pkm-gt-2014 unej ulfatu b-par modifikasi

18
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS BERAS LOKAL PETANI DENGAN METODE B-PAR (Beras Parboiled) MODIFIKASI BERDASARKAN PENGERINGAN SOLAR ENERGY BIDANG KEGIATAN : PKM GT Diusulkan Oleh : Ulfatu Layinatinnahdliyah Arrosyadi 131710101079 (2013) Bayu Octavian Prasetya 121710101118 (2012) Dimas Yofri Ferdiansyah 131710101081 (2013) Dessy Eka Kuliahsari 131710101089 (2013) Herninda Kristiana Dewi 131710101082 (2013) UNIVERSITAS JEMBER JEMBER 2014

Upload: bayu-octavian-prasetya

Post on 24-Sep-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    JUDUL PROGRAM

    PENINGKATAN KUALITAS BERAS LOKAL PETANI DENGAN

    METODE B-PAR (Beras Parboiled) MODIFIKASI BERDASARKAN

    PENGERINGAN SOLAR ENERGY

    BIDANG KEGIATAN :

    PKM GT

    Diusulkan Oleh :

    Ulfatu Layinatinnahdliyah Arrosyadi 131710101079 (2013)

    Bayu Octavian Prasetya 121710101118 (2012)

    Dimas Yofri Ferdiansyah 131710101081 (2013)

    Dessy Eka Kuliahsari 131710101089 (2013)

    Herninda Kristiana Dewi 131710101082 (2013)

    UNIVERSITAS JEMBER

    JEMBER

    2014

  • 2

    ii

  • v

    KATA PENGANTAR

    Segenap puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa

    atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan

    karya tulis yang berjudul Peningkatan Kualitas Beras Lokal Petani dengan

    Metode B-Par (Beras Parboiled) Modifikasi Berdasarkan Pengeringan Solar

    Energy.

    Karya tulis ini ditujukan untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa

    Gagasan Tertulis (PKM-GT) 2014 yang diadakan oleh DIKTI. Melalui karya tulis

    ini, penulis ingin memberikan solusi terhadap perekonomian dan hasil petani lokal

    di Indonesia yang mayoritasnya adalah komoditi padi serta solusi konsumsi

    pangan yang aman terhadap penderita diabetes.

    Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami

    sampaikan kepada dosen pendamping yang telah memberikan banyak bimbingan

    dan arahan kepada kami dalam penyusunan karya tulis ini. Tidak lupa penulis

    juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan

    memberikan dukungan pada kami.

    Kami menyadari terdapat banyak kekurangan baik dari segi materi,

    ilustrasi, contoh, dan sistematika penulisan dalam pembuatan karya tulis ini. Oleh

    karena itu, saran dan kritik dari para pembaca yang bersifat membangun sangat

    kami harapkan. Besar harapan kami karya tulis ini dapat bermanfaat baik bagi

    kami sebagai penulis dan bagi pembaca pada umumnya terutama bagi dunia

    teknologi pertanian.

    Jember, 28 Maret 2014

    Penulis

    iii

  • 4

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul i

    Halaman Pengesahan ii

    Kata Pengantar iii

    Daftar Isi iv

    Daftar Tabel v

    Daftar Lampiran v

    Ringkasan vi

    PENDAHULUAN 1

    Latar Belakang 1

    Tujuan 2

    Manfaat 2

    GAGASAN 2

    Beras Parboiled 3

    Proses Pembuatan Beras Parboiled 3

    Gagasan Baru yang Ditawarkan 4

    Ekstrak Rempah untuk menghambat tumbuhnya mikroorganisme 4

    Pengeringan Berbasis Solar Energy 5

    Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan 5

    Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan 7

    KESIMPULAN 7

    Inti Gagasan 7

    Teknik Implementasi Gagasan 7

    Prediksi Keberhasilan Gagasan 8

    DAFTAR PUSTAKA 9

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP 10

    LAMPIRAN 12

    iv

  • v

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 Identifikasi pelaksana, sumber dana dan program community

    development petani padi 5

    Tabel 2 Peranan elemen terkait dalam pengembangan pertanian

    organik di Indonesia 6

    DAFTAR LAMPIRAN

    Gambar 1. Diagram Alur Implementasi Gagasan 12

    Gambar 2. Diagram Pembuatan Beras Parboiled Modifikasi 12

    v

  • 6

    RINGKASAN

    Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya bekerja

    sebagai petani. Jumlah petani di Indonesia pada tahun 2013 mencapai 31,70 juta

    orang. Namun, pendapatan yang didapat seorang petani cukup rendah, yang mana

    menempatkan petani sebagai penduduk dengan penghasilan menengah ke bawah.

    Beras sebagai produk utama petani Indonesia saat ini, yang

    produktivitasnya pada tahun 2013 produktivitasnya mencapai 51,46 kwintal/ha

    (BPS:2014). Namun, produksi tersebut juga diikuti dengan permasalahan

    distribusi dan penjualan yang mengakibatkan lambatnya perkembangan

    perekonomian petani. Para petani kebanyakan menjual hasil panennya dalam

    bentuk gabah atau beras tanpa ada perlakuan teknologi di dalamnya. Hal tersebut

    yang menyebabkan pendapatan petani menjadi sangat rendah.

    Peningkatan mutu/kualitas produksi petani lokal, utamanya padi dapat

    dioptimalkan dengan memanfaatkan teknologi yang ada, yaitu dengan menjadikan

    beras yang biasa tersebut menjadi beras parboiled. Beras parboiled merupakan

    beras pratanak yang diproduksi dengan penanakan terlebih dahulu sehingga

    komposisi gizinya lebih tinggi dibanding beras biasa dengan kandungan indeks

    glikemik yang rendah sehingga cocok untuk dikonsumsi para penderita diabetes.

    Karya tulis ini bertujuan merumuskan konsep optimalisasi hasil panen

    padi petani dengan memanfaatkan teknologi beras parboiled. Konsep tersebut

    ditunjang oleh beberapa teori yaitu produktivitas petani padi di Indonesia, proses

    pembuatan beras parboiled, kandungan gizi beras parboiled, pemanfaatan energi

    sel surya dalam proses pengeringan, mikroorganisme yang dapat

    menghambat/mengurangi kualitas beras, serta senyawa anti mikroba dalam

    rempah-rempah yang dapat meminimalisir kontaminasi beras terhadap

    mikroorganisme. Gagasan ini ditulis dengan dengan analisis dari beberapa

    permasalahan yang terjadi pada petani dan penderita diabetes di Indonesia, yang

    dikombinasi dengan solusi logis berdasarkan tinjauan pustaka yang ada.

    Berdasarkan analisis, diketahui bahwa rendahnya pendapatan petani

    dikarenakan lahan yang sempit serta proses produksinya menjadi beras yang

    berkualitas rendah, maka dilakukan strategi pembuatan B-Par Modifikasi di

    kalangan petani lokal dengan memanfaatkan rempah-rempah yang ada disekitar

    dan menggunakan metode pengeringan solar energy untuk meningkatkan kualitas

    dari beras tersebut. Peningkatan produksi B-Par tidak lepas dari dorongan

    pemerintah, pemodal, departemen pertanian dan kesehatan serta ahli bidang

    terkait yang dapat mewujudkan terlaksananya program tersebut.

    vi

  • v

    PENDAHULUAN

    Latar belakang

    Kemiskinan di Indonesia terus mengalami peningkatan karena sebagian

    besar masyarakat Indonesia berprofesi sebagai petani (Anonim, 2013). Hal ini

    menunjukkan bahwa pendapatan petani sangat rendah. Berdasarkan data Serikat

    Petani Indonesia, pada tahun 2007 rata-rata penghasilan mereka hanya Rp.

    4.375,00 dan pada 2009 naik Rp. 800,00 menjadi Rp. 5.175,00. Kecilnya

    pendapatan petani ini disebabkan karena rata-rata garapan lahan petani yang

    sempit, yaitu hanya sekitar 0,53 Ha. Lahan yang dapat dikatakan terlalu sedikit itu

    tentunya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan petani dan keluarganya

    (Sumarno dan Unang, 2010).

    Beras parboiled cocok digunakan untuk penderita diabetes karena ditinjau

    dari sifat fungsionalnya yaitu dapat menurunkan indeks glikemik. Dengan

    penurunan nilai indeks glikemik ini, dapat dikatakan bahwa beras pratanak sangat

    cocok untuk penderita diabetes.

    Karena konsumsi beras parboiled untuk konsumen khusus, maka harga

    yang dibandrol tiap kilonya sangat menjulang tinggi, yakni sekitar $ 410 per kg

    nya (Anonim, 2014). Apalagi, harga tersebut masih ditambah dengan biaya

    transport dari luar negeri (Thailand atau India maupun Pakistan) ke Indonesia.

    Padahal, jumlah penderita diabetes di Indonesia juga tidak sedikit yakni sekitar

    8,5 juta yang menyebabkan Indonesia menempatkan dirinya dalam 10 besar

    negara penderita diabetes (Sari, 2013). Dengan jumlah penderita yang tidak

    sedikit itu maka sangat tidak memungkinkan untuk mengimpor semua kebutuhan

    masyarakat khusus ini, sehingga perlu diadakan suatu inovasi pangan berkenaan

    dengan masalah ini.

    Apabila hal tersebut saling dikaitkan, maka akan muncul titik temu yang

    mana dengan diproduksinya B-Par (Beras Parboiled modifikasi) petani lokal,

    maka dapat digunakan sebagai bahan baku konsumsi harian penderita diabetes di

    Indonesia yang dapat mengkerutkan jumlah impor beras parboiled dari luar negeri

    1

  • 8

    dan biaya yang dibutuhkan oleh penderita diabetes berkurang dalam memenuhi

    kebutuhannya tanpa membayar bea cukai produk impor.

    Tujuan

    Karya tulis ini bertujuan merumuskan konsep peningkatan mutu beras

    petani lokal dengan memanfaatkan teknologi beras parboiled modifikasi yang

    dapat digunakan untuk konsumsi harian penderita diabetes di Indonesia.

    Manfaat

    Manfaat karya tulis ini adalah memperkaya khasanah pengetahuan

    masyarakat tentang potensi beras parboiled di Indonesia, serta memberikan

    sedikit modifikasi untuk proses pembuatannya, meningkatkan perekonomian

    petani khususnya dan Indonesia pada umumnya, mempermudah para penderita

    diabetes dalam membeli makanan khusus penderita diabetes.

    GAGASAN

    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa produksi hasil padi

    petani tahun 2013 mengalami peningkatan walaupun tidak signifikan, namun

    tidak terlalu berdampak banyak pada petani lokal di Indonesia. Apabila gabah

    yang akan dijual diberi sedikit sentuhan teknologi dan diproses menjadi B-Par

    modifikasi maka akan meningkatkan nilai ekonominya.

    Namun produksi beras parboiled di Indonesia masih belum digalakkan

    dan diproduksi secara komersial. Fungsi utama beras parboiled merupakan bahan

    pangan yang cocok dikonsumsi untuk penderita diabetes.

    Sebenarnya, sumber makanan berkabohidrat bagi penderita diabetes tidak

    semata berasal dari beras parboiled, masih ada beras merah, beras tanpa sosoh

    maupun beras coklat (brown rice), namun proses produksi beras yang lain tersebut

    sedikit rumit dan membutuhkan waktu yang lama (proses penanaman hingga

    panen padi) (Spetriana, 2011).

    2

  • v

    Beras Parboiled/Beras Pratanak

    Beras pratanak atau yang biasa disebut parboiling rice adalah proses

    pemberian air dan uap panas terhadap gabah sebelum gabah tersebut dikeringkan

    (Haryadi, 2006) dan digiling yang mungkin berasal dari India sekitar 2000 tahun

    yang lalu (Tjiptadi dan Nasution, 1985). Tujuan dari pratanak adalah untuk

    menghindari kehilangan dan kerusakan beras, baik ditinjau dari nilai gizi maupun

    rendemen yang dihasilkan. Beras pratanak memiliki derajat sosoh yang rendah.

    Beras dengan derajat sosoh rendah, menurut Kunze dan Calderwood (2004),

    mudah mengalami ketengikan karena masih memiliki lapisan dedak aleuron yang

    memiliki kandungan lemak tinggi.

    Peningkatan nilai gizi pada beras pratanak disebabkan oleh proses difusi

    dan panas yang melekatkan vitamin-vitamin dan nutrisi lainnya dalam

    endosperma. Sifat fungsional beras terutama dapat dilihat dari kandungan serat

    pangan, daya cerna pati, dan indeks glikemiknya. Proses pratanak dapat

    meningkatkan kandungan serat pangan total antara 5080%, sedangkan daya

    cerna pati in vitro menurun 3550% dan indeks glikemik menurun 16-32%

    (Widowati, 2008).

    Proses pembuatan beras parboiled secara umum

    1. Pembersihan (cleaning)

    Gabah yang akan diproses pratanak terlebih dahulu dibersihkan dari

    kotoran-kotoran dan benda asing seperti batu dan gabah hampa.

    2. Perendaman (soaking)

    Proses perendaman atau soaking bertujuan untuk memasukkan air ke

    dalam ruang inter cellular dari sel-sel pati endosperm dan sebagian air diserap

    oleh sel-sel pati sendiri sampai pada tingkat tertentu, sehingga cukup untuk

    proses gelatinisasi.

    3. Pengukusan (steaming)

    Setelah mengalami perendaman dalam jangka waktu tertentu, gabah

    tersebut diberi uap panas atau steaming untuk melunakkan struktur sel pati

    3

  • 10

    endosperm sehingga tekstur granula pati dari endosperm menjadi seperti pasta

    akibat proses gelatinisasi.

    4. Pengeringan (drying)

    Padi pratanak mempunyai suhu yang lebih tinggi (bisa mencapai 100oC),

    mengandung kadar air yang tinggi (dapat mencapai 45%), tekstur butir yang

    berbeda akibat pemanasan yang intensif dan steril terutama saat steaming.

    5. Penggilingan (milling)

    Tahap akhir untuk menghasilkan beras pratanak adalah penggilingan

    (milling). Proses penggilingan padi diawali dengan pembersihan awal untuk

    membersihkan gabah dari kotoran-kotoran hingga gabah menjadi bersih.

    (Spetriani:2011)

    Gagasan Baru yang Ditawarkan

    Ekstrak Rempah untuk Menghambat Tumbuhnya Mikroorganisme

    Pertama, pada proses penguapan menggunakan steam, gabah tersebut

    dicampur dengan rempah-rempah yang dimaksudkan untuk menghambat mikroba

    yang tumbuh dan secara tidak langsung bertindak sebagai pengawet alami.

    Pengawet alami dapat mengurangi dampak negatif apabila dikonsumsi dibanding

    dengan menggunakan pengawet kimia yang yang apabila pengawet kimia/sintetis

    dikonsumsi maka akan mengakibatkan toksik pada tubuh ketika melebihi batas.

    Penelitian Yuharmen, dkk (2002) menunjukkan adanya aktivitas penghambatan

    pertumbuhan mikroba dengan ditambahkannya rempah dan dari hasil penelitian

    tersebut disimpulkan bahwa ekstrak yang paling efektif menghambat jamur C.

    lunata(dapat menyebabkan penyakit bercak coklat pada daun maupun pada buah

    padi) adalah kunyit (38,6%), dan terhadap A. flavus(jamur pasca panen yang

    menghasilkan aflatoksin) adalah lengkuas (25,6%). Konsentrasi minimum

    masing-masing ekstrak adalah 0,5% baik C. lunata maupun A. flavus.

    Ekstrak bumbu dapur, utamanya lengkuas dan kunyit dapat

    diimplementasikan terhadap metode B-Par pada saat perendaman beras. Rempah

    yang telah diekstrak dapat dilarutkan dalam media air yang digunakan untuk

    perendaman beras. Tujuannya agar ekstrak bumbu dapur dapat berdifusi ke dalam

    4

  • v

    biji beras sehingga diharapkan dapat menjadi senyawa antimikroba secara merata

    setelah di keringkan menggunakan solar energy serta dimungkinkan dapat

    menambah nilai rasa (flavour) dari B-Par modifikasi.

    Pengeringan Berbasis Solar Energy

    Kedua, proses pengeringan harus segera dilakukan karena kadar air beras

    tersebut yang tinggi, sehingga proses pengeringan yang efisien dan ekonomis

    untuk skala petani yaitu menggunakan sel surya. Agar dapat memanfaatkan energi

    radiasi matahari untuk menaikan suhu udara digunakan suatu perangkat untuk

    mengumpulkan energi radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi dan

    mengubahnya menjadi energi kalor yang berguna, perangkat ini disebut dengan

    kolektor surya. Kegunaan dari kolektor ini adalah untuk dapat menerima dan

    mengumpulkan energi radiasi matahari dari segala posisi matahari (Nuryani,

    2011).

    Pihak-pihak yang dapat mengimplementasikan gagasan

    Gagasan ini dapat terwujud melalui partisipasi aktif pihak-pihak sebagai berikut :

    Tabel 1. Identifikasi pelaksana, sumber dana, dan program community

    development petani padi

    Pelaksana Sumber dana Program yang diterapkan

    Lembaga khusus

    pengembangan

    keunggulan

    lokal dibawah

    Pemerintah

    daerah

    Alokasi dana APBN dan

    APBD pemerintah untuk

    pengembangan daerah

    Modifikasi pasca panen hasil

    pertanian secara menyeluruh

    dalam peningkatan

    kesejahteraan petani

    LSM (Lembaga

    Swadaya

    masyarakat)

    Pengajuan usulan community

    development sebagai program

    CSR perusahaan yang

    berkelanjutan (peluang besar

    mendapatkan 3% dari total

    keuntungan perusahaan

    sesuai UU No. 27 tahun 2008

    tentang program CSR

    perusahaan)

    Pelatihan & pelaksanaan

    pembuatan B-Par modifikasi

    kepada petani, serta peluang

    pasar kedepan terhadap

    produksi B-Par modifikasi

    tersebut.

    5

  • 12

    Pelaksana Sumber dana Program yang diterapkan

    Kalangan

    akademisi

    (mahasiswa/Perg

    uruan Tinggi)

    maupun

    penanam modal

    Dana pinjaman dengan bunga

    rendah dari bank milik

    pemerintah

    Pelatihan & pelaksanaan

    pembuatan instrument solar

    energy berbasis pengeringan

    beras kepada petani

    Sumber: (hasil analisis:2014)

    Sebagai peningkatan mutu beras lokal di Indonesia, berikut ini merupakan

    pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan pembuatan B-Parmodifikasi yaitu:

    Tabel 2. Peranan elemen terkait dalam pengembangan pertanian organik

    Indonesia

    No Elemen Terkait Peranan

    1. Petani 1. Menjaga kualitas gabah yang diproduksi tetap baik agar B-Par modifikasi yang dihasilkan berkualitas baik pula.

    2. Melakukan penanaman rempah-rempah disekitar ladangnya, yang digunakan sebagai bahan tambahan

    dalam pembuatan B-Par modifikasi.

    2. Pemerintah Mencanangkan program produksi mandiri B-Par

    modifikasi tanpa campur tangan dari negara lain sehingga

    tidak ada impor beras parboiled.

    3. Dinas Pertanian Memberikan penyuluhan kepada petani tentang proses

    pembuatan dan manfaat yang didapat apabila menerapkan

    metode B-Par modifikasi.

    4. Dinas Kesehatan Memberikan penyuluhan dan mencanangkan program

    konsumsi rutin B-Par modifikasi lokal bagi penderita

    diabetes di Indonesia untuk menjaga gaya hidupnya yang

    khusus. 5. Mahasiswa Melakukan penelitian dan kajian terkait, demi

    mendapatkan perlakuan terbaik dalam pembuatan B-Par

    modifikasi berkualitas tinggi.

    6. Universitas Membantu mengenalkan B-Par modifikasi dan

    memasukkan kompetensi tersebut pada mata kuliah

    terkait.

    7. Pengusaha Sebagai penananam modal, memberikan modal berupa

    pengering sel surya sebagai optimasi pembuatan B-Par

    modifikasi dengan menerapkan sistem keuntungan bagi

    hasil.

    (Sumber : berbagai sumber dan analisis, 2014)

    6

  • v

    Langkah Strategis Implementasi gagasan:

    1. Diadakan pelatihan-pelatihan terhadap petani lokal untuk memproduksi beras

    parboiled demi meningkatkan kualitas hasil produksinya.

    2. Adanya riset berkelanjutan tentang rempah yang digunakan terhadap

    peningkatan kualitas beras parboiled.

    3. Pemerintah menggandeng para penanam modal untuk menanamkan

    sahamnya pada petani sehingga hasil panen padi petani meningkat.

    4. Pemerintah segera mencanangkan untuk berhenti impor produk beras

    parboiled agar Indonesia lebih berpihak pada produksi beras parboiled petani

    lokal Indonesia.

    5. Adanya pertimbangan pembuatan UU yang mengatur bahwa penemuan yang

    bermanfaat bagi hajat hidup orang banyak dapat dikelola oleh Negara, dengan

    tidak mengabaikan kompensasi untuk penemunya.

    6. Diperlukan riset atau cost and benefit analysis untuk memperjelas tujuan,

    biaya, manfaat, dan dampak dari strategi penjualan ke luar negeri agar dapat

    meyakinkan para stakeholder yang melihat peluang ini.

    KESIMPULAN

    Inti Gagasan

    Gagasan peningkatan mutu beras dengan metode B-Par modifikasi petani lokal

    ini, yang nanti sasarannya adalah penderita diabetes dengan menambahkan

    rempah-rempah pada proses pengkukusan dan metode pengeringan berbasis solar

    energy.

    Teknik Implementasi gagasan

    Langkah-langkah implementasi untuk mewujudkan gagasan berbasis community

    development petani padi ini adalah :

    1. Melakukan pendekatan secara gradual (bertahap) kepada tokoh

    masyarakat sebagai awal pelaksanaan kerjasama dengan masyarakat.

    7

  • 14

    2. Konsultasi permasalahan petani & sosialisasi program B-Par modifikasi

    berbasis pengeringan solar energy.

    3. Melakukan kemitraan strategis dengan perusahaan yang memiliki program

    dana CSR (Corporate Social responsibility) sebagai modal awal, terutama

    alat yang digunakan sebagai pengeringan (solar energy).

    4. Pemberian mind set program B-Par Modifikasi dapat meningkatkan mutu

    dan kualitas produk akhir petani.

    5. Melakukan mekanisme koordinasi dengan membagi tugas secara jelas,

    termasuk pembagian keuntungan yang tidak merugikan salah satu pihak.

    6. Mobilisasi warga untuk melaksanakan program yang di sepakati bersama.

    7. Melakukan mekanisme evaluasi secara periodik dan profesional.

    Prediksi keberhasilan gagasan

    Gagasan peningkatan mutu beras lokal ini secara ekonomis sangat

    menguntungkan bagi petani, yang mana mampu melipat gandakan pendapatan

    petani. Pendapatan kotor awal petani mula-mula Rp. 10.950.000,00-/hektar, Rp.

    8.000,00-/kg , sementara biaya produksi beras parboiled sekitar Rp. 3.000,00-/kg.

    Sedangkan dengan implementasi gagasan diatas maka penghasilan bersih petani

    menjadi sekitar Rp. 20.000,00-/kg. Apabila harga B-par modifikasi di Indonesia

    dihargai lebih murah, 15% dibawah harga pasar dunia, maka penderita diabetes

    akan dengan senang hati menggunakan produk B-Par modifikasi lokal tersebut.

    Keberhasilan dari keseluruhan gagasan ini nantinya ditentukan oleh seberapa

    besar pendapatan petani yang mampu meningkatkan taraf kesejahteraan hidupnya

    dan tingkat kemudahan ditemukannya B-Par dipasaran oleh para penderita

    diabetes.

    8

  • v

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2013. Kesejahteraan Petani Menurun Sepanjang 2013.

    http://m.bisnis.com/industri/read/20140105/99/195551/kesejahteraan-

    petani-menurun-sepanjang-2013. Diakses tanggal 25 Maret 2014.

    Anonim. 2014. Thai Export Rice Prices. http://www.thairiceexporters.or. Diakses

    tanggal 25 Maret 2014.

    Badan Pusat Statistik. 2014. Tabel Luas Panen- Produktivitas- Produksi Tanaman

    Padi Seluruh Provinsi. www.bps.go.id. diakses tanggal 25 Maret 2014.

    Haryadi. 2006. Teknologi Pengolahan Beras. Yogyakarta: Gadjah Mada

    University Press.

    Kunze, O.R dan Calderwood, D.L. 2004. Rough Rice Drying-Moisture Adsorption

    and Desorption. Dalam: Campagne, E.T. (ed). Rice : Chemistry and

    Technology. Third Edition. American Association of Cereal Chemists, Inc,

    USA. Hal : 223-264.

    Nuryani. 2011. Uji potensi isolat lokal Aspergillus flavus sebagai penghasil

    aflatoksin. Bogor: Departemen Penerbit ITP IPB.

    Sari, Dianing. 2013. Indonesia Masuk 10 Besar Negara dengan Pengidap

    Diabetes. Majalah tempo (14 November 2013).

    Spetriani. 2011. Kajian Teknologi Proses Pengolahan BerasPratanak(Parboiling

    Rice) pada Gabah Varietas Situ Bagendit. Skripsi. Fakultas Teknologi

    Pertanian: Institut Pertanian Bogor

    Sumarno dan Unang G. Kartasasmita. 2010. Kemelaratan Bagi Petani Kecil di

    Balik Kenaikan Produktivitas Padi.Jakarta: Sinar Tani.

    Tjiptadi, W dan Nasution M.Z. 1985. Padi dan Pengolahannya. Bogor: Agro

    Industri Press Departemen teknologi industri pertanian, fateta, IPB

    Yuharmen, Yum Eryanti, dan Nurbalatif. 2002. Uji aktivitas antimikroba minyak

    atsiri dan ekstrak metanol lengkuas (Alpinia galangal). Jurusan Kimia,

    FMIPA. Universitas Riau.

    Widowati, Sri. 2008. Pengolahan Beras Pratanak. Balai Besar Penelitian dan

    Pengembangan Pascapanen Pertanian.

    http://pustaka.litbang.deptan.go.id/bppi/lengkap/bpp08086.pdf. Diakses

    tanggal 26 Maret 2014.

    9

  • 16

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    1. Ketua Kelompok

    Nama Lengkap : Ulfatu Layinatinnahdliyah Arrosyadi

    NIM : 131710101079

    Fakultas/Departemen : Fakultas Teknologi Pertanian/Teknologi Hasil

    Pertanian

    Perguruan Tinggi : Universitas Jember

    Tempat/Tanggal lahir : Ngawi, 29 Januari 1996

    Karya Ilmiah yang pernah dibuat :

    a. Perbandingan Tepung Sukun Dan Tepung Terigu Menjadi Biskuit

    Berdasarkan Uji Sensoris Dan Organoleptiknya

    Penghargaan Ilmiah yang diraih :

    a. High Distinction Award in Australian National Chemistry Quiz 2011

    b. Credit Award in Australian National Chemistry Quiz 2012

    2. Anggota Kelompok

    Nama Lengkap : Bayu Octavian Prasetya

    NIM : 121710101118

    Fakultas/Departemen : Fakultas Teknologi Pertanian/Teknologi Hasil

    Pertanian

    Perguruan Tinggi : Universitas Jember

    Tempat/Tanggal lahir : Pasuruan, 5 Oktober 1993

    Karya Ilmiah yang pernah dibuat :

    a. Pembuatan Sosis Sapi Dengan Variasi Konsentrasi Tapioka Dan

    Daging

    Penghargaan Ilmiah yang diraih : -

    3. Anggota Kelompok

    Nama Lengkap : Dimas Yofri Ferdiansyah

    NIM : 131710101081

    10

  • v

    Fakultas/Departemen : Fakultas Teknologi Pertanian/Teknologi Hasil

    Pertanian

    Perguruan Tinggi : Universitas Jember

    Tempat/Tanggal lahir : Bondowoso, 9 November 1994

    Karya Ilmiah yang pernah dibuat :

    a. Pengaruh STPP Terhadap Kekenyalan Dan Daya Sensori Terhadap

    Bakso Ikan Lele

    Penghargaan Ilmiah yang diraih : -

    4. Anggota Kelompok

    Nama Lengkap : Dessy Eka Kuliahsari

    NIM : 131710101089

    Fakultas/Departemen : Fakultas Teknologi Pertanian/Teknologi Hasil

    Pertanian

    Perguruan Tinggi : Universitas Jember

    Tempat/Tanggal lahir : Jember, 28 Desember 1995

    Karya Ilmiah yang pernah dibuat :

    a. Karakteristik Tepung Ubi Kayu Menggunakan Variasi Lama

    Perendaman Serta Pengeringan Dengan Oven Dan Sinar Matahari

    Penghargaan Ilmiah yang diraih : -

    5. Anggota Kelompok

    Nama Lengkap : Herninda Kristiana Dewi

    NIM : 131710101082

    Fakultas/Departemen : Fakultas Teknologi Pertanian/Teknologi Hasil

    Pertanian

    Perguruan Tinggi : Universitas Jember

    Tempat/Tanggal lahir : Lumajang, 14 Januari 1995

    Karya Ilmiah yang pernah dibuat :

    a. Pengaruh Kadar CaCO3 Terhadap Kematangan Buah Pisang

    Penghargaan Ilmiah yang diraih : -

    11

  • 18

    LAMPIRAN

    Gambar 1. Gambar alur Implementasi Gagasan

    Padi lokal

    siap panen

    Grading

    kualitas baik

    Proses pembuatan

    B-Par modifikasi

    Penambahan

    rempah-rempah

    Modal dari

    investor

    Contoh

    Gabah

    Pencucian

    Perendaman dalam air

    Pemanasan dengan uap

    80oC 20-30menit

    Pengeringan dengan solar energy

    Penggilingan

    Pengemasan

    Gambar 2. Diagram Pembuatan Beras Parboiled Modifikasi

    12