pkn sma - bab kode etik jurnalistik

20
KODE ETIK JURNALISTIK DA LAM MASYARA KAT INDONESIA

Upload: nurul-limsun

Post on 10-Aug-2015

166 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik

KODE ETIK JURNALISTIK

DALAM MASYARAKAT

INDONESIA

Page 2: PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik

KELOMPOK

2

Page 3: PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik

PERS

Upaya Pemerintah dalam Kebebasan Pers

Contoh Penyimpangan

KEJ

Kode Etik

Jurnalistik

Page 4: PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik

PENGERTIAN PERS

UU No.40 Th.1999, Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melakukan kegiatan jurnalistik yang meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnyadengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.

Pers yang bebas dan bertanggung jawab ialah pers yang mampu mempertimbangkan patut tidaknya dalam menyiarkan berita, tulisan atau gambar yang mampu membahayakan keselamatan dan keamanan negara, persatuan dan kesatuan bangsa, menyinggung perasaan agama, kepercayaan dan keyakinan suatu golongan yang dilindungi undang-undang.

PERS

Page 5: PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik

KODE ETIK JURNALISTIK

Kode etik jurnalistik

merupakan aturan

mengenai perilaku dan

pertimbangan moral yang

harus dianut dan ditaati

oleh media pers dalam

siarannya.

Page 6: PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik

KODE ETIK JURNALISTIK

Kode etik jurnalistik harus ditaati sepenuhnya oleh insan

jurnalis itu sendiri (wartawan), sehingga ada keharusan-

keharusan yang perlu diperhatikan antara lain :

Menyatakan identitas kepada sumber berita

Meneliti kebenaran bahan berita dan memperhatikan kreabilitas dan kompetensi sumber berita

Wartawan harus sopan dalam upaya memperoleh berita

Tidak melakukan tindakan mengutip berita tanpa mengutip sumbernya

Page 7: PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik

KODE ETIK JURNALISTIK

Dalam upaya mengembangkan kebebasan dan kemerdekaan pers dan meningkatkan kehidupan pers nasional, maka dibentuklan dewan pers yang bersifat independent, yang melaksanakan fungsi-fungsi, antara lain :

Melindungi kemerdekaan pers dari campur tangan pihak lainMelakukan pengkajian untuk mengembangkan kehidupan persMengawasi pelaksanaan kode etik jurnalistikMengupayakan penyelesaian pengaduan masyarakat atau kasus-kasus yang berhubungan dengan pemberitaan persMemfasilitasi organisasi-organisasi pers dalam menyusun peraturan-peraturan di bidang pers atau meningkatkan kualitas profesi kewartawanan.

Page 8: PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik

KODE ETIK JURNALISTIK

BAB IKEPRIBADIAN DAN INTEGRITAS

Pasal 1

Wartawan Indonesia beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila , taat

kepada Undang-Undang Dasar Negara, Ksatria,

menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia

dan lingkungannya, mengabdi pada kepentingan

bangsa dan negara serta terpecaya dalam

mengemban profesinya.

Pasal-pasal yang mengatur kode etik jurnalistik

Page 9: PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik

KODE ETIK JURNALISTIK

BAB IICARA PEMBERITAAN

Pasal 5

Wartawan Indonesia menyajikan berita secara berimbang dan adil, mengutamakan kecermatan dari kecepatan serta mencampuradukkan fakta dan opini sendiri. Tulisan berisi interpretasi dan

opini wartawan agar disajikan dengan menggunakan nama jelas penulisnya.

Pasal 6

Wartawan Indonesia menghormati dan

menjunjung tinggi kehidupan pribadi dengan

tidak menyiarkan berita, tulisan, atau gambar

yang merugikan nama baik atau perasaan susila

seseorang, kecuali menyangkut kepentingan

umum.

Page 10: PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik

KODE ETIK JURNALISTIKKODE ETIK AJI

(ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN) 

KODE ETIK JURNALISTIK

Jurnalis menghormati hak masyarakat untuk memperoleh

informasi yang benar.

Jurnalis senantiasa mempertahankan prinsip-prinsip

kebebasan dan keberimbangan dalam peliputan dan

pemberitaan serta kritik dan komentar.

Jurnalis memberi tempat bagi pihak yang kurang memiliki daya

dan kesempatan untuk menyuarakan pendapatnya.

Jurnalis hanya melaporkan fakta dan pendapat yang jelas

sumbernya.

Jurnalis tidak menyembunyikan informasi penting yang perlu

diketahui masyarakat.

Page 11: PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik

KODE ETIK JURNALISTIK

Jurnalis menggunakan cara-cara yang etis untuk memperoleh

berita, foto dan dokumen.

Jurnalis menghormati hak nara sumber untuk memberi

informasi latar belakang, off the record, dan embargo.

Jurnalis segera meralat setiap pemberitaan yang diketahuinya

tidak akurat.

Jurnalis menjaga kerahasiaan sumber informasi konfidensial,

identitas korban kejahatan seksual, dan pelaku tindak pidana

di bawah umur.

Jurnalis menghindari kebencian, prasangka, sikap

merendahkan, diskriminasi, dalam masalah suku, ras, bangsa,

politik, cacat/sakit jasmani, cacat/sakit mental atau latar

belakang sosial lainnya.

Page 12: PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik

KODE ETIK JURNALISTIK

Jurnalis menghormati privasi, kecuali hal-hal itu bisa

merugikan masyarakat.

Jurnalis tidak menyajikan berita dengan mengumbar

kecabulan, kekejaman kekerasan fisik dan seksual.

Jurnalis tidak memanfaatkan posisi dan informasi yang

dimilikinya untuk mencari keuntungan pribadi.

Jurnalis tidak dibenarkan menerima sogokan.

Jurnalis tidak dibenarkan menjiplak.

Jurnalis menghindari fitnah dan pencemaran nama baik.

Jurnalis menghindari setiap campur tangan pihak-pihak lain

yang menghambat pelaksanaan prinsip-prinsip di atas.

Kasus-kasus yang berhubungan dengan kode etik akan

diselesaikan oleh Majelis Kode Etik.

Page 13: PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik

PENYIMPANGAN KODE ETIK JURNALISTIK

Beberapa tindakan penyimpangan dalam kode etik junalistik

Jurnalis Tidak menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar. Jurnalis tidak  mempertahankan prinsip – prinsip kebebasan dan keberimbangan dalam peliputan dan pemberitaan serta kritik dan komentarjurnalis tidak  memberi tempat bagi pihak yang kurang memiliki daya dan kesempatan untuk menyuarakan pendapatnyaJurnalis tidak melaporkan fakta dan pendapat yang jelas sumbernyajurnalis menyembunyikan informasi penting yang perlu diketahui masyarakatJurnalis tidak menggunakan cara – cara yang etis untuk memperoleh berita, foto dan dokumen Jurnalis tidak menghormati hak narasumber untuk memberi informasi latar belakang, off the recod, dan embargo tindak pidana di bawah umur.

Page 14: PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik

PENYIMPANGAN KODE ETIK JURNALISTIK

Contoh kasus pelanggaran kode etik jurnalis dimedia massa

Tulisan “Islam,Sekuleri

sme dan Indonesia” di

Detik.com melanggar UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik

Kasus

wawancara

fiktif dengan

istri Nurdin M

Top yang

terjadi di

Surabaya

Pemberitaan

kasus Antasari

yang

melibatkan

wanita

bernama Rani

oleh TV One

Page 15: PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik

KODE ETIK JURNALISTIK

Kebebasan pers bukanlah kebebasan yang tidak ada batasnya. Batasannya adalah kebebasan dari pihak-pihak lain. Pers yang bebas dan mandiri tidak boleh melanggar batas-batas privasi, melanggar hak asasi pribadi pihak lain

Kebebasan berbicara dan memperoleh informasi merupakan salah satu hak asasi manusia. Hak asasi tersebut selanjutnya dijamin dalam ketentuan perundangan dan merupakan hak setiap warga negara. negara Indonesia telah menjamin pemenuhan hak kebebasan berbicara dan informasi tersebut.

Page 16: PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik

KODE ETIK JURNALISTIK

1.    Pasal 28 UUD 1945 yang berbunyi:Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang. 

2.    Pasal 28 F UUD 1945 yang berbunyi:Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.3.   Tap MPR No XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia yaitu dalam  piagam Hak Asasi manusia, Bab VI, pasal 20 dan 21, yang berbunyi :(20) : Setiap orang berhak untuk mengkomunikasikan dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan  sosialnya.(21) : Setiap orang berhak mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan , mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia

Page 17: PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik

KODE ETIK JURNALISTIK

4. Undang-undang Hak Asasi Manusia No 39 Tahun 2000 pasal 14 ayat 1 dan 2 yang berbunyi :

(1)   : Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi yang diperlukan untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.(2)   : Setiap orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis sarana yang tersedia.

5. Undang-undang Pers No 40 Tahun 1999 dalam Pasal 2 dan pasal 4 ayat 1 sebagai berikut :

Pasal 2Kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum.Pasal 4Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara.

Page 18: PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik

KODE ETIK JURNALISTIK

Berikut ini langkah-langkah pemerintah dalam mengendalikan kebebasan pers :Sensor, adalah pengawasan dan kontrol informasi atau gagasan yang beredar dalam suatu masyarakat. Seperti pengawasan atas buku, majalah, pertunjukan, film, program televisi dan radio, laporan berita, dan media komunikasi lain dengan tujuan mengubah atau menghilangkan bagian tertentu yang dianggap tidak diterima atau tidak sopan.Penerbitan SIUPP (Surat Ijin Usaha Penrbitan Pers).Pendirian Departemen Penerangan.Pemberlakuan UU Pers, Yaitu UU No. 40 tahun 1999.Pembreidelan, yaitu pencabutan izin terbit

Page 19: PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik

KODE ETIK JURNALISTIK

Distorsi peraturan perundangan, adanya upaya penghilangan kebebasan pers itu sendiri memlalui undang-undang. Contoh adanya keinginan DPR untuk mengamandemen UU No. 40 tahun 1999, adanya UU hak cipta, UU tentang perlindungan konsumen, UU Penyiaran, dan pasal-pasal ancaman pidana di KUHP.Perilaku aparat, adanya usaha mengendalikan kebebasan pers dengan cara menelpon redaktur, mengirimkan teguran tertulis ke redaksi media massa, melakukan kekerasan pisik kepada wartawan, menangkap dan memenjarakan, bahkan membunuh wartawan.Pengadilan Massa, dengan adanya kebebasan pers yang tidak digunakan untuk menguimbar sensasi, kerja jurnalistik asal-asalan, rumor, isu, dugaan, penghinaan, hujatan dimuat begitu saja, sehingga masyarakat dirugikan. Mereka menghukum pers sesuai dengan caranya sendiri (main hakim sendiri) seperti menculik, merusak kantor media massa, penganiayaan wartawan, dll.Perilaku pers itu sendiri, perolehan laba menjadi lebih utama dari pada penyajian berita yang berkualitas dan memenuhi standar etika jurnalistik, akibatnya beberapa media tumbuh menjadi kekuatan anti demokrasi, sehingga lebih mengutamakan hiburan daripada memberikan informasi yang syarat makna.

Page 20: PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik