pkmk
DESCRIPTION
karya ilmiahTRANSCRIPT
A. JUDUL
Sari Buah Mete dan Abon Mete, Peluang Usaha Yang Menjanjikan
B. LATAR BELAKANG
Jambu mete (Anacardium occidentale Linn.) merupakan tanaman buah
berupa pohon yang berasal dari Brasil Tenggara. Tanaman ini dibawa oleh pelaut
Portugis ke India 425 tahun yang lalu, kemudian menyebar ke daerah tropis dan
subtropis lainnya seperti Bahana, Senegal, Kenya, Madagaskar, Mozambik,
Srilangka, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Indonesia.
Jambu Mete merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting
dalam pembangunan sub sektor perkebunan antara lain untuk memenuhi
kebutuhan domestik maupun sebagai komoditi ekspor penghasil devisa negara.
Jambu mete mempunyai banyak manfaat mulai dari akar, batang, daun,
dan buahnya. Biji mete diolah menjadi kacang mete. Buah semu mete dapat
digunakan sebagai bahan makanan sayur atau minuman. Kulit kayu jambu mete
mengandung cairan berwarna coklat dapat digunakan untuk bahan tinta, bahan
pencelup, atau bahan pewarna. Kulit batang pohon jambu mete juga berkhasiat
sebagai obat kumur atau obat sariawan. Batang pohon mete menghasilkan gum
atau blendok untuk bahan perekat buku yang kuat dan berfungsi sebagai anti
ngengat. Akar jambu mete berkhasiat sebagai pencuci perut. Daun Jambu mete
yang masih muda dimanfaatkan sebagai lalap. Daun yang tua dapat digunakan
untuk obat luka bakar. Namun, selama ini pemanfaatan jambu mete masih terbatas
pada bijinya yang diolah menjadi kacang mete. Kacang mete merupakan produk
unggulan yang laris di pasaran sebagai bahan makanan bergengsi dan bermutu
tinggi.
Sedangkan buah mete selama ini kurang dimanfaatkan. Buah mete dikenal
masyarakat dengan sebutan buah semu, buah ini merupakan modifikasi dari
batang. Pemanfaatan buah mete hanya terbatas untuk konsumsi secara langsung,
tanpa mendapat pengolahan terlebih dahulu. Bahkan, banyak para petani yang
membuang buah mete tersebut.
Buah mete mempunyai kandungan gizi yang cukup beragam, yaitu
mengandung riboflavin (vitamin B2), asam askorbat (vit. C), kaya akan serat dan
1
kalsium serta senyawa aktif yang diketahui dapat mencegah penyakit kanker, dan
disinyalir dapat menyembuhkan tumor. Kandungan vitamin C pada buah mete
cukup tinggi mencapai 180 mg/100 g. (Jamrianti, 2008).
Kelemahan buah mete adalah mempunyai rasa sepah dan masam, selain itu
umur simpan buah mete yang terbatas. Kelemahan dari beberapa aspek tersebut
dapat diminimalisi dengan melakukan proses pengolahan buah mete menjadi
beberapa produk olahan. Selain dapat meminimalisi kelemahan, produk olahan
juga dapat memberi nilai tambah pada buah mete yang selama ini kurang
dimanfaatkan. Produk olahan tersebut adalah sari buah mete dan abon mete.
Sari buah merupakan cairan yang diperoleh dengan memeras buah baik
disaring ataupun tidak, yang tidak mengalami fermentasi dan dimaksudkan untuk
minuman segar yang dapat langsung diminum. Sari buah merupakan minuman
yang cukup disukai di pasaran karena enak, praktis dan menyegarkan serta dapat
dijangkau hampir oleh semua kalangan masyarakat.
Di Brazil, sari buah jambu mete merupakan minuman fungsional yang
sudah memasyarakat dengan baik. Hal ini tak lepas dari kemampuan teknologi
pengolahan yang dapat mengurangi citarasa yang tidak disukai dengan tetap
mempertahankan komponen bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Teknologi
yang digunakan untuk mengolah sari buah jambu mete adalah teknik pengawetan
dengan proses termal (panas) dan penambahan bahan-bahan lainnya yang bisa
meningkatkan citarasa dari sari buah mete.
Dalam proses pembuatan sari buah mete, hanya diambil sari buahnya saja
dan akan menyisakan ampas mete. Ampas mete ini dapat dimanfaatkan lebih
lanjut, yaitu diolah menjadi abon mete. Abon merupakan merupakan jenis
makanan kering pelengkap yang biasanya digunakan sebagai lauk. Selama ini
masyarakat banyak mengenal abon mete dengan bahan baku daging. Abon dengan
bahan baku buah, khususnya buah mete yang belum ada di pasaran menjadikan
produk abon mete akan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.
Pelajar dan masyarakat yang terdapat di sekitar kampus Universitas
Brawijaya merupakan sasaran pasar dalam pemasaran produk sari buah dan abon
mete nantinya. Sekolah swasta dan negeri di sekitar kampus Universitas
Brawijaya antara lain: TK, SD, MI, MTsN, MAN, SMKN, terutama yang berada
2
di Jl. Bandung, adalah sasaran utama. Selain itu, abon mete dapat dipasarkan di
kampung tempat-tempat kos mahasiswa, yaitu di darerah Ketawanggede dan
Sumbersari. Pemilihan daerah tersebut karena disana adalah tempat yang strategis
untuk menjual produk kami, terdapat banyak sekolah dan tempat kos seperti yang
disebutkan di atas dan tidak terlalu jauh dari tempat produksi, sehingga harga
produksi bisa ditekan.
Alasan lain kami memilih mete karena mudah diperoleh di sekitar Malang,
yaitu di daerah Pasuruan yang berjarak .......... km dari kota Malang. Pasuruan
merupakan salah satu sentra jambu mete di Jawa Timur selain dari Bangkalan,
Sampang, Sumenep, Ngawi, Tuban, Probolinggo dan Ponorogo.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam program kreatifitas
mahasiswa ini kami membuat usaha di bidang pembuatan sari buah dan abon
dengan judul PKMK “Sari Buah Mete dan Abon Mete, Peluang Usaha Yang
Menjanjikan”
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah-
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pembuatan sari buah mete dan abon mete sehingga
mampu meningkatkan nilai jualnya?
2. Bagaimana inovasi kemasan produk sari buah mete dan abon mete yang
dapat menarik konsumen?
3. Bagaimana strategi pemasaran yang tept untuk produk saribuah mete dan
abon mete?
D. TUJUAN PROGRAM
Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan adanya program kegiatan ini
adalah:
1. Mengetahui informasi tentangproses pembuatan sari buah mete dan abon
mete sehingga mampu meningkatkan nilai jualnya.
3
2. Mengetahui inovasi kemasan produk sari buah mete dan abon mete yang
dapat menarik daya beli konsumen.
3. Mengetahui metode strategi pemasaran yang tepat untuk produk saribuah
mete dan abon mete?.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Adanya program ini diharapkan dapat meningkatkan nilai jual dari buah
mete yang selama ini kurang dimanfaatkan, serta dapat memberikan profit
terhadap kegiatan kewirausahaan ini. Inovasi kemasan yang menraik dapat
menarik daya beli konsumen. .
F. KEGUNAAN PROGRAM
Manfaat yang didapat konsumen dengan hadirnya usaha saribuah mete dan
abon mete nanti sebagai berikut:
1. Terciptanya produk saribuah dan abon yang tidak menguras kantong
konsumen, karena harga produk yang murah dan terjangkau masyarakat.
2. Tercipta produk saribuah dan abon dengan kualitas yang terjamin
mutunya, sehingga tidak membahayakan konsumen karena tidak
mengandung zat pengawet dan zat berbahaya lainnya.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh pelaksana kegiatan PKMK ini
dilihat dari segi ekonomi adalah dapat memberikan penghasilan bagi kami selaku
pelaksana kegiatan. Dari segi pembentukan kepribadian, PKMK ini dapat melatih
kami untuk bekerja dalam satu tim (team work), melatih bidang menejerial serta
untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Dari segi ilmu pengetahuan kami dapat
menerapkan ilmu yang kami dapatkan di bangku kuliah untuk menyukseskan
kegiatan kami.
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Gambaran rencana usaha meliputi aspek produksi, aspek pemasaran dan
aspek keuangan.
1. Aspek Produksi
4
Dalam suatu usaha, aspek produksi meliputi tenaga kerja, modal,
ketersediaan bahan baku, dan proses pembuatan produk, dalam hal ini sari buah
mete dan abon mete. Keempat aspek tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a. Tenaga Kerja
Untuk tahap awal tenaga kerja yang digunakan adalah dari penulis sendiri,
dengan anggota sebanyak empat orang. Namun, dalam perkembangan dan
untuk kesinambungan usaha, tidak menutup kemungkinan untuk menambah
tenaga kerja.
b. Modal
Untuk modal usaha ini berasal dari modal yang didanai/diinvestasikan oleh
DIKTI, di mana modalnya disesuaikan dengan pengajuan proposal.
c. Bahan baku
Bahan baku utama untuk membuat sari buah mete dan abon mete yaitu buah
mete. Bahan ini mudah didapatkan di pasar-pasar tradisional, atau dapat
diperoleh di sentra perkebunan mete di kabupaten Pasuruan. Selain buah mete,
bahan pendukung lainnya yang digunakan dalam pembuatan sari buah mete
dan abon mete adalah gula, garam, natrium benzoat, asam sitrat dan bumbu-
bumbu dapur lainnya. Ketersediaan bahan pendukung ini juga mudah
didapatkan, baik di swalayan, supermarket, maupun di pasar tradisional.
2. Aspek Pemasaran
Dalam suatu usaha, aspek pemasaran meliputi produk, harga, tempat, dan
promosi. Dalam konsep pemasaran, keempat hal tersebut biasanya disebut dengan
konsep bauran pemasaran atau 4P, yaitu product, price, place, dan promotion.
Keempat aspek tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a. Product (produk)
Produk yang dijual yaitu sari buah mete dan abon mete. Produk sari buah mete
tersebut akan dikemas dalam sebuah cup. Produk abon dikemas menggunakan
plastik sedemikian rupa sehingga menarik konsumen. Tidak lupa pelabelan
P.I.R.T diletakkan pada setiap kemasan produk. Produk ini merupakan suatu
diversifikasi bagi penggemar minuman sari buah dan abon, serta sebagai
upaya meningkatkan nilai jual buah mete yang selama ini kurang
dimanfaatkan.
5
b. Price (harga)
Penentuan harga merupakan bagian yang penting selain aspek inovasi pada
produk. Strategi penentuan harga diperuntukkan menarik minat konsumen
pada saat usaha ini dijalankan. Harga produk ditentukan sesuai dengan biaya
pembuatan. Mengingat bahan baku yang digunakan dalam pembuatan sari
buah mete dan abon mete mudah didapatkan dan sesuai dengan daya beli
konsumen maka harga sari buah mete ditetapkan sebesar Rp 1.000,- per cup.
Sedangkan abon mete dijual seharga Rp 5.000,- per ons.
c. Place (tempat)
Tempat kegiatan usaha ini meliputi tempat produksi dan tempat pemasaran.
Tempat produksi sari buah dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Proses dan
Sistem Industri Jurusan Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya,
dan produksi abon mete direncanakan dengan menyewa tempat di daerah
dekat kampus Universitas Brawijaya. Sedangkan tempat pemasaran produk
dipilih berada di sekitar kampus Universitas Brawijaya seperti, di kantin setiap
fakultas Universitas Brawijaya dan di warung sekitar tempat kos.
d. Promotion (promosi)
Mengingat sari buah mete dan abon mete merupakan suatu produk baru dan
belum dikenal secara umum oleh masyarakat, maka promosi merupakan suatu
hal yang harus dilakukan. Promosi akan dilakukan melalui penyebaran
pamflet, leaflet dan pembuatan website atau blog di internet.
3. Aspek Keuangan
Analisis keuangan adalah suatu analisis yang melihat suatu produksi dari
sudut badan-badan atau orang-orang yang menanam modalnya saham suatu
proyek atau yang berkepentingan langsung dalam proyek. Analisis keuangan
melibatkan unsur biaya dan laba. Kegunaan perhitungan laba dan biaya suatu
usaha antara lain untuk perhitungan harga pokok penjualan agar suatu usaha dapat
menjual hasil produksinya dengan menguntungkan, mengetahui besarnya laba
yang diperoleh, mengetahui besarnya bunga dan pajak yang harus dibayar serta
menghemat biaya.
Arti kelayakan pada kegiatan mengkaji suatu gagasan dikaitkan dengan
kemungkinan tingkat keberhasilan tujuan yang hendak dicapai. Pengkajian yang
6
bersifat menyeluruh dan mencoba mengerti segala aspek kelayakan proyek atau
investasi sebagai suatu studi kelayakan. Kriteria kelayakan erat kaitannya dengan
keberhasilan dan hal ini akan berbeda dari satu lain sudut dan kepentingan
G. BIAYA
G.1 BIAYA SARI BUAH METE
Biaya Pengeluaran
Biaya pengeluaran merupakan biaya yang meliputi, biaya bahan-bahan dan
upah tenaga kerja, serta biaya-biaya lainnya
1. Biaya bahan pembuat sari buah mete
Biaya bahan pembuat sari buah mete dialokasikan untuk pembelian bahan
pokok dan bahan penunjang, analisis biaya bagian ini berdasarkan target luaran
yang kami harapkan yaitu omset penjualan tiap hari 200 gelas atau cup.
Perhitungannya berdasarkan waktu bulanan.
Tabel 2: Tabel biaya bahan pembuat sari buah mete
Bahan Kebutuhan/hari Kebutuhan/ bulan
Harga satuan (Rp)
Harga/bulan (Rp)
Buah Mete 14 kg 224 kg 1.500 336.000Gula 5 kg 80 kg 6.000 480.000Na benzoat 1 bungkus 16 bungkus 5.000 80.000Asam Sitrat 2 botol 32 botol 2.500 80.000Garam 1 16 1000 16.000Gelas cup 200 3200 200 640.000
Total 1.632.000
2. Biaya Operasional
Biaya operasional merupakan biaya untuk pengeluaran upah tenaga kerja,
sewa tempat dan biaya lain-lain.
Tabel 3: Tabel biaya lain-lain
Pengeluaran Harga @ satuan Total biaya/bulan (Rp)Sewa laboratorium 200.000Gaji tenaga kerja 15.000/hari 240.000Transport bahan baku 200.000Publikasi 50.000
Total 690.000
7
Maka total biaya produksi selama sebulan adalah penjumlahan dari sewa
tempat/bulan + biya bahan makanan + biya lain-lain, total biya produksi sebulan =
Rp 1.632.000 + Rp 690.000 = Rp 2.322.000,00
Penetapan Harga Jual
Dalam menentukan harga jual sari buah mete nanti, dengan cara
menyesuaikan dengan biaya yang telah dikeluarkan. Produk sari buah mete dijual
dengan harga Rp 1.000/gelas.
Pendapatan Dan Keuntungan
Dengan bahan baku cream 14 liter tiap hari, akan dihasilkan es krim 200
gelas tiap harinya Jika selama sebulan beroperasi terus (16 hari) maka akan
dihasilkan 3200 gelas selama sebulan. Harga sari buah mete sampai ditangan
konsumen Rp 1.500/ gelas.
Jadi pendapatan selama sebulan adalah 200 x 16 x Rp 1.000 = Rp
3.200.000
Keuntungan yang diperoleh dalam satu bulan merupakan selisih antara
pendapatan dan biaya. Keuntungan selama 1 bulan adalah Rp Rp 3.200.000 - Rp
2.322.000 = Rp 878.000
Adapun keuntungan setiap produksi per hari adalah Rp 878.000 : 16 = Rp
54.875
Kelayakan Usaha
Secara sederhana kelayakan usaha dapat diperkirakan dengan menghitung
BEP (break event poin), ROI (Return of Investment)dan B/C ratio (benefit cost
ratio).
1 Break event point (BEP)
Kegunaan dari menghitung BEP ini adalah untuk mengetahui kapan hasil
usaha yang dilakukan mencapai titik impas, artinya perusahaan tidak untung dan
juga tidak rugi. Nilai titik impas yang dihitung yaitu BEP harga dan BEP volume
8
a. BEP harga
Total biaya Rp 2.322.000
Produksi 3.200
Artinya kami akan mencapai titik impas jika harga jual sari buh mete tiap
gelas Rp 725,625
b. BEP produksi
Total biaya Rp 2.322.000
Harga Rp 1.000
Artinya pada produksi sebulan sebanyak 2.322 gelas sari buah mete, usaha
\kami akan mengalami titik impas.
2 Return of Invesment (ROI)
ROI merupakan analisis untuk mengetahui efisiensi pengunaan modal
untuk mengukur keuntungan usaah dalam kaitannya dengan investasi yang
digunakan. Perhitungan ROI usaha kami sebagai berikut:
Hasil penjualan
total biaya produksi
Rp 3.200.000
Rp 2.322.000
ROI = 137,81 %
Nilai 137,81 % menunjukkan bahwa dengan modal 1,00 yang dikeluarkan,
akan kembali sebasar 137,81 %.
3 Benefit cost ratio (B/C)
B/C ratio berguna untuk mengetahui perbandingan antar besarnya
keuntungan dengan jumlah biaya yang telah dikeluarkan. Rumus yang digunakan
dalam menghitung B/C ratio adalah:
keuntungan
Biaya produksi
Rp 878.000
Rp 2.322.000
B/C sebesar 0,378 menunjukkan bahwa dari modal Rp. 1,00 akan
diperoleh keuntungan sebesar 0,378 kalinya.
9
B/C =
BEP harga = =
= Rp 725,625
BEP produksi = =
= 2.322
ROI = x 100 %
ROI = x 100 %
B/C = = 0,378
G.2 BIAYA ABON METE
Biaya Pengeluaran
Biaya pengeluaran merupakan biaya yang meliputi, biaya bahan-bahan dan
upah tenaga kerja, serta biaya-biaya lainnya
1. Biaya bahan pembuat abon mete
Biaya bahan pembuat abon mete dialokasikan untuk pembelian bahan pokok
dan bahan penunjang, analisis biaya bagian ini berdasarkan target luaran yang
kami harapkan yaitu omset penjualan tiap hari 30 ons. Perhitungannya
berdasarkan waktu bulanan.
Tabel 2: Tabel biaya bahan pembuat abon mete
Bahan Kebutuhan/hari Kebutuhan/ bulan
Harga satuan (Rp)
Harga/bulan (Rp)
Garam 0,5 ons 6 1000 6.000Bawang putih 1 kg 16 2500 40.000Bawang merah 1 kg 16 8000 128.000Jinten, ketumbar, gula merah
1 kg 16 2000 32.000
Daging 1 kg 16 kg 60.000 960.000Ampas Mete 7 kg 16 1.000 112.000Minyak goreng 0,5 liter 8 liter 14.000 112.000
Total 1.128.000
2. Biaya Operasional
Biaya operasional merupakan biaya untuk pengeluaran upah tenaga kerja,
sewa tempat dan biaya lain-lain.
Tabel 3: Tabel biaya lain-lain
Pengeluaran Harga @ satuan Total biaya/bulan (Rp)Bahan bakar 200.000Sewa tempat 125.000Promosi 50.000
Total 375.000
Maka total biaya produksi selama sebulan adalah penjumlahan dari sewa
tempat/bulan + biya bahan makanan + biya lain-lain, total biya produksi sebulan =
Rp 1.128.000 + Rp 375.000 = Rp 1.767.000,00
10
Penetapan Harga Jual
Dalam menentukan harga jual abon mete nanti, dengan cara menyesuaikan
dengan biaya yang telah dikeluarkan. Produk abon mete dijual dengan harga Rp
5.000/ons.
Pendapatan Dan Keuntungan
Dengan bahan baku ampas mete 7 kg tiap hari dan daging1 kg tiap hari,
akan dihasilkan abon mete 30 ons tiap harinya Jika selama sebulan beroperasi
terus (16 hari) maka akan dihasilkan 480 ons selama sebulan. Harga abon mete
sampai ditangan konsumen Rp 5.000/ons.
Jadi pendapatan selama sebulan adalah 30 x 16 x Rp 5.000 = Rp 2.400.000
Keuntungan yang diperoleh dalam satu bulan merupakan selisih antara
pendapatan dan biaya. Keuntungan selama 1 bulan adalah Rp Rp 2.400.000 - Rp
1.767.000 = Rp 633.000
Adapun keuntungan setiap produksi per hari adalah Rp 633.000 : 16 = Rp
395625,5
Kelayakan Usaha
Secara sederhana kelayakan usaha dapat diperkirakan dengan menghitung
BEP (break event poin), ROI (Return of Investment)dan B/C ratio (benefit cost
ratio).
1 Break event point (BEP)
Kegunaan dari menghitung BEP ini adalah untuk mengetahui kapan hasil
usaha yang dilakukan mencapai titik impas, artinya perusahaan tidak untung dan
juga tidak rugi. Nilai titik impas yang dihitung yaitu BEP harga dan BEP volume
c. BEP harga
Total biaya Rp 1.767.000
Produksi 480
Artinya kami akan mencapai titik impas jika harga jual abon mete tiap ons
Rp 3681,25
11
BEP harga = =
= Rp 3.681,25
d. BEP produksi
Total biaya Rp 1.767.000
Harga Rp 5.000
Artinya pada produksi sebulan sebanyak 354 ons abon mete, usaha kami
akan mengalami titik impas.
2 Return of Invesment (ROI)
ROI merupakan analisis untuk mengetahui efisiensi pengunaan modal
untuk mengukur keuntungan usaah dalam kaitannya dengan investasi yang
digunakan. Perhitungan ROI usaha kami sebagai berikut:
Hasil penjualan
total biaya produksi
Rp 2.400.000
Rp 1.767.000
ROI = 135,82 %
Nilai 135,82 % menunjukkan bahwa dengan modal 1,00 yang dikeluarkan,
akan kembali sebasar 135,82 %.
3 Benefit cost ratio (B/C)
B/C ratio berguna untuk mengetahui perbandingan antar besarnya
keuntungan dengan jumlah biaya yang telah dikeluarkan. Rumus yang digunakan
dalam menghitung B/C ratio adalah:
keuntungan
Biaya produksi
Rp 633.000
Rp 1.767.000
B/C sebesar 0,358 menunjukkan bahwa dari modal Rp. 1,00 akan
diperoleh keuntungan sebesar 0,358 kalinya.
G.5 CASH FLOW (ALIRAN DANA TUNAI)
Untuk memudahkan inventarisasi pendapatan dan pembiayaan rencana
peaksanaan kami, maka dapat kami tabelkan sebagai berikut:
12
B/C =
BEP produksi = =
= 353,4
ROI = x 100 %
ROI = x 100 %
B/C = = 0,358
No Bulan ke 1 2 3 4A. Pemasukan tunai1 Penjualan produk 0 8.000.000 15.000.0002 Pengembalian modal kerja 0 4.000.000 03 Nilai sisa 0 0 0Jumlah pemasukan tunai 8.000.000 0B Pengeluaran tunai 4.000.000
Investasi (alat-alat) 3.135.000 0 0 0Modal kerja 2.010.000 0 0 0Promosi 100.000 0 0 0Pemeliharaan alat 0 0 0 0Gaji pegawai 300.000 300.000 300.000Listrik 200.000 200.000 200.000
Jumlah pengeluaran tunai -5.245.000 500.000 500.000 500.000
C Dana tunai -5.245.000 3.500.000 7.500.000 14.500.000D Kumulatif dana tunai -5.245.000 -1.745.00 5.255.000 19.755.000
Dari tabel di atas, secara komulatif keuntungan usaha kami baru dapat
diperoleh pada bulan ke 3 setelah beroperasi.
H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan program ini adalah
sebagai berikut:
Gambar 1. Metode Pelaksanaan Kegiatan
13
Persiapan
Prosesproduksi
Survey Pasar
Pemasaran Produk
PengemasanProduk
Evaluasi
A. Persiapan
1. Waktu dan tempat
Kegiatan ini akan dilaksanakan sesuai jadwal yang ada dan diperlukan
waktu 4 bulan. Produksi akan dilakukan di Laboratorium Rekayasa Proses dan
Sistem Industri Jurusan Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya.
2. Bahan dan alat
Bahan utama yang digunaka dalam kegiatan ini adalah buah mete yang
bisa didapatkan di pasar daerah Malang, atau langsung di sentra perkebunan
Mete di Pasuruan. Bahan lain yang dibutuhkan antara lain Gula, Natrium
benzoat dan asam sitrat serta kemasan cup yang terbuat dari palstik dengan
desain yang menarik sehingga dapat menarik minat konsumen.
Alat yang digunakan dalam kgiatan ini adalah blender, cup sealer dan
beberapa alat yang dibutuhkan lagi seperti baskom, kompor, panci dan
pengaduk. Sertaalat yang berfungsi untuk menimbang yaitu timbangan agar
proporsi bahan-bahan yang diguakan tepat.
B. Survey Pasar
Survey pasar dilakukan sebelum memulai produksi, bertujuan untuk
mengtahui selera kansumen tentang minuman ringan yang ada dipasaran serta
daya beli terhadap minuman dan makanan sejenis. Selain itu untuk
mengetahui produk pesaing dan potensi produk ini sehingga layak dipasarkan.
Survey pasar dilakukan dengan mengajukan kuisiober ataupun wawancara
kepada beberapa konsumen dan penjual minuman ringan untuk mendapatkan
informasi yang relevan.
C. Proses Produksi
Dalam proses produksi sari buah Mete dan abon mete ini akan
ditunjukkan pada gambar 2.
14
Pencucian
Perendaman dalam larutan NaCl
Kukus 20 menit
Pres dan Saring
Pencucian
Pencacahan
Sari buahAmpas
Pengeringan
Pemasakan
Penambahan bumbu
Abon Mete
Penjernihan dengan gelatin
Pengendapan
Pengisian ke dalam cup sealer
Pemasakan
Sari buah jernih
GulaAsam sitratNa benzoat
Pasteurisasi 80oC
Pengemasan
Pendinginan
Sari buah Mete
Buah Mete
15
Gambar 2. Tahapan Pembuatan Sari Buah Mete Dan Abon Mete
D. Pengemasan dan Pelabelan Produk
Setelah produk sari buah dan abon dihasilkan, perlu penanganan
selanjutnya agar produk tersebut terjual dipasaran, seperti pengemasan.
Pasalnya, tidak jarang konsumen lebih tertarik membeli produk dengan
kemasan menarik selain itu, diperlukan pelabelan. Pelabelan merupakan salah
satu prosedur dari dinas kesehatan setempat (Malang) yang diberikan kepada
produk yang layak untuk dikonsumsi orang banyak. Setelah mendapat ijin dari
pihak terkait maka produk dapat dipasarkan pada aderah yang lebih luas
setelah mendapat nomor seri P.I.R.T. Pelabelan sangat penting artinya baik
dari konsumen ataupun produsen, hal ini bertujuan untuk melindungi hak-hak
konsumen yang sering disalahgunakan oleh produsen. Label P.I.R.T ini
diletakkan dalam kemasan yang sudah didesain sedemikian rupa.
E. Pemasaran Produk
Pemasaran merupakan suatu kegiatan manajemen yang berfungsi
mempromosikan usaha. Perencanaan pemasaran yang akan dilakukan dalam
mengenalkan produk ke konsumen antara lain yaitu: iklan, publisitas, dan
promosi penjualan. Bentuk iklan yang direncanakan antara lain, menyebarkan
selebaran, liflet dan brosur. Kegiatan yang bersifat publisitas direncanakan
menjadi sponsor kegiatan-kegiatan kemahasiswaan di kampus-kampus.
Promosi penjualan direncanakan dengan pemberian bonus gratis satu buah
jika membeli 10 es krim.
1. Prospek bisnis
2. Analisis kelayakan usaha
Kriteria kelayakan erat kaitannya dengan keberhasilan dan hal ini akan
berbeda satu sama lain dari setiap sudut dan kepentingan. Bagi pemilik proyek
swasta, titik berat keberhasilan diletakkan pada aspek finansial, sedangakn
bagi pemerintah lebih luas lagi, seperti pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan
masyarakat dan juga mendorong prakarsa swasta (Soeharto, 2985).
Metode analisis finansial yang paling sering digunakan dalam penilaian
investasi adalah Payback Periods (PP), Net Present Value (NPV), Profitability
16
Index (PI), Internal rate of Return (IRR) dan Break Event Point (BEP). Dalam
kegiatan ini menggunakan estimasi biaya melalui perhitungan dengan BEP.
F. Evaluasi
Evaluasi kegiatan merupakan kegiatan yang berfungsi untuk
mengontrol dan menganalisa kegiatan yang sudah berlangsung. Kegiatan baik
mulai dari proses produksi hingga sistem pemasaran. Kelemahan-kelemahan
selama berjalannya usaha diharapkan dengan adanya kegiatan evaluasi ini
dapat diatasi. Evaluasi kegiatan direncanakan diadakan setiap dua minggu
sekali.
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
No Uraian Kegiatan Bulan ke-
1 2 3 4
1. Persiapan tempat produksi V
2. Pengadaan alat-alat produksi. V
3. Pengadaan bahan-bahan V
4. Proses produksi V V
5. Ulangan pembuatan es krim aneka rasa jamur sehingga didapatkan hasil yang sempurna
V V
6. Penetrasi pasar V V
7. Evaluasi kegiatan. V
J. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK
Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Adityani Nur Witasari
b. NIM : 0710420004-42
c. Fakultas : Pertanian
d. Jurusan : Horikultura
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 15 jam/ minggu
Anggota Kelompok
a. 1) Nama Lengkap : Restu Rizkyta Kusuma
2) NIM : 0610460030-46
17
3) Fakultas : Pertanian
4) Jurusan : Hama dan Penyakit Tunbuhan
5) Waktu untuk kegiatan PKM : 15 jam/ minggu
b. 1) Nama Lengkap : Nayla
2) NIM : 0610
3) Fakultas : Teknologi Pertanian
4) Jurusan : Teknologi Industri Pertanian
5) Waktu untuk kegiatan PKM : 15 jam/ minggu
K. NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING
1. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. H. Anton Muhibuddin, SP.MP
2. NIP : 132 310 390
3. Golongan pangkat : IIIa/ Asisten Ahli
4. Jabatan Fungsional : Penata Muda
5. Jabatan Struktural : Dosen
6. Fakultas : Pertanian
7. Jurusan : Hama dan Penyakit Tumbuhan
8. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya
9. Bidang keahlian : Hama dan Penyakit Tanaman
18
L. PERKIRAAN ANGGARAN BIAYA
1. Biaya Alat
Barang Satuan Harga 1 unit (RP)
Harga total (Rp)
Kompor gas 1 350.000 350.000Alat pengorengan 2 unit 50.000 100.000Baskom 5 unit 10.000 50.000Panci 2 unit 50.000 100.000Pisau 5 unit 5.000 25.000Timbangan 1 unit 150.000 150.000Tempat abon (baskom) 5 30.000 150.000
Total 925.000
Peralatan penunjang
Rincian Jumlah total (Rp)Sewa laboratorium 200.000Sewa tempat 125.000Biaya PIRT 500.000
Total 825.000
2. Biaya Bahan-Bahan
Bahan Harga satuan (Rp)
Kebutuhan/hari Harga total (Rp) / bulan
Buah Mete 1.500 14 kg 336.000Gula 6.000 5 kg 480.000Na benzoat 5.000 1 bungkus 80.000Asam Sitrat 2.500 2 botol 80.000Garam 1000 1 16.000Gelas cup 200 200 640.000Garam 1000 0,5 ons 6.000Bawang putih 2500 1 kg 40.000Bawang merah 8000 1 kg 128.000Jinten, ketumbar, gula merah
2000 1 kg 32.000
Daging 60.000 1 kg 960.000Ampas Mete 1.000 7 kg 112.000Minyak goreng 14.000 0,5 liter 112.000Bahan bakar 200.000
Total 3.222.000
3. Biaya operasinal
Rincian Satuan Jumlah Jumlah total (Rp)
19
Pemasaran dan promosi 100.000Gaji pegawai 240.000Dokumentasi (handycam + cetak foto)
200.000
Penulisan laporan 200.000Transportasi pengadaan bahan bahu
200.000
Komunikasi 50.000Total 990.000
4. Rekapitulasi Biaya
No Rincian Jumlah (Rp)1. Biaya pengadaan alat 925.000 2. Biaya peralatan penunjang 825.0003. Biaya pengadaan bahan-bahan 3.222.000 4. Biaya operasional 990.000
Total 5.962.000
20
Lampiran 1 : Curiculum Vitae
1. Ketua Kelompok
Nama Lengkap : Adityani Nur Witasari
Tempat/Tanggal lahir : Jember/1 April 1989
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Asal : Pondok buana kavling AQ 33, BluruKidul,
Sidoarjo
Alamat di Malang : Jl. Kertosentono No.141 Ketawanggede
Malang 65145
Telepon : 085648105656
E-mail : [email protected]
Riwayat pendidikan :
No Nama Sekolah Tahun
1. SDN Kemuning 2 Tarik, Sidoarjo 1995-2001
2. SLTP Negeri 1 Krian 2001-2004
3. SMAN 1 Sidoarjo 2004-2007
4. Program Studi Hortikultura, Jurusan Budidaya Pertanian,
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
2007-sekarang
Pengalaman organisasi :
No Jabatan Tahun
1. Staff Magang Badan Eksekutif Mahasiswa FP UB 2007-2008
2. Deputi Riset Pusat Riset Dan Kajian Ilmiah Mahasiswa
(PRISMA) FP UB
2008-2009
3. Pengurus Harian PAPM Unit Aktivitas Karawitan dan Tari
UB
2007-2008
4. Anggota Aktif Himpunan Mahasiswa Islam 2007- sekarang
Karya Ilmiah yang pernah dibuat :
No Judul Tahun1 Filosofi Barapen 2007
2. Optimalisasi Seni Budaya Indonesia Dalam Menghadapi Era
Globalisasi
2007
21
Pengalaman Pengabdian Masyarakat :No Jenis Pengabdian Tahun
1 Bakti Sosial HMI FP UB di Kalitekuk Malang Selatan 2005
2. Anggota Kelompok
Nama Lengkap : Restu Rizkyta Kusuma
Tempat/Tanggal lahir : Nganjuk/4 Mei 1988
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Asal : Desa Sawahan, kec. Sawahan, Nganjuk
Alamatdi Malang : Jl. Kertossariro no.59 Ketawanggede
Malang 65145
Telepon : 08563414118
E-mail : [email protected]
Riwayat pendidikan :
No Nama Sekolah Tahun
1. SDN Sawahan 1 1994-2000
2. SLTP Negri 1 Nganjuk 2000-2003
5. SMA Negeri 2 Nganjuk 2003-2006
6. Jurusan Hama Dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya
2006-sekarang
Pengalaman organisasi :
No Jabatan Tahun
1. Ketua Bidang Keterampilan dan Kewirausahaan, OSIS
SMAN 2 Nganjuk
2004-2005
2. Ketua Koperasi Sekolah ”Tunas Harapan” SMAN 2 Nganjuk 2004-2005
3. Sie Giat Palang Merah Remaja Pamara Widya Tirta SMAN 2
Nganjuk
2004-2005
4. Staff Magang Himpunan Mahasiswa Perlindungan Tanaman
(HIMAPTA)
2006-2007
5. Dirjen Administrasi Keuangan, Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) FP- UB
2007-sekarang
22
6. Anggota Aktif Pusat Riset dan Kajian Ilmiah Mahasiswa
(PRISMA)
2006-sekarang
7 Anggota aktif, Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat
Pertanian
2006-sekarang
Karya Ilmiah yang pernah dibuat :
No Judul Tahun1 Nilai Budaya Seni Pertunjukan Tayub dan Eksistensinya
Dalam Kehidupan Masyarakat
2006
2 Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Sebagai Upaya
Pengendalian dan Mendukung Proses Pengolahan Sampah
2007
3 Pengembangan Agropolitan Berbasis Sumberdaya Lokal
Sebagai Upaya Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional
2008
4 Peluang Usaha Aneka Es Krim Jamur Sebagai Jajanan
Alternatif yang Bergizi Tinggi dan Murah
2008
5 “Mico Ice Cream” Sebagai Jajanan Alternatif yang Bergizi
Tinggi dan Murah
2008
Prestasi yang pernah diraih :No Jenis Prestasi Tahun
1 Juara III LKTM MABA Bidang Seni Universitas Brawijaya 2006
2 Semifinalis Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur
2007
3 Juara II LKTI National Economic Events 2008, Fakultas
Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman
2008
4 Penyaji Terbaik II PKM Kewirausahaan Pekan Ilmiah
Mahasiswa Nasional XXI (PIMNAS XXI), UNISULLA
Semarang
2008
5 Juara Harapan I Lomba Karya Inovatif Mahasiswa Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur
2008
23
Pengalaman Pengabdian Masyarakat :No Jenis Pengabdian Tahun
1 Bakti Sosial HMI FP UB di Kalitekuk Malang Selatan 2008
2 Bakti Sosial Ramadhan BEM FP di Tulungrejo, Singosari,
Malang
2008
3. Anggota Kelompok
Nama Lengkap : Naila Zulfa
Tempat/Tanggal lahir : Pekalongan/ 19 Mei 1988
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Asal : Kutosari, Karanganyar, Pekalongan
Alamatdi Malang : Jl. Gajayana no.38 Ketawanggede
Malang 65145
Telepon : 0856
E-mail : nay_06 @yahoo.co m
Riwayat pendidikan
No Nama Sekolah Tahun
1. SDI Kutosari 1994-2000
2. MTs YAPIK 2000-2003
5. MAU Al-Himah 2 Benda 2003-2006
6. Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas Brawijaya
2006-sekarang
Pengalaman organisasi :
No Jabatan Tahun
1. Anggota aktif Agritech Research and Study Club (ARSC) 2006- sekarang
2. Staff Himpunan mahasiswa Teknologi Industri Pertanian
(HIMATITAN)
2007-2008
3. Staff Badan eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi
Pertanian
2007-2008
24
4. Co Bidang Hubungan Masyarakat Forum Lingkar Pena (FLP)
ranting Universitas Brawijaya
5. Anggota Aktif TI (Taekwondo Indonesia) Universitas
Brawijaya
2006-sekarang
Karya Ilmiah yang pernah dibuat :
No Judul Tahun1 Upaya Mempertahankan Eksistensi Batik Melalui Busana
Muslim Bermotif Batik
2006
2 Pengembangan Usaha Sari Buah Tamarillo Sebagai Minuman
Kesehatan Melalui Inovasi Kemasan Yang Informatif
2008
Prestasi yang pernah diraih :No Jenis Prestasi Tahun
1. Penyaji Terbaik I PKM Kewirausahaan Pekan Ilmiah
Mahasiswa Nasional XXI (PIMNAS XXI), UNISULLA
Semarang
2008
25
Lampiran 2 : Gambaran Teknologi
Tekonologi yang digunakan dalam kegiatan ini sangat sederhana, karena
telah tersedia di Laboratorium Rekayasa Proses Dan Sistem Produksi Jurusan
Teknologi Industri Pertanian, sehingga produk sari buah mete ini tidak sulit
dikembangkan pada skala usaha kecil. Tahapan pembuatan dari pembuatan sari
buah mete dan abon mete dapat dilihat pada tabel 1. Pada bagan terlihat adanya
proses pengemasan, proses ini dilakukan dengan menggunakan sealer cup sebagai
alat pengemas. Sedangkan kemasan yang diguynakan merupakan cup-cup
yangada dipasaran yang berkapasitas 200 ml. Tutup kemasan di desain
sedemikian rupa agar infomasi tentang produk dapat tersampaikan dengan baik
kepada konsumen. Pasteurisasi dilakukan untuk membunuh bakteri yang ada di
sekitar kemasan agar tidak mengkontaminasi isi produk.
26
Lampiran 3. Surat Kesediaan Kerjasama
Surat Perjanjian Kerjasama dengan Laboratorium Rekayasa Proses dan Industri
Pihak I :
Nama : Laboratorium Rekayasa Proses dan Sistem Industri
Alamat : TIP FTP Universitas Brawijaya, Malang
Pihak II :
Tim PKM
Nama : Adityani Nur W
Alamat : Jl. Kertosentono no.141, Malang
Menyatakan dengan ini pihak I akan melakukan kerjasama dengan pihak
II. Pihak II dapat melaksanakan segala bentuk percobaan yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan program ini. Pihak II juga menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan
program setelah penyesuaian terhadap jadwal kegiatan pihak II terlebih dahulu.
Sedangkan pihak I menyediakan tempat dan alat yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan percobaan.
Malang, 6 Okober 2008
Menyetujui,
Pihak II Pihak I
Adityani Nur W Surisno, ST
Mengetahui,
Dr. Ir. Wigyanto, MSNIP. 130 935 074
27
Lampiran 4. Buah Mete
28
Sari BuahMete
Sehat Menyegarkan
Sari BuahMete