pidato pengukuhan - core.ac.uk · bahwa rei kereta api yang dipasang tanpa memberinya ruang antara...
TRANSCRIPT
VA
PERGESERAN PARADI(:;MA AKUNTANSI DARI POSITIVISME KEPERSPEKTIF SOSIOLOGIS DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
PENDIDIKA~1 AKUNTANSI DIINDONESIA
PIDATO PENGUKUHAN
Diucapkan pada Upacara Peresmian PenerimaanJabatan Guru Besar dalam Ilmu Akuntansi pada Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro
SEMARANG, 11 Desember 2004
OLEH:
IIMAM GHOZALI
Bi~'miILaahi al-rakhmaani al-rakhimri
Yang saya hormati:
Bapak Rektor Ketua Senat Universitas Diponegoro
Sekretaris Senat l:niversitas Diponegoro
Seluruh Anggota Dewan PenyanlunUniversitas Dipunegoro
Para Anggota Senat dan Dewan Guru Besar Lniver"itas Diponegoru
Bapak Menterl Pekeljaan umum Republik lndone~ia atau yang me\vakili
Bapak Gubernur dan Muspida Tingkat I Jawa Tengah atau yang me\vakili
Para Guru B...jar dari Luar Lingkungan Uni\'ersitas Diponegoro
Para Pembamu Rektor l"niversitas Diponcgoro
Para Dekan d:ln Dlrektur.'dal~ KeulaLembaga di uI1gkuI1galllni\.:rsllas l)ipon.:g"To, i1
Para Dosel1 d! Lingkung~n llnivt:rsitas Dlponegoru
Para lamu undangan. tt:man ~t;Ja\v~t, Itandai tulan JaIl ltadiol1 Scl11llJnya:
A 'ialuJ1Ill .ah:iklllll II'a rakha~llallllulahi 11(1 harukalllhll
Selalllal pugl dall .)'alam sej(~htera
Pertan1a-tama marilah kita palljatkan syukur a!khamdulilLah ke haJirat Allah
SWT, karena limpahan karunia dan rahlmlt-Nya sehingga kita bisa berkumpul di
ruangan yang berkah ini untuk mengikuti Sidang Senat Terbuka Uni\'ersitas
Diponegoro,
Terima kasih yang sebesar-besamya saya sampaikan kepada Bapak
Rektor Ketua Senat Universitas Diponegoro, yalTg telah memberikan kesempatan dan
kehom1atan kepada saya untuk menyampaikan pidato pengukuhan $aya $ebagal Guru
Besar Ilmu Akuntansi pada Fakultas Ekonorni Universitas Diponegoro.
Hadirin yang :,.a.,.a horn/ati; perkenankm//ah saY'1 men.vampaikun pidlltu SIlYU -"ling
beljudu/:
1
PERGESERAN PARADIGMA AKUNTANSI OAR! POSITIVISME KE
PERSPEKTIF SOSIOLOGIS DAN IMPLIKASINY A TERHADAP
PENDIDIKAN AKUNTANSI DI INDONESIA
Perdebatan tentang IImu Akuntansi sebagai seni (art) atau ilmu (:.'cienceJ telah
dimulai sejak tahun 1970-an. Secara tradisional akuntansi didefinisikan sebagai sent hal
ini tampak dari buku-buku teks akuntansi yang ditulis sekitar tahun 1960-an yang secara
umum mendetiniskan akuntansi sebagai : seni mencatat daD meringkas transaksi-
transaksi bisnis dan mengintel-pretasikan pengaruhnya terhadap keglatan unit ekonomi
(Pyle and White. 1969),
Seperti dinyatakan oleh Sudibyo (1986) pada umurnnya akuntan tidak
menyadari perbedaan akuntansi sebagai bidang studi dan akuntansi sebagai bidang
pekeljaan. Dalam praktik akuntansi terdapat langkah-langkah yang dilakukan tidak
menurut alur logika yang jelas daD langkah ini diambil atas dasar judgment akuntan,
Unsur judgment inilah yang dipakai sebagai dasar pendefinisian akuntansi sebagai suatu
sem
Mulai tahun 1 97Q-an banyak akademisi akuntansi yang mulai menolak definisi
akuntansi sebagai seni clan berpendapat bahwa akuntansi adalah suatu ilmu atau science,
atau paling tidak akuntansi harns dikembangkan sebagai ilmu. Pengembangan akuntansi
sebagai ilmu menghendaki diterapkannya scientific methodolog;: dalam pengembangan
teori akuntansi seperti dinyatakan oleh Sterling (1975) dalam kutipan berikut ini:
It seem:. to me thu' our ubility to resolve jj'~'ues ~'tem~ji'om the ~Vu)' ill ~~'hi(h \1'"dejille our problem:.'." ." "I\10st accounti/lg i~'~'ues are lIot "re~'ear(.'hable ,. ill the~'cientific ~'en:.'e ~f ~'ubiecti/lg them to te~.t- of theoretical and empirical import.In~1eud uccouming /~'~//e:. are d~/ined a:.' matter~' of tu:.1e:.' a:. in art u/ld"research ..consjj't~. ofa/-gument~. ~vhether one perSO/1S'S ta~'tes are better ,hananother.
2
Pengglmaan scientific methodology untuk pengembangan teu(i akuntansi tidak
dapat dilepaskan dari filsafat ilmu terutama paham postivisme logis yang dikembangkan
oleh Lingkaran Viel1l1a (~'ienn(J Circle) yang diketual ()jeh Moritz S.:hlick. Menurut
aliran ini, llmu bermula daTi observasi empuis. st.'tiap obsenasl ~mpiris akan
mengbasilkan singular ~tatell1t'nt clan jika kondisi tertc:ntu Jipenubi maka dapJ!
dibenarkan melakukal1 generalisasi dari .I'illgular .I'tUlt'!/lc'nt menjadi hukum ui1iversal
atau tcon
,.( E'Menurut Chalmers (1991) kondisi tertenlu yang harus diJ.l~i~;II\i t:i:ll!k Japat
menarik simpulan mcn.iadi hukum universal atla]~\h : (I) .iumlah pl.'rn) J",an ut.'"crva:;1
van\! digunakan 5ebagal dasar I!cnerali:;asi haru:; b.::>ar. \ 1/ .,bs.:rva:'1 l.:r.-;;bul haru:..~ ~ ~ -
JiU!;lllg-u!ang dengan berbagai kondisl yang b.:rol'd:l. (-; I p.:rn)ataall l;i'~l~I;{!:t '; ...ali~
dll\.'nma tidal boleh bert~ntan\!an Jengan lIukuln univers;J! ,anI! J~}1J"J.lt-.jll J;lri~ ~ " -
pernyataan 1ersebut.
Melalui pengamatan terbatas terhadap met:!1 c.yang dlpanaskan akall
mel1ciptakan hukum yang menyatakan bahwa ..metal akan memu.li jika dipanaskan"
lara berpikir seperti ini disebut dengan penalaran inJuktif atau positif. Jadi ilmu
pcngctahuan didasarkan pada prinsip induksi yang dapai didefjiliskan: jika dalam
jum!ah hesar A telah diobscrvasi da!amkondisi yang berbe,ja, dan jikascmua A Y3ng
te!ah diobsej,asi tersebut tanpa kecua!i men1iliki properti 13, maka semua A meJ11ilikl
properti 13.
Apabila seorang ilmuwan telah mendapatkan hukum univt:rsal atau teori, riiaka
ia dapal menarik konsekuensi hukum universal teFsebut sebagai peIIjelas(t!.rpttIIIUliul' I
clan peramalan. Sebagai misal hukum universal yang menyat3kan bahwa metal akan
memuai jika dipaiiaska~ maka memungkill.l<an kita meramalkan dan menjl?laskan
bahwa rei kereta api yang dipasang tanpa memberinya ruang antara akan rnengalarnl
distorsi daiarn keadaan matahari panas.
Penalaran seperti ini disehul penalaran deduktif atau normatif dan cara menarik
kesimpulan hanya menggunakan prinsip u'gika yang seril1g disebul dengan logika
3
';silogisme..Kalau premis .J benar, Premis n juga bellar, rnaka konklusinya juga hams
benar. ';:, .,.~}!"
,Hadirin yang s'aya mu/iakan
Teori Akuntansi Nornlatif
Perdebatan apakah ilmu akuntansi sebagai ilmu (.\'cience) atau seni sebetulnya
bermuara pada kedua pend~katan di alas yaitu pedekatan positif atau normatif. Teon
akuntansi normatif ingin menjawab apa yang seharusnya dilakukan oleh akuntansJ
dalam praktik sehari-hari, Jadi akuntansi normatif ingin menjawab pertanyaan yang
b~rkaitan dengan. ..berapa besamya biaya. pendapatan. kekayaan (ll.\'.\'et) dan hutang
yang harus dilaporkan'!
P~nalaran deduktif (bukan I:mpins dan analisis bukti) yang digunakan dalam
ri~ct-ri$et akuntansi nofl11atif $I:perti yang dilakukan oleh PatQn ( 1421 ). Ed\vard!) andBell ( 1961). (~hamber ( 1966), daD Sterling ( 1970) untuk ~ampai pada ke~impulan apa --
yang hams" dilakukan. Teori tentang Income sebagai derivasi dari teori Ekonomi
NeQklasik sebagai basis paradigma akuntansi normatif.
Paton (1922) merupakan perintis pertama yang mencari basis teori akuntansi
dengan karyanya Accoui/ting Theory: ~Vith Special Reference to the Colporate
Entelprise di mana dia mengidentifikasi ada sebelas po.\"1ulate akuntansi. Paton sangatdipengal"Uhi oleh teori Ekonomi Neoklasik. Konsep tentang "Incume ,. dan "Ufealt!l"
diadopsi dari teori Ekonomi Neoklasik.
Mereka menganggap bahwa Income yang didasarkan alas satu metode
penilaian secara ideal memenuhi kebutuhan semua pemakai laporan keuangan atausering dikenal dengan " Trlle Incume Theol}.". Para -pemikir akuntan~i ini mencoba
memfom1ulasikan "globally accepted polic}' recommendatiuns" standar akuntansi.
Dalam kaitan dengan pengukuran aktiva dengan menggunakan konsep net realizable, ,
value (Chambers, 1966), repklcement co.\'t (Edward and Bell, 1961; Paton, 1922).c"; "
4
Konsep true income menurut mereka adalah perbedaan antara current valuation net
asset pada dua titik waktu yang berbeda.
Penalaran deduktif-norrnatif ini juga berkembang di akuntansi rnanajemen dan
menjadi dasar ditemukannya beberapa teknik akuntansi manajemen yang muncul dalam
buku-buku teks akuntansi rnanajemen sekitar tahun 1960-an sampai 1980-an. Menurut
penalaran deduktif. Teori Ekonomi Neoklasik mengajarkan bahwa tujuan utama
perusahaan didirikan adalah untuk mendapatkan laba yang setinggi-tingginya atau
mencapai bia:-.a yang seminimal mungkin yang dikenal dengan konsep efisiensi.
Berdasarkan pad a prenuse (aba yang tinggi atau biaya yang minimal dltarik
logika deduktll: jika perusah~an harus membeli bahan baku. mak~ bc:rapil jumlah o3haJl
baku yang harus dibeli agar biayal1:-'a minima!" Logika dcduktif-normatl! lI1i
menghasilkan tekIlik manajemen yang dikel1al dengan £{"uliuml, Order QIIJlllil.1
(EOQ). likil peru~ahaan ingin mendapatkan jumlah laba t.:rtentu. bcrapakah jumlah
produk yang harus diproduksi dan dijual. Logika deduktif im mcnghasilkan I.:knik
akuntal1si manajemen BreClk-!:.\"t:'n Point (BEP).
Humpir semua teknik-teknik akuntansi manaJc:men yang dlbahils dalam buku-
buku teks akuntan~i manajemen yang ditulls sekitar tahun llJ7U-an s.:pel11 teknik ~Iaya
stal1dar. PER 1, analisis sensitivitas ditemukal1 del1gan cara bel-pikir deduklij...normati[
Olch karel1a tekI1ik-tekIlik ini hanya diturunkan dari panalaran deduktif, maka teknik-
teknik ini tidak mempunyai kandungan empiris (teknik yang sesul1gguhnya diterapkan
dalam praktik bisnis sesunggulu1ya).
Apa yang sesungguhnya terjadi adalah adanya kesenjangal1 antara teorl yang
diajarkan di perguruan tinggi dengan apa yang sesungguhnya digunakan dalam dunia
prakiik. Hasil penelitian ernpiris di beberapa negara menunjukkan bahwa teori yang
diajarkan dalam teks book akuntansi rnanajemen dalam kenyataannya jarang sekali
digunakan oleh perusahaan dalam praktik sehari-hari mereka.
Hasil penelitian terhadap penggunaan teknik-teknik akuntansi manajemen oleh
perusah:lan di Amerika Serikat yang meliputi teknik critical palh, inventory models,
network wlal_v~'i.s., linear pragram,ning serta teknik-teknik lainnya mengindikasikan
5
rendalmya penggunaan teknik-teknik ini (Vatter, 1967; Gaither, 1975; Green, 1977;
Kiani-Aslani, 1978; Forgione, 1983). Lonnstedt (1973) meneliti 12 perusahaan yang
tercatat di Srock/om Srock £.tchange menemukan bahwa penggunaan teknik-teknik
akuntansi manajemen rata-rata kurang dan 30% daTi total penyelesaian proyek. Begitu
juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Kwong (1986) terhadap pelllsahaan di
Malaysia dan Singapore mengkonfirrnasikan hasil penelitian sebelunmya. Begitu juga
penelitian yang dilakukan Ghozali (1995) terhadap frekuensi penggunaan 25 teknik
akuntansi rnanajemen pada 500 perusahaan terbesar di Australia menghasilkan simpulan
yang tidak berbeda dengan penelitian s~belurnnya.
Hadirin yang saya hanna/i.
Teori Akuntansi Positif
Kegagalan akuntan$i normatif untuk menjelaskan apa yang sesungguhnya
digunakan dalam praktik bisnis telah menimbulkan pergeseran pendekatan filosofis dari
akuntansi normatif ke akuntansi positifAlasan yang mendasari pergeseran pendekatan
ini adaiah pedekatan normatif yang telah berjaya sekitar tahun 1960-an sampai 1970-an
tidak dapat menghasilkan teori akuntansi yang siap dipakai dalam praktik bisnis sehari-
hari.
Desain sistem akuntansi yang dihasilkan dari penelitian normatif dalam
kenyataalmya jarang dipakai di dalam praktik. Sebagai akibatnya muncul anjuran untuk
memahami secara deskriptif berfungsinya sistem akuntansi di dalam praktik nyata.
Harapalmya dengan pemahaman dari praktik langsllng akan muncul desain sistem
akuntansi yang lebih berarti.
Alasan lain yang mendasari lIsaha pernahaman akuntansi secara empiris daD
mendalam adalah adanya permintaan dari komunitas peneliti akuntansi berbasis
ekonomi daD perilaku (behavioral). Perkembangan.financial economic!. daD khususnya
munculnya hipotesis pasar efisien (ejjicient market hypothe!.'i!.') serta teori agensi
(agenc,v theory) telah memunculkan suasana barn bagi penelitian empiris di bidang
6
akuntansi, Menurut Jensen (1976) untuk mengatasi persoalan ini, beberapa pemikir
akuntansi daTi Chicago University dan Rochester University mengembangkan apa yang
disebut Po:,i(ive ,4ccounting Theo/}' yang ingin menjelaskan "M'h.,' (/{.CUUnlill,1: j, ~vhut il
i:" "'hy UCCOlilltUllf do ~~/har the)' do"
PeIopor teori akuntansi positif ada.lah ',,-atts ~lld ZII11J11ermalJ (llJ78, IY7()j
dengan artikel yang mendapatkan _4/CP,4 {1\1'{ird lor f\-otJi1/e (~Unl/'ihlitiun to the
.4ccounting Liter(itl{re. Menurut mereka usaha:-usaha yang telah dilakukan unnlk
membangun teori akuntansi adalah unscienl~fic oleh karena usaha-usaha itu bersit"at
preskriptif atau normatif dan bukan positif atau deskriptif.
Tek11ik-teknik akurnansi manajemen baru yang muncul pada buku-buku teks
akurnansi lima tahut1 t.;:rakh,r sepel1i Just in Tilll(' (JIT), Tuftd Quldir). \/llllugell/elil
(:rQM), _Tar;'i!t CU.\"tillg, .-"c1il-'itY B(I~.t'd Costillg, ,4(1i~'it} Bused i\!(lIl£lg~:/I('nt, Bu!~IIl("('
;)C'UI'e (£lI:d .lda!ah \\uJud: Jar! penemuan dengalJ penalaran mduktll atau po.-;itif
Berdasarkan raJa observas; empiris di Iapangan teknik-teknik akurn~nsi mana,j~met1
apa saja yang dipakai oleh perusahaan Jepang sehingga mampu bel~aing deltgan
rivall1Y~ USA ditemukan bahwa perusahaan Jepang temyata dalam melakukanl:fisiensl
menggunakan teknik JIT clan Tal'get Costing.
Pllrll hlldiri// \'llIlg s{/)'{/ hOr11/{/ti
Akuntansi Positif dan Pel1dckatan S(J~iologi~
Pendekatan akuntansi normatir maupun positir "amp,l! saar ini masih
mendominasi penelitian akuntansi. Artikel-artikel yang terbit pacta jumal bergcngsi
seperti The Accuunting Rey:.iew, Journa! of Accounting Re!.'earch, Jour/Ill! of
Mallagement Accounting Re!.'earch hampir sebagian besar menggunakan pendekatan
main.l'tream akuntansi positif dengan ciri khas menggunakan model lnatematis dan
pengujian hipotesis secara statistik,
Walaupun pendekatan mains/ream positif masih mendominasi penelitian
akuntansi hingga saat ini, sejak tahun 1980-an telah muncul usaha-usaha baru untuk
..
menggoyang pendekatan po:5itif. Pendekatan ini pada dasarnya tidak mempercayai dasar
filosofi yang digunakan oleh pengikut mainstream positif. Sebagai gantinya, mereka
meminjam metodologi dari ilmu-ilmu sosial yang lain seperti filsafat, sosiologi, daD
antropologi untuk mernahami akuntansi daD p~ndekatan ini sering disebut pendekatan
sosiologis akuntansi.
Pada bagian berikut ini akan dijelaskan dasar filosofi masing-n1asing
pendekatan. Pernahaman akan dasar filosofi ini akan memberikan penjelasan keleblhan
dan kekurangan masing-nlasing pendekatan dalam mernahami ilmu akuntansi. L" ntuk
memudahkan mernahami dasar filosofi masing-rnasing pendekatan penelitian akuntansi
digunakan kerangka penge1ompokan yang dikembangkan oleh Burrell daD Morgan
( 1979).
Burrell dan Morgan (1979) mereview dan mengelompokkan penelitian dalam
bidang ilmu organisasi menurut teori yang melandasi dan anggapan-anggapan
filosofisnya. Pengelompok~:an ini akan dipakai untuk mengelompokkan dan merevie\\'
penelitian-penelitian yang berhubungan dengan aspek-aspek sosial dan organisasi
akuntansi.
Kerangka Bllrrell dan Morgan disusun dari dua dimensi independen
berdasarkan atas anggapan-anggapan dari sifat ilmu sosial dan 5it"at masyarakat.
Oimensi ilmu sosial dibagi menjadi 4 elemen yang saling berhubungan yaitu anggapan
tentang ontologi, epistemologi, aksiologi, dan sifat manusia.
Ontologi adalah cabang metafisika mengenai realitas yang berusaha
mengungkapkan ciri-ciri segala yang ada, baik ciri-ciri yang universal, maupun yang
spesifik. jadi landasan ontologis adalah suatu pengetahuan yang mengacu kepada apa
yang digarap dalam penelahaannya, dengan kata lain apa yang hendak diketahui melalui
kegiatan penelaahan itu.
Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki secara kritis hakikat,
landasan, batas-batas, dan patokan kesahihan (validitas) pengetahuan, yang lebih
mendasar daripada metodologi. Karena itu asumsi-asumsi epistemologis suatu bentuk
pengetahuan tercermin pada metodologi yang diterapkan da!am pengembangan
8
pengetahuan tersebut .Landasan epistemologis ini menentukan cara-cara yang .dipakai
untuk memperoleh clan memvalidasi pengetahuan.
Aksiologi adalah telaah tentang nilai-nilai, sedangkan teologi telaah tentang
tujuan peman1aatan pengetahuan. Landasan aksiologis atau teologis mengacu kepada
nilai-nilai yang dipegang dalam menentukan pengembangan, memilih clan menentukan
prioritas bidang penelitian, clan menerapkan serta memanfaatkan pengetahuan.
Pendekatan main:.'tream positifmaupun p~ndekatan sosiologis dalam penelitian
akuntansi dapat dilihat dari anggapan-anggapan di atas. Dilihat daTi a~pc=k ontologis
yang berhubungan dengan sifal daTi realila~ obyek yang alan diteliti. pendc=katan
mainstream positif beranggapan bahwa dunia sosial daD struklumya dapat dipandang
memiliki keberadaan secara empiris dan Konkret di luar di.i peneliti serta terpisah dari
individu yang ingin mempelajarinya. Sementara itllpendekatan so~iologi~ beranggapan
bahwa keberadaan suatu realitas merupakan produk daTi kesadaran individu- dunia
sosial yang terdiri dari konsep clan label-label yang diciptakan oleh n1anusia untuk
membantU memahami realitas.
Dilihat dari aspek epistemologi yang berhubungan dengan sifat dari ilmu
pengetahuan, pendekatan mainstream akuntansi positif beranggapan bahwa ilmu
pengetahuan dianggap dapat diperoleh lewat observasi (induksi) dan disusun secara
sepolong-sepotong. Sementara itu pendekatan sosiologis beranggapan bah\va ilmu
pengetahuan dapat dikaitkan dengan unsur subyektif dan bersifat personal -dunia sosial
hanya dapat dipahami dengan cara pertama mendapatkan ilmu pengetahuan daTi subyek
yang sedang di investigasi.
Apabila dikaitkan dengan anggapan tentang sifat manusia yang menunjuk pacta
hubungan antara manusia dengan lingkungannya, pendekatan mainstream akuntansi
positif beranggapan bahwa perilaku manusia clan pengalaman-pengalamannya
ditentukan clan dibatasi oleh lingkungannya. Sedangkan pandangan sosiologis akuntansi
beranggapan bahwa manusia dapat dipandang merniliki otonorni dan kebebasan, dan
mampu menciptakan lingkungan yang dikehendakinya.
9
Pada dimensi yang lain, ada dua altematif pendekatan terhadap keberadaan
masyarakat. Pendekatan mainstream akuntansi positif beranggapan bahwa ada
keteraturan, order dan stabilitas yang digunakan untuk menjelaskan mengapa
masyarakat cendel-ung untuk selalu dalam kebersamaan. Sedangkan pendekatan
sosiologis lebih menitikberatkan pada pembagian mendasar dari kt:pentingan, kont1ik
dan ketidakadilan distribusi kekuasaan yang pad a gilirannya menimbulkan perubahan
radikal.
Para hadirill yallg saya muliakall
Ma;lIstrea,n Akuntansi positif
Chua (1986) menyatakan ul1tulugi II/iIill.\lr(,tllll ilkuntan3i pu~ilir p.:r\:ilYil pilJiI
realism.: ti~ik yaitu klaim yang mt:nYillakan acta rt:alita~ li3ik }'ilng ubYt'ktir Jan I.:rlt:pils
daTi diri manusia. Apa yang acta ..di luar sana" (obyck) dianggap independen dari
subyek yang ingin mengetahuinya. dan ilmu pengetahuan diperoleh apabila sub:-.ek
menemukan realitas obyektif ini. Oleh karena pembedaan obyek -subyek ini, individu
atau peneliti akuntansi tidak menciptakan realitas di sekelilingnya.
r\nggapan adanya obyek yang terpisah dari subyek membawa konseku~nsi
adanya pembedaan antara observasi dan tcori yang digunakan untuk mcnggambarkan
realitas empiris. Ada observasi terhadap dunia nyata yang terpisah dari teori , clan
observasi tadi digunakan untuk menguji validitas ilmiah dari teori. Oi dalam filsafai
ilmu, pengujian empiris ini dinyatakan dalam dua cara (C'hua. 1986):
I. Oalam pandangan aliran positif ada teori clan seperangkat pemyataan hasil
obser\'asi independen yang dapat digunakan untuk membenarkan atau
memveritikasi kebenaran teori.
2. Oalam pandangan Popperian karena pemyataan hasil obst:r\fasi merupakan
teori dependen dan fallible, maka teori-teori ilmiah tidak dapat dibuktikan
kebenarannya, tetapi memungkinkan untuk ditolak <fcilsified)
10
Walaupun terdapat dua cara dalam pengujian empiris yaitu apakah teori itu
"verifieif' atau jalsifieif', tampaknya para peneliti akuntansi menggunakan cara
pertarna yaitu dengan menggunakan metode hyporhetico-deductive untuk menjelaskan
ilmiah tidaknya suatu penelitian. Suatu penjelasan dikatakan ilmiah apabila memenuhi
tiga komponen. Pertarna. harus memasukkan satu atau lebih prinsip-prinsip umum atau
hukum. Kedua, harns ada prakondisi yang biasanya diwujudkan dalam bentuk
pernyataan-pernyataan basil observasi. Ketiga. harns ada satu. pernyataan yang
menggambarkan sesuatu yang sedang dijelaskan. Hyporhe(ico-dl!duc(i~'(! dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Premis I (Hukum L"niversal): Suatu lingkungan yang kompetitif selalu mcngakibatkall
penggunaan lebih dari satu jenis sistem pengendalian
manajemen.
Perusahaan A menghadapi lingkungan yangkompetitif
Perusahaan A menggunakan lebih darl :;itIU jt:lll~ $islt:m
pengendalian manajemen.
Premis II (Pra Kondisi)
Konklusi (Explanandurn)
Manusia dianalisis sebagai kesatuan yang secara pasif digambarkan dengan
cara obyektif. Pandangan seperti ini tercermin dari hasil penelitian akuntansi seperti
col1tingenc)O theol) of Inanagement accounting (Govindarajan, 1984; Hayes, 1977;
Kwandwalla. 19721.1nformationproces~ing mechani~'ln (Libby, 1975), efficient capital
market research (Ball and Brown, 1968) dan agell'y thea/}' (Bairnan, 1982). Semua
teori akuntansi ini muncul dalam rangka usaha untuk menemlikan realitas obyektif.
Anggapan adanya re~litas ~byektif yang terpisah dari subyek dapat dilihat pada
penelitian di pasar modal yang menyatakan "sophisticated investors can 'see through'
or 'look behill{J' {lccounting numbers; that theJ' are not fooled' by accounting number~
and can 'ullravelo (Holthausen and Leftwich, 1983). Agency theolY juga menyatakan
bahwa 'angka a!runtansi' atau accountillg nulnbers dapat digunakan untuk memonitor
realitas.
11
Penelitian di bidang pasar modal daD teori agensi menggunakan variable '5i=",'
untuk mengukur besamya perusahaan berdasarkan total aktiva, daD variabel "everag:,"
sebagai ukuran karakteristik perusahaan. Penelitian ini ingin menjelaskan perilak-u
akuntansi dengan menggunakan konstruk yang merupakan produk dari perilaku ::u
sendiri. Akuntansi positif tidak melihat bahwa keberadaan perusahaan tidak bl,a
dipisahkan dari peri1aku akuntansi yang mengukur keberadaan perusahaan itu.
Aspek lain dari realitas dalam penelitian akuntansi main.stream adalah sit3t
rnanusia. Pada penelitian pasar modal daD teori agensi mengasurnsikan bahwa moti\.~;,i
manusia semata-rnata berdasarkan pada economic selj~intere.\.t. Seperti tercermin paca
teori agensi yang menyatakan bahwa di dalam suatu organisasi ada hubungan kontr::k
antara prillcipal (pemilik) dengan agent (manager). Masing-masing pihak baik prillcir.:!
maupun llgent merniliki kepentingan untuk memaksimalkan utilitasnya. Jika terja':J
ketidakseimbangan informasi atau asimetri informasi antara principal daD agent, ma~:3
akan terjadi moral hazard, yaitu manager cenderung untuk menipu prinsipal (Scape:-..
1991). Dalam teori pasar modal juga diasurnsikan bahwa pernilik atau share/lolde'.,'
akan memaksimalkan return dari investasinya.
Maill.\'treanl akuntansi positif beranggapan bahwa akuntansi bertungsi dala::1
lingkungan pasar kompetitif. Akuntansi seberulnya mengkomunikasikan reallt::;,
ekol1omi dan realitas ekonomi tersebut dianggap sebagai barang ekonorni. Pasar
diasurnsikan terjadi secara natural daD mekanisme perrnintaan-penawaran daD harga
dianggap imper.\.onal dan bebas nilai. Akuntansi positifberpandangan bahwa .\1andarl;-
setting bodies tidak perlu ada karena hanya akan mengintervensi berjalannya pas.?:
bebas daD proses akuntansi keuangan akan lebih efisien jika diserahkan pad::.
mekanisme pasar. Namun demikian beberapa peneliti mainstream akuntansi posit:!
berpendapat bahwa karena pasar dalam dunia nyata tidak sempurna (imperfect), mak3
masih diperlukan adanya regulasi dan standard-setting (Hines, 1989)
Main.\tream akuntansi positif beranggapan bahwa masyarakat itu pada
dasamya menginginkan keteraturan (order) daD stabilitas. Konflik dalam tujuan sepem
antara principal daD agent daD antara departemen fungsional dalam perusahaan diaku;
12
keberadaannya, tetapi semua ini dianggap dapat dikelola oleh manager. Menjadi tugas
manager untuk menghilangkan atau menghindari terjadinya konflik melalui desain
sistem pengendalian manajemen seperti penggunaan anggaran, biaya standar, alokasi
biaya (Hopwood. 1974; Zimmerman, 1979). Adanya konflik dipandang sebagai
perilaku dysfunctIonal dalam hubungannya dengan tujuan perusahaan secara
keseluruhan. Pendekatan maim'lream menganggap bahwa organisasi daD pasar bebas
(fi.ee market) menll1iki kecenderungan untuk menc.apai kestabilan rnasyarakat.
Para hadirin yang saya hormair
Pendekatan Sosiologis Akuntansi
Tujuan so5iologi adalah mendapatkan pengetahuan tentang sifat organisasi
manusia agar supaya dapat menginterpretasikan bagaimana dan mengapa kejadian
sosial itu terjadi i Turner, 1986). Sosiologi organisasi mencoba menghubungkan
organisasi dalam kontek sosial yang lebih luas. Penelitian akuntansi yang menggunakan
pendekatan sosiologi ingin menlahami reran akuntansi dalam organisasi dan mencoba
menghubungkan akuntansi dan praktiknya pacta kontek yang lebih luas (Arnold dan
Sutton, 1997).
Pandangan mainstream akuntansi positif yang mengalakan bahwa akuntansi
dibentuk oleh lingkungailllya mendapatkan kritik dari pandangan susiulogi akuntansi.
Akuntansi dalam kenyataannya dapal pula mempengal"llhi lingkungannya seperti
dinyatakan oleh \ 13thews dan Parera (1993):
Walaupun pandangan tradisional melihat bahwa akuntansl dibangun melaluiinteraksi sosial (social/}' con~.t1'ucted) sebagai basil dari kejadian sosial,ekonomi. dan politik, na~un !da pendekatan lain yang melihat bahwaakuntansi dapat membentuk lingkungannya dengan interaksi sosial (socially'
constructing).
Akuntansi dapat diibaratkan laksana pedang berrnata dua. Ia dapat dibentuk oleh
lingkungannya dan sekaligus membentuk lingkungannya. Hal ini dapat diartikan bahwa
akuntansi bukanlah suatu bentuJc ilmu pengetahuan dan praktik yang bebas nilai (value
13
free) seperti yang diklaim oleh mainstream akuntansi positif, tetapi sebaliknya adalah
disiplin dan praktik yang sangat sarat dengan nilai.
Mainstream akuntansi positif yang secara ontologi dipengaruhi oleh paham
physical realism yang menganggap realitas obyektif berada secara bebas dan terpisah di
luar diri rnanusia sebetulnya meniadakan fakta tentang rnanusia aktif yang secara
rasional rnampu mengkonstruksi realitas kehidupannya (Hines, 1989). Pandangan
ontologi physical realism yang mekanistis menurut Capra dalam Triyuwono (2000 I
adalah pandangan ontologi yang tidak tepat untuk mernahami fenomena sosial sepertl
ilmu akuntansi. Lebih lanjut Capra (19~7) berargumentasi:
ilmuwan ilmu-ilmu sosial telah mencoba dengan sangat keras untukmemperoleh kehorrnatan dengan cara mengadopsi paradigrna a la Descartesdan metode-metode fisika a la Newton (yang sangat mekanistis). Namundemikian, kerangka a la Descartes seringkali sangat tidak cocok untukfenomena-fenomena yang mereka gambarkan, clan akibatnya model-modelrnereka menjadi tidak realistis.
Lebih lanjut Capra ( 1997) mengatakan:
Ilmu ekonomi (dan akuntansi) saat ini ditandai dengan pendekatan reduksionisdan terpecah-pecah Para ahli ekonomi (dan akuntansi) biasanya gagalmengetahui bahwa ekonomi (dan akuntansi) hanyalah satu aspek dari suatukeseluruhan susunan ekologis dan sosial; suatu sistem hidup yang terdirimanusia dalam interaksi yang terus-menerus. ...
Seperti dinyatakan oleh Triyuwono (2000) anggapan bahwa ilmu pengetahuan
akuntansi yang ..bebas nilai" adalah suatu hal yang mengada-ada. Karena dalam
kenyataannya akuntan sendiri tidak akan bisa menanggalkan ..nilai" (misal, ilmu
pengetahuan, pengalarnan, sifat, dan nilai masyarakat) yang melekat secara inheren
dalam '.diri"nya. Akuntan oukan "tabula rasa", realitas yang diteliti adalah realitas yang
tidak bebas nilai. Karena realitas tersebut dibangun melalui proses interaksi sosial.
Kritik terhadap landasan filosofi mainstream akuntansi positif memunculkan
pendekatan barn dalam penelitian akuntansi yang bersifat sosiologis yang bertolak
belakang dengan akuntansi positif. Paradigrna yang diajukan dari pemikiran akuntansi
ini adalah paradigma interpretif daD paradigma teori kritis.
14
Pada hadirin yang saya hormati.
Pendekatan Interpretif
Pendekatan interpretif berasal dari filsafat Jerman yang menitikberatkan pada
peranan bahasa, interpretasi, dan pemaharnan di dalam ilmu sosial. Pendekatan ini
memfokuskan pacta sifat subyektif dan dunia sosial dan berusaha memahaminya dari
kerangka berpikir obyek yang sedang dipelajat:inya. ladi fokusnya pada arti individu
dan persepsi rnanusia terhadap realitas dan bukan pacta realitas independen yang berada
diluar mereka. Manusia secara terns menerus menciptakan realitas sosial mereka dalam
rangka berinteraksi dengan yang lain (Schultz, 1967). Tujuan pendekatan Interpret!!'
tidak lain adalah menganalisis realitas sosial semacam ini dan bagaimana realitas sosial
terse but terbentuk,
Pendekatan interpretif berasal dari tradisi fenomenologi dan etnografi yang
memfokuskan pada observasi mendalam terhadap situasi tertentu dengan harapan dapar
mendapatkan pernaharnan mendalam daTi pengalarnan sehari-hari akuntansi daD
akuntan, Analisis semacam ini memberikan penjelasan accou//ti//g in action dan
pemahaman perubahan dinarnis daTi ilmu akuntansi dan praktik akuntansi dalam suaru
organisasi. Metodologi penelitian yang berdasar pada desain ekperimen atau stati~li"ul
~'ur\'ey yang memperlakukan dunia sosial adalah obyektif dan terukur tidak sesuai
dengan filosofi pendekatan interpretif
Metode kualitatif lebih cocok untuk pendekatan interpretif. Mantaat hasil-hasil
penelitian yang dilakukan oleh peneliti mainstream akuntansi terhadap praktik dunia
usaha telah banyak dipertanyakan oleh beberapa akadernisi. Bahkan konPte "schism"
daTi The American Accounting A~'~'ociation pacta tahun 1977-1978 meragukan apakah
para akadernisi dan praktisi akuntansi benar-benar memahami artikel-artikel yang
dipublikasikan di Journal of Accounting Re:,'earch dan The Accounting Review, Atas
dasar alas an inilah muncul perrnintaan akan penggunaan pendekatan interpretif dalam
melakukan penelitian akuntansi dengan memberi tekanan pacta persepsi dan penjelasan
yang diberikan oleh partisipan, Harapannya akan didapatkan pemaharnan akuntansi
15
yang lebih baik, di samping itu dengan munculnya research question.s' dari proses
penelitian diharapkan masalab yang diteliti akan dapat didekati secara nyata.
Beberapa basil penelitian dengan pendekatan interpretif antara lain Ansari dan
Euske (1987) yang melakukan penelitian lapangan jangka panjang dengan
menggunakan in-depth interview, archival data dan observasi fisik terbadap
penggunaan data akuntansi biaya pada lembaga mil iter. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sistem akuntansi biaya adalah dinamis sepanjang waktu, berubah dari satu
model informasi ke model informasi yang lain dan menciptakan pengguna baru untuk
informasi yang dihasilkan.
Colignon daD Covaleski (19-88) melakukan studi kasus dengan met ode
il/fell'it'll. observasi dan dokumentasi untuk menginvestigasi akuntansi manajemen
sebagai suatu proses, Mereka menyimpulkan bahwa akuntansi manajemen adalah proses
dina.nus yang melibatkan saling penyesuaian yaitu mengubah clan dlubah oleh
organisasi, Covaleski dan Oirsmith (1986) mengevaluasi proses anggaran pada I1IStltllSI
healrh-cart' untuk menentukan apakah sistem anggaran dapat dijelaskan semata-mata
secara aplikasi teknis, Hasilnya menyatakan bahwa sistem anggaran tidak dapat
dijelaskan semata-mata sebagai aplikasi teknis tetapi merupakan komponen aktif yang
membentuk realitas organisasi,
Hadirin )'{[llg !"a)'{[ hormati.
Radikal Humanis daD Strukturalis
Dibandingkan dengan pendekatan mainstreall/ positif dan interpretif,
pendekatan radikal rnemandang rnasyarakat terdiri dari elernen-elernen yang saling
bertentangan satu sarna lain dan diatur oleh sistern kekuasaan yang pacta gilirannya
rnenimbulkan ketidak adilan dan keterasingan (alienation) dalam segala aspek
kehidupan. Pendekatan ini berhubungan dengan pengembangan pernaharnan akan dunia
sosial daD ekonorni daD juga rnernbentuk kritik terhadap .\'ratUJ quo. Dengan rnenenma
16
ideologi yang dominan clan tidak mempertanyakan hakikat dasar daTi kapitalisme,
pendekatan mainstream positif clan interpretif dipandang mempertahankan clan
melegitirnasi tatanan sosial, ekonomi dan politik yang ada saar ini. Oleh sebab iru teori
akuntansi tradisional dipandang menerirna kerangka acuan rnanajerial daD mendukung
~.tatus quo (Cooper, 1983)
Terna sentral daTi pendekatan radikal adalah sifat dan prinsip organisasi sllatu
masyarakat secara keseluruhan tercemlin dan terbentuk oleh setiap aspek dari
masyarakat itu. Radikal Strukturalis memfokuskan pada konflik mendasar sebagai
produk hubungan antara strukrur industri dan ekonomi, seperti su/pfll~ "{Ifill!. hubungan
kelas, struktur pengendalian. Sementara itu Radikal Humanis mr:nitikberatkan pad a
kesadaran individll. keterasingan manusia, dan bagaimana kedua hal ini diduminasi uleh
pengal"Uh ideologi. Perbedaan antara radikaJ strllkturalis dan Radikal Hlimanis terletak
pada dimensi obyektif -subyektif. Radikal Strllktllralis memperlakukan dllnia susial
sebagai obyek ekstc:ma! dan mc:miliki hubullgan yang tel-pis;1h dan m;1nU:.I;1. s~nl.:ntara
itu Radikal Humanis memtokuskan pada p.:rsepsi individu dan interpretasi-
illterpretasinya.
Hasil pcnelitian dengan pendekatan Radikal Strukturalis dilakllkan oleh
Armstrong (1985) yang meneliti perubahan posisi akuntan manajemen dibandil1gkan
dcngan profesi dalam organisai lairu1ya ketika terjadi perubahan strategi pcngendalian
manajemen. Dia menyirnpulkan bahwa alasan kunci mengapa akuntan manJjcmen
mt'nduduki posisi yang tinggi karena keberhasilan mcreka dalam mengcndalikan
pegawai atau buruh. Knights clan Collison (1987) melakukan studi res pons pegawai
terhadap penggunaan accounting number oleh mariajemen. Peneliti menggunakan tesis
Foucault (filosof Postmodem Perancis) tentang hubungan Pengetahuan dan Kekuasa~n
(Kno1~-Iedge and Power). Hasil penelitian menyatakan bahwa pegawai tidak mampu
merespons accoll1lring number dan aC:L'ounri/lg nll/l!ber digunakan sebagai mekanisme
pengendalian, !';einlark dan Tinker (1986) menggunakan perspektif ekonomi po1itik
untuk melakukan analisis historis konstruksi sosial sistem pengendalian menajemen
17
dengan cara rnenginterpretasikan strategi internalisasi produksi clan distribusi
perusahaan General Motor daTi tahun 1916 sampai dengan 1976.
Para hadirin yang saya hormati. akhimya berkal ke~'abaran dan kelekunan p.:ra
hadirin mendengarktm pidalo .~'ang bagi Sebtlgian be~'ar hadirin barangkali nt/ak
menarik dan membosankan. maka akhirnya samptliltlh kita pada:
Implikasi terhadap Pendidikan Akuntansi
Perkembangan ilmu-ilmu di Indonesia banyak dipengaruhi oleh perkembangan
ilmu-ilmu Barat yang bercorak positivistik. Kita di Indonesia mendapat ban:ak
masukan metodologi yang bersifat "kuantitatif' untuk ilmu-ilmu sosial termasuk ilmu
akuntansi dan ilmu-ilmu kemanusiaan yang lain. Paham positivisme secara implisit al3U
eksplisit terkandung dalam proses penelitian, Paradigma-paradigma penelitian da!am
ilmu-ilmu alam diterapkan pad a ilmu-ilmu sosial, seolah-olah tanpa masalah.
Paham positivisme ini mendapatkan kritik yang tajam daTi Paham Teori Kr1tis
yang di\\'akili oleh Habemlas (1971) yang menyatakan bahwa positivisme bermasalah,
karena pandangan tentang penerapan metode iImu-ilmu alam pada ilmu-ilmu soslal
tidak lain dari saintisme atau ideologi, Positivisme membuat pengandaian-penganda13n
bahwa ilmu-ilmu sosial yang dihasilkan diyakini sebagai potret tentang fakta-l'akta
sosial yang bebas nilai (\lulue ji'ee) yaitu tak mengandung interpretasi subyektif d;ari
penelitinya, sehingga pengetahuan itu dapat dipakai secara intrumental oleh siapa sa]a,
sebab bersifat universal dan intrumental (F. Budiman, 2003). Dengan.mengkuantifikasi
data dan mencapai perumusan deduktif-nomologis, ilmu-ilmu-sosial lalu b~rtujuan
untukmer~malkan dan mengendalikan proses-proses sosial.
Dengan pengandaian netral dan bebas nilai, maka paham positivisme
melestarikan status quo konfiguransi masyarakat yang ada. Penelitian harns
memperoleh pengetahuan tentang da.s' Sein (apa yang ada) dan bukan das Sol/en (apa
yang seharusnya ada). Pengetahuan tidak mendorong perubahan, hanya menyalin data
sosial dan pengetahuan semacam ini pada gilirannya dipakai untuk membuat rekayasa-
18
sosial, menangani masyarakat sebagai perkara teknis seperti menangani alamo Habermas
(1971) rnenyatakan bahwa positivisme mencerrninkan suatu penindasan atas dimensi
etis manusia yang terkait langsung dengan kehidupan sosial politisnya.
Hilangnya dimensi etis dari manusia ini tampak sekali dari praktik-praktik
akuntansi maupun bisnis di Indonesia. Seperti diketahui bahwa pendidikan akuntansi di
Indonesia saat ini masih didominasi oleh cara berpikir positivisme.
Pendidikan tinggi akuntansi sebagai produsen profesi akuntan baik yang
bergerak dalam sektor publik, pendidikan. daD sektor bisnis mempunyai tanggung
jawab moral dan sosial keberadaan profesi akuntan. Maraknya kasus-kasus skandal
keuangan yang menimpa profesi akuntan telah berdampak pada citra yang buruk
terhadap pendidikan akuntansi. Kasus kebangkrutan Perusahaan Enron di Amerika
Serikat tidak dapat dilepaskan dari profesi akuntan. Dalam kasus ini akuntan daTi
kantor akuntan Arthur dan Andersen yang melakukan perekayasaan kinerja laba sebesar
$ 1,2 milyar daD penyembunyian kewajiban (off balance sheet) dalam laporan keuangan
Perusahaan Enron selama 3 tahun (Santosa, 2001). Hal ini terjadi karena adanya konflik
kepentingan yaitu Arthur Andersen melakukan perangkapan pemberian jasa konsultasi
yang lazirnnya membela kepentingan klien di satu pihak, dengan pemberian jasa general
audit sebagai auditor independent dipihak lain. Sebagai auditor independen akuntan
memiliki tanggung jawab terhadap publik. Enron menggunakan trik-trik akuntansi
untuk merekayasa laporan keuangalU1ya daD umurnnya trik-trik akuntansi ltu telah
menjadi standar dan dapat dibenarkan secara legal maupun standar akuntansi, \\"alaupun
secara ~oral dan etika dapat dipertanyakan.
-Maraknya skandal keuangan merupakan fenomena global, ada kencenderungan
saat ini bahwa para CEO meminta kompensasi bonus dalam bentuk saham perusahaan.
Memiliki saham perusahaan dapat memperoleh bonus yang jauh berlipat dibandingkan
dari bonus lewat pembagian keuntungan. Cara yang mereka lakukan adalah merekayasa
laporan keuangan (tentunya dengan bantuan akuntan ) agar perusahaan tampak
menguntungkan di mata investor yang pada gilirannya saham perusahaan akan
mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi di bursa saham. Pada saat harga saham ini~
19
tinggi, maka para CEO akan menjualnya di bursa daD mendapatkan keuntungan capital
gain yang luar biasa besar. Menurut Stiglitz (2003) Gaji seorang CEO di Amerika pada
tahun 2000 besamya sarna dengan 500 kalinya gaji rata-rata pegawai biasa, sedangkan
di Inggris sekitar 25 kalinya daD di Jepang 10 kali gaji rata-rata pegawai biasa.
Maraknya skandal keuangan di Indonesia seperti kasus Bank Lippo yang
menurunkan nilai aktivanya dalam waktu 3 bulan daD rekayasa laporan keuangan
perusahaan farmasi Indofarma merupakan confab seperti apa yang dilakukan oleh para
CEO di Amerika. Ditambah lagi dengan terbongkamya kasus 10 kantor akuntan publik
papan atas yang telah melakukan pelanggaran standar akuntansi (Winarto, 2002). Kasus
ini bermula dari basil pemeriksaan Badan Pengawasan Keuangan daD Pembangunan
(BPKP) yang menyatakan adanya penyimpangan penerapan Standar Akuntansi daD atau
Standar Pemeriksaan Akuntan Publik (SPAP) terhadap 10 kantor akuntan publik saat
mereka memeriksa bank-bank yang dilikuidasi pada tahun 1998. Persoalan ini tidak
dapat dilepaskan daTi masalah integritas sang akuntan. Sudibyo (2001) menyatakan
bahwa pekerjaan audit adalah pekerjaan menentukan integritas pengungkapan inforrnasi
dalam laporan keuangan. Kewajiban untuk mengungkapkan inforrnasi dalam laporan
keuangan dengan penuh integritas adalah tanggung jawab direksi daTi organisasi yang
menjadi obyek audit, sementara kewajiban untuk memeriksa, menguji, menilai, dan
kemudian memberikan kesaksian tertulis akan integritas direksi tersebut berada di
pundak auditor. Integritas adalah begitu sentralnya bagi profesi akuntan pemeriksa
independen , karena profesi ini mempertaruhkan integritasnya untuk memberikan
kesaksian tentang integritas pihak lain. Kesaksian tentang integritas pihak lain itu
hanya bisa dipercaya kalau auditor itu sendiri mernang integritasnya baik.
llltegritas seorang akuntan tidak dapat dipisahkan daTi aspek etika daD moral,
yang menjadi pertanyaan adalah sudahkan pendidikan akuntansi di Indonesia sebagai
produsen profesi akuntan telah memasukkan unsur etika di dalam kurikulum
pendidikannya. Unsur etika dalam sistem pendidikan akuntasi masih minim, hal ini
tidak dapat dilepaskan daTi masih dorninannya pendekatan mains.tream akuntansi positif
yang diajarkan di perguruan tinggi. Menyiapkan para rnahasiswa daD civitas akadernika
20
untuk bisa akses ke pasar global menjadi tuntutan utama saat ini daD hanya berorientasi
pada pemenuhan pasar tenaga kerja sernata tanpa memasukkan nilai etika dalam sistem
pendidikan. Oleh karena itu sinyalemen yang mengatakan bahwa sistem pendidikan
akuntansi telah tereduksi pada aspek tertentu daD sangat parsial bukan suatu hal yang
perlu diragukan.
Kuntowidjojo (1991) mengatakan bahwa reduksi itu mengarah pada
pemenuhan kebutuhan pasar tenaga kerja daD politik. Secara ekplisit Kuntowidjojo
mengatakan :
Lembaga-lembaga pendidikan tinggi misalnya telah berubah sekedar sebagaipelayan kepentingan-kepentingan bisnis dan politik ...Dibukanya ban yakprogram pendidikan professional seperti MBA dan MM di beberapa perguruantinggi negeri misalnya membuktikan bahwa tanpa disadari, lembagapendidikan tinggi -alih-alih daripada melaksanakan cita-cita otonominya -
malah teljebak sekedar untuk melayani kepentingan-kepentingan bisnis yangmembutuhkan tl:naga-tenaga professional untuk ml:lestarikan pengaruhnyadalam rnasyarakat.
Sinyalemen ini telah melanda sistem pendidikan secara umum maupun
pendidikan akuntansi dan merupakan indikasi nyata bahwa sistem yang acta sekarang ini
hanya menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan dan profesionalisme semata.
Dengan dua perangkat utama ini yaitu penguasaan ilmu pcngetahuan daD
protesionalisme , produk lulusan akuntansi yang dihasilkan diharapkan akan mampu
memenuhi kebutuhan pasar. Padahal seorang mahasiswa sebagaimana manusia lainnya
adalah sosok manusia menurut Feisal (1995) tidak hanya dilengkapi dengan akal daD
ketrampilan , tetapi juga dilengkapi oleh rasa, hati, kepribadian serta nilai abadi yang
men1bedakan manusia dengan makhluk lainnya. Pengertian manusia seutuhnya adalah
manusia yang memasyarakat, aail, benar, jujur, harmonis daD secara alamiah mengakui
Tuhan sebagai Pencipta, mengabdi kepada-Nya, gandrung ulituk memaksimalkan
potensi pribadinya, bertanggungjawab kepada sesama manusia dalam masyarakat.
Dalam kenyataannya, unsur-unsur yang terakhir ini yang me~pakan wadah
bagi terciptanya perilaku etis sering terlupakan dalam praktik sistem pendidikan tinggi
21
akuntansi kita. Akibatnya, bukanlah suatu hal yang aneh bila kepekaan rasa, hati,
kepribadian, dan nilai tidak seimbang dengan unsur-unsur yang pertama yaitu ilmu
pengetahuan daD profesionalisme. Melihat kondisi seperti ini penting bagi pendidikan
akuntansi kita untuk diperkenalkan pedekatan sosiologi akumansi yang mengedepankan
pentingnya peran individu akuntan sebagai agen moral dalam wacana etika dan praktik
akuntansi. Akuntansi menurut Francis (1990) adalah ..praktik moral sekaligus
diskursif'; ia menyangkut dimensi moral (etis) individu akuntan. Sang akuntan yang
berada dibalik akul1tansi memiliki kemampuan besar untuk menciptakan dan
membentuk akuntansi. Francis (1990) mengamati perlunya kualitas internal yang baik
dalam diri sang akuntan yang selanjutnyabisa dieksternalisasikan dalam bentuk praktik-
praktik yang baik. Ada lima kualitas internal yaitu kejujuran. peduli terhadap status
ekonomi orang lain, peka terhadap nilai kerjasam daD konflik, \vatak akuntansi yang
komunikatif. daD penyebaran inforlnasiekonomi.
Simpulan
Pengembangan ilmu akuntansi dari akuntansi sebagai seni menjadi akuntansi
sebagai ilmu (.\"c."iellce) tidak dapat dilepaskan. dari filsafat ilmu khususnya paham
filsafat positivisme logis. Pada awal perkembangannya akuntansi didekati secara
norn1atif yang ingin menjawab apa yang seharusnya dilakukan oleh akuntansi dalam
praktek sehari-hari. Pendekatan normatif ini temyata telah menimbulkan kesenjangan
antara yang diajarkan di bangku kuliah dengan kenyataan praktik sahari -hari di
perusahaan. Guna mengatasi kesenjangan ini, maka akuntansi dikembangkan dengan
pendekatan akuntansi positif yang ingin memaharni s~ara deskriptif berfungsinya
akuntansi di dalam praktik nyata .
Dorninasi paham positivisme dalam akuntansi mendapatkan kritik dari paham
sosiologis yang mengatakan bahwa positivisme yang membuat pengandaian netral dan
bebas nilai sebetulnya melestarikan status quo konfiguransi masyarakat yang ada daD
mencerrninkan penindasan atas dimensi etis manusia. Hilangnya dimensi etis dari
22
manusia ini tampaic sekali daTi praktik-praktik akuntansi di indonesia dengan
munculnya beberapa sekandal keuangan perusahaan yang melibatkan para akuntan.
Pendidikan 3kuntansi yang sangat mengedepankan paham positivisme ini perlu
dikajl ulang dan memasukkan paham SQsiologis akuntansi sebagai altematif
pembelajaran akunt:':1$1 di perguru~n tinggi kita. Olch karena akuntan sebagai protesi
dan mempunyai ta~;.lt1g _ia\vab yang lebih terl~JJap publik. maka aspek mural dan ctika
menjadi unsur utam.:; yang harus ciimiliki ol.:h se?rang akuntan. Pi:ndckatan susiologis
dalam pembelajara:: JkUlnansi menjadi kunci utan1a untuk menghasilkan para akuntan
yang memiliki integ':;ta~ moral (tan etika yang tll1ggi.
Iladirill.I'ang .\a)ii 'mIl/I;
Pesao uotuk Mahasiswa
Izinkanlah ~aya memb.:rikan pesan kepada para nlahasis\\.a. Fakultas Ekonomi
L'NDlP khususnya Program Studi Akui1t3nsi. Anda merupakan pewaris, p.: n.:rus ,
sekaligus tllmpuan ::lasa depan bangsa yang Jkan akan lurul serla secara aklif dalam
memperbaiki praklik-praktik a!l:unlansi di organisasi seklor publik maupun non-pubIik.
Cepal atau Iambal Anda akan memasuki pro!'.:si akuntan baik sebagai akunlan publik
maupun akunlan yang bekerja di perusahaan. Anda ditunlut memiliki langgung _ia\vab
kepada masyarakat :,..ang lebih besar daripaja kepada klien atau pembcri kerja. oleh
sebab ilU Anda ditL:1tUl memiliki integril3s moral tinggi. Olch karcna itu bel:1jarl:1h
Icbih banyak aspek-::.spek etika dan moral s.:b;lgai bekal nanti kelak memasuki prof'esi
akuntanSi.
Pcsan untuk Dosen ~uda
Kepada adlk-adik star pengajar yang lebih muda, apa yang telah saya kerjakan
dan capai sampai dengan hari ini semoga dapat lebih memacu prestasi Anda untuk lebih
tekun mendalarni profesi ;akuntansi dan memberikan kontribusi nyata. bagi
23
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang Anda tekuni. Sara selalu berharap
Anda sekalian lebih maju dan berprestasi dari sara.
Ketua Senat. Sekretaris Senat. para angora Senat. serra hadirin yang mu/ia,
kini tiba gilirannya bagi saya untuk bersyukur dan menyampaikan ucapan terima ka_';h
kepada semua pihak yang telah membantu 's'aya dalam mencapai puncak kari"r
akademik 's'aya.
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberik::n
hidayah. kekuatan, rizki, clan ridho, sekaligus ujian bagi saya. selama saya meniti kan=r
akadenuk di Universitas Diponegoro, sehingga saya diangkat dan dikukuhkan menja.:i
Guru Besar pada hari ini. Ucapan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang
setinggi-tingginya saya sampaikan kepada Prof. Ir Eko Budiardjo, MSc sela~"'J
Rektor/Ketua Senat Universitas Diponegoro clan pihak Universitas Diponegoro. yang
telah memberikan kesempatan clan kemudahan kepada saya untuk mencapai jabatan
Guru Besar ini.
Kepada Yth. Prof. Dr. H. Miyasto, SU sebagai Ketua Peer Group, Prof. dr. H.
Soebowo, DSPA, Sekretaris Peer Group, clan Prof. Dr. Soejoedi Mangunwihard.II."\.
Prof. Dr. dr. Suharjo Hadisaputro, Sp. PD(KTI), Prof. Drs. Y Warella, MPA, Ph.D.
Prof. Dr. lachmudin Sya'rani, Prof. Drs. Soedjarwo, Prof.Abdullah Kelib, S.H., sebagai
Anggota Peer Group. Saya mengucapkan banyak terima kasih clan penghargaan yang
setinggi-tingginya atas asupan dalam penyempurnaan pidato-pengukuhan ini.
Kepada Almarhum Prof.Dr. Soewito, sara sekeluarga menyampaikan ucapan
-terima kasih yang setinggi-tingginya, karena di bawah naungan beliau saya dapat
bekerja dengan tekun clan penuh motivasi, ketika sara masih menjabat Sekretans
Program MM UNDIP sehingga program ini dapat berkembang sampai sekarang. Begiru
juga'saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr- M Nasir selaku Ketua Program
Magister Akuntansi UNDIP yang telah menjalin kerja sarna yang sangat baik sewakru
sara menjabat sebagai Sekretaris Program Magister Akuntansi UNDIP. Ucapan terirna
24
Politics". Accounting, Organization, and Society. 11. (3).
Edward, E.O and Philip W. Bell. 1961. The Theory of Measurement of BusinessIncome. Berkeley. Univesity of California Press.
Fransiscus Budi Hardiman.2003. Melampaui Positivisme dan Modernitas. PenerbitKanisius.
Feisal, Jusuf Amir. 1995. Reorientasi Pendidikan Islam. Game Insani Press. Jakarta
An L'pdateForgionne. Guisseppi. 1983." Corporate ,V1anagemem Science Activitit'Interfaces. June.
ancis.
J.R 1990. ..After Virtur:'! A..:..:ounting a3 \1or:l1 and Discursive Practice
Accounting, Auditing and .~ccountability Journal. 3. (3).
;tr.:h t'el:hniljul:s bGaitht:r,:" 1975. "111t: Adoption of ()pt:r3111.IIls 1{I.'OrganisatIon Deci~ion Science~ \'01. 6.
\1anutactunn
(jhozali. Imam. 1995. The Applicatiuli uf Ad\:tnccd \I:tnageml'nt .~ccuunting : Due!;It Improve Company Performance '? l;11publlshed Ph.D Dissertation.
UniversityofWollongong.
Jovindarajan.
V. 1994. " Appropriamess of Accounting Data in Performance
E\"aluation: An Empirical Examination ot' EnvIronmental Uncertainty as anlnter\"ening Variable". Accounting, Organization. and Society. 2.
Jrl:l:n, T.B. et al. 1977." A Survey of The Application o[Quantitative Techniques toProduction! Operations Management in Large Corporations". Academy ofManagement Journal. Vol. 20.
Habern1as, J. 1971. Knowledge and Human Interest. Boston. Beacon Press
", The-
Hayes, D.C. 1977." The Contingency Theory of Manageria1 AccountingAccounting Review. January.
Hines, R.D. 1989. ..The Sociopolitical Paradigm in Financial Accounting Research'Accounting, Auditing, and Accountability Journal. 2. 1.
Holthausen, R. W. and Leftwich, R. W. 1983. ..The Economic Consequences ofAccounting Choice: Implications of Costly Contracting and Monitoring'Journal of Accounting and Economics. August.
28
Hoopwood, A.G. 1974. Accounting and Human Behavior. Accountancy Age. Book
Jensen, M..C. 1976. Reflection on the State of Accounting Research and Regulation.()f Accounting. Stanford University Press.
Khandwalla. P.N. 1972." The Efiecl of DifTerent Types of Competition on the Use ofManagement Control". Journal of Accounting Research. Autumn.
Kiani, Aslani. 1977." Do Corporate Controller Lse Quantitative Tools ('urrentlyTought in Managerial Accounting'? ". TJte Accounting Journal. Winter
Knight$. D. andD. Collinson. 1987." Di$ciplining the Shopfloor: .-\ C'ompan$on of
Managenall!sychology and I:inilncial :\,:cuu!1ting." ..\ccounting.Organization,and Societ~. 12. (.1, 5).
Kuntu\vidjojo. K. 1991. Paradigma Islam: Intcrpretasi untuk .~ksi. \'llzanl3alldllll
K\vong, H.C. 1986. ..The Practicl: of Operation Research in Malaysia and Singaporr:Omega. Vol. 14.
.ibby, R. 1975. " The Use of Simulated Decision Makers in Information E\'aluation
The Accounting Revie\\', July.
Lonnstedt, L. 1973." The Use of Operational Research in Twelve Companies Quotedon The Stockhlom Stock Exchange". Opeartional Research Qu:lterly. Vol. 24
Mathews, M.R and Parrera. 1993. Socially Responsible Accounting. LondonChapman & Hall.
Neimark. M and T. Tinker. 1986." The Social Construction of Managcmcnt ControlSystem". Accounting, Organization, and Society. 11. (4: 5).
Paton. W. A. 1922. Accounting Theory. New York
rhe
Ronald Press Co
--Pyle. William \Y. and.John Arch White. 1969. "'undarnental Accounting Principles
Homewood. Illinois. Richard 0 Irwin.
Santosa, Kanto. 2002. ..Dampak Kebangkrutan Enron terhadap Citra Protesi AkuntanPublik". Media Akuntansi. Edisi 25. April.
Scapen, R. W. 1991. Management Accounting: A Review of Recent Development.Macn1illan Education Ltd.
29
Schultz, A. 1967. The Phenomenology of the Social World. Northwestern UniversityPress.
Sterling. R R. 1975. "Toward a Science of Accounting". Financial Analysts JournalSept -Oct.
Sterling, R.R. 1970. Theory of Measllrement of Enterprise Income.Kansas. University Press of Kansas
.awrcncI
Stiglitz, J. 2003. The Roaring Nineties Penguin Books
Sudibyo, bambang. 1986. Rekayasa Akuntansi dan Permasalahannya di IndonesiaCeramah disampaikan pada a;:ara Peringatan Ulang Tahun Ikatan AkuntanIndonesia ke 29.
Sudibyo. f3ambang. 2UU I. Telaah Epistcmologis Standar EvideJltial mattcr Scrta
Implikasinya P~lda Kualitas Audit Dan Integritas Pelaporall Kcuallgan DiIndonesi:1. Pidato Pengukuhan jabalan GW"\I 81.'sar pada Fukultas Ekol1omiUniv~rsita:i Gadjah \1ada.
1 riyuwono, 1\\'al1. 2000. Organisasi dalJ .~kunt:1lJsi Syariall KiS Yogyakarta
1
urner
!.
1986. The Structure of Sociological Theory. Fourth Edition. Chicago.Dorsey Press.
". TheVatter. WJ. ) <)()7. ..Th.: t;se ofOpt:ration Rest:arch in Amt:rican CompaniesAccounting Revie".. Octobt:r.
\\';1IIS. 1~,1 unJ J, Zin1nlerman, 1978,'. To\\ard a Posltif Theory oflht: Oeterminutionl.l1Accounting Standards", The Accounting Revie\v.
Watts, R.I. and J. Zimmerman. 1979" The Demand For and Supply of AccountingTheories: The Market for Excuses". The Acc~unting Review.
Winarto, Edi. 2002." Kartu Merah Buat 10 KAP Papan Atas". Media Akuntansi. Edisl27. Juli- Agustus. -
~n
DAFT AR RIW A Y AT HIDUP
A. Data Pribadi1. Nama Lengkap2. NIP3. Pangkatl Golongan4. Jabatan5. Tempat dan Tanggal lahir6. Agama7. Istri8. Anak-anak
Imam Ghozali131620152Penata Tk. I GoIIII/DGuru BesarYogyakarta, 16 Agllstus 1.958I.slamRr. Sulis~iyani1. Rr. Karlina Aprilia Kusum:tdewi2. Rr. Diana Atika Ghozali3. Rr. Adita Khasanah Ghozal.i
9. Alamat Bumi \Vana ~1ukli .-\4 ~o 25Kel Sambiro{o. Il:mbalJng. Sl:n1arang
B. Ri\vayat Pendidikan form;!!
!. Sekolah Oasar : SO I"erral ('ampuran, Yugyiikartii lulu~ 1~7!2, SMP : SMP Negen 8 Yogyakarra lulua 19743, SMA : SMA Putra Indol1e~ia Yogyakarta Iulus 19HO4. Sarjana Ekonomi /Akuntansi : Fakulras Ekonomi UGM lulus 19855. Master ofConunerce (M,Com) : Universiry of New South Wales, Australia 19906. Plill in Accounting : University ofWollongong. Australia 1995
C. Rhvayat Kepegawaian dan Jabatan
a. Ri\vayat Kepega\vaian1. Capeg GolllI/A :2. Penata Muda Gollll! A :3. Penata Muda Tk.1 GolllI/B :4. Penata Gollll/C :
-5. Penata Tk. 1 Gol.III/D : -
I
Maret 1986I September 19871
April 19921 April 19981 Oktober 2000
b. Riwayat Jabatan-1. Asisten Ahli Madya2. Asisten Ahli3. Lektor Muda4. Laktor Madya5. Lektor6. Lektor Kepala
1 September 1987I lanuari 19921 Maret 1997I April 2000
I Januari 200 II Januari 2001 (Inp;.Is:;ing)
31
D. Pengalaman Jabatan
1. Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro 19S7-1988
2. Sekretaris Program Magister Manajemen Universitas Diponegoro 1997 -19993. Sekretaris Program Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro 1999 -
20024. Sekretaris Program S3 Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro 2001 -sekaran~
E. Kepengurusan daD Keanggot:l:ln dalam Organis:lsi Profesi
I. SekJ'etaris Ikatan Akuntan Indonesia Cabang Jateng 1996 -19992. Anggota Kompartemen ,\klll1tan Pendidik, Ikatan Akuntan Indonesia3. Al1ggota Komite Etika .Ikatan A.kumanlndonesia Pusat, 2003 st:karang
1-'. Tanua Penghargaan
I Piagam Penghargaan scbagai Dosen T e.ladan III Tingkat l:ni,ersitas duri RckLni,t"rsitas Diponegoro Semarang. Tahun 1991
2. Satyult:n\.'ana Karya Satya X Tahull dari Presiden Rt:publik (ndonl:sia. Tahun2004
G. Pellgalamall K~pellgurus;lll di Jurllailimiah1 Chief Editor Jumal BisllIS Strategi, Program Magister Manajemen Lni,ersltas
Diponegoro.2 Anggota Editor jumal Rise! Akuntansi Indonesia, Ikatan Akuntan Indonesia3. Anggota Editor International Journal of Accounting and Business Soci::!y,
University of Wollongong. ...\ustraIia.
H. Karya Tutis Berupa Buku1. Pokok-Pokok Akuntansi Pemerintahan, Penerbit BPFE Yogyakarta, 19982. Teori Akuntansi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 20013. Aplikasi Analisis Multi,'ariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.2001. -4. Meneropong Hitam Putih Pasar Modal clan Lika-Liku Kebijakan Ekonmi
Moneter. Penerbit Gama Media, Yogyakarta. 20025. Statistik Non-Parametrik: Teori clan Aplikasi dengan Program SPSS. Bad3n
Penerbit Universitas Diponegoro, 2002.6. Persamaan Model Struktural, Konsep clan Aplikasi dengan Program Amo~ 5,
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2004
32
I. Publikasi dalam JurnailltniahI. Ghozali dan Linnegar, 1996 'The Effect of Firm Characteristics on The
Application of Advanct:d Managemt:nt Accounting Techniques". The !IIrernurionalJournal 0.( Accounting and BUj'iness Society'. Vol 4 Number 2. August
2 Ghozali, I. 1996. "Internet". Prvceeding of The ",dvlle~'ian JIl~1itllte of.4ccountull(Conference Semarang, Septt:mber. 1996.
A-llljalah3 Ghozali, I. 1996. "Pergeseran Paradigma Penelitian AkuntansiAkuntansi. Edisi Khusus I<.onvensi. Septem~er.
Ghozali. I. 1998. ""Etika Bisnis Oalam Sistem Pendidikan Tinggi di I1ldunesia'Jumal Bisnis Strategi. Vol 2 Th 1998.
4
Ghozali. I. 1998. "Tantangan Yang Dihadapi Bank Islam Dalam pa~ar (jlobaf"{"dia EJ:ollomi Jail Bisni Yol X No. I Juni 1998.
5
Ghozali. 1.1999. "Bt:berapiJ Studi Tentang TarifListrik di Indonesia diJn Altt:rniJtifPt:nt:ntuan Tarif dengiJn !\.1t:todt: AkuntiJnsi". Jl/mal 8i.\"I/I.\ Slralegi. Vol 3. 1999.
6.
Ghozali. I dan Setya Marsudi. 1999. " Pengaruh Partisipasi Penganggaran, Job
Relevant Intormation (JRI) dan Volatilitas Lingkungan terhadap Kiner);!Manajenar'. Jurnal Akunransi & .4udiril/g Illdut/l.'siu. Vol 5 ~o 2. Desember(terakredltasi SK No 53/Dikti;Kep:1999)
Ghozali. I dan Hendrajaya. 2000. ..Pengaruh Hutang Bank Terhadap StrukturModal Optimal Perusahaan Publik Oi Indonesia". Jumal Bisnis Strlltegi. \'01 4.
2000
8
Ghozali, I, Hidayati,L dan Poerwono, D. "Analisis Faktor-I:aktor yangMempengaruhi Struktur Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Go Public DiIndonesia"'. Jurnal Bisnis Strategi Vol 7, Juli.2001 (terakreditasi SK No
II8/Dikti Kepi200I)
10. Ghozali, I, Dodi~dan Waridin. 2001." Analisis Resiko Sistematik-Saham BiasaYang Dikeluarkan Dari lantai Bursa". Jurnal Bisnis Strategi Vol 8, Desember.(terakreditasi SK No 118/Dikti/Kep/200 I)
Ghozali dan Irwansyah. 2002. ..Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan PerusahaanDengan Alat Ukur EVA, MV A daD ROA terhadap Return Saham Pada Perusahaanmanufaktur di BEJ. Akuntansi -Bisnis & Manajemen. Vol 9, No I April.(terakreditasi SK No 134/Dikti/Kep/2001)
33
12. Ghozali, 1. 2002. ..Peranan Akuntansi dalam Menunjang Perdagangan Bebas Dunia(WTO)". Media Akuntansi Edisi 24 Maret.
13. Ghozali, I dan Tri Wibowo. 2001. "Pengaruh Faktor Personality dan ProfesionalCommitment Terhadap Keahlian Kornputer Audit". Media Ekul/omi & Bi.s.nio'i. YolXIII No 2. Desember.
14, GhozaIi, I dan Riswan Yudhi, 2002, " Pengaruh Tidak Langsung Sistem
Penganggaran Terhadap Jinerja ManajeriaI: Motivasi Sebagai variableIntervening", Journal of Accounting. A-fanagement. and Economic!.' Re!.'eurch,Volume 2, Number I, February,
15. Ghoza1i. I dan Mudrik A1n1ansuT. 2002. Ana1isis Faktor-faktor yang MempengaruhiTingkat Underpriced di Bursa Efek Jakarta". Jurnal Bisnis dun Akuntan3'i(terakreditasi No 134/Dikti/Kep/2001). Vol 4, No.1 April
16. Ghozali, 1 dan Nanang Triana. 2002. ..Evaluasi Kinerja Reksadana dengan ModelMultifaktor". Admisi & Bi:,'nis. Vol 2. No 3 Februari 2002
Wasito dan (jhozali, I. 2002. ,. Pengaruh Sistem Pengendalian terhadap Prestasi
Kerja: Uji Langsung dan Tidak Langsung". Jurrnu Ekunumi clan Bi.\.nis DianEkunomi. Vol VIII No:2 September (terakreditasi SK No 118/DIKTU2001)
18. Dwi Cahyono dan Ghozali, I. 2002. ..Pengaruh Jabatan, Budaya Organisasionaldan Konflik reran terhadap Hubungan Kepuasan Kerja dengan KornitmenOrganisasi : Studi Empiris di Kantor Akuntan Publik". Jurflal Riser .4kunransiIndonesia Vol 5 No.3 September. (terakreditasi No.53/Dikti/Kep 1999)
19. Ghozali, I. 2002." Kriteria Pengambilan Keputusan Proyek In\"estasi dengan NilaiIRR Majemuk". Manajemen USah(IWUn lndone.)'ia No 10/TH XXXIOktober.( terkreditasi No 1 34/Dikti/Kep/200 I)
20. Ghozali, I dan Nyata Nugraha. 2002." Analisis Faktor-Faktor Yang MempengaruhiKepuasan Klien Audit Yang Bukan Perusahaan Go Public Di Jawa Tengah". Jurnalmanajemen, Akuntan.\.i dan Sistim Informasi MAKSI. Vol 1. Agustus. ProgramStudi Magister Sa ins Akuntansi UNDIP.
21. Ghozali, I .2002. ., Pengaruh Religiositas Terhadap Komitmen Organisasi,
Keterlibatan Kerja, Kepuasan Kerja dan Peoduktivitas". Jurnal Bisnis Strategi Vol9 Th VII (terakreditasi SK No 118/Dikti/Kep/2001)
22. Ghozali, I daD Made Pradana, I. 2002." Pengaruh Motivasi daD PelimpahanWewenang seb.lgai Variable Moderating Terhadap Hubungan antara Partisipasi
34
Penyusunan Anggaran clan Kinerja Manajerial". Jurnal Bisnis Strategi Vol 10 ThVII (terakreditasi SK No 118/Dikti/Kep/2001.
23. Ghozali, I daD Agus Solichin. 2003. " Analisis Dampak Pengumuman Right Issue
Terhadap Reaksi Pasar di Bursa Efek Jakarta". Jurnal Ekonomi Perusahaan IBIISekolah Tinggi IImu Ekonomi. Edisi Maret (terakreditasi SK No
395/Dikti/Kep/2000)
24 Ghozali, I clan Elfreda Aplonia. 2003." Pengaruh Partisipasi Pemakai TerhadapKepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan DukunganLima Variabel Moderating". Jumal Bisnis Strategi Vol 12. Desember .(terakreditasi SK No 118/DiktiiKep/2001.)
25. Ghozali, I dan Mochamad Amaludin.2004. .Analisis Pilihan Wajib Pajak AntaraPajak Penghasilan dan Pajak Atas Konsumsi: Efek Siklus Hidup Bexperilaku".Junia! Bi~ni~' Strategi. Vl13 Juli. (terakreditasi Sk No 118/Dikti/Kep/2001.
J .Penelitian1. The Application of Advanced Management Accounting Technique: Does It
Improve Company's Perfom1ance? .PhD Dissertation University ofWollongong. 1995.
2 Studi Profile Ekonomi Pantura. Lembaga Penelitian Undip 1996.
3. Studi Potensi Pasar Swalayan di Kabupaten Pati, Rembang dan TubanLembaga Pengabdian dan Pengkajian Sernarang. 1997.
4.
Improving the Process of Policy Formulation to Support the Development ofSME'S and Cooperative. Kerjasam Lembaga Pengabdian daD PengkajianSemarang (LPPS) dan GTZ Germany. 1998.
5. Studi Potensi Hintherland Pelabuhan Tanjung Ernas Semarang. KerjasamaProgram Magister Mana.iemen Undip dan PT Pelindo Ill. 1999.
6. -Penyusunan Sistem Akuntansi Harian Suara Merdeka Sernarang: Kerjasarnaantara Harian-Suara Merdeka dan AOTS Jepang. 2000.
7 Studi Universal Management System. Kerjasarna FE Undip dan PT TelkomDivre IV Jawatengah dan DIY. 2001.
8. Usulan Model Sistem Deteksi Dini dalam Program Pe.nyehatan BPRBermasalah Dalam Rangka Penyerahan Tugas pengawasan Perbankan.
35
KeIjasarna Program Magister Sains Akuntansi UNDIP dan Bank IndonesiaSernarang.2001.
9. Penyusunan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Kabupaten Pekalongan daDPenyusunan Neraca A wal. Kerjasarna antara Kabupaten Pekalongan denganLSKE Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro 2002.
10. Baseline Survey Bank Prekreditan Rakyat di Jawa Tengah. KerjasarnaFakultas Ekonomi L'NDIP dan Bank Indonesia Jakarta. 2002
K. Makalah Seminar
Dewan Mata Uang (Currency Board System) vs Floating Exchange Rate,Disampaikan pada Kuliah Umum Program SI Ekonomi Ekstensi, UniversitasDiponegoro, 2 Maret 1998.
Ekonomi Dan Politik Indone~ia Saat Ini Dan Yang Akan datang, In HouseLedearship Training bagi Para Manajer Telkom, 29 Maret 1999.
2
3 Profesi Dan Pendidikan Akuntansi Manajernen Dalam Era Perdagangan Bebas,Seminar Fakultas Ekonomi Univeritas Islam Sultan Agung, Semarang, Januari2000
4. Aspek Pengendalian Akuntansi Dalam Networked Econmy, Seminar Sehari «
The Future of Accounting in The Context of e-Economic" Universitas BinaNusantara Jakarta, 20 Juli 2000.
5. Strategi Penulisan llmiah Bidang Akuntansi, Disampaikan pada Pelatihan DanWorkshop Penulisan llmiah, Fakultas Ekonomi Universitas KatolikSoegijapranata, 19 lanuari 2001
6. Peranan Akuntansi Dalam Menunjang Perdagangan Bebas Dunia, LaunchingProgram Semarang School of Business Universitas Semarang, 7 Februari 2002
7. Activity Based Costing dan Activity Based Management Sebagai AlatPengendali Biaya, Ceramah di PT Arisamandiri Pratama, 8 Maret 2002.
8. Aplikasi Pelatihan Statistik Dasar untuk Penelitian Akuntansi, FakultasEkonomi Universitas Warmadewa, 28 Juni 2002.
9. E- Comn1erce for Optimalizing The Organizational Performance, Workshop onCurrent] ssues in Accounting, Universitas Sernarang, 4 September 2002.
36