plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · penerapan live video streaming pada...

119
i ANALISIS UNJUK KERJA PENDISTRIBUSIAN DATA LIVE STREAMING VIDEO PADA JARINGAN IPv4 MULTICAST DAN IPv4 UNICAST SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika Disusun Oleh KRISMA ARGIYANTA 105314054 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: truongcong

Post on 11-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

ANALISIS UNJUK KERJA PENDISTRIBUSIAN DATA

LIVE STREAMING VIDEO PADA JARINGAN

IPv4 MULTICAST DAN IPv4 UNICAST

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Disusun Oleh

KRISMA ARGIYANTA

105314054

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PERFORMANCE ANALYSIS OF LIVE STREAMING VIDEO

DATA DISTRIBUTION ON NETWORK

IPv4 UNICAST AND IPv4 MULTICAST

A THESIS

Presented as Partial Fulfillment of The Requirements

To Obtain The Sarjana Komputer Degree

In Informatics Engineering Study Program

By

Krisma Argiyanta

105314054

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM

DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

PERNYATAAN KEASLIAN HASIL KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir dengan judul "Analisis

Unjuk Kerja Pendistribusian Data Live Streamsing Video Pada Jaringan

IPv4 Multicast Dan IPv4 Unicast” beserta seluruh isinya adalah benar-benar

karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan yang

tidak sesuai dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang

berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Yogyakarta, 26 Januari 2015

Penulis

(Krisma Argiyanta)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan dibawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Krisma Argiyanta

NIM : 105314054

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

"Analisis Unjuk Kerja Pendistribusian Data Live Streaming Video Pada Jaringan

IPv4 Multicast Dan IPv4 Unicast “

Bersama perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya

memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk

pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di

internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu memberikan

royalty kepada saya selama tetap mencamtumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 26 Januari 2015

Penulis

Krisma Argiyanta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

ABSTRAK

Penerapan live video streaming pada kegiatan sehari-hari diantaranya

banyak digunakan untuk keperluan layanan video conferences. Dalam sebuah

jaringan, live video streaming dapat digunakan pada jenis jaringan Unicast dan

Multicast. Jaringan Unicast dan Multicast merupakan metode pengiriman data

yang berbeda, Unicast memiliki jenis pengiriman one to one, sementara Multicast

dalam proses pengiriman data menggunakan konsep one to many. Dari segi

routing yang dipakai, keduanya menggunakan routing OSPF, dan secara khusus

pada Multicast menerapkan konsep join group. Protokol tambahan dari Multicast

yang tidak ada dalam Unicast ialah protokol PIM (Protokol Independent

Multicast) dan protokol IGMP (Internet Group Management Protokol). Protokol

PIM digunakan untuk proses join antar router yang tergabung dalam sebuah

jaringan, dan protokol IGMP digunakan untuk proses join antara PC (Host)

dengan Router.

Dalam proses pendistribusian, komponen penting yang tidak terlepas dari

kebutuhan pengiriman adalah bandwidth. Pemakaian bandwidth yang tepat dapat

meminimalisir beban jaringan dan disisi lain dapat memaksimalkan pengiriman

video ke client.

Tujuan dari skripsi ini ialah menganalisa sejauh mana bandwidth yang

digunakan pada setiap router ketika berlangsung proses transmisi dan sejauh mana

proses transmisi tersebut berpengaruh pada proses join pada PC Client.

Hasil menunjukkan bahwa dalam pemakaian bandwidth, Multicast jauh

lebih hemat jika dibandingkan Unicast. Sedangkan untuk kecepatan join

streaming video pada Jaringan Multicast lebih cepat jika dibandingkan dengan

Unicast. Jadi, dalam ranah multimedia dan streaming, multicasting memberikan

berbagai macam keunggulan dan keuntungan dalam penerapannya, baik itu dari

segi penggunaan bandwidth maupun proses terhadap join video itu sendiri.

Kata Kunci : IPv4, Bandwidth, Multicast, Unicast, OSPF, PIM-SM, IGMPv2,

routing, join

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

ABSTRACT

Application of live video streaming in daily activities including many used

for video conferences services. In a network, live video streaming can be used in

Unicast and Multicast network types. Unicast and Multicast networks are different

methods of data transmission, Unicast has a one to one type of delivery, while

Multicast in the process of sending data using the concept of one to many. In

terms of routing is used, both of Multicast and Unicast use OSPF, and specifically

for Multicast, that using concept of joint Multicast group. Additional Protokol of

Multicast are not in Unicast protokol is PIM (Protokol Independent Multicast) and

protokol IGMP (Internet Group Management Protokol). PIM protokol is used to

process the join between routers belonging to a network, and the IGMP protokol

is used to process the join between the PC (Host) with the Router.

In the process of distribution, an important component that can not be

separated from the delivery requirement is the bandwidth. Proper bandwidth

usage can minimize the network load and on the other hand can maximize the

video delivery to the client.

The purpose of this paper is to analyze the extent to which the bandwidth

used on each router when ongoing transmission process and the extent to which

the transmission process influence the process of joining the PC Client.

The results showed that the use of bandwidth, Multicast is much more

efficient than unicast. As for the join speed streaming video on Multicast Network

is faster when compared with Unicast. Thus, in the case of multimedia and

streaming, multicasting provides a wide range of advantages and benefits in

practice, both in terms of bandwidth usage and process to join the video itself.

Keyword : IPv4, Bandwidth, Multicast, Unicast, OSPF, PIM-SM, IGMPv2,

routing, join

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus, atas segala rahmat dan anugerah yang

telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir “Analisis

Unjuk Kerja Pendistribusian Data Live Streaming Video Pada Jaringan IPv4

Multicast Dan IPv4 Unicast” ini dengan baik. Dalam menyelesaikan tugas akhir

ini, penulis tidak lepas dari bantuan sejumlah pihak, oleh sebab itu penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus, yang telah memberikan berkat dan rahmat yang

tak terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini

dengan baik dan lancar.

2. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc., selaku Dekan

Fakultas Sains dan Teknologi.

3. Ibu Ridowati Gunawan, S.Kom., M.T., selaku Ketua Program Studi

Teknik Informatika.

4. Bapak Henricus Agung Hernawan, S.T., M.Kom., selaku dosen

pembimbing tugas akhir.

5. Bapak Puspaningtyas Sanjaya Adi, S.T.,M.T. dan Bapak Yudianto

Asmoro S.T.,M.Kom, selaku dosen penguji tugas akhir.

6. Orangtua, Kakak, dan Adik yang telah menyumbang berupa materi dan

doa.

7. Chatarina Aprianingtyas, yang selalu memberikan semangat dan

dukungan doa.

8. Teman-teman seperjuangan Windy, Theo, Ngesti, Topel dan semua

teman seperjuangan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

9. Seluruh rekan-rekan yang telah memberikan dukungan baik dukungan

teknis maupun dukungan moral.

10. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu yang

dengan tulus hati membantu dengan kritik dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

Akhir kata, penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari

kesempurnaan. Maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun demi perbaikan skripsi ini. Akhirnya, semoga skripsi ini sungguh

bermanfaat.

Yogyakarta, 26 Januari 2015

Penulis

Krisma Argiyanta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

SKRIPSI ................................................................. Error! Bookmark not defined.

SKRIPSI ................................................................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN HASIL KARYA .................................................... iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

I. LATAR BELAKANG ..................................................................................... 1

II. RUMUSAN MASALAH ................................................................................ 3

III. BATASAN MASALAH .................................................................................. 3

IV. TUJUAN ....................................................................................................... 4

V. METODOLOGI PENELITIAN .................................................................... 4

VI. SISTEMATIKA PENULISAN ....................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 7

2.1 INTERNET PROTOKOL VERSION4 (IPV4) ........................................... 7

2.1.1 IPV4 ADDRESSING ............................................................................ 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

2.1.2 STRUKTUR HEADER PAKET IPV4 ................................................. 8

2.1.3 PENGALAMATAN IPv4................................................................... 11

2.2 VIDEO STREAMING ............................................................................. 12

2.2.1 PROTOKOL VIDEO STRAMING .................................................... 13

2.2.1.1 RTP (REAL-TIME TRANSPORT PROTOKOL) ...................... 14

2.2.1.2 UDP (USER DATAGRAM PROTOKOL) ................................. 16

2.2.1.3 RTSP (REAL TIME STREAMING PROTOKOL) .................... 17

2.2.1.4 RTCP (REAL-TIME CONTROL PROTOKOL) ........................ 19

2.2.2 LIVE VIDEO STREAMING .......................................................... 19

2.2.3 APLIKASI VIDEO STRAMING ....................................................... 20

2.2.4 MODE JARINGAN VIDEO STRAMING ........................................ 21

2.3 ROUTING ............................................................................................... 23

2.3.1 UNICAST ROUTING ......................................................................... 24

2.3.1.1 OSPF (Open Shortest Path First) ................................................. 24

2.3.2 MULTICAST ROUTING .................................................................... 26

2.3.2.1 GROUP MULTICAST ................................................................. 29

2.3.2.2 POHON DISTRIBUSI MULTICAST .......................................... 29

2.3.2.3 MULTICAST FORWARDING .................................................... 31

2.3.2.4 PROTOKOL MANAJEMEN KEANGGOTAAN GROUP

MULTICAST .............................................................................................. 32

2.3.2.5 PROTOKOL INDEPENDENT MULTICAST (PIM) .................. 33

2.3.2.6 KATEGORI PROTOKOL ROUTING MULTICAST ................. 34

2.3.2.7 INTERNET GROUP MANAGEMENT PROTOKOL (IGMP) . 37

2.5 BANDWIDTH ......................................................................................... 41

2.5.1 PENGERTIAN BANDWIDTH ........................................................... 41

2.5.2 JENIS-JENIS BANDWIDTH .............................................................. 42

2.6 KOMPONEN PENGUJIAN ................................................................... 42

2.6.1 Wireshark ............................................................................................ 42

2.6.2 VideoLAN Client (VLC) .................................................................... 43

2.6.3 Winbox................................................................................................ 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 44

3.1 TOPOLOGI JARINGAN ......................................................................... 44

3.2 PEMILIHAN HARDWARE DAN SOFTWARE ...................................... 45

3.2.1 HARDWARE YANG DIGUNAKAN ............................................... 45

3.2.1.1 Router Mikrotik RB951G-2HnD ................................................. 45

3.2.1.2 Server (Laptop) ............................................................................ 45

3.2.1.3 Client (PC) ................................................................................... 45

3.2.2 SOFTWARE YANG DIGUNAKAN ................................................. 46

3.2.2.1 Sistem Operasi ............................................................................. 46

3.2.2.2 Wireshark .................................................................................... 46

3.2.2.3 VLC Media Player ....................................................................... 46

3.2.2.4 Winbox ........................................................................................ 47

3.3 SKENARIO PENGUJIAN ....................................................................... 47

3.3.1 Pengujian Bandwidth terhadap router ................................................. 48

3.3.1.1 Pengujian bandwidth pada jaringan IPv4 Multicast .................... 48

3.3.1.2 Pengujian bandwidth pada jaringan IPv4 Unicast ...................... 49

3.3.2 Pengujian kecepatan join streaming ................................................... 50

3.3.2.1 Pengukuran kecepatan Join Video pada jaringan multicast ........ 50

3.3.3.2 Pengukuran kecepatan join video pada jaringan Unicast ............ 51

3.4 DIAGRAM ALUR PENGUJIAN DAN FLOWCHART ........................... 52

3.4.1 Diagram alur pengujian Bandwidth .................................................... 52

3.4.1.1 Diagram alur pengujian Bandwidth pada Unicast .................. 52

3.4.1.2 Diagram alur pengujian Bandwidth pada Multicast ............... 52

3.4.2 Diagram alur pengujian kecepatan join video .................................... 53

3.4.2.1 Diagram alur pengujian kecepatan join video pada Unicast ....... 53

3.4.2.2 Diagram alur pengujian kecepatan join video Multicast ........ 53

3.4.3 Flowchart pengujian ........................................................................... 54

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS ..................................................... 55

4.1 ANALISA KONFIGURASI JARINGAN .................................................. 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

4.1.1 KONFIGURASI JARINGAN IPV4 UNICAST .................................. 56

4.1.1.1 Konfigurasi Topologi Jaringan IPv4 Unicast .............................. 56

4.1.1.2 Konfigurasi Pengalamatan IP Address ........................................ 57

4.1.1.3 Konfigurasi Routing OSPF ......................................................... 57

4.1.2 KONFIGURASI JARINGAN IPV4 MULTICAST............................. 58

4.1.2.1 Konfigurasi PIM .......................................................................... 60

4.2 KONFIGURASI PENGIRIMAN PAKET ................................................ 61

4.2.1 Konfigurasi Pengujian Bandwidth ...................................................... 61

4.2.1.1 Konfigurasi Pengujian Bandwidth pada Jaringan IPv4 Multicast 61

4.2.1.2 Konfigurasi pada jaringan IPv4 Unicast ..................................... 63

4.2.2 Konfigurasi Pengujian Kecepatan Join Video .................................... 64

4.2.3.1 Konfigurasi pada jaringan IPv4 Multicast ................................... 64

4.2.3.2 Konfigurasi pada Jaringan IPv4 Unicast ..................................... 65

4.3. PENGUKURAN DAN ANALISIS ........................................................... 66

4.3.1 Analisis Pengujian Bandwidth pada Jaringan Multicast ..................... 66

4.3.2 Analisis Pengujian Bandwidth pada Jaringan Unicast ....................... 68

4.3.3 Analisis Pengujian Bandwidth pada Jaringan Multicast dan Unicast. 70

4.3.4 Analisis Pengujian Kecepatan Join Video Jaringan Multicast ........... 72

4.3.5 Analisis Pengujian Kecepatan Join Video Jaringan Unicast .............. 86

4.3.6 Analisis Kecepatan join video pada Jaringan Multicast dan Unicast . 91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 94

5.1 KESIMPULAN ........................................................................................ 94

5.2 SARAN .................................................................................................... 95

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 96

LAMPIRAN .......................................................................................................... 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Struktur Header IPv4 ......................................................................... 8

Gambar 2. 2 RTP Header format [16] .................................................................. 15

Gambar 2. 3 RTSP Communication Protokol [22] ............................................... 18

Gambar 2. 4 Proses Video Streaming [2] ............................................................. 21

Gambar 2. 5 Streaming Unicast Mode [6] ............................................................ 21

Gambar 2. 6 Unicast Data Distribution [4] ........................................................... 22

Gambar 2. 7 Streaming Multicast Mode [6] ......................................................... 22

Gambar 2. 8 Multicast Data Distribution [4] ....................................................... 23

Gambar 2. 9 Multicast Routing [15] ..................................................................... 28

Gambar 2. 10 Unidirectional Shared Tree [21] ..................................................... 30

Gambar 2. 11 Ilustrasi cara kerja PIM-SM [14] ................................................... 37

Gambar 2. 12 IGMP reports and queries [5] ......................................................... 40

Gambar 2. 13 Format Pesan IGMP [5] ................................................................ 40

Gambar 3. 1 Topologi Jaringan ............................................................................. 44

Gambar 3. 2 Router Mikrotik RB 951G-2HnD .................................................... 45

Gambar 4. 1 Topologi Unicast .............................................................................. 56

Gambar 4. 3 Topologi Multicast ........................................................................... 59

Gambar 4. 4 Interface List .................................................................................... 62

Gambar 4. 5 Aliran Data Multicast 1 Stream ........................................................ 72

Gambar 4. 6 Aliran Data Multicast 2 Stream ........................................................ 74

Gambar 4. 7 Three Way Handshake proses Join Video pada Multicast ............... 75

Gambar 4. 8 Capture Wireshark Join video Multicast .......................................... 76

Gambar 4. 9 RTP Packet Header Wireshark ........................................................ 76

Gambar 4. 10 Interval Waktu Join Video ............................................................. 77

Gambar 4. 11 Capture Wireshark Proses Leave Group Multicast ........................ 78

Gambar 4. 12 Alur Proses Join Video RTSP ........................................................ 87

Gambar 4. 13 Aliran Data 1 stream ...................................................................... 88

Gambar 4. 14 Aliran Data 2 Stream ...................................................................... 89

Gambar 4. 15 Proses Join Video Unicast ............................................................. 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Layer yang berkerja pada streaming video/audio ................................ 13

Tabel 2. 2 Layer beserta protokol ......................................................................... 14

Tabel 2. 3 Range Multicast Address ..................................................................... 41

Tabel 4. 1 Kecepatan Join video PC 1 Pada Multicast ......................................... 79

Tabel 4. 2 Keceptan Join Video PC 2 Pada Multicast .......................................... 80

Tabel 4. 3 Kecepatan Join PC 3 Pada Multicast ................................................... 81

Tabel 4. 4 Kecepatan Join Video PC 4 Pada Multicast......................................... 82

Tabel 4. 5 Kecepatan Join Video PC 5 Pada Multicast......................................... 83

Tabel 4. 6 Kecepatan Join Video PC 6 Pada Multicast......................................... 84

Tabel 4. 7 Kecepatan Join Video Tercepat Pada Multicast .................................. 85

Tabel 4. 8 Kecepatan Join Unicast ........................................................................ 90

Tabel 4. 9 Rata-rata Join Video pada Jaringan Multicast dan Unicast ................. 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4. 1 Bandwidth Video Jaringan Multicast Pada Server ............................. 67

Grafik 4. 2 Bandwidth Video Pada Jaringan Unicast Pada Server ....................... 69

Grafik 4. 3 Rata-rata Bandwdith Video Pada Jaringan Multicast dan Unicast ..... 70

Grafik 4. 4 Kecepatan Join Video PC 1 Pada Multicast ....................................... 79

Grafik 4. 5 Kecepatan Join Video PC 2 Pada Multicast ....................................... 80

Grafik 4. 6 Kecepatan Join PC 3 Pada Multicast .................................................. 81

Grafik 4. 7 Kecepatan Join Video PC 4 Pada Multicast ....................................... 82

Grafik 4. 8 Kecepatan Join Video PC 5 Pada Muticast ........................................ 83

Grafik 4. 9 Kecepatan Join Video PC 6 Pada Multicast ....................................... 84

Grafik 4. 10 Kecepatan Join Video Tercepat Pada Multicast ............................... 85

Grafik 4. 11 Kecepatan Join Unicast .................................................................... 91

Grafik 4. 12 Rata-rata Join Video pada Jaringan Multicast dan Unicast .............. 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Dalam teknologi jaringan, IPv4 merupakan salah satu komponen

utama yang saat ini digunakan dalam jaringan dan internet. Di samping

digunakan untuk keperluan pengalamatan dalam suatu jaringan, IPv4 dapat

digunakan untuk keperluan Multicast. Multicast merupakan salah satu

teknologi penyebaran data one to many. Penggunaan lain IPv4 selain

multicast ialah unicast. Multicast dan unicast merupakan 2 jenis

pengalamatan yang berbeda. Perbedaan tersebut terletak pada metode

transfer data dari pengirim ke penerima. Disamping perbedaan pada

metode transfer, pembeda lainnya ialah pada multicast terdapat teknologi

layanan broadcasting seperti teknologi streamingnya.

Teknologi streaming merupakan sebuah layanan di internet yang

dapat memungkinkan untuk mengakses suatu video maupun audio secara

langsung (live) dalam lingkup internet dan intranet. Salah satu penerapan

streaming ialah live streaming. Live video streaming mengandung

pengertian yaitu melakukan proses streaming video dengan tidak secara on

demand, dengan kata lain bahwa video yang diputar berlangsung secara

kontinyu. Penggunaan video dalam jaringan telah menjadi layanan

multimedia penting saat ini dalam dunia komunikasi dan hiburan selama

beberapa decade.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

Dalam penerepannya live streaming dapat dijalankan pada

pengalamatan yang berbeda, yaitu pada alamat unicast dan multicast

tersebut. Multicast memberikan pengiriman data yang berbeda dari

unicast. Perbedaan tersebut terletak pada proses pendistribusiannya, yang

mana proses pendistribusian tersebut tentu saja melibatkan router.

Disamping itu juga, proses pendistribusian dalam suatu jaringan

membutuhkan bandwidth. Datarate video dan bandwidth merupakan dua

hal yang saling berkaitan. Video dapat terkirim dengan baik, jika semua

komponen dalam jaringan dapat mendukung datarate video tersebut,

diantaranya ialah bandwidth. Bandwidth adalah besaran yang

menunjukkan seberapa banyak data yang dapat dilewatkan dalam koneksi

melalui sebuah network.[17]

Proses video streaming tidak terlepas juga dari waktu dimana video

tersebut diterima oleh client dari suatu server. Dengan proses

pendistribusian yang berbeda antara Multicast dan Unicast tentu akan

mempengaruhi join video itu sendiri.

Oleh sebab itu dalam skripsi ini, akan diteliti mengenai bandwidth

dan kecepatan join video streaming. Akan ada beberapa skenario untuk

melakukan pengambilan data mengenai bandwidth dan kecepatan video

streaming. Dari beberapa skenario tersebut, nantinya diharapkan diperoleh

hasil yang dapat ditarik kesimpulan mengenai pengambilan data tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

II. RUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang diangkat dalam menyelesaikan skripsi ini

adalah

1. Sejauh mana kebutuhan bandwidth untuk proses pendistribusian

live straming video pada jaringan IPv4 Multicast dan IPv4

Unicast?

2. Bagaimana pengaruh tipe pendistribusian pada jaringan IPv4

Multicast dan IPv4 Unicast terhadap kecepatan join streaming

video?

III. BATASAN MASALAH

Dalam mengerjakan skripsi ini ada beberapa batasan masalah

dalam pengerjaannya. Batasan masalah tersebut antara lain :

1. Pengujian dilakukan dengan router Mikrotik RB951G-2HnD

sebanyak 6 buah dan PC sebanyak 7.

2. Jaringan yang digunakan adalah IPv4 Multicast dan IPv4 Unicast

3. Data yang ditransmisikan dalam jaringan berupa live streaming

video.

4. Instalasi aplikasi yang akan digunakan untuk implementasi

streaming yaitu VideoLAN Client (VLC) pada sisi client dan

server.

5. Metode routing untuk pendistribusian secara Unicast dan Multicast

menggunakan routing OSPF dan untuk pendistribusian secara

Multicast secara khusus menggunakan routing PIM-SM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

6. Protokol yang digunakan proses streaming video pada jaringan

Multicast ialah protokol RTP dan untuk jaringan Unicast

menggunakan protokol RTSP.

IV. TUJUAN

1. Mengetahui kebutuhan bandwidth dalam proses transmisi live

video streaming pada jaringan IPv4 Multicast dan IPv4 Unicast.

2. Mengetahui kecepatan join streaming video pada pada jaringan

IPv4 Multicast dan IPv4 Unicast.

V. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi yang akan dilakukan dalam Tugas Akhir ini memiliki

beberapa tahapan, diantaranya sebagai berikut :

1. Studi Kepustakaan

Mengumpulkan referensi yang berkaitran dengan IP

Multicast, IP Unicast, serta parameter QoS baik dari segi kualitas

video maupun untuk traffic jaringan.

2. Perencanaan skenario pengujian dan alat pengujian

Pada tahap ini penulis menentukan dan merancang desain

jaringan yang akan dibangun, seperti topologi jaringan, konfigurasi

jaringan yang dipakai beserta alat uji yang digunakan. Kemudian

akan dibuat scenario pengujian berdasarkan topologi yang sudah

dibuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

3. Pengukuran dan pengumpulan data

Pada tahap ini akan dilakukan pengukuran dan

pengumpulan data mengenai penggunaan router, kecepatan join

streaming dan performansi pendistribusian live streaming video.

4. Analisis Data

Dilakukan analisa unjuk kerja terhadap data yang telah

terkumpul ketika melakukan pengiriman video live streaming pada

jaringan IP Multicast dan IP Unicast .

VI. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memudahkan pembahasan, maka skripsi ini akan dibagi

menjadi lima bab dengan sistematika sebagai berikut :

1. Bab I Pendahuluan

Bab ini meliputi latar belakang, permasalahan, tujuan,

pembatasan masalah, metodologi, dan sistematika penulisan.

2. Bab II Landasan Teori

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang mendasari

penelitian tugas akhir ini.

3. Bab III Metodologi Penelitian

Bab ini menjelaskan tentang spesifikasi alat yang

digunakan dan perancangan desain pengujian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

4. Bab IV Implementasi dan Analisis

Bab ini berisi tentang pelaksanaan pengujian dan hasil

pengujian.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan atas analisa dan saran

berdasarkan hasil yang didapat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 INTERNET PROTOKOL VERSION4 (IPV4)

IPv4 adalah sebuah pengalamatan jaringan yang digunakan di

dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4.

Panjang totalnya adalah 32 bit, dan secara teoritis dapat mengalamati

hingga 232 host computer dunia. Alamat IPv4 umumnya diekspresikan

dalam notasi decimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi

kedalam empat buat octet berukuran 8-bit sehingga nilainya berkisar

antara 0 hingga 255 (Umbu Hina Tarap, 2009)

2.1.1 IPV4 ADDRESSING

Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan

menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni :

1. Network Identifier /NetID atau network address (alamat jaringan) yang

digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana

host berada. Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255

2. Host Identifier/Host ID atau Host Address (alamat host) yang

digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat

berupa workstation, server atau system lainnya yang berbasis teknologi

TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai Host Identifier tidak boleh bernilai 0

atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen

jaringan dimana ia berada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

2.1.2 STRUKTUR HEADER PAKET IPV4

Paket-paket data dalam protokol IPv4 dikirimkan dalam

bentuk datagram. Sebuah paket IPv4 terdiri atas header IP dan muatan

IP (Payload). Header IP menyediakan dukungan untuk memetakan

jaringan (routing), identifikasi muatan IP, ukuran header IP dan paket.

Gambar 2. 1 Struktur Header IPv4

IP, dukungan fragmentasi, dan juga IP options. Sedangkan

payload IP berisi informasi yang dikirimkan. Sebelum dikirimkan di

dalam suatu jaringan, paket IP akan dibungkus (encapsulation)

dengan header protokol lapisan antarmuka jaringan dan trailer-nya,

untuk membuat sebuah frame jaringan. Setiap paket terdiri dari

beberapa field yang memiliki fungsi tersendiri dan memiliki informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

yang berbeda-beda. Pada gambar dibawah ini akan memperlihatkan

struktur header IPv4.

Menurut Forouzan (2003), header IPv4 terdiri atas

beberapa field sebagai berikut :

1. Version

Mengindikasikan versi IP yang digunakan. Field ini berukuran

4-bit

2. IP Header Length

Menunjukkan ukuran header yang digunakan dalam satuan per

4 bytes

3. Type of Services

Field ini menunjukkan layanan yang hendak dipakai oleh paket

yang bersangkutan

4. Total Length

Menunjukkan ukuran paket yang terdiri dari header dan data

5. Identification

Menunjukkan identitas suatu fragmen yang digunakan dalam

penyatuan kembali (reassembly) menjadi paket utuh

6. Flags

Menunjukkan tanda-tanda tertentu dalam proses fragmentasi

7. Fragmen Offset

Menunjukkan posisi setiap fragmen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

8. Time to Live

Menunjukkan jumlah node maksimal yang dapat dilalui oleh

setiap paket yang dikirim

9. Protokol

Menunjukkan protokol di lapisan yang lebih tinggi

10. Header Checksum

Menunjukkan nilai yang digunakan dalam pengecekan

kesalahan terhadap header sebelum dengan sesudah

pengiriman

11.Source Address

Menunjukkan alamat pengirim paket

12. Destination Address

Menunjukkan alamat penerima paket

13. Options

Menunjukkan informasi yang memungkinkan suatu paket

meminta layanan tambahan

14. Padding

Bit-bit “0” tambahan yang ditambahkan ke dalam field ini

untuk memastikan header IPv4 tetap berukuran multiple 32 bit

15. Data

Berisi informasi upper-layer. Panjang variable sampai dengan

64 Kb

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

2.1.3 PENGALAMATAN IPv4

a. Multicast

Multicast atau multicasting adalah sebuah teknik di mana

sebuah data dikirimkan melalui jaringan ke sekumpulan

komputer yang tergabung ke dalam sebuah grup tertentu, yang

disebut sebagai multicast group. Multicasting merupakan

sebuah cara pentransmisian data secara connectionless

(komunikasi dapat terjadi tanpa adanya negosiasi pembuatan

koneksi), dan klien dapat menerima transmisi multicast dengan

mencari di mana lokasinya, seperti halnya ketika kita

membuka sebuah stasiun radio untuk mendengarkan siaran

radio. Multicast sebenarnya merupakan mekanisme

komunikasi one-to-many, atau point-to-multipoint, dan berbeda

dengan cara transmisi unicast. Sebuah multicast group

memiliki sebuah alamat multicast, yaitu kelas D dalam alamat

IP versi 4 atau memang alamat multicast dalam alamat IP versi

6. Pada kelas D alamat IP versi 4, alamat yang direservasikan

untuk sebuah multicast group adalah 224.0.0.0 hingga

239.255.255.255.

b. Unicast

Unicast adalah sebuah metode pengiriman data dimana data

dikirimkan pada satu lokasi yang jelas, dan setiap lokasi yang

menerima kemudian mengirimkan laporan penerimaan kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

pengirim. Disini, kualitas pengiriman data dapat dijamin, karena

setiap kegagalan pengiriman akan diketahui oleh pengirim dan

dapat melakukan pengiriman ulang. Sistem inilah yang secara

umum digunakan pada sistem jaringan komputer saat ini.

Analogi yang sesuai kasus di atas adalah, kartu ucapan lebaran

dikirim dengan menggunakan jasa pengiriman tercatat kepada 1

alamat yang jelas. Apabila paket diterima, maka tanda bukti

penerimaan akan diberikan kepada pengirim, sedangkan apabila

paket tidak sampai, maka juga dilaporkan kepada pengirim.

Koneksi unicast adalah koneksi dengan hubungan one-to-one

antara 1 alamat pengirim dan 1 alamat penerima.

2.2 VIDEO STREAMING

Pengertian secara harafiah Video Streaming adalah sebuah

teknologi untuk memainkan file video secara langsung ataupun dengan

pre-recorder dari sebuah mesin server (web server). Dengan kata lain, file

video yang terletak dalam sebuah server dapat secara langsung dijalankan

pada saat setelah ada permintaan dari user, sehingga proses running

aplikasi yang didownload berupa waktu yang lama dapat dihindari tanpa

harus melakukan proses penyimpanan terlebih dahulu. Saat file video di

stream, akan berbentuk sebuah buffer di komputer client, dan data video

tersebut akan mulai di download ke dalam buffer yang telah terbentuk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

2.2.1 PROTOKOL VIDEO STRAMING

Protokol adalah sebuah peraturan yang ditetapkan dan diterapkan

pada suatu teknologi tertentu. Pada teknologi streaming, terdapat protokol

yang memang khusus diciptakan untuk mengeksekusi proses streaming

berupa konten video/audio.

Pada teknologi streaming, layer-layer mode OSI yang berperan

sebagai penunjang komunikasi antara dua perangkat ataupun banyak

perangkat terdapat pada Application Layer, Presentation Layer, Session

Layer, dan Transport Layer. Penjelasan secara ringkas tersebut terdapat

pada tabel di bawah

Tabel 2. 1 Layer yang berkerja pada streaming video/audio

Biasanya koneksi pada jaringan internet menggunakan TCP

(Transport Control Protokol) sebagai protokolnya. Namun hal ini secara

umum tidak berlaku kepada teknologi streaming. Protokol yang lazim

digunakan pada teknologi streaming adalah UDP (User Datagram

Protokol). UDP tidak membutuhkan proses acknowledgment saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

komunikasi antar device dibangun. Karenanya UDP mampu mentransfer

data lebih cepat dibanding TCP.

Pada streaming berupa video/audio, protokol yang dipakai adalah RTP

(Real-Time Treansport Protokol). RTP bekerja di atas UDP. RTP memiliki

fungsi untuk mentransmisikan bit-bit video/audio. Secara umum protokol

yang bekerja saat proses streaming mengacu pada model OSI dapat dilihat

pada tabel

Tabel 2. 2 Layer beserta protokol

2.2.1.1 RTP (REAL-TIME TRANSPORT PROTOKOL)

Real-Time Transport Protokol (RTP) merupakan protokol yang

dikembangkan diatas protokol User Datagram Protokol (UDP) untuk

menangani aplikasi-aplikasi multimedia. RTP menyediakan fungsi end-to-

end network transport yang memfasilitasi pengiriman data real time seperti

audio, video, dan simulation data via multicast atau unicast. Sebenarnya

video dapat dikirimkan secara langsung dalam UDP packet tanpa

menggunakan RTP, dikenal dengan UDP/RAW. Namun saat RTP

digunakan bersama dengan UDP, dimungkinkan adanya error detection

tambahan dibandingkan menggunakan UDP/RAW.[6]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Gambar 2. 2 RTP Header format [16]

- V : singkatan dari version, menunjukkan versi RTP digunakan,

ukuran 2 bit

- P : singkatan dari padding, menunjukkan padding, byte tidak

digunakan di bawah paket untuk mencapai dimensi paritas paket,

ukuran 1 bit

- X : singkatan dari extension, menunjukkan ekstensi kepala, ukuran 1

bit

- CC : singkatan dari CSRC Count, menunjukkan jumlah

pengidentifikasi CSRC berikut header tetap, ukuran 4 bits

- M : singktan dari Marker, menunjukkan bit penanda, ukuran 1 bit

- PT : singkatan dari Payload Type, menunjukkan jenis payload, ukuran

7 bits.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

- Sequnece Number : Menunjukkan nomor urutan bertahap satu per

satu untuk setiap paket data RTP yang dikirim,

dan dapat digunakan oleh penerima untuk

mendeteksi paket loss dan untuk

mengembalikan urutan paket, ukuran 16 bits.

- Timestamp : menunjukkan instan sampling oktet pertama

dalam paket data RTP, ukuran 32 bits.

- SSRC : singkatan dari synchronization source, field

untuk mengidentifikasi sinkronisasi sumber,

ukuran 32 bits.

- CSRC : singkatan dari contributing source, untuk

mengidentifikasi sumber-sumber kontribusi

payload yang terkandung dalam paket, ukuran

32 bits.

2.2.1.2 UDP (USER DATAGRAM PROTOKOL)

User Datagram Protokol merupakan protokol yang bersifat

connectionless. UDP memungkinkan sebuah aplikasi mengirimkan

datagram tanpa perlu menciptakan koneksi terlebih dahulu antara client

dan server. UDP datagram terdiri atas header dan payload, besar header

UDP adalah 8 byte. Header UDP terdiri atas port asal, port tujuan, panjang

UDP, dan checksum UDP tidak melakukan flow control, error control

ataupun melakukan retransmisi (pengiriman ulang UDP datagram). UDP

sangat cocok untuk aplikasi client server. Client terkadang hanya ingin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

mengirimkan permintaan singkat dan mengharapkan balasan yang segera.

Pengkodean yang lebih mudah, pengiriman paket yang lebih sedikit, dan

tidak diperlukannya inisialisasi awal koneksi membuat UDP banyak

digunakan oleh aplikasi real-time.[6]

2.2.1.3 RTSP (REAL TIME STREAMING PROTOKOL)

Real Time Streaming Protokol (RTSP) merupakan protokol

jaringan komputer yang dirancang untuk digunakan dalam hiburan dan

sistem komunikasi untuk mengendalikan server aliran media (media

streaming). Protokol ini digunakan untuk menetapkan dan mengendalikan

sesi media antara dua titik ujungnya. Klien dari server media

mengeluarkan perintah seperti VCR, seperti play dan pause, untuk

mendukung kendali waktu nyata dari berkas media yang dijalankan server.

Transmisi aliran data tersebut bukan merupakan tugas protokol

RTSP. Sebagian besar server RTSP menggunakan Real-time Transport

Protokol (RTP) yang saling melengkapi dengan Real-time Control

Protokol (RTCP) untuk pengiriman aliran media.[19]

Berikut ini adalah beberapa permintaan (request) RTSP dasar.

Beberapa permintaan HTTP khas, seperti permintaan OPTIONS, juga

tersedia. Nomor port default pada lapisan transport untuk protokol ini

adalah 554.

OPTIONS

Permintaan OPTIONS mengembalikan tipe

permintaan yang akan diterima oleh server.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

DESCRIBE

Permintaan DESCRIBE menggunakan URL

(rtsp://…), dan tipe data yang dapat ditangani. Port default

dari protokol RTSP adalah 554, baik untuk pengiriman

UDP maupun TCP.

SETUP

Permintaan SETUP menentukan cara sebuah media

stream dikirimkan. Permintaan ini harus terlah

dilaksanakan sebelum permintaan PLAY dikirimkan.

Gambar 2. 3 RTSP Communication Protokol [22]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

2.2.1.4 RTCP (REAL-TIME CONTROL PROTOKOL)

RTCP adalah protokol kontrol yang bekerja sama dengan RTP.

Paket kontrol RTCP secara berkala dikirimkan oleh masing-masing paket

dalam sesi RTP untuk semua paket lainnya. RTCP digunakan untuk

mengontrol kinerja dan untuk tujuan diagnostik.[20]

2.2.2 LIVE VIDEO STREAMING

Dalam hal ini, Live video streaming mengandung pengertian yaitu

melakukan proses streaming video dengan tidak secara on demand, dengan

kata lain bahwa video yang diputar berlangsung secara kontinyu.

Live stream umumnya disediakan oleh alat yang disebut streaming.

Streaming mengirimkan informasi langsung ke komputer atau perangkat

tanpa menyimpan file ke hard disk. On Demand streaming ini disediakan

oleh sarana disebut progresif streaming atau download progresif. Progresif

streaming menyimpan file ke hard disk dan kemudian dimainkan dari

lokasi itu. On Demand stream sering disimpan ke hard disk dan server

untuk jumlah yang lama, sedangkan aliran hidup hanya tersedia pada satu

waktu saja (misalnya selama pertandingan Sepak Bola). Dikodekan audio

dan video stream dirakit dalam wadah bitstream seperti ASF atau ISMA.

Bitstream ini disampaikan dari server streaming ke klien streaming

menggunakan protokol transport, seperti MMS atau RTP. Streaming klien

dapat berinteraksi dengan server streaming menggunakan protokol kontrol,

seperti MMS atau RTSP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

2.2.3 APLIKASI VIDEO STRAMING

Multimedia merupakan penggunaan beberapa media yang

berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam

bentuk text, audio, dan video. Pada sistem multimedia terdistribusi,

dibutuhkan protokol jaringan yang mengaturnya. Protokol merupakan

persetujuan tentang bagaimana komunikasi diproses antara 2 node. Salah

satu contoh dari multimedia yaitu video streaming. Streaming merupakan

suatu teknik yang digunakan untuk melakukan transfer data sehingga dapat

diproses secara tetap dan kontinyu. Streaming biasanya diidentikkan

dengan realtime. Faktor utama yang menyebabkan streaming bersifat

realtime adalah tidak adanya media penyimpanan yang digunakan untuk

menyimpan paket data. Paket data akan disimpan pada sebuah buffer dan

kemudian ditampilkan ke layar. Setelah selesai, data pada buffer akan

dibuang dan buffer digunakan untuk menyimpan data yang baru. Video

streaming merupakan suatu metode yang memanfaatkan suatu streaming

server untuk mentransmisikan digital video melalui suatu jaringan data

sehingga video palyback dapat langsung dilakukan tanpa harus menunggu

proses download selesai terlebih dahulu ataupun menyimpannya terlebih

dahulu disisi PC client. Sistem video streaming melibatkan proses

encoding terhadap isi dari data video, dan kemudian mentransmisikan

video streaming melalui suatu jaringan, sehingga client tujuan dapat

mengakses, melakukan decoding, dan menampilkan video tersebut secara

real-time. [6]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Proses video streaming dapat ditunjukkan pada Gambar 2.4 dibawah ini.

Gambar 2. 4 Proses Video Streaming [2]

2.2.4 MODE JARINGAN VIDEO STRAMING

Data dapat dikirim melalui jaringan secara unicast maupun

multicast

1. Unicast

Unicast bersifat end-to-end seperti yang terlihat pada

gambar 2.5, yaitu pengiriman data dari satu client ke client yang

lain atau setiap client menerima stream data yang berbeda dari

client yang lain. [8]

Gambar 2. 5 Streaming Unicast Mode [6]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Gambar 2. 6 Unicast Data Distribution [4]

2. Multicast

Server hanya mengirimkan satu jenis data stream saja yang

kemudian diduplikasikan oleh router khusus sebelum dikirim

melalui jaringan ke beberapa client. Streaming ini dapat dilihat

pada gambar 2.7

Gambar 2. 7 Streaming Multicast Mode [6]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

Gambar 2. 8 Multicast Data Distribution [4]

2.3 ROUTING

Routing adalah proses pememilihan jalur dan pemandu arah

jalannya paket data agar bisa sampai ke alamat network yang dituju.

Alat yang digunakan untuk routing disebut router. Sebuah router

diperlukan manakala ingin menghubungkan dua atau lebih network yang

berbeda. Dimisalkan ada paket yang akan dikirimkan dari alamat network

X menuju alamat network Y. Maka ketika paket ingin berpindah alamat

network diperlukan sebuah router. Router memerlukan informasi route

yang mendifinisikan kemana paket harus di forward untuk mencapai

tujuan (next-hop address). Semua informasi route akan disimpan di table

routing pada router tersebut. Informasi route dalam table routing berisi

network tujuan, next-hop address, metric. Pada tiap hop, router

menentukan kemana paket harus diforward berdasar pada informasi yang

ada pada IP Header paket tersebut. Jika network yang dituju merupakan

network yang terhubung langsung pada router, maka paket akan

diforward langsung ke host tujuan. Jika network yang dituju tidak

terhubung langsung, maka paket akan diforward ke router selanjutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

(next-hop router). Namun jika, tidak ada informasi network tujuan pada

tabel routing dan router tidak memiliki informasi default route, maka paket

akan di drop.

2.3.1 UNICAST ROUTING

Fungsi dari unicast routing protokol adalah untuk menentukan jalur

terpendek dari sumber (pengirim) ke tujuan. Mungkin dengan cara

mengirimkan pesan pemberitahuan (advertisement) ke router terdekat

(distance vector) atau dengan menghitung secara lengkap basis data dari

sebuah topologi jaringan (link state). Dari dua metode tersebut

menghasilkan tabel routing yang menentukan interface mana yang akan

meneruskan paket, dan juga router selanjutnya yang akan dilewati. Ini

menunjukkan bahwa unicast routing protokol selalu merujuk untuk

menentukan downstream interface selanjutnya. [3]

2.3.1.1 OSPF (Open Shortest Path First)

OSPF bekerja berdasarkan algoritma Shortest Path First yang

dikembangkan berdasarkan algoritma Dijkstra. Sebagai Interior Gateway

protokol (IGP). Interior Gateway protokol atau Interior Routing Protokol

dikembangkan untuk menghubungkan router-router dibawah kendali

administrator jaringan (Sofana, 2008). OSPF mendistribusikan informasi

routing-nya di dalam router-router yang tergabung ke dalam suatu AS. AS

adalah jaringan yang dikelola oleh administrator setempat. OSPF

menggunakan protokol routing link-state, didesain untuk bekerja dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

sangat efisien dalam proses pengiriman update informasi rute. OSPF

merupakan protokol alternatif untuk menutupi kelemahan RIP. OSPF juga

merupakan protokol routing yang menggunakan prinsip multipath (multi

path protokol) dapat mempelajari berbagai rute dan memilih lebih dari satu

rute ke host tujuan.

OSPF digunakan bersamaan dengan IP, maksudnya paket OSPF

dikirim bersamaan dengan header paket data IP. Setiap router OSPF

mempunyai database yang identik yang menggambarkan topologi suatu

Autonomous System yang disebut dengan Link State database (Topological

database). Dari database ini, perhitungan Shortest Path First dilakukan

untuk membentuk Routing Table. Perhitungan ulang terhadap Shortest

Path First dilakukan apabila terjadi perubahan pada topologi jaringan.

OSPF memungkinkan beberapa jaringan untuk dikelompokkan bersama.

Pengelompokkan seperti ini dinamakan dengan area dan topologinya

tersembunyi dari seluruh AS. Informasi yang tersembunyi ini

memungkinkan penurunan traffic routing. Dengan menggunakan konsep

area sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan

tersegmentasi. Dengan adanya distribusi routing yang teratur, maka

penggunaan bandwidth akan lebih efisien, lebih cepat mencapai

konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute terbaik dalam

mengirim paket (Syafrizal, 2008).

OSPF dalam broadcast multi-access, DR dan BDR sangat

diperlukan. Proses pemilihan DR dan BDR tidak lepas dari peran penting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Hello Packet. Di dalam hello packet ada sebuah field berisikan ID dan

nilai Priority dari sebuah Router. Semua router yang ada dalam jaringan

broadcast multi-access akan menerima hello dari semua router yang ada

dalam jaringan tersebut pada saat pertama kali OSPF berjalan. Router

dengan nilai priority tertinggi akan menang dalam pemilihan dan langsung

menjadi DR. Router dengan nilai priority dengan urutan kedua akan dipilih

menjadi BDR. Secara default, semua router OSPF akan memiliki nilai

priority 1. Range priority ini dimulai dari 0-255. Nilai 0 akan menjamin

router tersebut tidak akan menjadi DR atau BDR, sedangkan nilai 255

menjamin sebuah router pasti akan menjadi DR.

Setelah terbentuk hubungan antar router-router OSPF, tahapan

berikutnya ialah bertukar informasi mengenai state-state akan jalur-jalur

yang ada dalam jaringan. DR yang akan melayani setiap router yang ingin

bertukar informasi OSPF dengannya, DR akan memulai lebih dulu proses

pengiriman ini.

2.3.2 MULTICAST ROUTING

Multicast merupakan mekanisme pengiriman aliran paket data dari

satu sumber ke suatu grup yang berisi kumpulan host penerima.

Keuntungan utama dari IP multicast adalah kemampuannya untuk

melakukan penghematan bandwidth. Ini karena sumber multicast cukup

mengirimkan satu aliran paket data saja untuk suatu grup berisi n

penerima yang menginginkan data tersebut. Aliran data tersebut akan

direplikasi oleh router-router multicast yang memiliki host anggota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

grup tersebut pada jaringan di bawahnya. Bila menggunakan metode

unicast, maka sumber harus mengirimkan sebanyak n data untuk n

penerima. Bila menggunakan metode broadcast, maka setiap node di

jaringan akan menerima data tersebut, meskipun sebenarnya node

tersebut tidak meminta data tersebut. Dengan demikian, jaringan akan

terhindar dari beban trafik yang tidak perlu.

Melakukan pengiriman paket data ke suatu grup disebut sebagai

multicasting. Sedangkan algoritma routingnya disebut multicast routing.

Multicast mengirimkan data menggunakan sebuah alamat multicast untuk

seluruh host yang tergabung dalam grup multicast. Router yang terletak

diantara host pengirim dan penerima menggunakan alat grup multicast

untuk memandu perjalanan data. Router memforward paket data yang

telah diduplikasi menuju arah host yang terdaftar.

Pada gambar menunjukkan S2 mengirim data ke alamat grup

multicast. Grup multicast berisi 3 host yaitu G1, G2, dan G3. Data yang

dikirim diduplikasi oleh router R1 dan R3 untuk meyakinkan bahwa data

tersebut sampai kepada host-host yang terdaftar di group multicast. G4 dan

G5 tidak masuk kedalam grup multicast, sehingga tidak menerima data

yang dikirimkan S2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

Gambar 2. 9 Multicast Routing [15]

Ketika proses multicast routing mengetahui ada router yang

langsung terkoneksi ke host dalam grup multicast, router akan saling

bertukar informasi dengan router lainnya. Sehingga pada kondisi

pertukaran informasi seperti ini, akan terbentuk rantai pohon yang

menghubungkan antar satu host dengan host lainnya dalam grup multicast.

Karena rantai pohon sudah terbentuk, data multicast akan diteruskan ke

host penerima tersebut. Protokol yang terlibat dalam pertukaran informasi

antar router ini disebut Multicast routing protokol. Macam-macamnya

adalah Protokol Independent Multicast Sparse Mode (PIM-SM), Protokol

Independent Multicast Dense Mode (PIM-DM), dan Distance Vector

Multicast Routing Routing Protokol (DVMRP).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

2.3.2.1 GROUP MULTICAST

Multicast didasarkan pada konsep grup. Keberadaan sebuah

grup penerima menunjukkan adanya keinginan dalam menerima aliran

data tertentu. Grup ini tidak dibatasi oleh topologi fisik ataupun

geografis. Host anggota grup tersebut dapat berada di mana saja di

Internet. Host yang menginginkan untuk menerima aliran data multicast

yang ditujukan ke suatu grup tertentu harus bergabung (join) dengan

grup tersebut terlebih dahulu. Mekanisme koneksi host dengan router

multicast untuk bergabung ataupun meninggalkan (leave) suatu grup

diatur oleh protokol tertentu. Untuk IPv4, protokol tersebut adalah

IGMP (Internet Group Message Protokol). Sedangkan untuk IPv6, hal ini

dilaksanakan oleh MLD (Multicast Listener Discovery).

2.3.2.2 POHON DISTRIBUSI MULTICAST

Pada IP unicast, trafik dirutekan sepanjang jalur dari node

pengirim ke penerima. Hal berbeda terjadi pada IP multicast, di mana

sumber mengirimkan trafik multicast ke suatu grup penerima yang

diwakili oleh sebuah alamat grup multicast. Untuk mengirimkan trafik

multicast ke seluruh penerima, digunakan pohon distribusi multicast untuk

mendeskripsikan jalur yang ditempuh oleh trafik IP multicast di dalam

jaringan.

Shared Tree

Tidak seperti source tree yang berpusat pada sumber multicast,

shared tree menggunakan pusat trafik yang digunakan bersama (Common

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

Root) yang ditempatkan di titik tertentu pada jaringan. Bergantung pada

protokol routing yang digunakan, titik pusat ini disebut Rendezvous Point

(RP) ataupun core.

Berdasarkan sifat aliran multicastnya, shared tree dibagi menjadi

dua yaitu unidirectional shared tree (satu arah) dan bidirectional shared

tree (dua arah). Pada unidirectional shared tree (satu arah), atau lebih

sering disebut shared tree (ST), trafik multicastnya hanya akan mengalir

ke penerima dari arah downstream RP yang digunakan. Pada bidirectional

shared tree, atau biasa disingkat BST, trafik dapat mengalir kearah

upstream ataupun downstream sepanjang shared tree yang digunakan.

Yang dimaksud dengan upstream RP adalah interface RP yang menerima

trafik multicast sumber (incoming interface). Sedangkan downstream

adalah interface tempat RP mengirimkan trafik tersebut ke node penerima

(outgoing interface).

Gambar 2. 10 Unidirectional Shared Tree [21]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Trafik multicast dari sumber host A dan F dikirim menuju ke pusat pohon

distribusi (router D), baru kemudian trafik tersebut dikirimkan ke masing-

masing penerima. Karena seluruh sumber multicast menggunakan pohon

distribusi bersama, maka notasi pohonnya adalah (*,G). Tanda *

menunjukkan semua sumber, dan G menunjukkan grup multicast.

2.3.2.3 MULTICAST FORWARDING

Multicast pada subnetwork local tidak memerlukan keberadaan

router multicast. Sumber data cukup mengirimkan stream data multicast ke

subnet tersebut, maka host penerima yang terdapat pada subnet yang

sama akan mendapatkan stream data tersebut. Hal yang berbeda dialami

bila data multicast harus dirutekan ke subnetwork lain. Subnet sumber data

harus terhubung dengan router multicast, dimana router tersebut juga

terkoneksi dengan router multicast yang lain. Hal ini memerlukan

tiga buah mekanisme :

• Kemampuan untuk membangun jalur distribusi (distribution tree).

• Keberadaan protokol routing multicast.

• Keberadaan protokol manajemen grup yang memungkinkan

router untuk memonitor keanggotaan suatu grup multicast pada

subnet di bawahnya.

Prinsip dasar routing unicast adalah meneruskan aliran data menuju

penerima. Pada perutean multicast, sumber harus mengirimkan trafik ke

sejumlah penerima. Sebaliknya, prinsip dasar routing multicast adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

meneruskan trafik multicast menjauhi sumber. Metode ini disebut sebagai

Reverse Path Forwarding (RPF). RPF memiliki karakteristik berikut :

• Trafik mengikuti jalur terpendek dari sumber ke setiap tujuan.

• Pohon yang berbeda akan dihitung untuk setiap sumber yang

berbeda.

• Pengiriman paket didistribusikan melalui berbagai link jaringan.

Metode RPF memungkinkan router untuk meneruskan trafik multicast ke

sepanjang pohon distribusi secara benar dan menghindari looping.

Router tersebut harus mengingat arah mana yang menuju sumber

(upstream) dan arah yang menuju penerima (downstream). Router

hanya akan meneruskan suatu paket multicast apabila paket tersebut

diterima pada interface upstream. Ketika ada sejumlah jalur

downstream, router akan mereplikasi paket tersebut sebanyak downstream

yang ada.

2.3.2.4 PROTOKOL MANAJEMEN KEANGGOTAAN GROUP

MULTICAST

Router multicast menggunakan IGMP maupun MLD untuk

mempelajari grup mana yang memiliki anggota pada network dibawah

router tersebut. Router multicast tersebut menyimpan daftar

keanggotaan grup multicast beserta timer untuk setiap keanggotaan

grup tersebut. Meskipun penjelasan berikut untuk IGMP saja, namun

konsep yang sama juga berlaku untuk MLD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

Tipe message dasar IGMPv2 (dijelaskan di RFC 2236) adalah

Membership Query (MQ), Membership Report (MR), dan Leave Group

(LG). Host yang ingin bergabung dengan grup multicast tertentu akan

mengirimkan message MR berisi referensi grup multicast tersebut ke

router. Router kemudian akan membuat entri forwarding tabel dan

secara periodik mengirimkan paket multicast ke interface yang

terhubung ke subnet yang berisi host penerima tersebut. Router secara

periodik akan mengirimkan message MQ untuk mengecek bahwa

minimal ada satu buah host di subnetnya yang masih ingin

menerima stream data multicast. Ketika tidak ada jawaban dari tiga

MQ berurutan, router mengeset timer untuk grup tersebut menjadi

timeout dan menghentikan proses forwarding stream data yang ditujukan

untuk grup tersebut. Message LG digunakan oleh host penerima yang

secara eksplisit memberitahu router bahwa ia akan meninggalkan

grup multicast. Dengan LG, maka router tidak perlu menunggu

message MQ time out untuk mengetahui bahwa host tersebut sudah

meninggalkan grup multicastnya.

2.3.2.5 PROTOKOL INDEPENDENT MULTICAST (PIM)

Protokol Independent Multicast (PIM) merupakan salah satu

multicast routing protokol yang sering digunakan, terutama pada

perangkat-perangkat Cisco Router. Setiap router yang

mengimplementasikan PIM saling bertukar pesan untuk menentukan

upstream interface dan downstream interface yang menghubungkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Source dengan Group (S, G ) sebagai satu kesatuan informasi. Ketika

semua router di dalam jaringan telah menentukan upstream interface dan

downstream interface yang menghubungkan Source dengan Group (S, G ),

maka terbentuklah multicast tree, seperti terlihat pada gambar di bawah.

Source dan router yang terhubung langsung dengan source sebagai

akarnya, dan cabang-cabang yang merupakan semua subnet jaringan yang

memiliki anggota setidaknya satu dari sebuah grup. Tidak ada cabang yang

tidak memiliki anggota yang berhubungan dengan suatu grup. Mekanisme

ini disebut juga reverse path multicast (RPM). [3]

2.3.2.6 KATEGORI PROTOKOL ROUTING MULTICAST

Protokol routing multicast untuk mikrotik menggunakan PIM-SM

(Protcol Indeoendent Multicast-Sparse Mode).

• Protokol sparse mode

PIM-SM menggunakan model pull untuk mengirimkan

traffic multicast dimana hanya segmen jaringan dengan penerima

aktif yang sudah secara eksplisit bergabung dengan group yang

akan menerima traffic. PIM-SM menyampaikan informasi

mengenai source yang aktif dengan menyampaikan paket data pada

shared tree. Pada PIM-SM, router menganggap bahwa router lain

tidak ingin menyampaikan paket multicast ke suatu group kecuali

jika ada permintaan secara eksplisit untuk traffic multicast. Ketika

host bergabung ke grup multicast, router yang terhubung langsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

mengirim pesan PIM Join ke RP. RP bertugas untuk mencatat grup

multicast. [11]

Rendezvous Point merupakan suatu peran yang dijalankan

oleh sebuah router ketika beroperasi dalam mode PIM-SM. Sebuah

RP dibutuhkan hanya ketika jaringan multicast menggunakan PIM-

SM, karena pada PIM-SM semua traffic dari sumber diteruskan ke

RP untuk kemudian disampaikan ke penerima. RP bertindak

sebagai tempat bertemunya data multicast dari sumber dan

penerima. Dengan demikian bisa dilihat bahwa dalam kondisi ini

RP hanya dibutuhkan untuk memulai sesi baru antara sumber dan

penerima. Konsekuensinya adalah RP akan mengalami sedikit

overhead dari penyampaian dan pemrosesan traffic. [11]

Sparse mode menggunakan shared tree di dalam

mendistribusikan trafik multicast. Berbeda dengan dense mode,

sparse mode menggunakan prinsip pull, di mana trafik

multicast ‘ditarik’ oleh penerima di jaringan. Artinya, trafik

multicast tidak akan dikirimkan kecuali ada permintaan secara

eksplisit dari penerima melalui mekanisme Join.

Cara kerja PIM-SM dapat diilustrasikan dengan konsep pull

yaitu host yang menginginkan paket data multicast mengirimkan

request PIM Join kepada router local. Pesan request PIM Join

tersebut kemudian diteruskan ke server sebagai penyedia paket

data. Namun router local perlu mengetahui dimana letak server

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

penyedia paket data yang diminta oleh host. Karenanya ada sebuah

router router yang dijadikan root agar router local mampu

mengetahui dimana lokasi server dan server juga mampu

mengetahui dimana lokasi host yang melakukan request data.

Router yang berperan menjadi root disebut RP (Rendezvous Point).

Setelah host mengirimkan pesan PIM Join ke router local,

kemudian router local meneruskan PIM join tersebut ke RP. Ketika

pesan PIM Join sampai pada RP, maka RP akan mengalirkan paket

data ke router local yang merequest PIM Join. Lalu router local

tersebut akan meneruskannya ke host yang merequest. Aliran paket

data inilah yang membentuk rantai pohon pada jaringan multicast

dengan RP sebagai rootnya dan host yang tergabung dalam group

sebagai leafnya.

Kemudian saat host memutuskan aliran paket data atau

meninggalkan grup multicast, maka router local akan mengirimkan

pesan PIM Prune kepada RP. Saat pesan sampai di RP, maka RP

akan menghentikan aliran paket data ke host yang meninggalkan

group melalui router local. Ilustrasi dapat dilihat pada gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Gambar 2. 11 Ilustrasi cara kerja PIM-SM [14]

2.3.2.7 INTERNET GROUP MANAGEMENT PROTOKOL (IGMP)

Internet Group Management Protokol (IGMP) merupakan protokol

pada layer network. Protokol ini digunakan untuk menentukan alamat

group multicast yang sedang aktif dalam suatu jaringan. IGMP [RFC

1112] mengizinkan suatu computer untuk memberitakan pada multicast-

enable-router bahwa ia menghendaki paket IP yang dikirimkan

menggunakan alamat multicast dan ditujukan pada multicast-enable-

router. Alamat multicast yang digunakan oleh multicast-enable-router.

Alamat multicast yang digunakan computer untuk mengirimkan pesan

IGMP adalah 224.0.0.2. Pesan IGMP akan digunakan oleh multicast-

enable-router untuk menentukan apakah paket multicast dari suatu

network akan diteruskan pada network lainnya. Dengan kata lain, paket

IGMP yang dikirimkan oleh suatu computer akan memberitahukan seluruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

multicast-enable-router yang ada bahwa ia mengirimkan paket dengan

alamat multicast tertentu.

Pada IGMPv2, terdapat empat tipe untuk pesan IGMP :

a) Membership query

b) Version 1 membership report

c) Version 2 membership report

d) Leave group

Suatu computer yang menghendaki paket multicast akan

mengirimkan IGMP. Pesan ini dikirimkan kepada multicast-enable-router

yang akan digunakan untuk menentukan paket multicast yang akan

diteruskan dan interface yang digunakan. Router secara periodic

mengirimkan IGMP membership query untuk memeriksa apakah masih

terdapat host yang aktif pada sebuah subnet pada jaringan. Jika tidak ada

balasan dari tiga kali IGMP membership query, router akan berhenti

mengirimkan trafik multicast ke group tersebut.

Untuk memvalidasi alamat group multicast yang aktif, router

secara periodic mengirimkan pesan IGMP Group Membership Query

kepada seluruh alamat multicast host (224.0.0.1), pesan ini tidak langsung

diterima oleh semua host untuk mencegah IGMP Group Membership

Query Storm, host yang menerima pesan IGMP Group Membership Query

akan mengambil waktu random tertentu. Setelah waktu random tercapai

makan host akan mengirimkan pesan IGMP Group Membership Report.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Dengan adanya waktu random ini maka suatu host tergabung dalam group

yang sama tidak perlu mengirimkan pesan IGMP Membership Report.[21]

Internet Group Management Protokol (disingkat menjadi IGMP)

adalah salah satu protokol jaringan dalam kumpulan protokol

Transmission Control Protokol/Internet Protokol (TCP/IP) yang bekerja

pada lapisan jaringan yang digunakan untuk menginformasikan router-

router IP tentang keberadaan group-group jaringan multicast. Sekali

sebuah router mengetahui bahwa terdapat beberapa host dalam jaringan

yang terhubung secara lokal yang tergabung ke dalam group multicast

tertentu, router akan menyebarkan informasi ini dengan menggunakan

protokol IGMP kepada router lainnya dalam sebuah internetwork sehingga

pesan-pesan multicast dapat diteruskan kepada router yang sesuai. IGMP

kemudian digunakan untuk memelihara keanggotaan group multicast di

dalam subnet lokal untuk sebuah alamat IP multicast. [8]

Pada Gambar di bawah ini merupakan 2 pesan IGMP, yaitu

laporan yang dikirimkan oleh host dan pertanyaan yang dikirim oleh

router. Router meminta masing-masing host untuk mengidentifikasi

masing-masing group pada interface.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Gambar 2. 12 IGMP reports and queries [5]

Pesan IGMP

IGMP tipe 1 merupakan sebuah permintaan yang dikirm oleh

router multicast, sedangkan tipe 2 merupakan respon yang dikirm oleh

host. Checksum dihitung dengan cara yang sama seperti checksum ICMP.

Pengalamatan group ip address menggunakan kelas D.

Gambar 2. 13 Format Pesan IGMP [5]

2.3.2.8 PENGALAMATAN GRUP IP MULTICAST

Suatu group multicast dapat dikenali dari alamat group multicast

yang digunakannya. Paket Multicast akan disampaikan dengan

menggunakan destination address alamat group multicast tersebut. Tidak

seperti alamat unicast yang secara unik mengidentifikasi sebuah host, IP

address multicast tidak mengidentifikasi satu host tertentu melainkan

sekelompok host yang memiliki IP address Unicast yang memiliki IP

address multicast tersebut. Untuk menerima data yang dikirim ke sebuah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

alamat multicast, suatu host harus bergabung dengan group dengan alamat

tersebut. Data akan dikirim ke alamat multicast tersebut dan diterima oleh

semua host yang sudah bergabung ke group tersebut. Berikut table

pengalamatan IP untuk multicast. [11]

Gambar 2.9 Pengalamatan IP Multicast [11]

Tabel 2. 3 Range Multicast Address [13]

2.5 BANDWIDTH

2.5.1 PENGERTIAN BANDWIDTH

Bandwidth adalah besaran yang menunjukkan seberapa banyak

data yang dapat dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah network. Istilah

ini berasal dari bidang teknik listrik, dimana bandwidth yang menunjukkan

total jarak atau berkisar antara tertinggi dan terendah sinyal pada saluran

komunikasi (band). Banyak orang awam yang kadang menyamakan arti

dari istilah Bandwidth dan Data Transfer, yang biasa digunakan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

internet, khususnya pada paket-paket web hosting. Bandwidth sendiri

menunjukkan volume data yang dapat ditransfer per unit waktu.

Di dalam jaringan computer, bandwidth sering digunakan sebagai

suatu sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawa

dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya

dalam detik).

2.5.2 JENIS-JENIS BANDWIDTH

Terdapat dua jenis bandwidth yaitu :

1. Digital Bandwidth

Digital bandwidth adalah jumlah atau volume data yang

dapat dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi dalam satuan

bits per seconds tanpa ditorsi.

2. Analog Bandwidth

Analog bandwidth adalah perbedaan antara frekuensi

terendah dengan frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang

frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz (Hz) atau siklus per

detik, yang menentukan berapa banyak informasi yang bisa

ditransmisikan dalam satu saat.

2.6 KOMPONEN PENGUJIAN

2.6.1 Wireshark

Wireshark adalah suatu perangkat lunak yang digunakan untuk

meng-capture dan menganalisa trafik yang terjadi pada suatu interface.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Wireshark dapat menganalisa beberapa parameter QoS seperti delay,

jitterm packet loss dan throughput serta mampu menangkap dan

menganalisa paket-paket data atau informasi yang melewati jaringan dan

sudah mendukung berbagai format protokol.

2.6.2 VideoLAN Client (VLC)

VideoLAN Client (VLC) merupakan suatu media yang

diperuntukkan bagi streaming, yang dapat dimanfaatkan sebagai aplikasi

pengirim dan penerima. VLC ini dapat mengkompresi dan dekompresi

data audio maupun video dari beberapa media input dan mampu

menunjukkan hasil streaming dengan kualitas yang sama dengan aslinya

2.6.3 Winbox

Winbox adalah sebuah utility yang digunakan untuk melakukan

remote ke mikrotik dalam mode GUI. Dengan menggunakan winbox

semua pengaturan mikrotik dapat dilakukan dengan interface GUI maupun

Command Line.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 TOPOLOGI JARINGAN

Penelitian ini menggunakan jaringan uji berskala kecil yaitu

dengan menggunakan 7 buah pc dan 6 buah router. Dari ketujuh PC

tersebut mempunyai 2 fungsi berbeda yaitu 1 buah pc server sebagai

pengirim video dan 6 buah pc client yang berperan untuk menerima video

streaming yang dikirimkan oleh pc server. Semua router yang dipakai ialah

router Mikrotik dengan seri RB 951G-2HnD. Router tersebut berjenis

router indoor. Penggunaan Router tersebut dalam pengujian ini

dikarenakan fitur di dalamnya, yaitu memiliki routing PIM (Protokol

Independent Multicast) yang dapat dipakai untuk keperluan multicasting.

Pada pengujian akan digunakan topologi sebagai berikut :

Gambar 3. 1 Topologi Jaringan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Penentuan topologi jaringan tersebut dipilih dengan mengacu pada

jumlah hop router dan PC yang terhubung pada router tersebut.

3.2 PEMILIHAN HARDWARE DAN SOFTWARE

3.2.1 HARDWARE YANG DIGUNAKAN

3.2.1.1 Router Mikrotik RB951G-2HnD

Architecture : MIPS-BE

RAM : 128 MB

CPU : AR9344 600MHz

LAN Ports : 5

Gambar 3. 2 Router Mikrotik RB 951G-2HnD

3.2.1.2 Server (Laptop)

Intel Core i3

RAM 2 Gb

Harddisk 500 Gb

3.2.1.3 Client (PC)

Intel Core i3

RAM 2 Gb

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

3.2.2 SOFTWARE YANG DIGUNAKAN

3.2.2.1 Sistem Operasi

Sistem operasi yang digunakan dalam skripsi ini adalah Sistem

Operasi windows 8. Sistem Operasi di-install di setiap komponen PC.

3.2.2.2 Wireshark

Wireshark adalah suatu perangkat lunak yang digunakan untuk

meng-capture dan menganalisa trafik yang terjadi pada suatu interface.

Wireshark dapat menganalisa beberapa parameter QoS seperti delay, jitter,

packet loss dan throughput serta mampu menangkap dan menganalisa

paket-paket data atau informasi yang melewati jaringan dan sudah

mendukung berbagai format protokol

3.2.2.3 VLC Media Player

VLC adalah sebuah program media player gratis yang dapat

memainkan banyak jenis file format video dan audio. VLC media player

juga dapat digunakan sebagai server untuk streaming dalam unicast

maupun multicast di IPv4 dan IPv6 pada jaringan bandwith tinggi. [6]

Berikut adalah fitur yang dimiliki oleh VLC Media player :

a. Mampu menjalankan video yang belum selesai didownload,

atau bahkan rusak sebagian. Hal ini dimungkinkan karena

VLC merupakan packet based layer

b. Dapat mengakses file dengan format .iso sehingga client

dapat menjalankan file langsung dari disk image

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

c. Mampu menjalankan banyak format audio dan video yang

didukung oleh libavcodec dan libavformat H.264, MPEG-4,

flv, mxf, dan lain sebagainya

d. Dapat digunakan untuk merekam desktop

e. Dapat menjalankan video dengan format AVCHD, yaitu

format yang banyak digunakan pada HD Camcorder

3.2.2.4 Winbox

Winbox adalah sebuah utility yang digunakan untuk melakukan

remote ke mikrotik dalam mode GUI. Dengan menggunakan winbox

semua pengaturan mikrotik dapat dilakukan dengan interface GUI.

3.3 SKENARIO PENGUJIAN

Pada penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya menunjukkan

bahwa nilai QoS pada multicast lebih baik dan lebih tinggi dari pada

unicast, misalkan nilai throughput multicast yang lebih tinggi daripada

unicast [12]. Berdasarkan dari hasil yang sudah ada, maka proses scenario

pengambilan data untuk pengujian unjuk kerja video streaming tidak

menekankan pada aspek QoS, tetapi lebih pada pada aspek penggunaan

bandwidth pada saat streaming berlangsung dan proses join streaming

video.

Pada pengujian ini akan dilakukan beberapa skenario untuk

melakukan pengujian performansi live streaming video, melalui beberapa

tahapan, tahapan tersebut diantaranya :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

3.3.1 Pengujian Bandwidth terhadap router

Pengujian traffic jaringan dilakukan dengan melihat jumlah Tx dan

Rx yang lewat pada masing-masing interface. Traffic data yang melalui Tx

dan Rx pada setiap interface router menunjukkan bandwidth data video

ketika proses straming berlangsung. Dari setiap interface tersebut nantinya

akan diketahui jalur pendistribusian streaming dan bandwidth video yang

dikirimkan dari server ke client.

3.3.1.1 Pengujian bandwidth pada jaringan IPv4 Multicast

Pengalamatan secara multicast memungkinkan untuk

mendistribusikan streaming video ke beberapa client sekaligus. Ini

disebabkan karena protokol routing multicast dapat membentuk group-

group multicast di setiap router. Maka untuk scenario pengambilan data

akan dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Pengujian bandwidth router dilandaskan pada beban trafik lalu

lintas jaringan yang melalui sebuah router. Pada pengujian ini

semua router akan dilihat download data (Rx) dan Upload Data

(Tx). Pada Rx dan Tx tersebut akan dilihat seberapa besar

kecepatan upload dan download untuk masing-masing mode

jaringan baik Unicast maupun Multicast. Akan ada 6 router yang

akan dilalui proses streaming. Dan semua router-router akan dilihat

Pengiriman video streaming dikirimkan dari VLC server dengan

menggunakan alamat multicast. Proses yang digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

mengirimkan streaming ke beberapa client cukup dengan satu

alamat multicast

Proses streaming dijalankan dengan beberapah tahap, tahapan-

tahapan yang berlangsung ialah pengiriman 1 streaming video,

pengiriman 2 streaming video, 3 streaming, 4 streaming, 5

streaming, dan 6 streaming. Pada setiap proses stream akan dilihat

traffic data yang melewati interface-interface pada tiap router.

Sehingga dari pengamatan dari interface-interface tersebut akan

diketahui bandwidth dan alur proses distribusi.

3.3.1.2 Pengujian bandwidth pada jaringan IPv4 Unicast

Berbeda dengan Multicast, proses pendistribusian Unicast

dilakukan secara one-to-one, artinya bahwa proses pengiriman streaming

berlangsung oleh 1 pengirim dan 1 penerima. Oleh sebab itu skenario yang

akan dijalankan dilakukan dengan langkah berikut :

Pengujian bandwidth router dilandaskan pada beban trafik lalu

lintas jaringan yang melalui sebuah router. Pada pengujian ini

semua router akan dilihat download data (Rx) dan Upload Data

(Tx). Pada Rx dan Tx tersebut akan dilihat seberapa besar

kecepatan upload dan download untuk masing-masing mode

jaringan baik Unicast maupun Multicast. Akan ada 6 router yang

akan dilalui proses streaming. Dan semua router-router akan dilihat

Pengiriman video streaming dilakukan dengan menggunakan

aplikasi VLC. Proses pengiriman video berlangsung dari server ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

client. Setiap client yang akan menerima traffic video akan

mengirimkan perintah pengiriman ke server.

Proses streaming dijalankan dengan beberapah tahap, tahapan-

tahapan yang berlangsung ialah pengiriman 1 streaming video,

pengiriman 2 streaming video, 3 streaming, 4 streaming, 5

streaming, dan 6 streaming. Pada setiap proses stream akan dilihat

traffic data yang melewati interface-interface pada tiap router.

Sehingga dari pengamatan dari interface-interface tersebut akan

diketahui bandwidth dan alur proses distribusi.

3.3.2 Pengujian kecepatan join streaming

Join video merupakan sebuah indikasi bahwa video streaming

dapat diterima oleh suatu client. Dalam sebuah jaringan, join video dari

server ke client berhubungan seberapa cepat video tersebut dapat join.

Pada pengujian ini akan dilihat kecepatan join streaming video

pada client. Pada skenario kecepatan join video untuk Jaringan Multicast

dan Unicast menggunakan topologi serta jumlah streaming yang sama,

perbedaan terletak pada konfigurasi jaringan.

3.3.2.1 Pengukuran kecepatan Join Video pada jaringan multicast

Pengambilan data kecepatan join streaming dilakukan dengan

menggunakan wireshark. Proses pengambilan data kecepatan video pada

jaringan Multicast ialah sebagai berikut :

- Setting jaringan Multicast (Konfigurasi RP)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

- Konfigurasi pengiriman live streaming video dengan VLC

- Server mengirimkan video dengan VLC

- Client menerima video dengan VLC

- Video yang diterima dilakukan pengamatan menggunakan wireshark

- Penghitungan kecepatan join video

Dari scenario ini, pengambilan data kecepatan video dilakukan

dengan jumlah streaming yang berbeda. Streaming yang akan dijalankan

untuk setiap PC ialah dengan range 1 streaming sampai 6 streaming

3.3.3.2 Pengukuran kecepatan join video pada jaringan Unicast

Pengambilan data kecepatan join streaming dilakukan dengan

menggunakan wireshark. Proses pengambilan data kecepatan video pada

jaringan Unicast ialah sebagai berikut :

- Setting jaringan Unicast

- Konfigurasi pengiriman live streaming video dengan VLC

- Server mengirimkan video dengan VLC

- Client menerima video dengan VLC

- Video yang diterima dilakukan pengamatan menggunakan wireshark

- Penghitungan kecepatan join video

Dari scenario ini, pengambilan data kecepatan video dilakukan

dengan jumlah streaming yang berbeda. Streaming yang akan dijalankan

untuk setiap PC ialah dengan range 1 streaming sampai 6 streaming.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

3.4 DIAGRAM ALUR PENGUJIAN DAN FLOWCHART

3.4.1 Diagram alur pengujian Bandwidth

3.4.1.1 Diagram alur pengujian Bandwidth pada Unicast

3.4.1.2 Diagram alur pengujian Bandwidth pada Multicast

Mengirim

video

Streaming

dari PC

server

dengan

VLC

Menerima

video

streaming

oleh PC

Client

dengan

VLC

Capture data

traffic flow

router

winbox

Data

Disimpan

Data

Dianalisa

Konfigurasi

Jaringan

IPv4

Unicast

Konfigurasi

Jaringan

IPv4

Multicast

Mengirim

video

Streaming

dari PC

server

dengan

VLC

Menerima

video

streaming

oleh PC

Client

dengan

VLC

Capture data

traffic flow

router

winbox

Data

Disimpan

Data

Dianalisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

3.4.2 Diagram alur pengujian kecepatan join video

3.4.2.1 Diagram alur pengujian kecepatan join video pada Unicast

3.4.2.2 Diagram alur pengujian kecepatan join video Multicast

Mengirim

video

Streaming

dari PC

server

dengan

VLC

Menerima

video

streaming

oleh PC

Client

dengan

VLC

Menghitung

kecepatan

join dengan

wireshark

Data

Disimpan

Data

Dianalisa

Mengirim

video

Streaming

dari PC

server

dengan

VLC

Menerima

video

streaming

oleh PC

Client

dengan

VLC

Menghitung

kecepatan

join dengan

wireshark

Data

Disimpan

Data

Dianalisa

Konfigurasi

Jaringan

IPv4

Unicast

Konfigurasi

Jaringan

IPv4

Multicast

(Konfigura

si RP)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

3.4.3 Flowchart pengujian

Penentuan Desain Jaringan

Konfigurasi sistem menggunakan IPV4 Multicast

Pendistribusian live streaming video

Pencatatan bandwidth dan kecepatan join video

Berhasil

Konfigurasi sistem menggunakan IPV4 Unicast

Pendistribusinan live streaming video

Pencatatan bandwidth dan kecepatan join video

Berhasil

Analisa data pendistribusian

streaming video IP Multicast IPv4 dan IPv4

Unicast

Selesai

Mulai

Tidak

Ya

Tidak

Ya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS

4.1 ANALISA KONFIGURASI JARINGAN

Langkah awal dalam melakukan konfigurasi jaringan ialah dengan

menentukan topologi. Topologi yang akan dibangun haruslah dapat

menampung data-data secara tepat. Di dalam topologi ini tersusun menjadi

2 komponen besar yaitu PC dan Router. PC yang digunakan sebanyak 7

dan router yang digunakan sebanyak 6. Penyusunan Topologi dalam

skripsi ini mengacu pada topologi dalam buku milik Forouzan yang

berjudul Data Communications and Networking (Network Layer:

Delivery, Forwarding, and Routing). Penggunaan topologi tersebut

dimaksudkan untuk mengetahui pola pendistribusian paket data yang

melewati router-router. Ada 2 tipe pendistribusian yang dipakai dalam

skripsi ini, yaitu melalui jaringan IPv4 Unicast dan jaringan IPv4

Multicast. Penerapan kedua model jaringan tersebut diterapkan pada

topologi yang sama.

Hal mendasar dalam konfigurasi jaringan dalam kedua model

tersebut baik Multicast maupun Unicast ialah mengenai aspek routingnya.

Kedua-duanya memerlukan routing agar dapat melakukan proses

pendistribusian dari server ke client. Dalam hal ini, penulis menggunakan

routing OSPF (Open Shortest Path First). OSPF memiliki keunggulan

utama dibandingkan dengan router lainnya seperti RIP dan EIGRP.[23]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

4.1.1 KONFIGURASI JARINGAN IPV4 UNICAST

Di dalam skripsi ini Jaringan Unicast yang digunakan ialah

menggunakan routing OSPF. Routing OSPF dipilih karena routing OSPF

tidak membutuhkan banyak resources.[23] Pengalamatan IP Address pada

jaringan unicast menggunakan kelas C. Alamat yang digunakan pada

untuk pengalamatan menggunakan IP private yaitu 192.168.xxx.xxx.

4.1.1.1 Konfigurasi Topologi Jaringan IPv4 Unicast

Gambar 4. 1 Topologi Unicast

Gambar di atas merupakan topologi yang digunakan dalam

penelitian ini. Konfigurasi topologi pada jaringan Unicast memiliki fungsi

tersendiri dalam penelitian yang dilakukan, yaitu untuk melihat hop-hop di

dalam proses routing yng melalui router.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

4.1.1.2 Konfigurasi Pengalamatan IP Address

Konfigurasi pengalamatan pada jaringan Unicast meliputi

pengalamatan IP Address PC, IP Address Router, dan pengalamatan

konfigurasi streaming. Untuk tabel pengalamatan IP Address PC, Router,

dan konfigurasi terdapat pada LAMPIRAN.

4.1.1.3 Konfigurasi Routing OSPF

a. Router 1

b. Router 2

c. Router 3

d. Router 4

e. Router 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

f. Router 6

4.1.2 KONFIGURASI JARINGAN IPV4 MULTICAST

Pada jaringan IPv4 Multicast, konfigurasi topologi, pengalamatan

IP Address PC dan Router, serta konfigurasi stream sama dengan

konfigurasi pada jaringan Unicast. Disamping itu juga penggunaan routing

juga sama yaitu routing OSPF.

Di dalam konfigurasi Mulicast ini, protokol Multicast yang

digunakan adalah PIM-SM (Protokol Independent Multicast Sparse

Mode). Penggunaan protokol Multicast PIM-SM ini adalah protokol yang

support untuk router mikrotik. Alamat yang digunakan untuk jaringan

multicast antara 224.0.0.0-239.255.255.255

Jaringan Multicast itu sendiri membutuhkan dua protokol sekaligus

yaitu Protokol PIM dan Protokol IGMP. Topologi yang digunakan sama

seperti pada jaringan IP Unicast

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Gambar 4. 2 Topologi Multicast

Pada konfigurasi di atas menggunakan group address 230.0.0.0/24. Pada

topologi tersebut router 4 difungsikan sebagai RP (Rendezvous Point). Semua

router di atas tersebut terhubung dalam group multicast dengan alamat group

230.0.0.0/24. Alamat IP Multicast yang tidak boleh dipakai adalah 224.0.0.5 dan

224.0.0.13. Kedua alamat tersebut sudah dipakai oleh OSPF dan PIM.

Untuk konfigurasi routing OSPF, konfigurasi streaming, konfigurasi

router, dan konfigurasi IP Address PC pada multicast sama dengan konfigurasi

pada routing Unicast. Perbedaan konfigurasi pada Multicast terletak pada

konfigurasi PIM-SM. Penggunaan protokol PIM-SM digunakan untuk keperluan

multicasting. Pada router mikrotik, jenis protokol routing Multicast berjenis SM

(Sparse Mode).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

4.1.2.1 Konfigurasi PIM

a. Router 1

b. Router 2

c. Router 3

d. Router 4

e. Router 5

f. Router 6

Gambar di atas merupakan konfigurasi PIM-SM pada semua interface router.

Untuk dapat menerima traffic multicast, semua interface dilakukan penambahan

protokol PIM-SM. Hal yang mendasat pada protkol PIM-SM ialah penggunaan

RP (Rendezvous Point). RP digunakan pada PIM-SM sebagai pusat informasi dari

semua router yang terhubung dalam suatu topologi. Pada gambar di atas dilakukan

konfigurasi RP dengan IP Address 192.168.3.2. Nomor IP tersebut merupakan

nomor IP untuk router nomor 1. Jadi RP tersebut berada di Router 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

4.2 KONFIGURASI PENGIRIMAN PAKET

4.2.1 Konfigurasi Pengujian Bandwidth

4.2.1.1 Konfigurasi Pengujian Bandwidth pada Jaringan IPv4 Multicast

Pengujian Bandwidth terbagi menjadi dua, yaitu video dengan

format asli (tanpa transcoding) dan video dengan tambahan transcoding.

Video yang digunakan berjudul Rude-Magic (Ebony Day cover), dengan

format asli video ialah sebagai berikut :

Video

- Data rate : 342 kbps

- Total bitrate : 438 kbps

Audio

- Bit rate : 96 kbps

Setelah didapatkan format video, maka langkah selanjutnya ialah

melakukan konfigurasi jaringan Multicast. Untuk konfigurasi jaringan

multicat, langkah konfigurasi diantaranya meliputi konfigurasi routing

OSPF dan routing PIM. Routing OSPF merupakan routing untuk

menghubungkan antar router sementara routing PIM untuk proses

multicasting antara router dengan router dan router dengan host PC.

Setelah konfigurasi jaringan Multicast selesai, maka langkah

berikutnya ialah konfigurasi pengiriman video menggunakan VLC.

Adapun beberapa langkah konfigurasi :

1. VLC Server untuk pengiriman video

:sout=#duplicate{dst=rtp{dst=230.0.0.3,port=5004,mux=ts,ttl=128},dst=

display} :sout-all :ttl=128 :sout-keep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

2. VLC Client

Protokol yang digunakan untuk proses pendistribusian video dari

Server ke Client pada jaringan multicast ialah protokol RTP (Real-Time

Transport Protokols). Alamat multicast yang digunakan ialah 230.0.0.3.

Setelah selesai melakukan konfigurasi pada VLC, maka

pengambilan data dapat dilakukan. Pengambilan data untuk pengujian

bandwidth dilihat dari interface-interface router yang dilalui paket data

video. Pengambilan data bandwidth video dilihat dari winbox. Langkah

untuk melihat bandwidth dari winbox ialah Winbox >> Interfaces.

Gambar 4. 3 Interface List

rtp://@230.0.0.3:5004

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Tampilan di atas merupakan tampilan dimana paket besaran data

(bandwidth) melalui suatu interfaces.

4.2.1.2 Konfigurasi pada jaringan IPv4 Unicast

Penggunaan format video pada jaringan Unicast sama dengan

format video pada jaringan Multicast, yaitu :

Video yang digunakan berjudul Rude-Magic (Ebony Day cover),

dengan format asli video ialah sebagai berikut :

Video

- Data rate : 342 kbps

- Total bitrate : 438 kbps

Audio

- Bit rate : 96 kbps

Setelah dilakukan setting dan pemilihan video, langkah berikutnya

ialah melakukan konfigurasi Jaringan Unicast. Pada jaringan Unicast

routing yang diperlukan ialah routing OSPF, berbeda dengan Multicast,

yang juga memerlukan routing PIM.

Setelah proses konfigurasi jaringan Unicast selesai dan berhasil,

maka selanjutnya ialah melakukan konfigurasi pengiriman video pada

VLC. Adapun konfigurasi, diantaranya sebagai berikut :

1. VLC Server untuk pengiriman video

2. VLC Client

:sout=#duplicate{dst=rtp{sdp=rtsp://:8554/stream},dst=display,ttl=

128} :sout-all :ttl=128 :sout-keep

rtsp://192.168.3.5:8554/stream

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Protokol yang digunakan untuk proses pendistribusian live

streaming video pada Unicast ialah protokol Real-Time Streaming

Protokol (RTSP). IP server ialah 192.168.3.5, sehingga semua client akan

mengakses alamat IP server tersebut untuk menerima transmisi video.

4.2.2 Konfigurasi Pengujian Kecepatan Join Video

4.2.3.1 Konfigurasi pada jaringan IPv4 Multicast

Penggunaan video pada pengujian kecepatan join, menggunakan

video berjudul Rude-Magic (Ebony Day cover), dengan format asli, yaitu

dengan format sebagai berikut :

Video

- Data rate : 342 kbps

- Total bitrate : 438 kbps

Audio

- Bit rate : 96 kbps

Untuk langkah konfigurasi pada VLC adalah sebagai berikut :

1. VLC Server untuk pengiriman video

2

:sout=#duplicate{dst=rtp{dst=230.0.0.3,port=5004,mux=ts,ttl=128},dst

=display} :sout-all :ttl=128 :sout-keep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

2. VLC Client

Setelah melakukan konfigurasi pada VLC, maka langkah

selanjutnya ialah pengambilan data dari server ke client. Dari sisi client

paket data video yang masuk pertama kali dilihat dan dicapture

menggunakan wireshark.

4.2.3.2 Konfigurasi pada Jaringan IPv4 Unicast

Untuk pemakaian video pada Unicast sama dengan video yang

digunakan pada Multicast, yaitu video berjudul Rude-Magic (Ebony Day

cover), dengan format asli video sebagai berikut :

Video

- Data rate : 342 kbps

- Total bitrate : 438 kbps

Audio

- Bit rate : 96 kbps

Langkah selanjutnya ialah melakukan konfigurasi pada VLC,

dengan konfigurasi sebagai berikut :

1. VLC Server untuk pengiriman video

2. VLC Client

rtp://@230.0.0.3:5004

rtsp://192.168.3.5:8554/stream

:sout=#duplicate{dst=rtp{sdp=rtsp://:8554/stream},dst=display,ttl=

128} :sout-all :ttl=128 :sout-keep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Setelah melakukan konfigurasi pada VLC, langkah selanjutnya

ialah melakukan pengiriman video dari server ke client, pengambilan data

dilakukan dari sisi client dengan menggunakan wireshark.

4.3. PENGUKURAN DAN ANALISIS

4.3.1 Analisis Pengujian Bandwidth pada Jaringan Multicast

Bandwidth merupakan besaran paket data yang melewati suatu

interface per unit waktu. Ketika suatu video dikirimkan dari server menuju

client, maka paket data dari video tersebut akan melewati interface-

interface dari router untuk dikirimkan kepada host client. Dari setiap

interface router tersebut, dapat dilihat besaran paket data (bandwidth) dari

suatu video tersebut atau dengan istilah lain bitrate. Ukuran Bitrate dalam

video yang digunakan ialah 438 kbps. Ukuran bitrate tersebut merupakan

jumlah dari bitrate video dan audio.

Perhitungan bandwidth dilakukan dengan pengambilan data dari

enam router. Dari setiap router kemudian diambil data bandwidth yang

melalui setiap interface. Bandwidth yang dilihat ialah melalui proses

distribusi yang dikirimkan server dari 1 sampai 6 client.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Grafik 4. 1 Bandwidth Video Jaringan Multicast Pada Server

Data grafik di atas merupakan data kebutuhan bandwidth dengan

client yang dilibatkan dari 1 client sampai 6 client. Dari grafiik di atas

dapat dilihat kebutuhan bandwidth yang diperlukan untuk client sampai

dengan 6 client. Pada Multicast, bandwidth yang dibutuhkan untuk jumlah

client yang semakin meningkat, tidak memerlukan kelipatan dari datarate

video yang digunakan. Pada dasarnya, aliran paket data pada proses

multicasting cukup mengirimkan satu aliran paket data saja untuk

suatu grup berisi n penerima yang menginginkan data tersebut. Aliran

data tersebut akan direplikasi oleh router-router multicast yang memiliki

host anggota grup tersebut pada jaringan di bawahnya. Dari data

bandwidth pengiriman live streaming video pada Multicast dapat diketahui

bandwidth yang digunakan untuk pengiriman streaming video kepada 6

client tetap berkisar pada ukuran bitrate video yang digunakan dari

sumber.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Bandwidth yang diperlukan ialah bersifat tidak tetap, dengan arti

bahwa dapat mengalami perubahan bandwidth tergantung pada kondisi

jaringan yang dilalui. Penggunaan bandwidth untuk 1 client ialah 430.3

kbps dan untuk 6 client ialah 485.3 kbps. Bandwidth tersebut mengalami

perubahan bandwidth, walaupun sebenarnya mengirimkan untuk 1 trafiic

dan disebarkan ke semua node jaringan. Jaringan tersebut bersifat

situasional namun perbuahan bandwidth yang ada untuk keperluan n client

tidaklah berbanding lurus dengan jumlah datarate video yang digunakan.

Bandwidth yang tergambar pada grafik di atas mengalami sedikit

perubahan besaran dikarenakan traffic di dalam router itu sendiri yang

selalu melewatkan beberapa paket seperti OSPF dan TCP. Di dalam grafik

multicast tersebut, perubahan bandwidth tidak disebabkan oleh banyaknya

client, walaupun jumlah client semakin banyak, tidak akan berpengaruh

pada bandwidth yang dikirimkan oleh suatu server.

4.3.2 Analisis Pengujian Bandwidth pada Jaringan Unicast

Format dan ukuran video pada pengujian Unicast, sama dengan

pengujian pada jaringan Multicast. Jaringan Unicast berbeda dengan

jaringan Multicast, perbedaan tersebut terletak pada mode pendistribusian

dari pengirim ke penerima. Di dalam mode Unicast, proses pendistribusian

yang berlangsung ialah satu pengirim untuk satu penerima. Pengambilan

data bandwidth untuk Unicast dilakukan dengan melihat pada router yang

langsung terhubung ke suatu server, sehingga dari router tersebut akan

dilihat besar traffic/bandwidth yang dikirimkan ke sejumlah client.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Grafik di bawah ini menunjukkan bandwidth yang dibutuhkan

untuk jumlah client dari 1 sampai 6 client.

Grafik 4. 2 Bandwidth Video Pada Jaringan Unicast Pada Server

Berdasarkan pada grafik di atas, menunjukkan data kebutuhan

bandwidth yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah

client, dan penambahan tersebut merupakan kelipatan dari datarate video

yang digunakan untuk mengirimkan live streaming. Pola pendistribusian

Unicast menggunakan pola one to one, yang berarti bahwa server akan

mengirimkan traffic satu persatu sebanyak client. Dari data tersebut, dapat

diketahui besaran bandwidth yang dibutuhkan untuk setiap client, dari 1

client yang membutuhkan bandwidth 461 kbps hingga 6 client yang

membutuhkan bandwidth 2764.8 kbps. Pola besaran bandwidth dalam

suatu jaringan tidak berlangsung secara statis, karena dari penelitian yang

dilakukan besaran bandwidth bersifat fluktuatif dikarenakan traffic yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

melalui suatu interace dalam router merupakan beberapa paket, yaitu

bukan hanya traffic dari video itu sendiri. Paket yang lewat diantaranya

paket OSPF, paket TCP, dan lain sebagainya.

4.3.3 Analisis Pengujian Bandwidth pada Jaringan Multicast dan Unicast

Berdasarkan data grafik pada setiap pengujian baik pada jaringan

Multicast maupun Unicast, dapat ditampilkan grafik untuk dijadikan

perbandingan secara jelas mengenai sejauh mana besar bandwidth yang

digunakan untuk melakukan pengiriman live streaming video sebanyak 6

client. Perbandingan tersebut dapat dijelaskan pada grafik di bawah ini.

Grafik 4. 3 Rata-rata Bandwdith Video Pada Jaringan Multicast dan Unicast

Grafik di atas merupakan hasil perhitungan rata-rata dari 6 client

untuk jaringan baik Multicast maupun Unicast. Rata-rata kebutuhan

bandwidth pada Multicast dapat dihitung dengan suatu perhitungan

sebagai berikut : Bandwidth = Datarate video + 32 kbps. Untuk Unicast

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

rata-rata kebutuhan bandwidth dapat dihitung dengan suatu perhitungan :

Bandwidth = (Datarate video + 32 kbps) x n client, (n = jumlah client).

Pada jaringan Multicast rata-rata bandwidth yang diperoleh ialah sebesar

449.82 kbps, sedangkan untuk Unicast ialah sebesar 453.6. Data Unicast

tersebut diperoleh dengan menghitung rata-rata bandwidth untuk setiap

client, karena dalam Unicast besar bandwidth yang digunakan mengalami

kenaikan sebanyak client yang dikirimkan. Dari hasil yang ditampilkan

pada kedua grafik tersebut dapat diketahui bahwa untuk rata-rata

penggunaan bandwidth untuk setiap client ialah sama. Perbedaan tersebut

terletak pada trafik lain yang terdapat dalam setiap pengiriman. Untuk

melihat bandwidth pada suatu jaringan tersebut, digunakan tools aplikasi

winbox. Winbox merupakan aplikasi yang disediakan untuk melakukan

remote ke suatu mikrotik dengan menggunakan GUI. Dengan

menggunakan salah satu fungsi dari winbox, yaitu fungsi untuk melihat

bandwidth yang melewati suaut interface, maka didapatkan bandwidth

pada setiap interface dalam suatu jaringan. Paket yang lewat pada winbox

merupakan paket dari keseluruhan komponen jaringan, diantaranya ialah

paket routing (OSPF), paket video (RTP), dan paket protokol pendukung

lainnya. Oleh sebab itu data bandwidth yang diperoleh perwaktu

pengambilan mengalami fluktuasi ketika melewati suatu interface.

Bandwidth yang mengalami fluktuasi tersebut disebabkan karena beberapa

protokol yang melewati router dihitung oleh router setiap detik. Jadi pada

setiap detik, router akan mengambil bandwidth perdetik, dan disaat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

bersamaan protokol yang dilewatkan untuk transmisi dalam suatu jaringan

tersebut bersifat kontinyu dan melakukan update secara berkala.

4.3.4 Analisis Pengujian Kecepatan Join Video Jaringan Multicast

Model pengiriman multicast ialah pengiriman ke dalam suatu

group. Multicast mengirimkan data menggunakan sebuah alamat multicast

untuk seluruh host yang tergabung dalam grup multicast. Router yang

terletak diantara host pengirim dan penerima menggunakan alat grup

multicast untuk memandu perjalanan data. Router memforward paket data

yang telah diduplikasi menuju arah host yang terdaftar.

Untuk dapat lebih jelas mengenai aliran paket data pada Multicast

dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4. 4 Aliran Data Multicast 1 Stream

Router 1 = RP

= traffic multicast

= IGMP membership report

= PIM Join

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Gambar di atas merupakan proses aliran paket pendistribusian live

streaming pada PC 1. Dalam proes pengiriman tersebut router 1 berfungsi

sebagai RP. Ketika router 1 berfungsi sebagai RP, maka router tersebut

mempunyai tugas untuk memforward trafik dari sumber multicast kepada

sejumlah router penerima yang menginginkan trafik dan tergabung dalam

sebauh group. Dalam penelitian ini alamat multicast group yang digunakan

ialah 230.0.0.0/24. Ketika multicast server (PC Server) mengirimkan trafik

dengan alamat 230.0.0.3 yaitu yang merupakan group ke dalam router

yang berfungsi sebagai RP, maka RP tersebut akan menyimpan traffic

tersebut untuk nanti direplika/diteruskan kepada router yang tergabung

dalam group dan menginginkan traffic tersebut. Traffic dari multicast

server yang ada dalam RP akan dikirim kepada host ketika host

mengirimkan pesan IGMP membership report kepada RP. Setelah RP

menerima pesan keanggotaan tersebut traffic akan langsung dikirimkan

kepada host yang meminta traffic tersebut.

Ketika ada host yang lain yang menginginkan traffic, dalam hal ini

ialah PC 2, maka traffic akan diteruskan kepada router 3 yang terhubung

langsung dengan PC 2. Ilustrasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Gambar 4. 5 Aliran Data Multicast 2 Stream

Gambar di atas merupakan aliran paket data multicast untuk 2

penerima. Pada kondisi sebelumnya, hanya PC 1 yang menginginkan

traffic, kemudian disusul PC 2 yang menginginkan aliran paket video.

Setelah router RP menerima laporan ada suatu router yang bergabung

dalam suatu group, maka router RP tersebut melakukan forward aliran

packet kepada router yang meminta aliran paket tersebut, dalam hal ini

ialah router 3.

Proses penyampaian video secara multicast dari server ke client

dapat dijelaskan dengan model three way handshake di bawah ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Gambar 4. 6 Three Way Handshake proses Join Video pada Multicast

Pada proses join video yang digambarkan di dalam three way

handshake tersebut, langkah pertama dari server ialah melakukan

streaming dengan protokol RTP pada alamat multicast yaitu 230.0.0.3.

Ketika server mengirimkan alamat IP multicast pada router yang memiliki

group, maka rotuer yang menyimpan informasi alamat IP multicast

tersebut akan disimpan, sehingga nantinya ketika ada router yang akan

meminta join ke alamat group tersebut, traffic akan diteruskan ke router

yang meminta join. Protokol yang digunakan untuk join dari PC ke router

ialah IGMPv2. Ketika client mengirimkan alamat Multicast 230.0.0.3,

maka router yang menyimpan informasi group tersebut akan memberikan

traffic kepada router yang meminta join.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Pada multicast, proses join dari client ke server diawali dengan

proses join group menggunakan protokol IGMPv2. Ketika client meminta

join group kepada router yang berfungsi sebagai RP, maka traffic multicast

akan diteruskan kepada client yang tergabung dalam group.

Gambar 4. 7 Capture Wireshark Join video Multicast

Gambar 4. 8 RTP Packet Header Wireshark

Gambar di atas merupakan capture dari RTP header yang berisi Sequence

Number dan Timestamp. Kedua field tersebut merupakan dasar acuan untuk

melihat proses berjalannya paket RTP baik audio dan video yang dikirimkan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

server. Field Sequnce Number dalam header RTP berfungi pemberi nomor urut

secara bertahap dalam setiap paket data RTP yang dikirim dan dapat digunakan

oleh penerima untuk mendeteksi paket loss. RTP dengan nomor Seqence Number

paling awal menunjukkan bahwa paket video dan audio sudah masuk dan dari

RTP dengan sequence number paling awal tersebut digunakan untuk menghitung

waktu join yang masuk ke dalam host/client. Di sisi lain fungsi Timestamp juga

hampir sama dengan Sequnece Number, yaitu untuk menunjukkan instan

sampling octet pertama dalam RTP. RTP yang masuk ke dalam suatu client

setelah protokol IGMP, pasti juga memiliki Nomor urut paling awal untuk

Sequence Number dan Timestamp dibandingkan dengan RTP yang dikirimkan

pada proses pengirimannya.

Gambar 4. 9 Interval Waktu Join Video

Pada Gambar di atas merupakan hasil capture dari frame nomor 35,

dimana frame tersebut merupakan Frame RTP pertama kali masuk setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

protokol IGMP. Di dalam frame tersebut terdapat fungsi dari wireshark untuk

mengetahui interval waktu dari frame sebelumnya. Di dalam lingkaran merah

tersebut menunjukkan interval waktu dari frame 35 yang berisi paket RTP yang

pertama, dengan frame 34 yang berisi protokol IGMP. Dari frame 35 tersebut,

dapat diketahui waktu dari RTP atau video diterima oleh suatu client. Capture dari

gambar di atas merupakan langkah untuk mengetahui kecepatan join video pada

Jaringan Multcicast karena dihitung dari IGMP yang masuk terlebih dahulu.

Gambar 4. 10 Capture Wireshark Proses Leave Group Multicast

Capture wireshark tersebut dilakukan dari client. Dari capture

wireshark di atas menunjukkan bahwa paket RTP (MPEG-TS) dikirimkan

setelah client meminta join group multicast. Dari capture di atas client

dengan IP 192.168.4.5 mengirimkan pesan join kepada router yang

ditunjuk sebagai RP dengan alamat multicast 230.0.0.3. Setelah client

mengirimkan pesan IGMP Report Group, maka video streaming diterima

oleh client yang ditandai dengan paket RTP (MPEG-TS). Dari paket RTP

yang pertama kali diterima setelah pesan IGMP Report Group dari client,

maka proses penghitungan porses join video dapat dilakukan.

Setelah client memutuskan untuk menghentikan proses penerimaan

video dari server, maka pesan IGMP leave group dikirimkan oleh client

menuju RP untuk menghentikan traffic video.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Penghitungan kecepatan video streaming dilakukan dengan

melibatkan streaming dari 1 PC streaming sampai 6 PC streaming

sekaligus. Dan juga menggunakan penempatan RP (Rendezvous Point)

yang berbeda-beda untuk proses streaming. Ada 6 RP yang akan

digunakan untuk melakukan penelitian kecepatan join video pada jaringan

Multicast. RP yang digunakan sesuai dengan router yang ada, sebagai

contoh yang dimaksud RP 1 adalah router 1 berfungsi sebagai router, dan

seterusnya sampai RP 6 sebagai router 6.

Hasil dari proses perhitungan kecepatan join video untuk jaringan

multicast dapat dilihat pada table dan grafik di bawah ini :

Kecepatan Join PC 1 (seconds)

RP 1 RP 2 RP 3 RP 4 RP 5 RP 6

Rata-rata 0.00952 0.00992 0.01391 0.01031 0.01432 0.01179

Tabel 4. 1 Kecepatan Join video PC 1 Pada Multicast

Grafik 4. 4 Kecepatan Join Video PC 1 Pada Multicast

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Table dan grafik di atas merupakan rata-rata dari proses join

sebanyak 6 PC streaming. Setelah dilakukan penghitugan dari keseluruhan

terhadap kecepatan join dari sisi client, pada RP 1 menunjukkan waktu

kecepatan join tercepat yaitu dengan waktu 0.00952 s. RP 1 merupakan

router dimana PC 1 terhubung secara langsung dengan router nomor 1

tersebut dan RP 1 merupakan Designated Router (DR) dengan IP Address

192.168.4.2 dari routing OSPF.

Kecepatan Join PC 2 (seconds)

RP 1 RP 2 RP 3 RP 4 RP 5 RP 6

Rata-rata 0.01343 0.01401 0.0092 0.018516 0.01648 0.01315117

Tabel 4. 2 Keceptan Join Video PC 2 Pada Multicast

Grafik 4. 5 Kecepatan Join Video PC 2 Pada Multicast

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Berdasarkan data pada table dan grafik di atas, waktu kecepatan

join pada PC 2 tercepat terletak pada RP 3 atau RP pada router nomor 3.

Pada RP 3 tersebut, PC 2 terhubung langsung melalui interface eth2.

Waktu kecepatan join pada PC 2 dengan RP 3 tercatat 0.0092 s. Di dalam

routing OSPF, IP Address pada router dengan RP 3 merupakan DR.

Kecepatan Join PC 3 (seconds)

RP 1 RP 2 RP 3 RP 4 RP 5 RP 6

Rata-rata 0.01704 0.01556 0.00932 0.00869 0.01531 0.00939

Tabel 4. 3 Kecepatan Join PC 3 Pada Multicast

Grafik 4. 6 Kecepatan Join PC 3 Pada Multicast

Pada table dan grafik di atas, waktu kecepatan join tercepat

ditunjukkan pada RP 4 atau RP router nomor 4. Pada RP 4 tersebut, PC 3

terhubung langsung melalui interface eth2. Waktu kecepatan join pada PC

2 dengan RP 4 tercatat 0.00869 s. Di dalam routing OSPF, IP Address

pada router dengan RP 4 merupakan DR.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Kecepatan Join PC 4 (seconds)

RP 1 RP 2 RP 3 RP 4 RP 5 RP 6

Rata-rata 0.01506 0.01605933 0.011355 0.014764 0.008273 0.00978

Tabel 4. 4 Kecepatan Join Video PC 4 Pada Multicast

Grafik 4. 7 Kecepatan Join Video PC 4 Pada Multicast

Berdasarkan data pada table dan grafik di atas, waktu kecepatan

join tercepat terletak pada RP 5 atau router dengan RP nomor 5. Pada RP 5

tersebut, PC 4 terhubung langsung melalui interface eth2. Waktu

kecepatan join pada PC 2 dengan RP 5 tercatat 0.008273 s. Di dalam

routing OSPF, IP Address pada router dengan RP 5 merupakan DR.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Kecepatan Join PC 5 (seconds)

RP 1 RP 2 RP 3 RP 4 RP 5 RP 6

Rata-rata 0.01156 0.0206 0.01106 0.01076 0.0202 0.00787

Tabel 4. 5 Kecepatan Join Video PC 5 Pada Multicast

Grafik 4. 8 Kecepatan Join Video PC 5 Pada Muticast

Berdasarkan data pada table dan grafik di atas, waktu join tercepat

terletak pada RP 5 atau RP dengan router nomor 5. Pada RP 6 tersebut, PC

5 terhubung langsung melalui interface eth2. Waktu kecepatan join pada

PC 2 dengan RP 6 tercatat 0.00787 s. Di dalam routing OSPF, IP Address

pada router dengan RP 6 merupakan DR.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Kecepatan Join PC 6 (seconds)

RP 1 RP 2 RP 3 RP 4 RP 5 RP 6

Rata-rata 0.01416 0.0156 0.01165 0.0097 0.00784 0.01108

Tabel 4. 6 Kecepatan Join Video PC 6 Pada Multicast

Grafik 4. 9 Kecepatan Join Video PC 6 Pada Multicast

Berbeda pada hasil waktu kecepatan join sebelumnya, pada PC 6

ini waktu tercepat ditunjukkan pada RP 5 walaupun sebenarnya PC

terhubung langsung pada RP 6. Berdasarkan data pada table dan grafik di

atas, waktu join tercepat terletak pada RP 5 atau RP dengan router nomor

5. Pada RP 5 tersebut, PC 6 terhubung langsung melalui interface eth2.

Waktu kecepatan join pada PC 2 dengan RP 5 tercatat 0.00784 s. Di dalam

routing OSPF, IP Address pada router dengan RP 6 merupakan DR.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

PC

Streaming

Kecepatan Join PC 6

PC 1 PC 2 PC 3 PC 4 PC 5 PC 6

Rata-rata 0.00952 0.0092 0.00869 0.00756 0.00712 0.00784

Tabel 4. 7 Kecepatan Join Video Tercepat Pada Multicast

Grafik 4. 10 Kecepatan Join Video Tercepat Pada Multicast

Data pada table dan grafik di atas merupakan waktu tercepat dari

PC 1 sampai dengan PC 6 yang diperoleh dari setiap RP-nya. Setiap PC

mempunyai 6 konfigurasi RP berbeda yaitu router 1 sebagai RP 1 dan

seterusnya sampai router 6 sebagai RP 6 dengan rata-rata waktu yang

berbeda-beda untuk proses stream sampai dengan 6 straming. Dari hasil di

atas terlihat bahwa kecepatan join video pada PC 1 memiliki waktu join

yang lebih lama dibandingkan dengan dengan PC lainnya. PC client yang

paling dekat dengan PC server memiliki kecenderungan waktu kecepatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

join yang lebih lama, sedangkan PC client yang berada jauh dari PC server

memiliki kecenderungan waktu join yang lebih cepat. Prinsip dasar routing

Multicast ialah meneruskan traffic multicast menjauhi sumber atau dikenal

dengan istilah Reverse Path Forwarding (RPF). Aliran traffic inilah yang

mempengaruhi kecepatan join pada PC yang berada di sekitar PC server.

4.3.5 Analisis Pengujian Kecepatan Join Video Jaringan Unicast

Model pengiriman Unicast merupakan model pengiriman untuk

satu pengirim dan satu penerima. Berbeda dengan Multicast yang model

pengirimannnya satu pengirim untuk beberapa penerima. Sistem

pendsitribusian Unicast ialah data dikirim dari server langsung ditujukan

ke penerima. Dalam penelitian ini, protokol yang digunakan untuk proses

pendsitribusian secara Unicast ialah protokol RTSP (Real-Time Streaming

Protokol). RTSP merupakan salah satu jenis protokol RTP (Real-time

Transport Protokol) yang sama-sama berjenis protokol video streaming.

Protokol RTSP memiliki proses join video tersendiri dari server ke client.

Proses join tersebut dapat dijelaskan pada three-way handshake di bawah

ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

OPTIONS

REPLY

CLIENT DESCRIBE SERVER

REPLY

SETUP

REPLY

PLAY

RTP AUDIO

RTP VIDEO

Gambar 4. 11 Alur Proses Join Video RTSP

Gambar di atas merupakan proses bagaimana proses join dari client

ke server berlangsung. Ada beberapa tahapan dari client untuk dapat

menerima trafik video dari server, perintah pertama dari client ialah

melakukan permintaan OPTIONS. OPTIONS berfungsi untuk

mengembalikan tipe permintaan yang akan diterima oleh server. Langkah

berikutnya ialah melakukan permintaan DESCRIBE. Permintaan

DESCRIBE menggunakan URL (rtsp://…), dan tipe data yang dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

ditangani. Port default dari protokol RTSP adalah 554, baik untuk

pengiriman UDP maupun TCP. Langkah berikutnya ialah client

mengirimkan permintaan SETUP. Permintaan SETUP menentukan cara

sebuah media stream dikirimkan. Permintaan dilakukan sebelum

permintaan PLAY dikirimkan. Setelah permintaan PLAY dilakukan dari

client, maka server akan mengirimkan trafik video berupa protokol RTP

Video/Audio.

Untuk aliran data pendistribusian live streaming video pada

Unicast dapat dijelaskan pada gambar di bawah ini :

Gambar 4. 12 Aliran Data 1 stream

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Gambar 4. 13 Aliran Data 2 Stream

Gambar di atas menunjukkan aliran paket data video pada Jaringan

Multicast. Pada panah tersebut terlihat bahwa aliran paket data yang

dikirimkan sesuai dengan banyaknya client. Pada Unicast, pengiriman

berlangsung dari server langsung ditujukan ke client.

Proses kerja itulah yang akan menjadi acuan untuk melakukan

pengambilan data join video pada jaringan Unicast dengan menggunakan

protokol RTSP. Berikut merupakan capture wireshark untuk pengambilan

data join video :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Gambar 4. 14 Proses Join Video Unicast

Gambar di atas merupakan proses join video dari sisi client. Seperti

yang dijelaskan pada proses three-way handshaking sebelumnya, pada

wireshark tersebut terdapat beberapa tahapan dari protokol RTSP untuk

dapat mengirimkan paket video ke client. Langkah yang paling awal ialah

Options, dan langkah terakhir untuk memulai pengiriman paket video

adalah permintaan PLAY dari client. Setelah permintaan PLAY dari client

dikirimkan ke server, maka server akan mengirimkan traffic video berupa

RTP Audio dan Video.

Join

Video

Kecepatan Join

PC 1 PC2 PC3 PC4 PC5 PC6

Rata-rata 0.03566 0.03312 0.03137 0.02914 0.0368 0.03167

Tabel 4. 8 Kecepatan Join Unicast

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Grafik 4. 11 Kecepatan Join Unicast

Pada gambar di atas diperoleh data rata-rata dari proses 6

streaming untuk setiap PC. Dari PC 1 sampai dengan PC 6, data

menunjukkan bahwa PC 4 menunjukkan waktu tercepat, sedangkan PC 5

menunjukkan waktu terlama dalam kecepatan join video.

4.3.6 Analisis Kecepatan join video pada Jaringan Multicast dan Unicast

Berdasarkan data yang telah didapat sebelumnya aka dapat diambil

rata-rata mengenai kecepatan join video pada jaringan Multicast dan

Unicast. Data perbandingan mengenai rata-rata kecepatan join video pada

jaringan Multicast maupun Unicast dapat dilihat pada table dan grafik di

bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Tabel 4. 9 Rata-rata Join Video pada Jaringan Multicast dan Unicast

Grafik 4. 12 Rata-rata Join Video pada Jaringan Multicast dan Unicast

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa rata-rata kecepatan

join video pada jaringan Multicast menunjukkan waktu yang lebih cepat

dibandingkan kecepatan join video pada jaringan Unicast yaitu dengan

waktu 0.00832 s, sementara rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk join

video pada Unicast sebesar 0.03296 s. Perbedaan model jaringan dan

proses distribusi pada jaringan Multicast dan Unicast memberikan

pengaruh tersendiri pada proses join video. Pengaruh kecepatan join video

baik pada jaringan Multicast maupun Unicast salah satuya terletak pada

Rata-rata

Kecepatan Join

Multicast 0.00832

Unicast 0.03296

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

proses pengirimannya. Pada Unicast proses pengiriman berlangsung dari

server langsung ditujukan ke client, sementara proses pengiriman pada

Multicast melibatkan group-group, dengan kata lain trafik pengiriman

pada multicast tidak berlangsung dari server ke client, namun berlangsung

dari server ke suatu group yang didefinisikan dengan alamat multicast.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan selama perancangan, pengimplementasi,

dan proses uji coba pengambilan data, didapatkan kesimpulan sebagai

berikut :

1. Penggunaan kebutuhan bandwidth video pada multicast

menunjukkan penghemantan bandwidth yang signifikan jika

dibandingkan dengan unicast. Untuk multicast rata-rata bandwidth

per client ialah 449.82 kbps, dan untuk Unicast ialah 453.6 kbps.

Sedangkan bandwidth yang dibutuhkan Multicast untuk 6 client

sebesar 485.3 kbps, dan untuk unicast sebesar 2764.8 kbps.

2. Rata-rata kecepatan join streaming pada Multicast menunjukkan

waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan Unicast. Ditunjukkan

data sebagai berikut : Rata-rata kecepatan join pada Multicast ialah

0.00832 seconds, sedangkan rata-rata kecepatan join pada Unicast

ialah 0.03296 seconds.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

5.2 SARAN

Adapun saran-saran yang dapat diberikan untuk pengembangan

penelitian ini berikutnya adalah :

1. Dilakukan pengujian dengan menggunakan topologi yang berbeda-

beda. Penggunaan topologi yang berbeda-beda bertujuan untuk

melihat proses yang terjadi dalam mendistribusikan video dari

server ke client ketika ada sebuah router yang diubah posisinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

DAFTAR PUSTAKA

[1] Forouzan. 2009. Data Communication and Networking Fourth Edition.

The McGraw-Hill Companies, Inc

[2] http://www.videolan.org/vlc/streaming.html, diakses pada November 2013

[3] Apriyani, Anita Sari.2009. Implementasi Live Streaming Menggunakan

Protokol Mld Di Jaringan Lan IT Telkom. Bandung

[4] Peterson. 2005. Chapter 12 Multicast. School of Computer Science,

Carnegie Mellon University

[5] W Richard, Stevens. 2007. Chapter 13 IGMP. TCPIP vol 1

[6] Supriyatna, Dedi. 2010. Analisa Performansi Aplikasi Video Streaming

Pada Jaringan Mobile IPv6. Universitas Indonesia : Depok.

[7] http://teknologi.kompasiana.com/internet/2013/06/19/routing-dinamik-

ospf-menggunakan-mikrotik-router-os-pada-jaringan-virtual-mesin-

566605.html, diakses pada Desember 2013

[8] http://id.wikipedia.org/wiki/Internet_Group_Management_Protokol,

diakses pada Desember 2013

[9] Setiaji, Yohanes. 2013. Perbandingan IPv4 dan IPv6 Terhadap Pengaruh

Besar Paket dan Jumlah Hop Pada Router CISCO 1941. Yogyakarta :

Universitas Sanata Dharma

[10] www.rumahbilling.com/knowledgebase.php?action=displayarticle&id=28,

diakses pada Desember 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

[11] http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-

0062%202.pdf, diakses pada Januari 2013

[12] Ardyana, Nuril Qodri. 2004. Analisis Unjuk kerja IP Multicast Pada

Jaringan MPLS Dalam Miniatur Global Area Network (GAN). Surabaya :

ITS

[13] http://www.tcpipguide.com/free/t_IPMulticastAddressing.htm, diakses

pada November 2014

[14] Bassyarohul Haq, Umar. 2014. Multicast Routing Dengan Menggunakan

Protokol Independent Multicast (PIM) Pada Live Video Streaming.

Bandung : Universitas Telkom

[15] Hardwick, Jon. 2004. IP Multicast Explained. England : Metaswich

Network

[16] http://images.1233.tw/rtp-protokol/, diakses pada November 2014

[17] Pratiwi, Baiq Wahyu Chairinnisa. 2014. Analisis Perbandingan Efisensi

Bandwidth dan Kualitas Suara Pada Audio Conference Berbasis SIP

(Session Initiation Protokol) Dengan Berbagai Codec Standar dan

Multicast. Bandung : Institut Teknologi Telkom

[18] Nababan, Sabar Saut Martua. 2013. Implemantasi Bandwidth Management

dan Pengaturan Akses Menggunakan Mikrotik Router OS. Bandung :

Universitas Widyatama

[19] http://id.wikipedia.org/wiki/Real_Time_Streaming_Protokol

[20] Satwika, I Kadek Susila. 2011. Proses Video Streaming Dengan Protokol

Real Time Streaming Protokol (RTSP). Bali : Universitas Udayana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

[21] Khumaini, Aris. 2008. Desain dan Implementasi Layanan Video

Streaming Melalui Jaringan Kabel TV dengan Sistem Multicast. Bandung:

IT Telkom

[22] http://www.w3.org/2008/WebVideo/Fragments/wiki/UA_Server_RTSP_C

ommunication, diakses pada November 2014

[23] W Richard, Stevens. 2007. Chapter 10.6 OSPF. TCPIP vol

[24] Dwi Nurhayati, Oky. 2010. Multimedia Kompresi Audio/Video. Semarang:

Universitas Diponegoro

[25] Anonim. 2010. Implementasi dan Analisis Performansi Sistem Encoding

Video Melalui Server Pada Jaringan LAN. Bandung : Universitas Telkom

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

Tabel Pengalamatan IP Address PC

Berikut adalah table daftar alamat IP untuk masing-masing computer

Nama PC Alamat IP

PC Server 192.168.3.5

PC 1 192.168.4.5

PC 2 192.168.7.5

PC 3 192.168.15.5

PC 4 192.168.10.5

PC 5 192.168.13.5

PC 6 192.168.14.5

Pengalamatan IP Address PC

Tabel Pengalamatan IP Address Router

Konfigurasi IP Address pada Router

Router Ethernet/IP Address

Ether2 Ether3 Ether4 Ether5

Router 1 192.168.3.2 192.168.4.2 192.168.6.3 192.168.5.2

Router 2 192.168.5.3 192.168.9.3 - -

Router 3 192.168.7.2 192.168.11.2 192.168.6.2 192.168.8.3

Router 4 192.168.15.2 192.168.11.3 - -

Router 5 192.168.10.2 192.168.9.2 192.168.8.2 192.168.12.2

Router 6 192.168.13.2 192.168.14.2 192.168.12.3 -

Pengalamatan IP Address Router

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel Konfigurasi Streaming

Konfigurasi stream untuk PC 1

Stream PC

1 Stream PC 1

2 Stream PC1+PC 2

3 Stream PC1+PC2+PC 3

4 Stream PC1+PC2+PC3+PC 4

5 Stream PC1+PC2+PC3+PC4+PC 5

6 Stream PC1+PC2+PC3+PC4+PC5+PC 6

Konfigurasi stream untuk PC 2

tream PC

1 Stream PC 2

2 Stream PC1+PC2

3 Stream PC1+PC2+PC 3

4 Stream PC1+PC2+PC3+PC 4

5 Stream PC1+PC2+PC3+PC4+PC 5

6 Stream PC1+PC2+PC3+PC4+PC5+PC 6

Konfigurasi stream untuk PC 3

Stream PC

1 Stream PC 3

2 Stream PC1+PC3

3 Stream PC1+PC2+PC 3

4 Stream PC1+PC2+PC3+PC 4

5 Stream PC1+PC2+PC3+PC4+PC 5

6 Stream PC1+PC2+PC3+PC4+PC5+PC 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Konfigurasi stream untuk PC 4

Stream PC

1 Stream PC 4

2 Stream PC1+PC4

3 Stream PC1+PC2+PC 4

4 Stream PC1+PC2+PC3+PC 4

5 Stream PC1+PC2+PC3+PC4+PC 5

6 Stream PC1+PC2+PC3+PC4+PC5+PC 6

Konfigurasi stream untuk PC 5

Stream PC

1 Stream PC 5

2 Stream PC1+PC5

3 Stream PC1+PC2+PC 5

4 Stream PC1+PC2+PC3+PC 5

5 Stream PC1+PC2+PC3+PC4+PC 5

6 Stream PC1+PC2+PC3+PC4+PC5+PC 6

Konfigurasi stream untuk PC 6

Stream PC

1 Stream PC 6

2 Stream PC1+PC6

3 Stream PC1+PC2+PC 6

4 Stream PC1+PC2+PC3+PC 6

5 Stream PC1+PC2+PC3+PC4+PC 6

6 Stream PC1+PC2+PC3+PC4+PC5+PC 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI