pk-ib_konflik laut cina selatan dalam kacamata indonesia

8/18/2019 PK-IB_konflik Laut Cina Selatan Dalam Kacamata Indonesia

1/6

1

KONFLIK LAUT CINA SELATAN DALAM

KACAMATA INDONESIA

Oleh: Atika Mega Chairina

Seperti yang kita ketahui, laut menjadi sarana utama berbagai

kepentingan strategis bertemu, karena laut memiliki peran yang

sangat penting tidak hanya dari segi politik dan keamanan,

namun juga dari segi ekonomi. Dalam perspektif politik dan

keamanan, laut menjadi ilayah yang tak terpisah dari batas!batas kedaulatan negara. Selain itu, klaim ilayah karena

kaitannya dengan posisi dan keberadaan sumber daya alam

seringkali memi"u kon#ik antar negara. Selanjutnya, dari bidang

ekonomi, laut merupakan sarana transportasi untuk perdagangan

internasional dan suplai energi yang menyokong sebuah negara

juga menggunakan laut sebagai jalur transportasi energi.

Sebagai satu!satunya kaasan dengan tingkat heterogenitas

yang tinggi kaasan Asia $asi%k seringkali dipandang sebagai

kaasan yang sangat rentan terhadap kon#ik dengan dasar

keseimbangan kaasan yang tergolong rapuh. Salah satu kon#ik

teritorial yang mengemuka di kaasan Asia $asi%k adalah kon#ik

maritim di &aut Cina Selatan, yang melibatkan beberapa negara

di kaasan ini termasuk diantaranya Cina, 'aian, (ilipina,

)ietnam, Malaysia, dan *runei Darussalam.

“Sejumlah negara saling mengklaim wilayah di Laut Cina

Selatan beberapa dekade terakhir ini. Namun,

ketegangan baru-baru ini dikhawatirkan menjadi bom

waktu terjadinya perang berdampak global.”

&aut Cina Selatan merupakan bagian dari Samudera $asi%k yang

meliputi sebagian ilayah dari Singapura dan Selat Malaka


2/6

+

hingga ke Selat 'aian dengan luas sekitar .- juta km. Se"ara

geogra%s &aut China Selatan terbentang dari arah *arat Daya ke

'imur &aut, yang batas Selatannya /&S, antara Sumatera

Selatan dan 0alimantan Selat 0arimata2 dan batas utaranya

ialah Selat 'aian dari ujung utara 'aian ke pesisir di (ujian di

Cina daratan. &aut Cina Selatan merupakan ilayah perairan

terluas kedua setelah kelima samudera di dunia.

*ila dilihat dalam tata &aut 3nternasional, kaasan &aut Cina

Selatan merupakan kaasan yang memiliki nilai strategis,

ekonomis, dan politis. Sehingga kaasan laut ini memiliki potensikon#ik dan kerja sama yang tinggi. Selain karena kaasan &aut

Cina &aut Selatan merupakan jalur perdagangan dan pelayaran

internasional serta jalur distribusi minyak, kaasan ini juga

memiliki kandungan kekayaan alam yang sangat besar. Sehingga

menjadikan kaasan ini sebagai objek sengketa klaim ilayah

siapa pemilik kaasan ini sesungguhnya.

Dengan melihat adanya kon#ik di kaasan &aut China Selatan

yang sudah terjadi lebih dari +4 tahun yang lalu dan belum

terselesaikan hingga saat ini. Sejatinya, keterlibatan beberapa

anggota AS5A6 dalam persengketaan kepemilikan $ulau Spratly

dan $ulau $ara"el di kaasan &aut Cina Selatan telah mendorong

3ndonesia untuk berpikir dan men"ari "ara bagaimana

penyelesaian terbaik dalam mengatasi persengkataan itu,

6amun sangat disayangkan, penyelesaian tidak menemukan titik

temu dan perundingan!perundingan damai yang dilakukan belum

men"apai kesepahaman atas kepemilikan kedua pulau di

kaasan ini. 7al ini, berkaitan dengan adanya kepentingan dari

negara penguasa dunia, Amerika Serikat pas"a berakhirnya

perang dingan dengan 8ni So9iet. Sementara, di kaasan Asia!


3/6

$asi%k mun"ulnya kekuatan baru, China yang mulai menunjukkan

taringnya sebagai negara hegemoni baru di era abad!+1.

Cina yang pertama kali mengklaim baha kedua pulau tersebutyang terletak kurang lebih 1.144 0M dari pelabuhan u &in $ulau

7ainan, Cina2 merupakan kedaulatan negara Cina berdasarkan

dokumen!dokumen kuno. 6amun, hal tersebut dibantah oleh

)ietnam. )ietnam menyatakan baha ilayah kedua pulau

tersebut merupakan bagian ilayah negaranya sejak abad ke!1;.

'erjadilah perang dingin antara Cina dan )ietnam dengan

memutuskan hubungan diplomatik, tetapi beberapa tahunkemudian hubungan diplomatik tersebut kembali terjalin. ang

selanjutnya diikuti klaim dari (ilipina, Malaysia, 'aian, dan

*runnei Darussalam.

Menurut saya, persoalan ini menjadi semakin kursial karena

klaim!klaim tersebut saling tumpang tindih yang disebabkan

karena kedua pulau tersebut memiliki "adangan minyak mentah

yang berlimpah. Sehingga masing!masing negara mengklaim

kepemilikannya baik se"ara historis maupun se"ara legal formal


4/6

>

dan berpengaruh langsung kepada negara!negara kaasan Asia

'enggara termasuk 3ndonesia. 0etergantungan ekonomi antar

negara kaasan AS5A6 akan terganggu dengan adanya,

sengketa di &aut Cina Selatan. 0on#ik yang terjadi, dapat

menyebabkan terganggunya stabilitas perekonomian yang

disebabkan naiknya harga dari hasil eksplorasi pertambangan

minyak mentah dan gas bumi dunia yang berpengaruh terhadap

Anggaran $endapatan dan *elanja 6egara disingkat A$*62

3ndonesia akibat terganggunya ilayah utara 0epulauan 6atuna.

Dan se"ara otomatis dengan adanya perubahan A$*6 juga

mempengaruhi penurunan atau peningkatan anggaran pada

masing!masing 0ementrian.

?ika di lihat dari ka"amata politik terhadap kon#ik tersebut,

3ndonesia memiliki orientasi kebijakan luar negeri yang bersifat

netral. $eran aktif 3ndonesia dengan tidak memihak maupun

yang turut serta dalam kon#ik &aut Cina Selatan merupakan

salah satu "erminan politik luar negeri 3ndonesia, yaitu bebas

aktif. Dalam konteks kon#ik &aut Cina Selatan ini, artian bebas

yakni dengan tidak memihak, sedangkan aktif yakni 3ndonesia

turut serta dan bergabung dalam organisasi!organisasi

internasional seperti, AS5A6 dan tetap mengupayakan

perdamaian kaasan.

“JALESVEVA JAYAMAHE”, masih ingatkah kaian !"ngan

a!igi#m ini$ Ya, m"%#&akan a!igi#m TNI Angkatan La#t

In!'n"sia, (ang )"%a%ti “/i Laut 0ita Berjaya.”

'idak dipungkiri 3ndonesia memiliki pengaruh besar di AS5A6

yang mengantarkan 3ndonesia menjadi primadona dalam kon#ik

&aut Cina Selatan. @alaupun kon#ik ini merupakan an"aman

kestabilian keamanan nasional, 3ndonesia menyikapi kon#ik ini

dengan bijak dengan tetap berpedoman pada politik luar negeri


5/6

-

yang bebas aktif, namun tetap memelihara kerjasama bilateral

maupun multilateral dan men"iptakan perdamaian dalam kon#ik

&aut Cina Selatan ini.

'erkait kon#ik kaasan &aut Cina Selatan, perlu adanya upaya

pembangunan sistem pertahanan nasional 3ndonesia sesuai

dengan kebutuhan. 8paya ini dilakukan untuk keutuhan ilayah

3ndonesia yang berbatasan langsung dengan &aut Cina Selatan,

yaitu kaasan 0epulauan 6atuna yang merupakan penghubung

antara kaasan Samudera 3ndia dan &aut Cina Selatan menjadi

pilihan lintasan terpendek bagi kapal!kapal perang yang inginmenuju ilayah kon#ik di &aut Cina Selatan dan kondisi demikian

dapat menimbulkan komplikasi tersendiri terhadap 3ndonesia.

Sikap netral 3ndonesia dalam menyikapi kon#ik &aut Cina Selatan

memberikan keuntungan bagi 3ndonesia dalam hal modernisasi

alat utama persenjataan Alusista2 pertahanan nasional dengan

menjaga hubungan bilateral diantara negara!negara kaasan

AS5A6.

6amun, perlu untuk direnungkan dan diperhatikan keberadaan

pulau!pulau terluar yang menjadi batas territorial 3ndonesia

dengan negara tetangga lainnya. 3ni bukan hanya tugas

$emerintah, tetapi juga merupakan tugas *angsa 3ndonesia

untuk mempertahankan keutuhan ilayah 6egara 0esatuan

epublik 3ndonesia. 'ugas ini tidak mun"ul ketika kon#ik itu

sudah terjadi, melainkan harus dimulai sejak dini. Sehingga tidak

terulang kembali kejadian $ulau Sipadan!&igitan dalam kon#ik ini.

?ika kita telah mempunyai Brasa memiliki maka sudah ter"ipta

fondasi aal kekuatan pertahanan 3ndonesia. 8ntuk tahan

selanjutnya, adalah kerjasama antara pemangku kekuasaan

dengan masyarakat 3ndonesia guna men"egah perembesan atau

perluasan spill over 2 kon#ik &aut China Selatan yang se"ara tiba!


6/6

tiba mengarah ke pulau!pulau terluar 3ndonesia, khususnya

terkait dengan kon#ik ini, yaitu ilayah utara 0epulauan 6atuna,

sekaligus juga mengamankan eksplorasi pertambangan minyak

yang berada sekitar E55 3ndonesia.

pk-ib_konflik laut cina selatan dalam kacamata indonesia

Documents