pkmk
DESCRIPTION
Program kreativitas mahasiswaTRANSCRIPT
1
A. JUDUL
Potensi Usaha Baju ”HANACARAKA” sekaligus Upaya
Pelestarian Budaya Indonesia.
B. LATAR BELAKANG
Seiring derasnya arus informasi dan efek globalisasi , membuat
identitas tanah air dari waktu ke waktu termarjinalkan dan akibatnya
kawula muda lupa tehadap keanekaragaman seni, budaya, suku, adat-
istiadat, bahasa, dan agama yang dimiliki. Ini karena budaya Indonesia
masih kurang optimal untuk dikelola dan dikembangkan sebagai
pelestarian kekayaan budaya. Hanya sebagian kecil saja kebudayaan
daerah yang dikembangkan secara optimal. Sebagai efeknya
keanekaragaman seni dan budaya kita telah “dijiplak” oleh negara asing
dan diklaim oleh negara lain, yang merasa budaya di Indonesia merupakan
milik mereka. Padahal keanekaragaman budaya daerah di Nusantara
merupakan salah satu sumber daya yang sangat besar dalam
mengembangkan pembangunan bangsa.
Keanekaragaman budaya di Indonesia memiliki keunikan dan
karakteristik berbeda di setiap daerah yang menjadi daya tarik tersendiri
bagi sektor pariwisata. Kekayaan sumber daya alam dan sumber daya
manusia yang melimpah, serta keanekaragaman budaya bangsa yang
bermacam-macam dapat menjadi modal utama dalam meningkatkan
kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
Keanekaragaman kebudayaan yang dimiliki masing-masing daerah
di Indonesia merupakan peluang besar dalam meningkatkan
perekonomian. Terdapat banyak cara untuk melestarikan budaya Indonesia
dalam meningkatkan sektor perekonomian. Misalnya dengan diadakannya
pameran seni budaya daerah, even-even perlombaan budaya daerah,
pemasaran produk-produk budaya yang dimiliki setiap daerah (makanan,
kerajinan, dan tekstil/sandang) sebagai oleh-oleh atau cenderamata khas
daerah tersebut. Revitalisasi budaya dengan cara ini, dapat menanamkan
jiwa nasionalisme bagi generasi muda serta berpotensi menciptakan
lapangan kerja dan sumber ekonomi baru.
2
Dalam hal ini, penulis mengamati bahwa terdapat suatu
kebanggaan terhadap budaya daerah yang mereka miliki. Kondisi ini
dibuktikan dengan produk-pruduk unggulan yang dihasilkan dari
kreativitas masyarakat dalam memperkenalkan budayanya. Begitu pula
dengan seni budaya Jawa Timur yang telah ada yaitu reog Ponorogo.
Terdapat banyak potensi di Jawa Timur yang masih belum digali
dan dimanfaatkan oleh masyarakat terhadap produk asli yang berciri khas
Jawa Timur. Ragam budaya yang dimiliki daerah Jawa Timur yang telah
dilupakan masyarakat aslinya ialah huruf aksara Jawa. Huruf aksara Jawa
ini merupakan huruf tua berasal dari perkembangan huruf Dewanagari.
Kekayaan huruf aksara Jawa ini sangat unik, huruf ini berbeda dengan
huruf lainnya. Disamping memiliki legenda, juga punya sejarah asal-usul
aksara Jawa.
Salah satu cara menggali potensi tersebut, yaitu dengan membuka
usaha baru pembuatan baju. Apabila Provinsi Bali memiliki “joger” yang
bertuliskan kata-kata indah dan lucu, tetapi tidak melanggar etika dan tata
bahasa Indonesia dan DI Yogyakarta memiliki “dagadu” yang bertuliskan
kata-kata olokan. Maka bisa membuat produk baju “HANACARAKA”
dalam bentuk kaos dan kemeja yang berciri khas Jawa Timur yang bisa
dipakai sehari-hari, untuk bersantai, jalan-jalan, dan juga dapat dijadikan
sebagai oleh-oleh khas Jawa Timur bagi wisatawan.
