petunjuk teknis monevnak
TRANSCRIPT
I. PENDAHULUAN
Dalam siklus manajemen, monitoring dan evaluasi (monev) merupakan unsur
penting yang memberi input balik bagi perencanaan, karena evaluasi dapat menilai
kinerja sebuah organisasi dalam satu kurun waktu tertentu. Berdasarkan hasil
evaluasi tersebut diharapkan arah program dan kebijakan yang dituangkan ke dalam
kegiatan akan mampu memenuhi tujuan organisasi dan keinginan pemangku
kepentingan.
Oleh karena itu, diperlukan sistim monitoring dan evaluasi yang lebih
komprehensif dan terpadu melalui pendekatan manajemen. Berhasil tidaknya suatu
organisasi sangat tergantung pada mutu dan kerja dari unsur-unsur manajemen yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan dari Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan.
Definisi manajemen pada dasarnya adalah seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain (Peter F. Drucker, 1964), dan definisi lainnya adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi/pengawasan, dalam
penggunaan sumberdaya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
(Stoner, 1982).
Atas dasar pendekatan manajemen tersebut maka konsistensi dan komitmen
sejak dari perencanaan program/kegiatan, penganggaran, pengorganisasian, dan
pelaksanaan, penting untuk dipahami oleh para evaluator. Evaluator bertugas untuk
mendeteksi berbagai kekurangan dan penyimpangan yang ada, yang dapat
diidentifikasi melalui monitoring terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan,
serta evaluasi terhadap program dan kegiatan yang sudah dilakukan.
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan
Tahun 2012 akan diarahkan untuk melakukan evaluasi dimulai dari unsur
perencanaan dan penyusunan kebijakan hingga output serta outcome yang dihasilkan
untuk kegiatan yang bersumber dana APBN tahun 2011 serta monitoring kegiatan
tahun 2012 yang menggunakan dana bersumber dari APBN.
1
Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan Pembangunan Peternakan dan
Kesehatan Hewan Tahun 2012 juga dimaksudkan untuk melihat seberapa jauh
konsistensi kebijakan dan penganggaran dan pelaksanaannya bagi pencapaian
Program Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan
Halal (ASUH) melalui fungsi-fungsi pembangunan peternakan dan kesehatan hewan,
yaitu (1) perbibitan ternak, (2) budidaya ternak, (3) pakan ternak, (4) kesehatan
hewan, (5) kesehatan masyarakat veteriner dan pasca panen, serta (6) pelayanan
prima.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka Kegiatan Monev
Program/Kegiatan Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2012
dilakukan bersama-sama dengan melibatkan peran aktif penerima manfaat dalam
memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), baik dana Kantor
Pusat, Kantor Daerah, Dekonsentrasi, maupun Tugas Pembantuan (TP).
2
II. PENJELASAN ISTILAH TEKNIS
2.1 Penjelasan Umum
Dalam penjelasan umum ini dijelaskan istilah-istilah yang lazim dalam peternakan.
Sebagai satuan yang dipakai dalam istilah, tersebut adalah :
1. Sektor peternakan dan hasil-hasilnya meliputi semua kegiatan pembibitan dan
budidaya segala jenis ternak dengan tujuan untuk dikembangbiakkan, dibesarkan,
dipotong, dan diambil hasil-hasilnya; baik yang dilakukan oleh rakyat maupun
perusahaan peternakan.
2. Produksi : dapat dipakai satuan kilogram atau ton baik untuk produksi daging,
telur dan susu.
3. Populasi : dapat dipakai satuan dalam ekor atau ribu ekor.
4. Pakan : dapat dipakai satuan dalam kilogram atau 1 ton baik untuk produksi
daging, telur dan susu.
5. Penjelasan dan pemasukan ternak : dapat dipakai satuan dalam ekor/ribu ekor.
6. Pembibitan dan budidaya : dapat dipakai satuan dalam ekor bibit dan ekor
budidaya.
7. Kombinasi pertanian dan peternakan : dapat dipakai satuan ekor dalam luasan
tanaman pertanian.
8. Jasa peternakan : dapat dipakai satuan rupiah/jasa (untuk jasa pemanenan,
keswan, pemacek dan penetasan telur).
9. Pakan adalah sejumlah bahan makanan yang langsung diberikan kepada ternak
peliharaan baik ternak besar, ternak kecil, dan unggas.
10. Populasi ternak adalah kumpulan/jumlah ternak yang hidup pada saat dan
wilayah tertentu.
11. Pengembangan budidaya ternak perah. Meliputi usaha peternakan yang
menyelenggarakan budidaya ternak perah (termasuk kegiatan penggemukan)
untuk menghasilkan sapi perah, kambing perah dan hasil ikutannya.
3
12. Pengembangan budidaya non unggas meliputi usaha peternakan yang
menyelenggarakan budidaya non unggas untuk menghasilkan sapi ternak non
unggas seperti ternak babi dan hasil ikutannya
13. Pengembangan budidaya kambing/domba, Meliputi usaha peternakan yang
menyelenggarakan budidaya kambing/domba untuk menghasilkan kambing/
domba potong dan hasil ikutannya.
14. Pembibitan pengembangan budidaya ternak ayam lokal, meliputi usaha
peternakan yang menyelenggarakan pembibitan ayam dan atau telur tetas, dan
usaha peternakan yang menyelenggarakan budidaya ayam untuk menghasilkan
ayam potong, telur konsumsi dan hasil ikutannya
15. Pembibitan dan pengembangan kawasan serta budidaya ternak sapi potong,
meliputi usaha peternakan yang menyelenggarakan pembibitan sapi potong untuk
menghasilkan ternak bibit sapi potong, mani, mudigah dan pengembangan
kawasan untuk sapi potong serta usaha peternakan yang menyelenggarakan
budidaya sapi (termasuk kegiatan penggemukan) untuk menghasilkan sapi
potong, sapi bakalan dan hasil ikutannya.
16. Pembibitan dan pengembangan kawasan serta budidaya kerbau meliputi usaha
peternakan yang menyelenggarakan pembibitan kerbau untuk menghasilkan bibit
ternak kerbau potong, mani, mudigah, dan pengembangan kawasan kerbau serta
usaha peternakan yang menyelenggarakan budidaya kerbau untuk menghasilkan
daging, susu, dan hasil ikutannya
17. Pembibitan dan pengembangan kawasan serta budidaya Sapi Perah, meliputi
usaha peternakan yang menyelenggarakan pembibitan sapi perah untuk
menghasilkan bibit ternak sapi perah, mani, mudigah, dan pengembangan
kawasan untuk sapi perah serta usaha peternakan yang menyelenggarakan
budidaya sapi perah untuk menghasilkan susu dan hasil ikutannya.
18. Pembibitan dan budidaya babi, meliputi usaha peternakan yang
menyelenggarakan-kan pembibitan babi untuk menghasilkan bibit ternak babi,
mani dan mudigah, dan usaha peternakan yang menyelenggarakan budidaya babi
untuk menghasilkan babi potong.
4
19. Pembibitan dan budidaya itik, meliputi usaha peternakan yang menyelenggarakan
pembibitan itik dan atau telur tetas, dan usaha peternakan yang
menyelenggarakan budidaya itik untuk menghasilkan itik potong, telur konsumsi
dan hasil ikutannya.
20. Kombinasi pertanian atau perkebunan dengan peternakan (Mixed Farming),
meliputi usaha pertanian atau perkebunan yang dikombinasikan dengan usaha
peternakan dalam satu unit kegiatan campuran. Rasio kombinasi kegiatan ini
adalah kurang dari 66 persen untuk salah satu kegiatannya. Pertanian campuran,
perkebunan campuran, dan peternakan campuran dimasukkan dalam kelompok
yang sesuai dengan kegiatan utamanya.
2.2 Penjelasan Khusus
Dalam penjelasan khusus akan diuraikan kegiatan disertai indikator kinerjanya.
Untuk masing-masing indikator kinerja kegiatan kegiatan tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Pembangunan Pos IB : Jumlah unit Pos IB yang dibangun dan jumlah sapi yang
berhasil bunting.
2. Pengembangan LM3 : Jumlah kelompok yang melaksanakan kegitan LM3
3. Kegiatan Pengembangan Pembibitan : Jumlah bibit dan kelompok pembibitan
ternak.
4. Uji Zuriat sapi perah : Daugher Cow (DC) sapi perah hasil IB yang dijaring dari
kegiatan Uji Zuriat sapi perah
5. Uji Performance Sapi Potong: induk sapi potong lokal yang milik masyarakat
yang diseleksi
6. Peningkatan ketersediaan semen ternak : jumlah straw yang memenuhi standar
mutu dan kesehatan.
7. Optimalisasi Inseminasi Buatan : jumlah sapi yang diinseminasi buatan dan yang
berhasil yang bunting.
8. Peningkatan Keterampilan Petugas Teknis IB: jumlah orang petugas yang dikirim
untuk mengikuti peningkatan keterampilan (pelatihan) IB
9. Pengadaan Pejantan Pemacek Untuk Intensifikasi Kawin Alam : jumlah pejantan
pemacek yang diadakan untuk Intensifikasi Kawin Alam dan jumlah sapi yang
dihasilkan dari kawin alam oleh pejantan pemacek.
5
10. Intensifikasi Kawin Alam (INKA) : jumlah sapi yang di hasilkan dari kegiatan
INKA
11. Pengadaan Kendaraan Roda 2 untuk Inseminator: Jumlah uni kendaraan
bermotor yang diadakan untuk keperluan inseminator
12. Pengembangan Integrasi Tanaman-Ternak: Terfasilitasinya usaha pengembangan
pola integrasi tanaman-ternak pada kelompok
13. Restrukturisasi perunggasan: jumlah lokasi yang melaksanakan
14. Pengembangan Pakan Ternak dan Alsin : Jumlah alat mesin bantuan yang
digunakan untuk pengembangan pakan ternak.
15. Lumbung Pakan Unggas: Jumlah Lumbung Pakan Unggas yang diadakan dan
berfungsi
16. Lumbung Pakan Ruminansia: Jumlah Lumbung Pakan Ruminansia yang
diadakan dan berfungs
17. Pengembangan Usaha Unit Pengolahan Pakan Ruminansia: jumlah unit
pengolahan pakan ruminansia berfungsi dan dimanfaatkan, serta berapa jumlah
kelompok peternak ruminansia yang memanfaatkan unit pengolahan pakan
18. Pengembangan Usaha Unit Pengolahan Pakan Unggas: jumlah unit pengolahan
pakan unggas berfungsi dan dimanfaatkan, serta berapa jumlah kelompok
peternak unggas yang memanfaatkan unit pengolahan pakan
19. Pengendalian dan pemberantasan penyakit : Cakupan vaksinasi yaitu realisasi
pelaksanaan vaksin (jumlah ternak yang divaksin) terhadap target vaksin.
20. Penanggulangan gangguan reproduksi : cakupan pemberian hormonal, antibiotik
dan multivitamin, serta jumlah ternak yang positif infertil yang ditangani dan
yang telah fertil.
21. Fasilitasi Puskeswan: jumlah Puskeswan yang ada dan puskeswan yang berfungsi
serta rasio puskeswan dan wilayah
22. Peningkatan kualitas SDM yang menangani penyakit reproduksi: Jumlah petugas
penanggulangan gangguan reproduksi yang terlatih
23. Pengadaan obat-obatan dan hormonal: Jumlah sediaan hormonal yang digunakan
24. Pengadaan obat-obatan parasit internal, terapi antibiotika dan penambahan daya
tahan: jumlah paket obat-obatan yang tersedia
6
25. Monitoring dan Surveilans Residu dan Cemaran Mikroba: jumlah sampel yang
diambil dan diuji
26. Pengendalian zoonosis: jumlah sampel yang diambil dan diuji serta penurunan
kasus
27. Pembangunan Rumah potong unggas skala kecil (RPUSK): realisasi jumlah
RPUSK yang diadakan
28. Fasilitasi Kios daging: realisasi jumlah Kios daging yang diadakan
29. Pembangunan TPNU: realisasi jumlah TPNU yang diadakan
30. Fasilitasi TPS: realisasi jumlah TPS yang diadakan
31. Pembangunan Laboratorium: realisasi jumlah Laboratorium yang diadakan
32. Fasilitasi Peralatan Kesmavet : realisasi jumlah peralatan kesmavet yang
diadakan
2.2 Instrumen Persepsi
Instrumen ini dimaksudkan sebagai umpan balik bagi pusat dari daerah
terhadap berbagai kebijakan, program dan kegiatan, target dan sasaran,
kewenangan, pendanaan dan kelembagaan. Akan tetapi kuesioner tersebut
hanya berupa persepsi daerah (puas dan tidak puas) dan faktor penyebab
kepuasan dari daerah. Instrumen ini merupakan bahan tambahan, akan tetapi
sangat penting dalam melihat berbagai langkah pusat di lapangan. Pada tahap
pertama, baru akan menanyakan secara diskriptif yaitu persepsi daerah dan
dimasa mendatang akan dicari metode yang lebih baik lagi untuk menjaring
masukan-masukan dari daerah dan UPT untuk memperbaiki perencanaan.
Sehingga evaluasi akan berjalan timbal balik, bersifat imparsial dan dapat
diterima semua pihak. Adapun kuesioner tersebut memuat pertanyaan-
pertanyaan :
1. Aspek Kebijakan.
a. Kebijakan yang telah ditetapkan oleh pusat secara umum, artinya
kebijakan-kebijakan yang telah digariskan menyangkut masalah
perbibitan, budidaya, kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner
dan aspek pelayanan prima.
7
b. Perumusan kebijakan tersebut apakah mengakomodir berbagai masukan
dari daerah, artinya apakah perumusan kebijakan tersebut telah
dilakukan proses identifikasi masalah sebelumnya disertai dengan
menyaring berbagai pendapat dan saran dari daerah. Dalam proses
formulasi kebijakan tersebut apakah melibatkan pihak daerah dan
selanjutnya juga, apakah kebijakan tersebut dievaluasi.
c. Dalam merespon berbagai permasalahan nasional, apakah respon-
respon yang telah dirumuskan tersebut secara cepat diterima dan
direspon dengan baik.
2. Aspek Program dan Kegiatan.
a) Pandangan saudara terhadap program di kegiatan yang telah
dilakukan secara nasional sudah sesuai dengan aspirasi daerah.
b) Cukup jelas.
c) Kemampuan program dan kegiatan yang ditetapkannya oleh pusat
dalam menjawab tantangan yang ada dalam bidang peternakan,
apakah terdapat kemampuan yang memadai dalam hal SDM, sarana
dan prasarana, kelembagaan dan anggaran.
3. Aspek Target dan Sasaran.
a) Pandangan anda terhadap target dan sasaran pembangunan peternakan
secara nasional, apakah target-target tersebut realistis dapat dicapai
atau sasaran tersebut terlalu mengada-ada.
b) Kesesuaian target dan sasaran antara pusat dan daerah artinya, apakah
target-target pusat tidak sejalan dengan target daerah.
c) Pandangan anda terhadap realisasi program dan kegiatan yang
ditetapkan oleh pusat artinya hasil-hasilnya evaluasi selama ini
memuaskan atau tidak bagi daerah dan UPT.
8
4. Aspek Kewenangan.
a) Kewenangan yang ada pada Direktorat Jenderal Peternakan dalam
melaksanakan pembangunan peternakan secara nasional sudah cukup
memadai atau belum.
b) Optimalisasi pelaksanaan kewenangan pusat menurut saudara sudah
pernah dilakukan atau belum.
c) Cukup Jelas.
5. Aspek Pendanaan.
a) Cukup jelas
b) Cukup jelas
c) Cukup jelas
6. Aspek Kelembagaan.
a) Pandangan saudara terhadap kelembagaan Direktorat Jenderal Peternakan
dan Kesehatan Hewan saat ini, artinya kelembagaan Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan saat ini dirasakan belum memadai atau
banyak tugas-tugas kewenangan di luar tugas pokok fungsinya.
b) Cukup jelas.
7. Aspek Pelayanan Prima
Menyangkut bidang pelayanan dari semua aspek, yaitu administrasi
(perencanaan), aspek perbibitan, aspek budidaya, aspek pakan, aspek keswan,
dan aspek kesmavet.
2.3 Instrumen Evaluasi Tahapan Manajemen
Pada dasarnya monitoring dan evaluasi yang akan dikerjakan ruang lingkupnya
adalah pendekatan manajemen (dari sejak perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan evaluasi). Instrumen ini dimaksudkan untuk melihat tahapan-
tahapan manajemen yang dilalui dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam
rangka pembangunan peternakan. Adapun kuesioner tersebut mencakup tahapan
dalam Perencanaan, Pengorganisasian dan Pengawasan. Setiap Satker lingkup
9
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan diwajibkan mengisi
kegiatan-kegiatan apa saja yang dilaksanakan dalam kaitannya dengan tahapan
baik Perencanaan, Pengorganisasian maupun Pengawasan.
10
III. PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN
III.1 Lingkup Data
III.1.1 Data
Data yang digunakan dalam Evaluasi Kinerja Peternakan dan Kesehatan
Hewan di tingkat daerah/UPT adalah data kegiatan/program yang dibiayai APBN
DPKH Tahun 2011 dari tingkat pusat, propinsi dan kabupaten/kota, serta data
kegiatan/program yang dibiayai APBN DPKH 2012 yang sedang berjalan dari
tingkat pusat, propinsi dan kabupaten/kota. Data tersebut dapat diperoleh antara lain
melalui dinas/subdinas bidang peternakan yang mempunyai fungsi terkait. Jika data
tersebut tidak tersedia pada tingkat propinsi, maka data tersebut dapat ditelusuri pada
tingkat kabupaten/kota di bawahnya untuk kemudian dilakukan agregasi
(penggabungan). Sementara itu, untuk evaluasi kegiatan yang dilakukan oleh UPT
maka data yang digunakan adalah data pada level UPT yang bersangkutan.
III.1.2 Karakterisitik Data
Karakterisitik data yang digunakan adalah data kegiatan berupa data
kuantitatif maupun kualitatif. Di beberapa kegiatan, penyajian data kuantitatif
menggunakan series data dalam periode antara tahun 2010 sampai dengan 2012.
Untuk Tahun 2010 dan 2011 data yang perlu disajikan adalah data pada akhir bulan
Desember. Adapun untuk tahun 2012, data yang digunakan adalah data sampai
dengan bulan Juni 2012.
III.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam kegiatan monitoring dan evaluasi adalah
berupa daftar pertanyaan untuk seluruh kegiatan peternakan yang dibiayai oleh dana
APBN DPK. Instrumen monitoring dan evaluasi yang disusun terdiri dari lima
bagian, yaitu:
1. Perbibitan ternak.
2. Budidaya ternak.
3. Pakan
4. Kesehatan Hewan (Keswan).
11
5. Kesehatan Masyarakat Veteriner dan pasca panen (Kesmavet).
6. Kesekretariatan/Pelayanan Prima.
Instrumen yang disusun digunakan untuk menghimpun data baik untuk
kegiatan yang dilakukan oleh pusat (UPT) maupun daerah (Dinas Peternakan atau
yang merupakan fungsi peternakan). Setiap dinas/provinsi mendapatkan instrumen
yang sesuai dengan kegiatan yang ada di dinas/provinsi bersangkutan. Hal tersebut
juga berlaku bagi UPT, instrumen yang digunakan adalah instrumen yang terkait
dengan tupoksi UPT yang bersangkutan.
III.3 Sumber Data
Evaluasi dan monitoring pembangunan peternakan ini menggunakan data
yang bersumber dari dinas atau subdinas peternakan tingkat propinsi serta Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Pusat bidang peternakan yang memiliki fungsi dalam
bidang perbibitan, budidaya, pakan, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner dalam bidang peternakan. Secara lebih khusus data tersebut dapat diperoleh
antara lain dari: (1) Laporan tahunan kegiatan, (2) Laporan POK/RKAKL, (3) Data
statistik peternakan, (4) Bagian/sub-bagian/seksi yang terkait langsung dengan
pelaksanaan kegiatan dan (5) Wawancara penanggungjawab kegiatan.
III.4 Teknis Pengisian Data
Bentuk pertanyaan pada instrumen evaluasi dan monitoring kinerja
peternakan, secara garis besar dikelompokan ke dalam 5 bagian, yaitu:
III.4.1 Kelompok Pertanyaan Dana/ Anggaran
a. Maksud
Pertanyaan ini untuk mengetahui perbandingan antara perencanaan dan realisasi
pendanaan setiap kegiatan yang telah dilaksanakan di tingkat provinsi dan
kabupaten maupun UPT.
b. Cara Pengisian
Tuliskan nama kabupaten (apabila kegiatan tersebut sampai pada level
kabupaten) yang melaksanakan kegiatan di provinsi terkait. Tuliskan realisasi
dana APBN DPKH yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan peternakan di
setiap kabupaten. dalam satuan juta rupiah secara dan bantuan pihak lain dalam
12
satuan juta rupiah. Untuk APBN yang dimaksud dalam evaluasi ini adalah APBN
yang bersumber dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.
III.4.2 Kelompok Pertanyaan Output Kegiatan
a. Maksud
Pertanyaan ini untuk mengetahui hasil langsung (fisik dan non fisik) dari
kegiatan yang dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi.
b. Cara Pengisian
Tuliskan realisasi kegiatan tersebut sesuai dengan jumlah satuan yang dimaksud.
a. Kelompok Pertanyaan Outcome (Direct Impact of Output)
Maksud
Pertanyaan ini untuk mengetahui pengaruh langsung suatu output yang diukur
secara tangible (dapat diukur secara kuantitatif).
b. Cara Pengisian
Tuliskan data kuantitatif yang ditanyakan pada kolom-kolom yang telah
disediakan.
III.4.3 Kelompok Pertanyaan Data Kuantitatif Terkait
a. Maksud
Pertanyaan ini untuk mengetahui data-data kuantitatif lain yang berkaitan dengan
kegiatan yang dilakukan.
b. Cara Pengisian
Tuliskan data kuantitatif yang ditanyakan pada kolom-kolom yang telah
disediakan. Apabila terdapat pertanyaan dengan pilihan “Ya/Tidak, maka
masukkan angka 1 (satu) pada kolom “Ya/Tidak” jika jawaban yang dimaksud
adalah ‘Ya’, dan angka 0 (nol) jika jawaban yang dimaksud adalah ‘Tidak’
III.4.4 Kelompok Pertanyaan Persepsi
a. Maksud
Pertanyaan ini untuk mengetahui persepsi daerah terhadap berbagai kebijakan,
program dan kegiatan, target dan sasaran, kewenangan, pendanaan dan
13
kelembagaan yang dilaksanakan oleh pusat (Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan).
b. Cara Pengisian
Tuliskan angka 1 (satu) pada kolom ”puas/tidak puas” jika jawaban yang
dimaksud adalah ”puas”, dan angka 0 (nol) jika jawaban yang dimaksud adalah
”Tidak Puas”. Selanjutnya untuk ”Nilai Kepuasan/Ketidakpuasan”, tuliskan
angka 1-5 pada kolom ”Nilai Kepuasan/Ketidakpuasan” (angka 1 menunjukkan
angka terendah, angka 5 menunjukkan angka tertinggi dari tingkat
kepuasan/ketidakpuasan).
Misalkan pada kolom ”puas/tidak puas” diisikan angka 0 kemudian pada kolom
”Nilai Kepuasan/Ketidakpuasan” diisikan angka 5 hal ini berarti daerah tidak
puas kepada pemerintah pusat dengan angka ketidakpuasan yang paling besar.
Begitu pun sebaliknya.
Sedangkan untuk kolom ”Faktor Penyebab” kepuasan/ketidakpuasan diisikan
dengan merangking faktor penyebab kepuasan/ketidakpuasan dengan angka 1-4
dimana angka 1 merupakan rangking tertinggi.
14
IV. PETUNJUK OPERASIONAL SOFTWARE
1. Memulai Penggunaan Software
Download dan simpan lampiran file INSTRUMEN MONEV PETERNAKAN
2012 ke dalam harddisk komputer. Kemudian tampilkan content lampiran
tersebut melalui Windows Explorer. Sehingga akan tampil satu folder
INSTRUMEN MONEVNAK 2012 yang berisikan 2 folder dan 2 File yaitu
Folder EVALUASI 2011, Folder MONITORING 2012, File Instrumen
Persepsi, dan File Evaluasi Tahapan Manajemen;
Software EVALUASI 2011, MONITORING 2012, Instrumen Persepsi, dan
Evaluasi Tahapan Manajemen hanya dapat diedit/diisi pada file yang telah
dipindahkan ke dalam komputer tersebut.
Perhatian:
Agar software EVALUASI 2011, MONITORING 2012, Instrumen Persepsi,
dan Evaluasi Tahapan Manajemen ini berfungsi sebagaimana mestinya,
maka:
- Jangan memindahkan salah satu file dalam folder EVALUASI 2011,
MONITORING 2012, Instrumen Persepsi, dan Evaluasi Tahapan
Manajemen ini ke lokasi lain.
- Jangan mengganti sebagian atau keseluruhan nama file di dalam folder
EVALUASI 2011, MONITORING 2012, Instrumen Persepsi, dan Evaluasi
Tahapan Manajemen ini.
2. Isi Folder EVALUASI 2011, dan MONITORING 2012
Folder EVALUASI 2011, dan MONITORING 2012 masing-masing berisi 7
(tujuh) file MS Excel yang terdiri dari 6 (enam) file PER FUNGSI, dan 1 (satu)
file REKAPITULASI NILAI.
15
3. Petunjuk Memasukkan Data (Entry Data)
a. Klik 2 (dua) kali pada file FUNGSI yang akan dientry. Misalkan kita akan
membuka file 1 Perbibitan. Di dalam satu file tersebut terdapat sheet isian
kegiatan, sheet kesimpulan per kegiatan, sheet kesimpulan tujuan (fungsi) dan
sheet waktu pelaksanaan kegiatan.
b. Klik pada salah salah satu sheet isian kegiatan yang akan dimasukkan
datanya. Field yang dapat diisi data atau diedit adalah field yang berwarna
kuning. Field selain warna kuning tidak dapat diisi atau dilakukan
pengeditan. Jika hal ini dilakukan maka akan tampil dialog box yang berisi
peringatan.
Klik OK pada dialog box tersebut.
16
c. Memasukkan Data Kelompok Pertanyaan Dana
Kelompok pertanyaan dana ini terletak pada pertanyaan nomor 1 (satu).
Satuan dana yang dimasukkan adalah dalam satuan juta rupiah. Masukkan
anggaran dana di provinsi saudara yang terkait dengan kegiatan tersebut baru
kemudian masukkan dana realisasi kegiatan pada cell Realisasi. Jika ada
kegiatan yang hanya pada tataran provinsi saja, maka isikan nama provinsi di
kolom kabupaten serta anggaran dan realisasi dana di provinsi.
d. Memasukkan Data Kelompok Pertanyaan Output dan Data Kuantitatif
Terkait
Kelompok Pertanyaan Output dan Data Kuantitatif Terkait terletak pada
nomor 2 (dua) atau dan seterusnya. Masukkan data yang diperintahkan sesuai
dengan realisasinya. Pada kelompok pertanyaan lain terdapat beberapa
jawaban yang berbentuk optional Ya atau Tidak. Jika Ya maka isikan
dengan angka 1 (satu) dan jika Tidak isikan dengan angka 0 (nol).
e. Memasukkan Data Kelompok Pertanyaan Outcome
Kelompok pertanyaan Outcome biasanya terletak pada nomor 3 (tiga) atau 4
(empat). Ketikkan jawaban di field yang berwarna kuning sesuai dengan
informasi realisasi kegiatan.
f. Memasukkan faktor pendukung dan faktor penghambat
Kelompok pertanyaan faktor pendukung dan faktor penghambat terletak
setelah pertanyaan outcome. Ketikkan jawaban di field yang berwarna kuning
apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung dilaksanakannya suatu
kegiatan, misalnya dari aspek waktu, dana, koordinasi, dll.
g. Memasukkan periode waktu pelaksanaan
17
Kelompok pertanyaan periode waktu ini terletak sheet tersendiri setelah sheet
kegiatan. Satuan waktu yang dimasukkan adalah dalam satuan bulan
kalender. Masukkan bulan keberapa dimulai pelaksanaan setiap kegiatan di
provinsi saudara.
4. Nilai Hasil Evaluasi 2011 dan Monitoring 2012
Hasil monitoring dan evaluasi peternakan ditampilkan per kegiatan, per tujuan
dan juga nilai keseluruhan monitoring dan evaluasi peternakan. Semua nilai
tersebut ditampilkan tiap tahun.
Nilai Hasil monev ini dalam range antara 0 sampai dengan 100, dengan kriteria :
0 – 20 : Sangat Kurang
>20-40 : Kurang
>40-60 : Cukup
>60-80 : Baik
>80-100 : Sangat Baik
a. Nilai Monev Per Kegiatan
Nilai hasil monitoring dan evaluasi peternakan per kegiatan dapat dilihat pada
tampilan sheet KEGIATAN dalam masing-masing file TUJUAN. Nilai
monev ini dapat dilihat per indikator penilaian dan nilai kegiatan total. Nilai
per indikator yaitu INPUT, INDIRECT IMPACT, dan. Nilai per kegiatan
total yaitu field yang berwarna hijau.
18
Nilai Indikator
r
Nilai Kegiatan
b. Nilai Monev Per Tujuan (Fungsi)
Nilai hasil monitoring dan evaluasi peternakan per Tujuan dapat dilihat pada
tampilan sheet TUJUAN dalam masing-masing file TUJUAN. Pada nilai
Tujuan ini ditampilkan kesimpulan interpretasi nilai monev yang dihasilkan
sesuai dengan kriteria yang telah dijelaskan di atas.
7. Instrumen Persepsi
Instrumen persepsi akan ditanyakan tentang berbagai kebijakan, program dan
kegiatan, target dan sasaran, kewenangan, pendanaan dan kelembagaan yang
dilaksanakan oleh pusat. Tuliskan angka 1 (satu) pada kolom ”puas/tidak puas”
jika jawaban yang dimaksud adalah ”puas”, dan angka 0 (nol) jika jawaban yang
dimaksud adalah ”Tidak Puas”. Selanjutnya untuk ”Nilai
Kepuasan/Ketidakpuasan”, tuliskan angka 1-5 pada kolom ”Nilai
Kepuasan/Ketidakpuasan” (angka 1 menunjukkan angka terendah, angka 5
menunjukkan angka tertinggi dari tingkat kepuasan/ketidakpuasan).
Misalkan pada kolom ”puas/tidak puas” diisikan angka 0 kemudian pada kolom
”Nilai Kepuasan/Ketidakpuasan” diisikan angka 5 hal in berarti daerah tidak puas
kepada pemerintah pusat dengan angka ketidakpuasan yang paling besar. Begitu
pun sebaliknya.
19
Sedangkan untuk kolom ”Faktor Penyebab” kepuasan/ketidakpuasan diisikan
dengan merangking faktor penyebab kepuasan/ketidakpuasan dengan angka 1-4
dimana angka 1 merupakan rangking tertinggi.
20
V. PETUNJUK PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR
5.1. Format Penyusunan Laporan Akhir Daerah
Penyusunan laporan akhir kegiatan monitoring dan evaluasi oleh setiap
daerah (dinas/sub dinas)) adalah sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang1.2. Maksud dan Tujuan1.3. Sasaran1.4. Keluaran1.5. Ruang Lingkup
BAB II. GAMBARAN UMUM PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DI DAERAH2.1. Profil Kelembagaan
2.1.1. Struktur Organisasi2.1.2. Dukungan Sumber Daya2.1.3. Fasilitas dan Infrastruktur
2.2. Potensi dan Perkembangan Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2011
2.3. Permasalahan Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan di Daerah
BAB III. PELAKSANAAN3.1. Lokasi dan Waktu3.2. Jenis dan Sumber Data3.3. Analisis Data
BAB IV. EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN TAHUN 2011
4.1. Evaluasi Kinerja Tujuan Peningkatan Kuantitas Dan Kualitas Benih dan Bibit dengan Mengoptimalkan Sumber Daya Lokal
4.2. Evaluasi Kinerja Tujuan Peningkatan Produksi Ternak dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal
4.3. Evaluasi Kinerja Tujuan Peningkatan Produksi Pakan Ternak dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal
4.4. Evaluasi Kinerja Tujuan Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis dan Zoonosis
4.5. Evaluasi Penjaminan Pangan Asal Hewan yang Aman dan Halal Serta Pemenuhan Keamanan dan Mutu Produk Hewan Non Pangan
4.6. Evaluasi Kinerja Tujuan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya (Pelayanan Prima)
21
BAB V. MONITORING PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN TAHUN 20125.1. Monitoring Tujuan Peningkatan Kuantitas Dan Kualitas Benih dan
Bibit dengan Mengoptimalkan Sumber Daya Lokal5.2. Monitoring Tujuan Peningkatan Produksi Ternak dengan
Pendayagunaan Sumber Daya Lokal5.3. Monitoring Tujuan Peningkatan Produksi Pakan Ternak dengan
Pendayagunaan Sumber Daya Lokal5.4. Monitoring Tujuan Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit
Hewan Menular Strategis dan Zoonosis5.5. Monitoring Penjaminan Pangan Asal Hewan yang Aman, Sehat, Utuh
dan Halal (ASUH) Serta Pemenuhan Keamanan Pangan dan Mutu Produk Hewan Non Pangan
5.6. Monitoring Tujuan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya (Pelayanan Prima)
5.7. Prediksi Capaian Hasil Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2012
BAB VI. UMPAN BALIK DAERAH TERHADAP KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN NASIONAL6.1. Perumusan Terhadap Kebijakan Program dan Kegiatan6.2. Perumusan Terhadap Kebijakan Anggaran6.3. Perumusan Terhadap Prioritas6.4. Solusi yang Diharapkan
BAB VII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI7.1. Kesimpulan7.2. Rekomendasi
22
5.2. Format Penyusunan Laporan Akhir UPT
Penyusunan laporan akhir kegiatan monitoring dan evaluasi oleh setiap UPT
adalah sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang1.2. Maksud dan Tujuan1.3. Sasaran1.4. Keluaran1.5. Ruang Lingkup
BAB II. PERKEMBANGAN PELAKSANAAN TUPOKSI DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DI WILAYAH PELAYANAN2.1. Potensi dan Perkembangan Pelaksanaan Tupoksi2.2. Permasalahan Pelaksanaan Tupoksi di Wilayah Binaan
BAB III. PELAKSANAAN3.1. Lokasi dan Waktu3.2. Jenis dan Sumber Data3.3. Analisis Data
BAB IV. EVALUASI KINERJA BERDASARKAN FUNGSI DALAM MENDUKUNG PSDS/K 2014 DAN PENYEDIAAN PANGAN ASUH (PEMBAHASAN DISESUAIKAN DENGAN FUNGSI MASING-MASING UPT)4.1. Aspek Peningkatan Kuantitas Dan Kualitas Benih dan Bibit
dengan Mengoptimalkan Sumber Daya Lokal 4.2. Aspek Peningkatan Produksi Ternak dengan Pendayagunaan
Sumber Daya Lokal4.3. Aspek Peningkatan Produksi Pakan Ternak dengan Pendayagunaan
Sumber Daya Lokal4.4. Aspek Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan
Menular Strategis dan Penyakit Zoonosis4.5. Aspek Penjaminan Pangan Asal Hewan yang Aman, Sehat, Utuh
dan Halal (ASUH) Serta Pemenuhan Keamanan Pangan dan Mutu Produk Hewan Non Pangan
4.6. Aspek Dukungan manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya (Pelayanan Prima)
BAB V. MONITORING PELAKSANAAN FUNGSI DALAM MENDUKUNG PROGRAM PSDS/K 2014 DAN PENYEDIAAN PANGAN ASUH5.1. Aspek Peningkatan Kuantitas Dan Kualitas Benih dan Bibit dengan
Mengoptimalkan Sumber Daya Lokal5.2. Aspek Peningkatan Produksi Ternak dengan Pendayagunaan Sumber
Daya Lokal
23
5.3. Aspek Peningkatan Produksi Pakan Ternak dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal
5.4. Aspek Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis dan Penyakit Zoonosis
5.5. Aspek Penjaminan Pangan Asal Hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) Serta Pemenuhan Keamanan Pangan dan Mutu Produk Hewan Non Pangan
5.6. Aspek Dukungan manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya (Pelayanan Prima)
5.7. Prediksi Capaian Hasil Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2011
BAB VI. UMPAN BALIK UPT TERHADAP KEBIJAKAN PUSAT6.1. Perumusan Terhadap Kebijakan Program dan Kegiatan6.2. Perumusan Terhadap Kebijakan Anggaran6.3. Perumusan Terhadap Prioritas6.4. Solusi yang Diharapkan
BAB VII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI7.1. Kesimpulan7.2 Rekomendasi
5.3. Penjelasan Umum
Laporan akhir kegiatan evaluasi dan monitoring disusun oleh setiap daerah
(dinas/subdinas) dan UPT Pusat Lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan. Evaluasi terhadap program/kegiatan pembangunan peternakan
pada lingkup daerah/UPT tersebut dilakukan untuk seluruh kegiatan yang
pendanaannya bersumber pada APBN DPKH 2011. Sementara itu, untuk tahun
2012dilakukan kegiatan monitoring.
Secara umum format laporan akhir yang disusun oleh Dinas/Subdinas dan
UPT mengikuti format seperti disampaikan pada bagian 5.1. dengan mengacu pada
kegiatan yang dilakukan Dinas/Subdinas terkait. Sedangkan untuk laporan akhir
yang disusun oleh UPT perlu dilakukan penyesuaian pada BAB II sampai dengan
BAB V.
24
5.4. Penjelasan Isi Setiap Bab
Bab I.
1.1. Berisi penjelasan tentang justifikasi dan pentingnya dilakukan kegiatan
evaluasi dan monitoring pembangunan peternakan di daerah.
1.2. Berisi penjelasan tentang maksud, tujuan umum dan tujuan khusus dari
kegiatan evaluasi dan monitoring pembangunan peternakan.
1.3. Berisi penjelasan tentang sasaran dari kegiatan evaluasi dan monitoring
pembangunan peternakan.
1.4. Berisi penjelasan tentang keluaran dari kegiatan evaluasi dan monitoring
pembangunan peternakan.
1.5. Berisi penjelasan tentang ruang lingkup kegiatan evaluasi dan monitoring
pembangunan peternakan.
Bab II.
2.1. Berisi penjelasan tentang Profil Kelembagaan dinas/subdinas yang di
dalamnya mencakup struktur organisasi, dukungan sumber daya, fasilitas
dan infrastruktur yang terkait peternakan.
a) Berisi penjelasan tentang posisi organisasi dalam urutan tata
pemerintahan daerah (misalnya sebagai Suatu Dinas atau Sub Dinas;
atau sebagai Suatu Balai atau Balai Besar) serta struktur organisasi
secara lengkap termasuk bagian/perangkat organisasi/kelembagaan
yang ada serta tugas dan tanggung jawab setiap bagian.
b) Berisi penjelasan tentang distribusi sumberdaya manusia berdasarkan
jabatan, tingkat pendidikan, masa kerja, usia dan jenis kelamin. Untuk
tingkat pendidikan mulai D3 sampai level yang lebih tinggi juga dilihat
latar belakang pendidikannya (bidang peternakan/kedokteran hewan
dan diluar bidang peternakan).
c) Berisi penjelasan tentang jenis, jumlah dan kondisi fasilitas yang
dimiliki oleh organisasi serta perbandingan tingkat pemanfaatan
fasilitas terhadap kapasitas terpasang dari fasilitas tersebut. Disamping
itu diperlukan juga penjelasan tentang sumber, jumlah dan tingkat
penyerapan dana oleh organisasi.
25
Sedangkan untuk UPT, berisi penjelasan tentang potensi dan perkembangan
pelaksanaan tupoksi potensi dan permasalahan pelaksanaan tupoksi di
wilayah binaan. Pada bab ini masing-masing UPT juga menggambarkan
profil dari UPT yang bersangkutan
2.2. Berisi penjelasan tentang potensi dan perkembangan pembangunan
peternakan dan kesehatan hewan tahun 2011. Potensi tersebut mencakup
potensi sumberdaya manusia, sumberdaya ternak, sumber pendanaan,
sarana dan prasarana, budaya masyarakat, potensi pasar dan berbagai aspek
lainnya yang relevan
2.3. Berisi penjelasan tentang permasalahan pembangunan peternakan dan
kesehatan hewan di daerah. Bisa diuraikan apa saja yang menjadi
penghambat pembangunan peternakan, baik internal maupun eksternal di
dinas atau daerah. Hal serupa juga berlaku untuk laporan yang disusun oleh
UPT, tentunya dengan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan.
Bab III
3.1. Berisi penjelasan tentang cakupan wilayah dan periode waktu pelaksanaan
kegiatan evaluasi dan monitoring. Cakupan wilayah yang dimaksud adalah
tingkat propinsi yang meliputi sekian kabupaten dan sekian kota. Untuk
UPT, cakupan wilayah ini adalah sesuai dengan wilayah kerja UPT yang
bersangkutan. Adapun periode waktu pelaksanaan adalah periode bulan
kalender sejak awal kegiatan sampai dengan selesainya laporan akhir.
3.2. Berisi penjelasan tentang jenis data dan sumber data yang digunakan dalam
kegiatan evaluasi dan monitoring. Jenis data yang dimaksud adalah data
kualitatif dan kuantitatif apa saja yang dihimpun dalam kegiatan evaluasi
dan monitoring pembangunan peternakan. Adapun sumber data yang
dimaksud adalah dari mana saja data-data yang dibutuhkan tersebut dapat
diperoleh.
3.3. Berisi penjelasan tentang bagaimana metode analisis yang digunakan dalam
kegiatan evaluasi dan monitoring tersebut. Metode analisis tersebut terutama
berkaiatan dengan penilaian indikator kinerja masukan (input), keluaran
(output), hasil (outcome) dan dampak (impact).
26
Bab IV.
Untuk daerah bagian 4.1. sampai dengan 4.6. ini berisi hasil penilaian kinerja
untuk setiap kegiatan, dan tujuan. Sebelum membahas tiap-tiap bagian, pembahasan
diawali dengan pencapaian nilai secara keseluruhan yang diperoleh provinsi terkait.
Capaian kinerja tujuan merupakan agregasi dari capaian kinerja kegiatan. Kegiatan
adalah satuan aktivitas yang dilakukan untuk mencapai suatu tingkat keluaran
tertentu. Penilaian kinerja kegiatan didasarkan pada indikator masukan, keluaran, dan
hasil. Untuk setiap penyajian capaian kinerja diikuti dengan analisis berkaitan
dengan capaian kinerja tersebut serta kesimpulan dari capaian kinerja tersebut. Hal
ini dapat dilihat pada Gambar 5.1 Bagan alir analisis
Gambar 5.1 Bagan Alir Analisis
Untuk UPT, dari bab IV-bab V hanya membahas tujuan-tujuan/kegiatan yang sesuai
dengan tupoksi dari masing-masing UPT.
27
Nilai Capaian Total
Nilai Capaian Per Fungsi (Bibit, Budidaya, Pakan, Keswan, Kesmavet, Pel.
Prima)
Nilai Capaian Tiap Indikator
(Input, Output, Outcome)
Analisis nilai tiap fungsi
Analisis nilai tiap kegiatan di setiap fungsi , nilai per kegiatan tertinggi, nilai kegiatan terendah
Nilai Capaian Tiap Kegiatan
Analisis nilai tiap indokator per kegiatan
Bab V.
Bagian 5.1. sampai dengan 5.5. berisi penjelasan tentang sejauh mana
pelaksanaan kegiatan, dan tujuan untuk tahun 2012. Informasi yang disajikan
terutama berkaitan dengan rencana besaran dana yang diajukan serta tahapan yang
telah dicapai. Alur analisis dapat menggunakan bagan alir bab IV.
Bab VI.
Berisi penjelasan dan analisa berkaitan dengan persepsi daerah terhadap berbagai
kebijakan, program dan kegiatan, target dan sasaran, kewenangan, pendanaan dan
kelembagaan yang dilaksanakan oleh pusat (Direktorat Jenderal Peternakan)
berdasarkan nilai persepsi yang diperoleh. Disamping itu pada bab ini juga berisikan
tentang saran atau masukan dari daerah terhadap pemerintah pusat.
Bab IX
Sudah Jelas
28
PENUTUP
Petunjuk Teknis Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan Pembangunan
Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2012 merupakan pedoman pelaksanaan
kegiatan yang dapat mendukung kelancaran operasional di daerah/UPT. Hal ini
sangat penting agar tujuan dan sasaran evaluasi dan monitoring program/kegiatan
pembangunan peternakan ini dapat tercapai. Tercapainya monitoring dan evaluasi
program/kegiatan pembangunan peternakan yang baik akan dapat dijadikan
pertimbangan pada proses perencanaan pembangunan peternakan di masa yang akan
datang khususnya dalam mengantisipasi berbagai perubahan serta dapat dilakukan
penyempurnaan dalam pelaksanaan kegiatan/program pembangunan peternakan.
Diharapkan dengan adanya Petunjuk Teknis ini dapat membantu pelaksanaan
kegiatan di daerah/UPT.
29