pkmp sharon

15
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Pengaruh Perbedaan Suhu dan Konsentrasi Foam Agent Terhadap Proses Pengeringan Spirulina dengan Metode Foam-Mat Drying Bidang Kegiatan: PKM-PENELITIAN Diusulkan oleh : Sharon Dina Amalina (26030112140101/ Angkatan 2012) UNIVERSITAS DIPONEGORO

Upload: sharon-dina-amalina

Post on 01-Feb-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pengeringan spirulina

TRANSCRIPT

Page 1: Pkmp Sharon

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

Pengaruh Perbedaan Suhu dan Konsentrasi Foam Agent Terhadap Proses Pengeringan

Spirulina dengan Metode Foam-Mat Drying

Bidang Kegiatan:

PKM-PENELITIAN

Diusulkan oleh :

Sharon Dina Amalina (26030112140101/ Angkatan 2012)

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2015

Page 2: Pkmp Sharon

PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN1. Judul Kegiatan : Pengaruh Perbedaan Suhu dan Foam

Agent terhadap Proses Pengeringan Spirulina dengan Metode Foam-mat Drying

2. Bidang Kegiatan : PKM-P3. Ketua Pelaksana Kegiatan :

a. Nama Lengkap : Sharon Dina Amalinab. NIM : 26030112140101c. Jurusan : Perikanand. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Diponegoroe. Alamat Rumah dan No. Telp/HP : Perum Jaya Permai Blok E No.

1/085732439878f. Alamat email : [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : b. NIDN :

6. Alamat Rumah dan No. Telp/HP :

7. Biaya Kegiatan Totala. Dikti : Rp. 9.830.000b. Sumber Lain : -

8. Jangka Waktu Pelaksanaan : : 5 bulan

Semarang, 29 September 2015Mengetahui, Pembantu Dekan III Ketua Pelaksana Kegiatan

(Ir. Irwani, M.Phil) ( Sharon Dina Amalina ) NIP. 19640424 199103 1 001 NIM. 26030112140101

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping

(Drs. Warsito, SU) (........................................... ) NIP. 19540202 198103 1 014 NIP. ....................................

Page 3: Pkmp Sharon

Daftar Isi

Halaman

Lembar Judul.......................................................................................................... i

Lembar Pengesahan................................................................................................ ii

Daftar Isi................................................................................................................ iii

Ringkasan............................................................................................................... vi

I. Pendahuluan........................................................................................................ 1

II. Tinjauan Pustaka................................................................................................ 2

2.1 Spirulina....................................................................................................... 2

2.2 Pengeringan................................................................................................. 2

2.3 Foam-mat Drying........................................................................................ 3

III. Materi dan Metode Penelitian........................................................................... 4

3.1 Pengumpulan Data atau Informasi............................................................... 5

3.2 Pengolahan Data atau Informasi.................................................................. 5

3.3 Persiapan Bahan dan Alat............................................................................ 5

3.4 Pengeringan Spirulina sp. dengan Metode Foam-mat Drying.................... 5

IV. Biaya dan Jadwal Kegiatan............................................................................. 6

4.1 Anggaran Biaya.......................................................................................... 6

4.2 Jadwal Kegiatan.......................................................................................... 6

Daftar Pustaka........................................................................................................ 7

Page 4: Pkmp Sharon

BAB I

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumber daya alam yang

melimpah khususnya pada bidang perairannya. Salah satu sumber daya perairan yang saat ini

sedang menjadi primadona adalah Spirulina. Spirulina adalah cyanobacteria berbentuk spiral,

memiliki klorofil, dan mengandung protein sekitar 50--‐70% berat kering, beberapa vitamin

dan mineral. Salah satu makanan protein tinggi adalah bahan pangan yang terbuatdari

mikroalga Spirulina. Mikroalga ini tidak hanya bertindak sebagai sumber protein sel tunggal,

tetapi juga memberikan beberapa manfaat lainnya antara lain sumber karotenoid, klorofil,

serta sumber mikronutrien.

Pengeringan merupakan proses penurunan kadar air pada suatu bahan pangan

sehingga dapat memperlambat laju kerusakan baik itu secara biologi atau kimia. Beberapa

metode pengeringan spirulina yang sering digunakan diantaranya adalah freeze dryer, spray

dryer dan roller dryer. Metode pengeringan tersebut menggunakan teknologi yang tinggi,

sehingga biaya yang dikeluarkan pun semakin besar dan juga membutuhkan waktu yang

lama. Salah satu metode pengeringan Spirulina yang cepat dan tidak membutuhkan biaya

yang cukup besar adalah foam-mat drying. Tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah

untuk mengetahui suhu optimum pada proses pengeringan Spirulina dengan metode foam-

mat drying dan juga untuk mengetahui konsentrasi foam agent optimum pada proses

pengeringan Spirulina dengan metode foam-mat drying. Luaran yang diharapkan pada

penelitian ini adalah artikel penelitian. Manfaat dari hasil penelitian ini kita dapat mengetahui

suhu dan konsentrasi foam agent optimum pada proses pengeringan Spirulina dengan metode

foam-mat drying.

Page 5: Pkmp Sharon

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Spirulina

Spirulina merupakan mikroalga yang mengandung protein tinggi sekitar 55--‐70%

dan sumber mikronutrien (Phang, et al., 2000). Spirulina adalah jenis cyanobacteria atau

bakteri yang mengandung klorofil dan dapat bertindak sebagai organisme yang bisa

melakukan fotosintesis untuk membuat makanan sendiri. Spirulina atau juga disebut sebagai

Arthospira, memiliki berbagai banyak jenis. Terdapat lebih dari 58 spesies Spirulina telah

tercatat, tetapi hanya beberapa jenis yang telah digunakan untuk sumber makanan. Dua jenis

Spirulina yang terkenal di pasaran adalah Spirulina platensis dan Spirulina maxima. Dua

jenis Spirulina ini berbeda dalam bentuk serta ukurannya. Spirulina maxima memiliki ukuran

yang lebih besar, meskipun bentuknya tidak terlalu spiral sebagai Spirulina platensis.

Spirulina memiliki beberapa karakteristik serta kandungan nutrisi yang cocok sebagai

makanan fungsional. Protein, asam lemak esensial, vitamin, mineral, dan klorofil serta

fikosianin adalah komponen yang terkandung di dalam Spirulina. Diyakini juga bahwa

Spirulina bisa bertindak sebagai produk makanan penyembuh atau obat (Christwardana, et

al., 2013).

II.2. Pengeringan

Pengeringan merupakan proses penurunan kadar air bahan sampai mencapai kadar air

tertentu sehingga dapat memperlambat laju kerusakan produk akibat aktivitas biologi dan

kimia. Pengeringan pada dasarnya merupakan proses perpindahan energy yang digunakan

untuk menguapkan air yang berada dalam bahan, sehingga mencapai kadar air tertentu agar

kerusakan bahan pangan dapat diperlambat. Kelembapan udara pengering harus memenuhi

syarat yaitu sebesar 55 – 60% (Pinem, 2004). Proses pengeringan didasari oleh terjadinya

penguapan air (pengisapan air oleh udara) sebagai akibat perbedaan kandungan air produk

dengan udara sekitar. Apabila kandungan uap air diudara cukup rendah berarti udara

mempunyai kelembaban nisbi yang rendah sehingga kesempatan untuk terjadinya penguapan

semakin besar. Makin tinggi perbedaan kandungan uap air di udara dengan produk, maka

semakin banyak kandungan air yang dikeringkan dapat menguap karena kesanggupan udara

untuk menampungnya semakin besar (Zaelanie, 2004). Dasar pengeringan adalah terjadinya

penguapan air ke udara karena perbedaan kandungan uap air antara udara dengan bahan yang

dikeringkan. Dalam hal ini, kandungan uap air udara lebih sedikit atau udara mempunyai

kelembapan nisbi yang rendah sehingga terjadi penguapan (Adawyah, 2006).

Page 6: Pkmp Sharon

II.3. Foam-mat Drying

Pengeringan busa (foam-mat drying) merupakan cara pengeringan bahan berbentuk

cair yang sebelumnya dijadikan busa terlebih dahulu dengan menambahkan zat pembusa atau

peka terhadap panas atau mengandung senyawa yang menyebabkan lengket jika dikeringkan

dengan cara lain (Zubaedah, et al., 2003). Metode pengeringan busa memiliki kelebihan

daripada metode pengeringan lain karena relatif sederhana dan prosesnya tidak mahal. Selain

itu suhu yang digunakan relatif rendah sehingga warna, aroma dan komponen gizi produk

dapat dipertahankan (Misra, 2001).

Page 7: Pkmp Sharon

BAB IIIMATERI DAN METODE PENELITIAN

Mulai

Persiapan Alat dan Bahan

Penambahan foam agent dan stabilizer

Pengeringan Spirulina dengan 3 suhu berbeda

Uji Aw (Aktivitas air)

Uji Kadar Air

Hasil

Selesai

Gambar 1. Diagram Alir

Page 8: Pkmp Sharon

3.1. Pengumpulan Data atau Informasi

Pengumpulan data dan informasi pada karya tulis ini dilakukan menggunakan studi

literatur yang didapatkan melalui literatur primer dan literature sekunder.

3.2. Pengolahan Data atau Informasi

Data dan informasi yang terkumpul yang berupa data kualitatif maupun kuantitatif

diseleksi dan diurutkan sesuai dengan topik kajian.

Pengolahan dan atau informasi dilakukan terhadap:

a. Spesifikasi bahan yang digunakan sehingga diketahui kandungan dari bahan tersebut

dan diperoleh permasalahan yang akan diangkat;

b. Metode pengeringan yang digunakan sehingga ditemukan metode yang tepat

dalam penyelesaian permasalahan yang diangkat; dan

c. Analisis dan uji yang dilakukan terhadap sampel sehingga diperoleh suatu kesimpulan

dari permasalahan yang dikaji.

3.3. Persiapan Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Spirulina sp. basah, air, putih telur

sebagai foam agent. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah perangkat pengering,

mixer dan Aw meter.

3.4. Pengeringan Spirulina sp. dengan Metode Foam-mat Drying

Pengeringan busa (foam-mat drying) merupakan cara pengeringan bahan berbentuk

cair yang sebelumnya dijadikan busa. Prosesnya yaitu dengan mencampurkan Sprirulina

basah, air, putih telur dan metil selulosa sebagai stabilizer. Konsentrasi putih telur di sini

dibedakan menjadi tiga untuk mengetahui konsentrasi foam agent yang paling baik dalam

proses pengeringan dengan metode foam-mat drying. Lalu dilakukan pembuihan dengan

menggunakan mixer setelah itu dikeringan pada perangkat pengering.

Page 9: Pkmp Sharon

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

IV.1 Anggaran Biaya

No. Uraian Jumlah

1. Bahan Habis Pakai Rp 2.110.000

2. Pengujian Rp 4.200.000

3. Publikasi Rp 620.000

4. Pelaporan Rp 600.000

5. Perjalanan Rp 2.300.000

Jumlah Biaya Rp 9.830.000

IV.2 Jadwal Kegiatan

No. KegiatanBulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perijinan Tempat

2 Penyediaan Alat danBahan

3 Pengeringan

4 Pengujian

5 Pembuatan Laporan

6 Pembuatan Artikel Ilmiah

DAFTAR PUSTAKA

Page 10: Pkmp Sharon

Christwardana, M., M. M. A. Nur dan Hadiyanto. 2013. Sprirulina plantesis: Potensinya Sebagai Bahan Pangan Fungsional. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol. 2 No.1.

Misra, N. 2001. Process Technology for Tomato Powder. http://www.iitkgp.ernet.in/sric/gettech.php?slno=1. Tanggal akses 26 September 2015.

Phang, S.M., M. S. Miah, W. L. Chu, and M. Hashim. 2000. Spirulina Culture in Digested Sago Starch Factory Waste Water. J.Appl.Phycol., 12:395--‐400.

Pinem, 2004. Rancang Bangun Alat Pengeringan Ikan Teri Kapasitas 12kg/jam. Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin. Politeknik Negeri Malang. Jurnal Teknik SIMETRIKA Vol.3. No.3. 249-253.

Zaelanie Kartini,MP,Rahma Nurdiani,SPi MAppSc,Ir.Sridayuti.2004. Diktat Matakuliah Teknologi Hasil Perikanan I Fakultas Universitas Brawijaya Malang.

Zubaedah, E., J. Kusnadi dan I. Andriastuti. 2003. Pembuatan Laru Yogurt dengan Metode Foam-Mat: Drying Kajian Penambahan Busa Putih Telur Terhadap Sifat Fisik dan Kimia. Jurnal Teknol. Dan Industri Pangan Vol. XIV No. 3.