petunjuk teknis operasional pengamatan … teknis... · dalam budidaya tanaman perkebunan, ......

37
PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN DAN PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT PADA TANAMAN PERKEBUNAN DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TIMUR 2013

Upload: ngolien

Post on 01-Feb-2018

281 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

PETUNJUK TEKNIS

OPERASIONAL PENGAMATAN DAN PENGENDALIAN

HAMA PENYAKIT

PADA TANAMAN PERKEBUNAN

DINAS PERKEBUNAN

PROVINSI JAWA TIMUR

2013

Page 2: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

I. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Dalam budidaya tanaman perkebunan, perlindungan

tanaman merupakan kegiatan yang penting, karena menjadi

jaminan (assurance) bagi terkendalinya hama penyakit

tanaman atau Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).

Undang-undang No. 12 tahun 1992 tentang Budidaya Tanaman

dan PP No. 5 tahun 1995, mengamanat bahwa pengendalian

OPT dilaksanakan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dan

pelaksanaannya menjadi tanggung-jawab petani/masyarakat

dan Pemerintah.

PHT merupakan suatu cara pengelolaan OPT yang a

sebagai suatmemperhatikan faktor teknis, ekonomis, ekologis

dan sosiaologis. Pengelolaan OPT diarahkan pada cara yang

ramah lingkungan dan aman terhadap manusia. Penanganan

dengan cara seperti ini menjadi semakin penting di era

globalisasi karena sebagian besar produk perkebunan

merupakan komoditi ekspor yang dituntut harus memenuhi

persyaratan seperti mutu, batas residu pestisida, kontinuitas

pasokan agar mampu bersaing di tingkat pasar.

Paradigma baru dalam penerapan PHT adalah

memberdayakan petani sehingga mampu mengelola bisnis

kebunnya sebagai suatu agribisnis yang berbasis PHT. Dalam

Page 3: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

konsep ini petani diharapkan menjadi mampu dan mandiri

serta dapat mengambil keputusan pengelolaan agroekosistem

di areal pertanamannya secara optimal dan berkesinambungan

berdasarkan prinsip-prinsip PHT.

Dalam implementasi PHT tersebut, pengamat

merupkan kegiatan yang sangat penting dan mendasar dalam

pengambilan keputusan pengendalian. Dengan pengamatan

akan dapat diketahui sejak dini situasi OPT dan kondisi faktor

pengendali perkembangannya, sehingga ledakan (eksplosi)

hama penyakit dapat dicegah. Oleh karena itu pengamatan

perlu dilakukan oleh petani secara periodik di kebun masing-

masing.

Pengendalian OPT dilakuan berdasarkan hasil Analisa

Agro Ekosistem (AAES) dengan tujuan lebih mengutamakan

pada berfungsinya faktor pengendali alami seperti predator,

parasitoid dan patogen hama daripada menggunakan pestisida

kimia. Namun apabila dengan cara tersebut populasi dan

serangan hama terus meningkat melampaui tingkat toleransi

ekonomis, petani dapat mempertimbangkan melakukan

tindakan pengendalian dengan menggunakan pestisidnga

kimia.

Pengamatan adalah salah satu tahapan dalam kegiatan

perlindungan tanaman perkebunan yang meliputi

pengumpulan informasi tentang populasi dan atau tingkat

Page 4: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

serangan OPT serta keadaan pertanaman dan faktor-faktor

yang mempengaruhi perkembangan OPT tersebut. Idealnya

pengamatan dilakukan sendiri oleh petani pemilik kebun

secara berkelompok/RPHP dibawah bimbingan petugas

pengamat OPT perkebunan.

Pengamatan OPT oleh petugas pengamat OPT

bersama-sama kelompoktani/RPHP harus dilaksanakan secara

profesional, teratur dan berkesinambungan terutama terhadap

OPT penting pada komoditi utama/andalan di wilayah kerjanya

dalam upaya meminimalkan kehilangan produksi akibat OPT.

b. Tujuan dan Sasaran

Petunjuk teknis pengamatan dan pengendalian hama penyakit

perkebunan ini bertujuan untuk :

1. Menyamakan persepsi tentang kegiatan pengamatan hama

penyakit yang harus dilakukan oleh petugas pengamat OPT

perkebunan dan kelompok regu pengendali hama

penyakit/RPHP

2. Memberi pedoman bagi petugas pengamat OPT

perkebunan dalam melakukan pembinaan dan bimbingan

teknis kegiatan pengamatan OPT perkebunan di lapangan

serta menganalisa kehilangan produksi dan kerugian hasil

tanaman perkebunan akibat serangan OPT.

Page 5: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

II. BATASAN DAN TUGAS PENGAMATAN HAMA

a. Definisi/Batasan Petugas Pengamat

Petugas pengamat OPT adalah petugas yang mempunyai

keahlian dan kemampuan dalam melakukan pengamatan OPT

dan ekosistemnya (pada komoditi perkebunan) serta

membimbing petani dalam melaksanakan pengamatan OPT.

Petugas pengamatan OPT merupakan Unit Pembinaan

Perlindungan Tanaman (UPPT) yang berkedudukan di

Kabupaten atau Kecamatan. Petugas ini harus selalu

berkoordinasi dengan Dinas yang membidangan perkebunan di

Kabupaten dan merupakan petugas Dinas/funsional yang

menangani perlindungan perkebunan.

b. Tugas Pengamat Hama

1. Melakukan bimbingan tentang teknik pengamatan dan

cara pengendalian OPT kepada kelompoktani/RPHP

(Regu Proteksi Hama Penyakit)

2. Melakukan pengamatan dan kompilasi OPT penting pada

komoditi utama di wilayah kerjanya serta

menginformasikan hasil pengamatannya kepada

petani/kelompoktani/RPHP untuk dapat mengambil

keputusan pengendalian OPT.

3. Melakukan komilasi dan analisis data pengamatan yang

Page 6: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

diperoleh dari petani/kelompoktani/RPHP secara

sederhana, berkelanjutan untuk membantu petani dalam

pengambilan keputusan.

4. Membantu petani dalam pelaksanaan pemantauan dan

evaluasi hasil pengendalian OPT yang telah dilaksanakan.

5. Dalam rangka membangun system peringatan dini,

petugas pengamat OPT menyampaikan laporan situasi

OPT ke Dinas yang membidangi perkebunan di

Kabupaten secara berkala bulanan/triwulan. Apabila

terindikasi peningkatan populasi OPT yang mengarah

akan terjadinya eksplosi, maka petugas pengamatan

OPT/UPPT harus menginformasikan kepada

petani/kelompoktani/RPHP utnuk segera melakukan

tindakan pengendalian dan melaporkan ke Dinas terkait

agar secepatnya menfasilitasi petani dalam melakukan

pengendalia.n secara massal dan serentak di areal yang

terserang

6. Membuat peta serangan OPT penting pada komoditi

utama di wilayah kerjanya.

7. Membuat koleksi OPT penting dan musuh alaminya

secara sederhana.

8. Bekerjasama dengan aparat penyuluhan di lapangan

(PPL, PL2 dll) dalam memberikan bimbingan dan

Page 7: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

penyuluhan kepada petani/kelompoktani/RPHP

khususnya di bidang perlindungan perkebunan.

III. PELAKSANAAN PENGAMATAN

01. Wilayah Pengamatan

a. Unit terkecil dari wilayah pengamatan adalah luasan

kebun milik petani

b. Luas satuan wilayah PHT adalah luas wilayah kelompok

yang terdiri dari sejumlah kebun milik petani yang

tergabung dalam satu hamparan kebun yang kompak

pada suatu daerah agroekosistem. Luasan dimaksud

bervariasi tergantung dari luas pemilikan petani dan

jumlah anggota kelompoktani/RPHP

c. Wilayah pengamatan bagi petugas pengamat OPT

adalah wilayah kerja/binaan UPPT yang telah ditentukan

02. Waktu Pengamatan

Seorang petugas pengamat OPT dalam 1 (satu) minggu atau 5

(lima) hari kerja melakukan kegiatan sebagai berikut :

a. Tiga (3) hari melakukan pengamata OPT dan pembinaan

petani. Pada saat pengamatan, petani pemilik kebun

dilibatkan agar mereka memperoleh pengetahuan dan

mengetahui kondisi kebunnya sehingga dapat segera

melakukan tindakan pengendalian pada pohon yang

menunjukkan peningkatan serangan OPT.

Page 8: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

b. Dua (2) hari berikutnya membuat laporan dan kegiatan

lainnya.

c. Pengamatan dilakukan secara rutin dengan interval satu

minggu atau satu bulan sekali tergantung pada siklus

hidup OPT dan sesuai dangan fase rentan tanaman atau

saat mulai munculnya serangan. Untuk akuratan data,

sebaiknya lokasi pengambilan contoh (lokasi

pengamatan) selalu berpindah setiap bulan.

d. Pengamatan untuk tujuan pemantauan dan evaluasi

pengendalian dilakukan 1 (satu) minggu sampai dengan

2 (dua) bulan setelah pelaksanaan pengendalian OPT,

tergantung pada jenis OPT sasaran.

e. Hasil pengamatan dan pemantauan di evaluasi setiap

akhir bulan untuk mengetahui perkembangan situasi

OPT dan kesesuaian teknik pengamatan yang

dilaksanakan.

03. Pengamatan Ekosistem

Pengamatan ekosistem kebun dilakukan oleh petani yang

sudah terlatih, dilaksanakan secara rutin setiap minggu atau

setiap bulan di lokasi pengamatan yang mewakili dengan

menggunakan metode pengamatan sesuai petunjuk agar

menghasilkan data ekosistem secara kuantitatif dan kualitatif

yang akurat.

Page 9: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

04. Obyek Pengamatan

Obyek-obyek yang harus diamati dan dicatat pada setiap hari

pengamatan meliputi gejala serangan OPT, penyebab

serangan, persentase tanaman terserang, intensitas

serangan, populasi OPT per unit contoh, populasi serangan

netral atau organisme lain yang ditentukan, data cuaca

seperti suhu, kelembaban, curah hujan, kondisi awan dan

sebagainya.

05. Pengambilan Contoh

Dalam proses pengamatan apabila tidak dapat dilakukan

pada seluruh kebun, maka dilakukan pengambilan contoh

berupa sebagaian tanaman atau kelompok tanaman yang

dinilai keadaan areal yang diamati. Untuk setiap kebun

petani diambil 5 (lima) unit contoh secara acak.

06. Sasaran Pengamatan/Unit Contoh

Unit contoh yaitu unit yang diamati secara konsisten pada

setiap kali pengamatan. Dilakukan agar dapat diperoleh data

yang dikehendaki secara teliti. Unit contoh dapat berupa

sebagian tanaman, rumpun tanaman atau bagian tanaman

seperti batang, pelepah, helaian daun, bunga, buah dan

sebagaiannya, yaitu :

a. Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

baris tanaman atau jumlah tanaman

Page 10: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

b. Untuk tanaman tahunan, unit contohnya adalah satu

pohon atau bagian dari pohon seperti pelepah, daun,

pucuk tanaman dll.

Keberadaan OPT sasaran dapat diketahui melalui

pengamatan populasi dan atau gejala serangannta. Teknik ini

terutama diarahkan pada OPT yang dapat dilihat tanpa

bantuan mikroskop. Begitu sebaliknya, gejala serangan dan

faktor yang mempengaruhi perkembangannya, misalkan

suhu, kelembaban dan curah hujan. Teknik ini terutama

diarahkan pada OPT yang hanya dapat dilihat dengan

bantuan mikroskop.

07. Intensitas Serangan

Intensitas serangan yaitu ukuran yang menunjukkan derajat

kerusakan tanaman akibat serangan OPT tertentu.

Penentuan intensitas serangan OPT didasarkan pada :

a. Kepadatan populasi

b. Derajad kerusakan tanaman yang ditentukan dengan

scoring (berat-ringannya kerusakan).

Secara umum tingkat serangan digolongkan menjadi :

a. Berat : Nyata diatas ambang rasa/kendali

b. Ringan : Nyata dibawah ambang rasa/kendali

Ambang rasa atau kendali yaitu batas tertinggi kepadatan

populasi OPT atau derajat kerusakan tanaman yang

berdasarkan pengalaman petani secara ekonomi dan sosial

Page 11: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

dirasakan masih dapat ditolerir. Dibawah kepadatan populasi

tersebut kerusakan tanaman dirasakan tidak nyata

mengurangi hasil dan pendapatan petani.

Bila hasil pengamatan yang dilakukan petani menunjukkan

bahwa batas atau ambang rasa tersebut terlampaui, petani

harus segera melakukan pengendalian untuk mencegah

kerusakan atau kerugian yang lebih luas. Besar nilai ambang

rasa suatu jenis OPT ini dapat berbeda antara petani dan

antar kelompoktani, karena sangat dipengaruhi oleh tempat

dan waktu serta pengalaman petani.

08. Interval Pengamatan

Interval pengamatan adalah tenggang atau jarak waktu

antara suatu pengamatan sampai waktu pengamatan

berikutnya, yaitu untuk :

a. Tanaman semusim, interval pengamatan minimal 1 kali

seminggu

b. Tanaman tahunan, interval pengamatan minimal 1 kali

sebulan

Pengamatan dapat juga dilakukan sebelum sampai pada

siklus pengamatan berikutnya misalnya setiap petani

pekebun sekaligus melakukan pengamatan dan pencatatan

hasil pengamatan.

Page 12: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

09. Langkah Pengamatan

a. Menyiapkan bahan pengenalan OPT sasaran, meliputi

gejala serangan dan kelemahan dari OPT sasaran

b. Menyiapkan bahan pengenalan tanaman meliputi :

periode kritis tanaman terhadap serangan OPT sasaran.

Hal ini berkaitan dengan penentuan waktu yang tepat

untuk pengamatan dan pengendalian OPT sasaran.

c. Menyiapkan informasi tentang tanaman inang alternatif

OPT sasaran

d. Melakukan inventarisasi luas areal tanaman pada

Kabupaten pengamatan dan dirinci per Kecamatan

e. Menentukan Kecamatan dan Desa pengambilan sample.

Dari setiap Kabupaten dipilih 3 (tiga) Kecamatan dan dari

masing-masing Kecamatan dipilih 5 (lima) Desa sample

yang akan diamati.

f. Urutan prioritas pemilihan Kecamatan dan Desa adalah :

- Luas areal pertanaman. Prioritas pertama

diberikan kepada Kecamatan dan Desa dengan

areal pertanaman terluas (komoditi utama)

- Merupakan kantong serangan atau menurut

sejarah pernah terserangan OPT sasaran

g. Menentukan lokasi pengambilan sample.

Dari masing-masing Desa selanjutnya ditentukan 5 (lima)

Page 13: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

lokasi seluas ± 2,50 ha yang kompak secara diagonal.

Lokasi tersebut dapat juga berupa hamparan areal yang

saling terpisah dalam hal ini luasannya dapat kurang dari

2,50 ha tetapi harus lebih dari 1,00 ha.

h. Merencanakan data yang akan dikumpulkan di lapangan.

Data yang akan dikumpulkan di lapangan berupa luas

areal serangan, populasi atau intensitas serangan OPT

sasaran, kondisi iklim (kelembaban, curah hujan).

Sejauh mungkin dilengkapi dengan data tentang

keberadaan musuh alami dan tindakan pengendalian

yang telah dilakukan.

Untuk penghitungan pendugaan kerugian hasil,

dilengkapi dengan data produksi dan produktivitas serta

harga produk pada saat pengumpulan data.

i. Pengambilan contoh

Pengamatan pada keseluruhan populasi tanaman tidak

mungkin dilakukan. Oleh karena itu cukup dilakukan

pengambilan sample atau contoh tanaman yang

diperkirakan dapat mewakili kondisi populasi yang ada.

j. Rute pengamatan

Petugas pengamat melakukan pengamatan pada contoh

yang diamati dengan arah pengamatan yang mencakup

seluruh petak pengamatan yang ditentukan sebelum

Page 14: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

pengamatan. Pemilihan rute pengamatan sangat

ditergantung pada kenyamanan petugas pengamat. Ada

beberapa pilihan rute yang dapat digunakan seperti pola

diagonal, zig-zag dan lajur tanaman.

k. Kompilasi data

Data pengamatan yang diperoleh kemudian

dikompilasikan setiap bulan dan digunakan untuk dasar

pengambilan keputusan perlu atau tidaknya tindakan

pengendalian OPT. Data pengamatan tersebut

dibandingkan dengan data pengamatan bulan-bulan

sebelumnya untuk melihat trend atau kecenderungan

serangan OPT sasaran. Analisa juga dilakukan terhadap

luas pengendalian, apakah ada manfaat pengendalian

yang telah dilakukan

IV. REGU PENGENDALI HAMA PENYAKIT/RPHP PERKEBUNAN

Didalam suatu masyarakat terdapat potensi

kelembagaan, karena pada dasarnya selalu terjadi interaksi

antar individu atau antar kelompok masyarakat yang terpola.

Berbagai bentuk potensi kelembagaan yang ada pada

masyarakat, salah satu diantaranya usaha pada

lahan/hamparan yang sama seperti pembrantasan hama.

Potensi kelembagaan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai

Page 15: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

modal untuk pembentukan dan pembinaan kelompoktani.

Rasa sosial untuk saling tolong-menolong/bekerjasama perlu

ditumbuh-suburkan agar modal sosial ini tidak terkikis

kemajuan masyarakat.

Terkait dengan hal tersebut, upaya untuk memberdayakan atau

memandirikan petani baik individu maupun secara kelompok agar

dapat mengaplikasikan teknologi PHT, maka dipandang perlu

adanya pembentukan kelompok/regu pembrantas hama panyakit

atau RPHP.

Tujuan pembentukan RPHP adalah untuk meningkatkan peran

serta petani/kelompoktani dalam kegiatan pengendalian OPT

melalui sistem PHT, kearah tumbuhnya sumberdaya petani dalam

pengendalian OPT secara swadaya.

Kriteria pembentukan RPHP berasal dari kelompok alumni SLPHT

kakao/kelapa/kopi/tebu/cengkeh dengan ketentuan jumlah

anggota sebanyak 20 orang dan berdomisili di lokasi wilayah

setempat.

Adapun sasaran kinerja RPHP adalah :

1. Melakukan kegiatan pengamatan dan pengendalian OPT

perkebunan di wilayah kerjanya.

2. Melakukan pemetaan wilayah sebaran OPT Perkebunan

3. Melaksanakan pertemuan kelompok secara rutin dan

berkelanjutan minimal 1 (satu) kali/bulan.

Page 16: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

4. Membuat program/rencana kerja kelompok terkait dengan

kegiatan pengendalian OPT

5. Melakukan koordinasi dengan petugas pengamat OPT terkait

dengan perkembangan dinamika OPT perkebunan.

Guna mendukung kinerja RPHP, ada beberapa kelengkapan

administrasi diantaranya seperti :

a. Susunan kepengurusan dan keanggotaan RPHP

b. Data luas areal dan produksi komoditi perkebunan

c. Data luas serangan dan pengendalian OPT perkebunan

d. Data Inventaris sarana dan prasarana perlindungan

perkebunan

f. Data kepemilikan lahan dan tanaman perkebunan yang

diusahakan

g. Papan koleksi Hama

h. Papan pemetaan sebaran OPT perkebunan

i. Buku Tamu

j. Buku Notulen rapat/pertemuan

k. Buku Daftar Hadir

l. Buku Pembangunan/rencana kerja, dll

Page 17: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

V. PENGENDALIAN PRINSIP PHT

1. Budidaya Tanaman Sehat

Budidaya tanaman sehat sebagai prinsip pertama PHT yang

perlu diterapkan dan selalu ditingkatkan kualitasnya dengan

tujuan untuk :

a. Memperkuat ketahanan tanaman terhadap OPT

b. Meningkatkan berfungsinya musuh alami

c. Mempertahankan kestabilan agroekosistem

d. Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap faktor-faktor

lingkungan seperti kekeringan/kelebihan air.

e. Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi

Sebagai bagian dari kegiatan pengelolaan kebun untuk

peningkatan produktivitas, kegiatan ini dapat menekan dan

mempertahankan populasi OPT tetap berada dibawah ambang

ekonomis, sehingga tidak diperlukan tindakan pengendalian

secara khusus.

Kegiatan budidaya tanaman sehat dilakukan dengan mengatur

lingkungan kebun sehingga menguntungkan pertumbuhan

tanaman dan berfungsinya faktor pengendali alami, tetapi

tidak menguntungkan atau menekan perkembangan OPT.

Beberapa tindakan yang dapat dilakukan misalnya sanitasi,

konservasi tanaman, pemeliharaan tanaman/memperbaiki

Page 18: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

kondisi tanaman (pemupukan berimbang, pemangkasan) dan

sebagainya.

2. Pelestarian dan Pemanfaatan Musuh Alami

Setiap petani harus berusaha untuk selalu melestarikan dan

memanfaatkan musuh alami karena berbagai jenis musuh

alami dapat mengendalikan OPT secara berkelanjutan.

Kegiatan melestarikan dan memanfaatkan musuh alami dapat

dilakukan dengan melakukan konservasi (pelestarian),

introduksi (pemasukan), augmentasi (penguatan), inundasi

(perbanyakan massal) musuh alami.

Tujuan kegiatan konservasi atau pelestarian musuh alami

adalah menjaga keberadaan populasi dan peran musuh alami

yang sudah ada di ekosistem setempat. Untuk itu semua

kegiatan pengelolaan kebun yang berdampak negatif bagi

musuh alami setempat seperti penggunaan pestisida kimia

sintetik perlu dikurangi/dihindari.

Kegiatan introduksi musuh alami bertujuan untuk

memasukkan musuh alami seperti predator, parasitoid dan

patogen yang baru dari luar ekosistem petani setempat.

Tujuan augmentasi (penguatan) dan inundasi (perbanyakan

massal) musuh alami adalah memperbanyak dan menyebarkan

musuh alami ke lapangan. Musuh alami yang diperbanyak baik

yang berasal dari dalam atau luar ekosistem. Peningkatan

populasi musuh alami tidak dilakukan secara alami saja tetapi

Page 19: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

dengan bantuan kegiatan manusia dengan tujuan untuk

meningkatkan kemampuan ekosistem delam mengendalikan

OPT.

3. Penggunaan Pestisida Nabati

Pestisida nabati yang berasal dari bahan tumbuhan-tumbuhan

yang ada di dalam dan disekitar kebun petani dapat dibuat

sendiri oleh petani dan digunakan secara periodik untuk

menekan atau mempertahankan populasi OPT pada tingkat

dibawah ambang kendali. Pestisida nabati umumnya lebih

cepat terdegradasi di alam sehingga aman terhadap

lingkungan.

Pestisida nabati dapat membunuh atau mengganggu serangan

hama dan penyakit melalui cara kerja yang unik, yaitu dapat

melalui perpaduan berbagai cara atau secara tunggal. Cara

kerja pestisida nabati sangat spesifik, yaitu :

- Merusak perkembangan telur, larva dan pupa

- Menghambat pergantian kulit

- Mengganggu komunikasi serangga

- Menyebabkan seranga menolak makan

- Menghambat reproduksi serangga betina

- Mengurangi nafsu makan

- Memblokir kemampuan makan serangga

- Mengusir serangga

- Menghambat perkembangan patogen penyakit

Page 20: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

Pestisida nabati dapat diaplikasikan dengan menggunakan alat

semprot (sprayer) gendong seperti pestisida kimia pada

umumnya. Namun, apabila tidak dijumpai alat semprot,

aplikasi pestisida nabati dapat dilakukan dengan bantuan kuas

penyapu (pengecat) dinding atau merang yang diikat. Caranya,

alat tersebut dicelupkan kedalam ember yang berisi larutan

pestisida nabati, kemudian dikibas-kibaskan pada tanaman.

4. Teknik Eradikasi Tanaman

Eradikasi tanaman merupakan kegiatan pemusnahan tanaman

yang terserang OPT karena kerusakan sedemikian beratnya

sehingga dinilai tidak ekonomis lagi apabila dilakukan tindakan

pengendalian kuratif. Dikhawatirkan juga bahwa tanaman

terserang berat tersebut dapat menjadi sumber penularan bagi

tanaman yang belum terserang.

5. Penggunaan Pestisida Kimia

Teknik ini hanya dilakukan jika perkembangan populasi OPT

sulit dikendalikan dengan teknik-teknik lainnya atau

berkembang sangat cepat sehingga jauh melampaui ambang

kendali. Bila petani memutuskan menggunakan pestisida

kimia maka jenis pestisida yang dipilih diusahakan jenis

formulasi pestisida terdaftar dengan spektrum sempit,

residunya singkat yang ramah lingkungan tidak

Page 21: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

membahayakan musuh alami, seranggga penyerbuk bunga dan

sebagainya.

VI. PELAPORAN

Data hasil pengamatan dan pengendalian OPT yang telah di

kompilasi dilaporkan setiap triwulan ke jajaran perlindungan di

tingkat Kabupaten dan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur.

Page 22: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

Lampiran 1. Perlindungan Tanaman dalam Undang- Undang No. 12 tahun 1992 tentang Budidaya Tanaman BAB I. KETENTUAN UMUM

Pasal 1 ayat 7 Perlindungan tanaman adalah segala upaya untuk mencegah

kerugian pada budidaya tanaman yang diakibatkan organisme pengganggu tumbuhan

Pasal 1 ayat 8 Organisme pengganggu tumbuhan adalah semua organisme

yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian pada tumbuhan

BAB III. PENYELENGGARAAN BUDIDAYA TANAMAN (BAGIAN KEENAM : PERLINDUNGAN TANAMAN) Pasal 20 ayat 1 Perlindungan tanaman dilaksanakan dengan sistem

pengendalian hama terpadu Pasal 20 ayat 2 Pelaksanaan perlindungan tanaman sebagaimana

dimaksud dalam (ayat 1) menjadi tanggung jawab masyarakat dan Pemerintah

Pasal 21 Perlindungan tanaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, dilaksanakan melalui kegiatan berupa :

a. Pencegahan masuknya organisme pengganggu tumbuhan ke dalam dan tersebarnya dari suatu area ke area lain di dalam wilayah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku

b. Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan c. Eradikasi organisme pengganggu tumbuhan

Pasal 22 ayat 1 Dalam melaksanakan perlindungan tanaman sebagimana

dimaksud dalam Pasal 21, setiap orang atau badan hukum dilarang menggunakan sarana dan/atau cara yang dapat mengganggu kesehatan dan/atau mengancam keselamatan manusia, menimbulkan ganggguan dan kerusakan sumberdaya alam dan/atau lingkungan hidup

Page 23: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

Pasal 22 ayat 2 Ketentuan mengenai penggunaan sarana dan/atau cara

sebagaimana dalam ayat (1), diatur lebih lanjut oleh Pemerintah

Pasal 23 Setiap media pembawa organisme penggangggu tumbuhan yang dimasukkan ke dalam, dibawa atau dikirim dari suatu area ke area lain didalam, dan dikeluarkan rai wilayah Republik Indonesia dikenakan tindakan karantina tumbuhan sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku

Pasal 24 ayat 1 Setiap orang atau badan hukum yang memiliki atau

menguasai tanaman harus melaporkan adanya serangan organisme pengganggu tumbuhan pada tanamannya kepada pejabat yang berwenang dan yang bersangkutan harus mengendalikannya

Pasal 24 ayat 2 Apabila serangan organisme pengganggu tumbuhan

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), merupakan eksplosi, Pemerintah bertanggung jawab menanggulangi bersama masyarakat

Pasal 25 ayat 1 Pemerintah dapat melakukan atau memerintahkan

dilakukan eradikasi terhadap tanaman dan/atau benda lain yang menyebabkan tersebarnya organisme pengganggu tumbuhan

Pasal 25 ayat 2 Eradikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),

dilaksanakan apabila organisme pengganggu tumbuhan tersebut dianggap sangat berbahaya dan mengancam keselamatan tanaman secara meluas

BAB IV. SARANA PRODUKSI (BAGIAN KEDUA : PESTISIDA)

Pasal 38 ayat 1 Pestisida yang akan diedarkan didalam wilayah negara

Republik Indonesia wajib terdaftar, memenuhi standart mutu, terjamin efektivitasnya, aman bagi manusia dan

Page 24: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

lingkungan hidup, serta diberi label Pasal 38 ayat 2 Pemerintah menetapkan standart mutu pestisida

sebagaimana dalam ayat (1), dan jenis pestisida yang boleh di impor

Pasal 39 Pemerintah melakukan pendaftaran dan mengawasi pengadaan, peredaran, serta penggunaan pestisida

Pasal 40 Pemerintah dapat melarang atau membatasi peredaran dan/atau penggunaan pestisida tertentu

Pasal 41 Setiap orang atau badan hukum yang menguasai pestisda yang dilarang peredarannya atau yang tidak memenuhi standart mutu atau rusak atau tidak terdaftar wajib memusnakannya

Pasal 42 Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, Pasal 39, Pasal 40 dan Pasal 41, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah

Page 25: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

Lampiran 2. Perlindungan Tanaman dalam Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1995 Tentang Perlindungan Tanaman BAB I. KETENTUAN UMUM

Pasal 1 ayat 1 Perlindungan tanaman adalah segala upaya untuk

mencegah kerugian pada budidaya tanaman yang diakibatkan organisme pengganggu tumbuhan.

Pasal 1 ayat 2 Organisme pengganggu tumbuhan adalah semua

organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian pada tumbuhan.

Pasal 1 ayat 3 Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua

benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.

Pasal 1 ayat 4 Eradikasi adalah tindakan pemusnahan terhadap

tanaman, organisme pengganggu tumbuhan, dan benda lain yang membahayakan tersebarnya organisme pengganggu tumbuhan di lokasi tertentu.

Pasal 1 ayat 5 Pestisida adalah zat atau senyawa kimia, zat pengantur

tumbuh dan perangsang, bahan lain, serta organisme renik atau virus yang digunakan untuk melakukan perlindungan tanaman

Pasal 2 ayat 1 Perlindungan tanaman dilaksanakan pada masa pra

tanam, masa pertumbuhan tanaman dan atau masa pasca panen

Pasal 2 ayat 2 Perlindungan tanaman pada masa pra tanam

sebagaimana dalam ayat (1) dilaksanakan sejak penyiapan lahan atau media tumbuh lainnya sampai dengan penanaman.

Pasal 2 ayat 3 Perlindungan tanaman pada masa pertumbuhan tanaman

sebagaimana dalam ayat (1) dilaksanakan sejak penanaman sampai dengan panen

Page 26: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

Pasal 2 ayat 4 Perlindungan tanaman pada masa pasca panen

sebagaimana dalam ayat (1) dilaksanakan sejak sesudah panen sampai dengan hasilnya siap dipasarkan.

Pasal 3 ayat 1 Perlindungan tanaman dilaksanakan dengan sistem

pengendalian hama terpadu Pasal 3 ayat 2 Perlindungan tanaman sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1), dilaksanakan melalui kegiatan berupa : a. Pencegahan masuknya organisme pengganggu

tumbuhan ke dalam dan tersebarnya dari suatu area ke area lain di dalam wilayah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku

b. Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan c. Eradikasi organisme pengganggu tumbuhan

Pasal 4 Perlindungan tanaman dilaksanakan dengan menggunakan sarana dan cara yang tidak mengganggu kesehatan dan atau mengancam keselamatan manusia, menimbulkan gangguan dan kerusakan sumber daya alam atau lingkungan

BAB II. PENCEGAHAN PENYEBARAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN Pasal 5 ayat 1 Pencegahan masuknya kedalam atau tersebarnya

organisme pengganggu tumbuhan dari suatu area di dalam wilayah negara Republik Indonesia sebagamana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf a, dilaksanakan dengan cara mengenakan tindakan karantina pada setiap media pembawa organisme pengganggu tumbuhan karantina dimasukkan ke dalam atau dikirim dari suatu area lain didalam wilayah negara Republik Indonesia

Pasal 5 ayat 2 Pemasukan media pembawa organisme pengganggu

tumbuhan karantina baik berupa tumbuhan maupun bagian-bagian tumbuhan kedalam wilayah Republik Indonesia wajib

a. Dilengkapai sertifikat kesehatan dari negara asal dan negara transit

b. Dilakukan melalui tempat-tempat pemasukkan

Page 27: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

yang telah ditetapkan c. Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas

karantina di tempat-tempat pemasukkan untuk keperluan tindakan karantina

Pasal 6 ayat 1 Tindakan karantina sebagamana dimaksud dalam Pasal 5

ayat (1) berupa : a. Pemeriksaan b. Pengasingan c. Pengamatan d. Perlakuan e. Penahanan f. Penolakan g. Pemusnahan h. pembebasan

BAB III. PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN Pasal 8 Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan

dilaksanakan dengan memadukan satu atau lebih teknik pengendalian yang dikembangkan dalam satu satuan

Pasal 9 ayat 1 Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan

dilaksanakan melalui tindakan pemantauan dan pengamatan terhadap organisme pengganggu tumbuhan dan faktor yang mempengaruhi perkembangannya serta perkiraan serangan organisme pengganggu tumbuhan

Pasal 9 ayat 2 Apabila dari dasil pemantauan dan pengamatan

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diperkirakan akan timbul kerugian, maka dilakukan tindakan pengendalian terhadap organisme penggganggu tumbuhan dengan memperhatikan faktor ekologi, sosial dan efesiensi

Pasal 10 ayat 1 Tindakan pengendalian sebagaimana dimaksud dalam

Pasal (8) dilakukan baik dalam rangka pencegahan maupun penanggulangan organisme pengganggu tumbuhan

Pasal 10 ayat 2 Tindakan pengendalian organisme penggangggu

tumbuhan dilaksanakan dengan : a. Cara fisik, melalui pemanfaatan unsur fisika

Page 28: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

tertentu b. Cara mekanik, melalui penggunaan alat dan atau

kemampuan fisik manusia c. Cara budidaya, melalui pengaturan kegiatan

bercocok tanam d. Cara biologi, melalui pemanfaatan musuh alami

organisme pengganggu tumbuhan e. Cara genetik, melalui manipulasi gen baik

terhadap organisme pengganggu tumbuhan maupun terhadap tanaman

f. Cara kimiawi, melalui pemanfaatan pestisida, dan atau

g. Cara lain sesuai perkembangan teknologi

Pasal 10 ayat 3 Pelaksanaan tindakan pengendalian organisme

pengganggu tumbuhan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan sesuai persyaratan teknis yang telah ditetapkan oleh Menteri

Pasal 11 ayat 1 Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan

dilaksanakan oleh a. Perorangan atau badan hukum yang memiliki

dan/atau menguasai tanaman b. Kelompok dalam masyarakat yang dibentuk untuk

mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan c. pemerintah

Pasal 11 ayat 2 Pengendalian organisme pengganggu tumbuh oleh

Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c terutama dilakukan apabila terjadi eksplosi

Page 29: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

Lampiran 3. Komoditi Utama Perkebunan dan Jenis OPT Penting

No Jenis Komoditi Perkebunan

Jenis OPT Penting Jenis Pestisida

1 Kelapa Oryctes rhinoceros (Kumbang Nyiur)

Curater 3 GR, Sevin 85 SP Diazinon 10 GR, Sidatan 410 SL

2 Rhynchophorus ferruginous (Kumbang sagu)

Diazinon 10 GR Sevin 85 SP

3 Brontispa longissima Metarhizium anisopliae

4 Artona catoxantha (Ulat Perusak Daun)

Diazinon 600 EC Sevin 85 SP, Orthene 75 SP

5 Hidari irava (Penggerek daun)

6 Sexava nubila Diazinon 600 EC Marshal 200 EC

7 Batrachedra arenosella (Ngengat buah)

Diazinon 600 EC

Aleurodius destrutor (kutu kapuk) Dursban 200 EC Sevin 85 SP

8 Helminthosporium sp. (penyakit becak daun)

Daconil 75 WP, Dithane M-45 80 WP

9 Fusarium moniliforme (Penyakit busuk janur)

Daconil 75 WP, Dithane M-45 80 WP

Phytopthora palmivora (penyakit busuk pucuk dan gugur buah)

Agrifos 400 AS Folirfos 400 SL

10 Kakao Helopeltis, sp (Kepik penghisap buah)

Matador 25 EC, Marshal 200 EC, Ambush 20 EC

11 Canopomorpha cramerella (penggerek buah kakao/PBK)

Matador 25 EC, Alika 247 ZC, Buldok 25 EC

12 Zeuzera coffeae (Penggerek batang/cabang)

13 Hyposidra talaca w (Ulat kilan)

Matador 25 EC, Sidador 30 EC, Atabron 50 EC

14 Darna trima moore (Ulat Api)

Ambush 20 EC, Matador 25 CS

15 Phytophthora palmivora bult (Penyakit busuk buah)

Dithane M-45 40 WP, Amcozeb 80 WP, Folirfos 400 SL

Page 30: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

16 Colletotrichum gloeosporioides (Penyakit Antraknose/becak daun)

Antracol 70 WP, Ingrofol 50 WP

17 Botryodipiodia (Penyakit busuk buah)

Dithane M-45 40 WP, Amcozeb 80 WP, Folirfos 400 SL

18 Corticium salmonicolor (Penyakit jamur upas)

19 Fomes noxius corner (Penyakit jamur akar coklat)

20 Fomes lignosus klot (Penyakit jamur akar putih)

21 Kopi Hypothenemus hampei (hama penggerek bubuk buah kopi)

Bevaria P, Brocap 250 SL

22 Planococcus citri (Hama kutu putih/dompolan)

Agent 50 SC, Sevin 85 SP, Alika 247 ZC

23 Xylosandrus compactus (Penggerek cabang hitam)

24 Xylosandrus morigerus (Penggerek cabang coklat)

25 Coccus viridis (Hama kutu hijau daun)

Agent 50 SC, Sevin 85 SP, Alika 247 ZC

26 Zeuzera coffeae (Penggerek batang merah/hama nonol)

27 Hemileia vastatrix (Penyakit karat daun)

Dithane M-45 80 WP, Kocide 77 WP, Bayleton 250 EC

28 Corticium salmonicolor (Penyakit jamur upas)

29 Cercospora coffeicola (penyakit bercak daun)

Antracol 70 WP, Klorotop 75 WP

30 Pratylenchus coffeae (penyakit akar nematoda)

Basamid GR, Curaterr 3 GR, Rugby 10 GR

31 Cengkeh Nothopeus hemipterus (Hama penggerek batang)

Furadan 3 GR, Orthene 75 SP

32 Helopeltis antonii (Hama penghisap daun pucuk)

Matador 25 EC, Marshal 200 EC, Ambush 20 EC

33 Pseudomonas syzygii (penyakit bakteri pembuluh kayu)

34 Phyllosticta sp (Penyakit cacar daun cengkeh)

Antracol 70 WP, Delsene MX 80 WP, Dimazeb 80 WP

Page 31: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

35 Capnodium sp. (Penyakit Embun Jelaga)

Cylindrocladium (penyakit bercak daun)

Dithane M-45 80 WP

36 Coccus viridis (Kutu tempurung perusak pucuk)

Agent 50 SC, Sevin 85 SP, Alika 247 ZC

37 Tebu Lepidiota stigma (hama uret akar)

Diazinon 600 EC, Marshal 5 GR, Indofuran 3 G

38 Scirpophaga novella intacta (Penggerek pucuk tebu)

Furadan 3 GR, Petrofur 3 GR, Regent 50 EC

39 Chilo sacchariphagus (Penggerek batang Tebu)

Dharmabas 500 EC, Furadan 3 G, Orthene 75 SP

40 Rattus spp (Hama Tikus)

Antikus 0,75 P, Racumin 0,0375 %, Pospit 80 WP

41 Ustilago scitaminea (Penyakit pohkah bung)

42 Ustilago scitaminea (Penyakit luka api)

43 Marasmius sacchari (Penyakit dongkelan)

44 Tembakau Prodenia litura (Penggerek daun)

45 Heliothis spp (penggerek pupus/pucuk)

Curater 3 GR, Sevin 85 SP Diazinon 10 GR,

46 Agrotis sp (Ulat tanah) Dursban 200 EC

Bemisia tabaci (kutu kebul) Sidador 30 EC, Methrisida 100 EC

47 Phytophthora nicotianae (Penyakit lanas/busuk pangkal)

Acrobat 50 WP, Ridomigold 350 ES, Sultricob 93 WP

48 Pseudomonas solanacearum (Penyakit layu)

49 Cercospora nicotianae (Penyakit bercak daun)

Dithane M-45 80 WP, Sidazeb 80 WP, Topsin M 70 WP

50 Tobacco Virus Mozaic (penyakit kerupuk)

51 Spodoptera litura (Ulat Grayak)

Ambush 20 EC, Atabron 50 EC, Dursban 200 EC

52 Helicoverpa armigera (Ulat penggerek polong)

Alika 247 ZC, Oscar 25 EC, Meteor 25 EC

53 Earias vittela Ambush 20 EC, Atabron 50

Page 32: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

(Ulat penggerek pucuk) EC, Dursban 200 EC

54 Empoasca biguffula (wereng kapas)

Sevin 85 SP, Lannate 25 WP

55 Pectinophora gossypiella (Penggerek buah warna jingga)

Lannate 25 WP

56 Sylepta derogate (Ulat Penggulung daun)

Ambush 20 EC, Atabron 50 EC, Dursban 200 EC

57 Jarak pagar Chrysochoris javanus Westw (kepik lembing)

Cakram 25 EC, Meteor 25 EC, Sniper 50 EC

58 Spodoptera litura (Ulat Grayak)

Alika 247 ZC, Ampligo 150 ZC

59 Cercospora ricinella. (Penyakit Bercak Daun Coklat)

Agrept 20 WP

60 Xanthomonas ricinicola. (Penyakit Bercak Daun Bakteri)

61 Nilam Pachyzaneba Stutalis (Ulat penggulung daun)

62 Belalang (Orthoptera)

63 Cryllidae ( Criket pemakan daun)

64 Raistonia solanacearum (penyakit layu bakteri)

Page 33: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

Lampiran 4. Beberapa Musuh Alami pada OPT Perkebunan

No Jenis Musuh Alami OPT Sasaran Ket.

A PATOGEN

1 Beauveria bassiana Hypothenemus hampei

Helopeltis, sp

Empoasca sp

Ulat Jengkal

Ulat Api

2 Spicaria sp Helopeltis, sp

Empoasca sp

3 Metarrhizium sp Oryctes rhinoceros

4 Trichoderma sp Fusarium sp

Phytopthora sp

5 Paecilomyces sp Ulat Jengkal

Helopeltis, sp

6 Verticillium sp Coccidis sp

Aphis, Thrips

Diptera, Homoptera

7 Nuclear polyhidrosis virus (NPV)

Spodoptera litura (SL)

8 Baculovirus oryctes Oryctes sp

9 Empusa fomusa Pseudococus citri

B PREDATOR

1 Curinus coeruleus Heteropsylla sp

Aphis gossypii

2 Gonaxis sp (siput) Achatina sp

3 Dermaptera Tirataba sp

Page 34: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

sp/Cocopet Batrachedra sp

4 Belalang sembah (Mantidae)

Helopeltis, sp

5 Scymnus, apicifearusmots

Plenococcus citri

6 Canobatra sp Kutu-kutu tebu (Ceratuvacuna sp)

7 Lalat buas (Asilidae) larva Aderatus dan Phylophaga

8 Laba-laba Berbagai OPT pada kopi dan kakao

9 Tungau buas Kumbang sagu (Rhyncophorus)

10 Capung (Odonata) Berbagai OPT

C PARASITOID

1 Cephalonomia stephanoderis

Hypothenemus hampei

2 Tetrastichus brontispae Brontispa longissima

3 Compsomeria sp larva Lepidiota sp

4 Tricgogramma

japonicum telur penggerek batang tebu (Schirpophaga sp)

5 Chelonus sp Batrachedra sp.

Page 35: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

Lampiran 5. Beberapa Tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida

No Jenis Tanaman Keterangan

1 Tembakau (Nicotium tabacum)

Tembakau diambil batang atau daunnya untuk digunakan sebagai bahan pestisida alami. Caranya rendam batang atau daun tembakau selama 3 - 4 hari, atau bisa juga dengan direbus selama 15 menit. Kemudian biarkan dingin lalu saring. Air hasil saringan ini bisa digunakan untuk mengusir berbagai jenis hama tanaman.

2 Tuba, Jenu (Derriseleptica)

Bahan yang digunakan bisa dari akar dan kulit kayu. Caranya dengan menumbuk bahan tersebut sampai betul-betul hancur. Kemudian campur dengan air untuk dibuat ekstrak. Campur setiap 6 (enam) sendok makan ekstrak tersebut dengan 3 liter air. Campuran ini bisa digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis hama tanaman.

3 Temu-temuan (Temu Hitam, Kencur, Kunyit)

Bahan diambil dari rimpangnya, yang kemudian ditumbuk halus dengan dicampur urine (air kencing) sapi. Campuran ini diencerkan dengan air dengan perbandingan 1 : 2 - 6 liter. Gunakan untuk mengendalikan berbagai jenis serangga penyerang tanaman.

4 Kucai (Allium schonaoresum)

Kalau menggunakan kucai, cara meramunya adalah dengan menyeduhnya, yang kemudian didinginkan. Kemudian saring. Air saringannya ini mampu untuk memberantas hama yang biasanya menyerang tanaman mentimun.

5 Bunga Camomil (Chamaemelum spp)

Bunga yang sudah kering diseduh, kemudian dinginkan dan saring. Gunakan air saringan tersebut untuk mencegah damping off atau penyakit rebah.

Page 36: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

6 Bawang Putih (Allium sativum)

Bawang putih secara alami akan menolak banyak serangga. Tanamlah di sekitar pohon buah dan lahan sayuran untuk membantu mengurangi masalah-masalah serangga. Bawang putih, begitu juga dengan bawang bombai dan cabai, digiling, tambahkan air sedikit, dan kemudian diamkan sekitar 1 jam. Lalu berikan 1 sendok makan deterjen, aduk sampai rata, dan kemudian ditutup. Simpan di tempat yang dingin selama 7 - 10 hari. Bila ingin menggunakannya, campur ekstrak tersebut dengan air. Campuran ini berguna untuk membasmi berbagai hama tanaman, khususnya hortikultura.

7 Abu Kayu Abu sisa bakaran kayu ditaburkan di sekeliling perakaran tanaman bawang bombay, kol atau lobak dengan tujuan untuk mengendalikan root maggot. Abu kayu ini bisa juga untuk mengendalikan serangan siput dan ulat grayak. Caranya, taburkan di sekeliling parit tanaman.

8 Mint (Menta spp) Daun mint dicampur dengan cabai, bawang daun dan tembakau. Kemudian giling sampai halus untuk diambil ekstraknya. Ekstrak ini dicampur dengan air secukupnya. Dari ekstrak tersebut bisa digunakan untuk memberantas berbagai hama yang menyerang tanaman.

9 Kembang Kenikir (Tagetes spp)

Ambil daunnya 2 genggam, kemudian campur dengan 3 siung bawang putih, 2 cabai kecil dan 3 bawang bombay. Dari ketiga bahan tersebut dimasak dengan air lalu didinginkan. Kemudian tambahkan 4 - 5 bagian air, aduk kemudian saring. Air saringan tersebut dapat digunakan untuk membasmi berbagai hama tanaman.

10 Cabai Merah (Capsium annum)

Cara pembuatannya dengan mengeringkan cabai yang basah dulu. Kemudian giling sampai menjadi tepung. Tepung cabai tersebut kalau dicampur dengan air dapat digunakan untuk membasmi hama tanaman.

11 Sedudu Sedudu (sejenis tanaman patah tulang) diambil getahnya. Getah ini bisa dimanfaatkan untuk mengendalikan berbagai hama tanaman.

Page 37: PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PENGAMATAN … teknis... · Dalam budidaya tanaman perkebunan, ... Tugas Pengamat Hama 1. ... Untuk tanaman semusim, unit contohnya sebaiknya

12 Kemangi (Ocimum sanetu)

Cara pembuatannya: kumpulkan daun kemangi segar, kemudian keringkan. Setelah kering, baru direbus sampai mendidih, lalu didinginkan dan disaring. Hasil saringan ini bisa digunakan sebagai pestisida alami.

13 Dringgo (Acarus calamus)

Akar dringgo dihancurkan sampai halus (menjadi tepung), kemudian dicampur dengan air secukupnya. Campuran antara tepung dan air tersebut dapat digunakan sebagai bahan pembasmi serangga.

14 Tembelekan (Lantara camara)

daun dan cabang tembelekan dikeringkan lalu dibakar. Abunya dicampur air dan dipercikkan ke tanaman yang terserang hama, baik yang berupa kumbang maupun pengerek daun.

15 Rumput Mala (Artimista vulgaris)

Caranya bakar tangkai yang kering dari rumput tersebut. Kemudian manfaatkan asap ini untuk mengendalikan hama yang menyerang suatu tanaman

16 Tomat (Lycopersicum eskulentum)

Daun tomat bagus sebagai insektisida dan fungisida alami. Dapat digunakan untuk membasmi kutu daun, ulat bulu, telur serangga, belalang, ngengat, lalat putih, jamur, dan bakteri pembusuk. Gunakan batang dan daun tomat, dan dididihkan. Kemudian biarkan dingin lalu saring. Air dari saringan ini bisa digunakan untuk mengendalikan berbagai hama tanaman.

17 Gamal (Gliricidia sepium)

Daun dan batang gamal ditumbuk, beri sedikit air lalu ambil ekstraknya. Ekstrak daun segar ini dan batang gamal ini dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis hama tanaman, khususnya jenis serangga.

18 Bunga Mentega (Nerium indicum)

Gunakan daun dan kulit kayu mentega dan rendamlah dalam air biasa selama kurang lebih 1 jam, kemudian disaring. Dari hasil saringan tadi dapat digunakan untuk mengusir semut.

19 Minyak Cengkeh Cengkeh merupakan tanaman perkebunan yang banyak dibudidayakan di tingkat petani. Tanaman ini banyak mengandung minyak atsiri yang mempunyai nilai jual tinggi. Minyak atsiri diperoleh melalui proses ekstraksi maupun penyulingan bagian daun atau bunga cengkeh. Minyak tersebut diketahui mengandung sampai dengan 80% eugenol dan berdasarkan uji laboratorium dan rumah kaca diketahui sangat efektif membunuh nematode puru akar, M. incognita.