petunjuk teknis - portal ojk · web viewpetunjuk teknis laporan triwulan dan tahunan perusahaan...

95
PETUNJUK TEKNIS LAPORAN TRIWULAN DAN TAHUNAN PERUSAHAAN ASURANSI UMUM DAN REASURANSI Otoritas Jasa Keuangan 1

Upload: vutu

Post on 07-Apr-2018

254 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

PETUNJUK TEKNIS

DAFTAR ISI

I.Laporan Utama51.1.Laporan Posisi Keuangan51.2.Laporan Laba/Rugi Komprehensif61.3.Laporan Arus Kas61.4.Laporan Perubahan Ekuitas61.5.Laporan Dana Asuransi dan Dana Perusahaan71.6.Laporan Tingkat Solvabilitas71.6.1.Rasio Pencapaian Solvabilitas71.6.2.MMBR81.7.Perhitungan Aset dan Liabilitas SAP121.8.Rincian131.8.1.Rincian 101-Deposito Berjangka141.8.2.Rincian 102-Sertifikat Deposito141.8.3.Rincian 103-Saham151.8.4.Rincian 104-Obligasi Korporasi161.8.5.Rincian 105-Medium Term Notes (MTN)171.8.6.Rincian 106-Surat Berharga yang Diterbitkan oleh RI171.8.7.Rincian 107-Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Negara Selain Negara RI181.8.8.Rincian 108-Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Bank Indonesia191.8.9.Rincian 109-Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Lembaga Multinasional191.8.10.Rincian 110-Reksa Dana191.8.11.Rincian 111-Efek Beragun Aset201.8.12.Rincian 112-Dana Investasi Real Estate211.8.13.Rincian 113-REPO (Repurchase Agreement)221.8.14.Rincian 114-Penyertaan Langsung221.8.15.Rincian 115-Tanah, Bangunan dengan Hak Strata, atau Tanah dengan Bangunan, untuk Investasi231.8.16.Rincian 116-Pembiayaan Melalui Kerjasama dengan Pihak Lain (Executing)241.8.17.Rincian 117-Emas Murni241.8.18.Rincian 118- Pinjaman yang Dijamin dengan Hak Tanggungan251.8.19.Rincian 119-Pinjaman Polis251.8.20.Rincian 120-Investasi Lain261.8.21.Rincian 201-Kas dan Bank261.8.22.Rincian 202-Tagihan Premi Penutupan Langsung261.8.23.Rincian 203-Tagihan Premi Reasuransi281.8.24.Rincian 204-Aset Reasuransi281.8.25.Rincian 205-Tagihan Klaim Koasuransi291.8.26.Rincian 206-Tagihan Klaim Reasuransi301.8.27.Rincian 207-Tagihan Investasi311.8.28.Rincian 208-Tagihan Hasil Investasi321.8.29.Rincian 209-Bangunan dengan Hak Strata atau Tanah dengan Bangunan untuk Dipakai Sendiri321.8.30.Rincian 210- Biaya Akuisisi yang Ditangguhkan331.8.31.Rincian 211- Aset Tetap Lain331.8.32.Rincian 211- Aset Lain331.8.33.Rincian 301- Utang Klaim341.8.34.Rincian 302- Utang Premi Koasuransi341.8.35.Rincian 303- Utang Reasuransi351.8.36.Rincian 304- Utang Komisi351.8.37.Rincian 305- Biaya yang Masih Harus Dibayar361.8.38.Rincian 306- Utang Lain361.8.39.Rincian 401-Cadangan Premi dan Cadangan Atas Premi yang Belum Merupakan Pendapatan361.8.40.Rincian 402-Cadangan Klaim371.8.41.Rincian 403-Cadangan Risiko Bencana (Catastrophic Reserve)381.8.42.Rincian 501-Hasil Underwriting381.8.43.Rincian 502-Premi dan Klaim Berdasarkan Region391.8.44.Rincian 503-Premi Reasuransi391.8.45.Rincian 504-Penurunan (kenaikan) cadangan premi, CAPYBMP dan kenaikan (penurunan) cadangan klaim401.8.46.Rincian 505-Hasil Investasi401.8.47.Rincian 506-Beban Usaha411.8.48.Rincian 509-Hasil (Beban) Lain411.8.49.Rincian 510-Pendapatan Komprehensif Lain411.8.50.Rincian 601-Aset Lancar dan Liabilitas Lancar421.8.51.Rincian 1101-Deposito Berjangka (PAYDI)421.8.52.Rincian 1102-Sertifikat Deposito431.8.53.Rincian 1103-Saham441.8.54.Rincian 1104-Obligasi Korporasi441.8.55.Rincian 1105-Medium Term Notes (MTN)451.8.56.Rincian 1106-Surat Berharga yang Diterbitkan oleh RI461.8.57.Rincian 1107-Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Negara Selain Negara RI461.8.58.Rincian 1108-Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Bank Indonesia471.8.59.Rincian 1109-Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Lembaga Multinasional471.8.60.Rincian 1110-Reksa Dana481.8.61.Rincian 1111-Efek Beragun Aset491.8.62.Rincian 1112-REPO (Repurchase Agreement)501.8.63.Rincian 1113-Emas Murni501.8.64.Rincian 1401-Cadangan atas PAYDI511.8.65.Rincian 1501-Pendapatan Premi atas PAYDI521.8.66.Rincian 1502-Hasil Investasi531.8.67.Rincian 1502-Klaim Penebusan Unit53II.Laporan Tambahan542.1.Rincian Pendapatan Premi Berdasarkan Kabupaten/Kota542.2.Rincian Klaim Berdasarkan Kabupaten/Kota552.3.Rincian Pendapatan Premi dan Pembayaran Klaim per Sektor Ekonomi562.4.Rincian Pendapatan Premi dan Pembayaran Klaim Berdasrkan Counterpart (Mitra)562.5.Rincian Cadangan Teknis Berdasrkan Counterpart (Mitra)582.6.Rasio Tingkat Kesehatan Keuangan Selain MMBR582.7.Rincian Pendapatan Premi dan Beban Klaim Berdasarkan Distribution Channel582.8.Laporan Dana Jaminan592.9.Rincian Dana Jaminan59III.Laporan Operasional60I.Lampiran63

I. Laporan Utama

1.1. Laporan Posisi Keuangan

Laporan ini terdiri dari Laporan Posisi Keuangan yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Satutory Accounting Practice (SAP). Akun-akun pada Laporan Posisi Keuangan diisi berdasarkan akun-akun yang tercantum pada rincian neraca (101 s.d. 403), dan juga rincian neraca PAYDI (1101 s.d. 1401). LPK diisi berdasarkan jenis produknya, yaitu tradisional dan Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI).

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Uraian

Cukup jelas.

(2)

Rincian

Cukup jelas.

(3)

Tradisional Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo SAK dari masing-masing akun untuk produk tradisional.

(4)

Tradisional Saldo SAP

1. Aset

Aset yang dicantumkan dalam Laporan Posisi Keuangan SAP merupakan AYD yang akun-akunnya diisi berdasarkan akun-akun yang tercantum pada rincian 101 s.d. 212. Penentuan besarnya AYD untuk masing-masing jenis aset dihitung berdasarkan ketentuan yang berlaku. Jumlah AYD dalam laporan ini selanjutnya diisikan pada bagian Laporan Tingkat Solvabilitas Rasio Pencapaian Solvabilitas baris AYD.

2. Liabilitas

Liabilitas dalam Laporan Posisi Keuangan SAP diisi berdasarkan akun-akun yang tercantum pada rincian 301 s.d. 404. Jumlah liabilitas dalam kolom ini selanjutnya diisikan pada bagian Laporan Tingkat Solvabilitas Rasio Pencapaian Solvabilitas pada baris Liabilitas.

3. Ekuitas

Untuk akun Selisih Penilaian Berdasar SAK dan SAP diisi berdasarkan jumlah yang ada pada bagian Perhitungan Aset dan Liabilitas SAP Selisih Penilaian Berdasarkan SAK dan SAP, sedangkan untuk akun Aset Yang Tidak Diperkenankan diisi berdasarkan jumlah yang ada pada bagian Perhitungan Aset dan Liabilitas SAP I. Perhitungan Aset SAP kolom (5).

(5)

PAYDI Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo SAK dari masing-masing akun untuk PAYDI.

(6)

Gabungan Saldo SAK

Jumlah dari kolom (3) dan (5).

(7)

Gabungan Saldo SAP

Jumlah dari kolom (4).

1.2. Laporan Laba/Rugi Komprehensif

Rincian ini merinci detail laporan laba/rugi komprehensif Gabungan

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Uraian

Cukup jelas.

(2)

Rincian

Cukup jelas.

(3)

Tradisional

Diisi sesuai akun laba/rugi komprehensif menggunakan angka nilai tradisional

(4)

PAYDI

Diisi sesuai akun laba/rugi komprehensif menggunakan angka nilai PAYDI

(5)

Gabungan

Diisi sesuai akun laba/rugi komprehensif menggunakan angka gabungan Tradisional dan PAYDI

1.3. Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas pada laporan ini diisi berdasarkan keterangan dalam kolom yang disediakan dalam format yang ada. Untuk laporan tahunan, saldo akhir Kas dan Bank pada periode lalu merupakan saldo awal untuk periode berjalan. Saldo akhir kas dan bank pada laporan ini harus sama dengan jumlah kas dan bank yang ada pada Laporan Posisi Keuangan.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Keterangan

Cukup jelas.

(2)

Triwulan... Tahun

Diisi dengan arus kas pada triwulan/tahun berjalan.

(3)

Triwulan... Tahun

Diisi dengan arus kas pada triwulan yang sama dari tahun sebelumnya/tahun sebelumnya dari tahun pelaporan (y-1).

1.4. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas terdiri dari Ekuitas SAK dan SAP. Untuk dapat mengisi laporan perubahan ekuitas SAP, perusahaan harus terlebih dahulu mengisi laporan perubahan ekuitas yang disusun berdasarkan SAK.

Laporan Perubahan Ekuitas SAP merupakan laporan rekonsiliasi dari Laporan Ekuitas SAK menjadi Laporan Ekuitas SAP. Dua komponen ekuitas SAP yang bukan merupakan komponen ekuitas SAK, yaitu Selisih Penilaian SAK dan SAP serta Aset Yang Tidak Diperkenankan merupakan dua komponen penting yang mempengaruhi hasil rekonsiliasi tersebut. Kedua komponen tersebut diisikan ke dalam Laporan Perubahan Ekuitas SAP, hanya sebesar selisih antara periode berjalan dengan periode lalu. Angka yang diisikan ke dalam Laporan Perubahan Ekuitas SAP adalah kenaikan atau penurunan Selisih Penilaian SAK dan SAP dan Aset Yang Tidak Termasuk AYD.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Keterangan

Cukup jelas.

(2)

Triwulan... Tahun

Diisi dengan perubahan ekuitas pada triwulan/tahun berjalan.

(3)

Triwulan... Tahun

Diisi dengan perubahan ekuitas triwulan yang sama dari tahun sebelumnya/tahun sebelumnya dari tahun pelaporan (y-1).

1.5. Laporan Dana Asuransi dan Dana Perusahaan

Rincian ini merinci detail neraca dana asuransi dana perusahaan untuk periode tahun berjalan dan periode tahun lalu.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Uraian

Cukup jelas.

(2-4)

Dana Asuransi dan Dana Perusahaan Tahun berjalan

Diisi dengan dana asuransi dan dana perusahaan tahun berjalan

(5-7)

Dana Asuransi dan Dana Perusahaan Tahun lalu

Diisi dengan dana asuransi dan dana perusahaan tahun berjalan

1.6. Laporan Tingkat Solvabilitas1.6.1. Rasio Pencapaian Solvabilitas

Tabel 1

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Keterangan

Disesuaikan dengan format yang berlaku.

(2)

Tradisional

Hanya diisi data sesuai dengan akun di kolom Keterangan untuk jenis produk tradisional sesuai dengan nilai total deviasi pada masing-masing risiko.

(3)

PAYDI

Hanya diisi pada masing-masing risiko dalam Modal Minimum Berbasis Risiko (MMBR) sesuai dengan nilai total deviasi pada masing-masing risiko, kecuali risiko asuransi dan risiko operasional.

(4)

Total

Untuk AYD dan liabilitas disesuaikan dengan jumlah kolom SAP pada LPK, sedangkan untuk komponen risiko dalam MMBR merupakan jumlah kolom (2) dan (3). Kelebihan (kekurangan) tingkat solvabilitas merupakan selisih antara jumlah tingkat solvabilitas dan jumlah MMBR. Rasio Pencapaian Solvabilitas merupakan Jumlah Tingkat Solvabilitas dibagi dengan Jumlah MMBR.

Tabel 2

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Periode

Disesuaikan dengan format yang berlaku.

(2)

Target

Diisi berdasarkan target tingkat solvabilitas untuk tahun dan juga triwulan berjalan.

(3)

Realisasi

Diisi sesuai dengan realisasi tingkat solvabilitas pada triwulan/tahun berjalan

1.6.2. MMBR1.6.2.1. Risiko Kredit

Terdiri dari risiko kegagalan asset dan risiko reasuransi. Risiko kegagalan aset digunakan untuk menghitung risiko kemungkinan adanya kehilangan atau penurunan nilai aset yang disebabkan oleh kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada perusahaaan asuransi atau perusahaan reasuransi. (dahulu schedule A dengan beberapa penyesuaian). Sementara itu, risiko reasuransi digunakan untuk menghitung risiko kemungkinan adanya kehilangan atau penurunan nilai aset yang disebabkan oleh kegagalan/ketidakmampuan penanggung ulang (reasuradur) untuk memenuhi kewajibannya kepada perusahaaan asuransi atau perusahaan reasuransi. (dahulu schedule F dengan beberapa penyesuaian).

Tabel 1

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Uraian

Disesuaikan dengan format yang berlaku.

(2)

Faktor

Nilai faktor disesuaikan dengan ketentuan mengenai MMBR

(3)

Tradisional-Jumlah AYD

Diisi sesuai dengan jumlah AYD dalam masing-masing komponen dalam uraian.

(4)

Tradisional-Jumlah Deviasi

Kolom (2) dikalikan dengan kolom (3).

(5)

PAYDI (Guaranteed)-Jumlah AYD

Diisi dengan jumlah AYD PAYDI Garansi dalam masing-masing komponen dalam uraian.

(6)

PAYDI (Guaranteed)-Jumlah Deviasi

Kolom (2) dikalikan dengan kolom (5).

(7)

Total Deviasi

Jumlah kolom (4) dan (6).

Tabel 2

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nama Reasuradur

Dikelompokkan menurut reasuradur dalam negeri dan luar negeri.

(2)

Cadangan Teknis Beban Reasuradur

Diisi dengan jumlah cadangan teknis beban reasuradur.

(3)

Deposit dan/atau Premi yang Ditahan di Perusahaan Ceding

Diisi dengan deposit dan/atau premi yang ditahan di perusahaan ceding.

(4)

Eksposur Reasuransi Neto

((2) - (3))

Kolom (2) dikurangi dengan kolom (3).

(5)

Faktor

Nilai faktor disesuaikan dengan ketentuan mengenai MMBR.

(6)

Jumlah Deviasi ((4) x (5))

Kolom (4) dikalikan dengan kolom (5).

16.2.2. Risiko Likuiditas

Lembar ini digunakan untuk menghitung risiko ketidakseimbangan antara proyeksi arus aset dan arus liabilitas yang timbul karena adanya ketidaksesuaian antara besar dan saat jatuh tempo aset dengan besar dan saat jatuh tempo liabilitas. (dahulu schedule B dengan beberapa penyesuaian).

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Uraian

Disesuaikan dengan format yang berlaku.

(2)

Sampai dengan 1 tahun

Diisi dengan nilai AYD dan liabilitas berdasarkan nilai buku pada Laporan Posisi Keuangan yang dikelompokkan berdasarkan saat jatuh tempo kurang dari 1 tahun.

(3)

>1 tahun - 3 tahun

Diisi dengan nilai AYD dan liabilitas berdasarkan nilai buku pada Laporan Posisi Keuangan yang dikelompokkan berdasarkan saat jatuh tempo >1 tahun - 3 tahun.

(4)

>3 tahun 5 tahun

Diisi dengan nilai AYD dan liabilitas berdasarkan nilai buku pada Laporan Posisi Keuangan yang dikelompokkan berdasarkan saat jatuh tempo >3 tahun - 5 tahun.

(5)

>5 tahun 10 tahun

Diisi dengan nilai AYD dan liabilitas berdasarkan nilai buku pada Laporan Posisi Keuangan yang dikelompokkan berdasarkan saat jatuh tempo >5 tahun - 10 tahun.

(6)

>10 tahun

Diisi dengan nilai AYD dan liabilitas berdasarkan nilai buku pada Laporan Posisi Keuangan yang dikelompokkan berdasarkan saat jatuh tempo >10 tahun.

(7)

Jumlah

Hanya diisi untuk jumlah deviasi dengan rumus (4% X (Maks (Li - AYDi), 0))

Catatan:

Untuk PAYDI, deviasi merupakan jumlah cadangan premi PAYDI dikalikan dengan faktor. Total risiko likuiditas merupakan jumlah deviasi produk tradisional dengan PAYDI.

1.6.2.3. Risiko Pasar (a)

Lembar ini digunakan untuk menghitung risiko kemungkinan adanya kerugian akibat terjadinya perubahan harga pasar atas aset Perusahaan sebagai dampak dari volatilitas dan likuiditas pasar. (dahulu schedule A dengan beberapa penyesuaian).

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Uraian

Disesuaikan dengan format yang berlaku.

(2)

Faktor

Nilai faktor disesuaikan dengan ketentuan mengenai MMBR

(3)

Tradisional-Jumlah AYD

Diisi sesuai dengan jumlah AYD dalam masing-masing komponen dalam uraian (sesuai dengan jumlah kolom SAP pada LPK)

(4)

Tradisional-Jumlah Deviasi

Kolom (2) dikalikan dengan kolom (3).

(5)

PAYDI (Guaranteed)-Jumlah AYD

Diisi dengan jumlah AYD PAYDI Garansi dalam masing-masing komponen dalam uraian (sesuai dengan jumlah kolom SAP pada LPK).

(6)

PAYDI (Guaranteed)-Jumlah Deviasi

Kolom (2) dikalikan dengan kolom (5).

(7)

Total Deviasi

Jumlah kolom (4) dan (6).

1.6.2.4. Risiko Pasar (b)

Lembar ini digunakan untuk menghitung risiko kemungkinan adanya kerugian akibat terjadinya perbedaan nilai aset dan nilai liabilitas dalam mata uang asing, serta fluktuasi nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah. (dahulu schedule C dengan beberapa penyesuaian).

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Keterangan

Disesuaikan dengan format yang berlaku.

(2)

USD-Tradisional

Diisi berdasarkan jumlah asset dan liabilitas atas produk tradisional yang dimiliki dalam mata uang USD.

(3)

USD-PAYDI

Diisi berdasarkan jumlah asset dan liabilitas atas PAYDI yang dimiliki dalam mata uang USD.

(4)

JPY-Tradisional

Diisi berdasarkan jumlah asset dan liabilitas atas produk tradisional yang dimiliki dalam mata uang JPY.

(5)

JPY-PAYDI

Diisi berdasarkan jumlah asset dan liabilitas atas PAYDI yang dimiliki dalam mata uang JPY.

(6)

EUR-Tradisional

Diisi berdasarkan jumlah asset dan liabilitas atas produk tradisional yang dimiliki dalam mata uang EUR.

(7)

EUR-PAYDI

Diisi berdasarkan jumlah asset dan liabilitas atas PAYDI yang dimiliki dalam mata uang EUR.

(8)

GBP-Tradisional

Diisi berdasarkan jumlah asset dan liabilitas atas produk tradisional yang dimiliki dalam mata uang GBP.

(9)

GBP-PAYDI

Diisi berdasarkan jumlah asset dan liabilitas atas PAYDI yang dimiliki dalam mata uang GBP.

(10)

IDR-Tradisional

Diisi berdasarkan jumlah asset dan liabilitas atas produk tradisional yang dimiliki dalam mata uang IDR.

(11)

IDR-PAYDI

Diisi berdasarkan jumlah asset dan liabilitas atas PAYDI yang dimiliki dalam mata uang IDR.

(12)

Jumlah-Tradisional

Hanya diisi pada baris jumlah asset yang diperkenankan dalam rupiah, jumlah liabilitas dalam rupiah, selisih AYD dan liabilitas, dan jumlah deviasi.

(13)

Jumlah-PAYDI

Hanya diisi pada baris jumlah asset yang diperkenankan dalam rupiah, jumlah liabilitas dalam rupiah, selisih AYD dan liabilitas, dan jumlah deviasi.

1.6.2.5. Risiko Pasar (c)

Lembar ini digunakan untuk menghitung risiko kemungkinan adanya kerugian akibat terjadinya perubahan tingkat bunga sebagai dampak dari volatilitas dan likuiditas pasar.

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Uraian

Disesuaikan dengan format yang berlaku.

(2)

Jumlah

CPrf= cadangan premi yang dihitung dengan estimasi terbaik ditambah margin untuk risiko pemburukan dengan tingkat keyakinan kecukupan cadangan premi 95% (company level).

CPo = cadangan premi sesuai laporan posisi keuangan (neraca) dan sesuai dengan perhitungan aktuaris perusahaan.Untuk Maks((CPrf-CPo),0) diisi dengan jumlah yang lebih besar antara selisih CPrf dan CPo atau 0%. Perubahan tingkat bunga merupakan hasil Maks((CPrf-CPo),0) dikalikan dengan factor perubahan tingkat bunga.

1.6.2.6. Risiko Asuransi

Lembar ini digunakan untuk menghitung risiko kemungkinan kegagalan Perusahaan memenuhi kewajiban kepada pemegang polis atau tertanggung sebagai akibat dari ketidakcukupan proses seleksi risiko (underwriting), penetapan premi (pricing), dan/atau penanganan klaim. (dahulu schedule D dengan beberapa penyesuaian).

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Cabang Asuransi

Cukup jelas.

(2)

CP

Diisi dengan cadangan premi sesuai laporan posisi keuangan (neraca) dan sesuai dengan perhitungan aktuaris perusahaan.

(3)

CP*

Diisi dengan cadangan premi yang dihitung dengan estimasi terbaik ditambah margin untuk risiko pemburukan dengan tingkat keyakinan kecukupan cadangan premi 95% (company level).

(4)

Jumlah Deviasi

Hanya diisi untuk baris Total max ((CP* - CP), 0).

(5)

Cabang Asuransi

Cukup jelas.

(6)

CAPYBMP

Diisi dengan cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan untuk lini usaha tertentu.

(7)

AR

Diisi dengan asset reasuransi lini usaha tertentu.

(8)

fcp

Faktor risiko cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatanuntuk lini usaha tertentu, sesuai dengan ketentuan mengenai MMBR.

(9)

Jumlah Deviasi CAPYBMP

((6) - (7)) x (8)

Hasil dari kolom (6) dikurangi kolom (7), dikalikan dengan kolom (8). Rumus=((6) - (7)) x (8)

(10)

Cabang Asuransi

Cukup jelas.

(11)

CK

Diisi dengan cadangan klaim untuk lini usaha tertentu.

(12)

AR

Diisi dengan asset reasuransi lini usaha tertentu.

(13)

fck

Faktor risiko cadangan klaim untuk lini usaha tertentu, sesuai ketentuan mengnai MMBR.

(14)

Jumlah Deviasi CK

((11) - (12)) x (13)

Hasil dari kolom (11) dikurangi kolom (12), dikalikan dengan kolom (1

3). Rumus=((11) - (12)) x (13)

(15)

Cabang Asuransi

Cukup jelas.

(16)

CARB (Gross)

Diisi dengan cadangan atas risiko bencana untuk lini usaha tertentu.

(17)

AR

Diisi dengan asset reasuransi lini usaha tertentu.

(18)

fcb

Faktor risiko cadangan atas risiko bencana untuk lini usaha tertentu, sesuai dengan ketentuan mengenai MMBR.

(19)

Jumlah Deviasi Cadangan Atas Risiko Bencana

((16) - (17)) x (18)

Hasil dari kolom (16) dikurangi kolom (17), dikalikan dengan kolom (1

8). Rumus=((16) - (17)) x (18)

1.6.2.7. Risiko Operasional

Lembar ini digunakan untuk menghitung risiko kemungkinan yang disebabkan adanya ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses intern, kesalahan sumber daya manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya masalah ekstern yang mempengaruhi operasional Perusahaan, termasuk pengelolaan dana investasi yang bersumber dari PAYDI. (dahulu schedule G dengan beberapa penyesuaian).

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Uraian

Disesuaikan dengan format yang berlaku.

(2)

Jumlah

Merupakan jumlah antara total risiko operasional perusahaan dengan total risiko operasional PAYDI.

1.7. Perhitungan Aset dan Liabilitas SAP

A. Perhitungan Aset SAP

Kolom-kolom Perhitungan Aset SAP diisi dengan petunjuk sebagai berikut:

Kolom 2: diisi sesuai dengan apa yang tercantum dalam masing-masing rincian aset untuk jumlah saldo buku besar (SAK).

Kolom 3: diisi sesuai dengan dasar penilaian sebagaimana diatur dalam Surat Edaran OJK mengenai Dasar Penilaian Aset dalam Bentuk Investasi dan Bukan Investasi bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.

Kolom 4: merupakan pengurangan kolom (3) dan kolom (2).

Kolom 5: diisi dengan jumlah aset yang tidak diperkenankan yang terdapat dalam masing-masing rincian (101 s.d 210) dan jumlah pada akun investasi lain, aset tetap lain dan aset lain.

Kolom 6: diisi dari jumlah AYD yang terdapat dalam masing-masing rincian (rincian 101 s.d 210). Untuk akun Kas dan Bank jumlahnya harus sama dengan jumlah saldo akhir pada Laporan Arus Kas.

Jumlah Selisih Penilaian SAK dan SAP (Kolom 4) merupakan penambah atau pengurang ekuitas dalam penyusunan Laporan Posisi Keuangan SAP sebagaimana telah dijelaskan dalam Laporan Perubahan Ekuitas. Selisih lebih penilaian aset berdasarkan SAP atas SAK merupakan penambah ekuitas SAP, sedangkan selisih kurang penilaian aset berdasarkan SAP atas SAK merupakan pengurang ekuitas SAP.

B. Perhitungan Liabilitas SAP

Kolom-kolom Perhitungan Liabilitas SAP diisi dengan petunjuk sebagai berikut:

Kolom 2: diisi sesuai dengan apa yang tercantum dalam masing-masing rincian liabilitas untuk jumlah saldo buku besar (SAK).

Kolom 3: diisi sesuai dengan apa yang tercantum dalam masing-masing rincian liabilitas dengan penilaian berdasarkan SAP.

Kolom 4: diisi berdasarkan jumlah Selisih Penilaian SAK dan SAP yang terdapat dalam masing-masing rincian liabilitas (dengan catatan bila terdapat perbedaan penilaian antara SAK dan SAP).

Selisih lebih penilaian liabilitas berdasarkan SAP atas SAK merupakan pengurang ekuitas SAP, sedangkan selisih kurang penilaian liabilitas berdasarkan SAP atas SAK merupakan penambah ekuitas SAP.

C. Selisih Penilaian Berdasarkan SAK dan SAP

Jumlah Selisih Penilaian SAK dan SAP yang digunakan dalam penyusunan Laporan Posisi Keuangan SAP merupakan selisih bersih antara selisih penilaian aset dan liabilitas. Angka ini kemudian dipindahkan ke Laporan Posisi Keuangan kolom (4) pada akun Selisih Penilaian Berdasarkan SAK dan SAP.

D. SUB-SUB BAGIAN

Form perhitungan aset mempunyai 5 (lima) sub bagian, yaitu:

1) Sub A, Penempatan Investasi yang Bukan pada Satu Pihak

Kolom-kolom pada Sub A diisi apabila Perusahaan menempatkan investasi pada perusahaan-perusahaan namun tidak terafiliasi baik dengan Perusahaan.

2) Sub B, Penempatan Investasi pada Pihak Terafiliasi dengan Perusahaan

Kolom-kolom pada Sub B diisi apabila Perusahaan menempatkan investasi pada perusahaan-perusahaan yang menjadi bagian dari suatu grup afiliasi dimana Perusahaan menjadi bagian di dalamnya. Penempatan investasi pada perusahaan-perusahaan dimaksud maksimum totalnya adalah sebesar 25% (dua puluh lima per seratus) dari jumlah investasi.

3) Sub C, Penempatan Investasi pada Pihak Terafiliasi tidak dengan Perusahaan

Kolom-kolom pada Sub C diisi apabila Perusahaan menempatkan investasi pada perusahaan-perusahaan yang menjadi bagian dari suatu group afiliasi, dimana Perusahaan tidak menjadi bagian di dalamnya. Penempatan investasi pada perusahaan-perusahaan dimaksud maksimum totalnya adalah sebesar 25% (dua puluh lima per seratus) dari jumlah investasi.

4) Sub D, Penempatan Investasi di Luar Negeri

Kolom-kolom pada Sub D diisi apabila Perusahaan menempatkan investasi di negara selain negara Republik Indonesia.

5) Sub E, Daftar Perusahaan Terafiliasi

Kolom-kolom pada Sub E diisi sesuai dengan keterangan yang ada pada format yang ada. Hubungan Kepemilikan (kolom (2)) diisi dengan cara mencantumkan posisi Perusahaan dalam suatu grup afiliasi. Misalnya, anak, induk dan sebagainya.

1.8. Rincian

1.8.1. Rincian 101-Deposito Berjangka

Deposito berjangka adalah penempatan dana perusahaan ke suatu bank dengan waktu tertentu dan tingkat bunga tertentu atas nama perusahaan atau sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Kode Bank

Kode bank dapat dilihat dalam lampiran petunjuk teknis ini.

(2)

Nama Bank

Nama bank disesuaikan dengan daftar kode bank yang terdapat dalam lampiran petunjuk buku teknis

(3)

Buku

Diisi dengan buku yang sesuai dengan nama bank.

(4)

Peringkat

Diisi dengan peringkat bank penerbit deposito berjangka yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan seperti Pefindo, Fitch Indonesia dan ICRA Indonesia atau yang telah memperoleh pengakuan internasional seperti Standard & Poors, Moodys, AM Best, Fitch, dan ICRA. Namun apabila bank tersebut tidak menerbitkan obligasi dan tidak tercantum pada lembaga pemeringkat dimaksud, maka kolom ini tidak perlu diisi.

(5)

Klaster

Diisi dengan klaster yang sesuai dengan peringkat pada kolom (4) yang dikelompokkan berdasarkan ketentuan mengenai Modal Minimum Berbasis Risiko (MMBR). Apabila kolom (4) kosong, maka kolom ini diisi dengan klaster yang terbesar (klaster 5)

(6)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo SAK deposito berjangka

(7)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan atas deposito berjangka sebagaimana diatur dalam SEOJK mengenai penilaian aset.

(8)

Saldo SAK Lancar (kurang dari 1 tahun)

Jumlah yang ada pada kolom ini diisi dengan saldo yang berumur kurang dari 1 tahun. Selanjutnya, saldo ini diisikan ke dalam Tabel Rincian Aset Lancar dan Liabilitas Lancar

(9)

Keterangan

1) Bila terdapat penempatan lebih dari satu jenis investasi pada satu perusahaan, kolom ini diisi dengan cara menyebutkan jenis investasi lainnya, misalnya "saham".

2) Bila jenis investasi dalam rincian ini ditempatkan pada perusahaan afiliasi, kolom ini diisi dengan keterangan "Nama Group Afiliasi".

1.8.2. Rincian 102-Sertifikat Deposito

Sertifikat deposito adalah surat berharga yang diterbitkan oleh bank dengan bunga yang dapat diperhitungkan di muka dan dapat diperdagangkan.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Kode Bank

Kode bank diisi sesuai daftar kode bank pada lampiran petunjuk teknis ini

(2)

Nama Bank

Nama bank diisi sesuai daftar kode bank pada lampiran petunjuk buku teknis

(3)

Buku

Diisi dengan buku yang sesuai dengan nama bank.

(4)

Peringkat

Diisi dengan peringkat bank penerbit sertifikat deposito yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan seperti Pefindo, Fitch Indonesia dan ICRA Indonesia atau yang telah memperoleh pengakuan internasional seperti Standard & Poors, Moodys, AM Best, Fitch, dan ICRA.

(5)

Klaster

Diisi dengan klaster yang sesuai dengan peringkat pada kolom (4) yang dikelompokkan berdasarkan ketentuan mengenai Modal Minimum Berbasis Risiko (MMBR). Apabila kolom (4) kosong, maka kolom ini diisi dengan klaster yang terbesar (klaster 5)

(6)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar sertifikat deposito

(7)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan atas sertifikat deposito.

(8)

Saldo SAK Lancar (kurang dari 1 tahun)

Jumlah yang ada pada kolom ini diisi dengan saldo yang berumur kurang dari 1 tahun. Selanjutnya, saldo ini diisikan ke dalam Tabel Rincian Aset Lancar dan Liabilitas Lancar

(9)

Keterangan

1) Bila terdapat penempatan lebih dari satu jenis investasi pada satu perusahaan, kolom ini diisi dengan cara menyebutkan jenis investasi lainnya, misalnya "saham".

2) Bila jenis investasi dalam rincian ini ditempatkan pada perusahaan afiliasi, kolom ini diisi dengan keterangan "Nama Group Afiliasi".

1.8.3. Rincian 103-Saham

Saham adalah suart berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu perusahaan (perseroan). Pemilik saham melalui rapat umum pemegang saham memilih dewan direksi untuk mengambil tanggung jawab manajemen dalam hal mengarahkan, mengoperasikan dan mengendalikan sumber daya perusahaan dan ikut serta menikmati keuntungan (kerugian) hasil usaha perusahaan. Akun ini untuk mencatat transaksi saham-saham yang diperdagangkan di bursa efek.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Kode Emiten

Kode emiten diisi sesuai daftar emiten pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Contoh daftar emiten dapat dilihat dalam kanal berikut: www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/profilperusahaantercatat.aspx

(2)

Nama Emiten/Penerbit

Dikelompokkan antara saham yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijual, kemudian diisi sesuai daftar emiten.

(3)

Kategori

Dikelompokkan sesuai LQ45 atau JII, sesuai dengan kategori saham tersebut.

(4)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar saham.

(5)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan atas saham sebagaimana diatur dalam SEOJK mengenai penilaian aset.

(6)

Saldo SAK lancar (kurang dari 1 tahun)

Jumlah yang ada pada kolom ini diisi dengan saldo yang berumur kurang dari 1 tahun. Selanjutnya, saldo ini diisikan ke dalam Tabel Rincian Aset Lancar dan Liabilitas Lancar

(7)

Keterangan

1) Bila terdapat penempatan lebih dari satu jenis investasi pada satu perusahaan, kolom ini diisi dengan cara menyebutkan jenis investasi lainnya, misalnya "surat utang korporasi".

2) Bila jenis investasi dalam rincian ini ditempatkan pada perusahaan afiliasi, kolom ini diisi dengan keterangan "Nama Group Afiliasi".

3) Bila jenis investasi dalam rincian ini ditempatkan di luar negeri, kolom ini diisi dengan keterangan "Luar Negeri" dan nilai totalnya diisikan kedalam sub D ( Rincian Penempatan investasi di Luar Negeri)

1.8.4. Rincian 104-Obligasi Korporasi

Obligasi korporasi adalah surat pernyataan hutang dari penerbit kepada pemegang obligasi dengan perjanjian untuk membayar sejumlah uang tertentu (Principal Amount/Face Value/Par Value) pada jangka waktu tertentu (maturity date) dan membayar bunga (kupon) tertentu dan atau bervariasi / fluktuasi yang biasanya dibayar setiap tiga bulanan, tengah tahunan atau tahunan.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Nama Emiten/Penerbit

Diisi sesuai dengan nama emiten/penerbit obligasi.

(3)

Seri Obligasi

Diisi berdasarkan seri obligasi.

(4)

Peringkat

Diisi dengan peringkat surat utang korporasi dan sukuk korporasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan seperti Pefindo, Fitch Indonesia dan ICRA Indonesia atau yang telah memperoleh pengakuan internasional seperti Standard & Poors, Moodys, AM Best, Fitch, dan ICRA.

(5)

Klaster

Diisi dengan klaster sesuai dengan pengelompokan yang diatur dalam ketentuan mengenai Modal Minimum Berbasis Risiko (MMBR).

(6)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar obligasi.

(7)

Selisih Penilaian SAK dan SAP

Merupakan selisih penilaian antara saldo SAK dengan saldo penilaian berdasarkan SAP.

(8)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan atas obligasi.

(9)

Saldo SAK lancar (kurang dari 1 tahun)

Jumlah yang ada pada kolom ini diisi dengan saldo yang berumur kurang dari 1 tahun. Selanjutnya, saldo ini diisikan ke dalam Tabel Rincian Aset Lancar dan Liabilitas Lancar

(10)

Saldo Obligasi/Sukuk Infrastruktur

Diisi apabila obligasi korporasi diterbitkan oleh BUMN/BUMD/Anak BUMN yang penggunaannya untuk infrastruktur sebagaimana dimaksud dalam POJK 36/POJK.05/2016.

(11)

Keterangan

1) Bila terdapat penempatan lebih dari satu jenis investasi pada satu perusahaan, kolom ini diisi dengan cara menyebutkan jenis investasi lainnya, misalnya "saham".

2) Bila jenis investasi dalam rincian ini ditempatkan pada perusahaan afiliasi, kolom ini diisi dengan keterangan "Nama Group Afiliasi".

3) Bila jenis investasi dalam rincian ini ditempatkan di luar negeri, kolom ini diisi dengan keterangan "Luar Negeri" dan nilai totalnya diisikan kedalam sub D ( Rincian Penempatan investasi di Luar Negeri).

1.8.5. Rincian 105-Medium Term Notes (MTN)

Medium Term Notes (MTN) adalah surat utang jangka pendek sampai dengan menengah yang diterbitkan oleh perusahaan.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Nama Emiten/Penerbit

Diisi sesuai dengan nama emiten/penerbit MTN, dikelompokkan berdasarkan MTN konvensional dan MTN syariah.

(3)

Peringkat

Diisi dengan peringkat MTN yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan seperti Pefindo, Fitch Indonesia dan ICRA Indonesia atau yang telah memperoleh pengakuan internasional seperti Standard & Poors, Moodys, AM Best, Fitch, dan ICRA.

(4)

Klaster

Diisi dengan klaster sesuai dengan pengelompokan yang diatur dalam ketentuan mengenai Modal Minimum Berbasis Risiko (MMBR).

(5)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar MTN.

(6)

Selisih Penilaian SAK dan SAP

Merupakan selisih penilaian antara saldo SAK dengan saldo penilaian berdasarkan SAP.

(7)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan atas MTN.

(8)

Saldo SAK lancar (kurang dari 1 tahun)

Jumlah yang ada pada kolom ini diisi dengan saldo yang berumur kurang dari 1 tahun. Selanjutnya, saldo ini diisikan ke dalam Tabel Rincian Aset Lancar dan Liabilitas Lancar.

(9)

Keterangan

1) Bila terdapat penempatan lebih dari satu jenis investasi pada satu perusahaan, kolom ini diisi dengan cara menyebutkan jenis investasi lainnya, misalnya "saham".

2) Bila jenis investasi dalam rincian ini ditempatkan pada perusahaan afiliasi, kolom ini diisi dengan keterangan "Nama Group Afiliasi".

3) Bila jenis investasi dalam rincian ini ditempatkan di luar negeri, kolom ini diisi dengan keterangan "Luar Negeri" dan nilai totalnya diisikan kedalam sub D ( Rincian Penempatan investasi di Luar Negeri).

1.8.6. Rincian 106-Surat Berharga yang Diterbitkan oleh RI

Surat Berharga Negara yang selanjutnya disingkat SBN adalah surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia termasuk surat utang negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara dan surat berharga syariah negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Nama Surat Berharga

Dikelompokkan berdasarkan Surat Berharga yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo, Surat Berharga yang Diperdagangkan, dan Surat Berharga yang Tersedia untuk Dijual kemudian diisi berdasarkan nomor seri surat berharga.

(3)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar SBN

(4)

Selisih Penilaian SAK dan SAP

Merupakan selisih penilaian antara saldo SAK dengan saldo penilaian berdasarkan SAP.

(5)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan atas SBN.

(6)

Saldo SAK Lancar (kurang dari 1 tahun)

Jumlah yang ada pada kolom ini diisi dengan saldo yang berumur kurang dari 1 tahun. Selanjutnya, saldo ini diisikan ke dalam Tabel Rincian Aset Lancar dan Liabilitas Lancar.

1.8.7. Rincian 107-Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Negara Selain Negara RI

Surat Berharga yang diterbitkan oleh negara selain negara RI adalah surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah selain Republik Indonesia termasuk surat utang negara sebagaimana dimaksud dalam POJK No. 71/POJK.05/2016 mengenai kesehatan keuangan.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Emiten/Negara Penerbit

Diisi sesuai dengan nama emiten/negara penerbit surat berharga.

(3)

Nama Surat Berharga

Diisi sesuai nama surat berharga.

(4)

Peringkat

diisi dengan peringkat instrumen investasi berdasarkan lembaga pemeringkat yang telah memperoleh pengakuan internasional (Standard & Poors, Moodys, AM Best, Fitch, dan ICRA).

(5)

Klaster

Diisi dengan klaster yang sesuai dengan kolom (3).

(6)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar surat berharga. Nilai total dari instrumen ini diisikan kedalam sub D ( Rincian Penempatan investasi di Luar Negeri).

(7)

Selisih Penilaian SAK dan SAP

Merupakan selisih penilaian antara saldo SAK dengan saldo penilaian berdasarkan SAP.

(8)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan atas surat berharga.

(9)

Saldo SAK lancar (kurang dari 1 tahun)

Jumlah yang ada pada kolom ini diisi dengan saldo yang berumur kurang dari 1 tahun. Selanjutnya, saldo ini diisikan ke dalam Tabel Rincian Aset Lancar dan Liabilitas Lancar.

1.8.8. Rincian 108-Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Bank Indonesia

Akun ini untuk mencatat investasi perusahaan dalam bentuk surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Nama Surat Berharga

Diisi berdasarkan nomor seri surat berharga.

(3)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar SBI

(4)

Selisih Penilaian SAK dan SAP

Merupakan selisih penilaian antara saldo SAK dengan saldo penilaian berdasarkan SAP.

(5)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan atas SBI.

(6)

Saldo SAK Lancar (kurang dari 1 tahun)

Jumlah yang ada pada kolom ini diisi dengan saldo yang berumur kurang dari 1 tahun. Selanjutnya, saldo ini diisikan ke dalam Tabel Rincian Aset Lancar dan Liabilitas Lancar.

1.8.9. Rincian 109-Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Lembaga Multinasional

Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Lembaga Multinasional adalah surat pengakuan utang dari lembaga multinasional dimana Negara Republik Indonesia menjadi salah satu anggota atau pemegang sahamnya, seperti World Bank, IMF, dan ADB.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Lembaga Penerbit

Diisi nama lembaga multinasional penerbit surat berharga

(3)

Nama Surat Berharga

Diisi dengan nomor seri surat berharga.

(4)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar surat berharga, dan total dari instrumen ini diisikan kedalam sub D (Rincian Penempatan investasi di Luar Negeri).

(5)

Selisih Penilaian SAK dan SAP

Merupakan selisih penilaian antara saldo SAK dengan saldo penilaian berdasarkan SAP.

(6)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan.

(7)

Saldo SAK Lancar (kurang dari 1 tahun)

Jumlah yang ada pada kolom ini diisi dengan saldo yang berumur kurang dari 1 tahun. Selanjutnya, saldo ini diisikan ke dalam Tabel Rincian Aset Lancar dan Liabilitas Lancar.

1.8.10. Rincian 110-Reksa Dana

Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat permodalan untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi (Peraturan Pasar Modal)

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Kategori

Dikelompokkan menjadi sepenuhnya surat utang pemerintah, sepenuhnya surat utang swasta atau surat berharga pasar, sepenuhnya surat berharga ekuitas, campuran, dan reksa dana penyertaan terbatas. Penentuan kategori pengelompokan unit penyertaan reksa dana harus didasarkan pada komposisi investasi aktual reksadana tersebut pada tanggal Laporan Posisi Keuangan, bukan komposisi investasi dalam prospektus. Suatu reksadana disebut sepenuhnya berupa surat utang Pemerintah apabila 90% atau lebih komposisi investasi reksadana tersebut ditempatkan pada surat utang Pemerintah. Apabila penempatan pada satu jenis investasi kurang dari 90% maka reksadana tersebut dikelompokkan dalam reksadana campuran. Hal ini berlaku juga untuk penempatan pada kategori reksadana yang lain.

(3)

Nama Reksa Dana

Diisi berdasarkan nama reksa dana.

(4)

Manager investasi

Diisi sesuai dengan manager investasi dari masing-masing reksa dana.

(5)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar reksa dana.

(6)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan.

(7)

SAldo SAK SBN

Diisi sesuai dengan saldo reksa dana yang sesuai dengan POJK tentang investasi surat berharga negara bagi elmbaga jasa keuangan non-bank.

(8)

Saldo SAK Lancar (kurang dari 1 tahun)

Jumlah yang ada pada kolom ini diisi dengan saldo yang berumur kurang dari 1 tahun. Selanjutnya, saldo ini diisikan ke dalam Tabel Rincian Aset Lancar dan Liabilitas Lancar.

(9)

Keterangan

1) Bila terdapat penempatan lebih dari satu jenis investasi pada satu perusahaan, kolom ini diisi dengan cara menyebutkan jenis investasi lainnya, misalnya "saham".

2) Bila jenis investasi dalam rincian ini ditempatkan pada perusahaan afiliasi, kolom ini diisi dengan keterangan "Nama Group Afiliasi".

3) Bila jenis investasi dalam rincian ini ditempatkan di luar negeri, kolom ini diisi dengan keterangan "Luar Negeri" dan nilai totalnya diisikan kedalam sub D (Rincian Penempatan investasi di Luar Negeri)

1.8.11. Rincian 111-Efek Beragun Aset

Efek Beragun Aset adalah surat berharga yang terdiri dari sekumpulan aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial seperti tagihan atas pemberian kredit, termasuk kredit kepemilikan rumah, kredit mobil, dan lain-lain yang memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. telah mendapat pernyataan efektif dari OJK;

b. memiliki peringkat investment grade dari perusahaan pemeringkat efek yang diakui oleh OJK; dan

c. dilakukan melalui penawaran umum sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Nama Emiten/Penerbit

Diisi sesuai dengan nama emiten/penerbit EBA.

(3)

Peringkat

Diisi sesuai dengan peringkat instrument investasi.

(4)

Klaster

Diisi dengan klaster yang sesuai dengan kolom (3).

(5)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar instrument investasi

(6)

Selisih Penilaian SAK dan SAP

Merupakan selisih penilaian antara saldo SAK dengan saldo penilaian berdasarkan SAP.

(7)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan.

(8)

Saldo SAK lancar (kurang dari 1 tahun)

Jumlah yang ada pada kolom ini diisi dengan saldo yang berumur kurang dari 1 tahun. Selanjutnya, saldo ini diisikan ke dalam Tabel Rincian Aset Lancar dan Liabilitas Lancar.

(9)

Keterangan

1) Bila terdapat penempatan lebih dari satu jenis investasi pada satu perusahaan, kolom ini diisi dengan cara menyebutkan jenis investasi lainnya, misalnya "saham".

2) Bila jenis investasi dalam rincian ini ditempatkan pada perusahaan

afiliasi, kolom ini diisi dengan keterangan "Nama Group Afiliasi".

1.8.12. Rincian 112-Dana Investasi Real Estate

Dana Investasi Real Estate adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan pada aset Real Estat, Aset Yang Berkaitan Dengan Real Estat, dan/atau kas dan setara kas.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Nama Emiten/Penerbit

Diisi sesuai dengan nama emiten/penerbit DIRE

(3)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar instrument investasi.

(4)

Selisih Penilaian SAK dan SAP

Merupakan selisih penilaian antara saldo SAK dengan saldo penilaian berdasarkan SAP.

(5)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan.

(6)

Saldo SAK lancar (kurang dari 1 tahun)

Jumlah yang ada pada kolom ini diisi dengan saldo yang berumur kurang dari 1 tahun. Selanjutnya, saldo ini diisikan ke dalam Tabel Rincian Aset Lancar dan Liabilitas Lancar.

(7)

Keterangan

1) Bila terdapat penempatan lebih dari satu jenis investasi pada satu perusahaan, kolom ini diisi dengan cara menyebutkan jenis investasi lainnya, misalnya "saham".

2) Bila jenis investasi dalam rincian ini ditempatkan pada perusahaan afiliasi, kolom ini diisi dengan keterangan "Nama Group Afiliasi".

1.8.13. Rincian 113-REPO (Repurchase Agreement)

REPO adalah kontrak jual atau beli Efek dengan janji beli atau jual kembali pada waktu dan harga yang telah ditetapkan.

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Counterparty

Diisi sesuai dengan nama pihak lawan yang melakukan transaksi REPO.

(3)

Jenis Jaminan (SBN/SBI)

Diisi sesuai dengan jenis jaminan yang diberikan oleh pihak lawan.

(4)

Jangka Waktu

Diisi dengan jangka waktu perjanjian (dalam hari)

(5)

Kategori

Diisi menurut status registrasi di KSEI/BIS4.

(6)

Nilai Pasar Jaminan Saat Penempatan

Diisi berdasarkan nilai pasar jaminan pada saat dilakukannya transaksi.

(7)

Saldo saat penempatan

Diisi sesuai dengan saldo pada saat dilakukannya transaksi REPO.

(8)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar pada saat pelaporan.

(9)

Selisih Penilaian SAK dan SAP

Merupakan selisih penilaian antara saldo SAK dengan saldo penilaian berdasarkan SAP.

(10)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan.

(11)

Saldo SAK lancar (kurang dari 1 tahun)

Jumlah yang ada pada kolom ini diisi dengan saldo yang berumur kurang dari 1 tahun. Selanjutnya, saldo ini diisikan ke dalam Tabel Rincian Aset Lancar dan Liabilitas Lancar.

(12)

Keterangan

1) Bila terdapat penempatan lebih dari satu jenis investasi pada satu perusahaan, kolom ini diisi dengan cara menyebutkan jenis investasi lainnya, misalnya "saham".

2) Bila jenis investasi dalam rincian ini ditempatkan pada perusahaan afiliasi, kolom ini diisi dengan keterangan "Nama Group Afiliasi".

Catatan: Hubungan afiliasi dan/atau hubungan hukum lainnya dengan Pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak termasuk hubungan karena kepemilikan atau penyertaan modal oleh Negara Republik Indonesia.

1.8.14. Rincian 114-Penyertaan Langsung

Penyertaan merupakan bentuk investasi penanaman modal pada perusahaan lain dalam bentuk saham yang tidak tercatat di bursa efek.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Nama Perusahaan

Diisi sesuai dengan nama perusahaan yang menerima penyertaan/penanaman modal

(3)

Bidang Usaha

Diisi dengan bidang usaha dari perusahaan penerima penyertaan yang dikelompokkan sesuai dengan sektor ekonomi yang dikeluarkan oleh BPS.

(4)

Kepemilikan

Diisi sesuai persentase kepemilikan modal di perusahaan tersebut.

(5)

Nomor & Tanggal Persetujuan OJK (>25%)

Diisi apabila kepemilikan penyertaan langsung melebihi 25% dengan mencantumkan nomor dan tanggal surat persetujuan OJK.

(6)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar.

(7)

Selisih Penilaian SAK dan SAP

Merupakan selisih penilaian antara saldo SAK dengan saldo penilaian berdasarkan SAP.

(8)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan atas instrument investasi. Nilai totalnya maksimumnya adalah sebesar 10% (sepuluh per seratus) dari jumlah investasi.

(9)

Keterangan

1) Bila terdapat penempatan lebih dari satu jenis investasi pada satu perusahaan, kolom ini diisi dengan cara menyebutkan jenis investasi lainnya, misalnya "saham".

2) Bila jenis investasi dalam rincian ini ditempatkan pada perusahaan afiliasi, kolom ini diisi dengan keterangan "Nama Group Afiliasi".

3) Bila jenis investasi dalam rincian ini ditempatkan di luar negeri, kolom ini diisi dengan keterangan "Luar Negeri" dan nilai totalnya diisikan kedalam sub D (Rincian Penempatan investasi di Luar Negeri)

1.8.15. Rincian 115-Tanah, Bangunan dengan Hak Strata, atau Tanah dengan Bangunan, untuk Investasi

Tanah, Bangunan dengan Hak Strata, atau Tanah dengan Bangunan, untuk Investasi adalah investasi dalam bentuk properti yang bertujuan untuk mendapat hasil dari pengelolaan properti tersebut. Kategori jenis tanah, bangunan dengan hak strata, atau tanah dengan bangunan, sebagai investasi atau untuk dipakai sendiri ditentukan oleh perusahaan, dengan catatan bahwa properti tersebut dapat dikategorikan sebagai investasi apabila dapat memberikan hasil (berupa sewa) kepada perusahaan.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Alamat

Dikelompokkan berdasarkan hasil investasi dari properti sesuai format, dan diisi berdasarkan alamat properti.

(3)

Kota/Kabupaten

Diisi dengan menyebutkan kota (DATI II) di mana properti berada.

(4)

Jenis Objek

Diisi berdasarkan tanah, bangunan, atau tanah dan bangunan.

(5)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar.

(6)

Penilaian Berdasarkan SAP

Diisi berdasarkan nilai yang ditetapkan oleh lembaga penilai yang terdaftar pada instansi yang berwenang, atau Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) terbaru dalam hal tidak dilakukan penilaian oleh lembaga penilai.

(7)

Selisih Penilaian SAK dan SAP

Merupakan selisih penilaian antara saldo SAK dengan saldo penilaian berdasarkan SAP.

Baris Nomor IV (AYD) akan sama dengan total (I + II + III) apabila nilai total (I + II + III) kurang dari atau sama dengan 20% dari jumlah investasi.

1.8.16. Rincian 116-Pembiayaan Melalui Kerjasama dengan Pihak Lain (Executing)

Pembiayaan Melalui Kerjasama dengan Pihak Lain (Executing) adalah investasi perusahaan asuransi dengan memberikan pembiayaan kepada perusahaan mitra, yang kemudian perusahaan mitra meneruskan sebagai pinjaman kepada nasabah sebagai end user.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Nama Perusahaan Pembiayaan

Diisi berdasarkan nama perusahaan pembiayaan.

(3)

Tanggal Mulai Kerjasama

Diisi dengan tanggal dimulainya kerjasama.

(4)

Izin Usaha

Diisi dengan izin usaha dari perusahaan pembiayaan yang diberikan oleh OJK.

(5)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar.

(6)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan sesuai dengan ketentuan dalam POJK mengenai Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Reasuransi beserta Surat Edaran OJK mengenai Dasar Penilaian Aset dalam Bentuk Investasi dan Bukan Investasi Bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.

(7)

Saldo SAK Lancar (kurang dari 1 tahun)

Jumlah yang ada pada kolom ini diisi dengan saldo yang berumur kurang dari 1 tahun. Selanjutnya, saldo ini diisikan ke dalam Tabel Rincian Aset Lancar dan Liabilitas Lancar.

(8)

Keterangan

1) Bila terdapat penempatan lebih dari satu jenis investasi pada satu perusahaan, kolom ini diisi dengan cara menyebutkan jenis investasi lainnya, misalnya "saham".

2) Bila jenis investasi dalam rincian ini ditempatkan pada perusahaan afiliasi, kolom ini diisi dengan keterangan "Nama Group Afiliasi".

Catatan:

Sebagaimana dipersyaratkan dalam POJK Kesehatan Keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi, salah satu syarat investasi dalam Pembiayaan Melalui Kerjasama dengan Pihak Lain (executing) adalah bahwa perusahaan pembiayaan harus memenuhi ketentuan kesehatan keuangan pada saat dimulainya kerja sama. Saat ini, kesehatan keuangan perusahaan pembiayan meliputi rasio permodalan, kualitas pembiayaan, rentabilitas, dan likuiditas.

1.8.17. Rincian 117-Emas Murni

Emas Murni adalah jenis investasi perusahaan asuransi dalam bentuk emas batangan.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Nama Kustodian

Diisi sesuai dengan nama kustodian atas investasi emas murni

(3)

Kuantitas (keping/gr)

Diisi sesuai dengan kuantitas kepemilikan. Misalnya, Perusahaan memiliki 10 kg emas batangan maka kolom (3) diisi: 25 keping/100gr, 10 keping/250gr, 50 keping/100gr

(4)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar.

(5)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan.

(6)

Saldo SAK Lancar (kurang dari 1 tahun)

Jumlah yang ada pada kolom ini diisi dengan saldo yang berumur kurang dari 1 tahun. Selanjutnya, saldo ini diisikan ke dalam Tabel Rincian Aset Lancar dan Liabilitas Lancar.

(7)

Keterangan

Diisi bila diperlukan.

1.8.18. Rincian 118- Pinjaman yang Dijamin dengan Hak Tanggungan

Pinjaman yang dijamin dengan hak tanggungan merupakan investasi dalam bentuk pinjaman yang dijamin dengan hipotik pertama atas benda atau barang yang tidak bergerak.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Nama Debitur

Diisi berdasarkan nama debitur dan dikelompokkan sesuai format yang berlaku.

(3)

Nomor Sertifikat tanah

Diisi sesuai dengan nomor sertifikat tanah yang dijadikan sebagai jaminan.

(4)

Nilai Jaminan

Diisi dengan nilai appraisal atau NJOP atas objek yang dijaminkan.

(5)

Nilai Pinjaman Awal

Diisi dengan nilai pinjaman awal yang disepakati.

(6)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar.

(7)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan.

(8)

Saldo SAK Lancar (kurang dari 1 tahun)

Jumlah yang ada pada kolom ini diisi dengan saldo yang berumur kurang dari 1 tahun. Selanjutnya, saldo ini diisikan ke dalam Tabel Rincian Aset Lancar dan Liabilitas Lancar.

Catatan:

LTV adalah Loan to Value Ratio dengan formula besarnya pinjaman hipotik dibagi dengan nilai aktiva yang dijaminkan. Pengelompokan berdasarkan jenis properti (residensial, komersial lainnya, dan yang tidak digunakan) dan persentase LTV mengacu pada SEOJK mengenai MMBR.

1.8.19. Rincian 119-Pinjaman Polis

Pinjaman polis merupakan investasi perusahaan melalui pemberian pinjaman kepada pemegang polis dengan jaminan nilai tunai polis yang dimilikinya.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Uraian

Diisi sesuai format yang berlaku, dikelompokkan menurut APL dan Non APL

(3)

Jumlah Polis

Hanya diisi untuk pinjaman polis otomatis (APL)

(4)

Nilai Tunai Polis yang Dijaminkan

Diisi dengan nilai tunai saat ini atas polis yang dijaminkan

(5)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar.

(6)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan.

(7)

Saldo SAK Lancar (kurang dari 1 tahun)

Jumlah yang ada pada kolom ini diisikan ke dalam rincian Aset Lancar dan Liabilitas Lancar

1.8.20. Rincian 120-Investasi Lain

Kolom-kolom pada rincian ini diisi apabila Perusahaan memiliki investasi lain selain yang sudah disebutkan di atas.

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Uraian

Diisi sesuai dengan penempatan investasi lain-lain

(3)

Jumlah

Diisi sesuai dengan saldo instrumen investasi

1.8.21. Rincian 201-Kas dan Bank

Kas dan bank adalah dana perusahaan yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan perusahaan dan sebagai alat pembayaran yang sah.

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Kode Bank

1. Untuk kas diisi dengan KAS.

2. Untuk tabungan dalam negeri, diisi sesuai dengan kode bank pada lampiran petunjuk teknis ini.

3. Untuk tabungan luar negeri, diisi sesuai kode dari bank luar negeri, atau diisi singkatan yang lazim.

(2)

Uraian

Dikelompokkan dalam bentuk kas, tabungan dalam negeri, dan tabungan luar negeri.

(3)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar.

(4)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan.

1.8.22. Rincian 202-Tagihan Premi Penutupan Langsung

Tagihan premi penutupan langsung merupakan tagihan premi sehubungan dengan adanya kontrak asuransi antara perusahaan asuransi dengan tertanggung. Akun ini untuk mencatat tagihan premi kepada tertanggung, pialang asuransi, dan tagihan premi koasuransi sehubungan dengan penutupan asuransi langsung.

Tagihan premi penutupan langsung termasuk tagihan premi koasuransi yang menjadi bagian Perusahaan sebagai anggota koasuransi atas penutupan polis bersama.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Debitur

1) Diisi sesuai format yang berlaku, dikelompokkan menurut tertanggung, pialang asuransi, dan tagihan premi koasuransi.

2) Diisi dengan debitur yang mempunyai utang kepada perusahaan dengan jumlah utang sebesar 5% atau lebih dari nilai total Tagihan Premi. Sedangkan untuk debitur yang jumlah utangnya di bawah 5% dari nilai total Tagihan Premi, cukup dikategorikan dalam kelompok Lain-lain.

3) Untuk kategori debitur Pialang Asuransi, yang diisikan adalah total tagihan premi perusahaan asuransi kepada perusahaan pialang, sehingga nama debitur yang dicantumkan adalah nama perusahaan pialangnya.

4) Untuk kategori debitur Premi koasuransi, yang diisikan adalah total tagihan premi perusahaan asuransi kepada debitur, sehingga nama debitur yang dicantumkan adalah nama perusahaan asuransinya (counterparty) apabila berdasarkan perjanjian premi melalui leader koasuransi terlebih dahulu. Apabila premi langsung dibayarkan oleh debitur ke perusahaan asuransi, nama debitur diisi dengan nama tertanggung.

(3)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar.

(4)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan.

(5)

Saldo SAK Lancar (kurang dari 1 tahun)

Jumlah yang ada pada kolom Saldo SAK Lancar dimungkinkan lebih besar daripada jumlah yang ada pada kolom AYD, mengingat tagihan yang dapat dimasukkan ke dalam kolom AYD mempunyai umur tagihan yang lebih pendek dari pada tagihan yang dapat dimasukkan ke dalam kolom Saldo SAK Lancar. Jumlah yang ada pada kolom ini diisikan ke dalam rincian Aset Lancar dan Liabilitas Lancar.

Tabel 2

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Debitur

Diisi sesuai format yang berlaku, dikelompokkan menurut tertanggung, pialang asuransi, dan tagihan premi koasuransi (mengikuti ketentuan pada tabel 1).

(3)

Kurang dari sama dengan 2 bulan

Diisi sesuai jumlah tagihan premi penutupan langsung dengan umur kurang dari sama dengan 2 bulan.

(4)

Lebih dari 2 bulan sampai dengan 3 bulan

Diisi sesuai jumlah tagihan premi penutupan langsung dengan umur lebih dari 2 bulan sampai dengan 3 bulan.

(5)

Lebih dari 3 bulan

Diisi sesuai jumlah tagihan premi penutupan langsung dengan umur lebih dari 3 bulan.

1.8.23. Rincian 203-Tagihan Premi Reasuransi

Tagihan premi reasuransi merupakan tagihan atas bagian premi bruto yang menjadi hak reasuradur berdasarkan perjanjian reasuransi. Tagihan premi reasuransi termasuk inward dan claim recovery.

Tabel 1

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Debitur

Diisi sesuai format yang berlaku, dikelompokkan menurut debitur dalam negeri dan luar negeri

(3)

Peringkat

Diisi berdasarkan peringkat reasuradur.

(4)

Klaster

Diisi sesuai dengan kolom (3) yang dikelompokkan berdasarkan ketentuan mengenai Modal Minimum Berbasis Risiko (MMBR). Apabila kolom (4) kosong, maka kolom ini diisi dengan klaster yang terbesar (klaster 5).

(5)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar.

(6)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan.

(7)

Saldo SAK Lancar (kurang dari 1 tahun)

Jumlah yang ada pada kolom ini diisikan ke dalam rincian Aset Lancar dan Liabilitas Lancar.

Tabel 2. Rincian Tagihan Menurut Umurnya

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Debitur

Diisi sesuai format yang berlaku, dikelompokkan menurut debitur dalam negeri dan luar negeri (mengikuti ketentuan pada tabel 1)

(3)

Kurang dari sama dengan 2 bulan

Diisi sesuai tagihan premi reasuransi dengan umur kurang dari sama dengan 2 bulan

(4)

Lebih dari 2 bulan sampai dengan 3 bulan

Diisi sesuai tagihan premi reasuransi dengan umur lebih dari 2 bulan sampai dengan 3 bulan

(5)

Lebih dari 3 bulan

Diisi sesuai tagihan premi reasuransi dengan umur lebih dari 3 bulan

1.8.24. Rincian 204-Aset Reasuransi

Aset reasuransi, terdiri dari:

1) aset yang bersumber dari nilai estimasi pemulihan klaim atas porsi pertanggungan ulang; dan

2) aset yang bersumber dari perjanjian kontrak jangka panjang (longterm contract) program reasuransi dukungan modal (capital oriented reinsurance)

sebagaimana yang dimaksud dalam POJK No. 71/SEOJK.05/2017 atau peraturan penggantinya.

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Debitur

Diisi sesuai format yang berlaku. Untuk Aset Reasuransi dari Nilai Estimasi Pemulihan Klaim Atas Porsi Pertanggungan Ulang, dikelompokkan menurut debitur dalam negeri dan luar negeri.

(3)

Peringkat

Diisi sesuai peringkat debitur.

(4)

Klaster

Diisi sesuai dengan kolom (3) yang dikelompokkan berdasarkan ketentuan mengenai Modal Minimum Berbasis Risiko (MMBR). Apabila kolom (4) kosong, maka kolom ini diisi dengan klaster yang terbesar (klaster 5).

(5)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar.

(6)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan.

(7)

Saldo SAK Lancar (kurang dari 1 tahun)

Jumlah yang ada pada kolom ini diisikan ke dalam rincian Aset Lancar dan Liabilitas Lancar.

1.8.25. Rincian 205-Tagihan Klaim Koasuransi

Tagihan klaim koasuransi adalah tagihan kepada asuransi anggota (Co-Member) sehubungan dengan adanya hak penerimaan klaim atas penutupan polis bersama. Pengumuran tagihan klaim koasuransi baik untuk AYD maupun kelompok SAK Lancar dasarnya mengikuti POJK mengenai Kesehatan Keuangan.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Debitur

Diisi sesuai format yang berlaku, debitur dikelompokkan menjadi koasuradur dalam negeri dan koasuradur luar negeri. Untuk rincian debitur, yang dirinci cukup debitur yang mempunyai utang kepada perusahaan dengan jumlah utang sebesar 5% atau lebih dari nilai total Tagihan Klaim Koasuransi. Sedangkan untuk debitur yang jumlah utangnya di bawah 5% dari nilai total Tagihan Klaim Koasuransi, cukup dikategorikan dalam kelompok Lain-lain.

(3)

Peringkat

Diisi sesuai peringkat debitur.

(4)

Klaster

Diisi sesuai dengan kolom (3) yang dikelompokkan berdasarkan ketentuan mengenai Modal Minimum Berbasis Risiko (MMBR). Apabila kolom (4) kosong, maka kolom ini diisi dengan klaster yang terbesar (klaster 5).

(5)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar.

(6)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan.

(7)

Saldo SAK Lancar (kurang dari 1 tahun)

Jumlah yang ada pada kolom Saldo SAK Lancar mungkin lebih besar dari pada jumlah yang ada pada kolom AYD, mengingat tagihan yang dapat dimasukkan ke dalam kolom AYD mempunyai umur tagihan yang lebih pendek dari pada tagihan yang dapat dimasukkan ke dalam kolom Saldo SAK Lancar. Jumlah yang ada pada kolom ini diisikan ke dalam Rincian Aset Lancar dan Liabilitas Lancar.

Tabel 2. Rincian Tagihan Berdasarkan Umurnya

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Debitur

Diisi sesuai format yang berlaku, dikelompokkan menurut koasuradur dalam negeri dan koasuradur luar negeri (mengikuti ketentuan pada tabel 1)

(3)

Kurang dari sama dengan 2 bulan

Diisi sesuai tagihan klaim koasuransi dengan umur kurang dari sama dengan 2 bulan

(4)

Lebih dari 2 bulan sampai dengan 3 bulan

Diisi sesuai tagihan klaim koasuransi dengan umur lebih dari 2 bulan sampai dengan 3 bulan

(5)

Lebih dari 3 bulan

Diisi sesuai tagihan klaim koasuransi dengan umur lebih dari 3 bulan

1.8.26. Rincian 206-Tagihan Klaim Reasuransi

Tagihan klaim reasuransi adalah tagihan kepada reasuradur yang timbul dari transaksi reasuransi sehubungan dengan adanya hak perusahaan (ceeding) untuk menerima claim recovery reasuransi.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Debitur

Diisi sesuai format yang berlaku, debitur dikelompokkan menjadi reasuradur dalam negeri dan reasuradur luar negeri.

(3)

Peringkat

Diisi sesuai peringkat debitur.

(4)

Klaster

Diisi sesuai dengan kolom (3) yang dikelompokkan berdasarkan ketentuan mengenai Modal Minimum Berbasis Risiko (MMBR). Apabila kolom (4) kosong, maka kolom ini diisi dengan klaster yang terbesar (klaster 5).

(5)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar.

(6)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan.

(7)

Saldo SAK Lancar (kurang dari 1 tahun)

Jumlah yang ada pada kolom Saldo SAK Lancar mungkin lebih besar dari pada jumlah yang ada pada kolom AYD, mengingat tagihan yang dapat dimasukkan ke dalam kolom AYD mempunyai umur tagihan yang lebih pendek dari pada tagihan yang dapat dimasukkan ke dalam kolom Saldo SAK Lancar. Jumlah yang ada pada kolom ini diisikan ke dalam Rincian Aset Lancar dan Liabilitas Lancar.

Tabel 2. Rincian Tagihan Berdasarkan Umurnya

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Debitur

Diisi sesuai format yang berlaku, dikelompokkan menurut reasuradur dalam negeri dan reasuradur luar negeri (mengikuti ketentuan pada tabel 1)

(3)

Kurang dari sama dengan 2 bulan

Diisi sesuai tagihan klaim reasuransi dengan umur kurang dari sama dengan 2 bulan

(4)

Lebih dari 2 bulan sampai dengan 3 bulan

Diisi sesuai tagihan klaim reasuransi dengan umur lebih dari 2 bulan sampai dengan 3 bulan

(5)

Lebih dari 3 bulan

Diisi sesuai tagihan klaim reasuransi dengan umur lebih dari 3 bulan

1.8.27. Rincian 207-Tagihan Investasi

Tagihan investasi adalah tagihan perusahaan atas nilai pokok investasi yang telah jatuh tempo dan harus diterima oleh perusahaan dari aktivitas pengelolaan aktiva investasi perusahaan.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1.

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Jenis Investasi

Diisi sesuai dengan jenis investasi dari tagihan.

(3)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar.

(4)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan.

(5)

Saldo SAK Lancar (kurang dari 1 tahun)

Jumlah yang ada pada kolom Saldo SAK Lancar mungkin lebih besar dari pada jumlah yang ada pada kolom AYD, mengingat tagihan yang dapat dimasukkan ke dalam kolom AYD mempunyai umur tagihan yang lebih pendek dari pada tagihan yang dapat dimasukkan ke dalam kolom Saldo SAK Lancar. Jumlah yang ada pada kolom ini diisikan ke dalam Rincian Aset Lancar dan Liabilitas Lancar.

Tabel 2. Rincian Tagihan Berdasarkan Umurnya

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Debitur

Diisi sesuai format yang berlaku, dikelompokkan menurut jenis investasi atas tagihan (mengikuti ketentuan pada tabel 1).

(3)

Kurang dari sama dengan 1 bulan

Diisi sesuai tagihan investasi dengan umur kurang dari sama dengan 1 bulan.

(4)

Lebih dari 1 bulan sampai dengan 3 bulan

Diisi sesuai tagihan investasi dengan umur lebih dari 1 bulan sampai dengan 3 bulan.

(5)

Lebih dari 3 bulan

Diisi sesuai tagihan investasi dengan umur lebih dari 3 bulan.

1.8.28. Rincian 208-Tagihan Hasil Investasi

Tagihan hasil investasi adalah atas nilai pokok hasil investasi yang telah jatuh tempo dan harus diterima oleh perusahaan yang diperoleh dari pengelolaan aktiva investasi perusahaan antara lain bunga, dividen, sewa, capital gain (loss), selisih kurs investasi, bagian laba (rugi) perusahaan afiliasi.

Tabel 1.

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Jenis Investasi

Diisi sesuai dengan jenis investasi dari tagihan.

(3)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar.

(4)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan.

(5)

Saldo SAK Lancar (kurang dari 1 tahun)

Jumlah yang ada pada kolom Saldo SAK Lancar mungkin lebih besar dari pada jumlah yang ada pada kolom AYD, mengingat tagihan yang dapat dimasukkan ke dalam kolom AYD mempunyai umur tagihan yang lebih pendek dari pada tagihan yang dapat dimasukkan ke dalam kolom Saldo SAK Lancar. Jumlah yang ada pada kolom ini diisikan ke dalam Rincian Aset Lancar dan Liabilitas Lancar.

Tabel 2. Rincian Tagihan Berdasarkan Umurnya

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Jenis Investasi

Diisi sesuai format yang berlaku.

(3)

Kurang dari sama dengan 1 bulan

Diisi sesuai tagihan hasil investasi dengan umur kurang dari sama dengan 1 bulan.

(4)

Lebih dari 1 bulan sampai dengan 3 bulan

Diisi sesuai tagihan hasil investasi dengan umur lebih dari 1 bulan sampai dengan 3 bulan.

(5)

Lebih dari 3 bulan

Diisi sesuai tagihan hasil investasi dengan umur lebih dari 3 bulan.

1.8.29. Rincian 209-Bangunan dengan Hak Strata atau Tanah dengan Bangunan untuk Dipakai Sendiri

Bangunan dengan Hak Strata atau Tanah dengan Bangunan untuk Dipakai Sendiri merupakan investasi dalam bentuk properti yang bertujuan untuk dipakai sendiri oleh perusahaan.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Alamat Lokasi

Diisi dengan menyebutkan kota (DATI II) di mana bangunan dengan hak strata atau tanah dengan bangunan berada.

(3)

Saldo SAK

Diisi sesuai dengan saldo buku besar.

(4)

Penialian berdasarkan SAP (Nilai Appraisal/NJOP)

Diisi berdasarkan nilai yang ditetapkan oleh lembaga penilai yang terdaftar pada instansi yang berwenang, atau Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) terbaru dalam hal tidak dilakukan penilaian oleh lembaga penilai.

(5)

Selisih Penilaian SAK dan SAP

Merupakan selisih penilaian antara saldo SAK dengan saldo penilaian berdasarkan SAP.

Catatan: Untuk aset yang diperkenankan maksimal 25% Modal Sendiri SAK periode berjalan.

1.8.30. Rincian 210- Biaya Akuisisi yang Ditangguhkan

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Uraian

(3)

Tanggal Persetujuan OJK

Diisi dengan tanggal diberinya persetujuan dari OJK.

(4)

Saldo SAK

Mengingat akun Biaya Akuisisi yang Ditangguhkan belum diakui dalam PSAK, saldo SAK diisi nol

(5)

AYD

Diisi sesuai dengan jumlah kekayaan yang diperkenankan.

(6)

Saldo SAK Lancar (kurang dari 1 tahun)

Jumlah yang ada pada kolom ini diisikan ke dalam Rincian Aset Lancar dan Liabilitas Lancar.

1.8.31. Rincian 211- Aset Tetap Lain

Merupakan asset tetap selain yang dapat dikategorikan dalam asset tetap.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Uraian

Diisi dengan jenis asset tetap lainnya.

(3)

Jumlah

Diisi dengan jumlah asset tetap lainnya.

1.8.32. Rincian 211- Aset Lain

Merupakan asset selain yang dapat dikategorikan dalam kategori asset di atas.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Uraian

Diisi dengan jenis asset lainnya.

(3)

Jumlah

Diisi dengan jumlah asset lainnya.

1.8.33. Rincian 301- Utang Klaim

Utang klaim merupakan utang yang timbul sehubungan dengan adanya persetujuan atas klaim yang diajukan oleh tertanggung baik secara langsung maupun melalui pimpinan (leader) penutupan polis bersama yang belum dibayar oleh perusahaan.

Tata cara pengisian dalam rincian ini adalah sebagai berikut:

Kolom

Nama Kolom

Keterangan

(1)

Nomor

Cukup jelas.

(2)

Nama Kreditur

Diisi berdasarkan nama kreditur atas utang klaim.

(3)

Saldo SAK Berdasarkan Retensi Sendiri

Saldo SAK atas utang klaim yang ditanggung sendiri oleh perusahaan. Hanya dirinci untuk kreditur yang mempunyai tagihan kepada perusahaan dengan jumlah tagihan sebesar 5% atau lebih dari nilai total utang klaim. Sedangkan untuk kreditur yang jumlah tagihannya di bawah 5% dari nilai total utang klaim, cukup dikategorikan dalam kelompok Lain-lain.

(4)

Saldo SAK Berdasarkan Beban Penanggung Ulang

Saldo SAK atas utang klaim yang ditanggung oleh reasuradur.

(5)

Saldo SAK Berdasarkan Umur