pkmp-kipas angin tanpa baling-baling dengan sistem on-off otomatis-universitas jember-khodimul...
TRANSCRIPT
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
KIPAS ANGIN TANPA BALING – BALINGDENGAN SISTEM ON-OFF OTOMATIS
BIDANG KEGIATAN :
PKM - P
Diusulkan oleh :
Nama Nim Tahun Angkatan
Khodimul Istiqlal 091910201070 2009Ach. Nurfanani 091910101074 2009Yusifa Andriyani 111910201037 2011
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2012
ii
HALAMAN PENGESAHANUSULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
A. Judul Kegiatan : KIPAS ANGIN TANPA BALING – BALINGDENGAN SISTEM ON-OFF OTOMATIS
B. Bidang Kegiatan : (√ ) PKM-P ( ) PKM-K ( ) PKM-KC
( ) PKM-T ( ) PKM-M
C. Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama Lengkap : Khodimul Istiqlalb. Nim : 091910201070c. Jurusan : Teknik Elektrod. Universitas : Universitas Jembere. Alamat & No Telp/HP : Jl. Raden Pancah No. 12 Perum Puri Bunga
Nirwana Kab. Jember /085749569000f. Alamat Email : [email protected]
D. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 Orang
E. Dosen Pendampinga. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Ir. Bambang Sujanarko, MM.b. NIP : 19631201 199402 1 002c. Alamat dan No Telp/HP : Perum Mastrip Blok B No. 24 Jember
68121/0816596051
F. Biaya Kegiatan Totala. Dikti : Rp. 10.580.000,-
G. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 Bulan
Jember, 22 Oktober 2012
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .......................................................................................... i
Lembar Pengesahan.................................................................................. ii
Daftar Isi .................................................................................................... iii
Daftar Gambar .......................................................................................... iv
A. Judul.................................................................................................... 1
B. Latar Belakang ................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
D. Tujuan ................................................................................................. 2
E. Luaran Yang Diharapkan ................................................................. 3
F. Kegunaan ............................................................................................ 3
G. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 3
H. Metode Pelaksanaan .......................................................................... 7
I. Jadwal Kegiatan ................................................................................. 10
J. Rancangan Biaya ............................................................................... 10
K. Daftar Pustaka ................................................................................... 11
L. Lampiran ............................................................................................ 13
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kipas angin tanpa baling-baling................................................. 4
Gambar 2 Sensor suhu LM35 ..................................................................... 5
Gambar 3 Konfigurasi pin Mikrokontroler ATMega16.............................. 6
Gambar 4 Flow chart metode penelitian..................................................... 7
Gambar 5. Desain Kipas angin tanpa baling-baling.................................... 8
Gambar 6. Blok diagram sistem otomatisasi............................................... 8
1
A. Judul
KIPAS ANGIN TANPA BALING – BALING DENGAN SISTEM ON-OFF
OTOMATIS
B. Latar belakang
Perubahan iklim dunia merupakan tantangan yang paling serius yang
dihadapi pada abad 21. Perubahan iklim ekstrim mengakibatkan suhu permukaan
bumi menjadi meningkat. Kondisi ini sering disebut pemanasan global (Sugiyono,
2006). Pemanasan global (Inggris: global warming) adalah suatu proses
meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi. Suhu rata-rata
global pada permukaan Bumi telah meningkat 0,74 ± 0,18 °C (1,33 ± 0,32 °F)
selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate
Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, sebagian besar peningkatan suhu rata-rata
global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh
meningkatnya penggunaah rumah kaca yang secara signifikan menyebabkan efek
rumah kaca (Rusbiantoro D, 2008).
Perhatian akan masalah pemanasan global sudah ada sejak tahun 1896.
Pada waktu itu Arrhenius melakukan perhitungan dengan cermat dan
menyimpulkan bahwa kenaikan emisi CO2 di atmosfer sebanyak dua kali lipat
akan meningkatkan suhu permukaan bumi sebesar 4 - 6oC (Nordhaus, 1991).
Selain itu pemanasan global ini bila diperkirakan akan dapat meningkatkan suhu
udara sebesar 1,4 - 5,8oC pada tahun 2100 terhadap suhu udara pada tahun 1990.
Meningkatnya suhu udara ini akan dapat mengakibatkan adanya perubahan iklim
yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini ditandai dengan terganggunya ekosistem dan
mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya
permukaan air laut sebesar 9 - 88 cm pada tahun 2100. Cara terbaik untuk
mengurangi dampak pemanasan global ini adalah dengan hemat energi seperti
mengurangi penggunaan freon pada AC dan mengurangi pemakaian bahan bakar
fosil (Houghton et.al, 2001). Dari sini dapat disimpulkan bahwa semakin tahun
suhu permukaan bumi semakin meningkat yang berakibat cuaca menjadi semakin
panas akibat perubahan iklim yang ekstrim.
2
Meningkatnya suhu tersebut diakibatkan penggunaan air conditioner (AC)
yang mengandung freon semakin meningkat dan akibatnya pemanasan global
akan semakin parah. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu cara untuk mengurangi
penggunaan air conditioner (AC) yaitu dengan menggunakan kipas angin yang
memiliki effisiensi tinggi, mampu mengatasi suhu yang tinggi dan mudah dibuat
serta murah. Kipas angin yang dimaksud berbeda dengan kipas angin
konvensional yang menggunakan baling – baling yang mempunyai tingkat
keamanan yang rendah karena mempunyai baling – baling yang berputar. Kipas
yang diusulkan adalah kipas angin tanpa baling – baling yang disertai sistem ON-
OFF otomatis, yang akan menyalakan kipas pada suhu 29oC dan mati ketika suhu
25oC. Dengan adanya sistem ON-OFF otomatis maka efisiensi listrik juga akan
ditingkatkan.
C. Perumusan Masalah
Dalam usulan Program Kegiatan Mahasiswa Penelitian ini, perumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara pembuatan kipas angin tanpa baling – baling dengan
sistem otomatis ON-OFF?
2. Bagaimanakah kehandalan dari kipas angin tanpa baling – baling
dibandingkan kipas angin dengan baling dan air conditioner (AC)?
3. Apa sajakah manfaat dari kipas angin ini?
D. Tujuan
Tujuan dari usulan Program Kreatifitas Mahasiswa Penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui cara pembuatan kipas angin tanpa baling–baling dengan
sistem otomatis ON-OFF.
2. Mengetahui kehandalan dari kipas angin tanpa baling – baling
dibandingkan kipas angin dengan baling dan air conditioner (AC)
3. Dapat mengetahui manfaat dari kipas angin ini.
3
E. Luaran Yang Diharapkan
Dalam teknologi kipas angin tanpa baling – baling dengan sistem otomatis
ON-OFF yang paling utama adalah dapat membantu masyarakat dalam
mengurangi dampak pemanasan global yaitu suhu yang panas serta mengurangi
pemakaian AC. Dengan kipas angin tanpa baling – baling ini juga diharapkan
terciptanya kipas angin yang aman karena tidak ada bagian yang berputar kencang
yang dapat berbahaya apabila disentuh. Selain itu akan ramah lingkungan karena
dapat menghemat energi karena kipas angin ini akan hidup apabila dalam kondisi
suhu panas saja. Dari penelitian diharapkan juga akan didapatkan sebuah hak
paten serta dapat dibuat sebuah artikel ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal
ilmiah internasional.
F. Kegunaan
Kipas angin tanpa baling – baling dengan teknologi sistem on-off ini
sangat berguna bagi masyarakat yang tidak bisa memiliki air conditioner (AC)
atau yang akan menggunakannya dengan kipas angin ini. Selain aman, kipas
angin ini dapat menghemat energi yang dapat menyala ketika suhu panas. Dan
juga tidak perlu sering – sering dibersihkan karena tidak ada baling – balingnya
seperti kipas angin pada umumnya. Dari kinerjanya yang bagus, diharapkan
masyarakat nantinya akan mengurangi penggunaan air conditioner (AC) yang
mengandung freon sehigga dapat mengurangi terjadinya pemanasan global.
G. Tinjauan Pustaka
1. Kipas angin tanpa baling – baling
Cara kerja dari kipas angin tanpa baling – baling ini adalah udara di
dorong kedalam mesin silinder oleh sebuah motor kecil dengan daya seperti kipas
pendorong yang menggunakan cara kerja teknologi untuk mesin jet yaitu
teknologi kombinasi pengisi turbo dengan mesin jet. Kemudian udara
menghembus ke dalam cincin yang biasa di sebut cincin “blade” yang berfungsi
untuk menyalurkan udara dari slinder. Setelah udara keluar dari celah cincin
“blade”, udara berhembus ke tiap sudut cincin, yang bentuknya mengambil model
sayap pesawat terbang. Sistem sayap pesawat terbang di aplikasikan memutar
sepanjang cincin, udara ditahan agar terarah menghembus sepanjang sudut
4
tertentu, sehingga pada sudut tertentu kecepatan udara meningkat, membentuk
area bertekanan udara rendah. Kemudian membentuk wilayah hembusan angin
yang lembut dan kemudian disebut loop amplifier.
Setelah udara keluar dari loop, sebuah tekanan rendah menekan udara dari
sepanjang kipas angin, dan udara sekitar (depan) juga tertekan memasuki putaran.
Dan sihembuskan keluar, begitu seterusnya. Mekanisme ini juga merupakan jalan
untuk menciptakan turbulen udara bebas yang cara kerjanya seperti “blades”.
Sistem ini seperti sistem dyson air multiplier (Dyson, 2009). Bentuk fisik dari
kipas angin ini adalah seperti gambar 1.
Gambar 1. Kipas Angin Tanpa Baling-baling (Dyson, 2009)
2. Sensor Suhu LM35
LM35 merupakan salah satu jenis integrated circuit temperature sensor
atau IC sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis berupa suhu menjadi
besaran elektris tegangan. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan
perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain. Selain itu, sensor
ini juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linearitas yang tinggi
sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus
serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan. LM35 memiliki koefisien sebesar 10
mVolt/oC yang berarti bahwa setiap perubahan suhu sebesar 1o C, akan terjadi
perubahan tegangan sebesar 10 mVolt.
5
Gambar 2. Sensor suhu LM35 (Texas Instrument, 2000)
IC LM 35 ini tidak memerlukan pengkalibrasian atau penyetelan dari luar
karena ketelitiannya sampai lebih kurang seperempat derajat celcius pada
temperatur ruang. Jangkauan (range) sensor mulai dari -55o C sampai dengan
150o C. IC LM 35 dapat dialiri arus 60 mA dari supply sehingga panas yang
ditimbulkan sendiri sangat rendah kurang dari 0° C di dalam suhu ruangan.
3. Relay
Relay adalah saklar elektronik yang didasarkan atas elektrik dan mekanik.
Kontrol elektrik diterapkan untuk mendapatkan gerakan mekanik. Sebagai
elektrik adalah komponen yang dikendalikan oleh arus. Pada dasarnya, relay
terdiri dari lilitan kawat pada suatu inti besi lunak berubah dari magnet yang
menarik atau menolak suatu pegas sehingga kontak pun menutup atau membuka.
Dalam hal ini relay yang akan digunakan jenis Relay SPST (Single Pole
SingleThrough ) Relay dengan satu induk saklar dengan satu saluran kontak
(normally closed).
4. Mikrokontroler AVR ATMega16
ATMega16 berbasis pada arsitektur RISC (Reduced Instruction Set
Computing), di mana satu instruksi dapat dieksekusi dalam satu clock, dan dapat
mencapai 1 MIPS (Million Instruction Per Second) per MHz. Mikrokontroler
ATMega16 memiliki keistime-waan dibanding jenis mikrokontroler AT89C51,
AT89C52, AT80S51, dan AT89S52 yaitu pada mikrokontroler ATMega16
memiliki port input ADC 8 channel 10 bit. Mikrokontroler ATMega16 memiliki
40 pin kaki dengan konfigurasi sebagai berikut.
6
Gambar 3. Konfigurasi pin ATMega16 (Atmel Corporation)
Fitur yang tersedia dalam mikrokontroler ATMega16, yaitu
a. Frekuensi clock maksimum 16 MHz.
b. Jalur I/O 32 buah, yang terbagi dalam port A, port B, port C, dan port D.
c. Analog to Digital Converter (ADC) 10 bit sebanyak 8 input.
d. Timer/counter sebanyak 3 buah.
e. CPU 8 bit yang terdiri dari 32 register.
f. Watchdog timer dengan osilator internal.
g. SRAM internal sebesar 1K byte.
h. Memori flash sebesar 8Kbyte dengan kemampuan read while write.
i. Interrupt internal maupun eksternal.
j. Port komunikasi SPI (Serial Pheripheral Interface)
k. EEPROM (Electrically Erasable Program-mable Read Only Memory)
sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
l. Analog komparator.
m. Komunikasi serial standar USART dengan kecepaatan maksimal 2,5
Mbp.
H. Metode Penelitian
Flow chart dari penelitian ini ditunjukkan pada gambar 4. Dimulai dari
membeli bahan baku untuk pembuatan kipas angin ini. Setelah itu pembuatan
kipas angin tanpa baling-baling yang kemudian di lanjutkan dengan membuat alat
otomatis ON-OFF dari kipas angin tanpa baling – baling ini. Kemudian setelah
kipas angin tanpa baling-baling dengan sistem otomatis ON-OFF selesai dibuat,
maka tahap selanjutnya menguji coba kipas angin ini. Apabila kipas angin tanpa
7
baling-baling ini sesuai dengan harapan maka dapat dikatakan penelitian ini
selesai. Namun, apabila keluaran kipas angin ini tidak sesuai maka penelitian
dimulai lagi dari pembuatan kipas angin tanpa baling-baling, begitu juga
seterusnya.
N
Y
Gambar 4. Flow Chart Metode Penelitian
H.1. Bentuk kipas angin tanpa baling-baling
Kipas angin ini bentuknya seperti gambar 5 (James Dyson, 2009). Body
kipas angin ini akan terbuat dari aluminium yang akan didapatkan dari limbah
kaleng sehingga membantu mengurangi pencemaran lingkungan. Juga akan di
bentuk silinder dan cincin “blade” .
Start
Pencarian Bahan
Pembuatan kipas danotomatisasi
Pengujian Alat
End
SesuaiHarapan
n
8
Gambar 5. Desain kipas angin tanpa baling-baling (Dyson, 2009)
Setelah body dibentuk bagian bawah dari kipas angin (bagian slinder) akan
diisi sebuah pendorong motor kecil yang berguna untuk mendorong udara
kedalam lubang yang berongga dan kemudian lewat sebuah celah, menyapu
seluruh bagian lubang. Udara kemudian dipercepat alirannya melalui sebuah
lingkaran besar, yang disebut loop amplifier.
H.2 Pembuatan ON-OFF Otomatis
Setelah desain kipas angin selesai selanjutkan membuat sistem ON-OFF
otomatis. Cara kerja dari sisten otomatis ON-OFF berbasis mikrokontroler
ATMega16 secara sederhana dapat dijelaskan melaui blok diagram sebagai
berikut.
Gambar 6. Blok Sistem otomatisasi
9
Sebelum aktif atau mendapat inputan, rangkaian berada dalam kondisi
standby. Sensor suhu tetap bekerja meski tanpa inputan berupa password. Hal ini
karena sensor suhu LM35 hanya perlu inputan berupa power supply untuk dapat
bekerja. Sistem kendali kipas angin dikendalikan oleh Mikrokontroler
ATMega16. Otomatisasi ini hanya berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan
Kipas angin saja. Sistem ON-OFF ini menggunakan range suhu antara 25oC
sampai dengan 29oC. Ketika suhu ruang terdeteksi oleh sensor suhu lebih dari
29oC, maka mikrokontroler akan memberikan instruksi kepada saklar/relay dalam
posisi ON. Sebaliknya, ketika suhu ruang kurang dari 25o C, maka mikrokontroler
akan memberikan instruksi kepada saklar/relay dalam posisi OFF. Hasil
pembacaan suhu ruang oleh sensor suhu kemudian ditampilkan di Display berupa
LCD.
H.3 Pengujian Alat
Untuk mengukur kinerja dari kipas angin tanpa baling-baling yang dibuat
in, kita membandingkan kipas angin ini dengan kipas angin dengan baling dan air
conditioner (AC) dengan parameter-paremeternya sebagai berikut.
1) Daya keluaran
Dari daya keluaran ini yang akan dibandingkan adalah keluaran angin atau
kecepatan angin yang dihasilkan kipas angin tanpa baling-baling dibandingkan
dengan kipas angin dengan baling dan air conditioner (AC)
2) Wilayah jangkauan
Dari wilayah jangkauan akan dibandingkan wilayah yang dapat dijangkau
oleh kipas angin tanpa baling-baling dengan kipas angin dengan baling dan air
conditioner (AC)
3) Kecepatan mendinginkan ruangan
Dari ini akan dibandingkan kecepatan mendinginkan ruangan 3X3 m2
10
4) Keramahan lingkungan
Dari parameter ini akan dibandingkan keramahan lingkungan dari masing-
masing alat dalam segi pemakaian listrik dan dampak alat terhadap lingkungan
I. Jadwal Kegiatan
No KegiatanBulan ke-
1 2 3 41 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembelian bahandan alat
2Pembuatan kipasangin tanpabaling-baling
3Pembuatanotomatisasi ON-OFF
4 Finishing5 Uji coba
6 Penyusunanlaporan
J. Rancangan Biaya
J. 1 Total Biaya
a) Rincian bahan baku : Rp. 4.415.000
b) Rincian bahan pendukung : Rp. 2.155.000
c) Rincian lain-lain : Rp. 5.210.000 +
Total : Rp. 10.580.000
J. 2 Rincian Biaya
J. 2. 1 Bahan Baku
No Jenis JumlahUnit
Harga / unit(Rp)
Jumlah Biaya(Rp)
1. Kaleng susu bekas (1Kg) 20 2500 50.0002. Kaleng Soft drink bekas 30 1500 45.0003. Motor Loop Amplifier 5 500.000 2.500.0004. Dyson multiplier mini 3 100.000 300.0005. LCD 16 karakter 5 60.000 300.000
11
5. Mikrokontroler ATMega16 5 60.000 300.0006. PCB 5 20.000 100.0007. Gerinda 1 550.000 550.0008. Relay 5 14.000 70.000
Total 4.415.000
J. 2. 2 Bahan Pendukung
No. Jenis JumlahUnit
Harga / unit(Rp) Jumlah Biaya (Rp)
1. Solder 2 60.000 120.0002. Bor PCB 2 65.000 130.0003. Penyannga Solder 2 20.000 40.0004. Kepala Solder 2 20.000 40.0005. Gergaji 1 50.000 50.0006. Avometer 1 400.000 400.0007. Soket Atmega 5 3000 15.0008. Timah Pancing 5 60.000 300.0009. Pasta Soder 5 10.000 50.000
10. Kabel 1 Roll 1 110.000 110.00011. Gunting 2 10.000 20.00012. Tang 2 15.000 30.00013. Obeng 1 Set 2 40.000 80.00014. Jack 1 20.000 20.00015. Mata Gerinda 1 100.000 100.00016. Bor Listrik 1 400.000 400.000
Total Biaya 2.155.000J. 2. 3 Lain-lain
No. Jenis JumlahUnit
Harga / unit(Rp)
Jumlah Biaya(Rp)
1. Transportasi 3 Orang 150.000 450.0002. Komunikasi 4 Bulan 50.000 200.0003. Penyusunan Laporan 4 Minggu 10.000 40.0005. Konsumsi 4 Bulan 50.000 200.0006. Sewa Las Aluminiun 8 Minggu 40.000 320.0007. Publikasi Jurnal Internasional 1 4.000.000 4.000.000
Total 5.210.000
K. Daftar Pustaka
Atmel Corporation. ATmega16 Atmega16L Rev. 2466T-AVR-07/10.
Bishop, Owen. 2004. Dasar-dasar Elektronika. Jakarta: Erlangga.
12
Dyson, J. & Gammack, Peter D. 2009. United States Design Patent No US
D605,748S
Gammack, P.D., Frederic, Nicolas., Simmounds, Kevin J. 2009. United States
Patent Application Publication No US 2009/0060710 A1.
Houghton, J.T., Ding, Y., Griggs, D.J., Noguer, M., van der Linder, P.J., Dai, X.,
Maskell, K., and Johnson, C.A., (2001) Climate Change 2001: Scientific
Basic. Cambridge University Press.
Http://www.dyson.com/Fans/FansAndHeaters/Fans.aspx
Nordhaus, W.D. (1991) Economic Approaches to Greenhouse Warming, in
Dornbush, R. and Poterba, J.M. (Editors) Global Warming: Economic Policy
Responses, The MIT Press.
Rusbiantoro, Dadang. 2008. Global Warming For Beginner. Yogyakarta :
Penembahan
Sugiyo, Agus. 2006. Penanggulangan Pemanasan Global Di Sektor Pengguna
Energi. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, Vol. 7
Texas Instrument. 2000. LM35 Precision Centrigrade Temperature Sensors.
Wardhana, Lingga. 2006. Belajar Sendiri Mikrokontroller AVR Seri ATMega8535
Simulasi, Hardware, dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi.
Tooley, Mike. 2002. Rangkaian Elekronik Prinsip dan Aplikasi. Jakarta:
Erlangga.
13
L. Lampiran
Biodata Ketua serta Anggota Kelompok
1. Riwayat Hidup Ketua Pelaksana
Nama Lengkap : Khodimul Istiqlal
Fakultas/Jurusan : Teknik / S1 Teknik Elektro
Nama PT : Universitas Jember
NIM : 091910201070
Tempat/Tgl. Lahir : Jember / 17 Agustus 1991
Alamat asal : Dusun pondok jeruk kulon 17 Wringinagung Kec.Jombang Kab. Jember
No. HP/E-mail : 085749569000 / [email protected]
Pendidikan Formal : RA Perwanida 12 Ngampel Rejo, Jombang, Jember
MI Wahid Hasyim 1 Ngampel Rejo, Jombang, Jember
SMPN 3 Tanggul, Jember
SMAN 2 Tanggul, Jember
Tugas Pokok : Merancang otomatisasi dan pembuatan kipas angin tanpabaling-baling
Jember, 22 Oktober 2012
Khodimul Istiqlal
2. Riwayat Hidup Anggota Pelaksana
a) Anggota 1
Nama Lengkap : Ach. Nurfanani
Fakultas/Jurusan : Teknik / S1 Teknik Mesin
Nama PT : Universitas Jember
NIM : 091910101074
Tempat/Tgl. Lahir : Jember / 11 Desember 1991
Alamat asal : Jl. Sersan Bahrun No.173 Kota Kediri
14
No. HP/E-mail : 082141256454/[email protected]
Pendidikan Formal : Tk Perwanida
SD Mrican 2
SMPN 4 Kediri
SMAN 5 Kediri
Tugas Pokok : Pembuatan Kipas angin tanpa baling – baling dan pengujicoba
Jember, 22 Oktober 2012
Ach. Nurfanani
1. Nama Lengkap : Yusifa Andriyani
Fakultas/Jurusan : Teknik / Teknik Elektro
Nama PT : Universitas Jember
NIM : 111910201037
Tempat/Tgl. Lahir : Jember / 17 September 1993
Alamat asal : Jl. G. Kawi No. 75 Semboro-Babatan Kec. Tanggul Kab.Jember
No. HP/E-mail : 083847741585 / [email protected]
Pendidikan Formal : TK RA 1 Semboro
SDN Sidomekar IV
SMPN 4 Tanggul
SMAN 2 Tanggul
Tugas Pokok : Pembelanjaan bahan – bahan dan penyusunan laporan
Jember, 22 Oktober 2012
Yusifa Andriyani
15
Daftar Riwayat Hidup Dosen Pendamping
1. Data PribadiNama lengkap dan gelar : Dr. Ir. Bambang Sujanarko, MM
Golongan pangkat dan NIP : Pembina Tingkat I / 19631201199402 1 002
Alamat Kantor : Jl. Slamet Riyadi 62 Jember
Alamat Rumah : Perum Mastrip Blok B No. 24Jember 68121
No.Telp Kantor : +62 331 484 977
No.Telp Rumah/HP : +62 331 333216 / 0816596051
Alamat email : [email protected]
2. Riwayat Pendidikana. STRATA 1 : Universitas Gadjah Mada, S1 Teknik Elektro, lulus tahun
1989b. STRATA 2 : Universitas Jember, S2 Ilmu Manajemen, lulus tahun
2005.c. STRATA 3 : Institut Teknologi Sepuluh Nopember, S3 Teknik Elektro,
lulus tahun 2012.
3. Publikasi Ilmiaha. Comparison Performances of Asymmetric Multilevel Inverters in the
Maximum Voltage Rating of Power Electronic Devices, International Reviewon Modeling and Simulations (I.RE.MO.S.), Vol. 4, no. 2, April 2011.
b. Universal Algorithm Control for Asymmetric Cascaded Multilevel Inverter,International Journal of Computer Applications (0975 – 8887), Volume 10–No.6, November 2010
4. Tugas Pokoka. Memberikan bimbingan pelaksanaan usulan PKM-P
b. Memberikan masukan dan saran untuk pelaksanaan PKM-P
Jember, 22 Oktober 2012
Dr. Ir. Bambang Sujanarko, M.M