Baju “HANACARAKA” merupakan baju yang bertuliskan huruf
aksara Jawa yang dipadukan dengan motif batik. Disertakannya motif
batik pada baju bertujuan untuk lebih mengenalkan budaya Indonesia ke
seluruh elemen masyarakat, dikarenakan baju batik masih dianggap
sebagai baju untuk acara resmi saja sehingga kalangan muda masih jarang
memakainya. Sedangkan dipilihnya produk baju ini dikarenakan baju
merupakan kebutuhan primer manusia yang tidak akan lepas dari
kehidupan sehari-hari. Harapannya, dengan menggunakan produk baju
masyarakat akan lebih sering melihat huruf aksara Jawa yang pada
akhirnya secara bertahap mengenalnya dan memahaminya.
3
Kondisi ini dapat dijadikan peluang bisnis sebagai sumber
ekonomi baru dalam dunia usaha yang berciri khas budaya. Besarnya
peminat dari masyarakat asli maupun wisatawan yang berkunjung ke
Provinsi Jawa Timur terhadap kebutuhan baju yang berciri khas asli Jawa
Timur sangat ditunggu-tunggu keberadaannya. Pasalnya, selain produk ini
masih baru dan belum ada di Jawa Timur, pembuatan baju ini memiliki
pangsa pasar (market share) yang sangat besar. Produk baju yang akan
nanti dibuat berbeda dengan kaos-kaos yang sudah ada selama ini. Bahan
kaos yang berkualitas dan disain eksklusif bergaya distro yang unik dan
lucu.
Kreasi baju “HANACARAKA” tidak berhenti di situ saja, tim
penulis berupaya membuatkan baju ini semenarik mungkin. Baju yang
bertuliskan huruf aksara Jawa yang dipadukan dengan motif batik akan
ditambah dengan terjemahan huruf aksara Jawa yaitu dalam bahasa Jawa
atau bahasa Indonesia. Terjemahan ini dimaksudkan untuk mempermudah
pemakai dalam membaca huruf aksara Jawa, sehingga pemakai memahami
apa arti serta maksud dari huruf yang tertera. Sebagai nilai estetika yang
lebih dalam baju “HANACARAKA”, huruf aksara Jawa yang tertera pada
baju dibuat dalam bentuk border.
Untuk mengawali pengenalan produk baju “HANACARAKA”
sasaran pasarnya ialah masyarakat luas dari segala elemen yang terdapat
di sekitar kota Malang dengan jumlah penduduk sampai akhir Juni 2005
sebesar 782.110 jiwa, khususnya kalangan muda. Pemilihan lokasi
pemasaran di sekitar kota Malang karena Malang merupakan kota pelajar
dimana banyak Universitas negeri maupun swasta serta sekolah unggulan
yang mana banyak terdapat kalangan remaja dan mahasiswa (dari luar
kota dan luar daerah) serta masyarakat luas yang tinggal. Selain itu juga
dikarenakan banyaknya pendatang , dalam tiga tahun ini rata-rata
penduduk pendatang mencapai 22.197 orang dengan jumlah pendatang
terbanyak di tahun 2008 yakni, 22.807 orang di Malang. Sistem pemasaran
produk ini dengan cara menitipkannya ke outlet –outlet yang tersebar di
Malang Raya. Untuk tindak selanjutnya kemungkinan tim pelaksana
4
memasarkan produk di sekitar kampus Universitas Brawijaya dan daerah
rumah asal masing-masing tim pelaksana untuk memperluas pangsa pasar.
Program ini tidak hanya sampai ini saja, kami mengharapkan agar
kreasi yang kami ciptakan ini dapat memacu teman-teman yang lain untuk
berimajinasi dengan imajinasi-imajinasi yang lain, dan dapat
mewujudkannya dengan menghasilkan seunit kreatifitas yang bersifat
profitable yang sekaligus juga mengenalkan, melestarikan dan
mengembangkan budaya Indonesia di masyarakat luas. Dengan imajinasi-
imajinasi yang terwujud, pekerjaan kantoran yang semakin lama semakin
sulit didapat dapat dialihkan dengan membuka seunit usaha kecil yang
prospektif.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, diketahui bahwa usaha baju
“HANACARAKA” sangatlah prospektif untuk dikembangkan. Oleh
karenanya diharapkan melalui kegiatan Program Kreatifitas Mahasiswa
(PKM) ini dapat diperoleh modal awal yang cukup untuk mendirikan
usaha baju “HANACARAKA”.
D. TUJUAN
Sesuai dengan latar belakang di atas, maka tujuan dari program ini
adalah :
1. Mengembangkan potensi jiwa kewirausahaan
2. Mendapatkan profit dari usaha produksi dan pemasaran baju
“HANACARAKA”
3. Menciptakan kreasi baru dalam produk baju yang memiliki estetika
tersendiri
4. Mengangkat baju “HANACARAKA” sebagai produk khas daerah
Jawa Timur.
5. Melestarikan budaya Indonesia khususnya huruf aksara Jawa dan
motif batik..
5
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari progarm ini adalah dapat membuka
usaha produksi dan pemasaran baju “HANACARAKA” yang profitable.
Selain itu, produk baju “HANACARAKA” ini dapat membantu masyarakat
dan pemerintah agar lebih mengenal, memahami, dan melestarikan
kebudayaan bangsa, khususnya huruf aksara Jawa dan motif batik sebagai
penguatan identitas diri bangsa, khususnya Jawa Timur. Dengan berbagai
keunggulan dan kreatifitas yang sangat unik dan menarik diharapkan akan
tercipta brand image yang baik dari produk baju “HANACARAKA”
sehingga mendapatkan tempat yang khusus di tengah-tengah masyarakat.
Usaha ini juga akan membuka peluang kerja baru bagi pengangguran
khususnya di kota Malang.
F. KEGUNAAN
Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari program
kreatifitas ini antara lain :
1. Segi Ekonomi
a. Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat memiliki oleh-oleh ciri khas yang unik dan menarik
yang bersifat mendidik dengan harga relevan.
b. Bagi Pemerintah
Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sehingga dapat
membantu mengurangi pengangguran
2. Segi Sosial
a. Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat lebih mengenal, memahami, dan melestarikan
kebudayaan bangsa, khususnya huruf aksara Jawa dan motif batik
sebagai penguatan identitas diri.
b. Bagi Pemerintah
Membantu pemerintah dalam melestarikan dan menyelamatkan aset
budaya bangsa dari gangguan dunia luar.
3. Segi Ilmu Pengetahuan
6
Membantu pemerintah dan masyarakat dalam menambah wawasan budaya
bangsa Indonesia.
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Dalam menjalankan suatu usaha tentu banyak hal yang harus
direncanakan oleh pengusaha, hal itu yang nantinya yang akan dijadikan
pembeli sebagai bahan pertimbangan sebelum menentukan produk yang
akan dibeli, waktu pembelian, tempat transaksi pembelian berlangsung
serta berbagai keputusan yang lain. Beberapa aspek yang perlu
diperhatikan dalam menjalankan suatu usaha meliputi aspek produksi dan
pemasaran.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan produksi,
yaitu :
1. Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi. Dalam rencana
usaha baju “ HANACARAKA” ini, untuk tahap awal usaha penulis
menjalankan usaha sendiri tanpa mempekerjakan tenaga kerja. Tetapi
bermitra dengan pihak percetakan.
2. Modal
Suatu usaha tercipta apabila modal telah terpenuhi. Untuk
keberlangsungan usaha baju “ HANACARAKA” maka modal yang
diperoleh berasal dari DIKTI yang nantinya akan dibelikan peralatan
sebagai investasi alat, pembelian bahan produksi serta barang-barang
penunjang dalam pelaksanaan usaha kami tersebut.
2. Bahan Baku
Pengadaan bahan baku dilakukan dengan memesan atau membeli
langsung kepada penjual kain grosir di Pasar Besar Malang yang menjadi
mitra kerja usaha kami tersebut. Bahan baku yang berkualitas menjadi
pilihan dalam menjalankan usaha baju “ HANACARAKA” untuk
pemuasan konsumen. Bahan baku yang digunakan dalam usaha kami ini
antara lain kain katun, benang jahit, kancing baju, dan kaos polos.
7
3. Alat-Alat produksi
Pengadaan alat-alat produksi merupakan kebutuhan pokok dalam
suatu usaha. Pada pelaksanaan usaha baju “ HANACARAKA” ini.
Beberapa alat-alat yang kami gunakan dalam menunjang usaha kami
meliputi Stempel dan Bantalan stempel.
Dalam pelaksanaan suatu usaha, aspek pemasaran juga memegang
peranan penting. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam
pemasaran suatu produk pada pelaksanaan suatau usaha adalah sebagai
berikut :
1. Produk
Produk yang kami hasilkan berupa kaos dan baju berkerah dengan
design yang memadukan antara kebudayaan huruf aksara Jawa dengan
motif batik dimana batik ini merupakan salah satu warisan dunia yang
berasal dari Indonesia. Keunggulan produk kami ini selain terletak pada
desaignya, baju ini rencananya akan berupa sablon dengan border pada
huruf aksara Jawanya.
Untuk desaignya sendiri akan kami buat semenarik mungkin dan
tidak terkesan terlalu formal agar pelanggan merasa nyaman untuk
digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena mengingat pangsa pasar
yang kami bidik adalah para remaja dan mahasiswa. Akan tetapi, tidak
menutup kemungkinan usaha ini berjalan dengan lancar sehingga kami
akan melakukan pengembangan produk kami dengan membuat variasi
produk lain seperti jaket, slayer, topi, dan tas dengan design yang sama.
Selain itu juga konsumen akan kami perluas bukan hanya untuk kalangan
remaja atau mahasiswa saja. Akan tetapi juga masyarakat luas baik dari
kalangan anak –anak maupaun dewasa. Selain itu kami juga memberikan
pilihan kepada pelanggan yang melakukan pemesanan yaitu mendesaign
sendiri isi tulisan atau huruf aksara Jawa yang tercantum pada kaos atau
kemeja yang dipesan.
8
2. Harga
Untuk harga bajunya sendiri diharapkan nantinya akan dijual
dengan harga yang cukup terjangkau oleh konsumen. Bahan baku yang
murah dan tidak terlalu banyak mampu menekan biaya produksi sehingga
harga yang ditawarkan tidak terlalu mahal. Usaha baju“ HANACARAKA”
kami ini rencananya akan menjual produk kaos dan baju berkerah masing-
masing dengan harga Rp. 35.000,00 dan Rp. 60.000,00.
3. Tempat
Dalam proses produksi kaos yang akan dibuat, kelompok akan
berkerja sama denga mitra usaha yang sudah profesional, yaitu percetakan
(sablon kaos dengan jahit border) dengan berbagai pertimbangan
sebelumnya. Hal ini penting dilakukan, karena kelompok pada saat ini
masih berstatus sebagai mahasiswa dan masih belum memiliki peralatan
produksi yang dibutuhkan. Rencana usaha yang berkaitan dengan
pemasaran produk dan penjualan akan dilakukan setelah proses produksi
selesai.
Untuk menentukan pihak percetakan yang akan bermitra dengan
tim pelaksana , kami akan melakukan observasi ke berbagai tempat
percetakan di kota Malang setelah proposal ini disetujui untuk di danai.
Lokasi produksi kaos, yaitu tempat percetakan dan sablon yang berada di
Kota Malang. Kondisi ini dipilih, karena lokasi Malang strategis, dekat
dengan lokasi bahan baku, alat yang digunakan dalam pembuatan kaos
memungkinkan, sehingga diharapkan nantinya akan menghasilkan produk
yang berkualitas, serta mudah dalam pelaksanaan pemasaran.
Untuk pemasarannya, usaha kami ini akan melakukan kerjasama
dengan outlet-outlet yang ada di daerah Malang Raya. Selain itu untuk di
lingkungan kampus Brawijaya, usaha kami ini juga akan melakukan
kerjasama dengan KPRI Brawijaya untuk pemasaran produk kami
tersebut.
9
4. Promosi
Suatu produk tidak akan terjual dengan baik apabila tidak
dilakukan promosi (Promotion). Promosi awal yang dilakukan untuk
menarik konsumen adalah melalui personal selling, pameran, brosur dan
iklan yang dilakukan di lingkungan Kampus Universitas Brawijaya.
Memberikan diskon kepada pembeli sebesar 10-20% apabila pembelian
sebanyak dua produk atau lebih pada bulan pertama penjualan. Selain itu,
untuk kemasannya juga dibuat menarik sekaligus sebagai media promosi
yaitu dengan menggunakan plastik atau tas kecil yang unik dengan desaign
gambar brand serta dilengkapi alamat dan info pemesanan.
H. METODE PELAKSANAAN
Tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan program ini adalah
sebagai berikut:
1. Persiapan tempat usaha
Tempat usaha baju ”HANACARAKA” ini rencananya kelompok
akan berkerja sama denga mitra usaha yang sudah profesional, yaitu
percetakan (sablon kaos dengan jahit border) dengan berbagai
pertimbangan sebelumnya. Hal ini penting dilakukan, karena kelompok
pada saat ini masih berstatus sebagai mahasiswa dan masih belum
memiliki peralatan produksi yang dibutuhkan. Rencana usaha yang
berkaitan dengan pemasaran produk dan penjualan akan dilakukan setelah
proses produksi selesai. Besarnya pangsa pasar dan mudahnya dalam
pembelian bahan baku merupakan alasan dipilihnya tempat di daerah
tersebut.
2. Pengadaan alat produksi
Pengadaan alat produksi akan dilakukan diawal kegiatan.
Pengadaan Alat- alat yang dibutuhkan pada produksi rencananya akan
diusahakan di daerah Malang.
3. Pengadaan bahan baku dan bahan penunjang
Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi baju
”HANACARAKA” antara lain: kain katun meteran, benang jahit, kancing
10
baju, dan kain kaos . Bahan-bahan tersebut dapat dibeli di pasar Dinoyo
Kota Malang serta dalam pembeliannya direncanakan untuk persediaan 1
hari produksi.
4. Proses Produksi
Taat asas merupakan syarat penting dalam proses produksi baju
”HANACARAKA”. Maksud dari taat asas yaitu kesesuaian komposisi
antara bahan, sifat bahan yang masih dalam keadaan baik. Tahapan umum
pembuatan baju ”HANACARAKA” yaitu :
a. Pada kaos : pembelian kaos polos , penyablonan, dan
pembordiran.
b. Pada kemeja: pembelian kain katun, pemolaan kain,
pengguntingan sesuai kebutuhan, penjahitan, penyablonan, dan
pembordiran.
5. Pemasaran
Untuk pemasarannya, usaha kami ini akan melakukan kerjasama
dengan outlet-outlet yang ada di daerah Malang Raya. Selain itu untuk di
lingkungan kampus Brawijaya, usaha kami ini juga akan melakukan
kerjasama dengan KPRI Brawijaya untuk pemasaran produk kami
tersebut.
6. Promosi
Promosi merupakan suatu kegiatan manajemen yang berfungsi
mengenalkan usaha. Perencanaan promosi yang akan dilakukan dalam
mengenalkan produk ke konsumen yaitu: iklan, publisitas, dan promosi
penjualan. Bentuk iklan yang direncanakan antara lain: menyebarkan
selebaran, leaflet, dan brosur. Promosi penjualan yang direncanakan yaitu
dengan prinsip membuat produk baju ”HANACARAKA” yang beda dengan
produk lain. Sehingga inovasi produk lebih ditekankan di strategi
pemasarannya. Penekanan ciri khas produk ditekankan yaitu adanya huruf
aksara Jawa yang dipadukan dengan motif batik . Selanjutnya adanya
keunikan lain yaitu huruf aksara Jawa yang dibordir serta konsumen dapat
11
memesan produk sesuai keingginannya karena kami juga membuka jasa
pemesanan.
7. Evaluasi kegiatan
Evaluasi kegiatan berfungsi untuk mengontrol dan menganalisis kegiatan
yang telah dilakukan. Kelemahan yang ada selama berjalannya kegiatan
maupun peluang yang ada agar kegiatan yang nantinya dilakukan pasca
evaluasi dapat berjalan lebih baik. Evaluasi kegiatan yang direncanakan
yaitu 1 kali dalam sebulan.
I. RANCANGAN BIAYA
No Jenis kegiatan dan barang Jumlah Biaya satuan Biaya total
1. Bahan baku produksi
a. Kain katun meteran 1 kali
kebutuhan produksi
a.70 m2 a. Rp. 30.000,-/m a. Rp. 2.100.000,-
12
b. Benang jahit
c. Kancing baju
d. Kaos polos
b. 8 gulung
c. 240 biji
d. 50 buah
b.Rp.10.000/gulung
c. Rp. 700,-/biji
d. Rp. 25.000,-/buah
b. Rp. 80.000,-
c. Rp. 168.000,-
d. Rp. 1.250.000,-
3. Alat penunjang produksi
a. Stempel
b. Bantalan stempel
a. 1 buah
b. 1 buah
a. Rp. 40.000,-/bua
b.Rp. 7.500,-/buah
a. Rp. 40.000,-
b. Rp. 7.500,-
4. Biaya produksi :
a. Biaya jahit baju
b. Biaya border
c. Biaya sablon
a.100 kali
b.50 kali
c.200 kali
a. Rp. 30.000,-
b. Rp. 9.000,-
c. Rp. 50.000,-/
Lusin
a. Rp 3.000.000,-
b. Rp. 450.000,-
c. Rp. 833.400,-
5. Biaya promosi
a. X-banner
b. Fotokopi leaflet
c. Fotokopi brosur
a. 5 unit
b.100 lembar
c.150 lembar
a. Rp. 20.000,-
b. Rp. 150,-
c. Rp. 150,-
a. Rp. 100.000,-
b. Rp. 15.000,-
c. Rp. 22.500,-
6. Biaya tambahan
a. Nota Pembelian
b. Plastik pengemasan baju
PVC
c. Transportasi
a. 3 buah
b. 1 pak
c. 15 Kali
a. Rp. 2.000,-
b. Rp. 11.000,-
c. Rp. 6.000,-
a. Rp 6.000,-
b. Rp. 11.000,-
d. 90.000,-
Total Pengeluaran Rp. 9.832.400,-
13
K. LAMPIRAN
Lampiran 1
1. Ketua Pelaksana Kegitan
a. Nama : Lia Widyasari
b. NIM : 0710410020
14
c. Tempat, tanggal lahir : Blitar, 1 Juli 1988
d. Fakultas : Pertanian
e. Jurusan/ PS : Budidaya Pertanian/ Agronomi
f. Semester : 5
g. Jenis kelamin : Perempuan
h. Agama : Islam
i. Alamat Malang : Jl. Sumbersari III/242, Malang
j. Alamat asal : Jl. Singosari RT 01/ RW 01, Kec Garum,
Blitar
k. Waktu untuk kegiatan : 10 jam/minggu
2. Anggota Pelaksana Kegiatan
1.a. Nama : Angga Pradikta
b. NIM : 0610460005
c. Tempat, tanggal lahir : Magetan, 14 September 1987
d. Fakultas : Pertanian
e. Jurusan : Hama dan Penyakit Tumbuhan
f. Semester : 7
g. Jenis kelamin : Laki-Laki
h. Agama : Islam
i. Alamat Malang : Jl. Sumbersari II/21B, Malang
j. Alamat asal : Dsn. Unggahan Ds. Banjaragung RT 02 /
RW 08, Kec. Puri, Mojokerto 61363
15
k. Waktu untuk kegiatan : 10 jam/minggu
2.a. Nama : Armieta Ayu Irianti
b. NIM : 0710443010
c. Tempat, tanggal lahir : Ngawi, 11 Januari 1990
d. Fakultas : Pertanian
e. Jurusan : Agribisnis
f. Semester : 5
g. Jenis kelamin : Perempuan
h. Agama : Islam
i. Alamat Malang : Jl. Kertosari 14A, Malang
j. Alamat asal : Madiun
k. Waktu untuk kegiatan : 10 jam/minggu
3.a. Nama : Arief Rizka Kurniawan
b. NIM : 0710440065
c. Tempat, tanggal lahir : Kediri, 19 Juli 1989
d. Fakultas : Pertanian
e. Jurusan : Agribisnis
f. Semester : 5
g. Jenis kelamin : Laki-Laki
h. Agama : Islam
16
i. Alamat Malang : Jl. Sumbersari IVB/151, Malang
j. Alamat asal : Perum. Wisma Katang V/3, Kediri
k. Waktu untuk kegiatan : 10 jam/minggu
4.a. Nama : Vera Rahmawati G
b. NIM : 0710420021
c. Tempat, tanggal lahiR : Pati, 22 Desember 1988
d. Fakultas : Pertanian
e. Jurusan : Hortikultura
f. Semester : 5
g. Jenis kelamin : Laki-Laki
h. Agama : Islam
i. Alamat Malang : Jl. Sumbersari 253 A, Malang
j. Alamat asal : Jl. Raden Patah no.05 Tayu Pati
k. Waktu untuk kegiatan : 12 jam/minggu
Lampiran 2
Nama dan Biodata Dosen Pendamping
Nama : Ir. Sitawati, MS
NIP : 19600924 198701 2 001
Jenis Kelamin : Perempuan
17
Agama : Islam
Alamat : Jl. Indragiri, V/1, Malang
Nomor Telepon : 08123580109
Jabatan Fungsional : Lektor
Jabatan Struktural : Penata Tk. F
Fakultas : Pertanian
Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya
Waktu untuk Kegiaatan : 3 jam/minggu
Malang, 19 Oktober 2009
Ir. Sitawati, MS
NIP. 19600924 198701 2 001
Lampiran 3
18
19
20
Lampiran 5
ANALISIS KELAYAKAN USAHA
Dalam usaha pemasaran baju “HANACARAKA” ini terdapat 4 aspek yang
menjadi landasan bahwa usaha baju “HANACARAKA” layak untuk dijadikan sebagai
lading bisnis bagi calon-calon wirausaha yang baru, yakni :
1. Aspek pasar
21
a. Market potensi : Masyarakat Malang
b. Market share : Kalangan muda, khususnya remaja dan mahasiswa.
c. Strategi :
Target pertama yang akan diproyeksi sebagai konsumen adalah kalangan
muda (khususnya remaja dan mahasiswa) serta seluruh kalangan masyarakat,
namun sebagai pengembangan awal pemasaran dilakukan di lingkungan kampus.
Promosi dilakukan dengan penjualan langsung di sekitar kampus Brawijaya.
Pengenalan produk sebagai bentuk promosi ditujukan kepada calon konsumen
dengan menyebarkan leaflet dan brosur di sekitar kampus Brawijaya.
Metode untuk promosi kepada mahasiswa dilakukan berbeda. Promosi
pertama juga dilakukan dengan memberikan discount kepada konsumen sebesar
10% - 20% jika pembelian produk sebanyak 2 item atau lebih.melalui jalur ini
pasar “HANACARAKA”akan dengan mudah berkembang karena pada umumnya
respon masyarakat terhadap inovasi produk baju sangat baik.
2. Aspek teknik
Secara teknis lokasi usaha terbagi menjadi dua yaitu lokasi produksi dan
pemasaran. Dalam proses produksi kaos yang akan dibuat, kelompok akan
berkerja sama denga mitra usaha yang sudah profesional, yaitu percetakan
(sablon kaos dengan jahit border) dengan berbagai pertimbangan
sebelumnya. Hal ini penting dilakukan, karena kelompok pada saat ini
masih berstatus sebagai mahasiswa dan masih belum memiliki peralatan
produksi yang dibutuhkan. Rencana usaha yang berkaitan dengan
pemasaran produk dan penjualan akan dilakukan setelah proses produksi
selesai.
3. Aspek manajemen
PENGELOLARUMAH PRODUKSI
TEMPAT PEMASARAN
M
A
S
Y
A
R
A
K
A
T
22
Job Description
a. Pengelola
1. Memproduksi baju “HANACARAKA”
2. Melakukan supali dan distribusi produk
3. Melakukan promosi
b. Rumah Produksi
1. Sebagai penyedia lokasi produksi
c. Tempat pemasaran
1. Mendistribusikan produk kepada konsumen
2. Memasayarkan produk ke tempat luas.
4. Aspek keuangan
a. Proyeksi penerimaan
1 kali produksi menghasilkan 200 baju “HANACARAKA”
Penerimaan satu kali proses produksi (5 hari) menghasilkan :
a. Produk Kemeja (150 Unit/ Bulannya) dengan harga jual Rp.60.000,-
b. Produk Kaos(50 Unit/Bulannya) dengan harga jual Rp. 35.000,-
Penerimaan per bulan Produk A (kemeja)
= 150 baju “HANACARAKA” x Rp. 60.000,00
= Rp. 9.000.000,-
Penerimaan per bulan Produk B (kaos):
= 50 kaos x Rp. 35.000
= Rp. 1.750.000,-.
Penerimaaan Total(Total Revenue):
= TR”A” + TR “B”
23
= Rp. 9.000.000,- + Rp. 1.750.000,-.
= Rp. 10.750.000.
