala Sekolah Pangudi Luhur Yogyakarta serta Pak FX. Eka Wibawa, S.Pd
selaku guru yang telah membantu dalam penelitian ini.
11. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Sampe Samba dan Ibu Marthina R.P). Tiada
kata dan tindakan yang mampu membalas semua kasih sayang, doa, dan
perhatian kalian kepadaku.
12. Kakak dan Adikku, terima kasih atas segala doa dan dukungan sehingga
penulis tetap semangat mengerjakan skripsi ini.
13. Bapak Yohanes Suhartono dan (†) Ibu Antonia Pertiwi ,terima kasih untuk
segala perhatian, nasihat, dukungan moril.
14. Maria Goretti, Blasius Denny Fernantya, dan Hungke, terima kasih untuk segala
perhatiannya.
15. Theresia Avilla Lisa Kurniastuti yang selalu memberikan cinta, kasih, saran dan
bantuannya sehingga aku dapat menyelesaikan skripsi ini.
16. Melania Yoshe dan Kasiyem (Rini) yang telah membantu dalam pelaksanaan
penelitian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas .......................................... 9
B. Pengertian Pembelajaran Kooperatif............................................. 14
C. Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament ......... 18
D. Prestasi Belajar.............................................................................. 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
E. Akuntansi ..................................................................................... 28
F. Kerangka Teoritik ......................................................................... 30
G. Hipotesis ....................................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................. 32
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 32
1. Lokasi Penelitian ..................................................................... 32
2. Waktu Penelitian ...................................................................... 32
C. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................ 33
1. Subjek Penelitian ..................................................................... 33
2. Objek Penelitian ....................................................................... 33
D. Prosedur Penelitian ....................................................................... 33
1. Kegiatan Pra Penelitian ........................................................... 33
2. Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 34
E. Instrumen Penelitian...................................................................... 38
1.Instrumen pra penelitian............................................................. 38
2. Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 40
F. Pengumpulan dan Analisis Data ................................................... 41
1. Pengumpulan Data.................................................................... 41
2. Proses Pengumpulan Data dan Pembagian Tugas.................... 42
G. Teknik Analisis Data..................................................................... 43
1. Analisis Deskriptif .................................................................... 43
2. Analisis Komparatif.................................................................. 43
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Tujuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta .................. 45
1. Visi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ..................................... 45
2. Misi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta..................................... 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
3. Tujuan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta................................. 45
B. Sistem Pendidikan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta................... 46
C. Kurikulum SMA ........................................................................... 48
D. Organisasi Sekolah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta................. 49
E. Sumber Daya Manusia SMA Pangudi Luhur Yogyakarta............ 59
F. Siswa SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ....................................... 59
G. Kondisi Fisik, Lingkungan dan Fasilitas
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.................................................. 61
H. Proses Belajar Mengajar SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ......... 64
I. Fasilitas Pendidikan dan Latihan .................................................. 65
J. Majelis Sekolah/Dewan Sekolah/ Komite Sekolah....................... 67
K. Hubungan antara Satuan Pendidikan
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dengan Instansi Lain ............... 68
L. Usaha Meningkatkan Kualitas Lulusan ........................................ 70
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian ...................................................................... 72
1. Observasi Pra penelitian ........................................................... 72
2. PelaksanaanPenelitian………………………………………… 84
B. Analisis Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan
Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe TGT....................................................................................... 102
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 103
B. Keterbatasan Penelitian............................................................... 105
C. Saran............................................................................................ 105
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 107
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Proses Pengumpulan Data dan Pembagian Tugas ........................ 42
Tabel 3.2 Indikator Keberhasilan Tingkat Perkembangan Prestasi Belajar
Siswa pada Siklus I dan Siklus ..................................................... 44
Tabel 4.1 Yayasan Pangudi Luhur ................................................................ 50
Tabel 4.2 Jumlah Siswa Tiap Rombongan Belajar ....................................... 60
Tabel 4.3 Jumlah Siswa Tiap Kelas .............................................................. 60
Tabel 4.4 Fasilitas Sekolah ........................................................................... 65
Tabel 5.1 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru .................................... 74
Tabel 5.2 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa................................... 78
Tabel 5.3 Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran ................................. 80
Tabel 5.4 Aktivitas Guru Pada Pelaksanaan Penelitian ................................ 92
Tabel 5.5 Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Pelaksanaan Penelitian .......... 95
Tabel 5.6 Instrumen Pengamatan Kelas........................................................ 96
Tabel 5.7 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen
Pembelajaran dan Metode TGT..................................................... 98
Tabel 5.8 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran
dan Metode TGT ........................................................................... 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas................................................ 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Observasi Kegiatan Guru........................................... 136
Lampiran 2 Lembar Observasi Kegiatan Siswa ......................................... 138
Lampiran 3 Lembar Observasi Kegiatan Kelas.......................................... 140
Lampiran 4 Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Proses
Pembelajaran ........................................................................... 142
Lampiran 5 Instrumen Pengamatan Kelas.................................................. 144
Lampiran 6 Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam
Kelompok................................................................................ 146
Lampiran 7 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen
Pembelajaran dan Model TGT................................................ 147
Lampiran 8 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran
dan Model TGT ....................................................................... 148
Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................... 150
Lampiran 10 Analisis Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum
dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif tipe TGT................................................................ 164
Lampiran 11 Soal Pre Test........................................................................... 166
Lampiran 12 Soal Post Test .......................................................................... 168
Lampiran 13 Format Skor Kelompok........................................................... 172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun 2006 (KTSP), mata
pelajaran ekonomi membahas dua hal yang berbeda yaitu ekonomi dan
akuntansi. Materi ekonomi dipelajari siswa pada kelas I semester gasal dan
genap, kelas II semester gasal, kelas III semester genap. Sementara materi
akuntansi dipelajari siswa pada kelas II semester genap, dan kelas III semester
gasal. Mata pelajaran ini merupakan salah satu mata pelajaran yang termasuk
dalam Ujian Nasional (UNAS). Oleh karenanya siswa seharusnya dapat
memahami materi mata pelajaran ini dengan baik.
Pengecekan indikator dilakukan oleh guru setelah guru selesai
menjelaskan satu kompetensi dasar atau satu indikator dengan memberi
ulangan. Pemberian ulangan ini tergantung pada keluasan materi yang dituntut
dalam kurikulum. Siswa dituntut untuk dapat menguasai kompetensi-
kompetensi yang sudah ditetapkan dalam setiap jenjang pendidikan.
Kompetensi merupakan kebulatan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
dapat didemonstrasikan, ditunjukkan atau ditampilkan oleh siswa sebagai hasil
belajar. Untuk mencapai kompetensi itu, penekanan dalam pembelajaran
adalah terciptanya atau ditingkatkannya serangkaian kemampuan dan potensi
siswa agar bisa mengantisipasi aneka tantangan kehidupannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang dituntut oleh SMA Pangudi
Luhur rata rata adalah 70. Nilai rata rata tersebut diperoleh dari nilai
ketuntasan masing-masing indikator yang penyusunannya sesuai dengan
panduan yang ada di KTSP. Namun demikian, nilai ini masih di bawah nilai
yang disyaratkan oleh Diknas yaitu 75. Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan peneliti pada tanggal 27 Juli 2010 dikelas XI IPS 1 SMA Pangudi
Luhur Yogyakarta, setiap siswa mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Karakteristik tersebut tergolong dalam tiga kelompok, yaitu siswa berprestasi
tinggi, siswa berprestasi sedang, dan siswa berprestasi rendah. Demikian pula
untuk motivasinya, ada yang mempunyai motivasi tinggi, motivasi sedang,
dan ada pula yang mempunyai motivasi rendah. Pada saat berdiskusi dengan
guru pengampu masalah yang dihadapi oleh guru yaitu mencari metode yang
sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran akuntansi. Selain itu kebanyakan
siswa kurang serius dan kurang fokus ketika mengikuti pelajaran akuntansi.
Ini bisa dilihat ketika pelajaran berlangsung, kebanyakan siswa ngobrol
dengan teman duduknya, ada yang sibuk menggambar, bermain, bahkan ada
siswa yang tidur ketika guru sedang menjelaskan materi. Siswa-siswanya juga
kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Refleksi yang dilakukan oleh guru menunjukkan beberapa kemungkinan
penyebab kekurangpahaman siswa terhadap materi akuntansi, yaitu:
1. Materi akuntansi merupakan materi yang cukup abstrak
Guru sudah berusaha untuk menjelaskan materi secara perlahan-
lahan dan memberikan contoh-contoh yang nyata. Namun demikian, usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
guru tersebut tampaknya belum membuahkan hasil. Tampaknya siswa
belum mengalami langsung terkait contoh-contoh yang diberikan oleh
guru. Sehingga, walaupun guru memberikan contoh yang riil, namun bagi
siswa tetap saja abstrak.
2. Logika siswa kurang dilatih dengan baik
Apabila guru tidak dapat menyampaikan dengan baik materi
akuntansi, maka materi akuntansi merupakan materi yang sungguh
abstrak. Siswa belajar dengan tingkat abstraksi yang tinggi. Hal ini
disadari karena siswa belum pernah bekerja di bidang akuntansi. Siswa
hanya pernah mendengar cerita bagaimana seorang bekerja di bidang
akuntansi.
Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Dale yang
mengemukakan bahwa penyampaian materi dengan menggunakan
ceramah menuntut siswa untuk memiliki abstraksi yang tinggi. Di samping
itu, apabila guru menyampaikan materi dengan menggunakan metoda
ceramah maka siswa hanya dapat menyerap 5% dari materi yang
disampaikan. Abstaksi yang tinggi menuntut kemampuan logika yang
baik. Apabila logika siswa kurang baik, maka siswa kurang dapat
memahami hal-hal yang abstrak.
3. Siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran
Keaktifan siswa akan memberikan dampak pada pemahaman
materi yang lebih baik. Seperti yang ditunjukkan oleh kerucut Dale, siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
yang semakin aktif dalam proses pembelajaran akan memahami materi
yang disampaikan oleh guru lebih banyak daripada siswa yang tidak aktif.
Dalam kerucut Dale, siswa memahami materi dengan baik apabila siswa
mengajar temannya sendiri. Thomas (Arif,1994:76) mengemukakan bahwa
apabila siswa belajar dengan cara mengajarkan materi pada temannya
maka siswa tersebut akan dapat menyerap materi 90%. Tampak bahwa
keaktifan siswa diperlukan untuk memahami materi.
Namun demikian, banyak guru yang melakukan pembelajaran
dengan cara tradisional (ceramah). Beberapa alasan guru tidak mau
menggunakan metoda lain khususnya di kelas XII adalah bahan pelajaran
tidak selesai. Sementara itu, guru dituntut untuk menyiapkan siswa agar
dapat mengerjakan ujian nasional. Di pihak lain, bahan yang diujikan
dalam ujian nasional mencakup keseluruhan materi. Atas dasar ini, guru
jarang melakukan pembelajaran yang mengaktifkan siswa karena khawatir
bahan yang dituntut dalam kurikulum tidak selesai. Hal ini akan berakibat
pada ketidakmampuan siswa dalam mengerjakan soal ujian nasional.
4. Siswa kurang mendapat kesempatan untuk mengekspresikan
pengetahuannya
Metoda teacher centered mengurangi ruang gerak siswa untuk
dapat mengekspresikan pengetahuan yang dimiliki. Dalam metoda
pembelajaran ini, guru menjadi pusat dalam pembelajaran. Siswa tidak
menjadi subjek pembelajaran melainkan objek pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Gambar 1. Piramida Pembelajaran Dale
5. Siswa kurang termotivasi dalam pembelajaran akuntansi
Disadari, bahwa jurusan IPS merupakan jurusan “kelas dua” atau
jurusan yang kurang diminati oleh para siswa. Siswa lebih memilih jurusan
IPA karena jurusan IPA ini dianggap bergengsi, siswa yang pandailah
yang dapat masuk jurusan IPA dibandingkan jurusan IPS. Kondisi
semacam ini menyebabkan siswa kurang tertarik dan termotivasi untuk
belajar.
Untuk memecahkan masalah kurangnya pemahaman siswa terhadap
materi akuntansi, maka perlu dicari akar permasalahan yang ada. Dari hasil
diskusi dengan guru, akar permasalahan yang mungkin menjadi penyebab
kurangnya pemahaman siswa adalah keaktifan siswa dalam pembelajaran
rendah. Oleh karenanya, guru perlu mencoba memberikan materi
pembelajaran dengan menggunakan berbagai metoda pembelajaran yang
variatif dan menuntut keterlibatan siswa yang tinggi sehingga siswa aktif
Sumber: http:www. dale`s.cone. cohesion.ohio-state.edu, dalamWidharyanto, 2003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
dalam pembelajaran dan pembelajaran berlangsung dengan menyenangkan.
Beberapa metoda pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru untuk
memahamkan materi di antaranya adalah: Metode Diskusi, Metode
Pengamatan (observasi), Metode Simulasi, Metode Pemecahan Masalah,
Metode Pemberian Tugas, Metode Kerja Kelompok. Sementara pendekatan
yang dapat dilakukan oleh guru di antaranya adalah Pendekatan Pembelajaran
Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Pendekatan Sistem,
Pendekatan Pemecahan Masalah (Problem Solving), Pendekatan
Inquiry/Discovery, Pendekatan Proses, Pendekatan Keterampilan Proses,
Pendekatan Lingkungan (Environmental). Adapun model pembelajaran yang
memungkinkan siswa dapat menguasai materi pada tingkat penguasaan yang
relatif sama atau sejajar adalah model pembelajaran kooperatif yang terbagi
atas lima yaitu : Student Teams Achievement Divisions (STAD, Teams Games
Tournaments (TGT), Jigsaw, Learning Together, Group Investigation.
Bentuk pembelajaran kooperatif yang paling tua dan yang cukup
menarik untuk digunakan adalah model pembelajaran Teams Games
Tournaments (TGT). Metode pembelajaran ini merupakan salah satu model
pembelajaran yang relatif mudah untuk diterapkan dalam kegiatan belajar
mengajar di dalam suatu kelas, maka peneliti memilih model pembelajaran
Teams Games Tournament untuk memecahkan permasalahan utama yang
sesuai dengan akar permasalahan yang ada. Mengingat penyebab utama
adalah keaktifan siswa dalam pembelajaran rendah, maka diduga model
pembelajaran ini dapat meningkatkan keaktifan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merasa tertarik untuk
melakukan penelitian tindakan kelas ini dengan judul: Peningkatan Prestasi
Belajar Akuntansi Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Games Tournament.
B. Rumusan masalah
Penelitian ini dirancang untuk menjawab masalah penelitian: apakah
model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) dapat
meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 1 SMA Pangudi
Luhur Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan permasalahan pembelajaran
akuntansi di kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yaitu
peningkatan prestasi belajar akuntansi.
D. Manfaat Penelitian:
1. Bagi Siswa
Siswa dapat termotivasi untuk belajar akuntansi sehingga prestasi belajar
akuntansi siswa dapat meningkat.
2. Bagi Guru
Guru memiliki pengalaman dalam menentukan strategi pembelajaran yang
tepat untuk membelajarkan akuntansi kepada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Bagi Peneliti
Sebagai calon guru, peneliti dapat memanfaatkan dan menerapkan metode
pembelajaran kooperatif dalam proses belajar mengajar yang sesuai dengan
tuntutan pendidikan saat ini yaitu yang berpusat pada siswa.
4. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan dampak pada peningkatan mutu
pembelajaran di sekolah yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas
sekolah.
5. Bagi Universitas
Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian
selanjutnya berkaitan dengan terapan strategi pembelajaran serta aktivitas
pengajaran di lapangan yang diperlukan dalam mempersiapkan tenaga
pendidik dan meningkatkan kerjasama antara universitas dan sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian oleh sekelompok guru
untuk dapat mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran mereka, dan
belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu
gagasan perbaikan dalam praktik pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh
nyata dari upaya itu (Wiriaatmadja, 2007:13). Sedangkan Aqib (2007:12)
mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas atau yang disebut classroom
action research mengandung tiga pengertian yang dapat diterangkan, yaitu:
1. Penelitian
Kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi
tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk
meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi
peneliti.
2. Tindakan
Sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu,
yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
3. Kelas
Sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang
sama dari seseorang guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Pendapat lain dikemukakan oleh Susento (2007:1) bahwa
penelitian tindakan kelas merupakan bentuk khusus dari penelitian tindakan.
Kekhususannya terletak pada: (1) situasi sosial yang dimaksud adalah situasi
kelas, dan (2) tindakan atau praktik yang dimaksud adalah pembelajaran
dalam kelas tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa konsep
penelitian tindakan kelas ditujukan untuk memperbaiki suatu proses
pembelajaran untuk dapat meningkatkan keaktifan peserta didik, sesuai
dengan kurikulum yang ada saat ini. Website PPPG Tertulis Bandung
(Susento, 2007:1) menyatakan bahwa ada dua karakteristik dari penelitian
tindakan kelas, yaitu:
1. Permasalahan yang diangkat untuk dipecahkan melalui PTK harus selaluberangkat dari persoalan praktik pembelajaran sehari-hari yang dihadapi guru. Oleh karena itu, PTK dapat dilaksanakan jika guru sejak awal memang menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses dan hasil pembelajaran yang ia hadapi di kelas. Kemudian dari persoalan itu, guru menyadari pentingnya persoalan tersebut untuk dipecahkan secara profesional.
2. PTK diindikasikan oleh adanya tindakan-tindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. Oleh karena itu, ciri khas PTK terletak pada adanya tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang ada.
Dilakukannya sebuah penelitian dikarenakan terdapat suatu
problema yang harus dipecahkan dan bukan tidak mungkin tidak ada manfaat
yang dapat diperoleh. Begitu juga dengan penelitian tindakan kelas. Dalam
Website PPPG Tertulis Bandung (Susento, 2007:3) dijelaskan beberapa
manfaat dari PTK, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
1. Inovasi Pembelajaran
Dalam inovasi pembelajaran guru perlu selalu mencoba untuk mengubah,
mengembangkan, dan meningkatkan gaya mengajarnya agar mampu
melahirkan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kelasnya.
Dalam konteks ini, guru selalu berhadapan dengan siswa yang berbeda
dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu, jika guru melakukan PTK dari
kelasnya sendiri, dan berangkat dari persoalannya sendiri, dan kemudian
menghasilkan solusi terhadap persoalan tersebut, maka secara tidak
langsung telah terlibat dalam proses inovasi pembelajaran.
2. Pengembangan Kurikulum di Sekolah dan di Kelas
Untuk kepentingan pengembangan kurikulum pada level kelas, PTK akan
sangat bermanfaat sebagai salah satu sumber masukan. Hal ini terjadi
karena, proses reformasi kurikulum secara teoritik tidak netral. Sebaliknya
proses tersebut akan dipengaruhi oleh gagasan-gagasan yang saling
berhubungan mengenai hakikat pendidikan, pengetahuan, dan pengajaran.
PTK dapat membantu guru untuk dapat lebih memahami hakikat tersebut
secara empirik dan bukan sekedar pemahaman yang bersifat teoritik.
3. Peningkatan Profesionalisme Guru
Guru yang profesional, tidak akan merasa enggan melakukan berbagai
perubahan dalam praktik pembelajaran sesuai dengan kondisi kelasnya.
PTK merupakan salah satu media yang dapat digunakan oleh guru untuk
memahami apa yang terjadi di kelas, dan kemudian meningkatkannya
menuju ke arah perbaikan-perbaikan secara profesional. Guru yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
profesional perlu melihat dan menilai sendiri secara kritis terhadap praktik
pembelajarannya di kelas. Dengan melihat unjuk kerjanya sendiri,
kemudian merefleksikan, dan lalu diperbaiki, guru pada akhirnya akan
mendapat otonomi secara profesional.
Dalam tahap PTK dilakukan kegiatan-kegiatan yang membentuk
siklus. Tiap-tiap siklus terdiri dari empat langkah sebagai berikut (Susento,
2007:5):
1. Perencanaan Tindakan
Menyusun rencana tindakan untuk menguji secara empiris hipotesis
tindakan. Rencana tindakan mencakup semua langkah tindakan secara
rinci, segala keperluan untuk melaksanakan tindakan, dan berbagai
kendala yang mungkin timbul beserta cara mengatasinya.
2. Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan semua rencana tindakan dalam proses pembelajaran di
kelas.
3. Observasi Tindakan
Mengamati pelaksanaan tindakan. Observasi bertujuan untuk
mengumpulkan data yang berisi tentang pelaksanaan tindakan dan
dampaknya terhadap proses dan hasil pembelajaran. Dalam melaksanakan
observasi, guru bisa dibantu oleh pengamat luar (teman sejawat atau orang
yang berkompeten).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
4. Refleksi Terhadap Tindakan
Memproses data yang diperoleh dari observasi tindakan. Data yang
diperoleh ditafsirkan, dianalisis dan disimpulkan. Refleksi dapat dilakukan
guru dengan bantuan pengamat atau orang lain yang berkompeten.
Berdasarkan hasil refleksi kemudian dilakukan evaluasi terhadap tindakan,
yaitu untuk menilai sejauh mana tindakan telah dapat mengatasi masalah,
maka tahap PTK selesai. Jika tindakan belum dapat mengatasi masalah,
maka tahap PTK masih dilanjutkan ke siklus kegiatan yang baru (Lihat
pada gambar halaman 14).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Gambar 2.1
Model Penelitian Tindakan Kelas
B. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Menurut Slavin (Solihatin dan Raharjo, 2007:4) cooperative
learning adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri
dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen.
Sedangkan menurut Lie (2007:12), sistem pengajaran yang memberi
kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa
Pelaksanaan
Tindakan
ObservasiPerencanaan
Tindakan
Refleksi
Pelaksanaan
Tindakan
ObservasiPerencanaan
Ulang
Refleksi
SIKLUS I
SIKLUS II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dalam tugas-tugas yang terstruktur disebut sebagai sistem “pembelajaran
gotong-royong” atau cooperative learning. Dalam sisitem ini, guru bertindak
sebagai fasilitator. Pada dasarnya cooperative learning mengandung
pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau
membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam
kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja
sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri.
Cooperative learning juga dapat diartikan sebagai suatu struktur tugas
bersama dalam suasana kebersamaan di antara sesama anggota kelompok
(Solihatin dan Raharjo, 2007:4). Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah model pembelajaran yang melibatkan kelompok-kelompok
kecil terdiri dari dua orang atau lebih yang anggotanya bersifat heterogen,
dimana kerja sama kelompok sangat dibutuhkan.
Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur model
pembelajaran gotong royong harus diterapkan (Lie, 2007:31-35):
1. Saling Ketergantungan Positif
Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun
tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus
menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan
mereka. Dalam metode jigsaw, Aronson menyarankan jumlah anggota
kelompok dibatasi sampai dengan empat orang saja dan keempat anggota
ini ditugaskan membaca bagian yang berlainan. Keempat anggota ini lalu
berkumpul dan bertukar informasi. Selanjutnya, pengajar akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mengevaluasi mereka mengenai seluruh bagian. Dengan cara ini, mau
tidak mau setiap anggota merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan
tugasnya agar yang lain berhasil .
