pkmk

41
A. JUDUL Sari Buah Mete dan Abon Mete, Peluang Usaha Yang Menjanjikan B. LATAR BELAKANG Jambu mete (Anacardium occidentale Linn.) merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari Brasil Tenggara. Tanaman ini dibawa oleh pelaut Portugis ke India 425 tahun yang lalu, kemudian menyebar ke daerah tropis dan subtropis lainnya seperti Bahana, Senegal, Kenya, Madagaskar, Mozambik, Srilangka, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Jambu Mete merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting dalam pembangunan sub sektor perkebunan antara lain untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun sebagai komoditi ekspor penghasil devisa negara. Jambu mete mempunyai banyak manfaat mulai dari akar, batang, daun, dan buahnya. Biji mete diolah menjadi kacang mete. Buah semu mete dapat digunakan sebagai bahan makanan sayur atau minuman. Kulit kayu jambu mete mengandung cairan berwarna coklat dapat digunakan untuk bahan tinta, bahan pencelup, atau bahan pewarna. Kulit batang pohon jambu mete juga berkhasiat sebagai obat kumur atau obat sariawan. Batang pohon mete menghasilkan gum atau blendok untuk bahan perekat buku yang kuat dan berfungsi sebagai anti ngengat. Akar jambu mete berkhasiat sebagai pencuci perut. Daun Jambu 1

Upload: umi-nadhofa

Post on 16-Jan-2016

13 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

karya ilmiah

TRANSCRIPT

Page 1: PKMK

A. JUDUL

Sari Buah Mete dan Abon Mete, Peluang Usaha Yang Menjanjikan

B. LATAR BELAKANG

Jambu mete (Anacardium occidentale Linn.) merupakan tanaman buah

berupa pohon yang berasal dari Brasil Tenggara. Tanaman ini dibawa oleh pelaut

Portugis ke India 425 tahun yang lalu, kemudian menyebar ke daerah tropis dan

subtropis lainnya seperti Bahana, Senegal, Kenya, Madagaskar, Mozambik,

Srilangka, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Indonesia.

Jambu Mete merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting

dalam pembangunan sub sektor perkebunan antara lain untuk memenuhi

kebutuhan domestik maupun sebagai komoditi ekspor penghasil devisa negara.

Jambu mete mempunyai banyak manfaat mulai dari akar, batang, daun,

dan buahnya. Biji mete diolah menjadi kacang mete. Buah semu mete dapat

digunakan sebagai bahan makanan sayur atau minuman. Kulit kayu jambu mete

mengandung cairan berwarna coklat dapat digunakan untuk bahan tinta, bahan

pencelup, atau bahan pewarna. Kulit batang pohon jambu mete juga berkhasiat

sebagai obat kumur atau obat sariawan. Batang pohon mete menghasilkan gum

atau blendok untuk bahan perekat buku yang kuat dan berfungsi sebagai anti

ngengat. Akar jambu mete berkhasiat sebagai pencuci perut. Daun Jambu mete

yang masih muda dimanfaatkan sebagai lalap. Daun yang tua dapat digunakan

untuk obat luka bakar. Namun, selama ini pemanfaatan jambu mete masih terbatas

pada bijinya yang diolah menjadi kacang mete. Kacang mete merupakan produk

unggulan yang laris di pasaran sebagai bahan makanan bergengsi dan bermutu

tinggi.

Sedangkan buah mete selama ini kurang dimanfaatkan. Buah mete dikenal

masyarakat dengan sebutan buah semu, buah ini merupakan modifikasi dari

batang. Pemanfaatan buah mete hanya terbatas untuk konsumsi secara langsung,

tanpa mendapat pengolahan terlebih dahulu. Bahkan, banyak para petani yang

membuang buah mete tersebut.

Buah mete mempunyai kandungan gizi yang cukup beragam, yaitu

mengandung riboflavin (vitamin B2), asam askorbat (vit. C), kaya akan serat dan

1

Page 2: PKMK

kalsium serta senyawa aktif yang diketahui dapat mencegah penyakit kanker, dan

disinyalir dapat menyembuhkan tumor. Kandungan vitamin C pada buah mete

cukup tinggi mencapai 180 mg/100 g. (Jamrianti, 2008).

Kelemahan buah mete adalah mempunyai rasa sepah dan masam, selain itu

umur simpan buah mete yang terbatas. Kelemahan dari beberapa aspek tersebut

dapat diminimalisi dengan melakukan proses pengolahan buah mete menjadi

beberapa produk olahan. Selain dapat meminimalisi kelemahan, produk olahan

juga dapat memberi nilai tambah pada buah mete yang selama ini kurang

dimanfaatkan. Produk olahan tersebut adalah sari buah mete dan abon mete.

Sari buah merupakan cairan yang diperoleh dengan memeras buah baik

disaring ataupun tidak, yang tidak mengalami fermentasi dan dimaksudkan untuk

minuman segar yang dapat langsung diminum. Sari buah merupakan minuman

yang cukup disukai di pasaran karena enak, praktis dan menyegarkan serta dapat

dijangkau hampir oleh semua kalangan masyarakat.

Di Brazil, sari buah jambu mete merupakan minuman fungsional yang

sudah memasyarakat dengan baik. Hal ini tak lepas dari kemampuan teknologi

pengolahan yang dapat mengurangi citarasa yang tidak disukai dengan tetap

mempertahankan komponen bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Teknologi

yang digunakan untuk mengolah sari buah jambu mete adalah teknik pengawetan

dengan proses termal (panas) dan penambahan bahan-bahan lainnya yang bisa

meningkatkan citarasa dari sari buah mete.

