plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk filepenulis menyadari bahwa tugas akhir ini...

79
PREVALENSI, KESADARAN, DAN TERAPI RESPONDEN HIPERTENSI BERDASARKAN KAJIAN FAKTOR RISIKO KESEHATAN DI PADUKUHAN KADIROJO II, PURWOMARTANI, KALASAN, SLEMAN, YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi Oleh: Antonia Adeleide Anutopi NIM: 118114081 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: trinhhanh

Post on 30-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

i

PREVALENSI, KESADARAN, DAN TERAPI RESPONDEN HIPERTENSI

BERDASARKAN KAJIAN FAKTOR RISIKO KESEHATAN DI

PADUKUHAN KADIROJO II, PURWOMARTANI, KALASAN, SLEMAN,

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Antonia Adeleide Anutopi

NIM: 118114081

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

iv

Halaman Persembahan

TERPUJILAH TUHAN, YANG UNTUK PERCAYA TELAH MEMBERIKAN

CAHAYA DALAM GELAP, MEMBERI KENYAMANAN DALAM

KEPUTUSASAAN

(William Shakespeare)

“Aku ingin mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda

mara bahaya, dan memecahkan misteri dengan sains. Aku ingin menghirup berupa-

rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika-liku hidup yang ujungnya

tak dapat disangka. Aku mendamba kehidupan dengan kemungkinan-kemungkinan

yang bereaksi satu sama lain seperti benturan molekul uranium: meletup tak terduga-

duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang, terurai, dan berpencar ke arah

yang mengejutkan. Aku ingin kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan

penaklukan.

(Andrea Hirata-Edensor)

Aku persembahkan karyaku ini untuk:

Tuhan Yesus dan Bunda Maria,

Bapak dan mama beserta adik-adikku tercinta

Almamaterku Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

vii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

perlindungan dan berkat yang diberikan sehingga skripsi berjudul “Prevalensi,

Kesadaran, dan Terapi Responden Hipertensi Berdasarkan Kajian Faktor

Risiko Kesehatan di Padukuhan Kadirojo II, Purwomartani, Kalasan,

Sleman, Yogyakarta” yang disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Strata Satu Program Studi Farmasi (S.Farm) dapat dikerjakan

dengan baik dan lancar.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai

pihak. Kesempatan ini, penulis pergunakan untuk mengungkapkan rasa terima

kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah mengijinkan

penulis menjalankan pembelajaran selama masa studi.

2. Ibu Dr. Rita Suhadi, MSi., Apt. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

membimbing, mendampingi dan memberikan saran selama pembuatan skripsi

ini.

3. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah

memberikan kritik dan saran selama penyusunan skripsi.

4. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik

dan saran selama penyusunan skripsi.

5. Bapak Sukardiono selaku kepala dukuh yang telah mengijinkan dan

membantu penulis dalam pengerjaan penelitian di Padukuhan Kadirojo II.

6. Segenap masyarakat Padukuhan Kadirojo II atas bantuan yang telah diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

viii

7. Keluargaku tercinta, Bapak Drs. Antonius Baba, Mama Nandi Margaretha,

S.Pd, Adik Yuliana Sere, Maria Agung Lestari, dan Caecilia Gisela Baba yang

selalu memberikan doa, kasih sayang, dan semangat kepada penulis.

8. Orry, Chelsy, Ensi, Ervin, Ivan, Putry, Joddy, dan Lia sebagai sahabat yang

selalu memberikan semangat, kebersamaan, dan doa kepada penulis selama

ini.

9. Greta, Yovica, Niken, Yudist, Danik, Shinta, Agesty, Berna, Tesa, Mei, dan

Gita sebagai rekan kerja yang telah menyediakan waktu untuk memberikan

saran dan kritik baik dalam hal penyusunan skripsi maupun hal-hal lainnya.

10. Marianus Karolus K. Baon yang selalu mendukung penulis dalam suka dan

duka dalam pembuatan skripsi ini.

11. Teman-teman penghuni kost “Wisma Goreti” yang selalu memberikan

dukungan kepada penulis dalam pembuatan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih

banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran dari semua pihak.

Akhir kata, penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak terutama di bidang ilmu Farmasi.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………….. iv

PERNYATAAN KEASLIAN PENULIS……………………………………… v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA………... vi

PRAKATA……………………………………………………………………... vii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………… ix

DAFTAR TABEL……………………………………………………………… xiii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………... xiv

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………… xv

INTISARI……………………………………………………………………… xvi

ABSTRACT……………………………………………………………………... xvii

BAB I PENGANTAR………………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang……………………………………………………………... 1

1. Rumusan masalah……………………………………………………… 4

2. Keaslian penelitian……………………………………………………... 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

x

3. Manfaat penelitian……………………………………………………... 6

a. Manfaat teoritis…………………………………………………….. 6

b. Manfaat praktis…………………………………………………….. 6

B. Tujuan Penelitian…………………………………………………………... 6

1. Tujuan umum…………………………………………………………... 6

2. Tujuan khusus………………………………………………………….. 7

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA………………………………………….. 8

A. Hipertensi…………………………………………………………………... 8

B. Prevalensi Hipertensi………………………………………………………. 10

C. Kesadaran…………………………………………………………………... 11

D. Terapi………………………………………………………………………. 12

E. Faktor Risiko……………………………………………………………….. 14

1. Usia…………………………………………………………………….. 14

2. Jenis kelamin…………………………………………………………… 15

3. BMI (Body Mass Index)………………………………………………... 15

4. Pola makan……………………………………………………………... 18

5. Aktivitas fisik…………………………………………………………... 19

6. Merokok………………………………………………………………... 20

7. Alkohol………………………………………………………………… 20

8. Penyakit penyerta………………………………………………………. 22

F. Rule of Halves……………………………………………………………… 24

G. Landasan Teori……………………………………………………………...25

H. Hipotesis…………………………………………………………………… 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

xi

BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………… 27

A. Jenis dan Rancangan Penelitian……………………………………………. 27

1. Jenis penelitian…………………………………………………………. 27

2. Variabel penelitian……………………………………………………... 28

a. Variabel bebas……………………………………………………… 28

b. Variabel tergantung………………………………………………… 28

c. Variabel pengacau………………………………………………….. 28

B. Definisi Operasional……………………………………………………….. 28

C. Responden Penelitian………………………………………………………. 30

1. Kriteria inklusi…………………………………………………………. 30

2. Kriteria eksklusi………………………………………………………... 30

D. Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………………………. 31

E. Ruang Lingkup Penelitian…………………………………………………..31

F. Teknik Pengambilan Sampel………………………………………………. 31

G. Instrumen Penelitian……………………………………………………….. 33

H. Tata Cara Penelitian………………………………………………………... 33

1. Observasi awal…………………………………………………………. 33

2. Permohonan ijin dan kerja sama……………………………………….. 33

3. Pembuatan inform consent……………..………………………………. 34

4. Penetapan dan seleksi calon responden………………………………... 34

5. Validitas dan reabilitas instrument penelitian………………………….. 34

6. Pengukuran tekanan darah……………………………………………... 35

7. Penjelasan hasil pemeriksaan…………………………………………... 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

xii

8. Pengelompokkan data………………………………………………….. 35

I. Analisis Data Penelitian……………………………………………………. 36

J. Pengujian Hipotesis………………………………………………………... 37

K. Kelemahan dan Kesulitan selama Penelitian………………………………. 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………… 38

A. Prevalensi Hipertensi, Kesadaran, dan Terapi Responden

di Padukuhan Kadirojo II …………………………………………………. 41

B. Perbedaan Prevalensi, Kesadaran, dan Terapi Responden Hipertensi

karena Faktor risiko Kesehatan…………………………………………….. 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………. 46

A. Kesimpulan……………………………………………………………….... 46

B. Saran……………………………………………………………………….. 46

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 47

LAMPIRAN…………………………………………………………………… 50

BIOGRAFI PENULIS………………………………………………………… 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel I Persamaan dan perbedaan penelitian sebelumnya dengan

penelitian di Padukuhan Kadirojo II…………………………… 5

Tabel II Klasifikasi hipertensi berdasarkan ESH/ESC guidelines 2013… 8

Tabel III Definisi operasional penelitian di Padukuhan

Kadirojo II……………………………………………………… 29

Tabel IV Kelemahan dan Kesulitan Penelitian……………………………37

Tabel V Profil responden penelitian (n=200) di Padukuhan

Kadirojo II………………………………………….................... 38

Tabel VI Profil hubungan tekanan darah terhadap umur, jenis kelamin,

dan faktor risiko kesehatan (n=200) di Padukuhan

Kadirojo II……………………………………………………… 40

Tabel VII Perbedaan prevalensi akibat faktor risiko kesehatan pada

responden Padukuhan Kadirojo II (n=100)……………………. 43

Tabel VIII Perbedaan kesadaran terhadap hipertensi akibat faktor risiko

kesehatan pada responden Padukuhan Kadirojo II (n=51)…….. 44

Tabel IX Perbedaan terapi akibat faktor risiko kesehatan

pada responden Padukuhan Kadirojo II (n=34)…….………….. 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Mekanisme hipertensi akibat obesitas…………………………. 16

Gambar 2 Bagan Rule of Halves.………………………………………….. 25

Gambar 3 Lokasi penelitian……………………...………………………... 31

Gambar 4 Teknik pengambilan sampel penelitian………………………... 32

Gambar 5 Skema prosedur penelitian……………………………………... 35

Gambar 6 Prosedur analisis data penelitian……………………………….. 36

Gambar 7 Pengujian hipotesis…………………………………………….. 37

Gambar 8 Hasil pengaplikasian Rule of Halves di Padukuhan

Kadirojo II……………………………………………………… 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Persetujuan perijinan penelitian dari komisi etik………………. 51

Lampiran 2 Surat permohonan ijin penelitian dan pengambilan data…..…... 52

Lampiran 3 Surat pelatihan penggunaan alat spygmomanometer…………... 53

Lampiran 4 Sertifikat penerapan alat timbangan berat badan……………..... 54

Lampiran 5 SOP pengukuran tekanan darah menggunakan

Sphygmomanometer digital…………………………………….. 55

Lampiran 6 Lembar pertanyaan responden…………………………………. 56

Lampiran 7 Case Report Form (CRF)……………………………………… 57

Lampiran 8 Output post hoc test sistolik……………………………………. 58

Lampiran 9 Output pos hoc test diastolik…………………………………… 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

xvi

INTISARI

Hipertensi merupakan contoh penyakit tidak menular yang terjadi pada

individu berusia diatas 40 tahun. Seseorang dikatakan hipertensi jika tekanan

darah sistolik ≥140mmHg dan/atau tekanan darah diastolik ≥90mmHg. Rule of

halves digunakan sebagai dasar pada penelitian ini. Setengah dari populasi

hipertensi sadar mengidap penyakit hipertensi. Setengah dari populasi yang sadar,

mengikuti pengobatan dan terkontrol. Tujuan penelitian yaitu melakukan evaluasi

terhadap proporsi prevalensi hipertensi, kesadaran responden hipertensi, dan

terapi responden hipertensi, serta mengungkapkan pengaruh faktor risiko

kesehatan terhadap prevalensi hipertensi, kesadaran, dan terapi responden

hipertensi di masyarakat Padukuhan Kadirojo II yang berusia ≥40 tahun.

Jenis penelitian yang digunakan yaitu observasional analitik dalam

bentuk farmakoepidemiologi dengan pendekatan cross sectional. Data yang

terkumpul merupakan data primer dan dianalisis menggunakan uji chi-square.

Hasil menunjukkan bahwa total responden yang digunakan sebagai subyek

penelitian sebanyak 200 orang (100%) yang diambil secara tidak acak. Jumlah

responden yang mengidap hipertensi yaitu sebanyak 100 orang (50%), responden

yang sadar hipertensi 51 orang (25.5%), dan responden yang melakukan terapi

hipertensi sebanyak 34 orang (17%). Pada responden, tidak menunjukkan adanya

hubungan yang bermakna antara faktor risiko kesehatan dengan prevalensi

hipertensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi.

Kata kunci: Hipertensi, rule of halves, faktor risiko kesehatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

xvii

ABSTRACT

Hypertension is a sample of uninfected disease that occurred on people

more than 40 years old. Someone called hypertensive when he has ≥140mmHg

systolic blood pressure and/or ≥90mmHg diastolic blood pressure. Rule of halves

is used in this research. Half of the population of hypertension are aware of

hypertensive disease and they who are aware following the treatment and

controlled. The purpose of this research is to evaluate the proportion of

hypertension prevalence, awareness of hypertension, and respondent therapy of

hypertension, also revealing the influence of health risk factors to the

hypertension prevalence, awareness, and respondent therapy of hypertension in

Padukuhan Kadirojo II community which has ≥40 years old.