2. Tanggung Jawab Perseorangan
Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama. Jika tugas
dan pola penelitian dibuat menurut prosedur model pembelajaran
pembelajaran kooperatif, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab
untuk melakukan yang terbaik. Kunci keberhasilan metode kerja kelompok
adalah persiapan guru dalam penyusunan tugasnya. Dalam teknik jigsaw
yang dikembangkan Aronson misalnya, bahan bacaan dibagi menjadi
empat bagian dan masing-masing siswa mendapat dan membaca satu
bagian. Dengan cara demikian, siswa yang tidak melaksanakan tugasnya
akan diketahui dengan jelas dan mudah.
3. Tatap Muka
Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan
berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk
membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Inti dari sinergi
adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi
kekurangan masing-masing.
4. Komunikasi Antar Anggota
Pembelajar perlu diberitahu secara eksplisit mengenai cara-cara
berkomunikasi secara efektif seperti bagaimana caranya menyanggah
pendapat orang lain tanpa harus menyinggung perasaan orang tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Tidak ada salahnya mengajar siswa beberapa ungkapan positif atau
sanggahan dalam ungkapan yang lebih halus.
5. Evaluasi Proses Kelompok
Waktu evaluasi tidak perlu diadakan setiap kali ada kerja kelompok, tetapi
bisa diadakan selang beberapa waktu setelah beberapa kali pembelajar
terlibat dalam kegiatan pembelajaran pembelajaran kooperatif. Format
evaluasi bisa bermacam-macam, bergantung pada tingkat pendidikan
siswa.
Ada lima tipe pembelajaran kooperatif (Slavin, 1995:5-7):
1. Student Teams Achievment Division (STAD)
STAD merupakan tipe pembelajaran kooperatif dimana pelajar berkelompok mengerjakan soal latihan dalam lembar kerja. Tiap kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang, yang terdiri dari seseorang yang berkemampuan rendah, seorang berkemampuan tinggi, dan sisanya berkemampuan sedang. Setelah semua kelompok selesai bekerja, pengajar memberi kunci jawaban soal dan meminta mereka memeriksa hasil kerja. Kemudian pengajar mengadakan kuis.
2. Teams Games Tournament (TGT)
Model TGT hampir sama dengan STAD. Siswa dikelompokkan secara heterogen, setiap kelompoknya terdiri dari 4 sampai 5 orang. Guru memulai dengan mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian siswa bekerja di dalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok menuntaskan pelajaran tersebut. Namun kuis dalam STAD diganti dengan turnamen. Dalam turnamen ini siswa bertanding dengan anggota kelompok lain yang mempunyai kemampuan serupa. Dari turnamen inilah tiap anggota kelompok akan mendapat skor yang akan disumbangkan pada kelompoknya. Kemudian skor-skor ini akan dirata-rata untuk menentukan skor kelompok. Skor kelompok yang diperoleh akan menentukan penghargaan kelompok.
3. Jigsaw
Jigsaw merupakan tipe pembelajaran kooperatif dimana kelompok dibentuk secara heterogen yang terdiri dari 5-6 orang, tiap-tiap pelajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
mempelajari satu bagian materi pelajaran dan kemudian menjelaskan bagian itu kepada semua anggota kelompok. Kemudian pengajar mengadakan ulangan/kuis.
4. Learning Together
Tipe learning together merupakan tipe pembelajaran kooperatif dimana pelajar melakukan presentasi bahan kuliah. Setelah itu pelajar dalam kelompok heterogen terdiri dari 4 sampai 5 orang mengerjakan satu lembar kerja. Pengajar menilai hasil kerja kelompok. Pelajar kemudian secara individual mengerjakan kuis yang dinilai oleh pengajar sebagai hasil kerja individual.
5. Group Investigation
Tipe group investigation merupakan tipe pembelajaran kooperatif dimana tiap-tiap kelompok mempelajari satu bagian materi pelajaran dan kemudian menjelaskan materi itu kepada semua pelajar di kelas. Pelajar diharapkan menerima tanggung jawab yang besar untuk menentukan apa yang akan dipelajari, mengorganisasi kelompok mereka sendiri bagaimana cara menguasai materi dan memutuskan bagaimana mengkomunikasikan hasil belajar mereka kepada seluruh kelas.
C. Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)
Menurut Saco (Suhadi, 2008:1), dalam TGT siswa memainkan
permainan-permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh
skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru dalam
bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pelajaran. Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang
berkaitan dengan kelompok (identitas kelompok mereka). Menurut Suherman
(2008:1), penerapan model TGT adalah dengan cara mengelompokkan siswa
heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama bisa berbeda. Setelah memperoleh
tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan
diskusi. Usahakan dinamika kelompok kohesif dan kompak serta tumbuh rasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
kompetisi antar kelompok, suasana diskusi nyaman dan menyenangkan
seperti dalam kondisi permainan (games) yaitu dengan cara guru bersikap
terbuka, ramah, lembut, dan santun. Setelah selesai kerja kelompok, sajikan
hasil kelompok sehingga terjadi diskusi kelas.
Komponen dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT sebagai
berikut (Slavin 1995:84-88):
1. Presentasi Kelas
Materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar
diperkenalkan kepada siswa melalui pengajaran secara langsung yang
dipandu oleh guru. Selama guru menyampaikan materi, siswa harus
memperhatikan. Hal ini akan memudahkan siswa dalam memahami materi
dan mengerjakan soal-soal pada kegiatan belajar kelompok. Presentasi
materi oleh guru menurut Slavin (1995:77) mencakup tiga hal yaitu
pendahuluan, pengembangan dan memandu latihan.
a. Pendahuluan
Dalam pendahuluan guru menyampaikan kepada siswa apa yang akan
mereka pelajari hari itu dan mengapa hal itu penting dipelajari.
b. Pengembangan
1) Dalam menyampaikan materi guru tidak menyimpang dari materi
yang akan diujikan
2) Guru memperagakan konsep bisa dengan alat peraga
3) Guru menguji pemahaman siswa dengan mengajukan pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
4) Guru menjelaskan mengapa suatu jawaban benar dan mengapa suatu
jawaban salah, kecuali memang telah jelas
5) Segera berganti konsep jika siswa telah menangkap pengertian dari
materi yang disampaikan.
c. Memandu Latihan
1) Guru mengkondisikan siswa untuk menyiapkan jawaban terhadap
pertanyaan yang disampaikan oleh guru
2) Guru memanggil siswa secara acak, hal ini penting agar seluruh
siswa menyiapkan jawaban atas pertanyaan guru.
2. Kelompok (Teams)
Kelompok atau tim terdiri dari 4-5 orang siswa yang heterogen
berdasarkan kemampuan siswa. Selama kegiatan kelompok berlangsung,
masing-masing anggota kelompok bertugas mempelajari materi atau
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru pada lembar latihan dan
membantu teman satu kelompok menguasai materi pelajaran tersebut.
Sebelum memulai belajar kelompok, guru dapat menjelaskan beberapa
sikap yang perlu diterapkan kepada siswa agar kerja sama dalam
kelompok dapat berjalan dengan efektif. Pada waktu diskusi, seluruh
anggota kelompok hendaknya berbicara dengan suara pelan, tidak boleh
meninggalkan tugas selama bekerja dalam kelompok, mendiskusikan
jawaban secara bersama-sama, jika ada pertanyaan hendaknya bertanya
dahulu pada teman lain dalam kelompok sebelum bertanya pada guru,
membantu teman lain yang mengalami kesulitan. Selama siswa belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dalam kelompok, sebaiknya guru berkeliling kelas, memuji pekerjaan
siswa, memonitor pekerjaan siswa dan jalannya belajar kelompok.
3. Permainan (Games)
Permainan ini dirancang untuk mengetahui pemahaman siswa selama
mengikuti kelas presentasi dan belajar dalam kelompok. Permainan ini
berisi pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan materi sewaktu guru
menyajikan materi dan latihan kelompok. Permainan dilakukan di meja
turnamen oleh wakil dari masing-masing kelompok.
Permainan berupa pertanyaan yang dinomori pada selembar kertas,
seorang siswa mengambil nomor kartu dan mencoba menjawab pertanyaan
sesuai dengan nomor yang diambil itu kemudian mencocokan jawaban
bersama-sama dengan teman dalam satu meja turnamen.
4. Turnament (Tournament)
Turnamen dalam hal ini adalah suatu pertandingan antar anggota
kelompok yang berbeda. Turnamen diadakan sesudah guru menyajikan
materi dan siswa belajar dalam kelompok. Pada awal turnamen, guru
menugaskan siswa untuk pindah pada suatu meja turnamen yang sudah
ditentukan sebelumnya, penentuan meja turnamen dalam penelitian ini
didasarkan pada pengamatan oleh guru kelas dan hasil dari tes
sebelumnya. Dalam terdapat 5 meja turnamen yaitu meja I ada 4 siswa
dengan kemampuan tinggi, meja II ada 4 siswa dengan kemampuan
sedang, meja III ada 4 siswa dengan kemampuan sedang, meja IV ada 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
siswa dengan kemampuan rendah, dan meja V ada 2 siswa dengan
kemampuan rendah.
Jalannya turnamen adalah sebagai berikut: para siswa yang berada
di meja turnamen secara bergantian mengambil nomor kartu dan
menjawab pertanyaan sesuai dengan nomor kartu yaitu pertanyaan-
pertanyaan sesuai dengan materi yang telah dipelajari. Apabila siswa yang
mengambil nomor kartu tidak bisa menjawab pertanyaan, maka pertanyaan
bisa dilempar ke teman lain dalam satu meja turnamen sesuai dengan
urutan yang telah disepakati, dan yang benar dalam menjawab pertanyaan
berhak menyimpan kartu tersebut. Kartu yang telah didapat nantinya akan
dijadikan skor untuk penghargaan kelompok.
5. Penghargaan Kelompok
Kelompok mendapat sertifikat penghargaan dalam bentuk penghargaan
lainnya sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pemberian
penghargaan tiap kelompok dapat ditentukan berdasarkan skor kelompok
yang didapat dengan menjumlah poin yang didapat pada skor lembar
permainan setiap anggotanya, dan kemudian dicari skor rata-ratanya.
Menurut Alitalya (2010 : 2) model pembelajaran kooperatif tipe
TGT memiliki kelebihan dan kekurangan, antara lain:
1. Kelebihan TGT :
a. Keterlibatan siswa dalam belajar lebih tinggi.
b. Siswa menjadi bersemangat dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
c. Pengetahuan yang diperoleh siswa bukan semata-mata dari guru, tetapi
juga melalui konstruksi sendiri oleh siswa.
d. Dapat menumbuhkan sikap-sikap positif dalam diri siswa, seperti
kerjasama, toleransi, tanggung jawab, serta bias menerima pendapat
orang lain.
e. Melatih siswa mengungkapkan atau menyampaikan gagasan atau
idenya.
2. Kekurangan TGT :
a. Bagi para pengajar pemula, model ini membutuhkan waktu yang
banyak.
b. Membutuhkan sarana dan prasana yang memadai.
c. Dapat menumbuhkan suasana gaduh di kelas.
d. Siswa terbiasa dengan adanya hadiah.
D. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah kemampuan, keterampilan dan sikap
seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. Belajar adalah suatu aktivitas
mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, dan sikap (Winkel, 1991:16). Belajar berhubungan dengan
perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang
disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu,
dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar
kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
seseorang. Belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan
nyata, proses itu terjadi di dalam diri seseorang yang sedang mengalami
belajar.
Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:895)
adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh
mata pelajaran. Lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang
diberikan guru. Kegiatan pengukuran prestasi belajar siswa dilakukan antara
lain melalui ulangan, ujian, tugas, dan sebagainya (Masidjo, 1995:13).
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan
oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai/angka hasil tes yang
diberikan oleh guru. Keberhasilan dalam kegiatan yang disebut belajar akan
tampak dalam prestasi belajar yang diraihnya. Prestasi belajar dapat diketahui
dari hasil evaluasi belajarnya. Usaha untuk mengevaluasi hasil belajar,
biasanya dilakukan dengan mengadakan pengukuran dalam bentuk tertulis,
lisan maupun praktik yang kemudian diberi skor yang biasanya berwujud
angka. Hasil dari pengukuran ini merupakan informasi-informasi atau data
yang diwujudkan dalam bentuk angka-angka yang disebut prestasi belajar.
Faktor–faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat
digolongkan menjadi dua yaitu (Dimyati dan Mujiono, 1999 : 236-254):
a. Faktor Internal 1) Sikap Terhadap Belajar
Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang
sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan penilaian tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak, atau
mengabaikan kesempatan belajar.
2) Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong
terjadinya proses belajar. Motivasi ini dapat menjadi lemah.
Lemahnya motivasi, atau tiadanya motivasi belajar akan
melemahkan kegiatan belajar. Selanjutnya, mutu hasil belajar akan
menjadi rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa
perlu diperkuat terus menerus agar siswa memiliki hasil belajar yang
baik, yang pada akhirnya semakin meningkatkan motivasi
berprestasi.
3) Konsentrasi Belajar
Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian
pada pelajaran yang tertuju pada isi bahan belajar maupun proses
memperolehnya. Untuk memperkuat perhatian pada pelajaran, guru
perlu menggunakan bermacam-macam strategi belajar mengajar,
dan memperhitungkan waktu belajar serta selingan istirahat.
4) Mengolah Bahan Belajar
Mengolah bahan belajar merupakan kemampuan siswa untuk
menerima isi dan cara memperoleh ajaran yang dikembangkan di
berbagai mata pelajaran, sehingga lebih bermakna bagi siswa. Isi
bahan belajar berupa pengetahuan, nilai kesusilaan, nilai agama,
kesenian, serta keterampilan mental dan jasmani. Cara memperoleh
ajaran berupa bagaimana menggunakan kamus, daftar logaritma,
atau rumusan matematika.
5) Menyimpan Perolehan Hasil Belajar
Menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan
menyimpan isi pesan dan cara memperoleh pesan. Kemampuan
menyimpan tersebut dapat berlangsung dalam waktu yang pendek
(hasil belajar cepat dilupakan) dan waktu yang lama (hasil belajar
tetap dimiliki siswa). Proses belajar terdiri dari proses penerimaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
pengolahan, dan pengaktifan yang berupa penguatan serta
pembangkitan kembali untuk dipergunakan. Dalam kehidupan
sebenarnya tidak berarti semua proses tersebut berjalan lancar,
akibatnya proses penggunaan hasil belajar terganggu.
6) Menggali Hasil Belajar yang Tersimpan
Menggali hasil belajar yang tersimpan merupakan proses
pengaktifan pesan yang telah diterima. Dalam hal pesan baru, maka
siswa akan memperkuat pesan dengan cara mempelajari kembali,
atau mengkaitkannya dengan bahan lama. Dalam hal pesan lama,
maka siswa akan memanggil atau membangkitkan pesan dan
pengalaman lama untuk suatu unjuk hasil belajar.
7) Kemampuan Berprestasi
Kemampuan berprestasi merupakan suatu puncak proses belajar
yang membuktikan keberhasilan belajar dalam memecahkan tugas-
tugas belajar atau mentransfer hasil belajar. Kemampuan berprestasi
terpengaruh oleh proses penerimaan, pengaktifan, prapengolahan,
serta pemanggilan untuk pembangkitan pesan dan pengalaman.
8) Rasa Percaya Diri Siswa
Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak
dan berhasil. Dari segi perkembangan, rasa percaya diri dapat timbul
berkat adanya pengakuan dari lingkungan. Dalam proses belajar
diketahui bahwa unjuk prestasi merupakan tahap pembuktian
”perwujudan diri” yang diakui oleh guru dan rekan sejawat siswa.
Makin sering berhasil menyelesaikan tugas, maka semakin
memperoleh pengakuan umum, dan selanjutnya rasa percaya diri
semakin kuat.
9) Intelegensi dan Keberhasilan Belajar
Intelegensi adalah suatu kecakapan global atau rangkuman
kecakapan untuk dapat bertindak terarah, berpikir secara baik, dan
bergaul dengan lingkungan secara efisien. Kecakapan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
menjadi aktual bila siswa memecahkan masalah dalam belajar atau
kehidupan sehari-hari.
10) Kebiasaan Belajar
Dalam kegiatan sehari-hari ditemukan adanya kebiasaan belajar
yang kurang baik. Kebiasaan belajar tersebut antara lain: belajar
pada akhir semester, belajar tidak teratur, menyia-nyiakan
kesempatan belajar, bersekolah hanya untuk bergengsi, bergaya sok
menggurui atau bergaya minta ”belas kasih” tanpa belajar.
Kebiasaan-kebiasaan belajar tersebut disebabkan oleh ketidak
mengertian siswa pada arti belajar bagi diri sendiri. Hal ini dapat
diperbaiki dengan pembinaan disiplin membelajarkan diri.
11) Cita-cita Siswa
Cita-cita sebagai motivasi intrinsik perlu didikan yang harus dimulai
sejak sekolah dasar. Cita-cita merupakan wujud eksplorasi dan
emansipasi siswa.
b. Faktor Eksternal
1) Guru Sebagai Pembina Siswa Belajar
Guru adalah pengajar yang mendidik. Ia tidak hanya mengajar
bidang studi yang sesuai dengan keahliannya, tetapi juga menjadi
pendidik generasi muda bangsanya. Sebagai pendidik, ia
memusatkan perhatian pada kepribadian siswa, khususnya
berkenaan dengan kebangkitan belajar yang merupakan wujud
emansipasi diri siswa. Sebagai guru pengajar, guru bertugas
mengelola kegiatan belajar siswa di sekolah. Adapun tugas
pengelolaan pembelajaran siswa meliputi: pembangunan hubungan
baik dengan siswa, menggairahkan minat, perhatian dan
memperkuat motivasi belajar untuk berprestasi, mengorganisasi
belajar, melaksanakan pendekatan pembelajaran secara tepat,
mengevaluasi hasil belajar secara jujur dan obyektif, melaporkan
hasil belajar kepada orang tua/wali siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2) Prasarana dan Sarana Pembelajaran
Lengkapnya prasarana dan sarana pembelajaran merupakan kondisi
pembelajaran yang baik. Hal ini tidak berarti lengkapnya sarana dan
prasarana otomatis bisa menentukan jaminan terselenggaranya
proses belajar dengan baik.
3) Kebijakan Penilaian
Penilaian adalah penentuan sampai sesuatu dipandang berharga,
bermutu, atau bernilai. Ukuran tentang hal itu berharga, bermutu,
atau bernilai datang dari orang lain. Dalam penilaian hasil belajar,
maka penentu keberhasilan belajar tersebut adalah guru. Guru
adalah pemegang kunci pembelajaran. Guru menyusun desain
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil
belajar.
4) Lingkungan Sosial Siswa di Sekolah
Lingkungan dimana siswa tinggal yang dapat berpengaruh terhadap
kehidupan siswa. Siswa yang berada di lingkungan yang
dikondisikan untuk belajar, misalnya dibuat jam belajar malam
antara jam 19.00-21.00, maka siswa akan terdorong untuk belajar.
Sementara siswa yang berada di lingkungan yang tidak peduli pada
pendidikan, maka siswa akan menjadi malas untuk belajar.
E. Akuntansi
Materi akuntansi merupakan salah satu materi dalam mata pelajaran
ekonomi yang diberikan di SMA. Materi akuntansi ini diberikan pada siswa
kelas XI semester II dan kelas XII semester I. Pada semester II, kelas XI para
siswa mempelajari siklus akuntansi perusahaan jasa. Sementara pada semester
ganjil kelas XII, siswa diajarkan materi yang berkaitan dengan penyusunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
siklus akuntansi perusahaan dagang dan penutupan siklus akuntansi
perusahaan dagang.
Dalam mempelajari siklus akuntansi perusahaan jasa, siswa dituntut
untuk memiliki kompetensi dasar sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi.
2. Menafsirkan persamaan akuntansi.
3. Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit.
4. Mencatat transaksi/dokumen ke dalam jurnal umum.
5. Melakukan posting dari jurnal ke buku besar.
6. Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa.
7. Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa.
Sementara itu, dalam mempelajari siklus akuntansi perusahaan
dagang, siswa diharapkan dapat memiliki kompetensi dasar sebagai berikut:
1. Mencatat transaksi/ dokumen ke dalam jurnal khusus.
2. Melakukan posting dari jurnal khusus ke buku besar.
3. Menghitung harga pokok penjualan.
4. Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan dagang.
5. Menyusun laporan keuangan perusahaan dagang.
Siswa dikatakan sudah memiliki kompetensi dasar untuk materi
penutupan siklus akuntansi perusahaan dagang apabila siswa sudah dapat:
1. Membuat jurnal penutupan.
2. Melakukan posting jurnal penutupan ke buku besar.
3. Membuat neraca saldo setelah penutupan buku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
F. Kerangka Teoritik
Pada saat sekarang ini banyak dijumpai guru yang belum
melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam proses belajar mengajar.
Padahal banyak masalah yang timbul pada saat proses pembelajaran yang
dapat diperbaiki melalui bentuk PTK. Ada beberapa faktor yang menyebabkan
guru belum melakukan PTK dalam proses pembelajaran di kelas. Faktor-
faktor tersebut antara lain yaitu karena kurang dipahaminya profesi keguruan
oleh guru, guru malas membaca, guru malas menulis, kurangnya rasa
kepekaan dan sensitifitas guru terhadap waktu, guru sering terjebak ke dalam
rutinitas kerja, kurangnya daya kreatifitas dan inovasi seorang guru, guru
malas meneliti, serta guru kurang memahami PTK.
Elliot (Sanjaya, 2010 : 26) Penelitian Tindakan Kelas adalah kajian
tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan
melalui proses diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan
mempelajari pengaruh yang ditimbulkannya. Secara etimologis, ada tiga
istilah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian, tindakan, dan kelas
atau dengan kata lain proses pengkajian masalah dalam kelas melalui refleksi
diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan
berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap
pengaruh dari perlakuan tersebut. PTK biasanya dilakukan oleh guru di
kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan
tindakan kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki
kinerja seorang guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. PTK dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
diterapkan dalam bentuk strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa dan
penciptaan suasana belajar yang menyenangkan untuk dapat meningkatkan
hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran ekonomi.
Strategi yang dapat diterapkan di dalam PTK adalah model pembelajaran
kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model alternatif
yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di dalam proses pembelajaran
di sekolah.
Teams Games Tournaments (TGT) adalah salah satu tipe model
pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh siswa
tanpa ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan
mengandung unsur permainan yang menyenangkan (Slavin, 1995:84). Dalam
pembelajaran ini terdapat lima komponen yaitu: (1) presentasi kelas berupa
penyampaian materi kepada siswa; (2) pembagian kelompok/tim untuk
mendalami materi; (3) games yang dirancang untuk pembelajaran dalam
bentuk permainan yang menyenangkan; (4) turnamen yang bertujuan untuk
menciptakan kompetisi yang sehat antar siswa; dan (5) penghargaan bagi
kelompok yang mendapatkan prestasi terbaik.
G. Hipotesis
Berdasarkan penjelasan di atas, maka diturunkan hipotesis sebagai
berikut “Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games
tournament (TGT) dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (Ebbut dalam Wiriaatmadja, 2007:12). Penelitian tindakan
kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik
pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam
pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-
tindakan tersebut. Dalam penelitian ini yang akan ditekankan adalah peserta
didik lebih terlibat aktif dalam proses belajar mengajar sehingga terjadi
peningkatan prestasi belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe teams
games tournament.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur, Jl. P. Senopati 18
Prawirodirjan ,Gondomanan, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2010.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah prestasi belajar siswa melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament pada mata pelajaran
ekonomi.
