pkmk

37
1 A. JUDUL Potensi Usaha Baju ”HANACARAKA” sekaligus Upaya Pelestarian Budaya Indonesia. B. LATAR BELAKANG Seiring derasnya arus informasi dan efek globalisasi , membuat identitas tanah air dari waktu ke waktu termarjinalkan dan akibatnya kawula muda lupa tehadap keanekaragaman seni, budaya, suku, adat-istiadat, bahasa, dan agama yang dimiliki. Ini karena budaya Indonesia masih kurang optimal untuk dikelola dan dikembangkan sebagai pelestarian kekayaan budaya. Hanya sebagian kecil saja kebudayaan daerah yang dikembangkan secara optimal. Sebagai efeknya keanekaragaman seni dan budaya kita telah “dijiplak” oleh negara asing dan diklaim oleh negara lain, yang merasa budaya di Indonesia merupakan milik mereka. Padahal keanekaragaman budaya daerah di Nusantara merupakan salah satu sumber daya yang sangat besar dalam mengembangkan pembangunan bangsa. Keanekaragaman budaya di Indonesia memiliki keunikan dan karakteristik berbeda di setiap daerah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi sektor pariwisata. Kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah, serta keanekaragaman budaya bangsa yang bermacam-macam

Upload: umi-nadhofa

Post on 06-Feb-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Program kreativitas mahasiswa

TRANSCRIPT

Page 1: PKMK

1

A. JUDUL

Potensi Usaha Baju ”HANACARAKA” sekaligus Upaya

Pelestarian Budaya Indonesia.

B. LATAR BELAKANG

Seiring derasnya arus informasi dan efek globalisasi , membuat

identitas tanah air dari waktu ke waktu termarjinalkan dan akibatnya

kawula muda lupa tehadap keanekaragaman seni, budaya, suku, adat-

istiadat, bahasa, dan agama yang dimiliki. Ini karena budaya Indonesia

masih kurang optimal untuk dikelola dan dikembangkan sebagai

pelestarian kekayaan budaya. Hanya sebagian kecil saja kebudayaan

daerah yang dikembangkan secara optimal. Sebagai efeknya

keanekaragaman seni dan budaya kita telah “dijiplak” oleh negara asing

dan diklaim oleh negara lain, yang merasa budaya di Indonesia merupakan

milik mereka. Padahal keanekaragaman budaya daerah di Nusantara

merupakan salah satu sumber daya yang sangat besar dalam

mengembangkan pembangunan bangsa.

Keanekaragaman budaya di Indonesia memiliki keunikan dan

karakteristik berbeda di setiap daerah yang menjadi daya tarik tersendiri

bagi sektor pariwisata. Kekayaan sumber daya alam dan sumber daya

manusia yang melimpah, serta keanekaragaman budaya bangsa yang

bermacam-macam dapat menjadi modal utama dalam meningkatkan

kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

Keanekaragaman kebudayaan yang dimiliki masing-masing daerah

di Indonesia merupakan peluang besar dalam meningkatkan

perekonomian. Terdapat banyak cara untuk melestarikan budaya Indonesia

dalam meningkatkan sektor perekonomian. Misalnya dengan diadakannya

pameran seni budaya daerah, even-even perlombaan budaya daerah,

pemasaran produk-produk budaya yang dimiliki setiap daerah (makanan,

kerajinan, dan tekstil/sandang) sebagai oleh-oleh atau cenderamata khas

daerah tersebut. Revitalisasi budaya dengan cara ini, dapat menanamkan

jiwa nasionalisme bagi generasi muda serta berpotensi menciptakan

lapangan kerja dan sumber ekonomi baru.

Page 2: PKMK

2

Dalam hal ini, penulis mengamati bahwa terdapat suatu

kebanggaan terhadap budaya daerah yang mereka miliki. Kondisi ini

dibuktikan dengan produk-pruduk unggulan yang dihasilkan dari

kreativitas masyarakat dalam memperkenalkan budayanya. Begitu pula

dengan seni budaya Jawa Timur yang telah ada yaitu reog Ponorogo.

Terdapat banyak potensi di Jawa Timur yang masih belum digali

dan dimanfaatkan oleh masyarakat terhadap produk asli yang berciri khas

Jawa Timur. Ragam budaya yang dimiliki daerah Jawa Timur yang telah

dilupakan masyarakat aslinya ialah huruf aksara Jawa. Huruf aksara Jawa

ini merupakan huruf tua berasal dari perkembangan huruf Dewanagari.

Kekayaan huruf aksara Jawa ini sangat unik, huruf ini berbeda dengan

huruf lainnya. Disamping memiliki legenda, juga punya sejarah asal-usul

aksara Jawa.

Salah satu cara menggali potensi tersebut, yaitu dengan membuka

usaha baru pembuatan baju. Apabila Provinsi Bali memiliki “joger” yang

bertuliskan kata-kata indah dan lucu, tetapi tidak melanggar etika dan tata

bahasa Indonesia dan DI Yogyakarta memiliki “dagadu” yang bertuliskan

kata-kata olokan. Maka bisa membuat produk baju “HANACARAKA”

dalam bentuk kaos dan kemeja yang berciri khas Jawa Timur yang bisa

dipakai sehari-hari, untuk bersantai, jalan-jalan, dan juga dapat dijadikan

sebagai oleh-oleh khas Jawa Timur bagi wisatawan.

Baju “HANACARAKA” merupakan baju yang bertuliskan huruf

aksara Jawa yang dipadukan dengan motif batik. Disertakannya motif

batik pada baju bertujuan untuk lebih mengenalkan budaya Indonesia ke

seluruh elemen masyarakat, dikarenakan baju batik masih dianggap

sebagai baju untuk acara resmi saja sehingga kalangan muda masih jarang

memakainya. Sedangkan dipilihnya produk baju ini dikarenakan baju

merupakan kebutuhan primer manusia yang tidak akan lepas dari

kehidupan sehari-hari. Harapannya, dengan menggunakan produk baju

masyarakat akan lebih sering melihat huruf aksara Jawa yang pada

akhirnya secara bertahap mengenalnya dan memahaminya.

Page 3: PKMK

3

Kondisi ini dapat dijadikan peluang bisnis sebagai sumber

ekonomi baru dalam dunia usaha yang berciri khas budaya. Besarnya

peminat dari masyarakat asli maupun wisatawan yang berkunjung ke

Provinsi Jawa Timur terhadap kebutuhan baju yang berciri khas asli Jawa

Timur sangat ditunggu-tunggu keberadaannya. Pasalnya, selain produk ini

masih baru dan belum ada di Jawa Timur, pembuatan baju ini memiliki

pangsa pasar (market share) yang sangat besar. Produk baju yang akan

nanti dibuat berbeda dengan kaos-kaos yang sudah ada selama ini. Bahan

kaos yang berkualitas dan disain eksklusif bergaya distro yang unik dan

lucu.

Kreasi baju “HANACARAKA” tidak berhenti di situ saja, tim

penulis berupaya membuatkan baju ini semenarik mungkin. Baju yang

bertuliskan huruf aksara Jawa yang dipadukan dengan motif batik akan

ditambah dengan terjemahan huruf aksara Jawa yaitu dalam bahasa Jawa

atau bahasa Indonesia. Terjemahan ini dimaksudkan untuk mempermudah

pemakai dalam membaca huruf aksara Jawa, sehingga pemakai memahami

apa arti serta maksud dari huruf yang tertera. Sebagai nilai estetika yang

lebih dalam baju “HANACARAKA”, huruf aksara Jawa yang tertera pada

baju dibuat dalam bentuk border.

Untuk mengawali pengenalan produk baju “HANACARAKA”

sasaran pasarnya ialah masyarakat luas dari segala elemen yang terdapat

di sekitar kota Malang dengan jumlah penduduk sampai akhir Juni 2005

sebesar 782.110 jiwa, khususnya kalangan muda. Pemilihan lokasi

pemasaran di sekitar kota Malang karena Malang merupakan kota pelajar

dimana banyak Universitas negeri maupun swasta serta sekolah unggulan

yang mana banyak terdapat kalangan remaja dan mahasiswa (dari luar

kota dan luar daerah) serta masyarakat luas yang tinggal. Selain itu juga

dikarenakan banyaknya pendatang , dalam tiga tahun ini rata-rata

penduduk pendatang mencapai 22.197 orang dengan jumlah pendatang

terbanyak di tahun 2008 yakni, 22.807 orang di Malang. Sistem pemasaran

produk ini dengan cara menitipkannya ke outlet –outlet yang tersebar di

Malang Raya. Untuk tindak selanjutnya kemungkinan tim pelaksana

Page 4: PKMK

4

memasarkan produk di sekitar kampus Universitas Brawijaya dan daerah

rumah asal masing-masing tim pelaksana untuk memperluas pangsa pasar.

Program ini tidak hanya sampai ini saja, kami mengharapkan agar

kreasi yang kami ciptakan ini dapat memacu teman-teman yang lain untuk

berimajinasi dengan imajinasi-imajinasi yang lain, dan dapat

mewujudkannya dengan menghasilkan seunit kreatifitas yang bersifat

profitable yang sekaligus juga mengenalkan, melestarikan dan

mengembangkan budaya Indonesia di masyarakat luas. Dengan imajinasi-

imajinasi yang terwujud, pekerjaan kantoran yang semakin lama semakin

sulit didapat dapat dialihkan dengan membuka seunit usaha kecil yang

prospektif.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, diketahui bahwa usaha baju

“HANACARAKA” sangatlah prospektif untuk dikembangkan. Oleh

karenanya diharapkan melalui kegiatan Program Kreatifitas Mahasiswa

(PKM) ini dapat diperoleh modal awal yang cukup untuk mendirikan

usaha baju “HANACARAKA”.

D. TUJUAN

Sesuai dengan latar belakang di atas, maka tujuan dari program ini

adalah :

1. Mengembangkan potensi jiwa kewirausahaan

2. Mendapatkan profit dari usaha produksi dan pemasaran baju

“HANACARAKA”

3. Menciptakan kreasi baru dalam produk baju yang memiliki estetika

tersendiri

4. Mengangkat baju “HANACARAKA” sebagai produk khas daerah

Jawa Timur.

5. Melestarikan budaya Indonesia khususnya huruf aksara Jawa dan

motif batik..

Page 5: PKMK

5

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang diharapkan dari progarm ini adalah dapat membuka

usaha produksi dan pemasaran baju “HANACARAKA” yang profitable.

Selain itu, produk baju “HANACARAKA” ini dapat membantu masyarakat

dan pemerintah agar lebih mengenal, memahami, dan melestarikan

kebudayaan bangsa, khususnya huruf aksara Jawa dan motif batik sebagai

penguatan identitas diri bangsa, khususnya Jawa Timur. Dengan berbagai

keunggulan dan kreatifitas yang sangat unik dan menarik diharapkan akan

tercipta brand image yang baik dari produk baju “HANACARAKA”

sehingga mendapatkan tempat yang khusus di tengah-tengah masyarakat.

Usaha ini juga akan membuka peluang kerja baru bagi pengangguran

khususnya di kota Malang.

F. KEGUNAAN

Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari program

kreatifitas ini antara lain :

1. Segi Ekonomi

a. Bagi Masyarakat

Masyarakat dapat memiliki oleh-oleh ciri khas yang unik dan menarik

yang bersifat mendidik dengan harga relevan.

b. Bagi Pemerintah

Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sehingga dapat

membantu mengurangi pengangguran

2. Segi Sosial

a. Bagi Masyarakat

Masyarakat dapat lebih mengenal, memahami, dan melestarikan

kebudayaan bangsa, khususnya huruf aksara Jawa dan motif batik

sebagai penguatan identitas diri.

b. Bagi Pemerintah

Membantu pemerintah dalam melestarikan dan menyelamatkan aset

budaya bangsa dari gangguan dunia luar.

3. Segi Ilmu Pengetahuan

Page 6: PKMK

6

Membantu pemerintah dan masyarakat dalam menambah wawasan budaya

bangsa Indonesia.

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Dalam menjalankan suatu usaha tentu banyak hal yang harus

direncanakan oleh pengusaha, hal itu yang nantinya yang akan dijadikan

pembeli sebagai bahan pertimbangan sebelum menentukan produk yang

akan dibeli, waktu pembelian, tempat transaksi pembelian berlangsung

serta berbagai keputusan yang lain. Beberapa aspek yang perlu

diperhatikan dalam menjalankan suatu usaha meliputi aspek produksi dan

pemasaran.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan produksi,

yaitu :

1. Tenaga kerja

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi. Dalam rencana

usaha baju “ HANACARAKA” ini, untuk tahap awal usaha penulis

menjalankan usaha sendiri tanpa mempekerjakan tenaga kerja. Tetapi

bermitra dengan pihak percetakan.

2. Modal

Suatu usaha tercipta apabila modal telah terpenuhi. Untuk

keberlangsungan usaha baju “ HANACARAKA” maka modal yang

diperoleh berasal dari DIKTI yang nantinya akan dibelikan peralatan

sebagai investasi alat, pembelian bahan produksi serta barang-barang

penunjang dalam pelaksanaan usaha kami tersebut.

2. Bahan Baku

Pengadaan bahan baku dilakukan dengan memesan atau membeli

langsung kepada penjual kain grosir di Pasar Besar Malang yang menjadi

mitra kerja usaha kami tersebut. Bahan baku yang berkualitas menjadi

pilihan dalam menjalankan usaha baju “ HANACARAKA” untuk

pemuasan konsumen. Bahan baku yang digunakan dalam usaha kami ini

antara lain kain katun, benang jahit, kancing baju, dan kaos polos.

Page 7: PKMK

7

3. Alat-Alat produksi

Pengadaan alat-alat produksi merupakan kebutuhan pokok dalam

suatu usaha. Pada pelaksanaan usaha baju “ HANACARAKA” ini.

Beberapa alat-alat yang kami gunakan dalam menunjang usaha kami

meliputi Stempel dan Bantalan stempel.

Dalam pelaksanaan suatu usaha, aspek pemasaran juga memegang

peranan penting. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam

pemasaran suatu produk pada pelaksanaan suatau usaha adalah sebagai

berikut :

1. Produk

Produk yang kami hasilkan berupa kaos dan baju berkerah dengan

design yang memadukan antara kebudayaan huruf aksara Jawa dengan

motif batik dimana batik ini merupakan salah satu warisan dunia yang

berasal dari Indonesia. Keunggulan produk kami ini selain terletak pada

desaignya, baju ini rencananya akan berupa sablon dengan border pada

huruf aksara Jawanya.

Untuk desaignya sendiri akan kami buat semenarik mungkin dan

tidak terkesan terlalu formal agar pelanggan merasa nyaman untuk

digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena mengingat pangsa pasar

yang kami bidik adalah para remaja dan mahasiswa. Akan tetapi, tidak

menutup kemungkinan usaha ini berjalan dengan lancar sehingga kami

akan melakukan pengembangan produk kami dengan membuat variasi

produk lain seperti jaket, slayer, topi, dan tas dengan design yang sama.

Selain itu juga konsumen akan kami perluas bukan hanya untuk kalangan

remaja atau mahasiswa saja. Akan tetapi juga masyarakat luas baik dari

kalangan anak –anak maupaun dewasa. Selain itu kami juga memberikan

pilihan kepada pelanggan yang melakukan pemesanan yaitu mendesaign

sendiri isi tulisan atau huruf aksara Jawa yang tercantum pada kaos atau

kemeja yang dipesan.

Page 8: PKMK

8

2. Harga

Untuk harga bajunya sendiri diharapkan nantinya akan dijual

dengan harga yang cukup terjangkau oleh konsumen. Bahan baku yang

murah dan tidak terlalu banyak mampu menekan biaya produksi sehingga

harga yang ditawarkan tidak terlalu mahal. Usaha baju“ HANACARAKA”

kami ini rencananya akan menjual produk kaos dan baju berkerah masing-

masing dengan harga Rp. 35.000,00 dan Rp. 60.000,00.

3. Tempat

Dalam proses produksi kaos yang akan dibuat, kelompok akan

berkerja sama denga mitra usaha yang sudah profesional, yaitu percetakan

(sablon kaos dengan jahit border) dengan berbagai pertimbangan

sebelumnya. Hal ini penting dilakukan, karena kelompok pada saat ini

masih berstatus sebagai mahasiswa dan masih belum memiliki peralatan

produksi yang dibutuhkan. Rencana usaha yang berkaitan dengan

pemasaran produk dan penjualan akan dilakukan setelah proses produksi

selesai.

Untuk menentukan pihak percetakan yang akan bermitra dengan

tim pelaksana , kami akan melakukan observasi ke berbagai tempat

percetakan di kota Malang setelah proposal ini disetujui untuk di danai.

Lokasi produksi kaos, yaitu tempat percetakan dan sablon yang berada di

Kota Malang. Kondisi ini dipilih, karena lokasi Malang strategis, dekat

dengan lokasi bahan baku, alat yang digunakan dalam pembuatan kaos

memungkinkan, sehingga diharapkan nantinya akan menghasilkan produk

yang berkualitas, serta mudah dalam pelaksanaan pemasaran.

Untuk pemasarannya, usaha kami ini akan melakukan kerjasama

dengan outlet-outlet yang ada di daerah Malang Raya. Selain itu untuk di

lingkungan kampus Brawijaya, usaha kami ini juga akan melakukan

kerjasama dengan KPRI Brawijaya untuk pemasaran produk kami

tersebut.

Page 9: PKMK

9

4. Promosi

Suatu produk tidak akan terjual dengan baik apabila tidak

dilakukan promosi (Promotion). Promosi awal yang dilakukan untuk

menarik konsumen adalah melalui personal selling, pameran, brosur dan

iklan yang dilakukan di lingkungan Kampus Universitas Brawijaya.

Memberikan diskon kepada pembeli sebesar 10-20% apabila pembelian

sebanyak dua produk atau lebih pada bulan pertama penjualan. Selain itu,

untuk kemasannya juga dibuat menarik sekaligus sebagai media promosi

yaitu dengan menggunakan plastik atau tas kecil yang unik dengan desaign

gambar brand serta dilengkapi alamat dan info pemesanan.

H. METODE PELAKSANAAN

Tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan program ini adalah

sebagai berikut:

1. Persiapan tempat usaha

Tempat usaha baju ”HANACARAKA” ini rencananya kelompok

akan berkerja sama denga mitra usaha yang sudah profesional, yaitu

percetakan (sablon kaos dengan jahit border) dengan berbagai

pertimbangan sebelumnya. Hal ini penting dilakukan, karena kelompok

pada saat ini masih berstatus sebagai mahasiswa dan masih belum

memiliki peralatan produksi yang dibutuhkan. Rencana usaha yang

berkaitan dengan pemasaran produk dan penjualan akan dilakukan setelah

proses produksi selesai. Besarnya pangsa pasar dan mudahnya dalam

pembelian bahan baku merupakan alasan dipilihnya tempat di daerah

tersebut.

2. Pengadaan alat produksi

Pengadaan alat produksi akan dilakukan diawal kegiatan.

Pengadaan Alat- alat yang dibutuhkan pada produksi rencananya akan

diusahakan di daerah Malang.

3. Pengadaan bahan baku dan bahan penunjang

Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi baju

”HANACARAKA” antara lain: kain katun meteran, benang jahit, kancing

Page 10: PKMK

10

baju, dan kain kaos . Bahan-bahan tersebut dapat dibeli di pasar Dinoyo

Kota Malang serta dalam pembeliannya direncanakan untuk persediaan 1

hari produksi.

4. Proses Produksi

Taat asas merupakan syarat penting dalam proses produksi baju

”HANACARAKA”. Maksud dari taat asas yaitu kesesuaian komposisi

antara bahan, sifat bahan yang masih dalam keadaan baik. Tahapan umum

pembuatan baju ”HANACARAKA” yaitu :

a. Pada kaos : pembelian kaos polos , penyablonan, dan

pembordiran.

b. Pada kemeja: pembelian kain katun, pemolaan kain,

pengguntingan sesuai kebutuhan, penjahitan, penyablonan, dan

pembordiran.

5. Pemasaran

Untuk pemasarannya, usaha kami ini akan melakukan kerjasama

dengan outlet-outlet yang ada di daerah Malang Raya. Selain itu untuk di

lingkungan kampus Brawijaya, usaha kami ini juga akan melakukan

kerjasama dengan KPRI Brawijaya untuk pemasaran produk kami

tersebut.

6. Promosi

Promosi merupakan suatu kegiatan manajemen yang berfungsi

mengenalkan usaha. Perencanaan promosi yang akan dilakukan dalam

mengenalkan produk ke konsumen yaitu: iklan, publisitas, dan promosi

penjualan. Bentuk iklan yang direncanakan antara lain: menyebarkan

selebaran, leaflet, dan brosur. Promosi penjualan yang direncanakan yaitu

dengan prinsip membuat produk baju ”HANACARAKA” yang beda dengan

produk lain. Sehingga inovasi produk lebih ditekankan di strategi

pemasarannya. Penekanan ciri khas produk ditekankan yaitu adanya huruf

aksara Jawa yang dipadukan dengan motif batik . Selanjutnya adanya

keunikan lain yaitu huruf aksara Jawa yang dibordir serta konsumen dapat

Page 11: PKMK

11

memesan produk sesuai keingginannya karena kami juga membuka jasa

pemesanan.

7. Evaluasi kegiatan

Evaluasi kegiatan berfungsi untuk mengontrol dan menganalisis kegiatan

yang telah dilakukan. Kelemahan yang ada selama berjalannya kegiatan

maupun peluang yang ada agar kegiatan yang nantinya dilakukan pasca

evaluasi dapat berjalan lebih baik. Evaluasi kegiatan yang direncanakan

yaitu 1 kali dalam sebulan.

I. RANCANGAN BIAYA

No Jenis kegiatan dan barang Jumlah Biaya satuan Biaya total

1. Bahan baku produksi

a. Kain katun meteran 1 kali

kebutuhan produksi

a.70 m2 a. Rp. 30.000,-/m a. Rp. 2.100.000,-

Page 12: PKMK

12

b. Benang jahit

c. Kancing baju

d. Kaos polos

b. 8 gulung

c. 240 biji

d. 50 buah

b.Rp.10.000/gulung

c. Rp. 700,-/biji

d. Rp. 25.000,-/buah

b. Rp. 80.000,-

c. Rp. 168.000,-

d. Rp. 1.250.000,-

3. Alat penunjang produksi

a. Stempel

b. Bantalan stempel

a. 1 buah

b. 1 buah

a. Rp. 40.000,-/bua

b.Rp. 7.500,-/buah

a. Rp. 40.000,-

b. Rp. 7.500,-

4. Biaya produksi :

a. Biaya jahit baju

b. Biaya border

c. Biaya sablon

a.100 kali

b.50 kali

c.200 kali

a. Rp. 30.000,-

b. Rp. 9.000,-

c. Rp. 50.000,-/

Lusin

a. Rp 3.000.000,-

b. Rp. 450.000,-

c. Rp. 833.400,-

5. Biaya promosi

a. X-banner

b. Fotokopi leaflet

c. Fotokopi brosur

a. 5 unit

b.100 lembar

c.150 lembar

a. Rp. 20.000,-

b. Rp. 150,-

c. Rp. 150,-

a. Rp. 100.000,-

b. Rp. 15.000,-

c. Rp. 22.500,-

6. Biaya tambahan

a. Nota Pembelian

b. Plastik pengemasan baju

PVC

c. Transportasi

a. 3 buah

b. 1 pak

c. 15 Kali

a. Rp. 2.000,-

b. Rp. 11.000,-

c. Rp. 6.000,-

a. Rp 6.000,-

b. Rp. 11.000,-

d. 90.000,-

Total Pengeluaran Rp. 9.832.400,-

Page 13: PKMK

13

K. LAMPIRAN

Lampiran 1

1. Ketua Pelaksana Kegitan

a. Nama : Lia Widyasari

b. NIM : 0710410020

Page 14: PKMK

14

c. Tempat, tanggal lahir : Blitar, 1 Juli 1988

d. Fakultas : Pertanian

e. Jurusan/ PS : Budidaya Pertanian/ Agronomi

f. Semester : 5

g. Jenis kelamin : Perempuan

h. Agama : Islam

i. Alamat Malang : Jl. Sumbersari III/242, Malang

j. Alamat asal : Jl. Singosari RT 01/ RW 01, Kec Garum,

Blitar

k. Waktu untuk kegiatan : 10 jam/minggu

2. Anggota Pelaksana Kegiatan

1.a. Nama : Angga Pradikta

b. NIM : 0610460005

c. Tempat, tanggal lahir : Magetan, 14 September 1987

d. Fakultas : Pertanian

e. Jurusan : Hama dan Penyakit Tumbuhan

f. Semester : 7

g. Jenis kelamin : Laki-Laki

h. Agama : Islam

i. Alamat Malang : Jl. Sumbersari II/21B, Malang

j. Alamat asal : Dsn. Unggahan Ds. Banjaragung RT 02 /

RW 08, Kec. Puri, Mojokerto 61363

Page 15: PKMK

15

k. Waktu untuk kegiatan : 10 jam/minggu

2.a. Nama : Armieta Ayu Irianti

b. NIM : 0710443010

c. Tempat, tanggal lahir : Ngawi, 11 Januari 1990

d. Fakultas : Pertanian

e. Jurusan : Agribisnis

f. Semester : 5

g. Jenis kelamin : Perempuan

h. Agama : Islam

i. Alamat Malang : Jl. Kertosari 14A, Malang

j. Alamat asal : Madiun

k. Waktu untuk kegiatan : 10 jam/minggu

3.a. Nama : Arief Rizka Kurniawan

b. NIM : 0710440065

c. Tempat, tanggal lahir : Kediri, 19 Juli 1989

d. Fakultas : Pertanian

e. Jurusan : Agribisnis

f. Semester : 5

g. Jenis kelamin : Laki-Laki

h. Agama : Islam

Page 16: PKMK

16

i. Alamat Malang : Jl. Sumbersari IVB/151, Malang

j. Alamat asal : Perum. Wisma Katang V/3, Kediri

k. Waktu untuk kegiatan : 10 jam/minggu

4.a. Nama : Vera Rahmawati G

b. NIM : 0710420021

c. Tempat, tanggal lahiR : Pati, 22 Desember 1988

d. Fakultas : Pertanian

e. Jurusan : Hortikultura

f. Semester : 5

g. Jenis kelamin : Laki-Laki

h. Agama : Islam

i. Alamat Malang : Jl. Sumbersari 253 A, Malang

j. Alamat asal : Jl. Raden Patah no.05 Tayu Pati

k. Waktu untuk kegiatan : 12 jam/minggu

Lampiran 2

Nama dan Biodata Dosen Pendamping

Nama : Ir. Sitawati, MS

NIP : 19600924 198701 2 001

Jenis Kelamin : Perempuan

Page 17: PKMK

17

Agama : Islam

Alamat : Jl. Indragiri, V/1, Malang

Nomor Telepon : 08123580109

Jabatan Fungsional : Lektor

Jabatan Struktural : Penata Tk. F

Fakultas : Pertanian

Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya

Waktu untuk Kegiaatan : 3 jam/minggu

Malang, 19 Oktober 2009

Ir. Sitawati, MS

NIP. 19600924 198701 2 001

Lampiran 3

Page 18: PKMK

18

Page 19: PKMK

19

Page 20: PKMK

20

Lampiran 5

ANALISIS KELAYAKAN USAHA

Dalam usaha pemasaran baju “HANACARAKA” ini terdapat 4 aspek yang

menjadi landasan bahwa usaha baju “HANACARAKA” layak untuk dijadikan sebagai

lading bisnis bagi calon-calon wirausaha yang baru, yakni :

1. Aspek pasar

Page 21: PKMK

21

a. Market potensi : Masyarakat Malang

b. Market share : Kalangan muda, khususnya remaja dan mahasiswa.

c. Strategi :

Target pertama yang akan diproyeksi sebagai konsumen adalah kalangan

muda (khususnya remaja dan mahasiswa) serta seluruh kalangan masyarakat,

namun sebagai pengembangan awal pemasaran dilakukan di lingkungan kampus.

Promosi dilakukan dengan penjualan langsung di sekitar kampus Brawijaya.

Pengenalan produk sebagai bentuk promosi ditujukan kepada calon konsumen

dengan menyebarkan leaflet dan brosur di sekitar kampus Brawijaya.

Metode untuk promosi kepada mahasiswa dilakukan berbeda. Promosi

pertama juga dilakukan dengan memberikan discount kepada konsumen sebesar

10% - 20% jika pembelian produk sebanyak 2 item atau lebih.melalui jalur ini

pasar “HANACARAKA”akan dengan mudah berkembang karena pada umumnya

respon masyarakat terhadap inovasi produk baju sangat baik.

2. Aspek teknik

Secara teknis lokasi usaha terbagi menjadi dua yaitu lokasi produksi dan

pemasaran. Dalam proses produksi kaos yang akan dibuat, kelompok akan

berkerja sama denga mitra usaha yang sudah profesional, yaitu percetakan

(sablon kaos dengan jahit border) dengan berbagai pertimbangan

sebelumnya. Hal ini penting dilakukan, karena kelompok pada saat ini

masih berstatus sebagai mahasiswa dan masih belum memiliki peralatan

produksi yang dibutuhkan. Rencana usaha yang berkaitan dengan

pemasaran produk dan penjualan akan dilakukan setelah proses produksi

selesai.

3. Aspek manajemen

PENGELOLARUMAH PRODUKSI

TEMPAT PEMASARAN

M

A

S

Y

A

R

A

K

A

T

Page 22: PKMK

22

Job Description

a. Pengelola

1. Memproduksi baju “HANACARAKA”

2. Melakukan supali dan distribusi produk

3. Melakukan promosi

b. Rumah Produksi

1. Sebagai penyedia lokasi produksi

c. Tempat pemasaran

1. Mendistribusikan produk kepada konsumen

2. Memasayarkan produk ke tempat luas.

4. Aspek keuangan

a. Proyeksi penerimaan

1 kali produksi menghasilkan 200 baju “HANACARAKA”

Penerimaan satu kali proses produksi (5 hari) menghasilkan :

a. Produk Kemeja (150 Unit/ Bulannya) dengan harga jual Rp.60.000,-

b. Produk Kaos(50 Unit/Bulannya) dengan harga jual Rp. 35.000,-

Penerimaan per bulan Produk A (kemeja)

= 150 baju “HANACARAKA” x Rp. 60.000,00

= Rp. 9.000.000,-

Penerimaan per bulan Produk B (kaos):

= 50 kaos x Rp. 35.000

= Rp. 1.750.000,-.

Penerimaaan Total(Total Revenue):

= TR”A” + TR “B”

Page 23: PKMK

23

= Rp. 9.000.000,- + Rp. 1.750.000,-.

= Rp. 10.750.000.

Penerimaan per tahun

= Rp. 10.750.000 x 12 bulan

= Rp. 129.000.000,-

b. Proyeksi pengeluaran

Pengeluaran per hari =

a. Kain katun meteran Rp. 3.750.000,-

b. Benang jahit Rp. 80.000,-

c. Kancing baju Rp. 168.000,-

d. Kaos polos Rp. 1.250.000,-

e. Biaya jahit Rp. 3.000.000,-

f. Biaya border Rp. 450.000,-

g. Biaya sablon Rp. 833.400,-

h. Plastik pengemasan baju PVC Rp. 11.000,-

Total pengeluaran per 5 hari Rp. 9.542.400,-

Pengeluaran per tahun = Rp. 9.542.400,- x 12 bulan

= Rp. 114.508.800,-

Usulan harga jual rerata produk :

= biaya produksi : 200 baju

= Rp. 9.542.400,- : 200 baju

= Rp. 47.712,-

Mark up diatas HPP Sebesar 60.000 untuk produk A (kemeja) dan 35.000 untuk

produk B (kaos).

c. Perhitungan depresiasi

Pengeluaran non operasional (PNO)

Page 24: PKMK

24

a. Stempel Rp. 40.000,-

b. Bantalan stempel Rp. 7.500,-

c. Biaya promosi Rp. 137.500,-

d. Biaya tambahan Rp. 116.000,-

Total pengeluaran non operasional Rp. 301.000,-

Harga Perolehan = Total anggaran – PNO

= Rp. 9.832.400,- – Rp. 301.000,-

= Rp. 9.531.400,-

Nilai Sisa = Rp. 100.000,-

Umur Ekonomis = 5 tahun

Depresiasi Tahun pertama = 5/10 x 9.531.400,- = Rp 4.765.700,-

Tahun kedua = 4/10 x 9.531.400,- = Rp. 3.812.560,-

Tahun ketiga = 3/10 x 9.531.400,- = Rp. 2.859.420,-

Tahun keempat = 2/10 x 9.531.400,- = Rp. 1.906.280,-

Tahun terakhir = 1/10 x 9.531.400,- = Rp. 953.140,-

Penggunaan metode jumlah angka tahun karena lebih sesuai dengan

kondisi nyata pada tahun awal kondisi peralatan pasti masih bagus dan

performanya semakin turun pada tahun berikutnya.

d. Estimasi rugi/ laba

Penerimaan per tahun = Rp. 129.000.000,-

Pengeluaran per tahun = Rp. 114.508.800,-

EAT = Rp. 14.491.200,-

Dari perhitungan estimasi tersebut dapat diketahui bahwa usaha ini akan

menghasilkan laba Rp. 14.491.200,- dalam satu tahun.

e. Cash inflow(CI)

CI thn 1 = EAT + Depresiasi thn 1

Page 25: PKMK

25

CI thn 2 = EAT + Depresiasi thn 2

CI thn 3 = EAT + Depresiasi thn 3

CI thn 4 = EAT + Depresiasi thn 4

CI thn terakhir = EAT + Depresiasi thn 5 + Nilai sisa

Tahun Cash Inflow Discount Factor PVCI

1 Rp. 19.256.900,- 0,909090909 17.506.272,73

2 Rp. 18.303.760,- 0,826446281 15.127.072,38

3 Rp. 17.350.620,- 0,7513148 13.035.762,57

4 Rp. 16.397.400,- 0,683013455 11.199.644,83

5 Rp. 15.544.340,- 0,620921323 9.651.787,321

Total PVCI 66.520.541,83

Keterangan :

i = 10 %

discount factor = (1

PVCI = CI x Discount Factor

f. Payback Period

Payback period = 1 + Initial investement – CI thn 1

CI thn 2

= 1 + Rp.9.832.400 – Rp. 19.256.900

Rp.18.303.760

= 1 – 0,51489

Page 26: PKMK

26

= 0,48511

= 0,48511 tahun atau 5 bulan 25 hari

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui modal usaha ini akan kembali

dalam waktu 5 bulan 25 hari.

g. Net Present Value (NPV)

Metode ini menilai selisih antara nilai investasi sekarang dengan nilai

penerimaan kas bersih di masa yang akan datang.

NPV = PV Cash Inflow – PV Initial investment

= Rp 66.520.541,83 – Rp. 9.832.400,00

= Rp. 56.688.144,83

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa NPV >0

Hasil tersebut menunjukkan bahwa proyek ini LAYAK.

Lampiran 6

Page 27: PKMK

27

Peta Malang Dan Jawa Timur