pjn new revision

102
10/06/22 Magister Kenotariatan 1 PROFESI JABATAN NOTARIS Oleh : Abdul Ghofur Anshori

Upload: muhammad-ishak

Post on 07-Feb-2016

44 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 1

PROFESI JABATAN NOTARISOleh : Abdul Ghofur Anshori

Page 2: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 2

Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini memberikan pengetahuan ilmiah

kepada Mahasiswa tentang arti penting akta dan Jabatan Notaris serta kaitannya dengan mata kuliah lain dalam lalu lintas hukum, khususnya hukum perjanjian.

Memberikan teori-teori umum akta beserta dasar hukumnya.

Memberikan pengetahuan ilmiah mengenai aspek etika dan filosofi dari Profesi Jabatan Notaris.

Page 3: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 3

Tujuan Mahasiswa mengetahui dan mampu

menerapkan teori pembuatan akta kelak dalam menjalankan profesinya.

Mahasiswa mengetahui, mampu menerapkan kaedah-kaedah moral dan profesi sehingga dapat mendukung harkat martabat profesi, serta pribadinya.

Page 4: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 4

Materi Pembelajaran1. Aspek yuridis dan teoritis jabatan notaris dan aktaa. Pembahasan mengenai peraturan-peraturan

jabatan notaris, aspek yuridis dari akta.b. Kedudukan, kewenangan, kewajiban, dan hak

notaris.2. Aspek etis keprofesian, meliputi nilai-nilai

filosofis dan nilai-nilai etis yang terkait dengan pelaksanaan Profesi Jabatan Notaris

Page 5: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 5

Out Put Pembelajaran Menghasilkan lulusan MKn dengan

pengetahuan ilmiah yang memadai mengenai jabatan notaris dan akta serta menerapkannya dalam kehidupan yang dilandasi nilai-nilai etis kepribadian, keilmiahan profesi yang bermartabat.

Mengembangkan ilmu dimaksud sesuai kaedah ilmiah dan etika/moralitas.

Page 6: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 6

Reference 1. Bertens, K., 2002, Etika, Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama2. Kanter, E.Y., 2001, Etika Profesi Hukum:

Sebuah Pendekatan Sosio Religius, Jakarta: Sinar Grafika.

3. Poespoprodjo, W., 1999, Filsafat Moral Kesusilaan dalam Teori dan Praktek, Bandung: Pustaka Sinar Grafika

Page 7: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 7

4. Tedjosaputro, Liliana., 1995, Etika Profesi Notaris Dalam Penegakan Hukum Pidana, Yogyakarta: BIGRAF Publishing.

5. UU No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris

Page 8: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 8

Reference (Anjuran)1. Notodisoerjo, Raden Soegondo., 1993,

Hukum Notariat di Indonesia Suatu Penjelasan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

2. Tobing, GHS Lumban., 1999, Peraturan Jabatan Notaris, Jakarta: Erlangga.

3. Soejadi, 1999, Pancasila Sebagai Sumber Tertib Hukum di Indonesia, Yogyakarta: Lukman Offset.

Page 9: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 9

PENDAHULUANA. KEDUDUKAN PROFESI JABATAN NOTARIS Profesi Jabatan Notaris (PJN) merupakan mata kuliah yang

sangat penting dalam kurikulum pendidikan Pasca Sarjana Magister Kenotariatan, Karena :

1. Memberikan dasar-dasar ketentuan dan pelaksanaan jabatan notaris, serta pengaturan teoritis mengenai akta notaris.

2. Memberikan pengetahuan ilmiah dasar-dasar nilai keprofesian bagi jabatan notaris.

3. Memberikan dasar-dasar dan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan bidang kenotariatan (Kenotariatan sebagai sebuah /suatu ilmu dari berbagai macam ilmu dalam bidang hukum dan berbagai teori mengenai hukum).

Page 10: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 10

Sejak Hindia Belanda sampai tahun 2004, lembaga notariat didasarkan pada undang-undang Hindia Belanda Reglement op Het Notaris Ambt in Indonesie (Staatsblad 1860 : 3)

Yaitu terfokus pada jabatan notaris dan pendidikan notariat hanya ditujukan menghasilkan kandidat-kandidat notaris yang akan menjadi/memangku jabatan notaris.

Diangkat oleh Negara (Menteri Kehakiman). Bukan merupakan pendidikan S2, melainkan hanya

merupakan SH+.

Page 11: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 11

Mata kuliahnya : Peraturan Jabatan Notaris.

Pendidikannya :Untuk menghasilkan calon- calon/kandidat notaris.

Tugas notaris : pembuatan akta sebagai alat bukti.

Nama pendidikannya : Program spesialis notariat (SH +), bukan S2.

Page 12: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 12

Oleh karena itu maka ilmu notariat dalam penyelenggaraan pendidikannya diubah atau diganti, yaitu dengan memperluas cakupan teori dan pengembangannya sehingga berbeda dengan pendidikan spesialis notariat (yang bukan S2) yaitu menjadi studi Magister Kenotariatan (MKn-S2).

Dengan program S2 MKn maka terbuka peluang, bahwa hasil pendidikan S2 MKn tidak hanya memenuhi kebutuhan tenaga/pejabat notaris, tetapi tanpa menjadi notaris dapat menerapkan ilmunya pada bidang-bidang pekerjaan yang memerlukan keahlian membuat akta/pengetahuan tentang Akta.

Page 13: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 13

Sejak tahun 2004 berlakulah UU No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris yang mulai berlaku tanggal 6 Oktober 2004.

Dengan berlakunya UU ini mencabut beberapa peraturan, yaitu :

a. Reglement op Het Notaris Ambt in Indonesie (Stb. 1860:3)

b. Ordonantie 16 September 1931 tentang Honorarium Notaris.

c. UU No. 33 Tahun 1954 tentang Wakil Notaris dan Wakil Notaris Sementara (LN RI 1954 No. 101, TLN RI No.700).

Page 14: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 14

d. Pasal 54 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum (LN RI Tahun 2004 No. 34, TLN RI No. 4379)

e. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1949 tentang Sumpah/Janji Jabatan Notaris.

Page 15: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 15

Arti penting UUJN UU No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris

(UUJN) diadakan sebagai upaya pembaharuan dan pengaturan kembali secara menyeluruh dalam satu undang-undang mengenai jabatan notaris di Indonesia

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 berbeda dengan PJN Stb. 1860 : 3. UU ini Merupakan unifikasi hukum tentang Kenotariatan yang berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia.

Page 16: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 16

UUJN merupakan produk peraturan perundang-undangan yang melaksanaan UUD Negara RI Tahun 1945.

UUD 1945

UU No. 30/2004 tentang Jabatan Notaris

UU No.1/1974Tentang Perkawinan

UU No. 37/2004Ttg Kepailitan

Page 17: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 17

Perbedaan Stb 1860 : 3 dengan UU PJN

Produk Hukum Kolonial Belanda

Sebagai pelaksana ketentuan Buku IV KUHPerdata tentang Pembuktian

Asas konkordansi sistem hukum kolonial Hindia Belanda, termasuk penggolongan penduduk Hindia Belanda.

Pengaturan Notaris

Produk hukum nasional RI Melaksanakan hukum

nasional untuk pembuktian/alat bukti

Sesuai sistem hukum nasional RI sejak Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tidak mengenal pembedaan golongan penduduk (Kecuali WNI dan WNA).

Selain notaris dapat menjadi Pejabat Lelang

Page 18: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 18

Pokok-Pokok Isi UUJN Bab I: Ketentuan Umum Bab II : Pengangkatan dan Pemberhentian

Notaris. Bab III : Kewenangan, Kewajiban, dan

Larangan. Bab IV : Tempat Kedudukan, Formasi,

dan Wilayah Jabatan Notaris.

Page 19: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 19

Bab V : Cuti Notaris dan Notaris Pengganti. Bab VI : Honorarium Bab VII : Akta Notaris Bab VIII : Pengembalian Minuta Akta dan

Peemanggilan Notaris Bab X : Organisasi Notaris Bab XI : Ketentuan Sanksi Bab XII : Ketentuan Peralihan Bab XIII : Ketentuan Penutup

Page 20: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 20

Peraturan Pelaksana UUJN1. Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI

tentang Majelis Pengawas Notaris. (Ada Majelis Pengawas Pusat, berkedudukan di tingkat pusat/ibu kota Jakarta; Majelis Pengawas Wilayah, berkedudukan di tingkat Propinsi; Majelis Pengawas Daerah, berkedudukan di tingkat Kabupaten/Kota).

Page 21: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 21

2. Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI No. M.02.PR.08.10 Tahun 2004 tentang Tata Cara Pengangkatan Anggota, Pemberhentian Anggota, Susunan Organisasi, Tata Kerja, dan Tata Cara Pemeriksaan Majelis Pengawas Notaris. Ditetapkan tanggal 7 Desember 2004.

Page 22: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 22

3. Nota Kesepahaman antara Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan Ikatan Notaris Indonesia, tanggal 9 Mei 2006 No. Pol : B/1056/V/2006 dan No. 01/MoU/PP-INI/V/2006 Tetang Pembinaan dan Peningkatan Profesionalisme di Bidang penegakan Hukum

Page 23: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 23

4. Nota Kesepahaman antara Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah, tanggal 9 Mei 2006 No. Pol : B/1055/V/2006 dan Nomor : 05/MoU/PP-IPPAT/V/2006 Tetang Pembinaan dan Peningkatan Profesionalisme di Bidang penegakan Hukum.

Page 24: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 24

Aspek Profesi Lembaga Kenotariatan Maksudnya adalah, Notaris atau pun Jabatan

Notaris tidak dapat dilepaskan dengan aspek keilmuan / bidang ilmiah kenotariatan.

Untuk memahami Profesi Jabatan Notaris dengan baik, maka perlu memahami terlebih dahulu pengertian mendasar dari istilah Profesi Jabatan Notaris.

Page 25: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 25

Secara yuridis, berdasar UUJN seorang notaris memangku jabatan dan melaksanakan tugas/pekerjaannya adalah berdasar pengangkatan oleh Negara / Pemerintah.

Seorang yang berilmu kenotariatan tidak dapat melaksanakan pekerjaan / tugas membuat akta otentik tanpa ada pengangkatan dirinya oleh Pemerintah sebagai seorang notaris.

Page 26: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 26

Eksistensi (keberadaan) Jabatan Notaris Keberadaan profesi atau jabatan notaris pada

hakekatnya adalah dikarenakan oleh ketentuan undang-undang.

Keterkaitannya dengan ketentuan undang-undang menyebabkan keberadaan kedudukan sebuah profesi/jabatan Notaris menjadi berbeda dengan beberapa profesi lain seperti guru, dosen, pengacara, konsultan (hukum atau lainnya), bisnis, dan sebagainya. Mengapa berbeda? Kemudian apa yang menjadi perbedaannya?

Page 27: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 27

Jabatan Notaris sebagai sebuah profesi

Artinya, bahwa pekerjaan atau tugas-tugas jabatan Notaris hanya dapat dilaksanakan atas dasar keahlian yang telah dimiliki.

Dengan demikian keahlian dalam bidang ilmu kenotariatan menjadi syarat mutlak untuk dapat melaksanakan tugas / pekerjaan sebagai pejabat umum yang menghasilkan akta sebagai alat bukti otentik.

Page 28: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 28

UUJN telah mensyaratkan pendidikan magister kenotariatan adalah syarat mutlak untuk dapat diangkat menjadi notaris yang tugas dan fungsinya adalah sebagai pejabat umum di bidang keperdataan.

Perbuatan-perbuatan hukum perdata yang menghendaki atau memerlukan alat bukti otentik berupa akta otentik memerlukan jasa dari seorang Notaris

Page 29: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 29

Sekali pun Notaris melaksanakan tugasnya untuk memenuhi kebutuhan klien, namun demikian seorang Notaris itu harus memenuhi sifat hakiki dari keberadaan (eksistensi) profesi/jabatannya atas dasar pengangkatan oleh Negara/Pemerintah.

Hasil pekerjaannya adalah berupa alat bukti. Alat bukti agar memiliki keabsahan haruslah sesuai

dengan (memenuhi) ketentuan peraturan perundangan-undangan

Page 30: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 30

Tiga aspek yang harus dipahami1. Aspek filosofis2. Aspek etis 3. Aspek yuridisPelaksanaan jabatan Notaris memerlukan : a) Kaedah-kaedah ilmiah b) Kaedah-kaedah profesi

Page 31: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 31

Skema Jabatan Notaris

NOTARIS

PEMERINTAH

KLIEN

PENDIDIKAN

MengangkatMengawasiMemberhentikan

Berilmu,Terampil,Beretika.

Memerlukan jasa Notaris

Sumber ilmu

Page 32: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 32

Aspek Filosofis Jabatan Notaris Filosofis artinya berkaitan dengan filsafat.

Filsafat dapat diartikan secara umum sebagai upaya memahami (makna) sesuatu secara radikal atau mendasar.

Dalam hal ini mengenai Profesi Jabatan Notaris, ada tiga hal yaitu : Profesi, Jabatan, dan Notaris. Apakah makna dari Profesi? Apakah makna dari Jabatan? Dan apakah makna dari Notaris?

Page 33: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 33

1) Pengertian Profesi (secara umum), adalah kelompok terbatas orang-orang yang memiliki keahlian khusus dan dengan keahlian itu mereka dapat berfungsi di dalam masyarakat dengan lebih baik dibandingkan dengan warga masyarakat lain pada umumnya.

2) Pengertian Profesi Hukum, keahlian khusus di bidang hukum seperti Pengacara, Hakim, Notaris, dan sebagainya.

Page 34: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 34

Notaris adalah Pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik dan kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini (Pasal 1 angka 1 UUJN)

Dengan demikian keberadaan Profesi Notaris atau jabatan Notaris dilandasi atau ditentukan oleh Undang-undang.

Tanpa ditentukan oleh Undang-Undang maka seseorang sarjana hukum berilmu kenotaritan tidak dapat secara serta merta melakukan tugas jabatan / profesi Notaris

Page 35: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 35

Pengertian Profesi Jabatan Notaris, dalam hal notaris sebagai jabatan dan notaris sebagai profesi.

Page 36: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 36

Aspek Etis Jabatan Notaris Etika merupakan sebuah cabang dari Ilmu

Filsafat. Etika dikatakan sebagai ilmu tentang

moralitas. Moralitas adalah merupakan ciri khas

manusia.

Page 37: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 37

Etika sebagai cabang filsafat, bukanlah sebuah ilmu empiris.

Artinya etika tidak berhenti pada sebuah hal yang kongkret terjadi. Etika mencapai tahap reflektif, melampaui hal-hal kongkret itu, ber-isi penilaian mengenai hal atau pandangan atas sesuatu itu baik atau buruk, patut atau tidak patut.

Page 38: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 38

Masalah moral atau etika juga berhubungan dengan agama atau hukum, namun moral/etika berbeda dengan agama.

Etika menggunakan rasio (akal / pikiran), sedang agama bersumber pada wahyu. Namun demikian norma agama menjadi motivasi kuat bagi seseorang untuk bertindak / berperilaku atau menentukan perbuatannya.

Page 39: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 39

Hukum dan moral juga berhubungan. Hukum membutuhkan moral. Kualitas hukum sebagian besar ditentukan oleh mutu

moralnya. Moral juga membutuhkan hukum. Nilai-nilai moral yang baik akan hanya ada di angan-

angan saja bila tidak dilembagakan di dalam hukum. Prinsip moral masuk ke dalam hukum, misalnya : menghormati milik orang lain

Page 40: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 40

Pelaksanaan Profesi Jabatan Notaris memerlukan kaedah-kaedah etika profesi

Pengertian Etika adalah ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasan yang berkenaan dengan hidup yang baik dan yang buruk.

Asal kata etika adalah dari bahasa Yunani, yaitu ethos (bentuk tunggal) yang berarti tempat tinggal, padang rumpt, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, cara berfikir. Bentuk jamaknya adalah ta etha yang berarti adat istiadat. Arti kata yang terakhir inilah yang menjadi latar belang terbentuknya istilah etika.

Page 41: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 41

Oleh Aristoteles digunakan untuk menunjukkan filsafat moral yang menjelaskan fakta moral tentang nilai dan norma moral, perintah, tindakan kebajikan, dan suara hati.

Etika tidak sama dengan ilmu-ilmu lain. Ilmu lain pada umumnya terkait dengan hal-hal konkrit, tetapi etika melampaui hal-hal konkrit.

Etika berkaitan dengan boleh, harus, tidak boleh, baik, buruk, dan segi normatif, segi evaluatif.

Page 42: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 42

Unsur-Unsur Etika Hati nurani/kesadaran Kebebasan Tanggung jawab Hak dan kewajiban dsb

Page 43: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 43

Unsur-unsur Etika dalam UUJN

Pasal 3 huruf b : bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.Pasal 3 huruf g : tidak berstatus sebagai pegawai negeri, pejabat negara, advokat, atau tidak sedang memangku jabatan lain yang oleh undang-undang dilarang untuk dirangkap dengan jabatan Notaris.

Pasal 4: sumpah / janji.

Page 44: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 44

Pasal 9 huruf c : tidak melakukan perbuatan tercela.

Pasal 12 huruf c : tidak melakukan perbuatan yang merendahkan kehormatan dan martabat jabatan Notaris .

Pasal 12 huruf d : tidak melakukan pelanggaran kewajiban dan larangan jabatan

Page 45: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 45

Pasal 16 (1) a : bertindak jujur, seksama, mandiri, tidak berpihak, dan menjaga kepentingan pihak yang terkait dalam perbuatan hukum.

(1) d : memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan dalam undang-undang ini, kecuali ada alasan untuk menolaknya

(1) e : merahasiakan segala sesuatu mengenai akta yang dibuatnya dan segala keterangan yang diperoleh guna penmbuatan akta sesuai dengan sumpah/janji jabatan, kecuali undang-undang menentukan lain

Page 46: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 46

Unsur-unsur Etika dalam Pasal 17 UUJNa. tidak melakukan jabatan di luar wilayah

jabatannya.b. tidak meninggalkan wilayah jabatannya lebh

dari 7 hari kerja berturut-turut tanpa alasan yang sah.

c. tidak merangkap sebagai pegawai negeri.d. tidak merangkap sebagai pejabat negara.e. tidak merangkap sebagai advokat.

Page 47: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 47

f. tidak merangkap sebagai pemimpin atau pegawai badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah atau badan usaha milik swasta.

g. tidak merangkap jabatan sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah di luar wilayah jabatan Notaris.

h. tidak menjadi Notaris Pengganti.

Page 48: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 48

i. tidak melakukan pekerjaan lain yang bertentangan dengan norma agama, kesusilaan, atau kepatutan yang dapat mempengaruhi kehormatan atau martabat jabatan Notaris.

Page 49: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 49

Pasal 36 : menerima honorrium atas jasa hukum yang diberikan sesuai dengan kewenangannya.

Pasal 37 : memberikan jasa hukum di bidang kenotariatan secara cuma-cuma kepada orang yang tidak mampu.

Pasal 52 : tidak membuat akta untuk diri sendiri, istri / suami, atau orang lain yang mempunyai hubungan kekel;uargan dengan Notaris.

Page 50: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 50

Pasal 53 : tidak memuat penetapan atau ketentuan yang emberikan sesuatu hak dan/atau keuntungan bagi notaris, saksi, istri atau suami saksi, atau orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan Notaris atau saksi baik hubungan darah dalam garis lurus ke atas atau ke bawah tanpa pembatasan derajat mau pun hubungan perkawinan sampai dengan derajat ketiga.

Pasal 82 : Notaris harus berhimpun dalam satu wadah Organisasi Notaris.

Pasal 83 : menaati Kode Etik Notaris.

Page 51: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 51

Dengan demikian….. Bahwa tugas jabatan seorang Notaris/profesi jabatan

Notaris senantiasa berhubungan dengan pihak lain yang menggunakan jasanya.

Klien menaruh kepercayaan kepada Notaris yang bersangkutan.

Dalam memberikan jasanya itu maka terkait adanya unsur etis.

Oleh karena itu Profesi Jabatan Notaris harus juga memahami aspek etika/etis dari pelaksanaan tugas/pekerjaan/fungsinya sebagai pejabat umum

Page 52: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 52

Fungsi atau tugas dari jabatan notaris adalah untuk melayani kepentingan umum.

Sehingga sudah selayaknya memegang teguh norma-norma yang melindungi kepentingan, martabat, dan kehormatan, baik diri pribadi Notaris, jabatan-nya, demikian juga para pihak penghadap yang memerlukan jasanya.

UUJN pun menentukan bahwa untuk pelaksanaan jabatan notaris diperluan adanya kode etik profesi Notaris.

Page 53: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 53

Oleh karena itu, maka calon-calon Notaris perlu mempelajari teori-teori dasar mengenai etika, karena dengan pengertian yang benar mengenai teori-teori umum etika akan dapat mendukung pelaksaaan tugas jabatannya kelak dengan baik, demikian pula akan memegang teguh ketentuan undang-undang/hukum yang berlaku

Page 54: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 54

Aspek Yuridis Jabatan Notaris Pekerjaan atau tugas dari jabatan Notaris berada

dalam bidang hukum. Oleh karena itu aspek yuridis (hukum dan

peraturan perundang-undangan) menjadi aspek utama dari Profesi Jabatan Notaris atau berkaitan dengan kedudukan/jabatan dan pelaksanaan tugas Notaris.

Aspek yuridis terutama dimuat di dalam UUJN yang mulai berlaku tanggal 6 Oktober 2004

Page 55: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 55

UUJN : bahwa Notaris adalah pejabat umum; diangkat, diawasi, dan diberhentikan oleh

Pemerintah; pelaksanaan tugas jabatannya ditentukan oleh

undang-undang (mengenai akta otentik sebagai alat bukti yang sempurna)

melayani kepentingan umum (penghadap atas dasar kepercayaan, atau karena undang-undang).

Page 56: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 56

UUJN: bahwa tugas jabatan / Profesi Notaris itu :

terkait dengan sistem hukum Negara Republik Indonesia;

menegakkan hukum / undang-undang Negara Republik Indonesia.

Page 57: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 57

Dengan demikian,…. Secara yuridis, seorang notaris memangku

jabatan atau menjalankan tugas/ pekerjaannya adalah berdasarkan pengangkatan oleh Negara/Pemerintah. Jadi, seseorang yang berilmu kenotariatan tidak dapat melakukan pekerjaan/tugas membuat akta otentik tanpa ada pengangkatan dirinya oleh Pemerintah sebagai seorang notaris.

Page 58: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 58

Untuk dapat melakukan tugasnya itu seseorang haruslah memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam membuat akta dan dapat melayani klien dengan baik dan benar.

Page 59: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 59

Selain UUJN, aspek yuridis ini meliputi juga aspek hukum keperdataan, dan hukum publik tertentu seperti antara lain:

1. Hukum admistrasi negara (pajak, perindustrian, perbendaharaan negara, dsb.)

2. Hukum pidana (hak, kewajiban dan tanggungjawab Notaris)

3. Hukum tata pemerintahan (pemerintahan daerah, dsb.)

Page 60: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 60

Hukum-Hukum yang berkaitan dengan Notaris selain Hukum Perdata (KUHPerdata) adalah :

Hukum Islam (Waris dan keperdataan lainnya) Hukum Pajak dan Hukum Administrasi Negara. Hukum Kewarganegaraan. Hukum Perusahaan Hukum Perbankan dan Perbankan Syariah/Islam Hukum Pasar Modal Hukum Penanaman Modal (PMA dan PMDN) Dan sebagainya.

Page 61: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 61

Skema Jabatan Notaris (Aspek Yuridis)

NOTARIS

HUKUM INDONESIANKRI (17-8-45)

SISTEM HUKUMRI

PembUUD 1945UUD 1945-UU/Perpu

-PP-Perpres-Perda

PENGGUNAMASYARAKAT

Perorangan, Kelompok Orang, Badan Usaha, Pemerintah/Swasta

Page 62: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 62

Keterangan Gambar (Notaris)A. Adanya1) Karena hukum negara2) Dari hasil pendidikan S2

MKn/akademis3) Pengangkatan oleh

negara/yuridisB. Fungsinya: 1) Sebagai pejabat umum2) Melayani umum3) Atas dasar UU

C. Pelaksanaan tugas/jabatannya

1) Atas dasar pengetahuan ilmiah / akademik.

2) Menurut standar pelayanan yang ditentukan oleh Undang-Undang.

3) Perlu kaedah moral / etika.4) Harus ada kode etik

profesi ( dari organisasi profesi notaris berbadan hukum).

Page 63: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 63

UUJN sebagai sebuah unifikasi hukum yang berlaku bagi semua golongan rakyat Indonesia memuat berbagai aspek yuridis dari profesi/tugas jabatan Notaris.

Di dalam UUJN aspek yuridis itu dapat disebutkan antara lain :

Page 64: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 64

Mengenai Aktaa. Pengertian umum akta;

macam-macam akta.b. Proses terjadinya.c. Formulasi akta.d. Susunan akta.e. Akta notaris.f. Pembuatan akta notaris

dan komparisi.

g. Faktor-faktor dalam pembuatan akta. (subjek, objek, peristiwa hukum, fakta-fakta hukum, pernyataan).

h. Kekuatan pembuktian.i. Kebatalan akta serta

akibatnya.j. Minuta, kutipan akta,

salinan akta, grosse akta, pelegalisiran akta, legalisasi akta .

Page 65: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 65

Mengenai pengangkatan, kewenangan, dan hak, kewajiban, dan protokol Notaris.

Mengenai wilayah jabatan dan tempat kedudukan notaris.

Page 66: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 66

Mengenai Jabatan Notarisa. formasi jabatan.b. sumpah jabatan;c. rahasia jabatan;d. tempat kedudukan;

e. cuti;f. honorarium;g. hak ingkar.h. pensiun.

Page 67: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 67

Hal-Hal yang harus diperhatikan notaris!!! Dengan perbedaan-perbedaan tersebut maka notaris

Indonesia sekarang harus memperhatikan :a. Perkembagan Hukun Nasional dan b. Meningkatkan keterampilan dalam teknik

perumusan dan pembuatan akta. Untuk dapat mengikuti perkembangan dalam

masyarakat dan memenuhi kebutuhan akan akta otentik sebagai alat bukti maka notaris harus senantiasa menambah pengetahuannya mengenai teori-teori hukum baru.

Page 68: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 68

Pengawasan Terhadap Notaris Pengawasan terhadap notaris sebelum

diundangkannya UUJN dilakukan oleh Pengadilan Negeri setempat.

Pasca di undangkannya UUJN, maka pengawasan terhadap Notaris dilakukan oleh Majelis Pengawas, yang terdiri dari:

1. Majelis Pengawas Daerah (MPD)2. Majelis Pengawas Wilayah (MPW)3. Majelis Pengawas Pusat (MPP)

Page 69: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 69

Majelis Pengawas adalah suatu badan yang mempunyai kewenangan dan kewajiban untuk melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap Notaris.

1. MPD ada di tingkat kabupaten/kota2. MPW ada di tingkat provinsi3. MPP ada di tingkat pusat

Page 70: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 70

MPD MPD dibentuk di kabupaten atau kota. Keanggotaan MPD terdiri atas unsur-unsur 1. pemerintah sebanyak 3 (tiga) orang; 2. organisasi Notaris sebanyak 3 (tiga) orang;

dan 3. ahli/akademisi sebanyak 3 (tiga) orang. MPD dibantu oleh seorang sekretaris atau

lebih yang ditunjuk dalam Rapat MPD

Page 71: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 71

Kewenangan MPD (Ps. 70 UUJN)a. menyelenggarakan sidang untuk. memeriksa adanya

dugaan pelanggaran Kode Etik Notaris atau pelanggaran pelaksanaan jabatan Notaris;

b. melakukan pemeriksaan; terhadap Protokol Notaris secara berkala 1 (satu)kali dalam 1 (satu) tahun atau setiap waktu yang dianggap perlu;

c. memberikan izin cuti untuk waktu sampai dengan 6 (enam) bulan;

d. menetapkan Notaris Pengganti dengan memperhatikan usul Notaris yang bersangkutan;

Page 72: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 72

e. menentukan tempat penyimpanan Protokol Notaris yang pada saat serah terima Protokol Notaris telah berumur 25 (dua puluh lima) tahun atau lebih;

f. menunjuk Notaris yang akan bertindak sebagai pemegang sementara Protokol Notaris yang diangkat sebagai pejabat negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (4);

g. menerima laporan dari masyarakat mengenai adanya dugaan pelanggaran Kode Etik Notaris atau pelanggaran ketentuan dalam Undang-Undang ini; dan

h. membuat dan menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, dan huruf g kepada Majelis Pengawas Wilayah.

Page 73: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 73

Kewajiban MPD (Ps. 71 UUJN) a. mencatat pada buku daftar yang termasuk dalam

Protokol Notaris dengan menyebutkan tanggal pemeriksaan, jumlah akta serta jumlah surat di bawah tangan yang disahkan dan yang dibuat sejak tanggal pemeriksaan terakhir;

b. membuat berita acara pemeriksaan dan menyampaikannya kepada Majelis Pengawas Wilayah setempat, dengan tembusan kepada Notaris yang bersangkutan, Organisasi Notaris, dan Majelis Pengawas Pusat;

c. merahasiakan isi akta dan hasil pemeriksaan;

Page 74: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 74

d. menerima salinan yang telah disahkan dari daftar akta dan daftar lain dari Notaris dan merahasiakannya;

e. memeriksa laporan masyarakat terhadap Notaris dan menyampaikan hasil pemeriksaan tersebut kepada Majelis Pengawas Wilayah dalam waktu 30 (tiga puluh) hari, dengan tembusan kepada pihak yang melaporkan, Notaris yang bersangkutan, Majelis Pengawas Pusat, dan Organisasi Notaris.

f. menyampaikan permohonan banding terhadap keputusan penolakan cuti.

Page 75: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 75

MPW MPW dibentuk dan berkedudukan di ibukota

provinsi. Keanggotaan MPW terdiri atas unsur-unsur

sebagaimana MPD. MPW dibantu oleh seorang sekretaris atau

lebih yang ditunjuk dalam Rapat MPW

Page 76: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 76

Kewenangan MPW [Ps. 73 ayat (1) UUJN]a. menyelenggarakan sidang untuk memeriksa dan

mengambil keputusan atas laporan masyarakat yang disampaikan melalui Majelis Pengawas Wilayah;

b. memanggil Notaris terlapor untuk dilakukan pemeriksaan atas laporan sebagaimana dimaksud pada huruf a;

c. memberikan izin cuti lebih dari 6 (enam) bulan sampai 1 (satu) tahun;

d. memeriksa dan memutus atas keputusan Majelis Pengawas Daerah yang menolak cuti yang diajukan oleh Notaris pelapor;

Page 77: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 77

e. memberikan sanksi berupa teguran lisan atau tertulis;

f. mengusulkan pemberian sanksi terhadap Notaris kepada Majelis Pengawas Pusat berupa:

1) pemberhentian sementara 3 (tiga) bulan sampai dengan 6 (enam) bulan; atau

2) pemberhentian dengan tidak hormat.g. membuat berita acara atas setiap keputusan

penjatuhan sanksi sebagaimana dimaksud pada huruf e dan huruf f.

Page 78: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 78

Ps. 73 ayat (2) dan (3) UUJN2) Keputusan Majelis Pengawas Wilayah

sebagaimana dimaksud pada huruf e bersifat final.

3) Terhadap setiap keputusan penjatuhan sanksi sebagaimana dimaksud pada huruf e dan huruf f dibuatkan berita acara.

Page 79: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 79

Sidang Pemeriksaan oleh MPW (Ps. 74 UUJN)1) Pemeriksaan dalam sidang MPW

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 ayat (1) huruf a bersifat tertutup untuk umum.

2) Notaris berhak untuk membela diri dalam pemeriksaan dalam sidang MPW.

Page 80: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 80

Kewajiban MPW (Ps. 75 UUJN)a. menyampaikan keputusan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 73 ayat (1) huruf a, huruf c, huruf d, huruf e, dan huruf f kepada Notaris yang bersangkutan dengan tembusan kepada Majelis Pengawas Pusat, dan Organisasi Notaris; dan

b. menyampaikan pengajuan banding dari Notaris kepada Majelis Pengawas Pusat terhadap penjatuhan sanksi dan penolakan cuti.

Page 81: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 81

MPP MPP dibentuk dan berkedudukan di ibukota

negara Keanggotaan MPP terdiri atas unsur

sebagaimana MPD dan MPW MPP dibantu oleh seorang sekretaris atau

lebih yang ditunjuk dalam Rapat Majelis Pengawas Pusat

Page 82: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 82

Kewenangan MPP (Ps. 77 UUJN)a. menyelenggarakan sidang untuk memeriksa dan

mengambil keputusan dalam tingkat banding terhadap penjatuhan sanksi dan penolakan cuti;

b. memanggil Notaris terlapor untuk dilakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada huruf a;

c. menjatuhkan sanksi pemberhentian sementara; dand. mengusulkan pemberian sanksi berupa

pemberhentian dengan tidak hormat kepada Menteri.

Page 83: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 83

Pemeriksaan dalam sidang MPP (Ps. 78 UUJN)1) Pemeriksaan dalam sidang Majelis

Pengawas Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 huruf a bersifat terbuka untuk umum.

2) Notaris berhak untuk membela diri dalam pemeriksaan sidang Majelis Pengawas Pusat.

Page 84: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 84

Kewajiban MPP (Ps. 79 UUJN) MPP berkewajiban menyampaikan keputusan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 huruf a kepada Menteri dan Notaris yang bersangkutan dengan tembusan kepada Majelis Pengawas Wilayah dan Majelis Pengawas Daerah yang bersangkutan serta Organisasi Notaris.

Page 85: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 85

Ps. 80 UUJN1) Selama Notaris diberhentikan sementara dari

jabatannya, MPP mengusulkan seorang pejabat sementara Notaris kepada Menteri.

2) Menteri menunjuk Notaris yang akan menerima Protokol Notaris dari Notaris yang diberhentikan sementara.

Page 86: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 86

KODE ETIK NOTARIS Kode Etik dalam arti materil adalah norma

atau peraturan yang praktis baik tertulis maupun tidak tertulis mengenai etika berkaitan dengan sikap serta pengambilan putusan hal-hal fundamental dari nilai dan standar perilaku orang yang dinilai baik atau buruk dalam menjalankan profesinya yang secara mandiri dirumuskan, ditetapkan dan ditegakkan oleh organisasi profesi.

Page 87: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 87

Kode Etik Notaris merupakan suatu kaidah moral yang ditentukan oleh perkumpulan Ikatan Notaris Indonesia berdasarkan Keputusan Kongres Perkumpulan dan/atau yang ditentukan dan diatur dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang hal itu dan yang berlaku bagi serta wajib ditaati oleh setiap dan semua anggota perkumpulan dan semua orang yang menjalankan tugas dan jabatan sebagai Notaris

Page 88: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 88

Spirit Kode Etik Notaris Penghormatan terhadap martabat manusia pada

umumnya dan martabat Notaris pada khususnya. Dengan dijiwai pelayanan yang berintikan “penghormatan terhadap martabat manusia pada umumnya dan martabat Notaris pada khususnya”, maka pengemban Profesi Notaris mempunyai ciri-ciri mandiri dan tidak memihak; tidak mengacu pamrih; rasionalitas dalam arti mengacu pada kebenaran obyektif; spesifitas fungsional serta solidaritas antar sesama rekan seprofesi

Page 89: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 89

Fungsi Kode Etik Notaris1. Untuk menjaga kehormatan dan keluhuran martabat

jabatan Notaris, Perkumpulan mempunyai Kode Etik yang ditetapkan oleh Kongres dan merupakan kaidah moral yang wajib ditaati oleh setiap anggota perkumpulan.

2. Dewan Kehormatan melakukan upaya-upaya untuk menegakkan Kode Etik .

3. Pengurus perkumpulan dan/atau Dewan Kehormatan bekerjasama dan berkoordinasi dengan Majelis Pengawas untuk melakukan upaya penegakkan Kode Etik.

Page 90: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 90

Materi dalam Kode Etik Notaris Materi dalam Kode Etik Notaris secara

umum dibedakan menjadi 3 hal (Bab III Kode Etik Notaris), yaitu:

1. Kewajiban2. Larangan3. Pengecualian

Page 91: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 91

Kewajiban Notaris (Ps. 3 Kode Etik)1. Memiliki moral, akhlak serta kepribadian yang

baik.2. Menghormati dan menjunjung tinggi harkat dan

martabat jabatan Notaris.3. Menjaga dan membela kehormatan perkumpulan.4. Bertindak jujur, mandiri, tidak berpihak, penuh rasa

tanggung jawab berdasarkan perundang-undangan dan isi sumpah jabatan Notaris.

Page 92: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 92

5. Meningkatkan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki tidak terbatas pada ilmu pengetahuan hukum dan kenotariatan.

6. Mengutamakan pengabdian kepada kepentingan masyarakat dan Negara.

7. Memberikan jasa pembuatan akta dan jasa kenotarisan lainnya untuk masyarakat yang tidak mampu tanpa memungut honorarium.

Page 93: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 93

8. Menetapkan satu kantor di tempat kedudukan dan kantor tersebut merupakan satu-satunya kantor bagi Notaris yang bersangkutan dalam melaksanakan tugas jabatan sehari-hari.

9. Memasang 1 (satu) buah papan nama di depan/di lingkungan kantornya dengan pilihan ukuran, yaitu 100 cm x 40 cm; 150 cm x 60 cm atau 200 cm x 80 cm.

10. Hadir, mengikuti dan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh perkumpulan; menghormati, mematuhi, melaksanakan setiap dan seluruh keputusan perkumpulan.

Page 94: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 94

11. Membayar uang iuran perkumpulan secara tertib.12. Membayar uang duka untuk membantu ahli waris

teman sejawat yang meninggal dunia.13. Melaksanakan dan mematuhi semua ketentuan

tentang honorarium yang ditetapkan perkumpulan.14. Menjalankan jabatan Notaris terutama dalam

pembuatan, pembacaan dan penandatanganan akta dilakukan di kantornya, kecuali karena alasan-alasan yang sah.

Page 95: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 95

15. Menciptakan suasana kekeluargaan dan kebersamaan dalam melaksanakan tugas jabatan dan kegiatan sehari-hari serta saling memperlakukan rekan sejawat secara baik, saling menghormati, saling menghargai, saling membantu serta selalu berusaha menjalin komunikasi dan tali silaturahim.

16. Memperlakukan setiap klien yang datang dengan baik, tidak membedakan status ekonomi dan/atau status sosialnya.

17. Melakukan perbuatan-perbuatan yang secara umum disebut sebagai kewajiban untuk ditaati dan dilaksanakan antara lain namun tidak terbatas pada ketentuan yang tercantum dalam UUJN, Penjelasan Pasal 19 ayat (2) UUJN, Isi Sumpah Jabatan Notaris, Anggaran Dasar dan Rumah tangga INI.

Page 96: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 96

Larangan Bagi Notaris (Ps. 4 Kode Etik)1. Mempunyai lebih dari 1 (satu) kantor, baik kantor cabang

maupun kantor perwakilan.2. Memasang papan nama dan/atau tulisan yang berbunyi

“Notaris/Kantor Notaris” di luar lingkungan kantor.3. Melakukan publikasi atau promosi diri, baik sendiri maupun

secara bersama-sama dengan mencantumkan nama dan jabatannya, menggunakan sarana media cetak dan atau elektronik dalam bentuk iklan, ucapan selamat, ucapan bela sungkawa, ucapan terima kasih, kegiatan pemasaran, kegiatan sponsor baik dalam bidang sosial, keagamaan maupun olah raga.

Page 97: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 97

4. Bekerjasama dengan biro jasa/orang/Badan Hukum yang pada hakikatnya bertindak sebagai perantara untuk mencari atau mendapatkan klien.

5. Menandatangani akta yang proses pembuatan minutanya telah disiapkan oleh pihak lain.

6. Mengirimkan minuta kepada klien untuk ditandatangani.

7. Berusaha atau berupaya dengan jalan apapun agar seseorang berpindah dari Notaris lain kepadanya, baik upaya itu ditujukan langsung kepada klien yang bersangkutan maupun melalui perantara orang lain

Page 98: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 98

8. Melakukan pemaksaan kepada klien dengan cara menahan dokumen-dokumen yang telah diserahkan dan/atau melakukan tekanan psikologis dengan maksud agar klien tersebut tetap membuat akta padanya.

9. Melakukan usaha-usaha baik langsung maupun tidak langsung yang menjurus ke arah timbulnya persaingan yang tidak sehat dengan sesama rekan Notaris.

10. Menetapkan honorarium yang harus dibayar oleh klien dengan jumlah lebih rendah dari honorarium yang telah ditetapkan Perkumpulan.

Page 99: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 99

11. Mempekerjakan dengan sengaja orang yang masih berstatus karyawan kantor Notaris lain tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Notaris yang bersangkutan.

12. Menjelekkan dan/atau mempersalahkan rekan Notaris atau akta yang dibuat olehnya.

13. Membentuk kelompok sesama rekan sejawat yang bersifat eksklusif dengan tujuan untuk melayani kepentingan suatu instansi atau lembaga, apalagi menutup kemungkinan bagi Notaris lain untuk berpartisipasi.

Page 100: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 100

14. Menggunakan dan mencantumkan gelar yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

15. Melakukan perbuatan-perbuatan lain yang secara umum disebut sebagai pelanggaran terhadap Kode Etik Notaris, antara lain namun tidak terbatas pada pelanggaran-pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan dalam UUJN; Penjelasan Pasal 19 ayat (2) UUJN; Isi Sumpah Jabatan Notaris; Hal-hal yang menurut ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan/atau keputusan-keputusan lain yang sudah ditetapkan organisasi INI yang tidak boleh dilakukan anggota

Page 101: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 101

Pengecualian: tdk termasuk pelanggaran (Ps. 5 Kode Etik)1. Memberikan ucapan selamat, ucapan duka cita dengan

menggunakan kartu ucapan, surat, karangan bunga ataupun media lainnya dengan tidak mencantumkan Notaris, tetapi hanya nama saja.

2. Pemuatan nama dan alamat Notaris dalam buku panduan nomor telepon, fax dan telex yang diterbitkan secara resmi oleh PT. Telkom dan/atau instansi-instansi dan/atau lembaga-lembaga resmi lainnya.

3. Memasang 1 (satu) tanda penunjuk jalan dengan ukuran tidak melebihi 20 x 50 cm, dasar berwarna putih, huruf berwarna hitam, tanpa mencantumkan nama Notaris serta dipasang dalam radius maksimum 100 meter dari Kantor Notaris. Dipergunakan sebagai papan petunjuk, bukan papan promosi

Page 102: PJN New Revision

22/04/23 Magister Kenotariatan 102