D. Prosedur Penelitian
Secara operasional penelitian tindakan kelas yang diterapkan dalam
penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
1. Kegiatan Pra Penelitian
Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengawali
dengan kegiatan pra-penelitian. Kegiatan ini dilakukan terhadap
pembelajaran di kelas sebelum menggunakan model TGT. Kegiatan yang
dilakukan yaitu mengadakan observasi terhadap situasi awal di dalam
kelas yang mencakup observasi kegiatan guru, observasi kelas, dan
observasi terhadap siswa. Selain dengan observasi, guna mendukung data
yang diperoleh peneliti juga mengadakan wawancara terhadap guru dan
siswa. Setelah mengadakan kegiatan pra-penelitian, peneliti mengadakan
penelitian di dalam kelas dengan menerapkan model TGT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini direncanakan berlangsung dalam satu siklus. Siklus
ini terdiri dari empat langkah dan dilaksanakan dalam satu kali pertemuan.
Kegiatan yang dilakukan meliputi:
a. Perencanaan
Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa
penyiapan pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament,
yaitu:
1) Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk
memetakan para siswa berdasar kemampuannya dan membagi
siswa secara heterogen. Kelompok ini biasanya terdiri dari 4-5
siswa yang heterogen dilihat dari prestasi akademik, ras, atau
etnik. Beberapa perangkat yang disiapkan dalam tahap ini
adalah: rencana pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe teams games tournament, latihan soal, lembar
jawab siswa, meja turnamen dan hadiah sebagai penghargaan.
2) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi:
a) Instrumen untuk mengobservasi kegiatan guru di kelas.
Instrumen observasi kegiatan guru di kelas disajikan dalam
lampiran 1.
b) Instrumen observasi kegiatan siswa dalam mengikuti proses
belajar mengajar di kelas. Instrumen observasi kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas
disajikan dalam lampiran 2.
c) Instrumen observasi kegiatan kelas. Instrumen observasi
kegiatan kelas disajikan dalam lampiran 3.
d) Instrumen observasi refleksi siswa dan guru dalam kegiatan
kelompok kooperatif. Instrumen observasi refleksi siswa
dan guru dalam kegiatan kooperatif disajikan dalam
lampiran 7 dan lampiran 8.
b. Tindakan
Pada tahap ini, dilaksanakan implementasi pembelajaran kooperatif
tipe teams games tournament sesuai dengan rencana tindakan,
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Penyajian Kelas
Sebelum melakukan games, dalam awal pembelajaran akan
diawali guru menjelaskan materi. Penjelasan materi ini dapat
dilakukan dengan metode ceramah, diskusi atau metode yang
lainnya. Hal yang harus ditekankan dalam penyajian kelas ini
adalah siswa harus benar – benar memahami materi yang
disampaikan oleh guru. Penguasaan materi ini akan membantu
siswa untuk bekerja dalam kelompok nantinya.
2) Membagi Siswa dalam Kelompok
Guru membagi siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari 4-5
orang siswa secara heterogen, dilihat dari prestasi akademik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
jenis kelamin, ras atau etnik. Sebelum penelitian guru membagi
siswa dalam empat kelompok dengan cara mengurutkan siswa
berdasarkan kemampuan akademik. Golongan pertama adalah
siswa yang memiliki prestasi akademik tinggi, golongan kedua
adalah siswa yang memiliki prestasi akademik sedang,
golongan ketiga adalah siswa yang memiliki prestasi akademik
rendah, dan golongan keempat adalah siswa yang memiliki
prestasi akademik sangat rendah. Kemudian berdasarkan
golongan tersebut, guru membentuk empat kelompok dengan
prestasi akademik yang berbeda-beda.
3) Permainan (games)
Permainan ini berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang sesuai
dengan materi sewaktu guru menyajikan materi dan latihan
kelompok. Kegiatan ini berlangsung sebagai berikut : guru
membagi nomor urut/ nomor dada kepada masing-masing
kelompok. Nomor urut digunakan sebagai urutan anggota
kelompok untuk mengerjakan soal. Setiap anggota kelompok
maju satu persatu sesuai urutan nomor urut/ nomor dada
ketempat guru untuk mengambil amplop yang berisi soal dan 3
pilihan jawaban. Kemudian guru mencocokkan jawaban
bersama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
4) Turnamen
Turnamen biasanya dilakukan pada akhir materi pembelajaran
yang sedang dibahas dan setelah siswa melakukan belajar
dalam kelompok. Turnamen ini berfungsi untuk mengetahui
kelompok mana yang bisa mendapatkan nilai yang terbaik.
Turnamen di sini merupakan suatu pertandingan antar anggota-
anggota yang berbeda. Kegiatan ini berlangsung sebagai
berikut: Pada awal turnamen guru menampilkan soal yang ada
didepan kelas. Setiap satu soal siswa diberi kesempatan
secepat-cepatnya untuk menjawab dengan tunjuk jari terlebih
dahulu. Setelah guru menentukan yang paling cepat tujuk jari,
siswa maju ke depan untuk menentukan jumlah nominal
taruhan. Setelah itu siswa mengerjakan soal di papan tulis dan
guru menulis jumlah taruhan siswa di papan tulis kemudian
membahas jawaban siswa tersebut. Selanjutnya guru memberi
skor sesuai dengan jumlah taruhan siswa. Jika jawaban benar
akan mendapat skor sesuai taruhan siswa, jika jawaban salah
akor akan dikurangi sesuai taruhan siswa.
5) Penghargaan kelompok
Berdasarkan skor yang diperoleh dalam turnamen, guru akan
mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing tim
akan mendapat penghargaan sesuai skor yang didapatkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
c. Observasi
Tahap ini dilaksanakan bersamaan waktunya dengan tahap
tindakan. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan atas hasil
atau dampak pelaksanaan tindakan, yaitu meliputi: pengamatan
terhadap guru, pengamatan terhadap siswa, dan pengamatan
terhadap kelas. Pengamatan juga dilakukan menggunakan
perekaman dengan video camcorder.
d. Refleksi
Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan
penyimpulan hasil observasi terhadap minat belajar siswa. Ada dua
macam refleksi yang dilakukan, yaitu:
1) Refleksi segera setelah suatu pertemuan berakhir, yaitu untuk
mengevaluasi proses pembelajaran yang telah berlangsung.
2) Refleksi pada akhir pelaksanaan penelitian, digunakan untuk
mengetahui apakah target yang ditetapkan sesuai indikator
keberhasilan tindakan telah tercapai. Refleksi ini dilakukan oleh
peneliti kemudian didiskusikan bersama guru.
E. Instrumen Penelitian
Beberapa instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:
1. Instrumen Pra Penelitian
a. Pengamatan Terhadap Guru (Observing Teachers)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari
tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas, misalnya
tentang organisasi kelas, respon siswa terhadap lingkungan kelas.
Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal.
Catatan anekdotal ini memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang
terjadi di kelas.
b. Pengamatan Terhadap Kelas (Observing Classrooms)
Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan
terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas. Pengamatan ini sangat
bermanfaat karena dapat mengungkapkan praktik-praktik pembelajaran
yang menarik di kelas. Di samping itu, pengamatan ini dapat
menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala
dan hambatan pembelajaran yang terjadi di kelas. Catatan anekdotal
kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas, tata letaknya,
dan manajemen kelas.
c. Pengamatan Terhadap Siswa (Observing Students)
Pengamatan atau observasi terhadap perilaku siswa dapat
mengungkapkan berbagai hal menarik. Masing-masing individu siswa
dapat diamati secara individual atau berkelompok sebelum
pembelajaran dimulai, saat berlangsungnya pembelajaran, dan sesudah
usai pembelajaran. Perubahan pada tiap individu juga dapat diamati,
dalam kurun waktu tertentu, mulai dari sebelum dilakukan tindakan,
saat tindakan diimplementasikan, dan seusai tindakan diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2. Pelaksanaan penelitian
a. Perencanaan
Penentuan perencanaan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
perencanaan umum dan perencanaan khusus. Perencanaan umum
dimaksudkan untuk menyusun rancangan yang meliputi keseluruhan
aspek yang terkait PTK. Sementara itu, perencanaan khusus
dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus per siklus. Oleh
karenanya dalam perencanaan khusus ini tiap kali terdapat
perencanaan ulang (replanning). Hal-hal yang direncanakan
diantaranya terkait dengan pendekatan pembelajaran, metode
pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media dan materi
pembelajaran, dan sebagainya. Perencanaan dalam hal ini kurang lebih
hampir sama dengan apabila kita menyiapkan suatu kegiatan belajar
mengajar. Biasanya perencanaan dimasukkan ke dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan juga dapat dimasukkan ke dalam
silabus mata pelajaran ekonomi.
b. Tindakan
Tindakan ini merupakan implementasi pembelajaran kooperatif tipe
TGT yang telah direncanakan. Strategi apa yang digunakan, materi apa
yang akan diajarkan atau dibahas. Guru melakukan inovasi dalam
proses pembelajaran di kelas dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan. Instrumen yang dibutuhkan dalam tahap tindakan adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
penilaian tentang tingkat prestasi belajar siswa dalam pembelajaran
akuntansi yang akan diukur dari hasil belajar siswa.
c. Observasi
Pengamatan atau observasi dapat dilakukan sendiri oleh peneliti yang
memang diberi tugas untuk hal itu. Pada saat mengobservasi pengamat
haruslah mencatat semua peristiwa atau hal yang terjadi di kelas
penelitian. Seperti mengenai kinerja guru, situasi kelas, perilaku dan
sikap siswa, penyajian atau pembahasan materi yang diajarkan.
d. Refleksi
Pada prinsipnya yang dimaksud dengan istilah refleksi adalah
perbuatan merenung atau memikirkan sesuatu atau upaya evaluasi
yang dilakukan oleh para partisipan yang terkait dengan suatu PTK
yang dilaksanakan. Dengan demikian refleksi dapat ditentukan sesudah
adanya implementasi tindakan dan hasil observasi. Berdasarkan
refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan (replanning) selanjutnya
ditentukan.
F. Pengumpulan dan Analisis Data
Teknik yang digunakan untuk menganalisis data penelitian
disesuaikan dengan jenis data yang diperoleh, yaitu:
1. Pengumpulan Data
a. Observasi dilakukan dengan cara mengamati proses pembelajaran
yang sedang berlangsung baik kinerja kelas, kinerja guru dan kinerja
siswa. Pengamatan di kelas dilakukan untuk melihat masalah-masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
yang muncul dan juga melihat partisipasi siswa selama pembelajaran
berlangsung. Bentuk observasi dapat berupa lembar pengamatan yang
sudah dibuat dengan rinci menampilkan aspek-aspek dari proses yang
harus diamati.
b. Wawancara dilakukan terhadap siswa mendapat masukan dari siswa
mengenai kesulitan siswa dalam proses pembelajaran, harapan siswa
pada guru dan usulan siswa untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Wawancara pada siswa, ini dilakukan untuk mengetahui metode yang
digunakan guru dalam proses pembelajaran, bagaimana proses
pembelajaran yang dilakukan guru, serta hambatan-hambatan yang
terjadi dalam proses pembelajaran.
c. Dokumentasi menyangkut para partisipan penelitian untuk
menyediakan kerangka bagi data yang mendasar, termasuk di
dalamnya hasil diskusi, keaktifan siswa, minat siswa, persiapan siswa
sebelum KBM, hubungan antara guru dan siswa.
2. Proses Pengumpulan Data dan Pembagian Tugas
Tabel 3.1Proses Pengumpulan Data dan Pembagian Tugas
No Kegiatan Petugas Output1. Pengembangan
Rencana Pembelajaran
Peneliti dan Guru
Rencana Pembelajaran dengan model TGT
2. Pengajaran di Kelas Guru Data keaktifan siswa bertanya
Interaksi siswa dalam kelompok
Interaksi guru dan siswa Minat siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
No Kegiatan Petugas Output Dinamika kelompok
berdasarkan RPP yang dibuat
3. Evaluasi Guru Tingkat pemahaman materi akuntansi siswa
Skor masing-masing siswa Ketuntasan belajar
4. Refleksi Guru dan Siswa
Rancangan pelaksanaan penelitian
G. Teknik Analisis Data
Analisis data yang dilakukan secara deskriptif dan komparatif untuk
mengetahui perkembangan peningkatan prestasi belajar siswa di dalam
proses pembelajaran, meliputi dua hal sebagai berikut:
1. Analisis Deskriptif
Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif
yaitu dengan pemaparan (deskripsi) data/ informasi tentang suatu gejala
yang diamati dalam proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, dan tingkat keberhasilan dari model kooperatif tipe TGT
sebagaimana adanya dalam bentuk paparan naratif maupun tabel.
2. Analisis Komparatif
Analisis komparatif dilakukan untuk melihat perkembangan peningkatan
prestasi belajar siswa dari waktu ke waktu khususnya pada masa pra
penelitian dan pelaksanaan penelitian. Dari berbagai tahapan tersebut
kemudian dibandingkan bagaimana perubahan tingkat hasil belajar siswa.
Untuk mengukur tingkat perkembangan prestasi belajar siswa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
penelitian tindakan ini menggunakan pre test dan post test. Berikut adalah
tabel analisis perbandingan tingkat perkembangan prestasi belajar siswa
mulai pra penelitian dan pelaksanaan penelitian:
Tabel 3.2Indikator Keberhasilan Tingkat Perkembangan Prestasi Belajar
Siswa pada Pelaksanaan Penelitian
No Nama Pre-test Post- test SelisihPeningkatan
pemahaman
1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Tujuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
1. Visi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta merupakan tempat
mewujudkan komunitas iman dengan menempatkan Tuhan Sang
Guru Sejati sebagai pusat hidup dalam upaya membangun
persaudaraan sejati serta menanggung karya bersama dalam
pendampingan kaum muda menuju pribadi dewasa, beriman,
berpengetahuan, terampil, bermartabat, berbudi pekerti luhur dan
terbuka menghadapi tantangan jaman.
2. Misi SMA PAngudi Luhur Yogyakarta
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta mempunyai misi untuk
membantu, mendampingi siswa menemukan potensi yang dimiliki
untuk dikembangkan secara optimal, serta melatih siswa mandiri,
bertanggung jawab, bermartabat, berbudi pekerti luhur, menghargai
dan menghormati sesama dan menerima diri sebagai pribadi yang
unik sehingga menjadi pribadi dewasa.
3. Tujuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Tujuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
a. Menghasilkan peserta didik yang dapat diterima di Perguruan
Tinggi yang bermutu dan mampu menentukan pilihan sesuai
dengan bakat dan kemampuan peserta didik.
b. Menghasilkan peserta didik yang beriman dan bersikap
profesional tanpa membedakan agama, ras, suku dan tingkat
nasional.
c. Menghasilkan peserta didik yang mempunyai kemampuan
berorganisasi dan bermasyarakat.
d. Menciptakan hubungan baik antara sekolah dengan orang tua,
alumni, masyarakat sekitar, sekolah lain dan perguruan tinggi
maupun lembaga-lembaga tertentu.
e. Melanjutkan dan mengembangkan sistem pemeliharaan seluruh
sarana fisik yang dimiliki sekolah agar tetap terpelihara, bersih
dan rapi.
B. Sistem Pendidikan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Sistem Pendidikan yang diterapkan di SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta adalah program pengajaran umum dan program pengajaran
khusus. Program pengajaran umum, dilaksanakan di kelas X, sedangkan
program pengajaran khusus diadakan di kelas XI dan XII dengan pilihan
program IPA dan program IPS.
Pola hubungan belajar mengajar di SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
1. SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dikelola sebagai “Komunitas
Pendidikan Dialogis” yang memberikan suasana saling percaya, saling
menghormati, saling memperhatikan, penuh cinta kasih, kemerdekaan
untuk berkreasi, bersikap kritis, berani bertanya dan berpendapat
secara bertanggung jawab.
2. Strategi pendampingan menekankan perlunya pembiasaan untuk
mengadakan analisis situasi kehidupan iman, sosial, budaya, ekonomi,
dan politik yang terjadi di masyarakat saat ini.
3. Pendekatan pribadi menekankan kerekanan dalam pelayanan yang
berorientasi pada :
a. Pendidik berperan sebagai pendamping, fasilitator, mediator,
instruktur, dan motivator kepada subjek didik.
b. Setiap pribadi menampakkan kewibawaannya, yaitu dengan
adanya keserasian antara perkembangan diri dan
profesionalitasnya, sosialitasnya, dan religiositasnya.
c. Setiap pribadi dibiasakan untuk mengadakan refleksi validasi
(menghargai dan saling membantu dengan teman sejawat, rapat
musyawarah dan pengembangan pribadi).
4. Pola interaksi belajar mengajar pendamping-peserta didik dapat
bervariasi, antara lain sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
a. Pola pendamping-peserta didik
Isi kegiatan adalah membangun apersepsi, memberikan
informasi, memberi tugas, motivasi, memberi umpan balik,
membina disiplin dan kelompok kerja, dan sebagainya.
b. Pola peserta didik-pendamping
Isi kegiatan adalah menanyakan, mengusulkan sesuatu,
meminta bantuan pendamping, mengkonsultasikan hasil
pekerjaan, melaporkan hasil kerja dan informasi, menjawab
pertanyaan pendamping, dan sebagainya.
c. Pola peserta didik-peserta didik
Isi kegiatannya adalah tanya jawab, diskusi, adu argumentasi
dalam debat, berdialog dengan tutor sebaya, pemecahan
masalah, bereksperimen, merancang suatu penelitian dan
sebagainya.
C. Kurikulum SMA
Pembangunan nasional dibidang pendidikan adalah upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas hidup
manusia Indonesia dalam wujud masyarakat maju, adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang memungkinkan warganya
untuk mengembangkan diri menjadi manusia Indonesia yang seutuhnya.
Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
dan memperhatikan tahap perkembangan siswa dan kesesuaiannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
dengan lingkungan pembangunan nasional, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta kesenian sesuai dengan jenis dan jenjang
masing-masing pendidikan. Isi kurikulum merupakan susunan bahan
kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan SMA dalam
rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Kurikulum SMA Pangudi Luhur Yogyakarta saat ini adalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berdasarkan kurikulum
yang berlaku, ada dua program pengajaran di SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta, yaitu program pengajaran umum dan program pengajaran
khusus. Program pengajaran umum diselenggarakan di kelas X,
sedangkan program pengajaran khusus diselenggarakan di kelas XI dan
XII dengan program pengajaran IPA dan IPS.
D. Organisasi Sekolah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
1. Sejarah Sekolah
Pada mulanya, SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dikenal dengan
nama Sekolah Guru Agama Katolik (SGAK), yang didirikan pada
bulan April 1942 dan dikelola oleh Pater-pater Yesuit. Namun, pada
tanggal 1 Agustus 1942, SGAK diserahkan kepada bruder-bruder FIC,
yang pusatnya di Jalan Dr. Sutomo 4 Semarang. Kehadiran bruder-
bruder FIC untuk membaktikan diri pada karya pendidikan,
pengajaran, pembinaan Kristiani, namun tetap terbuka terhadap roh
yang berhembus ke arah yang dikehendaki-Nya. Dalam proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
perkembangannya, sekolah-sekolah yang dikelola oleh para bruder
FIC bernaung di bawah Yayasan Pangudi Luhur yang didirikan pada
tanggal 6 Oktober 1954 dengan akta notaris No. 16, oleh Tan A Sioe.
Nama Pangudi Luhur sendiri berasal dari dua kata, yaitu Pangudi dan
Luhur yang berarti usaha yang baik. Para bruder FIC melihat karya
pendidikan sebagai suatu usaha/karya yang baik dan diharapkan orang
yang dididiknya juga menjadi orang baik dan mampu berusaha atau
mengusahakan hal – hal baik.
Karya pendidikan persekolahan Yayasan Pangudi Luhur per Mei
1997 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1Yayasan Pangudi Luhur
No. Cabang TK SLB/B SD SMP SMA STM
1 Semarang 9 16 6 2
2 Surakarta 1 4 7 2 1
3 Muntilan (Kedu) 1 1 2 1
4 Yogyakarta 3 8 5 2 1
5 Jakarta (termasuk Sukaraja) 1 1 1 2 2
6 Ketapang 1 6 3 1
Nama – nama sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan
Pangudi Luhur kebanyakan memakai nama Pangudi Luhur, tetapi ada
beberapa sekolah yang memakai nama lain seperti :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
a. Van Lith – Muntilan
b. Don Bosco – Semarang
c. St. Thomas – Semarang
d. Bernadus - Semarang
e. St. Yusup – Solo
f. Bintang laut – Solo
g. St. Yohanes – Ketapang
Sekolah tempat penelitian menggunakan nama SMA Pangudi
Luhur Yogyakarta. Proses belajar awal mulanya di gedung yang kini
digunakan SD Pangudi Luhur. Untuk saat ini TK, SD, SMA berada
dalam satu lokasi.
Secara kronologis perubahan – perubahan yang terjadi sebagai
berikut :
Tahun 1942 : Sekolah berdiri dengan nama SGAK (putra)
dikelola Pater – pater Yesuit.
Tahun 1952 : SGAK menempati gedung di JL. P. Senopati 16,
dikelola para bruder FIC (Santa Maria Yang
Dikandung Tak Bernoda)
Tahun 1965 : Pengelolaan oleh Yayasan Pangudi Luhur secara
resmi.
Tahun 1973 : Mulai kelas 1 menerima siswa putri, nama menjadi
SPG.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tahun 1983 : Menempati gedung di JL. P. Senopati 18 sampai saat
ini.
Tahun 1987 : SPG memperoleh status DISAMAKAN.
Tahun 1989 : SPG beralih fungsi menjadi SMA Pangudi Luhur
Tahun 1992 : SMA Pangudi Luhur St. Yusuf memperoleh status
DISAMAKAN dengan KS No. 476/C/Kep/1991
(akreditasi 1)
Tahun 2003 : Nama SMU diubah lagi menjadi SMA dan digunakan
hingga saat ini.
Tahun 2005 : SMA menerima Akreditasi A dari BAN.
Kepala sekolah yang pernah menjabat di SMA Pangudi Luhur:
Tahun 1949 – 1952 : Pater H.Loeff, S.J. (Pendiri)
Tahun 1952 – 1957 : Br. Joachim, F.I.C.
Tahun 1957 – 1970 : Br. Rodulfus, F.I.C.
Tahun 1971 – 1977 : Br. Yustinus Sukirno, F.I.C.
Tahun 1978 – 1984 : Drs. Bonifasius Sudiyo Dijosusanto
Tahun 1984 – 1985 : Aloysius Djatmiko, B.A.
Tahun 1985 – 1987 : Br. Drs. Albertus Maria Sutarno, F.I.C.
Tahun 1987 – 1989 : Br. Drs. Yohanes budi Suyanto, F.I.C.
Tahun 1989 – 1992 : Br. Alfonsus Marsuki, F.I.C.
Tahun 1992 – 1995 : Br. Drs. Stephanus Parno, F.I.C.
Tahun 1995 – 1999 : Drs. H.R Sumarsono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tahun 1999 – 2003 : Drs. Sumarinta Stanislaus
Tahun 2003 – sekarang : Br. Drs. Herman Yoseph, F.I.C.
2. Struktur Organisasi SMA Pangudi Luhur
Dinas Pendidikan & Pengajaran kota
Yogyakarta
Yayasan Pangudi Luhur cabang Yogyakarta
Kepala Sekolah
Tata Usaha
Guru-guruKoordinator BP
Wakasek Urusan Kerja Sama Masyarakat
Wakasek Urusan Sarana-Prasarana
Wakasek Urusan Kurikulum
Wakasek Urusan Kesiswaan
OSIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
3. Wewenang dan Tanggung Jawab Masing – Masing Unsur
a. Wewenang dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah
Kepala Sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab
sebagai berikut:
1) Mengevaluasi program tahunan dan program semester
berdasarkan kalender pendidikan.
2) Mengawasi pembuatan jadwal pelajaran per tahun, per
semester, termasuk penetapan jenis mata pelajaran/ bidang
pengembangan/ bidang studi/ bidang pengajaran/
keterampilan dan pembagian tugas guru.
3) Mengawasi pelaksanaan jadwal satuan pelajaran menurut
alokasi waktu yang telah ditentukan berdasarkan kalender
pendidikan.
4) Mengawasi pelaksanaan ulangan/ tes/ hasil evaluasi belajar
untuk kenaikan kelas dan UAN.
5) Mengawasi penyusunan kelompok murid/ siswa berdasarkan
norma penjurusan.
6) Mempunyai wewenang untuk mengevaluasi penyusunan
norma penilaian.
7) Bertanggung jawab terhadap penetapan kenaikan kelas.
8) Mempunyai tanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi
administrasi sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
b. Wewenang dan Tanggung Jawab Wakil Kepala Sekolah
Urusan Kesiswaan
Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan mempunyai
wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:
1) Membantu kepala Sekolah dalam urusan Penerimaan Siswa
Baru (PSB).
2) Mengawasi pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.
3) Membimbing kegiatan pembinaan OSIS.
4) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tata tertib
siswa.
5) Mengatur pelaksanaan upacara bendera dan upacara hari –
hari besar.
6) Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan,
kebersihan, keindahan, kekeluargaan dan kerindangan.
7) Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam
kegiatan di luar sekolah.
8) Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa
penerima beasiswa.
9) Bertanggung jawab pada urusan Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS).
10) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara
berkala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
c. Wewenang dan Tanggung Jawab Wakil Kepala Sekolah
Urusan Kurikulum
Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum mempunyai
wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:
1) Menyusun program pengajaran
2) Membuat/ menyusun format kerja: formulir, blangko, dan
sebagainya yang diperlukan untuk proses belajar mengajar.
3) Melaksanakan koordinasi dan memantau kelengkapan
mengajar para pamong.
4) Menyusun jadwal pelajaran.
5) Mengatur pelaksanaan kenaikan kelas.
6) Mengkoordinasi pengumpulan nilai untuk dituangkan pada
rapor dan STTB.
7) Menyusun jadwal penerimaan rapor dan penerimaan STTB.
d. Wewenang dan Tanggung Jawab Wakil Kepala Sekolah
Urusan Sarana dan Prasarana.
Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana
mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:
1) Menyusun inventarisasi semua fasilitas yang dimiliki sekolah.
2) Menginventarisasi barang – barang yang rusak untuk
dilaporkan penghapusannya.
3) Mencatat dan menempatkan barang – barang baru serta
menyusun laporannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
4) Merencanakan dan mendayagunakan semua fasilitas yang ada
secara maksimal.
5) Merencanakan dan melaksanakan perbaikan fasilitas agar
dapat didayagunakan secara maksimal.
6) Mengatur/ merapikan, merawat semua fasilitas agar rapi,
bersih, dan siap pakai.
7) Mengkoordinasikan wali kelas, untuk merawat, merapikan,
dan menjaga fasilitas siswa.
8) Mengkoordinasikan para karyawan untuk merawat,
merapikan, dan menjaga kebersihan fasilitas sekolah.
9) Bertanggung jawab terhadap kegiatan perpustakaan dan
mengkoordinasikan semua petugas perpustakaan untuk
melakukan inventarisasi terhadap perangkat yang ada,
melaporkan semua sarana dan prasarana yang hilang/ rusak,
merencanakan pengadaan buku yang dibutuhkan, melayani
peminjaman, menentukan syarat peminjaman dan
pengembalian, mengatur semua perangkat yang ada, dan
mengatur buku – buku yang tidak terpakai/ penghapusan buku.
10) Mengadakan inventarisasi terhadap semua alat yang ada,
semua perangkat yang ada, semua perangkat yang ada,
melaporkan semua sarana yang hilang atau rusak, mengadakan
kegiatan seperti pemeliharaan, pengamanan, penghapusan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
menjaga kebersihan ruangan di laboratorium komputer,
bahasa, fisika dan biologi.
e. Wewenang dan Tanggung Jawab Wakil Kepala Sekolah
Urusan Hubungan Masyarakat
Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat
mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:
1) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan
masyarakat, orang tua atau wali siswa.
2) Menyusun jadwal piket guru dan mengoordinasikan guru piket
untuk selalu mengisi guru piket.
3) Membina hubungan antara sekolah dengan POMG, lembaga
pemerintah, dunia usaha, dan lembaga sosial lainnya.
4) Memberi pengarahan pada siswa untuk melaksanakan kegiatan
sosial pada hari besar nasional atau hari besar agama.
5) Mengoordinasi pengumpulan dan penyerahan dana sosial
kepada yang berhak menerima.
6) Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara
berkala.
f. Wewenang dan Tanggung Jawab Guru
Guru mempunyai wewenang dan bertanggung jawab pada
kegiatan mengajar sebagai berikut:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
2) Membuat silabus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
3) Membuat lembar kerja siswa.
4) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
5) Melaksanakan kegiatan penilaian.
6) Mengisi daftar nilai siswa.
7) Melaksanakan analisis hasil belajar siswa.
8) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan
pengayaan.
9) Melaksanakan kegiatan membimbing siswa dalam proses
belajar mengajar.
10) Membuat alat peraga,
11) Menciptakan karya seni.
12) Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.
13) Mengadakan pengembangan setiap bidang studi yang menjadi
tanggung jawabnya.
E. Sumber Daya Manusia SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta mempunyai 32 tenaga pengajar
yang berkompeten di bidangnya dan mempunyai 10 orang karyawan yang
ditempatkan di berbagai unit seperti tata usaha, perpustakaan dan
keamanan serta pelaksana harian.
F. Siswa SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Jumlah siswa berdasarkan jenis kelamin dan jumlah kelas yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 4.2Jumlah Siswa Tiap Rombongan Belajar
JurusanRombongan
Belajar
Kelas X Kelas XI Kelas XII Total
L P Jumlah L P Jumlah L P Jumlah L P Jumlah
Umum 6 132 65 197
IPA 2 47 30 77
IPS 3 73 40 113
IPA 2 41 18 59
IPS 3 78 41 119
Total 16 132 65 197 120 70 190 119 59 178 371 194 565
Jumlah siswa berdasarkan kelas paralel dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3Jumlah Siswa Tiap Kelas
No Kelas / JurusanBanyak
Kelas
Jumlah SiswaJumlah
L P
1 X1 1 24 10 34
2 X2 1 23 10 33
3 X3 1 22 10 32
4 X4 1 21 12 33
5 X5 1 21 12 33
6 X6 1 21 11 32
Jumlah Kelas X 6 132 65 197
1 XI IPA 1 1 24 14 38
2 XI IPA 2 1 23 16 39
3 XI IPS 1 1 26 12 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
4 XI IPS 2 1 24 14 38
5 XI IPS 3 1 23 14 37
Jumlah Kelas XI 5 120 70 190
1 XII IPA 1 1 20 9 29
2 XII IPA 2 1 21 9 30
3 XII IPS 1 1 27 12 39
4 XII IPS 2 1 25 15 40
5 XII IPS 3 1 26 14 40
Jumlah Kelas XII 5 119 59 178
Total 16 371 194 565
G. Kondisi Fisik, Lingkungan dan Fasilitas SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta
1. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Pangudi Luhur Yoyakarta
Berdasarkan hasil observasi kondisi bangunan SMA Pangudi
Luhur Yogyakarta permanen. Halaman sekolah cukup luas dan dibuat
sebagai gedung indoor yang dapat digunakan untuk upacara bendera,
olah raga dan kegiatan siswa lainnya (class-meeting). Penghijauan
diletakkan di dekat kantin dan gedung indoor. Pagar sekolah terbuat
dari besi dan tembok sehingga keamanan di lingkungan sekolah
terjamin. Kamar kecil yang disediakan berbentuk permanen,
persediaan air cukup, dan kondisinya bersih. Kantin sekolah berada di
dekat laboratorium IPA dan kelas X6 dengan persediaan meja dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
kursi yang banyak sehingga dapat menampung sebagian besar siswa.
Selain itu, makanan yang dijual beraneka ragam, dari makanan kecil
hingga makanan berat, bergizi dan harga terjangkau. Kantin ini buka
setiap hari pada hari efektif kegiatan di sekolah dan didatangi siswa
maupun guru pada jam istirahat maupun setelah siswa berolah raga.
2. Fasilitas SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Kondisi ruang kelas SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
sangat mendukung proses belajar mengajar. Ukuran ruangan kelas
yang cukup besar dengan atap tinggi, pencahayaan cukup sehingga
ruangan tidak gelap, dan jendela berukuran besar dan cukup sehingga
sirkulasi udara lancar. Selain itu, setiap kelas dilengkapi dengan kipas
angin dan pendingin ruangan sehingga keadaan di kelas membuat
siswa dan guru menjadi lebih nyaman. Ruang kelas tampak bersih,
meja dan kursi tertata dengan rapi dan dalam kondisi yang baik (tidak
rusak dan layak pakai). Tiap kelas tersedia dua buah white board
sebagai sarana kegiatan pembelajaran. Selain itu pada tiap kelas
tersedia pula komputer yang langsung tersambung dengan internet dan
viewer yang dapat menunjang kegiatan belajar kegiatan pembelajaran
siswa di kelas. Disetiap kelas juga dilengkapi dengan papan absensi,
kalender akademik, jadwal pelajaran dan jadwal piket siswa.
Kantor kepala sekolah, kantor guru, kantor bimbingan
konseling, dan kantor tata usaha dibuat terpisah sehingga kegiatan di
tiap – tiap kantor dapat berjalan secara leluasa dan tidak saling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
mengganggu. Kantor kepala sekolah terletak di lantai bawah dan
terletak di bagian depan dari SMA Pangudi Luhur. Ruang Tata Usaha
(TU) terletak di sebelah kantor kepala sekolah. Ruang guru terletak di
lantai dua. Di dalam ruang guru ini terdapat beberapa unit komputer
dan meja kursi tamu. Ruang BK terletak di antara kelas X1 dan X2.
Hal lain yang sangat menunjang kegiatan belajar mengajar adalah
tersedianya buku – buku sebagai sumber belajar yang memadai di
perpustakaan, dilengkapi dengan ruang baca dan ruang diskusi yang
luas dan mendukung kegiatan belajar siswa. Terdapat pula
laboratorium bahasa, laboratorium komputer dan laboratorium IPA,
ruang kesenian dan ruang karawitan yang merupakan salah satu
bentuk sarana untuk menyalurkan bakat siswa, serta ruang doa untuk
kegiatan kerohanian. Ada pula beberapa ruangan yang menunjang
kegiatan ekstrakurikuler siswa seperti ruang jurnalistik, ruang
YOPALA (Yosef Pecinta Alam), gudang penyimpanan alat olah raga,
dan gudang penyimpanan perlengkapan tonti dan ruang OSIS yang
menunjang pemaksimalan kegiatan siswa di sekolah.
Fasilitas lain yang tidak kalah penting adalah tempat parkir.
Tempat parkir di SMA Pangudi Luhur terdiri dari dua lantai yaitu
parkiran atas dan parkiran bawah. Tempat parkir ini cukup untuk
menampung kendaraan siswa, guru dan karyawan SMA Pangudi
Luhur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
H. Proses Belajar Mengajar SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Berdasarkan observasi penelitian terhadap guru pamong dan siswa,
yang dapat diamati oleh peneliti dalam kegiatan belajar mengajar di kelas
XI IPS 1 adalah sebagai berikut :
Pada awal kegiatan pembelajaran guru memasuki ruangan kelas,
mengucapkan salam, dan memeriksa kesiapan siswa. Setelah itu guru
melakukan presensi terhadap siswa satu per satu. Setelah presensi, guru
mengulas kembali materi sebelumnya yaitu jurnal umum dan
mengkaitkannya dengan materi yang akan disampaikan pada hari itu
dengan cara guru bertanya jawab dengan siswa. Hal ini dilakukan oleh
guru dengan tujuan untuk mengingatkan kembali pembelajaran yang telah
lalu dan juga merangsang perhatian siswa untuk memasuki materi yang
akan dipelajari. Selanjutnya guru masuk ke dalam materi pembelajaran
dengan metode ceramah. Dalam metode ceramah ada siswa yang
mendengarkan dan adapula siswa yang malas untuk mengikuti
pembelajaran. Selama proses pembelajaran ini, guru memberikan
pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk merangsang pengetahuan
mereka. Selama pelajaran, sikap guru santai tetapi juga serius. Guru
banyak melontarkan kata-kata lucu, sehingga membuat suasana kelas
menjadi tidak tegang. Guru sering melontarkan pertanyaan yang
ditujukan kepada kelas dan kepada salah satu siswa.
Namun demikian hanya beberapa siswa yang mau menjawab
pertanyaan guru tersebut. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
kurang memotivasi siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung
sehingga ada siswa yang terlihat bosan. Cukup banyak dari mereka
bercerita sendiri-sendiri dengan temannya di dalam kelas. Guru memang
telah berusaha mengaktifkan siswa, namun proses pembelajaran yang
cenderung monoton menyebabkan siswa memiliki motivasi yang rendah
dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada akhir pembelajaran, guru
mengucapkan salam penutup dan memberikan nasehat agar siswa
mempelajari kembali materi yang telah dibahas dan dilanjutkan pada
pertemuan selanjutnya.
I. Fasilitas Pendidikan dan Latihan
Fasilitas yang ada di SMA Pangudi Luhur antara lain sebagai
berikut:
Tabel 4.4Fasilitas Sekolah
No. Nama Ruangan Jumlah
1. Ruang Tamu Kepala Sekolah 1 buah
2. Ruang Kepala Sekolah 1 buah
3. Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 buah
4. Ruang Doa 1 buah
5. Ruang Tata Usaha 1 buah
6. Ruang UKS putri 1 buah
7. Ruang UKS putra 1 buah
8. Ruang Laboratorium Komputer 1 buah
9. Ruang Laboratorium Bahasa 1 buah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
10. Ruang OSIS 1 buah
11. Ruang Kesenian 1 buah
12. Ruang Kelas :
1. Ruang kelas X
2. Ruang kelas XI IPA
3. Ruang kelas XI IPS
4. Ruang kelas XII IPA
5. Ruang kelas XII IPS
16 buah
6 buah
3 buah
2 buah
3 buah
2 buah
13. Ruang BK 1 buah
14. Ruang Guru 1 buah
15. Ruang Laboratorium IPA 1 buah
16. WC Guru 1 buah
17. WC siswa putra 17 buah
18. WC siswa putri 10 buah
19. Ruang Ganti 1 buah
20. Ruang Gamelan 1 buah
21. Aula 1 buah
22. Gudang Olahraga 1 buah
23. Ruang baca dan perpustakaan 1 buah
24. Tempat Parkir 2 buah
25. Kantin 1 buah
26. Lapangan in-door 1 buah
27. Ruang Jurnalistik 1 buah
28. Ruang Diskusi (aula atas) 1 buah
29. Ruang Yopala 1 buah
30. Kantor Komite 1 buah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
31. Pos Satpam 1 buah
32. Ruang Tenaga Kerja dan Dapur 2 buah
32. Green house 1 buah
33. Gudang penyimpanan TONTI 1 buah
Sumber belajar seperti buku-buku paket tersusun rapi di perpustakaan
dan selalu digunakan untuk menunjang pelajaran.
J. Majelis Sekolah/ Dewan Sekolah/ Komite Sekolah
Komite sekolah adalah lembaga independen yang berfungsi
sebagai mitra sekolah dan memberikan sumbangan pemikiran terhadap
penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Komite sekolah adalah kumpulan
para orang tua/ wali murid, guru, tokoh sesepuh dan perwakilan dari
instansi-instansi yang dianggap berkompeten dalam menangani urusan
sekolah baik intern maupun dengan pihak sekolahnya yang dipilih dengan
musyawarah seluruh orang tua/ wali siswa dan disahkan oleh pihak
sekolah.
Pertemuan komite sekolah dengan pihak sekolah biasanya
membahas hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan sekolah.
Namun, tugas komite di SMA Pangudi Luhur hanya sebatas mengetahui
hal-hal yang terjadi dalam penyelenggaraan sekolah dan memberikan
masukan akan situasi yang terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
K. Hubungan antara Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta dengan Instansi Lain
SMA Pangudi Luhur menjalin hubungan dengan berbagai pihak, antara
lain:
1. Hubungan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Yogyakarta dan Dinas pendidikan dan Kebudayaan Propinsi DIY
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta sebagai lembaga
pendidikan mempunyai hubugan dengan Kanwil Depdikbud.
Kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan harus diketahui oleh
Kanwil Depdikbud. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:
a. Akreditasi sekolah
b. Pelaksanaan UN
c. Kurikulum
d. Menyerahkan silabus dan RPP kepada dinas pendidikan kota
Yogyakarta.
e. Supervisi sekolah
2. Hubungan dengan Yayasan
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta bernaung di bawah Yayasan
Pangudi Luhur, oleh karena itu, hubungan SMA Pangudi Luhur
dengan yayasan menjadi sangat erat karena segala kegiatan yang
berhubungan dengan penyelenggaraan sekolah harus diketahui oleh
Yayasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
3. Hubungan dengan Sekolah Lain
Hubungan dengan sekolah lain antara lain kerjasama dalam
bidang pendidikan, sosial, kesenian, olahraga.
Seperti observasi sekolah yang dilakukan SMAK di Ambon yang
berkunjung ke SMA Pangudi Luhur Yogyakarta untuk studi banding
sebagai sekolah model.
4. Hubungan dengan Orang Tua
Hubungan SMA Pangudi Luhur dengan orang tua murid
tampak ketika pembagian rapor siswa atau STTB dan pada saat
sekolah mengadakan pertemuan dengan orang tua murid saat
pengarahan baik siswa baru maupun bagi kelas XII sebelum ujian.
5. Hubungan dengan Pemerintah
Hubungan dengan pemerintah tampak pada saat sekolah
mengadakan peringatan hari besar nasional dan pelaksanaan UAN.
6. Hubungan dengan Perguruan Tinggi
Hubungan dengan perguruan tinggi tampak pada saat
penerimaan mahasiswa baru. Sekolah banyak memberikan informasi
tentang perguruan tinggi kepada siswa. Sekolah juga sering mengikuti
berbagai perlombaan yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Hal
lain yang tampak dengan jelas adanya hubungan sekolah dengan
perguruan tinggi adalah adanya mahasiswa yang melakukan praktek
mengajar di SMA Pangudi Luhur ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
L. Usaha-Usaha Meningkatkan Kualitas Lulusan
Usaha-usaha peningkatan kualitas lulusan di SMA Pangudi Luhur
adalah sebagai berikut:
1. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan dari Pihak Sekolah
Sekolah berusaha dengan keras untuk meningkatkan lulusannya.
Sekolah menyediakan fasilitas yang memadai yang diharapkan dapat
meningkatkan kualitas lulusan SMA Pangudi Luhur ini. Adanya
perpustakaan dengan buku-buku yang memadai dan dilengkapi
dengan ruang baca yang sangat nyaman. Adanya ruang multimedia,
ruang laboratorium dan perangkat multimedia di setiap kelas, semua
fasilitas itu disediakan agar siswa dapat belajar dengan baik.
2. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan dari Guru
SMA Pangudi Luhur mempunyai guru-guru yang berkompeten
dalam bidangnya masing-masing. Guru-guru di SMA Pangudi Luhur
masih terus dibekali dengan berbagai keterampilan, misalnya
keterampilan dalam berbahasa inggris, keterampilan dalam
menggunakan komputer untuk menyampaikan materi. Bekal yang
diberikan tersebut, diharapkan dapat digunakan untuk membantu
meningkatkan kualitas lulusan SMA Pangudi Luhur.
3. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan dari Siswa
Usaha-usaha yang dilakukan siswa untuk meningkatkan kualitas
lulusan antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
a. Retret dan Rekoleksi
Setiap tahun SMA Pangudi Luhur selalu mengadakan retret dan
rekoleksi. Kegiatan retret diwajibkan untuk siswa kelas XII,
sedangkan rekoleksi diwajibkan untuk kelas XI. Kegiatan ini
diadakan dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai moral dan
iman para siswa.
b. Study Tour
Setiap tahun, SMA Pangudi Luhur mengadakan program study
tour. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas XI. Kegiatan study tour
ini biasanya diadakan di Bali. Dengan kegiatan ini, diharapkan
siswa mendapatkan pengalaman yang bermanfaat untuk
pengembangan dirinya dan menambah wawasan keragaman
budaya Indonesia.
c. Mengikuti lomba akademik maupun non akademik antar sekolah.
Siswa SMA Pangudi luhur diberi keluasaan oleh pihak sekolah
untuk semakin mengasah kemampuan yang dimiliki, baik bidang
akademik maupun non akademik dengan mengikuti berbagai
lomba dan festival. Kegiatan lomba yang diikuti antara lain lomba
olimpiade matematika, olimpiade fisika, lomba karya tulis, lomba
tari, lomba taekwondo, festival kesenian dan lain sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournamens (TGT) dalam pembelajaran
akuntansi dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1, SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta. Penelitian tersebut diawali dengan observasi terlebih dahulu
pada tanggal 27 Juli 2010pada jam ke-7. Adapun tujuan dari observasi
ini adalah untuk mengetahui kondisi awal dari kegiatan belajar mengajar
di kelas XI IPS 1, SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Setelah observasi,
PTK dilaksanakan dalam satu siklus karena tujuan penelitian ini telah
tercapai dalam satu siklus tersebut. Sebelum PTK dilaksanakan telah
dilakukan pretest pada tanggal 7 Oktober 2010 pada jam ke-4 pada pukul
09.45 sampai dengan pukul 10.15 WIB, kemudian pada tanggal 8 Oktober
2010 dilakukan pelaksanaan penelitian pada pukul 11.45 WIB sampai
dengan pukul 13.15 WIB. Penerapan PTK berdasarkan model
pembelajaran kooperatif dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Observasi Pra Penelitian
Observasi pendahuluan dilaksanakan hari Selasa, 27 Juli 2010
pada jam pelajaran ke-7. Guru mitra dalam penelitian ini adalah FX.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Eka Wahyu Wibawa, S. Pd sebagai guru bidang studi ekonomi.
Jumlah siswa XI IPS 1 pada tahun ajaran 2010-2011 adalah 37 orang.
Adapun materi yang diajarkan oleh guru pada saat observasi yaitu
jurnal umum. Dalam observasi pendahuluan ini, ada tiga hal yang
diobservasi yaitu guru, siswa, dan kelas. Berikut dapat diuraikan hasil
observasi pendahuluan:
a. Observasi Guru (Observing Teacher)
Kegiatan guru selama proses pembelajaran tampak dalam catatan
anekdotal hasil observasi kegiatan guru.Instrumen observasi guru
di kelas disajikan dalam lampiran 1. Pada awal kegiatan
pembelajaran guru memasuki ruangan kelas, mengucapkan salam,
dan memeriksa kesiapan siswa. Sebelum melanjutkan
pembelajaran, guru memperkenalkan peneliti kepada siswa dan
menyampaikan maksud kedatangan peneliti di kelas XI IPS 1.
Setelah itu guru melakukan presensi terhadap siswa satu per satu.
Setelah presensi, guru mengulas kembali materi sebelumnya dan
mengkaitkannya dengan materi yang akan disampaikan pada hari
itu dengan cara guru bertanya jawab dengan siswa. Hal ini
dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk mengingatkan kembali
pembelajaran yang telah lalu dan juga merangsang perhatian siswa
untuk memasuki materi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru
masuk ke dalam materi pembelajaran dengan metode ceramah.
Dalam metode ceramah ada siswa yang mendengarkan dan ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
pula siswa yang malas untuk mengikuti pembelajaran. Selama
proses pembelajaran ini, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan
kepada siswa untuk merangsang pengetahuan mereka. Namun
demikian hanya beberapa siswa yang mau menjawab pertanyaan
guru tersebut. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa guru kurang
memotivasi siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung
sehingga ada siswa yang terlihat bosan. Cukup banyak dari mereka
bercerita sendiri-sendiri dengan temannya di dalam kelas. Guru
memang telah berusaha mengaktifkan siswa, namun proses
pembelajaran yang cenderung monoton menyebabkan siswa
memiliki motivasi yang rendah dalam mengikuti proses
pembelajaran. Pada akhir pembelajaran, guru mengucapkan salam
penutup dan memberikan nasehat agar siswa mempelajari kembali
materi yang telah dibahas dan dilanjutkan pada pertemuan
selanjutnya.
Berikut ini disajikan rangkuman awal observasi terhadap
perilaku atau aktivitas guru selama proses belajar mengajar
berlangsung:
Tabel 5.1Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru
NO. ASPEK YANG DIAMATI Ya TidakI1.
2.
II1.
PRA PEMBELAJARANMemeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan mediaMemeriksa kesiapan siswa
MEMBUKA PEMBELAJARANMelakukan kegiatan apersepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
2.
IIIA.1.
2.
3.
4.
B.1.
2.
3.4.
5.
6.
7.
8.
C.
1.
2.3.
4.
D.
1.
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya
KEGIATAN INTI PEMBELAJARANPenguasaan materi pelajaranMenunjukkan penguasaan materi pembelajaranMengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevanMenyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajarMengaitkan materi dengan reaitas kehidupan
Pendekatan/strategi pembelajaranMelaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapaiMelaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswaMelaksanakan pembelajaran secara runtutMelaksanakan pemelajaran yang terkoordinasiMelaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstualMengakomodasi adanya keragaman budaya NusantaraMelaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tmbuhnya kebiasaan positifMelaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan
Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajarMenunjukkan keterampilan dalam menggunakan mediaMenghasilkan pesan yang menarikMenggunakan media secara efektif dan efisienMelibatkan siswa dalam pemanfaatan media
Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswaMenumbuhkan partisipasi aktif siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
2.3.
4.
5.
6.
E.
1.2.
F.1.2.3.
4.
G.1.
2.
3.
IVA.1.
2.
B.1.
2.
dalam pembelajaranMerespons positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswaMenunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswaMenunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusifMenumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studiMenumbuhkan sikap ekonomisMenumbuhkan sikap produktif
Penilaian proses dan hasil belajarMelakukan penilaian awalMemantau kemajuan belajarMemberikan tugas sesuai dengan kompetensiMelakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
Penggunaan bahasaMenggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancarMenggunakan bahasa tulis yang baik dan benarMenyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
PENUTUPRefleksi dan rangkuman pembelajaranMelakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswaMenyusun rangkuman dengan melibatkan siswaPelaksanaan tindak lanjutMemberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidiMemberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai pengayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
b. Observasi Siswa (Observing Student)
Perilaku siswa selama proses pembelajaran tampak dalam
catatan anekdotal hasil observasi kegiatan siswa. Instrumen
observasi siswa disajikan dalam lampiran 2. Sebelum memasuki
pembelajaran, siswa terlebih dahulu mempersiapkan diri untuk
mengikuti pembelajaran. Setelah mempersiapkan diri, siswa
menyimak penjelasan guru tentang materi yang diajarkan. Pada
saat penjelasan materi guru bertanya kepada para siswa tentang
jurnal umum. Hal ini dilakukan guru untuk membimbing siswa
mengenal jurnal umum, menciptakan kondisi dan kesiapan belajar
siswa, serta mengantarkan siswa memasuki materi yang akan
dipelajari. Ada yang memang mendengarkan penjelasan dengan
baik dan ada pula yang kurang fokus terhadap materi yang
diajarkan, misalnya terdapat siswa yang sibuk dengan kegiatannya
sendiri, tidur-tiduran di kelas, ngobrol dengan temannya, dan lain
lain. Pada pembelajaran ini, siswa cenderung pasif. Di sini terlihat
jelas bahwa siswa merasa jenuh dengan proses pembelajaran
dengan menggunakan metode yang digunakan guru dalam
pembelajaran. Pada pertengahan pembelajaran, guru meminta
siswa untuk menjawab pertanyaan dari guru namun hanya ada
beberapa siswa yang aktif, tidak semua siswa menanggapi dengan
antusias jawaban siswa atas pertanyaan guru tersebut. Hal-hal
tersebut menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki hasrat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
kebutuhan akan belajar. Peneliti menduga kondisi seperti ini
dikarenakan siswa merasa bosan dengan kegiatan rutin hanya
mendengarkan dan menjawab pertanyaan dari guru. Dengan kata
lain tidak ada kegiatan yang menarik selama proses pembelajaran.
Dari rangkaian kegiatan siswa tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 5.2 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan1 Siswa siap mengikuti
proses pembelajaran√ Ada beberapa
siswa yang tidak siap mengikuti pembelajaran.
2 Siswa memperhatikan penjelasan guru
√ Hanya sebagian siswa saja yang memperhatikan penjelasan guru.
3 Siswa menanggapi pembahasan pelajaran.
√ Tidak semua siswa menanggapi pembahasan pembelajaran
4 Siswa mencatat hal-hal penting
√
5 Siswa mengerjakan tugas dengan baik
√ Kebanyakan siswa tidak mengerjakan tugas sendiri, tetapi meminta bantuan teman yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
c. Observasi Kelas (Observing Classroom)
Secara fisik ruang kelas XI IPS 1 cukup memadai untuk
proses belajar mengajar, hanya saja ruangan kelas masih dirasakan
kurang luas. Fasilitas yang disediakan di kelas tersebut adalah
whiteboard, meja guru, kursi guru, kursi siswa, meja untuk siswa,
papan pengumuman, sebuah sound, computer, LCD Proyektor dan
AC. Dalam ruang kelas terdapat 3 jendela yang cukup besar namun
karena ruangan kelas tersedia AC maka jendela tersebut jarang
dibuka. Pencahayaan kelas juga sudah cukup baik. Sedangkan
untuk tata letak kelas, masih ada sedikit kekurangan. Ruang kelas
yang kurang luas menyebabkan meja antara siswa yang satu
dengan yang lain terlalu dekat. Hal ini membuat ruang gerak siswa
kurang leluasa. Lingkungan kelas sudah cukup kondusif untuk
pembelajaran. Selain itu, suara kendaraan yang lalu lalang di jalan
juga tidak begitu mengganggu aktivitas yang ada di kelas.
Instrumen observasi kelas disajikan dalam lampiran 3.
Suasana kelas pada awal pembelajaran cukup kondusif. Hal
ini terlihat bahwa hampir seluruh siswa sudah siap mengikuti
pembelajaran. Hanya saja setelah guru meminta siswa untuk
menjawab pertanyaan ada beberapa siswa asyik berbicara dengan
teman-temannya di luar materi pembelajaran. Tidak adanya
kegiatan yang menarik selama proses pembelajaran yang dapat
membangkitkan kebutuhan siswa dalam belajar dan kurangnya
pengawasan oleh guru menjadikan ada beberapa siswa yang malah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
tidur-tiduran di dalam kelas. Namun demikian, guru cukup
bijaksana dengan memberikan teguran apabila sikap siswa sudah
melampaui batas. Pada akhir pembelajaran guru tidak memberikan
tugas dan kesimpulan, guru hanya mengucapkan salam. Dari
rangkaian keadaan kelas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.3Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran
No Deskriptor Ya Tidak Catatan
1. Fasilitas di dalam kelas mendukung proses pembelajaran
√
Papan tulis, meja kursi, AC, Komputer, LCD Proyektor
2. Suasana kelas cukup kondusif dalam proses pembelajaran
√Hanya pada awal pembelajaran
3. Siswa membuat kegaduhan
√
Pada saat guru bertanya kepada siswa serta saat menjawab pertanyaan tersebut
4. Siswa mengerjakan soal latihan di depan kelas √
Guru tidak memberikan soal latihan dirumah
5. Guru memberikan penghargaan
√
Guru memberikan poin kepada siswa yang terlibat aktif dalam proses pembelajaran
6. Ada kegiatan menarik dalam belajar
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
7 Siswa bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan
√
8. Guru membantu siswa jika mengalami kesulitan
√
Tabel 5.3 menunjukkan hasil observasi pada guru, perilaku
siswa, dan suasana kelas serta wawancara dengan guru, dapat
disimpulkan bahwa selama pembelajaran berlangsung guru cenderung
hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Peneliti
menduga bahwa pemilihan metode guru tersebut membuat guru lebih
dapat menghemat waktu dan juga mudah dalam menyampaikan materi
yang diajarkan. Kurangnya variasi dalam pembelajaran membuat siswa
yang sibuk dengan kegiatannya sendiri, tidur-tiduran di kelas, ngobrol
dengan temannya, dan lain lain. Pada pembelajaran ini, siswa
cenderung pasif yang membuat perhatian mereka terpecah belah
sehingga memicu suasana kelas menjadi kurang kondusif dan
menghambat proses kegiatan belajar mengajar. Secara keseluruhan,
terlihat bahwa peranan guru lebih dominan dibanding dengan siswa,
peran aktif siswa dalam pembelajaran sangat kurang. Idealnya untuk
saat ini dalam suatu kegiatan belajar mengajar, siswa lebih berperan
aktif dalam memahami pengetahuan dengan kemampuan yang
dimilikinya baik itu dalam hal bertanya, membaca, diskusi,
berpendapat, dan lain lain. Berdasarkan uraian di atas, dapat ditemukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
bahwa permasalahan pembelajaran yang terjadi adalah rendahnya
pemahaman serta keterlibatan dari siswa selama proses pembelajaran.
Hal ini terlihat dari kegiatan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung baik dalam hal bertanya, menjawab pertanyaan,
mengemukakan pendapat, dan interaksi dalam diskusi dirasa masih
kurang.
Peneliti menduga bahwa akar permasalahan tersebut terlihat
dari beberapa aspek yang diantaranya adalah kecenderungan siswa
dalam mengikuti pelajaran menggunakan metode yang kurang
bervariasi sehingga semangat untuk belajar kurang, guru kurang
menggali pemikiran dan pengetahuan siswa sehingga siswa tidak
berani untuk bertanya, mengemukakan ide/pendapatnya, berdiskusi
dengan baik, kurangnya interaksi yang baik antara guru dengan siswa.
Dampaknya hasil-hasil belajar siswa kurang memuaskan. Dari
berbagai permasalahan tersebut, alternatif pemecahan masalah tersebut
adalah perlunya menciptakan suatu proses pembelajaran yang
bervariasi, dapat lebih menggali pemahaman siswa, melatih mental
siswa untuk lebih berani mengungkapkan sesuatu, lebih percaya diri,
lebih bertanggung jawab, dan tentunya yang mendorong terciptanya
suasana pembelajaran yang harmonis baik antara guru dengan siswa
maupun antar siswa. Maka dari itu, guru diharapkan mampu
menerapkan suatu metode pembelajaran yang berbeda dan bervariasi.
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat diterapkan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
guru di mana masing-masing metode pembelajaran memiliki langkah-
langkah yang berbeda-beda.
Berdasarkan kondisi pembelajaran tersebut, selanjutnya guru
dan peneliti berkolaborasi untuk menerapkan suatu metode alternatif
selain metode ceramah, dan tanya jawab, juga ditambah dengan
menerapkan metode yang lebih bervariasi yaitu strategi pembelajaran
kooperatif tipe TGT. Dalam metode ini tugas guru bertindak sebagai
fasilitator terutama ketika jalannya diskusi, games dan turnamen. Jadi
siswa berkesempatan lebih berperan aktif karena dengan model TGT
siswa bisa bekerja sama dengan siswa yang lain di dalam kelompok.
Selama jalannya diskusi ini juga berbeda dengan diskusi yang
biasanya. Jika dalam diskusi pada umumnya siswa hanya membahas
suatu masalah di dalam kelompok yang kemudian hasil diskusinya
tersebut dicatat dan jika perlu dilanjutkan dengan presentasi, tetapi di
sini siswa diharapkan dapat menggunakan kreativitas masing-masing
untuk dapat menggali pemahamannya. Sekilas siswa memang terlibat
aktif di dalam diskusi, namun jika dilihat lebih mendalam hanya
beberapa siswa yang aktif dan sungguh-sungguh. Berbeda dengan
diskusi dalam model TGT, dalam model ini siswa dibagi dalam
kelompok untuk permainan (games) dan turnamen. Dalam sesi
permainan siswa dituntut untuk bisa menggali kreativitas masing-
masing dan menggali pemahamannya tentang pertanyaan yang akan
dijawab. Pada sesi turnamen juga siswa diharapkan bisa bekerja sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
dengan baik serta dapat menumbuhkan persaingan secara sehat antar
kelompok selama jalannya turnamen.
Dengan menerapkan metode ini siswa diharapkan untuk dapat
lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran serta dapat lebih
berani untuk bertanya, mengungkapkan pendapatnya, dan
mengungkapkan kesulitan yang mereka hadapi. Dengan demikian
secara tidak langsung siswa harus terdorong untuk dapat memahami
materi yang didapatnya. Di sini tugas guru adalah sebagai fasilitator
dimana mendampingi siswa terlebih jika siswa menemui kesulitan.
Dengan menerapkan metode ini tidak menutup kemungkinan suasana
yang tadinya kurang kondusif dan kurang antusias dari siswa akan
menimbulkan suasana yang lebih antusias, hidup, kondusif serta
bervariasi
2. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada hari Jumat, 8
Oktober 2010 pada pukul 11.45 WIB sampai dengan pukul 13.15 WIB
yaitu pada jam ketujuh sampai dengan kedelapan. Materi yang
dipelajari pada pelaksanaan penelitian ini adalah pokok bahasan jurnal
umum.
Guru mitra yang mengajar dalam penelitian ini adalah Pak FX.
Eka Wahyu Wibawa, S. Pd selaku guru bidang studi akuntansi kelas
XI IPS 1. Jumlah siswa kelas pada tahun ajaran 2010-2011 saat ini
adalah 37 siswa. Dari jumlah siswa tersebut, seluruh siswa hadir pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
pelaksanaan penelitian ini. Berikut ini diuraikan penerapan model
kooperatif tipe Teams Games Tournamens (TGT ) pada pelaksanaan
penelitian .
a. Perencanaan
Dalam tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan
pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berikut ini disajikan langkah-
langkah perencanaan yang diterapkan pada pelaksanaan penelitian
yaitu:
1) Peneliti dan guru mitra menggali data awal tentang
karakteristik siswa untuk memetakan para siswa berdasarkan
kemampuan akademiknya. Pemetaan tersebut selanjutnya
menjadi dasar untuk membagi siswa dalam kelompok-
kelompok yang heterogen. Berdasarkan prestasi akademiknya
tersebut siswa dibagi menjadi tiga ranking yaitu siswa dengan
prestasi atau nilai akademik tinggi, siswa dengan prestasi
sedang, dan siswa dengan prestasi rendah. Dari hasil
pembagian kelompok tersebut terbentuk tujuh kelompok
dengan kemampuan akademik yang beragam. Tujuh kelompok
yang terbentuk selanjutnya diberi nama kelompok 1, 2, 3, 4, 5 ,
6, dan 7.
2) Peneliti kemudian mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP), materi pembelajaran,
pre test dan post test, meja turnamen, dan hadiah. Berikut ini
disajikan uraian masing-masing perangkat pembelajaran.
a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Peneliti membuat RPP yang berisi tentang standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan
pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran,
materi ajar, dan evaluasi. RPP ini dibuat untuk satu kali
pertemuan. RPP menguraikan secara detail langkah-
langkah kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses
pembelajaran. Hal ini akan membantu guru selama
melaksanakan pembelajaran. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran disajikan dalam lampiran 9.
b) Materi Pembelajaran
Materi pelajaran pada saat penelitian ini adalah jurnal
umum. Materi yang disampaikan secara garis besar adalah
pengertian jurnal, fungsi jurnal, bentuk jurnal, serta
bagaimana langkah menyusun jurnal umum. Pada hari
sebelum penelitian guru mitra juga telah mengajarkan
materi jurnal umum.
c) Pre Test dan Post Test
Daftar pertanyaan soal-soal latihan ini berupa pre test dan
post test yang berguna untuk membandingkan hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
siswa sebelum dan sesudah dilaksanakannya siklus 1. Pada
hari sebelum penelitian telah dilaksanakan pre test yaitu
pada tanggal 7 Oktober 2010.
d) Meja Turnamen
Jumlah meja turnamen ada 7 buah. Jumlah meja turnamen
ini sesuai dengan jumlah kelompok yang dibentuk. Masing-
masing meja disusun berjajar dan dilengkapi dengan papan
nama kelompok.
e) Hadiah
Hadiah dimaksudkan sebagai penghargaan bagi kelompok
yang mendapatkan skor terbaik pada saat turnamen dan
games dilaksanakan. Hadiah yang diberikan berupa tempat
pensil, penggaris, penghapus, notebook, ballpoint, dan
makanan kecil.
3) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan
data. Instrumen pengumpulan data yang terdiri dari:
a) Lembar observasi kegiatan guru
Lembar observasi kegiatan guru ini digunakan untuk
mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru pada
saat pembelajaran berlangsung. Hasil observasi kegiatan
guru disajikan dalam lampiran 1b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
b) Lembar observasi kegiatan siswa
Lembar observasi kegiatan siswa ini digunakan untuk
mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa pada
saat mengikuti pembelajaran. Hasil observasi kegiatan
siswa disajikan dalam lampiran 2b.
c) Lembar observasi kegiatan kelas
Lembar observasi kegiatan kelas ini digunakan untuk
mengetahui kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam kelas
pada saat pembelajaran berlangsung. Hasil observasi
kegiatan kelas disajikan dalam lampiran 3b.
d) Lembar penilaian kelompok
Lembar penilaian kelompok ini mencakup daftar skor yang
diperoleh kelompok dalam permainan dan turnamen. Hasil
penilaian kelompok disajikan dalam lampiran 12.
b. Tindakan
Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan pembelajaran
kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-
langkah pada tahap ini sebagai berikut:
1) Presentasi kelas
Pada awal pembelajaran, guru terlebih dahulu mengulas
kembali materi pembelajaran berkaitan tentang pemahaman
akan jurnal umum. Penyampaian materi pembelajaran dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
waktu ± 5 menit. Dalam pengulasan kembali materi
pembelajaran ini guru menggunakan metode ceramah.
2) Membagi siswa dalam kelompok
Pembentukan kelompok sudah dilakukan guru pada tahap awal
perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk
adalah 7 kelompok siswa dengan anggota 5-6 orang. Pada
tahap ini guru hanya menampilkan kembali pada layar LCD
proyektor nama-nama kelompok berikut anggota-anggotanya.
Kemudian guru mempersilahkan masing-masing siswa untuk
berkumpul dengan kelompoknya dan kemudian guru
membagikan papan nama kelompok. Guru selanjutnya
menjelaskan aturan main dan tata tertib pembelajaran
kooperatif tipe TGT yang akan dilakukan.
3) Permainan (games)
Permainan (games) pada pelaksanaan penelitian ini diberi
nama make a match. Pada permainan ini siswa pada tiap
kelompok diminta untuk memilih nomor urut mengerjakan soal
dengan cara memasang call card. Setiap call card bertuliskan
nomor yang menunjukkan urutan mengerjakan soal yang ada di
meja guru. Kelompok yang memiliki 5 orang anggota
kelompok berhak memilih anggota kelompok yang akan
mengerjakan 2 soal. Satu per satu siswa dalam kelompok
berdasarkan nomor urutnya maju ke depan kelas mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
soal. Bentuk soal adalah memilih jawaban yang dianggap
paling tepat untuk soal. Soal dan jawaban tersedia dalam
amplop yang telah disediakan. Siswa kemudian menempel
jawaban pada kertas karton di papan tulis sesuai dengan nomor
kelompoknya. Guru akan memanggil nomor urut siswa yang
akan mengerjakan soal di depan kelas. Pengerjaan soal diawali
dengan aba-aba dari guru, dan diakhiri dengan aba-aba juga
dari guru. Setiap perwakilan kelompok diberi waktu 1 menit
untuk mengerjakan dengan memilih jawaban yang paling benar
dan menempelkan di media yang telah ditentukan, dan
seterusnya sampai nomor urut terakhir. Ada 6 buah soal dengan
waktu pengerjaan untuk setiap soal adalah satu menit. Guru
membahas jawaban hasil pekerjaan siswa, jawaban yang benar
diberi nilai 100 dan jawaban yang salah 0.
4) Turnamen
Turnamen dilakukan setelah permainan selesai dilaksanakan
dan guru membahas jawaban hasil permainan. Turnamen pada
penerapan TGT ini diberi nama cerdas cermat. Pengerjaan soal
akan dimulai dengan siswa diberi kesempatan secepat-cepatnya
untuk menjawab dengan tunjuk jari terlebih dahulu. Setelah
guru menentukan yang paling cepat tunjuk jari, siswa maju ke
depan untuk menentukan jumlah nominal taruhan. Setelah itu
siswa mengerjakan soal di papan tulis. Guru menulis jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
taruhan siswa yang menjawab di papan tulis. Guru langsung
membahas jawaban siswa dengan menampilkan jawaban ada di
layar proyektor yang ada di depan kelas. Guru akan
menyatakan bahwa jawaban kelompok benar atau salah dengan
memberi skor sesuai dengan jumlah taruhan siswa. Jika
jawaban benar akan mendapat skor sesuai taruhan siswa, jika
jawaban salah skor akan dikurangi sesuai taruhan siswa.
5) Penghargaan kelompok
Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam games
maupun turnamen dicatat. Pada tahap akhir dilakukan
penjumlahan skor jawaban dan ranking. Berdasarkan ranking
tersebut ditentukan juara I,II, dan III. Pada penerapan TGT ini,
juara I adalah kelompok 6 dengan jumlah skor 907.400, juara II
adalah kelompok 7 dengan jumlah skor 857.400, dan juara III
adalah kelompok 4 dengan jumlah skor 855.400. Masing-
masing juara akan mendapatkan hadiah berupa , juara I yaitu
tempat pensil, ballpoint, penggaris, penghapus, sedangkan
juara II yaitu notebook, ballpoint, dan juara III yaitu makanan
ringan dan ballpoint serta bagi kelompok yang tidak
memenangkan games dan turnamen mendapatkan msing-
masing kelompok mendapatkan ballpoint.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
c. Observasi
Hasil pengamatan (observasi) dalam penelitian tindakan kelas ini
dapat dipaparkan sebagai berikut:
1) Pengamatan terhadap guru
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tindakan pada
pelaksanaan penelitian. Aktivitas guru selama proses
pembelajaran pada pelaksanaan penelitian disajikan dalam
tabel berikut ini:
Tabel 5.4Aktivitas Guru Pada Pelaksanaan Penelitian
No Deskriptor Ya Tidak
1. Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
√
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas.
√
3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.
√
4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT.
√
5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok.
√
6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya.
√
8 Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok.
√
9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
√
10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri.
√
11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa,tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
√
12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
√
13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan.
√
14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.
√
15 Guru meninggalkan kelas di saat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
√
16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
pembelajaran.
17 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam turnamen.
√
18 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik.
√
19 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre test dan post test.
√
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa secara umum guru
mampu mengelola pembelajaran koperatif tipe TGT dengan
baik. Dalam pelaksanaan penelitian ini dapat kita lihat bahwa
guru mampu menjelaskan dan mengorganisasikan
pembelajaran kooperatif tipe TGT, guru memberikan
kesempatan pada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok,
guru memotivasi siwa untuk belajar mandiri serta terlibat aktif
dalam kelompok, guru dapat berinteraksi dengan baik dengan
seluruh siswa, guru mendorong siswa untuk dapat memecahkan
suatu masalah, guru melakukan evaluasi proses pembelajaran
melalui games dan turnamen yang menjadi bagian dari
pembelajaran kooperatif tipe TGT, guru memotivasi siwa untuk
aktif dalam games maupun turnamen, guru mengamati setiap
kelompok dalam mengerjakan soal dan membantu siswa ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
siswa mengalami kesulitan, guru juga mengadakan evaluasi
hasil belajar melalui post test.
2) Pengamatan terhadap siswa
Aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada pelaksanaan
penelitian disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5.5Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Pada Pelaksanaan
Penelitian
No Deskriptor Ya Tidak
1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi dalam kelompok.
√
2 Saling bertukar pikiran dan pendapat. √
3 Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas.
√
4 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan pembelajaran.
√
5 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan.
√
6 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya.
√
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran,
seluruh perhatian siswa tertuju pada materi pelajaran. Dalam
permainan maupun turnamen, seluruh siswa saling bertukar
pikiran dan pendapat serta berbagi tugas dalam pengerjaan
tugas. Ketika mereka ada kesulitan dalam pembelajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
mereka mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pembelajaran. Dan ketika guru atau teman lain bertanya,
mereka menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan
tujuan pertanyaan. Selain itu mereka juga dapat menghargai
saran dan pendapat dari teman lainnya.
3) Pengamatan terhadap kelas
Instrumen pengamatan kelas dalam proses pembelajaran pada
pelaksanaan penelitian disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5.6Instrumen Pengamatan Kelas
No Deskriptor Ya Tidak
1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda.
√
2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para siswa.
√
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
√
4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah).
√
5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas.
√
6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
7 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
√
8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran tipe TGT.
√
9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
√
10 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.
√
11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.
√
12 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas.
√
13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.
√
14 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit.
√
15 Kelas dapat terorganisir dengan baik. √
16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan.
√
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa di dalam kelas XI IPS 1
terdiri atas siswa-siswi yang memiliki kemampuan dan asal-usul
yang berbeda-beda. Untuk mendukung suasana kelas yang
kondusif diperlukan sejumlah peraturan yang harus ditaati oleh
siswa tersebut yang mendukung proses pembelajaran ke arah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
lebih baik antara lain yaitu fasilitas sekolah yang memadai. Selama
kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan
pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan
oleh karena itu model pembelajaran tipe TGT mendukung suasana
pembelajaran menjadi lebih baik. Hasil pengamatan kelas disajikan
dalam lampiran 5.
d. Refleksi
Refleksi yang dilakukan merupakan refleksi segera setelah
pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir
pelaksanaan penelitian. Refleksi dilakukan pada guru mitra
maupun pada siswa. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi
pelaksanaan penelitian :
1) Kesan guru terhadap perangkat pembelajaran dan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT
Tabel 5.7Instrumen Refleksi
Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model TGT
No Uraian Komentar
1 Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kooperatif yang diterapkan.
Sudah cukup baik, dan lengkap.
2 Penilaian guru terhadap aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Siswa dapat berpartisipasi dengan aktif, dan adanya kepercayaan antar anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
dalam kelompok. Kerjasama antar anggota juga cukup kompak.
3 Hambatan yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Masalah waktu dan ruangan yang agak terbatas.
4 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Siswa menjadi lebih antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
5 Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut.
Siswa menjadi lebih cepat paham akan materi dan siswa menjadi aktif dalam pembelajaran.
6 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Waktu terlalu singkat
7 Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas?
Siswa sangat berminat.
Tabel 5.7 menunjukkan kesan guru mitra terhadap
perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT setelah melakukan serangkaian proses belajar
mengajar dengan perangkat pembelajaran yang dikembangkan.
Kesan guru tentang komponen pembelajaran yang telah
diterapkan secara umum sudah cukup baik dan lengkap, tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
masih butuh persiapan yang lebih matang lagi. Selain itu
kendala yang dihadapi berkaitan dengan waktu dan setting
tempat. Dalam kaitannya dengan siswa, guru mempunyai kesan
bahwa siswa dapat menjadi lebih aktif dan antusias ketika
pembelajaran berlangsung sehingga mereka menjadi tidak
bosan. Refleksi guru mitra terhadap komponen pembelajaran
dan model TGT disajikan pada lampiran 7.
2) Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT
Tabel 5.8Instrumen Refleksi
Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model TGT
No Uraian Komentar
1 Bagaimana pendapat Anda terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kooperatif yang diterapkan?
Seru, menyenangkan
dan tidak
membosankan,
menarik.
2 Bagaimana pendapat Anda tentang aktifitas siswa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT? (Keaktifan, partisipasi, kerja kelompok, dan diskusi)
Semuanya dituntut
aktif di sini,
kerjasama kelompok
harus kompak, asyik,
suasana menjadi lebih
hidup, dan lebih
tertarik untuk
mempelajari
akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
3 Apakah Anda berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGTselanjutnya seperti yang telah anda ikuti?
Berminat,
pelaksanaan
pembelajaran seperti
ini dilakukan tiap
minggu.
4 Manfaat apa saja yang diperoleh dari diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Dapat bekerjasama
dengan baik dan
saling percaya antar
anggota kelompok,
belajar jadi tidak
membosankan,
senang dan lebih
cepat jelas dan
paham.
5 Keberhasilan apa saja yang telah Anda capai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGTtersebut?
Lebih mengerti dan
memahami materi,
mengasyikkan, jadi
lebih aktif dan
tambah wawasan.
6 Hambatan apa yang mungkin ditemui ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGTtersebut?
Waktu terlalu
singkat.
7 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Waktu ditambah
lebih lama, percaya
satu sama lain,
kekompakan di dalam
kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel 5.8 menunjukkan respon siswa terhadap perangkat dan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Kesan siswa secara umum yaitu
mereka menikmati pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut, karena
pembelajaran menjadi tidak monoton. Selain itu mereka menjadi lebih
cepat memahami materi yang sedang diajarkan. Hal-hal yang masih perlu
diperbaiki yaitu media yang lebih menarik lagi dan waktu yang lebih lama,
karena pada waktu penelitian ini dilaksanakan pada jam terakhir dan
waktunya terpotong oleh doa pada pukul 12.00 WIB. Refleksi siswa
terhadap komponen pembelajaran dan model TGT disajikan pada lampiran
8.
B. Analisis Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Analisis komparasi dilakukan untuk melihat perkembangan
peningkatan prestasi belajar siswa pada masa pra penelitian dan
pelaksanaan penelitian dalam penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT. Dari berbagai tahapan tersebut kemudian dibandingkan
bagaimana perubahan prestasi hasil belajar siswa. Untuk mengukur tingkat
perkembangan prestasi belajar siswa dalam penelitian tindakan ini
menggunakan pre test dan post test. Analisis perbandingan tingkat
perkembangan prestasi belajar siswa pada pelaksanaan penelitian disajikan
pada lampiran 10.
Pada lampiran 10 menunjukkan hasil komparasi peningkatan
prestasi belajar siswa menggunakan pre test dan post test dalam penerapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pelaksanaan penelitian. Dari 37
orang siswa di kelas XI IPS 1, ada 35 orang siswa yang mengalami
peningkatan dan ada 2 orang siswa yang nilainya tetap atau tidak ada
perubahan. Peningkatan nilai siswa bervariasi. Rata-rata peningkatan nilai
kelas adalah 2,10 atau 30%. Pada saat pre test rata-rata skor siswa dalam
kelas mencapai 4,91 sedangkan rata-rata skor siswa setelah post test naik
menjadi 7,01.
Model kooperatif tipe TGT yang diterapkan dalam pembelajaran
ini mampu meningkatkan partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Penerapan metode yang menarik dengan adanya permainan dan turnamen
juga membuat para siswa menjadi tidak bosan dan menjadi lebih
bersemangat untuk belajar karena adanya variasi pembelajaran. Dengan
adanya permainan dan turnamen akan mendorong siswa untuk bersaing
dengan kelompok lain. Masing-masing kelompok akan bekerja sama untuk
mendapatkan keberhasilan dengan mencapai skor tertinggi. Siswa pun
termotivasi bersaing untuk mendapatkan skor yang tertinggi karena adanya
penghargaan yang diberikan atas hasil kerja mereka. Hal ini tampak dalam
permainan dan turnamen. Dengan demikian penghargaan pada hasil
belajar akan meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran di
kelas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
Team Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa SMA Pangudi Luhur Yogyakarta kelas XI IPS 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada hari Jumat
tanggal 8 Oktober 2010 di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta kelas XI IPS
1, dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan
prestasi belajar akuntansi siswa tampak dari nilai siswa yang dicapai pada
waktu pre test dan post test. Dari 37 orang siswa di kelas XI IPS 1, ada
35 orang siswa yang mengalami peningkatan dan ada 2 orang siswa yang
nilainya tetap atau tidak ada perubahan. Peningkatan nilai siswa bervariasi.
Rata-rata peningkatan nilai kelas adalah 2,10 atau 30%. Pada saat pre test
rata-rata skor siswa dalam kelas mencapai 4,91 sedangkan rata-rata skor
siswa setelah post test naik menjadi 7,01. Peningkatan nilai siswa ini telah
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang dituntut oleh SMA
Pangudi Luhur rata rata adalah 70. Nilai rata rata tersebut diperoleh dari
nilai ketuntasan masing-masing indikator yang penyusunannya sesuai
dengan panduan yang ada di KTSP. Hal ini menunjukkan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat
meningkatkan pretasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 1 SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
B. Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Adanya ketidaksesuaian antara alokasi waktu yang sudah dibuat dalam
skenario pembelajaran dengan implementasi yang sebenarnya sehingga
penerapan model pembelajaran ini menjadi berkesan terburu-buru.
2. Peneliti tidak dapat melakukan pengamatan secara mendetail pada
setiap siswa dalam kelompok dari awal pembelajaran sampai akhir.
Padahal ini perlu dilakukan untuk mengetahui keterlibatan masing-
masing siswa dalam kelompok secara lebih mendalam.
C. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran
yang ditunjukan pada pihak yang terkait dalam penelitian ini:
1. Pentingnya perencanaan dan penyusunan alokasi waktu secara efektif
dan efisien dalam pembelajaran untuk menghindari penggunaan waktu
yang berlebihan dan menggunakan waktu sesuai dengan kebutuhan
sehingga bukan hanya sebagai rencana tetapi dalam implementasinya
kegiatan pembelajaran yang diterapkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Turnaments (TGT) dalam pembelajaran
ekonomi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa juga dapat berjalan
dengan tertib dan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
2. Penelitian ini sebaiknya pada awal pelajaran karena tingkat konsentrasi
siswa masih tinggi juga peneliti dapat melakukan pengamatan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
mendetail pada setiap kelompok dari awal pembelajaran sampai akhir.
Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui keterlibatan masing-masing
siswa dalam kelompok secara lebih mendalam.
3. Pentingnya persiapan-persiapan secara matang dan maksimal berkaitan
dengan media, perangkat, serta prosedur pembelajaran yang digunakan
agar kegiatan dapat dilakukan secara maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
DAFTAR PUSTAKA
Alitalya, D. 2010. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT. (On-line). Tersedia: http:// www.Ingealitalya.com (18 Desember 2010).
Arif, M. 1994. Konsep Teknologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Arikunto, S., dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Aqib, Zaenal. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Dimyati. M, dan Mudjiono . 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rhineka Cipta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2002. Jakarta: Balai Pustaka.
Lie, Anita. 2007. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia.
Masidjo, Ign. 1995. Pengukuran dan Penilaian Prestasi Belajar di Sekolah. Yogyakarta: IKIP Universitas Sanata Dharma.
Sanjaya, W.H. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Slavin, R. E. 1995. Cooperative Learning: Theory Research, and Practice (2nd. Ed.). Boston: Allyn and Bacon.
Slavin, R. E. 2009. Cooperatif Learning Teori, Riset dan Praktek. Bandung: Nusa Media.
Solihatin, Etin dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Suhadi. 2008. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament)(On-line).Tersedia: http:// suhadinet.wordpress.com (28 Maret 2008)
Suherman, Erman. 2008. Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi Siswa. (On-line). Tersedia: http://educare.e-fkipunla.net.
Susento, 2007, “Konsep Penelitian Tindakan Kelas”. Makalah disajikan dalamSeminar Pendidikan. Program Studi Pendidikan Akuntansi, FKIP, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 16 Mei 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Winkel, W. S. 1991. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.
Wiriaatmadja, Rochiati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 1
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat :
Tanggal dan waktu observasi :
Lamanya observasi :
Orang dan atau peristiwa yang diamati :
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :
Yogyakarta,.....September 2010
Guru Observer
(………………….) (.........................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas GuruNO. ASPEK YANG DIAMATI YaI1.
2.
II1.2.
IIIA.1.
2.
3.
4.
B.1.
2.
3.4.
5.
6.
7.
8.
C.
1.
PRA PEMBELAJARANMemeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan mediaMemeriksa kesiapan siswa
MEMBUKA PEMBELAJARANMelakukan kegiatan apersepsiMenyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya
KEGIATAN INTI PEMBELAJARANPenguasaan materi pelajaranMenunjukkan penguasaan materi pembelajaranMengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevanMenyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajarMengaitkan materi dengan reaitas kehidupan
Pendekatan/strategi pembelajaranMelaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapaiMelaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswaMelaksanakan pembelajaran secara runtutMelaksanakan pemelajaran yang terkoordinasiMelaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstualMengakomodasi adanya keragaman budaya NusantaraMelaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tmbuhnya kebiasaan positifMelaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan
Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajarMenunjukkan keterampilan dalam menggunakan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
2.3.
4.
D.
1.
2.3.
4.
5.
6.
E.
1.2.
F.1.2.3.
4.
G.1.
2.
3.
IVA.1.
Menghasilkan pesan yang menarikMenggunakan media secara efektif dan efisienMelibatkan siswa dalam pemanfaatan media
Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswaMenumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaranMerespons positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswaMenunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswaMenunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusifMenumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studiMenumbuhkan sikap ekonomisMenumbuhkan sikap produktif
Penilaian proses dan hasil belajarMelakukan penilaian awalMemantau kemajuan belajarMemberikan tugas sesuai dengan kompetensiMelakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
Penggunaan bahasaMenggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancarMenggunakan bahasa tulis yang baik dan benarMenyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
PENUTUPRefleksi dan rangkuman pembelajaranMelakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
2.
B.1.
2.
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswaPelaksanaan tindak lanjutMemberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidiMemberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai pengayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat :
Tanggal dan waktu observasi :
Lamanya observasi :
Orang dan atau peristiwa yang diamati :
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :
Yogyakarta, …. September 2010
Guru Observer
(………………) (……………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat :
Tanggal dan waktu observasi :
Lamanya observasi :
Orang dan atau peristiwa yang diamati :
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :
Yogyakarta, .... September 2010
Guru Observer
(........................) (...........................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES
PEMBELAJARAN
Hari/tanggal :
Mata Pelajaran :
Kelas :
Observer :
Tabel Aktivitas Guru
No Deskriptor Ya Tidak1. Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe
TGT.2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat
umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas.
3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.
4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT.
5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok.
6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan.
7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya.
8 Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok.
9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri.
11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan.
14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.
15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran.
17 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam turnamen.
18 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik.
19 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre test dan post test.
Yogyakarta, …September 2010
Guru Observer
(.......................) (......................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 5
Instrumen Pengamatan Kelas
Hari/tanggal :
Mata Pelajaran :
Kelas :
Observer :
No Deskriptor Ya Tidak1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki
kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda.2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para
siswa.3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan.4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah
ditemukan siswa di kelas (sekolah).5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan
beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas.
6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
7 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran tipe TGT.
9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
10 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.
11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.12 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat
dipahami dengan jelas.13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak
mengenal satu sama lain dengan baik.14 Sebagian besar siswa menganggap materi yang
diberikan sulit.15 Kelas dapat terorganisir dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan.
Yogyakarta, ….September 2010
Guru Observer
(.........................) (........................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 6
Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok
Hari/tanggal :
Mata Pelajaran :
Kelas :
Observer :
No Deskriptor Ya Tidak1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi
dalam kelompok.
2 Saling bertukar pikiran dan pendapat. 3 Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas. 4 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan
pembelajaran.
5 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan.
6 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya.
Yogyakarta,…. September 2010
Guru Observer
(........................) (.......................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 7
Instrumen Refleksi
Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model
TGT
No Uraian Komentar1 Penilaian guru terhadap komponen
pembelajaran dan penggunaan modelpembelajaran kooperatif yang diterapkan.
2 Penilaian guru terhadap aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
3 Hambatan yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
4 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
5 Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut.
6 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT.
7 Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGTselanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas?
Yogyakarta,…. September 2010
Guru Observer
(........................) (.......................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 8
Instrumen Refleksi
Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model TGT
No Uraian Komentar1 Bagaimana pendapat Anda terhadap
komponen pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kooperatif yang diterapkan?
2 Bagaimana pendapat Anda tentang aktifitas siswa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT? (Keaktifan, partisipasi, kerja kelompok, dan diskusi)
3 Apakah Anda berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGTselanjutnya seperti yang telah anda ikuti?
4 Manfaat apa saja yang diperoleh dari diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT?
5 Keberhasilan apa saja yang telah Anda capai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?
6 Hambatan apa yang mungkin ditemui ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?
7 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Yogyakarta, …. September 2010
Guru Observer
(........................) (.......................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Mata Pelajaran : Akuntansi
Kelas / Semester : XI IPS 1/ 2
Tahun Pelajaran : 2010 / 2011
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi :
B. Kompetensi Dasar :
C. Indikator :
D. Tujuan Pembelajaran :
E. Materi Ajar :
F. Metode Pembelajaran:
G. Strategi Pembelajaran :
Kegiatan Alokasi
Waktu
Metode Media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
H. Sumber Pembelajaran :
I. Evaluasi
.
Yogyakarta, 8 Oktober 2010
Guru Mata Pelajaran
FX. Eka Wahyu Wibawa, S.Pd.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 10
Analisis Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
No Nama Pre-test Post- test SelisihPeningkatan
pemahaman
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 11 (Pre Test)
NAMA : ……………………………
NO : ………
KELAS : ……………
Berikut ini transaksi Perusahaan Jasa Fotocopy "MAJU MUNDUR" selama
tahun 2009
Buatlah jurnal untuk transaksi berikut ini!
1 Januari 2009 Tuan Alex menyetorkan uang ke dalam perusahaan sebesar
Rp 1.000.000.000 sebagai setoran modal.
5 Januari 2009 Perusahaan membeli sebuah mobil seharga Rp 150.000.000
secara tunai.
6 Januari 2009 Membeli mesin fotocopy seharga Rp 50.000.000 secara
kredit.
15 Januari 2009 Dibayar biaya telepon sebesar Rp 1.000.000
16 Januari 2009 Tuan Alex membeli perlengkapan reparasi secara kredit
dari Toko Rapi Motor Rp 125.000,00
18 Januari 2009 Diterima pendapatan dari jasa fotocopy Rp 8.000.000.
19 Januari 2009 Membayar biaya listrik Rp 40.000,00 dan iklan Rp
50.000,00
26 Januari 2009 Dibayar biaya asuransi sebesar Rp 750.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
27 Januari 2009 Perusahaan telah menyelesaikan jasa fotocopy sebesar Rp
5.000.000 tetapi uangnya belum diterima
28 Januari 2009 Menerima pendapatan jasa Rp 700.000 tetapi baru dibayar
Rp 450.000 dan sisanya dibayar bulan depan
30Januari 2009 Tuan Alex mengambil uang untuk keperluan pribadi Rp
200.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 12 (Post Test)
NAMA : ……………………………
NO : ………
KELAS : ……………
Berikut ini transaksi Perusahaan Jasa Fotocopy "MAJU MUNDUR" selama
tahun 2009
Buatlah jurnal untuk transaksi berikut ini!
1 Januari 2009 Tuan Alex menyetorkan uang ke dalam perusahaan sebesar
Rp 1.000.000.000 sebagai setoran modal.
5 Januari 2009 Perusahaan membeli sebuah mobil seharga Rp 150.000.000
secara tunai.
6 Januari 2009 Membeli mesin fotocopy seharga Rp 50.000.000 secara
kredit.
15 Januari 2009 Dibayar biaya telepon sebesar Rp 1.000.000
16 Januari 2009 Tuan Alex membeli perlengkapan reparasi secara kredit
dari Toko Rapi Motor Rp 125.000,00
18 Januari 2009 Diterima pendapatan dari jasa fotocopy Rp 8.000.000.
19 Januari 2009 Membayar biaya listrik Rp 40.000,00 dan iklan Rp
50.000,00
26 Januari 2009 Dibayar biaya asuransi sebesar Rp 750.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
27 Januari 2009 Perusahaan telah menyelesaikan jasa fotocopy sebesar Rp
5.000.000 tetapi uangnya belum diterima
28 Januari 2009 Menerima pendapatan jasa Rp 700.000 tetapi baru dibayar
Rp 450.000 dan sisanya dibayar bulan depan
30Januari 2009 Tuan Alex mengambil uang untuk keperluan pribadi Rp
200.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 13
FORMAT SKOR KELOMPOK
Keterangan SKOR
Kel I Kel II Kel III Kel IV Kel V Kel VI Kel VII
Games
Turnamen:
Soal 1
Soal 2
Soal 3
Soal 4
Soal 5
Soal 6
Soal 7
JUMLAH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
OBSERVASI
PENDAHULUAN
(PRA PENELITIAN)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 1a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Arnon Samba
Tanggal dan waktu observasi : Selasa,27 Juli 2010 jam ke 7
Lamanya observasi : 45 menit (1 jam pelajaran)
Orang dan atau peristiwa yang diamati : FX. Eka Wahyu Wibawa, S. Pd
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XI IPS 1/ Genap
Pada awal kegiatan pembelajaran guru memasuki ruangan kelas,
mengucapkan salam, dan memeriksa kesiapan siswa. Sebelum melanjutkan
pembelajaran, guru memperkenalkan peneliti kepada siswa dan menyampaikan
maksud kedatangan peneliti di kelas XI IPS 1. Setelah itu guru melakukan
presensi terhadap siswa satu per satu. Setelah presensi, guru mengulas kembali
materi sebelumnya dan mengkaitkannya dengan materi yang akan disampaikan
pada hari itu dengan cara guru bertanya jawab dengan siswa. Hal ini dilakukan
oleh guru dengan tujuan untuk mengingatkan kembali pembelajaran yang telah
lalu dan juga merangsang perhatian siswa untuk memasuki materi yang akan
dipelajari. Selanjutnya guru masuk ke dalam materi pembelajaran dengan metode
ceramah. Dalam metode ceramah ada siswa yang mendengarkan dan adapula
siswa yang malas untuk mengikuti pembelajaran. Selama proses pembelajaran ini,
guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk merangsang
pengetahuan mereka. Namun demikian hanya beberapa siswa yang mau
menjawab pertanyaan guru tersebut. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
kurang memotivasi siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung sehingga
ada siswa yang terlihat bosan. Cukup banyak dari mereka bercerita sendiri-sendiri
dengan temannya di dalam kelas. Guru memang telah berusaha mengaktifkan
siswa, namun proses pembelajaran yang cenderung monoton menyebabkan siswa
memiliki motivasi yang rendah dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada akhir
pembelajaran, guru mengucapkan salam penutup dan memberikan nasehat agar
siswa mempelajari kembali materi yang telah dibahas dan dilanjutkan pada
pertemuan selanjutnya.
Yogyakarta, 27 Juli 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 2a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Arnon Samba
Tanggal dan waktu observasi : Selasa,27 Juli 2010 jam ke 7
Lamanya observasi : 45 menit (1 jam pelajaran)
Orang dan atau peristiwa yang diamati : FX. Eka Wahyu Wibawa, S. Pd
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XI IPS 1/ Genap
Sebelum memasuki pembelajaran, siswa terlebih dahulu mempersiapkan
diri untuk mengikuti pembelajaran. Setelah mempersiapkan diri, siswa menyimak
penjelasan guru tentang materi yang diajarkan. Pada saat penjelasan materi, ada
yang memang mendengarkan penjelasan dengan baik dan adapula yang kurang
fokus terhadap materi yang diajarkan, misalnya terdapat siswa yang sibuk dengan
kegiatannya sendiri, tidur-tiduran dikelas, ngobrol dengan temannya, dll. Pada
pembelajaran ini, siswa cenderung pasif. Di sini terlihat jelas bahwa siswa merasa
jenuh dengan proses pembelajaran dengan menggunakan metode yang digunakan
guru dalam pembelajaran. Pada pertengahan pembelajaran, guru meminta siswa
untuk menjawab pertanyaan dari guru namun hanya ada beberapa siswa yang
aktif, tidak semua siswa menanggapi dengan antusias jawaban siswa atas
pertanyaan guru tersebut. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa siswa tidak
memiliki hasrat dan kebutuhan akan belajar. Peneliti menduga kondisi seperti ini
dikarenakan siswa merasa bosan dengan kegiatan rutin hanya mendengarkan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
menjawab pertanyaan dari guru. Dengan kata lain tidak ada kegiatan yang
menarik selama proses pembelajaran.
Yogyakarta, 27 Juli 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 3a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Arnon Samba
Tanggal dan waktu observasi : Selasa,27 Juli 2010 jam ke 7
Lamanya observasi : 45 menit (1 jam pelajaran)
Orang dan atau peristiwa yang diamati : FX. Eka Wahyu Wibawa, S. Pd
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XI IPS 1/ Genap
Secara fisik ruang kelas XI IPS 1 cukup memadai untuk proses belajar
mengajar, hanya saja ruangan kelas masih dirasakan kurang luas. Fasilitas yang
disediakan di kelas tersebut adalah whiteboard, meja guru, kursi guru, kursi siswa,
meja untuk siswa, papan pengumuman, sebuah sound, computer, LCD Proyektor
dan AC. Dalam ruang kelas terdapat 3 jendela yang cukup besar namun karena
ruangan kelas tersedia AC maka jendela tersebut jarang dibuka. Pencahayaan
kelas juga sudah cukup baik. Sedangkan untuk tata letak kelas, masih ada sedikit
kekurangan. Ruang kelas yang kurang luas menyebabkan meja antara siswa yang
satu dengan yang lain terlalu dekat. Hal ini membuat ruang gerak siswa kurang
leluasa. Lingkungan kelas sudah cukup kondusif untuk pembelajaran. Selain itu,
suara kendaraan yang lalu lalang di jalan juga tidak begitu mengganggu aktivitas
yang ada di kelas.
Suasana kelas pada awal pembelajaran cukup kondusif. Hal ini terlihat
bahwa hampir seluruh siswa sudah siap mengikuti pembelajaran. Hanya saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
setelah guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan ada beberapa siswa asyik
berbicara dengan teman-temannya di luar materi pembelajaran. Tidak adanya
kegiatan yang menarik selama proses pembelajaran yang dapat membangkitkan
kebutuhan siswa dalam belajar dan kurangnya pengawasan oleh guru menjadikan
ada beberapa siswa yang malah tidur-tiduran di dalam kelas. Namun demikian,
guru cukup bijaksana dengan memberikan teguran apabila sikap siswa sudah
melampaui batas. Pada akhir pembelajaran guru tidak memberikan tugas dan
kesimpulan, guru hanya mengucapkan salam.
Yogyakarta, 27 Juli 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PELAKSANAANPENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 1b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Arnon Samba
Tanggal dan waktu observasi : Jumat,8 Oktober 2010 jam ke 7-8
Lamanya observasi : 90 menit (2 jam pelajaran)
Orang dan atau peristiwa yang diamati : FX. Eka Wahyu Wibawa, S. Pd
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XI IPS 1/ Genap
Pada awal kegiatan pembelajaran guru memasuki ruangan kelas,
mengucapkan salam, dan memeriksa kesiapan siswa. Guru juga menjelaskan
prosedur pembelajaran yang akan diterapkan pada proses pembelajaran pada hari
itu. Pada awal pembelajaran, guru sedikit mengulas materi pembelajaran jurnal
umum. Pada hari sebelumnya tanggal 7 Oktober 2010 telah dilakukan pretest
untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa pada saat sebelum dan sesudah
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Setelah guru menjelaskan materi kemudian guru menjelaskan prosedur dan tata
tertib permainan kepada siswa dan menjelaskan langkah-langkah permainan
tersebut. Metode permainan yang digunakan yaitu make a match. Guru memimpin
dan mengawasi jalannya permainan. Sesudah permainan berakhir, guru dan siswa
membahas soal permainan dengan diskusi bersama. Setelah permainan kegiatan
pembelajaran selanjutnya adalah turnamen. Pada sesi ini guru juga terlebih dahulu
menyampaikan aturan-aturan yang berlaku dalam turnamen. Metode turnamen
yang digunakan yaitu cerdas cermat. Guru memimpin dan mengawasi jalannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
turnamen. Setelah turnamen berakhir, guru dan siswa membahas soal turnamen
dengan diskusi bersama. Pembelajaran kemudian ditutup dengan diadakannya
post test oleh guru untuk membandingkan tingkat prestasi belajar siswa pada saat
pre test dan post test. Sesudah itu guru membagikan lembar refleksi kepada siswa
untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran pada hari ini. Guru juga memilih
kelompok yang terbaik, kelompok dengan skor tertinggi yaitu juara I penghargaan
berupa tempat pensil, ballpoint, penggaris, penghapus, sedangkan juara II yaitu
notebook, ballpoint, dan juara III yaitu makanan ringan dan ballpoint serta bagi
kelompok yang tidak memenangkan games dan turnamen mendapatkan msing-
masing kelompok mendapatkan ballpoint.
Yogyakarta, 8 Oktober 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 2b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Arnon Samba
Tanggal dan waktu observasi : Jumat,8 Oktober 2010 jam ke 7-8
Lamanya observasi : 90 menit (2 jam pelajaran)
Orang dan atau peristiwa yang diamati : FX. Eka Wahyu Wibawa, S. Pd
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XI IPS 1/ Genap
Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. Siswa
menanggapi sapaan guru dan juga menjawab guru ketika diabsen. Pada hari itu
seluruh siswa hadir dalam kegiatan pembelajaran. Kemudian siswa mendengarkan
penjelasan guru tentang prosedur pembelajaran yang akan digunakan pada hari
itu. Setelah siswa terlihat siap untuk menerima pelajaran, guru kemudian memulai
pembelajaran. Guru sedikit mengulas meteri pembelajaran pada pertemuan
sebelumnya dan melakukan tanya jawab dengan siswa. Siswa mendengarkan
penjelasan dari guru menjelaskan tentang langkah-langkah dan peraturan-
peraturan yang harus diikuti oleh masing-masing kelompok. Ketika permainan
berlangsung siswa sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti permainan
ini. Hal itu dikarenakan siswa merasa senang dengan metode yang diberikan
sehingga mereka tidak merasa bosan. Siswa dalam kelompok masing-masing
maju ke depan kelas satu per satu secara bergantian untuk menyelesaikan soal
make a match dalam tiap kelompok. Setelah permainan berakhir, siswa dan guru
membahas soal permainan dengan cara berdiskusi bersama. Pada saat turnamen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
terlihat sekali bahwa para siswa juga sangat siap untuk mengikuti turnamen
tersebut. Hal itu terlihat pada saat pembacaan soal, semua siswa dalam masing-
masing kelompok mendengarkan dan membaca secara seksama soal yang ada
pada layar LCD proyektor . Siswa terlihat antusias bekerjasama dengan baik dan
saling memberi dukungan agar mereka bisa menjawab pertanyaan dalam
turnamen cerdas cermat tersebut dengan tepat dan benar agar memperoleh poin
yang tinggi. Selanjutnya guru dan siswa juga membahas soal turnamen dengan
berdiskusi bersama setelah turnamen berakhir. Kemudian guru melaksanakan post
test dan seluruh siswa mengerjakan soal post test yang telah dibagikan oleh guru
dengan tenang.
Yogyakarta, 8 Oktober 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 3b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Arnon Samba
Tanggal dan waktu observasi : Jumat,8 Oktober 2010 jam ke 7-8
Lamanya observasi : 90 menit (2 jam pelajaran)
Orang dan atau peristiwa yang diamati : FX. Eka Wahyu Wibawa, S. Pd
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XI IPS 1/ Genap
Secara fisik ruang kelas XI IPS 1 cukup memadai untuk proses belajar
mengajar. Fasilitas yang disediakan di kelas tersebut adalah whiteboard, meja
guru, kursi guru, kursi siswa, meja untuk siswa, papan pengumuman, sebuah
sound, computer, LCD Proyektor dan AC. Dalam ruang kelas terdapat 3 jendela
yang cukup besar namun karena ruangan kelas tersedia AC maka jendela tersebut
jarang dibuka. Pencahayaan kelas juga sudah cukup baik.
Suasana kelas pada awal pembelajaran cukup kondusif. Hal ini terlihat
bahwa seluruh siswa sudah siap mengikuti pembelajaran dimana seluruh siswa
hadir pada pembelajaran hari ini. Pada saat permainan dan turnamen terkadang
ada sedikit keramaian yang terjadi dalam kelompok karena adanya perbedaan
pendapat antar anggota kelompok. Siswa-siswa berperan secara aktif dalam
pembelajaran hari ini dan masing-masing kelompok saling bersaing dengan
kelompok lainnya untuk dapat menjawab soal dengan baik dan benar sehingga
kegiatan pembelajaran menjadi semakin menarik, tidak membosankan, dan
suasana kelas menjadi lebih hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Yogyakarta, 8 Oktober 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES
PEMBELAJARAN
Hari/tanggal : Jumat, 8 Oktober 2010
Mata Pelajaran : Akuntansi
Kelas : XI IPS 1
Observer : Arnon Samba
Aktivitas Guru Pada Pelaksanaan Penelitian
No Deskriptor Ya Tidak
1. Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
√
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas.
√
3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.
√
4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT.
√
5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok.
√
6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan.
√
7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya.
√
8 Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok.
√
9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri.
√
11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
√
12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
√
13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan.
√
14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.
√
15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
√
16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran. √
17 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam turnamen.
√
18 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik.
√
19 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre test dan post test.
√
Yogyakarta, 8 Oktober 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 5
INSTRUMEN PENGAMATAN KELAS
Hari/tanggal : Jumat, 8 Oktober 2010
Mata Pelajaran : Akuntansi
Kelas : XI IPS 1
Observer : Arnon Samba
Instrumen Pengamatan Kelas Pada Pelaksanaan Penelitian
No Deskriptor Ya Tidak
1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda.
√
2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para siswa.
√
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
√
4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah).
√
5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas.
√
6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
√
7 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
√
8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran tipe TGT.
√
9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
√
10 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
referensi yang digunakan.
11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.
√
12 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas.
√
13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.
√
14 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit.
√
15 Kelas dapat terorganisir dengan baik. √
16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan.
√
Yogyakarta, 8 Oktober 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran 6
Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok
Hari/tanggal : Jumat, 8 Oktober 2010
Mata Pelajaran : Akuntansi
Kelas : XI IPS 1
Observer : Arnon Samba
Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Pada Pelaksanaan Penelitian
No Deskriptor Ya Tidak
1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi dalam kelompok.
√
2 Saling bertukar pikiran dan pendapat. √
3 Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas. √
4 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan pembelajaran.
√
5 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan.
√
6 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya. √
Yogyakarta, 8 Oktober 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran 7
Instrumen Refleksi
Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan
Model TGT
No Uraian Komentar1 Penilaian guru terhadap komponen
pembelajaran dan penggunaan modelpembelajaran kooperatif yang diterapkan.
Sudah cukup baik, dan lengkap.
2 Penilaian guru terhadap aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Siswa dapat berpartisipasi dengan aktif, dan adanya kepercayaan antar anggota dalam kelompok. Kerjasama antar anggota juga cukup kompak.
3 Hambatan yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Masalah waktu dan ruangan yang agak terbatas.
4 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Siswa menjadi lebih antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
5 Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut.
Siswa menjadi lebih cepat paham akan materi dan siswa menjadi aktif dalam pembelajaran.
6 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Waktu terlalu singkat
7 Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGTselanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas?
Siswa sangat berminat.
Yogyakarta, 8 Oktober 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 8
Instrumen Refleksi
Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen
Pembelajaran dan Model TGT
No Uraian Komentar1 Bagaimana pendapat Anda terhadap
komponen pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kooperatif yang diterapkan?
Seru, menyenangkan
dan tidak membosankan,
menarik.
2 Bagaimana pendapat Anda tentang aktifitas siswa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT? (Keaktifan, partisipasi, kerja kelompok, dan diskusi)
Semuanya dituntut aktif
di sini, kerjasama
kelompok harus
kompak, asyik, suasana
menjadi lebih hidup, dan
lebih tertarik untuk
mempelajari akuntansi.
3 Apakah Anda berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGTselanjutnya seperti yang telah anda ikuti?
Berminat, pelaksanaan
pembelajaran seperti ini
dilakukan tiap minggu.
4 Manfaat apa saja yang diperoleh dari diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Dapat bekerjasama
dengan baik dan saling
percaya antar anggota
kelompok, belajar jadi
tidak membosankan,
senang dan lebih cepat
jelas dan paham.
5 Keberhasilan apa saja yang telah Anda capai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?
Lebih mengerti dan
memahami materi,
mengasyikkan, jadi
lebih aktif dan tambah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
wawasan.
6 Hambatan apa yang mungkin ditemui ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?
Waktu terlalu singkat.
7 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Waktu ditambah lebih
lama, percaya satu sama
lain, kekompakan di
dalam kelompok.
Yogyakarta, 8 Oktober 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Lampiran 9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Mata Pelajaran : Akuntansi
Kelas / Semester : XI IPS 1/ 2
Tahun Pelajaran : 2010 / 2011
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi : Memahami ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa
B. Kompetensi Dasar : Mencatat transaksi/dokumen ke dalam jurnal umum
C. Indikator : 1. Menjelaskan fungsi jurnal
2. Membuat jurnal dari berbagai jenis transaksi
D. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan fungsi jurnal
2. Siswa dapat membuat jurnal dari berbagai jenis
transaksi
E. Materi Ajar :
Pengertian jurnal
Fungsi Jurnal
Bentuk jurnal
Langkah menyusun jurnal umum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Pengertian :
Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan secara kronologis
(berdasarkan urutan waktu) dengan menunjukan akun dan jumlah yang di
debit dan di kredit.
Fungsi Jurnal :
1. Fungsi Mencatat
Digunakan untuk mencatat semua transaksi berdasarkan bukti transaksi
2. Fungsi Historis
Jurnal dicatat secara urut sesuai tanggal terjadinya
3. Fungsi Analisis
Setiap Jurnal Merupakan hasil daria analisis bukti transaksi
sehingga jelas letak debit atau kredit yang terpengaruh
4. Fungsi Instruktif
Jurnal merupakan instuksi untuk mendebit dan mengkredit akun yang
terpengaruh.
5. Fungsi Informatif
Jurnal memberikan informasi tentang transaksi yang terjadi
Bentuk JurnalJurnal embrionik
Tahun: Hal:Tanggal Dskripsi transaksi Analisis transaksi
Jurnal Standar
Tahun: Hal:Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Jurnal dalam berbagai transaksi:a. Roy menyetorkan uangnya sebesar Rp 60.000.000,00 untuk modal
usaha dalam perusahaan rentalb. Perusahaan rental memperoleh pendapatan sebesar Rp 5.000.000,00c. Perusahaan rental membeli perlengkapan secara kredit sebesar Rp
2.500.000,00d. Pembayaran gaji sebesar Rp 1.500.000,00e. Pembelian peralatan secara tunai Rp 10.000.000,00
Diminta: Buatlah Jurnalnya!Jurnalnya:Tanggal Keterangan Ref Debit KreditTahunBulan
a KasModal
(Penyetoran modal oleh tuan Roy)
Rp 60.000.000,00Rp 60.000.000,00
b KasPendapatan Jasa
(Menerima pendapatan jasa rental)
Rp 5.000.000,00Rp 5.000.000,00
c PerlengkapanUtang
(Membeli perlengkapan kantor dari Toko Arjuna)
Rp 2.500.000,00Rp 2.500.000,00
d Beban GajiKas
(Pembayaran gaji)
Rp 1.500.000,00Rp 1.500.000,00
e PeralatanKas
(Pembelian peralatan rental)
Rp 10.000.000,00Rp 10.000.000,00
JUMLAH Rp. 79.000.000,00 Rp. 79.000.000,00
F. Metode Pembelajaran:
Metode pembelajaran Kooperatif tipe TGT (presentasi, diskusi, games,
turnamen, dan penghargaan kelompok).
G. Strategi Pembelajaran :
Kegiatan Alokasi
Waktu
Metode Media
A. Pendahuluan
Guru memeriksa kesiapan kelas 5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
dan siswa
Guru mengucapkan salam pembuka
Guru menyampaikan kompetensi dan indikator yang akan dibahas.
Guru bersama siswa melakukan apersepsi
Ceramah
B. Kegiatan Inti
1.Guru membagi siswa dalam
kelompok-kelompok berdasarkan
daftar kelompok yang telah dibuat
sebelumnya dan meminta siswa
berkumpul sesuai kelompoknya
masing-masing di tempat yang telah
ditentukan. Pembeda antar
kelompok dengan kertas warna.
(daftar kelompok terlampir)
2. Games make a match
Guru membacakan prosedur dan
peraturan permainan.
Guru membagi nomor
urut/nomor dada kepada masing-
masing kelompok. Nomor urut
digunakan sebagai urutan
anggota kelompok untuk
mengerjakan soal.
Guru memulai permainan. Setiap
anggota kelompok maju satu
persatu sesuai urutan nomor
urut/nomor dada ketempat guru
5 menit
30 menit
Games
Soal latihan,
kertas asturo,
papan tulis,
Amplop, stop
watch,callcard
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
untuk mengambil amplop yang
berisi soal dan 3 pilihan jawaban.
Setiap perwakilan kelompok
diberi waktu 1 menit untuk
mengerjakan dengan memilih
jawaban yang paling benar dan
menempelkan di media yang
telah ditentukan. Dan seterusnya
sampai nomor urut terakhir.
Guru membahas jawaban hasil
pekerjaan siswa, jawaban yang
benar di beri nilai 100 dan
jawaban yang salah 0.
3. Turnamen (Cerdas cermat)
Guru membacakan prosedur dan
peraturan turnamen.
Guru memulai turnamen.
Guru menampilkan soal
turnamen dengan menampilkan
di LCD.
Setiap satu soal siswa diberi
kesempatan secepat-cepatnya
untuk menjawab dengan tunjuk
jari terlebih dahulu. Setelah guru
menentukan yang paling cepat
tujuk jari, siswa maju ke depan
untuk menentukan jumlah
nominal taruhan. Setelah itu
siswa mengerjakan soal di papan
30 menit
Turnamen Uang-
uangan,
kertas,
proyektor,
stop watch
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
tulis.
Guru menulis jumlah taruhan
siswa yang menjawab di papan
tulis.
Siswa menulis jawaban di papan
tulis.
Guru langsung membahas
jawaban siswa.
Guru memberi skor sesuai
dengan jumlah taruhan siswa.
Jika jawaban benar akan
mendapat skor sesuai taruhan
siswa, jika jawaban salah akor
akan dikurangi sesuai taruhan
siswa.
Guru menjumlah skor hasil
turnamen siswa, menjumlahkan
dengan hasil games, dan memilih
kelompok yang terbaik.
Penghargaan
kelompok Hadiah
C. Penutup
Guru melakukan post test.
Guru menutup pembelajaran dan
membagikan lembar refleksi.
Guru memberikan arahan dan
motivasi kepada siswa
Guru mengucapkan salam
penutup dan terima kasih kepada
siswa
15 menit
5 menit
Soal latihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
H. Sumber Pembelajaran :
Adji, Wahyu dkk. 2007. Ekonomi Jilid 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga
Budiwati, Neti. 2006. Harmoni Ekonomi untuk Kelas XI IPS. Bandung: Sinergi Pustaka Indonesia
Suwardjono. 2002. Akuntansi Pengantar.Yogyakarta: BPFERosina Purnastuti, Rr. Indah Mustikawati. 2007. Ekonomi untuk SMA /MA
kelas XI. Jakarta: GrasindoAlam.S. 2007. Ekonomi untuk SMA /MA kelas XI. Jakarta: ESIS
I. Evaluasi
Soal :
Games :
2 April 2006 Tuan Munawir menyetorkan uang tunai untuk memulai usahanya sebesar Rp 50.000.000,00 dan menyerahkan peralatan berupa komputer seharga Rp 10.000.000,00 serta menyerahkan bangunan seharga Rp 75.000.000,00 untuk usahanya.
5 April 2006 Dibeli peralatan kantor dari PT NASA dengan harga Rp 5.000.000,00 dibayar tunai Rp 3.000.000,00 sisanya belum dibayar.
10 April 2006 Diselesaikan jasa konsultasi hukum atas nama tuan Kasmir sebesar Rp 5.000.000,00 dan telah diterima tunai Rp 3.000.000,00 sisanya belum diterima.
18 April 2006 Diterima pendapatan konsultasi dari pelanggan sebesar Rp 7.000.000,00
22 April 2006 Diterima pelunasan piutang dari tuan Andi sebesar Rp. 2.000.000
27 April 2006 Membayar biaya pemasangan iklan Rp 1.500.000,00
30 April 2006 Dibayar gaji pegawai Rp 10.000.000,00
JAWABAN :Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit2006April
2 KasPeralatanGedung
Rp 50.000.000,00Rp 10.000.000,00Rp 75.000.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Modal(Penyetoran modal oleh tuan Munawir berupa uang, peralatan dan gedung)
Rp 135.000.000,00
5 PerlengkapanKasUtang
(Pembelian perlengkapan secara tunai dan kredit)
Rp 5.000.000,00Rp 3.000.000,00Rp 2.000.000,00
10 KasPiutang
Pendapatan jasa(Pendapatan jasa secara tunai dan kredit)
Rp 3.000.000,00Rp 2.000.000,00
Rp 5.000.000,00
18 KasPendapatan jasa
(Pendapatan jasa secara tunai)
Rp 7.000.000,00Rp 7.000.000,00
22 KasPiutang
(Penerimaan pelunasan piutang dari Andi)
Rp 2.000.000,00Rp 2.000.000,00
27 Beban IklanKas
(Pembayaran biaya iklan)
Rp 1.500.000,00Rp 1.500.000,00
Jumlah Rp. 156.500.000 Rp. 156.500.000
Pedoman penilaian
Menjawab benar skor 100
Menjawab salah skor 0
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Skor2006April
2 KasPeralatanGedung
Modal(Penyetoran modal oleh tuan Munawir berupa uang, peralatan dan gedung)
Rp 50.000.000,00Rp 10.000.000,00Rp 75.000.000,00
Rp 135.000.000,00 100
5 PerlengkapanKasUtang
(Pembelian perlengkapan secara tunai dan kredit)
Rp 5.000.000,00Rp 3.000.000,00Rp 2.000.000,00 100
10 KasPiutang
Pendapatan jasa(Pendapatan jasa secara tunai dan kredit)
Rp 3.000.000,00Rp 2.000.000,00
Rp 5.000.000,00 100
18 KasPendapatan jasa
(Pendapatan jasa secara tunai)
Rp 7.000.000,00Rp 7.000.000,00 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
22 KasPiutang
(Penerimaan pelunasan piutang dari Andi)
Rp 2.000.000,00Rp 2.000.000,00
100
27 Beban IklanKas
(Pembayaran biaya iklan)
Rp 1.500.000,00Rp 1.500.000,00 100
Jumlah Rp. 156.500.000 Rp. 156.500.000 600
Turnamen :
Soal :
Berikut ini transaksi Perusahaan Jasa Fotocopy "KILAT" selama tahun 2009
1 Juli Menerima pelunasan piutang usaha Rp 850.000
3 Juli Menerima pendapatan jasa fotocopy Rp 400.000
4 Juli Membeli perlengkapan fotocopy Rp 60.000 secara
kredit
8 Juli Membayar biaya listrik Rp 45.000
30 Juli Membayar gaji pegawai Rp 500.000
7 Agustus Membeli inventaris kantor Rp 45.000 secara kredit
14 Agustus Membayar biaya macam-macam Rp 20.000
19 Agustus Melunasi utang usaha Rp 500.000
30 Agustus Membayar gaji pegawai Rp 300.000
31 Agustus Menerima pendapatan jasa Rp 700.000 tetapi baru
dibayar Rp 450.000 dan sisanya dibayar bulan
depan
JAWABAN :
Tanggal Keterangan Ref Debet KreditJuli 1 Kas Rp 850,000
Piutang Rp 850,000 (pelunasan piutang usaha)
3 Kas Rp 400,000 Pendapatan Rp 400,000 (penerimaan pendapatan jasa)
4 Perlengkapan Rp 60,000 Utang usaha Rp 60,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
(pembelian perlengkapan secara kredit
8 Biaya listrik Rp 45,000 Kas Rp 45,000 (pembayaran biaya listrik)
30 Biaya gaji Rp 500,000 Kas Rp 500,000 (pembayaran biaya gaji)
Agustus 7 Inventaris kantor Rp 45,000 Utang usaha Rp 45,000 (pembelian inventaris secara kredit)
14 Biaya macam-macam Rp 20,000 Kas Rp 20,000 (pembayaran biaya macam-macam)
19 Utang usaha Rp 500,000 Kas Rp 500,000 (pelunasan utang)
30 Biaya gaji Rp 300,000 Kas Rp 300,000 (pembayaran biaya gaji)
31 Kas Rp. 450,000Piutang Rp. 250,000 Pendapatan Jasa Rp 700,000
JUMLAH Rp. 3.420.000 Rp. 3.420.000
Pedoman penilaian : Menjawab benar skor sesuai dengan
taruhan
Menjawab salah skor sesuai dengan
taruhan
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit SkorJuli 1 Kas Rp 850,000
Penilainanberdasarkan jumlah yang ditaruhkan
Piutang Rp 850,000 (pelunasan piutang usaha)
3 Kas Rp 400,000 Pendapatan Rp 400,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
(penerimaan pendapatan jasa)
4 Perlengkapan Rp 60,000 Utang usaha Rp 60,000 (pembelian perlengkapan secara kredit
8 Biaya listrik Rp 45,000 Kas Rp 45,000 (pembayaran biaya listrik)
30 Biaya gaji Rp 500,000 Kas Rp 500,000 (pembayaran biaya gaji)
Agustus 7 Inventaris kantor Rp 45,000 Utang usaha Rp 45,000 (pembelian inventaris secara kredit)
14 Biaya macam-macam Rp 20,000 Kas Rp 20,000 (pembayaran biaya macam-macam)
19 Utang usaha Rp 500,000 Kas Rp 500,000 (pelunasan utang)
30 Biaya gaji Rp 300,000 Kas Rp 300,000 (pembayaran biaya gaji)
31 Kas Rp. 450,000Piutang Rp. 250,000 Pendapatan Jasa Rp 700,000
JUMLAH Rp. 3.420.000 Rp. 3.420.000
Soal Post Test :
Berikut ini transaksi Perusahaan Jasa Fotocopy "MAJU MUNDUR" selama
tahun 2009
Buatlah jurnal untuk transaksi berikut ini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
1 Januari 2009 Tuan Alex menyetorkan uang ke dalam perusahaan sebesar
Rp 10.000.000 sebagai setoran modal.
5 Januari 2009 Perusahaan membeli sebuah mobil seharga Rp 150.000
secara tunai.
6 Januari 2009 Membeli mesin fotocopy seharga Rp 50.000.000 secara
kredit.
15 Januari 2009 Dibayar beban telepon sebesar Rp 1.000.000
16 Januari 2009 Tuan Alex membeli perlengkapan reparasi secara kredit
dari Toko Rapi Motor Rp 125.000,00
18 Januari 2009 Diterima pendapatan dari jasa fotocopy Rp 8.000.000.
19 Januari 2009 Membayar beban listrik Rp 40.000,00 dan iklan Rp
50.000,00
26 Januari 2009 Dibayar biaya asuransi sebesar Rp 750.000
27 Januari 2009 Perusahaan telah menyelesaikan jasa fotocopy sebesar Rp
5.000.000 tetapi uangnya belum diterima
28 Januari 2009 Menerima pendapatan jasa Rp 700.000 tetapi baru dibayar
Rp 450.000 dan sisanya dibayar bulan depan
30 Januari 2009 Tuan Alex mengambil uang untuk keperluan pribadi Rp
200.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Pedoman Penilaian:
Jurnal benar nominal benar skor 2
Januari 1
5
6
15
16
18
19
26
27
28
30
Kas Modal
(setoran modal dari Tn. Alex)
KendaraanKas
(pembelian kendaraan secara tunai)
PeralatanUtang usaha
(pembelian peralatan secara kredit)
Biaya teleponKas
(Pembayaran biaya telepon)
Perlengkapan reparasi Utang usaha(Toko Rapi Motor)
Kas Pendapatan
(penerimaan pendapatan usaha)
Beban listrikBeban iklan Kas(listrik dan iklan)
Biaya asuransiKas
(pembayaran biaya asuransi)
PiutangPendapatan
(penerimaan pendapatan usaha)
KasPiutang Pendapatan jasa(penerimaan pendapatan jasa)
Prive Alex Kas(keperluan pribadi)
JUMLAH
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Rp. 1000.000.000
Rp. 150.000.000
Rp. 50.000.000
Rp. 1.000.000
Rp. 125.000
Rp. 8.000.000
Rp. 40.000Rp. 50.000
Rp. 750.000
Rp. 5.000.000
Rp. 450.000Rp. 250.000
Rp. 200.000
Rp. 3.420.000
Rp . 1000.000.000
Rp. 150.000.000
Rp 50.000.000
Rp. 1.000.000
Rp. 125.000
Rp. 8.000.000
Rp. 90.000
Rp.750.000
Rp. 5.000.000
Rp. 700.000
Rp. 200.000
Rp. 3.420.000
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Jurnal benar nominal salah skor 1
Jurnal salah nominal benar skor 1
Jurnal salah nominal salah skor 0
Tidak dikerjakan skor 0
J. Media Pembelajaran
1. Pretest dan Post test
a. Lembar soal
b. Lembar Jawab
2. Games
a. Lembar soal
b. Papan jawaban kelompok
c. Identitas nomor urut mengerjakan soal
d. Papan kelompok
e. Power Poin
3. Turnamen
a. Lembar soal
b. Uang Taruhan
c. Papan kelompok
d. Power Poin
4. Penghagaan Kelompok
a. Juara I : Tempat pensil, ballpoint, penggaris, penghapus
b. Juara II : Notebook, ballpoint
c. Juara III : Beng-beng, top, ballpoint
d. Bagi kelompok yang tidak memenangkan games dan turnamen
mendapatkan masing-masing kelompok mendapatkan ballpoint.
Yogyakarta, 8 Oktober 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Lampiran 10
Analisis Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
No NamaPre-
testPost- test Selisih
Peningkatan
pemahaman
1 Andreas Yulius Dani 4.1 6.4 2.3 36%
2 Anselmus Apri Hariadi 4.5 6.8 2.3 34%
3 Arief Dede Setiady 4.1 6 1.9 32%
4 Benedicta Meiharsa W K 5.5 6.4 0.9 14%
5 Denny Tri Yudanto 3.6 5.5 1.9 35%
6 Eka Febri Andini 4.5 7.3 2.8 38%
7 Erica Puspita 6 6 0 0%
8 Erwin Prasetyo 5.1 7.2 2.1 29%
9 Fransiska Aprilia R 2.3 5.4 3.1 57%
10 G. Jevon Adwiaviandaru 6.4 6.4 0 0%
11 Ignatia Anggit Pandan K 5.5 7.2 1.7 24%
12 Ignatius Benny W 6 6 0 0%
13 Klaudia Herba Ilona 5.5 8.2 2.7 33%
14 Kusdarto Wahyu Prabowo 4.1 7.3 3.2 44%
15 Laksito Aji K 3.6 6 2.4 40%
16 Laurensius Windy Octanio 4.5 7.7 3.2 42%
17 Linus Septa Widyagiri 5.5 7.7 2.2 29%
18 Mahendra Duta Saputra 6 7.2 1.2 17%
19 Martinus Christian A P 6 8.6 2.6 30%
20 Maximilianus K S 4.5 6.4 1.9 30%
21 Natalia Eksi Prana W 5.5 7.7 2.2 29%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
22 Raden Roro Ade Rosantria 4.1 7.3 3.2 44%
23 Ratna Sari 3.1 6.4 3.3 52%
24 Robertus Bagus WA 5.5 6.8 1.3 19%
25 Sonny Bastian Yanumurti 4.1 6.8 2.7 40%
26 Roni Kristianto 3.6 7.3 3.7 51%
27 Rully Aryo Hutomo 5.5 7.7 2.2 29%
28 Sesilia Welliana Margiyanti 4.1 6.4 2.3 36%
29 Shanne Yunita Weanne 6 7.3 1.3 18%
30 Skolastika Aditya Indira 4.5 6.4 1.9 30%
31 Valentino Lufdy Yotaviano 7.7 8.6 0.9 10%
32 Stefanus Dandy 5.5 7.7 2.2 29%
33 Yakobus Dionanzo Putra 4.5 7.3 2.8 38%
34 Yoakim Aditya Yuniawan 4.5 7.3 2.8 38%
35 Yosep Sigit Prasetya 6 7.3 1.3 18%
36 R. Bonaventura Gendra 4.1 7.3 3.2 44%
37 Patricius Dimas A Nugroho 6.1 8.1 2 25%
Rata-rata 4.91 7.01 2.10 30%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Lampiran 11 ( SOAL PRETEST)
NAMA : ……………………………
NO : ………
KELAS : ……………
Berikut ini transaksi Perusahaan Jasa Fotocopy "MAJU MUNDUR" selama
tahun 2009
Buatlah jurnal untuk transaksi berikut ini!
1 Januari 2009 Tuan Alex menyetorkan uang ke dalam perusahaan sebesar
Rp 1.000.000.000 sebagai setoran modal.
5 Januari 2009 Perusahaan membeli sebuah mobil seharga Rp
150.000.000secara tunai.
6 Januari 2009 Membeli mesin fotocopy seharga Rp 50.000.000 secara
kredit.
15 Januari 2009 Dibayar biaya telepon sebesar Rp 1.000.000
16 Januari 2009 Tuan Alex membeli perlengkapan reparasi secara kredit
dari Toko Rapi Motor Rp 125.000,00
18 Januari 2009 Diterima pendapatan dari jasa fotocopy Rp 8.000.000.
19 Januari 2009 Membayar biaya listrik Rp 40.000,00 dan iklan Rp
50.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
26 Januari 2009 Dibayar biaya asuransi sebesar Rp 750.000
27 Januari 2009 Perusahaan telah menyelesaikan jasa fotocopy sebesar
Rp 5.000.000 tetapi uangnya belum diterima
28 Januari 2009 Menerima pendapatan jasa Rp 700.000 tetapi baru dibayar
Rp 450.000 dan sisanya dibayar bulan depan
30Januari 2009 Tuan Alex mengambil uang untuk keperluan pribadi Rp
200.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Lampiran 12 ( SOAL POSTEST)
NAMA : ……………………………
NO : ………
KELAS : ……………
Berikut ini transaksi Perusahaan Jasa Fotocopy "MAJU MUNDUR" selama
tahun 2009
Buatlah jurnal untuk transaksi berikut ini!
1 Januari 2009 Tuan Alex menyetorkan uang ke dalam perusahaan sebesar
Rp 1.000.000.000 sebagai setoran modal.
5 Januari 2009 Perusahaan membeli sebuah mobil seharga Rp 150.000.000
secara tunai.
6 Januari 2009 Membeli mesin fotocopy seharga Rp 50.000.000 secara
kredit.
15 Januari 2009 Dibayar biaya telepon sebesar Rp 1.000.000
16 Januari 2009 Tuan Alex membeli perlengkapan reparasi secara kredit
dari Toko Rapi Motor Rp 125.000,00
18 Januari 2009 Diterima pendapatan dari jasa fotocopy Rp 8.000.000.
19 Januari 2009 Membayar biaya listrik Rp 40.000,00 dan iklan Rp
50.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
26 Januari 2009 Dibayar biaya asuransi sebesar Rp 750.000
27 Januari 2009 Perusahaan telah menyelesaikan jasa fotocopy sebesar Rp
5.000.000 tetapi uangnya belum diterima
28 Januari 2009 Menerima pendapatan jasa Rp 700.000 tetapi baru dibayar
Rp 450.000 dan sisanya dibayar bulan depan
30Januari 2009 Tuan Alex mengambil uang untuk keperluan pribadi Rp
200.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Januari 1
5
6
15
16
18
Kas
Modal
(setoran modal dari Tn. Alex)
Kendaraan
Kas
(pembelian kendaraan secara tunai)
Peralatan
Utang usaha
(pembelian peralatan secara kredit)
Biaya telepon
Kas
(Pembayaran biaya telepon)
Perlengkapan reparasi
Utang usaha
(Toko Rapi Motor)
Kas
Pendapatan
(penerimaan pendapatan usaha)
Rp. 1.000.000.000
Rp. 150.000.000
Rp. 50.000.000
Rp. 1.000.000
Rp. 125.000
Rp. 8.000.000
Rp . 1.000.000.000
Rp. 150.000.000
Rp 50.000.000
Rp. 1.000.000
Rp. 125.000
Rp. 8.000.000
Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
19
26
27
28
30
Beban listrik
Beban iklan
Kas
(listrik dan iklan)
Biaya asuransi
Kas
(pembayaran biaya asuransi)
Piutang
Pendapatan
(penerimaan pendapatan usaha)
Kas
Piutang
Pendapatan jasa
(penerimaan pendapatan jasa)
Prive Alex
Kas
(keperluan pribadi)
Rp. 40.000
Rp. 50.000
Rp. 750.000
Rp. 5.000.000
Rp. 450.000
Rp. 250.000
Rp. 200.000
Rp. 90.000
Rp.750.000
Rp. 5.000.000
Rp. 700.000
Rp. 200.000
Rp. 1.215.865.000 Rp. 1.215.865.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Lampiran 13
FORMAT SKOR KELOMPOK
Keterangan SKOR
Kel I Kel II Kel III Kel IV Kel V Kel VI Kel VII
Games 300 400 500 400 300 400 400
Turnamen:
Soal 1 - - +100.000 - - - -
Soal 2 +100.000 - - - - - -
Soal 3 - - - - - +50.000 -
Soal 4 - - - - - +857.000 -
Soal 5 - - - +855.000 - - -
Soal 6 - - - - - - +857.000
Soal 7 - - - - - 857.000 - -
JUMLAH 100.300 400 100.500 855.400 - 856.700 907.400 857.400
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERANGKAT PEMBELAJARAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
SKENARIO PEMBELAJARAN
NO Kegiatan Guru Waktu
1. Guru membuka dan memulai pelajaran dengan salam
yang dilanjutkan dengan penyampaian SK dan KD.
5 menit
2. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok
berdasarkan daftar kelompok yang telah dibuat
sebelumnya dan meminta siswa berkumpul dalam
kelompoknya masing-masing di tempat yang telah
ditentukan. (daftar kelompok terlampir)
5 menit
3. Games: make a match
Guru membacakan prosedur dan aturan permainan dan
memimpin jalannya permainan.
30 menit
4. Guru bersama dengan siswa membahas soal dan
jawabannya.
5 menit
5. Turnamen: cerdas cermat
Guru membacakan prosedur dan aturan turnamen dan
memimpin jalannya turnamen.
30 menit
6. Guru memilih kelompok yang terbaik
Guru mengumumkan kelompok yang memiliki skor
tertinggi dengan menjumlahkan skor yang telah
diperoleh pada waktu games dan turnamen.
2 menit
7. Guru membagikan soal post test dan
mengumpulkannya kemmbali setelah post test selesai
dilakukan.
15 menit
8. Guru menutup pelajaran dengan salam penutup dan
membagikan lembar refleksi
3 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
KELOMPOK AKUNTANSI XI IPS 1
Kelompok 1 Kelompok 5
1 Benedicta Meiharsa Winda Kartika 1 Ignatius Benny Wicaksana2 Erica Puspita 2 Sesilia Welliana Margiyanti3 Laurensius Windy Octanio Haryanto 3 Yoakim Aditya Yuniawan4 Arief Dede Setiady 4 Martinus Christian Adi Putranto5 Raden Roro Ade Rosantria Staffi 5 Skolastika Aditya Indira Nuari6 R. Bonaventura Gendra
Kelompok 2 Kelompok 6
1 Erwin Prasetyo 1 Shanne Yunita Weanne Triyanti 2 Fransiska Aprilia Ratnasari 2 Ratna Sari3 Mahendra Duta Saputra 3 Stefanus Dandy4 Robertus Bagus Wicaksono Adhi 4 Yakobus Dionanzo Putra5 Andreas Yulius Dani 5 Eka Febri Andini6 Yosep Sigit Prasetya
Kelompok 3 Kelompok 7
1 Gregorius Jevon Adwiaviandaru 1 Patricius Dimas Argo Nugroho2 Ignatia Anggit Pandan Kirana 2 Natalia Eksi Prana Wijayanti3 Maximilianus Kriesnawan Sumarno 3 Rully Aryo Hutomo4 Valentino Lufdy Yotaviano Febri 4 Laksito Aji Kusumawardhana5 Linus Septa Widyagiri 5 Sonny Bastian Yanumurti
Kelompok 4
1 Klaudia Herba Ilona2 Kusdarto Wahyu Prabowo3 Anselmus Apri Hariadi4 Denny Tri Yudanto5 Roni Kristianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PROSEDUR GAMES MAKE A MATCH
1. Siswa pada tiap kelompok diminta untuk memilih nomor urut mengerjakan
soal dengan cara memasang call card. Setiap call card bertuliskan nomor yang
menunjukkan urutan mengerjakan soal yang berada di dipasang pada baju
siswa kelas. Contoh: nomor urut 1, artinya akan mengerjakan soal pada urutan
pertama dan seterusnya.
2. Satu per satu siswa dalam kelompok berdasarkan nomor urutnya maju ke
depan kelas mengerjakan soal. Bentuk soal adalah memilih jawaban yang
paling benar yang tersedia dalam amplop. Soal dan jawaban tersedia dalam
amplop yang telah disediakan.
3. Siswa menempel jawaban pada kertas kuarto di papan tulis sesuai dengan
warna kelompoknya.
4. Guru akan memanggil nomor urut siswa yang akan mengerjakan soal di depan
kelas.
5. Pengerjaan soal diawali dengan aba-aba dari guru, dan diakhiri dengan aba-
aba pula dari guru.
6. Waktu pengerjaan untuk setiap soal adalah satu menit.
PERATURAN - PERATURAN
A. Selama permainan berlangsung semua siswa dilarang berkomunikasi atau
berdiskusi apapun dengan siapapun.
B. Saat siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal, siswa lain diminta
untuk tetap berada di tempat masing-masing.
C. Setiap siswa harus bergantian maju ke depan kelas untuk memilih jawaban
sesuai dengan nomor urutnya masing-masing.
D. Jika siswa telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu habis maka siswa
harus tetap berada di depan kelas sampai dengan aba-aba dari guru.
E. Bila peraturan-peraturan di atas dilanggar, maka kelompok akan
didiskualifikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PROSEDUR TURNAMEN CERDAS CERMAT
1. Guru menampilkan soal di LCD, siswa diberi kesempatan secepat-cepatnya
untuk tunjuk jari dan menentukan jumlah nominal yang ditaruhkan.
2. Berdasarkan instruksi guru, guru menunjuk kelompok siapa yang tercepat dan
diberikan kesempatan untuk menjawab dan menentukan jumlah nominal yang
ditaruhkan.
3. Guru akan menyatakan bahwa jawaban kelompok benar atau salah.
4. Jika jawaban kelompok salah maka nilai kelompok akan berkurang sebesar
jumlah yang ditaruhkan. Sedangkan jika jawaban benar maka nilai kelompok
akan bertambah sebesar jumlah yang ditaruhkan.
PERATURAN - PERATURAN
A. Uang yang telah ditaruhkan tidak boleh ditarik kembali atau diganti dengan
jumlah taruhan yang berbeda.
B. Bila peraturan-peraturan di atas dilanggar, maka kelompok akan mendapatkan
sanksi berupa pengurangan skor sebesar 1000 untuk pertanyaan yang sedang
diajukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran Surat IjinDan
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI