plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · pielonefritis dan i nfeksi saluran...
TRANSCRIPT
![Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/1.jpg)
i
EFEK NEFROPROTEKTIF JANGKA PENDEK
EKSTRAK METANOL-AIR BIJI Persea americana Mill. TERHADAP
KADAR KREATININ DAN GAMBARAN HISTOLOGIS GINJAL TIKUS
JANTAN WISTAR TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Diajukan Oleh:
Liana Risha Gunawan
NIM : 108114039
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/2.jpg)
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/3.jpg)
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/4.jpg)
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib (Mazmur 139 : 14a)
Kupersembahkan karyaku ini untuk :
Tuhan Yesusku, Bapa yang senantiasa menopangku
dan mengangkatku saat kuterjatuh serta memberiku kekuatan.
Ayah, Ibu dan Kakak tercinta atas segala doa, cinta dan perhatiannya.
Sahabat-sahabatku tersayang
Almamaterku
Ketika kaki sudah tidak kuat berdiri : “BERLUTUTLAH”
Ketika Tangan sudah tidak kuat menggenggam : “LIPATLAH”
Ketika kepala sudah tidak kuat ditegakkan : ”MENUNDUKLAH”
Ketika hati sudah tidak kuat menahan kesedihan : “MENANGISLAH”
Ketika hidup sudah tidak mampu untuk dihadapi : “BERDOALAH”
Di dalam setiap masalah : Ingatlah TUHAN YESUS selalu setia bersama kita”.
(1 Tesalonika 5 : 14-18)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/5.jpg)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/6.jpg)
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/7.jpg)
vii
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat yang tiada henti,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “EFEK
NEFROPROTEKTIF JANGKA PENDEK EKSTRAK METANOL-AIR BIJI
Persea americana Mill. TERHADAP KADAR KREATININ DAN
GAMBARAN HISTOLOGIS GINJAL TIKUS JANTAN WISTAR
TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA” dengan baik.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Farmasi (S.Farm) program studi Farmasi Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini
tentunya tidak lepas dari bantuan dan campur tangan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih pada :
1. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dosen Pembimbing skripsi atas
segala kesabaran dalam membimbing, memberi masukan dan motivasi kepada
penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., selaku Dosen Penguji skripsi atas bantuan
dan masukkan demi kemajuan skripsi ini.
3. Bapak Prof. Dr. C. J. Soegihardjo, Apt. selaku Dosen Penguji skripsi atas
bantuan dan masukkan demi kemajuan skripsi ini.
4. Ibu Rini Dwiastuti, M.Si., Apt. selaku Kepala Laboratorium Fakultas Farmasi
yang telah memberikan ijin dalam penggunaan fasilitas laboratorium untuk
kepentingan penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/8.jpg)
viii
5. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si., yang telah memberikan bantuan dalam
deteminasi serbuk biji Persea americana Mill.
6. Ibu drh. Ari selaku dokter hewan di laboratorium Imono yang telah membantu
dengan sabar dalam menyediakan hewan uji untuk penelitian ini.
7. Bapak Heru, Bapak Suparjiman dan Pak Kayatno selaku laboran bagian
Farmakologi dan Toksikologi, Pak Wagiran selaku laboran Farmakognosi
Fitokimia atas segala bantuan dalam pelaksanaan skripsi ini.
8. Keluarga terkasih, papa, mama dan kak Evan yang tidak pernah berhenti
memberikan dukungan, perhatian, saran selama ini.
9. Robert Dwijantara Putra atas semua bantuan, saran, dukungan dan perhatian
dalam segala hal selama ini baik dalam suka maupun duka.
10. “Tim Persea americana” Priscilla, Dara, Rotua, Ayu, Dian, Lydia, Ike kumala,
Inneke, Irene, Yuditha, Ita, Angel, Dion atas semua bantuannya
11. Teman-teman Farmasi angkatan 2010, Ita, Ocha, Via, Juli, Cilla, teman-teman
kos Agatha dan semua pihak yang turut membantu.
Penulis ini menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih
banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak. Akhir kata, penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak terutama di bidang ilmu farmasi.
Yogyakarta, November 2013
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/9.jpg)
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………….…. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………….……...……….. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………….……….. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ………………………….……… vi
PRAKATA ………………………………………………………….……... vii
DAFTAR ISI ……………………………………………………….……… ix
DAFTAR TABEL ………………………………………………….……… xiv
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… xvi
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. xviii
INTISARI …………………………………………………………….……. xx
ABSTRACT …………………………….…….……………..……………… xxi
BAB I. PENGANTAR …………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1. Perumusan masalah …………………………………………….. 3
2. Keaslian penelitian ……………………………………………… 4
3. Manfaat penelitian ……………………………………………… 5
B. Tujuan Penelitian ……………………………………………………….. 5
1. Tujuan umum …………………………………………………... 5
2. Tujuan khusus ………………………………………………….. 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/10.jpg)
x
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ……………………………………... 6
A. Taksonomi dan Morfologi Alpukat ( Persea americana Mill. ) ……….. 6
B. Kandungan Fitokimia Biji Persea americana Mill. ………………….... 7
C. Ginjal ……………………………………………………………………. 9
1. Fungsi ginjal …………………………………………………….. 9
2. Anatomi dan fisiologi ginjal ……………….……………………. 11
D. Gangguan Sistem Urinaria ………………………….…………………... 17
1. Pielonefritis dan infeksi saluran kemih …………………………. 17
2. Gagal ginjal ……………………………………………………… 17
3. Nekrosis tubular akut …………………………………………… 18
E. Kreatinin ……………………………./…………………………………. 19
F. Karbon Tetraklorida (CCl4) ……..….…..……………………………… 21
G. Ekstraksi ………………………………………………………………... 22
H. Landasan Teori …………………………………………………………. 23
I. Hipotesis …………………………………………………………………. 24
BAB III. METODE PENELITIAN ………………………………………... 25
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ………………………………………… 25
B. Variabel dan Definisi Operasional …………………………………….. 25
1. Variabel utama ………………………………………………….. 25
2. Variabel pengacau terkendali …………………………………… 25
C. Subyek dan Bahan Penelitian ………………………………………….. 27
1. Subyek penelitian ………………………………………………. 27
3. Definisi operasional ……………………………………………. 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/11.jpg)
xi
2. Bahan penelitian ………………………………………………... 27
D. Alat dan Instrumen Penelitian …………………………………………. 28
E. Tata Cara Penelitian ……………………………………………………. 29
1. Determinasi serbuk biji Persea americana Mill. ……………… 29
2. Pengumpulan bahan ……………………………………………. 29
4. Pembuatan ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. ….. 30
5. Penetapan kadar air serbuk biji Persea americana Mill. ………. 31
6. Pembuatan larutan Natrium-Carboxy Methyl Cellulosa (CMC-Na)
1% ……………………………………………………………….. 31
7. Pembuatan suspensi ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill.
dalam CMC-Na 1% …………………………………………….. 31
8. Pembuatan larutan karbon tetraklorida (CCl4) konsentrasi 50% 32
9. Uji pendahuluan ………………………………………………… 32
10. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji …………………….. 33
11. Pembuatan serum ……………………………………………… 33
12. Penetapan kadar kreatinin serum ……………………………… 34
13. Pembuatan formalin 10% ……………………………………… 34
14. Pencuplikan organ ginjal tikus untuk pengamatan gambaran
histologis ………………………………………………………. 34
F. Tata Cara Analisis Hasil ………………………………………………… 35
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………. 36
A. Penyiapan Bahan ……………………………………………………….. 36
3. Pembuatan serbuk ……………………………………………… 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/12.jpg)
xii
1. Hasil determinasi serbuk biji Persea americana Mill. ………… 36
2. Penetapan kadar air serbuk biji Persea americana Mill. ………. 36
3. Hasil penimbangan bobot ekstrak metanol-air biji Persea americana
Mill. …………………………………………………………….. 37
B. Uji Pendahuluan ……………………………………………………….. 38
1. Penentuan dosis nefrotoksin karbon tetraklorida …...…………. 38
2. Penentuan waktu pencuplikan darah …………………………... 39
3. Penetapan lama pemejanan ekstrak metanol-air biji Persea
americana Mill. dosis 350 mg/kgBB ……….……….………… 42
4. Penetapan dosis ekstrak metanol-air Biji Persea americana Mill. 43
C. Hasil Uji Waktu Nefroprotektitf Ekstrak Metanol-Air biji Persea
americana Mill. ….……………………………………………………... 44
1. Kontrol negatif olive oil dosis 2 mL/kgBB ……………………... 46
2. Kontrol nefrotoksin (karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB) …... 48
3. Kontrol ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. dosis 350
mg/kgBB ……………………………………………………….... 49
4. Kelompok perlakuan ekstrak metanol-air biji Persea americana
Mill. pada tikus jantan galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida
dosis 2 mL/kgBB ..……………………..………..……………… 50
D. Gambaran Histologis Ginjal Tikus ……………………………………... 54
1. Gambaran histologis kelompok kontrol nefrotoksin karbon
tetraklorida (CCl4) 2 mL/kgBB ………………………………… 54
2. Gambaran histologis kelompok kontrol olive oil 2 mL/kgBB …. 55
3. Gambaran histologis kelompok kontrol ekstrak metanol-air biji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/13.jpg)
xiii
Persea americana Mill. dosis 350 mg/kgBB ………….………. 57
4. Gambaran histologis kelompok perlakuan ekstrak metanol-air biji
Persea americana Mill. dosis 350 mg/kgBB pada perlakuan 1
jam sebelum induksi CCl4 ……….…………………………….. 58
5. Gambaran histologis kelompok perlakuan ekstrak metanol-air biji
Persea americana Mill. dosis 350 mg/kgBB pada perlakuan 4 jam
sebelum induksi CCl4 ……………………………………… 59
6. Gambaran histologis kelompok perlakuan ekstrak metanol-air biji
Persea americana Mill. dosis 350 mg/kgBB pada perlakuan 6
jam sebelum induksi CCl4 …………………………………….. 60
E. Rangkuman Pembahasan ……………………………………………….. 62
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………... 64
A. Kesimpulan ……………………………………………………………... 64
B. Saran ……………………………………………………………………... 64
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………...…………. 65
LAMPIRAN ………………………………………………………………... 68
BIOGRAFI PENULIS ……………………………………………………... 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/14.jpg)
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel I.
Tabel II.
Tabel III.
Tabel IV.
Tabel V.
Tabel VI.
Tabel VII.
Tabel VIII.
Tabel IX.
Tabel X.
Total senyawa fenolik dalam kulit, daging buah, biji alpukat dalam
ekstrak etil asetat, aseton, metanol…………….…………….…...……….…
Kandungan fitokimia dari Persea americana pada daun, buah dan
biji……………………………………………………………………………
Klasifikasi Acute Kidney Injury (AKI) berdasarkan AKIN pada
tahun 2005 dengan kriteria Cr serum dan UO…………………...……….
Rata-rata kadar kreatinin serum tikus setelah pemberian karbon
tetraklorida dosis 2 ml/kgBB pada selang waktu 0, 24, 48 dan
72 jam (n = 4)……….…………….…………………...…………….…….
Hasil uji Scheffe kadar kreatinin serum tikus sebelum dan setelah
pemberian karbon tetraklorida dosis 2 ml/kgBB pada selang
waktu 0, 24, 48 dan 72 jam……….…………….……..…………………..
Rata-rata kadar kreatinin serum tikus putih jantan Wistar pada
kelompok perlakuan jam ke-1, 4, 6, kontrol EMBPA, kontrol
olive oil dan nefrotoksin 2 mL/kgBB (n = 5)…………………….…….…
Hasil uji Scheffe kadar kreatinin serum tikus putih jantan Wistar pada kelompok
perlakuan jam ke-1, 4, 6, kontrol EMBPA, kontrol olive
oil dan nefrotoksin 2 mL/kgBB……….……………….............…..……
Perbandingan kontrol olive oil jam ke-0 dan jam ke-48 pada
kreatinin serum tikus putih jantan Wistar ( n = 5 )……….………………
Hasil penetapan kadar air serbuk biji Persea americana Mill………….
Hasil rendemen ekstrak metanol-air Biji Persea americana Mill………
8
9
21
40
41
44
45
47
95
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/15.jpg)
xv
Tabel XI.
Tabel XII.
Bobot pengeringan ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill…..
Hasil validitas dan reabilitas dilihat dari serum kontrol (range 1,09
- 1,71 mg/dL)…………………………………………….….……………..
96
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/16.jpg)
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.
Gambar 6.
Gambar 7.
Gambar 8.
Gambar 9.
Gambar 10.
Gambar 11.
Gambar skema unsur-unsur struktural ginjal pada irisan
ginjal yang terpotong dua…………………………………
Foto mikroskopik glomerulus, kapsula Bowman, tubulus
proksimal dan distal………………………………………
Foto mikroskopik tubulus kontortus proksimal (p), tubulus
kontortus distal……………………………………………
Duktus koligens secara mikroskopik……………………...
Foto mikroskopik ginjal…………………………………...
Tahapan biosintesis dan metabolisme kreatinin…………..
Diagram batang rata-rata kadar kreatinin serum tikus
sebelum dan setelah pemejanan karbon tetraklorida dosis
2 ml/kgBB pada selang waktu 0, 24, 48 dan 48 jam.……..
Diagram batang aktivitas kreatinin serum tikus putih
jantan Wistar pada kelompok perlakuan jam ke-1, 4, 6,
kontrol EMBPA, kontrol olive oil dan nefrotoksin 2
mL/kgBB………………………………………….………
Perbandingan kontrol olive oil jam ke-0 dan jam ke-48 pada
kreatinin serum tikus putih jantan Wistar…………………
Foto mikroskopik organ gijal tikus kelompok kontrol CCl4
2 mL/kgBB perbesaran 400x……………………………...
Foto mikroskopik organ gijal tikus kelompok kontrol
negatif olive oil 2 mL/kgBB perbesaran 400x yang
11
12
14
16
16
19
40
46
48
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/17.jpg)
xvii
Gambar 12.
Gambar 13.
Gambar 14.
Gambar 15.
Gambar 16.
menunjukkan adanya DHET………………………………
Foto mikroskopik organ gijal tikus kelompok kontrol
negatif olive oil 2 mL/kgBB perbesaran 400x yang
menunjukkan adanya ITC………………………………....
Foto mikroskopik organ gijal tikus kelompok perlakuan 1
jam sebelum induksi CCl4 perbesaran 400x yang
menunjukkan adanya perivaskulitis…………………...…..
Foto mikroskopik organ gijal tikus kelompok perlakuan 4
jam sebelum induksi CCl4 perbesaran 400x………………
Foto mikroskopik organ gijal tikus kelompok perlakuan 4
jam sebelum induksi CCl4 perbesaran 400x yang
menunjukkan adanya DHET………………………………
Foto mikroskopik organ gijal tikus kelompok perlakuan 4
jam sebelum induksi CCl4 perbesaran 400x yang
menunjukkan adanya DHET………………………………
56
56
59
60
61
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/18.jpg)
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Lampiran 10.
Foto serbuk biji Persea americana Mill.………………...
Foto ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill…....
Foto suspensi ekstrak metanol-air biji Persea americana
Mill. dalam CMC-Na 1%...................................................
Surat pengesahan determinasi serbuk biji Persea
americana Mill……………………………………….......
Surat pengesahan Medical and Health Research Ethics
Committee (MHREC)…………………………………….
Analisis statistik kadar kreatinin serum pada uji
pendahuluan nefrotoksin karbon tetraklorida dosis 2
mL/kgBB…………………………………………………
Analisis statistik kadar kreatinin serum pada kelompok
perlakuan ekstrak metanol-air biji Persea americana
dosis 350 mg/kgBB pada tikus jantan Wistar terinduksi
karbon tetraklorida 2 mL/kgBB…………………………
Analisis statistik kadar kreatinin serum pada kontrol
negatif olive oil dosis 2 ml/kgBB…………………...……
Data hasil pengecekan histologis ginjal pada kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol ekstrak metanol-air biji
Persea americana Mill. dosis 350 mg/kgBB…………….
Data hasil pengecekan histologis ginjal pada kelompok
kontrol negatif olive oil 2 mL/kgBB dan kelompok
69
69
69
70
71
72
79
84
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/19.jpg)
xix
Lampiran 11.
Lampiran 12.
Lampiran 13.
Lampiran 14.
Lampiran 15.
Lampiran 16.
Lampiran 17.
Lampiran 18.
Lampiran 19.
Lampiran 20.
Lampiran 21.
Lampiran 22.
kontrol nefrotoksin karbon tetraklorida 2 mL/kgBB……..
Foto mikroskopik ginjal kelompok kontrol nefrotoksin
karbon tetraklorida 2 mL/kgBB………………………….
Foto mikroskopik ginjal kelompok kontrol negatif olive
oil 2 mL/kgBB……………………………………………
Foto mikroskopik kelompok perlakuan ekstrak
pemberian 1 jam sebelum pemejanan karbon tetraklorida
2 ml/kgBB………………………………………………..
Foto mikroskopik kelompok perlakuan ekstrak
pemberian 4 jam sebelum pemejanan karbon tetraklorida
2 ml/kgBB………………………………………………..
Foto mikroskopik kelompok perlakuan ekstrak
pemberian 6 jam sebelum pemejanan karbon tetraklorida
2 ml/kgBB………………………………………………..
Perhitungan % nefroprotektif…………………………….
Perhitungan konversi dosis untuk manusia………………
Perhitungan konversi hari untuk manusia………………..
Penetapan kadar air serbuk biji Persea americana Mill…
Hasil rendemen ekstrak metanol-air biji Persea
americana Mill…………………………………………...
Bobot pengeringan ekstrak metanol-air biji Persea
americana Mill…………………………………………...
Hasil pengukuran validitas dan reabilitas………………
89
91
91
92
92
93
93
94
94
94
95
96
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/20.jpg)
xx
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang efek
nefroprotektif ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. pada dosis 350
mg/kgBB secara jangka pendek pada waktu pemberian 1, 4 dan 6 jam sebelum
pemejanan karbon tetraklorida (CCl4) dosis 2 mL/kgBB konsentrasi 50% v/v dan
juga mengetahui waktu efektif pemberian ekstrak untuk digunakan sebagai
nefroprotektor.
Penelitian bersifat eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap
pola searah. Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih jantan galur Wistar
umur 2-3 bulan dengan berat 150-250 gram. Terdapat 6 kelompok pada penelitian,
yaitu kelompok I yang merupakan kelompok kontrol nefrotoksin CCl4 2
mL/kgBB, kelompok II adalah kelompok kontrol negatif olive oil 2 mL/kgBB.
Olive oil pada penelitian digunakan sebagai pelarut CCl4. Kelompok III merupakan
kelompok kontrol ekstrak dosis 350 mg/kgBB. Kelompok IV, V, dan VI secara
berturut-turut adalah kelompok perlakuan 1, 4, 6 jam pemberian ekstrak dosis 350
mg/kgBB sebelum pemejanan CCl4. Jumlah tikus yang digunakan untuk setiap
kelompok adalah 5 ekor. Pengecekan dilakukan dengan mengukur kadar kreatinin
serum pada waktu pencuplikan darah optimal yaitu pada 48 jam setelah pemejanan
atau induksi CCl4. Metode analisis statistic dilakukan dengan menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov, Levene test, uji t-berpasangan, One way ANOVA dan uji
Scheffe.
Berdasarkan data yang diperoleh, ekstrak metanol-air biji Persea
americana Mill. dosis 350 mg/kgBB terbukti memiliki khasiat nefroprotektif pada
tikus jantan Wistar terinduksi CCl4 2 mL/kgBB secara jangka pendek. Waktu
efektif pemberian ekstrak untuk memberikan efek nefroprotektif berdasarkan data
penurunan kadar kreatinin serum diketahui pada 1 jam sebelum pemejanan CCl4
dengan % efek nefroprotektif sebesar 90,5%.
Kata kunci : Biji Persea americana Mill., ekstrak metanol-air, nefroprotektif,
jangka pendek, karbon tetraklorida
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/21.jpg)
xxi
ABSTRACT
This study aimed to obtain information about the effects of methanol-
water seed extract of Persea americana Mill. seed as nephroprotective agent at
dose 350 mg/kgBW in short term 1, 4 and 6 hours administration of extract before
exposured to carbon tetrachloride (CCl4) 50% v/v at dose of 2 mL/kgBW and also
determined the effective time of extract as nephroprotective agent.
This study was experimentally pure with direct sampling design. This
study used male Wistar rats aged 2-3 months and weight 150-250 g. There are 6
groups in this study, group I was nephrotoxins CCl4 2 mL/kgBW control group,
group II was the negative control group (olive oil) 2 mL/kgBW. Olive oil was used
as solvent of CCl4. Group III was extract control group at dose 350 mg/kgBW.
While groups IV, V, and VI respectively were treated group 1, 4, 6 hours
administration of extract at dose 350 mg/kgBB before exposure to CCl4. Each
group used 5 rats. The test was done by measuring serum creatinine concentration
at the optimum time of blood sampling (48 hours after CCl4 exposure). Statistical
analysis was performed using the Kolmogorov-Smirnov test, Levene's test, Paired
t-Test, One-way ANOVA and Scheffe test.
Based on the data that obtained, the methanol-water extract of Persea
americana Mill. seed at dose of 350 mg/kgBW gave nephroprotective effect in
male Wistar rats induced by CCl4 2 mL/kgBW in the short term. Effective time of
administration of extract as nephroprotective agent based on the data of serum
creatinine concentration was 1 hour before CCl4 exposure with 90.5%
nephroprotective effect.
Keywords: Persea americana Mill. seed, Methanol-water extracts,
nephroprotective, short-term, carbon tetrachloride
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/22.jpg)
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Ginjal adalah organ yang berperan penting dalam fungsi metabolisme dan
terutama fungsi ekskresi dalam tubuh. Setiap hari ginjal memproses sekitar 200
liter darah untuk disaring dan menghasilkan sekitar 2,0 liter ekstra kelebihan air
yang mengandung limbah (Hadibroto dan Alam, 2007). Berdasarkan fungsinya
yang sangat penting, kesehatan dari ginjal haruslah terjaga dengan baik.
Kebanyakan bahan alam yang digunakan berasal dari tanaman. Persea
americana Mill. atau dikenal dengan sebutan alpukat merupakan salah satu
tanaman yang dapat tumbuh dengan baik pada daerah tropis seperti Indonesia dan
memiliki banyak khasiat. Namun, sejauh ini pemanfaatan yang banyak dilakukan
terbatas pada buah dan daunnya saja, sedangkan biji Persea americana Mill.
belum banyak dimanfaatkan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Zuhrotun (2007), menunjukkan bahwa biji alpukat mengandung polifenol,
flavonoid, triterpenoid, kuinon, saponin, tanin dan monoterpenoid serta
seskuiterpenoid.
Kandungan yang dimiliki biji alpukat atau Persea americana Mill. juga
telah dinyatakan pada penelitian yang dilakukan oleh Carpena, Morcuende,
Andrade, Kylli, Estevez (2011) memiliki khasiat sebagai antioksidan. Antioksidan
sendiri dapat bekerja dengan cara mendonorkan satu elektronnya kepada senyawa
yang bersifat oksidan sehingga aktivitas senyawa oksidan akan terhambat
(Winarsi, 2007). Dengan kemampuan biji alpukat sebagai antioksidan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/23.jpg)
2
dimungkinkan biji alpukat juga memiliki khasiat sebagai pelindung organ ginjal
dari senyawa toksik atau dikenal dengan nefroprotektif. Untuk mengetahui adanya
kerusakan ginjal dapat diamati dengan mengukur kadar kreatinin di dalam darah.
Pada kegagalan ginjal, kreatinin akan ditahan bersama unsur nitrogen non protein
lainnya (Panjaitan, Handharyani, Chairul, Masriani, Zakiah, Manalu, 2007).
Senyawa xenobiotik yang dapat digunakan sebagai model untuk meneliti
aktivitas nefroprotektif adalah karbon tetraklorida (CCl4). CCl4 akan menginduksi
peroksidasi lipid dan keracunan, CCl4 dimetabolisme menjadi radikal bebas
triklorometil yang pada akhirnya radikal bebas ini dapat menyebabkan kematian
sel (Panjaitan dkk, 2007). Oleh karena itu penelitian ini menggunakan CCl4
sebagai nefrotoksin (senyawa toksik untuk ginjal).
Penelitian dilakukan menggunakan hewan uji tikus putih jantan galur
Wistar yang memiliki kemiripan fisiologis dengan manusia dengan senyawa
nefroprotektif adalah ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. (biji buah
alpukat) dosis 350 mg/kgBB secara jangka pendek. Jangka pendek yang
dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pada waktu 1, 4 dan 6 jam pemberian
ekstrak metanol-air biji Persea ameicana Mill. 350 mg/kgBB dengan konsentrasi
sebesar 7% b/v sebelum pemejanan karbon tetraklorida 2 mL/kgBB, dengan
konsentrasi karbon tetraklorida sebesar 50% v/v. Pemilihan ekstrak metanol-air
berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan Vionita (2013) dan penelitian
terkait efek antioksidan ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. (Carpena
et al., 2011). Dari hasil penelitian tersebut biji alpukat (Persea americana Mill.)
diketahui memiliki kandungan senyawa fenolik yang berkhasiat sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/24.jpg)
3
antioksidan dan dapat terambil dengan baik dengan menggunakan pelarut
metanol-air (70 : 30). Selain itu karena belum diketahuinya metabolit sekunder
apakah yang ada dalam biji Persea americana Mill. yang memiliki khasiat
sebagai nefroprotektif secara pasti maka dipilih pelarut metanol yang dapat
mengekstraksi hampir keseluruhan metabolit sekunder yang ada dalam biji Persea
americana Mill. (ekstraksi total).
Penelitian dilakukan secara jangka pendek dengan menggunakan dosis
350 mg/kgBB ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. dengan tujuan
untuk mengetahui pengaruh waktu pemberian ekstrak metanol-air biji Persea
americana Mill. sehingga dapat diketahui waktu efektif pemberian ekstrak
metanol-air biji Persea americana Mill. dosis 350 mg/kgBB untuk digunakan
sebagai nefroprotektor. Dosis 350 mg/kgBB dipilih berdasarkan penelitian
Vionita (2013) yang menunjukkan dengan dosis 350 mg/kgBB, ekstrak metanol-
air biji Persea americana Mill. telah mampu memberikan efek nefroprotektif
secara jangka panjang (6 hari pemberian ekstrak metanol-air secara berturut-turut
sebelum induksi karbon tetraklorida 2 mL/kgBB) dengan cukup baik.
1. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
a. Apakah ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. dosis 350 mg/kgBB
memiliki khasiat nefroprotektif terhadap tikus putih jantan galur Wistar
terinduksi karbon tetraklorida 2 mL/kgBB secara jangka pendek?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/25.jpg)
4
b. Berapa waktu efektif pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana
Mill. dosis 350 mg/kgBB sebagai nefroprotektif dilihat dari kadar kreatinin dan
gambaran histologis sel ginjal tikus jantan Wistar terinduksi karbon tetraklorida
2 mL/kgBB?
2. Keaslian penelitian
Penelitian tentang efek nefroprotektif ekstrak metanol-air biji Persea
americana Mill. dosis 350 mg/kgBB pada tikus jantan galur Wistar terinduksi
karbon tetraklorida 2 ml/kgBB secara jangka pendek belum pernah dilakukan
sebelumnya. Penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan biji Persea
americana Mill. yaitu :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Arukwe et al. (2012). Penelitian tersebut
dilakukan untuk mengetahui kandungan dari biji, daun, dan buah Persea
americana.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Carpena et al. (2011). Penelitian ini
melakukan uji secara in vitro mengenai aktivitas antioksidan, anti mikroba biji
Persea americana Mill.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Zuhrotun (2007). Penelitian tersebut menguji
aktivitas antidiabetes dari ekstrak etanol biji Persea americana Mill.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Vionita (2013). Penelitian ini melakukan uji
efek nefroprotektif ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. secara
jangka panjang dengan menggunakan 3 peringkat dosis.
Pada penelitian yang akan dilakukan, penelitian dilakukan untuk menguji
efek ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. sebagai nefroprotektor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/26.jpg)
5
secara jangka pendek dengan menggunakan dosis 350 mg/kgBB pada tikus putih
jantan galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida dengan melihat kadar kreatinin
serum dan gambaran histologis ginjal sebagai data pendukung.
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis. Penelitian bermanfaat untuk menambah pengetahuan
tentang tanaman yang memiliki khasiat nefroprotektif.
b. Manfaat praktis. Penelitian dapat memberikan informasi terkait waktu
efektif penggunaan ekstrak biji alpukat (Persea americana Mill.) secara jangka
pendek sebagai dasar pengobatan nefroprotektif.
B.Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Penelitian dilakukan untuk menggali informasi mengenai khasiat ekstrak
metanol-air biji Persea americana Mill. sebagai nefroprotektor secara jangka
pendek untuk pembangan ilmu kefarmasian.
2. Tujuan khusus
Penelitian dilakukan untuk memperoleh data dan informasi tentang efek
nefroprotektif ekstrak metanol-air biji Persea americana Miil. dosis 350
mg/kgBB terhadap tikus jantan Wistar terinduksi karbon tetraklorida 2 mL/kgBB
secara jangka pendek dan mengetahui waktu efektif pemberian ekstrak untuk
digunakan sebagai nefroprotektor pada dosis 350 mg/kgBB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/27.jpg)
6
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Taksonomi dan Morfologi Alpukat (Persea americana Mill.)
Taksonomi dari alpukat sebagai berikut.
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Laurales
Famili : Lauraceae
Genus : Persea
Spesies : Persea americana Mill (USDA, 2013).
Persea terdiri dari 200 jenis tumbuhan yang berasal dari bagian tropis
Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Di Indonesia Persea tumbuh di lahan
terbuka pada ketinggian 200-1.000 m diatas permukaan laut. Tanaman ini disebut
avokad namun di Indonesia dikenal dengan alpukat. Alpukat berasal dari Amerika
tropis, Meksiko, Guatemala, dan Hindia Barat (Suhono dkk, 2010).
Morfologi alpukat berupa pohon besar dengan kulit batang berwarna
coklat, tinggi batang 8-20 m, dan diameternya 25-40 cm. Daun tunggal berwarna
hijau tua, berbentuk lonjong atau memanjang. Daun bertangkai dan mengumpul
pada bagian ujung ranting, berukuran 8 x 17 cm. Bunga berwarna putih
kekuningan dan wangi. Bunga berkelamin ganda. Benang sari berjumlah 12,
berwarna coklat atau jingga dan tumbuh mengelilingi putik (Suhono dkk, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/28.jpg)
7
Buah alpukat berbentuk bulat atau lonjong seperti bola lampu. Buahnya
berwarna hijau, hijau kekuningan, dan cokelat keunguan. Buah alpukat berukuran
5-30 cm, dengan berat 100-600 g. Daging buahnya berwarna hijau kekuningan
atau kuning. Buah berdaging tebal, berminyakm terasa hambar atau sedikit manis.
Alpukat memiliki biji tunggal, berukuran besar, berbentuk bulat atau lonjong, dan
ditutupi oleh selaput biji (Suhono dkk, 2010).
Daging buah alpukat dapat dimakan segar. Secara tradisional, rebusan daun
alpukat digunakan untuk mengobati hipertensi, sakit kepala, kencing manis,
sariawan, nyeri lambung, nyeri saraf, dan meredakan rasa sakit (Suhono dkk,
2010).
B. Kandungan Fitokimia Biji Persea americana Mill.
Biji alpukat (Persea americana Mill.) mengandung berbagai macam
senyawa metabolit sekunder. Salah satunya adalah senyawa golongan fenolik.
Senyawa fenolik dapat berfungsi sebagai antioksidan karena dapat mengalami
reaksi redoks, yang menyebabkan senyawa tersebut dapat berfungsi sebagai agen
pereduksi, donor hidrogen, penetral radikal bebas dan pengkhelat logam. Kulit
dan biji Persea americana Mill. memiliki efek antioksidan yang cukup besar.
Efek ini bergantung pada varietasnya. Ekstrak dari Persea americana tidak
memiliki komponen yang toksik atau berbahaya. Metanol dapat digunakan untuk
mengekstrak senyawa fenolik total untuk uji aktivitas antioksidan secara in vitro
dengan cukup baik (Carpena et al., 2011). Berikut adalah tabel kandungan
senyawa fenolik total pada biji alpukat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/29.jpg)
8
Tabel I. Total senyawa fenolik dalam kulit, daging buah, biji alpukat dalam
ekstrak etil asetat, aseton, metanol
(Carpena et al., 2011).
Tabel tersebut menunjukkan bahwa dalam ekstrak metanol dari Persea
americana varietas Hass mengandung 3511b ± 988 (mg GAE/100 mg bahan
kering) senyawa fenolik total sedangkan pada varietas Fuerte mengandung 4164b
± 1048 (mg GAE/100 mg bahan kering) senyawa fenolik total (Carpena et al.,
2011). Meskipun varietas Fuerte dan Hass jarang dibudidayakan di Indonesia,
namun dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa metanol dapat mengekstrak
senyawa fenolik dalan biji Persea americana Mill. dengan cukup baik.
Persea americana Mill. mengandung berbagai macam senyawa fitokimia,
diantaranya adalah saponin, tanin, flavonoid, sianogenik glikosida, alkaloid, fenol,
steroid (Arukwe et al., 2012). Tabel II adalah tabel yang menunjukkan kandungan
fitokimia pada daun, buah, dan biji Persea americana Mill. dan dengan
mengetahui kandungan fitokimianya dapat diprediksi khasiat dari bagian daun,
buah dan biji Persea americana Mill. tersebut. Diketahui pada bagian biji
mengandung senyawa fenolik lebih besar dari bagian daun dan buah sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/30.jpg)
9
dimungkinkan biji Persea americana Mill. memiliki khasiat sebagai antioksidan
yang baik (Arukwe et al., 2012).
Tabel II. Kandungan fitokimia dari Persea americana pada daun, buah dan biji
(Arukwe et al., 2012).
C. Ginjal
Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang dan umumnya
ginjal manusia memiliki panjang 10-12 cm, lebar 5-6 cm, dan dan tebal 3-4 cm.
ginjal tersebut terletak pada bagian retro-peritoneal dekat dinding posterior
abdomen di bagian kiri dan kanan kolom vertebralis (Bloom dan Fawcett, 1994).
Komponen sistem urinaria terdiri dari dua ginjal yang memproduksi urin, dua
ureter yang membawa urin ke dalam sebuah kandung kemih untuk penampungan
sementara dan uretra yang mengalirkan urin keluar tubuh (Sloane, 1995).
1. Fungsi ginjal
Ginjal memiliki banyak fungsi penting bagi tubuh, fungsi tersebut antara
lain, yaitu :
a. Pengeluaran zat sisa organik. Ginjal mengekskresi urea, asam urat, kreatinin,
dan produk penguraian hemoglobin dan hormon.
b. Pengaturan konsentrasi ion-ion penting. Ginjal mengekskresi ion natrium,
kalium, kalsium, magnesium, sulfat dan fosfat. Ekskresi ion-ion ini seimbang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/31.jpg)
10
dengan asupan dan ekskresinya melalui rute lain seperti pada saluran
gastrointestinal atau kulit.
c. Pengaturan keseimbangan asam basa tubuh. Ginjal mengendalikan ekskresi
ion hidrogen (H+), bikarbonat (HCO3
-) dan ammonium (NH4
+) serta
memproduksi urin asam atau basa, bergantung pada kebutuhan tubuh.
d. Pengaturan produksi sel darah merah. Ginjal melepas eritropoietin yang
mengatur produksi sel darah merah dalam sumsum tulang.
e. Pengaturan tekanan darah. Ginjal mengatur volume cairan yang essensial bagi
pengaturan tekanan darah, dan juga memproduksi enzim renin yang
merupakan komponen penting dalam sistem renin-angiotensin-aldosteron,
yang berperan dalam peningkatan tekanan darah dan retensi air.
f. Pengendalian terbatas terhardap konsentrasi glukosa darah dan asam amino
darah. Ginjal melalui ekskresi glukosa dan asam amino berlebih, bertanggung
jawab atas konsentrasi nutrien dalam darah.
g. Pengeluaran zat beracun. Ginjal mengeluarkan polutan, zat tambahan
makanan, obat-obatan atau zat kimia asing lain dari tubuh (Sloane, 1995).
Ginjal memproduksi urin yang mengandung zat sisa metabolik dan
mengatur komposisi cairan tubuh melalui 3 cara, yaitu filtrasi glomerulus,
reabsorpsi tubulus dan sekresi tubulus. Fungsi utama ginjal adalah untuk
mengekskresikan zat dari sisa metabolisme serta zat-zat lain yang berbahaya bagi
tubuh sambil mempertahankan konstituen darah yang masih berguna. Selain itu,
ginjal juga memiliki fungsi endokrin yang penting (Davey, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/32.jpg)
11
2. Anatomi dan fisiologi ginjal
Setiap ginjal (Gambar 1) dilingkupi kapsul tipis dari jaringan fibrus yang
rapat dan membentuk pembungkus yang halus.di dalamnya terdapat struktur-
struktur ginjal yang berwarna ungu tua dan terdiri dari kortex pada bagian luar dan
medula, disebelah dalam. Bagian medula tersusun atas 15-16 massa berbentuk
piramid yang disebut piramid ginjal. Puncak langsung mengarah ke hilum dan
berakhir di kalises. Kalises ini menghubungkannya dengan pelvis ginjal (Pearce,
2002).
Gambar 1. Gambar skema unsur-unsur struktural ginjal pada irisan ginjal yang
terpotong dua. (Bllom dan Fawcett, 1994).
Dalam ginjal manusia terdapat sekitar 1 sampai 4 juta nefron. Nefron ini
merupakan unit pembentuk urin. Dalam setiap nefronnya terdapat komponen
tubular dan vaskular (kapilar). Komponen tersebut, yaitu tubulus kontortus
proksimal, ansa Henle, tubulus kontortus distal dan duktus koligen. Pada setiap
ujung proksimal setiap nefron terdapat kapsula Bowman yang merupakan struktur
berongga menyerupai bentuk mangkok. Di dalam bagian ini terdapat berkas-
berkas globular kapiler yang sangat berkelok, disebut glomerulus. Kapsul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/33.jpg)
12
Bowman dan glomerulus bersama-sama membentuk korpuskel ginjal (Bloom dan
Fawcett, 1994). Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai komponen ginjal :
a. Glomerulus. Glomerulus adalah gulungan kapiler yang dikelilingi
oleh kapsul epitel berdinding ganda yang disebut dengan kapsula Bowman.
(Sloane, 1995). Sedangkan kapsula Bowman merupakan suatu pelebaran nefron
yang dibatasi oleh epitel yang menyelubungi glomerulus (Gambar 2) untuk
mengumpulkan zat terlarut yang difiltrasi oleh glomerulus (Sherwood, 2006).
Filtrasi Ginjal terjadi apabila darah sistemik mengalir melalui glomerulus.
Laju filtrasi bergantung pada aliran darah arteri, tekanan darah arteri sistemik, dan
tekanan aliran internal dalam ginjal. Air dan mineral terlarut dengan ukuran
molekul kecil, terutama elektrolit bebas melewati saringan glomerulus. Sekitar
125 mL filtrat dihasilkan setiap menit, atau sekitar 140 L air per hari (Sacher dan
Richard, 2002).
Gambar 2. Foto mikroskopik glomerulus, kapsula Bowman, tubulus proksimal
dan distal (SIU School of Medicine, 2005).
Gambar diatas adalah gambar mikroskopik dari glomerulus yang terdapat
pada ginjal. Dari gambar terlihat bahwa glomerulus diselubungi oleh kapsula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/34.jpg)
13
Bowman (Bowman’s space). Pada bagian glomerulus tersebut terdapat sel-sel
epitel viseralis termodifikasi atau disebut podosit (filtration membrane) yang
terdapat pada bagian luar glomerulus dan menutupi kapiler. Podosit tersebut
berfungsi untuk membantu filtrasi cairan darah menjadi urin primer atau ultra
filtrat (Pardede, 2004). Terlihat pula pada bagian kapsula Bowman tersebut
terdapat sel-sel epitel sebagai pembatasnya (epithelium of Bowman’s capsule).
Dibagian kapsula Bowman terhubung langsung dengan tubulus kontortus
proksimal (proximal tubule). Bagian yang berwarna hitam keunguan adalah inti
sel. Sel-sel yang menyusun kapsula Bowman adalah sel-sel epitel gepeng. Pada
gambar tersebut terlihat bahwa sel-sel epitel gepeng kapsula Bowman menyatu
dengan sel-sel kuboid tubulus kontortus proksimal (Bloom dan Fawcett, 1994).
b. Tubulus kontortus proksimal. Hasil dari filtrasi glomerulus akan
mengalir menuju tubulus kontortus proksimal. Tubulus ini bentuknya berkelok-
kelok dengan diameter 50-60 nm (Davey, 2002). Tubulus proksimalis terutama
berfungsi dalam proses reabsorpsi. Bagian ini mengembalikan sejumlah besar air
bersama dengan glukosa, asam amino, urea, kalsium, dan protein apapun yang
bocor melaui saringan glomerulus ke aliran darah. Tubulus proksimalis juga
mereabsorpsi sejumlah besar elektrolit terutama natrium, klorida, dan bikarbonat
(Davey, 2002). Panjang tubulus ini mencapai 15 mm dan sangat berliku. Pada
permukaan yang menghadap lumen tubulus ini terdapat sel-sel epitel kuboid yang
kaya akan mikrovilus (brush border) dan memperluas area permukaan lumen
(Sloane, 1995).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/35.jpg)
14
c. Ansa Henle. Tubulus kontortus proksimal mengarah ke tungkai
desenden ansa Henle yang masuk ke dalam medula, membentuk lengkungan jepit
yang tajam (lekukan), dan membalik ke atas membentuk tangkai asenden ansa
Henle (Sloane, 1995).
d. Tubulus kontortus distal. Tubulus kontortus distal sangat berliku dan
membentuk segmen terakhir nefron (Sloane, 1995). Tubulus proksimal dan distal
adalah tempat sekresi yang paling umum. Sekresi merupakan suatu proses yang
sangat selektif yang melibatkan transport pasif maupun transport aktif. Sebagai
contoh, sekresi terkontrol ion hidrogen dari cairan interstisial ke dalam tubula
nefron penting dalam mempertahankan pH yang konstan bagi cairan tubuh
(Sloane, 1995). Pada bagian ini juga terdapat kompleks jukstaglomerular yang
berfungsi dalam proses pengaturan tekanan darah dan kecepatan filtrasi
glomerulus (Bloom dan Fawcett, 1994).
Gambar 3. Foto mikroskopik tubulus kontortus proksimal (p), tubulus kontortus
distal (d) (SIU School of Medicine, 2005).
Gambar diatas (Gambar 3) adalah gambar mikroskopik dari ginjal yang
menunjukkan tubulus kontortus proksimal, bagian dengan simbol huruf “p” dan
tubulus kontortus distal, bagian dengan simbol huruf “d”. Bagian yang berwarna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/36.jpg)
15
keunguan adalah inti sel dari sel epitel. Pada bagian tubulus kontortus distal dan
proksimal tersebut terdapat bagian berwarna keputihan yang merupakan ruang
yang terdapat di tubulus kontortus distal dan proksimal. Ruang tersebut
merupakan ruang (lumen tubulus) yang pada sistem urinaria berisi cairan hasil
filtrasi dari glomerus yang mengalami proses lebih lanjut untuk nantinya menjadi
urin.
Tubulus proksimal merupakan segmen terpanjang dari nefron dan
merupakan bagian terbesar dari korteks ginjal (Bloom dan Fawcett, 1994). Sel-sel
epitel tubulus proksimal adalah sel-sel epitel kuboid (simple cuboidal) yang
memiliki brush border yang mencolok. Lumen segmen ini sering tampak tertutup
oleh brush border sel epitelnya pada pengamatan secara histologis (Bloom dan
Fawcett, 1994). Tubulus kontortus distal pada pengamatan secara mikroskopik
Nampak terdapat pada kutub vaskuler dari glomerulus (Gambar 1) diantara
artetiol aferen dan eferen (Bloom dan Fawcett, 1994). Sel-sel epitel tubulus
kontortus distal juga merupakan sel-sel epitel kuboid (simple cuboidal) (SIU
School of Medicine, 2005). Lumen tubulus kontortus distal terlihat lebih “bersih”
atau jelas apabila dibandingkan dengan lumen tubulus kontortus proksimal
(Gambar 3).
e. Tubulus koligen/duktus pengumpul. Duktus pengumpul membawa
filtrat kembali menuju medula dan pelvis renal. Duktus koligen akan menerima
cairan dan zat terlarut dari tubulus distal. Setiap duktus pengumpul yang berjalan
kearah medula akan mengosongkan urin yang telah terbentuk ke dalam pelvis
ginjal (Sherwood, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/37.jpg)
16
Gambar 4 menunjukkan gambar dari duktus koligen (disimbolkan dengan
“cd” ) secara mikroskopik. Duktus koligen ini tersusun atas sel-sel epitel kuboid
(simple cuboidal). Bagian yang berwarna keunguan menunjukkan inti selnya,
sitoplasmanya terlihat “bersih” (clear) dengan batas sel yang terlihat jelas (SIU
School of Medicine, 2005).
Gambar 4. Duktus koligens secara mikroskopik (SIU School of Medicine, 2005).
Gambar 5 memberikan gambar mikroskopik dari ginjal secara
keseluruhan. Dari gambar terlihat tiga bagian penyusun ginjal, yaitu glomerulus
(“glom”) pada gambar yang diselubungi oleh suatu ruangan yang merupakan
kapsula Bowman (Bowman space), tubulus kontortus distal terlihat seperti ruang
panjang (distal tubules) dan tubulus kontortus proksimal (proximal tubules)
Gambar 5. Foto mikroskopik ginjal (SIU School of Medicine, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/38.jpg)
17
D. Gangguan Sistem Urinaria
Sistem urinaria terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. Pada
sistem urinaria dapat terjadi beberapa macam gangguan karena berbagai macam
faktor. Berikut adalah beberapa gangguan yang mungkin terjadi pada sistem
urinaria.
1. Pielonefritis dan infeksi saluran kemih
Pielonefritis Merupakan inflamasi ginjal pada pelvis ginjal, hal ini
disebabkan karena adanya infeksi bakteri (Sloane, 1995). Infeksi saluran kemih
(ISK atau UTI/urinary tract infection) menunjukkan infeksi pada kandung kemih
(sistitis), uretra atau ureter, ginjal (pielonefritis) atau semua organ di atas (Fausto,
Abbas, Kumar, Mitchell, 2006).
2. Gagal ginjal
Gagal ginjal akan menyebabkan ginjal kehilangan fungsinya. Gagal ginjal
tesebut dapat mengakibatkan terjadinya retensi garam, air, zat buangan seperti
nitrogen (urea dan kreatinin) dan penurunan drastis volume urin (oliguria). Gagal
ginjal yang tidak diobati dapat mengakibatkan kehilangan total fungsi ginjal dan
bahkan kematian. Gagal ginjal sendiri dibagi lagi menjadi 2 macam yaitu gagal
ginjal akut dan gagal ginjal kronik (Sloane, 1995).
a. Gagal ginjal akut. Pada gagal ginjal akut. Ginjal tidak lagi mampu
megekskresi limbah hasil metabolism tubuh hal ini biasanya karena hipoperfusi
ginjal. Sindrom ini dapat menyebabkan azotemia (uremia), yaitu akumulasi
produk limbah nitrogen dalam darah dan oliguria, keluaran urin kurang dari 400
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/39.jpg)
18
ml/24 jam, dimungkinkan 9% dari gagal ginjal akut disebabkan oleh nefrotoksin
(Tambayong, 1999).
Gagal ginjal akut adalah suatu sindrom yang ditandai oleh penurunan
yang cepat pada laju filtrasi glomerulus (GFR) dalam waktu beberapa hari sampai
beberapa minggu disertai akumulasi zat sisa metabolisme nitrogen. Sindrom ini
sering ditemukan lewat peningkatan kadar kreatinin, ureum serum, disertai
dengan penurunan output urin. (Davey, 2002).
b. Gagal ginjal kronik. Berbeda dengan gagal ginjal akut, gagal ginjal
kronik bersifat progresif dan ireversibel. Progresi gagal ginjal kronik melewati 4
tahap, yaitu penurunan cadangan ginjal, insufisiensi ginjal, gagal ginjal dan end-
stage renal disease (Baradero, Dayit, Siswadi, 2005).
3. Nekrosis tubular akut
Dua penyebab nekrosis tubular akut yang paling umum adalah isekmia
dan nefrotoksin. Agen nefrotoksin secara langsung merusak sel-sel tubuli,
koagulasi intravaskular, pengendapan kristal oksalat dan asam urat serta hipoksia
jaringan (Tambayong, 1999). Nekrosis Tubular Akut (ATN; Acute Tubular
Necrosis) merupakan penyebab gagal ginjal akut yang paling sering ditemukan;
penyakit ini ditandai oleh destruksi sel epitel tubulus ginjal karena iskemia atau
nefrotoksin (Fausto, Abbas, Kumar, Mitchell, 2006).
a. ATN iskemik. ATN iskemik merupakan lesi reversible yang timbul
pada sejumlah keadaan klinis (misalnya, syok, sirkulasi yang kolaps, dehidrasi);
semua keadaan tersebut ditandai oleh periode aliran darah yang cukup ke dalam
ginjal sehingga terjadi hipoksia (Fausto, Abbas, Kumar, Mitchell, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/40.jpg)
19
b. ATN nefrotoksik. ATN ini dapat disebabkan oleh berbagai macam
obat (misalnya, gentamisin, sefalosporin, metoksifluran, siklosporin, media
kontras) dan toksin (misalnya, air raksa, timbal, arsen, metil alkohol, etilen glikol,
dan jenis jamur tertentu, insektisida serta herbisida) (Fausto, Abbas, Kumar,
Mitchell, 2006).
E. Kreatinin
Kreatinin difiltrasi oleh glomerulus dan diekskresikan dalam urin. Kadar
kreatinin sebesar 2,5 mg/dL dapat menjadi indikasi kerusakan ginjal. Kreatinin
serum sangat berguna untuk mengevaluasi fungsi glomerulus (Kee, 2008).
Kreatinin merupakan hasil metabolisme sel otot yang terdapat di dalam
darah setelah melakukan kegiatan. Ginjal akan membuang kreatinin dari darah ke
urin. Apabila terjadi penurunan fungsi ginjal maka kadar kreatinin di dalam darah
akan mengalami peningkatan. Kadar kreatinin normal di dalam plasma manusia
adalah 0,6 – 1,2 mg/dL (Hadibroto dan Alam, 2007).
Kreatinin merupakan indikator kuat bagi fungsi ginjal, peningkatan kadar
dua kali lipat dari serum normal menunjukkan penurunan fungsi ginjal sebanyak
50 %. (Amiria, 2008. Cit Saraswati 2011). Tahap biosintesis dan metabolisme
kreatinin adalah sebagai berikut :
Gambar 6. Tahapan biosintesis dan metabolisme kreatinin (Murray et al, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/41.jpg)
20
Kreatinin merupakan produk sisa yang diekskresikan oleh ginjal terutama
melalui filtrasi glomerulus. Konsentrasi kreatinin dalam plasma pada individu
sehat pada umumnya konstan, tidak terpengaruh oleh jumlah air yang diminum,
beban kerja dan kecepatan produksi urin. Kenaikan kadar kreatinin dalam plasma
selalu mengindikasikan adanya penurunan ekskresi yang disebabkan oleh adanya
gangguan fungsi ginjal (Sumaryono, 2008).
Bila glomerulus filtration rate (GFR) turun, maka kreatinin plasma
meningkat. Kreatinin plasma merupakan indeks GFR yang lebih cermat karena
kecepatan produksinya terutama merupakan fungsi dari masssa otot yang sedikit
sekali mengalami perubahan (Price and Wilson, 2006) dengan kata lain, kadar
kreatinin tergantung pada masa otot dan tidak dipengaruhi diet, hidrasi, atau
katabolisme jaringan, kadar kreatinin merupakan indikator fungsi ginjal yang
lebih akurat daripada Blood Urea Nitrogen (BUN). Kadar kreatinin serum akan
meningkat sesuai penurunan fungsi ginjal (Horne dan Swearingen, 2001).
Menurut Malole dan Pramono (1989) kadar kreatinin normal pada tikus adalah
0,2-0,8 mg/dL.
Tabel III adalah tabel klasifikasi Acute Kidney Injury atau gagal ginjal
akut yang dibuat oleh Acute Kidney Injury Network (AKIN) pada tahun 2005
yaitu sebuah kolaborasi nefrolog dan intensivis internasional. Klasifikasi dibuat
berdasarkan kenaikan kadar kreatinin (Cr) serum dan penurunan urine output
(UO). Berdasarkan klasifikasi tersebut kenaikan kadar kreatinin serum ≥ 0,3
mg/dL sebagai ambang definisi dari AKI (AKI tahap I) karena dengan kenaikan
tersebut telah didapatkan peningkatan angka kematian 4 kali lebih besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/42.jpg)
21
Penetapan batasan waktu terjadinya penurunan fungsi ginjal secara akut,
disepakati selama maksimal 48 jam. (Nainggolan dan Robert, 2010)
Tabel III. Klasifikasi Acute Kidney Injury (AKI) berdasarkan AKIN pada tahun
2005 dengan kriteria Cr serum dan UO
(Nainggolan dan Robert, 2010).
F. Karbon Tetraklorida (CCl4)
Karbon tetraklorida (CCl4) merupakan xenobiotik yang lazim digunakan
untuk menginduksi peroksidasi lipid dan keracunan. CCl4 dimetabolisme oleh
sitokrom P450 2E1 (CYP2E1) menjadi radikal bebas triklorometil (CCl3*).
Triklorometil dengan oksigen akan membentuk radikal triklorometilperoksi yang
dapat menyerang lipid membran endoplasmik retikulum dengan kecepatan yang
melebihi radikal bebas triklorometil. Selanjutnya, triklorometiloperoksi
menyebabkan peroksidasi lipid sehingga mengganggu homeostasis Ca2+
, dan
akhirnya menyebabkan kematian sel (Panjaitan dkk., 2007).
Karbon tetraklorida menginduksi terjadinya stress oksidatif, hal ini
memungkinkan karbon tetraklorida untuk digunakan sebagai nefrotoksin.
Terpapar karbon tetraklorida dalam jumlah besar dapat mengakibatkan kerusakan
hati, ginjal dan sistem saraf. Telah diketahui bahwa metabolisme karbon
tetraklorida melibatkan produksi radikal bebas yang dihasilkan oleh enzim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/43.jpg)
22
pemetabolisme yang terdapat pada retikulum endoplasma (Moenim dan El-
Khadragy, 2012).
Karbon tetraklorida merupakan nefrotoksin yang cukup kuat, yang
menginduksi terjadinya stress oksidatif pada hewan uji di laboratorium. Mode
aksi dari karbon tetraklorida adalah propagasi radikal triklorometil (CCl3),
peroksidasi lipid dari sistem membran dan penipisan status antioksidan serta
kerusakan DNA pada ginjal tikus. Jaringan pada ginjal memiliki affinitas yang
sangat baik terhadap karbon tetraklorida karena adanya keberadaan sitokrom P450
pada bagian korteksnya (Moenim dan El-Khadragy, 2012).
Senyawa hidrokarbon-halogen merupakan agen nefrotoksik. Contoh dari
senyawa hidrokarbon halogen seperti trikloroetilen, karbon tetraklorida dan
kloroform. Gagal ginjal akut yang disebabkan karena senyawa hidrokarbon-
halogen dan glikol telah dilaporkan oleh (Nielsen dan Larsen, 1965).
G. Ekstraksi
Ekstrak merupakan sediaan kental yang diperoleh dengan cara
mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani
menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir pelarut diuapkan
dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian rupa hingga
memenuhi baku yang telah ditetapkan (Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Republik Indonesia, 2005).
Ekstraksi dengan metode maserasi merupakan cara penyarian sederhana
yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari
selama beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya sambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/44.jpg)
23
diaduk (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2010). Pada
metode ini, cairan penyari akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel
sehingga isi sel akan larut akibat adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di
dalam sel dengan di luar sel. Larutan dengan konsentrasi tinggi akan terdesak
keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi rendah (melalui proses
difusi pasif). Peristiwa tersebut terjadi secara berulang hingga terjadi
keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel. Selanjutnya,
endapan dipisahkan dan filtrat dipekatkan (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat
dan Makanan Republik Indonesia, 1986).
H. Landasan Teori
Ginjal adalah salah satu organ yang sangat berperan dalam sistem
ekskresi. Ginjal menerima 25% darah dari curah jantung, sehingga sering kontak
dengan zat kimia dalam jumlah besar (Stine and Brown, 1996). Pengecekan
fungsi ginjal dapat dilaksanakan dengan pengukuran kreatinin (Saraswati, 2011).
Penemuan obat-obatan bahan alam untuk melindungi ginjal dari
kerusakan atau gangguan fungsi dapat dilakukan dengan menggunakan hewan uji
terinduksi karbontetraklorida. Hal ini karena karbon tetraklorida (CCl4)
merupakan xenobiotik dapat digunakan untuk menginduksi peroksidasi lipid dan
keracunan (Panjaitan dkk, 2007). Biji Persea americana Mill. telah terbukti dapat
memberikan efek antioksidan yang cukup baik karena di dalamnya terkandung
berbagai macam senyawa fitokimia, diantaranya adalah saponin, tanin, flavonoid,
sianogenik glikosida, alkaloid, fenol, steroid (Arukwe et al, 2012). Metanol telah
terbukti dapat digunakan untuk mengekstrak senyawa fenolik total dalam biji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/45.jpg)
24
Persea americana Mill. dengan cukup baik (Carpena et al, 2011). Pada penelitian
ini dilakukan uji aktivitas ekstrak metanol biji Persea americana Mill. pada dosis
efektif dalam menurunkan kadar kreatinin serum secara jangka pendek pada
waktu pemberian 1, 4, 6 jam sebelum induksi CCl4 dengan data pendukung
berupa gambaran histologis ginjal.
I. Hipotesis
Ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. pada dosis 350 mg/kgBB
memiliki khasiat nefroprotektif terhadap tikus putih jantan galur Wistar terinduksi
karbon tetraklorida 2 mL/kgBB secara jangka pendek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/46.jpg)
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan
rancangan acak lengkap pola searah.
B. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel utama
a. Variabel bebas. Variabel bebas dari penelitian ini adalah variasi
waktu pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill., terhadap
hewan uji tikus putih jantan galur Wistar.
b. Variabel tergantung. Variabel tergantung dari penelitian ini adalah
efek nefroprotektif ekstrak metanol-air biji Perseae americana Mill., secara
jangka pendek terhadap sel ginjal tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida 2
mL/kgBB.
2. Variabel pengacau
a. Variabel pengacau terkendali. Variabel pengacau terkendali dari
penelitian ini yaitu :
1. Hewan uji tikus jantan galur Wistar, berat badan 150-250 g, umur 2-3 bulan.
2. Cara pemberian ekstrak dilakukan secara per oral (p.o).
3. Bahan uji. Bahan uji yang digunakan berupa serbuk biji Perseae americana
Mill. yang diperoleh dari Padang, Sumatra Barat yang telah dideterminasi dan
ditetapkan kadar airnya di Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/47.jpg)
26
4. Cara pemberian karbon tetraklorida dilakukan secara intraperitonial dengan
dosis 2 mL/kgBB.
5. Makanan dan minuman hewan uji penelitian. Makanan yang digunakan adalah
pakan ternak BR II dan AD II serta air minum berupa air hasil reverse
osmosis.
b. Variabel pengacau tak terkendali. Variabel pengacau yang tidak
dikendalikan berupa kondisi patologis hewan uji.
3. Definisi operasional
Definisi operasional yang digunakan pada penelitian ini, yaitu :
a. Variasi waktu pemberian. Variasi waktu pemberian adalah perbedaan
waktu (selang waktu) pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill.
dosis 350 mg/kgBB pada tikus putih jantan galur Wistar pada tiap kelompok
perlakuan secara per oral (p.o) sebelum pemejanan karbon tetraklorida 2
mL/kgBB. Variasi waktu yang digunakan, yaitu 1, 4 dan 6 jam sebelum
pemejanan karbon tetraklorida.
b. Efek nefroprotektif. Efek nefroprotektif adalah kemampuan ekstrak
metanol biji Perseae americana Mill. pada dosis 350 mg/kgBB untuk melindungi
ginjal dari nefrotoksin karbon tetraklorida secara jangka pendek (1, 4 dan 6 jam
sebelum induksi CCl4.) yang ditandai dengan tolok ukur kuantitatif berupa kadar
kreatinin serum dan data pendukung berupa gambaran histologis ginjal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/48.jpg)
27
C. Subyek dan Bahan Penelitian
1. Subyek penelitian
Subyek uji yang digunakan berupa tikus jantan galur Wistar, umur 2-3
bulan dengan berat badan berkisar antara 150-250 gram, diperoleh dari
Laboratorium Imono Fakultas Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bahan penelitian
a. Bahan uji. Bahan uji adalah serbuk biji buah alpukat (Perseae
americana Mill.). Bahan uji tersebut diperoleh dari Padang, Sumatera Barat yang
telah diserbukkan, dideterminasi serta ditetapkan kadar airnya.
b. Bahan nefrotoksin. Bahan nefrotoksin adalah larutan karbon
tetraklorida (CCl4) (E. Merck, Darmstadt, Germany) yang dilarutkan dalam Olive
Oil (merek dagang Bartoulli). Karbon tetraklorida diperoleh dari Laboratorium
Kimia Analisis Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Konsentrasi karbon tetraklorida yang digunakan adalah 50% dengan dosis 2
mL/kgBB.
c. Aquadest. Aquadest yang digunakan diperoleh dari Laboratorium
Farmakologi Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
d. Bahan pengesktrak. Bahan pelarut yang digunakan untuk ekstraksi
serbuk biji alpukat adalah metanol teknis (PT. Brataco) dengan konsentrasi 99%
yang diencerkan hingga konsentrasi 70% menggunakan pengencer aquadest.
e. Kit pereaksi kreatinin. Penetapan kadar kreatinin digunakan pereaksi
siap pakai kit kreatinin (E. Merck, Darmstadt, Germany) yang digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/49.jpg)
28
mengukur kadar kreatinin serum. Bahan terdiri atas dua reagen yaitu Reagen 1
dan Reagen 2 serta 1 serum standar.
f. Aquabidest. Aquabidest digunakan sebagai pencuci vitalab mikro dan
juga sebagai blanko dalam pengukuran kadar kreatinin serum. Aquabidest ini
diperoleh dari Laboratorium Kimia Analisis Instrumental Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
g. Bahan pembuat preaparat ginjal. Untuk pembuatan preparat sel ginjal
digunakan formalin 10%, xilol, alkohol, lilin cetak, zat warna hematoksilin dan
eosin (E. Merck, Darmstadt, Germany) yang diperoleh dari Balai Penyidikan dan
Pengujian Veteriner (BPPV) Regional IV Wates-Yogyakarta.
h. Natrium-Carboxymethyl Cellulosa (CMC-Na). CMC-Na yang
digunakan dalam bentuk serbuk, diperoleh dari Laboratorium Biofarmasetika
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
D. Alat dan Instrumen Penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
1. Seperangkat alat gelas berupa gelas kimia, Erlenmeyer, gelas ukur, labu ukur,
corong kaca, pipet tetes, pipet gondok, batang pengaduk, tabung reaksi (Pyrex,
Iwaki Glass)
2. Mortar dan stamper
3. Cawan porselen
4. Timbangan analitik
5. Oven (Memmert)
6. Sentrifuge
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/50.jpg)
29
7. Vortex
8. Spuit per oral dan syringe 3 mL
9. Pipa kapiler
10. Corong Buchner
11. Vakum
12. Tabung eppendrof
13. Vitalab micro (Microlab 200, Merck)\
E. Tata Cara Penelitian
1. Determinasi serbuk biji Persea americana Mill.
Determinasi serbuk biji Perseae americana Mill. dilakukan dengan
mencocokan ciri-ciri serbuk biji Perseae americana Mill. dengan serbuk biji
Persea americana Mill. yang telah dideterminasi dengan menggunakan buku
acuan determinasi. Determinasi dilakukan secara makroskopis termasuk
organoleptis serbuk dan secara mikroskopis. Determinasi dilakukan oleh Yohanes
Dwiatamaka, M.Si yang merupakan Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
2. Pengumpulan bahan
Bahan uji yang digunakan adalah biji Perseae americana Mill. yang telah
diserbukkan dan diperoleh dari Padang, Sumatera Barat, Bulan Januari 2013.
3. Pembuatan serbuk
Biji Persea americana Mill. dicuci bersih dibawah air mengalir. Setelah
bersih, biji kemudian dipotong-potong, disortir dan dikeringanginkan hingga biji
tidak tampak basah lagi, kemudian biji Persea americana Mill. dikeringan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/51.jpg)
30
dalam oven pada suhu 500 C selama 24 jam untuk mengoptimalkan proses
pengeringan. Setelah kering, biji diserbukkan dan diayak dengan ayakan nomor
40. Pengayakan dilakukan agar kandungan fitokimia yang terkandung dalam biji
Persea americana Mill. lebih mudah tersekstrak karena luas permukaan spesifik
yang kontak dengan pelarut semakin besar.
4. Pembuatan ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill.
Sebanyak 10 gram serbuk kering biji Persea americana Mill. diekstraksi
dengan cara maserasi. Serbuk dilarutkan dalam 100 ml pelarut metanol 70% di
dalam Erlenmeyer bersumbat kaca. Ekstraksi dilakukan pada suhu kamar.
Perbandingan jumlah serbuk dan pelarut adalah 1:10. Campuran serbuk dan
pelarut kemudian digojong selama 1 menit, didiamkan dalam ruangan gelap dan
ditutup. Setiap harinya selama 5 hari berturut-turut pada jam yang sama dilakukan
penggojogan selama 1 menit. Kemudian dilakukan penyaringan dengan kertas
saring dengan bantuan pompa vakum. Ekstrak kemudian diuapkan dengan
menggunakan rotary evaporator pada suhu 70 0C hingga tidak ada lagi tetesan
pada rotary evaporator. Hasilnya kemudian dipindahkan ke dalam cawan
porselen yang telah ditimbang bobotnya terlebih dahulu. Selanjutnya, dipekatkan
dengan menggunakan penangas air pada suhu 70 0C. dilakukan penimbangan
setiap harinya hingga bobot ekstrak tetap (selisih bobot penimbangan dan bobot
hasil penimbangan sebelumnya adalah sama). Kemudian ekstrak disimpan di
dalam desikator hingga saat akan digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/52.jpg)
31
5. Penetapan kadar air serbuk biji Persea americana Mill.
Penetapan kadar air dilakukan dengan menggunakan cara susut
pengeringan. Sebanyak 5,0 g serbuk biji Persea americana Mill. ditimbang dan
kemudian serbuk tersebut dimasukkan ke dalam alat moisture balance pada suhu
105 oC selama 15 menit dan kemudian dilakukan perhitungan kadar air
berdasarkan selisih bobot sebelum dimasukkan ke dalam alat (sebelum
pemanasan) dengan sesudah dimasukkan ke dalam alat moisture balance (sesudah
pemanasan) selisih tersebut merupakan kadar air serbuk yang diteliti.
6. Pembuatan larutan Natrium-Carboxy Methyl Cellulosa (CMC-Na) 1 %
Larutan CMC-Na 1% dibuat dengan cara menimbang 5,0 gram CMC-Na
serbuk yang telah digerus dalam mortar dan stamper terlebih dahulu. Serbuk
kemudian ditaburkan secara merata di permukaan 200 mL aquadest di dalam
gelas kimia dan ditunggu hingga semua serbuk terbasahi, tanpa pengadukan.
Setelah semua serbuk CMC-Na terbasahi maka dilakukan pengadukan hingga
seluruh CMC-Na larut. Larutan CMC-Na kemudian dimasukkan ke dalam labu
takar 500 ml dan ditambahkan aquadest hingga batas tanda.
7. Pembuatan suspensi ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill.
dalam CMC-Na 1%
Suspensi ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. dibuat dengan
konsentrasi 7% b/v. Pembuatan dilakukan dengan cara menimbang sebanyak 3,5 g
ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. secara seksama. Ekstrak tersebut
kemudian dilarutkan dengan menggunakan larutan CMC-Na 1% hingga seluruh
ekstrak terlarut dengan baik. Suspensi ekstrak dipindahkan ke dalam labu takar 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/53.jpg)
32
mL dan ditambah dengan larutan CMC-Na 1% hingga batas tanda, selanjutnya
digojog hingga homogen.
8. Pembuatan larutan karbon tetraklorida (CCl4) konsentrasi 50%
Larutan CCl4 dalam Olive Oil dibuat dengan cara melarutkan 25 mL CCl4
dalam labu takar 50 mL kemudian ditambahkan dengan Olive Oil hingga tanda.
Digojog hingga homogen. Pengambilan CCl4 dilakukan dengan menggunakan
pipet gondok 25 mL.
9. Uji pendahuluan
a. Penetapan waktu cuplikan darah. Untuk mendapatkan waktu
pencuplikan darah dilakukan orientasi dengan 4 kelompok perlakuan waktu.
Masing-masing kelompok menggunakan sejumlah 5 ekor tikus. Kelompok I
diambil darah pada jam ke-0 atau sebelum dilakukan pemejanan karbon
tetraklorida (CCl4), kelompok II diambil darah pada jam ke-24 setelah pemejanan
CCl4 2 mL/kgBB, kelompok III diambil darah pada jam ke-48 setelah pemejanan
CCl4 2 mL/kgBB dan kelompok IV diambil darah pada jam ke-72 setelah
pemejanan CCl4 2 mL/kgBB. Setelah pengambilan darah, darah diukur kadar
kreatinin serum dan ditentukan waktu optimal pengukuran cuplikan darah
berdasarkan data kenaikan kreatinin serum.
b. Penetapan lama pemberian ekstrak metanol biji Persea americana
Mill. Lama waktu pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill
dilakukan selama 1, 4, 6 jam pada hari yang sama sebelum dipejankan senyawa
nefrotoksin karbon tetraklorida 2 mL/kgBB dan diukur kadar kreatinin serum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/54.jpg)
33
pada waktu optimal pengukuran cuplikan darah, yaitu pada jam ke-48 setelah
pemejanan karbon tetraklorida 2 mL/kgBB.
10. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji
Sejumlah lima puluh dua ekor tikus dibagi secara acak ke dalam delapan
kelompok perlakuan. Kelompok I (kontrol nefrotoksin) diberi larutan karbon
tetraklorida 2 ml/KgBB secara intraperitonial. Kelompok II (kontrol negatif)
diberi minyak zaitun (Olive Oil) dosis 2 mL/kgBB. Kelompok III (kontrol ekstrak
metanol-air biji Persea americana Mill.) dosis 350 mg/kgBB yang diberikan pada
waktu 6 jam sebelum pemejanan karbon tetraklorida 2 mL/kgBB. Kelompok IV
sampai dengan kelompok VIII berturut-turut diberi ekstrak metanol-air biji Persea
americana Mill. dosis 350 mg/kgBB pada selang waktu 1, 4 dan 6 jam sebelum
pemejanan karbon tetraklorida 2 mL/kgBB. Pemberian ekstrak metanol-air biji
Persea americana Mill diakukan secara oral. Kemudian setelah 1, 4 dan 6 jam
pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. dilakukan pemejanan
karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB secara intraperitonial.
Pengambilan darah dilakukan melalui sinus orbitalis mata pada waktu
yang sama dengan waktu optimal pengukuran cuplikan darah, yaitu pada jam ke-
48. Cuplikan darah kemudian diambil serumnya untuk diukur aktivitas kreatinin
serum.
11. Pembuatan serum
Darah tikus diambil melalui sinus orbitalis mata dan ditampung dalam
eppendrof 1,5 ml melalui dinding tabung, didiamkan selama 15 menit. Dilakukan
sentrifugasi dengan kecepatan 10.000 rpm selama 15 menit dan diambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/55.jpg)
34
supernatannya (serum), supernatan ditampung dalam eppendrof 1,5 mL. Serum
yang belum diukur kemudian disimpan dalam lemari pembeku (Freezer).
12. Penetapan kadar kreatinin serum
Alat yang digunakan untuk menganalisis kadar kreatinin serum adalah
vitalab mikro. Kadar kreatinin serum diukur pada panjang gelombang 340 nm,
suhu 370 C dengan faktor koreksi -1745. Kadar kreatinin serum dinyatakan dalam
mg/dL. Pengukuran kadar serum kreatinin dilakukan di Laboratorium Biokimia-
Anatomi Manusia Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Analisis dilakukan dengan cara sebagai berikut, sebanyak 50 μL serum dicampur
dengan reagen I sebanyak 1000 µL, divortex selama 5 detik. Didiamkan selama 1
menit. Selanjutnya dilakukan penambahan reagen II sebanyak 250 μL, divortex 5
detik dan dibaca serapannya setelah didiamkan selama 2 menit.
13. Pembuatan formalin 10%
Formalin yang diperoleh memiliki konsentrasi 37%. Untuk memperoleh
formalin dengan konsentrasi 10% maka dilakukan pengenceran formalin dengan
cara mengambil sebanyak 270 mL formalin 37%, dimasukkan dalam labu takar 1
L dan ditambah dengan aquadest hingga batas tanda, digojog hingga homogen.
14. Pencuplikan organ ginjal tikus untuk pengamatan gambaran histologis
Tiga ekor hewan uji tikus jantan Wistar diambil secara acak untuk
kemudian dikorbankan dengan menggunakan eter. Selanjutnya dilakukan nekropsi
hewan uji tikus untuk kemudian diambil organ ginjalnya. Organ ginjal dicuci
dengan larutan saline 0.9% dan disimpan dalam wadah bertutup yang telah diisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/56.jpg)
35
dengan formalin 10% untuk selanjutnya dibuat preparat di Fakultas Kedokteran
Hewan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
F. Tata Cara Analisis Hasil
Data yang diperoleh dalam penelitian diuji dengan Kolmogorov-Smirnov
untuk mengetahui normalitas distribusi data dan Levene test untuk melihat
homogenitas variansi antar kelompok data sebagai syarat analisis parametrik. Data
selanjutnya dianalisis dengan analisis variansi pola searah (One Way ANOVA)
dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
bermakna antar kelompok. Kemudian dilanjutkan dengan uji Scheffe untuk
melihat pada kelompok manakah terdapat perbedaan yang bermakna (signifikan)
(p<0,05) atau tidak bermakna (p>0,05). Untuk kelompok kontrol negatif olive oil
2 mL/kgBB pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji t-berpasangan.
Perhitungan % nefroprotektif terhadap nefrotoksin karbon tetraklorida diperoleh
dengan rumus :
( ) ( )
( )
Keterangan :
KKS = Kadar kreatinin serum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/57.jpg)
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Penyiapan Bahan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu efektif pemberian
ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. pada tikus jantan galur Wistar
terinduksi karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB dengan melihat kadar kreatinin
serum dan gambaran histologis ginjal. Tujuan tersebut dapat tercapai dengan
serangkaian pengujian.
1. Hasil determinasi serbuk biji Persea americana Mill.
Determinasi serbuk biji Persea americana Mill. dilakukan dengan tujuan
untuk memastikan bahwa serbuk biji yang digunakan adalah benar serbuk biji
Persea americana Mill. Determinasi dilakukan di Laboratorium Farmakognosi
Fitokimia, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Determinasi
dilakukan dengan cara mencocokkan kesamaan ciri serbuk biji yang digunakan
dengan serbuk biji Persea americana Mill. yang telah dideterminasi sebelumnya.
Hasil determinasi membuktikan bahwa benar serbuk biji yang digunakan dalam
penelitian adalah serbuk biji Persea americana Mill. Hasil determinasi tertera
dalam lampiran 4.
2. Penetapan kadar air serbuk biji Persea americana Mill.
Penetapan kadar air serbuk biji Persea americana Mill. bertujuan untuk
mengetahui kadar air dalam serbuk dan untuk memastikan bahwa serbuk biji
Persea americana Mill. yang digunakan dalam penelitian memenuhi salah
persyaratan serbuk yang baik, yaitu mengandung kadar air kurang dari 10%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/58.jpg)
37
(Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 1995). Penetapan kadar air
dilakukan dengan metode Gravimetri dengan menggunakan alat moisture balance
di Laboratorium Kimia Analisis Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
Penetapan kadar air dilakukan dengan cara memanaskan serbuk di dalam alat
pada suhu 105 0C selama 15 menit, setelah itu dilakukan perhitungan terhadap
kadar air yang diteliti. Digunakan suhu 105 0C dengan maksud supaya kandungan
air telah menguap (diatas titik didih air) dan waktu 15 menit dianggap bahwa
kadar air dalam serbuk biji Persea americana telah memenuhi persyaratan
parameter standarisasi simplisia. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa serbuk
biji Persea americana Mill. memiliki kadar air 7,4 %. Hal ini menyatakan bahwa
serbuk biji Persea americana Mill. memenuhi persyaratan kadar air yang
ditetapkan.
3. Hasil penimbangan bobot ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill.
Pembuatan ekstrak metanol-air daun biji Persea americana Mill.
menggunakan metode penyarian, yaitu maserasi. Metode maserasi dipilih karena
proses pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana serta tidak digunakan
panas saat proses penyarian/ekstraksi sehingga mencegah kemungkinan rusaknya
simplisia yang digunakan.
Cairan penyari yang digunakan adalah metanol-air (70 : 30) atau 70%
karena metanol merupakan penyari yang digunakan untuk proses
penyarian/ekstraksi total dimana hampir semua senyawa dapat terambil. Hal ini
karena belum diketahuinya metabolit sekunder yang terdapat di dalam biji
Perseae americana Mill. Pemilihan metanol 70% juga berdasarkan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/59.jpg)
38
yang menguji kemampuan ekstrak metanol-air (70 : 30) yang terbukti dapat
bermanfaat sebagai antioksidan. Dengan kemampuannya sebagai antioksidan
tersebut diduga ekstrak metanol-air (70 : 30) dari biji Persea americana Mill. juga
memiliki kemampuan sebagai nefroprotektif sehingga dipilih penyari metanol-air
(70 : 30) pada penelitian ini.
Parameter standarisasi ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill.
dilihat dari bobot pengeringan tetap. Tujuannya untuk menghitung sisa zat dengan
bobot tetap setelah dilakukan pengeringan pada temperatur 70 0C – 75
0C.
Pengeringan dilakukan dengan cara menimbang ekstrak dalam cawan porselen
setiap satu jam hingga bobot konstan (pada penelitian ini selisih bobot
penimbangan dengan penimbangan sebelumnya adalah 0). Dengan selisih bobot
sebesar 0% dapat dipastikan pelarut penyari ekstrak (metanol) sudah tidak ada.
Hasil menunjukkan bahwa sebanyak 10,0 g serbuk kering biji Persea americana
Mill. menghasilkan kurang lebih 2,0 g ekstrak metanol-air. Keseluruhan
pembuatan ekstrak metanol-air menggunakan 200,0 g serbuk kering biji Persea
americana Mill. yang menghasilkan 53,1 g ekstrak metanol-air biji Persea
americana Mill. Dengan rata-rata setiap cawan 2,78 g ekstrak kental dengan %
rendemen sebesar 26,55 %.
B. Uji Pendahuluan
1. Penentuan dosis nefrotoksin karbon tetraklorida
Penelitian ini menggunakan karbon tetraklorida sebagai nefrotoksin.
Penentuan dosis karbon tetraklorida ini bertujuan untuk mengetahui dosis karbon
tetraklorida yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal pada tikus yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/60.jpg)
39
ditunjukkan dengan peningkatan kadar kreatinin serum yang berbeda bermakna
dari kadar kreatinin serum tikus normal sebelum perlakuan pemberian karbon
tetraklorida. Dosis yang dipilih untuk penelitian ini memberikan peningkatan
kreatinin serum hingga 1,5 kali dibandingkan dengan sebelum diberi perlakuan.
Penentuan dosis karbon tetraklorida berdasarkan hasil orientasi.
Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa karbon tetraklorida dosis 2
ml/kgBB dapat menaikkan kreatinin serum hingga 2,0 kali dari kondisi tanpa
pemejanan karbon tetraklorida. Hal ini berdasarkan adanya kriteria yang
menyatakan bahwa dengan adanya peningkatan kreatinin serum menjadi ≥ 1,5
kali dari keadaan normal saja dapat menjadi indikasi terjadinya gagal ginjal akut
(Nainggolan dan Robert, 2010).
2. Penentuan waktu pencuplikan darah
Penentuan waktu pencuplikan darah bertujuan untuk mengetahui waktu
dimana karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB dapat memberikan efek nefrotoksik
optimal yang ditunjukkan dengan kadar kreatinin serum tertinggi dan berbeda
bermakna dengan nilai kadar kreatinin serum pada jam ke-0 sebelum pemejanan
karbon tetraklorida 2 mL/kgBB. Karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB diujikan
pada tikus dengan selang waktu pengambilan cuplikan darah, yaitu 0 jam sebelum
pemejanan karbon tetraklorida, 24, 48 dan 72 jam setelah pemejanan karbon
tetraklorida.
Data kenaikan kreatinin serum pada selang waktu 0 jam sebelum
pemejanan karbon tetraklorida dan setelah pemejanan karbon tetraklorida dosis 2
mL/kgBB pada selang waktu 24, 48 dan 72 jam tersaji pada tabel IV serta gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/61.jpg)
40
7. Purata data yang diperoleh disajikan dengan menggunakan nilai SE (standar
error of mean) dan gambar diagram batang menggunakan nilai SD (Gambar 7).
Tabel IV. Rata-rata kadar kreatinin serum tikus setelah pemberian karbon
tetraklorida dosis 2 mL/kgBB pada selang waktu 0, 24, 48 dan 72
jam (n = 4)
Gambar 7. Diagram batang rata-rata kadar kreatinin serum tikus sebelum dan
setelah pemejanan karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB pada selang
waktu 0, 24, 48 dan 48 jam
Data kreatinin serum di uji normalitasnya dengan menggunakan
Kolmogorov-sminov dan menunjukkan signifikansi diatas 0,05 yang menyatakan
Selang
Waktu (jam)
Purata aktivitas kreatinin
serum (mg/dL) + SE
0 0,35 ± 0,030
24 0,53 ± 0,048
48 1,00 ± 0,070
72 0,45 ± 0,029
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/62.jpg)
41
bahwa data berdistribusi normal. Kemudian dilakukan analisis homogenitas
variansi dengan Levene test. Dari hasil analisis diketahui tidak ada variansi antar
kelompok data, signifikansi lebih dari 0,05. Karena distribusi data yang normal
dan variansi antar kelompok sama maka selanjutnya data dianalisis dengan
analisis variansi satu arah (One Way Anova) dan menunjukkan nilai signifikansi
0,000 (< 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa antara keempat kelompok terdapat
perbedaan bermakna. Selanjutnya, untuk mengetahui antar kelompok manakah
terdapat perbedaan yang bermakna digunakan uji Scheffe. Hasil analisis dari uji
Scheffe dapat dilihat pada tabel V.
Tabel V. Hasil uji Scheffe kadar kreatinin serum tikus sebelum dan setelah
pemberian karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB pada selang waktu 0,
24, 48 dan 72 jam
Selang waktu (jam) 0 24 48 72
0 - BTB BB BTB
24 BTB - BB BTB
48 BB BB - BB
72 BTB BTB BB -
Keterangan :
BB = Berbeda bermakna (p < 0,05) BTB = Berbeda tidak bermakna (p > 0,05)
Nilai normal kreatinin serum pada tikus adalah 0,2 - 0,8 mg/dL
sedangkan dari data pada tabel IV terlihat kenaikan kreatinin serum yang paling
tinggi pada adalah pada jam ke 48, yakni 1,00 ± 0,07 yang memberikan
peningkatan kreatinin secara signifikan dan berbeda bermakna dibandingkan
dengan kreatinin serum pada jam ke 0, 24 dan 72 (Tabel IV). Dari data diketahui
terjadi penurunan pada jam ke-72 (0,45 ± 0,029 mg/dL), pada jam ke-72 tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/63.jpg)
42
kadar kreatinin serum sudah berbeda tidak bermakna dengan kadar kreatinin
serum jam ke-0 yaitu sebelum dilakukan pemejanan karbon tetraklorida 2
mL/kgBB. Sedangkan pada jam ke-24 belum terjadi kenaikan kreatinin serum
yang signifikan (0,53 ± 0,048) yang ditunjukkan dari hasil statistik yang
menunjukkan perbedaan tidak bermakna antara kelompok jam ke-0 dan jam ke-
24.
Berdasarkan hasil analisis statistik yang diperoleh maka diketahui waktu
pencuplikan darah yang optimal setelah induksi atau pemejanan karbon
tetraklorida adalah pada jam ke-48 pada karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB.
Sehingga jam ke-48 tersebut digunakan sebagai waktu pencuplikan darah pada
penelitian ini.
3. Penetapan lama pemejanan ekstrak metanol-air biji Persea americana
Mill. dosis 350 mg/kgBB
Pada penelitian ini akan dibuktikan pengaruh waktu protektif pemberian
ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill yang dilakukan secara jangka
pendek terhadap penurunan kreatinin serum pada tikus putih jantan galur Wistar
terinduksi karbon tetraklorida. Pengertian jangka pendek disini adalah bahwa
pemberian ekstrak metanol-air biji Persea mericana Mill. dilakukan pada selang
waktu 1, 4 dan 6 jam sebelum pemejanan karbon tetraklorida.
Penetapan waktu pencuplikan mengacu pada penelitian yang dilakukan
oleh Martha (2012) yang menggunakan model dengan selang waktu pemberian
ekstrak ½, 1, 2, 4 dan 6 jam sebelum induksi karbon tetraklorida dengan
melakukan modifikasi, yaitu tidak digunakan waktu pemberian ½ dan 2 jam
dikarenakan dimungkinkan pada saat pemberian ½ jam sebelum pemejanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/64.jpg)
43
karbon tetraklorida, ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. yang
diberikan belum mencapai fase distribusi secara optimal mengingat pemberian
dilakukan melalui jalur peroral, dimana melalui jalur pemberian oral obat terlebih
dahulu harus melalui tahap absorpsi baru kemudian terdistribusi. Sedangkan tidak
dilakukannya pemberian pada waktu 2 jam sebelum pemejanan karbon
tetraklorida karena dirasa waktu pemberian pada 4 jam sebelum pemejanan sudah
dapat mencakup waktu pemberian pada 2 jam sebelum pemejanan karbon
tetraklorida 2 mL/kgBB. Oleh karenanya pada penelitian ini digunakan variasi
waktu secara jangka pendek yaitu pemberian ekstrak metanol-air biji Persea
americana Mill. dilakukan pada 1, 4 dan 6 jam sebelum pemejanan karbon
tetraklorida 2 mL/kgBB.
4. Penetapan dosis ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill.
Penetapan dosis ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill.
dilakukan untuk menentukan dosis ekstrak metanol-air biji Persea americana
Mill. yang akan digunakan dalam penelitian. Penentuan dosis ekstrak metanol-air
daun M. tanarius didasarkan pada penelitian Vionita (2013) yang telah dilakukan
sebelumnya bahwa pada dosis 350 mg/kgBB eksrtak metanol-air biji Persea
americana Mill. pada tikus sudah dapat memberikan penurunan kreatinin serum
secara signifikan dan berbeda bermakna dibandingkan dengan kontrol nefrotoksin
karbon tetraklorida 2 mL/kgBB. Oleh karenanya dosis 350 mg/kgBB dipilih untuk
digunakan dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/65.jpg)
44
C. Hasil uji waktu nefroprotektif
ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill.
Evaluasi terhadap efek nefroprotektif dari ekstrak metanol-air biji Persea
americana Mill. pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida 2 mL/kgBB
didasarkan pada penurunan kadar kreatinin serum akibat praperlakuan ekstrak
metanol-air Persea americana Mill. dosis 350 mg/kgBB pada selang waktu
pemberian 1, 4 dan 6 jam secara oral sebelum pemejanan karbon tetraklorida 2
mL/kgBB secara intraperitonial.
Tabel VI. Rata-rata kadar kreatinin serum tikus putih jantan Wistar pada
kelompok perlakuan jam ke-1, 4, 6, kontrol EMBPA, kontrol olive
oil dan nefrotoksin 2 mL/kgBB (n = 5)
Keterangan :
EMBPA = ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill.
Data kadar kreatinin serum dianalisis dengan One Way Anova
menunjukkan nilai signifikansi 0,000 (< 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa
diantara kelompok terdapat perbedaan. Selanjutnya, untuk mengetahui antara
kelompok manakah terdapat perbedaan bermakna (signifikansi < 0,05) maka
Kel.
Perlakuan
Purata aktivitas kreatinin
serum ± SE (mg/dL)
1 Kontrol nefrotoksin karbon tetraklorida 2
ml/kgBB 1,00 ± 0,05
2 Kontrol negatif olive oil dosis 2 ml/kgBB 0,58 ± 0,02
3 Kontrol EMBPA dosis 350 mg/kgBB 0,62 ± 0,02
4
Perlakuan EMBPA dosis 350 mg/kgBB
selang waktu 1 jam + karbon tetraklorida 2
ml/kgBB
0,62 ± 0,02
5
Perlakuan EMBPA dosis 350 mg/kgBB
selang waktu 4 jam + karbon tetraklorida 2
ml/kgBB
0,58 ± 0,02
6
Perlakuan EMBPA dosis 350 mg/kgBB
selang waktu 6 jam + karbon tetraklorida 2
ml/kgBB
0,56 ± 0,02
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/66.jpg)
45
analisis dilanjutkan dengan uji Scheffe. Hasil analisis secara statistik dengan uji
Scheffe dapat dilihat pada tabel VII.
Penggunaan waktu pemberian secara jangka pendek ini dilakukan untuk
mengetahui waktu efektif pemberian ekstrak metanol-air dosis 350 mg/kgBB
terhadap penurunan kadar kreatinin serum (efek nefroprotektif yang optimal).
Kadar kreatinin serum (mg/dL) disajikan dalam bentuk purata ± SE pada tabel VI
serta gambar 8.
Tabel VII. Hasil uji Scheffe kadar kreatinin serum tikus putih jantan Wistar pada
kelompok perlakuan jam ke-1, 4, 6, kontrol EMBPA, kontrol olive oil
dan nefrotoksin 2 mL/kgBB
Kelompok
CCl4
2
mL/kg
BB
Olive oil
2
mL/kgBB
Kontrol
EMBPA
EMBPA
Jam ke-1
+ CCl4 2
mL/kgBB
EMBPA Jam ke-4
+ CCl4 2
mL/kgBB
EMBPA Jam ke-6
+ CCl4 2
mL/kgBB
CCl4 2
mL/kgBB - BB BB BB BB BB
Olive Oil
2
mL/kgBB
BB - BTB BTB BTB BTB
EMBPA
BB
BTB
-
BTB
BTB
BTB
EMBPA Jam ke-1 +
CCl4 2
mL/kgBB
BB
BTB
BTB
-
BTB
BTB
EMBPA Jam ke-4 +
CCl4 2
mL/kgBB
BB
BTB
BTB
BTB
-
BTB
EMBPA Jam ke-6 +
CCl4 2
mL/kgBB
BB
BTB
BTB
BTB
BTB
-
Keterangan :
BB = berbeda bermakna (p < 0,05)
BTB = berbeda tidak bermakna (p > 0,05)
EMBPA = ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill dosis 350
mg/kgBB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/67.jpg)
46
Dari data uji Scheffe diketahui bahwa antar kelompok perlakuan, jam ke-
1, 4 dan 6 memberikan hasil perbedaan tidak bermakna. Namun, ketiganya
berbeda bermakna jika dibandingkan dengan kelompok kontrol nefrotoksin CCl4
dosis 2 mL/kgBB. Gambar 8 adalah diagram batang kadar kreatinin serum dari
kelompok perlakuan 1, 4 dan 6 jam, kontrol nefrotoksin, kontrol ekstrak dan
kontrol negatif olive oil
Gambar 8. Diagram batang kadar kreatinin serum tikus putih jantan Wistar pada
kelompok perlakuan jam ke-1, 4, 6, kontrol EMBPA, kontrol olive oil
dan nefrotoksin 2 mL/kgBB
1. Kontrol negatif (olive oil 2 ml/kgBB)
Tujuan dari pengujian kelompok kontrol negatif adalah untuk
memastikan bahwa peningkatan kadar kreatinin serum pada tikus adalah akibat
pemberian nefrotoksin karbon tetraklorida dan bukan akibat pemberian pelarut
nefrotoksin yaitu olive oil. Dosis olive oil yang digunakan sama dengan dosis
karbon tetraklorida, yakni 2 mL/kgBB. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/68.jpg)
47
apakah pada dosis yang sama, pelarut yang digunakan (olive oil) memberikan
pengaruh terhadap peningkatan kadar kreatinin serum atau tidak. Hasil yang
didapatkan menunjukkan nilai rata-rata kreatinin serum tikus, yaitu 0,58 ± 0,02
mg/dL setelah pemberian olive oil 2 mL/kgBB (tersaji dalam Tabel VIII).
Tabel VIII. Perbandingan kontrol olive oil jam ke-0 dan jam ke-48 pada kreatinin
serum tikus putih jantan Wistar ( n = 5 )
Keterangan :
BTB = berbeda tidak bermakna (p > 0,05)
BB = berbeda bermakna (p < 0,05)
Subyek uji tikus sebelum pemberian olive oil 2 mL/kgBB secara oral (jam
ke-0) memberikan nilai kadar kreatinin serum sebesar 0,46 ± 0,02 mg/dL. Data ini
dianalisis statistik dengan menggunakan uji t-berpasangan (paired t-test). Dari
hasil statistik juga diketahui bahwa ada perbedaan bermakna antara jam ke-0 dan
jam ke-48. Namun meskipun demikian, apabila dilihat dari nilai kadar kreatinin
serum kontrol negatif olive oil, nilai kreatinin masih berada dalam rentang normal
berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa pelarut olive oil yang digunakan
tidak memberikan efek nefrotoksik bagi hewan uji tikus putih jantan Wistar
berdasarkan data kuantitatif kadar kreatinin serum. Gambar diagram batang
perlakuan kontrol negatif olive oil tersaji pada gambar 8.
Olive oil
2 mL/kgBB
Purata ± SE
(mg/dL)
Perbandingan kreatinin
serum
Olive oil
jam ke-0
Olive oil
jam ke-48
jam ke-0 0,46 ± 0,02 -
BB
jam ke-48 0,58± 0,02 BB
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/69.jpg)
48
Gambar 9. Perbandingan kontrol olive oil jam ke-0 dan jam ke-48 pada kreatinin
serum tikus putih jantan Wistar
2. Kontrol nefrotoksin (karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB)
Kontrol nefrotoksin digunakan untuk mengetahui pengaruh induksi
karbon tetraklorida 2 ml/kgBB terhadap sel ginjal tikus. Pengaruh tersebut
ditunjukkan dengan peningkatan kadar kreatinin serum. Uji ini dilakukan dengan
cara menginjeksi tikus dengan menggunakan karbon tetraklorida dosis 2
mL/kgBB pada tikus secara intraperitonial. Konsentrasi karbon tetraklorida yang
digunakan sebesar 50% dengan olive oil sebagai pelarutnya. Setelah pemejanan
karbon tetraklorida tersebut, dilakukan pencuplikan darah pada jam ke-48 setelah
pemejanan. Kemudian serum yang diperoleh diukur nilai kreatinin serumnya.
Hasil dari pengukuran ini terlihat pada tabel VII. Berdasarkan data yang
diperoleh dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan kadar kreatinin serum.
Peningkatan kadar kreatinin serum tersebut secara statistik memberikan perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/70.jpg)
49
bermakna (p < 0,05) terhadap semua kelompok perlakuan penelitian, baik
kelompok perlakuan jangka pendek ekstrak metanol-air biji persea americana
Mill., kontrol negatif olive oil, kontrol EMBPA. Hal ini berarti karbon tetraklorida
2 mL/kgBB dapat digunakan sebagai senyawa nefrotoksin.
3. Kontrol ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. dosis 350
mg/kgBB
Penggunaan kelompok kontrol ekstrak metanol-air biji Persea americana
Mill. (Kelompok III) adalah untuk melihat pengaruh pemberian ekstrak metanol-
air biji Persea americana Mill. terhadap fungsi ginjal tikus. Pada kelompok
kontrol, perlakuan dilakukan tanpa induksi karbon tetraklorida 2 mL/kgBB. Dosis
ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. yang digunakan sebesar 350
mg/kgBB. Besar dosis sama dengan dosis ekstrak metanol-air biji Persea
americana Mill yang digunakan pada kelompok perlakuan uji waktu
nefroprotektif ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. secara jangka
pendek. Pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill juga dilakukan
secara oral. Sedangkan untuk selang waktu yang digunakan adalah selang waktu
terbesar yang digunakan pada penelitian ini, yaitu selama 6 jam.
Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji One
Way Anova yang dilanjutkan dengan uji Scheffe. Hal ini dikarenakan data
memiliki distribusi yang normal pada tiap kelompoknya dan memiliki variansi
yang sama antar kelompok. Dari hasil analisis diketahui bahwa nilai kreatinin
serum kelompok kontrol ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill.
memberikan perbedaan tidak bermakna dengan kelompok kontrol negatif olive oil
tetapi memberikan perbedaan yang bermakna terhadap kelompok kontrol karbon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/71.jpg)
50
tetra klorida. Nilai kreatinin kelompok kontrol ekstrak metanol-air biji Persea
americana Mill. juga masih berada pada rentang kondisi normal (0,2-0,8 mg/dL).
Hal ini dapat menunjukkan bahwa pemberian ekstrak metanol-air biji Persea
americana Mill. tidak mempengaruhi kondisi ginjal tikus karena tidak adanya
peningkatan kadar kreatinin yang melebihi kondisi normal.
4. Kelompok perlakuan ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill.
dosis 350 mg/kgBB pada tikus jantan galur Wistar terinduksi karbon
tetraklorida dosis 2 mL/kgBB
Evaluasi terhadap efek nefroprotektif ekstrak metanol-air biji Persea
americana Mill pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida 2 mL/kgBB
didasarkan pada ada tidaknya penurunan kadar kreatinin serum akibat pemberian
ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. pada tikus sebelum induksi karbon
tetraklorida (praperlakuan). Praperlakuan tersebut dilakukan dengan menggunakan
selang waktu 1, 4 dan 6 jam pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana
Mill. sebelum induksi karbon tetraklorida (CCl4) 2 mL/kgBB.
Analisis secara statistik dilakukan dengan membandingkan nilai kreatinin
serum perlakuan dengan menggunakan selang waktu 1, 4 dan 6 jam pemberian
ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. 350 mg/kgBB dengan nilai
kreatinin serum kontrol nefrotoksin karbon tetraklorida 2 mL/kgBB. Dari hasil
statistik menggunakan One Way Anova menunjukkan bahwa ada perbedaan yang
bermakna antara kelompok perlakuan ekstrak metanol-air biji Persea americana
Mill. pada selang waktu 1, 4 dan 6 jam dengan kelompok kontrol karbon
tetraklorida 2 ml/kgBB. Analisis juga dilakukan dengan dilakukan melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/72.jpg)
51
perbandingan kelompok perlakuan jangka pendek pemberian ekstrak metanol-air
biji Persea americana Mill. terhadap kontrol olive oil.
Hasil yang didapatkan dari kelompok praperlakuan jam ke-1 (kelompok 4) (Tabel
VI), terlihat bahwa kadar rata-rata kreatinin serum sebesar 0,62 ± 0,02 mg/dL.
Nilai ini berbeda bermakna dengan nilai kadar kreatinin serum kontrol nefrotoksin
CCl4 2 mL/kgBB, dimana dari data yang diperoleh, kadar kreatinin serum turun
jika dibandingan dengan kontrol nefrotoksin tanpa pemberian ekstrak yang
memiliki rata-rata kadar kreatinin serum 1,00 ± 0,05 mg/dL. Nilai kadar kreatinin
serum perlakuan jam ke-1 tersebut berbeda tidak bermakna dengan kontrol olive
oil serta kontrol ekstrak. Hal ini berarti pemberian ekstrak metanol-air biji Persea
americana Mill. tersebut pada jam ke-1 dapat menurunkan kadar kreatinin serum
secara signifikan hingga mencapai keadaan normal.
Hasil yang didapatkan dari kelompok praperlakuan jam ke-4 (kelompok
V) (Tabel VI), terlihat bahwa kadar rata-rata kreatinin serum sebesar 0,58 ± 0,02
mg/dL. Nilai ini berbeda bermakna dengan nilai kadar kreatinin serum kontrol
nefrotoksin CCl4 2 mL/kgBB, dimana dari data yang diperoleh, kadar kreatinin
serum turun jika dibandingan dengan kontrol nefrotoksin tanpa pemberian
ekstrak. Nilai kadar kreatinin serum perlakuan jam ke-4 tersebut berbeda tidak
bermakna dengan kontrol olive oil serta kontrol ekstrak yang menunjukkan
adanya nilai kreatinin yang berbeda tidak bermakna dengan sebelum
dilakukannya pemberian nefrotoksin. Berdasarkasn dari hasil pengukuran tersebut
berarti dengan pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. 350
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/73.jpg)
52
mg/kg BB pada jam ke-4 dapat menurunkan kadar kreatinin serum secara
signifikan hingga mencapai keadaan normal.
Sedangkan hasil yang didapatkan dari kelompok praperlakuan jam ke-6
(kelompok VI) (Tabel VI), terlihat bahwa kadar rata-rata kreatinin serum sebesar
0,56 ± 0,02 mg/dL. Nilai ini berbeda bermakna dengan nilai kadar kreatinin serum
kontrol nefrotoksin CCl4 2 mL/kgBB, dimana dari data yang diperoleh, kadar
kreatinin serum turun jika dibandingan dengan kontrol nefrotoksin tanpa
pemberian ekstrak. Nilai kadar kreatinin serum perlakuan jam ke-4 tersebut
berbeda tidak bermakna dengan kontrol olive oil serta kontrol ekstrak. Hal ini
berarti pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. tersebut pada
jam ke-6 dapat menurunkan kadar kreatinin serum secara signifikan hingga
mencapai keadaan normal.
Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa ekstrak metanol-air biji
Persea americana Mill 350 mg/kgBB, memiliki efek nefroprotektif. Kemudian
dilakukan perhitungan % efek nefroprotektif ekstrak metanol-air biji Persea
americana Mill. 350 mg/kgBB dengan menggunakan data penurunan kadar
kreatinin serum. Secara berturut-turut untuk perlakuan pada selang waktu 1, 4 dan
6 jam, % efek nefroprotektif sebesar 90,5 % ; 100 % ; 104,8 %.
Dari perbandingan antar kelompok perlakuan jangka pendek pemberian
ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. Hasil uji Scheffe menunjukkan
bahwa keseluruhan kelompok (1, 4 dan 6 jam) yang dibandingkan tersebut
memiliki perbedaan yang tidak bermakna (p > 0,05). Data dapat dilihat pada tabel
VII.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/74.jpg)
53
Dilihat dari data kuantitatif kadar kreatinin serum. Hal ini dapat diartikan
bahwa pada waktu pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. 1, 4
dan 6 jam terhadap penurunan kadar kreatinin serum memiliki % efek
nefroprotektif yang sama. Pada penelitian ini dipilih waktu 1 jam pemberian
ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. dosis 350 mg/kgBB sebelum
pemejanan karbon tetraklorida 2 mL/kgBB sebagai waktu efektif. Hal ini karena
pada waktu 1 jam ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. telah mampu
memberikan % efek nefroprotektif yang berbeda tidak bermakna dengan waktu
pemberian 4 dan 6 jam sebelum pemejanan karbon tetraklorida dan waktu 1 jam
adalah waktu paling pendek dalam penelitian ini yang mampu memberikan
proteksi pada ginjal dari nefrotoksin CCl4.
Pada penelitian, dosis ekstrak yang digunakan sebesar 350 mg/kgBB
untuk mengetahui apakah ada pengaruh variasi dosis terhadap efek nefroprotektif
ekstrak dengan melihat data kuantitatif berupa kadar kreatinin serum maka perlu
dilakukan penelitian terkait pengaruh variasi dosis tersebut pada pemberian
ekstrak 1 jam sebelum pemejanan karbon tetraklorida 2 mL/kgBB.
Pada saat ini, selain dengan pengukuran kadar kreatinin banyak
digunakan uji kadar Cystatin C sebagai parameter alternatif uji fungsi ginjal.
Cystatin C adalah suatu pertanda yang cukup baru yang memenuhi kriteria zat
yang dapat dipakai untuk pertanda endogen GFR. Dan berdasarkan penelitian
Pusparini (2005) Cystatin C terbukti dapat digunakan sebagai penanda yang
cukup baik untuk mengetahui adanya gangguan fungsi ginjal. Oleh karenanya
disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut terkait efek nefroprotektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/75.jpg)
54
ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. dosis 350 mg/kgBB secara jangka
pendek terhadap tikus jantan Wistar terinduksi karbon tetraklorida 2 mL/kgBB
dengan melihat data kuantitatif berupa kadar Cystatin C sehingga dapat
menunjang data pada penelitian ini.
D. Gambaran Histologis Ginjal Tikus
Pada penelitian ini, sebagai data pendukung, dilakukan pembuatan
preparat ginjal tikus kontrol dan perlakuan untuk kemudian dilihat secara
mikroskopis dan dilihat gambaran histologisnya. Tujuannya adalah untuk melihat
perubahan struktural pada organ ginjal baik kelompok kontrol ataupun perlakuan.
Pembuatan preparat ginjal tikus dan pembacaan preparat dilakukan oleh pihak
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada.
1. Gambaran histologis kelompok kontrol nefrotoksin karbon tetraklorida
(CCl4) 2 mL/kgBB
Setelah pemejanan karbon tetraklorida pada kelima ekor hewan uji tikus
yang digunakan sebagai kelompok kontrol nefrotoksin CCl4 maka pada jam ke-48
setelah pemejanan dan pengambilan cuplikan darah, 3 ekor tikus dikorbankan dan
diambil ginjalnya untuk kemudian dilakukan pemeriksaan histologis. Pemilihan
tikus untuk gambaran histologis ginjalnya dilakukan secara acak.
Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa pada kelompok kontrol karbon
tetraklorida tidak terjadi kerusakan organ ginjal secara struktural. Hasil yang
diperoleh adalah tidak ada perubahan patologi spesifik (TAP).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/76.jpg)
55
Gambar 10. Foto mikroskopik organ gijal tikus kelompok kontrol CCl4 2
mL/kgBB perbesaran 400x
Hal ini berarti dengan pemejanan karbon tetraklorida (CCl4) dosis 2 mL/kgBB
tidak menyebabkan adanya kerusakan secara struktural tetapi telah menyebabkan
kerusakan biokimiawi berupa peningkatan kadar kreatinin serum hingga sekitar
2.0 kali lebih tinggi daripada kadar kreatinin serum normal.
2. Gambaran histologis kelompok kontrol olive oil 2 mL/kgBB
Setelah pemejanan olive oil dosis 2 mL/kgBB pada kelima ekor hewan uji
tikus yang digunakan sebagai kelompok kontrol negatif olive oil maka pada jam
ke 48 setelah pemejanan dan pengambilan cuplikan darah, 3 ekor tikus
dikorbankan dan diambil ginjalnya untuk kemudian dilakukan pemeriksaan
histologis. Pemilihan tikus yang dilihat gambaran histologis ginjalnya dilakukan
secara acak.
Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa pada kelompok kontrol negatif
ini terjadi perubahan secara struktural pada organ ginjal tikus kelompok tersebut.
Dari 3 organ ginjal tikus kelompok kontrol negatif, dua diantaranya menunjukkan
adanya perubahan. Satu ekor tikus menunjukkan adanya degenerasi hidropik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/77.jpg)
56
epitel tubulus (DHET) yang ditandai dengan ukuran sel yang membesar, adanya
vakuola berbatas kurang jelas dalam sitoplasma.
Gambar 11. Foto mikroskopik organ gijal tikus kelompok kontrol negatif olive
oil 2 mL/kgBB perbesaran 400x yang menunjukkan adanya DHET
Satu ekor tikus lainnya menunjukkan adanya intratubular hialin cast
(ITC) yang ditandai dengan adanya masa homogen eosinofilik dalam lumen
tubulus tetapi hanya dalam beberapa lumen tubulus.
Gambar 12. Foto mikroskopik organ gijal tikus kelompok kontrol negatif olive
oil 2 mL/kgBB perbesaran 400x yang menunjukkan adanya ITC
Sedangkan satu ekor tikus lagi tidak menunjukkan adanya perubahan
struktural (TAP) pada ginjalnya. Meskipun secara mikroskopik ditemukan adanya
DHET dan ITC pada kelompok kontrol negatif namun secara biokimia, kadar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/78.jpg)
57
kreatinin serum tikus kelompok kontrol negatif tidak terdapat kenaikan yang
melebihi kadar normal kreatinin serum pada tikus putih. Oleh karenanya dapat
diduga bahwa kerusakan yang terjadi pada organ ginjal tikus kelompok kontrol
negatif bersifat individual atau karena keadaan patofisiologis dari tikus tersebut
dimana peneliti tidak melakukan kontrol terhadap keadaan patofisilogis tikus yang
akan digunakan dalam penelitian. ITC pada ginjal tikus dapat terjadi karena
asupan protein yang terlalu tinggi pada pakan tikus yang diberikan.
3. Gambaran histologis kelompok kontrol ekstrak metanol-air biji Persea
americana Mill. dosis 350 mg/kgBB
Setelah pemberian ekstrak metanol biji Persea americana Mill. dosis 350
mg/kgBB pada kelima ekor hewan uji tikus yang digunakan sebagai kelompok
kontrol ekstrak tanpa induksi CCl4 maka pada jam ke 48 setelah pemejanan dan
pengambilan cuplikan darah, 3 ekor tikus dikorbankan dan diambil ginjalnya
untuk kemudian dilakukan pemeriksaan histologis. Pemilihan tikus untuk
pengecekan gambaran histologis ginjalnya dilakukan secara acak.
Dari hasil pemeriksaan, 2 ginjal tikus yang diperiksa tidak mengalami
perubahan secara struktural atau dapat dikatakan berada dalam kondisi normal
(TAP), sedangkan 1 ginjal mengalami ITC. ITC yang terjadi tidak disebabkan
karena adanya pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. 350
mg/kgBB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/79.jpg)
58
4. Gambaran histologis kelompok perlakuan ekstrak metanol-air biji Persea
americana Mill. dosis 350 mg/kgBB pada perlakuan 1 jam sebelum
induksi CCl4
Setelah pemberian ekstrak metanol biji Persea americana Mill. dosis
350 mg/kgBB pada kelima ekor hewan uji tikus yang digunakan sebagai
kelompok kontrol perlakuan 1 jam sebelum induksi CCl4 maka pada jam ke-48
setelah pemejanan dan pengambilan cuplikan darah, 3 ekor tikus dikorbankan dan
diambil ginjalnya untuk kemudian dilakukan pemeriksaan histologis. Pemilihan
tikus yang dilihat gambaran histologis ginjalnya dilakukan secara acak.
Dari hasil pemeriksaan, 2 ginjal tikus yang diperiksa tidak mengalami
perubahan secara struktural atau dapat dikatakan berada dalam kondisi normal
(TAP), sedangkan 1 ginjal mengalami perivaskulitis yaitu adanya keradangan
disekitar pembuluh darah yang ditandai dengan infiltrasi limfosit dan netrofil
disekitar pembuluh darah. Meskipun ada tikus yang mengalami perivaskulitis
namun karena perbandingannya hanya 1 ekor diantara 3 ekor, dapat dikatakan
bahwa perivaskulitis tersebut dikarenakan faktor individu dari tikus tersebut,
karena adanya infeksi yang memang dialami oleh tikus tersebut sebelum tikus
diberi perlakuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/80.jpg)
59
Gambar 13. Foto mikroskopik organ gijal tikus kelompok perlakuan 1 jam
sebelum induksi CCl4 perbesaran 400x yang menunjukkan adanya
perivaskulitis
5. Gambaran histologis kelompok perlakuan ekstrak metanol-air biji Persea
americana Mill. dosis 350 mg/kgBB pada perlakuan 4 jam sebelum
induksi CCl4
Setelah pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. dosis
350 mg/kgBB pada kelima ekor hewan uji tikus yang digunakan sebagai
kelompok kontrol perlakuan 4 jam sebelum induksi CCl4 2 mL/kgBB maka pada
jam ke-48 setelah pemejanan dan pengambilan cuplikan darah, 3 ekor tikus
dikorbankan dan diambil ginjalnya untuk kemudian dilakukan pemeriksaan
histologis. Pemilihan tikus yang dilihat gambaran histologis ginjalnya dilakukan
secara acak.
Dari hasil pemeriksaan, ketiga ginjal tikus kelompok perlakuan 4 jam sebelum
induksi CCL4 2 mL/kgBB tidak terdapat adanya perubahan secara struktural atau
tidak ada perubahan patologi yang spesifik (TAP).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/81.jpg)
60
Gambar 14. Foto mikroskopik organ gijal tikus kelompok perlakuan 4 jam
sebelum induksi CCl4 perbesaran 400x
6. Gambaran histologis kelompok perlakuan ekstrak metanol-air biji Persea
americana Mill. dosis 350 mg/kgBB pada perlakuan 6 jam sebelum
induksi CCl4
Setelah pemberian ekstrak metanol biji Persea americana Mill. dosis 350
mg/kgBB pada kelima ekor hewan uji tikus yang digunakan sebagai kelompok
kontrol perlakuan 6 jam sebelum induksi CCl4 2 mL/kgBB maka pada jam ke 48
setelah pemejanan dan pengambilan cuplikan darah, 3 ekor tikus dikorbankan dan
diambil ginjalnya untuk kemudian dilakukan pemeriksaan histologis. Pemilihan
tikus yang dilihat gambaran histologis ginjalnya dilakukan secara acak.
Dari hasil pemeriksaan, 2 ginjal ditemukan mengalami perubahan struktural yaitu
DHET dan ITC sedangkan 1 ginjal lagi tidak terdapat adanya perubahan (TAP).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/82.jpg)
61
Gambar 15. Foto mikroskopik organ gijal tikus kelompok perlakuan 4 jam
sebelum induksi CCl4 perbesaran 400x yang menunjukkan adanya DHET
Gambar 16. Foto mikroskopik organ gijal tikus kelompok perlakuan 4 jam
sebelum induksi CCl4 perbesaran 400x yang menunjukkan adanya ITC
Meskipun terdapat perubahan secara struktural tersebut namun dari
pengukuran kadar kreatinin serum, pada kelompok perlakuan 6 jam sebelum
induksi CCl4 2 mL/kgBB menunjukkan kadar kreatinin serum berada dalam
rentang normal. Kerusakan tersebut dimungkinkan berasal dari keadaan
patofisiologis hewan uji secara individu yang sudah ada sebelum adanya
perlakuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/83.jpg)
62
E. Rangkuman Pembahasan
Pada penelitian efek nefroprotektif pemberian ekstrak metanol-air biji
Persea americana Mill. dosis 350 mg/kgBB secara jangka pendek pada tikus
putih jantan Wistar terinduksi karbon tetraklorida 2 mL/kgBB dibuktikan bahwa
terjadi penurunan kadar kreatinin serum kelompok tikus putih jantan Wistar yang
berbeda bermakna dengan kelompok tikus putih jantan Wistar kontrol nefrotoksin
karbon tetraklorida (CCl4) 2 mL/kgBB yang tidak dilakukan pemberian ekstrak
metanol-air biji Persea americana Mill. 350 mg/kgBB secara jangka pendek.
Jangka pendek yang digunakan merupakan selang waktu pemberian ekstrak
metanol-air biji Persea americana Mill. dosis 350 mg/kgBB secara oral pada tikus
putih jantan Wistar sebelum pemejanan karbon tetraklorida 2 mL/kgBB secara
intraperitonial. Selang waktu tersebut adalah 1, 4 dan 6 jam. Nillai kreatinin
serum yang diperoleh secara berturut-turut dari kelompok perlakuan 1, 4 dan 6
jam pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. 350 mg/kgBB
sebelum pemejanan karbon tetraklorida 2 mL/kgBB pada waktu pencuplikan
darah optimum (ke-48 jam setelah pemejanan karbon tetraklorida 2mL/kgBB)
yaitu 0,62 ± 0,02 ; 0,58 ± 0,02 ; 0,56 ± 0,02 mg/dL.
Selain pengukuran kadar kreatinin dilakukan pula pengecekan gambaran
histologis organ ginjal tikus perlakuan. Kerusakan yang terjadi akibat pemejanan
CCl4 2 mL/kgBB pada penelitian ini adalah kerusakan biokimiawi berupa
peningkatan kadar kreatinin serum hingga 2,0 kali melebihi kondisi normal. Pada
perlakuan 1 jam sebelum induksi CCl4 2 mL/kgBB ditemukan adanya satu ginjal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/84.jpg)
63
yang mengalami perivaskulitis. Sedangkan pada perlakuan 6 jam sebelum induksi
CCl4 2 mL/kgBB ditemukan adanya satu ginjal yang mengalami degenerasi
hidropik epitel tubulus (DHET) dan satu ginjal yang mengalami intratubular
hialin cast (ITC). Meskipun demikian, keadaan tersebut tidak disebabkan oleh
perlakuan yang diberikan pada hewan uji tikus tetapi diduga karena faktor
patofisiologis tikus yang memang telah ada sebelum tikus digunakan dalam
percobaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/85.jpg)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dan hasil uji analisis statistik yang
dilakukan, maka dapat disimpulkan :
1. Pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. dosis 350 mg/kgBB
memiliki khasiat nefroprotektif terhadap tikus putih jantan galur Wistar
terinduksi karbon tetraklorida 2 mL/kgBB secara jangka pendek. Hasil purata
kreatinin penurunan kreatinin serum secara berturut-turut adalah 0,62 ± 0,02 ;
0,58 ± 0,02 ; 0,56 ± 0,02 mg/dL.
2. Waktu efektif pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. dosis
350 mg/kgBB sebagai nefroprotektif dilihat dari penurunan kadar kreatinin
tikus jantan Wistar terinduksi karbon tetraklorida 2 mL/kgBB adalah pada 1
jam sebelum pemejanan karbon tetraklorida.
B. Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang :
1. Pengaruh waktu pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. 350
mg/kgBB secara jangka pendek dengan menggunakan model nefrotoksin
karbon tetraklorida terhadap kadar Cystatin C pada tikus putih jantan Wistar.
2. Pengaruh variasi dosis pemberian ekstrak metanol-air biji Persea americana
Mill. terhadap kadar kreatinin serum pada tikus praperlakuan ekstrak metanol-
air biji Persea americana Mill. 1 jam sebelum pemejanan karbon tetraklorida.
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/86.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Andini, A. P., 2010, Efek Analgesik Ekstrak Metanol-Air Daun Macaranga
tanarius L. pada Mencit Betina Galur Swiss, Skripsi, Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Arukwe, U., Amadi, B.A., Duru, M. K. C., Agomuo, E. N., Adindu, E. A., Odika,
P. C., Lele, K. C., Egejuru, L., Anudike, J., 2012, Chemical Composition
of Persea americana Leaf, Fruit and Seed, IJRRAS, 346-349.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI, 2005, Standarisasi Ekstrak Tumbuhan
Obat Indonesia, Salah Satu Tahapan Penting dalam Pengembangan Obat
Asli Indonesia, Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI, pp.5.
Baradero, M., Dayrit, M. W., Siswadi, Y., 2005, Klien Gangguan Ginjal Seri :
Asuhan Keperawatan, Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta, pp. 124-
125.
Bloom, dan Fawcett, 1994, Buku Ajar Histologi, Penerbit buku kedoketeran EGC,
Jakarta, pp.650-651.
Carpena, J. G. R, Morcuende, D., Andrade M. J., Kylli, P., and Estevez, M., 2011,
Avocado (Persea americana Mill.) Phenolics, In Vitro Antioxidant and
Antimicrobial Activities, and Inhibition of lipid and Protein Oxidation In
Porcine Patties, JAFC, 5625-5635.
Davey, P., 2002, At a Glance Medicine, Erlangga, Jakarta, pp. 235.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia, 1986,
Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta,
pp.25.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995, Farmakope
Indonesia, jilid IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Fausto, Abbas, Kumar, Mitchell, 2006, Dasar Patologis Penyakit, Edisi 7,
Penerbit buku kedokteran EGC, pp.571-573.
Hadibroto, I., dan Alam, S., 2007, Gagal Ginjal, PT. Gramedia pustaka Utama,
Jakarta, pp.13-16.
Horne, M. M. dan Swearingen, P. L., 2001, Keseimbangan Cairan, Elektrolit dan
Asam Basa, Edisi 2, Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta, pp.46.
Kee, J. L., 2008, Pedoman Pemeriksaan Laboratorium &Diagnostik, Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 150-151.
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/87.jpg)
Malole, M., B., M., dan Pramono, C., S., U., 1989, Penggunaan Hewan-Hewan
Percobaan di Laboratorium, Pusat Antar Universitas Bioteknologi IPB,
Bogor.
Marta, L. R., 2012, Pengaruh Waktu Protektif Pemberian Infusa Daun Macaranga
Tanarius L. Secara Akut terhadap Kadar ALT-AST pada Tikus
Terinduksi Karbon Tetraklorida, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma.
Moenim, A. dan El-Khadragy, M. F., 2013, The Potential Effects of Pomegranate
(Punica granatum) Juice on Carbon Tetrachloride-Induced
Nephrotoxicity in Rats, J Physiol Biochem, 359-370.
Murray, R. K., Granner, D.K, and Rodwell, V. W., 2006, Biokimia Harper, Ed.
27, EGC, Jakarta, pp. 286.
Nainggolan, G. dan Robert, S., 2010, Acute Kidney Injury : Pendekatan Klinis
dan Tata Laksana, Majalah Kedokteran Indonesia, vol. 60, pp.81-88.
Panjaitan, R. G. P, Handharyani, H., Chairul, Masriani, Zakiah, Z., Manalu, W.,
2007, Pengaruh pemberian karbontetraklorida terhadap fungsi hati dan
ginjal tikus, Makara kesehatan, vol. 11, 11-16.
Papeda, S. O., 2004, Podosit dan Slit Diafragma Serta Perannya, Sari pediatri,
Jakarta pp.119-124.
Pearce, E., 2002, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, pp. 251.
Price, C.A., dan Wilson, L.M., 2006, Phatophisiology, Clinical Concepts of
Disease Processes, diterjemahkan oleh Peter Anugrah, edisi IV, EGC,
Jakarta, pp.426.
Pusparini, 2005 , Cystatin C Sebagai Parameter Alternatif Uji Fungsi Ginjal,
Universitas Medicina, vol. 24, pp.80-90.
Sacher, R. A. dan Richard, A., M., 2002, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan
Laboratorium, Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta, pp.589.
Saraswati, A., 2011, Analisis Ureum Kreatinin Pada Tikus Putih Jantan Galur
Wistar Setelah Pemberian Dosis Tunggal Ekstrak Etanol Buah Pare
(Momordica charantia L), Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Ahmad
Dahlan
Sherwood, L. 2006, Text Book of Human Physiology, 2th
ed., Penerbit buku
kedokteran EGC, Jakarta.
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/88.jpg)
SIU School of Medicine, 2005, Histology Study Guide : Kidney and Urinary
Tract, http://www.siumed.edu/~dking2/crr/rnguide.htm., diakses pada
tanggal 14 Oktober 2013.
Sloane, E., 1995, Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula, Penerbit buku kedokteran
EGC, Jakarta, pp.330.
Stine, K., dan Brown, T., M., 2006., Principles of Toxicology, 2nd
Ed., CRC Press,
Florida.
Suhono, B., Yuzammi, Witono, J. R., Hidayat, S., Handayani, T., Sugiarti,
Mursidiwati, S., Triono, T., Astuti, I., P., Sudarmono, Wawaningrum, H.,
2010, Ensiklopedia Flora, Jilid 5, Kharisma Ilmu, Jakarta, pp. 16.
Sumaryono, S., Wibowo, A. E., Ningsih, S., Agustini, K., Sumarny, R., Amri, F.,
Winarno, H., 2008, Analisis Urea-Kreatinin Tikus Putih Pasca Pemberian
Ekstrak Buah Mahkota Dewa dan Herba Pegagan, jurnal ilmu
kefarmasian indonesia, 35 – 40.
Sutedjo, A. Y., 2006, Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan
Laboratorium, Amara Books, Yogyakarta, pp.77 – 82.
Tambayong, J., 1999, Patofisiologi untuk Keperawatan, Penerbit buku kedokteran
EGC, pp. 118-119.
USDA United State Departement of Agriculture , 2013, Persea americana Mill.
avocado, http://plants.usda.gov/core/profile?symbol=PEAM3, diakses
pada tanggal 03 Desember 2013.
Vionita, P. D. V., 2013, Efek Nefroprotektif Pemberian Jangka Panjang Ekstrak
Metanol Biji Persea americana Mill. Terhadap Kadar Kreatinin dan
Gambaran Histologis Ginjal, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma
Winarsi, H., 2007, Antioksidan Alami dan Radikal Bebas, Kanisius, Yogyakarta
Zuhrotun, A., 2007, Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Biji Buah Alpukat
(Persea americana Mill.), Bentuk Bulat, skripsi . Universitas Padjajaran
Bandung.
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/89.jpg)
LAMPIRAN
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/90.jpg)
LAMPIRAN
Lampiran 1. Foto serbuk biji Persea americana Mill.
Lampiran 2. Foto ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill.
Lampiran 3. Foto suspensi ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill.
dalam CMC-Na 1%
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/91.jpg)
Lampiran 4. Surat pengesahan determinasi serbuk biji Persea americana
Mill.
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/92.jpg)
71
Lampiran 5. Surat pengesahan Medical and Health Research Ethics
Committee (MHREC)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/93.jpg)
72
Lampiran 6. Analisis statistik kadar kreatinin serum pada uji pendahuluan
nefrotoksin karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB
NPar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
jam_ke_0 4 .3500 .05774 .30 .40
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
jam_ke_0
N 4
Normal Parametersa Mean .3500
Std. Deviation .05774
Most Extreme Differences Absolute .307
Positive .307
Negative -.307
Kolmogorov-Smirnov Z .614
Asymp. Sig. (2-tailed) .846
a. Test distribution is Normal.
NPar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
jam_ke_24 4 .5250 .09574 .40 .60
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
jam_ke_24
N 4
Normal Parametersa Mean .5250
Std. Deviation .09574
Most Extreme Differences Absolute .283
Positive .217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/94.jpg)
73
Negative -.283
Kolmogorov-Smirnov Z .567
Asymp. Sig. (2-tailed) .905
a. Test distribution is Normal.
NPar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
jam_ke_24 4 .5250 .09574 .40 .60
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
jam_ke_24
N 4
Normal Parametersa Mean .5250
Std. Deviation .09574
Most Extreme Differences Absolute .283
Positive .217
Negative -.283
Kolmogorov-Smirnov Z .567
Asymp. Sig. (2-tailed) .905
a. Test distribution is Normal.
NPar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
jam_ke_48 4 1.0000 .14142 .90 1.20
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
jam_ke_48
N 4
Normal Parametersa Mean 1.0000
Std. Deviation .14142
Most Extreme Differences Absolute .260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/95.jpg)
74
Positive .260
Negative -.240
Kolmogorov-Smirnov Z .520
Asymp. Sig. (2-tailed) .949
a. Test distribution is Normal.
NPar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
jam_ke_72 4 .4500 .05774 .40 .50
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
jam_ke_72
N 4
Normal Parametersa Mean .4500
Std. Deviation .05774
Most Extreme Differences Absolute .307
Positive .307
Negative -.307
Kolmogorov-Smirnov Z .614
Asymp. Sig. (2-tailed) .846
a. Test distribution is Normal.
Oneway
Descriptives
kreatinin
N Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
95% Confidence
Interval for Mean
Minimum Maximum
Lower
Bound
Upper
Bound
orientasi Karbon
tetraklorida dosis
2ml/kg BB jam ke-0
4 .3500 .05774 .02887 .2581 .4419 .30 .40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/96.jpg)
75
orientasi Karbon
tetraklorida dosis
2ml/kg BB jam ke-24
4 .5250 .09574 .04787 .3727 .6773 .40 .60
orientasi Karbon
tetraklorida dosis
2ml/kg BB jam ke-48
4 1.0000 .14142 .07071 .7750 1.2250 .90 1.20
orientasi Karbon
tetraklorida dosis
2ml/kg BB jam ke-72
4 .4500 .05774 .02887 .3581 .5419 .40 .50
Total 16 .5812 .27134 .06783 .4367 .7258 .30 1.20
Test of Homogeneity of Variances
kreatinin
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.100 3 12 .387
ANOVA
kreatinin
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups .997 3 .332 37.093 .000
Within Groups .108 12 .009
Total 1.104 15
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
kreatinin
Scheffe
(I) kelompok (J) kelompok
Mean
Difference
(I-J)
Std.
Error Sig.
95% Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
orientasi Karbon
tetraklorida dosis
2ml/kg BB jam ke-0
orientasi Karbon
tetraklorida dosis
2ml/kg BB jam ke-24
-.17500 .06693 .132 -.3916 .0416
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/97.jpg)
76
orientasi Karbon
tetraklorida dosis
2ml/kg BB jam ke-48
-.65000* .06693 .000 -.8666 -.4334
orientasi Karbon
tetraklorida dosis
2ml/kg BB jam ke-72
-.10000 .06693 .546 -.3166 .1166
orientasi Karbon
tetraklorida dosis
2ml/kg BB jam ke-
24
orientasi Karbon
tetraklorida dosis
2ml/kg BB jam ke-0
.17500 .06693 .132 -.0416 .3916
orientasi Karbon
tetraklorida dosis
2ml/kg BB jam ke-48
-.47500* .06693 .000 -.6916 -.2584
orientasi Karbon
tetraklorida dosis
2ml/kg BB jam ke-72
.07500 .06693 .743 -.1416 .2916
orientasi Karbon
tetraklorida dosis
2ml/kg BB jam ke-
48
orientasi Karbon
tetraklorida dosis
2ml/kg BB jam ke-0
.65000* .06693 .000 .4334 .8666
orientasi Karbon
tetraklorida dosis
2ml/kg BB jam ke-24
.47500* .06693 .000 .2584 .6916
orientasi Karbon
tetraklorida dosis
2ml/kg BB jam ke-72
.55000* .06693 .000 .3334 .7666
orientasi Karbon
tetraklorida dosis
2ml/kg BB jam ke-
72
orientasi Karbon
tetraklorida dosis
2ml/kg BB jam ke-0
.10000 .06693 .546 -.1166 .3166
orientasi Karbon
tetraklorida dosis
2ml/kg BB jam ke-24
-.07500 .06693 .743 -.2916 .1416
orientasi Karbon
tetraklorida dosis
2ml/kg BB jam ke-48
-.55000* .06693 .000 -.7666 -.3334
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/98.jpg)
77
Homogeneous Subsets
Kreatinin
Scheffe
kelompok N
Subset for alpha = 0.05
1 2
orientasi Karbon tetraklorida
dosis 2ml/kg BB jam ke-0 4 .3500
orientasi Karbon tetraklorida
dosis 2ml/kg BB jam ke-72 4 .4500
orientasi Karbon tetraklorida
dosis 2ml/kg BB jam ke-24 4 .5250
orientasi Karbon tetraklorida
dosis 2ml/kg BB jam ke-48 4
1.0000
Sig. .132 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Means
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
kreatinin * kelompok 16 100.0% 0 .0% 16 100.0%
Report
kreatinin
kelompok Mean N Std. Deviation
Std. Error of
Mean
orientasi Karbon tetraklorida
dosis 2ml/kg BB jam ke-0 .3500 4 .05774 .02887
orientasi Karbon tetraklorida
dosis 2ml/kg BB jam ke-24 .5250 4 .09574 .04787
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/99.jpg)
78
orientasi Karbon tetraklorida
dosis 2ml/kg BB jam ke-48 1.0000 4 .14142 .07071
orientasi Karbon tetraklorida
dosis 2ml/kg BB jam ke-72 .4500 4 .05774 .02887
Total .5812 16 .27134 .06783
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
kreatinin *
kelompok
Between
Groups
(Combined) .997 3 .332 37.093 .000
Linearity .120 1 .120 13.409 .003
Deviation
from
Linearity
.877 2 .438 48.935 .000
Within Groups .107 12 .009
Total 1.104 15
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
kreatinin * kelompok .330 .109 .950 .903
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/100.jpg)
79
Lampiran 7. Analisis statistik kadar kreatinin serum pada kelompok
perlakuan ekstrak metanol-air biji Persea americana dosis 350 mg/kgBB
pada tikus jantan Wistar terinduksi karbon tetraklorida 2 mL/kgBB
NPar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Kontrol_CCl4 5 1.0000 .12247 .90 1.20
Kontrol_olive 5 .5800 .04472 .50 .60
Komtrol_ekstrak 5 .6200 .04472 .60 .70
Perlakuan_1_jam 5 .6200 .04472 .60 .70
Perlakuan_4_jam 5 .5800 .04472 .50 .60
Perlakuan_6_jam 5 .5600 .05477 .50 .60
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kontrol_
CCl4
Kontrol_
olive
Komtrol_
ekstrak
Perlakuan
_1_jam
Perlakuan
_4_jam
Perlakuan
_6_jam
N 5 5 5 5 5 5
Normal
Parametersa
Mean 1.0000 .5800 .6200 .6200 .5800 .5600
Std. Deviation .12247 .04472 .04472 .04472 .04472 .05477
Most Extreme
Differences
Absolute .300 .473 .473 .473 .473 .367
Positive .300 .327 .473 .473 .327 .263
Negative -.207 -.473 -.327 -.327 -.473 -.367
Kolmogorov-Smirnov Z .671 1.057 1.057 1.057 1.057 .822
Asymp. Sig. (2-tailed) .759 .214 .214 .214 .214 .510
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/101.jpg)
80
Oneway
Descriptives
Kreatinin
N Mean Std.
Deviation
Std.
Error
95% Confidence
Interval for Mean
Min Max Lower
Bound
Upper
Bound
kontrol CCl4 2
mL/kgBB 5 1.0000 .12247 .05477 .8479 1.1521 .90 1.20
kontrol olive oil 2
mL/kgBB 5 .5800 .04472 .02000 .5245 .6355 .50 .60
kontrol ekstrak
350 mg/kgBB 5 .6200 .04472 .02000 .5645 .6755 .60 .70
perlakuan 1 jam 5 .6200 .04472 .02000 .5645 .6755 .60 .70
perlakuan 4 jam 5 .5800 .04472 .02000 .5245 .6355 .50 .60
perlakuan 6 jam 5 .5600 .05477 .02449 .4920 .6280 .50 .60
Total 30 .6600 .16733 .03055 .5975 .7225 .50 1.20
Test of Homogeneity of Variances
Kreatinin
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.126 5 24 .373
ANOVA
Kreatinin
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups .708 5 .142 32.677 .000
Within Groups .104 24 .004
Total .812 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/102.jpg)
81
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Kreatinin
Scheffe
(I) Kelompok (J) Kelompok
Mean
Difference
(I-J)
Std.
Error Sig.
95% Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
kontrol CCl4 2
mL/kgBB
kontrol olive oil 2
mL/kgBB .42000
* .04163 .000 .2693 .5707
kontrol ekstrak 350
mg/kgBB .38000
* .04163 .000 .2293 .5307
perlakuan 1 jam .38000* .04163 .000 .2293 .5307
perlakuan 4 jam .42000* .04163 .000 .2693 .5707
perlakuan 6 jam .44000* .04163 .000 .2893 .5907
kontrol olive oil 2
mL/kgBB
kontrol CCl4 2
mL/kgBB -.42000
* .04163 .000 -.5707 -.2693
kontrol ekstrak 350
mg/kgBB -.04000 .04163 .966 -.1907 .1107
perlakuan 1 jam -.04000 .04163 .966 -.1907 .1107
perlakuan 4 jam .00000 .04163 1.000 -.1507 .1507
perlakuan 6 jam .02000 .04163 .999 -.1307 .1707
kontrol ekstrak 350
mg/kgBB
kontrol CCl4 2
mL/kgBB -.38000
* .04163 .000 -.5307 -.2293
kontrol olive oil 2
mL/kgBB .04000 .04163 .966 -.1107 .1907
perlakuan 1 jam .00000 .04163 1.000 -.1507 .1507
perlakuan 4 jam .04000 .04163 .966 -.1107 .1907
perlakuan 6 jam .06000 .04163 .833 -.0907 .2107
perlakuan 1 jam kontrol CCl4 2
mL/kgBB -.38000
* .04163 .000 -.5307 -.2293
kontrol olive oil 2
mL/kgBB .04000 .04163 .966 -.1107 .1907
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/103.jpg)
82
kontrol ekstrak 350
mg/kgBB .00000 .04163 1.000 -.1507 .1507
perlakuan 4 jam .04000 .04163 .966 -.1107 .1907
perlakuan 6 jam .06000 .04163 .833 -.0907 .2107
perlakuan 4 jam kontrol CCl4 2
mL/kgBB -.42000
* .04163 .000 -.5707 -.2693
kontrol olive oil 2
mL/kgBB .00000 .04163 1.000 -.1507 .1507
kontrol ekstrak 350
mg/kgBB -.04000 .04163 .966 -.1907 .1107
perlakuan 1 jam -.04000 .04163 .966 -.1907 .1107
perlakuan 6 jam .02000 .04163 .999 -.1307 .1707
perlakuan 6 jam kontrol CCl4 2
mL/kgBB -.44000
* .04163 .000 -.5907 -.2893
kontrol olive oil 2
mL/kgBB -.02000 .04163 .999 -.1707 .1307
kontrol ekstrak 350
mg/kgBB -.06000 .04163 .833 -.2107 .0907
perlakuan 1 jam -.06000 .04163 .833 -.2107 .0907
perlakuan 4 jam -.02000 .04163 .999 -.1707 .1307
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Homogeneous Subsets
Kreatinin
Scheffe
Kelompok N
Subset for alpha = 0.05
1 2
perlakuan 6 jam 5 .5600
kontrol olive oil 2 mL/kgBB 5 .5800
perlakuan 4 jam 5 .5800
kontrol ekstrak 350 mg/kgBB 5 .6200
perlakuan 1 jam 5 .6200
kontrol CCl4 2 mL/kgBB 5 1.0000
Sig. .833 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/104.jpg)
83
Means
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Kreatinin * Kelompok 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
Report
Kreatinin
Kelompok Mean N Std. Deviation
Std. Error of
Mean
kontrol CCl4 2 mL/kgBB 1.0000 5 .12247 .05477
kontrol olive oil 2 mL/kgBB .5800 5 .04472 .02000
kontrol ekstrak 350 mg/kgBB .6200 5 .04472 .02000
perlakuan 1 jam .6200 5 .04472 .02000
perlakuan 4 jam .5800 5 .04472 .02000
perlakuan 6 jam .5600 5 .05477 .02449
Total .6600 30 .16733 .03055
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/105.jpg)
84
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kreatinin *
Kelompok
Between
Groups
(Combined) .708 5 .142 32.677 .000
Linearity .346 1 .346 79.780 .000
Deviation from
Linearity .362 4 .091 20.901 .000
Within Groups .104 24 .004
Total .812 29
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Kreatinin * Kelompok -.653 .426 .934 .872
Lampiran 8. Analisis statistik kadar kreatinin serum pada kontrol negatif
olive oil dosis 2 mL/kgBB
NPar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Jam_ke_0 5 .4600 .05477 .40 .50
Jam_ke_48 5 .5800 .04472 .50 .60
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
jam_ke_0 jam_ke_48
N 5 5
Normal Parametersa Mean .4600 .5800
Std. Deviation .05477 .04472
Most Extreme Differences Absolute .367 .473
Positive .263 .327
Negative -.367 -.473
Kolmogorov-Smirnov Z .822 1.057
Asymp. Sig. (2-tailed) .510 .214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/106.jpg)
85
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
jam_ke_0 jam_ke_48
N 5 5
Normal Parametersa Mean .4600 .5800
Std. Deviation .05477 .04472
Most Extreme Differences Absolute .367 .473
Positive .263 .327
Negative -.367 -.473
Kolmogorov-Smirnov Z .822 1.057
Asymp. Sig. (2-tailed) .510 .214
a. Test distribution is Normal.
Test of Homogeneity of Variances
kreatinin
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.524 1 8 .252
T-Test
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 jam_ke_0 .4600 5 .05477 .02449
jam_ke_48 .5800 5 .04472 .02000
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 jam_ke_0 & jam_ke_48 5 .612 .272
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/107.jpg)
86
Paired Samples test
Paired Differences
T Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
jam_ke_0 -
jam_ke_48
-
.12000 .04472 .02000 -.17553 -.06447 -6.000 4 .004
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/108.jpg)
87
Lampiran 9. Data hasil pengecekan histologis ginjal pada kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol ekstrak metanol-air biji Persea americana
Mill. dosis 350 mg/kgBB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/109.jpg)
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/110.jpg)
89
Lampiran 10. Data hasil pengecekan histologis ginjal pada kelompok kontrol
negatif olive oil 2 mL/kgBB dan kelompok kontrol nefrotoksin karbon
tetraklorida 2 mL/kgBB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/111.jpg)
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/112.jpg)
91
Tidak Ada Perubahan Patologi Spesifik (TAP)
Lampiran 11. Foto mikroskopik ginjal kelompok kontrol nefrotoksin karbon
tetraklorida 2 mL/kgBB
Degenerasi Hidropik Epitel Tubulus (DHET)
Intratubular Hialin Cast (ITC)
Lampiran 12. Foto mikroskopik ginjal kelompok kontrol negatif olive oil 2
mL/kgBB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/113.jpg)
92
Perivaskulitis
Lampiran 13. Foto mikroskopik kelompok perlakuan ekstrak pemberian 1
jam sebelum pemejanan karbon tetraklorida 2 ml/kgBB
Tidak Ada Perubahan Patologi Spesifik (TAP)
Lampiran 14. Foto mikroskopik kelompok perlakuan ekstrak pemberian 4
jam sebelum pemejanan karbon tetraklorida 2 ml/kgBB
Degenerasi Hidropik Epitel Tubulus (DHET)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/114.jpg)
93
Intratubular Hialin Cast (ITC)
Lampiran 15. Foto mikroskopik kelompok perlakuan ekstrak pemberian 6
jam sebelum pemejanan karbon tetraklorida 2 ml/kgBB
Lampiran 16. Perhitungan % nefroprotektif
Rumus perhitungan efek nefroprotektif
( ) ( )
( )
Keterangan :
KKS = Kadar kreatinin serum
Maka perhitungan efek nefroprotektif adalah sebagai berikut :
Kelompok perlakuan ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill 350
mg/kgBB 1 jam sebelum pemejanan CCl4 2 mL/kgBB
( ) ( )
( )
Kelompok perlakuan ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill 350
mg/kgBB 4 jam sebelum pemejanan CCl4 2 mL/kgBB
( ) ( )
( ) 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/115.jpg)
94
Kelompok perlakuan ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill. 350
mg/kgBB 6 jam sebelum pemejanan CCl4 2 mL/kgBB
( ) ( )
( )
Lampiran 17. Perhitungan konversi dosis untuk manusia
Angka konversi Tikus 200 g ke Manusia 70 kg = 56,0
Dosis untuk manusia = Dosis untuk tikus 200 g x (angka konversi ke
manusia)
= ( 350 mg/kgBB x 0,2 kg ) x 56,0
= 3920 mg/70kg
= 3,92 g/70kg
Lampiran 18. Perhitungan konversi hari untuk manusia
1 Bulan untuk tikus = 34 bulan untuk manusia
Maka 1 hari untuk tikus = 34 hari untuk manusia
1 jam untuk tiikus = 34 jam untuk manusia
4 jam untuk tikus = 136 jam untuk manusia
6 jam untuk tikus = 204 jam untuk manusia
Lampiran 19. Penetapan kadar air serbuk biji Persea americana Mill.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/116.jpg)
95
Penetapan kadar air dilakukan menggunakan alat moisture balance dengan
metode Gravimetri. Pemanasan serbuk biji Persea americana Mill. dilakukan
pada suhu 105 0C selama 15 menit.
Tabel IX. Hasil penetapan kadar air serbuk biji Persea americana Mill.
Bobot Replikasi I Replikasi II Replikasi III
Sebelum
pemanasan
5,000 g 5,000 g 5,000 g
Sesudah
pemanasan
4,624 g 4,636 g 4,630 g
Kadar air 7,52 % 7,28 % 7,40%
Rata-rata kadar air 7,40 %
Kadar air =
Replikasi 1 =
7,52 %
Replikasi 2 =
7,28 %
Replikasi 3 =
7,40 %
Lampiran 20. Hasil rendemen ekstrak metanol-air daun M. tanarius
Tabel X. Hasil rendemen ekstrak metanol-air Biji Persea americana Mill.
Keterangan (gram) Cawan
1
Cawan
2
Cawan
3
Cawan
4
Cawan
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/117.jpg)
96
Cawan kosong 63,29 66,22 47,06 53,57 50,5
Cawan + ekstrak 66,18 69,09 49,93 56,31 53,03
Rendemen 2,89 2,87 2,87 2,74 2,53
% Rendemen ekstrak kental =
x 100% = 26,55%
Jumlah serbuk yang digunakan untuk pembuatan ekstrak kental sebanyak 200 g
serbuk kering biji Persea americana Mill., pada tiap cawannya digunakan 10 g
serbuk kering dalam 100 mL pelarut metanol-air 70%. Rata-rata rendemen setiap
10 g serbuk kering adalah sebesar 2,78 gram ekstrak kental. Pada pembuatan 200
g serbuk kering biji Persea americana Mill. menghasilkan 53,1 g ekstrak kental,
dengan % rendemen 26,55 %.
Lampiran 21. Bobot pengeringan ekstrak metanol-air biji Persea americana
Mill.
Tabel XI. Bobot pengeringan ekstrak metanol-air biji Persea americana Mill.
Cawan
Berat cawan
kosong (gram)
Jam ke
0
08.00
1
09.00
2
10.00
3
11.00
4
12.00
5
13.00
1 63,29 Berat
ekstrak
(g)
101,00 82,11 70,09 66,42 66,18 66,18
2 66,22 97,61 85,90 75,30 70,03 69,09 69,09
3 47,06 80,52 70,65 57,23 50,11 49,93 49,93
Lampiran 22. Hasil pengukuran validitas dan reabilitas
Tabel XIX. Hasil validitas dan reabilitas dilihat dari serum kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/118.jpg)
97
(range 1,09 - 1,71 mg/dL)
x ( mg/dL ) x - (x - )2
1,7
1,68
0,02 0,0004
1,7 0,02 0,0004
1,7 0,02 0,0004
1,7 0,02 0,0004
1,6 -0,08 0,0064
∑ 0,008
SD = √∑( )̄
( )
SD = √
= 0,04
Range x SD 1, 0,0
= 1,64 – 1,72
CV =
x 100%
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
![Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Pielonefritis dan i nfeksi saluran kHPLK«««««««««« 17 2. Gagal ... H. Landasan Teori ««««««««««««««««««««««](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013018/5cc622c288c9931e4b8c22eb/html5/thumbnails/119.jpg)
98
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul “Efek Nefroprotektif
Jangka Pendek Ekstrak Metanol-Air Biji Persea
Americana Mill. Terhadap Kadar Kreatinin Dan
Gambaran Histologis Ginjal Tikus Jantan Wistar
Terinduksi Karbon Tetraklorida” memiliki nama
lengkap Liana Risha Gunawan. Penulis lahir di
Surakarta pada tanggal 14 November 1992,
merupakan putri kedua dari dua bersaudara dalam keluarga pasangan Elsye
Susana dan Arianto Gunawan. Penulis mengawali masa pendidikannya di TK
Tunas Rimba I Randublatung, Blora (1995-1998), kemudian melanjutkan
pendidikan tingkat Sekolah Dasar di SD Negeri Wulung 2 Randublatung, Blora
(1998-2004). Pendidikan Sekolah Menengah Pertama ditempuh oleh penulis di
SMP Negeri 1 Randublatung, Blora (2004-2007). Pendidikan Sekolah Menengah
Atas di SMA Negeri 1 Randublatung (2007-2010). Penulis kemudian melanjutkan
pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
pada tahun 2010. Semasa menempuh kuliah, penulis pernah menjadi anggota sie
dana dan usaha donor darah (2010), menjadi sekretaris Kampanye Informasi Obat
(2011), volunteer Hari Anti Tembakau (2011), anggota kesekretariatan seminar
nasional dan longmarch dalam rangka memperingati hari HIV/AIDS dunia
(2012), anggota divisi Quality Control di Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma (2012) dan penulis pernah menjadi asisten
praktikum Farmakologi-Toksikologi (2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI