plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · 4. para responden yang telah meluangkan...

111
KORELASI ANTARA PERSEPSI BAHAYA BAHAN KIMIA OBAT DAN PERUBAHAN FREKUENSI KONSUMSI JAMU PEGAL LINU PADA KONSUMEN KIOS JAMU DI EKS KOTIP CILACAP SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Pascalia Riska Prastika Hapsari NIM : 078114037 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 20-Sep-2019

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

KORELASI ANTARA PERSEPSI BAHAYA BAHAN KIMIA OBAT DAN

PERUBAHAN FREKUENSI KONSUMSI JAMU PEGAL LINU PADA

KONSUMEN KIOS JAMU DI EKS KOTIP CILACAP

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Pascalia Riska Prastika Hapsari

NIM : 078114037

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

i

KORELASI ANTARA PERSEPSI BAHAYA BAHAN KIMIA OBAT DAN

PERUBAHAN FREKUENSI KONSUMSI JAMU PEGAL LINU PADA

KONSUMEN KIOS JAMU DI EKS KOTIP CILACAP

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Pascalia Riska Prastika Hapsari

NIM : 078114037

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

DREAM, BELIEVE, and MAKE IT HAPPEN…AMEN…

YOU’RE ONLY AS HIGH AS YOUR AMBITION…

AMBITION IS THE MAKER OF MAN….

Kupersembahkan karya ini bagi:

Bapa dan Juru Selamatku, Yesus Kristus

Kedua orang tuaku tercinta

Kedua adikku tersayang

Semua keluarga besarku

Sahabat dan teman-temanku

Almamaterku …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

vii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan penyertaan-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul ”KORELASI ANTARA PERSEPSI BAHAYA BAHAN KIMIA

OBAT DAN PERUBAHAN FREKUENSI KONSUMSI JAMU PEGAL LINU

PADA KONSUMEN KIOS JAMU DI EKS KOTIP CILACAP”. Skripsi ini

disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata

Satu Farmasi (S. Farm.), Program Studi Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi,

Universitas Sanata Dharma.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak memperoleh

bantuan, bimbingan, dan pengarahan, serta dukungan dari berbagai pihak. Rasa

terimakasih penulis haturkan kepada pihak-pihak yang telah mendukung

terwujudnya skripsi ini. Terima kasih penulis ucapkan kepada:

1. Bappeda Daerah Istimewa Yogyakarta dan Badan Kesbang Pol dan Linmas

Provinsi Jawa Tengah yang telah membantu kelancaran bagi penulis dalam

mengurus surat ijin penelitian.

2. Badan Kesbang Pol dan Linmas serta Bappeda Kabupaten Cilacap yang telah

membantu kelancaran bagi penulis dalam mengurus surat ijin penelitian.

3. Para pemilik kios jamu yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian

di kios jamu mereka.

4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner

demi kelancaran jalannya penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

viii

5. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc, Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta dan dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan kritik dan saran kepada penulis.

6. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt, selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, waktu, semangat, saran, dan kritik dalam proses

penyusunan skripsi.

7. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si. selaku dosen penguji yang telah

memberikan kritik dan saran kepada penulis.

8. Ibu Phebe Hendra M.Si., Ph.D., Apt. selaku dosen penguji yang telah

memberikan kritik dan saran kepada penulis.

9. Orang tuaku tercinta Papa Petrus Prasetyo Utomo dan Mama Veronica Catur

Budi Yanti atas doa, cinta, kesabaran, dan dukungan yang telah memberikan

semangat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi.

10. Kedua adikku tersayang Tina dan Toni atas bantuan, dukungan, perhatian,

keceriaan, dan kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis.

11. Andy Ateng, Kak Jean, Kak Iin, Romo Sunu, dan Romo Pri yang telah

membantu penulis dalam memahami dan mengolah data penelitian secara

statistik.

12. Teman-teman kos Eka, Mega, Dewi, Ayu, dan Nuki atas dukungan, cinta,

semangat, dan bantuannya kepada penulis. Terima kasih untuk kenangan

indah kita, semoga persahabatan kita abadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

ix

13. Sahabat-sahabatku Cik Dian, Afni, Lina, Devina, Mikha, Dwi, Ahe, Puput,

Feris, Rio, Juan, dan Alfa terima kasih untuk keceriaan dan semangat yang

telah diberikan. Semoga persahabatan kita abadi.

14. Teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2007 kelas A dan kelas Farmasi

Klinis Komunitas A (FKK A) terima kasih atas kebersamaan, keceriaan, suka

duka kita selama ini.

15. Keluarga besar kos 99999 yang telah memberikan semangat, keceriaan, dan

kebersamaan kepada penulis.

16. Seluruh keluarga besar Sunaryo dan Masto yang telah memberikan perhatian,

keceriaan, dan kasih sayang, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

17. Teman-teman KKN Ting-ting, Dama, Grace, Ebo, Bajeng, Santa, Rani, Rosa,

dan Intan atas segala dukungan dan kebersamaan sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini.

18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka

penulis ingin mengucapkan maaf apabila terdapat kesalahan yang kurang

berkenan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi

ini menjadi lebih baik dan bermanfaat. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat

menambah pengetahuan dan wawasan bagi semua pihak yang membutuhkan.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………......…………………….....

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.....…………………………....

HALAMAN PENGESAHAN…….............................………………………....

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………….......

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………………………………….

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………….……………………....

PRAKATA .........................................................................................................

DAFTAR ISI……………………………………………………………….......

DAFTAR TABEL………………………………………………………….......

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………......

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………......

INTISARI………………………………………………………………….......

ABSTRACT…………………………………………………….........…….........

BAB I. PENGANTAR…………………………………………………….......

A. Latar Belakang……………………………………………………........

1. Permasalahan……………………………………………….….......

2. Keaslian penelitian……………………………………………........

3. Manfaat penelitian……………………………………………….....

B. Tujuan Penelitian…………………………………………………........

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA…………………………………….......

A. Sikap Manusia……………………………………………………………

B. Persepsi………………….………………….………...................................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

x

xiv

xv

xvii

xviii

xix

1

1

3

3

5

5

7

7

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

xi

1. Proses terjadinya persepsi……………………………………………...

2. Persepsi masyarakat tentang obat tradisional…………………………..

C. Perilaku……………….…………………………........................................

1. Perilaku kesehatan……………………………………………………...

2. Perilaku konsumen……………………………………………………..

3. Frekuensi konsumsi…………………………………………………….

D. Jamu………………..................................................…………....................

1. Jamu pegal linu………………………………………………………...

E. Bahan Kimia Obat (BKO).............................................................................

1. Bahaya BKO…………………………………………………………...

2. Bahaya BKO dalam jamu pegal linu…………………………………...

F. Kuesioner…………………………………………………………………..

G. Landasan Teori……………………………………………………………..

H. Hipotesis……………………………………………………………………

BAB III. METODE PENELITIAN……………………………………………

A. Jenis dan Rancangan Penelitian……………………………………………

B. Variabel Penelitian…………………………………………………………

C. Definisi Operasional………………………………………………………

D. Subyek Penelitian dan Teknik Sampling…………………………………

E. Instrumen Penelitian……………………………………………………….

F. Tata Cara Penelitian………………………………………………………..

1. Studi pustaka…………………………………………………………...

2. Analisis situasi…………………………………………………………

8

9

10

10

11

14

15

18

20

20

21

24

25

26

27

27

27

28

29

29

31

31

32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

xii

3. Pembuatan instrumen penelitian……………………………………….

4. Penyebaran kuesioner………………………………………………….

5. Analisis data penelitian………………………………………………...

G. Keterbatasan Penelitian…………………………………………………….

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………

A. Karakteristik Demografi Konsumen Jamu Pegal Linu di 5 Kios Jamu se-

Eks Kotip Cilacap………………………………………………………….

1. Jenis kelamin responden……………………………………………….

2. Umur responden………………………………………………………..

3. Suku bangsa responden………………………………………………

4. Pekerjaan responden…………………………………………………...

5. Pendapatan responden……………………………………………….....

B. Karakteristik Perilaku Konsumen Jamu Pegal Linu di 5 Kios Jamu se-Eks

Kotip Cilacap………………………………………………………………

1. Sumber responden mengenal jamu pegal linu…………………………

2. Durasi responden meminum jamu pegal linu………………………….

3. Frekuensi responden meminum jamu pegal linu dalam seminggu…….

4. Produk jamu pegal linu yang sering dikonsumsi………………………

5. Hasil yang dirasakan setelah responden meminum jamu pegal linu…..

C. Persepsi Konsumen Tentang Bahaya BKO yang Terdapat di dalam Jamu

Pegal Linu Produksi Cilacap……………………………………………….

1. Definisi BKO menurut responden……………………………………...

2. Pendapat responden mengenai boleh atau tidak bila BKO

33

35

36

40

41

41

41

42

43

43

44

45

45

46

47

48

49

51

54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

xiii

ditambahkan ke dalam jamu pegal linu………………………………...

3. Pendapat responden mengenai bahaya atau tidak bila BKO

ditambahkan ke dalam jamu pegal linu………………………………...

D. Perubahan Frekuensi Konsumsi Jamu Pegal Linu……………..…………..

1. Pertanyaan tentang berkurang atau tidak frekuensi konsumsi jamu

pegal lnu setelah berita penarikan jamu pegal linu produksi Cilacap….

E. Korelasi Antara Persepsi Konsumen Tentang Bahaya BKO dalam Jamu

Pegal Linu Produksi Cilacap dengan Frekuensi Konsumsi Jamu Pegal

Linu………………………………………………………………………...

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………….

A. Kesimpulan………………………………………………………………...

B. Saran………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………

LAMPIRAN……………………………………………………………………

BIOGRAFI PENULIS…………………………………………………………

55

56

58

60

62

65

65

66

67

71

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel I.

Tabel II.

Tabel III.

Tabel IV.

Tabel V.

Tabel VI.

Tabel VII.

Tabel VIII.

Daftar jamu pegal linu produksi Cilacap yang ditarik dari pasaran…….

Skor pernyataan sikap dalam skala Likert………………………........

Lokasi dan waktu penelitian di lima kios jamu....................................

Pedoman pemberian interpretasi terhadap koefisien korelasi.........

Variasi jamu pegal linu produksi Sido Muncul®………………

Persepsi konsumen tentang bahaya BKO yang terdapat di dalam

jamu pegal linu produksi Cilacap....................................................

Perubahan frekuensi minum jamu pegal linu..................................

Analisis korelasi Pearson................................................................

23

31

33

38

50

52

59

64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.

Gambar 2.

Gambar 3.

Gambar 4.

Gambar 5.

Gambar 6.

Gambar 7.

Gambar 8.

Gambar 9.

Gambar 10.

Gambar 11.

Gambar 12.

Gambar 13.

Gambar 14.

Gambar 15.

Gambar 16.

Proses terjadinya persepsi......……………………………..........

Karakteristik jenis kelamin responden………….........................

Karakteristik umur responden……………………….….............

Karakteristik suku bangsa responden…………….......................

Karakteristik pekerjaan responden…….......................................

Karakteristik pendapatan responden……………………............

Sumber responden mengenal jamu pegal linu………................

Durasi responden meminum jamu pegal linu dalam seminggu...

Frekuensi responden meminum jamu pegal linu dalam

seminggu…………………………………………………..........

Produk jamu pegal linu yang sering dikonsumsi.........................

Hasil yang dirasakan setelah meminum jamu pegal linu…….....

Distribusi frekuensi persepsi konsumen tentang bahaya BKO

dalam jamu pegal linu Cilacap.....................................................

Persentase jawaban dari definisi BKO menurut responden.........

Persentase jawaban dari pertanyaan boleh atau tidak jamu

pegal linu ditambahkan BKO……………...................................

Persentase alasan dari responden yang berpendapat BKO tidak

boleh ditambahkan ke dalam jamu pegal linu.......................

Persentase jawaban dari pertanyaan bahaya atau tidak bila jamu

pegal linu ditambahkan BKO.......................................................

9

42

42

43

43

45

46

47

47

49

49

53

54

55

56

57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

xvi

Gambar 17.

Gambar 18.

Gambar 19.

Gambar 20.

Gambar 21.

Persentase alasan dari responden yang berpendapat BKO

berbahaya bila ditambahkan ke dalam jamu pegal linu…….......

Distribusi frekuensi dari frekuensi konsumsi jamu pegal linu.....

Persentase jawaban dari pertanyaan berkurang atau tidak

frekuensi minum jamu setelah berita penarikan jamu pegal linu

Cilacap………………………………………………………….

Persentase alasan dari responden yang frekuensi minum jamu

pegal linu berkurang……………………………………………

Persentase alasan dari responden yang frekuensi minum jamu

pegal linu tidak berkurang...........................................................

57

60

60

61

62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran 8

Lampiran 9

Lampiran 10

Lampiran 11

Hasil uji validitas……………………………….......................

Hasil uji reliabilitas...................................................................

Hasil uji normalitas....................................................................

Hasil uji linearitas……………………………………………..

Hasil uji korelasi Pearson……………………………......

Kuesioner………………………………….........................

Contoh kuesioner dengan jawaban…………………..........

Hasil perhitungan distribusi frekuensi skor total jawaban

masing-masing responden…………………………………

Dokumentasi penelitian………………………...................

Ijin Penelitian Dari Kesbang Pol dan Linmas Kabupaten

Cilacap…………………………………………………….

Ijin Penelitian Dari Bappeda Kabupaten Cilacap…………

72

73

74

75

75

76

83

86

87

89

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

xviii

INTISARI

Public Warning yang pertama kali dikeluarkan oleh BPOM adalah KB

POM Nomor 11.066.2001 tertanggal 26 November 2001 menyatakan terdapat 32

produk jamu yang membahayakan konsumen. Informasi ini menimbulkan

persepsi individu dan mempengaruhi perilaku konsumen jamu, yaitu dalam hal

perubahan frekuensi konsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi

konsumen tentang bahaya bahan kimia obat (BKO), perubahan frekuensi

konsumsi jamu pegal linu setelah dikeluarkannya Public Warning, serta korelasi

antara kedua hal tersebut.

Jenis penelitian adalah observasional dengan rancangan penelitian cross

sectional. Pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan jumlah

subjek 60 orang yang diperoleh dari 5 kios jamu terpilih di eks Kotip Cilacap.

Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan skala Likert. Data dianalisis

secara deskriptif dan statistik korelasi menggunakan uji Pearson. Perubahan

frekuensi dihitung sebagai perubahan frekuensi konsumsi jamu pegal linu dalam

seminggu.

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 23% responden berpendapat

bahwa BKO digunakan untuk pengobatan penyakit, 97% responden berpendapat

bahwa BKO berbahaya bila dicampur ke dalam jamu pegal linu karena dapat

merusak organ tubuh, dan 77% responden mengurangi frekuensi konsumsi jamu

pegal linu. Persepsi konsumen tentang bahaya BKO cukup baik tetapi frekuensi

konsumsi jamu pegal linu berkurang, sehingga dapat dikatakan bahwa korelasi

antara persepsi konsumen tentang bahaya BKO dan perubahan frekuensi

konsumsi jamu pegal linu memiliki arah negatif dengan kekuatan korelasi rendah

(r = -0,307 dan p<0,05).

Kata kunci : BKO, jamu pegal linu, frekuensi konsumsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

xix

ABSTRACT

BPOM issued a Public Warning which is containing 32 herbal products

that harm consumers. This information raises individual’s perception and

influence consumers behavior towards herbs. This study aims to

determine consumer perceptions about the dangers of drug, changes in the

frequency of herbal stiff consumption, and the correlation among both of them.

This type of research is observational with cross-sectional study.

Accidental sampling is used to sampling with the number of subjects 60 people

that obtained from 5 selected herb stores at ex city administrative Cilacap. The

instrument conducted was a questionnaire with Likert scale. Data were analyzed

in descriptive statistic and Pearson correlation test. The frequency change was

calculated as the change in frequency of herbal stiff consumption in a week.

The results showed that 23% of respondents argued that the drug is

used for the disease treatment, 97% of respondents argued that the drug can be

danger when added into herbs because can damage organs of human, and 77% of

respondents reduced the frequency of herbal stiff consumption in a week. The

consumers perception is sufficient well but the frequency of herbal stiff

consumption was reduced, so it can be said that the correlation between the

consumers perception about the danger of drug and changes in the frequency

of herbal stiff consumption has a negative direction with low correlation strength

(r = -0.307 and p <0.05).

Key word : drug, herbal stiff, frequency of consumption

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Beberapa negara di benua Asia, termasuk Indonesia, memanfaatkan

berbagai bahan alam sebagai pengobatan alternatif atau pengobatan tradisional

yang biasanya bertujuan untuk tindakan preventif terhadap suatu penyakit

(mengatasi gejala penyakit tersebut). Di Indonesia sendiri dikenal tiga jenis obat

tradisional, yaitu jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka. Jamu merupakan

jenis obat tradisional yang paling sering digunakan sebagai salah satu tindakan

preventif karena jamu adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan

tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian atau galenik, atau campuran dari bahan-

bahan tersebut, yang digunakan secara turun temurun berdasarkan pengalaman

(Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 1990).

Citra kealamian jamu mulai rusak sejak beberapa produsen jamu yang

tidak bertanggungjawab menambahkan bahan kimia obat (BKO) ke dalam jamu

yang mereka produksi. Kasus tersebut terungkap setelah Balai Pengawasan Obat

dan Makanan (Balai POM) mengeluarkan Public Warning antara lain KB POM

Nomor 11.066.2001 tertanggal 26 November 2001 yang berisi 32 produk jamu

yang ilegal dan membahayakan konsumen (Suparyo, 2008). Padahal di Indonesia

terdapat peraturan yang tidak mengijinkan bahan kimia sintetik atau hasil isolasi

yang berkhasiat sebagai obat ditambahkan ke dalam jamu. Salah satu ciri jamu

yang tercemar BKO adalah khasiat jamu dapat dirasakan dalam sekejap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

2

(cespleng) dan hal inilah yang menjadikan jamu akhirnya sangat digemari

konsumen. Bila pemakaian dihentikan, hilang pula efeknya dan hal ini yang

membuat konsumen harus terus meminumnya (kecanduan). Apabila BKO terus

terpapar ke dalam tubuh manusia, maka lama-kelamaan organ-organ tubuh

manusia akan rusak (Sampurno, 2002).

Tindakan produsen jamu yang memproduksi dan pihak-pihak yang

mengedarkan jamu berbahan kimia obat tersebut semata-mata hanya mencari

untung sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan kepentingan konsumen dan hal ini

melanggar UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan UU No. 8 Tahun 1999

tentang Perlindungan Konsumen (Sampurno, 2002). Di antara sekian banyak jamu

yang ditarik dari peredaran karena mengandung BKO, jamu pegal linu adalah

jamu yang paling sering ditambah BKO. Contoh BKO yang digunakan adalah

metampiron, parasetamol, deksametason, prednisolon, fenilbutazon. Apabila

digunakan dalam dosis berlebih dan dalam jangka panjang, parasetamol dapat

merusak organ hati secara fatal (Marlinda dan Sudradjat, 1999).

Fakta di atas mendasari peneliti untuk mengukur seperti apakah persepsi

konsumen tentang bahaya BKO dalam jamu pegal linu produksi Cilacap dan

hubungannya dengan perubahan frekuensi konsumsi jamu pegal linu pada

konsumen kios jamu di eks Kotip Cilacap. Wilayah eks Kotip Cilacap meliputi

wilayah Kecamatan Cilacap Utara, Kecamatan Cilacap Tengah, dan Kecamatan

Cilacap Selatan. Ketiga kecamatan ini dipilih karena berdasarkan Sensus

Penduduk 2010 ketiga wilayah ini memiliki tingkat kepadatan penduduk terbesar

bila dibandingkan dengan 21 kecamatan lainnya yang ada di Kabupaten Cilacap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

3

(Badan Pusat Statistik Kabupaten Cilacap, 2010). Wilayah eks Kotip Cilacap juga

dipilih karena disana terdapat banyak usaha kios jamu yang beberapa di antaranya

mempunyai pelanggan tetap.

Persepsi konsumen tentang bahaya BKO dalam jamu pegal linu produksi

Cilacap dapat memberikan pengaruh terhadap perilaku kesehatan konsumen, yaitu

perilaku penyembuhan pegal linu dengan usaha pengobatan ke fasilitas tradisional

(kios jamu) (Wawan dan Dewi, 2010). Persepsi tersebut juga mempengaruhi pola

perilaku konsumen dalam meminum jamu pegal linu. Perilaku konsumen yang

diukur adalah perubahan frekuensi konsumsi jamu pegal linu selama seminggu.

1. Permasalahan

a. Seperti apakah karakteristik demografi dan perilaku konsumen jamu pegal

linu kios jamu di eks Kotip Cilacap?

b. Seperti apakah persepsi konsumen tentang bahaya BKO dalam jamu pegal

linu produksi Cilacap?

c. Setelah berita penarikan jamu pegal linu produksi Cilacap, apakah ada

perubahan frekuensi konsumsi jamu pegal linu dalam seminggu pada

konsumen kios jamu di eks Kotip Cilacap?

d. Seperti apakah korelasi antara persepsi konsumen tentang bahaya BKO

dalam jamu pegal linu produksi Cilacap dengan perubahan frekuensi

konsumsi jamu pegal linu?

2. Keaslian Penelitian

Setelah peneliti melakukan penelusuran, penelitian observasional tentang

“Korelasi Antara Persepsi Bahaya Bahan Kimia Obat dan Perubahan Frekuensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

4

Konsumsi Jamu Pegal Linu pada Konsumen Kios Jamu di eks Kotip Cilacap”

belum pernah dilakukan dan belum ditemukan penelitian terkait di wilayah

tersebut. Peneliti menemukan penelitian sebelumnya yang terkait dengan

penemuan BKO dalam jamu pegal linu dan sejenis dengan penelitian ini:

a. Analisis Kandungan Metampiron pada Jamu Tradisional yang Beredar di

Kota Medan Tahun 2009 (Banureah, 2009). Penelitian ini bersifat survai

deskriptif. Jamu tradisional diperoleh dari beberapa toko obat yang

berjualan dekat Pasar Petisah sebanyak 10 jenis jamu tradisional.

Identifikasi kandungan metampiron dilakukan dengan metode reaksi

warna dan kadar metampiron diketahui dengan metode iodimetri. Hasil

penelitian menunjukkan seluruh jamu yang dianalisis positif mengandung

metampiron. Metampiron yang ditemukan ada dalam dosis kecil yaitu

0,5963 mg/7 g, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan dan dalam jangka

waktu panjang akan mengganggu kerja darah.

b. Survei Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Kesehatan Reproduksi dan

Konsumsi Jamu Tradisional di Desa Tengket Kecamatan Arosbaya

Kabupaten Bangkalan Madura (Yuliandari, 2006). Pengukuran frekuensi

konsumsi jamu para responden dilakukan dengan cara melihat frekuensi

konsumsi jamu dalam seminggu dari responden yang rutin mengkonsumsi

jamu selama sebulan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuliandari

(2006) adalah kriteria inklusi responden. Penelitian ini menggunakan responden di

kios jamu yang rutin mengkonsumsi jamu pegal linu minimal selama 6 bulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

5

3. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi para

konsumen agar lebih memperhatikan kesehatan dengan tidak menggunakan jamu

pegal linu berbahan kimia obat serta bagi para produsen agar dapat memproduksi

jamu pegal linu sesuai dengan UU Tentang Obat Tradisional yang berlaku.

Hasil penelitian juga diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi

para Apoteker untuk memajukan pengobatan tradisional serta mengembangkan

pengetahuan, keahlian, dan kemampuan di bidang pengobatan tradisional (jamu,

obat herbal terstandar, dan fitofarmaka).

B. Tujuan Penelitian

Tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:

1. Tujuan umum

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tentang perilaku

masyarakat pengguna jamu pegal linu di eks Kotip Cilacap.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik demografi dan perilaku konsumen

jamu pegal linu kios jamu di eks Kotip Cilacap.

b. Untuk mengetahui persepsi konsumen tentang bahaya BKO dalam

jamu pegal linu produksi Cilacap.

c. Untuk mengetahui ada perubahan atau tidak dalam frekuensi konsumsi

jamu pegal linu dalam seminggu pada konsumen kios jamu di eks

Kotip Cilacap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

6

d. Untuk mengetahui korelasi antara persepsi konsumen tentang bahaya

BKO dalam jamu pegal linu produksi Cilacap dengan frekuensi

konsumsi jamu pegal linu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Sikap Manusia

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup

terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2003). Menurut Azwar (2004),

struktur sikap manusia terdiri atas 3 komponen yang saling menunjang yaitu:

1. Komponen kognitif (komponen perseptual) adalah komponen yang berkaitan

dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan akan hal-hal yang berhubungan

dengan bagaimana orang mempersepsi suatu objek sikap.

2. Komponen afektif (komponen emosional) adalah komponen yang

berhubungan dengan rasa senang (hal positif) atau tidak senang (hal negatif)

terhadap objek sikap.

3. Komponen konatif (komponen perilaku) adalah komponen yang berhubungan

dengan kecenderungan bertindak terhadap objek sikap.

B. Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses

penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera

atau juga disebut proses sensori (Walgito, 2010). Persepsi yang dimiliki seseorang

dapat berbeda dengan persepsi individu lain meskipun untuk hal yang sama.

Proses persepsi seseorang terhadap suatu objek dipengaruhi oleh pengalaman

masa lalunya yang tersimpan dalam memori (Sutisna, 2002). Walaupun persepsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

8

dapat diterima melalui semua alat indera yang ada pada diri individu, tetapi

sebagian besar persepsi diterima melalui alat indera penglihatan. Karena itulah

banyak penelitian mengenai persepsi adalah persepsi yang diterima individu

melalui alat penglihatan (mata) (Walgito, 2010).

1. Proses terjadinya persepsi

Menurut Walgito (2010), faktor-faktor yang berperan dalam persepsi,

antara lain:

a. Ada objek yang dipersepsi

Objek persepsi dibedakan atas objek manusia dan non manusia. Objek

dapat dipersepsi apabila menimbulkan stimulus. Sutisna (2002) berpendapat

bahwa stimulus adalah setiap bentuk fisik, visual, atau komunikasi verbal yang

dapat mempengaruhi tanggapan individu.

b. Alat indera dan syaraf-syaraf serta pusat susunan syaraf

Merupakan alat untuk menerima stimulus, meneruskan stimulus yang

diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, dan mengadakan respon atas stimulus

tersebut.

c. Perhatian

Perhatian merupakan syarat psikologis dan langkah pertama sebagai suatu

persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan

atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu

atau sekumpulan objek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

9

St St

St St

RESPON

Fi Fi

Fi Fi

Gambar 1. Proses terjadinya persepsi

St = stimulus (faktor luar)

Fi = faktor internal (faktor dalam, termasuk perhatian)

Sp = sifat struktur pribadi (Walgito, 2010)

Gambar di atas menunjukkan bahwa dalam proses persepsi, individu akan

dipengaruhi oleh faktor internal seperti sifat struktur pribadi, perhatian, harapan,

tingkat pendidikan, dan usia serta faktor eksternal yang berupa stimulus

lingkungan. Faktor internal dan faktor eksternal ini akan saling mempengaruhi

dalam individu melakukan persepsi.

2. Persepsi masyarakat tentang obat tradisional

Meskipun sampai sekarang masih terdapat sebagian masyarakat Indonesia

yang menggunakan obat tradisional (jamu) sebagai minuman penambah

kebugaran tubuh atau pemulih kesehatan, tetapi sebagian yang lain berpendapat

bahwa jamu tidak semanjur obat modern dan dilihat dari kemasannya, seperti

tidak meyakinkan. Bagi yang masih percaya manfaat jamu, mereka berpendapat

bahwa yang berasal dari alam pasti baik dan aman, sehingga menggunakannya

bertahun-tahun, jamu dapat menyembuhkan penyebab penyakit dan bukan

sekedar simtomatik (Hakim, 2002).

Ada pendapat lain yang lebih membahayakan dan memperburuk citra

jamu yaitu menganggap jamu sama manjurnya dengan obat modern dan memiliki

efek kerja yang sama dengan obat modern. Hal inilah yang menjadi alasan

Sp

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

10

produsen yang tidak bertanggungjawab untuk menambahkan bahan kimia obat ke

dalam produk jamunya. Masyarakat yang tidak mengetahui hal ini akan terkecoh

dan tidak tahu bahaya yang kelak dialaminya, sehingga produsen lebih „giat‟

memproduksi jamu yang berbahaya itu tanpa merasa bersalah (Hakim, 2002).

C. Perilaku

Perilaku merupakan respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu

tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi, dan

tujuan, baik disadari maupun tidak. Perilaku merupakan kumpulan berbagai faktor

yang saling berinteraksi (Wawan dan Dewi, 2010).

Faktor-faktor pembentukan perilaku dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

faktor dari dalam individu (internal) berupa kecerdasan, persepsi, motivasi, minat,

emosi, dan sebagainya, sedangkan faktor dari luar individu (eksternal) berupa

objek, orang, kelompok, dan hasil-hasil kebudayaan (Fitriani, 2011).

1. Perilaku kesehatan

Perilaku kesehatan dapat didefinisikan sebagai atribut-atribut seperti

kepercayaan, harapan, motif, nilai, persepsi, dan elemen kognitif, karakteristik

kepribadian, termasuk afektif dan keadaan emosional dan sifat-sifat, dan pola

perilaku yang terbuka, tindakan dan kebiasaan yang berhubungan dengan

pemeliharaan kesehatan, untuk pemulihan kesehatan dan perbaikan kesehatan

(Smet, 1994).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

11

Tiga klasifikasi perilaku kesehatan yaitu:

a. Perilaku pemeliharaan kesehatan, merupakan perilaku atau usaha

seseorang untuk menjaga kesehatannya agar tidak sakit dan usaha untuk

penyembuhan jika sakit. Pemeliharaan kesehatan terdiri dari 3 aspek yaitu

pencegahan dan penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan apabila

sembuh dari penyakit; perilaku peningkatan kesehatan apabila seseorang

dalam keadaan sehat, karena harus mencapai kesehatan yang optimal; dan

perilaku gizi (Fitriani, 2011).

b. Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan, merupakan respon

seseorang terhadap sistem pelayanan kesehatan, baik sistem pelayanan

kesehatan modern maupun tradisional. Perilaku ini menyangkut respon

terhadap fasilitas pelayanan, cara pelayanan, petugas kesehatan, dan obat-

obatannya. Respon tersebut terwujud dalam pengetahuan, persepsi, sikap

dan penggunaan fasilitas, petugas dan obat-obatan (Wawan dan Dewi,

2010).

c. Perilaku kesehatan lingkungan, merupakan respon seseorang terhadap

lingkungan sebagai penentu kesehatan manusia (Wawan dan Dewi, 2010).

2. Perilaku konsumen

Perilaku konsumen adalah seluruh proses kegiatan yang meliputi tindakan

dan proses psikologis individu yang mendorong tindakan individu pada saat

sebelum membeli, membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa, serta

kegiatan mengevaluasi penggunaan produk dan jasa (Sumarwan, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

12

Dharmmestha (1999) menyatakan bahwa konsumen membeli barang dan jasa

untuk memuaskan berbagai keinginan dan kebutuhan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pola perilaku konsumen menurut Kotler

(1998) adalah:

a. Faktor Kebudayaan terdiri dari kebudayaan nasional, sub budaya, dan

kelas sosial. Budaya adalah segala nilai, pemikiran, simbol yang

mempengaruhi sikap, perilaku, kepercayaan, dan kebiasaan seseorang dan

masyarakat. Sumarwan (2004) berpendapat produk dan jasa berperan

penting dalam mempengaruhi budaya karena produk mampu membawa

pesan makna budaya. Makna budaya dipindahkan ke produk dan jasa, dan

produk dipindahkan ke konsumen. Makna budaya yang telah melekat

kepada produk dan jasa akan dipindahkan kepada konsumen dalam bentuk

penggunaan produk dan jasa.

b. Faktor Sosial, yang terdiri dari:

1) keluarga, faktor ini akan membentuk suatu referensi yang sangat

berpengaruh terhadap perilaku konsumen;

2) peran dan status seseorang akan menentukan posisinya di masyarakat.

Setiap peranan membawa status yang mencerminkan harga diri menurut

masyarakat sekitar. Oleh karena itu, orang akan cenderung memilih

produk yang dapat membantu komunikasinya dengan masyarakat.

c. Faktor Pribadi, yang terdiri dari:

1) umur, akan menentukan selera seseorang terhadap produk atau jasa. Holt

and Hall (1990) menyatakan bahwa umur berpengaruh terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

13

banyaknya pengalaman seseorang dalam melakukan pengobatan. Namun,

umur juga mempengaruhi perilaku seseorang dalam rangka pengobatan

penyakit. Seseorang yang berumur diatas 60 tahun dalam melaksanakan

swamedikasi frekuensinya semakin menurun;

2) pekerjaan, akan mempengaruhi pola konsumsi seseorang karena pekerjaan

mempengaruhi pendapatan;

3) keadaan ekonomi, terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan,

tabungan, dan harta lain yang dimiliki. Menurut Sumarwan (2004),

pendapatan merupakan imbalan yang diterima oleh konsumen dari

pekerjaan yang dilakukannya. Jumlah pendapatan akan menggambarkan

banyaknya daya beli dari seseorang. Pendapatan juga dapat mempengaruhi

proses keputusan dan pola konsumsi seseorang;

4) gaya hidup, yaitu pola hidup yang diwujudkan melalui kegiatan, minat,

dan pendapat seseorang. Gaya hidup ini menggambarkan seseorang secara

keseluruhan yaitu interaksinya dengan lingkungan. Gaya hidup juga

mencerminkan sesuatu di balik kelas sosial seseorang, misal: kepribadian.

5) kepribadian, yaitu karakterisitik psikologis yang berbeda dari setiap orang

dalam merespon lingkungan dan biasanya bersifat relatif konsisten.

Sumarwan (2004) menjelaskan bahwa kepribadian dikaitkan dengan

adanya perbedaan karakteristik yang terdalam pada diri (inner

psychological characteristics) manusia, perbedaan karakteristik tersebut

menggambarkan ciri unik dari masing-masing individu. Perbedaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

14

karakteristik akan mempengaruhi respon individu terhadap lingkungannya

secara konsisten.

d. Faktor Psikologis, yang terdiri dari:

1) motivasi, merupakan suatu dorongan yang menekan seseorang sehingga

mengarahkannya untuk bertindak;

2) persepsi, orang yang sudah memiliki motivasi untuk bertindak akan

dipengaruhi persepsinya pada situasi dan kondisi yang sedang dihadapi;

3) proses belajar, yaitu perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari

pengalaman;

4) kepercayaan dan sikap. Kepercayaan akan membentuk citra produk,

sehingga orang akan bertindak berdasarkan citra tersebut. Sikap akan

mengarahkan seseorang untuk berperilaku yang relatif konsisten terhadap

objek yang sama.

3. Frekuensi konsumsi

Perilaku konsumen merupakan respon konsumen terhadap suatu produk

dan respon tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi,

baik dari dalam maupun dari luar diri konsumen tersebut. Perilaku konsumen ini

dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi, dan tujuan, baik disadari

maupun tidak (Wawan dan Dewi, 2010). Oleh karena itu, pola perilaku konsumen

dapat ditinjau melalui frekuensi dan durasi konsumen dalam menggunakan suatu

produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

15

D. Jamu

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

246/Menkes/Per/V/1990 bab 1 pasal 1, jamu adalah semua bahan atau ramuan

bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik

atau campuran dan bahan-bahan tersebut, yang secara tradisional telah digunakan

untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (Menteri Kesehatan Republik

Indonesia, 1990). Oleh karena itu, jamu juga dikenal sebagai obat tradisional.

Setiadi dan Sarwono (2007) mengemukakan beberapa khasiat tanaman

sebagai obat tradisional yaitu untuk memelihara dan meningkatkan daya tahan

tubuh terhadap penyakit, menjaga dan mempertahankan vitalitas tubuh agar tetap

sehat dan segar, memelihara dan meningkatkan metabolisme di dalam tubuh

sehingga lancar tanpa gangguan, serta membersihkan senyawa beracun di dalam

tubuh.

Pembuat obat tradisional menurut Handayani dan Suharmiati (2002)

dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

1) Obat tradisional buatan sendiri

Obat tradisional ini diramu sendiri berdasarkan pengalaman dari nenek

moyang yang bertujuan untuk menjaga kesehatan keluarga serta penanganan

penyakit ringan. Sumber bahan baku tanaman tersedia di lingkungan keluarga

atau masyarakat, tapi dapat juga bahan baku dibeli di pasar tradisional.

2) Obat tradisional berasal dari pembuat jamu (herbalist)

Pembuat jamu (herbalist) yang dimaksud adalah penjual jamu gendong,

peracik tradisional, tabib lokal, dan sinshe.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

16

a) Penjual jamu gendong

Usaha jamu gendong adalah usaha peracikan, pencampuran, pengolahan,

dan pengedaran obat tradisional dalam bentuk pilis, parem, tapel, tanpa

penandaaan dan atau nama dagang serta dijajakan untuk langsung

digunakan (Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 1990). Seiring

berkembangnya zaman, penjual jamu gendong juga menjajakan jamu

produk industri selain jamu olahannya sendiri.

b) Peracik tradisional

Pembuat jamu jenis ini sudah berkurang jumlahnya dan kalah bersaing

dengan industri karena alasan kepraktisan. Peracik tradisional biasanya

dapat ditemui di pasar-pasar tradisional. Perbedaan antara penjual jamu

gendong dan peracik tradisional adalah jamu gendong menjual barang jadi,

sedangkan peracik tradisional menjual barang setengah jadi yaitu berupa

ramuan yang telah ditumbuk dan ditambah air matang, disaring dan

hasilnya siap diminum.

c) Tabib lokal

Tabib lokal melaksanakan praktik pengobatan dengan menyediakan

ramuan bahan alam yang berasal dari bahan lokal. Ilmu pengobatan sering

diperoleh dengan cara bekerja sambil belajar kepada tabib yang telah

berpraktik. Umumnya selain pemberian ramuan, para tabib juga

mengkombinasikannya dengan teknik lain seperti metode spiritual atau

agama dan supranatural.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

17

d) Sinshe

Sinshe berasal dari etnis Tionghoa yang melayani pengobatan

menggunakan ramuan obat tradisional bersumber dari pengetahuan negara

asal mereka yaitu Cina. Umumnya sinshe meramu jamu menggunakan

bahan-bahan yang berasal dari Cina walaupun tidak jarang juga dicampur

dengan bahan-bahan yang sejenis dengan yang mereka jumpai di Cina.

Para sinshe juga mengkombinasikan ramuan segar yang mereka buat

sendiri dengan teknik lain, seperti pijatan, akupresur, atau akupuntur.

3) Obat tradisional buatan industri

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 246/Menkes/Per/V/1990, industri

obat tradisional digolongkan menjadi industri obat tradisional dan industri kecil

obat tradisional berdasarkan total aset yang mereka miliki, tidak termasuk harga

tanah dan bangunan. Industri farmasi sudah beberapa tahun terakhir ini juga

memproduksi obat tradisional karena makin marak masyarakat yang lebih

memilih obat tradisional daripada obat kimia.

Pembuat obat tradisional mengolah tanaman obat dengan tiga cara, yaitu:

a. direbus: penggunaannya tidak secara langsung karena harus direbus

(digodog) lebih dulu; dikenal dalam bentuk sediaan Jamu Godog dan

diproduksi serta dijual oleh para penjual jamu tradisional.

b. dijadikan serbuk halus: penggunaannya dapat langsung dengan

ditambahkan air matang; dikenal dalam bentuk jamu serbuk seperti Sido

Muncul®, Air Mancur®, dan lain-lain; diproduksi serta dijual oleh

Industri Kecil Obat Tradisional dan Industri Obat Tradisional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

18

c. diambil zat aktifnya (diekstraksi): penggunaannya tidak secara langsung

karena harus diformulasikan seperti sediaan obat modern (dalam bentuk

kaplet, tablet, kapsul); diproduksi serta dijual oleh Industri Kecil Obat

Tradisional dan Industri Obat Tradisional (Muhlisah, 2007).

1. Jamu Pegal Linu

Pegal linu seringkali dirasakan saat tubuh kita merasakan gejala nyeri

karena kelelahan atau inflamasi sendi. Rasa lelah dapat terjadi karena aktivitas

fisik atau mental dan dapat merupakan gejala suatu penyakit. Rasa lelah yang

lama akan disertai gejala nyeri otot, nyeri sendi, nyeri tenggorokan, demam

ringan, dan nyeri kelenjar. Gejala pegal linu yang timbul karena gangguan di

sekitar struktur sendi biasa terjadi pada penyakit seperti rematik, osteoartritis,

artritis, dan inflamasi (Isbagio, 1995).

Menurut Isbagio (1995), untuk mengatasi nyeri kejang otot pada penyakit

rematik, artritis, dan inflamasi dapat dilakukan pengobatan secara farmakologi

dan non farmakologi (non obat). Jamu pegal linu adalah salah satu contoh

pengobatan non farmakologi untuk gejala pegal linu. Jamu pegal linu merupakan

salah satu jamu yang cukup dikenal dan sering dikonsumsi masyarakat. Jamu

pegal linu berkhasiat menghilangkan pegal linu, nyeri otot dan tulang,

memperlancar peredaran darah, memperkuat daya tahan tubuh, dan

menghilangkan sakit seluruh badan (Sundari dan Winarno, 1996).

Beberapa tanaman obat yang sering digunakan untuk membuat ramuan

jamu pegal linu yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

19

a. Kaempferia galanga L. (kencur)

Kandungan kimia: rimpang mengandung minyak atsiri terdiri dari borneol,

etil-p-metoksinamat, etil sinamat, saren, kamfer, sineol, etil-alkohol.

Kegunaan: rimpang bersifat analgesik, yaitu bisa meredakan sakit pada gigi,

sakit kepala, ataupun rematik, penghangat badan, dan anti pegal (Sudarsono,

Pudjoarinto, Gunawan, Wahyono, Donatus, Drajad, dkk, 1996; Tampubolon,

1981).

b. Melaleuca leucandendra L. (kayu putih)

Kandungan kimia: buahnya mengandung minyak atsiri 1,3% (14-65% sineol,

terpin-4-ol sampai 47%, 1-limonena, dipentena, sesquiterpena, azulena,

sesquiterpena alkohol, terpenol (Leung and Foster, 1996).

Kegunaan: pereda kejang, mengurangi rasa nyeri (Departemen Kesehatan RI,

1985).

c. Languas galanga Merr. (laos)

Kandungan kimia: rimpang mengandung minyak terbang, pinena, kamfer,

asam metal sinamat, sineol, eugenol dan sesquiterpena, galangin (3,5,7, tri-

hidroksi-flavon), resin yang mengandung galangal, dioksiflavanol

(Departemen Kesehatan RI, 1978; Gunawan, Soegihardjo, Mulyani, dan

Koensoemardyah, 1988; Tampubolon, 1981).

Kegunaan: pereda kejang (Departemen Kesehatan RI, 1978).

d. Piper nigrum L. (lada hitam)

Kandungan kimia: buahnya mengandung minyak atsiri 1-2,5% (monoterpena

hidrokarbon, sesquiterpena hidrokarbon), alkaloid (piperin, piperidin)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

20

(Departemen Kesehatan RI, 1980; Departemen Kesehatan RI, 1985;

Sudarsono, dkk, 1996).

Kegunaan: penghangat badan, memperlancar keluarnya keringat, menurunkan

panas, obat masuk angin, penghilang letih lesu (Afrianto, Sulistyo, Karmila,

Dewo, Setyawan, dan Gunarto, 1996).

e. Cyperus rotundus L. Pers. (rumput teki)

Kandungan kimia: rimpang mengandung minyak atsiri 0,45-1%. Minyak atsiri

yang berasal dari Cina mengandung siperena, paskolenon, sedangkan yang

berasal dari Jepang mengandung siperol, siperena, α-siperona, siperotundon,

siperulon. Selain itu, ditemukan pula alkaloid dan flavonoid, triterpen, zat pati,

gula,resin,glikosida.

Kegunaan: mengurangi rasa nyeri, pereda kejang, dan penenang (Departemen

Kesehatan RI, 1980; Departemen Kesehatan RI, 1985; Sudarsono, dkk, 1996).

E. Bahan Kimia Obat (BKO)

Bahan kimia obat (BKO) atau obat kimia adalah senyawa sintetis atau bisa

juga produk kimiawi yang berasal dari bahan alam yang umumnya digunakan

pada pengobatan modern (Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2006). Obat

kimia pada umumnya hanya mengobati satu jenis penyakit tertentu, tidak seperti

tanaman obat yang memiliki khasiat yang beragam (Muhlisah, 2007).

1. Bahaya BKO

BKO merupakan bahan kimia asing bagi tubuh yang dapat memberikan

efek samping, maka penggunaannya pun harus sesuai dosis yang dianjurkan demi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

21

menjaga keamanan penggunanya (Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2006).

Penggunaan obat kimia dalam jangka panjang dapat mengganggu fungsi organ-

organ penting di dalam tubuh.

2. Bahaya BKO dalam Jamu Pegal Linu

Tindakan para produsen jamu Cilacap yang tidak bertanggungjawab, yaitu

pencampuran BKO ke dalam jamu pegal linu (Tabel I), telah melanggar Peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 tentang

izin usaha industri obat tradisional dan pendaftaran obat tradisional Menteri

Kesehatan Republik Indonesia pasal 23 yang berbunyi “Jamu tidak mengandung

bahan kimia sintetik atau hasil isolasi yang berkhasiat sebagai obat”.

Alasan para produsen jamu berbuat curang dapat disebabkan oleh

beberapa hal, seperti rendahnya kepatuhan beberapa produsen terhadap ketentuan

yang berlaku di bidang obat tradisional; adanya kompetisi tidak sehat untuk lebih

meningkatkan penjualan produknya dengan memasarkan obat tradisional yang

ditambahkan BKO demi keuntungan finansial semata tanpa memperhatikan

perlindungan konsumen; dan masuknya obat tradisional asing ilegal, yang dari

negara asalnya diizinkan mengandung BKO (Badan Pengawas Obat dan Makanan

RI, 2006).

Cara identifikasi BKO dalam jamu pegal linu secara spesifik adalah

dengan uji laboratorium. Selain itu, adanya BKO dapat dicurigai bila pada

penggunaan jamu cepat dirasakan efeknya, dimana hal ini jarang terjadi pada

penggunaan obat bahan alam (Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

22

Bahaya yang dapat timbul bila mengkonsumsi jamu pegal linu berbahan kimia

obat tersebut dalam jangka panjang adalah:

a. metampiron: memiliki efek analgetik-antipiretik dan antiinflamasi. Pada

pemakaian jangka waktu lama, penggunaan metampiron dapat menyebabkan

gangguan saluran pencernaan (seperti rasa terbakar), tinnitus (telinga

berdenging), anemia aplastik atau terhambatnya pembentukan sel darah

merah, peradangan di daerah mulut-hidung-tenggorokan, tremor, shock, dan

urin berwarna merah, kadang-kadang dapat menimbulkan kasus

agranulositosis yaitu berkurangnya jumlah granulosit pada darah (Badan

Pengawas Obat dan Makanan RI, 2006).

b. parasetamol: merupakan analgetik-antipiretik, tetapi tidak memiliki efek anti

radang dan relatif lebih aman dibandingkan dengan zat analgesik lainnya. Efek

samping terjadi jika penggunaannya sudah melebihi dosis, seperti dapat

merusak hati secara fatal (Marlinda dan Sudradjat, 1999).

c. deksametason, prednisolon: biasa digunakan hanya pada kasus asma yang

parah. bila tidak digunakan secara tepat, maka efek samping dari penggunaan

bahan kimia ini adalah terjadinya gejala-gejala chusing, yaitu osteoporosis,

moon face (muka bengkak), dan impotensi. Selain itu, terjadi juga efek

samping berupa penekanan anak ginjal (Marlinda dan Sudradjat, 1999).

d. fenilbutazon: mempunyai daya antiflogistik (anti radang) sangat kuat, tetapi

efek analgetik dan antipiretiknya lemah. Efek samping zat ini cukup berat,

seperti menyebabkan borok dan pendarahan terhadap lambung dan darah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

23

akibat hambatan sumsum tulang, juga reaksi-reaksi alergi pada kulit yang

meluas (Marlinda dan Sudradjat, 1999).

Tabel I. Daftar jamu pegal linu produksi Cilacap yang ditarik dari pasaran

No. Nama Jamu Produsen

Bahan Kimia

Obat

(BKO)

Keterangan lain

1 Pegal Linu Eka Jaya

No.2 serbuk TR

003201891

PJ. Satu Jaya,

Kopja Aneka

Sari, Cilacap

Parasetamol No. Reg Dibatalkan

2 Tenaga Sehat Pegal

Linu serbuk TR

993205671

PJ Tenaga Sehat,

Cilacap

Metampiron No. Reg Dibatalkan

3 Asam Urat Flu Tulang

Super kapsul

PJ Ramuan

Makassar,

Cilacap

Parasetamol Tidak terdaftar,

mencantumkan No. Izin

Edar fiktif TR

993201183

4 Asam Urat Flu Tulang

Super tablet

PJ Ramuan

Makassar,

Cilacap

Parasetamol Tidak terdaftar,

mencantumkan No. Izin

Edar fiktif TR

993201183

5 Pakar Jaya Asam Urat

Si Tangkur Serbuk

PJ Pakar Jaya

Cilacap

Parasetamol - Tidak terdaftar,

- Mencantumkan no izin

-Edar fiktif TR 04322961

6 Sukma Perkasa Asam

Urat (serbuk)

PJ Akar Perkasa

Cilacap

Fenilbutason Tidak terdaftar,

Mencantumkan no izin,

Edar fiktif TR

053248601

7 Asam Urat + Flu

Tulang Ramuan

Mahkota Dewa (kapsul)

KOPJA Aneka

Sari Unit III,

Guning Sugih

Cilacap

Fenilbutason

dan

Parasetamol

Tidak terdaftar,

Mencantumkan no izin,

Edar fiktif 043232991

8 Pegal Linu Rheumatik

Asam Urat untuk Pria

dan Wanita Kuat

Sentosa serbuk

PJ. Gaya Baru,

Cilacap

Parasetamol

dan

fenilbutason

Tidak Terdaftar,

mencantumkan No. Izin

Edar fiktif TR

003201201

9 Asam Urat Kaler untuk

Pria dan Wanita serbuk

PJ. Berkah Jaya,

Cilacap

Parasetamol Tidak Terdaftar,

mencantumkan No. Izin

Edar fiktif TR

063256361

10 Samurat Extra untuk

Pria dan Wanita serbuk

PJ. Serbat

Mujarab, cilacap

Parasetamol Tidak Terdaftar,

mencantumkan No. Izin

Edar fiktif TR

053244441

(Bararah, 2010)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

24

F. Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik dan

diberikan kepada orang yang bersedia memberikan respon yang sesuai dengan

permintaan peneliti (Notoatmodjo, 2005).

Menurut Notoatmodjo (2005), ada 3 macam kuesioner yang dapat

digunakan dalam pengumpulan data, yaitu:

1. Kuesioner untuk keperluan administrasi. Pengisian kuesioner ini

sepenuhnya oleh pihak responden tetapi biasanya ada petunjuk pengisian.

2. Kuesioner untuk observasi. Kuesioner ini diperlukan agar observasi lebih

terarah dan dapat memperoleh data yang benar-benar diperlukan karena

kuesioner ini berisi daftar pertanyaan yang mencakup hal-hal yang

diobservasi.

3. Kuesioner untuk wawancara. Kuesioner ini digunakan untuk

mengumpulkan data melalui wawancara agar memperoleh jawaban yang

akurat dari responden. Wawancara dapat dilakukan dengan personal

interview atau telephone interview.

Prinsip bentuk pertanyaan kuesioner menurut Dawson (2010) terbagi

dalam 3 jenis, yaitu:

1. Kuesioner tertutup (close-ended). Apabila mendapat kuesioner close-

ended, responden hanya memilih salah satu jawaban dari beberapa

alternatif jawaban yang tersedia di dalam kuesioner. Kuesioner jenis ini

biasa digunakan untuk mendapatkan statistik dalam penelitian kuantitatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

25

2. Kuesioner terbuka (open-ended). Kuesioner open-ended memberikan

responden untuk menjawab pertanyaan sesuai pendapatnya. Kuesioner

jenis ini digunakan dalam penelitian kualitatif, meskipun beberapa peneliti

juga menganalisis jawaban secara kuantitatif.

3. Kombinasi dari keduanya. Kuesioner jenis ini biasanya digunakan untuk

mengetahui berapa jumlah orang yang setuju atau tidak setuju akan suatu

hal dan apa pendapat pendapat mereka terhadap hal tersebut.

G. Landasan Teori

Komponen perseptual dan komponen perilaku merupakan 2 dari 3

komponen yang berperan dan saling menunjang dalam pembentukan sikap

manusia. Dalam menerima informasi dari luar, setiap individu memiliki persepsi

yang berbeda dan hal ini dapat berdampak pada perubahan perilaku.

Begitu pula dengan informasi mengenai bahaya bahan kimia obat (BKO)

di dalam jamu pegal linu produksi Cilacap yang beberapa tahun ini marak

diberitakan oleh berbagai media massa. Hal ini dapat mempengaruhi persepsi

konsumen jamu pegal linu tentang keamanan jamu pegal linu dan berdampak

pada perubahan perilaku konsumen, yaitu dalam hal perubahan konsumsi jamu

pegal linu dalam seminggu. Persepsi konsumen tentang bahaya BKO dalam jamu

pegal linu Cilacap dan perubahan frekuensi konsumsi jamu pegal linu merupakan

komponen-komponen yang saling menunjang dalam pembentukan sikap individu

terhadap penggunaan jamu pegal linu. Oleh karena itu, kedua komponen tersebut

dapat dicari korelasi yang mungkin ada dan seperti apa jenis korelasinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

26

H. Hipotesis

Ada korelasi antara persepsi konsumen tentang bahaya BKO dalam jamu

pegal linu produksi Cilacap dengan perubahan frekuensi konsumsi jamu pegal

linu pada konsumen kios jamu di eks Kotip Cilacap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional atau non eksperimental

dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Pada penelitian

observasional, peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap sejumlah

ciri (variabel) terhadap subjek, tanpa ada manipulasi atau intervensi peneliti

(Pratiknya, 2001).

Penelitian cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari

dinamika korelasi antara faktor resiko dengan faktor efek melalui pendekatan

observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat atau point time

approach (Pratiknya, 2001), sehingga penelitian cross sectional tidak dapat

digunakan untuk menjawab hubungan sebab-akibat karena tidak dapat diketahui

secara definitif apakah faktor resiko mendahului faktor efek ataupun sebaliknya.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas (independent) : persepsi konsumen tentang bahaya BKO

dalam jamu pegal linu produksi Cilacap

2. Variabel tergantung (dependent) : perubahan frekuensi konsumsi jamu pegal

linu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

28

C. Definisi Operasional

1. Persepsi tentang bahaya BKO adalah pendapat, penilaian, pandangan atau

pemikiran konsumen terhadap segala bentuk informasi mengenai bahaya BKO

dalam jamu pegal linu produksi Cilacap yang diberitakan melalui media

massa. Persepsi konsumen ini diukur menggunakan skala Likert.

2. Bahaya BKO adalah efek samping merugikan yang timbul akibat penggunaan

jangka panjang jamu pegal linu produksi Cilacap yang telah dicampur BKO.

3. Konsumen adalah pengunjung kios jamu yang minum jamu pegal linu di

tempat dan minimal selama enam bulan rutin meminum jamu pegal linu.

4. Kios jamu adalah tempat penjualan jamu atau obat tradisional buatan industri

jamu; jamu yang dibeli dapat diminum di tempat atau dibawa pulang. Kios

jamu yang menjadi lokasi penelitian menjual jamu pegal linu ramuan segar

atau jamu pegal linu instan.

5. Jamu pegal linu adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan

tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian atau galenik, atau campuran dari

bahan-bahan tersebut, yang digunakan untuk menyembuhkan pegal linu atau

meringankan gejala pegal linu.

6. Perubahan frekuensi konsumsi jamu pegal linu adalah perubahan frekuensi

konsumsi jamu pegal linu dalam seminggu. Perubahan frekuensi konsumsi ini

diukur dengan skala Likert.

7. Kios jamu di eks Kotip Cilacap adalah kios jamu yang terletak di wilayah

Kecamatan Cilacap Utara, Kecamatan Cilacap Tengah, dan Kecamatan

Cilacap Selatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

29

8. Kecenderungan jawaban dari pengukuran skala Likert dengan melihat

persentase terbesar antara SS+S (sangat setuju+setuju) dan TS+STS (tidak

setuju+sangat tidak setuju).

D. Subyek Penelitian dan Teknik Sampling

Subyek atau responden dalam penelitian ini adalah para pengunjung kios

jamu terpilih dengan kriteria inklusi sebagai berikut:

1. telah menjadi konsumen jamu pegal linu minimal selama enam bulan;

2. telah minum jamu pegal linu langsung di kios jamu dimana ia membeli jamu

pegal linu.

Teknik sampling yang digunakan peneliti adalah accidental sampling dan

pengambilan sampel dilakukan selama 1 bulan. Dalam accidental sampling,

sampel yang diambil adalah responden yang kebetulan ada atau tersedia di lokasi

penelitian (Notoatmodjo, 2005). Penelitian ini termasuk penelitian korelasi dan

jumlah sampel yang dapat diambil yaitu minimal 30 orang (Sevilla, Ochave,

Punsalon, Regala, and Uriarte, 1993).

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner yang

digunakan dalam penelitian ini berbentuk kombinasi antara pertanyaan close-

ended dan pertanyaan gabungan close-ended dan open-ended. Pertanyaan dan

pernyataan yang tersusun di dalam kuesioner mengacu pada permasalahan

penelitian ini dan dibagi dalam tiga bagian. Bagian pertama berisi pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

30

tentang karakteristik responden yang berbentuk pertanyaan close-ended karena

peneliti ingin melihat karakteristik responden menurut kategori yang telah

disediakan.

Bagian kedua berisi pernyataan variabel persepsi konsumen tentang

bahaya BKO dalam jamu pegal linu produksi Cilacap, yang terdiri dari sembilan

pernyataan close-ended dan tiga pertanyaan kombinasi (gabungan close-ended

dan open-ended). Bagian ketiga berisi pernyataan variabel frekuensi konsumen

meminum jamu pegal linu setelah berita penarikan jamu pegal linu Cilacap, yang

terdiri dari enam pernyataan close-ended dan satu pertanyaan kombinasi.

Pertanyaan tambahan pada masing-masing variabel berupa pertanyaan kombinasi

disini disediakan sebagai pendukung atas jawaban yang diberikan pada

pernyataan close-ended.

Pada bagian kedua dan ketiga, terdapat pernyataan close-ended dengan

data yang diperoleh berbentuk data skala ordinal. Skala ordinal selain

membedakan juga menunjukkan tingkatan (misalnya pendidikan, tingkat

kepuasan) (Riwidikdo, 2008). Data ordinal biasa diukur menggunakan skala

Likert yang merupakan metode penskalaan sikap individu yang menggunakan

distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya (Sulistyo dan Basuki,

2006). Setiap butir pernyataan tersedia empat alternatif jawaban, yaitu SS (sangat

setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju). Menurut Hadi

(1991), penghilangan pilihan jawaban “ragu-ragu” ditujukan agar tidak

menimbulkan kecenderungan responden memilih menjawab ke tengah (central

tendency effect), terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas arah kecenderungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

31

jawabannya. Hadi (1991) juga mengatakan bahwa untuk melihat kecenderungan

jawaban responden atas setiap pernyataan (ke arah setuju atau ke arah tidak

setuju) dapat menggunakan cara penjumlahan persentase jawaban, yaitu

persentase SS+S dan persentase TS+STS.

Pernyataan dalam kuesioner ini bersifat favourable dan unfavourable.

Dalam penskalaan sikap individu, kuesioner sebaiknya berisi sebagian pernyataan

favourable dan sebagian lain pernyataan unfavourable. Hal ini bertujuan untuk

menghindari stereotipe jawaban. Menurut Azwar (2004), pernyataan favourable

merupakan suatu pernyataan sikap yang berisi hal-hal positif mengenai objek

sikap, yang mendukung atau memihak pada objek sikap. Sebaliknya, pernyataan

unfavourable adalah pernyataan sikap yang berisi hal-hal negatif mengenai objek

sikap yang sifatnya tidak memihak atau tidak mendukung terhadap objek sikap.

Pemberian skor atas pernyataan sikap berdasarkan pada penilaian dalam

skala Likert (Tabel II). Untuk penilaian item pernyataan favourable, skala dimulai

dari skor empat sampai dengan satu, sedangkan untuk item pernyataan

unfavourable skala dimulai dari skor satu sampai dengan empat.

Tabel II. Skor pernyataan sikap dalam skala Likert

Jawaban Favourable Unfavourable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

F. Tata Cara Penelitian

1. Studi Pustaka

Penelitian ini diawali dengan studi pustaka yaitu membaca berbagai

literatur mengenai metode penelitian, pembuatan kuesioner, persepsi, perilaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

32

konsumen, jamu, bahaya BKO, dan metode statistik yang digunakan dalam

menganalisis data korelasi dan deskriptif. Studi pustaka ini bertujuan untuk

meminimalisir bahkan meniadakan kesalahan yang mungkin terjadi saat

penelitian.

2. Analisis Situasi

a. Penentuan lokasi dan waktu penelitian

Sebelum penelitian dilakukan, peneliti telah melakukan survei untuk

mengetahui jumlah kios jamu yang terdapat di wilayah eks Kotip Cilacap. Survei

ini dilakukan karena baik Badan Pemerintah Daerah (Bappeda) maupun Dinas

Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Cilacap tidak mempunyai data

mengenai jumlah kios jamu yang ada. Dari hasil survei, terdapat sepuluh kios

jamu yang masih beroperasi di wilayah eks Kotip Cilacap.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan para

pemilik kios jamu, dipilihlah 5 kios jamu dari 10 kios jamu yang ada karena

hanya lima kios jamu ini yang mempunyai konsumen 70 orang (baik yang rutin

membeli jamu maupun tidak) tiap bulannya. Penelitian ini dilakukan dari tanggal

3 Januari 2011 sampai dengan 5 Februari 2011, dengan waktu selama seminggu

untuk setiap kios jamu. Lima kios jamu yang dipilih oleh peneliti sebagai lokasi

penelitian, yaitu satu kios jamu di Kecamatan Cilacap Utara (kios jamu di Pasar

Limbangan), dua kios jamu di Cilacap Tengah (kios jamu di Jalan Tidar dan kios

jamu “Merapi Farma Herbal”, dan dua kios jamu di Cilacap Selatan (Depot Jamu

“Djanaka” dan Depot Jamu “Jago”).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

33

Tabel III. Lokasi dan Waktu Penelitian di lima kios jamu

Nama Kios Jamu Kecamatan Jenis jamu yang

dijual Tanggal Penelitian

Kios jamu di Pasar

Limbangan Cilacap Utara

jamu pegal linu

instan (serbuk) 3 – 8 Januari 2011

Kios jamu di Jalan

Tidar Cilacap Tengah

jamu pegal linu

instan (serbuk) 10 – 15 Januari 2011

Kios jamu “Merapi

Farma Herbal” Cilacap Tengah

jamu pegal linu

rebus (godhog) 17 – 22 Januari 2011

Depot jamu

“Djanaka” Cilacap Selatan

jamu pegal linu

instan (serbuk) 24 – 29 Januari 2011

Depot jamu “Jago” Cilacap Selatan jamu pegal linu

instan (serbuk)

31 Januari – 5

Februari 2011

b. Perijinan

Karena penelitian ini dilaksanakan di Cilacap, Jawa Tengah, maka peneliti

melakukan ijin lintas propinsi yaitu dimulai dari tingkat propinsi (dari Propinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta ke Propinsi Jawa Tengah) hingga tingkat eks Kotip

Cilacap.

c. Penentuan besar sampel

Karena populasi pengunjung di lima kios jamu se-eks Kotip Cilacap tidak

mencapai 100 orang per bulannya, maka penentuan besar sampel penelitian

berdasarkan pada teori jumlah sampel untuk penelitian korelasi yaitu minimal 30

orang (Sevilla, et al., 1993).

3. Pembuatan Instrumen Penelitian

Penelitian dapat dikatakan baik dan benar apabila instrumen yang

digunakan untuk meneliti dapat mengukur apa yang diharapkan (validitas) dan

konsisten apabila digunakan untuk mengukur gejala yang sama pada sampel yang

berbeda dengan ciri yang sama (reliabilitas) (Riwidikdo, 2008). Instrumen pada

penelitian ini adalah kuesioner. Oleh karena itu, pertanyaan dan pernyataan di

dalam kuesioner dibuat berdasarkan teori dan permasalahan yang ada, kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

34

kuesioner tersebut harus melalui beberapa tahapan uji yang dapat menentukan

bahwa intrumen penelitian tersebut layak untuk digunakan sebagai alat penelitian

yang dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel.

Uji yang dilakukan adalah uji pemahaman bahasa, uji validitas, dan uji

reliabilitas. Ketiga uji ini dilakukan kepada 30 orang dengan karakteristik mirip

responden di luar daerah uji (di kios-kios jamu daerah Tajem dan Minomartani).

a. Uji pemahaman bahasa

Uji dilakukan untuk mengetahui apakah bahasa yang ada di dalam

kuesioner mampu dimengerti dan dipahami oleh responden. Uji ini dinyatakan

berhasil apabila semua pertanyaan dan pernyataan dalam kuesioner dapat dijawab

oleh subyek uji.

b. Uji validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana item-item

pernyataan dan pertanyaan dalam kuesioner dapat mencakup seluruh lingkup isi

obyek yang hendak diukur. Dengan demikian, dapat diketahui pula kejelasan

tujuan dan lingkup informasi yang hendak diungkap. Uji ini dilakukan dengan

mencari korelasi antara setiap butir item dengan jumlah total item. Bila nilai

signifikansinya (p) < 0,05, maka pada nilai koefisien korelasinya terdapat tanda

bintang (*) dan hal ini menunjukkan bahwa butir pertanyaan dan pernyataan yang

diuji valid (Riwidikdo, 2008).

Uji validitas dalam penelitian ini adalah uji validitas konstruk, yaitu uji

untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan sudah dapat mengukur

dengan jelas kerangka dan penelitian yang akan dilakukan (Riwidikdo, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

35

Pengujian validitas menggunakan analisis statistik pada program komputer

dengan uji korelasi Pearson Product Moment. Hasil uji validitas adalah dari 15

pernyataan skala Likert, hanya satu pernyataan yang dinyatakan tidak valid.

c. Uji reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan bahwa kuesioner tersebut konsisten apabila

digunakan untuk mengukur gejala yang sama (Riwidikdo, 2008). Koefisien

reliabilitas menunjukkan besarnya inkonsistensi skor hasil pengukuran. Semakin

tinggi koefisien reliabilitas berarti semakin reliabel instrumen tersebut.

Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam

rentang dari 0 sampai 1,00. Semakin tinggi reliabilitasnya mendekati angka 1,00

berarti semakin tinggi reliabilitasnya, sebaliknya koefisien yang semakin rendah

mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya (Azwar, 2004).

Koefisien minimal untuk uji reliabilitas yang dapat digunakan dalam penelitian

adalah 0,5 (Remmers H.H., Gage, N.L., and Rummel, J.F., 1965).

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan analisis statistik pada

program komputer dengan metode Alpha Cronbach. Hasil yang didapat ialah

0,741 untuk variabel persepsi terhadap bahaya BKO dan 0,637 untuk variabel

perubahan frekuensi konsumsi. Hal ini menunjukkan bahwa kuesioner yang

disusun layak digunakan untuk penelitian.

4. Penyebaran Kuesioner

Penyebaran kuesioner dilakukan sendiri oleh peneliti ke lima kios jamu se-

eks Kotip Cilacap yang telah dipilih. Sebelum memberikan kuesioner, peneliti

melakukan pendekatan kepada responden dengan cara melakukan pembicaraan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

36

ringan mengenai manfaat jamu pegal linu yang dirasakan responden dan alasan

responden memilih jamu pegal linu sebagai alternatif pengobatan. Kemudian

responden mengisi kuesioner saat itu juga dan langsung dikembalikan. Hal ini

dilakukan untuk menghindari responden mengakses sumber-sumber informasi.

Dalam pengisian kuesioner, peneliti mendampingi responden untuk menghindari

kesalahan pengisian dan memeriksa kelengkapan seluruh bagian dari kuesioner.

Setelah mengisi kuesioner, peneliti memberikan informasi mengenai bahaya yang

timbul dari penambahan BKO ke dalam jamu pegal linu dan cara-cara mengetahui

mana jamu pegal linu yang aman dan yang telah ditambahkan BKO. Tujuannya

adalah agar masyarakat menjadi semakin kritis akan apa yang mereka konsumsi.

5. Analisis Data Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mencari korelasi atau hubungan antara

persepsi konsumen terhadap bahaya BKO dalam jamu pegal linu Cilacap dengan

perubahan frekuensi konsumsi jamu pegal linu. Kajian korelasi termasuk dalam

penelitian deskriptif. Korelasi adalah hubungan statistik berdasarkan ukuran

kuantitatif menyangkut dua parameter atau lebih (Sulistyo dan Basuki, 2006).

Oleh karena itu, analisis statistik korelasi dan deskriptif digunakan dalam

penelitian ini. Data deskriptif, yang berupa data demografi responden, digunakan

sebagai penunjang data statistik korelasi.

Analisis statistik korelasi merupakan bagian dari teknik pengukuran

asosiasi (measure of association) yang berguna untuk mengukur kekuatan

hubungan dua variabel atau lebih dan analisis statistik korelasi tidak secara

otomatis menunjukkan hubungan kausalitas antar variabel (Sarwono, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

37

Setelah data penelitian didapat, dilakukan uji normalitas dan uji linearitas,

kemudian data dianalisis statistik korelasi.

a. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah sebaran data masing-masing

variabel dalam distribusi normal atau tidak. Jika sebaran data normal, maka

digunakan analisis statistik korelasi Pearson Product Moment. Bila sebaran

datanya tidak normal, digunakan analisis statistik korelasi Spearman. Uji

normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Cara

paling praktis untuk menentukan normal atau tidaknya distribusi data adalah

dengan melihat besarnya nilai signifikansi. Apabila nilai signifikansi (p) > 0,05

(α=5%), maka data dalam distribusi normal (Riwidikdo, 2008).

Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa variabel:

1. Persepsi terhadap bahaya BKO dalam jamu pegal linu Cilacap (x) mempunyai

nilai p yaitu 0,246. Hal ini berarti nilai p > 0,05 dan data variabel x dalam

distribusi normal.

2. Perubahan frekuensi konsumsi jamu pegal linu (y) mempunyai nilai p yaitu 0,091.

Hal ini berarti nilai p > 0,05 dan data variabel y dalam distribusi normal.

Berdasarkan hasil di atas, data penelitian ini dapat dicari korelasi antar

variabelnya dengan analisis statistik korelasi Pearson Product Moment.

b. Uji Linearitas

Antara korelasi dan linearitas terdapat hubungan yang erat. Linearitas

artinya anggapan adanya hubungan dalam bentuk garis lurus antar variabel. Agar

linearitas hubungan dipenuhi, maka data yang digunakan harus mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

38

distribusi normal (Sarwono, 2006) dan ini sesuai dengan syarat analisis statistik

korelasi Pearson (distribusi data normal). Biasanya dalam korelasi Pearson

menunjukkan adanya kekuatan hubungan linear dalam dua variabel (Sarwono,

2006).

Hasil uji linearitas antar variabel penelitian ini menunjukkan nilai

signifikansi 0,017 pada α = 5% dan hal ini berarti kedua variabel dalam penelitian

ini mempunyai hubungan linear.

c. Analisis statistik korelasi

Peneliti menggunakan analisis statistik korelasi Pearson karena data

penelitian mempunyai distribusi data normal dan hubungan antar variabelnya

linear. Kekuatan dan arah hubungan linear antara 2 variabel ditunjukkan dengan

koefisien korelasi. Besarnya koefisien korelasi berkisar antara +1 sampai dengan

-1. Jika koefisien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan

searah, yang artinya jika nilai variabel x tinggi, maka nilai variabel y akan tinggi

pula. Sebaliknya, jika koefisien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai

hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel x tinggi, maka nilai variabel y akan

menjadi rendah, begitu pula sebaliknya (Sarwono, 2006).

Tabel IV. Pedoman pemberian interpretasi terhadap koefisien korelasi

Angka Korelasi Makna

0,800 – 1,000 Sangat tinggi

0,600 – 0,800 Tinggi

0,400 – 0,600 Cukup

0,200 – 0,400 Rendah

0,000 – 0,200 Sangat rendah

(Surapranata, 2009)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

39

d. Analisis statistik deskriptif

Analisis statistik deskriptif pada penelitian ini menggunakan analisis

distribusi frekuensi, yaitu bentuk analisis yang menyampaikan sebaran data dalam

bentuk frekuensi dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi ataupun

dalam bentuk diagram (Riwidikdo, 2008). Analisis ini bertujuan untuk

menjelaskan karakteristik responden dengan mengelompokkan data dalam

beberapa kelas, sehingga dapat dibaca dan dianalisis dengan mudah. Dalam

penelitian ini digunakan diagram persentase dan histogram dengan kurva

distribusi normal.

Hasil pengukuran skala Likert dapat disimpulkan menggunakan distribusi

frekuensi yang di dalamnya menggunakan aturan normatif. Dengan menggunakan

rata-rata (mean) dan simpangan baku (standard deviation), terdapat lima kategori

sebagai parameter, yaitu:

1. Sangat baik, bila x > Mean + 1,5 SD;

2. Baik, bila Mean + 0,5 SD < x < Mean + 1,5 SD;

3. Cukup, bila Mean - 0,5 SD < x < Mean + 0,5 SD;

4. Kurang, bila Mean - 1,5 SD < x < Mean - 0,5 SD;

5. Kurang sekali, bila x < Mean - 1,5 SD (Riwidikdo, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

40

G. Keterbatasan Penelitian

Dalam pelaksanaannya, peneliti menemukan beberapa kendala di

lapangan, antara lain:

1. Tidak diketahui pasti jumlah kios jamu yang ada di eks Kotip Cilacap karena

kios jamu tidak terdaftar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat,

melainkan berdiri independen ataupun bergabung dalam Koperasi Jamu dan

daerah setempat juga tidak terdapat Koperasi Jamu. Oleh karena itu, peneliti

melakukan survei untuk mengetahui jumlah kios jamu yang ada dan

menentukan kios jamu yang dijadikan lokasi pengambilan data.

2. Ada beberapa responden yang menolak diajak bekerjasama.

3. Ada beberapa kuesioner yang tidak diisi lengkap oleh responden karena

mereka terburu-buru, sehingga peneliti harus mengulang pengambilan data

untuk menggantikan kuesioner yang tidak terisi lengkap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam menganalisis karakteristik responden, peneliti menggunakan

analisis statistik deskriptif. Analisis deskriptif ini digunakan untuk menjelaskan 2

karakteristik yaitu karakteristik demografi dan karakteristik perilaku. Karakteristik

demografi merupakan gambaran umum mengenai data pribadi responden.

Karakteristik perilaku merupakan gambaran umum responden yang berkaitan

dengan frekuensi konsumsi jamu pegal linu.

Jumlah responden yang diperoleh dari observasi di 5 kios jamu se-eks

Kotip Cilacap adalah 60 orang.

A. Karakteristik Demografi Konsumen Jamu Pegal Linu di 5 Kios Jamu se-

Eks Kotip Cilacap

Konsep demografi sangat terkait dengan sub budaya karena data

demografi akan menggambarkan karakteristik penduduk suatu daerah (Sumarwan,

2004). Karakteristik demografi yang diamati adalah jenis kelamin, umur, suku

bangsa, pekerjaan, dan pendapatan.

1. Jenis Kelamin Responden

Data penelitian (Gambar 3) menunjukkan bahwa sebagian besar responden

adalah pria (52%). Pegal linu merupakan gejala kelelahan karena aktivitas fisik

(Isbagio, 1995). Kaum pria lebih sering melakukan pekerjaan yang memerlukan

aktivitas fisik, sehingga keluhan pegal linu lebih sering dialami kaum pria

daripada wanita (48%) dan membuat mereka lebih rutin minum jamu pegal linu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

42

Gambar 2. Karakteristik jenis kelamin responden

2. Umur Responden

Sebanyak 34% responden (Gambar 3) berumur di bawah 21 tahun masih

rutin meminum jamu pegal linu dan rata-rata alasan mereka adalah karena mereka

berada di umur produktif, dimana pada umur inilah aktivitas fisik sering

dilakukan, sehingga dibutuhkan suatu produk yang mampu memulihkan

kebugaran tubuh dan selera minum jamu pegal linu pun meningkat. Hal ini sesuai

dengan pernyataan Holt and Hall (1990) bahwa umur dapat mempengaruhi

perilaku seseorang dalam penyembuhan penyakit atau menjaga kesehatan tubuh.

Gambar 3. Karakteristik umur responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

43

3. Suku Bangsa Responden

Sebanyak 92% responden bersuku bangsa Jawa (Gambar 4) masih

memilih jamu pegal linu sebagai produk untuk menyembuhkan gejala pegal linu.

Selain untuk menjaga kelestarian produk budaya, jamu pegal linu dirasakan lebih

aman daripada obat modern karena lebih alami. Hal ini membuktikan bahwa

masyarakat masih menggunakan jamu pegal linu karena terdapat makna budaya

Indonesia, khususnya budaya Jawa, yang melekat pada produk jamu pegal linu

(Sumarwan, 2004).

Gambar 4. Karakteristik suku bangsa responden

4. Pekerjaan Responden

Hasil penelitian yang diperoleh yaitu pegawai swasta (30%) merupakan

mayoritas pekerjaan responden (Gambar 5). Pekerjaan akan mempengaruhi proses

keputusan dan pola konsumsi seseorang karena pekerjaan mempengaruhi

pendapatan (Kotler, 1998). Umumnya pegawai swasta mempunyai pendapatan

yang cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi jamu pegal linu secara rutin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

44

Gambar 5. Karakteristik pekerjaan responden

5. Pendapatan Responden

Karakteristik pekerjaan responden selalu berkaitan dengan karakteristik

pendapatannya. Sebanyak 48% responden mempunyai pendapatan tetap per

bulannya lebih dari satu juta rupiah (Gambar 6). Persentase tersebut kemungkinan

adalah akumulasi dari persentase 30% pegawai swasta dan 17% pegawai BUMN

(Gambar 5), karena kedua jenis pekerjaan ini yang besar kemungkinan

mempunyai pendapatan lebih dari satu juta rupiah per bulannya. Fakta ini

membuktikan bahwa pendapatan responden menggambarkan banyaknya daya beli

(Sumarwan, 2004) jamu pegal linu di kios jamu karena ada anggaran tersendiri

yang sengaja disisihkan untuk membelanjakan jamu.

Pada urutan kedua untuk pendapatan responden adalah 37% responden

belum berpenghasilan (Gambar 6) dan persentase ini bisa jadi merupakan

akumulasi dari 25% mahasiswa dan 8% ibu rumah tangga (Gambar 5).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

45

Gambar 6. Karakteristik pendapatan responden

B. Karakteristik Perilaku Konsumen Jamu Pegal Linu di 5 Kios Jamu se-

Eks Kotip Cilacap

1. Sumber responden mengenal jamu pegal linu

Jamu pegal linu dipilih para responden sebagai terapi alami pegal linu

karena mereka mengetahui manfaat jamu pegal linu dari berbagai macam sumber.

Media massa (35%, Gambar 7), baik cetak maupun elektronik, berperan besar

dalam mempengaruhi perilaku konsumen karena media massa memberikan

informasi mengenai produk-produk jamu pegal linu terbaru beserta manfaatnya.

Semakin berkembangnya zaman, semakin mudah individu mengakses informasi

melalui media massa. Peran teman (30%) dan keluarga (28%) dalam pengenalan

jamu pegal linu kepada sebagian responden juga sangatlah besar. Setiap harinya

mereka berkomunikasi dengan keluarga dan teman-teman mereka. Dari

komunikasi itulah berbagai informasi diterima responden dan mempengaruhi

mereka dalam pemilihan jamu pegal linu sebagai produk pengobatan alami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

46

Gambar 7. Sumber responden mengenal jamu pegal linu

Pada hasil penelitian terlihat jelas bahwa faktor eksternal (media massa,

teman, dan keluarga) sangat berpengaruh dalam pembentukan perilaku kesehatan

(yakni dalam pemilihan jamu sebagai pengobatan alami) dan perilaku konsumen

(yakni dalam keputusan membeli jamu pegal linu).

2. Durasi responden meminum jamu pegal linu

Perilaku konsumen dapat diamati serta mempunyai frekuensi spesifik,

durasi, dan tujuan (Wawan dan Dewi, 2010). Oleh karena itu, pola perilaku

konsumen dapat ditinjau melalui frekuensi dan durasi konsumen dalam

menggunakan suatu produk. Sebanyak 73% responden (Gambar 8) telah rutin

menggunakan jamu pegal linu selama kurang dari setahun. Hasil ini menunjukkan

bahwa mulai berubahnya persepsi masyarakat tentang jamu yang tidak semanjur

obat modern. Masyarakat juga mulai merasakan bahwa jamu lebih aman daripada

obat modern karena jarang menimbulkan efek samping.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

47

Gambar 8. Durasi responden meminum jamu pegal linu

Hanya sekitar 15% responden yang sudah lama rutin menggunakan jamu

pegal linu yaitu selama lebih dari 5 tahun.

3. Frekuensi responden meminum jamu pegal linu dalam seminggu

Untuk mengamati perilaku konsumen dalam konsistensinya menggunakan

suatu produk, dapat dilihat dari frekuensi konsumen menggunakan produk

tersebut dalam seminggu. Sebagian besar responden (78%) mempunyai frekuensi

1 kali dalam seminggu untuk meminum jamu pegal linu (Gambar 9). Frekuensi ini

dikarenakan responden meminum jamu pegal linu hanya untuk memelihara tubuh

agar tetap sehat dan itu berarti penggunaan jamu pegal linu hanya seperlunya saja.

Gambar 9. Frekuensi responden meminum jamu pegal linu dalam seminggu

Hasil penelitian di atas juga dapat dikaitkan dengan hasil mengenai “durasi

responden meminum jamu pegal linu” karena frekuensi dan durasi digunakan

untuk mengamati perilaku konsumen dalam penggunaan suatu produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

48

Kemungkinan besar responden yang rutin meminum jamu pegal linu kurang dari

setahun adalah responden yang memiliki frekuensi minum jamu pegal linu 1 kali

dalam seminggu. Semakin lama seseorang dalam menggunakan suatu produk,

maka semakin sering atau rutin pula orang tersebut menggunakannya.

4. Produk jamu pegal linu yang sering dikonsumsi

Mayoritas responden (52%) memilih jamu pegal linu instan produk Sido

Muncul® (Gambar 10). Selain karena Sido Muncul® mempunyai banyak variasi

jamu pegal linu (Tabel V), mutu dan kualitas jamu Sido Muncul® sudah sangat

terpercaya di masyarakat Indonesia. Semakin banyak produk jamu pegal linu yang

beredar di pasaran, semakin membuat para konsumen lebih selektif dalam

memilih produk jamu pegal linu. Sejak penarikan jamu pegal linu produksi

Cilacap karena telah ditambah BKO, masyarakat hanya mau memilih jamu pegal

linu rebusan (jamu godog) atau produk jamu pegal linu dari produsen jamu

terpercaya (jamu pegal linu instan) yang biasa diiklankan di media massa.

Menurut mereka, jamu yang diiklankan pasti sudah mendapat izin dari lembaga

khusus seperti BPOM. Dari fakta tersebut, dapat dilihat bahwa peran media massa

(faktor eksternal) sangat besar dalam mempengaruhi keputusan konsumen dalam

memilih produk (perilaku konsumen) (Fitriani, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

49

Gambar 10. Produk jamu pegal linu yang sering dikonsumsi

Produk jamu pegal linu lainnya yang juga sering dikonsumsi responden

adalah jamu godhog (20%) dan jamu pegal linu produksi Jamu Jago® (17%).

5. Hasil yang dirasakan setelah responden meminum jamu pegal linu

Hasil penelitian yang diperoleh yaitu 85% responden (Gambar 11)

merasakan gejala pegal linu di tubuh hilang sementara dan bila diminum teratur

tubuh akan merasa lebih bugar. Hasil sesuai dengan pernyataan Setiadi dan

Sarwono (2007) tentang khasiat obat tradisional, yaitu dapat menjaga dan

mempertahankan vitalitas tubuh agar tetap sehat dan segar. Namun, ada responden

yang merasa sembuh total setelah rutin meminum jamu pegal linu (12%) dan

bahkan 3% responden tidak merasakan khasiat jamu pegal linu walaupun sudah

rutin meminumnya.

Gambar 11. Hasil yang dirasakan setelah responden meminum jamu pegal linu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

50

Tabel V. Variasi jamu pegal linu produksi Sido Muncul®

No. Produk Jamu Pegal Linu Komposisi

1. Komplit Pegal Linu

Jamu Pegal Linu, Beras

Kencur, Madu Kembang, Jahe

Wangi dan Pil ginseng

2. Komplit Pegelinu Instan

Jamu Pegal Linu, Beras

Kencur, Madu Kembang, Jahe

Wangi dan Pil ginseng

3. Pegal Linu

Melaleucae Fructus,

Retrofracti Fructus, Zingiberis

aromaticae Rhizoma,

Languatis Rhizoma, Cyperi

Rhizoma

4. Pegal Linu Ginseng

Ginseng, Zingiberis

aromaticae Rhizoma,

Languatis Rhizoma, Retrofracti

Fructus, Cyperi Rhizoma

5. Instan Pegellinu

ekstrak Melaleucae Fructus,

ekstrak Retrofracti Fructus,

ekstrak Zingiberis aromaticae

Rhizoma, ekstrak Panax Radix,

ekstrak Languatis Rhizoma,

ekstrak Cyperi Rhizoma,

ekstrak Oryzae sativae Testae,

Mel Pulvis, Fiber

(Sumber dari: www.sidomuncul.com)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

51

C. Persepsi Konsumen Tentang Bahaya BKO yang Terdapat di dalam Jamu

Pegal Linu Produksi Cilacap

Berdasarkan karakteristik perilaku konsumen (responden) mengenai

sumber mengenal jamu pegal linu, terlihat bahwa peran media massa sangat besar

dalam mempengaruhi mereka dalam keputusan penggunaan jamu pegal linu.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

lebih memilih untuk mengkonsumsi jamu pegal linu yang dipublikasikan melalui

media massa karena produk jamu pegal linu tersebut pasti sudah mendapatkan

perijinan dari Badan POM. Kedua hal tersebut membuktikan bahwa media massa

turut berperan dalam pembentukan persepsi konsumen akan suatu produk.

Kepala BPOM, Dra Kustantinah, Apt, M.App.Sc, mengatakan bahwa

pengawasan obat tradisional yang beredar pada semester pertama (Januari-Juni)

2010 masih ditemukan obat tradisional yang mengandung BKO yang dilarang

untuk dicampurkan (Bararah, 2010). Oleh karena itu, persepsi konsumen tentang

bahaya BKO pada jamu pegal linu produksi Cilacap menjadi objek persepsi yang

diukur. Objek persepsi ini diukur dengan tujuan untuk mengetahui apakah

konsumen dapat menerima dan mencerna informasi dari media massa dengan

baik, sehingga persepsinya benar.

Persepsi konsumen tentang bahaya BKO dapat dinilai dari kecenderungan

jawaban atas semua pernyataan yang tertera dalam Tabel VI. Semua pernyataan

skala Likert untuk variabel persepsi merupakan pernyataan favourable, sehingga

apabila kecenderungan jawaban atas semua pernyataan adalah “setuju” berarti

persepsi konsumen tentang bahaya BKO benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

52

Pada Tabel VI dapat dilihat bahwa hampir semua pernyataan cenderung

dijawab “setuju” oleh responden, tetapi hanya pernyataan nomor 3 dan 7 yang

kecenderungan jawabannya adalah “tidak setuju”. Selama 3 kali uji validasi

kuesioner, kecenderungan jawaban kedua pernyataan tersebut tidak pernah

“setuju”. Oleh karena itu, peneliti menambahkan 3 pertanyaan kombinasi yang

berkaitan dengan pernyataan nomor 3 dan 7, sehingga jawaban dari 3 pertanyaan

kombinasi diharapkan dapat mendukung kesimpulan pengukuran persepsi

konsumen tentang bahaya BKO dengan skala Likert.

Tabel VI. Persepsi Konsumen Tentang Bahaya BKO yang Terdapat di dalam Jamu Pegal

Linu Produksi Cilacap

No. Pernyataan Persentase

Kecenderungan SS+S TS+STS

1. Jamu pegal linu adalah bahan

alami atau campuran bahan

alami yang secara tradisional

digunakan untuk pengobatan

pegal linu.

96,6% 3,4% Setuju

2. Jamu pegal linu tidak boleh

mengandung BKO. 96,7% 3,3% Setuju

3. BKO yang ditambahkan ke

dalam jamu pegal linu adalah

produk kimiawi yang digunakan

dalam pengobatan modern.

46,6% 53,4% Tidak setuju

4. Penggunaan BKO dalam jangka

panjang membahayakan

kesehatan tubuh.

93,3% 6,7% Setuju

5. Penggunaan BKO harus sesuai

dosis dan aturan pakai. 95% 5% Setuju

6. Khasiat jamu pegal linu yang

cespleng merupakan ciri-ciri

jamu pegal linu berBKO.

71,7% 28,3% Setuju

7. Jamu pegal linu berBKO juga

menyembuhkan penyakit lain

selain pegal linu.

46,7% 53,3% Tidak setuju

8. Parasetamol adalah contoh

BKO yang pernah ditambahkan

ke dalam jamu pegal linu

produksi Cilacap.

73,3% 26,7% Setuju

9. Iritasi saluran pencernaan,

kerusakan hati/ginjal, gangguan

penglihatan, atau gangguan

jantung adalah bahaya yang

ditimbulkan dari penambahan

BKO ke dalam jamu pegal linu.

93,3% 6,7% Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

53

Kesimpulan dari hasil pengukuran dengan skala Likert di atas dapat

diperoleh dengan perhitungan distribusi frekuensi yang di dalamnya terdapat

aturan normatif (Riwidikdo, 2008).

Gambar 12. Distribusi frekuensi persepsi konsumen tentang bahaya BKO dalam

jamu pegal linu Cilacap

Peneliti mencari distribusi frekuensi skor total jawaban masing-masing

responden. Frekuensi terbanyak yaitu pada skor total 29 (x=29), kemudaian

melalui perhitungan statistik diperoleh mean = 27,83 dan SD = 2,688 (Gambar

12). Hasil perhitungan menyimpulkan bahwa persepsi konsumen tentang bahaya

BKO dalam jamu pegal linu cukup baik (26,485 < x < 29,175, berdasarkan hasil

perhitungan Mean - 0,5 SD < x < Mean + 0,5 SD), artinya konsumen dapat

menerima dan mengolah dengan baik informasi mengenai BKO serta bahaya yang

ditimbulkan.

Di samping sembilan pernyataan skala Likert, peneliti juga menambahkan

3 pertanyaan bersifat kombinasi dengan tujuan untuk melihat seperti apa

pemahaman konsumen tentang definisi BKO serta bahaya BKO yang ditimbulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

54

bila ditambahkan ke dalam jamu pegal linu. Berikut adalah pembahasan untuk

tiga pertanyaan kombinasi:

1. Definisi BKO menurut responden

Gambar 13. Persentase jawaban dari definisi BKO menurut responden

Keterangan:

a = bahan yang dicampur ke dalam jamu

b = tidak tahu

c = bahan kimia yang digunakan untuk pengobatan penyakit

d = bahan kimia yang digunakan untuk zat adiktif (pengawet, pewarna, perasa)

e = bahan kimia berbahaya yang dapat merusak tubuh

f = bahan kimia yang sudah tidak alami

g = bahan kimia yang tidak boleh dikonsumsi jika tidak sesuai dosis

Persentase jawaban responden yang paling besar adalah jawaban yang

menyatakan bahwa BKO didefinisikan sebagai bahan kimia yang digunakan

untuk pengobatan penyakit. Jawaban dari 23% responden (Gambar 13)

sebenarnya tidak jauh berbeda dengan definisi BKO menurut BPOM (pernyataan

nomor 3 pada Tabel VI). Definisi BKO menurut BPOM yaitu produk kimiawi

yang digunakan dalam pengobatan modern.

Kecenderungan jawaban “tidak setuju” atas definisi BKO menurut BPOM

mungkin dikarenakan responden kurang teliti membaca pertanyaan nomor 3 atau

bisa juga karena responden kurang memahami pertanyaan. Responden kurang

teliti disebabkan oleh rasa tergesa-gesa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

55

2. Pendapat responden mengenai boleh atau tidak bila BKO ditambahkan

ke dalam jamu pegal linu

Gambar 14. Persentase jawaban dari pertanyaan boleh atau tidak jamu pegal linu

ditambahkan BKO

Hasil penelitian dari 60 responden menunjukkan sebanyak 6 orang (10%)

menjawab “ya” apabila BKO ditambahkan ke dalam jamu pegal linu dan

sebanyak 54 orang (90%) menjawab “tidak boleh” apabila BKO ditambahkan ke

dalam jamu pegal linu (Gambar 14). Keenam orang yang menjawab “ya”

berpendapat BKO boleh ditambahkan ke dalam jamu pegal linu bila sesuai

dengan aturan yang berlaku dan dalam dosis obat yang normal. Alasan untuk 90%

yang menjawab “tidak boleh”, persentasenya dijabarkan pada Gambar 15.

Responden yang menjawab “tidak boleh” berpendapat bahwa jamu yang

ditambah BKO adalah hal yang tidak wajar (35%) karena jamu seharusnya berisi

bahan alami dan tidak ada campuran bahan kimia, sehingga dapat membahayakan

kesehatan tubuh (35%), merusak organ tubuh (19%), dan menyebabkan

kecanduan untuk terus minum jamu (2%) karena efek setelah minum jamu

berbahan kimia obat sangat cepat daripada jamu alami yang tidak ditambah bahan

apapun. Ada pula yang berpendapat bahwa BKO tidak boleh ditambahkan ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

56

dalam jamu karena dikhawatirkan efek samping obat yang merugikan akan timbul

(9%).

Gambar 15. Persentase alasan dari responden yang berpendapat BKO tidak boleh

ditambahkan ke dalam jamu pegal linu

Keterangan:

a = karena tidak wajar karena jamu seharusnya berisi bahan alami dan tidak ada campuran bahan

kimia

b = karena dapat menyebabkan kecanduan

c = karena efek samping obat yang mungkin timbul

d = karena berbahaya bagi kesehatan tubuh

e = karena dapat merusak organ tubuh

3. Pendapat responden mengenai bahaya atau tidak bila BKO ditambahkan

ke dalam jamu pegal linu

Hasil penelitian yang diperoleh adalah 58 orang (97%) menjawab “ya”

dan 2 orang (3%) menjawab “tidak berbahaya” apabila BKO ditambahkan ke

dalam jamu pegal linu (Gambar 16). Ada 3% responden yang menjawab “tidak”

berpendapat bahwa BKO tidak berbahaya jika ditambahkan ke dalam jamu pegal

linu apabila sesuai dengan aturan yang berlaku dan dalam dosis yang normal

(50%) dan BKO ditambah ke dalam jamu pegal linu supaya khasiat jamu pegal

linu tambah manjur (50%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

57

Gambar 16. Persentase jawaban dari pertanyaan bahaya atau tidak bila jamu pegal

linu ditambahkan BKO

Beberapa alasan dari 97% responden yang setuju bahwa BKO berbahaya

bila dicampur ke dalam jamu pegal linu yaitu 31% berpendapat pemakaian BKO

jangka panjang dapat merusak organ tubuh, 29% berpendapat BKO tidak baik

untuk kesehatan tubuh, 22% berpendapat BKO membuat jamu menjadi tidak

alami karena tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, 16% berpendapat terdapat

efek samping obat yang berbahaya, dan 2% berpendapat BKO dapat

menyebabkan kematian bila dicampurkan ke dalam jamu pegal linu (Gambar 17).

Gambar 17. Persentase alasan dari responden yang berpendapat BKO berbahaya

bila ditambahkan ke dalam jamu pegal linu Keterangan:

a = karena dapat menyebabkan kematian

b = karena jamu menjadi tidak alami karena tidak sesuai dengan aturan yang berlaku

c = karena tidak baik untuk kesehatan tubuh

d = karena pemakaian jangka panjang dapat merusak organ tubuh

e = karena terdapat efek samping obat yang berbahaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

58

Berdasarkan pembahasan tiga pertanyaan di atas, diketahui bahwa

responden mempunyai persepsi yang benar tentang bahaya BKO dalam jamu

pegal linu Cilacap. Responden mengetahui definisi BKO dan tidak menyetujui

bila BKO ditambahkan ke dalam jamu karena dapat membahayakan kesehatan

tubuh, bahkan menyebabkan kematian bila digunakan dalam jangka panjang.

Hasil ini semakin memperkuat hasil pengukuran skala Likert yang menyatakan

bahwa persepsi responden cukup baik.

D. Perubahan Frekuensi Konsumsi Jamu Pegal Linu

Pola perilaku konsumen dapat diamati karena mempunyai frekuensi

spesifik (Wawan dan Dewi, 2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian

besar responden mengaku frekuensi minum jamu pegal linu cenderung berkurang

setelah ada berita penarikan jamu pegal linu produk Cilacap karena terdeteksi

mengandung BKO (pernyataan nomor 1 pada Tabel VII). Frekuensi konsumsi

jamu pegal linu berkurang karena rata-rata responden tidak berusaha mencari

informasi mengenai produk jamu pegal linu apa saja yang ditarik karena

mengandung BKO, sehingga mereka menganggap semua jamu pegal linu yang

sekarang beredar sudah tidak aman untuk diminum. Bagi responden yang mencari

informasi tentang bagaimana cara membedakan antara jamu yang alami dengan

jamu yang mengandung BKO akan lebih berhati-hati dalam memilih produk jamu

pegal linu dan tidak ada perasaan takut dalam meminum jamu pegal linu. Pada

pengukuran variabel perubahan frekuensi konsumsi, pernyataan nomor 1, 2, dan 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

59

merupakan pernyataan unfavourable dan pernyataan favourable terdapat pada

nomor 3, 4, dan 5 (Tabel VII).

Tabel VII. Perubahan Frekuensi Minum Jamu Pegal Linu

No. Pernyataan Persentase

Cenderung SS+S TS+STS

1. Frekuensi saya meminum jamu

pegal linu dalam seminggu

menjadi berkurang.

83,3% 16,7% Setuju

2. Frekuensi saya meminum jamu

pegal linu dalam seminggu

menjadi berkurang karena Saya

takut jamu pegal linu Saya

termasuk jamu yang ditambahkan

BKO.

78,3% 21,7% Setuju

3. Frekuensi saya meminum jamu

pegal linu dalam seminggu tetap. 31,7% 68,3% Tidak setuju

4. Frekuensi saya meminum jamu

pegal linu dalam seminggu tetap

karena Saya yakin jamu pegal

linu yang Saya minum tidak

ditambahkan BKO.

45% 55% Tidak setuju

5. Frekuensi saya meminum jamu

pegal linu dalam seminggu tetap

karena Saya sudah cocok dengan

khasiat jamu pegal linu yang Saya

minum.

48,4% 51,6% Tidak setuju

6. Frekuensi saya meminum jamu

pegal linu dalam seminggu tetap

meskipun jamu pegal linu

tersebut mungkin ditambahkan

BKO.

16,6% 83,4% Tidak setuju

Pada variabel perubahan frekuensi konsumsi juga dicari distribusi

frekuensi skor total jawaban masing-masing responden untuk dapat

menyimpulkan analisis skala Likert. Berdasarkan perhitungan statistik diperoleh

mean = 13,88, SD = 3,395, dan frekuensi terbanyak yaitu pada skor total 12

(x=12) (Gambar 18). Kesimpulan yang didapat adalah berkurangnya frekuensi

konsumsi jamu pegal linu setelah berita penarikan jamu pegal linu Cilacap (8,78 <

x < 12,18, berdasarkan hasil perhitungan Mean - 1,5 SD < x < Mean - 0,5 SD) dan

hal ini sesuai dengan kecenderungan responden menjawab “setuju” atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

60

pernyataan nomor 1 dan 2 pada Tabel VII. Perubahan frekuensi konsumsi jamu

pegal linu ini terjadi karena responden beranggapan kalau produk jamu jaman

sekarang sudah tidak aman karena dicampur dengan BKO.

Gambar 18. Distribusi frekuensi dari perubahan frekuensi konsumsi jamu

pegal linu

Pada variabel perubahan frekuensi konsumsi, peneliti juga menambahkan

satu pertanyaan bersifat kombinasi untuk mengetahui kesimpulan jawaban

responden atas 6 pernyataan skala Likert. Kesimpulan ini berupa alasan mereka

memutuskan untuk mengurangi atau tidak mengurangi frekuensi konsumsi jamu

pegal linu.

1. Pertanyaan tentang berkurang atau tidak frekuensi konsumsi jamu pegal

linu setelah berita penarikan jamu pegal linu produksi Cilacap

Gambar 19. Persentase jawaban dari pertanyaan berkurang atau tidak frekuensi

minum jamu setelah berita penarikan jamu pegal linu Cilacap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

61

Sebagian besar responden (77%, Gambar 19) mengaku frekuensi mereka

meminum jamu pegal linu berkurang dikarenakan beberapa alasan (Gambar 20),

seperti: takut jamu yang diminum yang di dalamnya terdapat BKO (28%),

memang ingin berhenti minum jamu pegal linu (15%), menghindari efek samping

yang mungkin timbul (24%), jamu sudah tidak layak diminum karena telah

ditambah BKO (13%), tidak ingin terkontaminasi oleh BKO (18%), dan

meminum jamu tidak terlalu manjur karena pegal linu dapat timbul lagi (2%).

Gambar 20. Persentase alasan dari responden yang frekuensi minum jamu pegal

linu berkurang

Keterangan:

a = takut jamu yang diminum di dalamnya terdapat BKO

b = ingin berhenti minum jamu pegal linu

c = menghindari efek samping yang mungkin timbul

d = tidak layak diminum karena telah ditambah BKO

e = tidak ingin terkontaminasi oleh BKO

f = pegal linu dapat timbul lagi

Beberapa alasan (Gambar 21) juga dikemukakan oleh 23% responden

yang tidak mengalami perubahan dalam frekuensi konsumsi jamu pegal linu

(Gambar 19). Sebelum meminum jamu pegal linu, 71% dari mereka melihat dulu

apakah jamu tersebut alami atau tidak (jika terdapat serbuk putih pada larutan

jamu, kemungkinan itu adalah BKO), sehingga saat meminum jamu menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

62

yakin kalau tidak mengandung BKO. Responden yang merasa tidak perlu

mengurangi frekuensi konsumsi jamu pegal linu (29%) beralasan karena mereka

memang tidak mengkonsumsi jamu pegal linu produksi Cilacap.

Gambar 21. Persentase alasan dari responden yang frekuensi minum jamu pegal

linu tidak berkurang

Keterangan:

a = karena dapat membedakan mana jamu yang alami dan mana yang tidak alami

b = karena tidak minum jamu pegal linu produksi Cilacap

Berdasarkan pembahasan dari pertanyaan tambahan, dapat disimpulkan

bahwa mayoritas responden mengurangi frekuensi minum jamu pegal linu setelah

berita penarikan jamu pegal linu produksi Cilacap. Fakta ini selaras dengan

kesimpulan pengukuran skala Likert yaitu berkurangnya frekuensi konsumsi jamu

pegal linu karena responden takut kalau jamu yang mereka minum termasuk jamu

yang dicampur dengan BKO.

E. Korelasi Antara Persepsi Konsumen Tentang Bahaya BKO dalam

Jamu Pegal Linu Cilacap dengan Perubahan Frekuensi Konsumsi

Jamu Pegal Linu

Salah satu faktor psikologi yang mempengaruhi pola perilaku konsumen

dalam menggunakan suatu produk adalah persepsi. Konsumen akan dipengaruhi

oleh persepsinya pada situasi dan kondisi yang sedang dihadapi (Kotler, 1998).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

63

Pola perilaku konsumen ini dapat diamati karena mempunyai frekuensi spesifik

(Wawan dan Dewi, 2010). Oleh karena itu, persepsi konsumen tentang bahaya

BKO akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam rutinitas konsumsi jamu

pegal linu. Rutinitas konsumsi jamu pegal linu ini dapat diamati dari perubahan

frekuensi konsumsi jamu pegal linu dalam seminggu.

Berdasarkan uji normalitas diperoleh hasil yaitu data penelitian

berdistribusi normal dengan koefisien normalitas untuk variabel persepsi bahaya

BKO = 0,246 dan variabel perubahan frekuensi konsumsi = 0,091. Analisis

korelasi Pearson digunakan karena data penelitian berdistribusi normal walaupun

jenis data penelitian ini adalah data skala ordinal yang biasa diolah dengan

analisis korelasi Spearman. Analisis korelasi Pearson pada penelitian ini

menggunakan program komputer.

Berdasarkan kesimpulan hasil pengukuran skala Likert pada variabel

persepsi bahaya BKO dan variabel perubahan frekuensi konsumsi, persepsi

responden terhadap bahaya BKO sudah benar tetapi persepsi tersebut tidak

mempengaruhi rutinitas mereka dalam mengkonsumsi jamu pegal linu. Frekuensi

konsumsi jamu pegal linu dalam seminggu menjadi berkurang setelah ada berita

penarikan jamu pegal linu Cilacap. Mayoritas responden menilai bahwa hampir

semua produk jamu, terutama jamu instan, sudah tidak aman lagi untuk digunakan

karena rawan dicampur dengan BKO.

Koefisien korelasi (r) yang diperoleh dari pengolahan data penelitian

adalah -0,307 dengan nilai signifikansi (p) yaitu 0,017 (Tabel VIII). Nilai p < 0,05

(pada α = 5%) menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi bahaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

64

BKO dalam jamu pegal linu Cilacap dengan perubahan frekuensi konsumsi jamu

pegal linu. Kekuatan korelasi antara kedua variabel tergolong rendah dengan arah

korelasi negatif. Kekuatan korelasi yang rendah ini mempunyai arti yaitu

walaupun di antara kedua variabel terdapat korelasi, tetapi perubahan nilai salah

satu variabel tidak berpengaruh kuat untuk perubahan nilai variabel lain.

Koefisien korelasi yang bernilai negatif mempunyai makna bahwa kedua variabel

mempunyai hubungan yang terbalik, artinya jika nilai variabel persepsi tinggi,

maka nilai variabel perubahan frekuensi konsumsi menjadi rendah, begitu pula

sebaliknya. Apabila dilihat dari pengukuran skala Likert pada kedua variabel,

korelasi yang terjadi adalah nilai variabel persepsi bahaya BKO yang tinggi

(persepsi bahaya BKO benar) diikuti dengan rendahnya nilai variabel perubahan

frekuensi konsumsi (frekuensi konsumsi jamu pegal linu dalam seminggu menjadi

berkurang).

Tabel VIII. Analisis Korelasi Pearson

Korelasi Koefisien korelasi

Pearson (r)

Nilai

signifikansi (p)

Persepsi konsumen tentang

bahaya BKO dalam jamu

pegal linu Cilacap dengan

perubahan frekuensi

konsumsi jamu pegal linu

-0,307 0,017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Karakteristik demografi konsumen jamu pegal linu se-eks Kotip Cilacap

adalah pria (52%), suku bangsa Jawa (92%), usia kurang dari 21 tahun (34%),

bekerja sebagai pegawai swasta (30%), pendapatan per bulan > Rp

1.000.000,00 (48%). Untuk karakteristik perilaku, responden mengenal jamu

pegal linu dari media massa (35%), baru kurang dari setahun sebagai

konsumen jamu pegal linu (73%), frekuensi konsumsi dalam seminggu hanya

sekali (78%), mengkonsumsi jamu pegal linu produk Sido Muncul® (52%),

dan merasakan khasiat gejala pegal linu sembuh sementara setelah minum

jamu pegal linu (85%).

2. Persepsi konsumen tentang bahaya BKO dalam jamu pegal linu produksi

Cilacap cukup baik karena konsumen dapat menerima dan mengolah segala

informasi mengenai manfaat BKO untuk pengobatan beserta bahaya yang

dapat timbul akibat penggunaan jangka panjang.

3. Setelah berita penarikan jamu pegal linu produksi Cilacap dari pasaran,

frekuensi konsumsi jamu pegal linu dalam seminggu adalah kurang.

4. Kekuatan korelasi yang terjadi antara persepsi bahaya BKO dengan frekuensi

konsumsi jamu pegal linu tergolong rendah dengan arah korelasi negatif, yaitu

nilai variabel persepsi yang tinggi tidak diikuti dengan meningkatnya nilai

variabel perubahan frekuensi konsumsi. Frekuensi konsumsi jamu pegal linu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

66

menjadi berkurang walaupun persepsi konsumen tentang bahaya BKO sudah

benar.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian serupa dengan penelitian ini dengan target

pengguna jamu pegal linu IKOT (Industri Kecil Obat Tradisional) di kota-kota

yang menjadi tempat pemasaran jamu pegal linu produksi Cilacap, serta perlu

dilakukan penelitian mengenai pengetahuan, motivasi, dan penggunaan jamu

pegal linu yang dilakukan oleh masyarakat.

2. Untuk pemerintah antara lain:

a. agar lebih memberikan pengawasan kepada produsen jamu dalam proses

produksi jamu dengan kunjungan secara berkala ke industri jamu terutama

industri jamu rumah tangga.

b. agar lebih berupaya dalam mempromosikan jamu kepada masyakarakat

sebagai salah satu pengobatan tradisional yang aman karena terbuat dari

bahan-bahan alam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

67

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, A., Sulistyo, F., Karmila, Y., Dewo, T., Setyawan, E., dan Gunarto, H.,

1996, Inventaris Tanaman Obat, 83, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta

Azwar, S., 2004, Penyusunan Skala Psikologi, 23, 83-104, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2006, Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO)

yang dibubuhkan ke dalam Obat Tradisional (Jamu),

http://www.pom.go.id/public/berita_aktual/detail.asp?id=144&qs_menuid

=2, diakses tanggal 9 Agustus 2011

Badan Pusat Statistik Kabupaten Cilacap, 2010, Hasil Sensus Penduduk 2010:

Data Agregat per Kecamatan, Kabupaten Cilacap,

http://www.bps.go.id/hasilSP2010/jateng/3301.pdf, diakses tanggal 10

Oktober 2010

Banureah, E.M., 2009, Analisis Kandungan Metampiron pada Jamu Tradisional

yang Beredar di Kota Medan, Skripsi, ii, Universitas Sumatera Utara,

Medan

Bararah, V.F., 2010, 46 Jamu Mengandung Bahan Kimia Obat,

http://health.detik.com/read/2010/08/13/135342/1419889/763/46-jamu-

mengandung-bahan-kimia-obat, diakses tanggal 29 November 2010

Dawnson, C., 2010, Metode Penelitian Praktis: Sebuah Panduan, 33-35, Pustaka

Pelajar, Yogyakarta

Departemen Kesehatan RI, 1978, Materia Medika Indonesia, Edisi II, 54,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Departemen Kesehatan RI, 1980, Materia Medika Indonesia, Edisi IV, 108,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Departemen Kesehatan RI, 1985, Tanaman Obat Indonesia, Jilid I, 26, 45, 52,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Dharmmestha, B.S., 1999, Manajemen Pemasaran tentang Analisa Perilaku

Konsumen, BPFE, Yogyakarta

Fitriani, S., 2011, Promosi Kesehatan, 126-127, 138, Graha Ilmu, Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

68

Gunawan, D., Soegihardjo, C.J., Mulyani, S., dan Koensoemardyah, 1988, Seri

Tanaman Empon-Empon dan Tanaman Lain dalam Zingiberaceae, 4-5,

Perhimpunan Peneliti Bahan Obat Alami (PERHIPBA) Komisariat

Yogyakarta

Hadi, S., 1991, Analisis Butir untuk Instrumen Angket, Tes, dan Skala Nilai

dengan Basica, 8, Andi Offset, Yogyakarta

Hakim, L., 2002, Kajian Strategis, Penelitian, Pengembangan, dan Pemanfaatan

Obat Alam Indonesia, Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat

Indonesia XXI, 9-17, Universitas Surabaya, Surabaya

Handayani, L. dan Suharmiati, 2002, Meracik Obat Tradisional Secara Rasional,

Medika, Vol. XXVIII, Tahun 2002, 648-651

Holt G.A. and Hall, L., 1990, The Self-Care Movement, Handbook of

Nonprescription Drugs, 9th

Edition, 1-10, AphA, Washington D.C.

Isbagio, H., 1995, Osteoartritis dan Artritis Reumatoid-Perbedaan Patogenesis,

Gambaran Klinis dan Terapi dalam Cermin Dunia Kedokteran, No. 104, 5,

Jakarta

Kotler, 1998, Managemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementaso, dan

Kontrol, 153-155, Prenhallindo, Jakarta

Leung, A. and Foster, S., 1996, Encyclopedia of Common Natural Ingredients, 2nd

Edition, 168, John Wiley & Sons Inc., New York

Marlinda, I. dan Sudradjat, I., 1999, Bahaya Jamu Berbahan Kimia Obat dalam

Warta Konsumen, No. 09, 17-20

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 1990, Peraturan Menteri Kesehatan RI

Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 tentang Izin Usaha Industri Obat

Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta

Muhlisah, F., 2007, Tanaman Obat Keluarga (TOGA), 9, 12-13, Penebar

Swadaya, Depok

Notoatmodjo, S., 2003, Prinsip-Prinsip dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat, Edisi

kedua, 130, Rineka Cipta, Jakarta

Notoatmodjo, S., 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, 117, 123-124, Rineka

Cipta, Jakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

69

Pratiknya, A.W., 2001, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan

Kesehatan, 10-14, PT Raja Grafindo Perkasa, Jakarta

Remmers H.H., Gage, N.L., and Rummel, J.F.,1965, A Practical Introduction to

Measurement and Evaluation, 2nd

edition, 52, Harper and Row, New York

Riwidikdo, H., 2008, Statistik Kesehatan, 6, 20, 39, 43, 81, 151, 156, Mitra

Cendikia Press, Yogyakarta

Sampurno, 2002, Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat dalam

Business News, 9B, 10B

Sarwono, 2006, Teori Analisis Korelasi,

http://www.jonathansarwono.info/korelasi/korelasi.htm, diakses tanggal 5

Mei 2011

Setiadi dan Sarwono, B., 2007, Tanaman Obat Keluarga: 200 Resep Herbal untuk

100 Penyakit, 10-11, 13, PT Samindra Utama, Jakarta

Sevilla, C.G., Ochave, J.A., Punsalon, T.E., Regala, B.P., and Uriarte, G.G., 1993,

Pengantar Metode Penelitian, diterjemahkan oleh Tuwu, A., Edisi I, 160-

163, UI Press, Jakarta

Smet, B., 1994, Psikologi Kesehatan, 9, Grasindo, Jakarta

Sudarsono, Pudjoarinto, A., Gunawan, D., Wahyono, S., Donatus, I.A., Drajad,

M., dkk, 1996, Tumbuhan Obat, Hasil Penelitian, Sifat-sifat dan

Penggunaan, 74, 150, PPOT UGM, Yogyakarta

Sulistyo dan Basuki, 2006, Metode Penelitian, 45, 114, Wedatama Widya Sastra,

Jakarta

Sumarwan, U., 2004, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran, Ghalia Indonesia, Bogor

Sundari dan Winarno, 1996, Kerasionalan Komposisi Jamu Pegal Linu dalam

Cermin Dunia Kedokteran, 27, Jakarta

Suparyo, Yossy, 2008, Sentra Usaha Jamu Cilacap Siaga Satu,

http://pelosokdesa.wordpress.com/2008/11/28/sentra-usaha-jamu-cilacap-

siaga-satu/, diakses tanggal 5 Juni 2011

Surapranata, S., 2009, Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes:

Implementasi Kurikulum 2004, 59, PT Remaja Rosdakarya, Bandung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

70

Sutisna, 2002, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT Remaja

Rosdakarya, Bandung

Tampubolon, O.T., 1981, Tumbuhan Obat, Penerbit Bhatara Karya Aksara,

Jakarta

Walgito, B., 2010, Pengantar Psikologi Umum, 99-103, 108, Andi Offset,

Yogyakarta

Wawan, A. dan Dewi, 2010, Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan

Perilaku Manusia, 48, 56-58, Nuha Medika, Yogyakarta

Yuliandari, R.D., 2006, Survei Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Kesehatan

Reproduksi dan Konsumsi Jamu Tradisional di Desa Tengket Kecamatan

Arosbaya Kabupaten Bangkalan Madura, Skripsi, ii, Universitas

Diponegoro, Semarang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

71

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

72

Lampiran 1. Hasil Uji Validitas

A. Variabel Persepsi Bahaya BKO

jumlah

P1 Pearson Correlation .389*

Sig. (2-tailed) .034

N 30

P2 Pearson Correlation .435*

Sig. (2-tailed) .016

N 30

P3 Pearson Correlation .489**

Sig. (2-tailed) .006

N 30

P4 Pearson Correlation .793**

Sig. (2-tailed) .000

N 30

P5 Pearson Correlation .458*

Sig. (2-tailed) .011

N 30

P6 Pearson Correlation .802**

Sig. (2-tailed) .000

N 30

P7 Pearson Correlation .405*

Sig. (2-tailed) .026

N 30

P8 Pearson Correlation .774**

Sig. (2-tailed) .000

N 30

p9 Pearson Correlation .536**

Sig. (2-tailed) .002

N 30

jumlah Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

73

B. Variabel Perubahan Frekuensi Konsumsi

Jumlah

F1 Pearson Correlation .561**

Sig. (2-tailed) .001

N 30

F2 Pearson Correlation .690**

Sig. (2-tailed) .000

N 30

F3 Pearson Correlation .808**

Sig. (2-tailed) .000

N 30

F4 Pearson Correlation .810**

Sig. (2-tailed) .000

N 30

F5 Pearson Correlation .676**

Sig. (2-tailed) .000

N 30

F6 Pearson Correlation -.115

Sig. (2-tailed) .546

N 30

jumlah Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Lampiran 2. Hasil Uji Reliabilitas

A. Variabel Persepsi Bahaya BKO

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

.741 .738 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

74

B. Variabel Perubahan Frekuensi Konsumsi

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

.637 .594 6

Lampiran 3. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

persepsi frekuensi

N 60 60

Normal Parametersa Mean 27.83 13.88

Std. Deviation 2.688 3.395

Most Extreme

Differences

Absolute .132 .160

Positive .132 .160

Negative -.128 -.093

Kolmogorov-Smirnov Z 1.024 1.243

Asymp. Sig. (2-tailed) .246 .091

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

75

Lampiran 4. Hasil Uji Linearitas

ANOVA Table

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

frekuensi * persepsi Between Groups (Combined) 184.907 12 15.409 1.462 .173

Linearity 63.988 1 63.988 6.072 .017

Deviation from

Linearity

120.919 11 10.993 1.043 .426

Within Groups 495.276 47 10.538

Total 680.183 59

Lampiran 5. Hasil Uji Korelasi Pearson

Correlations

persepsi frekuensi

persepsi Pearson Correlation 1 -.307*

Sig. (2-tailed) .017

N 60 60

frekuensi Pearson Correlation -.307* 1

Sig. (2-tailed) .017

N 60 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

76

Lampiran 6. Kuesioner yang digunakan untuk Penelitian

PENGANTAR KUISIONER PENELITIAN

FAKULTAS FARMASI

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

Kepada

Bapak/Ibu/Sdr. Pengunjung Kios Jamu

di tempat

Dengan hormat,

Dalam rangka menyelesaikan skripsi untuk jenjang studi S1, saya

bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul “Persepsi Konsumen Tentang

Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Jamu Pegal Linu Produksi Cilacap

dan Hubungannya dengan Frekuensi Konsumsi Jamu Pegal Linu di

Kalangan Pengunjung Kios Jamu se-eks Kotip Cilacap”.

Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr.

meluangkan waktu sejenak untuk mengisi pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner

terlampir dengan lengkap sesuai dengan hati nurani Bapak/Ibu/Sdr., karena

jawaban yang paling benar adalah yang paling sesuai dengan kondisi yang

Bapak/Ibu/Sdr. alami dan rasakan. Semua jawaban yang Bapak/Ibu/Sdr. berikan

akan saya jamin kerahasiaannya demi kepentingan ilmiah.

Atas waktu dan kesediaan yang Bapak/Ibu/Sdr. berikan, saya ucapkan

terima kasih.

Hormat saya,

Pascalia Riska P. H.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

77

Surat Pernyataan Kesediaan Sebagai Responden Penelitian

Bahwa saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Alamat rumah :

Saya (baru pertama kali/sudah berulang kali)* menggunakan jamu pegal

linu

Saya (baru pertama kali/sering membeli jamu pegal linu)* di kios jamu

*(coret yang tidak perlu)

Menyatakan kesanggupan sebagai responden dalam penelitian yang berjudul

"Persepsi Konsumen Tentang Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam

Jamu Pegal Linu Produksi Cilacap dan Hubungannya dengan Frekuensi

Konsumsi Jamu Pegal Linu di Kalangan Pengunjung Kios Jamu se-eks Kotip

Cilacap".

Semua penjelasan diatas telah disampaikan kepada saya. Saya mengerti

bahwa bila masih memerlukan penjelasan, saya akan mendapat jawaban dari

peneliti.

Demikian surat pernyataan kesanggupan saya sebagai responden dalam

penelitian ini.

Cilacap, …… Januari 2011

Responden

( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

78

KUISIONER PENDAHULUAN TENTANG:

Persepsi Konsumen Tentang Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Jamu

Pegal Linu Produksi Cilacap dan Hubungannya dengan Frekuensi Konsumsi

Jamu Pegal Linu di Kalangan Pengunjung Kios Jamu se-eks Kotip Cilacap

I. DATA RESPONDEN

(berilah tanda X pada jawaban yang sesuai dengan kondisi Anda)

1. Jenis kelamin Anda:

a. Pria b. Wanita

2. Umur Anda saat ini:

a. < 20 tahun d. 41 – 50 tahun

b. 21 – 30 tahun e. > 51 tahun

c. 31 – 40 tahun

3. Suku bangsa Anda:

a. Jawa d. Cina

b. Sunda e. yang lain:……...............

c. Batak

4. Pekerjaan Anda saat ini:

a. Wiraswasta d. Mahasiswa

b. PNS e. yang lain:……...............

c. Pegawai Swasta

5. Pendapatan rata-rata per bulan:

a. belum berpenghasilan c. Rp 500.000,00 – Rp

1.000.000,00

b. kurang dari Rp 500.000,00 d. lebih dari Rp 1.000.000,00

6. Dari mana Anda mengenal jamu pegal linu?

a. Keluarga d.Media massa

(cetak/elektronik)

b. Teman e. yang lain:……...............

c. Tenaga Kesehatan (dokter/apoteker)

7. Sudah berapa lama Anda meminum jamu pegal linu?

a. < 1 tahun c. > 5 tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

79

b. 1 – 5 tahun

8. Berapa kali Anda meminum jamu pegal linu dalam seminggu?

a. 1 c. 5

b. 1 - 5

9. Merk jamu pegal linu apa yang sering Anda konsumsi?

a. Jamu Air Mancur d. Jamu Jago

b. Jamu Nyonya Meneer e. yang lain: ……...............

c. Jamu Sido Muncul

10. Bagaimana umumnya hasil yang Anda rasakan setelah meminum jamu

pegal linu?

a. Sembuh total

b. Sembuh sementara/hanya meredakan gejala

c. Tambah parah

d. Tidak ada khasiatnya

Petunjuk

Baca dan pahami setiap pernyataan dengan baik kemudian berilah tanda

( ) pada kolom yang telah tersedia. Pilihan jawaban atas pernyataan-

pernyataan tersebut adalah sebagai berikut :

STS : bila Anda menjawab Sangat Tidak Setuju terhadap pernyataan

TS : bila Anda menjawab Tidak Setuju terhadap pernyataan

S : bila Anda menjawab Setuju terhadap pernyataan

SS : bila Anda menjawab Sangat Setuju terhadap pernyataan

Jawaban yang diberikan tidak akan mendapat penilaian BENAR atau

SALAH, sebab jawaban yang paling benar adalah yang sesuai dengan

apa yang Anda ketahui.

Contoh

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya cinta kebudayaan Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

80

II. PERNYATAAN MENGENAI PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP

BAHAYA BAHAN KIMIA OBAT (BKO) YANG TERDAPAT DI

DALAM JAMU PEGAL LINU

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Jamu pegal linu adalah bahan alami atau campuran

bahan alami yang secara tradisional digunakan

untuk pengobatan pegal linu.

2. Jamu pegal linu tidak boleh mengandung bahan

kimia obat (BKO).

3. Bahan kimia obat (BKO) yang ditambahkan ke

dalam jamu pegal linu adalah produk kimiawi yang

digunakan dalam pengobatan modern.

4. Penggunaan bahan kimia obat (BKO) dalam jangka

panjang membahayakan kesehatan tubuh.

5. Penggunaan bahan kimia obat (BKO) harus sesuai

dosis dan aturan pakai.

6. Khasiat jamu pegal linu yang cespleng merupakan

ciri-ciri jamu pegal linu berbahan kimia obat

(BKO).

7. Jamu pegal linu berbahan kimia obat (BKO) juga

menyembuhkan penyakit lain selain pegal linu.

8. Parasetamol adalah contoh bahan kimia obat (BKO)

yang pernah ditambahkan ke dalam jamu pegal linu

produksi Cilacap.

9. Iritasi saluran pencernaan, kerusakan hati/ginjal,

gangguan penglihatan, atau gangguan jantung

adalah bahaya yang ditimbulkan dari penambahan

bahan kimia obat (BKO) ke dalam jamu pegal linu.

10. Menurut Anda, apakah arti dari Bahan Kimia Obat?

Jawaban:

…………………………………………………………………………………..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

81

11. Apakah Bahan Kimia Obat boleh ditambahkan ke dalam jamu pegal linu?

Ya b. Tidak

Alasan:

…………………………………………………………………………………

12. Apakah Bahan Kimia Obat berbahaya bila ditambahkan ke dalam jamu pegal

linu?

a. Ya b. Tidak

Alasan:

…………………………………………………………………………………

III. PERNYATAAN MENGENAI FREKUENSI MINUM JAMU PEGAL

LINU SETELAH TERSIAR BERITA ADANYA PENAMBAHAN

BAHAN KIMIA OBAT (BKO) KE DALAM JAMU PEGAL LINU

PRODUKSI CILACAP

No. Pernyataan SS S TS STS

1a. Frekuensi Saya meminum jamu pegal linu dalam

seminggu menjadi berkurang.

1b. Frekuensi Saya meminum jamu pegal linu dalam

seminggu menjadi berkurang karena Saya takut jamu

pegal linu Saya termasuk jamu yang ditambahkan bahan

kimia obat (BKO).

2a. Frekuensi Saya meminum jamu pegal linu dalam

seminggu tetap.

2b. Frekuensi Saya meminum jamu pegal linu dalam

seminggu tetap karena Saya yakin jamu pegal linu yang

Saya minum tidak ditambahkan bahan kimia obat

(BKO).

2c. Frekuensi Saya meminum jamu pegal linu dalam

seminggu tetap karena Saya sudah cocok dengan khasiat

jamu pegal linu yang Saya minum.

2d. Frekuensi Saya meminum jamu pegal linu dalam

seminggu tetap meskipun jamu pegal linu tersebut

mungkin ditambahkan bahan kimia obat (BKO).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

82

3. Apakah frekuensi Anda meminum jamu pegal linu menjadi berkurang setelah

mendengar/melihat berita tentang jamu pegal linu produksi Cilacap yang

dicampurkan dengan Bahan Kimia Obat?

a. Ya b. Tidak

Alasan:

……………………………………………………………………………………...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

83

Lampiran 7. Contoh kuesioner dengan jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

86

Lampiran 8. Hasil perhitungan distribusi frekuensi skor total jawaban

masing-masing responden

A. Variabel Persepsi Bahaya BKO

Mean = 27,83

SD = 2,688

1. x termasuk kategori sangat baik bila x > 31,865

2. x termasuk kategori baik bila 29,175 < x < 31,865

3. x termasuk kategori cukup bila 26,485 < x < 29,175

4. x termasuk kategori kurang bila 23,795 < x < 26,485

5. x termasuk kategori kurang sekali bila x < 23,795

Frekuensi terbanyak yaitu pada skor total (x) = 29, maka variabel ini masuk ke

dalam kategori cukup.

B. Variabel Perubahan Frekuensi Konsumsi

Mean = 13,88

SD = 3,395

1. x termasuk kategori sangat baik bila x > 18,98

2. x termasuk kategori baik bila 15,58 < x < 18,98

3. x termasuk kategori cukup bila 12,18 < x < 15,58

4. x termasuk kategori kurang bila 8,78 < x < 12,18

5. x termasuk kategori kurang sekali bila x < 8,78

Frekuensi terbanyak yaitu pada skor total (x) = 12, maka variabel ini masuk ke

dalam kategori kurang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

87

Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian

A. Kios jamu di Pasar Limbangan

B. Kios jamu di Jalan Tidar

C. Kios jamu “Merapi Farma Herbal”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

88

D. Depot jamu “Djanaka”

E. Depot jamu “Jago”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

89

Lampiran 10. Ijin Penelitian dari Kesbang Pol dan Linmas Kabupaten

Cilacap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

90

Lampiran 11. Ijin Penelitian dari Bappeda Kabupaten Cilacap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · 4. Para responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner demi kelancaran jalannya penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN

91

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama lengkap Pascalia Riska Prastika

Hapsari. Penulis lahir di Cilacap pada tanggal 8 April 1989

dan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan

Petrus Prasetyo Utomo dan Veronica Catur Budi Yanti.

Sejarah pendidikan penulis yaitu di Taman Kanak-Kanak

Maria Immaculata Cilacap (1993-1995), Sekolah Dasar

Maria Immaculata Cilacap (1995-2001), Sekolah Menengah

Pertama Maria Immaculata Cilacap (2001-2004), dan

Sekolah Menengah Umum Yos Sudarso Cilacap (2004-

2007). Selanjutnya pada tahun 2007 melanjutkan pendidikan

tinggi di Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama menjalani pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta, penulis pernah mengikuti kegiatan kepanitiaan, yaitu sebagai

sekretaris pada Panitia Pelepasan Wisuda April 2009, Panitia Open House

Paingan Universitas Sanata Dharma 2009, sebagai Seksi Dana dan Usaha pada

Panitia Tiga Hari Temu Akrab Mahasiswa Farmasi 2009, serta sebagai Sie

Kesekretariatan pada Panitia Temu Alumni Lustrum III Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma 2010. Untuk pengalaman kerja, penulis pernah

menjadi Asisten Dosen Praktikum Biokimia Tahun Ajaran 2010/2011 serta

menjadi guru les privat kimia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI