pkn definisi hubungan internasional

21
TUGAS PKN HUBUNGAN INTERNASIONAL NAMA ANGGOTA : Novia permatasari (11/XI IPA 6) Nugraheni Kurnia P. (12/XI IPA 6)

Upload: nia-putri

Post on 30-Jul-2015

103 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pkn Definisi Hubungan Internasional

TUGAS PKNHUBUNGAN INTERNASIONAL

NAMA ANGGOTA :Novia permatasari (11/XI IPA 6)Nugraheni Kurnia P. (12/XI IPA 6)

SMAN 7 YOGYAKARTATAHUN PELAJARAN 2011/2012

A. Definisi Hubungan Internasional1. Menurut Para Ahli

Page 2: Pkn Definisi Hubungan Internasional

a. J.C. Johari.

Hubungan internasional merupakan sebuah studi tentang interaksi yang

berlansung diantara negara-negara berdaulat disamping itu juga studi

tentang pelaku-pelaku non negara (non states actors) yang perilakunya

memiliki dampak terhadap tugas-tugas Negara.

b. Couloumbis dan Wolfe.

Hubungan internasional adalah studi yang sistematis mengenai fenomena-

fenomena yang bisa diamati dan mencoba menemukan variabel-variabel

dasar untuk menjelaskan prilaku serta mengungkapkan karakteristik-

Karakteristik atau tipe-tipe hubungan antar unit-unit social.

c. Mochtar Mas’oed.

Hubungan internasional merupakan hubungan yang sangat kompleksitas

karena didalamnya terdapat atau terlibat bangsa-bangsa yang masing-

masing berdaulat sehingga memerlukan mekanisme yang lebih rumit dari

pada hubungan antar kelompok.

d. Tulus Warsito.

Hubungan internasional adalah studi tentang interaksi dari politik luar

negeri dari beberapa negara.

e. Anonymous

Hubungan internasional adalah studi hubungan tentang unit-unit sebagai

bentuk inter-relasi bagian-bagian biasanya mengacu pada sistem intern

negara-negara. Dalam hal ini diakui adanya adanya peranan-peranan aktor-

aktor non states seperti PBB, MNC, kelompok teroris namun tidaklah

sepenting state atau negara.

f. Para Tradisionalis.

Hubungan internasional serupa dengan diplomasi dan strategi serta

kerjasama dan konflik atau secara lebih sederhana hubungan internasional

merupakan studi tentang perang dan damai.

g. Drs.R Soeprapto.

Hubungan internasional studi yang orientasinya bersifat efektif (orientasi

pasca perilaku ) yang sering mengkombinasikan unsur-unsur pendekatan

ilmiah dengan tujuan yang jelasnilainya seperti mensubtitusikan perang

dengan metode-metode perdamaian untuk menyelesaikan pertikaian,

pengendalian penduduk, perlindungan terhadap lingkungan,

pemberantasan penyakit, kemelaratan manusia.

h. Trygive Mathisen.

Page 3: Pkn Definisi Hubungan Internasional

Hubungan internasional merupakan semua aspek internasional dari

kehidupan sosial umat manusia, dalam arti semua tingkah laku manusia

yang terjadi atau berasal dari suatu negara dapat mempengaruhi tingkah

laku manusia di negara lain.

i. Kenneth W.Thompson.

Hubungan internasional adalah studi tentang rivalitas amtar bangsa beserta

kondisi-kondisi dan institusi-institusi yang memperbaiki atau

memperburuk rivalitas tersebut.

j. Teuku May Rudi.

Hubungan internasional mencakup berbagai macam hubungan atau

interaksi yang melintasi batas-batas wilayah negara dan melibatkan pelaku-

pelaku yang berbeda kewarganegaraan.

k. Nicholas J.Spykman.

International relations are relations between individuals belonging to

diferrent states which can create the international behavior

l. Steve Chan.

International relation as interaction of those actors whose action or

conditions have an important consecquens for outside the effective

jurisdiction of their political units.

m. Loosely

The term international relations could encompass many different activities

international communication business transactions, athletic contest,

tourism, scientific conferences, educational exchange programs and

religious missionary.

n. Suwardi Wiraatmaja

Hubungan internasional mencakup segala hubungan antar bangsa dan

kelompok bangsa dalam masyarakat dunia, dan kekuatan-kekuatan,

tekanan-tekanan, proses-proses yang menentukan cara hidup, cara

bertindak dan cara berfikir manusia.

o. Jeremy Bentham.

Hubungan internasional adalh ilmu yang merupakan suatu kesatuan

disiplin dan memiliki ruang lingkup serta konsep-konsep dasar.

p. John Lewis Gaddis.

Hubungan internasional adalah bidang kajian yang bermanfaat bagi

negarawan dalam usaha untuk membangun dunia yang lebih baik.

q. Raymond Aron.

Page 4: Pkn Definisi Hubungan Internasional

Hubungan internasional adlah hubungan antar unit politik yang masing-

masing mengklaim diri berhak menentukan keadilan dan menjadi penergah

bagi keputusan untuk berperang atau tidak.

r. John Lierz.

Hubungan internasional adlah suatu pemikiran yang memasukkan

pertimbangan-pertimbangan implikasi kehidupan politik terutama

perubahab unit unit politik termasuk didalamnya faktor keamanan dan

kekuasaan yang inheren dalam kehidupan sosial manusia.

s. G. Kausolas.

International relation is branch of social sciences dealing with those

politicians, development, and interactions the effect of which.

t. Quicy Wright

International relation as a comprehensive, comprehensible, coherent and

self correcting body of knowledge contributing to the understanding, the

prediction, the evaluation, and the control of relation among states and of

the condition of the world.

u. Charles Mc. Clelland.

Hubungan internasional sebagai sebuah studi mengenai semua bemtuk

pertukaran, transaksi, hubungan, arus informasi, serta berbagai respon

prilaku yang muncul diantara dan antar masyarakat yang terorganisir

secara terpisah, termaksud komponen-komponennya.

1. Kesimpulan Definisi Hubungan Internasional.

Hubungan Internasional merupakan kegiatan interaksi manusia antarbangsa

baik secara individual maupun kelompok. Secara sederhana ahli hukum

internasional mengartikan hubungan internasional sebagai hubungan antar

bangsa. menurut buku Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar

Negeri RI (Renstra), adalah hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya

yang dilakukan oleh suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional

B.  Wujud dari Hubungan Internasional :

a. Individual ( turis mahasiswa pedagang yang mengadakan kontak-kontak pribadi sehingga timbul kepentingan timbal balik di antara mereka ).

b. Antar kelompok (Lembaga social dan keagamaan dan perdagangan yang melakukan kontak secara insidental, periodik atau permanen).

c. Hubungan antar Negara ( negara yang satu dengan negara lainmengadakan kerjasama dalam bidang ekonomi, kebudayaan, tekhnologi, dll ).

Page 5: Pkn Definisi Hubungan Internasional

C. Sifat Hubungan Internasional :

a. Persahabatan.b. Persengketaan.c. Permusuhan.d. Peperangan

D. Pola Hubungan Internasional :

a. Penjajahan: bangsa yang satu menghisap bangsa lain yang disebabkan oleh perkembangan kapitalisme.  Kapitalisme membutuhkan bahan mentah bagi industri dalam negeri, oleh karena bahan mentah itu banyak diluar negeri maka timbul kehendak untuk menguasai wilayah bangsa lain untuk menghisap kekayaan bangsa lain itu.

b. Saling ketergantungan : hubungan ini terjadi antara negara-negara yang belum berkembang  (negara-negara dunia ke tiga ) dengan negara maju.  Negara baru merdeka atau negara berkembang ingin meningkatkan kesejahteraan rakyatnya mereka melakukan hubungan ekonomi , mengembangkan industri dan bersaing dengan negara maju di pasar global.  Namun mereka tidak memiliki modal dan tekhnologi, maka negara tadi bergantung kepada modal dan tekhnologi negara maju. Pola hubungan ini dekat dengan neo- kolonoalisme, yaitu usaha menguasai negara lain atas bidang ekonomi, kebudayaan, idiologi atau kemiliteran  negara atau kawasan tertentu tapi dengan cara mengindahkan proforma kemerdekaan politis.

c. Sama derajat anatar bangsa : hubungan ini dilakukan dalam rangka kerjasama dalam rangka untuk mewujutkan kesejahteraan mereka.  Pola hubungan ini sulit dilakukan terutama oleh negara-negara atau bangsa-bangsa yang serba ketinggalan  dalam kualitas sumber dayanya, terutama sumber daya manusianya. Terkait dengan hubungan sama derajat sila kedua Pancasila mengajarkan bahwa hubungan antar negara atau antar bangsa harus bertolak pada kodrat manusia.  Dalam Pancasila kodrat manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan YME yang merdeka dan sama derajatnya.  Oleh karena itu hubungan antar bangsa harus diwarnai dengan penghormatan atas kodrat manusia sebagai makhluk yang sederajat, tapa memandang idiologi, bentuk negara dan sistem pemerintahan dari negara lain itu.

Oleh karena itu nasionalisme bangsa indonesia tidak jatuh kepaham Chauvinisme dan kosmopolitisme. Chauvinisme adalah paham yang mengagung-agungkan bangsa sendiri dengan memandang renfah bangsa lain. Kosmopolitisme adalah pandangan yang melihat kosmos (seluruh Dunia ) sebagai polis (negeri sendiri ) sehingga cenderung melupakan nasionalisme yang sehat dan mengabaikan tugas terhadap bangsanya sendiri. Itulah sebabnya bangsa indonesia memilih politik luar negeri Bebas Aktif.Bebas berarti :1) Banga Indonesia bebas bergaul denagn bangsa manapun.2) Dalam pergaulan itu bangsa indonesia tidak Intervensi atau tidak

mencampuri urusan dalam negeri negara lain.3) Dalam pergaulan itu terjadi saling memberi dan menerima bantuan

dan pertolongan yang tidak mengikat.

Page 6: Pkn Definisi Hubungan Internasional

Aktif berarti :1) Bangsa Indonesia aktif bekerjasama dengan bangsa lain untuk

perdamaian dunia.2) Bangsa indonesia  aktif membela bangsa yang terancam keberadaan

dan kedaulatannya atas dasar persamaan derajat tidak termasuk intervensi.

Dalam pelaksanaan kerjasama  dan hubungan Internasional Presiden sebagai kepala negara dibantu oleh Menteri dan Departemen Luar Negeri serta dibantu oleh para Duta dan Konsul yang diangkat oleh Presiden dan dibantu oleh Duta dan Konsul Negara lain yang diterimanya.  Pengankatan Duta dan Konsul serta penerimaan Duta dan Konsulk negara lain  telah diatur dalam pasal 13 UUD 1945, yang berbunyi :Ayat 1  Presiden mengangkat duta dan konsul.Ayat 2  Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR.Ayat 3  Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan          pertimbangan DPR.

E. ARTI PENTING HUBUNGAN NASIONAL.

Arti penting hubungan internasional bagi suatu negara antara lain karena faktor-

faktor sebagai berikut

1. Faktor internal :

Yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik

melalui kudeta maupun intervensi   dari negara lain.

2. Faktor eksternal :

a. Yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa

suatu negara tidak dapat berdiri sendiri, tanpa bantuan dan kerja sama

dengan negara lain. Ketergantungan tersebut, terutama dalam upaya

memecahkan masalah-masalah ekonomi, politik, hukum, sosial

budaya, pertahanan dan keamanan.

b. Untuk membangun komunikasi lintas bangsa dan negara guna

mewujudkan kerja sama yang produktif dalam memenuhi berbagai

kebutuhan yang menyangkut kepentingan nasional negara masing-

masing.

c. Mewujudkan tatanan dunia baru yang dapat memberikan manfaat

bagi kesejahteraan dan perdamaian yang abadi bagi warga

masyarakat dunia.

Hubungan kerjasama antar negara (internasional) di dunia diperlukan guna

memenuhi kebutuhan hidup dan eksistensi keberadaan suatu negara dalam tata

pergaulan internasional, di samping demi terciptanya perdamaian dan

kesejahteraan hidup yang merupakan dambaan setiap manusia dan negara di

Page 7: Pkn Definisi Hubungan Internasional

dunia. Setiap negara sudah barang tentu memiliki kelebihan, kekurangan dan

kepentingan yang berbeda. Hal-hal inilah yang mendorong dilakukannya

hubungan dan kerjasama internasional.

Kerjasama antar bangsa di dunia didasari atas sikap saling menghormati dan

saling menguntungkan. Kerjasama internasional antara lain bertujuan untuk :

1. Memacu pertumbuhan ekonomi setiap negara.

2. Menciptakan saling pengertian antar bangsa dalam membina dan

menegakkan perdamaian dunia.

3. Menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya.

F. ASAS-ASAS HUBUNGAN UNTERNASIONAL.

Menurut Hugo de Groot, bahwa dalam hubungan internasional asas persamaan

derajat merupakan dasar yang menjadi kemauan bebas dan persetujuan dari

beberapa atau semua negara. Tujuannya adalah untuk kepentingan bersama dari

mereka yang menyatukan diri di dalamnya. Dalam hubungan internasional,

dikenal beberapa asas yang didasarkan pada daerah dan ruang lingkup

berlakunya ketentuan hukum bagi daerah dan warga negara masing-masing.

Ada 3 (tiga) asas dalam hubungan internasional yang antara satu dengan

lainnyan saling mempengaruhi :

1. Asas Teritorial

Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Menurut asas

ini, negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang

ada di wilayahnya. Jadi, terhadap semua barang atau orang yang berada  di

luar wilayah tersebut, berlaku hukum asing (internasional) sepenuhnya.

2. Asas Kebangsaan

Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara untuk warga negaranya. Menurut

asas ini, setiap warga negara di manapun ia berada, tetap menapat perlakuan

hukum dari negaranya. Asas ini mempunyai kekuatan exteritorial. Artinya

hukum dari negara tersebut tetap berlaku juga bagi warga negaranya,

walaupun berada di negara asing.

3. Asas Kepentingan Umum

Asas ini didasarkan pada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur

kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini, negara dapat

menyesuaikan diri dengan semua keadaan dan peristiwa yang bersangkut

paut dengan kepentingan umum. Jadi, hukum tidak terikat pada batas-batas

wilayah suatu negara.

Page 8: Pkn Definisi Hubungan Internasional

Apabila ketiga asas ini tidak diperhatikan, akan timbul kekacauan hukum

dalam hubungan antar bangsa (internasional). Oleh sebab itu, antara satu

negara dengan negara lain perlua ada hubungan yang teratur dan tertib dalam

bentuk hukum internasional. Walaupun demikian, kerapkali masih terdapat

masalah dan pertikaian-pertikaian yang perlu dipecahkan. Misalnya persoalan

dwi-kewarganegaraan, batas-batas negara, wajib militer dan wajib pajak.

G. Sarana Hubungan Internasional :1. Diplomasi

Seluruh kegiatan untuk melaksanakan politik luar negeri suatu Negara                          dalam hubungannya dengan Negara dan bangsa lain.      Fungsi dasar Diplomat ada 3 yaitu :            a. Sebagai lambang, prestise Negara pengirim            b. Sebagai wakil yuridis yang sah dari Negara pengirim            c. Sebagai perwakilan diplomatic suatu Negara di Negara lain. :                        - perunding (negotiation)                        - Melaporkan (reporting)                        - Perwakilan (refresentation)                        - Melindungi kepentingan negara dan warga negaranya di luar negeri.

2. PropagandaUsaha sistimatis untuk mempengaruhi pikiran, emosi demi kepentinagn masyarakat umum. Propaganda : lebih ditujukan kepada warga Negara lain dari pada pemerintahannya, dan untuk kepentingan Negara yang membuat propaganda.

3. Ekonomi Sarana ekonomi umumnya digunakan secara luas dalam hubungan internasional  baik dalam masa damai maupun masa perang.  Pada masa tertentu semua negara harus terlibat dalam perdagangan internasional agar dapat memperoleh barang yang tak dapat diproduksi dalam negeri., sehingga terjadi ekspor dan impor.

4. Kekuatan militer dan perang (show of Force):  Peralatan militer yang memadai dapat menambah keyakinan dan stabilitas untuk berdiplomasi. Diplomasi tanpa dukunagan militer yang kuat dapat membuat suatu negara tidak memiliki rasa percaya diri sehingga tak mampu menghindari tekanan dan ancaman negara lain yang dapat menggangu kepentingan nasuonalnya.  Maka dengan demikian demontrasi senjata, latihan perang bersama kerasp dilaksanakan untuk menampilkan kekuatannya.  Namun yang lebih diutamakan bukanlah perang tetapi tindakan prevetif dalam hubungan internasional. 

  H.      Perwakilan Negara di Luar Negeri.

1. Perwakilan Diplomatik : adalah lembaga kenegaraan di luar negeri yang bertugas dalam membina hubungan politik dengan negara lain.  Tugas ini dilakukan oleh perangkat diplomatik yang meliputi duta besar, duta, kuasa usaha dan atase-atase.Dalam praktik internasional ada dua jenis perwakilan diplomatik :

Page 9: Pkn Definisi Hubungan Internasional

a. Kedutaan Besar, yang ditugaskan tetap pada suatu negara tertentu untuk saling memberikan hubungan  rutin antar negara tersebut.

b. Perutusan Tetap, yang ditempatkan pada suatu organisasi internasional (PBB).

2. Tingkatan dan Kepangkatan Perwakilan Diplomatik :Tingkatan dan kepangkatan perwakilan diplomatik menurut menurut Kongres di Aachen tahun 1918 sbb :

a. Duta Besar ( Ambassador) adalah tingkatan tertinggi dalam perwakilan diplomatik.  Duta Besar memiliki kekuasaan penuh dan luar biasa dan ditempatkan pada negara yang punya hubungan erat dan banyak hubungan timbal balik. Dalam beberapa hal seorang duta besar dapat memutuskan sesuatu yang menyangkut negaranya tanpa berkonsultasi dengan kepala negaranya terlebih dahulu.

b. Duta (Gerzant) adalah setingkat lebih rendah dari duta besar, biasanya ditempatkan pada negara yang tidak banyak hubungan timbal balik dan derajat kereratan hubungan lebih rendah dari pada negara yang mengirim duta besar.  Segala persoalan.  Segala persoalan yang menyangkut ke dua negara, seorang duta harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pemerintah negaranya.

c. Menteri Presiden (Minister President) adalah mereka yang tidak dianggab sebagai wakil kepala negara, tetapi hanya ditempatkan untuk mengurus urusan-urusan negaranya.

d. Kuasa Usaha (Charge D’affair), kuasa usaha tidak diperbantukan kepada kepala negara, tetapi kepada menteri luar negeri negara penerima.  Berhubungan dengan kepala negara negara penerima melalui menteri luar negeri negara penerima.

e. Atase-atase, adalah tenaga ahli kedutaan, ada atase militer. atase perekonomian, atase pendidikan dan kebudayaan, dll.

3. Fungsi, Hak dan Kewajiban Perwakilan Diplomat menurut Konvensi Wina tahun 1961 :

a. Wakil negara pengirim di negara penerima.b. Melindungi kepentingan negara dan warga negara pengirim sesuai

hukuminternasional.

c. Mengadakan perundinagn dan persetujuan dengan negara penerima.d. Mengetahui keadan dan perkembangan di negara penerima dengan

cara yang syah sesuai dengan Undang-undang dan melaporkannya kepada negara pengirim.

e. Memelihara persahabatan serta membina hubungan ekonomi, pendidikan dan kebudayaan, ilmu pengetahuan antara negara pengirim dan penerima.

4. Berakhirnya Fungsi Misi Perwakilan Diplomatik :1. Sudah habis masa jabatan.2. Ia ditarik oleh pemerintah negaranya.3. Karena tidak disenangi (di persona non grata ).4. Negara penerima perang dengan negara pengirim.

5. Hak Kekebalan (immunitet) Korps Diplomatik :a. Hak Ekstrateritorialitas, hak kekebalan dalam daerah perwakilan

seperti daerah kedutaan besar, daerah kedutaan termasuk halaman dan bangunannya dimana terpancang bendera dan lambang negara itu. Berdasarkan hukum internasional daerah itu dipandang sebagai daerah negara pengirim.  Orang yang masuk tanpa izin bisa dikeluarkan.  Gedung perwakilan negara asing tidak boleh digeledah atau dimasuki

Page 10: Pkn Definisi Hubungan Internasional

oleh petugas kehakiman, polisi, tanpa seizin kepala perwakilan diplomatik yang bersangkutan.  Arsip-arsip, surat-surat ataupun telegram tidak boleh dibuka oleh polisi, hakim tersebut.  Warga negara yang mencari perlindungan digedung perwakilan diplomatik tidak dapat ditanmgkap begitu saja melainkan harus melalui perundingan dengan kepala perwakilan setempat.  Kecuali pelaku kejahatan, yang memang harus diserahkan  pada polisi setempat.

b. Hak Kekebalan atau Kebebasan Korps Diplomatik, setiap anggota korps diplomatik harus tunduk kepada hukum dan peraturan kepolisian setempat namun tidak dapat dituntut dimuka pengadilan.  Mereka dibebaskan dari pajak dan bea cukai, bebas pemeriksaan atas tas diplomatik, bebas mendirikan tempat ibabad dilingkungan kedutaan.

6. Perwakilan Konsuler : adalah lembaga    kenegaraan di luar negeri yang bertugas dalam membina hubungan non politik dengan negara lain. Ada konsuler yang bersifat tetap ada konsuler kehormatan.  Tugas pokok konsul kehormatan adalah menghubungkan perdagangan ke dua negara.  Pejabat ini tidak mendapat gaji, melainkan mendapat honoraruium atas jasa-jasanya itu.

a. Tingkatan kepangkatan perwakilan konsuler :a) Konsul Jenderal, membawahi beberapa konsul yang ditempatkan

di ibukota negara tempat ia bertugas.b) Konsul , konsul mengepalai suatu kekonsulan yang   

membawahi satu daerah kekonsulan kadang-kadang diperbantukan konsul Jenderal.

c) Konsul Muda, mengepalai kantor wakil konsulat yang ada didalam satu daerah kekonsulan. Kadang diperbantukan kepada konsul jenderal atau Konsul.

d) gen Konsul, diangkat oleh konsul jenderal atau oleh konsul untuk pengurus hal tertentu yang berhubungan dengan daerah kekonsulan, biasanya ditempatkan di kota-kota yang termasuk kekonsulan.

7. Fungsi Perwakilan Knsuler menurut Konvensi Wina :a. Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya,

badan hukum sesuai dengan hukum internasional ( sesuai batas-batas yang di izinkan).

b. Memajukan hubungan perdagangan, ekonomi, kebudayaan dan iptek ke dua negara.

c. Mengeluarkan paspor dan Visa atau dokumen perjalanan kepada warga negara pengirim.

d. Bertindak sebagai notaris dan panitera sipil, melakukan fungsi administratif yang tidak bertentangan dengan peraturang negara penerima.

8. Berakhirnya misi perwakilan konsuler a. Fungsi seorang pejabat konsuler telah berakhir.b. Penarikan dari negara pengirim.c. Pemberitahuan bahwa ia bukan lagi sebagai anggota staf konsuler.

I. Perbedaan perwakilan diplomatiok dengan perwakilan konsuler:1. Korps Diplomatik :

a. Memelihara kepentingan negaranya dengan melakukan hubungan dengan pejabat tingkat pusat.

b. Berhak mengadakan hubungan bersifat politik.

Page 11: Pkn Definisi Hubungan Internasional

c. Satu negara hanya memiliki satu perwakilan diplomatik di negara penerima.

d. Mempunyai hak ekstrateritorial (tidak tunduk pada kekuasaan peradilan)

2. Korps Konsuler :a. Memelihara kepentingan negaranya dengan melaksanakan hubungan 

dengan pejabat tingkat daerah (setempat).b. Berhak mengadakan hubungan yang bersifat non politikc. Satu negara dapat mempunyai lebih dari satu perwakilan konsuler.d. Tidak mempunyai hak ekstrateritorial (tunduk pada pelaksanaan

kekuasaan peradilan).

J. Perjanjian Internasional.1. Pengertian perjanjian internasional

a. Mochtar Kusumaatmaja, perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan anatara anggota masyarakat bangsa-bangsa yang bertujuan untuk mengakibatkan akibat hukum tertentu. Dalam definisi ini subyek hukum internasional yang mengadakan perjanjian adalah anggota masyarakat bangsa-bangsa, lembaga-lembaga internasional dan negara-negara.

b. Definisi lain Perjanjian Internasional adalah kesepakatan antara dua atau lebih subyek hukum internasional (lembaga internasional. negara) yang menurut hukum internasional menimbulkan hak dan kewajiban bagi para pihak yang membuat kesepakatan.

2. Macam Perjanjian InternasionalPerjanjian internasional dapat dibedakan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu :a. Jumlah pesertanya.

Jumlah pesertanya, yaitu perjanjian bilateral dan multilateral.  Bilateral adalah perjanjian antar dua negara unutk mengatur kepentingan kedua belah pihak.  Perjanjian multilateral adalah diadakan oleh banyak negara untuk mengatur kepentingan bersama negara-nebara peserta perjanjian tersebut. Contoh perjanjian bilateral : Indonesia – Cina (dwikewarganegaraan), Indonesia– Malaysia (ekstradisi), Indonesia-Tailand (garis batas laut Andaman) dll. Contoh multilateral adalah Konvensi Jenewa (perlindungan korban perang), Konvensi Wina (diplomatic), Konvensi Hukum Laut Internasional (laut teritorial, zona bersebelahan, ZEE dan landas benua), dll

b. StrukturnyaDari segi strukturnya yaitu ada perjanjian yang bersifat Law Making Treaties adalah perjanjian yang mengandung kaidah hukum yang berlaku bagi semua bangsa di dunia, Seperti konvensi Jenewa, Wina, hukum laut. Sedangakan  ada perjanjian yang bersifat treaty contract adalah perjanjian yang menimbulkan hak dan kewajiban hanya bagi negara yang mengadakan perjanjian saja, seperti Indonesia-Malaysia, Indonesia-Cina, dll

c. Objeknya

Page 12: Pkn Definisi Hubungan Internasional

Dari segi objeknya, perjanjian internasional dibedakan antara perjanjian yang berisi soal-soal politik, dengan perjanjian yang berisi soal-soal ekonomi, budaya, dll

d. Cara berlakunyaDari segi cara berlakunya, yaitu  perjanjian bersifat self-executing(berlaku dengan sendirinya)yaitu perjanian itu langsung dapat berlaku setelah diratifikasi oleh negara peserta) dan non self- executing, jika berlakunya perjanjian itu harus dilakukan perubahan undang-undang di negara peserta terlebih dahulu.

e. Intrumen pembentuk perjanjiannyaDari segi intrumennya, perjanjian internasional itu ada dua, yaitu tertulisdan lisan.  Perjanjian internasional tertulis adalah perjanjian yang dituangkan dalam instrumen-instrumen pembentuk perjanjian yang tertulis dan formal, sepertiTreaty, Comvention, Agreement, Charter, Covenant, Statute, Constitution, Protocol, Declaration, Arrangement.  Sedangkan perjanjian  internasional lisan adalah setiap perjanjian internasional yang doekspresikan melalui instrumen-instrumen tidak tertulis, seperti  :

1) Perjanjian internasional lisan ( international oral agreement), yang diperjanjikan adalah hal-hal yang disepakati secara lisan, seperti the London Agreement (keanggotaan Dewan Keamanan PBB).

2) Deklarasi Unilateral atau deklarasi sepihak ( unilateral declaration), adalah pernyataan suatu negara yang disampaikan  oleh wakil negara itu dan ditujukan kepada negara lain.

3) Perjanjian diam-diam (tacit consent atau tacit agreement), perjanjian yang dibuat tidak tegas, artinya keberadaan perjanjian itu hanya dapat diketahui melalui penyimpulan suatu tingkah laku baik aktif atau tidak aktif, dari Negara atau subyek hokum internasional lainnya.

3. Tahap Pembuatan Perjanjian Internasional :Menurut Mochtar Kusumaatmaja ada dua macam cara pembentukan perjanjian internasional :a. Perjanjian internasional yang dibentuk melalui 3 tahap yaitu (perundingan,

penandatanganan, ratifikasi atau pengesahan), cara ini dupakai apabila materi atau yang diperjanjikan itu dianggap sangat penting maka perlu persetujuan DPR.

b. Perjanjian internasional yang dibentuk melalui 2 tahap yaitu ( perundingan dan penandatanganan) dipakai untuk perjanjian yang tidak begitu penting, penyelesaian cepat, berjangka pendek, seperti Perjanjian perdagangan.

Menurut  Hukum Positif Indonesia, pada pasal 11 ayat 1 UUD 1945 dosebutkan bahwa Presiden dengan persetujuan DPR membuat perjanjian dengan Negara lain.  Dalam Undang-undang RI  No. 24 tahun 2000 ditegaskan bahwa pembuatan perjanjian internasional dilakukan melalui tahap ( penjajakan, perundingan, perumusan naskah, penerimaan dan penandatanganan). Menurut Konvensi Wina 1969 tentang Hukum Perjanjian Internasional disebutkan tahap pembuatan perjanjian internasional dilakuakn melalui tahap:a. Perundingan (Negotiation), perundingan tahap pertama tentang objek

tertentu, diwakili oleh kepla negara, kepala pemerintahan, menteri luar negeri atau duta besar dengan menunjukkan Surat Kuasa Penuh (full powers).

Page 13: Pkn Definisi Hubungan Internasional

b. Penandatanganan (Signature), biasanya dilakukan oleh menteri luar negeri atau kepala pemerintahan.  Tapi perjanjian belum dapat diberlakukan sebelum diratifikasi oleh masing-masing negara.

c. Pengesahan (Ratification), Penandatanganan hanya bersifat sementara dan harus dikuatkan  dengan pengesahan atau penguatan yang disebut ratifikasi.  Ratifikasi perjanjian internasional  dapat dibedakan sbb:1) Ratifikasi oleh badan eksekutif, biasanya dilakukan oleh raja absolut

dan pemerintahan otoriter.2) Ratifikasi oleh badan Legislatif atau DPR,Parlemen tapi jarang

digunakan.3) Ratifikasi campuran antara DPR (legislatif) dengan Pemerintah

(Eksekutif).

4. Jenis Perjanjian Internasionala. Bilateral bersifat khusus (Treaty Contract) karena hanya mengatur

kepentingan ke dua negara, oleh sebab itu perjanjian bilateral bersifat ‘tertutup’ dalam arti tertutup kemungkinan bagi negara lain untuk ikut serta dalam perjanjian tersebut. Contohnya : Indonesia dengan RRC (1955) tentang Penyelesaian dwikewarganegaraan.  Indonesia dengan Thailand tentang garis batas laut Andaman sebelah utara selat Malaka 1071.  Indonesia dengan Malaysia tentang Ektradisi 1974.  Indonesia dengan Australia tentang Pertahanan dan Keamanan kedua negara 1995.

b. Multilateral yang disebut juga Law Making Treatis biasanya mengatur hal yang berkaitan dengan kepentingan umum dan bersifat terbuka dala  arti tidak hanya mengatur kepentingan negara yang mengadakan perjanjian itu tetapi juga kepentingan negara lain yang tidak turut serta dalam perjanjian itu (bukan Peserta). Contohnya :Konvensi Jenewa 1949 tentang perlindungan korban perang.  Konvensi wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik.  Konvensi Hukum Laut Internasiobnal 1982 tentang laut teritorial (200 mil), Zona Bersebelahan (24 mil), Zona Ekonomi Eksklusif (200 mil), Landas Benua (lebih 200 mil).

5. Istilah-istilah Dalam Perjanjian Internasional.a. Traktat (treaty) perjanjian paling formal merupakan persetujuan dua negara

atau lebih mencakup perjanjian bidang politik dan ekonomi.b. Konvensi (Convention) persetujuan formal bersifat multilateral yang tidak

berurusan dengan kebijaksanaan tingkat tinggi (haigh Plicy) dilegalisasi oleh wakil yang berkuasa penuh.

c. Protokol (Protocol) persetujuan tidak resmi umumnya tidak dibuat oleh kepala negara yang mengatur masalah-masalah tambahan seperti penafsiran klaususl-klausul tertentu ( Klausul = ketentuan tambahan sebuah perjanjian).

d. Persetujuan (Agreement) perjanjian bersifat tekhnis atau administratif.  Tidak diratifikasi karena  sifatnya tidak seresmi atau seformal traktat atau konvensi.

e. Perikatan ( Arrangement) adalah  istilah yang digunakan untuk transaksi yang sifatnya sementara.  Tidak diratifikasi.

f. Proses Verbal catatan atau ringkasan atau kesimpulan konferensi diplomatik, atau catatan suatu pemufakatan.  Tidak diratifikasi.

g. Piagam (Statute) yaitu himpunan peraturan yang ditetapkan leh persetujuan internasional baik mengenai pekerjaan atau kesatuan tertentu seperti pengawasan internasional yang mencakup tentang minyak, lapangan kerja.  Contoh  Piagam Kebebasan Transit.

h. Deklarasi (declaration) yaiut perjanjianinternasinal yang berbentuk  traktat dan dokumen tidak resmi. Modus Vivendi dokumen untuk mencatat

Page 14: Pkn Definisi Hubungan Internasional

persetujuan  internasional bersifat sementara, sampai perjumpaan permanen, terinci dan sistimatis serta tidak memerlukan ratifikasi.

i. Pertukaran Nota yaitu metode tidak resmi namun banyak digunakan.  Biasanya diulakukan oleh wakil-wakil militer dan negara dan bisa bersifat multilateral dan melahirkan kewajiban bagi yang mengadakannya.

j. Ketentuan Penutup (final Act) ringkasan hasil konvensi yang menyebutkan negara peserta, nama utusan,masalah yang disetujui konferensi dan tidak diratifikasi.

k. Ketenrtuan Umum (General Act) traktat yang bersifat resmi dan tidak resmi.l. Charter adalah istilah dalam perjanjian internasional untuk pendirian badan

yang melakukan fungsi administratif.  Misalnya Atlantic Charter, Magna Charter.

m. Fakta (fact), menunjukkan suatu persetujuan yang lebih khusus dan membutuhkan ratifikasi.  Misalny Pakta Warsawa (mengenai Pertahanan).

n. Covenant yaitu anggaran dasar LBB (Liga Bangsa-Bangsa).