plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · 12. teman-teman tim sambiloto, tim...
TRANSCRIPT
OPTIMASI CAMPURAN ASAM TARTRAT DAN NATRIUM
BIKARBONAT SEBAGAI EKSIPIEN DALAM PEMBUATAN GRANUL
EFFERVESCENT EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis L.)
SECARA GRANULASI BASAH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh : Asterini Adityasari NIM : 058114001
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengesahan Skripsi Berjudul
OPTIMASI CAMPURAN ASAM TARTRAT DAN NATRIUM
BIKARBONAT SEBAGAI EKSIPIEN DALAM PEMBUATAN GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis L.)
SECARA GRANULASI BASAH
Oleh : Asterini Adityasari NIM : 058114001
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
pada tanggal :
…………………………….
Mengetahui Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Dekan Rita Suhadi, M.Si., Apt. Pembimbing : Agatha Budi Susiana Lestari, M.Si., Apt ………………….. Panitia Penguji : 1. Agatha Budi Susiana Lestari, M.Si., Apt …………………..
2. Yohanes Dwiatmaka, M.Si. ..............................
iii
3. Dewi Styaningsih, M.Sc., Apt. ..............................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Apa yang harus aku lakukan ketika aku merasa sendirian ? Apa yang harus aku lakukan ketika jiwaku tertekan ?
Apa yang harus aku lakukan ketika kekhawatiran menghimpitku? Apa yang harus aku lakukan ketika pencobaan menghadang langkahku ?
Let open the eyes of my heart, Lord…
”Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam
pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.” Matius 26 : 41
”Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan
karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu
jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya” 1 Korintus 10 : 13
Karena ksih setiaMu membuatku mampu bertahan selama ini Sungguh aku bersyukur memilikiMu...
Bapaku dan Sahabatku
Kupersembahkan karya kecilku untuk : Yesus Kristus kekasih jiwaku,
Papi dan Mami tercinta, Kakakku Alin tersayang,
Sahabat dan almamaterku yang kubanggakan sebagai ungkapan rasa sayang dan kasihku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas pertolongan dan kasih
setiaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan skripsi
ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi di
Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta; sekaligus sebagai
upaya untuk memeperdalam wawasan berpikir serta menambah wacana di dunia
farmasi pada umumnya.
Pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, untuk itu pada kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Papi dan Mami tercinta, atas kasih sayang, doa, serta dukungannya ingá aku
menjadi sekarang ini
2. Panitia Hibah A3 yang telah membrikan bantuan dana untuk menyelesaikan
skripsi ini
3. Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
4. Agatha Budi Susiana Lestari, M.Si., Apt, selaku dosen pembimbing utama
sekaligus dosen penguji, atas kesabaran, pengarahan, dan saran yang diberikan
selama penyusunan skripsi.
5. Yohanes Dwiatmaka, M.Si, selaku dosen penguji, atas kritik dan saran yang
telah diberikan sehingga skripsi ini jadi lebih baik.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Dewi Styaningsih, M.Sc., Apt, selaku dosen penguji, atas kritik dan saran yang
telah diberikan sehingga skripsi ini jadi lebih baik.
7. Pak Jeffry, Bu Iin, Bu Wiwid selaku dosen akademik yang telah memberikan
bantuan dan pengarahan materi sehingga skripsi ini jadi lebih baik
8. Kakakku tersayang mbak Alin atas kasih sayang, dukungan, semangat,
penghiburan dan doa yang diberikannya selama ini. Trimakasih telah menjadi
kakak yang tidak bosan mendengar keluhanku.
9. Mas Lingga atas kasih sayang, perhatian, penghiburan, doa dan bantuannya
saat penyusunan naskah skripsi sampai selesai. Terimakasih banyak atas
bantuannya selama ini
10. Teman-teman satu kelompok skripsi teh hijau : Eva, Erika Lia, Uli, Hendra,
Ceci, Yoke. Terimakasih untuk perjuangan, semangat, dan kerjasama tim yang
luar biasa selama ini.
11. Semua “brothers dan sisters” di staff pembinaan KAMBIUM Gloria : Bu
Tiwi, Mas Anto, Kak Ida, Rini, Kak Johan, Mas Deon,dan lain-lain.
.Terimaksih buat doa dan dukungannya.
12. Teman-teman Tim Sambiloto, Tim Palmetto, Tim Molase, Tim Stevia untuk
kerjasama dan kerelaan berbagi alat dan laboratorium bersama
13. Kakak angkatan : Mbak Ika, Mbak Ayu, Mas Yoyo yang telah membantu
mentransferkan ilmunya
14. Teman-teman farmasi kelompok D1 2005 : Widdy, Tyas, Mia, Adrian untuk
semangat dan bantuannya. Senang bekerjasama dengan kalian selama ini,
banyak moment bersama kalian yang terukir di hatiku. Thanks guys...
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15. Teman-teman farmasi : Prima, Dewi, Imel, Feli, Siska S., semua teman FST
dan FKK 2005 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu untuk
kebersamaannya selama beberapa tahun terakhir ini. Banyak kenangan indah
bersama kalian yang terukir di hatiku.
16. Teman-teman kos : Mena, Mely, Esti, Aga, Ana, Puti, Titik, Flora untuk
semangat, dukungan, keceriaan dan penghiburannya selama ini. Senang
bersama kalian. Keceriaan kalian membuatku semangat.
17. Teman-teman KKN angkatan 37 kelompok 10 : Nova, Linna, Desi, Ferra,
Mayang, Totok, Pujo, Marshel yang telah banyak membantu dalam
menyelesaikan naskah skripsi ini di lokasi KKN. Thank you very much.
18. Segenap karyawan dan laboran Laboratorium : Pak Musrifin, Mas Otok, Mas
Agung, Mas Iswandi, Mas Punto, Pak Parlan untuk bantuannya selama
penelitian.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, penulis menharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan perkembangan ilmu pengetahuan.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Penelitian dilakukan dalam rangka optimasi formula granul effervescent teh hijau dengan kandungan epigallocathecin gallate (EGCG) sebagai zat aktifnya. Dalam Formula ini digunakan asam tartrat sebagai sumber asam dan natrium bikarbonat sebagai sumber basa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang dominan diantara asam tartrat, natrium bikarbonat dan interaksinya dalam menentukan sifak fisik granul effervescent, dan untuk memperoleh area komposisi optimum dari asam-basa yang diteliti.
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimental murni. Sediaan granul effervescent diuji sifat fisik yang meliputi kecepatan alir, kandungan lembab, waktu larut dan pH larutan. Desain faktorial digunakan untuk menentukan faktor yang dominan dalam menentukan respon granul. Tingkat signifikansi pengaruh setiap faktor (asam tartrat, natrium bikarbonat) dan interaksi keduanya terhadap respon sifat fisik granul effervescent dianalisis menggunakan analisis statistik Yate’s treatment dengan taraf kepercayaan 95%.
Hasil analisis desain faktorial menunjukkan bahwa asam tartrat dominan dalam menentukan waktu larut granul effervescent, sedangkan natrium bikarbonat dominan dalam menentukan pH larutan granul effervescent. Interaksi faktor asam tartrat dengan natrium bikarbonat dominan dalam menentukan kandungan lembab. Hasil penelitian menunjukkan tidak ditemukan superimposed contour plot yang memenuhi persyaratan sebagai komposisi optimum campuran asam tartrat dan natrium bikarbonat dalam granul effervescent ektrak teh hijau.
Kata kunci : ekstrak teh hijau, EGCG, granul effervescent, asam tartrat, natrium bikarbonat, desain faktorial
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
This study was conducted in optimizinggreen tea granule effervescent formula with EGCG as active ingredient. In this formula, tartaric acid is used as acid source and sodium bicarbonate as base source. The aims of this study were to observe the dominant effect among tartaric acid, sodium bicarbonate and the interaction between tartaric acid and sodium bicarbonate on the effervescent granule properties, and to obtain the composition on area of acid-base which was observe.
This research was a pure experimental study. The effervescent granule was observed its physical property evaluation such as flow rate, moisture content, solution pH and dissolution time. Factorial design was used to determine which factor was dominant in effervescent granule response. Yate’s treatment statistic analysis with 95% confident level was carried out to analyze the significant level of the effect the factors (tartaric acid, sodium bicarbonate) and the interaction between tartaric acid and sodium bicarbonate to the responses
In terms of factorial design analysis, tartaric acid was dominant in affecting the dissolution time of effervescent granule response while sodium bicarbonate was dominant in affecting the solution pH of granule. The interaction between tartaric acid and sodium bicarbonate was dominant in affecting the moisture content. Based on the result of study, it was not find the superimposed contour plot which fulfilled the specification as optimum composition of tartaric acid and sodium bicarbonate mixture in green tea extract effervescent granule.
Key words : green tea extract, EGCG, effervescent granule, tartaric acid, sodium bicarbonate, factorial design
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
PERNYATAAN PUBLIKASI.............................................................................. v
PRAKATA........................................................................................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................. ............................................. ix
INTISARI.............................................................................................................. x
ABSTRACT.............................. ............................................................................. xi
DAFTAR ISI................... ..................................................................................... xi
DAFTAR TABEL.............................. ................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR............... .......................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN......................... ............................................................ xvii
BAB I. PENDAHULUAN............ ........................................................................ 1
A.Latar Belakang......................................................................................... 1
1. Perumusan Masalah ........................................................................... 3
2. Keaslian Penelitian............................................................................. 3
3. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
a. Manfaat praktis............................................................................. 4
b. Manfaat metodologis.................................................................... 4
B. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA................................................................... 6
A. Teh Hijau ............................................................................................... 6
1. Keterangan Botani.............................................................................. 6
2. Sinonim .............................................................................................. 6
3. Nama Daerah...................................................................................... 6
4. Kegunaan dan kandungan kimia ........................................................ 6
B. Granul Effervescent................................................................................ 8
C. Granulasi Basah ................................................................................... 10
1. Penggunaan panas ............................................................................ 10
2.Dengan cairan reaktif ........................................................................ 10
3.Dengan cairan non reaktif ................................................................. 10
D. Pemerian Bahan ................................................................................... 11
1. Asam tartrat...................................................................................... 11
2. Natrium bikarbonat .......................................................................... 12
3. Laktosa ............................................................................................. 12
4. Polivinilpirolidon (PVP) .................................................................. 13
5. Aspartam .......................................................................................... 13
E. Sifat Fisik Campuran Granul Effervescent........................................... 14
1. Kecepatan Alir ................................................................................. 14
2. Kandungan Lembab ......................................................................... 14
3. Waktu larut....................................................................................... 15
4. pH Larutan ....................................................................................... 16
F. Desain Faktorial ................................................................................... 16
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Landasan Teori .................................................................................... 19
H. Hipotesis .............................................................................................. 20
BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................... 21
A. Jenis dan Rancangan Penelitian........................................................... 21
B. Variable Penelitian............................................................................... 21
C. Definisi Operasional ............................................................................ 22
D. Alat dan Bahan Penelitian ................................................................... 23
E.Tata Cara Penelitian .............................................................................. 24
1. Pemeriksaan kualitas ekstrak teh hijau ............................................ 24
a. Pemeriksaan organoleptis........................................................... 24
b. Uji kandungan lembab ekstrak................................................... 24
2. Penentuan dosis ekstrak kering teh hijau ......................................... 24
3. Penentuan level rendah dan level tinggi asam tartrat dan natrium
bikarbonat dalam sediaan effervescent........................................... 25
4. Optimasi formula granul effervescent ekstrak teh hijau dengan
kombinasi asam sitrat dan basa natrium bikarbonat ...................... 26
5. Pembuatan granul effervescent ........................................................ 26
6. Pemeriksaan sifat fisik granul effervescent...................................... 27
a. Kandungan lembab..................................................................... 27
b. Kecepatan alir............................................................................. 27
c. Waktu larut ................................................................................. 27
d. Uji pH larutan............................................................................. 27
F. Analisis Data ....................................................................................... 28
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 29
A. Pemeriksaan kualitas ekstrak teh hijau ............................................. 29
B. Formulasi dan Pembuatan Granul Effervescent ................................ 30
C. Uji Sifat Fisik Campuran Granul Effervescent ................................. 35
1. Kandungan Lembab .................................................................. 37
2. . Kecepatan Alir ......................................................................... 39
3. Waktu Larut ............................................................................... 42
4. pH Larutan ................................................................................. 45
D. Optimasi Formula............................................................................... 49
1. Kandungan lembab .................................................................... 49
2. Kecepatan alir............................................................................. 50
3. Waktu larut................................................................................. 51
4. pH larutan................................................................................... 52
E. Prediksi Kandungan Karbondioksida Secara Teoritis ........................ 54
F. Prediksi Prospek Hasil Penelitian ....................................................... 55
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 57
A. Kesimpulan .......................................................................................... 57
B. Saran .................................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 59
LAMPIRAN........................................................................................................ 63
BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................ 92
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel I. Desain formula metode desain faktorial .......................................18
Tabel II. Formula granul effervescent ekstrak teh hijau ..............................26
Tabel III. Hasil pengukuran sifat fisik granul effervescent ekstrak
teh hijau.........................................................................................35
Tabel IV. Efek asam tartrat, efek natrium bikarbonat dan efek interaksi antar
keduanya dalam menentukan sifat fisik granul effervescent.........36
Table V. Hasil perhitungan Yate’s Treatment pada respon kandungan
lembab...........................................................................................39
Tabel VI. Hasil perhitungan Yate’s Treatment pada respon kecepatan alir ..42
Tabel VII. Hasil perhitungan Yate’s Treatment pada respon waktu larut ......44
Tabel VIII Hasil perhitungan Yate’s Treatment pada respon
pH larutan......................................................................................48
Tabel IX Hasil perhitungan kadar CO2 total ................................................54
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur epicatechin, epicatechin-3-gallat, epigallocatechin,dan
epigallocatechin-3-gallat ..............................................................7
Gambar 2 Hubungan pengaruh asam tartrat (a) dan natrium bikarbonat (b)
terhadap kandungan lembab..........................................................38
Gambar 3 Hubungan pengaruh asam tartrat (a) dan natrium bikarbonat (b)
terhadap kecepatan alir..................................................................41
Gambar 4 Hubungan pengaruh asam tartrat (a) dan natrium bikarbonat (b)
terhadap waktu larut......................................................................43
Gambar 5 Hubungan pengaruh asam tartrat (a) dan natrium bikarbonat (b)
terhadap pH larutan .......................................................................47
Gambar 6 Contour plot kandungan lembab...................................................50
Gambar 7 Contour plot kecepatan alir...........................................................51
Gambar 8 Contour plot waktu larut ...............................................................52
Gambar 9 Contour plot pH larutan ................................................................53
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Penimbangan Formula , Notasi dan Formula Desain
Faktorial ................................................................................................. 63
Lampiran 2. Data Kandungan Lembab Ekstrak, Sifat Fisik Granul dan
Homogenitas Campuran Granul............................................................. 64
Lampiran 3. Perhitungan prediksi kadar CO2 teoritis dalam larutan granul
effervescent............................................................................................. 67
Lampiran 4. Perhitungan Efek Sifat Fisik Granul Effervescent .................................. 69
Lampiran 5. Persamaan Regresi.................................................................................. 71
Lampiran 6. Perhitungan Yate’s treatment.................................................................. 79
Lampiran 7. Certificate of Analisis ............................................................................ 90
Lampiran 8. Dokumentasi .......................................................................................... 91
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teh adalah salah satu bahan minuman alami yang sangat populer di
masyarakat. Secara umum, berdasarkan proses pengolahannya, teh
diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu teh hijau, teh oolong, dan teh hitam. Salah
satu kandungan yang terdapat di dalam teh adalah senyawa polifenol katekin yaitu
epigalokatekin galat (EGCG) yang bersifat sebagai antioksidan yang paling efektif
sebagai chemoprotective agent (Svobodova, Psotova, dan Walterova, 2003).
Menurut Tuminah (2004) kandungan EGCG pada teh hijau lebih besar
dibanding teh hitam yaitu 20,29 % bobot kering. Hal tersebut disebabkan teh hijau
dibuat dengan cara pemanasan dan penguapan untuk menginaktifkan enzim
polifenol oksidase/fenolase sehingga oksidasi enzimatik terhadap katekin dapat
dicegah. Sebaliknya, teh hitam dibuat dengan memanfaatkan terjadinya oksidasi
enzimatis terhadap kandungan katekin dalam teh (Hartoyo, 2003). Hal inilah yang
membuat teh hijau yang dikonsumsi mampu melindungi sel-sel tubuh dari
pengaruh radikal bebas yang berperan besar menimbulkan kanker, penyumbatan
pembuluh darah dan gangguan jantung (Liza, 2008).
Pemikiran tersebut melatarbelakangi dilakukannya penelitian tentang
pembuatan bentuk sediaan tertentu menggunakan ekstrak teh hijau. Bentuk
sediaan yang dipilih adalah granul effervescent, mengingat bentuk sediaan ini
memiliki banyak keuntungan dibanding sediaan teh konvensional lainnya seperti
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
teh celup atau serbuk teh yang perlu diseduh dulu dalam penyiapannya.
Keuntungan sediaan granul effervescent dibanding sediaan tablet konvensional
diantaranya dalam hal penyiapan larutan dalam waktu seketika dan dapat
memberikan onset yang lebih cepat. Selain itu, menghasilkan rasa yang enak
karena adanya gas CO2 yang mampu memperbaiki rasa dan nyaman dalam
penggunaannya (Allen, 2002).
Untuk menghasilkan sediaan effervescent yang berkualitas maka perlu
dilakukan studi formulasi yaitu optimasi untuk sumber asam dan sumber basa.
Sumber basa yang digunakan adalah natrium bikarbonat yang lebih cepat bereaksi
dalam menghasilkan gas CO2 (Rau, 2001) sedang sumber asam yang digunakan
adalah asam tartrat yang dapat meningkatkan fungsi antioksidan bila digunakan
dengan antioksidan lain, dalam hal ini kandungan EGCG dalam teh hijau
(synergist antioxidant) (Allen,1999). Hal ini disebabkan karena jumlah ikatan
hidrogen yang semakin banyak sehingga semakin banyak atom hidrogen yang
dapat diberikan untuk menstabilkan O radikal . Asam tartrat juga sering
digunakan dalam sediaan effervescent karena kelarutannya yang tinggi dalam air,
yaitu satu bagian asam dalam satu bagian air (Avani, Tejal, Dua dan Renuka,
2006).
Optimasi formula dilakukan dengan metode desain faktorial. Dengan
metode desain faktorial dapat diketahui faktor yang dominan dalam
mempengaruhi sifat fisik granul effervescent teh hijau dan interaksi antara asam-
basa yang diteliti. Area komposisi asam-basa yang optimum dapat diprediksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dengan superimposed contour plot sehingga akan diperoleh formula sediaan
granul effervescent yang memenuhi syarat kualitas.
1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan
penelitian ini yaitu :
1. Apakah ekstrak teh hijau dapat diformulasikan menjadi sediaan granul
effervescent yang memenuhi persyaratan kualitas dengan rasa yang enak ?
2. Manakah diantara asam tartrat, natrium bikarbonat dan interaksi asam tartrat-
natrium bikarbonat yang bersifat dominan dalam menentukan masing-masing
sifat fisik granul effervescent ekstrak teh hijau?
3. Apakah ditemukan area superimposed contour plot campuran asam tartrat-
natrium bikarbonat yang diprediksi sebagai formula optimum sediaan granul
effervescent ekstrak teh hijau ?
2. Keaslian penelitian
Sejauh penelusuran penulis, penelitian tentang optimasi formula granul
effervescent teh hijau dengan kombinasi asam tartrat dan natrium bikarbonat
dengan metode desain faktorial belum pernah dilakukan. Ada penelitian sejenis
yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian yang
dilakukan oleh Nugroho (2005), yang berjudul Optimasi Komposisi Asam Tartrat
dan Sodium Bikarbonat dalam Tablet Effervescent Ekstrak Kunyit (Curcuma
dosmetica Val.) dengan Metode Desain Faktorial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
3. Manfaat Penelitian
a. Manfaat praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk mengetahui asam tartrat,
natrium bikarbonat atau interaksinya yang dominan berpengaruh pada sifat-sifat
fisik granul effervescent serta dapat mengetahui area optimum yang diprediksi
sebgai komposisi optimum yang diprediksi sebagai komposisi optimum campuran
asam tartrat dan natrium bikarbonat yang dapat menghasilkan granul effervescent
dengan sifat fisik yang memenuhi persyaratan.
b. Manfaat metodologis
Penelitian ini juga dapat memberikan pengetahuan tentang penerapan
metode optimasi, khususnya desain faktorial, dalam optimasi granul effervescent
ekstrak teh hijau.
B. Tujuan Penelitian
Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan formula
optimum granul effervescent teh hijau yang memenuhi persyaratan sifat fisik
granul effervescent. Secara khusus penelitian ini bertujuan :
a. Mengetahui apakah granul yang dihasilkan dapat memenuhi persyaratan sifat
fisik granul effervescent ekstrak teh hijau.
b. Mengetahui pengaruh asam tartrat, natrium bikarbonat dan interaksi keduanya
yang bersifat dominan terhadap sifat fisik granul effervescent ekstrak teh hijau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
c. Menemukan area superimposed contour plot campuran asam tartrat-natrium
bikarbonat yang diprediksi sebagai formula optimum sediaan granul
effervescent ekstrak teh hijau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Teh Hijau
1. Keterangan botani
Menurut Tuminah (2004) tanaman teh Camellia sinensis L. termasuk
dalam famili Camelliaceae.
2. Sinonim
Camellia bohea Griff., C. theifera Dyer., Thea sinensis l., T. assamica
Mast., T. cochinchinensis Lour., T. chinensis Sims., T. viridis L. (Dalimartha,
2003).
3. Nama daerah
Enteh (Sunda)
4. Kegunaan dan kandungan kimia
Teh hijau dibuat dengan menginaktifasi enzim oxidase atau fenolase
yang ada dalam pucuk daun teh segar, dengan cara pemanasan atau penguapan
menggunakan uap panas, sehingga oksidasi enzimatik terhadap katekin dapat
dicegah. (Hartoyo, 2003). Zat bioaktif utama dalam teh hijau merupakan polifenol
golongan flavonoid yaitu flavanol tipe katekin, antara lain (-)-Epicatechin, (-)-
Epigallocatechin, (-)- Epicatechin 3-gallate, (-)-Epigallocatechin 3-gallate (EC,
EGC, ECG dan EGCG) serta flavonol seperti kuersetin. Keempat tipe katekin
tersebut merupakan antioksidan utama dalam teh hijau. EGCG merupakan
antioksidan yang paling efektif sebagai chemoprotective agent, jumlahnya sekitar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
60-70% dari jumlah keseluruhan katekin (Svobodova et al., 2003).
Chemoprotective agent adalah suatu senyawa kimia yang mampu mencegah atau
mengurangi resiko tejadinya kanker.
Gambar 1. Struktur epicatechin, epicatechin-3-gallat, epigallocatechin,dan epigallocatechin-3-gallat (Svobodova et al., 2003)
EGCG merupakan suatu senyawa crystalline yang tidak higroskopis.
Kelarutan EGCG yang tertinggi dalam aqueous jika berada antara pH 5-7.
Kestabilan EGCG diamati melalui suatu penelitian dengan konsentrasi EGCG 10
mg/ml pada range pH 4-9, hasilnya stabilitas tertinggi dari EGCG diperoleh jika
berada pada pH 5. EGCG juga memiliki kompatibilitas yang baik dengan berbagai
macam eksipien, sehingga sangat dimungkinkan untuk dikembangkan menjadi
oral dosage forms. Berdasarkan uji photostability dibawah kondisi ICH,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
dihasilkan bahwa senyawa EGCG tidak sensitif terhadap cahaya (Kellar, Poshini,
He, Addo, Payne, 2005).
Beberapa penelitian menggunakan teh menunjukkan bahwa senyawa
polifenol antioksidan (seperti katekin dan flavonol) yang terkandung dalam teh
mempunyai sifat antikarsinogenik pada hewan dan manusia. Selain itu flavonoid
dapat menghambat oksidasi LDL, melindungi endotel dari berbagai luka yang
disebabkan oleh radikal bebas serta mencegah aterosklerosis yang dapat
menyumbat lumen arteri (Tuminah, 2004).
EGCG yang merupakan antioksidan paling efektif dalam teh hijau
mampu menghambat pertumbuhan sel kanker dengan menghambat aktivitas
protein tyrosine kinase (PTK) yang berperan dalam pertumbuhan sel kanker (Lin,
Lin, Liang, Chen, dan Lin-Shiau, 2000). EGCG juga dapat mencegah terjadinya
kanker dengan cara meningkatkan sistem perbaikan DNA khususnya O6-
alkilguanin-DNA alkiltransferase (AGT) yang sangat berperan terhadap
penghambatan inisiasi karsinogenesis (Hartoyo, 2003).
B. Granul Effervescent
Granul effervescent adalah granul atau serbuk kasar sampai kasar sekali
dan mengandung unsur obat dalam campuran kering biasanya terdiri dari unsur
asam (asam tartrat, asam tartrat, asam fumarat) dan unsur basa (natrium karbonat,
natrium bikarbonat) yang ditambahkan dengan air, asam dan basanya bereaksi
membebaskan karbondioksida sehingga menghasilkan buih (Ansel, 1989). Hal
yang membedakan granul effervescent dengan granul biasa adalah adanya gas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
karbondioksida yang dihasilkan dari reaksi kimia saat granul asam kontak dengan
granul basa dalam air (Rau, 2001).
Keuntungan granul effervescent sebagai bentuk sediaan adalah penyiapan
larutan dalam waktu seketika dengan onset yang cepat, mampu menghasilkan rasa
yang enak karena adanya karbonat yang membantu memperbaiki rasa beberapa
obat tertentu serta mudah untuk digunakan dan nyaman bagi pasien yang sukar
menelan (Lindberg, Engfors dan Ericson, 1992). Keuntungan sediaan effervescent
lainnya yaitu mempercepat kelarutan obat yang sukar larut dalam air karena
adanya gas karbondioksida yang dapat membantu mempercepat proses pecahnya
granul(Avani et al., 2006) daripada sediaan tablet konvensional.
Adapun kerugian dari granul effervescent adalah harganya yang relatif
mahal. Hal ini disebabkan karena jumlah yang besar dari eksipien yang harganya
mahal dan fasilitas produksi yang khusus. Pada pembuatan sediaan effervescent
timbul kesukaran untuk menghasilkan produk yang stabil secara kimia, dan
adanya kandungan lembab selama proses produksi dapat menyebabkan reaksi
effervescent yang prematur (Lindberg et al., 1992). Selain itu karena luas
permukaan granul yang besar maka kereaktifannya akan lebih besar sehingga
dapat menimbulkan masalah kestabilan saat proses produksi (Allen, 2002). Untuk
menjaga kualitas granul effervescent pada penyimpanan perlu pengemasan secara
khusus di dalam kantong lembaran aluminium kedap udara (Lindberg et al, 1992).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
C. Granulasi Basah
Granulasi bisa memperbaiki sifat alir campuran dan untuk memperbaiki
kompresibilitas campuran (Aulton dan Summer, 2002). Prinsip pembuatan granul
effervescent pada dasarnya sama dengan pembuatan granul konvesional, dimana
pada metode ini melibatkan pencampuran bahan-bahan kering dengan suatu bahan
pengikat untuk menghasilkan massa granul. Granulasi basah pada effervescent
dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu dengan penggunaan panas, dengan
cairan non reaktif dan dengan cairan reaktif (Mohrle, 1989).
1. Penggunaan panas
Penggunaan panas merupakan metode klasik dalam granulasi
effervescent. Metode ini membutuhkan pembebasan air dari bahan hidrat pada
temperatur rendah untuk membentuk massa granul yang liat. Proses ini sulit
dikontrol untuk mendapatkan hasil yang sama karena tergantung pada pelepasan
air bahan-bahan yang dipakai dan temperatur.
2. Dengan cairan reaktif
Salah satu cairan penggranul yang efektif adalah air. Kenyataannya,
reaksi effervescent dapat terjadi dengan adanya air, oleh karena itu diperlukan
kontrol selama proses. Massa granul yang terbentuk harus segera dikeringkan
untuk menghindari reaksi effervescent dini.
3. Dengan cairan non reaktif
Metode granulasi basah dalam pembuatan sediaan effervescent pada
penelitian ini adalah dengan penambahan cairan non reaktif, dalam hal ini
digunakan larutan polyvinylpyrrolidone (PVP) dalam etanol sebagai bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pengikat pada proses granulasi. Pengikat yang larut dalam alkohol seperti PVP
dapat dilarutkan terlebih dahulu dalam alkohol sehingga didapat cairan pengikat
yang digunakan sebagai pengikat dalam proses granulasi basah. Pengikat yang
seperti ini biasanya lebih efektif penggunaannya dan dapat digunakan dalam
konsentrasi rendah (Mohrle, 1989). Secara umum binding action akan lebih
efektif ketika bahan pengikat ditambahkan dalam bentuk larutan. Larutan PVP
dalam alkohol biasa digunakan untuk granulasi bahan-bahan yang larut air
(Khankari dan Hontz, 1997).
Metode granulasi basah menguntungkan dalam penggunaannya karena
serbuk halus yang dibuat menjadi granul akan memberikan sifat alir yang baik,
sehingga pengisian ke kemasan menjadi konstan dan akan dihasilkan bobot yang
seragam. Kelemahan metode granulasi basah adalah memerlukan peralatan dan
penanganan khusus seperti pengaturan kelembapan ruangan sehingga didapat
sediaan effervescent yang memneuhi persyaratan serta tenaga cukup besar (Parrot,
1990).
D. Pemerian Bahan
Pemerian bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan granul
effervescent adalah :
a. Asam tartrat
Asam tartrat yang dikeringkan di atas fosfor pentoksida p selama 3 jam
mengandung tidak kurang dari 99,7% dan tidak lebih dari 100,5% C4H6O6. Asam
tartrat berupa hablur halus tidak berwarna atau serbuk halus sampai granul, tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
berbau, rasa asam dan stabil di udara. Kelarutannya sangat mudah larut dalam air
dan mudah larut dalam etanol (Anonim, 1995). Satu bagian asam tartrat terlarut di
dalam kurang dari 1 bagian air. Asam tartrat mengabsorbsi kelembapan secara
signifikan pada kelembaban relatif di atas 75%. Pada kelembaban relatif antara
65-75%, asam tartrat mengabsorbsi kelembaban secara tidak signifikan (Lindberg
et al., 1992).
b. Natrium bikarbonat
Natrium bikarbonat mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih
dari 100,5% NaHCO3 dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Berupa
serbuk hablur, stabil di udara kering, tetapi dalam udara lembab secara perlahan
terutai, bersifat basa (Anonim, 1995). Natrium bikarbonat biasa digunakan dalam
formula effervescent dan dapat menghasilkan larutan yang jernih setelah
mengalami disintegrasi karena sifatnya yang larut sempurna dalam air (Mohrle,
1989). Konsentrasi natrium bikarbonat yang biasa digunakan pada sediaan
effervescent adalah 25-50% (Rowe, Sheskey dan Owen, 2006). Natrium
bikarbonat akan mengalami dekomposisi jika dipanaskan sampai lebih dari 65oC
dan akan berubah menjadi natrium karbonat jika dipanaskan lebih dari 50oC
(Lindberg et al., 1992). Oleh karena itu dalam penyimpanannya, natrium
bikarbonat disimpan dalam oven yang suhunya telah diatur 40oC.
c. Laktosa
Laktosa dalam bentuk anhidrat atau mengandung satu molekul air hidrat.
Merupakan serbuk atau massa hablur, keras, putih krem, tidak berbau, rasa sedikit
manis, stabil di udara tetapi mudah menyerap bau. Mudah larut dalam air dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
lebih mudah larut dalam air mendidih. Sangat sukar larut dalam etanol, tidak larut
dalam kloroform dan eter (Anonim,1995). Laktosa memiliki sifat bahan pengisi
yang baik, antara lain dapat larut dalam air, rasanya enak, non higroskopis, tidak
reaktif dan menunjukkan kompaktibilitas yang baik (Alderborn, 2002).
d. Polivinilpirolidon (PVP)
PVP merupakan polimerasi dari 1-vinilpirolid-2-on. Bentuknya berupa
serbuk putih atau putih kekuningan, berbau lemah atau tidak berbau dan
higroskopis. PVP mudah larut dalam air, etanol (95%), dan dalam kloroform P.
Kelarutan tergantung pada bobot rata-rata dan tidak larut dalam eter P (Anonim,
1979). Sifat ikatan PVP meningkat seiring dengan semakin meningkatnya berat
molekul, sehingga viskositasnya semakin meningkat. Hal ini dinyatakan dengan
nilai K. Ikatan antar partikel yang paling kuat dibentuk oleh PVP dengan berat
molekul paling tinggi (Karsa and Stephenson, 2000). Konsentrasi PVP yang biasa
digunakan sebagai bahan pengikat adalah 0,5 – 5% (Rowe et al., 2006).
e. Aspartam
Aspartam merupakan pemanis yang berupa serbuk kristal halus berwarna
putih yang larut dalam air. Kekuatan kemanisannya 180-200 kali lebih besar
daripada sukrosa. Berdasarkan WHO, dosis yang diijinkan untuk penggunaan tiap
hari maksimal 40 mg/kg BB (Rowe et al., 2006). Aspartam stabil pada pH sekitar
empat (Anonim a, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
E. Sifat Fisik Granul Effervescent
Uji sifat fisik granul perlu dilakukan untuk mengetahui granul yang
dihasilkan telah memenuhi sifat fisik yang baik atau tidak. Uji sifat fisik granul
effervescent yang dilakukan diantaranya kecepatan alir, kandungan lembab granul,
waktu larut dan pH.
1. Kecepatan alir
Pengukuran sifat alir dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode
tidak langsung dan metode langsung. Metode tidak langsung terdiri dari
penentuan sudut istirahat, penentuan shear cell, dan pengukuran densitas bulk.
Metode langsung terdiri dari kecepatan alir hopper dan recording flowmeter
(Staniforth, 2002).
Kecepatan alir hopper merupakan metode yang sering digunakan untuk
mengukur sifat alir. Metode ini merupakan metode sederhana dalam menentukan
sifat alir secara langsung dengan mengukur kecepatan serbuk yang keluar dari
hopper. Penutup sederhana diletakkan di atas saluran keluar hopper dan hopper
diisi dengan serbuk. Penutup kemudian digerakkan dan dicatat waktu yang
diperlukan seluruh serbuk untuk keluar (Staniforth, 2002). Menurut Guyot dalam
Fudholi (1983), apabila waktu yang diperlukan oleh 100 gram serbuk untuk
mengalir lebih lama dari 10 detik akan mengalami kesulitan pada waktu
pentabletan.
2. Kandungan lembab
Kelembaban merupakan hal yang penting dalam pembuatan sediaan
granul effervescent. Oleh karena itu, pekerjaan untuk membuat granul dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
di dalam ruangan dengan kelembaban relatif yang rendah, yaitu di bawah 25%
(Mohrle, 1989).
Keseimbangan kandungan air dapat mempengaruhi aliran dan
karakteristik kompresi serbuk, kekerasan granul, serta stabilitas obat. Persyaratan
kandungan lembab untuk granul effervescent antara 0,4-0,7% dan mudah hancur
dalam air (Fausett, Gayser dan Dash, 2000). Kandungan lembab yang terlalu
tinggi dapat menyebabkan reaksi prematur dalam sistem effervescent (Mohrle,
1989).
3. Waktu larut
Sediaan effervescent yang baik diharapkan terlarut kurang dari 150 detik
(Wehling dan Fred, 2004) membentuk larutan jernih. Dengan kata lain residu
yang tidak larut harus seminimal mungkin. Waktu larut granul effervescent akan
lebih lama dibandingkan dengan waktu larut tablet effervescent, dimana jarak
antara asam dan basa pada tablet akibat kompresi saat pembuatan tablet
berdekatan sehingga menyebabkan tablet lebih cepat terlarut. Oleh karena itu,
waktu larut granul effervescent diharapkan juga kurang dari 150 detik (Wehling
dan Fred, 2004) walaupun waktu larut granul lebih lama daripada tablet
effervescent.
Waktu larut granul effervescent dapat terhalangi oleh jumlah bahan yang
tidak larut air dan bahan pengikat yang terlalu banyak. Kelarutan juga dipengaruhi
oleh kondisi jenuh larutan dari asam atau basa yang digunakan. Jika asam terlarut
lebih dahulu dan menyebabkan kondisi jenuh larutan maka basa tidak dapat larut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
sempurna, demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu jumlah asam dan basa perlu
diperhatikan dalam pembuatan formula (Lindberg et al., 1992).
4. pH larutan
pH dalam larutan merupakan salah satu karakteristik utama dalam
sediaan efffervescent. Konsistensi pH larutan pada berbagai batch memberikan
indikasi bahwa distribusi bahan-bahan dalam proses pembuatan sediaan
effervescent homogen. Adanya variasi pH larutan yang besar menandakan bahwa
campuran bahan atau granul asam-basa tidak homogen. pH larutan juga
merupakan parameter yang penting karena dapat mempengaruhi rasa dari larutan
effervescent (Avani et al., 2006).
Uji pH dilakukan dengan memasukkan pH meter elektrik ke dalam
larutan granul effervescent. Pengukuran pH larutan seharusnya diukur pada waktu
yang spesifik karena pH larutan dapat berubah. EGCG dalam larutan effervescent
paling stabil pada larutan dengan pH 5, sedang EGCG sangat mudah larut pada
larutan dengan pH 5-7 (Kellar et al, 2003).
F. Desain Faktorial
Desain faktorial digunakan untuk menentukan dominasi relatif dari suatu
faktor dalam sebuah penelitian. Selain mengevaluasi setiap faktor, desain faktorial
juga dapat digunakan untuk mengevaluasi ada tidaknya interaksi antar faktor yang
mempengaruhi hasil penelitian (Ostle, 1956). Adanya interaksi dapat dilihat dari
grafik hubungan respon dan level dari faktor. Jika kurva menunjukkan garis
sejajar maka dapat dikatakan bahwa tidak ada interaksi antar eksipien dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
menentukan respon. Jika kurva menunjukkan garis yang tidak sejajar maka dapat
dikatakan bahwa ada interaksi antar eksipien dalam menentukan respon (Bolton,
1997).
Desain faktorial dengan dua faktor dan dua level berarti ada dua faktor
(misal A dan B) yang masing-masing faktor diuji pada dua level yang berbeda,
yaitu level rendah dan level tinggi. Jumlah percobaan untuk penelitian desain
faktorial dihitung dari jumlah level yang digunakan dalam penelitian,
dipangkatkan dengan jumlah faktor yang digunakan. Jumlah penelitian untuk
penelitian dengan dua level dan dua faktor adalah 22 = 4 (Bolton, 1997).
Optimasi campuran dua bahan (berarti ada dua faktor) dengan desain
factorial (two levels factorial design) dilakukan berdasarkan rumus:
Y = b0 + b1(X1) + b2(X2) + b12(X1)(X2)...............................................(1)
Y = respon hasil yang diamati
X1, X2 = level bagian A dan B, yang nilainya tertentu dari minimal sampai
maksimal
b1, b2, b12 = koefisien, dapat dihitung dari hasil percobaan
b0 = rata-rata dari semua percobaan
Pada desain faktorial dua level dan dua faktor diperlukan empat formula
(2n =4, dengan 2 menunjukkan level dan n menunjukkan faktor), yaitu formula (1)
A dan B masing-masing pada level rendah, formula (a) A pada level tinggi dan B
pada level rendah, formula (b) A pada level rendah dan B pada level tinggi, dan
formula (ab) A dan B masing-masing pada level tinggi (Bolton, 1997). Desain
keempat formula tersebut ditampilkan pada tabel I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Tabel I. Desain formula metode desain faktorial
Keterangan :
- = level rendah
+ = level tinggi
Dari rumus (1) dapat dibuat contour plot suatu respon tertentu yang
sangat berguna dalam memilih campuran yang optimum. Untuk mengetahui
besarnya efek masing-masing faktor, maupun efek interaksinya dapat diperoleh
dengan menghitung selisih antara rata-rata respon pada level tinggi dan rata-rata
respon pada level rendah (Bolton, 1997). Konsep perhitungan efek menurut
Bolton (1997) sebagai berikut :
Efek faktor A = ( ) ( ){ }
21 baba +−+
Efek faktor B = ( ) ( ){ }
21 aabb +−+
Efek interaksi = ( ) ({ })
21 baab +−+
Keuntungan utama dari desain faktorial adalah dapat mengidentifikasi
efek dari masing-masing faktor, maupun efek interaksi antar faktor. Dengan
desain faktorial, kontrol terhadap penelitian yang dilakukan dapat ditingkatkan
dengan mengurangi variasi kelompok. Desain faktorial juga memberi keuntungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
secara ekonomis dengan mengurangi jumlah penelitian dibandingkan jika dua
faktor diteliti secara terpisah (Muth, 1999).
G. Landasan Teori
Teh hijau mengandung EGCG yang efektif sebagai antioksidan.
Kefektifannya sebagai antioksidan inilah yang menyebabkan teh hijau diminati
oleh banyak orang. Salah satu bentuk sediaan yang diminati oleh banyak orang
adalah minuman effervescent yang menghasilkan rasa enak karena adanya basa
karbonat penghasil gas CO2 yang mampu memperbaiki rasa dan nyaman dalam
penggunaannya. Untuk menghasilkan minuman penghasil CO2 maka salah satu
bentuk sediaan padat yang dapat digunakan adalah bentuk granul effervescent.
Keuntungan granul effervescent sebagai suatu sediaan obat dibanding
sediaan tablet konvensional adalah absorbsinya yang cepat sehingga dapat
menghasilkan efek obat yang cepat pula, penyiapan larutan yang cepat serta
memberikan kemudahan bagi orang yang sukar menelan. Untuk memenuhi syarat
kualitas mutu, maka parameter sifat fisiknya harus memenuhi standar. Sifat fisik
dapat diukur menggunakan parameter kecepatan alir, kandungan lembab, waktu
larut dan pH larutan.
Faktor yang akan dioptimasi dalam penelitian ini adalah komposisi asam
tartrat dan natrium bikarbonat. Asam tartrat yang sangat mudah larut dalam air,
dapat meningkatkan fungsi antioksidan bila digunakan bersama dengan
antioksidan lain. Natrium bikarbonat merupakan sumber basa yang cepat beraksi
dengan asam dalam menghasilkan gas CO2 dalam air. Metode desain faktorial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
diharapkan dapat mengevaluasi secara obyektif efek dari asam tartrat, natrium
bikarbonat dan interaksi keduanya serta dapat digunakan untuk memprediksi area
komposisi optimum dalam formula granul effervescent yang digunakan.
H. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan dan pengaruh
dominan antara asam tartrat, natrium bikarbonat, atau interaksi keduanya dengan
respon sifat fisik granul effervescent ekstrak teh hijau. Hipotesis didapat
berdasarkan penggunaan Yate’s treatment dalam analisis statistik dengan respon
sifat fisik granul effervescent teh hijau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimental murni
menggunakan desain faktorial yaitu dengan mencari komposisi optimum asam
tartrat dan natrium bikarbonat sehingga dihasilkan granul effervescent yang
mempunyai sifat fisik yang baik.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah level rendah dan level tinggi
asam tartrat (1 gram dan 1,6 gram) dan natrium bikarbonat (1,092 gram dan 1,793
gram).
2. Variabel tergantung
Variabel tergantung dalam penelitian ini meliputi sifat fisik granul
effervescent (kecepatan alir, kandungan lembab, waktu larut, pH larutan).
3. Variabel pengacau terkendali
Variabel pengacau terkendali meliputi kelembaban relatif ruangan (± RH
55%, suhu ruangan (± 18oC), suhu pengeringan bahan dan granul effervescent
(40oC), lama pencampuran serbuk (20 menit) dan granul (1 menit), alat untuk
pengujian sifat fisik granul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
C. Definisi Operasional
a. Granul effervescent ekstrak teh hijau adalah suatu sediaan padat yang
mengandung zat aktif dari ekstrak teh hijau, juga terdiri dari sumber asam
(asam tartrat) dan sumber basa (natrium bikarbonat) yang bereaksi cepat pada
penambahan air dengan menghasilkan gas CO2.
b. Dalam formula sediaan granul effervescent, asam tartrat digunakan sebagai
sumber asam sedangkan natrium bikarbonat sebagai sumber basa.
c. Ekstrak teh hijau adalah ekstrak kering dari teh hijau yang diperoleh dari PT.
Sido Muncul yang mengandung EGCG sebesar 7,14%.
d. Desain faktorial adalah metode optimasi yang memungkinkan untuk
mengetahui efek dominan dari komponen formula dalam menentukan sifat
fisik granul serta dapat digunakan untuk menentukan area optimum asam
tartrat-natrium bikarbonat berdasarkan superimposed contour plot yang
diprediksi sebagai formula optimum terbatas pada level yang diteliti.
e. Faktor adalah setiap besaran yang mempengaruhi respon, dalam penelitian ini
digunakan 2 faktor yaitu asam tartrat sebagai faktor A dan natrium bikarbonat
sebagai faktor B.
f. Level adalah nilai atau tetapan untuk faktor, dalam penelitian ini terdapat dua
level, yaitu level rendah dan level tinggi. Level rendah asam tartrat dinyatakan
dalam jumlah bahan sebanyak 1 g sedangkan level tinggi sebanyak 1,6 g.
Level rendah natrium bikarbonat dinyatakan dalam jumlah bahan sebanyak
1,092 g dan level tinggi sebanyak 1,793 g.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
g. Respon adalah besaran yang dapat dikuantifikasikan dan diamati. Dalam
penelitian ini respon adalah hasil percobaan sifat fisik granul effervescent
(kecepatan alir, kandungan lembab, waktu larut dan pH larutan).
h. Efek adalah perubahan respon yang disebabkan variasi level dan faktor.
Besarnya efek dapat dicari dengan menghitung selisih antara rata-rata respon
pada level rendah dan rata-rat pada level tinggi.
i. Formula optimum granul effervescent adalah komposisi bahan penyusun
granul (asam tartrat dan natrium bikarbonat) yang menghasilkan granul
effervescent yang memenuhi persyaratan sifat fisik sebagai berikut memiliki
kecepatan alir (> 10 g/detik), kandungan lembab (0,4%-0,7%), waktu larut
(60-150 detik) dan pH larutan (5-7).
j. Kandungan lembab diukur dengan menggunakan perhitungan selisih antara
bobot awal dengan bobot konstan dimana kandungan lembab diasumsikan
sebagai kandungan lembab total dalam granul effervescent atau ekstrak teh
hijau.
D. Alat dan Bahan Penelitian
1. Alat
Alat-alat gelas (Pyrex), neraca elektrik (Mettler Toledo GB 3002), alat
pengukur waktu alir, moisture analyzer (Sinar TM IR Balance 6100), stopwatch
(Illuminator, Casio), pengayak granul (Laboratory Science, IML), oven
(Memmert), Refrigerator (Toshiba), dehumidifier (OASIS D125), Air Conditioner
(LG), pH meter, Cube mixer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2. Bahan
Ekstrak teh hijau, laktosa (kualitas farmasetik, Brataco), asam tartrat
(kualitas farmasetik, Brataco), natrium bikarbonat (kualitas farmasetik, Brataco),
aspartam (kualitas farmasetik, Brataco), PVP K30 (kualitas farmasetik), (kualitas
farmasetik), etanol 96% (Brataco).
E. Tata Cara Penelitian
1. Pemeriksaan kualitas ekstrak teh hijau, meliputi :
a. Pemeriksaan organoleptis
Pemeriksaan organoleptis meliputi warna, bau, dan konsistensi ekstrak teh hijau.
b. Uji kandungan lembab ekstrak
Uji dilakukan dengan menggunakan alat moisture analyzer.
2. Penentuan dosis ekstrak kering teh hijau
Dosis tiap sachet granul effervescent sebagai antioksidan, yaitu
mengandung 35 mg epigallocatechin gallat (Sahelian, 2005). Kandungan EGCG
dalam ekstrak kering teh hijau adalah 7,14%. Untuk mendapatkan 35 mg EGCG
dibutuhkan 500 mg ekstrak kering teh hijau. Hasil tersebut berasal dari
perhitungan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
3. Penentuan level rendah dan level tinggi asam tartrat dan natrium
bikarbonat dalam sediaan effervescent
Komposisi asam yang paling baik untuk sediaan effervescent adalah
25-40% dari bobot formula (Wehling dan Fred, 2004). Oleh karena itu, pada
penelitian ini level rendah asam tartrat adalah 25% sedang level tinggi asam
adalah 40% dari bobot formula sebesar 4 gram. Untuk perhitungan level rendah-
tinggi basa natrium bikarbonat dengan persamaan stoikiometri. Perhitungannya
sebagai berikut :
Persamaan reaksi : 2 NaHCO3 + C4H6O6 → 2H2O + 2CO2 + Na2C4H4O6
BM Asam tartrat =150 ; BM Natrium bikarbonat = 84
a. Level rendah
molgggx 310.67,6150114
10025 −=⇒=
2 NaHCO3 + C4H6O6 → 2H2O + 2CO2 + Na2C4H4O6
0,013 mol 6,67 . 10-3 mol
Massa NaHCO3 = 0,013 mol x 84 = 1,092 gram
Jadi, level rendah asam tartrat (C6H8O7)= 1 gram dan level rendah untuk basa
natrium bikarbonat (NaHCO3) = 1,092 gram.
b. Level tinggi
molgggx 210.067,1150
6,16,1410040 −=⇒=
2 NaHCO3 + C4H6O6 → 2H2O + 2CO2 + Na2C4H4O6
2,134.10-2mol 1,067.10-2mol
Massa NaHCO3 = 2,134.10-2mol x 84 = 1,793 gram
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Jadi, level tinggi untuk asam tartrat (C6H8O7)= 1,6 gram dan level tinggi untuk
basa natrium bikarbonat (NaHCO3) = 1,793 gram.
4. Optimasi formula granul effervescent ekstrak teh hijau dengan kombinasi
asam tartrat dan basa natrium bikarbonat
Tabel II. Formula granul effervescent ekstrak teh hijau
Formula Bahan (mg) 1 a b ab Ekstrak teh hijau 500 500 500 500 Asam Tartrat 1000 1600 1000 1600 Natrium bikarbonat 1092 1092 1793 1793 Laktosa 728 728 728 728 Polivinilpirolidon 3% 24 24 24 24 Aspartam 80 80 80 80
5. Pembuatan granul effervescent
Granul effervescent dibuat secara terpisah antara granul asam dan granul basa
untuk menghindari reaksi effervescent dini. Sebagai larutan pengikat dilarutkan
PVP dalam etanol 96% dengan konsentrasi 3%. Sebelum digunakan masing-
masing bahan (selain PVP) diayak terlebih dahulu dengan menggunakan ayakan
nomor 50, kemudian dikeringkan dengan menggunakan oven suhu ±40oC selama
2 hari. Laktosa dicampur baik pada granul asam maupun granul basa. Aspartam
tidak dicampurkan pada granul asam hanya pada granul basa. Semua bahan
serbuk dicampur dengan cube mixer selama 20 menit dengan kecepatan 20 rpm.
Granul yang terbentuk dikeringkan dalam oven dengan suhu ±40oC sampai
mencapai bobot konstan kemudian diayak dengan ayakan no 16/20 untuk
selanjutnya dilakukan uji sifat fisik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
6. Pemeriksaan sifat fisik granul effervescent
a. Kandungan lembab
Dengan alat moisture balance, dimasukkan minimal 5 gram campuran
granul asam dan basa dalam alumunium foil. Pengeringan pada suhu 1050C
selama 15 menit atau sampai bobot konstan, akan didapat persen kadar air. Syarat
kadar air granul effervescent antara 0,4-0,7 % (Fausett et al., 2000).
b. Kecepatan alir
Granul ditimbang 100 gram kemudian dituang perlahan-lahan melalui
tepi corong. Waktu yang diperlukan sampai semua granul keluar dari corong
dicatat sebagai waktu alir. Kecepatan alir dihitung dari waktu yang dibutuhkan
oleh tiap 100 gram granul mengalir.
c. Waktu larut
Sejumlah granul tiap formula dilarutkan ke dalam 200 ml aquadest.
Waktu larut dihitung dengan stopwatch mulai dari granul tercelup ke dalam
aquadest sampai semua granul terlarut. Kelarutan granul dalam aquadest dibantu
dengan pengadukan sebanyak 20 kali. Catat waktu yang dibutuhkan granul untuk
larut dalam air dengan menggunakan stopwatch (Mohrle,1989).
d. pH Larutan
Sejumlah granul sesuai bobot tiap formula yang sudah dilarutkan ke
dalam 200 ml air pada suhu 20-25°C, diukur pH larutan dengan menggunakan pH
meter setelah tidak lagi terjadi reaksi effervescent, yang ditandai dengan tidak lagi
terbentuk gas CO2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
F. Analisis Data
Data uji sifat fisik granul effervescent yang terkumpul dianalisis dengan
perhitungan efek menurut desain faktorial untuk mengetahui efek yang dominan
dalam menentukan sifat fisik granul effervescent. Formula komposisi asam-basa
yang optimum, yaitu antara asam tartrat dengan natrium bikarbonat, diperoleh dari
penggabungan superimposed contour plot.
Analisis statistik Yate’s treatment dilakukan untuk mengetahui perbedaan
respon yang terjadi pada dua level asam-basa yang berbeda dan mengetahui
adanya interaksi antara asam-basa yang diteliti. Berdasarkan analisis statistik ini
maka dapat ditentukan ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan dari setiap
faktor dan interaksi terhadap respon. Hal tersebut dapat dilihat dari F hitung dan F
tabel. Sebelumnya ditentukan hipotesis terlebih dahulu. Hipotesis alternatif (Hi)
yaitu terdapat hubungan antara faktor (asam tartrat, natrium bikarbonat, dan
interaksi keduanya) dengan respon. Hipotesis null (Hnull) merupakan negasi Hi,
yaitu tidak ada hubungan. Hi diterima dan H null ditolak apabila nilai Fhitung lebih
besar daripada nilai Ftabel. Taraf kepercayaan yang digunakan untuk uji statistik
adalah 95%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pemeriksaan kualitas ekstrak teh hijau
Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah serbuk ekstrak teh
hijau yang berasal dari PT Sido Muncul. Serbuk ini telah mengalami pemeriksaan
kandungan senyawa kimia. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya COA
(Certificate of Analysis) yang telah dilampirkan pada saat penerimaan serbuk teh
hijau dari PT Sido Muncul.
Adanya standarisasi ekstrak teh hijau ini berguna untuk memastikan
bahwa serbuk ekstrak teh hijau memiliki mutu yang baik sehingga dapat
digunakan dalam penelitian dan memberikan hasil yang baik. Berikut hasil uji
organoleptis yang telah dilakukan pada serbuk ekstrak teh hijau :
Bau : tidak berbau
Warna : kuning kehijauan
Rasa : tidak berasa
Bentuk : serbuk halus
Uji kandungan lembab juga dilakukan dalam pemeriksaan kualitas
ekstrak teh hijau. Uji kandungan lembab bertujuan untuk mengetahui jumlah
kandungan lembab pada ekstrak kering teh hijau. Dari hasil pengukuran didapat
rata-rata kandungan lembab dalam ekstrak kering teh hijau adalah 4,028%,
dimana nilai tersebut sesuai dengan persyaratan kadar air ekstrak kering yaitu
tidak lebih dari 5% (Voigt,1994). Rata-rata kandungan lembab dalam ekstrak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
kering teh hijau tersebut jika dihubungkan dengan sistem effervescent maka
kandungan lembab tersebut tidak memenuhi kandungan lembab yang diijinkan
dalam sediaan effervescent yaitu 0,4-0,7% (Fausett et al, 2000) meskipun
kandungan lembab tersebut memenuhi persyaratan kandungan lembab ekstrak
yang diijinkan. Oleh karena itu pada proses pembuatan granul effervescent
dilakukan tahap pengeringan granul dan pengendalian RH ruangan tempat
pembuatan, dengan demikian diharapkan granul effervescent yang terbentuk dapat
memenuhi persyratan kandungan lembab sediaan effervescent.
B. Formulasi dan Pembuatan Granul Effervescent
Pada pembuatan larutan granul effervesecent ekstrak teh hijau ini telah
dilakukan orientasi rasa secara kualitatif dengan menggunakan beberapa
sukarelawan dan didapatkan larutan granul effervescent dengan rasa yang enak.
Gas karbondioksida yang terbentuk juga dapat memberikan efek sparkle (seperti
soda) yang dapat mempermudah proses pelarutan zat aktif.
Formulasi dalam suatu sedían obat memiliki cakupan yang luas, meliputi
pemilihan bahan aktif, bahan tambahan, bentuk sediaan obat, proses produksi,
pemilihan alat produksi, lingkungan dan pengemasan. Pada penelitian ini senyawa
bioaktif yang digunakan adalah EGCG dalam serbuk ekstrak teh hijau. Nilai LD50
dari EGCG yaitu 347,2 mg/kg BB (Anonim b, 2005) atau 17360 mg/50kgBB
sedang dosis yang digunakan pada pembuatan granul effervescent ini adalah
500mg tiap formula. Rata-rata berat badan orang Indonesia adalah 50 kg sehingga
dosis larutan granul effervescent adalah 500mg/50kgBB setiap kali minum. Dosis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
tersebut tidak melebihi LD50 EGCG yang ditetapkan. Jika dosis yang digunakan
melebihi LD50 EGCG yang ditetapkan maka dapat menyebabkan kerusakan DNA
dan dapat mengaktivasi kematian sel. Namun demikian, mekanisme penyebab
kerusakan DNA dan kematian sel belum diketahui secara pasti (Tian, Sun, Xu,
dan Hua, 2007)
Salah satu faktor keberhasilan dalam pembuatan sedian obat ditentukan
oleh ketepatan dalam memilih eksipien yang dipakai. Pada dasarnya eksipien yang
digunakan harus bersifat netral, tidak berbau, tidak berasa dan sedapat mungkin
tidak berwarna (Voigt, 1994). Penentuan formula dilakukan berdasarkan metode
desain faktorial. Pada metode ini ditentukan kombinasi campuran yang optimum
antara dua faktor, yaitu asam tartrat dan natrium bikarbonat. Komposisi formula
campuran asam tartrat dan natrium bikarbonat dapat dilihat pada tabel II. Jumlah
asam yang digunakan dalam formula granul effervescent adalah sebesar 25% dari
berat granul tiap formula untuk level rendah dan 40% untuk level tinggi. Dengan
range konsentrasi 25-40% dari berat granul tiap formula, maka sumber asam yang
yang digunakan dapat menghasilkan reaksi effervescent yang baik (Wehling dan
Fred, 2004).
Sumber asam yang digunakan dalam penelitian ini adalah asam tartrat.
Asam tartrat dipilih karena asam tartrat memiliki kelarutan yang tinggi terhadap
air. Asam tartrat terlarut di dalam kurang dari 1 bagian air (Lindberg et al., 1992).
Sumber basa yang digunakan adalah natrium bikarbonat. Natrium bikarbonat
dipilih karena sifatnya yang larut sempurna dalam air, non higroskopis, stabil
dalam udara kering dan murah (Mohrle, 1989). Natrium bikarbonat juga cepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
menghasilkan gas karbondioksida dalam jumlah yang besar daripada natrium
karbonat. Hal ini disebabkan karena natrium bikarbonat sangat mudah bereaksi
dengan adanya air daripada natrium karbonat (Rau, 2001). Jumlah karbondioksida
yang besar dan kelarutan natrium bikarbonat yang tinggi terhadap air, didukung
dengan sifat asam tartrat yang juga mudah larut dalam air, dapat membantu
mempermudah proses kelarutan granul effervescent dalam air. Persamaan reaksi
antara asam tartrat dan natrium bikarbonat sebagai berikut :
2 NaHCO3 + C4H6O6 → 2H2O + 2CO2 + Na2C4H4O6
Berdasarkan persamaan di atas dapat dilihat bahwa 1 mol asam tartrat
dapat bereaksi dengan 2 mol natrium bikarbonat untuk menghaslkan 2 mol gas
karbondioksida.
Pengisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laktosa. Laktosa
dipilih karena memiliki sifat yang inert, non higroskopis dan mudah larut dalam
air (Aldenborn, 2002). Sifat-sifat tersebut mendukung terbentuknya granul
effervescent yang baik.
Bahan pengikat yang digunakan adalah PVP K30. Menurut Mohrle
(1989), PVP merupakan bahan pengikat yang efektif dalam pembuatan sediaan
effervescent. Konsentrasi PVP yang biasa digunakan sebagai bahan pengikat
berkisar antara 0,5-5% (Rowe et al., 2006). Berdasarkan hasil orientasi maka
konsentrasi PVP yang digunakan adalah 3%. Pada konsentrasi 3%, PVP sudah
dapat menunjukkan kemampuannya sebagai bahan pengikat, terlihat dari
kekerasan granul yang dihasilkan, tidak rapuh dan tidak terlalu keras, dan granul
yang dihasilkan tidak mengalami sticky setelah pengeringan 7 hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Bahan pemanis diperlukan untuk memperbaiki rasa dari granul
mengingat asam tartrat memiliki sifat yang asam. Pemanis yang digunakan adalah
aspartam. Konsentrasi aspartam hasil orientasi yang digunakan adalah 2% dari
bobot tiap formula yaitu 80mg. Dengan konsentrasi tersebut, rasa yang terlalu
asam dari asam tartrat dapat berkurang sehingga rasanya dapat lebih enak.
Konsentrasi tersebut tidak melebihi penggunaan aspartam yang diijinkan yaitu
40mg/kg BB per hari. Pada proses pembuatan granul effervescent, aspartam
ditambahkan pada granul basa. Hal ini disebabkan rasa manis dari aspartam dapat
meningkat bila dicampurkan bersama natrium bikarbonat (Allen, 2002). Selain
itu larutan yang dihasilkan juga jernih ketika aspartam ditambahkan pada
campuran granul basa dibanding ketika ditambahkan pada campuran granul asam.
Bahan-bahan yang digunakan untuk proses granulasi sebelumnya diayak
terlebih dahulu dengan ayakan no.50 dan dikeringkan dalam oven dengan suhu
40oC selama 2 hari. Pengayakan bertujuan untuk memperkecil ukuran partikel,
terutama untuk serbuk-serbuk yang mudah menggumpal, sehingga pada saat
proses granulasi bahan-bahan dapat tercampur merata. Tujuan pengeringan selama
2 hari yaitu untuk mengurangi kandungan air yang ada di dalam bahan-bahan
karena mengingat selama proses pengiriman dan pengayakan bahan, tidak
mungkin terlepas dari pengaruh luar, sehingga memungkinkan adanya
penambahan kandungan lembab meskipun bahan yang digunakan dalam bentuk
anhidrat. Kandungan lembab ini dapat menjadi masalah yang penting karena akan
memicu terjadinya effervescent dini, sehingga kandungan lembab ini sebisa
mungkin dikendalikan. Reaksi effervescent dini adalah reaksi antara asam dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
basa, sebelum dilarutkan dalam air dan sebelum digunakan, misalnya selama
proses pembuatan, penyimpanan, ataupun pendistribusiannya. Pengeringan bahan
dilakukan pada suhu 40oC, karena menurut Swarbrick dan Boylan (1992), pada
suhu lebih dari 50oC natrium bikarbonat akan berubah menjadi natrium karbonat,
yang akan menghasilkan CO2 lebih sedikit dibandingkan dengan natrium
bikarbonat.
Dalam proses pembuatan granul effervescent, granul asam dan granul
basa masing-masing dibuat secara terpisah. Hal ini bertujuan untuk mencegah
terjadinya reaksi effervescent dini. Pangeringan masing-masing granul asam-basa
dilakukan selama 7 hari kemudian diayak dan dicampur. Pengeringan dilakukan
sampai hari ke-tujuh karena robot granul telah mencapai robot constan pada hari
ter4sebut. Pengeringan dilakukan di dalam oven sambil granul dibalik-balik dan
diratakan tiap harinya. Hal ini bertujuan agar pengeringan granul dapat merata.
Jika granul belum mengalami bobot konstan dan pengeringan tidak merata maka
hasil uji sifat fisik campuran granul asam-basa tidak mencerminkan hasil yang
sebenarnya. Granul asam dan basa yang belum benar-benar kering, karena masih
terdapat kandungan lembab yang tinggi, dapat menyebabkan terjadinya reaksi
effervescent dini ketika dicampur. Kandungan lembab yang tinggi dan tidak
merata dapat menyebabkan waktu yang diperlukan granul untuk melarut menjadi
lebih lama karena kehilangan aktifitas effervescent (Ansar, Rahardjo, Noor, dan
Rochmadi, 2006). Hal tersebut dapat disebabkan karena kadar karbondioksida
yang berkurang, sehingga waktu proses pecahnya granul effervescent yang
dibantu oleh gas karbondioksida menjadi lebih lama. Pengayakan dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dengan menggunkan ayakan 16/20 karena menurut Allen (2002), nomor ayakan 2-
40 cocok untuk ayakan granul effervescent. Dengan ayakan 16/20, granul
effervescent yang dihasilkan dapat mengalir dengan baik yaitu lebih dari
10g/detik.
C. Uji Sifat Fisik Campuran Granul Effervescent
Sifat fisik dari sediaan granul effervescent diamati dari profil kandungan
lembab, kecepatan alir, waktu larut dan pH larutan. Pengamatan sifat fisik granul
effervescent bertujuan untuk memperoleh sediaan granul effervescent teh hijau
yang memenuhi salah satu syarat mutu, yaitu dapat diterima (acceptable) oleh
masyarakat.
Dari hasil percobaan yang dilakukan didapatkan data kandungan lembab,
kecepatan alir, waktu larut dan pH larutan untuk masing-masing formula yang
ditampilkan pada tabel III.
Tabel III. Hasil pengukuran sifat fisik granul effervescent ekstrak teh hijau
Formula Kandungan lembab (%)
Kecepatan alir (g/dtk)
pH Waktu larut (dtk)
1 2,512 ± 0,411 47,193 ± 7,367 4,943 ± 0,364 109,417 ± 21,977a 2,590 ± 0,246 47,881 ± 4,544 4,076 ± 0,168 117,000 ± 10,278b 2,648 ± 0,377 46,185 ± 7,581 5,854 ± 0,361 99,917 ± 5,820 ab 2,113 ± 0,204 45,606 ± 5,097 5,098 ± 0,438 111,167 ± 12,698
Perhitungan secara desain faktorial menggunakan 2 level, yaitu level
rendah dan level tinggi, dan 2 faktor, yaitu faktor asam tartrat dan natrium
bikarbonat. Perhitungan desain faktorial ini digunakan untuk mengetahui faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
yang dominan dan adanya interaksi antara asam tartrat dan natrium bikarbonat
dalam menentukan sifat fisik granul effervescent.
Hubungan pengaruh peningkatan level asam tartrat dan natrium
bikarbonat dapat dilihat pada grafik hubungan pengaruh faktor terhadap respon.
Adanya interaksi antar faktor ditandai dengan adanya dua garis yang tidak sejajar
atau berpotongan pada grafik. Kelebihan dari metode ini yaitu mempermudah
melihat arah perubahan respon akibat perubahan faktor-faktornya sedangkan
keterbatasan metode ini adalah tidak dapat menjelaskan bagaimana bentuk
interaksi jika terjadi interaksi antar faktor
Dari hasil pengukuran sifat fisik granul effervescent dapat dilakukan
analisis perhitungan efek untuk mengetahui perngaruh dari masing-masing faktor
terhadap respon. Tabel IV menunjukkan efek dari masing-masing faktor dalam
menentukan sifak fisik granul effervescent.
Tabel IV. Efek asam tartrat, efek natrium bikarbonat dan efek interaksi antar keduanya dalam menentukan sifat fisik granul effervescent
Respon Asam tartrat Natrium bikarbonat Interaksi Kandungan lembab |-0,229| |-0,171| |-0,307|
Kecepatan alir 0,055 |-1,642| |-1,267| Waktu larut 9,417 |-7,667| 1,834
pH |-0,812| 0,967 0,056
Dari perhitungan efek dapat diketahui faktor yang dominan dalam
menentukan sifat fisik granul effervescent. Faktor yang dominan dapat diketahui
dari nilai efek yang terbesar tanpa memperhatikan notasi positif maupun negatif.
Jika dari perhitungan diperoleh notasi positif, maka faktor tersebut berpengaruh
meningkatkan respon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
1. Kandungan lembab
Hasil pengukuran kandungan lembab pada penelitian ini (tabel III) tidak
memenuhi persyaratan. Faktor kelembaban ruangan yang digunakan pada proses
pembuatan granul dapat menambah kandungan lembab granul effervescent yang
dihasilkan. Pada saat pembuatan granul, meskipun sudah menggunakan
dehumidifier, batas kelembaban ruangan yang dapat dicapai hanya ±55%. Tidak
bisa tercapainya kelembaban ruangan seperti yang diharapkan menjadi salah satu
keterbatasan dalam penelitian ini. Meskipun demikian, pengendalian agar
kandungan lembab pada granul effervescent tidak terlalu besar tetap dilakukan,
yaitu dengan menggunakan AC bersuhu ±18oC dan melakukan tahap pengeringan
bahan di oven bersuhu 40oC sebelum digunakan. Hal tersebut dilakukan agar
didapat kandungan lembab sesuai yang dipersyaratkan.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai efek pada tabel IV pada respon
kandungan lembab, asam tartrat dan natrium bikarbonat bersama interaksinya
menyebabkan penurunan nilai kandungan lembab (nilai efek adalah negatif). Dari
semua faktor dan interaksinya, interaksi asam tartrat dan natrium bikarbonat
adalah faktor yang paling dominan dalam menentukan respon kandungan lembab
secara umum.
Grafik pada gambar 2 menunjukkan pengaruh asam tartrat dan natrium
bikarbonat terhadap kandungan lembab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Pengaruh Asam Tartrat terhadap Kandungan Lembab
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600Asam Tartrat
Kan
dung
an le
mba
b
Level Rendah Natrium BikarbonatLevel Tinggi Natrium Bikarbonat
Pengaruh Natrium Bikarbonat terhadap Kandungan Lembab
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
1092 1192 1292 1392 1492 1592 1692 1792Natrium bikarbonat
Kan
dung
an le
mba
b
Level Rendah Asam TartratLevel Tinggi Asam Tartrat
(a) (b)
Gambar 2. Hubungan pengaruh asam tartrat (a) dan natrium bikarbonat (b) terhadap kandungan lembab
Pada gambar 2(a) terlihat bahwa semakin banyak asam tartrat yang
digunakan akan berefek menaikkan kandungan lembab granul effervescent pada
penggunaan level rendah natrium bikarbonat sedangkan pada level tinggi natrium
bikarbonat, semakin banyak penggunaan asam tartrat akan berefek menurunkan
kandungan lembab. Pada gambar 2(b) dapat dilihat bahwa semakin banyak
natrium bikarbonat yang digunakan akan berefek menaikkan kandungan lembab
granul effervescent pada penggunaan level rendah asam tartrat sedangkan pada
level tinggi asam tartrat, semakin banyak penggunaan natrium bikarbonat akan
berefek menurunkan kandungan lembab.
Penggunaan asam tartrat dan natrium bikarbonat yang semakin banyak
menyebabkan perubahan kandungan lembab pada level tinggi asam tartrat lebih
besar dibanding level rendah asam tartrat. Adanya dua garis yang tidak sejajar
pada grafik menunjukkan adanya interaksi antara 2 faktor yang digunakan, yaitu
asam tartrat dan natrium bikarbonat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel V. Hasil perhitungan Yate’s treatment pada respon kandungan lembab
Source of variation
Degrees of freedom Sum of square Mean square F
Replikates 11 2,572 0,234 Treatment 3 2,101 0,700 Asam tartrat 1 0,626 0,626 10,459 NaHCO3 1 0,347 0,347 5,797 Interaksi 1 1,129 1,129 18,866 Experimental error 33 1,974 0,060 Total 47 6,647
Berdasarkan analisis statistik menggunakan Yate’s treatment (tabel V)
didapatkan kesimpulan bahwa semua faktor (asam tartrat, natrium bikarbonat) dan
interaksi faktor-faktor tersebut memiliki pengaruh bermakna secara statistik
terhadap respon kandungan lembab. Hal tersebut dikarenakan nilai Fhitung semua
faktor dan interaksinya lebih besar daripada nilai Ftabel (yaitu: 4,13).
Berdasarkan Yate’s treatment, terdapat interaksi yang terjadi antara asam
tartrat dan natrium bikarbonat yang bersifat dominan dalam mempengaruhi respon
kandungan lembab. Dengan kata lain, respon kandungan lembab granul
effervescent dibangun oleh interaksi antara asam tartrat dan natrium bikarbonat.
Berdasarkan perhitungan nilai efek, adanya interaksi asam tartrat dan natrium
bikarbonat dapat memberikan keuntungan yaitu menurunkan kandungan lembab
granul effervescent. Hal ini dapat dilihat dari nilai efek interaksi yang bernilai
negatif pada tabel efek kandungan lembab.
2. Kecepatan alir
Pemeriksaan sifat alir campuran granul perlu dilakukan untuk
mengetahui kemampuan alir campuran granul saat proses pengemasan. Semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
mudah granul mengalir maka proses pengisian granul ke dalam kemasan
(misalnya sachet) dapat berjalan lancar. Sifat alir campuran juga berperan dalam
homogenitas campuran granul. Jika sifat alit granul baik maka bobot campuran
granul per sachet akan lebih homogen sehingga keseragaman zat aktif juga akan
lebih homogen.
Uji sifat alir dalam penelitian ini dilakukan secara langsung dengan
mengukur kecepatan alir sejumlah campuran granul. Menurut Fudholi (1983)
waktu alir untuk 100 gram serbuk sebaiknya tidak melebihi 10 detik sehingga
kecepatan alir yang baik yaitu lebih dari 10g/detik. Dari hasil pengukuran,
kecepatan alir dari keempat formula lebih dari 10g/detik.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai efek pada tabel IV, pada respon
kecepatan alir, natrium bikarbonat bersama interaksi asam tartrat dan natrium
bikarbonat menyebabkan penurunan nilai kecepatan alir (nilai efek adalah
negatif), dengan natrium bikarbonat menjadi faktor yang lebih dominan. Di sisi
lain, asam tartrat mempunyai pengaruh menaikkan nilai kecepatan alir sediaan
granul effervescent (nilai efek adalah positif). Dari semua faktor dan interaksinya,
natrium bikarbonat adalah faktor yang paling dominan dalam menentukan respon
kecepatan alir secara umum.
Grafik pada gambar 3 menunjukkan pengaruh asam tartrat dan natrium
bikarbonat terhadap kecepatan alir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Pengaruh Asam Tartrat tehadap Kecepatan Alir
45
45.5
46
46.5
47
47.5
48
1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600Asam tartrat
Kec
epat
an a
lir (g
/s)
Level Rendah Natrium BikarbonatLevel Tinggi Natrium Bikarbonat
Pengaruh Natrium Bikarbonat terhadap Kecepatan Alir
45
45.5
46
46.5
47
47.5
48
1092 1192 1292 1392 1492 1592 1692 1792Natrium bikarbonat
Kec
epat
an a
lir (g
/s)
Level Rendah Asam TartratLevel Tinggi Asam Tartart
(a) (b)
Gambar 3. Hubungan pengaruh asam tartrat (a) dan natrium bikarbonat (b) terhadap kecepatan alir
Pada gambar 3(a) terlihat bahwa semakin banyak asam tartrat yang
digunakan akan berefek menaikkan kecepatan alir granul pada penggunaan basa
natrium bikarbonat level rendah, sedangkan pada level tinggi natrium bikarbonat,
semakin banyak penggunaan asam tartrat akan berefek menurunkan kecepatan
alir. Pada gambar 3(b) dapat dilihat bahwa semakin banyak natrium bikarbonat
yang digunakan akan berefek menurunkan respon kecepatan alir granul pada
penggunaan asam tartrat level rendah dan level tinggi. Hasil perhitungan efek
menunjukkan bahwa natrium bikarbonat dominan dalam menurunkan kecepatan
alir. Penggunaan natrium bikarbonat yang semakin banyak menyebabkan
perubahan kecepatan alir level tinggi asam tartrat lebih besar dibanding level
rendah asam tartrat. Berdasarkan Lindberg et al (1992), natrium bikarbonat
memiliki sifat poor flowability sehingga dapat mempengaruhi penurunan
kecepatan granul. Adanya dua garis yang tidak sejajar pada grafik menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
adanya interaksi antara 2 faktor yang digunakan, yaitu asam tartrat dan natrium
bikarbonat.
Tabel VI. Hasil perhitungan Yate’s treatment pada respon kecepatan alir
Source of variation
Degrees of freedom Sum of square Mean square F
Replicates 11 1285,176 116,834 Treatment 3 37,174 12,391 Asam tartrat 1 0,036 0,036 0,003 NaHCO3 1 32,330 32,330 2,336 Interaksi 1 4,808 4,808 0,347 Experimental error 33 456,777 13,842 Total 47 1779,127
Berdasarkan analisis statistik menggunakan Yate’s treatment (tabel VI)
didapatkan kesimpulan bahwa faktor yang dioptimasi (asam tartrat, natrium
bikarbonat) dan interaksi faktor-faktor tersebut memiliki pengaruh tidak bermakna
secara statistik terhadap respon kecepatan alir. Hal tersebut dikarenakan nilai F
hitung semua faktor dan interaksinya lebih kecil daripada nilai F tabel (yaitu:
4,13). Meskipun faktor yang dominan dalam mempengaruhi kecepatan alir pada
perhitungan efek adalah natrium bikarbonat, secara statistik faktor tersebut tetap
tidak berpengaruh bermakna pada respon kecepatan alir.
3. Waktu larut
Waktu larut granul effervescent menggambarkan cepat atau lambatnya
granul larut dalam air. Proses larutnya granul diawali oleh penetrasi air ke dalam
granul. Dengan adanya bahan pengikat PVP yang bersifat hidrofilik akan
mempermudah penetrasi air ke dalam granul. Selain itu bahan tambahan lainnya
juga merupakan bahan yang larut dalam air sehingga dapat membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
mempermudah proses kelarutan granul effervescent. Penetrasi air akan
menyebabkan terjadinya reaksi asam dan basa yang akan melepaskan CO2.
Adanya gas CO2 dapat membantu proses pecahnya granul, dan secara tidak
langsung membantu mempercepat proses larutnya granul effervescent tersebut.
Pada pengukuran waktu larut, keempat formula memenuhi syarat waktu larut yang
ditetapkan.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai efek pada tabel IV pada respon
waktu larut, asam tartrat bersama interaksi asam tartrat dan natrium bikarbonat
menyebabkan kenaikan nilai waktu larut (nilai efek adalah positif), dengan asam
tartrat menjadi faktor yang lebih dominan. Di sisi lain, natrium bikarbonat
mempunyai pengaruh menurunkan nilai waktu larut sediaan granul effervescent
(nilai efek adalah negatif). Dari semua faktor dan interaksinya, asam tartrat adalah
faktor yang paling dominan dalam menentukan respon waktu larut secara umum.
Grafik pada gambar 4 menunjukkan pengaruh asam tartrat dan natrium
bikarbonat terhadap waktu larut.
Pengaruh Asam Tartrat terhadap Waktu Larut
95
100
105
110
115
120
1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600
Asam Tartrat
Wak
tu la
rut (
detik
)
Level Rendah Natrium BikarbonatLevel Tinggi Natrium Bikarbonat
Pengaruh Natrium Bikarbonat terhadap Waktu Larut
95
100
105
110
115
120
1092 1192 1292 1392 1492 1592 1692 1792Natrium bikarbonat
Wak
tu la
rut (
detik
)
Level Rendah Asam TartratLevel Tinggi Asam Tartrat
(a) (b)
Gambar 4. Hubungan pengaruh asam tartrat (a) dan natrium bikarbonat (b) terhadap waktu larut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Pada gambar 4(a) terlihat bahwa semakin banyak asam tartrat yang
digunakan akan berefek menaikkan waktu larut pada penggunaan level rendah dan
level tinggi natrium bikarbonat. Pada gambar 4(b) dapat dilihat bahwa semakin
banyak natrium bikarbonat yang digunakan akan berefek menurunkan waktu larut
pada penggunaan level rendah dan level tinggi asam tartrat. Penggunaan natrium
bikarbonat yang semakin banyak menyebabkan perubahan waktu larut level
rendah asam tartrat lebih besar dibanding level tinggi asam tartrat. Adanya dua
garis yang tidak sejajar pada grafik menunjukkan adanya interaksi antara 2 faktor
yang digunakan, yaitu asam tartrat dan natrium bikarbonat.
Tabel VII. Hasil perhitungan Yate’s treatment pada respon waktu larut
Source of variation
Degrees of freedom Sum of square Mean square F
Replikates 11 3047,417 277,038 Treatment 3 1833,083 611,028 Asam tartrat 1 1260,750 1260,750 6,065 NaHCO3 1 560,333 560,333 2,696 Interaksi 1 12,000 12,000 0,058 Experimental error 33 6859,417 207,861 Total 47 11739,917
Berdasarkan analisis statistik menggunakan Yate’s treatment (tabel VII)
didapatkan kesimpulan bahwa faktor asam tartrat memiliki pengaruh bermakna
secara statistik terhadap respon waktu larut, sedangkan faktor natrium bikarbonat
dan interaksi antara asam tartrat dan natrium bikarbonat tidak memiliki pengaruh
bermakna secara statistik terhadap respon waktu larut. Hal tersebut dikarenakan
nilai Fhitung faktor asam tartrat lebih besar daripada nilai Ftabel (yaitu: 4,13).
Tidak adanya pengaruh interaksi yang bermakna secara statistik menunjukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
bahwa respon waktu larut lebih dipengaruhi oleh faktor yang digunakan, dalam
hal ini asam tartrat.
Berdasarkan perhitungan efek dan Yate’s Tratment, faktor yang dominan
dalam mempengaruhi respon waktu larut adalah asam tartrat. Waktu larut granul
effervescent dapat dipengaruhi karena sifat kelarutan bahan dalam air. Pada
penelitian ini asam tartrat dominan dalam menaikkan waktu larut sehingga waktu
yang dibutuhkan untuk melarutkan granul lebih lama. Di sisi lain, natrium
bikarbonat dapat mempersingkat waktu larut granul effervescent karena natrium
bikarbonat larut sempurna dalam air. Oleh karena itu, penggunaan natrium
bikarbonat yang semakin banyak dapat menyebabkan kelarutan granul semakin
tinggi, terbatas pada level yang diteliti.
4. pH larutan
pH dalam larutan effervescent ekstrak teh hijau berpengaruh terhadap
stabilitas zat aktif dalam bentuk sediaan, kelarutan obat dan homogenitas
campuran granul effervescent. EGCG stabil dalam pH 5 dan paling larut pada pH
5-7 (Kellar et al, 2003). Hasil pengukuran pH pada formula dalam penelitian ini
berada pada range kestabilan EGCG dalam larutan kecuali pada formula Fa. Hal
tersebut dapat disebabkan karena jumlah asam tartrat yang besar dalam formula a
sehingga dapat mempengaruhi kestabilan EGCG dalam formula tersebut
Pada penelitian ini juga dilakukan uji homogenitas sebagai data
pendukung hasil uji pH larutan yang didapat. Konsistensi pH larutan pada
replikasi yang dilakukan memberikan indikasi bahwa distribusi bahan-bahan
dalam proses pembuatan sediaan effervescent homogen. Adanya variasi pH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
larutan yang besar menandakan bahwa campuran bahan atau granul asam-basa
tidak homogen (Avani et al., 2006).
Hasil uji menunjukkan bahwa nilai CV dari granul asam dan granul basa
lebih dari 5%, sehingga campuran granul effervescent yang dibuat tidak homogen.
Waktu pencampuran untuk bahan-bahan pembuat granul adalah 20 menit, sedang
untuk pencampuran antar granul asam-basa sekitar 1 menit. Waktu pencampuran
tersebut bukan merupakan waktu yang optimum untuk pencampuran bahan karena
dalam penelitian ini tidak dilakukan optimasi pencampuran bahan,
pencampurannya hanya sebatas pengamatan secara visual. Hal tersebut dapat
menyebabkan nilai CV homogenitas besar. Adanya variasi homogenitas campuran
granul dapat mempengaruhi keseragaman kandungan zat aktif dan variasi hasil
pengukuran pH. Hal tersebut disebabkan karena zat aktif berada dalam granul
asam, sehingga jika nilai CV pada granul asam besar maka kandungan zat aktif
dalam campuran granul tidak homogen. Meskipun variasi hasil pengukuran pH
besar, pH pada keempat formula dalam penelitian ini berada pada range
kestabilan EGCG yaitu sekitar pH 5 dan range kelarutan EGCG yaitu pH 5-7,
sehingga diharapkan tidak mengganggu kestabilan EGCG dalam larutan granul
effervescent.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai efek pada tabel IV pada respon pH,
natrium bikarbonat dominan dalam menyebabkan kenaikkan nilai pH. Berbeda
dengan asam tartrat, faktor ini mempunyai pengaruh menurunkan nilai pH sediaan
granul effervescent. Dari semua faktor dan interaksinya, natrium bikarbonat
adalah faktor yang paling dominan dalam menentukan respon pH secara umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Grafik pada gambar 5 menunjukkan pengaruh asam tartrat dan natrium
bikarbonat terhadap pH larutan.
Pengaruh Asam Tartrat terhadap pH larutan
3
3.5
4
4.5
5
5.5
6
1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600
Asam tartrat (mg)
pH L
arut
an
Level rendah Natrium Bikarbonat
Level tinggi Basa Natrium Bikarbonat
Pengaruh Natrium Bikarbonat terhadap pH Larutan
3
3.5
4
4.5
5
5.5
6
1092 1192 1292 1392 1492 1592 1692 1792
Natrium bikarbonat (mg)
pH L
arut
an
Level Rendah Asam TartratLevel Tinggi Asam Tartrat
(a) (b)
Gambar 5. Hubungan pengaruh asam tartrat (a) dan natrium bikarbonat (b) terhadap pH larutan
Pada gambar 5(a) terlihat bahwa semakin banyak asam tartrat yang
digunakan akan berefek menurunkan pH level rendah dan level tinggi natrium
bikabonat. Pada gambar 5(b) dapat dilihat bahwa semakin banyak natrium
bikarbonat yang digunakan akan berefek menaikkan pH level rendah dan level
tinggi asam tartrat. Penggunaan natrium bikarbonat yang semakin banyak
menyebabkan perubahan pH level tinggi asam tartrat lebih besar dibanding level
rendah asam tartrat. Adanya dua garis yang tidak sejajar pada grafik menunjukkan
adanya interaksi antara 2 faktor yang digunakan, yaitu asam tartrat dan natrium
bikarbonat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel VIII. Hasil perhitungan Yate’s treatment pada respon pH larutan
Source of variation
Degrees of freedom Sum of square Mean square F
Replicates 11 0,774 0,070 Treatment 3 19,155 6,385 Asam tartrat 1 7,906 7,906 57,559 NaHCO3 1 11,213 11,213 81,642 Interaksi 1 0,036 0,036 0,264 Experimental error 33 4,532 0,137 Total 47 24,462
Berdasarkan analisis statistik menggunakan Yate’s treatment (tabel VIII)
didapatkan kesimpulan bahwa faktor asam tartrat dan natrium bikarbonat
memiliki pengaruh bermakna secara statistik terhadap respon pH, sedangkan
interaksi 2 faktor tidak memiliki pengaruh bermakna secara statistik terhadap
respon pH. Hal tersebut dikarenakan nilai Fhitung faktor asam tartrat dan natrium
bikarbonat lebih besar daripada nilai Ftabel (yaitu: 4,13). Tidak adanya pengaruh
interaksi yang bermakna secara statistik menyebabkan respon pH sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang digunakan, yaitu asam tartrat dan natrium
bikarbonat.
Dari perhitungan efek dan Yate’s treatment, faktor yang dominan dalam
mempengaruhi respon pH adalah natrium bikarbonat. Penambahan natrium
bikarbonat akan menyababkan nilai pH semakin besar. Oleh karena itu,
penambahan natrium bikarbonat perlu diperhatikan karena akan berpengaruh pada
kelarutan EGCG dimana EGCG mudah larut dalam pH 5-7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
D. Optimasi Formula
Formula granul effervescent yang optimum adalah formula yang
memiliki sifat fisik granul effervescent yang baik seperti yang dikehendaki. Uji
sifat fisik yang dilakukan untuk mengontrol kualitas granul effervescent adalah
kecepatan alir, kandungan lembab, waktu larut dan pH larutan. Berdasarkan hasil
uji sifat fisik tersebut kemudian dibuat contour plot, dan dari contour plot masing-
masing sifat fisik tersebut dapat ditentukan area optimum untuk memperoleh
respon seperti yang dikehendaki. Area tersebut kemudian digabungkan dalam
contour plot super imposed sifat fisik granul effervescent, kemudian ditentukan
area komposisi optimum granul effervescent, dimana kombinasi asam tartrat dan
natrium bikarbonat akan memberikan respon yang optimal, terbatas pada level
yang diteliti.
1. Kandungan lembab
Dari hasil pengujian kandungan lembab diperoleh persamaan
berdasarkan desain faktorial, yaitu y = 3,334 - 1,033.10-3(A) + 9,415.10-5(B) +
9,923.10-8(A)(B). Respon kandungan lembab adalah y, sedang level asam tartrat
adalah A dan level natrium bikarbonat adalah B. Melalui persamaan ini dapat
dibuat contour plot seperti tertera dalam gambar 7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Contour plot Kandungan Lembab
1092
1192
1292
1392
1492
1592
1692
1792
1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600
Asam tartrat (mg)
Nat
rium
bik
arbo
nat (
mg)
2%
2.125%
2,25%2,50%
Gambar 6. Contour plot kandungan lembab
Berdasarkan grafik contour plot kandungan lembab, tidak dapat ditentukan
area komposisi optimum granul effervescent teh hijau yang dikehendaki. Hal
tersebut disebabkan hasil pengukuran kandungan lembab terhadap keempat
formula tidak ada yang memasuki range kandungan lembab sediaan effervescent
yang dipersyaratkan. Menurut Fausett et al (2000), kandungan lembab campuran
serbuk pada sediaan effervescent berkisar antara 0,4-0,7%. Oleh karena itu, pada
contour plot kandungan lembab tidak ada daerah yang diarsir.
2. Kecepatan alir
Dari hasil pengujian kecepatan alir diperoleh persamaan berdasarkan
desain faktorial, yaitu y = 49,616 - 8,533.10-4(A)-1,643.10-3(B)+2,051.10-7(A)(B).
Respon kecepatan alir (g/detik) adalah y, sedang level asam tartrat adalah A dan
level natrium bikarbonat adalah B. Melalui persamaan ini dapat dibuat contour
plot seperti tertera dalam gambar 6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Contour plot Kecepatan Alir
1092
1192
1292
1392
1492
1592
1692
1792
1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600Asam tartrat (mg)
Nat
rium
bik
arbo
nat (
mg)
46 g/detik
46,25 g/detik
46,75 g/detik
47 g/detik
Gambar 7. Contour plot kecepatan alir
Dari grafik contour plot kecepatan alir dapat ditentukan area komposisi optimum
granul effervescent teh hijau yang dikehendaki. Menurut Fudholi (1983), waktu
alir untuk 100 gram serbuk sebaiknya tidak melebihi 10 detik sehingga kecepatan
alir yang baik yaitu lebih dari 10g/detik. Kecepatan alir keempat formula dari
hasil pengukuran semuanya lebih dari 10g/detik sehingga daerah dalam contour
plot kecepatan alir semuanya diarsir. Dengan demikian diperoleh area yang cukup
luas yang memenuhi persyaratan kecepatan alir.
3. Waktu larut
Berdasarkan hasil pengujian waktu larut diperoleh persamaan berdasarkan
desain faktorial, yaitu y = 77,869 + 0,018(A) + 0,013(B) - 5,936.10-7 (A)(B).
Respon waktu larut adalah y, sedang level asam tartrat adalah A dan level natrium
bikarbonat adalah B. Melalui persamaan ini dapat dibuat contour plot seperti
tertera dalam gambar 8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Contour plot Waktu Larut
1092
1192
1292
1392
1492
1592
1692
1792
1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600Asam tartrat (mg)
Nat
rium
bik
arbo
nat (
mg)
112 detik
116 detik
120 detik
125 detik
Gambar 8. Contour plot waktu larut
Berdasarkan grafik contour plot waktu larut dapat ditentukan area
komposisi optimum granul effervescent teh hijau yang dikehendaki. Waktu larut
granul effervescent yang baik kurang dari 150 detik. Waktu larut granul
effervesent keempat formula dari hasil pengukuran semuanya kurang dari 150
detik sehingga daerah dalam contour plot waktu larut semuanya diarsir. Dengan
demikian diperoleh area yang cukup luas yang memenuhi persyaratan waktu larut.
4. pH larutan
Dari hasil pengujian pH larutan diperoleh persamaan berdasarkan desain
faktorial, yaitu y = 4,806 - 1,282.10-3(A) + 1,318.10-3(B) - 1,797.10-8(A)(B).
Respon pH larutan adalah y, sedang level asam tartrat adalah A dan level natrium
bikarbonat adalah B. melalui persamaan ini dapat dibuat contour plot seperti
tertera dalam gambar 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Gambar 9. Contour plot pH larutan
Berdasarkan grafik contour plot waktu larut dapat ditentukan area
komposisi optimum granul effervescent teh hijau yang dikehendaki. EGCG stabil
dalam pH 5 dan paling larut pada pH 5-7 (Kellar et al, 2003). Oleh karena itu
dipilih kurva pH 5 dan daerah di atas kurva sebagai area optimum untuk
mengahasilkan pH larutan yang dapat menjaga kestabilan EGCG dan dapat
mempercepat kelarutan EGCG.
Pada penelitian ini tidak dapat dibuat contour plot super imposed sifat
fisik granul effervescent. Hal ini disebabkan hasil salah satu sifat fisik granul
effervescent, yaitu kandungan lembab campuran granul effervescent tidak
memenuhi persyaratan. Area komposisi optimum tesebut tidak ditemukan karena
kelembaban ruangan yang digunakan pada proses pembuatan granul masih cukup
tinggi yaitu ± 55%, padahal seharusnya dilakukan di ruangan dengan kelembaban
relatif maksimal 25%. Walaupun sudah dilakukan pengeringan bahan-bahan
dalam oven, granul effervescent yang dihasilkan tetap tidak bisa mencapai
kandungan lembab 0,4-0,7%. Jika ada ruangan dengan kelembaban relatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
maksimal 25% yang dapat digunakan dalam proses pembuatan granul effervescent
ini, maka diduga bisa tercapai kandungan lembab yang memenuhi syarat 0,4-
0,7%, sehingga kemungkinan superimposed contour plot dapat dibuat.
E. Prediksi Kandungan Karbondioksida Secara Teoritis
Salah satu ciri utama granul effervescent yang membedakan dengan granul
konvensional adalah dihasilkannya gas, dalam hal ini gas karbondioksida.
Kuantitas gas yang dihasilkan dapat diprediksi berdasarkan persamaan
stoikiometri antara sumber asam dan sumber basa yang digunakan, dengan asumsi
bahwa bahan lain yang digunakan dalam formulasi tidak menghasilkan gas.
Reaksi antara asam tartrat dan natrium bikarbonat sebagai berikut :
2 NaHCO3 + C4H6O6 → 2H2O + 2CO2 + Na2C4H4O6
Kadar CO2 yang ditetapkan yaitu tidak boleh lebih dari 5000 ppm
(Anonim b, 2005) atau 5 mg/ml. Jika sediaan granul effervescent ini dimaksudkan
untuk penggunaan sekali minum yaitu 200ml larutan granul effervescent, maka
kadar maksimum karbondioksida yaitu 1000mg/200ml.
Tabel IX. Hasil perhitungan kadar CO2 total
Formula F1 Fa Fb Fab Kadar CO2 total
(mg/200ml) 572 572 590 937
Tabel IX menunjukkan kadar total CO2 secara teoritis berdasar hasil
perhitungan stoikiometri sedang kelarutan CO2 dalam air yang bersuhu 20-25oC
yaitu 337,6 mg/200ml sampai 289,8mg/200ml (Anonim, 2008). Dari hasil
perhitungan tersebut, maka kadar karbondioksida terlarut yang dihasilkan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
granul effervescent yang dibuat tidak melebihi batas maksimum yang diijinkan
yaitu 5000 ppm. Kelebihan karbondioksida dalam tubuh dapat menyebabkan
meningkatnya laju pernapasan di titik pusat pernapasan pada medulla, dyspnea,
hypoksia bahkan dapat menyebabkan kematian (Nelson, 2000).
F. Prediksi Prospek Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, granul effervescent teh hijau dapat dihasilkan dari
asam tartrat sebagai sumber asam dan natrium bikarbonat sebagai sumber
basanya. Granul effervescent teh hijau dalam penelitian ini dapat dipasarkan, bila
sebelumnya telah memenuhi serangkain uji supaya layak untuk dipasarkan.
Granul effervescent yang dihasilkan sudah cukup memiliki rasa yang enak, namun
untuk lebih meningkatkan kualitas rasanya dapat ditambahkan dengan flavouring
agent. Untuk penampilan fisiknya sudah cukup baik hanya saja saat dilarutkan,
granul effervescent teh hijau ini menghasilkan buih (busa). Pengatasannya dapat
ditambahkan anti foaming seperti polydimethylsiloxane dalam formulanya.
Granul effervescent ini sudah memenuhi parameter fisik kecepatan alir,
waktu larut dan pH larutan, kecuali kandungan lembab granul effervescent. Hal
itu dikarenakan dalam proses pembuatannya ada keterbatasan ruangan, dimana
RH ruangan yang dipersyaratkan untuk pembuatan sediaan effervescent tidak
dapat terpenuhi. Oleh karena itu, untuk ke depannya diharapkan kendala tersebut
dapat diatasi, yaitu dengan adanya ruangan khusus yang tersedia untuk pembuatan
sediaan effervescent dengan RH yang sesuai dengan yang dipersyaratkan yaitu
25%. Jika kondisi ruangan tidak dapat mencapai RH 25%, maka dapat dicoba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
dengan melakukan penyimpanan granul kering setelah peneringan dalam oven,
pada desicator yang diberi desicant.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Ekstrak teh hijau dapat dibuat menjadi sediaan granul effervescent memenuhi
persyaratan kualitas, yaitu telah memenuhi persyaratan sifat fisik (kecepatan
alir, waktu larut dan pH) dan memberikan rasa yang enak.
2. Asam tartrat dominan dalam menentukan waktu larut granul effervescent,
natrium bikarbonat dominan dalam menentukan pH larutan granul
effervescent, sedangkan interaksi faktor asam tartrat dengan natrium
bikarbonat dominan dalam menentukan kandungan lembab.
3. Pada penelitian ini, terbatas pada level yang diteliti tidak ditemukan area
komposisi optimum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
B. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian serupa dengan level asam tartrat dan natrium
bikarbonat yang sama dengan menyimpan granul effervescent yang terbentuk
ke dalam desicator sehingga kandungan lembab granul effervescent tersebut
diharapkan dapat memenuhi persyaratan (0,4-0,7%).
2. Perlu dilakukan penetapan kadar zat aktif, yaitu EGCG untuk mengetahui
apakah granul effervescent yang dihasilkan mengandung zat aktif yang
seragam.
3. Perlu penelitian lanjutan mengenai penambahan anti foaming supaya didapat
sediaan granul effervescent yang lebih menarik.
4. Perlu dilakukan optimasi pencampuran bahan dalam proses granulasi dan
optimasi pencampuran antara granul asam dengan granul basa.
5. Perlu dilakukan uji stabilitas untuk menentukan stabilitas dari sistem
effervescent.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
DAFTAR PUSTAKA
Aldenborn, 2002, Tablet and Compaction, in Aulton, M.E., Pharmaceutic the
Science of Dosage Form Second Edition, 404-412, Churchill Living Stone
Allen, Loyd V., 1999, Featured Excipient : Acidifying Agent, International Journal
of Pharmaceutical Compounding Vol.3 No.4 July/August 1999, 309-310 Allen, Loyd V., 2002, The Art, Science and Technology of Pharmaceutical
Compounding, 2nd Ed, 100, 117, 118, American Pharmaceutical Association, Washington, D.C
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, edisi III, 510, Departemen Kesehatan ir Anonim, 1994, Carbon Dioxide, International Chemicals Safety Cards,
www.cdc.gov/niosh/ipcsneng/neng0021.html, diakses tanggal 14 Desember 2008
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, edisi IV, 4-6, 515-516, 771-773,999,
Departemen Kesehatan RI Anonim a, 2005, McGraw-Hill, Concise Enciclopedia of Science and Tecnology
Fifth edition, 183, The McGraw-Hill Companies, Inc Anonim b, 2005, Material Safety Data Sheet Epigallocatechin Gallate,
http://www.caymanchem.com/msdss/70935m.pdf, diakses tanggal 14 Desember 2008
Anonim, 2008, Carbondioxide Solubility in Water,
http://www.chem.usu.edu/~sbialkow/Classes/3650/CO2%20Solubility/DissolvedCO2.html, diakses tanggal 14 Desember 2008
Ansar, Rahardjo, B., Noor, Z., dan Rochmadi, 2006, Pengaruh Temperatur dan
Kelembaban Udara Terhadap Kelarutan Tablet Effervescent, Majalah Farmasi Indonesia, 17(2), 65-58
Ansel, H.C., 1989, Pharmaceutical Dosage Form and Delivery System,
terjemahan Farida Ibrahim, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Ed.IV, 171, 212-217, 605-612, UI Press, Jakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Aulton, M. E., and Summers, M., 2002, Granulation, in Aulton, M. E., Pharmaceutics : The Science of Dosage Form Design 2 nd, 365-369, Churchill Livingstone, London
Avani, Tejal S., Reena D., and Renuka, 2006, Effervescent Tablet,
http://www.pharmpedia.com/Effervescent_tablet, diakses tanggal 6 Juni 2008
Tian,B., Sun,Z., Xu,Z., dan Hua, Y., 2007, Chemiluminescence analysis of the
prooxidant and antioxidant effects of epigallocathecin-3- gallate, www. Find-health-articles.com, diakses tanggal 6 Desember 2008
Bolton, S., 1997, Pharmaceutical Statistic Practical and Clinical Application, 3 rd
ed, 326 – 353, 591 – 601, Marcel Dekker Inc, New York. Dalimartha, S., 2003, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid II, 150-153, Trubus
Agriwidya, Jakarta Fausett, H., Gayser, C., and Dash, A. K., 2000, Evaluation of Quick
Disintegrating Calcium Carbonate Tablets, http:// www.pharmscitech. com. diakses tanggal 6 Mei 2008
Fudholi, A., 1983, Metode Formulasi Dalam Kompresi Direk, Medika, no.7, 586-
593 Hartoyo, A., 2003, Teh dan Khasiatnya Bagi Kesehatan Sebuah Tinjauan Ilmiah,
11,15-17, 25, 29-30, Kanisius, Yogyakarta Lin, J., Lin, Y., Liang, Y., Chen, Y., and Lin-Shiau, S., 2000, Modulation
Prooxidative Mitotic Signaling as Action Mechanism of Cancer Chemopreventive Agents Including Curcumin, Epigallocatechin Gallate, and Other Phytoplyphenols, Phytochemicalsand Phytopharmaceutical, 245, AOCS Press, USA
Liza, 2008, Teh Hijau Sebagai Antioksidan Alami,
http://www.lizaherbal.com/main, diakses tanggal 6 Mei 2008. Ostle, Bernard, 1956, Statistics In Research : Basic Consept and Techniques For
Research Workers, The Iowa State College Press, Iowa. Karsa, D.R. and Stephenson, R.A., 2000, Excipient and Delivery Systems for
Pharmaceutical Formulation, 76, The Royal Society of Chemistry, USA Kellar, S., Poshini, F., He, L., Penzotti, S., Bedu-Addo, F., dan Payne, K., 2005,
Preformulation Development Studies To Evaluate the Properties of Epigallocatechin Gallate
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
http://www.aapspharmsci.org/abstracts/Am_2003/AAPS2003-002679.PDF, diakses tanggal 5 Oktober 2008
Khankari, R.K., and Hontz, J., 1997, Binders and Solvents in Parikh, D.M.,
Handbook of Pharmaceutical Granulation Technology, 64, Marcel Dekker Inc, New York.
Lindberg, N., Engfors, H., and Ericson, T., 1992, Effervescent Pharmaceuticals in
Swarbrick, J., Boylan, J.C., Encyclopedia of Pharmaceutical Technology, vol. 5, 45-71, , Marcel Dekker Inc, New York
Mohrle, R., 1989, Effervescent Tablets, in Lieberman, H.A., Lachman,L., (eds),
Pharmaceutical Dosage Form Tablet, vol I, 287, 289, 295, Marcel Dekker Inc, New York
Muth, J.E.D., 1999, Basic Statistic and Pharmaceutical Statistical Aplications,
265-269, Marcel Dekker Inc, New York Nelson, L., 2000, Carbon Dioxide Poisoning,
http://www.emedmag.com/html/pre/tox/0500.asp, diakses tanggal 14 Desember 2008
Nugroho, M.C., 2005, Optimasi Komposisi Asam Tartrat dan Sodium Bikarbonat
dalam Tablet Effervescent Ekstrak Kunyit (Curcuma dosmetica Val.) dengan Metode Desain Faktorial, Skripsi, 17,32, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Parrot, E.L., 1990, Preformulation Testing in in Lieberman, H.A., Lachman,L.,
(eds), Pharmaceutical Dosage Form : Tablet, vol 2, 210-221, Marcel Dekker Inc, New York
Rau, A., 2001, Effervescent Technology Primer,
http://lotioncrafter.com/pdf/Effervescent_Technology_Primer.pdf, diakses tanggal 26 Juni 2008
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Owen, S.C., 2006, Handbook of Pharmaceutical
Excipients 5th, 53-54, 611-612, 666-667, Pharmaceutical Press, United Kingdom
Sahelian, R., 2005, Green-Tea-Extract supplement tablets, EGCG
epigallocatechin gallate, Advance Physician Formulas, http://www.physicianformulas.com/store/scripts/prodView.asp?idproduct=67, diakses tanggal 12 Januari 2009
Staniforth, J., 2002, Powder Flow in Aulton, M.E., Pharmaceutics : The Science
of Dosage Form Design 2 nd, 204-209, Churchill Livingstone, London
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Svobodova, A., Psotova, J., dan Walterova, D., 2003, Natural Phenolics in
Prevention Of UV-Induced Skin Damage (A review), Biomed. Papers, 147(2), 137-145.
Tuminah, S., (2004) Teh sebagai Salah Satu Sumber Antioksidan,
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/144_16AntioxidantTea.pdf/144_16AntioxidantTea.html, diakses tanggal 6 Mei 2008
Voigt, R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Ed V, 579-580
diterjemahkan oleh Soendari Noerono, GMU Press, Yogyakarta Wehling and Fred, 2004, Effervescent composition Including Stevia, http:// www.
Patentstorm.us/ patents/ 6811793. html, diakses tanggal 26 Juni 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Penimbangan Formula, Notasi dan Formula Desain
Faktorial
1. Data penimbangan formula
Formula Bahan (mg) 1 a b ab Ekstrak teh hijau 500 500 500 500 Asam Tartrat 1000 1600 1000 1600 Natrium bikarbonat 1092 1092 1793 1793 Laktosa 728 728 728 728 Polivinilpirolidon 3% 24 24 24 24 Aspartam 80 80 80 80
2. Notasi
Level tinggi : +
Level rendah : -
Faktor A : asam tartrat
Faktor B :natrium bikarbonat
Formula Faktor A Faktor B Interaksi 1 - - + a + - - b - + - ab + + +
3. Formula desain faktorial
Formula Faktor A Faktor B 1 1000 1092 a 1600 1092 b 1000 1793 ab 1600 1793
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Lampiran 2. Data Kandungan Lembab Ekstrak, Sifat Fisik Granul dan
Homogenitas Campuran Granul
1. Kandungan lembab ekstrak
Replikasi Kandungan Lembab (%) 1 4,01 2 3,97 3 4,28 4 3,96 5 4,02 6 3,93 X 4,028
SD 0,128
2. Kecepatan alir granul
Replikasi F1 Fa Fb Fab 1 35,714 50,000 37.037 43.478 2 35,714 43,478 40.000 38.462 3 40,000 43,478 43.478 41.667 4 45,455 40,000 37.037 40.000 5 45,455 50,000 38.462 43.478 6 47,619 41,667 40.000 40.000 7 53,476 52,431 54.348 48.544 8 59,524 50,695 57.471 48.544 9 50,000 52,431 53.191 48.544 10 49,261 49,119 50.000 52.978 11 55,556 48,122 50.000 48.213 12 48,544 53,146 53.191 53.369
Rata-rata 47,193 47,881 46.185 45.606 SD 7,367 4,544 7.581 5.097
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
3. Kandungan lembab granul
Replikasi F1 Fa Fb Fab 1 2,90 2,49 2,48 2,4 2 2,90 2,76 3,25 2,15 3 2,96 2,97 2,59 2,39 4 2,86 2,74 2,67 2,18 5 3,02 2,71 2,84 2,27 6 2,74 2,99 2,86 2,25 7 2,14 2,26 2,18 2,04 8 1,99 2,56 3,31 1,73 9 2,16 2,33 2,39 1,89 10 2,10 2,45 2,26 1,90 11 2,25 2,30 2,20 2,10 12 2,12 2,52 2,75 2,06
Rata-rata 2,512 2,590 2,648 2,113 SD 0,411 0,246 0,377 0,204
4. Waktu larut granul
Replikasi F1 Fa Fb Fab 1 128 117 94 130 2 123 119 97 118 3 129 121 104 99 4 122 120 89 116 5 136 124 99 118 6 130 128 100 101 7 104 109 106 134 8 113 94 94 103 9 76 102 97 91 10 82 123 109 107 11 83 127 105 112 12 87 120 105 105
Rata-rata 109,417 117,000 99,917 111,167 SD 21,977 10,278 5,820 12,698
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
5. pH larutan
Replikasi F1 Fa Fb Fab 1 5,230 3,980 5,300 4,060 2 5,240 4,050 5,390 5,660 3 5,220 3,920 5,530 4,940 4 5,090 3,870 5,620 5,080 5 5,340 3,860 5,620 5,190 6 5,350 3,890 5,770 5,470 7 4,550 4,150 6,360 5,320 8 5,070 4,160 6,100 4,480 9 4,580 4,250 6,040 5,370 10 4,430 4,210 6,300 5,190 11 4,420 4,230 6,170 5,150 12 4,790 4,340 6,050 5,260
Rata-rata 4,943 4,076 5,854 5,098 SD 0,364 0,168 0,361 0,438
Uji homogenitas campuran granul
F1 Fa Fb Fb Replikasi Asam Basa Asam Basa Asam Basa Asam Basa 1 0,363 0,249 0,443 0,215 0,318 0,313 0,374 0,347 2 0,390 0,285 0,480 0,259 0,284 0,302 0,367 0,315 3 0,320 0,243 0,426 0,245 0,301 0,342 0,336 0,301 4 0,315 0,254 0,393 0,237 0,315 0,305 0,399 0,345 5 0,405 0,379 0,382 0,287 0,275 0,323 0,303 0,224 6 0,372 0,391 0,545 0,376 0,308 0,296 0,322 0,332
Rata-rata 0,361 0,300 0,445 0,270 0,300 0,314 0,350 0,311 SD 0,033 0,067 0,060 0,057 0,017 0,017 0,036 0,046 CV 9,260 22,454 13,586 21,215 5,760 5,363 10,261 14,805
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran 3. Perhitungan prediksi kadar CO2 teoritis dalam larutan granul
effervescent
Persamaan reaksi : 2 NaHCO3 + C4H6O6 → 2H2O + 2CO2 + Na2C4H4O6
BM Asam tartrat =150 ; BM Natrium bikarbonat = 84
Formula Bahan (mg) 1 a b ab Asam Tartrat 1000 1600 1000 1600 Natrium bikarbonat 1092 1092 1793 1793
1. Prediksi CO2 teoritis formula F1
Asam tartrat = 1 gram / 150 = 0,0067 mol
Natrium bikarbonat = 1,092 gram / 84 = 0,0130
2 NaHCO3 + C4H6O6 → 2H2O + 2CO2 + Na2C4H4O6
Awal 0,0130 0,0067
Reaksi 0,0130 0,0065
Sisa 0,0002 0,0130 0,0130 0,0065
Massa CO2 = 0,0130 mol x 44 = 0,572 gram
Kadar CO2 total dalam 200ml air adalah 572 mg/200ml
2. Prediksi CO2 teoritis formula Fa
Asam tartrat = 1,6 gram / 150 = 0,0107 mol
Natrium bikarbonat = 1,092 gram / 84 = 0,0130
2 NaHCO3 + C4H6O6 → 2H2O + 2CO2 + Na2C4H4O6
Awal 0,013 0,0107
Reaksi 0,013 0,0065
Sisa 0,0042 0,013 0,013 0,0065
Massa CO2 = 0,013 mol x 44 = 0,572 gram
Kadar CO2 total dalam 200ml air adalah 572 mg/200ml
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
3. Prediksi CO2 teoritis formula Fb
Asam tartrat = 1 gram / 150 = 0,0067 mol
Natrium bikarbonat = 1,793 gram / 84 = 0,0213 mol
2 NaHCO3 + C4H6O6 → 2H2O + 2CO2 + Na2C4H4O6
Awal 0,0213 0,0067
Reaksi 0,0134 0,0067
Sisa 0,0079 0,0134 0,0134 0,0067
Massa CO2 = 0,0134 mol x 44 = 0,590 gram
Kadar CO2 total dalam 200ml air adalah 590 mg/200ml
4. Prediksi CO2 teoritis formula Fab
Asam tartrat = 1,6 gram / 150 = 0,0107 mol
Natrium bikarbonat = 1,793 gram / 84 = 0,0213 mol
2 NaHCO3 + C4H6O6 → 2H2O + 2CO2 + Na2C4H4O6
Awal 0,0213 0,0107
Reaksi 0,0213 0,0107
Sisa 0,0213 0,0213 0,0107
Massa CO2 = 0,0213 mol x 44 = 0,937 gram
Kadar CO2 total dalam 200ml air adalah 937 mg/200ml
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 4. Perhitungan Efek Sifat Fisik Granul Effervescent
Notasi
Level rendah : -
Level tinggi : +
Interaksi : asam tartrat dan natrium bikarbonat
1. Kecepatan alir granul
Formula Asam tartrat Natrium bikarbonat
Interaksi Respon
1 - - + 47,193 a + - - 47,881 b - + - 46,185 ab + + + 45,606
a. Efek asam tartrat
= 0,0552
606,45185,46881,47193,47=
+−+−
b. Efek natrium bikarbonat
= 642,1-2
606,45185,46881,47193,47=
++−−
c. Interaksi
= -1,2672
606,45185,46881,47193,47=
+−−
2. Kandungan lembab
Formula Asam tartrat Natrium bikarbonat
Interaksi Respon
1 - - + 2,512 a + - - 2,590 b - + - 2,648 ab + + + 2,113
a. Efek asam tartrat
= -0,2292
113,2648,2590,2512,2=
+−+−
b. Efek natrium bikarbonat
= -0,1712
113,2648,2590,2512,2=
++−−
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
c. Interaksi
= 0,3072
113,2648,2590,2512,2−=
+−−
3. Waktu larut
Formula Asam tartrat Natrium bikarbonat
Interaksi Respon
1 - - + 109,417 a + - - 117 b - + - 99,917 ab + + + 111,167
a. Efek asam tartrat
= 417,92
167,111917,99117417,109=
+−+−
b. Efek natrium bikarbonat
= 667,72
167,111917,99117417,109−=
++−−
c. Interaksi
= 834,12
167,111917,99117417,109=
+−−
4. pH larutan
Formula Asam tartrat Natrium bikarbonat
Interaksi Respon
1 - - + 4,943 a + - - 4,076 b - + - 5,854 ab + + + 5,098
a. Efek asam tartrat
= 812,02
098,5854,5076,4943,4−=
+−+−
b. Efek natrium bikarbonat
= 967,02
098,5854,5076,4943,4=
++−−
c. Interaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
= 056,02
098,5854,5076,4943,4=
+−−
Lampiran 5. Persamaan Regresi
Persamaan umum :
Y = b0 + b1(A) + b2(B) + b12(A)(B)
Keterangan :
Y = respon hasil atau sifat yang diamati
(A), (B) = level bagian A (asam tartrat), bagian B (natrium bikarbonat)
b0, b1, b2, b12 = koefisien, dihitung dari hasil percobaan
b0 = rata-rata semua hasil percobaan
1. Kecepatan Alir
(1) 47,193 = b0 + b1. 1000 + b2 . 1092 + b12 (1000) (1092)
47,193 = b0 +1000b1 + 1092b2+ 1092000 b12
(a) 47,881 = b0 + b1. 1600 + b2 . 1092 + b12 (1600) (1092)
47,881 = b0 +1600b1 + 1092b2+ 6552200 b12
(b) 46,185 = b0 + b1. 1000 + b2 . 1793 + b12 (1000) (1793)
46,185 = b0 +1000b1 + 1793 b2+ 1793000 b12
(ab) 45,606 = b0 + b1. 1600 + b2 . 1793 + b12 (1600) (1793)
45,606 = b0 +1600b1 + 1793 b2+ 1075800 b12 Eliminasi 1 dan b
47,193 = b0 +1000b1 + 1092b2+ 1092000b12
46,185 = b0 +1000b1 + 1793b2+ 1793000b12 _
1,008 = - 701b2 – 701000b12 (I)
Eliminasi a dan ab
47,881 = b0 + 1600b1 + 1092b2 + 652200b12
45,606 = b0 + 1600b1 + 1793b2 + 1075800b12 _
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2,275 = -701b2 + 547600b12 (II)
Eliminasi I dan II
1,008 = - 701b2 – 701000b12
2,275 = -701b2 + 547600b12 _
-1,267 = -6177400 b12
b12 = 2,051.10-7
Subtitusi b12 ke I
1,008 = - 701b2 – 701000b12
1,008 = - 701b2 – 701000 (2,051.10-7)
1,008 = - 701b2 – 0,144
1,152 = - 701b2
b2 = - 1,643.10-3
Eliminasi a dan 1
47,881 = b0 + 1600b1 + 1092b2 + 652200b12
47,193 = b0 +1000b1 + 1092b2+ 1092000b12
0,688 = 600b1 + 5460200b12 (III)
Subtitusi b12 ke III
0,688 = 600b1 + 5460200b12
0,688 = 600b1 + 5460200 (2,051.10-7)
0,688 = 600b1 + 1,120
-0,512 = 600b1
b1 = -8,533.10-4
Subtitusi b1, b2, b12 ke 1
47,193 = b0 +1000b1 + 1092b2+ 1092000b12
47,193 = b0 +1000(-8,533.10-4) + 1092(-1,643.10-3) + 1092000(2,051.10-7)
47,193 = b0 – 0,853 – 1,794 + 0,224
b0 = 49,616
Persamaan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
y = 49,616 - 8,533.10-4(A) - 1,643.10-3(B) + 2,051.10-7(A)(B)
2. Kandungan Lembab
(1) 2.512 = b0 + b1. 1000 + b2 . 1092 + b12 (1000) (1092)
2.512 = b0 +1000b1 + 1092b2+ 1092000 b12
(a) 2.590 = b0 + b1. 1600 + b2 . 1092 + b12 (1600) (1092)
2.590 = b0 +1600b1 + 1092b2+ 6552200 b12
(b) 2.648 = b0 + b1. 1000 + b2 . 1793 + b12 (1000) (1793)
2.648 = b0 +1000b1 + 1793 b2+ 1793000 b12
(ab) 2.113 = b0 + b1. 1600 + b2 . 1793 + b12 (1600) (1793)
2.113 = b0 +1600b1 + 1793 b2+ 1075800 b12
Eliminasi 1 dan b
2.512 = b0 +1000b1 + 1092b2+ 1092000b12
2.648 = b0 +1000b1 + 1793b2+ 1793000b12 _
-0,136 = - 701b2 – 701000b12 (I)
Eliminasi a dan ab
2,590 = b0 + 1600b1 + 1092b2 + 652200b12
2,113 = b0 + 1600b1 + 1793b2 + 1075800b12 _
0,477 = -701b2 + 547600b12 (II)
Eliminasi I dan II
-0,136 = - 701b2 – 701000b12
0,477 = -701b2 + 547600b12 _
-0,613 = -6177400 b12
b12 = 9,923.10-8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Subtitusi b12 ke I
-0,136 = - 701b2 – 701000b12
-0,136 = - 701b2 – 701000 (9,923.10-8)
-0,136 = - 701b2 – 0,070
-0,066 = - 701b2
b2 = 9,415.10-5
Eliminasi 1 dan a
2,512 = b0 + 1600b1 + 1092b2 + 652200b12
2,590 = b0 +1000b1 + 1092b2+ 1092000b12
-0,078 = 600b1 + 5460200b12 (III)
Subtitusi b12 ke III
-0,078 = 600b1 + 5460200b12
-0,078 = 600b1 + 5460200 (9,923.10-8)
-0,078 = 600b1 + 0,542
-0,620 = 600b1
b1 = -1,033.10-3
Subtitusi b1, b2, b12 ke 1
2,512 = b0 +1000b1 + 1092b2+ 1092000b12
2,512 = b0 +1000(-1,033.10-3) + 1092(9,415.10-5)+ 1092000(9,923.10-8)
2,512 = b0 – 1,033 + 0,103 + 0,108
b0 = 3,334
Persamaan :
y = 3,334 - 1,033.10-3(A) + 9,415.10-5(B) + 9,923.10-8(A)(B)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
3. Waktu Larut
(1) 109,417 = b0 + b1. 1000 + b2 . 1092 + b12 (1000) (1092)
109,417 = b0 +1000b1 + 1092b2+ 1092000 b12
(a) 117 = b0 + b1. 1600 + b2 . 1092 + b12 (1600) (1092)
117 = b0 +1600b1 + 1092b2+ 6552200 b12
(b) 99,917 = b0 + b1. 1000 + b2 . 1793 + b12 (1000) (1793)
99,917 = b0 +1000b1 + 1793 b2+ 1793000 b12
(ab) 111,167 = b0 + b1. 1600 + b2 . 1793 + b12 (1600) (1793)
111,167 = b0 +1600b1 + 1793 b2+ 1075800 b12
Eliminasi 1 dan b
109,417 = b0 +1000b1 + 1092b2+ 1092000b12
99,917 = b0 +1000b1 + 1793b2+ 1793000b12 _
9,500 = - 701b2 – 701000b12 (I)
Eliminasi a dan ab
117 = b0 + 1600b1 + 1092b2 + 652200b12
111,167 = b0 + 1600b1 + 1793b2 + 1075800b12 _
5,833 = -701b2 + 547600b12 (II)
Eliminasi I dan II
9,500 = - 701b2 – 701000b12
5,833 = -701b2 + 547600b12 _
3,667 = -6177400 b12
b12 = -5,936.10-7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Subtitusi b12 ke I
9,500 = - 701b2 – 701000b12
9,500 = - 701b2 – 701000 (-5,936.10-7)
9,500 = - 701b2 + 0,416
9,084 = - 701b2
b2 = 0,013
Eliminasi 1 dan a
117 = b0 + 1600b1 + 1092b2 + 652200b12
109.417 = b0 +1000b1 + 1092b2+ 1092000b12
7,583 = 600b1 + 5460200b12 (III)
Subtitusi b12 ke III
7,583 = 600b1 + 5460200b12
7,583 = 600b1 + 5460200 (-5,936.10-7)
7,583 = 600b1 – 3,241
10,824 = 600b1
b1 = 0,018
Subtitusi b1, b2, b12 ke 1
109,417 = b0 +1000b1 + 1092b2+ 1092000b12
109,417 = b0 +1000(0,018) + 1092(0,013)+ 1092000(-5,936.10-7)
109,417 = b0 + 18 + 14,196 – 0,648
b0 = 77,869
Persamaan :
y = 77,869 + 0,018(A) + 0,013(B) - 5,936.10-7 (A)(B)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
4. pH larutan
(1) 4,943 = b0 + b1. 1000 + b2 . 1092 + b12 (1000) (1092)
4,943 = b0 +1000b1 + 1092b2+ 1092000 b12
(a) 4,076 = b0 + b1. 1600 + b2 . 1092 + b12 (1600) (1092)
4,076 = b0 +1600b1 + 1092b2+ 6552200 b12
(b) 5,854 = b0 + b1. 1000 + b2 . 1793 + b12 (1000) (1793)
5,854 = b0 +1000b1 + 1793 b2+ 1793000 b12
(ab) 5,098 = b0 + b1. 1600 + b2 . 1793 + b12 (1600) (1793)
5,098 = b0 +1600b1 + 1793 b2+ 1075800 b12 Eliminasi 1 dan b
4,943 = b0 +1000b1 + 1092b2+ 1092000b12
5,854 = b0 +1000b1 + 1793b2+ 1793000b12 _
-0,911 = - 701b2 – 701000b12 (I)
Eliminasi a dan ab
4,076 = b0 + 1600b1 + 1092b2 + 652200b12
5,098 = b0 + 1600b1 + 1793b2 + 1075800b12 _
-1,022 = -701b2 + 547600b12 (II)
Eliminasi I dan II
-0,911 = - 701b2 – 701000b12
-1,022 = -701b2 + 547600b12 _
0,111 = -6177400 b12
b12 = -1,797.10-8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Subtitusi b12 ke I
-0,911 = - 701b2 – 701000b12
-0,911 = - 701b2 – 701000 (-1,797.10-8)
-0,911 = - 701b2 + 0,013
-0,924 = - 701b2
b2 = 1,318.10-3
Eliminasi 1 dan a
4,076 = b0 + 1600b1 + 1092b2 + 652200b12
4,943 = b0 +1000b1 + 1092b2+ 1092000b12
-0,867 = 600b1 + 5460200b12 (III)
Subtitusi b12 ke III
-0,867 = 600b1 + 5460200b12
-0,867 = 600b1 + 5460200 (-1,797.10-8)
-0,867 = 600b1 – 0,098
-0,769 = 600b1
b1 = -1,282.10-3
Subtitusi b1, b2, b12 ke 1
4,943 = b0 +1000b1 + 1092b2+ 1092000b12
4,943 = b0 +1000(-1,282.10-3) + 1092(1,318.10-3)+ 1092000(-1,797.10-8)
4,943 = b0 – 1,282 + 1,439 – 0,020
b0 = 4,806
Persamaan :
y = 4,806 - 1,282.10-3(A) + 1,318.10-3(B) - 1,797.10-8 (A)(B)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 6. Perhitungan Yate’s treatment
Faktor : a. Asam tartrat
b. Natrium Bikarbonat
A. Kecepatan Alir
a1 a2Replikasi b1 b2 b1 b21 35,714 37,037 50,000 43,478 2 35,714 40,000 43,478 38,462 3 40,000 43,478 43,478 41,667 4 45,455 37,037 40,000 40,000 5 45,455 38,462 50,000 43,478 6 47,619 40,000 41,667 40,000 7 53,476 54,348 52,431 48,544 8 59,524 57,471 50,695 48,544 9 50,000 53,191 52,431 48,544 10 49,261 50,000 49,119 52,978 11 55,556 50,000 48,122 48,213 12 48,544 53,191 53,146 53,369
2yΣ = total sum of squares 2yΣ = (35,714)2 + (35,714)2 + (40,000)2 + (45,455)2 + (45,455)2 + (47,619)2 +
(53,476)2 + (59,524)2 + (50,000)2 + (49,261)2 + (55,556)2 + (48,544)2 +
(37,037)2 + (40,000)2 + (43,478)2 + (37,037)2 + (38,462)2 + (40,000)2 +
(54,348)2 + (57,471)2 + (53,191)2 + (50,000)2 + (50,000)2 + (53,191)2 +
(50,000)2 + (43,478)2 + 43,478)2 + (40,000)2 + (50,000)2 + (41,667)2 +
(52,431)2 + (50,695)2 + (52,431)2 + (49,119)2 + (48,122)2 + (53,146)2 +
(43,478)2 + (38,462)2 + (41,667)2 + (40,000)2 + (43,478)2 + (40,000)2 +
(48,544)2 + (48,544)2 + (48,544)2 + (52,978)2 + (48,213)2 + (53,369)2 -
_ ( )48
2242,375 2
= 106534,236 – 104755,109 = 1779,127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Ryy = replicate sum of square
Ryy =
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
( )48
375,2242
40 208,25201,890201,358204,166216,234208,798
169,286177,394162,492168,623157,654166,229
2
222222
222222
−
⎟⎟⎟⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜⎜⎜⎜
⎝
⎛
+++++
++++++
= 106040,285 – 104755,109 = 1285,176
Tyy = treatment sum of squares
Tyy = ( ) ( ) ( ) ( ) ( )48
2242,37512
547,275574,567554,216566,317 22222
−⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ +++
= 104792,283 – 104755,109 = 37,174
Eyy = experiment al error sum of squares
= 1779,127– 1285,176– 37,174
= 456,777
Ayy = sum of squares associated with teh different level of a
= ( ) ( ) ( )48
375,224224
1101,4911140,884 222
−⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ +
= 104755,145 – 104755,109 = 0,036
Byy = sum of squares associated with teh different level of b
= ( ) ( ) ( )48
375,224224
1101,4911140,884 222
−⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ +
= 104787,439 – 104755,109 = 32,330
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Source of variation
Degrees of freedom Sum of square Mean square F
Replikates 11 1285,176 116.834 Treatment 3 37,174 12.391
a 1 0,036 0,036 0,003 b 1 32,330 32,330 2,336 ab 1 4,808 4,808 0,347
Experimental error 33 456,777 13,842 Total 47 1779,127
F a = errorerimentalforsquaresmean
effectaforsquaresmeanexp
= 842,13036,0 = 0,003
F b = errorerimentalforsquaresmean
effectbforsquaresmeanexp
= 842,13
32,330 = 2,336
F ab = errorerimentalforsquaresmean
effectabforsquaresmeanexp
= 842,13
4,808 = 0,347
F tabel (1,33) dengan tingkat kepercayaan 95% adalah 4,13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
B. Kandungan Lembab
a1 a2Replikasi b1 b2 b1 b21 2,90 2,48 2,49 2,40 2 2,90 3,25 2,76 2,15 3 2,96 2,59 2,97 2,39 4 2,86 2,67 2,74 2,18 5 3,02 2,84 2,71 2,27 6 2,74 2,86 2,99 2,25 7 2,14 2,18 2,26 2,04 8 1,99 3,31 2,56 1,73 9 2,16 2,39 2,33 1,89 10 2,10 2,26 2,45 1,90 11 2,25 2,20 2,30 2,10 12 2,12 2,75 2,52 2,06
2yΣ = total sum of squares 2yΣ = (2,90)2 + (2,90)2 + (2,96)2 + (2,86)2 + (3,02)2 + (2,74)2 + (2,14)2 + (1,99)2
+ (2,16)2 + (2,10)2 + (2,25)2 + (2,12)2 + (2,48)2 + (3,25)2 + (2,59)2 + (2,67)2
+ (2,84)2 + (2,86)2 + (2,18)2 + (3,31)2 + (2,39)2 + (2,26)2 + (2,20)2 + (2,75)2
+ (2,49)2 + (2,76)2 + (2,97)2 + (2,74)2 + (2,71)2 + (2,99)2 + (2,26)2 + (2,56)2
+ (2,33)2 + (2,45)2 + (2,30)2 + (2,52)2 + (2,40)2 + (2,15)2 + (2,39)2 + (2,18)2
+ (2,27)2 + (2,25)2 + (2,04)2 + (1,73)2 + (1,89)2 + (1,90)2 + (2,10)2 + (2,06)2
_ ( )48
118,36 2
= 298,503 – 291,856 = 6,647
Ryy = replicate sum of square
Ryy =
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )( ) ( ) ( ) ( )
( )48
118,36
49,458,858,718,77
9,598,6210,8410,8410,4510,9111,0610,27
2
2222
22222222
−
⎟⎟⎟⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜⎜⎜⎜
⎝
⎛
+++
++++++++
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
= 294.428 – 291,856 = 2,572
Tyy = treatment sum of squares
Tyy = ( ) ( ) ( ) ( ) ( )48
36,11812
25,3631,0831,7830,14 22222
−⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ +++
= 293.957 – 291,856 = 2,101
Eyy = experiment al error sum of squares
= 6,647 – 2,572 – 2,101
= 1,974
Ayy = sum of squares associated with teh different level of a
= ( ) ( ) ( )48
36,11824
56,4461,92 222
−⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ +
= 292,482 – 291,856 = 0,626
Byy = sum of squares associated with teh different level of b
= ( ) ( ) ( )48
36,11824
57,1461,22 222
−⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ +
= 292,203 – 291,856 = 0,347
Source of variation
Degrees of freedom Sum of square Mean square F
Replikates 11 2,572 0,234 Treatment 3 2,101 0,700
a 1 0,626 0,626 10,459 b 1 0,347 0,347 5,797 ab 1 1,129 1,129 18,866
Experimental error 33 1,974 0,060 Total 47 6,647
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
F a = errorerimentalforsquaresmean
effectaforsquaresmeanexp
= 060,0626,0 = 10,459
F b = errorerimentalforsquaresmean
effectbforsquaresmeanexp
= 060,0
0,347 = 5,797
F ab = errorerimentalforsquaresmean
effectabforsquaresmeanexp
= 060,0
1,129 = 18,866
F tabel (1,33) dengan tingkat kepercayaan 95% adalah 4,13
C. Waktu Larut
a1 a2Replikasi b1 b2 b1 b21 128 94 117 130 2 123 97 119 118 3 129 104 121 99 4 122 89 120 116 5 136 99 124 118 6 130 100 128 101 7 104 106 109 134 8 113 94 94 103 9 76 97 102 91 10 82 109 123 107 11 83 105 127 112 12 67 105 120 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
2yΣ = total sum of squares 2yΣ = (128)2 + (123)2 + (129)2 + (122)2 + (136)2+ (130)2 + (104)2 + (113)2 +
(76)2 + (82)2 + (83)2 + (67)2 + (94)2 + (97)2 + (104)2 + (89)2 + (99)2 +
(100)2 + (106)2 + (94)2 + (97)2 + (109)2 + (105)2 + (105)2 + (117)2 + (119)2 +
(121)2 + (120)2 + (124)2 + (128)2 + (109)2 + (94)2 + (102)2 + (123)2 + (127)2
+ (120)2 + (130)2 + (118)2 + (99)2 + (116)2 + (118)2 + (101)2 + (134)2 +
(103)2 + (91)2 + (107)2 + (112)2 + (105)2 _ ( )48
5230 2
= 581592 – 569852,083 = 11739,917
Ryy = replicate sum of square
Ryy =
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )( ) ( ) ( ) ( )
( )48
5230
4397427421366
404453459447447453457469
2
2222
22222222
−
⎟⎟⎟⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜⎜⎜⎜
⎝
⎛
+++
++++++++
= 572899,5 – 569852,083 = 3047,417
Tyy = treatment sum of squares
Tyy = ( ) ( ) ( ) ( ) ( )48
523012
1334140411991293 22222
−⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ +++
= 571685,167 – 69852,083 = 1833,083
Eyy = experiment al error sum of squares
= 11739,917– 3047,417– 1833,083
= 6859,417
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Ayy = sum of squares associated with teh different level of a
= ( ) ( ) ( )48
523024
27382492 222
−⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ +
= 571112.833 – 69852,083 = 1260,750
Byy = sum of squares associated with teh different level of b
= ( ) ( ) ( )48
523024
25332697 222
−⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ +
= 570412,417 – 69852,083 = 560,333
Source of Variation
Degrees of freedom
Sum of Squares Mean Squares F
Replicates 11 3047,417 277,038 Treatment 3 1833.083 611,028
a 1 1260,750 1260,750 6,065 b 1 560,333 560,333 2,696 ab 1 12,000 12,000 0,058
Experimental error 33 6859,417 207,861 Total 47 11739,917
F a = errorerimentalforsquaresmean
effectaforsquaresmeanexp
= 861,207750,1260 = 6,065
F b = errorerimentalforsquaresmean
effectbforsquaresmeanexp
= 861,207
560,333 = 2,696
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
F ab = errorerimentalforsquaresmean
effectabforsquaresmeanexp
= 861,207
12,000 = 0,058
F tabel (1,33) dengan tingkat kepercayaan 95% adalah 4,13
D. pH larutan
a1 a2Replikasi b1 b2 b1 b21 5,230 5,300 3,980 4,060 2 5,240 5,390 4,050 5,660 3 5,220 5,530 3,920 4,940 4 5,090 5,620 3,870 5,080 5 5,340 5,620 3,860 5,190 6 5,350 5,770 3,890 5,470 7 4,550 6,360 4,150 5,320 8 5,070 6,100 4,160 4,480 9 4,580 6,040 4,250 5,370 10 4,430 6,300 4,210 5,190 11 4,420 6,170 4,230 5,150 12 4,790 6,050 4,340 5,260
2yΣ = total sum of squares 2yΣ = (5,230)2 + (5,240)2 + (5,220)2 + (5,090)2 + (5,340)2+ (5,350)2 + (4,550)2 +
(5,070)2 + (4,580)2 + (4,430)2 + (4,420)2 + (4,790)2 + (5,300)2 + (5,390)2 +
(5,530)2 + (5,620)2 + (5,620)2 + (5,770)2 + (6,360)2 + (6,100)2 + (6,040)2 +
(6,300)2 + (6,170)2 + (6,050)2 + (3,980)2 + (4,050)2 + (3,920)2 + (3,870)2 +
(3,860)2 + (3,890)2 + (4,150)2 + (4,160)2 + (4,250)2 + (4,210)2 + (4,230)2 +
(4,340)2 + (4,060)2 + (4,940)2 + (5,080)2 + (5,190)2 + (5,470)2 + (5,320)2 +
(4,480)2 + (5,370)2 + (5,190)2 + (5,150)2 + (5,260)2 + (5,660)2 _ ( )48
239,64 2
= 1220,865 – 1196,403 = 24,462
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Ryy = replicate sum of square
Ryy =
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )( ) ( ) ( ) ( )
( )48
239,64
420,4419,9720,1320,24
19,8120,3820,4820,0119,6619,6120,3418,57
2
2222
22222222
−
⎟⎟⎟⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜⎜⎜⎜
⎝
⎛
+++
++++++++
= 1197,177 – 1196,403 = 0,774
Tyy = treatment sum of squares
Tyy = ( ) ( ) ( ) ( ) ( )48
64,23912
61,1748,9170,2559,31 22222
−⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ +++
= 1215,558 – 1196,403 = 19,550
Eyy = experiment al error sum of squares
= 24,462 – 0,774 – 19,550
= 4,532
Ayy = sum of squares associated with teh different level of a
= ( ) ( ) ( )48
64,23924
110,080129,560 222
−⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ +
= 1204.308 – 1196,403 = 7,906
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Byy = sum of squares associated with teh different level of b
= ( ) ( ) ( )48
64,23924
131,420108,220 222
−⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ +
= 1207.616 – 1196,403 = 11,213
Source of Variation
Degrees of freedom
Sum of Squares Mean Squares F
Replicates 11 0,774 0,070 Treatment 3 19,155 6,385
a 1 7,906 7,906 57,559b 1 11,213 11,213 81,642ab 1 0,036 0,036 0,264
Experimental error
33 4,532 0,137
Total 47 24,462
F a = errorerimentalforsquaresmean
effectaforsquaresmeanexp
= 137,0960,7 = 57,559
F b = errorerimentalforsquaresmean
effectbforsquaresmeanexp
= 137,0
11,213 = 81,642
F ab = errorerimentalforsquaresmean
effectabforsquaresmeanexp
= 137,0
0,036 = 0,264
F tabel (1,33) dengan tingkat kepercayaan 95% adalah 4,13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 7. Certificate of Analyisis ekstrak teh hijau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 8. Dokumentasi
1. Ekstrak kering teh hijau
2. Granul effervescent F1
3. Granul effervescent Fa
4. Granul effervescent Fb
5. Granul effervescent Fab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
BIOGRAFI PENULIS
Asterini Adityasari, penulis skripsi berjudul
OPTIMASI CAMPURAN ASAM TARTRAT DAN
NATRIUM BIKARBONAT SEBAGAI EKSIPIEN
DALAM PEMBUATAN GRANUL
EFFERVESCENT EKSTRAK TEH HIJAU
(Camellia sinensis L.) SECARA GRANULASI
BASAH. Dilahirkan di kota Klaten pada tanggal 30 Juni
1987 dari pasangan Bapak Yusuf Harjosayono dan Ibu Sri Suryani. Penulis telah
menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak di TK Maria Assumpta Katen pada
tahun 1993. Pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar di SD
Maria Assumpta Klaten hingga tahun 1999. Penulis telah melanjutkan pendidikan
Sekolah Menengah di SMP Negeri 1 Klaten pada tahun 1999 hingga tahun 2002
dan SMA Negeri 1 Klaten pada tahun 2002 hingga tahun 2005. Setamat SMA,
penulis melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Drama
Yogyakarta pada tahun 2005 hingga tahun 2009.
Semasa kuliah penulis pernah menjadi asisten Praktikum Semi Solid
Liquid dan Praktikum Farmasetika Dasar pada tahun 2008. Penulis juga pernah
bergabung dalam kepanitiaan Dies Natalis Fakultas Farmasi Sanata Dharma tahun
2006 dan tahun 2007. Penulis juga lolos dalam PKM Penulisan Ilmiah pada tahun
2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI