plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · “ keberhasilan hidup bukan dari apa yang...

i

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

DENGAN PENDEKATAN OPEN – ENDED di MADRASAH TSANAWIYAH AL –

USWAH BERGAS KELAS VIII A PADA MATERI MENGHITUNG KELILING

DAN LUAS LINGKARAN, DALAM MENDUKUNG KURIKULUM TINGKAT

SATUAN PENDIDIKAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh :

Didik Setyawan

( 041414040 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOYAKARTA

2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii


iii


iv

MOTTO

“ KEBERHASILAN HIDUP BUKAN DARI APA YANG KAMU MILIKI

TAPI LIHAT SEBERAPA BANYAK HAL YANG TELAH KAMU

LAKUKAN BUAT ORANG LAIN SEHINGGA KAMU BERGUNA BUAT

MEREKA “

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

§ Ayah ( Alm. ) yang tidak sempat melihat dan menikmati kebahagiaan ini.

§ Nenekku dan ibunda tercinta serta seluruh keluargaku yang tiada henti –

hentinya memberikan dukungan baik secara moril maupun materiil.

§ Teman – teman dekatku yang selama ini telah menjadi semangat bagiku

dan telah memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.


v


vi

ABSTRAK

Didik Setyawan. 041414040. Universitas Sanata Dharma, 2008. OptimalisasiPembelajaran Matematika dengan Pendekatan Open – Ended di MadrasahTsanawiyah Al – Uswah Bergas Kelas VIII A pada Materi Menghitung Kelilingdan Luas Lingkaran, Dalam Mendukung Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa permasalahan yang munculketika peneliti melakukan pengamatan pada saat proses pembelajaran yaitu masihrendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika, siswa masihmenganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit dan susah untuk dimengerti.Selain itu juga terdapat faktor dari guru, yaitu mengenai metode ataupun pendekatanyang terkesan monoton dan membuat matematika semakin membosankan, misalnyasaja guru sering menggunakan pendekatan konvensional dalam pembelajarannya.

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah, apakah dengan menggunakanpendekatan open – ended dapat membantu siswa dalam menyelesaikan masalahmatematika, disamping itu apakah dengan pendekatan open – ended dapatmeningkatkan daya serap dan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran. Penelitianini dilakukan dengan tujuan untuk mengoptimalkan pembelajaran matematika siswakelas VIII A MTs Al – Uswah Bergas dengan pendekatan open ended pada materimenghitung keliling dan luas lingkaran.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, dengan subjek penelitianadalah siswa kelas VIII A MTs Al – Uswah Bergas yang berjumlah 36 siswa.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket, lembarobservasi, dan kuis. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan pembelajaran sebanyakempat pertemuan. Setiap melakukan pembelajaran peneliti berusaha untukmemotivasi siswa agar lebih bersemangat. Hal ini dilakukan dengan caramenyajikan masalah – masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari – hari.Setelah itu peneliti mengajak siswa untuk menyelesaikan soal - soal pada lembarkerja siswa yang telah dipersiapkan sebelumnya. Soal – soal pada lembar kerja siswaini merupakan soal – soal open – ended yang dapat diselesaikan dengan berbagaistrategi. Pada akhir pertemuan peneliti memberikan kuis pada siswa, hal inidilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat daya serap siswa terhadap materipelajaran yang baru saja diberikan. Disamping itu pada setiap akhir pembelajaranselalu dilakukan refleksi antara guru, peneliti, dan observer. Hal ini dilakukandengan tujuan untuk merefleksikan pembelajaran yang baru saja dilakukan, sehinggadari sini kita dapat menemukan hal – hal yang sekiranya dapat menghambatpembelajaran matematika dengan pendekatan open – ended. Setelah itu akan dicarisebuah solusi sehingga pada pertemuan berikutnya hambatan – hambatan tersebutdapat diatasi dan pembelajaran dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuanpembelajaran yang telah digariskan.


vii

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran materimenghitung luas dan keliling lingkaran mengalami peningkatan pada tiappertemuannya, baik dari data keterlibatan siswa maupun dari data prestasi belajarsiswa. Meskipun pada data prestasi belajar siswa nilai yang diperoleh masih dibawah kriteria nilai yang telah ditentukan, pembelajaran matematika denganpendekatan open ended di kelas VIII A MTs Al – Uswah Bergas dapat dikatakanoptimal, karena siswa mengalami peningkatan pada tiap pertemuannya.


viii

ABSTRACT

Didik Setyawan. 041414040. Sanata Dharma University, 2008. OptimizingMathematics Teaching and Learning using an Open Ended Approach in ClassVIII A of MTs Al – Uswah Bergas on the topic of Circumference and Area of aCircle, in Assisting the Curriculum at the School Level.

This research was grounded on several problems revealed from researcher’sobservation in the learning process, which indicated the low ability of the students insolving mathematics problems. The students were still considering that mathematicswas a subject that difficult to comprehend. In addition, the teachers were onlyfamiliar with a static method or approach, such as conventional learning methods,that resulted in students’ boredom and lack of excitement.

The problem formulation in this research was whether with open – endedapproach can help students in solving mathematics problems, and whether thisapproach can improve the ability of the students and their behaviour in the learningprocess. This research aimed at optimizing the students’ mathematics learning inClass VIII A of MTs Al – Uswah Bergas using an open ended approach on thetopic of circumference and area of a circle.

This research was a class action research, and the subjects were 36 studentsof class VIII A of MTs Al – Uswah Bergas. The data collecting techniques in thisresearch were questionnaire, observation sheet, and quiz. The data collected wereanalyzed descriptively.

In doing this research, the researcher conducted four teaching activities. Inthese activities the researcher always motivated the students. It was done byproviding the real cases that were related to everyday life. Afterwards, the researcherasked the students to do all of the assignment that were provided, using theirstudents activity paper. These were open – ended assignments that could be solvedby using several strategies. Before the assignment were given to the students, themeeting, the researcher gave the students a quiz in order to find out their ability inabsorbing the material that had just been taught. Besides, at the end of each meeting,there was a reflection among the teacher, the researcher, and the observer. It wasdone to reflect the teaching and learning activity so that they could find problemsthat might disturb the mathematics learning. Afterwards, there was a discussion onfinding the solution so that the problems could be solved and the learning could runsuccessfully based on the objective of the learning.

The result of the research suggested that the procces of teaching and learningon the topic of circumference and area of a circle had become better in eachmeeting, as indicated by students’ involvement data and students’ achievement data.Although the grades obtained on students achievement data were below the desiredcriterion, the mathematics learning using an open – ended approach in Class VIII Aof MTs Al – Uswah Bergas could be said to be optimal, since it increased thestudents ability in each meeting.


ix


x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi yang berjudul tentang “ Optimalisasi

Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Open – Ended di Madrasah

Tsanawiyah Al – Uswah Bergas Kelas VIII A pada Materi Menghitung Keliling

dan Luas Lingkaran, Dalam Mendukung Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan “ ini dapat terselesaikan.

Dengan tersusunnya skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya, bahwa bukan

hanya sekedar kemampuan serta usaha penulis sendiri, tetapi juga berkat bantuan

dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima

kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma atas pemberian ijin penelitian.

2. Bapak Dr. St. Suwarsono selaku Kaprodi Jurusan Pendidikan Matematika

sekaligus sebagai Dosen Pembimbing yang dengan sabar dan bijaksana

memberikan bimbingan dan pengarahan serta dorongan dari awal hingga

akhir penulisan skripsi ini.

3. Bapak Bambang Tejo Lestanto selaku guru kelas VIII A MTs Al – Uswah

Bergas yang telah membantu peneliti selama pelaksanaan penelitian.

4. Siswa kelas VIII A MTs Al – Uswah Bergas atas kerjasamanya.

5. Seluruh dosen dan karyawan Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam yang telah memberikan bimbingan dan bantuan selama

penulis belajar di bangku kuliah.


xi

6. Danu Baily Utama yang telah membantu dalam melaksanakan penelitian

tindakan kelas di MTs Al – Uswah Bergas.

7. Teman – teman P.MAT 2004 atas kerjasamanya selama di bangku kuliah.

8. Theresia Deadora Marheni yang telah banyak membantu saya selama kuliah

di USD, terutama saat mendekati Ujian Akhir Semester.

9. Brigitha Leny Dwi Astuti yang telah menemani saya melewati hari – hari

selama kuliah di USD, terutama saat makan dan main di Jogja.

10. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, Maret 2008


xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................................ vi

ABSTRACT .............................................................................................................vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ........................................................viii

KATA PENGANTAR ..............................................................................................ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah .......................................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 5

E. Penjelasan Istilah ............................................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 6

G. Sistematika Skripsi ............................................................................................. 7


xiii

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teoritik ............................................................................................... 7

1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ........................................................ 7

1.1 Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ................................ 7

1.2 Landasan Hukum Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan .................... 9

1.3 Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ........... 10

2. Pembelajaran Matematika ............................................................................ 11

2.1 Pengertian Pembelajaran Matematika .................................................... 11

2.2 Peristiwa Pembelajaran .......................................................................... 12

2.3 Visi atau Tujuan Pembelajaran .............................................................. 13

2.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar ............................ 14

3. Optimalisasi Pembelajaran Matematika ...................................................... 15

4. Indikator Keberhasilan Pembelajaran ........................................................... 16

5. Pendekatan Open – Ended Dalam Pembelajaran Matematika ..................... 18

6. Materi Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran ........................................ 21

B. Kerangka Berpikir .............................................................................................. 22

C. Penelitian yang Relevan ..................................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................................................... 25

B. Rencana Penelitian ............................................................................................. 25

C. Objek Penelitian ................................................................................................. 30

D. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................ 30


xiv

E. Variabel Penelitian ............................................................................................. 30

F. Definisi Penelitian .............................................................................................. 30

G. Bentuk Data ........................................................................................................ 31

H. Alat Pengumpul Data .......................................................................................... 31

I. Instrumen Penelitian ........................................................................................... 33

J. Metode Analisis Data .......................................................................................... 37

BAB IV DESKRIPSI DATA PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................................................ 41

B. Periode Kegiatan Pembelajaran Matematika Materi Menghitung

Keliling dan Luas Lingkaran .............................................................................. 43

C. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................................. 45

BAB V ANALISIS DATA PENELITIAN

A. Analisis Data ....................................................................................................... 84

B. Pembahasan ......................................................................................................... 89

1. Keterlibatan Siswa ........................................................................................ 89

2. Daya Serap Siswa ......................................................................................... 90

C. Diskusi ................................................................................................................ 90

D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................................... 91

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 93

B. Saran ................................................................................................................... 94

LAMPIRAN


xv

DAFTAR TABEL

2.1 Tabel standar kompetensi dasar untuk pokok materi dimensi tiga .................. 22

3.1 Tabel skema penelitian tindakan kelas ............................................................ 29

3.2 Tabel lembar observasi .................................................................................... 34

3.3 Tabel tentang aspek – aspek dalam lembar observasi ..................................... 35

3.4 Tabel lembar angket ........................................................................................ 36

3.5 Tabel kriteria nilai ........................................................................................... 39

4.1 Tabel jadwal kegiatan pembelajaran menghitung keliling

dan luas lingkaran ............................................................................................ 44

5.1 Tabel hasil data observasi ................................................................................ 84

5.2 Tabel prosentase hasil data observasi .............................................................. 85

5.3 Tabel hasil nilai kuis siswa selama 4 kali pertemuan ...................................... 88


xvi

DAFTAR GAMBAR

3.1 Gambar siklus pembelajaran ............................................................................ 26

4.1 Gambar siswa sedang mengerjakan LAS ........................................................ 72


xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Data Siswa Kelas VIII A MTs Al – Uswah Bergas ....................................... 97

Daftar Nilai Kuis Kelas VIII A MTs Al – Uswah Bergas.............................. 99

Rencana Pembelajaran ........................................................................................... 100

Lembar Angket....................................................................................................... 106

Hasil Observasi Aktivitas Siswa di Kelas VIII A

MTs Al – Uswah Bergas ……................................................................................ 142

Lembar Kegiatan Siswa 1 ...................................................................................... 151




Dokumentasi Penelitian Tindakan Kelas ............................................................... 159


1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang banyak

mendasari perkembangan ilmu - ilmu pengetahuan lain, karena banyak sekali

ilmu – ilmu pengetahuan lain yang menggunakan konsep – konsep pada

matematika. Selain itu matematika juga memiliki peranan penting dalam usaha

mencerdaskan kehidupan masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan upaya – upaya

untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang ilmu matematika. Upaya – upaya

tersebut antara lain dengan melakukan berbagai perubahan kurikulum, metode

pembelajaran, kegiatan belajar mengajar, penilaian dan lain sebagainya. Dari

beberapa upaya – upaya tersebut, yang sekarang ini sedang dilaksanakan di

Indonesia adalah pergantian kurikulum, dari Kurikulum Berbasis Kompetensi

menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang

disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP

diberlakukan di Indonesia mulai tahun ajaran 2006/2007, menggantikan

Kurikulum 2004 ( Kurikulum Berbasis Kompetensi ). Melalui Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya

sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didiknya. Untuk itu,


2

dalam pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan

berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah.

Pada Kurikulum Satuan Pendidikan ini siswa diharapkan lebih aktif lagi

dan guru hanya sebagai fasilitator. Oleh karena itu pemilihan metode, media,

model, maupun pendekatan perlu dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar

siswa dan menunjang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Pada

masa sekarang ini, pembelajaran matematika bagi siswa Sekolah Menengah

Pertama sangat penting. Tapi pada kenyataannya justru ilmu matematika

dianggap sebagai sebuah ilmu yang rumit dan susah dimengerti. Bahkan

sebagian besar siswa mempunyai pola pikir yang menganggap bahwa

matematika sebagai ilmu pengetahuan yang monoton, sehingga membuat siswa

tidak berminat mempelajari matematika. Disamping itu, keanekaragaman

kemampuan siswa dan perbedaan minat antar siswa, membuat guru merasa

penting untuk melakukan inovasi dalam menyampaikan matematika yang

bersifat universal dan abstrak.

Berdasarkan yang peneliti lakukan terhadap beberapa siswa dan guru

ketika melakukan observasi metode pembelajaran guru di MTs Al – Uswah

Bergas pada bulan Oktober tahun 2007, diperoleh pendapat bahwa matematika

merupakan pelajaran yang paling sulit diantara semua pelajaran yang diterima

siswa di sekolah (meskipun begitu, ada beberapa siswa yang gemar dengan

pelajaran matematika). Anggapan ini membuat siswa hanya mengikuti apa yang

diterangkan oleh guru tanpa pernah berpikir bagaimana cara lain untuk

menyelesaikan suatu permasalahan. Dengan kata lain, siswa jarang berusaha


3

berpikir kreatif untuk mencari cara lain dalam menyelesaikan suatu

permasalahan.

Pelaksanaan pembelajaran matematika di MTs Al – Uswah Bergas masih

menggunakan metode konvensional, antara lain dengan menggunakan metode

ceramah, metode hafalan, dan metode ekspositori yang monoton menjadikan

suasana belajar berpusat pada guru. Selain itu, kreativitas siswa dalam

menyelesaikan masalah masih sangat rendah. Rasa ingin tahu siswa terhadap

matematika masih kurang. Motivasi siswa untuk menyelesaikan soal dengan cara

lain diakui guru masih sangat rendah. Begitu juga dalam menyelesaikan tugas

dan soal – soal siswa masih kurang disiplin dan kurang memiliki rasa tanggung

jawab yang tinggi terhadap tugas yang diberikan. Disamping itu, siswa juga

terkesan masih takut atau kurang percaya diri ketika guru menyuruh siswa untuk

menyelesaikan soal di depan kelas. Dari beberapa hal – hal tersebut dapat kita

tarik kesimpulan bahwa pembelajaran matematika di MTs Al – Uswah Bergas

masih kurang optimal.

Mengingat begitu pentingnya matematika untuk siswa SMP, guru

hendaknya mampu menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran

matematika. Siswa akan merasa tertarik untuk belajar matematika jika mereka

diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi kemampuan dan keterampilan

intelektualnya. Menurut pakar pendidikan anak dari AS, Howard Gardner,

terdapat tujuh kemampuan intelektual pada anak yaitu verbal ( bahasa ), logical (

matematika ), visual, kinestetik ( fisik ), musical ( ritme ), interpersonal, dan

intrapersonal.


4

( http : / cyberwoman.cbn.net.id/cbprtl/cyberwoman/pda/detail.aspx?x=HOT +

TOPIC&y=cyberwoman%7C0%7C0%7C11%7C19 )

Saat ini banyak konsep pembelajaran matematika yang dapat digunakan

untuk menumbuhkan ketertarikan siswa pada matematika. Setiap guru

hendaknya berusaha untuk memilih pendekatan yang tepat dalam pelaksanaan

pembelajaran di kelas agar berjalan lancar dan optimal. Salah satu pendekatan

yang dapat diharapkan mampu mengoptimalkan proses pembelajaran di kelas

adalah pendekatan open ended.

Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas peneliti bersama guru

matematika MTs Al – Uswah Bergas mengadakan kesepakatan untuk melakukan

kolaborasi mengenai cara mengoptimalkan pembelajaran matematika di kelas

dengan menggunakan pendekatan open ended. Selain itu hasil dari penelitian

ini akan dijadikan sebagai laporan guna memenuhi tugas akhir kuliah.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pendekatan open ended dapat membantu siswa dalam

memecahkan masalah matematika ?

2. Apakah pendekatan open ended dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

kelas VIII A di MTs Al – Uswah Bergas ?

3. Apakah pendekatan open ended dapat meningkatkan sikap dan kepribadian

yang positif terhadap siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar ?


5

4. Apakah dengan pendekatan open ended pembelajaran matematika di MTs

Al – Uswah Bergas dapat dioptimalkan ?

C. Pembatasan Masalah

1. Siswa yang digunakan dalam observasi adalah siswa Sekolah Menengah

Pertama.

2. Soal – soal open ended yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada

soal – soal yang memiliki satu jawaban benar, tetapi dalam proses

pengerjaannya bisa bervariasi.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengoptimalkan pembelajaran

matematika siswa MTs Al – Uswah Bergas dengan pendekatan open ended

pada materi menghitung keliling dan luas lingkaran, dalam rangka membantu

meningkatkan prestasi belajar siswa.

E. Penjelasan Istilah

1. Pembelajaran : suatu rangkaian peristiwa eksternal yang mempengaruhi

siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajarnya dapat berlangsung dengan

mudah

2. Optimalisasi pembelajaran : suatu proses usaha atau cara yang dilakukan

untuk menciptakan suatu proses pembelajaran sehingga dapat berhasil

secara lebih optimal dibandingkan dengan pembelajaran matematika

sebelumnya.


6

3. Pendekatan open ended : suatu pendekatan dalam pembelajaran yang

bertujuan membangun kegiatan interaktif antara matematika dan siswa,

dimana siswa dapat menjawab permasalahan melalui berbagai strategi.

4. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan : kurikulum operasional yang disusun

oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru : penelitian ini diharapkan dapat memberdayakan guru dalam

menggunakan model pembelajaran yang dapat mengoptimalkan

pembelajaran matematika, sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan.

2. Bagi pembaca : memberikan informasi tentang pelaksanaan pembelajaran

matematika dengan pendekatan open ended di MTs Al – Uswah Bergas

3. Bagi siswa : memberdayakan daya kreativitas siswa dalam berpikir logis

untuk menyelesaikan soal matematika melalui pembelajaran matematika

dengan pendekatan open ended.

G. Sistematika Skripsi ( Laporan Penelitian )

BAB I berisi uraian mengenai latar belakang, rumusan masalah, pembatasan

masalah, tujuan penelitian, penjelasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika

skripsi.

BAB II berisi uraian mengenai landasan teori ( Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan, pembelajaran matematika, optimalisasi pembelajaran matematika,


7

Indikator keberhasilan pembelajaran, pendekatan open ended, materi

menghitung keliling dan luas lingkaran ), kerangka berpikir, dan penelitian yang

relevan .

BAB III berisi uraian mengenai jenis penelitian, rencana penelitian, objek

penelitian, tempat dan waktu penelitian, variabel Penelitian, definisi penelitian,

bentuk data, alat pengumpul data, instrumen penelitian, metode analisis data, dan

indikator keberhasilan.

BAB IV berisi uraian mengenai deskripsi lokasi penelitian, periode kegiatan

pembelajaran matematika materi menghitung keliling dan luas lingkaran, dan

deskripsi hasil penelitian

BAB V berisi uraian mengenai analisis data penelitian, pembahasan mengenai

keterlibatan siswa dan daya serap siswa, hasil diskusi, dan keterbatasan

penelitian.

BAB VI berisi uraian mengenai kesimpulan dan saran


8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teoritik

1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

1.1 Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi

tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi

dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu

kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan

penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang

ada di daerah.

Sedangkan yang dimaksud dengan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan

dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari

tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan

kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin


9

pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan

terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga

kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan

penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan

tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam

mengembangkan kurikulum.

Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar

dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :

a. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

b. belajar untuk memahami dan menghayati,

c. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,

d. belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan

e. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses

belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

1.2 Landasan Hukum Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Landasan hukum yang digunakan dalam pengembangan KTSP

adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

(UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005)

tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada

KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan

pendidikan dengan mengacu kepada SI dan SKL serta berpedoman


10

pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti

ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP

19/2005.

1.3 Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan

KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap

kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi

dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota

untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.

Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman

pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta

memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah. Penyusunan

KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas

pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan

penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP. KTSP dikembangkan

berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut: Berpusat pada potensi,

perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan

lingkungannya, beragam dan terpadu, tanggap terhadap perkembangan

ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, relevan dengan kebutuhan

kehidupan, menyeluruh dan berkesinambungan, seimbang antara

kepentingan nasional dan kepentingan daerah.


11

2. Pembelajaran Matematika

2.1 Pengertian pembelajaran matematika

Kata “ pembelajaran “ sudah dikenal di Indonesia sekitar tahun

1980 – an, sebelum itu kata ini belum dikenal dan tidak ada dalam

Kamus Indonesia. Menurut ilmu pikir, jika kita hendak memahami

sesuatu, maka langkah awalnya adalah menelusuri asal usul kata yang

menjadi nama dari sesuatu itu.

Pada tahun 1988 diadakan suatu Seminar Pendidikan Nasional

oleh Kelompok Gramedia. Salah satu makalah seminar ditulis oleh

Bapak Arief S. Sadiman. Menurut Bapak Arief S. Sadiman, 1988, “

padanan kata atau sinonim dari pembelajaran dalam bahasa inggris

adalah instruction “, sebab mengandung makna adanya tuntunan

belajar yang jauh lebih luas daripada pengajaran ( teaching ),

pembelajaran memuat selain peristiwa – peristiwa yang dirancang oleh

guru pengajar, guru pembimbing, guru pelatih, memuat pula peristiwa

– peristiwa yang mungkin ditemui siswa dan mempunyai pengaruh

langsung bagi siswa. Pembelajaran yang dikemukakan ini sejalan

dengan yang dikemukakan oleh Gagne dan Briggs (1979 ),

pembelajaran adalah suatu rangkaian peristiwa eksternal yang

mempengaruhi siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajarnya

dapat berlangsung dengan mudah. Sedangkan menurut Carter V. Good

( kamus, 1959 ), pembelajaran adalah tindakan mengatur kegiatan –

kegiatan, bahan ajar, peralatan dan pedoman untuk memperlancar


12

belajar, baik dalam situasi formal maupun dalam situasi informal.

Rumusan ini membatasi diri pada instruksi / petunjuk untuk belajar.

2.2 Peristiwa pembelajaran

Menurut Robert M. Gagne ( 1977, dalam Tanlain, 2006 : 33 ),

salah seorang ahli psikologi belajar, peristiwa – peristiwa yang terjadi

sebelum dan selama orang melakukan kegiatan belajar akan

mempengaruhi kegiatan belajar orang yang belajar itu. Peristiwa itu ada

yang direncanakan, tetapi ada yang terjadi secara otomatis. Peristiwa –

peristiwa itu mempengaruhi peristiwa belajar yang berlangsung dalam

diri orang yang belajar. Menurut Gagne ada delapan peristiwa –

peristiwa instruksi untuk belajar.

a. Menumbuhkan motivasi siswa ( activating motivation )

b. Memberitahukan tujuan belajarnya ( informing leaner of the

objective )

c. Mengarahkan perhatian siswa ( directing attention )

d. Merangsang mengenal kembali ( stimulating recall )

e. Memberikan pedoman belajar ( providing learning guidance )

f. Menambahkan pemantapan ( enhancing retention )

g. Mendorong transfer / alihan belajar ( promoting transfer of

learning )

h. Menampilkan kinerja, memberikan balikan ( eliciting performance,

providing feedback )


13

2.3 Visi atau tujuan pembelajaran

Tujuan akhir dari belajar adalah dimilikinya kemampuan

memecahkan masalah secara bertanggung jawab. Tanggung jawab ini

memiliki makna yang dalam, melampaui kemampuan lain yang

diperoleh dari belajar. Untuk mencapai tujuan akhir tersebut, harus

dilampaui dua tujuan yakni:

a. Mampu mengenali hakikat dirinya, potensi dan bakat-bakat

terbaiknya

b. Dapat berusaha sekuat tenaga untuk mengaktualisasikan segenap

potensinya, mengekspresikan dan menyatakan dirinya sepenuh -

penuhnya dengan cara menjadi diri sendiri. (Harefa, 2000: 136).

Individu mengenali hakikat dirinya, potensi dan bakat-bakat

terbaiknya karena dalam proses belajarnya akan berhadapan dengan

berbagai tantangan dan berbagai kendala, yang semua itu merupakan

ujian bagi penemuan diri sendiri. Melalui proses ini ia mengetahui

potensi dirinya secara benar sehingga ia akan konsisten

Untuk sampai kepada tujuan puncak, yakni kemampuan

memecahkan masalah secara bertanggung jawab, individu perlu

mengaktualisasikan segenap potensi dan mengekspresikannya secara

otentik. Dalam istilah Rachman (2000: 150), aktualisasi ini diperlukan

agar individu lebih menjadi manusia.

( http://lieamhar.blogspot.com/2006/06/kenapa-harus-bunuh-diri.html )


http://lieamhar.blogspot.com/2006/06/kenapa-harus-bunuh-diri.html

14

2.4 Faktor – faktor yang mempengaruhi proses belajar

Menurut Moh. Uzer ( 1993 :10 ) faktor – faktor yang dapat

mempengaruhi proses belajar adalah :

a. Faktor yang berasal dari diri sendiri ( internal )

1. Faktor jasmaniah ( fisiologi ) baik yang bersifat bawaan

maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini adalah

pancaindera yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti

mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak

sempurna, dan berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa

kelainan tingkah laku.

2. Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperoleh, terdiri atas :

a) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu

kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata.

b) Faktor nonintelektif yaitu unsur – unsur kepribadian tertentu

seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi,

dan penyesuaian diri.

3. Faktor kematangan fisik maupun psikis.

b. Faktor yang berasal dari luar diri ( eksternal )

1. Faktor sosial yang terdiri atas :

a) lingkungan keluarga

b) lingkungan sekolah

c) lingkungan masyarakat


15

d) lingkungan kelompok

2. Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan,

teknologi, dan kesenian

3. Faktor lingkungan fisik,seperti fasilitas rumah dan fasilitas

belajar.

4. Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan

Demikian beberapa faktor internal dan eksternal yang berinteraksi baik

secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi prestasi belajar

siswa.

3. Optimalisasi Pembelajaran Matematika

Arti kata optimal menurut kamus Bahasa Indonesia ( 2003 : 800 )

adalah terbaik atau tertinggi atau paling menguntungkan. Sedangkan

optimalisasi adalah proses usaha atau cara yang digunakan untuk menjadi

optimal. Jadi optimalisasi pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses

usaha atau cara yang dilakukan untuk menciptakan suatu proses

pembelajaran sehingga dapat berhasil secara lebih optimal dibandingkan

dengan pembelajaran matematika sebelumnya.

Untuk dapat menciptakan suatu pembelajaran matematika yang

optimal, diperlukan seorang pendidik ( guru ) yang profesional. Pada

hakikatnya seorang pendidik adalah seorang fasilitator. Fasilitator baik dalam

aspek kognitif, afektif, psikomotorik, maupun konatif. Seorang pendidik

hendaknya mampu membangun suasana belajar yang kondusif untuk belajar-

mandiri (self-directed learning). Ia juga hendaknya mampu menjadikan


16

proses pembelajaran sebagai kegiatan eksplorasi diri. Galileo menegaskan

bahwa sebenarnya kita tidak dapat mengajarkan apapun, kita hanya dapat

membantu peserta didik untuk menemukan dirinya dan mengaktualisasikan

dirinya. Setiap pribadi manusia memiliki self-hidden potential excellence

(mutiara talenta yang tersembunyi di dalam diri), tugas pendidikan yang

sejati adalah membantu peserta didik untuk menemukan dan

mengembangkannya seoptimal mungkin.

Seorang pendidik yang efektif, tidak hanya efektif dalam kegiatan

belajar mengajar di kelas saja ( transfer of knowledge ), tetapi lebih-lebih

dalam relasi pribadinya dan “ modeling ” nya ( transfer of attitude and values

), baik kepada peserta didik maupun kepada seluruh anggota komunitas

sekolah. ( http://bruderfic.or.id/h-60/pendidikan-yang-humanis.html )

4. Indikator Keberhasilan Pembelajaran

Menurut Moh. Uzer Usman ( 1993 : 8 ) indikator yang dapat

dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan bahwa suatu proses belajar

mengajar dapat dikatakan berhasil jika :

a. Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi

tinggi, baik secara individu maupun kelompok

b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran / instruksional khusus

telah dicapai siswa baik secara individu maupun kelompok

Berdasarkan hal tersebut, untuk mengoptimalkan pembelajaran

matematika di sekolah dapat dilakukan dengan :


http://bruderfic.or.id/h-60/pendidikan-yang-humanis.html

17

a) Memberikan motivasi

Menurut M. Ngalim Purwanto ( 1987 : 69 ) motivasi adalah segala

sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu.

Atau seperti dikatakan oleh Sartain dalam bukunya Psychology

Understanding of Human Behavior, motivasi adalah suatu pernyataan

yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah

laku atau perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang.

b) Meningkatkan disiplin

Mendisiplinkan siswa adalah usaha yang terencana dari pihak guru untuk

mengendalikan dan menghilangkan perilaku siswa yang tidak sesuai

dengan harapan. Selain itu guru juga harus mampu menumbuhkan serta

mempertahankan perilaku anak yang sesuai harapan. ( http://

www.telaga.org/ringkasan.php?disiplin_dan_emosi_anak.htm )

c) Meningkatkan rasa percaya diri

Orang percaya diri adalah orang yang merasa puas dengan dirinya

sendiri. Percaya diri ada dua yakni lahir dan batin. Jenis percaya diri

secara batin adalah memberikan kepada perasaan dan anggapan bahwa

diri dalam keadaan baik. Sedangkan jenis percaya diri secara lahir

memungkinkan diri tampil dan berperilaku dengan cara yang

menujukkan kepada dunia luar bahwa diri yakin akan diri sendiri. Jenis

percaya diri lahir dan batin harus saling mendukung, karena dengan

begitu akan membentuk karakter kepribadian yang efektif. ( http

://www.najlah.blogspot.com/2005_02_01_najlah_archive.html )


http://www.telaga.org/ringkasan.php?disiplin_dan_emosi_anak.htm

18

d) Kreativitas

Menurut S.C. Utami Munandar ( 1988 : 2 ) kreativitas merupakan sifat

pribadi seorang individu ( dan bukan merupakan sifat sosial yang

dihayati oleh masyarakat ) yang tercermin dari kemampuannya untuk

menciptakan sesuatu yang baru.

e) Tanggung jawab

Banyak orang mengatakan bahwa tanggung jawab adalah memikul suatu

beban yang disebabkan dari perbuatan yang dilakukannya. Definisi ini

secara langsung menitik beratkan pada kesalahan dan penyalahan. Dan

dalam kehidupan sehari-hari jarang orang yang mau memikul tanggung

jawab, bahkan berupaya dengan berbagai cara menggunakan banyak

alasan dan tuduhan agar dia terhindar dari tanggung jawab. Itu adalah

definisi umum dari kebanyakan orang. Akan tetapi bila dilihat lebih

dalam lagi, tentang arti dari tanggung jawab, kita akan menemukan suatu

hal yang luar biasa, bahwa kunci sukses untuk menempuh hidup yang

lebih baik adalah sikap mau dan mampu menerima tanggung jawab

secara penuh.

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa tanggung jawab yang

sejati adalah tanggung jawab yang memberikan perubahan pada diri

sendiri dan orang lain. Karena arti tanggung jawab yang lebih dalam

adalah berani memikul beban atau tanggung jawab bukan karena

kesalahannya, akan tetapi dia mampu dan mau memikul tanggung jawab

itu. ( http://www.sriwijayanet.org/artikel/inti_tanggung_jawab.htm )


http://www.sriwijayanet.org/artikel/inti_tanggung_jawab.htm

19

Dengan motivasi, rasa percaya diri, disiplin. kreatif, dan tanggung

jawab yang dimiliki siswa, diharapkan kegiatan pembelajaran matematika

dapat lebih optimal dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

5. Pendekatan Open - Ended dalam Pembelajaran Matematika

Dalam kehidupan sehari – hari kita selalu menghadapi banyak

problem. Permasalahan – permasalahan itu tentu saja tidak semuanya

merupakan permasalahan matematis, namun matematika memiliki peranan

yang sangat sentral dalam menjawab permasalahan keseharian itu. Oleh

karena itu cukup beralasan jika pendekatan problem solving menjadi tren

dalam pembelajaran matematika belakangan ini.

Tidak sedikit guru matematika yang merasa kesulitan dalam

membelajarkan siswa bagaimana menyelesaikan masalah matematika.

Kesulitan itu lebih disebabkan suatu pandangan yang mengatakan bahwa

jawaban akhir dari permasalahan merupakan tujuan utama dari pembelajaran.

Prosedur siswa dalam menyelesaikan permasalahan kurang bahkan tidak

diperhatikan oleh guru karena terlalu berorientasi pada kebenaran jawaban

akhir. Padahal perlu kita sadari bahwa proses penyelesaian suatu problem

yang dikemukakan siswa merupakan tujuan utama dalam pembelajaran

problem solving. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini dan dalam

rangka mendukung pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendikan yang

berorientasi pada keaktifan dan kreativitas siswa diperlukan suatu metode

pembelajaran yang sesuai, dan salah satunya adalah dengan pendekatan open

ended.


20

Pembelajaran dengan pendekatan open ended biasanya dimulai

dengan memberikan problem terbuka kepada siswa. Kegiatan pembelajaran

harus membawa siswa dalam menjawab permasalahan dengan banyak cara

dan mungkin juga banyak jawaban ( yang benar ), sehingga mengundang

potensi intelektual dan pengalaman siswa dalam proses menemukan sesuatu

yang baru. Disini siswa tidak lagi berorientasi pada jawaban akhir tapi lebih

menekankan pada proses penyelesaian suatu masalah yang dihadapi siswa.

Menurut Shimada ( 1997 ) dalam pembelajaran matematika,

rangkaian dari pengetahuan, ketrampilan, konsep, prinsip, atau aturan yang

diberikan pada siswa biasanya melalui langkah demi langkah. Tentu saja

rangkaian ini diajarkan tidak sebagai hal yang terpisah atau saling lepas,

namun harus disadari sebagai rangkaian yang terintegrasi dengan

kemampuan dan sikap dari setiap siswa, sehingga di dalam pikirannya akan

terjadi pengorganisasian intelektual yang optimal.

Menurut Nohda ( 2000 ) tujuan dari pembelajaran open ended

adalah untuk membantu mengembangkan kegiatan kreatif dan pola pikir

matematis siswa melalui problem solving secara simultan. Dengan kata lain

kegiatan kreatif dan pola pikir matematis siswa harus dikembangkan

semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan setiap siswa. Hal yang

dapat digaris bawahi adalah perlunya memberi kesempatan siswa untuk

berpikir dengan bebas sesuai dengan minat dan kemampuannya. Aktivitas

kelas yang penuh dengan ide – ide matematika ini pada gilirannya akan

memacu kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.


21

Dari uraian di atas, kita dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa

yang dimaksud dengan pembelajaran dengan pendekatam open ended

adalah pembelajaran yang membangun kegiatan interaktif antara matematika

dan siswa, dimana siswa dapat menjawab permasalahan melalui berbagai

strategi. Sehingga pendekatan open ended menjanjikan suatu kesempatan

pada siswa untuk mengidentifikasi dan memilih strategi atau cara yang

sesuai dengan kemampuan siswa tersebut dalam memecahkan suatu masalah.

Selain itu dengan pendekatan open ended diharapkan mampu memberikan

pandangan yang berbeda pada siswa mengenai matematika, dimana

matematika tidak lagi hanya sebagai ilmu yang teoritis, tapi lebih dari itu

yakni matematika sebagai alat berpikir, matematika sebagai pemecahan

masalah, matematika sebagai penalaran, matematika sebagai komunikasi,

dan matematika dekat dengan lingkungan hidup.

6. Materi Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran

Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang baru

mulai dilaksanakan, maka materi pembelajaran Sekolah Menengah Pertama

kelas VIII semester II membahas tentang Geometri dan Pengukuran.

Penelitian ini akan dilaksanakan dengan membatasi pada materi menghitung

keliling dan luas lingkaran


22

Tabel 2.1 : Standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk pokok

materi dimensi tiga.

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Menentukan unsur, bagian lingkaran

serta ukurannya

Menghitung keliling dan luas

lingkaran

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pembelajaran matematika

di MTs Al – Uswah Bergas dapat lebih dioptimalkan. Dimana siswa dapat

berpikir kreatif, mampu menggunakan pengetahuan yang sudah dia miliki

untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, dan lebih disiplin serta

bertanggung jawab untuk menyelesaikan soal dengan menggunakan

pendekatan open ended.

B. Kerangka Berpikir

Pembelajaran matematika di Sekolah Menengah Pertama merupakan

pembelajaran yang bersifat untuk semua siswa ( mathematics for all ). Oleh

karena itu, pembelajaran matematika di Sekolah Menengah Pertama ditekankan

sebagai wahana untuk mengembangkan potensi matematika yang dimiliki

peserta didik. Potensi tersebut antara lain meliputi kemampuan mengembangkan

kreativitas, ide – ide, kebiasaan kerja keras dan mandiri, jujur, disiplin, serta

berbagai keterampilan dasar matematika yang diperlukan dalam hidup

bermasyarakat. Akan tetapi dalam pelaksanaannya banyak permasalahan yang

muncul. Permasalahan dalam pembelajaran ini muncul dari berbagi komponen

pendidikan. Komponen – komponen tersebut terdiri dari guru, siswa, serta sarana


23

dan prasarana belajar. Dalam usaha peningkatan kualitas pembelajaran,

komponen – komponen tersebut hendaknya dilihat sebagai suatu kesatuan,

sehingga melalui pendekatan yang sesuai dapat dihasilkan suatu proses belajar

mengajar yang optimal.

Matematika merupakan pokok ilmu pengetahuan, oleh karena itu pelajaran

matematika sangat baik untuk diajarkan sejak usia balita, walaupun pada

kenyataanya matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang paling sulit dan

menakutkan. Dalam menciptakan proses dan hasil belajar yang sempurna, guru

dituntut untuk mempunyai profesionalisme dalam bidangnya, yaitu penguasaan

bahan ajar yang mendalam, pengelolaan kelas yang baik, serta pendekatan

pembelajaran yang efektif dan sesuai, sehingga memungkinkan terjadinya

suasana yang kondusif untuk belajar.

Pendekatan open ended merupakan salah satu jenis pendekatan

pembelajaran yang bertujuan untuk membantu mengembangkan kegiatan kreatif

dan pola pikir matematis siswa melalui problem terbuka. Variasi – variasi

permasalahan yang muncul dari kreativitas guru maupun siswa dapat membawa

kesegaran, menarik perhatian, dan mendorong rasa ingin tahu dan penasaran

siswa untuk menyelesaikan sebuah masalah.

Dalam pembelajaran matematika partisipasi aktif siswa menjadi kunci

utama dalam mengembangkan pemahaman konsep matematika. Penguasaan

matematika siswa dapat diketahui dari keberhasilan siswa dalam mempelajari

matematika dan dalam memanfaatkan pemahaman matematikanya untuk

memecahkan masalah – masalah sehari – hari.


24

Penerapan pendekatan open ended dalam suatu proses pembelajaran,

khususnya pembelajaran matematika tidak efisien karena membutuhkan waktu

yang banyak, tetapi karena tujuan utama pembelajaran ini adalah agar siswa

terampil mencari penyelesaian yang digunakan untuk bermacam soal, maka

pendekatan ini justru menjadi pendekatan pembelajaran yang sangat efisien.

Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa kesulitan – kesulitan di lapangan

yang mungkin ditemui, masih dapat diusahakan penanggulangannya. Dengan

upaya – upaya yang dapat dilakukan dengan mengoptimalkan pembelajaran

matematika, dari sini diharapkan hambatan – hambatan yang terjadi akan dapat

dikurangi sekecil mungkin, sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan akan

lebih mudah tercapai. Salah satu upaya untuk mengoptimalkan pembelajaran

matematika pada subpokok bahasan menghitung keliling dan luas lingkaran

adalah dengan menggunakan pendekatan open ended di Sekolah Menengah

Pertama.

C. Penelitian yang Relevan

Penelitian Jamawi Afgani Dahlan ( 2004 ) mengenai peningkatan

kemampuan penalaran dan pemahaman matematika siswa kelas III SLTP Negeri

Bandung melalui pendekatan open ended, menunjukkan bahwa melalui

pendekatan open ended kemampuan penalaran dan pemahaman matematika

siswa mengalami peningkatan. Selain itu, pembelajaran matematika dengan

pendekatan open ended juga mampu mengembangkan kreativitas dan

kecakapan siswa dalam menyelesaikan soal matematika.


25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan pembelajaran matematika

dengan pendekatan open ended. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

jenis penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti

dengan guru matematika MTs Al – Uswah Bergas.

Pada tahap awal guru dan peneliti mendiskusikan permasalahan

penelitian dan menentukan rencana tindakan. Rencana tindakan yang telah

disusun bersama itu kemudian dipraktekan oleh peneliti saat melakukan

pembelajaran di kelas. Pada saat peneliti melakukan pembelajaran, guru berada

di kelas yang sama dan mencatat segala sesuatu yang terjadi pada saat

pembelajaran.

Berdasarkan tujuan di atas maka penelitian ini digolongkan ke dalam

penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun

desain tindakan dalam penelitian ini, menggunakan desain model Kemis dan

Taggart, yang bisa dilihat dalam desain penelitian di bawah ini.

B. Rencana Penelitian

Penelitian ini merupakan bentuk penelitian tindakan kelas. Agar

penelitian ini dapat berjalan lancar maka dibuat suatu rencana kegiatan


26

penelitian yang nantinya bisa digunakan sebagai acuan kegiatan yang dilakukan

oleh peneliti.

Kegiatan penelitian tindakan kelas ini merupakan suatu rangkaian siklus

yang terjadi secara berulang – ulang, yang mana masing – masing siklus terdiri

dari empat fase kegiatan yaitu :

Gambar 3.1 : Siklus Pembelajaran

Perencanaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebelum

melaksanakan pembelajaran di dalam kelas yang berupa merumuskan masalah

yang berupa materi pelajaran yang akan diajarkan dan membuat rencana

tindakan yang nantinya akan diterapkan di dalam kelas. Dari rencana yang telah

disusun, barulah peneliti melaksanakan pembelajaran di dalam kelas. Di saat itu

juga dilakukan pengamatan ( observasi ) seluruh rangkaian pembelajaran oleh

observer yang telah ditunjuk. Setelah selesai pembelajaran dilakukan kegiatan

refleksi oleh peneliti, guru, dan observer untuk melihat sejauh mana tindakan –

1. Perencanaan

4. Refleksi 2. Tindakan

3. Observasi


27

tindakan itu telah dapat mengatasi masalah. Dari hasil refleksi disusun suatu

rencana baru untuk melaksanakan tindakan berikutnya, sehingga pada

pembelajaran berikutnya dapat berjalan lebih optimal lagi. Langkah itu

dilakukan secara berulang – ulang hingga sesuai dengan tujuan yang telah

dirumuskan. Hal ini didukung oleh ( Idea, 2001 : 19 ) dengan pernyataan berikut

ini :

perencanaan tindakan observasi reflek perencanaan

berikutnya tindakan berikutnya … dan seterusnya

Berikut rencana kegiatan selama penelitian ini berlangsung :

1. Tahap persiapan

a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi yang

diajarkan sesuai dengan pendekatan dan metode pembelajaran yang

digunakan. Rencana Pelaksanaakan Pembelajaran disusun oleh peneliti

dengan pertimbangan dari dosen dan guru yang bersangkutan.

b. Menyusun dan menyiapkan lembar observasi mengenai kegiatan siswa

yang akan digunakan untuk mencatat segala perilaku siswa saat

pembelajaran berlangsung.

c. Menyusun lembar angket untuk siswa. Lembar angket ini mempermudah

peneliti untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap kegiatan

pembelajaran. Lembar angket ini dipergunakan pada akhir pembelajaran

menghitung keliling dan luas lingkaran.

d. Membuat Lembar Aktivitas Siswa. Dalam Lembar Aktivitas Siswa ini

soal – soal yang digunakan berorientasi pada soal – soal open – ended

yang dapat diselesaikan dengan berbagai strategi.


28

e. Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang digunakan dalam

setiap pembelajaran seperti penggaris, jangka, dan benda berbentuk

lingkaran.

f. Mempersiapkan soal kuis siswa. Kuis dilaksanakan setiap akhir

pembelajaran untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa

terhadap materi yang baru saja dibahas. Soal kuis disusun oleh peneliti

dengan pertimbangan guru yang bersangkutan.

2. Pelaksanaan tindakan kelas

a. Peneliti dan siswa melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam

kelas dengan menggunakan pendekatan open – ended sesuai dengan

rencana tindakan yang telah disusun.

b. Observer atau guru mengambil data mengenai kegiatan yang dilakukan

siswa selama proses belajar mengajar berlangsung, dengan mengisi

lembar observasi yang telah dipersiapkan oleh peneliti.

c. Pada setiap akhir pertemuan kegiatan belajar mengajar peneliti

memberikan kuis.

d. Observer dan peneliti membuat catatan kelas, dengan menulis hal – hal

penting yang berkaitan dengan proses belajar mengajar setiap dilakukan

tindakan.

3. Refleksi

Data yang diperoleh pada tahap observasi dianalisis, kemudian dilakukan

refleksi untuk melakukan penilaian terhadap proses yang terjadi, masalah


29

yang muncul, dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan.

Pelaksanaan refleksi berupa diskusi antara peneliti, observer, dan guru

matematika yang bersangkutan. Diskusi tersebut bertujuan mengevaluasi

hasil tindakan dan merumuskan perencanaan berikutnya. Apabila

berdasarkan refleksi ini perlu dilakukan pengulangan, siklus dapat diulang

lagi. Demikian seterusnya hingga pembelajaran dirasa telah optimal.

4. Tindak lanjut

Kegiatan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari kegiatan refleksi. Dari hasil

refleksi dapat dilihat kekurangan – kekurangan dalam tindakan kali ini dan

harus diperbaiki dalam tindakan berikutnya.

Penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan terdiri atas 2 siklus,

dimana setiap siklusnya terdiri atas 2 pertemuan. Skema penelitian tindakan

kelas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1 : Skema penelitian tindakan kelas

Siklus

kePertemuan ke Materi

I 1 Keliling Lingkaran

2 Keliling Lingkaran

II 3 Luas Lingkaran

4 Luas Lingkaran


30

C. Objek Penelitian

Penelitian tindakan ini dikenakan pada siswa kelas VIII A MTs Al –

Uswah Bergas tahun ajaran 2007 / 2008.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian adalah kelas VIII A MTs Al – Uswah

Bergas yang terletak di desa Tegal Sari Kecamatan Bergas, Ungaran. Penelitian

ini dilakukan pada bulan November sampai dengan Desember 2007.

E. Variabel Penelitian

Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu :

1. Variabel bebas

Variabel bebasnya adalah model pembelajaran yang dilakukan, pembelajaran

dimulai dari perencanaan, tindakan, obsevasi, dan refleksi. Dalam melakukan

pembelajaran peneliti menggunakan pendekatan open ended.

2. Variabel terikat

a. Keterlibatan siswa di dalam pembelajaran matematika.

b. Daya serap siswa terhadap materi ajar setelah diberikan tindakan kelas.

c. Pendapat atau respons siswa terhadap proses pembelajaran yang telah

dilakukan.

F. Definisi Operasional

1. Keterlibatan siswa adalah skor yang diraih siswa dari hasil observasi

keterlibatan siswa di dalam kelas. Keterlibatan siswa secara umum


31

didefinisikan sebagai segala kegiatan siswa dalam memberikan peran aktif

dalam proses belajar mengajar.

2. Sedangkan daya serap siswa adalah kemampuan siswa untuk memahami dan

menguasai materi yang diajarkan. Pengukuran daya serap siswa ini dilakukan

dengan cara melakukan kuis pada setiap akhir pembelajaran.

G. Bentuk Data

Ada dua macam data yang akan diambil dalam penelitian ini, yaitu :

1. Data keterlibatan

Merupakan data yang berbentuk skor keterlibatan siswa dan data tertulis

berupa hasil wawancara serta catatan kelas peneliti.

2. Data daya serap siswa

Merupakan data yang berbentuk skor kuis yang dilakukan pada setiap akhir

pembelajaran.

3. Data pendapat siswa

Merupakan data yang digunakan untuk mengetahui pendapat / respons siswa

terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan.

H. Alat Pengumpul Data

1. Data keterlibatan siswa

Data keterlibatan siswa diperoleh dengan beberapa cara antara lain :

a. Observasi dilakukan oleh observer dengan cara melakukan pengamatan

dan pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran di kelas serta


32

perilaku dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung,

tanpa mengganggu kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.

b. Angket

Angket merupakan data dari siswa yang digunakan untuk memperkuat

data yang telah diperoleh berdasarkan lembar observasi, terutama

mengenai respons siswa terhadap pembelajaran matematika dengan

pendekatan open – ended. Pengambilan data dengan menggunakan

lembar angket ini dilakukan pada akhir penelitian tindakan kelas.

c. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menanyakan hal

– hal yang tidak dapat diamati oleh peneliti ketika melakukan

pengamatan. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui pendapat siswa

mengenai pembelajaran matematika dengan pendekatan open ended,

dan dilakukan di luar jam pelajaran.

d. Dokumentasi

Metode dokumentasi dilakukan untuk melihat catatan – catatan atau arsip

– arsip yang dilakukan dalam penelitian. Dokumen – dokumen tersebut

antara lain berupa arsip Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran serta

hasil pekerjaan siswa yang dapat memberi informasi data, serta dokumen

yang berupa foto yang menggambarkan situasi pembelajaran matematika.

e. Catatan kelas

Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti yang dilakukan dengan

cara mencatat hal – hal penting yang dilakukan siswa selama

pembelajaran berlangsung. Catatan kelas digunakan sebagai bahan


33

refleksi dan bahan pembanding hasil data yang diambil oleh observer dan

guru.

2. Data prestasi belajar siswa

Alat yang digunakan untuk mengetahui besarnya daya serap siswa terhadap

materi ajar berupa kuis yang dilakukan pada setiap akhir pertemuan. Hasil

kuis inilah yang nantinya digunakan untuk mengetahui daya serap siswa,

sehingga apabila terjadi peningkatan pada setiap pertemuannya maka dapat

dikatakan bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan open – ended

telah optimal. Kuis disusun sesuai dengan materi – materi yang diajarkan (

menghitung luas dan keliling lingkaran ), dalam bentuk instrumen.

I. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Lembar Observasi

Aspek yang diamati pada lembar observasi adalah kreativitas, motivasi,

disiplin, tanggung jawab dan percaya diri dalam belajar.

Berikut ini tabel lembar observasi aktivitas siswa dan persentase skor

pengamatan.


34

Tabel 3.2 : Lembar Observasi

Kode

Siswa

Aspek yang diamatiJumlah

A B C D E

A1

A2

…

A36

Jumlah

%

Keterangan : A : Kreativitas

B : Motivasi

C : Disiplin

D : Tanggung jawab

E : Percaya diri

Dalam mengamati aspek kreativitas, motivasi, disiplin, tanggung jawab

dan percaya diri dalam belajar, peneliti bersama guru telah merumuskan

beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengamati aspek kreativitas,

motivasi, disiplin, tanggung jawab dan percaya diri dalam belajar. Beberapa

hal yang harus diperhatikan seperti dapat kita lihat pada table berikut ini.


35

Tabel 3.3 : Tabel tentang aspek – aspek dalam lembar observasi

NO. ASPEK YANG DIAMATI

I MOTIVASI

1 Siswa siap mengikuti proses pembelajaran

2 Siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran

II PERCAYA DIRI

1 Siswa mau mengerjakan soal latihan sendiri tanpa bertanya pada teman

2 Siswa berani maju ke depan ketika disuruh guru menyelesaikan soal

3 Siswa tidak takut untuk bertanya perihal yang dia tidak tahu

4 Siswa berani mengungkapkan pendapat ketika diberi pertanyaan oleh guru

III KEMAMPUAN BEKERJASAMA

1 Siswa aktif dalam menyelesaikan tugas kelompok

2 Siswa mampu mengeluarkan argument dalam kelompok

IV DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB

1 Siswa datang tepat waktu ketika pelajaran dimulai

2 Siswa memperhatikan penjelasan guru/praktikan

3 Siswa mencatat hal-hal penting

4 Siswa mengerjakan tugas dengan baik

V KREATIVITAS

1 Siswa tidak hanya bergantung pada penjelasan guru dalam

menyelesaikan sebuah soal

2 Siswa mampu menggunakan pengalaman dari kehidupan sehari – hari

dalam menyelesaikan masalah


36

b. Lembar Angket

Lembar angket terdiri dari 10 pernyataan dengan rincian 8 butir pernyataan

positif dan 2 butir pernyataan negatif. Penskoran angket untuk pertanyaan

positif adalah 1 untuk jawaban “ tidak “, 2 untuk jawaban “ cukup “,dan 3

untuk jawaban “ iya “. Sedangkan untuk pertanyaan negatif adalah 1 untuk

jawaban “iya“, 2 untuk jawaban “cukup“,dan 3 untuk jawaban “iya“

Tabel 3.4 : Tabel lembar angket

NoBerilah tanda ( x ) pada bobot nilai yang kiranya

sesuai dengan yang anda alami atau rasakan

Bobot Nilai

1 2 3

I Pernyataan Positif

1. Dengan pembelajaran seperti ini, anda lebih

memperhatikan apa yang diberikan guru selama

proses pembelajaran berlangsung

2. Dengan pembelajaran seperti ini, membuat anda

lebih berani merespons setiap pertanyaan dan

jawaban yang diberikan guru

3. Dengan pembelajaran seperti ini, membuat anda lebih

berani bertanya kepada guru tentang hal – hal yang anda

kurang mengerti pada saat kegiatan pembelajaran

berlangsung

4 Dengan pembelajaran yang dilakukan saat ini membuat

anda merasa bosan


berani ketika disuruh guru maju ke depan untuk

menjawab soal

6 Kegiatan pembelajaran yang dilakukan saat ini membuat

anda merasa sulit dalam menerima sebuah materi


37

c. Kuis

Kuis digunakan untuk melihat seberapa besar pemahaman siswa terhadap

materi yang diajarkan.

J. Metode Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan :

1. Analisis data keterlibatan siswa

Data keterlibatan siswa yang diperoleh melalui lembar observasi

selama melaksanakan tindakan kelas diolah dengan menggunakan rumus :

Sehingga akan diperoleh prosentase tentang data keterlibatan siswa.

Prosentase data keterlibatan siswa tersebut diolah dengan microsoft excel,


bersemangat lagi dalam mengerjakan tugas yang

diberikan guru, baik itu di dalam kelas maupun tugas

pekerjaan rumah

8. Dengan pembelajaran seperti ini, membuat anda tidak

kreatif dalam menyelesaikan soal – soal atau masalah

yang diberikan kepada anda


lebih berani memberikan tanggapan terhadap

jawaban siswa lain yang dianggap salah ketika

menyelesaikan suatu masalah


terlibat aktif dalam kelompok ketika ada tugas yang

harus diselesaikan secara kelompok

Total

Banyak siswa yang melakukan keterlibatan pada suatu item lembar observasi

Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaranX 100 %


38

dan hasilnya ditampilkan dengan diagram batang. Dari diagram tersebut

dapat dilihat langsung peningkatan keterlibatan siswa selama mengikuti

pembelajaran, apakah mengalami peningkatan atau tidak. Jika ada

peningkatan tingkat keterlibatan siswa dari setiap pertemuannya maka dapat

disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan open – ended dapat membantu

mengoptimalkan pembelajaran matematika. Apabila tidak ada peningkatan

aspek keterlibatan siswa atau bahkan menurun maka dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran dengan pendekatan open – ended tidak efektif dalam

mengoptimalkan pembelajaran matematika di kelas VIII A MTs Al – Uswah

Bergas.

Selain itu juga dilakukan wawancara dengan guru, murid, dan

observer. Hasil wawancara dengan guru dan observer digunakan sebagai

refleksi tentang tindakan kelas yang telah dilakukan, sedangkan wawancara

dengan siswa bertujuan untuk lebih mendekatkan peneliti dengan siswa,

sehingga peneliti dapat mengetahui seberapa jauh kesulitan yang dialami

siswa ketika belajar matematika.

2. Analisis data prestasi siswa

a. Analisis data prestasi siswa secara absolute

Untuk mendapatkan data prestasi belajar siswa dilakukan tes

prestasi ( kuis ). Hal ini dilakukan setelah peneliti melakukan

pembelajaran pada setiap pertemuannya. Dari tes prestasi ( kuis ) tersebut

akan diperoleh skor nilai hasil belajar siswa. Berikut tabel kriteria nilai

siswa :


39

Tabel 3.5 : Tabel kriteria nilai

Tingkat Penguasaan ( % ) Kriteria

81 – 100 Sangat Baik

66 – 80 Baik

56 – 65 Cukup

46 – 55 Kurang

< 46 Sangat Kurang

( Masidjo, 1995 : 156 )

Kriteria yang digunakan untuk menentukan optimalisasi

pembelajaran matematika dengan pendekatan open – ended adalah

sebagai berikut :

a) Apabila siswa yang mendapat kriteria nilai sangat baik ≥ 75 % dari

siswa keseluruhan, maka pembelajaran matematika dengan

pendekatan open – ended dapat dikatakan optimal.

b) Apabila banyak siswa yang mendapat kriteria nilai sangat baik < 75

% tetapi jumlah siswa yang mendapat kriteria nilai sangat baik + baik

≥ 75 % dari siswa keseluruhan maka pembelajaran matematika

dengan pendekatan open – ended dapat dikatakan optimal.

c) Apabila banyaknya siswa yang mendapat kriteria nilai sangat baik

dan baik < 75 % tetapi jumlah siswa yang mendapat nilai sangat baik

+ baik + cukup baik ≥ 75 % maka pembelajaran matematika dengan

pendekatan open – ended dapat dikatakan optimal.


40

d) Jika banyaknya siswa yang mendapatkan kriteria nilai sangat baik,

baik dan cukup baik < 75 % maka pembelajaran matematika dengan

pendekatan open – ended tidak optimal.

Kriteria keefektifan ini diperoleh dari hasil modifikasi pendapat

Kemp yang dikutip oleh Degeng, 1989 : 166.

( dikutip dari : Novi Indriani. 2007. Efektivitas Penggunaan Pendekatan

Problem Solving Pada Pembelajaran Matematika Dengan Pokok Bahasan

Aritmetika Sosial di Kalangan Siswa Kelas VII A SMP Negeri 3

Gamping Sleman Yogyakarta. Jurusan Pendidikan Matematika.

Universitas Sanata Dharma )

b. Analisis data secara relative

Analisis data ini dilakukan dengan melihat sejauh mana

peningkatan daya serap siswa setelah diberikan tindakan kelas dari hari

kehari. Jika ada peningkatan daya serap siswa setelah diberikan tindakan

kelas, maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran matematika dengan

pendekatan open – ended sudah optimal.


41

BAB IV

DESKRIPSI DATA PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Lingkungan Sekolah

MTs Al – Uswah Bergas beralamat di Desa Tegalsari, Kelurahan

Bergaslor, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah,

atau lebih tepatnya terletak di belakang masjid At – Taqwa desa Tegal Sari.

Sekolah ini terletak di dekat jalan raya sehingga lokasi sekolah cukup

strategis karena dapat dijangkau oleh kendaraan umum. Meskipun sekolah

ini terleatak dekat dengan jalan raya, kegiatan belajar mengajar di sekolah ini

tidak terlalu terganggu dengan kondisi tersebut.

Berdasarkan hasil observasi, MTs Al – Uswah Bergas ini memiliki

18 ruang kelas, yang masing – masing tingkatan mempunyai 6 kelas, ruang

guru, ruang tata usaha, ruang BP, ruang UKS, ruang perpustakaan, ruang

praktik komputer, ruang ketrampilan, tempat ibadah, kamar mandi/wc guru,

kamar mandi/wc siswa, gudang, dan kantin sekolah.

MTs Al – Uswah Bergas memiliki guru sebanyak 29 orang dan

karyawan sebanyak 6 orang, 4 orang sebagai petugas tata usaha dan 2 orang

sebagai penjaga.

Kurikulum yang diterapkan di sekolah ini adalah kurikulum tingkat

satuan pendidikan, dimana satu jam pelajaran dilaksanakan selama 40 menit.


42

Namun terkadang guru merasa bahwa waktu 40 menit dirasa kurang lama,

sehingga terkadang guru meringkas materi yang akan di ajarkan.

Media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar di MTs Al – Uswah Bergas sudah cukup memadai. Mulai dari

perangkat konvensional seperti kapur, balckboard, sampai perangkat modern

seperti komputer dan LCD. Meskipun media yang dimiliki cukup memadai

dalam melakukan variasi pembelajaran, tapi selama ini guru hanya terbatas

menggunakan peralatan yang konvensional saja sehingga pembelajaran

terkadang terkesan monoton.

2. Lingkungan Kelas

a. Ruang kelas

Ruang kelas VIII A MTs Al – Uswah Bergas berukuran ( 6 x 8 ) meter

persegi, dan terletak di sebelah ruang kepala sekolah. Ruang kelas VIII A ini

bercat biru dan mempunyai 6 buah jendela besar yang selalu terbuka,

sehingga memperoleh pencahayaan yang cukup terang dan sirkulasi udara

yang cukup baik.

Fasilitas yang terdapat di kelas ini antara lain berupa 1 buah papan tulis

besrta kapur, 2 buah penghapus, penggaris panjang dan jangka, sebuah meja

guru dan 20 meja siswa masing – masing untuk 2 anak, 40 kursi siswa dan 1

buah kursi untuk guru.

b. Guru matematika dan siswa kelas VIII A

Guru matematika yang mengajar di kelas VIII A adalah bapak Bambang

Tejo Lestanto. Sedangkan siswa kelas VIII A MTs Al – Uswah Bergas


43

berjumlah 36 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki – laki dan 26 siswa

perempuan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, diperoleh data

bahwa kemampuan para siswa di kelas tersebut sangat heterogen, ada siswa

yang begitu cepat menangkap apa yang diajarkan oleh guru, dan adapula

yang lama sekali dalam menangkap apa yang diajarkan oleh guru. Hal ini

mengakibatkan guru merasa kesulitan untuk melaksanakan pembelajaran

matematika yang benar – benar sesuai dengan kemampuan masing – masing

siswa.

B. Periode Kegiatan Pembelajaran Matematika Materi Menghitung Keliling

dan Luas Lingkaran

Proses pembelajaran di MTs Al – Uswah Bergas dimulai dari jam 07.00

WIB. Adapun untuk satu jam pelajaran diberi waktu 40 menit. Pembelajaran

matematika untuk siswa kelas VIII A adalah hari jumat dan hari sabtu, untuk

hari jumat pelajaran dilakukan selama 2 jam pertemuan sedangkan untuk hari

sabtu pelajaran dilaksanakan selama 3 jam pelajaran. Pada hari jumat

pembelajaran matematika dimulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 08.20

WIB dan pada hari sabtu pembelajaran matemtika juga dimulai dari pukul 07.00

WIB sampai dengan 09.00 WIB.

Standar kompetensi yang dikembangkan dalam pembelajaran materi

menghitung keliling dan luas lingkaran berdasarkan KTSP ( Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan ). Indikator pembelajaran yang diharapkan dicapai oleh siswa

pada materi menghitung keliling dan luas lingkaran adalah siswa mampu


44

menemukan rumus keliling dan luas lingkaran, serta dapat menerapkan rumus

keliling dan luas lingkaran tersebut dalam kehidupan sehari – hari.

Sesuai dengan silabus, materi menghitung keliling dan luas lingkaran

harus dilaksanakan selama 10 jam pelajaran yaitu sekitar 4 pertemuan. Sehingga

dalam pelaksanaan penelitian materi dibagi menjadi dua bagian dimana 5 jam

pelajaran pertama digunakan untuk materi menghitung keliling lingkaran dan 5

jam berikutnya digunakan untuk materi menghitung luas lingkaran. Jadwal

kegiatan pembelajaran menghitung keliling dan luas lingkaran dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 4.1 : Jadwal Kegiatan Pembelajaran Menghitung Keliling dan Luas

Lingkaran

Siklus

ke

Pertemuan

ke

Hari / Tanggal Waktu Materi

I 1 Jumat,

16 November 2007

07.00 – 08.20 Keliling Lingkaran

2 Sabtu,

17 November 2007

07.00 – 09.00 Keliling Lingkaran

II 3 Jumat,

23 November 2007

07.00 – 08.20 Luas Lingkaran

4 Sabtu,

24 November 2007

07.00 – 09.00 Luas Lingkaran


45

Perangkat pembelajaran menghitung keliling dan luas lingkaran adalah Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) dan Lembar Aktivitas Siswa. Perangkat –

perangkat pembelajaran tersebut disusun oleh peneliti dengan pertimbangan

dosen pembimbing dan guru yang bersangkutan.

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini terdiri dari 4 kali pertemuan, 2 kali pertemuan dilakukan selam 2 x

40 menit dan 2 kali pertemuan dilakukan selam 3 x 40 menit. Penjabaran hasil

penelitian tiap pertemuan adalah sebagai berikut :

1. Pertemuan I

a. Perencanaan

Perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus pertama adalah sebagai

berikut :

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) tentang materi

yang akan diajarkan sesuai dengan pendekatan pembelajaran yang

digunakan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun oleh peneliti

dengan pertimbangan dari dosen pembimbing dan guru yang

bersangkutan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini berguna

sebagai pedoman peneliti dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran di kelas.

2) Menyusun dan menyiapkan lembar observasi mengenai aktivitas

siswa. Lembar observasi mengenai aktivitas siswa ini digunakan

untuk mencatat segala perilaku dan aktivitas yang dilakukan siswa

selama pembelajaran berlangsung.


46

3) Menyusun lembar angket untuk siswa. Lembar angket ini akan

dipergunakan pada akhir pembelajaran menghitung keliling dan luas

lingkaran.

4) Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang akan

digunakan. Sarana yang digunakan dalam setiap pembelajaran adalah

Lembar Aktivitas Siswa ( LAS ). Media pembelajaran yang

digunakan dalam pembelajaran menghitung keliling lingkaran adalah

benda – benda dalam kehidupan sehari – hari yang berbentuk

lingkaran ( tutup kaleng, CD, tutup toples, dan tutup gelas ),

penggaris dan benang.

5) Mempersiapkan kuis untuk siswa. Kuis dilaksanakan setiap akhir


terhadap materi yang baru saja dibahas. Soal kuis disusun oleh

peneliti dengan pertimbangan dosen pembimbing dan guru yang

bersangkutan.

b. Tindakan Kelas

Pada pertemuan I ( siklus I ) siswa akan diberikan materi mengenai

menghitung keliling lingkaran. Adapun kegiatan inti dalam pembelajaran

menghitung keliling lingkaran dengan pendekatan open ended dapat

diuraikan sebagai berikut :

1. Pembukaan

Sebelum pembelajaran dimulai peneliti mengucapkan salam

dan mengajak siswa untuk berdoa terlebih dahulu. Berhubung ini


47

adalah pertemuan pertama, setelah selesai berdoa kemudian peneliti

memperkenalkan dirinya pada siswa. Disini peneliti berusaha untuk

menciptakan suasana yang akrab dengan siswa. Selanjutnya peneliti

menyampaikan secara singkat kepada siswa tentang materi yang akan

dipelajari sambil menuliskan judul materi dipapan tulis.

Setelah itu peneliti melakukan apersepsi kurang lebih 5 menit.

Apersepsi yang dilakukan pada pertemuan pertama adalah

mengingatkan siswa tentang materi lingkaran yang telah dipelajari

siswa ketika SD, dengan cara meminta siswa menyebutkan bentuk –

bentuk lingkaran yang mereka temui dalam kehidupan sehari – hari. “

Coba anak – anak sebutkan bentuk – bentuk lingkaran yang sering

kalian temui dalam kehidupan sehari hari ?”. siswa menjawab

pertanyaan tersebut secara bersama – sama dan saling bersahutan.

Sehingga kelas menjadi ramai dan gaduh, oleh karena itu peneliti

harus menenangkan siswa kembali sebelum kemudian melanjutkan

pelajaran. Peneliti juga menegur siswa laki – laki yang duduk di

belakang karena sangat ramai, dengan cara bertanya kepada siswa

tersebut tentang bentuk lingkaran yang sering dijumpai dalam

kehidupan sehari –hari. Peneliti berkata Coba Ah sebutkan bentuk

lingkaran yang kamu temui dalam kehidupan sehari hari! .

Seketika itu juga Ar yang sedang berbicara dengan teman

sebangkunya menjadi terkejut dan bingung terhadap apa yang

ditanyakan peneliti. Ar bertanya kepada temannya apa yang

ditanyakan oleh peneliti kepadanya. Lalu Ar menjawab pertanyaan


48

tersebut dengan wajah merah karena malu kepada teman – temannya

Piring, ban motor pak .

Pada pertemuan pertama ini, dalam mengajar peneliti masih

sering menegur siswa secara langsung di depan teman – temannya

sehingga membuat siswa terkadang merasa kurang percaya diri untuk

menyampaikan pendapat, oleh karena itu peneliti mengatakan pada

siswa supaya lebih berani dalam mengutarakan pendapatnya karena

jika jawaban mereka salah tidak akan ada yang memarahi. Disamping

itu peneliti juga mengingatkan pada siswa agar dalam menjawab

pertanyaan siswa harus mengacungkan jari terlebih dahulu agar

suasana kelas tidak menjadi gaduh.

2) Kegiatan inti

Langkah pertama yang dilakukan peneliti pada pertemuan

pertama ini adalah membimbing siswa untuk memahami tujuan

pembelajaran yaitu agar siswa dapat menentukan nilai π dan

menentukan rumus keliling lingkaran, serta memahami cara

menyelesaikan soal yang ada pada LAS yang akan dibagikan. Peneliti

membagi siswa kedalam kelompok yang beranggotakan 5 orang

siswa. Kemudian peneliti membagikan LAS dan media pembelajaran

yang berbentuk lingkaran berupa benda – benda yang sering ditemui

dalam kehidupan sehari – hari dan berbentuk lingkaran. Selain LAS

dan media tersebut, peneliti juga mempersiapkan benang dan


49

penggaris. Berhubung media pembelajaran yang dipersiapkan peneliti

terbatas jumlahnnya, maka peneliti meminta pada tiap kelompok agar

bergantian dalam melakukan penghitungan pada suatu media.

Apabila suatu kelompok sudah selesai melakukan penghitungan pada

suatu benda maka dapat ditukar dengan kelompok lain yang sudah

selesai melakukan penghitungan. Setelah semua kelompok selesai

melakukan penghitungan sesuai dengan perintah yang terdapat pada

soal no 1 ( LAS I ), peneliti meminta tiap perwakilan kelompok

tersebut menuliskan hasilnya di papan tulis.

Dari data yang telah didapatkan tersebut, dengan bimbingan

peneliti siswa diajak untuk menyimpulkan hasil dari kegiatan

tersebut. Besar harapan peneliti, dengan kegiatan tersebut siswa

dapat menentukan nilai π dan menemukan rumus keliling

lingkaran. Sambil berkeliling kelas, peneliti melihat apa yang sedang

dikerjakan siswa ( kelompok ). Ternyata sebagian besar siswa (

kelompok ), mengalami kesulitan dalam menarik sebuah kesimpulan,

hal ini dapat dilihat pada apa yang ditulis siswa di LAS. Menyikapi

hal ini, akhirnya peneliti memutuskan untuk mencoba membimbing

siswa sehingga dapat menyimpulkan kegiatan tersebut. Dalam

membimbing siswa dalam menyimpulkan kegiatan tersebut, peneliti

melontarkan beberapa pertanyaan yang kiranya dapat mengarahkan

siswa untuk menarik kesimpulan. Peneliti berkata pada siswa ayo

coba kalian sebutkan hasil perhitungan yang tadi kita lakukan ? ,


50

beberapa siswa langsung memberikan jawaban nilai K / d untuk

tutup toples adalah 3,1 ; untuk disket 3,37 . Disambung dengan

jawaban dari siswa – siswa yang lain. Jawaban yang diungkapkan

siswa tersebut ditulis oleh peneliti dipapan tulis. Setelah itu peneliti

bertanya pada siswa dari perhitungan ini sepertinya nilainya

hampir sama ya ? , seketika itu juga Mr menjawab iya pak

nilainya sekitar 3 , , kemudian Na juga mengutarakan pendapat

benar pak nilainya sekitar 3, dan kalau saya tidak salah itu

hampir sama dengan nilai π dimana nilainya sekitar 3,14 ,

setelah Na selesai mengutarakan pendapatnya peneliti berkata iya

benar apa yang dikatakan oleh St bahwa nilai dari K / d sama

dengan nilai π , sekarang coba kalian selesaikan lagi tugas kalian

tadi . Disini tiap kelompok sudah mulai mencoba soal yang tadi

belum selesai.

Dari deskripsi di atas peneliti menyimpulkan bahwa pada

pertemuan pertama ini siswa masih kurang percaya diri dalam

mengungkapkan pendapatnya, karena siswa masih menunggu

bimbingan guru. Selain itu siswa juga masih kurang kreatif dalam

menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapi. Hal ini terlihat

ketika siswa tidak bisa mengerjakan, siswa hanya diam dan tidak

mencoba mengerjakannya.

Pada pertemuan pertama, beberapa siswa membaca soal

dengan volume suara yang keras, sehingga membuat suasana kelas


51

menjadi gaduh. Sebagian besar siswa hanya mebaca soal tanpa

memahami maksud soal dengan baik. Pada saat peneliti menanyakan

pada siswa apakah ada yang belum jelas siswa tidak ada yang

bertanya. Namun ketika peneliti mempersilakan siswa untuk segera

mengerjakan, beberapa siswa justru bertanya, Pak, ini pertamanya

diapakan tho pak ? dan Pak ini caranya gimana sih ? , sehingga

peneliti pun harus membantu siswa untuk memahami soal. Disini

peneliti melihat bahwa masih rendahnya motivasi siswa untuk

memahami soal. Kemudian setelah peneliti memberikan penjelasan

bahwa siswa diberikan kebebasan dalam menyelesaikan soal, barulah

siswa mulai mengerjakannya.

Dalam mengerjakan LAS, peneliti selalu mengingatkan pada

siswa agar dalam menyelesaikan soal secara berkelompok semua

harus berpartisipasi tidak hanya menunggu jawaban saja. Waktu yang

disediakan untuk mengerjakan LAS adalah 35 menit dan selama

siswa mengerjakan LAS peneliti berkeliling dan mengontrol kegiatan

belajar siswa. Selain itu peneliti juga melakukan pencatatan kecil

tentang kegiatan belajar yang berlangsung yang berguna untuk bahan

refleksi dengan observer dan guru.

Berdasarkan hasil pengamatan pada pertemuan pertama, siswa

cenderung lebih suka mengerjakan LAS secara individu daripada

berkelompok, bahkan ada beberapa siswa yang merasa sudah bisa

mengerjakan sendiri sengaja menutupi hasil pekerjaannya dari teman

yang ada di sebelahnya. Pada saat peneliti bertanya mengenai alasan


52

mereka melakukan hal tersebut mereka menjawab, nanti dia nggak

mau mikir pak !!! atau takut diconto pak . Peneliti juga bertanya

kepada salah satu siswa yang kesulitan dalam mengerjakan akan

tetapi tetap tidak mau bekerja dalan kelompok, siswa tersebut

mengatakan bahwa meskipun salah, lebih baik mengerjakan sendiri

daripada mencontoh pekerjaan teman. Hal tersebut menunjukkan

bahwa siswa belum benar – benar paham yang dimaksud dengan

belajar kelompok. Peneliti juga melihat bahwa rasa kerjasama dalam

menyelesaikan soal masih sangat rendah.

Ketika siswa sudah bekerja secara kelompok, peneliti tampak

lebih santai. Para siswa terlihat sibuk bertukar pikiran dan gagasan

dalam menyelesaikan soal yang terdapat pada LAS, sehingga mereka

bertanya pada peneliti pada saat mereka benar – benar menemui jalan

buntu dalam menyelesaikan soal tersebut. Berikut salah satu contoh

percakapan peneliti dengan salah satu siswa mengenai LAS

pertemuan pertama soal no 2b.

Peneliti : Coba saya lihat hasil pekerjaan hasil kelompok

kalian ? .

Beberapa siswa : Sedikit lagi, pak .

Peneliti : Kenapa dalam mencari panjang lintasan, kamu

mengalikan keliling roda dengan banyaknya roda berputar ? .


53

Lk : Panjang lintasan bola untuk untuk satu kali berputar kan

sama dengan keliling lingkaran pak . ( sambil

menggelindingkan double tep yang ia pegang ).

Lr : Benarkan pak ?. jadi untuk 12.000 kali berputar maka

kelilingnya dikalikan 12.000 .

Peneliti : Iya benar, sekarang teruskan pekerjaan kalian lagi

.

Beberapa siswa : Baik Pak .

Ketika peneliti berbicara dengan siswa, terlihat bahwa siswa sudah

berani mengungkapkan hasil pemikirinnya untuk menyelesaikan soal

mengenai kehidupan sehari – hari.

Setelah siswa selesai menyelesaikan LAS, peneliti kemudian

menawarkan kepada kelompok untuk mempresentasikan hasil

pekerjaan kelompoknya. Pada pertemuan pertama, tidak ada satupun

kelompok sehingga peneliti harus memotivasi siswa terlebih dahulu.

Peneliti menawarkan kepada masing – masing kelompok, barang

siapa yang mau mempresenatasikan hasil kelompoknya di depan

kelas akan mendapatkan nilai plus pada nilai tugas, dan seketika itu

juga tiga kelompok mengangkat jari dan bersedia mempresentasikan

hasil kelompok mereka. Sedangkan siswa yang tidak maju diminta

peneliti untuk memperhatikan dan bertanya jika ada yang tidak

dimengerti atau memberikan masukan. Pada awalnya tidak ada satu

pun siswa yang mau bertanya, namun setelah peneliti memberikan

motivasi kepada siswa bahwa yang bertanya akan mendapat nilai


54

tambah, maka seketika itu juga dua orang siswa bertanya.Dy bertanya

pada kelompok yang sedang maju ke depan mengapa mencari

panjang lintasan digunakan cara keliling lingkaran dikalikan dengan

banyak roda berputar ? , Lr menjawab Panjang lintasan bola

untuk untuk satu kali berputar kan sama dengan keliling lingkaran

jadi untuk 12.000 kali berputar maka kelilingnya dikalikan 12.000,

sudah mengerti belum ? . Kemudian Dy mengangguk – angguk.

Peneliti melihat adanya respons siswa setelah mendapat motivasi dari

peneliti, sehingga dapat dikatakan bahwa setelah mendapat motivasi

siswa menjadi lebih terpicu untuk bertanya maupun mengutarakan

pendapat.

3) Penutup

Pada pertemuan pertama, kesempatan siswa untuk

mengeluarkan pendapat atau mengajukan pertanyaan sangat sedikit,

karena waktu yang digunakan siswa untuk mengerjakan LAS terlalu

lama, sehingga waktu peneliti untuk membahas materi sangat sempit.

Setelah peneliti membahas hasil kerja kelompok siswa, peneliti

langsung menyimpulkan hasil dari belajar siswa saat itu juga dan

kemudian dilanjutkan dengan kuis yang diadakan selama 10 menit.

Soal kuis terdiri dari dua soal, soal nomor 1 dikerjakan oleh siswa

yang duduk disebelah kiri dan soal nomor 2 dikerjakan oleh siswa

yang duduk disebelah kanan. Hal ini dilakukan supaya siswa yang

duduk satu meja tidak bisa saling mencontoh. Namun soal memiliki


55

kualitas yang sama, sehingga tidak ada yang lebih sulit maupun yang

lebih mudah.

Kuis yang diadakan pada setiap akhir pertemuan dan

dilaksanakan 10 menit sebelum pembelajaran berakhir, bertujuan

untuk mengetahui sejauh mana daya serap siswa terhadap materi

menghitung keliling dan luas lingkaran yang diberikan.

Daya serap siswa terhadap materi menghitung keliling dan

luas lingkaran ditunjukkan dengan hasil kuis yang dilaksanakan

setiap akhir pertemuan. Dari hasil yang diperoleh, terlihat bahwa

secara umum daya serap siswa terhadap pembelajaran menghitung

keliling lingkaran pada siklus pertama belum optimal, bahkan dilihat

dari perolehan rata – rata kelas yang hanya mencapai nilai 3,80 dapat

dikatakan bahwa daya serap siswa terhadap pembelajaran masih

rendah.

c. Observasi

Pada pertemuan pertama ini, beberapa siswa terlihat belum

siap untuk memulai pelajaran, mereka terlihat sibuk mengobrol dengan

teman sebangku, dan belum menyiapkan buku serta alat tulis di atas

mejanya, sehingga peneliti harus menegur siswa terlebih dahulu. Setelah

peneliti menegur siswa maka seketika itu juga suasana kelas menjadi

lebih tenang.

Dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh peneliti

siswa masih merasa canggung dan takut jika jawaban mereka salah.


56

Terbukti dari kegiatan inti yang telah dilaksanakan, bahwa hanya

terdapat beberapa siswa yang berani memberikan jawaban ataupun ide

yang mereka punya.

Pada pertemuan ini, daya serap siswa dapat dikatakan rendah

karena berdasarkan hasil kuis 77.78 % siswa masih mendapat nilai di

bawah kriteria yang telah ditentukan pada BAB III. Hal ini menunjukkan

bahwa 77.78 % siswa masih mempunyai daya serap yang rendah,

sedangkan banyaknya siswa yang daya serapnya mencapai tinggi baru

mencapai 22.22 % dari keseluruhan jumlah siswa. Dilihat dari pekerjaan

siswa, terdapat faktor lain yang sangat mempengaruhi perolehan nilai

siswa, sehingga menyebabkan banyak siswa mendapat nilai kurang, yaitu

kurangnya waktu yang diberikan untuk mengerjakan kuis tersebut.

d. Refleksi

Hasil refleksi pada pertemuan I ini menunjukkan bahwa dari

tindakan kelas yang telah dilakukan pada dasarnya masih mengalami

banyak kekurangan dan hambatan yang mengakibatkan terhambatnya

tujuan penelitian yaitu mengoptimalkan pembelajaran matematika pada

materi menghitung keliling dan luas lingkaran bagi siswa kelas VIII A di

MTs Al – Uswah Bergas dengan menggunakan pendekatan open –

ended. Oleh karena itu perlu adanya refleksi atau kajian kembali terhadap

hasil pengamatan yang telah diperoleh. Hasil refleksi kemudian

digunakan untuk memperbaiki kekurangan, sehingga pembelajaran pada


57

pertemuan selanjutnya bisa lebih baik. Beberapa hal yang perlu

diperbaiki dan dikembangkan adalah sebagai berikut :

1. Hal yang perlu diulang dan diperbaiki :

a. Peneliti mengajar terlalu cepat dan kurang tenang, sehingga perlu

sering mengontrol diri dan melakukan cek pada siswa.

b. Selama proses pembelajaran, peneliti masih sering memberikan

dorongan atau motivasi, hal ini bagus dilakukan tapi jika terlalu

sering dilakukan akan membuat siswa tidak dapat

mengekspresikan dirinya. Siswa akan selalu bergantung pada

penjelasan guru.

c. Dalam melakukan pembelajaran dengan pendekatan open – ended

memang memerlukan waktu yang lebih, jadi peneliti harus

mampu mempergunakan waktu dengan baik. Sehingga dengan

waktu yang ada, tujuan pembelajaran dapat tetap dicapai.

d. Sebagian besar siswa masih kurang percaya diri baik dalam

menjawab pertanyaan dari peneliti maupun dalam

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Hal ini terlihat

ketika salah satu kelompok maju ke depan mereka saling menujuk

teman satu kelompok untuk berbicara mewakili kelompoknya.

e. Siswa masih mempunyai daya serap yang rendah terhadap bahan

pelajaran yang diberikan dan nilai rata – rata yang diperoleh

masih sangat rendah yaitu 3,80. Hal ini diantaranya disebabkan

siswa belum dapat menganalisis soal dengan baik. Disamping itu

waktu yang diberikan untuk menyelesaikan kuis sangat tebatas,


58

sehingga beberapa siswa tidak dapat menyelesaikan tugasnya

hingga tuntas.

2. Hal yang perlu dikembangkan dan diarahkan :

a. Siswa secara serentak dan antusias memberikan jawaban atas

pertanyaan – pertanyaan kecil yang diberikan oleh peneliti.

b. Sebagian besar siswa memperhatikan pada saat diterangkan

c. Siswa bisa menghormati pendapat yang lain dari temannya.

d. Siswa dengan semangat mau untuk melaksanakan mengerjakan

apa yang disuruh oleh peneliti.

Dari hasil refleksi pada pertemuan I ini dapat dikatakan

behwa sikap dan perilaku siswa selama pembelajaran masih kurang

optimal, bahkan secara umum daya serap siswa terhadap bahan ajar juga

masih rendah, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa pendekatan open –

ended yang dipakai dalam pembelajaran menghitung keliling dan luas

lingkaran untuk siswa kelas VIII A MTs Al – Uswah Bergas belum dapat

mengoptimalkan pembelajaran.

2. Pertemuan II

a. Perencanaan

Perencanaan tindakan yang dilakukan pada pertemuan kedua adalah

sebagai berikut :

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) tentang materi

yang akan diajarkan sesuai dengan pendekatan pembelajaran yang


59

digunakan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun oleh peneliti

dengan pertimbangan dari dosen pembimbing dan guru yang

bersangkutan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini berguna

sebagai pedoman peneliti dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran di kelas.

2) Menyusun dan menyiapkan lembar observasi mengenai aktivitas

siswa. Lembar observasi mengenai aktivitas siswa ini digunakan

untuk mencatat segala perilaku dan aktivitas yang dilakukan siswa

selama pembelajaran berlangsung.

3) Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang akan

digunakan. Sarana yang digunakan dalam setiap pembelajaran adalah

Lembar Aktivitas Siswa ( LAS ).

4) Mempersiapkan kuis untuk siswa. Kuis dilaksanakan setiap akhir




bersangkutan.

b. Tindakan Kelas

Tindakan kelas yang dilakukan peneliti pada pertemuan kedua ini adalah

sebagai berikut :

1. Pembukaan

Sebelum pembelajaran dimulai peneliti mengucapkan salam

dan mengajak siswa untuk berdoa terlebih dahulu. Selanjutnya


60

peneliti menyampaikan secara singkat kepada siswa tentang tujuan

pembelajaran kali ini, yaitu dapat menggunakan rumus keliling

lingkaran yang telah ditemukan sendiri oleh siswa pada pertemuan

pertama, untuk menyelesaikan suatu masalah.

Pada awal pertemuan ke dua, peneliti mengingatkan siswa

tentang rumus keliling lingkaran yang telah ditemukan pada

pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ke dua ini, siswa mulai

berani mengungkapkan pendapatnya ketika peneliti melontarkan

pertanyaan, yaitu dengan cara mengacungkan jari terlebih dahulu

pada saat akan menjawab pertanyaan dari peneliti. Setelah itu peneliti

menunjuk beberapa siswa yang mengacungkan jari mereka untuk

menjawab pertanyaan.

Di awal kegiatan pembelajaran pertemuan kedua peneliti

melontarkan pertanyaan “ Siapa diantara kalian yang dapat

menyebutkan rumus keliling lingkaran ? , seketika itu pula beberapa

siswa langsung mengacungkan jari mereka, dan penelitipun

menunjuk mereka satu persatu. Ayo Ar apa rumus keliling lingkaran

, Ar pun menjawab Rumus keliling lingkaran adalah π x D .

Kemudian Ms pun juga mengacungkan jari, dan peneliti memberikan

kesempatan pada Ms untuk mengutarakan pendapatnya. Ms

menjawab keliling lingkaran adalah 2 x π x r , dan ada siswa

yang menyebutkan “ keliling lingkaran adalah panjang lintasan dibagi

banyaknya lingkaran itu berputar “. Namun jawaban tersebut tidak

didengar oleh siswa lain karena dia hanya berbicara dengan suara


61

yang pelan dan hanya terdengar oleh peneliti saja. Ketika peneliti

meyuruh siswa tersebut untuk menyampaikan dengan suara keras ia

tidak mau dengan alasan malu dengan temannya. Dari sini peneliti

melihat masih kurangnya rasa percaya diri siswa dalam

menyampaikan pendapat atau gagasan. Dalam pembelajaran ini siswa

lebih mudah mengingat rumus keliling lingkaran karena mereka

sendiri yang menemukan rumus tersebut.

2. Kegiatan inti

Setelah siswa dapat memahami tentang rumus keliling

lingkaran yang telah ditemukan sebelumnya, peneliti meminta pada

siswa untuk berkumpul dengan kelompoknya sesuai dengan pada

pertemuan pertama. Kemudian peneliti mebagikan LAS yang telah

dipersiapkan. Pada pertemuan ke dua, setelah peneliti membagikan

LAS siswa sudah mulai belajar memahami soal sendiri, bahkan

beberapa diantara mereka membaca soal berulang kali untuk

mengetahui maksud soal tersebut, tapi meskipun begitu pada

akhirnya peneliti tetap membantu siswa dalam memahami soal

dengan memabacakan soal tersebut. Dari hasil pengamatan diperoleh,

bahwa siswa dapat lebih memahami soal apabila soal tersebut telah

dibacakan kembali oleh peneliti.

Pada pertemuan kedua, siswa sudah mulai bisa bekerja

kelompok. Terbuki bahwa ada 4 kelompok yang terdiri dari siswa

perempuan sudah mulai sibuk menyelesaikan soal yang ada pada


62

LAS dengan berdiskusi. Sedang pada kelompok yang lainnya, hanya

satu atau dua orang yang kreatif mengeluarkan idenya untuk

menyelesaikan soal tersebut, sedangkan siswa yang lain hanya

mendengarkan saja. Waktu yang digunakan siswa untuk

menyelesaikan LAS 10 menit lebih cepat daripada pertemuan

sebelumya.

Pada saat siswa mengerjakan LAS, peneliti selalu mengontrol

belajar siswa dengan cara berkeliling dan memonitor pekerjaan siswa.

Pada pertemuan kedua ini peneliti masih terlihat kewalahan

membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal,

meskipun telah dibantu oleh obsever. Hal ini dikarenakan siswa

masih mengerjakan LAS secara individu meskipun sudah dianjurkan

untuk bekerja kelompok, dan bahkan sebagian besar siswa tidak

yakin dan percaya diri dengan hasil pemikiran dan pekerjaannya

sendiri, sehingga seringkali mengajukan pertanyaan baik kepada

peneliti ataupun pada observer. Misalnya seperti ini Pak, pak sini

pak , kalau seperti ini sudah betul belum pak ? , meskipun

beberapa jawaban dari mereka sudah betul. Berikut cuplikan

pembicaraan siswa dengan peneliti :

Beberapa siswa : pak kalau pekerjaan saya seperti ini sudah betul

belum ? ( sambil menunjukkan coretan )

Pn : kenapa yang kamu hitung keliling setengah lingkaran ?


63

An : kan kalau setengah lingkaran kecil yang diluar setengah

lingkaran dimasukkan ke dalam setengan lingkaran kecil yang ada di

dalam lingkaran besar kan jadi membentuk setengah lingkaran besar

dengan jari jari 14. benar tidak pak ?

Pn : ya, lalu yang ditanyakan

Pada percakapan di atas peneliti sudah melihat adanya keberanian

siswa dalam menyampaikan pendapatnya terhadap hasil

pekerjaannya. siswa sudah memiliki rasa percaya diri untuk

mengungkapkan pendapatnya tanpa ada rasa takut dan malu – malu.

Setelah tiap – tiap kelompok selesai mengerjakan tugasnya, peneliti

meminta mereka untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya

kedepan kelas. Pada saat peneliti menawarkan hal tersebut, terdapat 3

kelompok yang langsung mengacungkan jarinya, dan sambil berkata

“ Pak kelompok kami duluan ya yang maju ke depan, kami sudah

selesai nih pak ?! “, Dari sini peneliti dapat melihat bahwa pada

pertemuan kedua ini ada peningkatan motivasi dan percaya diri dari

siswa dibandingkan pertemuan pertama, meskipun belum dapat

dikatan meningkat secara secara keseluruhan, terbukti karena hanya

ada 3 kelompok yang berani mengacungkan jari.

Pada saat salah satu kelompok maju ke depan kelas, dan

mempresenatsikan hasil diskusinya peneliti mempersilahkan

kelompok yang lain untuk mengajukan pertanyaan. Pada kegiatan ini


64

peneliti melihat bahwa pada pertemuan kedua ini siswa sudah sedikit

lebih berani mengungkapkan pendapatnya.

Berhubung jam pelajaran pada pertemuan kedua ini berlangsung

selama 3 x 40 menit, jadi peneliti masih mempunyai cukup waktu

untuk memberikan beberapa latihan soal menghitung keliling.

Latihan ini diambilkan dari buku paket yang dibawa oleh peneliti.

Pada saat mengerjakan soal tersebut, peneliti meminta siswa agar

mengerjakannya secara madiri dengan pengetahuan yang sudah

dimiliki. Peneliti juga menekankan bahwa hasil pekerjaan mereka

tidak akan mempengaruhi nilai mereka. Hal ini dilakukan agar siswa

mampu mengekspresikan pengetahuannya, sehingga siswa bisa lebih

kreatif lagi dalam menyelesaikan masalah tersebut.

3. Penutup

Sama dengan pertemuan pertama, pada akhir pembelajaran

peneliti mengadakan kuis selama 10 menit. Namun sebelum

melaksanakan kuis, peneliti mengajak siswa untuk dapat

menyimpulkan kegiatan yang baru saja dilaksanakan. Pada

pertemuan kedua ini kesempatan siswa untuk mengeluarkan pendapat

atau mengajukan pertanyaan sedikit lebih banyak, karena waktu yang

digunakan siswa untuk mengerjakan LAS lebih cepat 10 menit

dibandingkan peremuan pertama. Disamping itu pertemuan kedua ini

dilakukan selama 3 x 40 menit. Setelah siswa menyimpulkan

kegiatan pada pertemuan kedua ini, peneliti meminta siswa untuk


65

kembali ke tempat duduk masing – masing karena kuis akan segera

dilaksanakan.

Soal kuis terdiri dari dua soal, soal nomor 1 dikerjakan oleh

siswa yang duduk disebelah kiri dan soal nomor 2 dikerjakan oleh

siswa yang duduk disebelah kanan. Hal ini dilakukan supaya siswa

yang duduk satu meja tidak bisa saling mencontoh. Namun soal

memiliki kualitas yang sama, sehingga tidak ada yang lebih sulit

maupun yang lebih mudah.

Dari hasil yang diperoleh pada kuis pertemuan kedua ini,

terlihat bahwa secara umum daya serap siswa terhadap pembelajaran

menghitung keliling dan luas lingkaran pada siklus kedua jauh lebih

baik daripada pertemuan pertama. Hal ini dapat dilihat dari perolehan

rata – rata kelas yang mencapai nilai 8,30. Sehingga dapat dikatakan

bahwa daya serap siswa terhadap pembelajaran materi menghitung

keliling lingkaran sudah tinggi.

c. Observasi

Pada pertemuan kedua ini peneliti melihat bahwa beberapa

siswa sudah mulai berani dalam mengungkapkan jawaban atau

pendapatnya. Selain itu pada pertemuan kedua, siswa sudah mulai bisa

bekerja kelompok. Terbuki bahwa ada 4 kelompok yang terdidi dari

siswa perempuan sudah mulai sibuk menyelesaikan soal yang ada pada

LAS dengan berdiskusi.


66

Pada pertemuan ini, daya serap siswa dapat dikatakan

mengalami peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan

pertemuan sebelumnya. Berdasarkan hasil kuis siswa yang mendapat

nilai di bawah kriteria yang telah ditentukan hanya sebesar 24,25 %. Hal

ini menunjukkan adanya peningkatan jika dibandingkan pertemuan

pertama, dimana siswa yang mendapat nilai dibawah kriteria yang telah

ditentukan mencapai 77,78 %.

d. Refleksi

Hasil refleksi pada pertemuan II ini menunjukkan bahwa dari

tindakan kelas yang telah dilakukan pada dasarnya masih sedikit

mengalami banyak kekurangan dan hambatan. Beberapa hal yang perlu

diperbaiki dan dikembangkan adalah sebagai berikut :

Hal yang perlu diulang dan diperbaiki :

1 Secara umum kelemahan siswa terletak pada kurangnya pemahaman

siswa dalam membaca dan mencoba menyelesaikan masalah yang

diberikan oleh peneliti.

2 Dalam kemampuan berhitung aljabar siswa harus dilatih terus sebab

ada beberapa siswa yang belum terampil melakukan perkalian

ataupun pembagian.

3 Dalam hal pembelajaran peneliti nampak lebih tenang dan pelan

dalam penyampaiannya, tetapi masalah penggunaan bahasa baku

masih perlu diperbaiki.


67

Hal yang perlu dikembangkan dan diarahkan :

1. Adanya peningkatan daya serap siswa terhadap materi yang diberikan

dibandingkan pada pertemuan sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari

hasil kuis.

2. Peneliti sudah mampu memanajemen waktu pembelajaran dengan

baik

3. Siswa sudah mulai berani mengungkapkan pendapatnya, jadi hal ini

harus dapat dijaga oleh peneliti dengan memberikan masalah –

masalah yang cocok bagi

Dari hasil reflesksi pada pertemuan II ini dapat dikatakan bahwa

sikap dan perilaku siswa selama pembelajaran mengalami peningkatan.

3. Pertemuan III

a. Perencanaan

Tindakan yang akan dilakukan pada pertemuan ketiga masih sama

dengan tindakan kelas yang telah dilakukan pada pertemuan – pertemuan

sebelumnya, yaitu menghitung keliling dan luas lingkaran dengan

menggunakan pendekatan open – ended. Perencanaan tindakan yang

dilakukan pada pertemuan ketiga ini, masih sama dengan rencana

tindakan pada pertemuan sebelumnya, antara lain yaitu :

1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) tentang materi

yang akan diajarkan


68

2. Menyiapkan lembar obsevasi mengenai aktivitas siswa untuk

mencatat semua aktivitas yang dilakukan siswa selam proses belajar

mengajar berlangsung.

3. Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan. Media

yang dipersiapkan adalah lingkaran yang sudah dipotong menjadi 16

juring lingkaran.

4. Mempersiapkan kuis untuk siswa. Kuis dilaksanakan setiap akhir




bersangkutan.

Berdasarkan hasil refleksi dari pertemuan I dan II, pada pertemuan

ketiga ini telah dibuat beberapa revisi tindakan untuk menutup

kekurangan – kekurangan yang terjadi pada pertemuan sebelumnya,

sehingga diharapkan pembelajaran matematika dengan pendekatan open

ended pada pertemuan ketiga ini dapat berjalan dengan optimal.

Adapun revisi – revisi tersebut adalah :

a) Peneliti memaksimalkan upaya untuk memotivasi dan mendorong

siswa untuk aktif dan berani dalam menyampaikan pendapat ataupun

gagasan. Hal ini dilakukan dengan cara menambah soal – soal setelah

pembahasan LAS selesai. Sehingga lebih banyak siswa yang maju ke

depan papan tulis dan mengungkapkan pndapatnya atas apa yang dia

kerjakan.


69

b) Peneliti berusaha menciptakan suasana akrab dengan siswa sehingga

siswa merasa nyaman dalam belajar dan tidak merasa takut dalam

mengutarakan pendapatnya. Hal ini dilakukan dengan cara peneliti

harus lebih banyak bergabung dengan siswa saat mereka

mengerjakan LAS.

c) Waktu yang dibuat untuk mengerjakan LAS dikurangi menjadi 30

menit, sehingga waktu yang digunakan untuk berdiskusi dan bertanya

jawab akan lebih lama.

b. Tindakan Kelas

Materi yang diberikan pada pertemuan ketiga ini adalah mengenai

menghitung luas lingkaran. Adapun kegiatan pembelajaran yang

dilakukan pada pertemuan ketiga ini adalah sebagai berikut :

1. Pembukaan

Pada awal pembelajaran peniliti memberikan apersepsi

selama 5 menit. Peneliti meminta siswa menyebutkan perbedaan

antara lingkaran dengan daerah atau bidang lingkaran. “ Coba anak –

anak kalian sebutkan perbedaan antara lingkaran dengan daerah atau

bidang lingkaran ? “, pada saat itu siswa terlihat diam dan bingung.

Akhirnya peneliti mengeluarkan media yang telah dipersiapkan

sebelumnya. Media tersebut adalah benda – benda yang sering

ditemui dalam kehidupan sehari – hari. Media yang dipersiapkan

peneliti sebanyak 8 buah, 4 buah merupakan lingkaran sedangkan 4

buah yang lain adalah daerah atau bidang lingkaran.


70

Setelah itu peneliti menunjukkan satu persatu benda tersebut

pada siswa sambil bertanya , “ apakah ini lingkaran atau bidang

lingkaran ? , beberapa siswa mampu menjawabnya dengan tepat.

Baik kalau begitu bapak ingin bertanya pada kalian, Jadi apa yang

dimaksud dengan lingkaran dan apa yang dimaksud dengan bidang

lingkarang ? , Mr pun mengacungkan jarinya dan berkata kalau

lingkaran itu tidak ada tengahnya, misalnya saja gelang tangan,

sedangkan bangun lingkaran itu ada tengahnya seperti tutup botol .

Beberapa siswa masih mengacungkan jarinya untuk menunggu

giliran untuk menjawab. Namun hanya beberapa siswa saja yang

ditunjuk oleh peneliti, karena sebagian besar jawaban dari siswa

hampir sama hanya berbeda pada contohnya saja.

Setelah itu peneliti mencoba menanyakan kembali rumus

keliling lingkaran yang telah mereka pelajari sebelumnya, dan siswa

banyak yang antusias untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini

terlihat dimana banyak siswa yang mengangkat tangannya sambil

berkata, saya pak ! . Hal ini tentu saja membuat siswa menjadi

antusias dan tertarik dengan materi menghitung keliling dan luas

lingkaran, karena mereka merasa telah menguasai materi itu

sebelumnya.

2. Kegiatan inti

Pertemuan ketiga ini akan membahas mengenai luas

lingkaran. Setelah memberikan apersepsi pada siswa selama 5 menit,


71

peneliti membagikan LAS pada siswa yang harus dikerjakan secara

berkelompok. Peneliti meminta siswa untuk membaca dan

memahami soal terlebih dahulu sebelum mengerjakan, dan jika ada

kata – kata atau kalimat yang membingungkan siswa boleh bertanya

pada peneliti. Peneliti juga meminta tiap kelompok untuk

mengeluarkan potongan – potongan lingkaran yang telah dibuat di

rumah.

Siswa yang sudah mengetahui maksud soal kemudian segera

mengerjakan, akan tetapi ada beberapa siswa yang belum mengerti

maksud soal sehingga peneliti harus memberikan penjelasan lagi

dengan cara membacakan kembali soal tersebut. Kali ini peneliti

tidak memberikan penjelasan secara klasikal, namun langsung kepada

siswa yang membutuhkan saja. Hal ini dimaksudkan supaya siswa

yang sudah mulai mengerjakan tidak terganggu dengan penjelasan

peneliti di depan kelas, dan supaya tetap bisa berkonsentrasi pada

pekerjaanya.

Pada pertemuan ketiga ini peneliti meminta siswa untuk dapat

saling bekerjasama dengan teman satu kelompok. Pada pertemuan

ketiga ini siswa terlihat antusias dalam mengerjakan LAS. Pada saat

mulai mengerjakan LAS, Mr bertanya pada peneliti Pak, kalau

juring lingkaran ini saya susun membentuk segitiga boleh tidak ? ,

kemudian peneliti menjawab boleh saja, jika menurut kalian itu

bisa, silahkan kalian mencobanya ! . kemudian Ag pun bertanya

kalau saya buat jadi persegi panjang seperti ini boleh tidak pak ? ,


72

peneliti menjawab boleh saja, dan kalian boleh membentuk juring

tersebut menjadi bangun apapun yang bisa dibentuk oleh kalian .

Pada pertemuan kali ini peneliti sudah mulai melihat kreativitas siswa

dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.

Pada saat siswa sudah mulai asyik mengerjakan tugasnya

masing – masing, peneliti pun berkeliling sambil melihat apa yang

sedang dilakukan oleh siswanya. Berdasarkan hasil pengamatan

selama berkeliling, peneliti melihat bahwa sebagian dari siswa

membentuk juring – juring tersebut menjadi bangun persegi panjang,

dan hanya satu kelompok yang membuat juring tersebut menjadi

bangun segitiga. Berikut beberapa contoh gambar tentang pekerjaan

siswa.

Gambar 4.1 : Siswa sedang mengerjakan LAS

Setelah waktu yang diberikan untuk mengerjakan LAS

selesai, peneliti meminta beberapa kelompok untuk maju kedepan

dan menggambarkan bangun yang bisa dibuat bersama kelompoknya.

Dengan gambar yang sudah mereka buat, peneliti meminta siswa


73

untuk menjawab pertanyaan yang ada pada LAS soal no 1, dan

kemudian menuliskan hasilnya di depan papan tulis. Berdasarkan

hasil pengamatan hampir seluruh siswa menjawab dengan cara yang

sama, yaitu dengan menghitung panjang / alas dan tinggi / lebar

bangun tersebut dengan menggunakan penggaris. Hal ini terlihat pada

hasil pekerjaan LAS siswa yang terdapat pada lampiran penelitian.

Melihat kondisi ini, peneliti berusaha memancing siswa untuk

mencoba menyelesaikannya dengan cara lain, sehingga dengan

adanya suatu penyelesaian yang diharapkan siswa dapat menemukan

rumus luas lingkaran dengan sendirinya. Untuk memancing siswa

dalam menyelesaikan masalah tersebut, peneliti mencoba untuk

mencoba membacakan soal tersebut secara perlahan – lahan. Setelah

itu peneliti mencoba bertanya pada siswa tentang hal – hal yang

diketahui. Ayo coba apa yang diketahui dari soal ini, beberapa siswa

menjawab panjang jari jari lingkaran adalah r pak, sedangkan

keliling lingkaran adalah K . Siswa yang lain menjawab saya

setuju pak dengan pendapat itu . Dengan melihat gambar yang

dibuat oleh siswa dipapan tulis, peneliti mencoba bertanya pada

siswa, apakah menurut kalian luas bangun bangun ini sama

dengan luas lingkaran ? , Sr langsung mengacungkan jari dan

menjawab iya pak, luas bangun tersebut sama dengan luas

lingkaran, karena daerah yang diarsir itu sama aja luas lingkaran .

Kemudian peneliti bertanya pada siswa lain, apakah ada pendapat

yang lain, Ln pun langsung mengacungkan jarinya. selain itu


74

blendukan yang ada pada lingkaran tersebut adalah 1/16 bagian dari

keliling lingkaran , seketika itu pula ada siswa yang langsung

bertanya pada peneliti kok bisa pak, blendukan tersebut merupakan

1/16 bagian lingkaran ? , peneliti tidak langsung memberikan

jawaban tapi menyuruh Ln untuk menjelaskan pernyataannya tadi. Ln

menjawab jika juring lingkaran tersebut dibentuk menjadi

lingkaran, maka blendukan tersebut merupakan garis tepi lingkaran

atau disebut dengan keliling lingkaran. Berhubung blendukannya

ada 16 buah, berarti tiap blendukan nilainya 1/16 kali keliling

lingkaran. Begitu pak ! , peneliti bagaimana Rb ada yang masih

kurang dimengerti ? , Rb menjawab sudah pak, saya sudah

mengerti .

Dari pertanyaan pancingan dan jawaban – jawaban dari siswa

di atas, peneliti meminta siswa untuk mencoba menyelesaikan lagi

soal no 1 pada LAS III. Sambil berkeliling kelas peneliti melihat ada

satu kelompok yang sudah dapat menemukan rumus luas lingkaran

berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan.

Berdasarkan deskripsi kejadian di atas peneliti sudah dapat

melihat bahwa pada pertemuan ketiga ini, motivasi dan kreativitas

siswa sudah sangat meningkat dibanding pertemuan sebelumnya. Hal

ini terbukti ada banyak siswa yang mualai berani mengungkapkan

jawaban dan gagasan yang dimiliki untuk menyelesaikan suatu

masalah.


75

Setelah siswa selesai mengerjakan LAS, dan dapat

menemukan rumus luas lingkaran, peneliti memberikan tambahan

latihan soal dan meminta siswa untuk mengerjakannya secara

individu.

3. Penutup

Sama dengan pertemuan sebelumnya, sebagai penutup

kegiatan belajar mengajar pada pertemuan ketiga ini peneliti akan

mengadakan kuis. Tapi sebelum melaksanakan kuis, peneliti

mengajak siswa menyimpulkan apa yang telah dipelajari pada

pertemuan ketiga ini.

Dari hasil yang diperoleh pada kuis pertemuan ketiga ini,


menghitung keliling dan luas lingkaran mengalami penurunan jika

dibandingkan pertemuan sebelumnya. Hal ini disebabkan karena

materi yang diberikan pada pertemuan ketiga berbeda dengan

pertemuan I dan II. Pada pertemuan I dan II siswa diberikan materi

menghitung keliling lingkaran, sedangkan pada pertemuan III dan IV

siswa diberikan materi menghitung luas lingkaran. Meskipun begitu

pada pertemuan ke tiga ini hasil kuis yang diperoleh siswa cukup

tinggi jika dibandingkan pada waktu pertama kali memberikan materi

menghitung keliling lingkaran, rata – rata kelas yang diperoleh pada

pertemuan ke tiga ini adalah 5,90. Sehingga dapat dikatakan bahwa


76

daya serap siswa terhadap pembelajaran sudah mulai meningkat (

sedang ).

c. Observasi

Pada awal pembelajaran, peneliti mengajak siswa untuk

memahami apa yang dimaksud dengan lingkaran, dan apakah yang

dimaksud dengan daerah atau bidang lingkaran. Untuk membantu siswa,

peneliti telah mempersiapkan beberapa benda yang ada dalam kehidupan

sehari – hari dan berbentuk lingkaran. Dengan bantuan benda – benda

tersebut, siswa dapat memahami perbedaan antara lingkaran dan bidang

lingkaran. Hampir semua dapat menyebutkan mana yang termasuk

lingkaran dan mana yang bidang lingkaran.

Dalam menemukan rumus luas lingkaran siswa masih mengalami

kesulitan, meskipun sudah dibantu dengan LAS yang telah dipersiapkan

oleh peneliti. Hal ini terjadi karena siswa kurang memahami soal dan

terlalu cepat dalam membaca perintah soal.

d. Refleksi

Hal positif :

1. Siswa sudah berani dalam mengungkapkan pendapat maupun

gagasannya

2. Siswa sudah bisa bekerjasama dalam kelompok

3. Peneliti sudah mulai bisa menguasai kelas, dan menggunakan waktu

dengan baik


77

4. Pada pertemuan ke tiga ini ada hal yang menarik menurut peneliti,

yaitu ketika memberikan tugas untuk membuat juring – juring

lingkaran menjadi suatu bangun lain, peneliti mem[rediksi bahwa

bangun yang akan terbentuk adalah persegi panjang. Tapi pada

pelaksanaannya ternyata ada siswa yang berhasil membentuk

segitiga, dan kemudian menggunakan rumus luas segitiga untuk

menemukan luas lingkaran.

Hal negative :

1. Siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami soal yang

diberikan oleh peneliti, hal ini mengakibatkan beberapa siswa masih

menunggu penjelasan dari peneliti baru kemudian mengerjakan soal

tersebut

2. Selama kegiatan belajar berlangsung ada beberapa siswa yang hanya

mengobrol dengan teman sebangku, hal ini perlu diperhatikan oleh

peneliti agar pada pertemuan berikutnya tidak ada siswa yang

mengobrol dengan teman sebangku.

4. Pertemuan IV

a. Perencanaan

Tindakan yang akan dilakukan pada pertemuan keempat masih sama

dengan tindakan kelas yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya,

yaitu menghitung luas lingkaran dengan menggunakan pendekatan open

ended. Perencanaan tindakan yang dilakukan pada pertemuan IV ini,


78

masih sama dengan rencana tindakan pada pertemuan sebelumnya, antara

lain yaitu :

1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) tentang materi

yang akan diajarkan

2. Menyiapkan lembar obsevasi mengenai aktivitas siswa untuk

mencatat semua aktivitas yang dilakukan siswa selam proses belajar

mengajar berlangsung.

3. Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam

mengajarkan materi menghitung luas lingkaran.

4. Mempersiapkan kuis untuk siswa. Kuis dilaksanakan setiap akhir




bersangkutan.

5. Mempersiapkan lembar angket dan wawancara untuk mengetahui

peningkatan proses belajar siswa setelah dilakukan pemeblajaran

matematika dengan pendekatan open ended.

b. Tindakan Kelas

Kegiatan pembelajaran menghitung luas lingkaran yang dilakukan pada

pertemuan keempat ini adalah sebagai berikut :

1) Pembukaan

Materi pada pertemuan keempat ini adalah mengenai luas

lingkaran. Apersepsi yang dilakukan pada pertemuan keempat ini


79

adalah mengingatkan siswa tentang rumus luas lingkaran yang telah

mereka temukan sendiri pada pertemuan ketiga. Pada saat siswa

menyebutkan rumus luas lingkaran, peneliti meminta siswa untuk

menyebutkannya dengan suara yang keras agar teman yang lain dapat

mendengarnya. Hal ini dilakukan peneliti untuk menumbuhkan rasa

percaya diri siswa, terutama bagi siswa yang masih pasif di kelas.

Pembukaan yang dilakukan pada pertemuan keempat ini berlangsung

selama 7 menit.

2) Kegiatan kelas

Setelah melakukan pembukaan selama kurang lebih 7 menit

peneliti pun masuk pada kegiatan inti. Sama dengan pertemuan

sebelumnya peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok.

Setelah siswa berkumpul dalam satu kelompok peneliti memberikan

sedikit pembahasan mengenai hasil kegiatan pada pertemuan ketiga,

baik mengenai LAS maupun hasil kuis yang diperoleh siswa pada

pertemuan ketiga. Pada pertemuan ketiga siswa sudah mampu

menemukan rumus luas lingkaran dengan sendirinya, namun dalam

mengerjakan kuis pada pertemuan ketiga masih banyak siswa yang

mengalami kesulitan. Masih banyak diantara siswa yang sering

mengalami miskonsepsi antara luas lingkaran dan keliling lingkaran,

disamping itu siswa juga sering melakukan kesalahan dalam

memahami antara diameter dan jari – jari. Dari hasil pekerjaan kuis

ketiga ini pula, peneliti masih melihat kesalahan siswa dalam


80

penghitungan aljabar. Oleh karena itu pada awal kegiatan ini peneliti

ingin lebih memberikan penekanan pada pemahaman siswa mengenai

rumus luas lingkaran. Hal ini dilakukan dengan cara, memberikan

beberapa latihan soal yang diambilkan dari buku paket.

Peneliti memberikan 5 soal mengenai luas lingkaran,

kemudian meminta siswa untuk mengerjakan soal tersebut secara

perorangan. Jika ada siswa yang mengalami kesulitan, peneliti

meminta siswa tersebut untuk mendiskusikan kesulitannya tersebut

dengan teman satu kelompok. Kegiatan ini dilakukan kurang lebih

selama 20 menit. Sambil menunggu siswa mengerjakan soal, peneliti

berkeliling kelas untuk melihat dan mengamati jika ada siswa yang

mengalami kesulitan. Setelah dirasa siswa sudah tidak mengalami

kesulitan dan mempunyai pemahaman yang cukup tentang rumus

mencari luas lingkaran peneliti membagikan LAS 4 yang telah

dipersiapkan, pada setiap kelompok. Peneliti meminta siswa untuk

membaca dan memahami soal terlebih dahulu sebelum mengerjakan,

dan jika ada kata – kata atau kalimat yang membingungkan siswa

boleh bertanya pada peneliti.

Pada pertemuan keempat ini peneliti melihat bahwa ketika

soal LAS dibagikan kelompok langsung mengerjakan soal tersebut

dengan serius, sehingga dari sini peneliti dapat meyimpulkan bahwa

pemahaman siswa terhadap soal sudah mulai meningkat. Disamping

itu peneliti juga melihat bahwa siswa sudah mulai percaya diri dalam

menghadapi suatu persoalan.


81

Dalam mengerjakan soal pun siswa sudah dapat bekerjasama

dengan satu kelompok. Sambil menunggu siswa mengerjakan LAS,

peneliti berkeliling kelas untuk melihat pekerjaan tiap – tiap

kelompok. Pada saat itu ada salah satu kelompok yang bertanya pada

peneliti, Pak di soal no 2 ini yang diketahui kan keliling lingkaran

bukan jari jari atau diameter, padahal kita kan disuruh untuk

mencari luas lingkaran ? terus gimana caranya ya pak, biar kami

bisa mencari jari jari atau diameter ? , peneliti menjawab ayo

coba kalian ingat ingat dulu apa rumus mecari lingkaran ? dan

coba tulis itu dibuku kalian ! seketika itu pula kelompok tersebut

menuliskan rumus keliling lingkaran pada buku tulis mereka. Baik

dari apa yang kalian tulis coba kalian substitusikan apa yang telah

diketahui ! dan dari situ apakah kalian dapat menemukan jari jari

? ada satu siswa yang langsung menjawab , oya pak saya sudah

mengerti. terimakasih “.

Setelah kelompok selesai mengerjakan LAS tersebut peneliti

memberikan kesempatan pada setiap kelompok untuk maju kedepan

dan mempresentasikan hasil pekerjaannya. Dan kemudian peneliti

memberikan kesempatan pada kelompok yang lain untuk

menanyakan hal yang kurang dimengerti. Pada kegiatan ini, peneliti

dapat melihat bahwa beberapa siswa sudah mulai berani bertanya dan

mengungkapakan pendapatnya. Hal ini menunjukkan bahwa rasa

percaya diri siswa sudah mulai meningkat.


82

3) Penutup

Pada pertemuan keempat ini, sebagai penutup kegiatan belajar

mengajar peneliti juga mengadakan kuis. Tapi sebelum melaksanakan

kuis, peneliti mengajak siswa menyimpulkan apa yang telah

dipelajari pada pertemuan keempat ini.

Dari hasil yang diperoleh pada kuis pertemuan keempat ini,


menghitung keliling dan luas lingkaran mengalami peningkatan, hal

ini dapat dilihat dari perolehan rata – rata kelas yang mencapai nilai

6.30. Sehingga dapat dikatakan bahwa daya serap siswa terhadap

pembelajaran sudah mulai meningkat. Berdasarkan hasil kuis 55,55

% masih mendapat nilai di bawah rata – rata., sedangkan banyaknya

siswa yang daya serapnya mencapai tinggi mencapai 45,45 % dari

keseluruhan jumlah siswa.

Dari hasil yang diperoleh tersebut, bisa dikatakan bahwa

penelitian ini belum berjalan dengan optimal jika hanya dilihat dari

nilai rata – rata kelas yang hanya mencapai 6,30, namun jika dilihat

dari data perorangan baik data observasi ataupun hasil kuis, terdapat

banyak siswa yang mengalami peningkatan. Sehingga dapat

dikatakan bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan open

– ended sudah dapat dikatakan optimal.


83

c. Observasi

Pada awal pembelajaran, peneliti mengajak siswa untuk

mengingat kembali materi menghitung luas pada pertemuan sebelumnya.

Peneliti mengajak siswa untuk menyebutkan rumus luas lingkaran yang

sudah mereka temukan sendiri dengan melakukan kegiatan pada LAS

pertemuan III. Pada pertemuan keempat ini siswa sudah benar – benar

berani dalam mengungkapkan pendapat. Hal ini terbukti, setiap kali

peneliti mengajukan pertanyaan beberapa siswa langsung mengangkat

jarinya kemudian mengungkapkan pendapatnya dan disambung dengan

pendapat siswa yang lain.

Disamping itu pada pertemuan keempat ini peneliti melihat

bahwa siswa sudah bisa bekerjasama dengan teman yang lain. Pada saat

peneliti meminta siswa untuk mengerjakan LAS yang telah dibagikan,

siswa langsung dapat bekerjasama dalam kelompoknya masing – masing.

d. Refleksi

Hal positif :

1. Siswa sudah berani dalam mengungkapkan pendapat maupun

gagasannya

2. Siswa sudah bisa bekerjasama dalam kelompok

3. Peneliti sudah mulai bisa menguasai kelas, dan menggunakan waktu

dengan baik


84

BAB V

ANALISIS DATA PENELITIAN

A. Diskripsi Data

Dari empat kali pertemuan yang telah dilakukan, diperoleh data observasi

tentang sikap siswa selama mengikuti pembelajaran matematika dengan

pendekatan open – ended sebagai berikut :

Tabel 5.1 : Tabel hasil data observasi

Keterangan : A : Kreativitas

B : Motivasi

C : Disiplin

D : Tanggung jawab

E : Percaya diri

Pertemuan

ke -

A

( banyak

siswa )

B

( banyak

siswa )

C

( banyak

siswa )

D

( banyak

siswa )

E

( banyak

siswa )

1 8 10 13 16 6

2 9 14 25 27 9

3 11 16 26 27 13

4 11 16 29 30 14


85

Banyak siswa pada setiap item keterlibatan tersebut diperoleh dari lembar

observasi yang di isi oleh guru selaku observer. Misalnya saja pada pertemuan

pertama banyak siswa yang dapat dikatakan memiliki kreativitas ada 8 orang,

motivasi ada 10 orang, disiplin ada 13 orang, tanggung jawab 16 orang, dan

percaya diri 6 orang. Sedangkan untuk pertemuan II, III, dan IV cara

mendeskripsikannya pun sama dengan pertemuan I. Aspek – aspek ataupun

kriteria seorang siswa dikatakan memiliki kreativitas, motivasi, disiplin,

tanggung jawab, dan percaya diri terdapat pada BAB III.

Perhitungan persentase data observasi :

Contoh persentase data observasi pada item A :

Persentase item A : %100368 X

: 22.22 %

Dari perhitungan tersebut diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 5.2 : Tabel prosentase hasil data observasi

Pertemuan

ke -A B C D E

1 22.22% 27.78 % 36.11 % 44.44 % 16.67 %

2 25.00% 38.9 % 69.40 % 75.00 % 25.00 %

3 30.5 % 44.4 % 72.20 % 75.00 % 36.10 %

4 30.5 % 44.4 % 80.50 % 83.30 % 38.80 %

Banyak siswa yang melakukan keterlibatan pada suatu item lembar observasi

Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaranX 100 %


86

Penampilan data secara diagram :

Data Keterlibatan Item A

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

35.00%

1 2 3 4

Pertemuan ke

Series1

Data Keterlibatan Item B

0.00%5.00%

10.00%15.00%20.00%25.00%30.00%35.00%40.00%45.00%50.00%

1 2 3 4

Pertemuan Ke

Series1


87

Data Keterlibatan Item C

0.00%10.00%20.00%30.00%40.00%

50.00%60.00%70.00%80.00%90.00%

1 2 3 4

Pertemuan Ke

Series1

Data Keterlibatan Item D

0.00%10.00%20.00%30.00%40.00%

50.00%60.00%70.00%80.00%90.00%

1 2 3 4

Pertemuan Ke

Series1


88

Data Keterlibatan Item E

0.00%5.00%

10.00%15.00%20.00%

25.00%30.00%35.00%40.00%45.00%

1 2 3 4

Pertemuan Ke

Series1

Selain itu juga diperoleh data prestasi siswa. Data tersebut diperoleh dari hasil kuis

yang dilakukan sebanyak 4 kali :

Tabel 5.3 : Tabel hasil nilai kuis siswa selama 4 kali pertemuan

Kuis

pertemuan

ke -

SB

( banyak

siswa )

B

( banyak

siswa )

C

( banyak

siswa )

K

( banyak

siswa )

SK

( banyak

siswa )

Rata –

rata nilai

1 3 3 2 4 24 3.80

2 19 - 6 1 7 7.50

3 8 6 8 1 11 5.90

4 8 2 5 7 11 6.30


89

Keterangan :

SB : Persentase jumlah siswa yang mendapat kriteria nilai sangat baik.

B : Persentase jumlah siswa yang mendapat kriteria nilai baik.

C : Persentase jumlah siswa yang mendapat kriteria nilai cukup.

K : Persentase jumlah siswa yang mendapat kriteria nilai kurang.

SK : Persentase jumlah siswa yang mendapat kriteria nilai sangat kurang.

B. Pembahasan

1. Keterlibatan Siswa

Dari data yang diperoleh dari hasil observasi oleh guru. Maka dapat

disimpulkan bahwa :

a. Ada peningkatan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar

mengajar.

b. Ada peningkatan sikap disiplin siswa dalam mengikuti kegiatan belajar

mengajar.

c. Ada peningkatan daya kreativitas siswa dalam menyelesaikan suatu

permasalahan yang sedang dihadapi.

d. Ada peningkatan rasa tanggung jawab siswa terhadap tugas yang

diberikan oleh guru.

e. Ada peningkatan rasa percaya diri ketika siswa mencoba untuk

mengeluarkan suatu pendapat.

Secara umum hal tersebut di atas dapat dikatakan bahwa dengan pendekatan

open ended pembelajaran matematika di MTs Al – Uswah Bergas dapat

dioptimalkan.


90

2. Daya Serap Siswa

Dari empat kali kuis yang dilakukan, prosentase siswa yang memiliki

daya serap tinggi > 75 % hanya terjadi sekali yaitu pada pertemuan ke dua

yaitu sebesar 75,75 %. Sedangkan tiga kuis yang dilakukan pada pertemuan

satu, tiga, dan empat hasilnya < 75 % yaitu berturut – turut hasilnya adalah

22,22 %, 64,70 %, dan 45,45 %. Rata – rata dari keempat kuis yang

dilakukan tersebut adalah 5,87. Berdasarkan data di atas dan perumusan

indikator keberhasilan pembelajaran seperti tercantum pada Bab III

disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

pendekatan open – ended belum optimal.

Namun jika data prestasi tersebut dianalisis secara relative (

berdasarkan peningkatan prestasi belajar siswa dari hari kehari ) seperti

tercantum dalam BAB III, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian

tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan open – ended sudah

optimal, karena ada peningkatan nilai prestasi yang diberikan siswa dari hari

kehari.

C. Diskusi

Hasil analisis daya serap siswa secara absolut mendapatkan kriteria

kurang optimal, hal ini dikarenakan masih kurang profesionalnya pihak peneliti

dalam menerapkan penelitian tindakan kelas dengan pendekatan open – ended,

tingkat kemampuan siswa dalam berhitung aljabar masih kurang dan konsep

pemahaman siswa terhadap memahami soal masih sangat kurang.


91

D. Keterbatasan Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas VIII A MTs Al –

Uswah Bergas, dengan jumlah siswa 36 orang. Penelitian ini memiliki

keterbatasan – keterbatasan yang perlu diungkapkan, diantaranya :

1. Pengamat dari penelitian ini terdiri dari 3 orang, yaitu peneliti, guru, dan

observer. Ketiga pengamat tersebut memiliki tugas yang berbeda – beda,

padahal dilain pihak selama kegiatan pembelajaran berlangsung siswa

banyak menuntut perhatian baik dari peneliti, guru, maupun observer. Hal ini

memungkinkan adanya data yang terlewatkan dan menyebabkan data

penelitian menjadi kurang akurat.

2. Materi yang diajukan dalam tiap siklus pada penelitian ini berbeda meskipun

terdapat pada pokok bahasan yang sama, sehingga tingkat pemahaman siswa

terhadap materi yang disajikan pada ke dua siklus ini mungkin saja berbeda.

Siswa yang mempunyai daya serap tinggi pada siklus I belum tentu

mempunyai daya serap yang tinggi pula pada materi siklus II.

3. Selama penelitian dilaksanakan, pekerjaan rumah siswa tidak dibahas akan

tetapi langsung dikumpulkan, sehingga tidak ada kesempatan bagi siswa

untuk berdiskusi dan menanyakan hal – hal yang masih kurang dimengerti

oleh siswa. Hal ini dikarenakan waktu yang masih sangat terbatas sehingga

tidak ada waktu untuk membahas pekerjaan rumah.

4. Sulitnya menggali kreatifitas siswa untuk dapat benar – benar menyelesaikan

soal sendiri, dan hanya berbekal konsep – konsep serta keterampilan yang

telah mereka kuasai sebelumnya, sehingga peneliti harus tetap membimbing


92

siswa untuk dapat menemukan strategi yang tepat dalam memecahkan

masalah.


93

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada analisis dari hasil penelitian yang dilaksanakan di

kelas VIII A MTs Al – Uswah Bergas, dengan tahun ajaran 2007 / 2008,

dengan materi menghitung keliling dan luas lingkaran, diperoleh kesimpulan

sebagai berikut :

1. Dengan pendekatan open – ended dan dipadu kegiatan diskusi

kelompok dalam memecahkan persoalan – persoalan yang disajikan

di kelas, baik antar siswa, maupun antar siswa dan guru, dapat

membantu siswa dalam memecahkan masalah. Karena melalui

diskusi siswa dapat saling bertukar pikiran baik dengan teman sekelas

maupun dengan guru, selain itu siswa juga lebih bebas memilih cara

yang akan dia gunakan dalam menyelesaikan masalah yang dia

hadapi.

2. Metode pembelajaran matematika dengan pendekatan open ended

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa terutama dalam hal

peningkatan daya serap siswa. Hal tersebut terlihat dari adanya

peningkatan hasil kuis siswa, dan juga keterlibatan siswa dalam

meningkatkan daya kreativitas, rasa tanggung jawab, disiplin,

percaya diri, dan motivasi belajar siswa.


94

3. Dengan pendekatan open ended mampu mendorong siswa untuk

lebih berani bertanya, memberikan tanggapan, serta berani

mengungkapkan ide dan hasil pemikirannya di kelas. Hal ini

membuat siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas.

4. Dengan adanya peningkatan prestasi belajar siswa, dan juga adanya

peningkatan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar pada

tiap pertemuannya, maka dapat disimpulkan bahwa dengan

menggunakan pendekatan open ended pembelajaran matematika di

kelas VIII A MTs Al – Uswah Bergas dapat dioptimalkan.

Hasil kesimpulan ini tidak dapat digunakan sebagai dasar generalisasi

untuk penarikan kesimpulan untuk kasus lain, hal ini karena penelitian ini

merupakan penelitian tindakan kelas yang sangat dipengaruhi oleh

kemampuan guru dan siswa. Semakin guru profesional dalam melaksanakan

pembelajaran dan didukung oleh kemampuan belajar siswa yang baik,

tentunya tingkat efektivitas dari metode pembelajaran ini akan semakin

bagus.

B. Saran

Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, beberapa saran yang perlu

dipertimbangkan dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan

pendekatan open ended yaitu :

a. Bagi para calon guru dan guru matematika perlu memperhatikan

bahwa penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, sehingga hasil


95

ini tidak bisa digeneralisasi untuk semua kasus. Maka dari itu perlu

diadakan penelitian serupa untuk membuat perbandingan hasil

pembelajaran jika dilihat dari prestasi belajar dan tingkat keterlibatan

siswa dalam pembelajaran matematika.

b. Bagi para guru perlu mencoba mempraktikan metode pembelajaran

ini sebagai bahan perbandingan antara pendekatan open ended

dengan pendekatan yang biasa diterapkan. Sehingga dapat dilihat

tingkat keefektivan dari segi prestasi belajar siswa dan keterlibatan

siswa dalam pembelajaran matematika.

c. Persoalan – persoalan yang disajikan dalam pembelajaran di kelas

harus benar – benar menarik dan menantang bagi siswa. persoalan –

persoalan tersebut harus mampu menimbulkan respons kreatif siswa,

serta melatih siswa untuk berpikir secara mandiri.

d. Pendekatan open ended dapat digunakan sebagai salah satu

alternatif pendekatan dalam pembelajaran matematika di sekolah

menengah pertama. Pendekatan ini dapat membantu siswa untuk

lebih terampil dalam menyelesaikan soal matematika, dan

meningkatkan motivasi, rasa percaya diri, kemampuan bekerjasama,

keaktifan, serta disiplin dan tanggung jawab siswa.


96

DAFTAR PUSTAKA

http : / bruderfic.or.id/h-60/pendidikan-yang-humanis.html

http : / cyberwoman.cbn.net.id/cbprtl/cyberwoman/pda/detail.aspx?x=HOT +

TOPIC&y=cyberwoman%7C0%7C0%7C11%7C19

http : / lieamhar.blogspot.com/2006/06/kenapa-harus-bunuh-diri.html

http : / www.najlah.blogspot.com / 2005_02_01_najlah_archive.html

http : / www.pikiran – rakyat.com / cetak / 2006 / konsul pedagogi.htm

http : / www.sriwijayanet.org/artikel/inti_tanggung_jawab.htm

http : / www.telaga.org / ringkasan.php?disiplin_dan_emosi_anak.htm

Ngalim Purwanto, M. 1987. Psikologi Pendidikan. Bandung : Penerbit Remaja

Karya CV Bandung

Uzer Usman, M. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Jakarta :

Remaja Rosdakarya

Novi Indriani. 2007. Efektivitas Penggunaan Pendekatan Problem Solving Pada

Pembelajaran Matematika Dengan Pokok Bahasan Aritmetika Sosial di

Kalangan Siswa Kelas VII A SMP Negeri 3 Gamping Sleman

Yogyakarta. Skripsi. Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Utami Munandar, S.C. 1988. Kreativitas Sepanjang Masa. Jakarta : Pustaka Sinar

Harapan

Slameto. 1988. Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT

Bina Aksara


http://www.najlah.blogspot.com

http://www.sriwijayanet.org/artikel/inti_tanggung_jawab.htm

http://www.telaga.org

97

Tim MKPBM. 2001. Strategi Pembelajaran Kontemporer. Jurusan Pendidikan

Matematika. UPI.

Tanlain, Wens. 2006. Modul Mata Kuliah Psikologi Belajar dan Pembelajaran.

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP SADHAR Yogyakarta

Winkel, W.S. 1989. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Fakultas Ilmu

Pendidikan IKIP SADHAR Yogyakarta. Jakarta : PT Gramedia


98

LAMPIRAN


99

Berikut data siswa kelas VIII A MTS AL - USWAH BERGAS

No NIS Nama Siswa L / P TempatLahir

TanggalLahir Alamat Nama Orang Tua

1 6037 ACHMAD HANIF L Kab. Semarang 29/05/1993 Genuk Rt 4/5 Casyono2 6047 AGUNG KURNIANTO L Kab. Semarang 22/08/1994 Srumbung 1/6 Sugiyanto3 6059 ANA FUNIKA P Kab. Semarang 26/01/1994 Manggihan 2/9 Saefudin4 6060 ANA PUTRI YANA P Kab. Semarang 07/08/1993 Kalikopeng 2/4 Sri Mulyanto5 6074 ASROMADHON L Kab. Semarang 05/03/1993 Jatijajar 3/2 Komari6 6091 DEWI NUR FAIYAH P Kab. Semarang 01/09/1992 Ngimbun 3/3 Harseno7 6092 DEWI YULAEKHOH P Kab. Semarang 24/11/1994 Munding 4/1 Saeroji8 6101 DYAH AJENG KUSUMORINI P Kab. Semarang 03/12/1994 Bergaskidul Rt4/5 Daryono9 6107 ERI ANI SAATUL F P Kab. Semarang 21/04/1994 Jatijajar Rt 2/2 Choirudin

10 6116 FATKHAN SUKRON L Kab. Semarang 09/03/1993 Gebugan 1/1 Slamet Muhroni11 6117 FATMA MAULIDA P Kab. Semarang 09/08/1994 Lemahbang 1/5 Kasiran12 6127 HALIMATUS SA'DIYAH P Kab. Semarang 06/11/1993 Lemahbang 2/5 Zamzadi13 6137 INDAYATI P Kab. Semarang 06/07/1994 Bergaslor 2/4 Sardi14 6147 KABUL TRI WOKO L Kab. Semarang 23/02/1994 Ngempon Rt 6/5 Partono15 6150 KHOERUL KHAMIM L Kab. Semarang 06/11/1993 Gondoriyo 2/1 Sumarno16 6154 LAILA KHANIFATUL FITRIYAH P Kab. Semarang 20/03/1994 Samban Rt 2/1 Multazam17 6156 LATASHIFALUL ROCHIMA P Kab. Semarang 16/06/1994 Genuk Rt 4/5 Casyono18 6157 LINA FISAH P Kab. Semarang 18/10/1993 Munding 3/1 Nasrodin19 6160 LUTFI NUR AINI P Kab. Semarang 16/02/1994 Senden 2/4 Sukaemi20 6163 MARATHONA RIFKY NUGROHO L Kab. Semarang 27/12/1992 Karangjati 7/1 Murwadi21 6178 MUHAMAD ASHARI L Kab. Semarang 26/09/1994 Wujil 2/4 Sumartono22 6182 MUSLICHAH P Kab. Semarang 18/09/1993 Kebonombo 2/4 Komari23 6186 NOVAN PUJI SLAMET WIDODO L Kab. Semarang 27/11/1994 Klepu Rt 5/1 Octaviana yuni C24 6187 NOVITA ANGGRAENI P Kab. Semarang 29/04/1994 Talun 6/7 Kabsah25 6197 PUR'ANA WAHYU RAHMAWATI P Kab. Semarang 18/03/1993 Talun 7/7 Muh. Subardi


100

26 6203 RISKA PRASTYOWATIK P Kab. Semarang 17/10/1994 Munding 5/1 Ahmadi27 6208 RUBINI P Kab. Semarang 07/04/1993 Gebugan 1/5 Keman28 6210 SAEFUL ROKHIM L Kab. Semarang 02/02/1994 Gowongan 4/5 Saeroji29 6211 SANTI IKA FEBRIYANI P Kab. Semarang 19/02/1994 Kemloko 1/3 Temon Wijonarko30 6217 SITI FATIMAH P Kab. Semarang 04/06/1994 Randugunting 1/1 Chudlori31 6218 SITI KHORIYAH P Kab. Semarang 09/04/1993 Munding 5/1 Sardi Budiyanto32 6223 SRI MUNDARYANTI P Kab. Semarang 01/09/1992 Beji 3/2 Muri33 6225 SUCI KAHNIATIN P Kab. Semarang 02/10/1993 Talun 7/7 Pujiyono34 6226 SUFROTUL HASANAH P Kab. Semarang 02/08/1994 Gondoriyo Rt 2/2 Asrori35 6248 WAHYU WARDANINGSIH P Kab. Semarang 01/05/1994 Lemahbang Rt 1/5 Ruwiyono36 6251 YUAMATUN NURFAIDAH P Kab. Semarang 13/07/1992 P.putih 1/3 Mujiono/St Aminah


101

Daftar Nilai Kuis Kelas 8 A MTS – ALUSWAH BERGAS

KodeSiswa Nama Siswa Kuis

IKuis

IIKuis

IIIKuisIV

1 Achmad Hanif 1,0 1,5 1,5 1,02 Agung Kurnianto 3,2 1,5 6,0 4,53 Ana Funika 2,3 10 1,5 4,54 Ana Putri Yana 1,6 10 7,5 4,55 Asromadhon 2,3 3,8 7,0 5,56 Dewi Nur Faiyah 5,0 10 7,0 6,07 Dewi Yulaekhoh 6,4 10 10 7,58 Dyah Ajeng Kusumorini 2,6 3,5 5,0 6,09 Eri Ani Saatul F 3,5 6,3 3,5 5,510 Fatkhan Sukron 2,3 8,3 3,5 5,511 Fatma Maulida 1,6 6,0 6,0 6,012 Halimatus Sa’diyah 1,6 6,0 6,0 6,013 Indayati 1,6 6,0 6,0 6,014 Kabul Tri Woko 7,0 9,5 10 1015 Khoerul Khamim 2,6 4,5 2,0 5,516 Laila Khanifatul Fitriyah 10 10 7,0 1017 Latashifalul Rochima 10 - - -18 Lina Fisah 4,5 8,3 10 1019 Lutfi Nur Aini 1,6 5,3 6,0 4,520 Marathona Rifky Nugroho 2,3 10 10 1021 Muhamad Ashari 5,0 9,0 6,5 9,522 Muslichah 2,3 9,5 8,5 1023 Novan Puji Slamet Widodo 1,0 6,5 2,0 4,024 Novita Anggraeni 10 10 10 1025 Pur’ana Wahtu Rahmawati 7,0 - 4,0 3,526 Riska Prastyowatik 2,3 8,5 1,5 4,527 Rubini 2,3 9,3 7,0 5,528 Saeful Rokhim 7,0 - 7,0 4,529 Santi Ika Febriyani 1,6 10 3,5 5,530 Siti Fatimah 5,0 10 10 -31 Siti Khoriyah 2,3 6,0 3,5 5,532 Sri Mundaryanti 5,0 10 10 1033 Suci Kahniatin 1,6 3,5 - -34 Sufrotul Hasanah 1,6 4,5 6,0 4,535 Wahyu Wardaningsih 6,4 10 1,5 7,536 Yuamatun Nurfaidah 4,5 9,5 6,0 4,5

Jumlah 137,9 246,8 202,5 207,5Rata -rata 3,8 7,5 5,9 6,3


102

RENCANA PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : MTS AL – USWAH BERGAS

Kelas / Semester : VIII / 2

Materi Pokok : Geometri dan Pengukuran ( lingkaran )

Sub Materi Pokok : Menghitung keliling lingkaran

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

Hari & Tanggal : -

I. Standar Kompetensi

Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya

II. Kompetensi Dasar

Menentukan keliling dan luas ligkaran

III. Indikator

Siswa dapat :

• Menemukan rumus keliling lingkaran

• Menggunakan rumus keliling lingkaran dalam kehidupan sehari - hari

IV. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I :

A. Bagian Pendahuluan ( alokasi waktu : 15 menit )

Ø Guru memotivasi siswa agar pada saat penyampaian materi siswa lebih

bersemangat. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara menanyakan pada

siswa tentang contoh – contoh benda yang berbentuk lingkaran dalam

kehidupan sehari – hari.

Ø Guru menggali kembali pengetahuan siswa yang pernah didapat

sebelumnya, untuk memudahkan siswa memahami dan mengenal bangun

lingkaran.

B. Bagian Inti ( alokasi waktu : 60 menit )

Ø Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok antara 4 – 5 orang


103

Ø Tiap kelompok mendiskusikan LKS dan melaksanakan perintah yang

terdapat pada LKS. LKS ini berisi tentang cara menentukan rumus keliling

lingkaran.

Ø Masing – masing kelompok diminta menyampaikan hasil diskusinya,

sedangkan kelompok yang lain diberikan kesempatan untuk mengajukan

pertanyaan terhadap hasil presentasi kelompok yang sedang maju ke

depan.

Ø Bila tersedia waktu siswa menyelesaikan soal – soal dari buku siswa Buku

Matematika Untuk SMP kelas VIII Penerbit Erlangga

C. Bagian Penutup ( alokasi waktu : 15 menit )

Ø Siswa diminta untuk membuat ringkasan atau rangkuman dari materi yang

telah dibahas

Ø Guru memberikan tugas pekerjaan rumah yang harus dikerjakan secara

individu oleh siswa dan hasilnya akan dilihat pada pertemuan selanjutnya.

Pertemuan II :

A. Bagian Pendahuluan ( alokasi waktu : 15 menit )

a. Guru mengingatkan kembali rumus keliling lingkaran yang sudah

dipelajari sebelumnya.

b. Guru memotivasi siswa agar pada saat penyampaian materi siswa lebih

bersemangat. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara memberikan

beberapa contoh soal menghitung keliling lingkaran. Dengan begitu

diharapkan siswa lebih memahami rumus mencari keliling lingkaran.

B. Bagian Inti ( alokasi waktu : 60 menit )

a. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok antara 4 – 5 orang

b. Tiap kelompok mendiskusikan LKS dan melaksanakan perintah yang

terdapat pada LKS. Masing – masing kelompok diminta menyampaikan

hasil diskusinya, sedangkan kelompok yang lain diberikan kesempatan

untuk mengajukan pertanyaan terhadap hasil presentasi kelompok yang

sedang maju ke depan.

c. Bila tersedia waktu siswa menyelesaikan soal – soal dari buku siswa

Buku Matematika Untuk SMP kelas VIII Penerbit Erlangga


104

C. Bagian Penutup ( alokasi waktu : 15 menit )

a. Siswa diminta untuk membuat ringkasan atau rangkuman dari materi

yang telah dibahas

b. Guru memberikan tugas pekerjaan rumah yang harus dikerjakan secara

individu oleh siswa dan hasilnya akan dilihat pada pertemuan

selanjutnya.

V. Media Yang Digunakan

Ø Lembar Kerja Siswa

VI. Acuan ( Sumber Bahan )

Buku : “ Matematika untuk SMP kelas VIII semester 2“. Terbitan Erlangga

VII. Penilaian

Ø Keaktifan siswa di dalam kelas

Ø Hasil dari pekerjaan siswa baik di dalam kelas ataupun pekerjaan rumah


105

RENCANA PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : MTS AL – USWAH BERGAS

Kelas / Semester : VIII / 2

Materi Pokok : Geometri dan Pengukuran ( lingkaran )

Sub Materi Pokok : Menghitung luas lingkaran

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

Hari & Tanggal : -

I. Standar Kompetensi

Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya

II. Kompetensi Dasar

Menentukan keliling dan luas ligkaran

III. Indikator

Siswa dapat :

• Menemukan rumus luas lingkaran

• Menggunakan rumus luas lingkaran dalam kehidupan sehari - hari

IV. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I :

D. Bagian Pendahuluan ( alokasi waktu : 15 menit )

Ø Guru memotivasi siswa agar pada saat penyampaian materi siswa lebih

bersemangat. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara menanyakan pada

siswa tentang hal – hal yang berkaitan dengan lingkaran yang telah

dipelajari sebelumnya.

Ø Guru menggali kembali pengetahuan siswa yang pernah didapat

sebelumnya, yaitu mengenai perbedaan lingkaran dan bangun lingkaran.

E. Bagian Inti ( alokasi waktu : 60 menit )

Ø Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok antara 4 – 5 orang


106

Ø Tiap kelompok mendiskusikan LKS dan melaksanakan perintah yang

terdapat pada LKS. LKS ini berisi tentang cara menentukan rumus luas

lingkaran.

Ø Masing – masing kelompok diminta menyampaikan hasil diskusinya,



depan.

Ø Bila tersedia waktu siswa menyelesaikan soal – soal dari buku siswa Buku

Matematika Untuk SMP kelas VIII Penerbit Erlangga

F. Bagian Penutup ( alokasi waktu : 15 menit )

Ø Siswa diminta untuk membuat ringkasan atau rangkuman dari materi yang

telah dibahas

Ø Guru memberikan tugas pekerjaan rumah yang harus dikerjakan secara

individu oleh siswa dan hasilnya akan dilihat pada pertemuan selanjutnya.

Pertemuan II :

D. Bagian Pendahuluan ( alokasi waktu : 15 menit )

a. Guru mengingatkan kembali rumus luas lingkaran yang sudah dipelajari

sebelumnya.

b. Guru memotivasi siswa agar pada saat penyampaian materi siswa lebih

bersemangat. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara memberikan

beberapa contoh soal menghitung luas lingkaran. Dengan begitu

diharapkan siswa lebih memahami rumus mencari luas lingkaran.

E. Bagian Inti ( alokasi waktu : 60 menit )

a. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok antara 4 – 5 orang

b. Tiap kelompok mendiskusikan LKS dan melaksanakan perintah yang

terdapat pada LKS.

c. Masing – masing kelompok diminta menyampaikan hasil diskusinya,



depan.


107

d. Bila tersedia waktu siswa menyelesaikan soal – soal dari buku siswa

Buku Matematika Untuk SMP kelas VIII Penerbit Erlangga

F. Bagian Penutup ( alokasi waktu : 15 menit )

a. Siswa diminta untuk membuat ringkasan atau rangkuman dari materi

yang telah dibahas

b. Guru memberikan tugas pekerjaan rumah yang harus dikerjakan secara

individu oleh siswa dan hasilnya akan dilihat pada pertemuan

selanjutnya.

V. Media Yang Digunakan

Ø Lembar Kerja Siswa

VI. Acuan ( Sumber Bahan )

Buku : “ Matematika untuk SMP kelas VIII semester 2“. Terbitan Erlangga

VII. Penilaian

Ø Keaktifan siswa di dalam kelas

Ø Hasil dari pekerjaan siswa baik di dalam kelas ataupun pekerjaan rumah


108

Lembar Angket

Nama :NIS :Kelas :

Keterangan Bobot NilaiPernyataan positif : Pernyataan Negatif :1 : tidak 1 : iya2 : biasa 2 : biasa3 : iya 3 : tidak

No Berilah tanda ( x ) pada bobot nilai yang kiranyasesuai dengan yang anda alami atau rasakan

Bobot Nilai1 2 3

I Pernyataan Positif1. Dengan pembelajaran seperti ini, anda lebih

memperhatikan apa yang diberikan guru selamaproses pembelajaran berlangsung

2. Dengan pembelajaran seperti ini, membuat andalebih berani merespons setiap pertanyaan danjawaban yang diberikan guru

3. Dengan pembelajaran seperti ini, membuat anda lebihberani bertanya kepada guru tentang hal – hal yang andakurang mengerti pada saat kegiatan pembelajaranberlangsung

4. Dengan pembelajaran seperti ini, membuat andalebih berani memberikan tanggapan terhadapjawaban siswa lain yang dianggap salah ketikamenyelesaikan suatu masalah

5. Dengan pembelajaran seperti ini, membuat anda lebihberani ketika disuruh guru maju ke depan untukmenjawab soal

6. Dengan pembelajaran seperti ini, membuat andaterlibat aktif dalam kelompok ketika ada tugas yangharus diselesaikan secara kelompok

7. Dengan pembelajaran seperti ini, membuat anda lebihbersemangat lagi dalam mengerjakan tugas yangdiberikan guru, baik itu di dalam kelas maupun tugaspekerjaan rumah

8. Dengan pembelajaran seperti ini, dapat membuat andalebih kreatif lagi dalam menyelesaikan soal – soal ataumasalah yang diberikan kepada anda

II Pernyataan Negatif1 Kegiatan pembelajaran yang dilakukan saat ini membuat

anda merasa bosan2 Kegiatan pembelajaran yang dilakukan saat ini membuat

anda merasa sulit dalam menerima sebuah materiTotal


109

Lembar Angket

Nama : Achmad HanifNIS :Kelas :VIII A

Keterangan Bobot NilaiPernyataan positif : Pernyataan Negatif :1 : tidak 1 : iya2 : cukup 2 : cukup3 : iya 3 : tidak


Bobot Nilai1 2 3











anda merasa bosan

2 Kegiatan pembelajaran yang dilakukan saat ini membuatanda merasa sulit dalam menerima sebuah materiTotal 21


110

Lembar Angket

Nama : Agung KurniantoNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3












anda merasa sulit dalam menerima sebuah materiTotal 20


111

Lembar Angket

Nama : Ana FunikaNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3














112

Lembar Angket

Nama : Ana Putri YanaNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3














113

Lembar Angket

Nama : AsromadhonNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3














114

Lembar Angket

Nama : Dewi Nur FaiyahNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3











anda merasa bosan



115

Lembar Angket

Nama : Dewi YulaekhohNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3











anda merasa bosan



116

Lembar Angket

Nama : Dyah Ajeng KusumoriniNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3














117

Lembar Angket

Nama : Eri Ani Saatul FNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3














118

Lembar Angket

Nama : Fatkhan SukronNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3














119

Lembar Angket

Nama : Fatma MaulidaNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3














120

Lembar Angket




Bobot Nilai1 2 3














121

Lembar Angket




Bobot Nilai1 2 3














122

Lembar Angket

Nama : Kabul Tri WokoNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3











anda merasa bosan

2 Kegiatan pembelajaran yang dilakukan saat ini membuatanda merasa sulit dalam menerima sebuah materi

Total 28


123

Lembar Angket

Nama : Khoerul KhamimNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3














124

Lembar Angket

Nama : Laila Khanifatul FitriyahNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3











anda merasa bosan


Total 29


125

Lembar Angket

Nama : Laila Khanifatul FitriyahNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3











anda merasa bosan


Total 26


126

Lembar Angket

Nama : Lutfi Nur AiniNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3














127

Lembar Angket

Nama : Marathona Rifky NugrohoNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3











anda merasa bosan


Total 28


128

Lembar Angket

Nama : Muhamad AshariNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3











anda merasa bosan


Total 26


129

Lembar Angket

Nama : MuslichahNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3











anda merasa bosan


Total 25


130

Lembar Angket

Nama : Novan Puji Slamet WidodoNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3











anda merasa bosan



131

Lembar Angket

Nama : Novita AnggraeniNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3











anda merasa bosan


Total 29


132

Lembar Angket

Nama : Pur’ana Wahtu RahmawatiNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3














133

Lembar Angket

Nama : Riska PrastyowatikNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3











anda merasa bosan



134

Lembar Angket

Nama : Riska PrastyowatikNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3











anda merasa bosan


Total 23


135

Lembar Angket

Nama : Saeful RokhimNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3











anda merasa bosan


Total 23


136

Lembar Angket

Nama : Santi Ika FebriyaniNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3














137

Lembar Angket

Nama : Siti FatimahNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3











anda merasa bosan


Total 27


138

Lembar Angket

Nama : Siti KhoriyahNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3














139

Lembar Angket

Nama : Sri MundaryantiNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3











anda merasa bosan


Total 27


140

Lembar Angket

Nama : Suci KahniatinNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3











anda merasa bosan



141

Lembar Angket

Nama : Sufrotul HasanahNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3











anda merasa bosan



142

Lembar Angket

Nama : Wahyu WardaningsihNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3











anda merasa bosan



143

Lembar Angket

Nama : Yuamatun NurfaidahNIS :Kelas :VIII A



Bobot Nilai1 2 3











anda merasa bosan



144

INSTRUMEN OBSERVASI

AKTIVITAS SISWA DI KELAS

Sekolah :Kelas :Jam ke :Mata Pelajaran :Pokok Bahasan/Topik :Subyek Observasi :Observer :Hari, tanggal :

NO. ASPEK YANG DIAMATISKOR

1 2 3 4 5I MOTIVASI1 Siswa siap mengikuti proses pembelajaran2 Siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaranII PERCAYA DIRI1 Siswa mau mengerjakan soal latihan sendiri tanpa

bertanya pada teman2 Siswa berani maju ke depan ketika disuruh guru

menyelesaikan soal3 Siswa tidak takut untuk bertanya perihal yang dia tidak

tahu4 Siswa berani mengungkapkan pendapat ketika diberi

pertanyaan oleh guruIII KEMAMPUAN BEKERJASAMA1 Siswa aktif dalam menyelesaikan tugas kelompok2 Siswa mampu mengeluarkan argument dalam kelompok

IV DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB1 Siswa datang tepat waktu ketika pelajaran dimulai

2 Siswa memperhatikan penjelasan guru/praktikan3 Siswa mencatat hal-hal penting4 Siswa mengerjakan tugas dengan baikV KREATIVITAS1 Siswa tidak hanya bergantung pada penjelasan guru

dalam menyelesaikan sebuah soal2 Siswa mampu menggunakan pengalaman dari

kehidupan sehari – hari dalam menyelesaikanmasalah


145

HASIL OBSERVASI

AKTIVITAS SISWA DI KELAS VIII A

PERTEMUAN PERTAMA

KodeSiswa

Aspek yang diamati JumlahA B C D E

A1A2 I I 2A3A4A5A6 I I I 3A7 I I I I 4A8A9 I I 2

A10A11A12A13A14 I I I I I 5A15A16 I I I I I 5A17 I I I I I 5A18 I I 2A19A20A21 I 1A22A23A24 I I I I I 5A25 I I I I I 5A26A27A28 I I I I I 5A29A30 I I 2


146

A31A32 I 1A33A34A35 I I I I 4A36 I I 2

Jumlah 8 10 13 16 6Porsentase 22.22% 27.78 % 36.11 % 44.44 % 16.67 %


147

HASIL OBSERVASI


PERTEMUAN KEDUA

KodeSiswa


A1A2A3 I I 2A4 I I I 3A5 I I 2A6 I I I I 4A7 I I I I 4A8A9 I I I 3

A10 I I 2A11 I I 2A12 I I 2A13 I I 2A14 I I I I I 5A15 I 1A16 I I I I I 5A17A18 I I I 3A19 I I 2A20 I I I 3A21 I I I I 4A22 I I I 3A23 I 1A24 I I I I I 5A25A26 I I I 3A27 I I I I 4A28A29 I I I 3


148

A30 I I I 3A31 I I 2A32 I I I I 4A33A34A35 I I I I 4A36 I I I 3

Jumlah 9 14 25 27 9Porsentase 25% 38.9 % 69.4 % 75 % 25 %


149

HASIL OBSERVASI


PERTEMUAN KETIGA

KodeSiswa


A1A2A3 I I 2A4 I I 2A5 I 1A6 I I 2A7 I I I I I 5A8A9 I I I 3

A10 I I 2A11 I I I I 4A12 I I I I 4A13 I I I I 4A14 I I I I I 5A15 I 1A16 I I I I I 5A17A18 I I I I 4A19 I I 2A20 I I I I I 5A21 I I I I I 5A22 I I I I 4A23 I 1A24 I I I I I 5A25A26 I I I 3A27 I I I I 4A28


150

A29 I I I 3A30 I I I 3A31 I I 2A32 I I I I I 5A33A34A35 I I I I 4A36 I I I 3

Jumlah 11 16 26 27 13Porsentase 30.5 44.4 % 72.2 % 75 % 36.1 %


151

HASIL OBSERVASI


PERTEMUAN KEEMPAT

KodeSiswa


A1A2A3 I I 2A4 I I 2A5 I 1A6 I I 2A7 I I I I I 5A8A9 I I I 3

A10 I I 2A11 I I I I 4A12 I I I I 4A13 I I I I 4A14 I I I I I 5A15 I 1A16 I I I I I 5A17A18 I I I I 4A19 I I 2A20 I I I I I 5A21 I I I I I 5A22 I I I I 4A23 I 1A24 I I I I I 5A25A26 I I I 3


152

A27 I I I I 4A28 I IA29 I I I 3A30 I I I 3A31 I I 2A32 I I I I I 5A33 I IA34 I IA35 I I I I I 4A36 I I I 3

Jumlah 11 16 29 30 14Porsentase 30.5 % 44.4 % 80.5 % 83.3 % 38.8 %


153


154


155


156


157


158


159


160


161


plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · “ keberhasilan hidup bukan dari apa yang...

Documents