Dalam proses pembuatan sari buah mete, hanya diambil sari buahnya saja

dan akan menyisakan ampas mete. Ampas mete ini dapat dimanfaatkan lebih

lanjut, yaitu diolah menjadi abon mete. Abon merupakan merupakan jenis

makanan kering pelengkap yang biasanya digunakan sebagai lauk. Selama ini

masyarakat banyak mengenal abon mete dengan bahan baku daging. Abon dengan

bahan baku buah, khususnya buah mete yang belum ada di pasaran menjadikan

produk abon mete akan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.

Pelajar dan masyarakat yang terdapat di sekitar kampus Universitas

Brawijaya merupakan sasaran pasar dalam pemasaran produk sari buah dan abon

mete nantinya. Sekolah swasta dan negeri di sekitar kampus Universitas

Brawijaya antara lain: TK, SD, MI, MTsN, MAN, SMKN, terutama yang berada

2

Page 3: PKMK

di Jl. Bandung, adalah sasaran utama. Selain itu, abon mete dapat dipasarkan di

kampung tempat-tempat kos mahasiswa, yaitu di darerah Ketawanggede dan

Sumbersari. Pemilihan daerah tersebut karena disana adalah tempat yang strategis

untuk menjual produk kami, terdapat banyak sekolah dan tempat kos seperti yang

disebutkan di atas dan tidak terlalu jauh dari tempat produksi, sehingga harga

produksi bisa ditekan.

Alasan lain kami memilih mete karena mudah diperoleh di sekitar Malang,

yaitu di daerah Pasuruan yang berjarak .......... km dari kota Malang. Pasuruan

merupakan salah satu sentra jambu mete di Jawa Timur selain dari Bangkalan,

Sampang, Sumenep, Ngawi, Tuban, Probolinggo dan Ponorogo.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam program kreatifitas

mahasiswa ini kami membuat usaha di bidang pembuatan sari buah dan abon

dengan judul PKMK “Sari Buah Mete dan Abon Mete, Peluang Usaha Yang

Menjanjikan”

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah-

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembuatan sari buah mete dan abon mete sehingga

mampu meningkatkan nilai jualnya?

2. Bagaimana inovasi kemasan produk sari buah mete dan abon mete yang

dapat menarik konsumen?

3. Bagaimana strategi pemasaran yang tept untuk produk saribuah mete dan

abon mete?

D. TUJUAN PROGRAM

Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan adanya program kegiatan ini

adalah:

1. Mengetahui informasi tentangproses pembuatan sari buah mete dan abon

mete sehingga mampu meningkatkan nilai jualnya.

3

Page 4: PKMK

2. Mengetahui inovasi kemasan produk sari buah mete dan abon mete yang

dapat menarik daya beli konsumen.

3. Mengetahui metode strategi pemasaran yang tepat untuk produk saribuah

mete dan abon mete?.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Adanya program ini diharapkan dapat meningkatkan nilai jual dari buah

mete yang selama ini kurang dimanfaatkan, serta dapat memberikan profit

terhadap kegiatan kewirausahaan ini. Inovasi kemasan yang menraik dapat

menarik daya beli konsumen. .

F. KEGUNAAN PROGRAM

Manfaat yang didapat konsumen dengan hadirnya usaha saribuah mete dan

abon mete nanti sebagai berikut:

1. Terciptanya produk saribuah dan abon yang tidak menguras kantong

konsumen, karena harga produk yang murah dan terjangkau masyarakat.

2. Tercipta produk saribuah dan abon dengan kualitas yang terjamin

mutunya, sehingga tidak membahayakan konsumen karena tidak

mengandung zat pengawet dan zat berbahaya lainnya.

Adapun manfaat yang dapat diperoleh pelaksana kegiatan PKMK ini

dilihat dari segi ekonomi adalah dapat memberikan penghasilan bagi kami selaku

pelaksana kegiatan. Dari segi pembentukan kepribadian, PKMK ini dapat melatih

kami untuk bekerja dalam satu tim (team work), melatih bidang menejerial serta

untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Dari segi ilmu pengetahuan kami dapat

menerapkan ilmu yang kami dapatkan di bangku kuliah untuk menyukseskan

kegiatan kami.

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Gambaran rencana usaha meliputi aspek produksi, aspek pemasaran dan

aspek keuangan.

1. Aspek Produksi

4

Page 5: PKMK

Dalam suatu usaha, aspek produksi meliputi tenaga kerja, modal,

ketersediaan bahan baku, dan proses pembuatan produk, dalam hal ini sari buah

mete dan abon mete. Keempat aspek tersebut dijelaskan sebagai berikut:

a. Tenaga Kerja

Untuk tahap awal tenaga kerja yang digunakan adalah dari penulis sendiri,

dengan anggota sebanyak empat orang. Namun, dalam perkembangan dan

untuk kesinambungan usaha, tidak menutup kemungkinan untuk menambah

tenaga kerja.

b. Modal

Untuk modal usaha ini berasal dari modal yang didanai/diinvestasikan oleh

DIKTI, di mana modalnya disesuaikan dengan pengajuan proposal.

c. Bahan baku

Bahan baku utama untuk membuat sari buah mete dan abon mete yaitu buah

mete. Bahan ini mudah didapatkan di pasar-pasar tradisional, atau dapat

diperoleh di sentra perkebunan mete di kabupaten Pasuruan. Selain buah mete,

bahan pendukung lainnya yang digunakan dalam pembuatan sari buah mete

dan abon mete adalah gula, garam, natrium benzoat, asam sitrat dan bumbu-

bumbu dapur lainnya. Ketersediaan bahan pendukung ini juga mudah

didapatkan, baik di swalayan, supermarket, maupun di pasar tradisional.

2. Aspek Pemasaran

Dalam suatu usaha, aspek pemasaran meliputi produk, harga, tempat, dan

promosi. Dalam konsep pemasaran, keempat hal tersebut biasanya disebut dengan

konsep bauran pemasaran atau 4P, yaitu product, price, place, dan promotion.

Keempat aspek tersebut dijelaskan sebagai berikut:

a. Product (produk)

Produk yang dijual yaitu sari buah mete dan abon mete. Produk sari buah mete

tersebut akan dikemas dalam sebuah cup. Produk abon dikemas menggunakan

plastik sedemikian rupa sehingga menarik konsumen. Tidak lupa pelabelan

P.I.R.T diletakkan pada setiap kemasan produk. Produk ini merupakan suatu

diversifikasi bagi penggemar minuman sari buah dan abon, serta sebagai

upaya meningkatkan nilai jual buah mete yang selama ini kurang

dimanfaatkan.

5

Page 6: PKMK

b. Price (harga)

Penentuan harga merupakan bagian yang penting selain aspek inovasi pada

produk. Strategi penentuan harga diperuntukkan menarik minat konsumen

pada saat usaha ini dijalankan. Harga produk ditentukan sesuai dengan biaya

pembuatan. Mengingat bahan baku yang digunakan dalam pembuatan sari

buah mete dan abon mete mudah didapatkan dan sesuai dengan daya beli

konsumen maka harga sari buah mete ditetapkan sebesar Rp 1.000,- per cup.

Sedangkan abon mete dijual seharga Rp 5.000,- per ons.

c. Place (tempat)

Tempat kegiatan usaha ini meliputi tempat produksi dan tempat pemasaran.

Tempat produksi sari buah dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Proses dan

Sistem Industri Jurusan Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya,

dan produksi abon mete direncanakan dengan menyewa tempat di daerah

dekat kampus Universitas Brawijaya. Sedangkan tempat pemasaran produk

dipilih berada di sekitar kampus Universitas Brawijaya seperti, di kantin setiap

fakultas Universitas Brawijaya dan di warung sekitar tempat kos.

d. Promotion (promosi)

Mengingat sari buah mete dan abon mete merupakan suatu produk baru dan

belum dikenal secara umum oleh masyarakat, maka promosi merupakan suatu

hal yang harus dilakukan. Promosi akan dilakukan melalui penyebaran

pamflet, leaflet dan pembuatan website atau blog di internet.

3. Aspek Keuangan

Analisis keuangan adalah suatu analisis yang melihat suatu produksi dari

sudut badan-badan atau orang-orang yang menanam modalnya saham suatu

proyek atau yang berkepentingan langsung dalam proyek. Analisis keuangan

melibatkan unsur biaya dan laba. Kegunaan perhitungan laba dan biaya suatu

usaha antara lain untuk perhitungan harga pokok penjualan agar suatu usaha dapat

menjual hasil produksinya dengan menguntungkan, mengetahui besarnya laba

yang diperoleh, mengetahui besarnya bunga dan pajak yang harus dibayar serta

menghemat biaya.

Arti kelayakan pada kegiatan mengkaji suatu gagasan dikaitkan dengan

kemungkinan tingkat keberhasilan tujuan yang hendak dicapai. Pengkajian yang

6

Page 7: PKMK

bersifat menyeluruh dan mencoba mengerti segala aspek kelayakan proyek atau

investasi sebagai suatu studi kelayakan. Kriteria kelayakan erat kaitannya dengan

keberhasilan dan hal ini akan berbeda dari satu lain sudut dan kepentingan

G. BIAYA

G.1 BIAYA SARI BUAH METE

Biaya Pengeluaran

Biaya pengeluaran merupakan biaya yang meliputi, biaya bahan-bahan dan

upah tenaga kerja, serta biaya-biaya lainnya

1. Biaya bahan pembuat sari buah mete

Biaya bahan pembuat sari buah mete dialokasikan untuk pembelian bahan

pokok dan bahan penunjang, analisis biaya bagian ini berdasarkan target luaran

yang kami harapkan yaitu omset penjualan tiap hari 200 gelas atau cup.

Perhitungannya berdasarkan waktu bulanan.

Tabel 2: Tabel biaya bahan pembuat sari buah mete

Bahan Kebutuhan/hari Kebutuhan/ bulan

Harga satuan (Rp)

Harga/bulan (Rp)

Buah Mete 14 kg 224 kg 1.500 336.000Gula 5 kg 80 kg 6.000 480.000Na benzoat 1 bungkus 16 bungkus 5.000 80.000Asam Sitrat 2 botol 32 botol 2.500 80.000Garam 1 16 1000 16.000Gelas cup 200 3200 200 640.000

Total 1.632.000

2. Biaya Operasional

Biaya operasional merupakan biaya untuk pengeluaran upah tenaga kerja,

sewa tempat dan biaya lain-lain.

Tabel 3: Tabel biaya lain-lain

Pengeluaran Harga @ satuan Total biaya/bulan (Rp)Sewa laboratorium 200.000Gaji tenaga kerja 15.000/hari 240.000Transport bahan baku 200.000Publikasi 50.000

Total 690.000

7

Page 8: PKMK

Maka total biaya produksi selama sebulan adalah penjumlahan dari sewa

tempat/bulan + biya bahan makanan + biya lain-lain, total biya produksi sebulan =

Rp 1.632.000 + Rp 690.000 = Rp 2.322.000,00

Penetapan Harga Jual

Dalam menentukan harga jual sari buah mete nanti, dengan cara

menyesuaikan dengan biaya yang telah dikeluarkan. Produk sari buah mete dijual

dengan harga Rp 1.000/gelas.

Pendapatan Dan Keuntungan

Dengan bahan baku cream 14 liter tiap hari, akan dihasilkan es krim 200

gelas tiap harinya Jika selama sebulan beroperasi terus (16 hari) maka akan

dihasilkan 3200 gelas selama sebulan. Harga sari buah mete sampai ditangan

konsumen Rp 1.500/ gelas.

Jadi pendapatan selama sebulan adalah 200 x 16 x Rp 1.000 = Rp

3.200.000

Keuntungan yang diperoleh dalam satu bulan merupakan selisih antara

pendapatan dan biaya. Keuntungan selama 1 bulan adalah Rp Rp 3.200.000 - Rp

2.322.000 = Rp 878.000

Adapun keuntungan setiap produksi per hari adalah Rp 878.000 : 16 = Rp

54.875

Kelayakan Usaha

Secara sederhana kelayakan usaha dapat diperkirakan dengan menghitung

BEP (break event poin), ROI (Return of Investment)dan B/C ratio (benefit cost

ratio).

1 Break event point (BEP)

Kegunaan dari menghitung BEP ini adalah untuk mengetahui kapan hasil

usaha yang dilakukan mencapai titik impas, artinya perusahaan tidak untung dan

juga tidak rugi. Nilai titik impas yang dihitung yaitu BEP harga dan BEP volume

8

Page 9: PKMK

a. BEP harga

Total biaya Rp 2.322.000

Produksi 3.200

Artinya kami akan mencapai titik impas jika harga jual sari buh mete tiap

gelas Rp 725,625

b. BEP produksi

Total biaya Rp 2.322.000

Harga Rp 1.000

Artinya pada produksi sebulan sebanyak 2.322 gelas sari buah mete, usaha

\kami akan mengalami titik impas.

2 Return of Invesment (ROI)

ROI merupakan analisis untuk mengetahui efisiensi pengunaan modal

untuk mengukur keuntungan usaah dalam kaitannya dengan investasi yang

digunakan. Perhitungan ROI usaha kami sebagai berikut:

Hasil penjualan

total biaya produksi

Rp 3.200.000

Rp 2.322.000

ROI = 137,81 %

Nilai 137,81 % menunjukkan bahwa dengan modal 1,00 yang dikeluarkan,

akan kembali sebasar 137,81 %.

3 Benefit cost ratio (B/C)

B/C ratio berguna untuk mengetahui perbandingan antar besarnya

keuntungan dengan jumlah biaya yang telah dikeluarkan. Rumus yang digunakan

dalam menghitung B/C ratio adalah:

keuntungan

Biaya produksi

Rp 878.000

Rp 2.322.000

B/C sebesar 0,378 menunjukkan bahwa dari modal Rp. 1,00 akan

diperoleh keuntungan sebesar 0,378 kalinya.

9

B/C =

BEP harga = =

= Rp 725,625

BEP produksi = =

= 2.322

ROI = x 100 %

ROI = x 100 %

B/C = = 0,378

Page 10: PKMK

G.2 BIAYA ABON METE

Biaya Pengeluaran

Biaya pengeluaran merupakan biaya yang meliputi, biaya bahan-bahan dan

upah tenaga kerja, serta biaya-biaya lainnya

1. Biaya bahan pembuat abon mete

Biaya bahan pembuat abon mete dialokasikan untuk pembelian bahan pokok

dan bahan penunjang, analisis biaya bagian ini berdasarkan target luaran yang

kami harapkan yaitu omset penjualan tiap hari 30 ons. Perhitungannya

berdasarkan waktu bulanan.

Tabel 2: Tabel biaya bahan pembuat abon mete

Bahan Kebutuhan/hari Kebutuhan/ bulan

Harga satuan (Rp)

Harga/bulan (Rp)

Garam 0,5 ons 6 1000 6.000Bawang putih 1 kg 16 2500 40.000Bawang merah 1 kg 16 8000 128.000Jinten, ketumbar, gula merah

1 kg 16 2000 32.000

Daging 1 kg 16 kg 60.000 960.000Ampas Mete 7 kg 16 1.000 112.000Minyak goreng 0,5 liter 8 liter 14.000 112.000

Total 1.128.000

2. Biaya Operasional

Biaya operasional merupakan biaya untuk pengeluaran upah tenaga kerja,

sewa tempat dan biaya lain-lain.

Tabel 3: Tabel biaya lain-lain

Pengeluaran Harga @ satuan Total biaya/bulan (Rp)Bahan bakar 200.000Sewa tempat 125.000Promosi 50.000

Total 375.000

Maka total biaya produksi selama sebulan adalah penjumlahan dari sewa

tempat/bulan + biya bahan makanan + biya lain-lain, total biya produksi sebulan =

Rp 1.128.000 + Rp 375.000 = Rp 1.767.000,00

10

Page 11: PKMK

Penetapan Harga Jual

Dalam menentukan harga jual abon mete nanti, dengan cara menyesuaikan

dengan biaya yang telah dikeluarkan. Produk abon mete dijual dengan harga Rp

5.000/ons.

Pendapatan Dan Keuntungan

Dengan bahan baku ampas mete 7 kg tiap hari dan daging1 kg tiap hari,

akan dihasilkan abon mete 30 ons tiap harinya Jika selama sebulan beroperasi

terus (16 hari) maka akan dihasilkan 480 ons selama sebulan. Harga abon mete

sampai ditangan konsumen Rp 5.000/ons.

Jadi pendapatan selama sebulan adalah 30 x 16 x Rp 5.000 = Rp 2.400.000

Keuntungan yang diperoleh dalam satu bulan merupakan selisih antara

pendapatan dan biaya. Keuntungan selama 1 bulan adalah Rp Rp 2.400.000 - Rp

1.767.000 = Rp 633.000

Adapun keuntungan setiap produksi per hari adalah Rp 633.000 : 16 = Rp

395625,5

Kelayakan Usaha

Secara sederhana kelayakan usaha dapat diperkirakan dengan menghitung

BEP (break event poin), ROI (Return of Investment)dan B/C ratio (benefit cost

ratio).

1 Break event point (BEP)

Kegunaan dari menghitung BEP ini adalah untuk mengetahui kapan hasil

usaha yang dilakukan mencapai titik impas, artinya perusahaan tidak untung dan

juga tidak rugi. Nilai titik impas yang dihitung yaitu BEP harga dan BEP volume

c. BEP harga

Total biaya Rp 1.767.000

Produksi 480

Artinya kami akan mencapai titik impas jika harga jual abon mete tiap ons

Rp 3681,25

11

BEP harga = =

= Rp 3.681,25

Page 12: PKMK

d. BEP produksi

Total biaya Rp 1.767.000

Harga Rp 5.000

Artinya pada produksi sebulan sebanyak 354 ons abon mete, usaha kami

akan mengalami titik impas.

2 Return of Invesment (ROI)

ROI merupakan analisis untuk mengetahui efisiensi pengunaan modal

untuk mengukur keuntungan usaah dalam kaitannya dengan investasi yang

digunakan. Perhitungan ROI usaha kami sebagai berikut:

Hasil penjualan

total biaya produksi

Rp 2.400.000

Rp 1.767.000

ROI = 135,82 %

Nilai 135,82 % menunjukkan bahwa dengan modal 1,00 yang dikeluarkan,

akan kembali sebasar 135,82 %.

3 Benefit cost ratio (B/C)

B/C ratio berguna untuk mengetahui perbandingan antar besarnya

keuntungan dengan jumlah biaya yang telah dikeluarkan. Rumus yang digunakan

dalam menghitung B/C ratio adalah:

keuntungan

Biaya produksi

Rp 633.000

Rp 1.767.000

B/C sebesar 0,358 menunjukkan bahwa dari modal Rp. 1,00 akan

diperoleh keuntungan sebesar 0,358 kalinya.

G.5 CASH FLOW (ALIRAN DANA TUNAI)

Untuk memudahkan inventarisasi pendapatan dan pembiayaan rencana

peaksanaan kami, maka dapat kami tabelkan sebagai berikut:

12

B/C =

BEP produksi = =

= 353,4

ROI = x 100 %

ROI = x 100 %

B/C = = 0,358

Page 13: PKMK

No Bulan ke 1 2 3 4A. Pemasukan tunai1 Penjualan produk 0 8.000.000 15.000.0002 Pengembalian modal kerja 0 4.000.000 03 Nilai sisa 0 0 0Jumlah pemasukan tunai 8.000.000 0B Pengeluaran tunai 4.000.000

Investasi (alat-alat) 3.135.000 0 0 0Modal kerja 2.010.000 0 0 0Promosi 100.000 0 0 0Pemeliharaan alat 0 0 0 0Gaji pegawai 300.000 300.000 300.000Listrik 200.000 200.000 200.000

Jumlah pengeluaran tunai -5.245.000 500.000 500.000 500.000

C Dana tunai -5.245.000 3.500.000 7.500.000 14.500.000D Kumulatif dana tunai -5.245.000 -1.745.00 5.255.000 19.755.000

Dari tabel di atas, secara komulatif keuntungan usaha kami baru dapat

diperoleh pada bulan ke 3 setelah beroperasi.

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan program ini adalah

sebagai berikut:

Gambar 1. Metode Pelaksanaan Kegiatan

13

Persiapan

Prosesproduksi

Survey Pasar

Pemasaran Produk

PengemasanProduk

Evaluasi

Page 14: PKMK

A. Persiapan

1. Waktu dan tempat

Kegiatan ini akan dilaksanakan sesuai jadwal yang ada dan diperlukan

waktu 4 bulan. Produksi akan dilakukan di Laboratorium Rekayasa Proses dan

Sistem Industri Jurusan Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya.

2. Bahan dan alat

Bahan utama yang digunaka dalam kegiatan ini adalah buah mete yang

bisa didapatkan di pasar daerah Malang, atau langsung di sentra perkebunan

Mete di Pasuruan. Bahan lain yang dibutuhkan antara lain Gula, Natrium

benzoat dan asam sitrat serta kemasan cup yang terbuat dari palstik dengan

desain yang menarik sehingga dapat menarik minat konsumen.

Alat yang digunakan dalam kgiatan ini adalah blender, cup sealer dan

beberapa alat yang dibutuhkan lagi seperti baskom, kompor, panci dan

pengaduk. Sertaalat yang berfungsi untuk menimbang yaitu timbangan agar

proporsi bahan-bahan yang diguakan tepat.

B. Survey Pasar

Survey pasar dilakukan sebelum memulai produksi, bertujuan untuk

mengtahui selera kansumen tentang minuman ringan yang ada dipasaran serta

daya beli terhadap minuman dan makanan sejenis. Selain itu untuk

mengetahui produk pesaing dan potensi produk ini sehingga layak dipasarkan.

Survey pasar dilakukan dengan mengajukan kuisiober ataupun wawancara

kepada beberapa konsumen dan penjual minuman ringan untuk mendapatkan

informasi yang relevan.

C. Proses Produksi

Dalam proses produksi sari buah Mete dan abon mete ini akan

ditunjukkan pada gambar 2.

14

Page 15: PKMK

Pencucian

Perendaman dalam larutan NaCl

Kukus 20 menit

Pres dan Saring

Pencucian

Pencacahan

Sari buahAmpas

Pengeringan

Pemasakan

Penambahan bumbu

Abon Mete

Penjernihan dengan gelatin

Pengendapan

Pengisian ke dalam cup sealer

Pemasakan

Sari buah jernih

GulaAsam sitratNa benzoat

Pasteurisasi 80oC

Pengemasan

Pendinginan

Sari buah Mete

Buah Mete

15

Page 16: PKMK

Gambar 2. Tahapan Pembuatan Sari Buah Mete Dan Abon Mete

D. Pengemasan dan Pelabelan Produk

Setelah produk sari buah dan abon dihasilkan, perlu penanganan

selanjutnya agar produk tersebut terjual dipasaran, seperti pengemasan.

Pasalnya, tidak jarang konsumen lebih tertarik membeli produk dengan

kemasan menarik selain itu, diperlukan pelabelan. Pelabelan merupakan salah

satu prosedur dari dinas kesehatan setempat (Malang) yang diberikan kepada

produk yang layak untuk dikonsumsi orang banyak. Setelah mendapat ijin dari

pihak terkait maka produk dapat dipasarkan pada aderah yang lebih luas

setelah mendapat nomor seri P.I.R.T. Pelabelan sangat penting artinya baik

dari konsumen ataupun produsen, hal ini bertujuan untuk melindungi hak-hak

konsumen yang sering disalahgunakan oleh produsen. Label P.I.R.T ini

diletakkan dalam kemasan yang sudah didesain sedemikian rupa.

E. Pemasaran Produk

Pemasaran merupakan suatu kegiatan manajemen yang berfungsi

mempromosikan usaha. Perencanaan pemasaran yang akan dilakukan dalam

mengenalkan produk ke konsumen antara lain yaitu: iklan, publisitas, dan

promosi penjualan. Bentuk iklan yang direncanakan antara lain, menyebarkan

selebaran, liflet dan brosur. Kegiatan yang bersifat publisitas direncanakan

menjadi sponsor kegiatan-kegiatan kemahasiswaan di kampus-kampus.

Promosi penjualan direncanakan dengan pemberian bonus gratis satu buah

jika membeli 10 es krim.

1. Prospek bisnis

2. Analisis kelayakan usaha

Kriteria kelayakan erat kaitannya dengan keberhasilan dan hal ini akan

berbeda satu sama lain dari setiap sudut dan kepentingan. Bagi pemilik proyek

swasta, titik berat keberhasilan diletakkan pada aspek finansial, sedangakn

bagi pemerintah lebih luas lagi, seperti pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan

masyarakat dan juga mendorong prakarsa swasta (Soeharto, 2985).

Metode analisis finansial yang paling sering digunakan dalam penilaian

investasi adalah Payback Periods (PP), Net Present Value (NPV), Profitability

16

Page 17: PKMK

Index (PI), Internal rate of Return (IRR) dan Break Event Point (BEP). Dalam

kegiatan ini menggunakan estimasi biaya melalui perhitungan dengan BEP.

F. Evaluasi

Evaluasi kegiatan merupakan kegiatan yang berfungsi untuk

mengontrol dan menganalisa kegiatan yang sudah berlangsung. Kegiatan baik

mulai dari proses produksi hingga sistem pemasaran. Kelemahan-kelemahan

selama berjalannya usaha diharapkan dengan adanya kegiatan evaluasi ini

dapat diatasi. Evaluasi kegiatan direncanakan diadakan setiap dua minggu

sekali.

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

No Uraian Kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4

1. Persiapan tempat produksi V

2. Pengadaan alat-alat produksi. V

3. Pengadaan bahan-bahan V

4. Proses produksi V V

5. Ulangan pembuatan es krim aneka rasa jamur sehingga didapatkan hasil yang sempurna

V V

6. Penetrasi pasar V V

7. Evaluasi kegiatan. V

J. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK

Ketua Pelaksana

a. Nama Lengkap : Adityani Nur Witasari

b. NIM : 0710420004-42

c. Fakultas : Pertanian

d. Jurusan : Horikultura

e. Waktu untuk kegiatan PKM : 15 jam/ minggu

Anggota Kelompok

a. 1) Nama Lengkap : Restu Rizkyta Kusuma

2) NIM : 0610460030-46

17

Page 18: PKMK

3) Fakultas : Pertanian

4) Jurusan : Hama dan Penyakit Tunbuhan

5) Waktu untuk kegiatan PKM : 15 jam/ minggu

b. 1) Nama Lengkap : Nayla

2) NIM : 0610

3) Fakultas : Teknologi Pertanian

4) Jurusan : Teknologi Industri Pertanian

5) Waktu untuk kegiatan PKM : 15 jam/ minggu

K. NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING

1. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. H. Anton Muhibuddin, SP.MP

2. NIP : 132 310 390

3. Golongan pangkat : IIIa/ Asisten Ahli

4. Jabatan Fungsional : Penata Muda

5. Jabatan Struktural : Dosen

6. Fakultas : Pertanian

7. Jurusan : Hama dan Penyakit Tumbuhan

8. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya

9. Bidang keahlian : Hama dan Penyakit Tanaman

18

Page 19: PKMK

L. PERKIRAAN ANGGARAN BIAYA

1. Biaya Alat

Barang Satuan Harga 1 unit (RP)

Harga total (Rp)

Kompor gas 1 350.000 350.000Alat pengorengan 2 unit 50.000 100.000Baskom 5 unit 10.000 50.000Panci 2 unit 50.000 100.000Pisau 5 unit 5.000 25.000Timbangan 1 unit 150.000 150.000Tempat abon (baskom) 5 30.000 150.000

Total 925.000

Peralatan penunjang

Rincian Jumlah total (Rp)Sewa laboratorium 200.000Sewa tempat 125.000Biaya PIRT 500.000

Total 825.000

2. Biaya Bahan-Bahan

Bahan Harga satuan (Rp)

Kebutuhan/hari Harga total (Rp) / bulan

Buah Mete 1.500 14 kg 336.000Gula 6.000 5 kg 480.000Na benzoat 5.000 1 bungkus 80.000Asam Sitrat 2.500 2 botol 80.000Garam 1000 1 16.000Gelas cup 200 200 640.000Garam 1000 0,5 ons 6.000Bawang putih 2500 1 kg 40.000Bawang merah 8000 1 kg 128.000Jinten, ketumbar, gula merah

2000 1 kg 32.000

Daging 60.000 1 kg 960.000Ampas Mete 1.000 7 kg 112.000Minyak goreng 14.000 0,5 liter 112.000Bahan bakar 200.000

Total 3.222.000

3. Biaya operasinal

Rincian Satuan Jumlah Jumlah total (Rp)

19

Page 20: PKMK

Pemasaran dan promosi 100.000Gaji pegawai 240.000Dokumentasi (handycam + cetak foto)

200.000

Penulisan laporan 200.000Transportasi pengadaan bahan bahu

200.000

Komunikasi 50.000Total 990.000

4. Rekapitulasi Biaya

No Rincian Jumlah (Rp)1. Biaya pengadaan alat 925.000 2. Biaya peralatan penunjang 825.0003. Biaya pengadaan bahan-bahan 3.222.000 4. Biaya operasional 990.000

Total 5.962.000

20

Page 21: PKMK

Lampiran 1 : Curiculum Vitae

1. Ketua Kelompok

Nama Lengkap : Adityani Nur Witasari

Tempat/Tanggal lahir : Jember/1 April 1989

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Asal : Pondok buana kavling AQ 33, BluruKidul,

Sidoarjo

Alamat di Malang : Jl. Kertosentono No.141 Ketawanggede

Malang 65145

Telepon : 085648105656

E-mail : [email protected]

Riwayat pendidikan :

No Nama Sekolah Tahun

1. SDN Kemuning 2 Tarik, Sidoarjo 1995-2001

2. SLTP Negeri 1 Krian 2001-2004

3. SMAN 1 Sidoarjo 2004-2007

4. Program Studi Hortikultura, Jurusan Budidaya Pertanian,

Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

2007-sekarang

Pengalaman organisasi :

No Jabatan Tahun

1. Staff Magang Badan Eksekutif Mahasiswa FP UB 2007-2008

2. Deputi Riset Pusat Riset Dan Kajian Ilmiah Mahasiswa

(PRISMA) FP UB

2008-2009

3. Pengurus Harian PAPM Unit Aktivitas Karawitan dan Tari

UB

2007-2008

4. Anggota Aktif Himpunan Mahasiswa Islam 2007- sekarang

Karya Ilmiah yang pernah dibuat :

No Judul Tahun1 Filosofi Barapen 2007

2. Optimalisasi Seni Budaya Indonesia Dalam Menghadapi Era

Globalisasi

2007

21

Page 22: PKMK

Pengalaman Pengabdian Masyarakat :No Jenis Pengabdian Tahun

1 Bakti Sosial HMI FP UB di Kalitekuk Malang Selatan 2005

2. Anggota Kelompok

Nama Lengkap : Restu Rizkyta Kusuma

Tempat/Tanggal lahir : Nganjuk/4 Mei 1988

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Asal : Desa Sawahan, kec. Sawahan, Nganjuk

Alamatdi Malang : Jl. Kertossariro no.59 Ketawanggede

Malang 65145

Telepon : 08563414118

E-mail : [email protected]

Riwayat pendidikan :

No Nama Sekolah Tahun

1. SDN Sawahan 1 1994-2000

2. SLTP Negri 1 Nganjuk 2000-2003

5. SMA Negeri 2 Nganjuk 2003-2006

6. Jurusan Hama Dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian

Universitas Brawijaya

2006-sekarang

Pengalaman organisasi :

No Jabatan Tahun

1. Ketua Bidang Keterampilan dan Kewirausahaan, OSIS

SMAN 2 Nganjuk

2004-2005

2. Ketua Koperasi Sekolah ”Tunas Harapan” SMAN 2 Nganjuk 2004-2005

3. Sie Giat Palang Merah Remaja Pamara Widya Tirta SMAN 2

Nganjuk

2004-2005

4. Staff Magang Himpunan Mahasiswa Perlindungan Tanaman

(HIMAPTA)

2006-2007

5. Dirjen Administrasi Keuangan, Badan Eksekutif Mahasiswa

(BEM) FP- UB

2007-sekarang

22

Page 23: PKMK

6. Anggota Aktif Pusat Riset dan Kajian Ilmiah Mahasiswa

(PRISMA)

2006-sekarang

7 Anggota aktif, Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat

Pertanian

2006-sekarang

Karya Ilmiah yang pernah dibuat :

No Judul Tahun1 Nilai Budaya Seni Pertunjukan Tayub dan Eksistensinya

Dalam Kehidupan Masyarakat

2006

2 Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Sebagai Upaya

Pengendalian dan Mendukung Proses Pengolahan Sampah

2007

3 Pengembangan Agropolitan Berbasis Sumberdaya Lokal

Sebagai Upaya Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional

2008

4 Peluang Usaha Aneka Es Krim Jamur Sebagai Jajanan

Alternatif yang Bergizi Tinggi dan Murah

2008

5 “Mico Ice Cream” Sebagai Jajanan Alternatif yang Bergizi

Tinggi dan Murah

2008

Prestasi yang pernah diraih :No Jenis Prestasi Tahun

1 Juara III LKTM MABA Bidang Seni Universitas Brawijaya 2006

2 Semifinalis Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur

2007

3 Juara II LKTI National Economic Events 2008, Fakultas

Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman

2008

4 Penyaji Terbaik II PKM Kewirausahaan Pekan Ilmiah

Mahasiswa Nasional XXI (PIMNAS XXI), UNISULLA

Semarang

2008

5 Juara Harapan I Lomba Karya Inovatif Mahasiswa Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur

2008

23

Page 24: PKMK

Pengalaman Pengabdian Masyarakat :No Jenis Pengabdian Tahun

1 Bakti Sosial HMI FP UB di Kalitekuk Malang Selatan 2008

2 Bakti Sosial Ramadhan BEM FP di Tulungrejo, Singosari,

Malang

2008

3. Anggota Kelompok

Nama Lengkap : Naila Zulfa

Tempat/Tanggal lahir : Pekalongan/ 19 Mei 1988

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Asal : Kutosari, Karanganyar, Pekalongan

Alamatdi Malang : Jl. Gajayana no.38 Ketawanggede

Malang 65145

Telepon : 0856

E-mail : nay_06 @yahoo.co m

Riwayat pendidikan

No Nama Sekolah Tahun

1. SDI Kutosari 1994-2000

2. MTs YAPIK 2000-2003

5. MAU Al-Himah 2 Benda 2003-2006

6. Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi

Pertanian Universitas Brawijaya

2006-sekarang

Pengalaman organisasi :

No Jabatan Tahun

1. Anggota aktif Agritech Research and Study Club (ARSC) 2006- sekarang

2. Staff Himpunan mahasiswa Teknologi Industri Pertanian

(HIMATITAN)

2007-2008

3. Staff Badan eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi

Pertanian

2007-2008

24

Page 25: PKMK

4. Co Bidang Hubungan Masyarakat Forum Lingkar Pena (FLP)

ranting Universitas Brawijaya

5. Anggota Aktif TI (Taekwondo Indonesia) Universitas

Brawijaya

2006-sekarang

Karya Ilmiah yang pernah dibuat :

No Judul Tahun1 Upaya Mempertahankan Eksistensi Batik Melalui Busana

Muslim Bermotif Batik

2006

2 Pengembangan Usaha Sari Buah Tamarillo Sebagai Minuman

Kesehatan Melalui Inovasi Kemasan Yang Informatif

2008

Prestasi yang pernah diraih :No Jenis Prestasi Tahun

1. Penyaji Terbaik I PKM Kewirausahaan Pekan Ilmiah

Mahasiswa Nasional XXI (PIMNAS XXI), UNISULLA

Semarang

2008

25

Page 26: PKMK

Lampiran 2 : Gambaran Teknologi

Tekonologi yang digunakan dalam kegiatan ini sangat sederhana, karena

telah tersedia di Laboratorium Rekayasa Proses Dan Sistem Produksi Jurusan

Teknologi Industri Pertanian, sehingga produk sari buah mete ini tidak sulit

dikembangkan pada skala usaha kecil. Tahapan pembuatan dari pembuatan sari

buah mete dan abon mete dapat dilihat pada tabel 1. Pada bagan terlihat adanya

proses pengemasan, proses ini dilakukan dengan menggunakan sealer cup sebagai

alat pengemas. Sedangkan kemasan yang diguynakan merupakan cup-cup

yangada dipasaran yang berkapasitas 200 ml. Tutup kemasan di desain

sedemikian rupa agar infomasi tentang produk dapat tersampaikan dengan baik

kepada konsumen. Pasteurisasi dilakukan untuk membunuh bakteri yang ada di

sekitar kemasan agar tidak mengkontaminasi isi produk.

26

Page 27: PKMK

Lampiran 3. Surat Kesediaan Kerjasama

Surat Perjanjian Kerjasama dengan Laboratorium Rekayasa Proses dan Industri

Pihak I :

Nama : Laboratorium Rekayasa Proses dan Sistem Industri

Alamat : TIP FTP Universitas Brawijaya, Malang

Pihak II :

Tim PKM

Nama : Adityani Nur W

Alamat : Jl. Kertosentono no.141, Malang

Menyatakan dengan ini pihak I akan melakukan kerjasama dengan pihak

II. Pihak II dapat melaksanakan segala bentuk percobaan yang dibutuhkan dalam

pelaksanaan program ini. Pihak II juga menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan

program setelah penyesuaian terhadap jadwal kegiatan pihak II terlebih dahulu.

Sedangkan pihak I menyediakan tempat dan alat yang dibutuhkan untuk

pelaksanaan percobaan.

Malang, 6 Okober 2008

Menyetujui,

Pihak II Pihak I

Adityani Nur W Surisno, ST

Mengetahui,

Dr. Ir. Wigyanto, MSNIP. 130 935 074

27

Page 28: PKMK

Lampiran 4. Buah Mete

28

Sari BuahMete

Sehat Menyegarkan

Sari BuahMete