Penerimaan per tahun
= Rp. 10.750.000 x 12 bulan
= Rp. 129.000.000,-
b. Proyeksi pengeluaran
Pengeluaran per hari =
a. Kain katun meteran Rp. 3.750.000,-
b. Benang jahit Rp. 80.000,-
c. Kancing baju Rp. 168.000,-
d. Kaos polos Rp. 1.250.000,-
e. Biaya jahit Rp. 3.000.000,-
f. Biaya border Rp. 450.000,-
g. Biaya sablon Rp. 833.400,-
h. Plastik pengemasan baju PVC Rp. 11.000,-
Total pengeluaran per 5 hari Rp. 9.542.400,-
Pengeluaran per tahun = Rp. 9.542.400,- x 12 bulan
= Rp. 114.508.800,-
Usulan harga jual rerata produk :
= biaya produksi : 200 baju
= Rp. 9.542.400,- : 200 baju
= Rp. 47.712,-
Mark up diatas HPP Sebesar 60.000 untuk produk A (kemeja) dan 35.000 untuk
produk B (kaos).
c. Perhitungan depresiasi
Pengeluaran non operasional (PNO)
24
a. Stempel Rp. 40.000,-
b. Bantalan stempel Rp. 7.500,-
c. Biaya promosi Rp. 137.500,-
d. Biaya tambahan Rp. 116.000,-
Total pengeluaran non operasional Rp. 301.000,-
Harga Perolehan = Total anggaran – PNO
= Rp. 9.832.400,- – Rp. 301.000,-
= Rp. 9.531.400,-
Nilai Sisa = Rp. 100.000,-
Umur Ekonomis = 5 tahun
Depresiasi Tahun pertama = 5/10 x 9.531.400,- = Rp 4.765.700,-
Tahun kedua = 4/10 x 9.531.400,- = Rp. 3.812.560,-
Tahun ketiga = 3/10 x 9.531.400,- = Rp. 2.859.420,-
Tahun keempat = 2/10 x 9.531.400,- = Rp. 1.906.280,-
Tahun terakhir = 1/10 x 9.531.400,- = Rp. 953.140,-
Penggunaan metode jumlah angka tahun karena lebih sesuai dengan
kondisi nyata pada tahun awal kondisi peralatan pasti masih bagus dan
performanya semakin turun pada tahun berikutnya.
d. Estimasi rugi/ laba
Penerimaan per tahun = Rp. 129.000.000,-
Pengeluaran per tahun = Rp. 114.508.800,-
EAT = Rp. 14.491.200,-
Dari perhitungan estimasi tersebut dapat diketahui bahwa usaha ini akan
menghasilkan laba Rp. 14.491.200,- dalam satu tahun.
e. Cash inflow(CI)
CI thn 1 = EAT + Depresiasi thn 1
25
CI thn 2 = EAT + Depresiasi thn 2
CI thn 3 = EAT + Depresiasi thn 3
CI thn 4 = EAT + Depresiasi thn 4
CI thn terakhir = EAT + Depresiasi thn 5 + Nilai sisa
Tahun Cash Inflow Discount Factor PVCI
1 Rp. 19.256.900,- 0,909090909 17.506.272,73
2 Rp. 18.303.760,- 0,826446281 15.127.072,38
3 Rp. 17.350.620,- 0,7513148 13.035.762,57
4 Rp. 16.397.400,- 0,683013455 11.199.644,83
5 Rp. 15.544.340,- 0,620921323 9.651.787,321
Total PVCI 66.520.541,83
Keterangan :
i = 10 %
discount factor = (1
PVCI = CI x Discount Factor
f. Payback Period
Payback period = 1 + Initial investement – CI thn 1
CI thn 2
= 1 + Rp.9.832.400 – Rp. 19.256.900
Rp.18.303.760
= 1 – 0,51489
26
= 0,48511
= 0,48511 tahun atau 5 bulan 25 hari
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui modal usaha ini akan kembali
dalam waktu 5 bulan 25 hari.
g. Net Present Value (NPV)
Metode ini menilai selisih antara nilai investasi sekarang dengan nilai
penerimaan kas bersih di masa yang akan datang.
NPV = PV Cash Inflow – PV Initial investment
= Rp 66.520.541,83 – Rp. 9.832.400,00
= Rp. 56.688.144,83
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa NPV >0
Hasil tersebut menunjukkan bahwa proyek ini LAYAK.
Lampiran 6
27
Peta Malang Dan Jawa Timur