The type of this research was analytic observational in the form of

Pharmacoepidemiology with cross-sectional approach. The collected data was

primary data and analyzed using chi-square test. The results showed that total of

respondents used as research subjects were 200 people (100%) taken by non-

random. The number of respondents who suffered from hypertension were 100

people (50%), the respondents who aware of hypertension 51 people (25.5%), and

the respondents who did the treatment of hypertension 34 people (17%). On the

respondents, showed no significant association between health risk factors and the

prevalence of hypertension, awareness, and respondent therapy of hypertension.

Keyword: Hypertension, rule of halves, health risk factors.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Masalah kesehatan di Indonesia semakin hari semakin ramai

diperbincangkan. Salah satunya adalah masalah penyakit tidak menular namun

berakibat fatal. Rata-rata masyarakat Indonesia pada jaman sekarang kurang

peduli dengan kesehatan dirinya. Mereka lebih mengutamakan pemenuhan

kebutuhan ekonomi. Sementara di sisi lain, kesehatan sangat diperlukan untuk

menunjang pemenuhan kebutuhan ekonomi itu sendiri (Gunawan, 2001).

Hipertensi merupakan salah satu contoh penyakit yang tidak menular.

Hipertensi dalam 2013 ESH/ESC Guidelines for the management of arterial

hypertension diartikan sebagai tingginya nilai takanan darah sistolik yaitu

>140mmHg dan/atau >90mmHg untuk nilai tekanan diastoliknya (Mancia,

Fagard, Narkiewicz, Redon, Zanchetti, Bohm et al., 2013). Diagnosa untuk pasien

yang terkena hipertensi setidaknya berdasarkan atas pengukuran dua kali tekanan

darah dengan posisi duduk dalam satu atau dua kali pemeriksaan (Narkiewicz,

Redon, Zanchetti, Bohm, Christiaens, Cifkova et al., 2013).

Hipertensi saat ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan

masyarakat, baik itu di Indonesia maupun di beberapa negara lainnya yang ada di

dunia. Diperkirakan sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi di negara berkembang

akan meningkat menjadi 1,15 milyar kasus pada tahun 2025 dari 639 juta kasus di

tahun 2000. Perkiraan ini didasarkan pada angka penderita hipertensi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

2

pertambahan penduduk saat ini (Anggraini, Waren, Situmorang, Asputra,

Siahaan, 2009).

Data angka kesakitan penduduk yang berasal dari masyarakat yang

diperoleh melalui studi morbiditas, dan hasil pengumpulan data dari Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota serta dari sarana pelayanan kesehatan yang diperoleh

melalui sistem pencatatan dan pelaporan, hipertensi esensial (primer) menempati

urutan ketiga setelah infeksi saluran napas akut bagian atas, penyakit kulit dan

jaringan subkutan pada pasien rawat jalan di rumah sakit (Depkes RI, 2007).

Semakin meningkatnya arus globalisasi di segala bidang, perkembangan

teknologi dan industri telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya

hidup masyarakat, serta situasi lingkungan misalnya perubahan pola konsumsi

makanan, berkurangnya aktivitas fisik, dan meningkatnya polusi lingkungan.

Perubahan tersebut telah memberi pengaruh terhadap kasus-kasus penyakit yang

tidak menular. Berdasarkan laporan rumah sakit tahun 2005, hipertensi esensial

menempati urutan ke-10 yang menyebabkan kematian di rumah sakit (Depkes RI,

2007).

Pada umumnya, hipertensi terjadi pada individu yang sudah berusia

setengah umur atau diatas 40 tahun. Namun, kebanyakan individu-individu yang

mengidap hipertensi tidak menyadari bahwa dirinya mengidap hipertensi

(Gunawan, 2001). Gejala-gejala yang ditimbulkan oleh penyakit hipertensi itu

sendiri, terkadang tidak dirasakan oleh pribadi yang bersangkutan. Padahal,

hipertensi dapat menimbulkan penyakit-penyakit komplikasi yang berujung

kematian (Kartikasari, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

3

Pada penyakit hipertensi, terdapat teori Rule of halves. Teori ini

mengatakan bahwa setengah populasi yang memiliki tekanan darah tinggi tidak

mengetahui bahwa diri mereka mengidap hipertensi (aturan 1). Setengah populasi

yang mengetahui mengidap hipertensi, tidak melakukan pengobatan (aturan 2)

dan (aturan 3) setengah dari populasi yang melakukan pengobatan memiliki

tekanan darah yang tidak terkontrol (Rao and Daniel, 2014).

Individu dengan riwayat keluarga hipertensi memiliki risiko terkena

hipertensi dua kali lebih besar daripada individu yang tidak ada riwayat hipertensi

pada keluarganya. Meningkatnya angka kejadian hipertensi pada suatu wilayah

dapat dipengaruhi oleh faktor usia dan jenis kelamin. Pada laki-laki memiliki

risiko terkena hipertensi lebih awal. Obesitas, asupan garam, dan kebiasaan

merokok juga dapat meningkatkan kejadian hipertensi (Anggraini dkk., 2009).

Seorang perokok berat dapat dihubungkan dengan peningkatan kasus

hipertensi maligna dan risiko terjadinya stenosis arteri renal yang mengalami

ateriosklerosis (Anggraini dkk., 2009). Efek dari konsumsi alkohol juga dapat

menimbulkan terjadinya peningkatan sintesis katekolamin yang dalam jumlah

besar dapat memicu kenaikan tekanan darah (Dalimartha dkk., 2008).

Kurangnya kesadaran masyarakat bisa diakibatkan karena minimnya

pengetahuan yang dimiliki tentang kesehatan serta kurangnya sosialisasi dari

tenaga kesehatan. Selain itu juga, pola hidup dari masyarakat sangat berpengaruh

pada prevalensi dan kesadaran. Ini dibuktikan dengan adanya penelitian yang

memonitor prevalensi hipertensi, kesadaran, pengobatan, dan kontrol kesehatan di

China. Sedikitnya 40% orang China yang berumur 45 tahun keatas mengidap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

4

gangguan hipertensi. Lebih dari 40% masyarakat tidak menyadari mengidap

penyakit hipertensi (Feng, Pang, and Beard, 2014).

Penelitian-penelitian mengenai hipertensi di Indonesia, khususnya

penelitian mengenai prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi pada masyarakat

di Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta sendiri masih terbilang sedikit. Hal

tersebut dapat ditinjau dari kurangnya data hipertensi setelah tahun 2008.

Penelitian ini dilakukan di Padukuhan Kadirojo II berdasarkan rule of

halves untuk meninjau seberapa besar proporsi prevalensi hipertensi, kesadaran

responden terhadap hipertensi dan terapi responden hipertensi pada masyarakat

Padukuhan Kadirojo II. Pemilihan padukuhan ini dikarenakan hasil wawancara

bersama kepala dukuh dan pegawai kantor Kelurahan Purwomartani yang

menyatakan bahwa prevalensi hipertensi di Padukuhan Kadirojo II terbilang

cukup besar. Selain itu, adanya faktor pendidikan yang cukup rendah yang juga

dapat mempengaruhi pengetahuan tentang kesehatan, mendukung peneliti untuk

melakukan penelitian di padukuhan ini.

1. Rumusan masalah

a. Berapa proporsi prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap

hipertensi dan terapi responden hipertensi yang terjadi?

b. Apakah terdapat perbedaan prevalensi hipertensi, kesadaran responden

hipertensi, dan terapi responden hipertensi karena faktor risiko kesehatan berupa

BMI, pola makan, aktivitas fisik, merokok, alkohol, dan penyakit penyerta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

5

2. Keaslian penelitian

Beberapa penelitian yang telah dipublikasikan terkait dengan penyakit

hipertensi, kesadaran, dan terapi terhadap responden hipertensi dan hubungannya

dengan faktor risiko kesehatan, antara lain dipaparkan dalam tabel I di bawah ini.

Tabel I. Persamaan dan perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian di Padukuhan

Kadirojo II

No. Judul penelitian Persamaan Perbedaan

1. Faktor Risiko Hipertensi

pada Masyarakat di Desa

Kabongan Kidul,

Kabupaten Rembang,

Semarang (Kartikasari,

2012).

Penelitian ini

untuk

mengetahui

faktor-faktor

risiko hipertensi

yang terjadi pada

masyarakat

pedesaan.

Jenis penelitian yaitu

observasional analitik

dengan pendekatan case

control. Subyek penelitian

berjumlah 106 responden.

Sampel diambil secara

simple random sampling.

2. Health System

Strengthening and

Hypertension Awareness,

Treatment and Control:

Data from the China Health

and Retirement

Longitudinal Study (Feng,

Pang, Beard, 2014).

Usia responden dalam

penelitian ini yaitu usia 45

tahun ke atas. Data diambil

dari survei nasional pada

tahun 2011-2012.

3. Prevalence, Awareness,

Treatment and Control of

Hypertension Among The

Elderly: The 2006 National

Health and Morbidity

Survey III in Malaysia

(Kiau, Kaur, Nainu, Omar,

Saleh, Keong et al., 2013).

Penelitian ini

menggunakan

metode cross

sectional.

Menganalisis data

sekunder dari NHMS III

dari bulan April sampai

Agustus tahun 2006.

Responden yang digunakan

sebagai subjek penelitian

yaitu responden dengan

usia 60 tahun ke atas.

4. Cardiovascular Disease:

Hypertension Among Older

Adults in Lowand Middle-

Income Countries:

Prevalence, Awareness and

Control (Lloyd-Sherlock,

Beard, Minicuci, Ebrahim,

Chatterji, 2014).

Penelitian ini

menggunakan data dari

WHO. Usia responden

yang akan diteliti yaitu

pada usia 50 tahun keatas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

6

Lanjutan tabel I

5. Faktor Risiko Hipertensi

pada Empat

Kabupaten/Kota dengan

Prevalensi Hipertensi

Tertinggi di Jawa dan

Sumatra (Aisyiyah,

2009).

Penelitian ini

menggunakan

metode cross

sectional.

Data yang digunakan

adalah data sekunder dari

Riset Kesehatan Dasar

(Riskesdas) tahun 2007.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menyediakan informasi mengenai

prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi serta perbedaan prevalensi,

kesadaran, dan terapi responden hipertensi yang disebabkan oleh faktor risiko

kesehatan di Padukuhan Kadirojo II.

b. Manfaat praktis

1) Untuk subyek yang diteliti yaitu responden dapat mengetahui hasil

pengukuran tekanan darah.

2) Untuk pemerintah daerah setempat dengan hasil penelitian ini, pemerintah

daerah dapat menghimbau masyarakatnya untuk mengantisipasi penyakit

hipertensi, dengan melakukan upaya preventif dan promosif.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap proporsi

prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi pada masyarakat di

Padukuhan Kadirojo II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

7

2. Tujuan khusus

Mengungkapkan adanya perbedaan prevalensi, kesadaran, dan terapi

responden hipertensi karena faktor risiko kesehatan (BMI, pola makan, aktivitas

fisik, merokok, konsumsi alkohol, dan penyakit penyerta) pada masyarakat di

Padukuhan Kadirojo II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

8

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Hipertensi

Hipertensi merupakan satu dari sekian banyak faktor risiko kardiovaskuler

yang penting yang dihubungkan dengan komplikasi secara signifikan seperti

penyakit arteri koroner, stroke atau gagal ginjal (Wang, Kong, Ma, and Wang,

2013). Hipertensi atau yang lebih dikenal sebagai tekanan darah tinggi ini

merupakan faktor risiko utama dari perkembangan penyakit jantung dan stroke

(Dalimartha, Purnama, Sutarina, Mahendra, dan Darmawan, 2008). Klasifikasi

hipertensi menurut ESH/ESC guidelines (2013):

Tabel II. Klasifikasi hipertensi berdasarkan ESH/ESC guidelines 2013

Pada tabel, seseorang dikatakan hipertensi jika memiliki tekanan darah

sistolik ≥140mmHg dan/atau tekanan diastolik ≥90mmHg. Klasifikasi yang sama

ini digunakan pada usia remaja, dewasa, dan lansia.

Sejak 10 tahun terakhir, penyakit hipertensi banyak menyerang

masyarakat, terutama mereka yang berusia di atas 40 tahun, bahkan ada yang telah

terserang mulai usia sekitar 30 tahun (Dalimartha dkk., 2008). Hipertensi sering

tidak menunjukkan gejala, namun dapat menyebabkan terjadinya komplikasi.

Oleh karena itu, pemeriksaan tekanan darah secara berkala sangatlah penting

Kategori Tekanan sistolik

(mmHg)

Tekanan

diastolik

(mmHg)

Normal 120-129 dan/atau 80-84

Prehipertensi 130-139 dan/atau 85-89

Hipertensi kelas 1 140-159 dan/atau 90-99

Hipertensi kelas 2 160-179 dan/atau 100-109

Hipertensi kelas 3 ≥180 dan/atau ≥110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

9

(Kartikasari, 2012). Penyakit hipertensi juga sering disebut “the silent disease”

karena tidak terdapat tanda-tanda atau gejala yang dapat dilihat dari luar.

Perkembangan hipertensi berjalan secara perlahan, tetapi secara potensial sangat

berbahaya (Dalimartha dkk., 2008).

Hipertensi dapat pula digolongkan sebagai esensial tanpa etiologi spesifik,

yang paling sering dijumpai. Bila ada penyebabnya, disebut hipertensi sekunder.

Pada hipertensi esensial atau primer, penyebabnya dihubungkan dengan obesitas,

hiperkolesterolemia, aterosklerosis, diet tinggi garam, merokok, kurang olahraga

(Tambayong, 1999).

Alat yang digunakan untuk mengukur sebaiknya dievaluasi dan divalidasi

menurut protokol standarisasi internasional dan dikalibrasi secara teratur

setidaknya setiap enam bulan (Mancia et al., 2013). Sebelum dibuat diagnosis

hipertensi, diperlukan pengukuran berulang paling tidak pada tiga kesempatan

yang berbeda selama empat sampai enam minggu. Karet lingkar

spygmomanometer harus menutup paling sedikit 2/3 bagian atas lengan, karena

karet yang lebih kecil dengan cakupan yang kecil akan memberikan angka yang

lebih tinggi (Gray, Dawkins, Morgan, and Simpson, 2005).

Cara mengukur tekanan darah pada pasien yaitu pasien dipersilahkan

untuk duduk beristirahat selama tiga sampai lima menit sebelum memulai

pengukuran. Pengukuran dilakukan setidaknya dua kali pada posisi duduk dengan

selang waktu satu sampai dua menit. Pengukuran dapat dilakukan sekali lagi jika

terjadi perbedaan antara pengukuran pertama dan pengukuran kedua. Kemudian

hasil pengukuran dirata-ratakan (Mancia et al., 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

10

Pengukuran tekanan darah harus dilakukan dengan posisi duduk, kecuali

untuk pasien lansia atau pasien diabetes dilakukan dengan posisi berdiri. Prosedur

pemeriksaan sebaiknya dijelaskan kepada pasien. Posisi cuff sebaiknya dua

sampai tiga sentimeter di atas arteri brachial (Mabey, Gill, Parry, Weber, and

Whitty, 2013)

B. Prevalensi Hipertensi

Hipertensi menjadi topik pembicaraan yang popular di Indonesia maupun

di dunia. Pada tahun 2000, lebih dari 25% populasi di dunia mengidap hipertensi

(Handayani dan Sartika, 2013). Menurut data WHO tahun 2013, pada tahun 2008,

prevalensi hipertensi tertinggi terdapat pada daerah Afrika dan prevalensi terendah

terdapat pada daerah Amerika. Di Daerah Asia Tenggara sendiri, pada tahun 2008

terdapat 36% dari total populasi dewasa yang menderita hipertensi (Prabakaran,

Vijayalakshmi, and Venkatarao, 2013).

Kejadian hipertensi di Indonesia sebenarnya cukup tinggi, namun belum

ada penelitian yang sifatnya menyeluruh secara maksimal. Pada tahun 2004,

prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 14% dan meningkat menjadi 34,9%

pada tahun 2007. Prevalensi tertinggi terletak pada kelompok umur 65 tahun ke

atas yaitu 29%. Tidak terdapat perbedaan prevalensi menurut daerah dan kawasan

(Handayani dkk., 2013).

Profil kesehatan di Indonesia pada tahun 2004, menyebutkan hipertensi

menduduki peringkat ketiga pada pasien rawat jalan. Pada tahun 2006, hipertensi

meningkat lagi menjadi peringkat kedua di Indonesia setelah ISPA (Kartikasari,

2012). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan Kementerian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

11

Kesehatan (Kemenkes) pada tahun 2007, prevalensi hipertensi pada penduduk

dengan umur di atas 18 tahun mencapai 31,7%. Prevalensi tertinggi terdapat di

Provinsi Kalimantan Selatan (39,6%) dan terendah di Provinsi Papua Barat

(20,1%). Itu sebabnya tekanan darah tinggi menjadi penyebab kematian nomor

tiga di Indonesia.

Menurut profil kesehatan Provinsi DI Yogyakarta (2008), penyakit-

penyakit kardiovaskular, yang salah satunya adalah hipertensi, menempati urutan

teratas penyebab kematian pada masyarakat. Sampai dengan tahun 2007, sudah

80% masyarakat yang meninggal akibat penyakit kardiovaskular. Dari data di

setiap rumah sakit yang terdapat di DI Yogyakarta, setiap tahun jumlah penderita

penyakit kardiovaskular ini semakin meningkat, namun tidak seperti ISPA,

besaran persentasi penyakit hipertensi menurut kabupaten/kota di DI Yogyakarta

cukup bervariasi.

C. Kesadaran

Kesadaran menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008) memiliki arti hal

yang dirasakan atau dialami oleh seseorang. Kata dasar dari kesadaran yakni sadar

yang mempunyai arti merasa; tahu dan mengerti.

Tiga orang dewasa yang mengidap hipertensi, ternyata hanya satu yang

sadar dengan penyakit yang diderita. Pengetahuan yang kurang terhadap penyakit

dan tidak adanya kepatuhan pasien dalam menjalankan terapi pengobatan

hipertensi, menjadi tolak ukur salah satu faktor kurangnya kesadaran masyarakat

(Wang et al., 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

12

Hanya dua sampai tiga pasien dengan penyakit hipertensi yang sadar

dengan status penyakit mereka sendiri. Hal inilah yang menunjukkan bahwa

besarnya populasi hipertensi ternyata tidak sebanding dengan besarnya populasi

yang sadar terhadap hipertensi itu sendiri. Pasien yang sadar hipertensi, terkadang

tidak melakukan pengobatan (Martin, 2008).

Data yang didapat oleh NHANES, tahun 2005-2008 hanya 79,6%

penderita hipertensi yang sadar mengidap hipertensi. Dari 79,6% tersebut, 47,8%

berusaha mencari terapi pengobatan dan 70,9% yang mengikuti terapi terdapat

52,2% yang tidak mencapai kontrol tekanan darah normal (Tedjasukmana, 2012).

D. Terapi

Pada awalnya, pengobatan hipertensi hanya ditujukan untuk menurunkan

tekanan darah menuju tingkat normal. Dalam perkembangannya, pengobatan

diarahkan pada berbagai macam aspek. Beberapa aspek yang mendapat perhatian

dan kini menjadi tujuan dari pengobatan hipertensi adalah:

1. Menurunkan tekanan darah ke tingkat yang normal sehingga kualitas

hidup penderita tidak memburuk.

2. Mengurangi angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas)

akibat komplikasi penyakit jantung dan pembuluh darah.

3. Mencegah pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis).

4. Menghindarkan dari faktor risiko hipertensi, seperti kolesterol tinggi, stres,

dan obesitas.

5. Mencegah bertambah tingginya tekanan darah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

13

6. Mengobati penyakit penyerta yang dapat memperberat kerusakan organ

tubuh.

7. Memperkecil efek samping pengobatan (Dalimartha dkk., 2008).

Tujuan dari terapi hipertensi yaitu untuk mengurangi kejadian

kardiovaskular, serebrovaskular, dan renovaskular. Dengan kata lain, target

tekanan darah yang harus dicapai yaitu kurang dari 140/90mmHg. Pada pasien

yang memiliki penyakit penyerta seperti diabetes atau ginjal kronik, tekanan darah

yang harus dicapai yaitu kurang dari 130/80mmHg (Tedjasukmana, 2012).

Jenis-jenis obat anti-hipertensi antara lain sebagai berikut:

1. Diuretik

Obat-obatan jenis ini bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh

(melalui urin). Dengan demikian, volume cairan dalam tubuh berkurang sehingga

daya pompa jantung lebih ringan. Obat-obatan yang termasuk golongan ini yaitu

hidroklorotiasid (HCT). Obat ini memiliki efek samping antara lain hipokalemia,

hiperurisemia, lemah otot, muntah, dan pusing (Dalimartha dkk., 2008).

2. Penghambat enzim konversi angiotensin

Cara kerja obat ini yaitu menghambat pembentukan zat angiotensin II (zat

yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah). Contoh obat ini yaitu

captopril. Efek samping yang timbul adalah batuk kering, pusing, sakit kepala,

dan lemas (Dalimartha dkk., 2008).

3. Antagonis kalsium

Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara

mengahambat kontraksi jantung (kontraktilitas). Efek samping obat golongan ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

14

adalah timbul sembelit, pusing, sakit kepala, dan muntah. Contoh obat ini antara

lain nifedipin, diltiasem, dan verapamil (Dalimartha dkk., 2008).

4. Penghambat reseptor angiotensin II

Obat ini bekerja dengan cara menghalangi penempelan zat angiotensin II

pada reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya pompa jantung.

Kemungkinan efek yang timbul yaitu sakit kepala, pusing, lemas, dan mual.

Contoh golongan obat ini adalah valsartan atau diovan (Dalimartha dkk., 2008).

E. Faktor Risiko

Untuk menyimpulkan penyebab hipertensi masih sulit dilakukan hingga

saat ini. Bahkan, para ahli beranggapan hipertensi lebih tepat disebut sebagai

“heterogenous group of diseases” daripada “single diseases” karena

kompleksnya faktor-faktor yang menyebabkannya. Beberapa faktor risiko yang

dapat meningkatkan terjadinya hipertensi, yaitu usia (laki-laki ≥55 tahun dan

perempuan ≥65 tahun), merokok, dislipidemia, gula darah di dalam plasma yang

tinggi, obesitas (BMI ≥30kg/m2), genetik atau keturunan (Mancia et al., 2013).

1. Usia

Peningkatan hipertensi sering terjadi dengan bertambahnya umur

seseorang. Pasien yang berumur 60 tahun keatas memiliki tekanan darah

≥140/90mmHg. Tekanan darah sistolik yang meningkat, bisa dikarenakan karena

penambahan umur. Penambahan umur seseorang dapat menyebabkan kelenturan

pembuluh darah yang besar menjadi berkurang (Anggraini dkk., 2009).

Satu dari lima laki-laki yang berusia antara 35-44 tahun memiliki tekanan

darah yang tinggi. Angka prerolensi tersebut akan meningkat menjadi dua kali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

15

lipat pada usia antara 45-54 tahun (Vitahealth, 2004). Perubahan pada tekanan

darah yang semakin meningkat disebabkan adanya perubahan alami pada jantung

dan berkurangnya elastisitas dari pembuluh arteri, sehingga insidensi hipertensi

pada usia lanjut lebih tinggi (Prihandana, 2012).

Sampai usia 55 tahun, laki-laki memiliki risiko terkena hipertensi yang

lebih besar dibandingkan dengan perempuan. Tetapi di atas usia tersebut,

perempuan memiliki peluang yang lebih besar (Vitahealth, 2004).

2. Jenis Kelamin

Antara laki-laki dan perempuan, prevalensi terjadinya hipertensi memiliki

proporsi yang sama. Namun, sebelum perempuan mengalami fase menopause,

perempuan lebih terlindungi dari penyakit kardiovaskular. Hal ini dikarenakan

adanya hormon estrogen yang berperan dalam peningkatan HDL atau High

Density Lipoprotein (Anggraini dkk., 2009).

3. BMI (Body Mass Index)

Seseorang dengan BMI ≥25 (obesitas) akan lebih mudah mengalami risiko

hipertensi. Hal ini disebabkan oleh lemak yang menimbulkan sumbatan pada

pembuluh darah sehingga meningkatkan tekanan darah (Anggraini dkk., 2009).

Menurut Kotsis, Stabouli, Papakatsika, Rizos, and Parati (2010) terjadinya

hipertensi akibat obesitas dapat melalui beberapa jalur, antara lain:

a) Aktivasi saraf simpatis (SNS)

Asupan kalori yang tinggi meningkatkan norefinefrin pada jaringan perifer

sehingga meningkatkan konsentrasi norefinefrin di dalam plasma yang

menyebabkan terjadinya aktivasi saraf simpatis secara langsung. Mekanisme yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

16

bertanggung jawab terhadap peningkatan aktivitas saraf simpatis yaitu gangguan

fungsi sensitivitas baroreseptor, peningkatan kadar asam lemak bebas (FFA),

angiotensin (Ang) II, insulin, dan leptin.

Gambar 1. Mekanisme hipertensi akibat obesitas (Kotsis et al., 2010).

Keterangan gambar: IL-6 (interleukin-6), IL-1β (interleukin-1β), CRP (C-reactive protein), TNFα

(tumor necrosis factor-α), ROS (reactive oxygen species), FFAs (free-fatty acids), NO (nitric

oxide), ET-1 (endothelin-1), RAS (rennin-angiotensin system), SNS (sympathetic nervous system)

b) Mekanisme pada renal

Kelainan pada renal cenderung menaikan tekanan darah sehingga

meningkatkan ekskresi natrium dan air. Pada pasien obesitas, kemungkinan

perubahan tekanan darah ke arah yang lebih tinggi yaitu adanya sekresi renin dari

ginjal yang diinduksi oleh perubahan kekuatan fisik intrarenal akibat akumulasi

lemak disekitar medulla. Akibat dari hipertrofi adiposit menyebabkan

angiotensinogen diproduksi dan mengakibatkan elevasi tekanan darah melalui

tindakan angiotensin II yang menyebabkan vasokonstriksi sistematis.

c) Fungsi hormon

Obesitas merupakan salah satu faktor untuk terjadinya gangguan toleransi

pada glukosa. Insulin yang beredar secara lebih di dalam darah dapat mengurangi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

17

sensitivitas terhadap metabolisme insulin itu sendiri atau dengan kata lain terjadi

resistensi insulin. Terjadinya hiperinsulinemia dapat mengakibatkan retensi

natrium yang berujung pada peningkatan tekanan darah.

Leptin merupakan salah satu hormon yang disekresikan dari jaringan

adiposa secara langsung. Adanya hiperleptinemia akan merangsang SNS untuk

meningkatkan pengeluaran energi. Peningkatan aktivitas SNS dalam jangka

panjang akan menginduksi saraf simpatis yang memediasi terjadinya hipertensi

akibat dari reabsorpsi natrium dan volume cairan yang overloading.

d) Disfungsi endothelial dan perubahan struktur vaskular

Obesitas merupakan keadaan inflamasi (vaskular dan sistemik) yang dapat

menyebabkan disfungsi endotel. Resistensi insulin, rendahnya adinopektin,

hiperleptinemia, peningkatan kadar asam lemak dianggap sebagai indeks dari

profil peradangan yang kompatibel. NO (nitric oxide) berasal dari endotel

pembuluh darah yang berfungsi sebagai vasodilator dan perlindungan terhadap

peradangan. Akibat dari adanya resistensi insulin, sintesis NO terganggu. Adanya

proinflamasi yang tinggi di dalam sel endotel menunjukkan adanya fungsi

vaskular yang berubah yang merupakan predisposisi pengembangan hipertensi.

Modifikasi lifestyle dapat membantu mencegah terjadinya hipertensi dan

mengurangi tekanan darah pada pasien yang telah mengidap hipertensi. Selain itu,

dengan menjaga BMI tetap normal (18,5-24,9kg/m2) dapat membantu

pengontrolan tekanan darah. Pada kenyataannya, tekanan darah sistolik dapat

berkurang dengan kisaran 5-10mmHg setiap penurunan 10kg berat badan (Martin,

2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

18

4. Pola makan

Pola makan dengan banyak mengandung garam juga mampu

meningkatkan tekanan darah pada beberapa orang. Rata-rata orang Amerika

mengonsumsi sodium 4000-6000mg/hari. Setiap individu yang berdomisili di

Amerika dosis maksimal yang dianjurkan adalah 2000mg/hari (Martin, 2008).

Individu yang berdomisili di eropa, dosis maksimal untuk pengonsumsian

makanan yang mengandung garam adalah 5-6gram/hari. Penganjuran diet natrium

ini bertujuan untuk menurunkan tekanan darah sistolik 5-10mmHg (Narkiewicz et

al., 2013).

Terdapat hubungan antara asupan natrium yang berlebihan dengan tekanan

darah. Pengonsumsian natrium yang berlebihan dapat menyebabkan tubuh

meretensi cairan dan meningkatkan volume darah. Adanya peningkatan volume

darah bisa membuat jantung untuk bekerja lebih keras dalam memompa darah

(Muliyati, Syam, dan Sirajuddin 2011).

Selain itu, natrium yang berlebihan di dalam darah, dapat menggumpal

pada dinding pembuluh darah dan mengikisnya sehingga terkelupas. Hasil

pengikisan tersebut yang akhirnya dapat menyumbat pembuluh darah (Vitahealth,

2004).

Asupan garam yang tinggi akan menyebabkan pengeluaran berlebihan dari

hormon natriouretik yang secara tidak langsung akan meningkatkan tekanan

darah. Sumber natrium/sodium utama adalah natrium klorida (garam dapur),

penyedap masakan monosodium glutamate (MSG), dan sodium karbonat.

(Anggraini dkk, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

19

Banyak bukti yang mendukung peran natrium dalam terjadinya hipertensi.

Ada yang berpendapat bahwa terdapat hormon natiuretik (de Wardener) yang

menghambat aktivitas sel pompa natrium (ATPase natrium-kalium) dan memiliki

efek penekanan. Berdasarkan studi populasi, seperti studi INTERSALT (1988)

diperoleh korelasi antara asupan natrium rerata dengan tekanan darah, dan

penurunan tekanan darah dapat diperoleh dengan mengurangi konsumsi garam

(Gray et al., 2005).

5. Aktivitas Fisik

Seseorang yang aktivitasnya rendah atau dengan kata lain kurang

berolahraga lebih berisiko terkena hipertensi 30-50% daripada orang yang aktif

melakukan aktivitas (Anggraini dkk., 2009). Aktivitas fisik, baik itu berupa lari,

berjalan, ataupun bersepeda dapat sebagai pencegahan primer dari hipertensi

(Maryon, 2005). Penganjuran untuk menurunkan risiko hipertensi yaitu

melakukan aktivitas fisik ≥30 menit selama lima sampai tujuh hari setiap

minggunya (Narkiewicz et al., 2013).

Aktivitas fisik paling sedikit dilakukan dalam beberapa hari selama 30

menit. Hal ini dapat menurunkan nilai tekanan darah sistolik sampai dengan

9mmHg (Martin, 2008). Individu yang jarang berolahraga, pengontrolan terhadap

nafsu makannya sangat labil sehingga dapat menimbulkan obesitas (Muliyati dkk,

2011).

Sebelum berlatih, sebaiknya setiap individu mengetahui batas latihan yang

akan dilakukan. Ukuran perhitungannya adalah DJM (Denyut Jantung Maksimal)

yang didapat dari faktor (220-umur) x %DJM. Intensitas latihan yang aman,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

20

berada pada rentang 60-85% DJM. Misalkan untuk individu dengan umur 50

tahun, batas aman latihannya adalah pada ukuran (220-50) x 60% = 102 dan (220-

50) x 85% = 144. Jadi, ketika selesai berolahraga, denyut jantung yang diukur

sebaiknya pada rentang 120-144/menit (Vitahealth, 2004).

6. Merokok

Merokok dapat meningkatkan risiko terkena hipertensi dan juga

peningkatan risiko penyakit kardiovaskular walaupun mekanisme timbulnya

hipertensi belum diketahui secara pasti (Anggraini dkk., 2009). Menurut Muttaqin

(2009) merokok berperan dalam memperburuk kondisi penyakit arteri koroner

melalui tiga cara meliputi:

a) Menghirup asap akan meningkatkan kadar karbon monoksida (CO) darah.

Hemoglobin, komponen darah yang mengangkut oksigen, lebih mudah terikat

pada karbon monoksida daripada oksigen. Hal ini menyebabkan oksigen yang

disuplai ke jantung menjadi sangat berkurang, sehingga jantung bekerja lebih

berat untuk menghasilkan energi yang sama besarnya;

b) Asam nikotinat pada tembakau memicu pelepasan katekolamin, yang

menyebabkan konstriksi arteri;

c) Merokok meningkatkan adhesi trombosit, mengakibatkan peningkatan

pembentukan thrombus.

7. Alkohol

Tekanan darah akan meningkat ketika seseorang mengonsumsi alkohol.

Pengonsumsian alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan faktor risiko

hipertensi dan stroke. Pada sebagian besar kasus yang terjadi, rata-rata laki-laki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

21

dengan kisaran umur 35-64 tahun, ditemukan memiliki korelasi yang kuat antara

konsumsi alkohol dengan mortalitas stroke (Maryon, 2005).

Konsumsi alkohol dengan satu sampai dua gelas per hari dapat

menurunkan tekanan darah sistolik. Pengonsumsian lebih dari dua gelas per hari

dapat meningkatkan tekanan darah. Pada laki-laki, pengonsumsian alkohol tidak

melebihi dua gelas per hari, dan pada perempuan, tidak melebihi satu gelas per

hari (Martin, 2008). Batas tertinggi yang boleh dikonsumsi adalah 90ml per

minggu atau sama dengan enam kaleng bir @360ml atau enam gelas anggur

@120ml (Vitahealth, 2004).

Efek dari konsumsi alkohol yaitu dapat merangsang terjadinya hipertensi.

Hal ini dikarenakan adanya peningkatan sintesis katekolamin yang dalam jumlah

besar dapat memicu kenaikan tekanan darah (Dalimartha dkk., 2008).

Katekolamin akan memacu produksi renin, menyebabkan kontraksi arteriol dan

vena dan meningkatkan curah jantung (Gray et al., 2005).

Mekanisme terjadinya hipertensi akibat dari pengonsumsian alkohol yang

berlebihan yaitu dapat melalui beberapa jalur, antara lain:

a) Sistem saraf simpatik

Alkohol dapat menyebabkan hipertensi dengan merangsang adrenal untuk

melepaskan adrenalin yang mengakibatkan peningkatan denyut jantung dan curah

jantung sistolik (Husain, Ansari, and Ferder, 2014)

b) Endothelium dan oxidative stress

Alkohol menstimulasi pelepasan endotelin 1 dan 2 yang merupakan

vasokonstriktor dari endothelium yang berada di dalam pembuluh darah. Alkohol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

22

juga meningkatkan kadar angiotensin II di dalam darah. Angiotensin II

menstimulasi produksi superoksida melalui reseptor AT1 dengan cara

mengaktivasi oksidasi NADPH di dalam dinding pembuluh darah.

Pengonsumsian alkohol dalam jangka panjang dapat menyebabkan sel endothelial

mengalami peradangan sehingga menurunkan kadar NO sebagai vasodilator di

dalam endothelium. Peradangan terjadi karena kurangnya produksi NO atau dapat

pula terjadi karena adanya reaksi antara NO dengan anion superoksida menjadi

bentuk radikal bebas peroksinitrit (Husain et al., 2014).

8. Penyakit penyerta

Hipertensi merupakan salah satu jenis penyakit kronis yang sering diikuti

dengan penyakit lain yang menyertai dan memperburuk kondisi organ penderita.

Penyakit yang seringkali menjadi penyerta dari penyakit hipertensi antara lain:

a) Kencing manis (diabetes mellitus)

Penyakit ini perlu segera ditangani sehingga kadar gula darah penderita

terkontrol. Hal ini dapat menjauhkan penderita dari komplikasi yang akan

memperberat kerusakan organ yang ditimbulkan (Dalimartha dkk., 2008).

b) Resistensi insulin (R-I)

Resistensi insulin merupakan penyakit yang timbul karena sel tubuh tidak

dapat memanfaatkan insulin yang tersedia di dalam darah secara maksimal

sehingga glukosa darah tidak dapat seluruhnya masuk ke dalam jaringan tubuh.

Keadaan ini banyak terjadi pada penderita obesitas (kegemukan). Resistensi

insulin ini dapat menjadi penyebab timbulnya penyakit diabetes, dislipidemia,

ataupun hipertensi (Dalimartha dkk., 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

23

c) Rematik

Jenis penyakit ini sangat beragam, dari yang ringan sampai berat. Ada

jenis yang merusak berbagai macam organ tubuh sehingga akibat yang

ditimbulkannya akan semakin memperberat kondisi penderita hipertensi

(Dalimartha dkk., 2008).

d) Gout/hiperurisemia/asam urat

Gout dapat menyebabkan penyakit rematik. Gout dipengaruhi oleh

makanan yang banyak mengandung purin, seperti hati, jeroan, sarden, kerang,

kacang tanah, kedelai, bayam, buncis, dan kembang kol. Purin dalam bahan

makanan oleh tubuh akan dimetabolisme menjadi asam urat. Serangan rematik

terjadi akibat konsentrasi asam urat di dalam darah meninggi atau disebut dengan

hiperurisemia. Gout dapat merusak organ tubuh misalnya penurunan fungsi ginjal

yang akhirnya memicu perlekatan trombosit pada pembuluh darah, dan

mengendap pada klep jantung (Dalimartha dkk., 2008).

e) Hiperlipidemia

Hiperlipidemia menyebabkan terjadinya penimbunan lemak pada dinding

pembuluh darah, termasuk pembuluh darah jantung. Komplikasi hipertensi akan

bertambah parah dengan tingginya kadar lemak di dalam tubuh penderita

(Dalimartha dkk., 2008).

Tekanan darah sistolik dan diastolik yang direkomendasi yaitu

<140mmHg dan/atau <90mmHg. Jika pasien memiliki penyakit penyerta seperti

diabetes, maka tekanan darah diastolik yang direkomendasi yaitu <85mmHg.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

24

Pada pasien nefropati, target yang dicapai yaitu <130mmHg. Hal ini dikarenakan

adanya overt proteinuria (Narkiewicz et al., 2013).

Pasien dengan faktor risiko seperti memiliki penyakit diabetes atau

penyakit kardiovaskular ataupun penyakit pada ginjal, direkomendasikan target

tekanan darahnya yaitu <130/80mmHg (Mancia et al., 2013).

Hipertensi memiliki risiko untuk terjadinya penyakit jantung koroner,

stroke, gagal jantung kongestif, dan penyakit ginjal kronik (Maryon, 2005).

Kaitan hipertensi dengan resistensi insulin yaitu terutama pada pasien gemuk.

Insulin merupakan salah satu zat penekan karena meningkatkan kadar

katekolamin dan reabsorpsi natrium (Gray et al., 2005).

F. Rule of Halves

Rule of halves merupakan suatu aturan yang menyebutkan bahwa semua

pasien dengan diagnosa hipertensi, hanya setengahnya yang sadar dengan kondisi

mereka. Pasien yang sadar hipertensi tersebut, hanya setengah yang melaksanakan

terapi dan pada pasien yang melakukan terapi, hanya setengah yang tekanan

darahnya terkontrol (Deepa, Shanthirani, Pradeepa, dan Mohan, 2003). Meskipun

pasien sadar terhadap hipertensi yang diderita oleh mereka, di Amerika Serikat

terjadi peningkatan dari 51% pada tahun 1980 menjadi 70% di tahun 2000. Hanya

59% pasien yang melaksanakan terapi dan 34% pasien yang tekanan darahnya

terkontrol (Geyer and Gomez, 2009).

Rule of halves untuk penyakit hipertensi yaitu setengah dari total populasi

yang tidak mengetahui tekanan darah tinggi dan setengah yang mengetahui,

kemudian diobati. Setengah total populasi yang berobat, tekanan darahnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

25

Total responden

Responden menderita hipertensi (Subjek

penelitian)

Responden sadar menderita hipertensi

Responden melakukan terapi

antihipertensi

Responden tidak melakukan terapi

antihipertensi

Responden tidak sadar menderita

hipertensi Responden tidak

menderita hipertensi

terkontrol (Hooker, Cowap, Newson, and Freeman, 1999). Pada penelitian ini,

diharapkan teori rule of halves dapat dilaksanakan pada populasi di Padukuhan

Kadirojo II.

Gambar 2. Bagan Rule of Halves

G. Landasan Teori

Seseorang dengan hipertensi sering tidak menyadari bahwa dirinya sedang

memiliki masalah kesehatan. Padahal hipertensi bila tidak dikontrol, dapat

berbahaya dan berisiko terkena stroke, penyakit jantung, gangguan retina mata,

ginjal, dan dapat berisiko fatal. Oleh karena itu, pengontrolan hipertensi sangat

penting untuk mencegah beberapa penyakit tersebut. Seseorang dikatakan

hipertensi jika tekanan darah sistolik ≥140mmHg dan/atau tekanan darah diastolik

≥90mmHg. Hipertensi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu usia, BMI,

aktivitas fisik, pola makan, merokok, alkohol, dan penyakit penyerta.

Semakin bertambahnya usia seseorang, aktivitas organ di dalam tubuhnya

juga semakin menurun. Apabila ini didukung dengan berat badan yang tidak ideal

akibat pola makan yang tidak teratur, maka risiko terserang hipertensi semakin

besar. Seseorang yang obesitas, volume daranya akan meningkat yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

26

mengakibatkan beban jantung untuk memompa darah juga bertambah sehingga

menimbulkan hipertensi.

Tekanan darah juga akan meningkat ketika seseorang merokok dan

mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Merokok dapat mengendapkan

kolesterol pada pembuluh darah jantung koroner, sehingga jantung bekerja lebih

keras, sedangkan efek dari pengonsumsian alkohol dapat meningkatkan sintesis

katekolamin yang dapat memicu kenaikan tekanan darah. Hipertensi juga sering

diikuti dengan penyakit lain yang menyertai sehingga dapat memperburuk kondisi

organ penderita.

Penelitian ini dilakukan di Padukuhan Kadirojo II, Kelurahan

Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Penduduk

Padukuhan Kadirojo II yang terdiri dari 372 orang dan yang berumur lebih dari 40

tahun sebanyak 254 orang, ternyata memiliki prevalensi hipertensi yang cukup

tinggi. Kesadaran responden dan pelaksanaan terapi responden hipertensi juga

memiliki proporsi yang cukup tinggi, akibat dari rendahnya pengetahuan

responden terhadap hipertensi itu sendiri. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan

dengan maksud untuk mengurangi angka prevalensi hipertensi, menaikan

kesadaran dan terapi responden hipertensi di padukuhan ini.

H. Hipotesis

Adanya perbedaan prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi

karena faktor risiko kesehatan berupa BMI, pola makan, aktivitas fisik, merokok,

alkohol, dan penyakit penyerta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan yaitu observasional dengan bentuk

farmakoepidemiologi. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara

terstruktur. Rancangan penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan cross

sectional. Analisis korelasi yang dilakukan yaitu antara prevalensi hipertensi,

kesadaran, dan terapi hipertensi dengan kajian faktor risiko kesehatan responden.

Dalam studi observasional, peneliti tidak melakukan manipulasi, tetapi

outcome yang berbeda-beda diamati di dalam kondisi alamiah dan dihubungkan

dengan pajanan-pajanan yang berbeda. Kesulitannya adalah kelompok-kelompok

yang diamati dapat berbeda dari karakteristik yang diteliti yang dapat meracukan

perbandingan. Mayoritas studi pada manusia adalah observasional (Morton,

Hebel, and McCarter, 2001). Penelitian observasional terdiri dari penelitian

analitik, contohnya cross-sectional dan deskriptif (Swarjana, 2012).

Farmakoepidemiologi dapat didefenisikan sebagai sebuah studi yang

digunakan untuk mengetahui efek obat dalam suatu populasi, dan merupakan

salah satu metode yang dikembangkan pada penggunaan obat secara individual

dan hasil klinik untuk jumlah populasi yang besar (Hallas, 2001).

Cross sectional mempelajari dinamika hubungan atau korelasi antara

faktor-faktor risiko dengan dampak atau efeknya. Faktor risiko diobservasi pada

saat yang sama, artinya setiap subjek penelitian diobservasi hanya satu kali saja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

28

dan faktor risiko serta dampak diukur menurut keadaan atau status pada saat

diobservasi (Budiharto, 2006). Studi ini dapat menentukan angka prevalensi,

bukan angka insidensi dan cenderung menyangkut distribusi suatu penyakit di

dalam populasi daripada etiologinya (Morton et al., 2001).

2 Variabel penelitian

a. Variabel bebas

Faktor risiko kesehatan meliputi BMI, pola makan, aktivitas fisik,

merokok, alkohol, dan penyakit penyerta.

b. Variabel tergantung

Prevalensi hipertensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi.

c. Variabel pengacau

1) Terkendali. Umur dan jenis kelamin.

2) Tak terkendali. Aktivitas, dan terapi lain yang dilakukan.

B. Definisi Operasional

Skala rasio merupakan jenis pengukuran dengan adanya tingkatan

variabel, yakni dengan membandingkan nilainya. Skala rasio memiliki interval

yang sama antara satu angka dengan angka lain. Skala nominal merupakan

pengelompokkan atau pengkategorisasian kejadian ke dalam kelas-kelas. Skala

nominal paling mudah dilakukan, karena hanya memberikan atau menempatkan

obyek pengukuran dengan cara memberikan nomor urut atau label lain. Dalam

skala nominal, tidak ada penjumlahan sehingga tidak dapat dioperasikan dengan

hitungan (Djaali dan Muljono, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

29

Tabel III. Definisi operasional penelitian di Padukuhan Kadirojo II

Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Skala

Ukur

Responden

Hipertensi

Keadaan seseorang yang

memiliki tekanan darah

sistolik ≥140mmHg dan/atau

≥90mmHg untuk tekanan

diastolik.

Hasil pengukuran

dua kali pada

responden (yang

diambil adalah

pengukuran

kedua).

Rasio

Standar

hipertensi

Standar hipertensi yang

digunakan pada penelitian

yaitu: ESH/ESC 2013.

- -

Responden

sadar

hipertensi

Responden yang mengetahui

bahwa ia mengidap

hipertensi.

Berdasarkan data

yang diberikan

responden saat

wawancara.

Nominal

Responden

terapi

hipertensi

Terapi dalam penelitian ini

yaitu terapi farmakologi atau

terapi menggunakan obat-

obatan yang diresepkan oleh

dokter untuk menurunkan

tekanan darah.

Berdasarkan data

yang diberikan

responden saat

wawancara.

Nominal

Pemilihan

umur

Pemilihan umur pada

responden yaitu dimulai dari

umur 40 tahun ke atas.

Berdasarkan data

yang diberikan

responden saat

wawancara.

Interval

Jenis kelamin Identitas biologi responden

dilihat dari penampilan fisik.

Pertanyaan pada

kuisioner.

Nominal

BMI Pengukuran berat badan

responden dibagi kuadrat

tinggi badan responden

dalam meter.

Hasil pengukuran

berat badan dan

tinggi badan

responden.

Nominal

Pola makan Frekuensi konsumsi

makanan responden dalam

satuan hari.

Berdasarkan data

yang diberikan

responden saat

wawancara.

Nominal

Aktivitas

fisik

Frekuensi kegiatan dalam

sehari untuk menyehatkan

badan dan dapat sebagai

pencegahan primer dari

penyakit hipertensi. Aktivitas

fisik dalam penelitian ini

yaitu berupa bersepeda dan

berlari pada sore hari.

Berdasarkan data

yang diberikan

responden saat

wawancara.

Nominal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

30

Lanjutan tabel III

Merokok Kebiasaan responden

menghisap rokok.

Berdasarkan data

yang diberikan

responden saat

wawancara.

Nominal

Alkohol Frekuensi pengonsumsian

minuman beralkohol dalam

satuan hari.

Berdasarkan data

yang diberikan

responden saat

wawancara.

Nominal

Penyakit

penyerta

Penyakit lain yang menyertai

dan memperburuk kondisi

organ penderita hipertensi.

Penyakit penyerta dalam

penelitian ini yaitu DM,

rematik, gout/asam urat,

stroke, hiperlipidemia, dan

gangguan ginjal.

Berdasarkan data

yang diberikan

responden saat

wawancara.

Nominal

C. Responden Penelitian

Populasi penelitian adalah semua penduduk Padukuhan Kadirojo II yaitu

sebanyak 372 orang. Sampel penelitian yaitu penduduk Padukuhan Kadirojo II

yang berumur 40 tahun ke atas dan bersedia diwawancarai serta mengisi informed

consent.

1. Kriteria inklusi

Responden usia 40 tahun ke atas dan bersedia mengisi informed consent.

2. Kriteria eksklusi

Responden bersedia mengisi informed consent namun tekanan darahnya

tidak dapat terukur karena obesitas, responden yang berat badannya tidak dapat

terukur akibat lumpuh/susah berdiri, tidak bisa berbicara secara jelas sehingga

informasi yang diberikan tidak lengkap, dan memiliki komplikasi penyakit

penyerta yang serius serta responden perempuan yang sedang hamil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

31

Provinsi DIY

Kabupaten Sleman

Kecamatan Kalasan

Kelurahan Purwomartani

Dukuh Sambisari

Dukuh Kadirojo II

Faktor Sosio-ekonomi

Faktor Risiko Kesehatan

Kecamatan Depok

Kelurahan Maguwoharjo

Dukuh Krodan

Kecamatan Berbah

Kelurahan Jogotirto

Dukuh Blambangan

Dukuh Jragung

Kecamatan Prambanan

Kelurahan Madurejo

Dukuh Sembir

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian terletak di Dukuh Kadirojo II, Purwomartani, Kalasan,

Sleman, Yogyakarta yang dilaksanakan pada bulan Mei-September 2014.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian payung Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta yang berjudul “Prevalensi, Kesadaran, dan Terapi

Responden Hipertensi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta (kajian faktor risiko

kesehatan dan sosio-ekonomi).” Jumlah anggota sebanyak 12 orang. Setiap dua

orang meneliti satu dukuh, sehingga menghasilkan enam dukuh yang akan diteliti

di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

F. Teknik Pengambilan Sampel

Alur pengambilan sampel di Padukuhan Kadirojo II yaitu dari 372

masyarakat, terdapat 254 orang yang berusia ≥40 tahun. Kemudian peneliti

melakukan purposive sampling, dan mendapatkan 34 responden yang melakukan

Gambar 3. Lokasi penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

32

terapi antihipertensi. 34 responden tersebut, termasuk dalam 100 responden yang

mengidap hipertensi dan 51 responden yang sadar hipertensi. Total responden

yang diambil sebagai subyek penelitian yaitu 200 responden.

Gambar 4. Teknik pengambilan sampel penelitian

Purposive sampling merupakan salah satu teknik pengambilan sampel

yang dilakukan secara tidak acak dan berdasarkan kriteria spesifik yang

ditetapkan oleh peneliti (Supranto, 2007). Purposive sampling juga dapat disebut

sebagai sampel bertujuan. Penentuan teknik pengambilan sampel bergantung pada

topik dan tujuan penelitian itu sendiri (Sudarma, 2008).

Suatu populasi yang tidak terdistribusi secara normal, jika ukuran sampel

cukup besar (n>30), distribusi mean sampling akan mendekati suatu distribusi

normal (Gaussian) apapun bentuk asli distribusi populasinya. Pernyataan ini

dikenal sebagai central limit theorem atau teorema limit pusat (Harinaldi, 2005).

Total Populasi berusia ≥40 tahun: 254 orang

Total responden yang terapi antihipertensi:

34 responden

Purposive sampling

Total populasi di Padukuhan Kadirojo II:

372 orang

Total responden di Padukuhan Kadirojo II:

200 responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

33

Observasi awal

Permohonan ijin dan kerjasama

Pembuatan informed consent

Penetapan dan seleksi calon

responden

Validitas dan reabilitas instrumen

penelitian

Pengukuran dan penjelasan hasil

pemeriksaan tekanan darah pada

responden

Input data pada CRF

Dokumentasi data

Pengelompokkan data pada aplikasi

komputer

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan yaitu berupa Case Report Form

(CRF), spygmomanometer digital untuk mengukur tekanan darah subyek peneliti,

timbangan berat badan dan alat pengukur tinggi badan (stature meter) untuk

mengukur Body Mass Index (BMI), serta informed consent.

H. Tata Cara Penelitian

I.

1. Observasi awal

Observasi awal dilakukan dengan menentukan salah satu dukuh di

Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

2. Permohonan ijin dan kerjasama

a. Pembuatan surat permohonan ijin kepada kepala dukuh yang akan diteliti.

b. Pembuatan surat permohonan ijin yang ditujukan kepada Komisi Etik

Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah

Mada Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearance. Surat permohonan ijin ini

Gambar 5. Skema prosedur penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

34

untuk memenuhi etika penelitian yang menggunakan tekanan darah manusia

sebagai subyek penelitian. Pembuatan ethical clearance ini dimaksudkan agar

subyek penelitian mendapat perlindungan dan bagi peneliti agar tehindar dari

pelanggaran HAM. Hasil penelitian akan dipublikasikan.

c. Pembuatan surat ijin kepada Kepala Bagian Perijinan Penelitian Kantor

Kesatuan Bangsa, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dan akan diteruskan kepada

Kepala Bagian Perijinan Penelitian Kantor Bappeda, Kabupaten Sleman,

Yogyakarta.

3. Pembuatan inform consent

Informed consent yang dibuat harus memenuhi standar yang ditetapkan

oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Responden diminta untuk mengisi nama,

alamat, usia dan menandatanganinya.

4. Penetapan dan seleksi calon responden

Pencarian calon responden dilakukan setelah mendapat ijin dari kepala

dukuh. Tujuan dari penelitian akan dijelaskan kepada responden. Responden yang

bersedia dijadikan subyek penelitian, diminta mengisi identitas dan

menandatangani Informed consent.

5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

Instrumen penelitian wajib memiliki validitas dan reliabel yang baik.

Tolak ukur validitas dan reliabilitas dari sebuah instrumen penelitian dapat

dinyatakan dengan nilai CV (coefficient of variation) 5%. Validitas dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

35

reliabilitas dilakukan dengan mengukur tinggi badan, berat badan, dan tekanan

darah responden non-penelitian.

Validitas memiliki arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat

ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Reliabilitas membicarakan sejauh mana

pengukuran yang dilakukan tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran

kembali pada orang yang sama namun di waktu berbeda (Nisfiannoor, 2009).

6. Pengukuran tekanan darah

Pengukuran tekanan darah responden yang telah menandatangani informed

consent, dilakukan sesuai dengan SOP, yaitu responden diistirahatkan selama tiga

sampai lima menit kemudian diukur tekanan darah responden pada lengan kiri

atas dengan posisi duduk tegak. Pengukuran tekanan darah menggunakan

spygmomanometer digital sebanyak dua kali berturut-turut dengan selang waktu

satu sampai dua menit. Pengukuran dapat dilakukan sekali lagi jika terdapat

perbedaan ≥5mmHg pada tekanan sistolik ataupun diastolik responden.

7. Penjelasan hasil pemeriksaan

Peneliti akan menjelaskan hasil pemeriksaan secara langsung kepada

responden kemudian informasi yang didapat dari responden akan dikelompokkan

sebagai data analisis.

8. Pengelompokkan data

Pengelompokkan data dilakukan dengan kategorisasi data sejenis.

Kemudian dilakukan penyusunan dan penggolongan dalam kategori-kategori lalu

dilakukan interpretasi data. Data akan dikumpulkan didalam CRF kemudian

dipindahkan dalam aplikasi Microsoft excel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

36

Uji normalitas n≥30 termasuk

dalam distribusi normal

Analisis univariat

Uji Anova Uji Chi Square Uji hipotesis

I. Analisis Data Penelitian

Data yang diperoleh akan dianalisis secara statistika menggunakan aplikasi

komputer.

Gambar 6. Prosedur analisis data penelitian

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah

data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan

bentuk lonceng. Uji normalitas bisa dilakukan dengan grafik (Santoso, 2010).

Analisis univariat diperlukan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan data secara

sederhana. Cara penyajiannya, misalnya dengan prosentase atau tabel distribusi

frekuensi, batang, dan diagram pie (Budiharto, 2006).

Tujuan Anova atau uji F sama dengan uji t, yakni menguji rata-rata

populasi, hanya di sini yang akan diuji lebih dari dua rata-rata populasi (Santoso,

2006). Uji Chi square dapat digunakan sebagai alat untuk membandingkan sebuah

distribusi sampel dengan distribusi populasi tertentu. Tujuan uji hipotesis adalah

untuk menguji apakah data dari sampel yang ada sudah cukup kuat untuk

menggambarkan populasinya, atau apakah bisa dilakukan generalisasi tentang

populasi berdasar hasil sampel (Santoso, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

37

Faktor Risiko Kesehatan

Prevalensi (H1)

Kesadaran (H2)

Terapi (H3)

J. Pengujian Hipotesis

Gambar 7. Pengujian hipotesis

Keterangan:

P1 : proporsi prevalensi, kesadaran, dan terapi antihipertensi responden merokok; tidak

olahraga; tidak mengatur pola makan; BMI >25; adanya penyakit penyerta yang

berhubungan dengan kardiovaskular.

P2 : proporsi prevalensi, kesadaran dan terapi antihipertensi responden yang tidak merokok;

berolahraga; mengatur pola makan; BMI ≤25; tidak ada penyakit penyerta yang

berhubungan dengan kardiovaskular.

K. Kelemahan dan Kesulitan selama Penelitian

Tabel IV. Kelemahan dan Kesulitan Penelitian

Kelemahan Penelitian Kesulitan Penelitian

Pengukuran tekanan darah responden

hanya dilakukan sekali saja, sehingga

hasil tekanan darah yang diukur tidak

secara langsung dikatakan bahwa

responden menderita hipertensi.

Ketidaklancaran peneliti dalam

menggunakan bahasa daerah setempat

menyebabkan komunikasi antara

peneliti dengan responden mengalami

kesulitan.

Peneliti tidak mengikuti

kegiatan/aktivitas sehari-hari

responden, yang akan berpengaruh

ketika dilakukan pengukuran tekanan

darah.

Pencarian responden untuk dilakukan

pengukuran tekanan darah pada sore

hari agak sulit dilakukan karena pada

jam-jam tersebut, kebanyakan

masyarakat Padukuhan Kadirojo II

masih melaksanakan aktivitas sehari-

hari mereka di tempat kerja.

H0 : P1≤P2

H1, H2, H3 : P1>P2; p<0.05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Padukuhan Kadirojo II terletak di kelurahan Purwomartani (12,05km2),

Kecamatan Kalasan (35,84km2), Kabupaten Sleman (574,82km

2), Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta (3185,80km2).

Tabel V. Profil responden penelitian (n=200) di Padukuhan Kadirojo II

Variabel Hasil

Umur (%)

40-49 tahun

50-59 tahun

60-69 tahun

70-79 tahun

≥80 tahun

33

31

14.5

14

7.5

Jenis Kelamin (%)

Laki-laki 34

BMI (%)

<18.5 kg/m2

18.5-24.9 kg/m2

25.0-29.9 kg/m2

≥30.0 kg/m2

18.0

46.5

26.0

9.5

Mengatur pola makan (%)

Teratur

Tidak teratur 54

46

Aktivitas fisik (%)

Teratur

Tidak Teratur 39.5

60.5

Merokok (%)

Ya

Tidak 20.5

79.5

Alkohol (%)

Ya

Tidak

0.5

99.5

Penyakit penyerta (%)

Ya

Tidak 12.5

87.5

Tekanan Darah Sistolik (mmHg)

Tekanan Darah Diastolik (mmHg)

139.46±24.20

84.76±13.11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

39

Adapun data profil 200 responden Padukuhan Kadirojo II terpapar pada

tabel di atas. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu menyangkut

proporsi prevalensi hipertensi dan kesadaran responden terhadap penyakit darah

tinggi atau yang biasa disebut hipertensi serta terapi responden hipertensi di

Padukuhan Kadirojo II. Peneliti juga mengangkat mengenai risiko kesehatan yang

berpengaruh terhadap hipertensi itu sendiri, karena tujuan dari penelitian ini yaitu

peneliti ingin mengevaluasi tingkat prevalensi, kesadaran, dan terapi responden

hipertensi serta pengaruh dari faktor risiko kesehatan pada masyarakat di

Padukuhan Kadirojo II.

Dari hasil survei yang dilakukan selama tiga bulan di Padukuhan Kadirojo

II, peneliti dapat mengevaluasi seperti prevalensi hipertensi, kesadaran, dan terapi

responden di padukuhan serta faktor-faktor risiko kesehatan yang mempengaruhi

prevalensi hipertensi, kesadaran, dan terapi antihipertensi. Pada tabel V di atas,

usia 40-49 tahun merupakan usia yang dominan di Padukuhan Kadirojo II (33%)

dan proporsi perempuan lebih besar dibandingkan dengan proporsi laki-laki.

Masyarakat Padukuhan Kadirojo II yang diambil sebagai subyek penelitian,

memiliki pola makan yang teratur dan hanya 20,5% responden yang merokok. Hal

ini bisa dipengaruhi oleh jarak dari rumah penduduk dengan tempat pengobatan

tidak terlalu jauh, sehingga informasi mengenai kesehatan, baik itu pengobatannya

maupun pencegahannya dapat diterima oleh penduduk dengan lebih mudah atau

cepat.

Dari data-data awal inilah, peneliti ingin merangkum dan mencari

prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi serta perbedaan prevalensi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

40

kesadaran, dan terapi responden hipertensi karena faktor risiko kesehatan di

Padukuhan Kadirojo II.

Tabel VI. Profil hubungan tekanan darah terhadap umur, jenis kelamin, dan faktor risiko

kesehatan (n=200) di Padukuhan Kadirojo II

Variabel Tekanan Darah

Sistolik

Tekanan Darah

Diastolik

p value

Umur

40-49

50-59

60-69

163.,3±16,99

154,66±16,56

153,00±10,06

85,95±13,34

85,45±13,70

84,79±12,80

TDS = 0,04*

TDD = 0,32

70-79

≥80

155,71±21,41

171,56±24,68

83,89±13,06

78,13±9,10

Jenis Kelamin

Laki-laki

Perempuan

138,29±24,73

140,05±23,99

85,40±14,63

84,42±12,30

TDS = 0,92

TDD = 0,51

BMI (kg/m2)

<18,5

18,5-24,9

25,0-29,9

≥30.0

138,44±25,61

136,04±22,49

141,38±24,83

152,79±24,58

77,81±9,41

83,63±12,31

88,17±12,59

94,05±16,57

TDS = 0,04*

TDD = 0,00*

Mengatur pola

makan

Teratur

Tidak teratur

139,48±22,00

139,44±25,89

83,59±12,47

85,67±13,57

TDS = 0,07

TDD = 0,68

Aktivitas fisik

Teratur

Tidak Teratur

138,46±25,67

140,11±23,27

84,18±14,27

85,13±12,33

TDS = 0,21

TDD = 0,54

Merokok

Ya

Tidak

139,15±21,55

139,53±24,89

86.10±12,15

84,41±13,36

TDS = 0,28

TDD = 0,41

Alkohol

Ya

Tidak

123,00

139,54±24,23

85,00

84,75±13,14

TDS = 0,50

TDD = 0,98

Penyakit

penyerta

Ya

Tidak

148,13±26,23

138,27±23,74

86,71±17,44

84,49±12,44

TDS = 0,55

TDD = 0,18 *signifikan (p<0,05) TDS = Tekanan Darah Sistolik TDD = Tekanan Darah Diastolik

Pada variabel umur, nilai p pada tekanan darah sistolik <0,05

(0,037<0,05). Hal ini menyatakan bahwa data tersebut mempunyai varians yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

41

berbeda (uji one way anova). Oleh sebab itu, peneliti melakukan uji post hoc

untuk mencari daerah yang berbeda. Hasil yang di dapat yaitu pada umur ≥80

tahun memiliki hubungan yang signifikan dengan umur 50-59; 60-69; 70-79

(0,01; 0,01; 0,04).

Pada variabel BMI juga menunjukkan nilai p<0,05 pada tekanan darah

sistolik (0,04<0,05) dan diastolik (0,00<0,05). Pada tekanan darah sistolik, BMI

≥30kg/m2 memiliki hubungan signifikan dengan BMI <18,5kg/m

2 dan BMI antara

18,5-24,9kg/m2 (0,03 dan 0,01), dan untuk tekanan darah diastolik, BMI <18,5

memiliki hubungan signifikan dengan BMI antara 18,5-24,9kg/m2; 25,0-

29,9kg/m2; ≥30,0kg/m

2 (0,02; 0.00; 0,00). Pada BMI antara 18,5-24,9kg/m

2

memiliki hubungan signifikan dengan BMI antara 25,0-29,9kg/m2 dan BMI

≥30,0kg/m2 (0,04 dan 0,001).

A. Prevalensi Hipertensi, Kesadaran, dan Terapi Responden di

Padukuhan Kadirojo II

Penelitian di Padukuhan Kadirojo II hampir menyerupai rule of halves.

Sebanyak 200 responden (100%) yang dijadikan subyek penelitian, terdapat 100

orang (50%) yang mengidap hipertensi. Responden yang sadar hipertensi

sebanyak 51 orang (25,5%) dan responden yang melakukan terapi sebanyak 34

orang (17%). Jika rule of halves teraplikasi pada penelitian ini, maka hasil yang

akan didapat yaitu responden hipertensi sebesar 100 orang. Responden yang sadar

terhadap hipertensi 50 orang, dan responden yang melakukan terapi hipertensi

sebesar 25 orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

42

Responden yang memenuhi kriteria inklusi: 200 orang

(100%).

Responden hipertensi: 100 orang (51%).

Responden tidak sadar hipertensi: 49 orang.

Responden sadar hipertensi: 51 orang

(25,5%).

Responden terapi antihipertensi: 34 orang

(17%).

Amlodipin 6 orang.

Captopril 7 orang.

Diovan®

(valsartan) 2 orang.

Tidak menghafal nama obat 19

orang.

Responden tidak terapi antihipertensi: 17

orang.

Responden tidak hipertensi: 100 orang.

Gambar 8. Hasil pengaplikasian Rule of Halves di Padukuhan Kadirojo II

Dari Tabel VI di atas dapat dilihat bahwa semakin tinggi umur seseorang

maka tekanan sistoliknya juga akan semakin tinggi. Hal ini berkebalikan dengan

tekanan diastolik. Adanya pengaruh dari umur terhadap tekanan sistolik karena

adanya perubahan alami pada jantung dan menurunnya elastisitas dari pembuluh

darah arteri. Selain itu juga, meningkatnya tekanan darah sistolik di setiap jenjang

umur, dapat dipengaruhi oleh kurangnya aktivitas yang dilakukan ataupun

dikarenakan oleh stres.

Perempuan lebih mudah terserang penyakit kardiovaskular. Hal ini

dikarenakan adanya pengaruh hormon estrogen. Seorang perempuan, semakin

bertambah usianya maka hormon estrogennya semakin lama akan mengalami

penurunan yang dapat memicu terjadinya penyakit kardiovaskular, salah satunya

adalah hipertensi. Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui

proporsi terapi responden hipertensi di Padukuhan Kadirojo II, pada gambar 8 di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

43

atas telah menunjukkan jumlah responden yang melakukan terapi obat

antihipertensi.

B. Perbedaan Prevalensi, Kesadaran, dan Terapi Responden Hipertensi

karena Faktor Risiko Kesehatan

Tabel VII. Perbedaan prevalensi akibat faktor risiko kesehatan pada responden Padukuhan

Kadirojo II (n=100)

Variabel p value

(<0.05) OR

CI 95%

Batas bawah Batas atas

BMI

0,28 0,7 0,4 1,3 ≤25kg/m2

>25kg/m2

Aktivitas fisik

0,66 0,9 0,5 1,6 Ya

Tidak

Pola makan

0,78 0,9 0,5 1,6 Teratur

Tidak teratur

Merokok

0,56 1,2 0,6 2,4 Ya

Tidak

Penyakit penyerta

0,08 2,2 0,9 5,4 Ada

Tidak

Pada faktor risiko kesehatan berupa aktivitas fisik, pola makan, dan

merokok, hasil yang didapat tidak signifikan. Hal ini dikarenakan adanya

kemungkinan pengacau seperti adanya aktivitas lain yang sering responden

lakukan namun tidak diteliti oleh peneliti, pola makan responden di luar jadwal,

dan juga adanya pengacau dari perokok pasif. Selain itu, terdapat faktor risiko

kesehatan lain berupa pengaruh alkohol yang tidak ditampilkan karena dari total

responden, ternyata hanya satu responden yang mengonsumsi alkohol. Oleh sebab

itu, peneliti tidak mencantumkan pengaruh alkohol dalam hubungannya dengan

hipertensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

44

Tabel VIII. Perbedaan kesadaran terhadap hipertensi akibat faktor risiko kesehatan pada

responden Padukuhan Kadirojo II (n=51)

Variabel p value

(<0,05) OR

CI 95%

Batas bawah Batas atas

BMI

0,57 1,3 0,6 2,9 ≤25kg/m2

>25kg/m2

Aktivitas fisik

0,57 0,8 0,3 1,8 Ya

Tidak

Pola makan

0,11 0,5 0,2 1,2 Teratur

Tidak teratur

Merokok

0,28 0,6 0,2 1,6 Ya

Tidak

Penyakit

penyerta 0,12 2,4 0,8 7,6

Ada

Tidak

Pada tabel VIII di atas, tidak menunjukkan hubungan yang signifikan

antara faktor risiko kesehatan dengan kesadaran responden hipertensi. Jika

hipotesis (H1) diterima, maka nilai p yang seharusnya diperoleh yaitu <0,05. Hasil

yang tidak signifikan ini dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan responden

yang masih kurang terhadap penyakit hipertensi dan juga faktor kepatuhan

responden hipertensi yang masih rendah dalam menjalankan terapi antihipertensi.

Pada tabel IX di bawah ini juga menunjukkan hasil yang tidak signifikan

terhadap hubungan antara faktor risiko kesehatan dengan terapi responden

hipertensi. Ini ditunjukkan dengan nilai p yang didapat yaitu >0,05. Hasil yang

diperoleh ini dapat dipengaruhi oleh faktor lain yaitu jarak rumah responden

dengan tempat pengobatan (rumah sakit/puskesmas) dan juga faktor ekonomi

responden. Beberapa responden memiliki jarak yang cukup jauh antara rumah

dengan tempat pengobatan di Padukuhan Kadirojo II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

45

Tabel IX. Perbedaan terapi akibat faktor risiko kesehatan pada responden Padukuhan Kadirojo

II (n=34)

Variabel p value

(<0,05) OR

CI 95%

Batas bawah Batas atas

BMI

0,53 0,7 0,2 2,3 ≤25kg/m2

>25kg/m2

Aktivitas fisik

0,53 1,5 0,4 5,2 Ya

Tidak

Pola makan

0,14 0,4 0,1 1,4 Teratur

Tidak teratur

Merokok

0,25 3,4 0,4 31,1 Ya

Tidak

Penyakit

penyerta 0,63 1,4 0,3 6,3

Ada

Tidak

Pada tabel IX, jika diambil salah satu faktor risiko berupa aktivitas fisik,

nilai p >0,05 yaitu 0,53 yang berarti antara responden yang melakukan aktivitas

fisik dan responden yang tidak melakukan aktivitas fisik adalah berbeda tidak

bermakna. Ditinjau dari nilai OR yaitu sebesar 1,5 memiliki arti, responden yang

melakukan aktivitas fisik lebih besar 1,5 kali melakukan terapi antihipertensi

dibandingkan dengan responden yang tidak melakukan aktivitas fisik. Jika

ditinjau lebih lanjut pada nilai confidence interval yaitu batas bawah 0,4 dapat

dipastikan bahwa persebaran ratio adalah <1,0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Prevalensi responden hipertensi di Padukuhan Kadirojo II memiliki

proporsi yang sama banyak dengan prevalensi responden yang tidak mengidap

hipertensi yaitu sebanyak 100 orang (50%). Prevalensi responden yang sadar

hipertensi sebanyak 51 orang (25,5%) dan prevalensi responden terapi

antihipertensi yaitu sebanyak 34 orang (17%).

2. Pada masyarakat Padukuhan Kadirojo II, tidak terdapat perbedaan yang

bermakna pada prevalensi, kesadaran dan terapi hipertensi terhadap faktor risiko

kesehatan. Faktor risiko kesehatan yang diteliti yaitu BMI, aktivitas fisik, pola

makan, merokok, dan penyakit penyerta.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian tentang prevalensi hipertensi, kesadaran, dan

terapi responden hipertensi pada padukuhan-padukuhan di Kelurahan

Purwomartani, untuk mengetahui proporsi prevalensi hipertensi, kesadaran, dan

terapi responden hipertensi secara pasti dalam rangka meningkatkan kualitas

hidup masyarakat di Kelurahan Purwomartani.

2. Perlu kebijakan dari pemerintah setempat untuk menggalang adanya

promosi kesehatan mengenai faktor risiko terjadinya hipertensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

47

DAFTAR PUSTAKA

Aisyiyah, F.N, 2009, Faktor Risiko Hipertensi pada Empat Kabupaten/Kota

dengan Prevalensi Hipertensi Tertinggi di Jawa dan Sumatra, Laporan

Penelitian, Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Anggraini, A.D, Waren, A., Situmorang, E., Asputra, H., dan Siahaan, S.S., 2009,

Faktor--faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien

yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode

Januari sampai Juni 2008, Laporan Penelitian, Fakultas Kedokteran

Universitas Riau.

Budiharto, 2006, Metodologi Penelitian Kesehatan dengan Contoh Bidang Ilmu

Kesehatan Gigi, Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 22, 31.

Dalimartha, S., Purnama, B.T., Sutarina, N., Mahendra, B., dan Darmawan, R.,

2008, Care Your Self Hipertensi, Penebar Plus+, Jakarta, pp. 5, 7, 10, 11,

14-15, 21-23, 26, 37-40.

Deepa, R., Shanthirani, C.S., Pradeepa, R., and Mohan, V., 2003, Is the ‘Rule of

Halves’ in Hypertension Still Valid? – Evidence from the Chennai Urban

Population Study, JAPI, 51, 153-154.

Departemen Kesehatan RI, 2007, Profil Kesehatan Indonesia 2005, Departemen

Kesehatan Indonesia, Jakarta.

Dinas Kesehatan Provinsi D.I. Yogyakarta, 2008, Profil Kesehatan Provinsi D.I.

Yogyakarta, Dinas Kesehatan Provinsi D.I. Yogyakarta, Yogyakarta.

Djaali, H., dan Muljono, P., 2007, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan,

Grasindo, Jakarta, p. 25, 27.

Feng, X.L., Pang, M., and Beard, J., 2014, Health System Strengthening and

Hypertension Awareness, Treatment and Control: Data from the China

Health and Retirement Longitudinal Study, Bull World Health Organ, 92,

29.

Geyer, J., and Gomez, C., 2009, STROKE: A Practical Approach, Lippincott

Williams & Wilkins, Philadelphia, p. 21.

Gunawan, L., 2001, Hipertensi, Penyakit Tekanan Darah Tinggi, Kanisius,

Yogyakarta, p. 16.

Gray, H.H., Dawkins, K.D., Morgan, J.M., and Simpson, I.A., 2005, Lectures

Notes Kardiologi, edisi keempat, Erlangga, Jakarta, pp. 57, 59.

Hallas, J., 2001, Pharmacoepidemiology-current opportunities and challenges,

Nor Epidemiol, 11 (1), 7, 10.

Handayani, Y.N., dan Sartika, R.A.D., 2013, Hipertensi pada Pekerja Perusahaan

Migas X di Kalimantan Timur, Indonesia, Majalah Seri Kesehatan, 17 (1),

26-27.

Harinaldi, 2005, Prinsip-prinsip Statistika untuk Teknik dan Sains, Erlangga,

Jakarta, p. 119.

Husain, K., Ansari, R.A., and Ferder, L., 2014, Alcohol-induced Hypertension:

Mechanism and Prevention, World J Cardiol, 6 (5), 247, 248.

Kartikasari, A.N., 2012, Faktor Risiko Hipertensi pada Masyarakat di Desa

Kabongan Kidul, Kabupaten Rembang, Laporan Penelitian, Fakultas

Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

48

Kiau, H.B., Kaur, J., Nainu, B.M., Omar, M.A., Saleh, M., Keong, Y.W., et al.,

2013, Prevalence, awareness, treatment and control of Hypertension

among the elderly: the 2006 National Health and Morbidity Survey III in

Malaysia, Med J Malaysia, 68 (4), 332.

Kotsis, V., Stabouli, S., Papakatsika, S., Rizos, Z., and Parati, G., 2010,

Mechanisms of Obesity-induced Hypertension, JSH, 33, 386-391.

Lloyd-Sherlock, P., Beard, J., Minicuci, N., Ebrahim, S., and Chatterji, S., 2014,

Cardiovascular Disease: Hypertension Among Older Adults in Lowand

Middle-Income Countries: Prevalence, Awareness and Control, Int. J.

Epidemiol, 1.

Mabey, D., Gill, G., Parry, E., Weber, M.W., and Whitty, C.J.M., 2013,

Principles of Medicine in Africa, 4th

edition, Cambridge University Press,

New York, p. 515.

Mancia, G., Fagard, R., Narkiewicz, K., Redon, J., Zanchetti, A., Bohm, M., et

al., 2013, 2013 ESH/ESC Guidelines for the management of arterial

hypertension: The Task Force for the management of arterial hypertension

of the European Society of Hypertension (ESH) and of the European

Society of Cardiology (ESC), jhypertension, 31, 1286.

Martin, J., 2008, Hypertension Guidelines: Revisiting The JNC 7

Recommendations, JLGH, 3 (5), 92.

Maryon, A., 2005, Hypertension-the ‘Silent Killer’ Faculty of Public Health

Briefing Statement, 3.

Morton, R.F., Hebel, J.R., and McCarter, R.J., 2001, A Study Guide to

Epidemiology and Biostatistics, 5th

edition, Buku Kedokteran EGC,

Jakarta, pp. 95, 108.

Muliyati, H., Syam, A., dan Sirajuddin, S., 2011, Hubungan Pola Konsumsi

Natrium dan Kalium serta Aktifitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada

Pasien Rawat Jalan di RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo Makasar, Media

Gizi Masyarakat Indonesia, 1 (1), 47.

Muttaqin , A., 2009, Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan

Sistem Kardiovaskular, Salemba Medika, Jakarta, p. 70.

Narkiewicz, K., Redon, J., Zanchetti, A., Bohm, M., Christiaens, T., Cifkova, R.,

et al., 2013, Essential Messages From ESC Guidelines, Eur Heart J, 34, 4-

6.

Nisfiannoor, M., 2009, Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial, Salemba

Humanika, Jakarta, p. 211.

Prabakaran, J., Vijayalakshmi, N., and Venkatarao, E., 2013, Prevalence of

Hypertension among Urban Adult Population (25-64 years) of Nellore,

India, Int J Res Dev Health, 1 (2), 42.

Prihandana, S., 2012, Studi Fenomenologi: Pengalaman Kepatuhan Perawatan

Mandiri pada Pasien Hipertensi di Poliklinik RSI Siti Hajar Kota Tegal,

Tesis, 15, Universitas Indonesia, Jakarta

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Kamus Bahasa Indonesia,

Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

49

Rao, V., and Daniel, A., 2014, Application of the “Rule of Halves” for

Hypertension as an Assessment Tool in an Urban Slum at Davangere,

njcmindia, 5 (3), 333.

Santoso, S., 2006, Seri Solusi Bisnis Berbasis TI: Menggunakan SPSS untuk

Statistik Parametrik, Elex Media Komputindo, Jakarta, p. 51.

Santoso, S., 2010, Statistik Multivariat, Elex Media Komputindo, Jakarta, pp. 43,

44.

Santoso, S., 2010, Statistik Nonparametrik, Elex Media Komputindo, Jakarta, pp.

73, 76.

Sudarma, M., 2008, Sosiologi untuk Kesehatan, Salemba Medika, Jakarta, p. 64.

Supranto, J., 2007, Statistik untuk Pemimpin Berwawasan Global, Edisi 2,

Salemba Empat, Jakarta, p. 77.

Swarjana, I., 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan, ANDI, Yogyakarta, p. 50.

Tambayong, J., 1999, Patofisiologi untuk Keperawatan, Buku Kedokteran EGC,

Jakarta, pp. 94, 96.

Tedjasukmana, P., 2012, Tata Laksana Hipertensi, CDK-192, 39 (4), 251, 252,

254.

Tongco, M.D.C., 2007, Purposive Sampling as a Tool for Informant Selection,

ethnobotanyjournal, 5, 147, 151, 153-154.

Vitahealth, 2004, Hipertensi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, pp. 25-26, 29, 53,

58.

Wang, Y., Kong, D., Ma, L., and Wang, L., 2013, Patient Related Factors for

Optimal Blood Pressure Control in Patients with Hypertension, Afr. J.

Health sci, 13 (3), 579.

World Health Organization, 2013, A Global Brief on Hypertension: Silent Killer,

Global Public Health Crisis, WHO Press, Switzerland, p. 10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

50

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

51

Lampiran 1

PERSETUJUAN PERIJINAN PENELITIAN DARI KOMISI ETIK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

52

Lampiran 2

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN DAN PENGAMBILAN

DATA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

53

Lampiran 3

SURAT PELATIHAN PENGGUNAAN ALAT SPYGMOMANOMETER

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

54

Lampiran 4

SERTIFIKAT PENERAAN ALAT TIMBANGAN BERAT BADAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

55

Lampiran 5

SOP PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENGGUNAKAN

SPYGMOMANOMETER DIGITAL

1. Biarkan responden untuk beristirahat terlebih dahulu selama tiga sampai

lima menit sebelum memulai pengukuran.

2. Baterai diperiksa sebelum digunakan.

3. Lilitkan Cuff di sekitar lengan secara pas dan tidak ketat. Sejajarkan dengan

jantung.

4. Letakkan lengan dengan ditumpukan di atas meja agar sejajar dengan

jantung.

5. Pasien dijelaskan bahwa saat pengukuran berjalan, Cuff akan mengembang

untuk sementara waktu dan akan mengempis kembali.

6. Saat dilakukan pengukuran, biarkan Cuff mengembang dan mengempis.

7. Pengukuran dilakukan setidaknya dua kali dengan selang waktu satu sampai

dua menit.

8. Catat tekanan darah sistolik (atas) dan diastolik (bawah).

9. Hasil pengukuran tekanan darah diberitahukan kepada pasien. Apabila

tekanan darah yang dilakukan tidak normal, sarankan ke pasien untuk

memeriksa lebih lanjut ke dokter untuk mengetahui informasi selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

56

Lampiran 6

LEMBAR PERTANYAAN RESPONDEN

1. Nama responden

2. Alamat (apabila peneliti berada di rumah responden catat alamat RT dan

RW)

3. Umur responden

4. Peneliti mengukur tinggi badan dan berat badan responden

5. Peneliti menanyakan pendidikan terakhir responden

6. Peneliti menanyakan jenis pekerjaan responden

7. Peneliti menanyakan jumlah penghasilan responden apabila responden

tidak menjawab peneliti menanyakan apakah diatas atau dibawah UMR

(Rp.1.127.000,-)

8. Peneliti mengukur tekanan darah responden (pengukuran pertama)

9. Apabila hasil tekanan darah tinggi, peneliti menanyakan apakah responden

sadar menderita hipertensi?

10. Apabila responden sadar menderita hipertensi, peneliti menanyakan

apakah melakukan terapi obat antihipertensi, jika iya dan tidak catat.

11. Peneliti menanyakan sumber pengobatan yang dikunjungi responden jika

sakit atau sekedar mengontrol dan tanyakan lokasinya (dekat atau jauh)

12. Peneliti mengukur tekanan darah responden (pengukuran kedua)

13. Peneliti menanyakan apakah responden merokok? Berapa batang sehari?

14. Peneliti menanyakan apakah responden mengonsumsi alkohol? Jika iya

berapa kali seminggu?

15. Apakah responden selalu makan teratur?

16. Apakah responden lebih suka makan makanan manis atau asin?

17. Apakah responden suka makan makanan berlemak?

18. Apakah responden suka mengonsumsi sayur dan buah?

19. Apakah responden melakukan olahraga teratur?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

57

Lampiran 7

Case Report Form (CRF)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

58

Lampiran 8

OUTPUT POST HOC TEST SISTOLIK

Variabel p value

Tukey HSD

Umur (tahun)

40-49

50-59 0,301

60-69 0,328

70-79 0,652

≥80 0,723

50-59

40-49 0,301

60-69 0,998

70-79 1,000

≥80 0,093

60-69

40-49 0,328

50-59 0,998

70-79 0,994

≥80 0,097

70-79

40-49 0,652

50-59 1,000

60-69 0,994

≥80 0,222

≥80

40-49 0,723

50-59 0,093

60-69 0,097

70-79 0,222

LSD

40-49

50-59 0,055

60-69 0,061

70-79 0,176

≥80 0,215

50-59

40-49 0,055

60-69 0,767

70-79 0,853

≥80 0,013

60-69

40-49 0,061

50-59 0,767

70-79 0,678

≥80 0,014

70-79

40-49 0,176

50-59 0,853

60-69 0,678

≥80 0,037

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

59

≥80

40-49 0,215

50-59 0,013

60-69 0,014

70-79 0,037

Lanjutan tabel lampiran 8

Games-Howell

40-49

50-59 0,263

60-69 0,084

70-79 0,761

≥80 0,875

50-59

40-49 0,263

60-69 0,994

70-79 1.000

≥80 0,363

60-69

40-49 0,084

50-59 0,994

70-79 0,992

≥80 0,275

70-79

40-49 0,761

50-59 1,000

60-69 0,992

≥80 0,530

≥80

40-49 0,875

50-59 0,363

60-69 0,275

70-79 0,530

BMI (Kg/m2)

Tukey HSD

<18,5

18,5-24,9 0,956

25,0-29,9 0,942

≥30 0,151

18,5-24,9

<18,5 0,956

25,0-29,9 0,569

≥30 0,030

25,0-29,9

<18,5 0,942

18,5-24,9 0,569

≥30,0 0,285

≥30,0

<18,5 0,151

18,5-24,9 0,030

25,0-29,9 0,285

LSD <18,5

18,5-24,9 0,609

25,0-29,9 0,571

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

60

≥30 0,035

18,5-24,9

<18,5 0,609

25,0-29,9 0,198

≥30 0,006

25,0-29,9

<18,5 0,571

18,5-24,9 0,198

≥30,0 0,076

≥30,0 <18,5 0,035

Lanjutan tabel lampiran 8

18,5-24,9 0,006

25,0-29,9 0,076

Games-Howell

<18,5

18,5-24,9 0,960

25,0-29,9 0,950

≥30 0,196

18,5-24,9

<18,5 0,960

25,0-29,9 0,575

≥30 0,051

25,0-29,9

<18,5 0,950

18,5-24,9 0,575

≥30,0 0,327

≥30,0

<18,5 0,196

18,5-24,9 0,051

25,0-29,9 0,327

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

61

Lampiran 9

OUTPUT POST HOC TEST DIASTOLIK

Variabel p value

BMI (Kg/m2)

Tukey HSD

<18,5

18,5-24,9 0,081

25,0-29,9 0,001

≥30 0,000

18,5-24,9

<18,5 0,081

25,0-29,9 0,152

≥30 0,005

25,0-29,9

<18,5 0,001

18,5-24,9 0,152

≥30,0 0,291

≥30,0

<18,5 0,000

18,5-24,9 0,005

25,0-29,9 0,291

LSD

<18,5

18,5-24,9 0,001

25,0-29,9 0,078

≥30 0,000

18,5-24,9

<18,5 0,017

25,0-29,9 0,036

≥30 0,001

25,0-29,9

<18,5 0,000

18,5-24,9 0,036

≥30,0 0,078

≥30,0

<18,5 0,000

18,5-24,9 0,001

25,0-29,9 0,078

Games-Howell

<18,5

18,5-24,9 0,025

25,0-29,9 0,000

≥30 0,003

18,5-24,9

<18,5 0,025

25,0-29,9 0,161

≥30 0,072

25,0-29,9

<18,5 0,000

18,5-24,9 0,161

≥30,0 0,508

≥30,0

<18,5 0,003

18,5-24,9 0,072

25,0-29,9 0,508

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePenulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran

62

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi berjudul “Prevalensi, Kesadaran, dan Terapi

Responden Hipertensi berdasarkan Kajian Faktor Risiko

Kesehatan di Padukuhan Kadirojo II, Purwomartani,

Kalasan, Sleman, Yogyakarta” ini memiliki nama lengkap

Antonia Adeleide Anutopi. Penulis lahir di Kupang pada

tanggal 5 Februari 1993 sebagai anak pertama dari empat

bersaudara. Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis

adalah TK St. Yoseph Naikoten II (1998-1999), SDK St.

Yoseph III (1999-2005), SMPN 1 Kupang (2005-2008),

SMAK Syuradikara Ende (2008-2011), kemudian tahun

2011 penulis melanjutkan kuliah di Fakultas Farmasi Sanata

Dharma Yogyakarta. Selama kuliah penulis aktif dalam

beberapa kegiatan dan organisasi antara lain sebagai anggota

Unit Kegiatan Fakultas Bidang Olahraga Voli (2012-2013), Panitia Pengambilan

Sumpah/Janji Apoteker Angkatan XXV sebagai seksi dekorasi (2013), Panitia

Perayaan Pekan Suci 2013 sebagai koordinator seksi liturgi (2013), dan sebagai

peserta dalam Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat yang

lolos didanai oleh DIKTI (2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI