peta ketahanan dan kerentanan pangan food security …

96
DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN TABANAN BEKERJASAMA DENGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN (Food Security and Vulnerability Atlas–FSVA) KABUPATEN TABANAN TAHUN 2018

Upload: others

Post on 30-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN TABANANBEKERJASAMA DENGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIANUNIVERSITAS UDAYANA

PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN(Food Security and Vulnerability Atlas–FSVA)

KABUPATEN TABANAN TAHUN 2018

Page 2: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

i

SUSUNAN TIM PENYUSUN :

Ketua Tim : Dr.Ir. I Wayan Widia, MSIE

Anggota :

1. Prof. Ir. Nyoman Semadi Antara, MS, Ph.D

2. Dr.Ir Ida Bagus Putu Gunadnya, MS

3. Gede Arda, S.TP, M.Sc

4. Ni Luh Yulianti, S.TP, M.Si

Page 3: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnyasehingga laporan Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FoodSecurity and Vulnerability Atlas, FSVA) Kabupaten Tabanan tahun 2018 dapatterselesaikan. Laporan FSVA Kabupaten Tabanan ini tidak mungkin dapattersusun tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.

Dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yangsebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tabanan beserta jajarannyayang telah memfasilitasi kesekretariatan, kegiatan pertemuan/rapatkoordinasi dan pengumpulan data

2. Kepala Bidang Ketersedian dan Kerawawanan Pangan Provinsi Balibeserta jajarannya atas berbagai informasi yang diberikan

3. Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana ataskepercayaannya menugaskan tim pelaksana kegiatan

4. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan beserta UPT urusan statistikpertanian yang telah membantu menyediakan akses data produksi padi,jagung, ubi kayu dan ubi jalar tahun 2015,2016 dan 2017

5. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tabananbeserta jajarannya telah membantu menyediakan akses data pendidikanperempuan usia 15 tahun ke atas

6. Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan AnakKabupaten Tabanan beserta jajarannya telah membantu menyediakanakses data rumah tangga miskin

7. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan beserta jajarannya telahmembantu menyediakan akses data tenaga kesehatan, usia harapan hiduppenduduk dan balita stunting

8. Para Kepala Desa dalam lingkungan wilayah Kecamatan Kediri, Tabanan,Marga, Baturiti dan Kecamatan Penebel yang telah membantumenyediakan akses data rumah tangga tanpa akses listrik, tanpa akses airbersih dan data-data lain terkait dengan profil desa

9. Tim Survey Mahasiswa PS. Teknik Pertanian, Fakultas TeknologiPertanian UNUD yang telah melaksanakan pengumpulan data

10. Seluruh pihak yang membantu penyelesaian kegiatan ini

Laporan FSVA ini memuat potret terkini status ketahanan pangan padatingkat wilayah desa Kabupaten Tabanan. Sebagai akhir kata semoga laporan inidapat digunakan sebagi acauan dalam penyusunan program kerja.

Oktober, 2018Ketua Tim Penyusun

Dr.Ir. I Wayan Widia, MSIE

Page 4: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

iii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Pembangunan bidang ketahanan pangan merupakan salah satu prioritaspembangunan di Kabupaten Tabanan dalam ranga mewujudkan visi SDMTabanan yang sehat, cerdas dan berprestasi dalam bidangnya masing-masingsehingga pada gilirannya terwujud pula Tabanan yang sejahtera dan aman(Tabanan SERASI). Upaya peningkatan ketahanan pangan masyarakat ditujukanuntuk memenuhi pelayanan dasar kepada masyarakat minimal mencakup empatjenis pelayanan yaitu ketersediaan dan cadangan pangan, distrubsi dan aksespangan, penganekaragaman dan keamanan pangan serta penanganan kerawananpangan.

Dalam rangka memenuhi kewajiban pelayanan dasar yang dimaksud sertaupaya memantapkan ketahanan pangan masyarakat menuju kemandirian pangansecara berkelanjutan diperlukan sebuah kegiatan untuk menganalisis statusterkini ketahanan pangan tiap-tiap desa dalam lingkup wilayah kabupaten. Hasilanalisis ini selanjutnya disajikan menjadi Peta Ketahanan dan KerentananPangan (Food Security and Vulnerability Atlas) Kabupaten. Bertitik tolak darihal ini, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tabanan bekerjasama denganFakultas Teknologi Pertanian Unud melaksanakan kegiatan Penyusutan PetaKetahanan dan Kerentangan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas,FSVA) Kabupaten Tabanan berbasis data desa yang mencakup 5 (lima) wilayahkecamatan yaitu Kecamatan Kediri, Tabanan, Marga, Baturiti dan KecamatanPenebel.

Hasil penilaian terhadap 73 desa di wilayah Kabupaten Tabanan,menunjukkan bahwa ada sebanyak 63 desa (86.3%) yang status ketahananpangannya sangat baik (skor Prioritas 6), dan 10 desa (13.7%) yang statusketahanan pangannya belum baik (skor Prioritas <6). Desa-desa yang statusketahanan pangannya belum baik yaitu Desa Buwit, Desa Nyitdah, Desa DelodPeken, Desa Batannyuh, Desa Caubelayu, Desa Angseri, Desa Bangli, DesaMekarsari, Desa Pejaten dan Desa Candikuning. Faktor penentu belumoptimalnya pencapaian status ketahanan pangan di desa-desa tersebut diatasantara lain disebabkan oleh ketidakmampuan dalam memproduksi panganserealia secara mandiri, banyaknya rumah tangga miskin, kurangnya rata-ratalama sekolah penduduk perempuan, kurangnya ketersedian tenaga kesehatan.Sedangkan, penduduk tanpa akses listrik dan air bersih, balita stunting dan usiaharapan hidup tidak menjadi penentu utama.

Berdasarkan hal ini, strategi yang dapat ditempuh untuk memantapkanketahanan pangan di Kabupaten Tabanan, yaitu (a) melaksanakan koordinasisecara strategis dalam penyusunan kebijakan ketersediaan, keterjangkaun danpemanfaatan pangan serta penanganan keamanan pangan, (b) pemenuhanpangan bagi kelompok masyarakat terutama masyarakat kronis dan transien(akibat bencana alam, social dan ekonomi) melalui pendistribusian pangan, dan(c) pemberdayaan masyarakat melalui promosi den edukasi supaya mampumemanfaatkan pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) berbasissumber daya lokal.

Page 5: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

iv

DAFTAR ISI

SUSUNAN TIM PENYUSUN iRINGKASAN EKSEKUTIF iiDAFTAR ISI iiiDAFTAR TABEL vDAFTAR GAMBAR ix

BAB I PENDAHULUAN 11.1. Latar Belakang 11.2. Kerangka Konsep Ketahanan Pangan Dan Gizi 21.3. Metodologi 5

BAB II KETERSEDIAAN PANGAN 102.1. Definisi Ketersedian Pangan 112.2. Produksi Netto Pangan Serealia 112.3. Rasio Konsumsi Normatif Per Kapita terhadap Produksi 152.4.Tantangan untuk Ketersediaan Pangan 202.5. Kegiatan Strategis dalam rangka Peningkatan

Ketersediaan Pangan21

BAB III AKSES TERHADAP PANGAN DAN PENGHIDUPAN 223.1 Definisi Akses terhadap Pangan dan Penghidupan 223.2. Persentase Penduduk Miskin 233.3. Pengeluaran Rumah Tangga untuk Pangan 283.4. Persentase Rumah Tangga tanpa Akses Listrik 333.5. Strategi untuk Peningkatan Akses terhadap Pangan 36

BAB IV PEMANFAATAN PANGAN 394.1 Definisi Pemanfaatan Pangan 394.2. Rata-rata Lama Sekolah Perempuan di Atas 15 tahun 394.3. Persentase Rumah Tangga Tanpa Akses Ke Air Bersih 444.4.Rasio Jumlah Penduduk Per Tenaga Kesehatan Terhadap

Tingkat Kepadatan Penduduk49

4.5. Persentase Balita Tinggi Kurang (Stunting) 544.6. Angka Harapan Hidup Saat Lahir 584.7. Strategi untuk Peningkatan Pemanfaatan Pangan 62

BAB V SITUASI KETAHANAN DAN KERENTANANAN PANGAN 645.1 Indeks dan Sebaran Prioritas Ketahanan Pangan Wilayah 645.2 Strategi Pencegahan dan Penangan Kerawanan Pangan 70

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 726.1 Kesimpulan 726.2 Rekomendasi 73

LAMPIRAN PETA FSVA KABUPATEN TABANAN 2018 74

Page 6: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

v

DAFTAR TABEL

No Judul Tabel Hal.

1 Ringkasan Indikator FSVA Kabupaten Tabanan 5

2 Range tiap-tiap indikator ketahanan pangan 7

3 Bobot tiap-tiap indikator dalam mempengaruhi statusketahanan pangan suatu wilayah

9

4 Produksi netto pangan serealia per tahun desa-desa di wilayahKecamatan Kediri.

12

5 Produksi netto pangan serealia per tahun desa-desa di wilayahKecamatan Tabanan

12

6 Produksi netto pangan serealia per tahun desa-desa di wilayahKecamatan Marga

13

7 Produksi netto pangan serealia per tahun desa-desa di wilayahKecamatan Baturiti

14

8 Produksi netto pangan serealia per tahun desa-desa di wilayahKecamatan Penebel

14

9 Nilai dan Peringkat NCPR desa-desa di wilayah KecamatanKediri

16

10 Nilai dan Peringkat NCPR desa-desa di wilayah KecamatanTabanan

17

11 Nilai dan Peringkat NCPR desa-desa di wilayah KecamatanMarga

18

12 Nilai dan Peringkat NCPR desa-desa di wilayah KecamatanBaturiti

19

13 Nilai dan Peringkat NCPR desa-desa di wilayah KecamatanPenebel

19

14 Persentase dan peringkat perioritas penduduk miskin padadesa-desa di wilayah Kecamatan Kediri

24

15 Persentase dan peringkat perioritas penduduk miskin padadesa-desa di wilayah Kecamatan Tabanan

25

16 Persentase dan peringkat perioritas penduduk miskin padadesa-desa di wilayah Kecamatan Marga

26

Page 7: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

vi

17 Persentase dan peringkat perioritas penduduk miskin padadesa-desa di wilayah Kecamatan Baturiti

27

18 Persentase dan peringkat perioritas penduduk miskin padadesa-desa di wilayah Kecamatan Penebel

28

19 Persentase dan peringkat perioritas rumah tangga denganproporsi pengeluaran pangan lebih dari 65% terhadap totalpengeluaran pada desa-desa di wilayah Kecamatan Kediri.

29

20 Persentase dan peringkat perioritas rumah tangga denganproporsi pengeluaran pangan lebih dari 65% terhadap totalpengeluaran pada desa-desa di wilayah Kecamatan Tabanan

30

21 Persentase dan peringkat perioritas rumah tangga denganproporsi pengeluaran pangan lebih dari 65% terhadap totalpengeluaran pada desa-desa di wilayah Kecamatan Marga

31

22 Persentase dan peringkat perioritas rumah tangga denganproporsi pengeluaran pangan lebih dari 65% terhadap totalpengeluaran pada desa-desa di wilayah Kecamatan Baturiti

31

23 Persentase dan peringkat perioritas rumah tangga denganproporsi pengeluaran pangan lebih dari 65% terhadap totalpengeluaran pada desa-desa di wilayah Kecamatan Penebel

33

24 Persentase dan peringkat prioritas rumah tangga tanpa akseslistrik pada desa-desa di wilayah Kecamatan Kediri

33

25 Persentase dan peringkat prioritas rumah tangga tanpa akseslistrik pada desa-desa di wilayah Kecamatan Tabanan

34

26 Persentase dan peringkat prioritas rumah tangga tanpa akseslistrik pada desa-desa di wilayah Kecamatan Marga

35

27 Persentase dan peringkat prioritas rumah tangga tanpa akseslistrik pada desa-desa di wilayah Kecamatan Baturiti

35

28 Persentase dan peringkat prioritas rumah tangga tanpa akseslistrik pada desa-desa di wilayah Kecamatan Penebel

36

29 Rata-rata dan prioritas lama sekolah perempuan di atas 15tahun pada desa-desa di wilayah Kecamatan Kediri

40

30 Rata-rata dan prioritas lama sekolah perempuan di atas 15tahun pada desa-desa di wilayah Kecamatan Tabanan

41

31 Rata-rata dan prioritas lama sekolah perempuan di atas 15tahun pada desa-desa di wilayah Kecamatan Marga

41

32 Rata-rata dan prioritas lama sekolah perempuan di atas 15tahun pada desa-desa di wilayah Kecamatan Baturiti

42

Page 8: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

vii

33 Rata-rata dan prioritas lama sekolah perempuan di atas 15tahun pada desa-desa di wilayah Kecamatan Penebel

42

34 Persentase dan prioritas rumah tangga tanpa akses ke air bersihpada desa-desa di wilayah Kecamatan Kediri

45

35 Persentase dan prioritas rumah tangga tanpa akses ke air bersihpada desa-desa di wilayah Kecamatan Tabanan

46

36 Persentase dan prioritas rumah tangga tanpa akses ke air bersihpada desa-desa di wilayah Kecamatan Marga

46

37 Persentase dan prioritas rumah tangga tanpa akses ke air bersihpada desa-desa di wilayah Kecamatan Baturiti

47

38 Persentase dan prioritas rumah tangga tanpa akses ke air bersihpada desa-desa di wilayah Kecamatan Penebel

48

39 Rasio dan prioritas jumlah penduduk per tenaga kesehatanterhadap tingkat kepadatan penduduk pada desa-desa di wilayahKecamatan Kediri

49

40 Rasio dan prioritas jumlah penduduk per tenaga kesehatanterhadap tingkat kepadatan penduduk pada desa-desa di wilayahKecamatan Tabanan

50

41 Rasio dan prioritas jumlah penduduk per tenaga kesehatanterhadap tingkat kepadatan penduduk pada desa-desa di wilayahKecamatan Marga

51

42 Rasio dan prioritas jumlah penduduk per tenaga kesehatanterhadap tingkat kepadatan penduduk pada desa-desa di wilayahKecamatan Baturiti

52

43 Rasio dan prioritas jumlah penduduk per tenaga kesehatanterhadap tingkat kepadatan penduduk pada desa-desa di wilayahKecamatan Penebel

53

44 Persentase dan prioritas prioritas balita stunting pada desa-desa di wilayah Kecamatan Kediri

54

45 Persentase dan prioritas prioritas balita stunting pada desa-desa di wilayah Kecamatan Tabanan

55

46 Persentase dan prioritas prioritas balita stunting pada desa-desa di wilayah Kecamatan Marga

56

47 Persentase dan prioritas prioritas balita stunting pada desa-desa di wilayah Kecamatan Baturiti

56

48 Persentase dan prioritas prioritas balita stunting pada desa-desa di wilayah Kecamatan Penebel

57

49 Rata-rata usia harapan hidup dan prioritas derajat kesehatanpenduduk pada desa-desa di wilayah Kecamatan Kediri

58

50 Rata-rata usia harapan hidup dan prioritas derajat kesehatan 60

Page 9: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

viii

penduduk pada desa-desa di wilayah Kecamatan Tabanan

51 Rata-rata usia harapan hidup dan prioritas derajat kesehatanpenduduk pada desa-desa di wilayah Kecamatan Marga

60

52 Rata-rata usia harapan hidup dan prioritas derajat kesehatanpenduduk pada desa-desa di wilayah Kecamatan Baturiri

61

53 Rata-rata usia harapan hidup dan prioritas derajat kesehatanpenduduk pada desa-desa di wilayah Kecamatan Penebel

62

54 Besaran indeks, peringkat dan sebaran prioritas ketahananpangan desa-desa di Kecamatan Kediri.

64

55 Besaran indeks, peringkat dan sebaran prioritas ketahananpangan desa-desa di Kecamatan Tabanan

65

56 Besaran indeks, peringkat dan sebaran prioritas ketahananpangan desa-desa di Kecamatan Marga

66

57 Besaran indeks, peringkat dan sebaran prioritas ketahananpangan desa-desa di Kecamatan Baturiti

67

58 Besaran indeks, peringkat dan sebaran prioritas ketahananpangan desa-desa di Kecamatan Penebel

69

Page 10: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Konsep Ketahanan Pangan (WPF,2009) 3

Page 11: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

1 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

1.1. Latar Belakang

Ketahanan pangan merupakan komponen tak terpisahkan dari ketahanannasional, dimana ketahanan nasional berkaitan erat dengan kualitassumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia yang baik dapattercapai apabila setiap individu dalam rumah tangga mendapat asupanpangan dalam jumlah yang cukup, aman, dan bergizi secara berkelanjutanyang pada gilirannya akan meningkatkan status kesehatan danmemberikan kesempatan agar setiap individu mencapai potensimaksimumnya. Kondisi masyarakat yang sehat akan mendongkrak kinerjafisik, intelektual dan kreativitas sehingga mendorong pertumbuhanekonomi, memperkuat daya saing bangsa dan memiliki buffer terhadapkrisis. Berdasarkan hal ini, pembangunan dibidang ketahahan memilikiperan penting sebagai penentu pencapaian visi Pemerintah KabupatenTabanan yakni terwujudnya masyarakat Tabanan yang sejahtera, aman danberprestasi (SERASI).

Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan telah melaksanakan pembangunansecara berkelanjutan yang tidak saja menekankan pada bidanginfratsruktur melainkan juga memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap pembangunan bidang SDM. Berbagai program inovasitelah dilaksanakan secara berkelanjutan diberbagai sektor serta berbagaimacam penghargaan telah didapatkan atas prestasinya dalammelaksanakan pembangunan untuk mensejahterakan masyarakatnya.Dalam upaya menciptakan sinergitas program pembangunan baik padalevel provinsi maupun nasional, seluruh SKPD di lingkungan PemkabTabanan senantiasa berupaya bersikap responsif terhadap tuntutankebutuhan stakeholders.

Salah satu agenda penting dalam pelaksanaan pembangunan KabupatenTabanan di masa datang adalah dibidang ketahahan pangan (Renstra DinasKetahanan Pangan Kabupaten Tabanan 2016-2021). Pangan dipandangsebagai komoditas penting dan strategis bagi masyarakat Tabananmengingat pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhioleh pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat secara bersama-samaseperti diamanatkan oleh Undang-Undang (UU) No. 18 Tahun 2012tentang Pangan. Penyelenggaraan pangan dilakukan untuk memenuhikebutuhan dasar manusia yang memberikan manfaat secara adil,merata, dan berkelanjutan berdasarkan kedaulatan pangan, kemandirianpangan, dan ketahanan pangan. Terdapat tiga alasan yang mendasaripentingnya pemenuhan pangan, yaitu: (1) pemenuhan pangan merupakanhak asasi bagi setiap insan manusia (tertera dalam UU No. 18 Tahun

BAB I. PENDAHULUAN

Page 12: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

2 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

2012 tentang pangan), (2) kualitas pangan yang dikonsumsiberkontribusi terhadap upaya pembentukan manusia yang berkualitas, dan(3) ketahanan pangan bagi setiap rumah tangga merupakan prasyaratutama terwujudnya ketahanan ekonomi dan ketahanan nasional. Tanpadukungan pangan yang cukup dan bermutu, tidak mungkin VisiTabanan berprestasi dapat diwujudkan.

Dalam rangka mengantisipasi, mencegah dan menangani persoalan rawanpangan dan gizi buruk harus didukung oleh informasi ketahanan panganyang akurat, komprehensif, dan tertata dengan baik. Informasiketahanan pangan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu instrumen untukmengelola krisis pangan dalam rangka upaya perlindungan/penghindarandari krisis pangan dan gizi baik jangka pendek, menengah maupunpanjang. Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2015 tentang KetahananPangan dan Gizi, dimana Pasal 75 mengamanatkan Pemerintah danPemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya berkewajibanmembangun, menyusun, dan mengembangkan Sistem Informasi Pangandan Gizi yang terintegrasi, yang dapat digunakan untuk perencanaan,pemantauan dan evaluasi, stabilisasi pasokan dan harga pangan sertasebagai sistem peringatan dini terhadap masalah pangan dan kerawananpangan dan gizi. Informasi tentang ketahanan dan kerentanan panganpenting untuk memberikan informasi kepada para pembuat keputusandalam pembuatan program dan kebijakan, baik di tingkat pusatmaupun tingkat lokal, untuk lebih memprioritaskan intervensi danprogram berdasarkan kebutuhan dan potensi dampak kerawanan panganyang tinggi.

Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan yang mantap danberkelanjutan di Kabupaten Tabanan, diperlukan mekanisme untukmenilai prestasi, kekuatan dan kelemahan atas upaya yang telah dilakukanserta untuk memperbaiki upaya yang akan dilakukan. Salah satumekanisme dimaksud dituangkan dalam wujud Peta Ketahanan danKerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas – FSVA).

Sehubungan dengan hal ini, sebagai langkah awal Dinas KetahananPangan Kabupaten Tabanan melaksanakan kegiatan penyusunan PetaKetahanan dan Kerentana Pangan untuk memetakan situasi ketahanandan kerentanan pangan yang mecakup 73 buah desa yang berada di 5(lima) wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Kediri, Tabanan, Marga,Baturiti dan Kecamatan Penebel. Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasamadengan Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana mengacu padaperjanjian kerjasama Pemerintah Kabupaten Tabanan dengan UniversitasUdayana Nomor : 415.4/2612/T.Pem – 6994/UN14/KS/2015, tertanggal14 Desember 2015.

1.2. Konsep Ketahanan Pangan dan GiziUU No. 18 tahun 2012 mendefinisikan Ketahanan Pangan sebagai kondisiterpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yangtercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun

Page 13: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

3 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidakbertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untukdapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.

Analisis dan pemetaan FSVA dilakukan berdasarkan pada pemahamanmengenai ketahanan dan kerentanan pangan dan gizi seperti yangtercantum dalam Kerangka Konsep Ketahanan Pangan dan Gizi (GAMBAR1). Kerangka konseptual tersebut dibangun berdasarkan tiga pilarketahanan pangan - ketersediaan pangan, akses pangan danpemanfaatan pangan, serta mengintegrasikan gizi dan kerentanan didalam keseluruhan pilar tersebut.

GAMBAR 1. Kerangka Konsep Ketahanan Pangan (WPF,2009)

Ketersediaan pangan adalah kondisi tersedianya pangan dari hasil produksidalam negeri, cadangan pangan, serta pemasukan pangan (termasukdidalamnya impor dan bantuan pangan) apabila kedua sumber utama tidakdapat memenuhi kebutuhan. Ketersediaan pangan dapat dihitung padatingkat nasional, regional, kecamatan dan tingkat masyarakat.

Page 14: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

4 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

Akses pangan adalah kemampuan rumah tangga untuk memperoleh cukuppangan yang bergizi, melalui satu atau kombinasi dari berbagai sumberseperti: produksi dan persediaan sendiri, pembelian, barter, hadiah,pinjaman dan bantuan pangan. Pangan mungkin tersedia di suatudaerah tetapi tidak dapat diakses oleh rumah tangga tertentu jika merekatidak mampu secara fisik, ekonomi atau sosial, mengakses jumlah dankeragaman makanan yang cukup.

Pemanfaatan pangan merujuk pada penggunaan pangan oleh rumah tanggadan kemampuan individu untuk menyerap dan memetabolisme zat gizi.Pemanfaatan pangan juga meliputi cara penyimpanan, pengolahan danpenyiapan makanan, keamanan air untuk minum dan memasak, kondisikebersihan, kebiasaan pemberian makan (terutama bagi individu dengankebutuhan makanan khusus), distribusi makanan dalam rumah tanggasesuai dengan kebutuhan individu (pertumbuhan, kehamilan danmenyusui), dan status kesehatan setiap anggota rumah tangga. Mengingatperan yang besar dari seorang ibu dalam meningkatkan profil gizi keluarga,terutama untuk bayi dan anak-anak, pendidikan ibu sering digunakansebagai salah satu proxy untuk mengukur pemanfaatan pangan rumahtangga.

Dampak gizi dan kesehatan merujuk pada status gizi individu, termasukdefisiensi mikronutrien, pencapaian morbiditas dan mortalitas. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pangan, serta praktek- praktek perawatanumum, memiliki kontribusi terhadap dampak keadaan gizi pada kesehatanmasyarakat dan penanganan penyakit yang lebih luas. Kerentanan dalampeta ini selanjutnya merujuk pada kerentanan terhadap kerawanan pangandan gizi. Tingkat kerentanan individu, rumah tangga atau kelompokmasyarakat ditentukan oleh pemahaman terhadap faktor-faktor risiko dankemampuan untuk mengatasi situasi tertekan.

Kerangka konseptual ketahanan pangan dan gizi menganggap ketersediaanpangan, akses pangan dan pemanfaatan pangan sebagai penentu utamaketahanan pangan dan menghubungkan hal ini dengan kepemilikan asetrumah tangga, strategi mata pencaharian dan lingkungan politik, sosial,kelembagaan dan ekonomi. Status ketahanan pangan dari setiap rumahtangga atau individu biasanya ditentukan oleh interaksi berbagai faktoragro-lingkungan, sosial ekonomi dan biologi, dan sampai batas tertentufaktor- faktor politik.

Kerawanan pangan dapat menjadi kondisi yang kronis atau transien.Kerawanan pangan kronis adalah ketidakmampuan jangka panjang untukmemenuhi kebutuhan pangan minimum dan biasanya berhubungan denganstruktural dan faktor-faktor yang tidak berubah dengan cepat, seperti iklimsetempat, jenis tanah, sistem pemerintahan daerah, infrastruktur publik,sistim kepemilikan lahan, distribusi pendapatan dan mata pencaharian,hubungan antar suku, tingkat pendidikan, sosial budaya/adat istiadat dll.

Kerawanan pangan transien adalah ketidakmampuan sementara yang

Page 15: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

5 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

bersifat jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan pangan minimum yangsebagian besar berhubungan dengan faktor dinamis yang dapat berubahdengan cepat/tiba-tiba seperti penyakit menular, bencana alam,pengungsian, perubahan fungsi pasar, tingkat hutang dan migrasi.Perubahan faktor dinamis tersebut umumnya menyebabkan kenaikanharga pangan yang lebih mempengaruhi penduduk miskindibandingkan penduduk kaya, mengingat sebagian besar dari pendapatanpenduduk miskin digunakan untuk membeli makanan. Kerawanan pangantransien yang berulang dapat menyebabkan kerawanan aset rumah tangga,menurunnya ketahanan pangan dan akhirnya dapat menyebabkankerawanan pangan kronis.

1.3. Metodologi1.3.1 Indikator FSVA

Indikator Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan dapat digolongkan kedalam dua komponen: Kerentanan Terhadap Kerawanan Pangan d a nG i z i Kronis, yang dicerminkan melalui indikator ketersediaan pangan,indikator akses terhadap pangan serta pemanfaatan pangan (9 indikator).Ringkasan indikator FSVA disajikan pada TABEL 1.

TABEL 1. Ringkasan Indikator FSVA Kabupaten Tabanan

Indikator Definisi Sumber Data

A. Aspek KetersedianPangan

1. Rasio konsumsi normatifper kapita terhadapketersediaan bersih “beras+ jagung + ubi jalar + ubikayu”

Rasio konsumsi normatifper kapita terhadapketersediaan bersih serealia(padi, jagung, ubi kayu danubi jalar). Konsumsinormatif serealia adalah300 gram/kapita/hari.

Badan PusatStatistik (BPS)dan DinasPertanianKabupatenTabanan(Angkta TetapTahun 2015-2017)

B. Aspek Akses terhadap Pangan

2. Persentase penduduk yanghidup di bawah GarisKemiskinan

Garis kemiskinan adalahnilai rupiah pengeluaranper kapita setiap bulanuntuk memenuhi standarminimum kebutuhan-kebutuhan konsumsipangan dan non panganyang dibutuhkan olehseorang individu untukhidup secara layak

Profil Desa-desadi seluruhKabupatenTaban (2017)

3. Persentase rumah tanggadengan proporsipengeluaran untuk panganlebih dari 65 persenterhadap total pengeluaran

Persentase rumah tanggadengan proporsipengeluaran untukmakanan lebih dari 65%dibandingkan dengan totalpengeluaran rumah tangga

Profil Desa-desadi seluruhKabupatenTaban (2017)

Page 16: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

6 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

Indikator Definisi Sumber Data

(makanan dan non-makanan)

4. Persentase rumah tanggatanpa akses listrik

Persentase rumah tanggayang tidak memiliki aksesterhadap listrik dari PLNdan/atau non PLN,misalnya generator.

Profil Desa-desadi seluruhKabupatenTaban (2017)

Aspek Pemanfaatan Pangan5. Rata-rata lama sekolah

perempuan diatas 15 tahunJumlah tahun yangdigunakan oleh pendudukperempuan berusia 15tahun ke atas dalammenjalani pendidikanformal

DinasKependudukandan CatatanSipil Kab.Tabanan (2017)

6. Persentase rumah tanggatanpa akses ke air bersih

Persentase rumah tanggayang tidak memiliki akseske air minum yang berasaldari leding meteran, ledingeceran, sumur bor/pompa,sumur terlindung, mata airterlindung dan air hujan(tidak termasuk airkemasan) denganmemperhatikan jarak kejamban minimal 10 m.

Profil Desa-desadi seluruhKabupatenTaban (2017)

7. Rasio jumlah pendudukper tenaga kesehatanterhadap kepadatanpenduduk

Total jumlah penduduk perjumlah tenaga kesehatan(dokter umum, dokterspesialis, dokter gigi, bidan,tenaga kesehatanmasyarakat, tenaga gizi,tenaga keterapian fisik, dantenaga keteknisian medis)dibandingkan dengankepdatan penduduk

Puskesmas-Puskesmas DiWilayah Kab.Tabanan (2017)

8. Persentase balita dengantinggi badan di bawahstandar (stunting)

Anak dibawah lima tahunyang tinggi badannyakurang dari – 2 stadardeviasi (-2 SD) denganindeks tinggi badanmenurut umur (TB/U) darireferensi khusus untuktinggi badan terhadap usiadan jenis kelamin (standarWHO, 2005)

Puskesmas-Puskesmas DiWilayah Kab.Tabanan (2017)

9. Angka harapan hidup padasaat lahir

Perkiraan lama hidup rata-rata bayi baru lahir denganasumsi tidak ada perubahanpola mortalitas sepanjanghidupnya.

Puskesmas-Puskesmas DiWilayah Kab.Tabanan (2017)

Page 17: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

7 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

1.3.2 Penentuan Range Indikator

Penentuan jumlah range indikator individu menggunakan metodesebaran empiris atau mengikuti pengelompokkan yang sudahditetapkan aturan nasional atau internasional yang berlaku.Penetapan range delapan indikator mengikuti pola sebaran empiris.Satu indikator yaitu presentase balita stunting mengikuti aturan WorldHealth Organization (WHO). Klasifikasi penentuan range indikatortercantum pada TABEL 2.

TABEL 2. Range tiap-tiap indikator ketahanan pangan

Indikator Range

A. Aspek Ketersedian Pangan1. Rasio konsumsi normatif per kapita terhadap

ketersediaan pangan≥ 1,50

1,25 - < 1,501,00 - < 1,250,75 - < 1,000,50 - < 0,75

< 0,50

B. Aspek Akses terhadap Pangan

2. Persentase penduduk yang hidup di bawah GarisKemiskinan

≥ 3525 - < 3520 - < 2515 - < 2010 - < 15

< 103. Persentase rumah tangga dengan proporsi

pengeluaran untuk pangan lebih dari 65 persenterhadap total pengeluaran

≥ 5040 - < 5030 - < 4020 - < 3010 - < 20

< 10

4. Persentase rumah tangga tanpa akses listrik ≥ 5040 - < 5030 - < 4020 - < 3010 - < 20

< 10C. Aspek Pemanfaatan Pangan

5. Rata-rata lama sekolah perempuan diatas 15tahun

< 66 - < 6,5

6,5 - < 7,57,5 - < 8,58,5 - < 9

≥ 9

6. Persentase rumah tangga tanpa akses ke air bersih ≥ 70

Page 18: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

8 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

Indikator Range

60 - < 7050 - < 6040 - < 5030 - < 40

< 30

7. Rasio jumlah penduduk per tenaga kesehatanterhadap kepadatan penduduk

≥ 3020 - < 3015 - < 2010 - < 155 - < 10

< 5

8. Persentase balita dengan tinggi badan di bawahstandar (stunting)

≥ 4030 - < 3920 - < 29

< 20

9. Angka harapan hidup ≤ 58>58 - 61> 61 - 64> 64 - 67> 67 - 70

≥ 70

1.3.3 Metode Pembobotan

Indeks gabungan (komposit) yang berguna dalam merangkum data dari 9indikator kerawanan pangan kronis sehingga menjadi satu kesatuankesimpulan yang berguna dalam pengambilan kebijakan. Indeks kompositakan memberikan kemudahan dalam mengkomunikasikan hasilanalisis dibandingkan dengan mengkomunikasikan setiap indikator satuper satu.

Perhitungan komposit untuk wilayah desa menggunakan seluruh aspekketahanan pangan FSVA (ketersediaan, akses dan pemanfaatan pangan)Situasi ketahanan pangan di Kabupaten Tabanan dinilai berdasarkan datadari sembilan indikator FSVA. Estimasi bobot masing-masing indikatormenggunakan kesepakatan para ahli (expert judgment) yang didasarkanpada persepesi ahli terhadap kontribusi dan peranan dari masing-masingindikator dalam mempengaruhi status ketahanan pangan suatu wilayah.Adapun bobot dari masing-masing indikator yang digunakan dalamanalisis ini adalah seperti pada TABEL 3.

Page 19: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

9 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

TABEL 3. Bobot tiap-tiap indikator dalam mempengaruhi statusketahanan pangan suatu wilayah

No Indikator Bobot(%)

1 Rasio konsumsi normative terhadap ketersediaanbersih serealia 30

2 Persentase penduduk hidup di bawah gariskemiskinan 15

3 Persentase rumah tangga dengan proporsipengeluaran untuk pangan lebih dari 65%dibadnignkan total pengeluaran

7,5

4 Persentase rumah tangga tanpa akses listrik 7.5

5 Persentase rumha tangga tanpa akses ke air bersih 15

6 Angka harapan hidup 10

7 Rasio penduduk per tenaga kesehatan terhadapkepadatan penduduk 5

8 Rata-rata lama sekolah perempuan di atas 15 tahun 5

9 Persentase balita pedek (stunting) 5

Total 100

1.3.4 Tahapan Penyusunan FSVA

Dalam rangka penyusunan FSVA Kabupaten Tabanan 2018, maka perludibentuk Tim Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan. Timini terdiri dari Tim Pengarah dan Tim Pelaksana. Tim Pengarah yaituDinas Ketahanan Pangan Pemerintah Kabupaten Tabanan, DinasKetahanan Pangan Provinsi Bali dan Badan Ketahanan Pangan,Kementrian Pertanian. Tim Pelaksana yaitu Fakultas TeknologiPertanian, Universitas Udayana.

Tugas Tim Pengarah sebagai berikut :Memberikan arahan kepada Tim Pelaksana dalam melakukanpenetapan indikator dan metodologi FSVA;

Tugas Tim Pelaksana sebagai berikut :1. Melakukan pertemuan penetapan metodologi dan indikator FSVA;2. Melakukan konsolidasi, kompilasi dan analisis data indikator FSVA;3. Menyusun laporan penyusunan FSVA;4. Mengolah dan menganalisis data dari indikator ketahanan dan

kerentanan pangan sebagai bahan penyusunan FSVA;5. Melakukan pertemuan koordinasi ketersediaan data yang

Page 20: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

10 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

melibatkan pemangku kepentingan; dan6. Melakukan pertemuan validasi data dan penyusunan FSVA.

Penyusunan FSVA dilaksanakan dengan tahapan-tahapan sebagaiberikut:

1. Pembentukan Tim Penyusunan FSVA;2. Pertemuan teknis untuk mereview ketersediaan data;4. Pengumpulan data untuk tingkat kecamatan dan desa;5. Workshop untuk mereview data yang telah tersedia;6. Analisa data dan pembuatan peta;7. Workshop validasi hasil awal untuk mereview data/tabel dan petayang dihasilkan;8. Pembuatan draft laporan FSVA;9. Penyelesaian Laporan FSVA;10. Pencetakan Laporan FSVA; dan11. Launching FSVA.

Page 21: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

11 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

2.1 Definisi Ketersediaan Pangan

Ketersedian pangan adalah ketersedian pangan secara fisik di suatuwilayah dari segala sumber, baik itu produksi pangan domestik (netto),perdagangan pangan dan bantuan pangan. Ketersedian panganditentukan oleh produksi pangan di wilayah tersebut, perdaganganpangan melalui mekansime pasar di wilayah tersebut, stok yang dimilikioleh pedagang dan cadangan pemerintah, dan bantuan pangan daripemerintah atau organisasi lainnya. Asprk ketersedian pangan dalampenyusunan FSVA Kabupaten Tabanan didekati hanya pangan wilayah.

Pangan meliputi produk serealia dan produk hortikultura lainnya.Karena porsi utama dari kebutuhan kalori berasal dari sumber pangankarbohidrat, yaitu sekitar separuh dari dari kebutuhan energy per orangper hari, maka yang digunakan dalam analisis kecukupan pangan adalahkarbohidrat yang berasal dari produksi pangan pokok serealia, yaitu padi,jagung, ubi kayu dan ubi jalar.

2.2 Produksi Netto Pangan Serealia

Kabupaten Tabanan merupakan sentra pangan di Provinsi Bali, bahkansecara umum Kabupaten Tabanan merupakan Kabupaten yang terbesarkontribusinya dalam penyediaan pangan sehinga dikenal dengan sebutanLumbung Berasnya Bali. Pembangunan dalam peningkatan produksipaangan di Kabupaten Tabanan sekaligus merupakan suatu penyediaanpangan secara nasional.

Penghitungan netto pangan serealia per desa di wilayah KabupatenTabanan menggunakan data yang bersumber dari Angka Tetap (ATAP)dari Dinas Pertanian periode tahun 2015, 2016 dan 2017 dan telahmemperhitungan faktor konversi nasional untuk masing-masing komoditipadi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar.

Kecamatan Kediri

Produksi netto pangan serealia per tahun desa-desa di wilayahKecamatan Kediri disajikan pada TABEL 4. Rataan produksi pangannetto serealian desa-desa di wilayah Kecamatan Kediri, yaitu 997,1 tonper tahun. Produksi terendah terdapat di Desa Pejaten, sebaliknyaproduksi tertinggi terdapat di Desa Beraban. Desa-desa yangproduksinya diatas rataan adalah Desa Abian Tuwung, Desa Banjar

BAB II. KETERSEDIAAN PANGAN

Page 22: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

12 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

Anyar, Desa Bengkel, Desa Beraban, Desa Kaba-Kaba, Desa Nyitdah,dan Desa Pandak Gede.

TABEL 4. Produksi netto pangan serealia per tahundesa-desa di wilayah Kecamatan Kediri.

No Nama Desa Jumlah (ton)1 Abian Tuwung 1,415.82 Banjar Anyar 1,231.03 Belalang 745.54 Bengkel 1,187.25 Beraban 1,649.36 Buwit 656.77 Cepaka 573.98 Kaba-Kaba 1,598.49 Kediri 1,490.9

10 Nyambu 939.211 Nyitdah 1,303.612 Pandak Bandung 595.313 Pandak Gede 1,010.614 Pangkung Tibah 558.815 Pejaten 0.0

Rataan 997.1Minimum 0.0Maksimum 1,649.3

Kecamatan Tabanan

Produksi netto pangan serealia per tahun desa-desa di wilayahKecamatan Tabanan disajikan pada TABEL 5. Rataan produksipangan netto serealian desa-desa di wilayah Kecamatan Tabanan,yaitu 990,6 ton per tahun. Produksi terendah terdapat di Desa DelodPeken, sebaliknya produksi tertinggi terdapat di Desa Sudimara.Desa-desa yang produksinya diatas rataan adalah Desa Boongan, DesaGubug, Desa Sudimara, Desa Tunjuk dan Desa Wanasari.

TABEL 5. Produksi netto pangan serealia per tahundesa-desa di wilayah Kecamatan Tabanan

No Nama Desa Jumlah (ton)1 Boongan 1,474.52 Buahan 821.53 Dauh Peken 509.54 Dajan Peken 188.35 Delod Peken 65.5

Page 23: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

13 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

No Nama Desa Jumlah (ton)6 Denbantas 840.07 Gubug 1,982.18 Sesandan 696.59 Subamia 413.7

10 Sudimara 2,490.011 Tunjuk 1,221.212 Wanasari 1,184.8

Rataan 990.6Minimum 65.5Maximum 2,490.0

Kecamatan Marga

Produksi netto pangan di wilayah Kecamatan Marga disajikan padaTABEL 6. Rataan produksi pangan netto serealian desa-desa diwilayah Kecamatan Marga, yaitu 794,0 ton per tahun. Produksiterendah terdapat di Desa Peken Belayu, sebaliknya produksi tertinggiterdapat di Desa Kukuh. Desa-desa yang produksinya diatas rataanadalah Desa Batannyuh, Desa Kukuh, Desa Marga Dauh Puri, DesaPayangan, Desa Petiga, Desa Tegaljadi, Desa Tua dan Desa Baru..TABEL 6. Produksi netto pangan serealia per tahundesa-desa di wilayah Kecamatan Marga

No Nama Desa Jumlah (ton)1 Batannyuh 1,290.22 Beringkit 469.73 Caubelayu 525.14 Geluntung 508.95 Kukuh 1,306.06 Kuwum 396.87 Marga 587.88 Marga Dajan Puri 692.69 Marga Dauh Puri 1,135.7

10 Payangan 891.911 Peken Belayu 347.912 Petiga 811.313 Selanbawak 612.414 Tegaljadi 960.515 Tua 1,121.316 Baru 1,045.1

Rataan 794.0Minimum 347.9Maximum 1,306.0

Page 24: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

14 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

Kecamatan Baturiti

Produksi netto pangan serealia per tahun desa-desa di wilayahKecamatan Baturiti disajikan pada TABEL 7. Rataan produksi pangannetto serealian desa-desa di wilayah Kecamatan Baturiti, yaitu 785,0ton per tahun. Produksi terendah terdapat di Desa Candikuning,sebaliknya produksi tertinggi terdapat di Desa Luwus. Desa-desa yangproduksinya diatas rataan adalah Desa Angseri, Desa Apuan, DesaLuwus, Desa Mekarsari, dan Desa Perean..TABEL 7. Produksi netto pangan serealia per tahundesa-desa di wilayah Kecamatan Baturiti

No Nama Desa Jumlah (ton)1 Angseri 1,346.02 Antapan 634.53 Apuan 939.74 Bangli 380.85 Batunya 425.46 Baturiti 667.77 Candikuning 0.08 Luwus 1,490.59 Mekarsari 943.0

10 Perean 1,054.211 Perean Kangin 781.112 Perean Tengah 757.3

Rataan 785.0Minimum 0.0Maximum 1,490.5

Kecamatan Penebel

Produksi netto pangan serealia per tahun desa-desa di wilayahKecamatan Penebel disajikan pada TABEL 8. Rataan produksipangan netto serealian desa-desa di wilayah Kecamatan Penebel, yaitu1362,6 ton per tahun. Produksi terendah terdapat di Desa Penebel,sebaliknya produksi tertinggi terdapat di Mangeste. Desa-desa yangproduksinya diatas rataan adalah Desa Babahan, Desa Biaun, DesaJatiluwih, Desa Mengeste, Desa Pesagi, Desa Riang Gede, DesaSenganan, Desa Tengkudak, dan Desa Wongaya Gede.

TABEL 8. Produksi netto pangan serealia per tahundesa-desa di wilayah Kecamatan Penebel

No Nama Desa Jumlah (ton)1 Babahan 2,049.6

Page 25: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

15 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

No Nama Desa Jumlah (ton)2 Biaung 1,447.33 Buruan 1,103.64 Jatiluwih 1,748.15 Jegu 1,137.56 Mengeste 2,102.77 Penatahan 1,053.18 Penebel 573.79 Pesagi 1,476.9

10 Pitra 1,108.511 Rejasa 1,150.412 Riang Gede 1,680.113 Sangketan 997.414 Senganan 1,775.015 Tajen 893.416 Tegalinggah 603.917 Tengkudak 1,558.018 Wongaya Gede 2,068.3

Rataan 1,362.6Minimum 573.7Maximum 2,102.7

2.3 Rasio Konsumsi Normatif Per Kapita terhadap KetersediaanPangan Netto Serealia

Rasio konsumsi normative terhadap ketersediaan netto pangan serealia perkapita per hari adalah merupakan petunjuk kecukupan pangan pada suatuwilayah. Konsumsi normative didefinsikan sebagai jumlah paanganserealia yang harus dikonsumsi oleh seseorang per hari untuk memperolehkilo kalori energy serealia. Pola konsumsi pangan menunjukkan bahwahampir 50% dari kebutuhan total kalori berasal dari serealia. Standarkebutuhan kalori per kapita per hari 2.150 kkal, dan untuk mencapai 50%kebutuhan kalori dari serealia dan umbi-umbian (menurut angka PolaPangan Harapan), maka seseorang harus mengkonsumsi kurang dari 300gram serealia per hari. Oleh karena itu dalam analisis ini, dipakai 300gram per kapita per hari sebagai nilai konsumsi normatif (konsumsi yangdirekomendasikan).

Berdasarkan Nilai Cnorm ini selanjutnya dapatlah dihitung besaran NetConsumption Per Capita Ratio (NCPR) dengan cara membagi angka Cnorm

dengan angka ketersedian Netto Pangan Serealia Per Kapita Perhari untuksetiap wilayah desa. Jika nilai NCPR ≥ 1.00, maka desa terebut defisitpangan serealia. Atau kebutuhan konsumsi normative tidak bisa dipenuhidari produksi bersih serealia serta umbi-umbian yang tersedia di desa

Page 26: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

16 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

tersebut. Dan sebaliknya, bila nilai NCPR <1.00, maka menunjukkankondisi surplus pangan serealia di desa yang bersangkutan.

Kecamatan Kediri

Nilai dan perioritas rasio konsumsi normatif per kapita terhadapketersediaan pangan netto serealia (NCPR) desa-desa di wilayahKecamatan Kediri disajikan pada Tabel 9. Rataan angka NCPRsebesar 0,63 mengambarkan secara umum desa-desa di wilayahKecamatan Kediri dalam situasi surplus pangan karena nilai NCPR<1,00. Akan tetapi ada satu desa yang mengalami defisit panganyaitu Desa Pejaten.

TABEL 9. Nilai dan Peringkat NCPR desa-desa di wilayahKecamatan Kediri

No Nama Desa NCPR PrioritasNCPR

1 Abian Tuwung 0.87 42 Banjar Anyar 1.31 23 Belalang 0.42 64 Bengkel 0.20 65 Beraban 0.43 66 Buwit 0.46 67 Cepaka 0.42 68 Kaba-Kaba 0.49 69 Kediri 0.75 4

10 Nyambu 0.40 611 Nyitdah 0.37 612 Pandak Bandung 0.48 613 Pandak Gede 0.64 514 Pangkung Tibah 0.26 615 Pejaten 2.00 1

Rataan 0.63Minimum 0.20Maksimum 2.00

Berdasarkan penilaian terhadap peringkat prioritas, terdapat 10 desayang beperingkat prioritas 6 yang berarti ketahanan pangannyasangat baik dan sisanya ada 5 desa yang peringkat prioritasnyakurang dari 6, yaitu Desa Abian Tuwung, Desa Banjar Anyar, DesaKediri, Desa Pandak Gede dan Desa Pejaten.

Kecamatan Tabanan

Nilai dan perioritas rasio konsumsi normatif per kapita terhadapketersediaan pangan netto serealia (NCPR) desa-desa di wilayah

Page 27: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

17 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

Kecamatan Tabanan disajikan pada Tabel 10. Rataan angka NCPRsebesar 1, 40 mengambarkan secara umum desa-desa di wilayahKecamatan Kediri dalam situasi tidak dapat memenuhi kebutuhanpangan penduduknya dari produksi domestiknya (defisit) pangankarena nilai NCPR >1,00. Desa-desa yang mengalami defisit panganyaitu Desa Dajan Peken, Desa Dauh Peken, dan Desa Delod Peken.

TABEL 10. Nilai dan Peringkat NCPR desa-desa di wilayahKecamatan Tabanan

No Nama Desa NCPR PrioritasNCPR

1 Boongan 0.54 52 Buahan 0.35 63 Dajan Peken 5.28 14 Dauh Peken 2.82 15 Delod Peken 5.00 16 Denbantas 0.80 47 Gubug 0.26 68 Sesandan 0.22 69 Subamia 0.62 5

10 Sudimara 0.29 611 Tunjuk 0.43 612 Wanasari 0.22 6

Rataan 1.40Minimum 0.22Maksimum 5.28

Berdasarkan penilaian terhadap peringkat prioritas, terdapat 6 desa yangbeperingkat prioritas 6 yang berarti ketahanan pangannya sangat baikdan sisanya ada 6 desa yang peringkat prioritasnya kurang dari 6, yaituDesa Boongan, Desa Dajan Peken, Desa Dauh Peken, dan Desa DelodPeken, Desa Denbatas, dan Desa Subamia.

Kecamatan Marga

Nilai dan perioritas rasio konsumsi normatif per kapita terhadapketersediaan pangan netto serealia (NCPR) desa-desa di wilayahKecamatan Marga disajikan pada Tabel 8. Rataan angka NCPR sebesar0, 47 mengambarkan secara umum desa-desa di wilayah KecamatanMarga dalam situasi dapat memenuhi kebutuhan pangan penduduknyadari produksi domestiknya (surplus) pangan karena nilai NCPR <1,00.Terdapat satu desa yang mengalami defisit pangan yaitu Desa PekenBelayu.

Page 28: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

18 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

TABEL 11. Nilai dan Peringkat NCPR desa-desa di wilayahKecamatan Marga

No Nama Desa NCPR PrioritasNCPR

1 Baru 0.23 62 Batannyuh 0.21 63 Beringkit 0.49 64 Caubelayu 0.58 55 Geluntung 0.34 66 Kukuh 0.46 67 Kuwum 0.81 48 Marga 0.59 59 Marga Dajan Puri 0.33 6

10 Marga Dauh Puri 0.21 611 Payangan 0.42 612 Peken Belayu 1.00 313 Petiga 0.24 614 Selanbawak 0.66 515 Tegaljadi 0.27 616 Tua 0.27 6

Rataan 0.47Minimum 0.21Maksimum 1.00

Berdasarkan penilaian terhadap peringkat prioritas, terdapat 11 desa yangbeperingkat prioritas 6 yang berarti ketahanan pangannya sangat baikdan sisanya ada 5 desa yang peringkat prioritasnya kurang dari 6, yaituDesa Caubelayu, Desa Kuwum, Desa Marga, Desa Peken Belayu dan DesaSelanbawak.

Kecamatan Baturiti

Nilai dan perioritas rasio konsumsi normatif per kapita terhadapketersediaan pangan netto serealia (NCPR) desa-desa di wilayahKecamatan Baturiti disajikan pada Tabel 12. Rataan angka NCPR sebesar0, 74 mengambarkan secara umum desa-desa di wilayah KecamatanBaturiti dalam situasi dapat memenuhi kebutuhan pangan penduduknyadari produksi domestiknya (surplus) pangan karena nilai NCPR <1,00.Terdapat 3 desa yang mengalami defisit pangan serealia yaitu DesaBangli, Desa Baturiti dan Desa Candikuning,

Page 29: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

19 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

TABEL 12. Nilai dan Peringkat NCPR desa-desa di wilayahKecamatan Baturiti

No Nama Desa NCPR PrioritasNCPR

1 Angseri 0.31 62 Antapan 0.58 53 Apuan 0.43 64 Bangli 1.36 25 Batunya 0.86 46 Baturiti 1.15 37 Candikuning 2.00 18 Luwus 0.35 69 Mekarsari 0.56 5

10 Perean 0.45 611 Perean Kangin 0.45 612 Perean Tengah 0.36 6

Rataan 0.74Minimum 0.31Maksimum 2.00

Berdasarkan penilaian terhadap peringkat prioritas, terdapat 6 desa yangbeperingkat prioritas 6 yang berarti ketahanan pangannya sangat baikdan sisanya ada 6 desa yang peringkat prioritasnya kurang dari 6, yaituDesa Antapan, Desa Bangli, Desa Batunya, Desa Baturiti, DesaCandikuning dan Desa Mekarsari.

Kecamatan Penebel

Nilai dan perioritas rasio konsumsi normatif per kapita terhadapketersediaan pangan netto serealia (NCPR) desa-desa di wilayahKecamatan Penebel disajikan pada Tabel 13. Rataan angka NCPR sebesar0,28 mengambarkan secara umum desa-desa di wilayah KecamatanBaturiti dalam situasi dapat memenuhi kebutuhan pangan penduduknyadari produksi domestiknya (surplus) pangan karena nilai NCPR <1,00.Tidak terdapat satupun desa yang mengalami defisit pangan serealia.

TABEL 13. Nilai dan Peringkat NCPR desa-desa di wilayahKecamatan Penebel

No Nama Desa NCPR PrioritasNCPR

1 Babahan 0.20 62 Biaung 0.20 63 Buruan 0.20 64 Jatiluwih 0.18 6

Page 30: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

20 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

No Nama Desa NCPR PrioritasNCPR

5 Jegu 0.33 66 Mengeste 0.17 67 Penatahan 0.27 68 Penebel 0.80 49 Pesagi 0.14 6

10 Pitra 0.23 611 Rejasa 0.16 612 Riang Gede 0.18 613 Sangketan 0.24 614 Senganan 0.38 615 Tajen 0.36 616 Tegalinggah 0.27 617 Tengkudak 0.19 618 Wongaya Gede 0.19 6

Rataan 0.28Minimum 0.14Maksimum 0.80

Berdasarkan penilaian terhadap peringkat prioritas, terdapat 17 desa yangbeperingkat prioritas 6 yang berarti ketahanan pangannya sangat baikdan sisanya hanya ada 1 desa yang peringkat prioritasnya kurang dari 6,yaitu Desa Penebel.

2.3. Tantangan untuk Ketersediaan Pangan

Tantangan utama untuk mewujudkan ketersediaan pangan secaraberkelanjutan di Kabupaten Tabanan antara lain ;

a. Tingginya alih fungsi lahan pertanian, khususnya sawah. Alh fungsisawah di Kabupaten Tabanan adalah tertinggi di Bali sehinggadibutuhkan perhatian terhadap tindakan untuk penanganannya.Tabanan sebagai lumbung beras Bali sangat ditentukan olehkeberadaam lahan pertanian/sawah. Beberapa faktor pendorong alihfungsi lahan pertanian di Tabanan yaitu rendahnya minat generasimuda terhadap pertanian, kecilnya pendapatan petani sehingga tidakmampu membiayai hidup dan pendidikan anak, maraknyapembangunan perumahan sebagai dampak dari perkembangan KotaDenpasar/Badung, banyaknya penduduk pendatang dankesejahteraan petani ditinjau dari Nilai Tukar Petani (NTP) masihsangat rendah, terutama pada sub sector pertanian

b. Rendahnya produktivitas dan daya saing produk pertanian. Dalamupaya memperkuat sector pertanian, perlu diciptakan terobosasn-terobosan baru oleh pemerintah untuk memperkecil biaya saranaproduksi, mengembangkan industri pengolahan agar bahan baku yang

Page 31: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

21 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

dihasilkan petani memliki kepastian harga dan rantai pemasarandapat diperpendek. Disamping itu dibutuhkan keberanian untukmeninggalkan pertanian konvensional menuju pertanian organic yangramah lingkungan karena kesadaran masyarakat mengkonsumsibahan pangan sehat/organic semakin meningkat

c. Penurunan kualitas sumber daya alam. Kualitas lahan dan airmakin terdegradasi karena dampak penggunaan pupukkimia dan pestisida yang terus menerus digunakan dalamkurun waktu panjang. Selain itu, prasarana pertanian yangsudah ada juga sebagian rusak. Sebagai contoh, menurutDirektur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PekerjaanUmum (2013) sekitar jaringan irigasi di daerah-daerah dalamkeadaan rusak. Kondisi ini akan menurunkan kapasitas produksipangan daerah karena produksi masih berbasis lahan (land base).

d. Perubahan iklim global. Perubahan iklim seperti pola danintensitas curah hujan yang berbeda dari sebelumnya, kenaikantemperatur udara, banjir dan kekeringan yang semakin seringterjadi, dan intensitas serangan hama serta penyakit yangsemakin tinggi, merupakan beberapa gejala perubahan iklim yangdapat berdampak pada penurunan produktivitas tanamanpangan. Oleh karena itu, diperlukan penyesuaian dalam prosesusahatani pangan seperti penyesuaian waktu tanam, pola tanam,penggunaan varietas yang lebih tahan terhadap cekamaniklim, dan pengelolaan air secara efisien.

2.4. Kegiatan Strategis dalam rangka Peningkatan KetersediaanPangan

Mengingat adanya berbagai tantangan dalam mewujudkan ketersediaanpangan secara berkelanjutan di Kabupaten Tabanan, maka perlua adanyareorientasi kebijakan antara lain :

a. Reorinteasi dari semula berupa pencapaian swasembada pangandiubah menjadi mencapai kemandirian pangan. Kemandirian panganpencapaianya dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuandaerah dalam memproduksi pangan yang beranekaragam denganmemanfaatkan potensi sumber daya (alam, manusia, sosial, ekonomi,dan kearifan lokal) secara bermartabat. Praktek operasionalpencapaiannya dapat dilakukan dengan menerapkan prinsipkeunggulan kompartaif atau kompetitif, dan prinsip efisiensi dandayasaing. Dengan pendekatan ini, dalam RPJM Kabupaten Tabanansudah harus ditetapkan komoditi tanaman prioritas untuk menjaminkemandirian pangan dalam jangka panjang.

b. Cara pencapaian ketahanan pangan melalui peningkatan produksipangan diubah menjadi peningkatan pendapatan petani danmasyarakat pedesaan. Untuk melaksanakan pendekatan ini, Undang-

Page 32: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

22 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

Undang No.19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan PemberdayaanPetani telah memberikan tuntutan tentang cara memberdayakan petaniuntuk meningkatkan produktivitas, efisiensi dan daya saing. Untuk parapetani kecil yang mengusahakan lahan rata-rata kurang dari 1,0 Ha,dalam upaya meningkatkan efisiensi dan keuntungan petani, rekayasasocial-ekonomi seperti usahatani (corporate farming), usahatanaikoperasi (cooperative farming) atau pendekatan sekolah lapang (fieldschool approach) dapat dipertimbangkan untuk diterapkan secara luas.

c. Pemenuhan konsumsi pangan secara kuantitas diubah menjadipemenuhan konsumsi pangan yang beragam bergizi seimbang danaman (B2SA). Untuk itu perlu dilakukan promosi penganekaragamanpangan dari sisi penyediaan dan sisi pemanfaatannya. Pengembangansumber pangan dan jenis makanan baru yang mempunyai cita rasa, ctradan harga yang bersaing perlu terus menerus dilakukan. Disisi lain,kampanye diversifikasi konsumsi pangan dengan meningkatkanpemahaman masyarakat akan pentingnya mengkonumsi pangan B2SAperlu dijadikan gerakan daerah.

Dengan adanya reoritasi kebijakan dalam pembangunan ketahanan pangantersebut maka kebijakan pemantapan ketahanan pangan di KabupatenTabanan dari aspek ketersedian pangan dapat difokuskan pada dua halyaitu :

1. Peningkatan ketersediaan pangan yang beraneka ragam berbasisipotensi sumber daya lokal pangan untuk mengurangi jumlahpenduduk miskin dan kelaparan

2. Memantapkan penanganan pada wilayah-wilayah yang berpotensiterjadinya kerawanan pangan

Page 33: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

23 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

3.1 Definsi Akses terhadap Pangan dan Penghidupan

Dimensi ke dua dari Ketahanan Pangan adalah Akses terhadap Pangandan Penghidupan (livelihood). Akses Pangan adalah kemampuan rumahtangga untuk memperoleh cukup pangan, baik yang berasal dari produksisendiri, stok, pembelian, barter, hadiah, pinjaman dan bantuan pangan.Ketersediaan pangan di suatu daerah mungkin mencukupi, akan tetapitidak semua rumah tangga memiliki akses yang memadai baik secarakuantitas maupun keragaman pangan melalui mekanisme tersebut diatas.

Akses pangan tergantung pada daya beli ruma tangga yang ditentukanoleh penghidupan rumah tangga tersebut. Penghidupan terdiri darikemampuan rumah tangga, modal/aset (sumber daya alam, fisik, sumberdaya manusia, ekonomi dan sosial) dan kegiatan yang dilakukan untukmemenuhi kebutuhan hidup dasar penghasilan, pangan, tempat tinggal,kesehatan dan pendidikan. Rumah tangga yang tidak memiliki sumberpenghidupan yang memadai dan berkesinambungan sewaktu-waktudapat berubah, menjadi tidak berkecukupan, tidak stabil dan daya belimenjadi sangat terbatas, yang menyebabkan tetap miskin dan rentanterhadap kerawanan pangan.

Indikator-indikator yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah:

Persentase penduduk hidup di bawah garis kemiskinan; Persentase rumah tangga dengan proporsi pengeluaran untuk pangan

lebih dari 65 persen terhadap total pengeluaran; dan Persentase rumah tangga tanpa akses listrik.

3.2 Persentase Penduduk Miskin

Indikator ini menunjukkan nilai rupiah pengeluaran per kapita setiapbulan untuk memenuhi standar minimum kebutuhan-kebutuhankonsumsi pangan dan non pangan yang dibutuhkan oleh seorang individuuntuk hidup secara layak. Penduduk yang hidup dibawah gariskemiskinan tidak memiliki daya beli yang memadai untuk memenuhikebutuhan dasar hidupnya sehingga akan mempengaruhi kerawananpangan (DKP dan WFP 2013; FAO 2015; Kavosi et al. 2014; Riyadi et al.2011; Ramli et al. 2009; Lubis 2010; Sofiati 2009; dan Misselhorn 2005).

BPS melalui survei tahunannya yang mencakup data pengeluaran untukpangan dan non-pangan dan berdasarkan konsumsi normatif 2.150 kkal

BAB III. AKSES TERHADAP PANGAN DANPENGHIDUPAN

Page 34: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

24 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

per hari per kapita, dihitung estimasi persentase penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan. Berdasarkan data Susenas 2016/2017, BPSmenghitung estimasi persentase penduduk yang hidup di bawah gariskemiskinan tingkat kabupaten. Data kemiskinan tersebut selanjutnyadigunakan sebagai salah satu indikator dalam penyusunan FSVA.

Kecamatan KediriPersentase dan peringkat perioritas penduduk miskin pada desa-desa diwilayah Kecamatan Kediri disajikan pada TABEL 16. Data pada Tabel 16,menunjukkan bahwa persentase pendudu miskin terendah terdapat diDesa Banjar Anyar, tertinggi terdapat di Desa Nyitdah dan rataanpersentase penduduk miskin desa-desa di wilayah Kecamatan Kediriadalah sebesar 15.24%.

TABEL 16. Persentase dan peringkat perioritas penduduk miskinpada desa-desa di wilayah Kecamatan Kediri

Nama Desa % PendudukMiskin

PrioritasPoverty

1 Pangkung Tibah 13.08 52 Belalang 13.65 53 Beraban 5.46 64 Buwit 29.66 25 Cepaka 8.95 66 Kaba-Kaba 14.37 57 Pandak Gede 15.48 48 Bengkel 16.32 49 Pejaten 15.20 4

10 Nyitdah 32.11 211 Pandak Bandung 20.88 312 Nyambu 18.98 413 Kediri 10.11 514 Abian Tuwung 10.44 515 Banjar Anyar 3.88 6

Rataan 15.24Minimum 3.88Maksimum 32.11

Berdasarkan data pada TABEL 16, ada sebanyak 3 (tiga) desa yangmendapatkan prioritas 6, yaitu Desa Beraban, Cepaka dan Banjar Anyar.Jumlah desa yang mendapatkan prioritas 5 ada sebanyak 5 (lima) desayaitu Desa Pangkung Tibah, Belalang, Kaba-Kaba, Kediri dan AbianTuwung. Jumlah desa yang mendapatkan prioritas 4 ada sebanyak 4(empat) desa yaitu Desa Pandak Gede, Bengkel, Pejaten dan Nyambu.

Page 35: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

25 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

Jumlah desa yang mendapatkan prioritas 3 ada sebanyak 1 (satu) desayaitu Desa Pandak Bandung dan selanjutnya jumlah desa yangmendapatkan prioritas 2 ada sebanyak 2 (dua) desa yaitu Desa Buwit danNyitdah.

Kecamatan TabananPersentase dan peringkat perioritas penduduk miskin pada desa-desa diwilayah Kecamatan Tabanan disajikan pada Tabel 17. Data pada Tabel 17,menunjukkan bahwa persentase penduduk miskin terendah terdapat diDesa Dauh Peken, persentase penduduk miskin tertinggi terdapat di DesaWanasari dan rataan persentase penduduk miskin desa-desa di wilayahKecamatan Kediri adalah sebesar 9.42%.

TABEL 17. Persentase dan peringkat perioritas penduduk miskinpada desa-desa di wilayah Kecamatan Tabanan

No Nama Desa % PendudukMiskin

PrioritasPoverty

1 Sudimara 8.56 62 Boongan 8.17 63 Gubug 5.88 64 Dauh Peken 3.33 65 Delod Peken 4.78 66 Dajan Peken 4.95 67 Subamia 15.37 48 Denbantas 6.26 69 Buahan 12.70 5

10 Tunjuk 10.80 511 Wanasari 19.78 412 Sesandan 12.47 5

Rataan 9.42Minimum 3.33Maksimum 19.78

Berdasarkan data pada TABEL 17, ada sebanyak 7 (tujuh) desa yangmendapatkan prioritas 6, yaitu Desa Sudimara, Boongan, Gubug, DauhPeken, Delod Peken, Dajan Peken dan Denbatas. Jumlah desa yangmendapatkan prioritas 5 ada sebanyak 3 (tiga) desa yaitu Desa Buahan,Tunjuk dan Sesandan dan selanjutnya jumlah desa yang mendapatkanprioritas 4 ada sebanyak 2 (dua) desa yaitu Desa Subamia dan Wanasari.

Kecamatan MargaPersentase dan peringkat perioritas penduduk miskin pada desa-desa diwilayah Kecamatan Marga disajikan pada TABEL 18. Data menunjukkanbahwa persentase penduduk miskin terendah terdapat di Desa

Page 36: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

26 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

Selanbawak, persentase penduduk miskin tertinggi terdapat di DesaCaubelayu dan rataan persentase penduduk miskin desa-desa di wilayahKecamatan Kediri adalah sebesar 12.31%.

TABEL 18. Persentase dan peringkat perioritas penduduk miskinpada desa-desa di wilayah Kecamatan Marga

No Nama Desa % PendudukMiskin

PrioritasPoverty

1 Tegaljadi 12.57 52 Kukuh 7.30 63 Beringkit 9.78 64 Peken Belayu 4.53 65 Batannyuh 20.34 36 Kuwum 17.27 47 Caubelayu 27.20 28 Selanbawak 3.14 69 Marga 15.78 4

10 Petiga 11.53 511 Tua 8.55 612 Payangan 9.38 613 Marga Dauh Puri 7.74 614 Marga Dajan Puri 7.95 615 Geluntung 9.46 616 Baru 9.35 6

Rataan 12.31Minimum 3.14Maksimum 27.20

Berdasarkan data pada TABEL 18, ada sebanyak 10 (sepuluh) desa yangmendapatkan prioritas 6, yaitu Desa Kukuh, Beringkit, Peken Belayu,Selanbawak, Tua, Payangan, Marga Dauh Puri, Marga Dajan Puri,Geluntung dan Baru. Jumlah desa yang mendapatkan prioritas 5 adasebanyak 2 (dua) desa yaitu Desa Tegaljadi dan Petiga. Jumlah desa yangmendapatkan prioritas 4 ada sebanyak 2 (dua) desa yaitu Desa Kuwumdan Marga. Jumlah desa yang mendapatkan prioritas 3 ada sebanyak 1(satu) desa yaitu Desa Batannyuh dan selanjutnya jumlah desa yangmendapatkan prioritas 2 ada sebanyak 1 (satu) desa yaitu Desa Caubelayu.

Kecamatan BaturitiPersentase dan peringkat perioritas penduduk miskin pada desa-desa diwilayah Kecamatan Baturiti disajikan pada TABEL 19. Datamenunjukkan bahwa persentase penduduk miskin terendah terdapat diDesa Antapan, persentase penduduk miskin tertinggi terdapat di Desa

Page 37: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

27 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

Bangli dan rataan persentase penduduk miskin desa-desa di wilayahKecamatan Kediri adalah sebesar 32.92%.

TABEL 19. Persentase dan peringkat perioritas penduduk miskinpada desa-desa di wilayah Kecamatan Baturiti

No Nama Desa % PendudukMiskin

PrioritasPoverty

1 Perean 8.15 62 Perean Tengah 12.35 53 Perean Kangin 19.96 44 Luwus 12.28 55 Mekasari 20.62 36 Apuan 22.82 37 Angseri 26.27 28 Bangli 30.18 29 Baturiti 17.65 4

10 Batunya 13.88 511 Antapan 0.00 612 Candikunging 13.39 5

Rataan 16.46Minimum 0.00Maksimum 30.18

Berdasarkan data pada TABEL 19, ada sebanyak 2 (dua) desa yangmendapatkan prioritas 6, yaitu Desa Perean dan Antapan. Jumlah desayang mendapatkan prioritas 5 ada sebanyak 4 (empat) desa yaitu DesaPerean Tengah, Luwus, Batunya dan Candikuning. Jumlah desa yangmendapatkan prioritas 4 ada sebanyak 2 (dua) desa yaitu Desa PereanKangin dan Baturiti. Jumlah desa yang mendapatkan prioritas 3 adasebanyak 2 (dua) desa yaitu Desa Mekarsari dan Apuan dan selanjutnyajumlah desa yang mendapatkan prioritas 2 ada sebanyak 2 (dua) desayaitu Desa Angseri dan Bangli.

Kecamatan PenebelPersentase dan peringkat perioritas penduduk miskin pada desa-desa diwilayah Kecamatan Penebel disajikan pada TABEL 20. Datamenunjukkan bahwa persentase penduduk miskin terendah terdapat diDesa Penatahan, persentase penduduk miskin tertinggi terdapat di DesaSangketan dan rataan persentase penduduk miskin desa-desa di wilayahKecamatan Kediri adalah sebesar 7.16%.

Page 38: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

28 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

TABEL 20. Persentase dan peringkat perioritas penduduk miskinpada desa-desa di wilayah Kecamatan Penebel

No Nama Desa % PendudukMiskin

PrioritasPoverty

1 Rejasa 12.71 52 Jegu 5.80 63 Riang Gede 7.65 64 Buruan 6.99 65 Tajen 6.49 66 Pitra 6.73 67 Penatahan 2.54 68 Tengkudak 8.32 69 Mengeste 5.14 6

10 Penebel 4.25 611 Biaung 7.58 612 Babahan 7.36 613 Senganan 5.91 614 Jatiluwih 3.75 615 Wongaya Gede 5.09 616 Pesagi 10.47 517 Tegalinggah 8.14 618 Sangketan 13.88 5

Rataan 7.16Minimum 2.54Maksimum 13.88

Berdasarkan data pada TABEL 20, ada sebanyak 15 (dua) desa yangmendapatkan prioritas 6, yaitu Desa Jegu, Riang Gede, Buruan, Tajen,Pitra, Penatahan, Tengkudak, Mengeste, Penebel, Biaung, Babahan,Senganan, Jatiluwih, Wongaya Gede dan Tegalinggah. Selanjutnyajumlah desa yang mendapatkan prioritas 5 ada sebanyak 3 (tiga) desayaitu Desa Rejasa, Pesagi dan Sangketan.

3.3 Pengeluaran Rumah Tangga untuk Pangan

Pengeluaran rumah tangga merupakan salah satu indikator yang dapatmemberikan gambaran keadaan kesejahteraan penduduk. Semakin tinggipendapatan suatu rumah tangga, maka porsi pengeluaran akan bergeserdari pengeluaran untuk makanan ke pengeluaran bukan makanan.Pergeseran pola pengeluaran terjadi karena elastisitas permintaanterhadap makanan pada umumnya rendah, sebaliknya elastisitaspermintaan terhadap barang bukan makanan pada umumnya tinggi.

Distribusi pengeluaran untuk pangan dari total pengeluara merupakanindikator proksi dari ketahanan pangan rumah tangga. Teori Engel

Page 39: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

29 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

menyatakan semakin tinggi tingkat pendapatan maka persentasepengeluaran rumah tangga untuk konsumsi pangan akan mengalamipenurunan. Shan (1994) menyatakan bahwa pengeluaran panganmerupakan proksi yang baik untuk pendapatan permanen, selain itu jugamerupakan indiaktor yang penting untuk melihat malnutrisi kronis dalamjangka panjang. Menurut Suhardjo (1996) dan Azwar (2004) pangsapengeluaran pangan merupakan salah satu indikator ketahanan pangan,makin besar pangsa pengeluaran untuk pangan berarti ketahanan pangansemakin berkurang. Makin tinggi kesejahteraan masyarakat suatu negarapangsa pengeluaran pangan penduduknya semakin kecil, demikiansebaliknya (Deaton dan Muellbauer 1980). Apabila distribusi pengeluaranuntuk pangan lebih besar dari 65 persen dari total pengeluaran makadistribusi pengeluaran rumah tangga tersebut dikategorikan buruk (BKPdan WFP 2010; WFP 2009). Kerentanan pangan wilayah ditentukan olehpresentase jumlah rumah tangga yang memiliki distribusi pengeluaranpangan terhadap total pengeluaran pada katagori buruk (lebih dari 65persen)

Kecamatan KediriPersentase dan peringkat perioritas rumah tangga dengan proporsipengeluaran pangan lebih dari 65% terhadap total pengeluaran disajikanpada TABEL 21. Ada sebanyak 14 desa yang mendapat prioritas 6, yaituDesa Pangkung Tibah, Belalang, Beraban, Buwit, Cepaka, Kaba-kaba,Pandak Gede, Bengkel, Pejaten, Pandak Badung, Nyambu, Kediri, AbianTuwung, dan Banyar Anyar. Jumlah desa yang mendapat prioritas 5 adasebanyak 1 desa, yaitu Desa Nyitdah.

TABEL 21. Persentase dan peringkat perioritas rumah tangga denganproporsi pengeluaran pangan lebih dari 65% terhadap total pengeluaranpada desa-desa di wilayah Kecamatan Kediri.

No Nama Desa

PresentasePengeluaran RT

untuk Pangan >65%Terhadap Total

Prioritas FOODEXPENDITURE

>65%

1 Pangkung Tibah 13.08 62 Belalang 13.65 63 Beraban 5.46 64 Buwit 29.66 65 Cepaka 8.95 66 Kaba-Kaba 14.37 67 Pandak Gede 15.48 68 Bengkel 16.32 69 Pejaten 15.20 6

10 Nyitdah 32.11 511 Pandak Bandung 20.88 612 Nyambu 18.98 6

Page 40: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

30 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

No Nama Desa

PresentasePengeluaran RT

untuk Pangan >65%Terhadap Total

Prioritas FOODEXPENDITURE

>65%

13 Kediri 10.11 614 Abian Tuwung 10.44 615 Banjar Anyar 3.88 6

Rataan 15.24Minimum 3.88Maksimum 32.11

Kecamatan TabananPersentase dan peringkat perioritas rumah tangga dengan proporsipengeluaran pangan lebih dari 65% terhadap total pengeluaran disajikanpada TABEL 22. Semua desa yang ada di Kecamatan Tabananmendapatkan prioritas 6.

TABEL 22. Persentase dan peringkat perioritas rumah tangga denganproporsi pengeluaran pangan lebih dari 65% terhadap total pengeluaranpada desa-desa di wilayah Kecamatan Tabanan.

No Nama DesaPresentase PengeluaranRT untuk Pangan >65%

Terhadap Total

Prioritas FOODEXPENDITURE

>65%

1 Sudimara 8.56 62 Boongan 8.17 63 Gubug 5.88 64 Dauh Peken 3.33 65 Delod Peken 4.78 66 Dajan Peken 4.95 67 Subamia 15.37 68 Denbantas 6.26 69 Buahan 12.70 6

10 Tunjuk 10.80 611 Wanasari 19.78 612 Sesandan 12.47 6

Rataan 9.42Minimum 3.33Maksimum 19.78

Kecamatan MargaPersentase dan peringkat perioritas rumah tangga dengan proporsipengeluaran pangan lebih dari 65% terhadap total pengeluaran disajikanpada TABEL 23. Semua desa yang ada di Kecamatan Marga mendapatkanprioritas 6.

Page 41: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

31 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

TABEL 23. Persentase dan peringkat perioritas rumah tangga denganproporsi pengeluaran pangan lebih dari 65% terhadap total pengeluaranpada desa-desa di wilayah Kecamatan Marga.

No Nama Desa

PresentasePengeluaran RT

untuk Pangan >65%Terhadap Total

Prioritas FOODEXPENDITURE

>65%

1 Tegaljadi 12.57 62 Kukuh 7.30 63 Beringkit 9.78 64 Peken Belayu 4.53 65 Batannyuh 20.34 66 Kuwum 17.27 67 Caubelayu 27.20 68 Selanbawak 3.14 69 Marga 15.78 6

10 Petiga 11.53 611 Tua 8.55 612 Payangan 9.38 613 Marga Dauh Puri 7.74 614 Marga Dajan Puri 7.95 615 Geluntung 9.46 616 Baru 9.35 6

Rataan 12.31Minimum 3.14Maksimum 27.20

Kecamatan BaturitiPersentase dan peringkat perioritas rumah tangga dengan proporsipengeluaran pangan lebih dari 65% terhadap total pengeluaran disajikanpada TABEL 24. Ada sebanyak 11 desa yang mendapat prioritas 6, yaituDesa Perean, Perean Tengah, Perean Kangin, Luwus, Mekarsari, Apuan,Angseri, Baturiti, Batunya, Antapan, dan Candikuning. Jumlah desa yangmendapat prioritas 5 ada sebanyak 1 desa, yaitu Desa Bangli.

TABEL 24. Persentase dan peringkat perioritas rumah tangga denganproporsi pengeluaran pangan lebih dari 65% terhadap total pengeluaranpada desa-desa di wilayah Kecamatan Baturiti.

No Nama DesaPresentase PengeluaranRT untuk Pangan >65%

Terhadap Total

Prioritas FOODEXPENDITURE

>65%

1 Perean 8.15 6

Page 42: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

32 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

No Nama DesaPresentase PengeluaranRT untuk Pangan >65%

Terhadap Total

Prioritas FOODEXPENDITURE

>65%

2 Perean Tengah 12.35 63 Perean Kangin 19.96 64 Luwus 12.28 65 Mekasari 20.62 66 Apuan 22.82 67 Angseri 26.27 68 Bangli 30.18 59 Baturiti 17.65 6

10 Batunya 13.88 611 Antapan 0.00 612 Candikunging 13.39 6

Rataan 32.92Minimum 0.00Maksimum 30.18

Kecamatan PenebelPersentase dan peringkat perioritas rumah tangga dengan proporsipengeluaran pangan lebih dari 65% terhadap total pengeluaran disajikanpada TABEL 25. Semua desa yang ada di Kecamatan Penebelmendapatkan prioritas 6.

TABEL 25. Persentase dan peringkat perioritas rumah tangga denganproporsi pengeluaran pangan lebih dari 65% terhadap total pengeluaranpada desa-desa di wilayah Kecamatan Penebel.

No Nama DesaPresentase PengeluaranRT untuk Pangan >65%

Terhadap Total

Prioritas FOODEXPENDITURE

>65%

1 Rejasa 12.71 62 Jegu 5.80 63 Riang Gede 7.65 64 Buruan 6.99 65 Tajen 6.49 66 Pitra 6.73 67 Penatahan 2.54 68 Tengkudak 8.32 69 Mengeste 5.14 6

10 Penebel 4.25 611 Biaung 7.58 6

Page 43: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

33 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

No Nama DesaPresentase PengeluaranRT untuk Pangan >65%

Terhadap Total

Prioritas FOODEXPENDITURE

>65%

12 Babahan 7.36 613 Senganan 5.91 614 Jatiluwih 3.75 615 Wongaya Gede 5.09 616 Pesagi 10.47 617 Tegalinggah 8.14 618 Sangketan 13.88 6

Rataan 7.16Minimum 2.54Maksimum 13.88

3.4 Persentase Rumah Tangga tanpa Akses Listrik

Tersedianya fasilitas listrik di suatu wilayah akan nembuka peluang yanglebih besar untuk akses pekerjaan. Hal ini merupakan Indikasikesejahteraan suatu wilayah atau rumah tangga yang pada akhirnyaberdampak pada kondisi ketahanan pangan (DKP dan WFP 2013;Wiranthi et al 2014; Sabarella 2005; dan Sofiati 2009). Rasio rumahtangga tanpa akses listrik diduga akan berpengaruh positif terhadapkerentanan pangan dan gizi.

Kecamatan KediriPersentase dan peringkat prioritas rumah tangga tanpa akses listrik padadesa-desa di wilayah Kecamatan Kediri disajikan pada TABEL 26Berdasarkan data, semua desa yang ada di Kecamatan Kedirimendapatkan prioritas 6.

TABEL 26. Persentase dan peringkat prioritas rumah tanggatanpa akses listrik pada desa-desa di wilayah Kecamatan Kediri

No Nama DesaPresentaseRT Tanpa

Akses Listrik

PrioritasNoELECTRIC

1 Pangkung Tibah 0.00 62 Belalang 0.00 63 Beraban 0.00 64 Buwit 0.00 65 Cepaka 0.00 66 Kaba-Kaba 0.00 67 Pandak Gede 0.00 68 Bengkel 0.00 69 Pejaten 0.00 6

Page 44: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

34 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

No Nama DesaPresentaseRT Tanpa

Akses Listrik

PrioritasNoELECTRIC

10 Nyitdah 0.00 611 Pandak Bandung 0.00 612 Nyambu 0.00 613 Kediri 0.00 614 Abian Tuwung 0.00 615 Banjar Anyar 0.00 6

Rataan 0.00Minimum 0.00Maksimum 0.00

Kecamatan TabananPersentase dan peringkat prioritas rumah tangga tanpa akses listrik padadesa-desa di wilayah Kecamatan Tabanan disajikan pada TABEL 27.Berdasarkan data, semua desa yang ada di Kecamatan Tabananmendapatkan prioritas 6.

TABEL 27. Persentase dan peringkat prioritas rumah tanggatanpa akses listrik pada desa-desa di wilayah Kecamatan Tabanan

No Nama DesaPresentaseRT Tanpa

Akses Listrik

PrioritasNoELECTRIC

1 Sudimara 0.00 62 Boongan 0.00 63 Gubug 0.00 64 Dauh Peken 0.00 65 Delod Peken 0.00 66 Dajan Peken 0.00 67 Subamia 0.00 68 Denbantas 0.00 69 Buahan 0.00 6

10 Tunjuk 0.00 611 Wanasari 0.00 612 Sesandan 0.00 6

Rataan 0.00Minimum 0.00Maksimum 0.00

Kecamatan MargaPersentase dan peringkat prioritas rumah tangga tanpa akses listrik padadesa-desa di wilayah Kecamatan Marga disajikan pada TABEL 28.

Page 45: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

35 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

Berdasarkan data, semua desa yang ada di Kecamatan Margamendapatkan prioritas 6.

TABEL 28. Persentase dan peringkat prioritas rumah tanggatanpa akses listrik pada desa-desa di wilayah Kecamatan Marga

No Nama DesaPresentase RT

Tanpa AksesListrik

PrioritasNoELECTRIC

1 Tegaljadi 0.00 62 Kukuh 0.00 63 Beringkit 0.00 64 Peken Belayu 0.00 65 Batannyuh 0.00 66 Kuwum 0.00 67 Caubelayu 0.00 68 Selanbawak 0.00 69 Marga 0.00 6

10 Petiga 0.00 611 Tua 0.00 612 Payangan 0.00 613 Marga Dauh Puri 0.00 614 Marga Dajan Puri 0.00 615 Geluntung 0.00 616 Baru 0.00 6

Rataan 0.00Minimum 0.00Maksimum 0.00

Kecamatan BaturitiPersentase dan peringkat prioritas rumah tangga tanpa akses listrik padadesa-desa di wilayah Kecamatan Baturiti disajikan pada TABEL 29Berdasarkan data, semua desa yang ada di Kecamatan Baturitimendapatkan prioritas 6.

TABEL 29. Persentase dan peringkat prioritas rumah tangga tanpaakses listrik pada desa-desa di wilayah Kecamatan Baturiti

No Nama DesaPresentase RT

Tanpa AksesListrik

PrioritasNoELECTRIC

1 Perean 0.00 62 Perean Tengah 0.00 63 Perean Kangin 0.00 64 Luwus 0.00 6

Page 46: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

36 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

No Nama DesaPresentase RT

Tanpa AksesListrik

PrioritasNoELECTRIC

5 Mekasari 0.00 66 Apuan 0.00 67 Angseri 0.00 68 Bangli 0.00 59 Baturiti 0.00 6

10 Batunya 0.00 611 Antapan 0.00 612 Candikunging 0.00 6

Rataan 0.00Minimum 0.00Maksimum 0.00

Kecamatan PenebelPersentase dan peringkat prioritas rumah tangga tanpa akses listrik padadesa-desa di wilayah Kecamatan Penebel disajikan pada TABEL 30.Berdasarkan data, semua desa yang ada di Kecamatan Penebelmendapatkan prioritas 6.

TABEL 30. Persentase dan peringkat prioritas rumah tanggatanpa akses listrik pada desa-desa di wilayah Kecamatan Penebel

No Nama DesaPresentase RT

Tanpa AksesListrik

PrioritasNoELECTRIC

1 Rejasa 0.00 62 Jegu 0.00 63 Riang Gede 0.00 64 Buruan 0.00 65 Tajen 0.00 66 Pitra 0.00 67 Penatahan 0.00 68 Tengkudak 0.00 69 Mengeste 0.00 6

10 Penebel 0.00 611 Biaung 0.00 612 Babahan 0.00 613 Senganan 0.00 614 Jatiluwih 0.00 615 Wongaya Gede 0.00 6

Page 47: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

37 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

No Nama DesaPresentase RT

Tanpa AksesListrik

PrioritasNoELECTRIC

16 Pesagi 0.00 617 Tegalinggah 0.00 618 Sangketan 0.00 6

Rataan 0.00Minimum 0.00Maksimum 0.00

3.4. Strategi untuk Peningkatan Akses terhadap Pangan

Ada empat tantangan yang dihadapi dari sisi kebutuhan danpemanfaatan pangan, yaitu terkait dengan peningkatan pendapatanper kapita, peningkatan penduduk dan dinamika karakteristikdemografis, perubahan selera karena akses terhadap informasi ataupromosi pangan global yang sangat tinggi, dan persainganpemanfaatan bahan pangan. Penjabaran lebih lanjut daritantangan-tantangan dari sisi kebutuhan dan pemanfaatan pangandisajikan berikut ini.

Pertama, adanya pertumbuhan penduduk yang tinggi besertadinamika karakteristik demografisnya, di antaranya urbanisasi danpeningkatan proporsi wanita masuk pasar tenaga kerja. Kuantitasatau jumlah kebutuhan pangan setiap tahun akan meningkatUrbanisasi yang merupakan salah satu dinamika kependudukanmasih akan terus berlanjut dengan alasan dorongan keluar (pushfactor) dari sektor pertanian, karena sektor ini tidak dapatmenampung angkatan kerja baru atau tidak dapat memenuhi harapanterkait upah yang diterima atau kondisi kerja yang dinilai tidaknyaman.

Kedua, pertumbuhan ekonomi tinggi berdampak pada peningkatanpendapatan per kapita atau daya beli masyarakat, walaupun sebarannyatidak merata ke setiap individu. Situasi ini akan meningkatkanpermintaan pangan dari sisi kualitas, keragaman, mutu, dankeamanannya. Salah satu upaya untuk menanganinya dan sekaligusmemanfaatkan peluang bisnis pangan olahan adalah melaluipenguasaan dan penerapan teknologi pangan agar dapat meresponperubahan permintaan pangan, sehingga mampu menyediakan pangansesuai dinamika permintaan pasar dan preferensi konsumen dengan baik.

Ketiga, pada saat ini sedang berlangsung perubahan selera konsumsipangan yang mulai meninggalkan pangan lokal dan makanantradisional. Pola konsumsi pangan dipengaruhi oleh sumber dayapangan di sekitarnya, daya beli masyarakat, pengetahuan tentangpangan dan gizi, dan selera konsumen. Perubahan selera pangan padasaat ini dibentuk dan dipengaruhi secara kuat oleh perkembanganpesat teknologi informasi media yang dimanfaatkan oleh mediapromosi/periklanan, termasuk pengiklan yang menjajakan makanan danminuman yang mencitrakan produknya berlabel tren masa kini,

Page 48: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

38 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

keren, dan global. Imanto (2012) lebih jauh menilai iklan televisicenderungmenawarkan produk yang mencerminkan budayakonsumerisme dan gaya hidup konsumtifDengan semakin tersebarnyajaringan televisi sampai ke pelosok negeri dengan isi iklan panganbersifat persuasif untuk menarik minat dan selera pemirsa, yangmenawarkan pangan bercitra keren dan global, maka pola konsumsipangan masyarakat secara perlahan akan bergeser ke arah itu.Makanan berciri global yang disediakan di restoran, konsumsimakanan cepat saji, dan makan di luar rumah akan semakin diminati.Sebaliknya, makanan yang berlabel atau diidentikkan denganmakanan tradisional atau lokal secara perlahan akan ditinggalkankonsumen. Tren ini akan makin berakselerasi ke depan. Pemanfaatanteknologi pangan, teknologi informasi, dan kampanye gerakan cintapangan lokal Nusantara diharapkan dapat mengimbangi tantanganperubahan selera pangan akibat iklan makanan tersebut.

Keempat, persaingan permintaan atas komoditas pangan untukkonsumsi manusia (food), pakan ternak(feed), bahan baku energi bio(\biofuel) dan bahan baku industri non-pangan akan terusberlangsung dan semakin ketat dalam 10 tahun ke depan. Persainganpermintaan ini diturunkan dari peningkatan permintaan untukproduk ternak, semakin tingginya harga energi berbahan baku fosil,dan peningkatan permintaan produk industri yang memanfaatkanbahan pangan dalam proses produksinya. Ppeningkatan produksikomoditas pangan yang tinggi dan pelibatan industri pangan.

Dengan demikian strategi peningkatan akses pangan meliputi :

(1) Memperkuat dan memfasilitasi pngembangan pemasaran danperdagangan pangan yang efisien serta pengembangan pasarpangan di pedesaan

(2) Menjaga stabiltas pasokan dan harga pangan pokok meleluipengelolaan cadangan pangan pokok pemerintah pusat dan daerah

(3) Merivitalisasi sistem kelembagaan lumbung pangan masyarakatmenjadi sistem cadangan pangan masyarakat yang dikelola denganprinsip efisiensi ekonomi, namun tetap mempunyai fungsi sosial

(4) Menyalurkan bantuan pangan ataupun pangan bersubsisdi sesuaipola konsumsi pangan setempat bagi masyarakat miskin dankekurangan pangan

Page 49: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

39 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

4.1 Definisi Pemanfaatan Pangan

Dimensi ketiga dari ketahanan pangan adalah pemanfaatan pangan.Pemanfaatan pangan meliputi Pemanfaatan pangan yang bisa diaksesoleh rumah tangga, dan kemampuan individu dalam menyerap zat gizisehingga makanan dapat dimanfaatkan secara efisien oleh tubuh.

Pemanfaatan pangan meliputi indikator-indikator berikut ini :

Rata-rata lama sekolah perempuan di atas 15 tahun; Persentase rumah tangga tanpa akses ke air bersih; Rasio jumlah penduduk per tenaga kesehatan terhadap kepadatan

penduduk; Persentase balita stunting, dan Angka harapan hidup pada saat lahir.

4.2. Rata-rata Lama Sekolah Perempuan di Atas 15 tahun

Rata-rata lama sekolah perempuan adalah jumlah tahun yang digunakanoleh penduduk perempuan berusia 15 tahun ke atas dalam menjalanipendidikan formal. Tingkat pendidikan perempuan terutama ibu danpengasuh anak sangat berpengaruh terhadap status kesehatan dan gizi,dan menjadi hal yang sangat penting dalam pemanfaatan pangan.Berbagai penelitian menunjukkan pengetahuan berhubungan erat denganpenyerapan pangan dan ketahanan pangan (Khan dan Gill 2009; Arif2005; Molnar 1999 dan Mahmood et al. 1991)

Kecamatan KediriRata-rata dan prioritas lama sekolah perempuan yang berusia di atas 15tahun pada desa-desa di wilayah Kecamatan Kediri disajikan seperti padaTABEL 31. Data menunjukkan bahwa rata-rata lama sekolah perempuanterendah terdapat di Desa Buwit. Rata-rata lama sekolah perempuantertinggi terdapat di Desa Belalang, Beraban, Cepaka, Bengkel, Pejaten,Kediri dan Desa Banjar Anyar, serta rataan lama sekolah perempuan padadesa-desa di wilayah Kecamatan Kediri adalah sebesar 9,07 tahun.

BAB IV. PEMANFAATAN PANGAN

Page 50: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

40 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

TABEL 31. Rata-rata dan prioritas lama sekolah perempuan di atas 15tahun pada desa-desa di wilayah Kecamatan Kediri

No Nama DesaRata2 Lama Sekolah

Perempuan Usia 15Tahun ke Atas

PrioritasFEMALESCHOOL

1 Pangkung Tibah 8.71 52 Belalang 9.41 6

3 Beraban 9.20 64 Buwit 8.36 45 Cepaka 9.39 66 Kaba-Kaba 8.72 57 Pandak Gede 8.98 58 Bengkel 9.18 6

9 Pejaten 9.16 610 Nyitdah 8.94 511 Pandak Bandung 8.82 512 Nyambu 8.65 513 Kediri 9.44 614 Abian Tuwung 8.75 5

15 Banjar Anyar 10.31 6Rataan 9.07Minimum 8.36Maksimum 10.31

Berdasarkan data pada TABEL 31, ada sebanyak 7 desa yang mendapatprioritas 6, yaitu Desa Belalang, Beraban, Cepaka, Bengkel, Pejaten,Kediri dan Desa Banjar Anyar. Jumlah desa yang mendapat prioritas 5ada sebanyak 7 desa, yaitu Desa Pangkung Tibah, Kaba-Kaba, PandakGede, Nyitdah, Pandak Badung, Nyambu, dan Desa Abian Tuwung.Sedangkan desa yang memperoleh prioritas 4 ada sebanyak 1 desa yaituDesa Buwit.

Kecamatan TabananTABEL 32 menyajikan rata-rata dan prioritas lama sekolah perempuanyang berusia di atas 15 tahun pada desa-desa di wilayah KecamatanTabanan. Pada TABEL 32, terlihat bahwa rata-rata lama sekolahperempuan terendah terdapat di Desa Sudimara dan tertinggi terdapat diDesa Delod Peken. Rataan lama sekolah perempuan pada desa-desa diwilayah Kecamatan Tabanan adalah sebesar 9,75 tahun.

Page 51: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

41 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

TABEL 32. Rata-rata dan prioritas lama sekolah perempuan di atas 15tahun pada desa-desa di wilayah Kecamatan Tabanan

No Nama Desa

Rata2 LamaSekolah

Perempuan Usia 15Tahun ke Atas

PrioritasFEMALESCHOOL

1 Sudimara 8.75 52 Boongan 9.81 63 Gubug 9.55 64 Dauh Peken 10.19 65 Delod Peken 10.72 66 Dajan Peken 10.57 67 Subamia 9.14 68 Denbantas 10.21 69 Buahan 8.87 5

10 Tunjuk 9.74 611 Wanasari 9.63 612 Sesandan 9.79 6

Rataan 9.75Minimum 8.75Maksimum 10.72

Berdasarkan data pada TABEL 32, ada sebanyak 10 desa yang mendapatprioritas 6, yaitu Desa Boongan, Gubug, Dauh Peken, Delogd Peken,Subamia, Denbantas, Tunjuk, Wanasari dan Desa Sesandan. Jumlah desayang mendapat prioritas 5 ada sebanyak 2 desa, yaitu Desa Sudimara danDesa Buahan.

Kecamatan MargaRata-rata dan prioritas lama sekolah perempuan yang berusia di atas 15tahun pada desa-desa di wilayah Kecamatan Marga disajikan pada TABEL33. Data menunjukkan bahwa rata-rata lama sekolah perempuanterendah terdapat di Desa Kuwum. Rata-rata lama sekolah perempuantertinggi terdapat di Marga Dauh Puri. Nilai rataan lama sekolahperempuandi atas 15 tahun pada desa-desa di wilayah Kecamatan Margaadalah sebesar 9,24 tahun.

TABEL 33. Rata-rata dan prioritas lama sekolah perempuan yangberusia di atas 15 tahun pada desa-desa di wilayah Kecamatan Marga

No Nama DesaRata2 Lama Sekolah

Perempuan Usia 15Tahun ke Atas

PrioritasFEMALESCHOOL

1 Tegaljadi 9.07 6

Page 52: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

42 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

No Nama DesaRata2 Lama Sekolah

Perempuan Usia 15Tahun ke Atas

PrioritasFEMALESCHOOL

2 Kukuh 9.08 63 Beringkit 8.96 54 Peken Belayu 9.59 65 Batannyuh 9.32 66 Kuwum 8.48 47 Caubelayu 9.01 68 Selanbawak 9.11 69 Marga 9.38 6

10 Petiga 9.51 611 Tua 9.66 612 Payangan 8.81 513 Marga Dauh Puri 9.68 614 Marga Dajan Puri 9.36 615 Geluntung 9.16 616 Baru 9.44 6

Rataan 9.24Minimum 8.48Maksimum 9.68

Berdasarkan data pada TABEL 33, ada sebanyak 13 desa di KecamatanMarga mendapat prioritas 6, yaitu Desa Tegaljadi, Kukuh, Peken Belayu,Batannyuh, Caubelayu, Selanbawak, Marga, Petiga, Tua, Marga DauhPuri, Marga Dajan Puri, Geluntung dan Desa Baru. Jumlah desa yangmendapat prioritas 5 ada sebanyak 2 desa, yaitu Desa Beringkit dan DesaPayangan. Desa yang memperoleh prioritas 4 ada sebanyak 1 desa yaituDesa Kuwum.

Kecamatan BaturitiRata-rata dan prioritas lama sekolah perempuan yang berusia di atas 15tahun pada desa-desa di wilayah Kecamatan Baturiti disajikan sepertipada TABEL 34. Data menunjukkan bahwa rata-rata lama sekolahperempuan terendah terdapat di Desa Antapan dan tertinggi terdapat diDesa Perean Tengah. Rataan lama sekolah perempuan pada desa-desa diwilayah Kecamatan Baturiti adalah sebesar 8,60 tahun.

TABEL 34. Rata-rata dan prioritas lama sekolah perempuan di atas 15tahun pada desa-desa di wilayah Kecamatan Baturiti

No Nama DesaRata2 Lama Sekolah

Perempuan Usia 15Tahun ke Atas

PrioritasFEMALESCHOOL

Page 53: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

43 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

No Nama DesaRata2 Lama Sekolah

Perempuan Usia 15Tahun ke Atas

PrioritasFEMALESCHOOL

1 Perean 9.54 62 Perean Tengah 9.68 63 Perean Kangin 8.54 54 Luwus 8.82 55 Mekasari 8.06 46 Apuan 8.86 57 Angseri 8.27 48 Bangli 7.96 49 Baturiti 8.97 5

10 Batunya 8.00 411 Antapan 7.89 412 Candikunging 8.63 5

Rataan 8.60Minimum 7.89Maksimum 9.68

Berdasarkan data pada TABEL 34, ada sebanyak 2 desa yang mendapatprioritas 6, yaitu Desa Perean dan Perean Tengah. Jumlah desa yangmendapat prioritas 5 ada sebanyak 5 desa, yaitu Desa Perean Kangin,Luwus, Apuan, Baturiti, dan Desa Candikuning. Desa yang memperolehprioritas 4 ada sebanyak 5 desa yaitu Desa Mekarsari, Angseri, Bangli,Batunya, dan Desa Antapan.

Kecamatan PenebelRata-rata dan prioritas lama sekolah perempuan yang berusia di atas 15tahun pada desa-desa di wilayah Kecamatan Penebel disajikan seperti padaTABEL 35. Data memperlihatkan bahwa rata-rata lama sekolahperempuan terendah terdapat di Desa Jatiluwih dan tertinggi terdapat diDesa Jegu. Rataan lama sekolah perempuan pada desa-desa di wilayahKecamatan Penebel adalah sebesar 9,11 tahun.

TABEL35. Rata-rata dan prioritas lama sekolah perempuan yang berusiadi atas 15 tahun pada desa-desa di wilayah Kecamatan Penebel

No Nama DesaRata2 Lama Sekolah

Perempuan Usia 15Tahun ke Atas

PrioritasFEMALESCHOOL

1 Rejasa 9.00 62 Jegu 9.98 63 Riang Gede 8.96 54 Buruan 9.64 6

Page 54: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

44 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

No Nama DesaRata2 Lama Sekolah

Perempuan Usia 15Tahun ke Atas

PrioritasFEMALESCHOOL

5 Tajen 9.14 66 Pitra 9.66 67 Penatahan 9.67 68 Tengkudak 9.00 59 Mengeste 9.12 6

10 Penebel 9.55 611 Biaung 8.77 512 Babahan 9.35 613 Senganan 8.94 514 Jatiluwih 8.38 415 Wongaya Gede 9.06 616 Pesagi 8.41 417 Tegalinggah 8.89 518 Sangketan 8.47 4

Rataan 9.11Minimum 8.38Maksimum 9.98

Berdasarkan data pada TABEL 35, ada sebanyak 10 desa yang mendapatprioritas 6, yaitu Desa Rejasa, Jegu, Buruan, Tajen, Pitra, Penatahan,Mengesta, Penebel, Babahan, dan Wongaya Gede. Jumlah desa yangmendapat prioritas 5 ada sebanyak 5 desa, yaitu Desa Riang Gede,Tengkudak, Biaung, Senganan, dan Desa Tegalinggah. Sedangkan desayang memperoleh prioritas 4 ada sebanyak 3 desa yaitu Desa Jatiluwih,Pesagi, dan Sangketan.

4.3 Persentase Rumah Tangga Tanpa Akses Ke Air Bersih

Persentase rumah tangga tanpa akses ke air bersih yaitu persentaserumah tangga yang tidak memiliki akses ke air minum yang berasal dariair leding/PAM, pompa air, sumur atau mata air yang terlindung dan airhujan (tidak termasuk air kemasan) dengan memperhatikan jarak kejamban minimal 10 m. Akses terhadap air bersih memegang peranan yangsangat penting untuk pencapaian ketahanan pangan. Air yang tidak bersihakan meningkatkan angka kesakitan dan menurunkan kemampuan dalammenyerap makanan dan pada akhirnya akan mempengaruhi status nutrisiseseorang. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa di daerah yangakses terhadap air bersihnya rendah maka ditemukan kejadian malnutrisiyang tinggi pula (DKP dan EFP 2009; Sofiati 2009). Akses terhadapfasilitas sanitasi dan air layak minum sangat penting dalam mengurangimasalah penyakit secara khusus diare, sehingga memperbaiki status gizimelalui peningkatan penyerapan zat-zat gizi oleh tubuh (DKP dan WFP

Page 55: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

45 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

2015; Pemprov NTT et al. 2015; Kavosi et al. 2014; Khan dan Gill 2009;Burger dan Esrey 1995; serta Thomas dan Strauss 1992). Semakin besarrasio rumah tangga tanpa akses air bersih diduga akan berpengaruhterhadap kerentanan pangan wilayah.

Kecamatan KediriPersentase dan prioritas rumah tangga tanpa akses ke air bersih padadesa-desa di wilayah Kecamatan Kediri disajikan pada TABEl 36. Datamenunjukkan bahwa seluruh desa di Kecamatan Kediri, yakni 15 desa,memiliki akses ke air bersih.

TABEL 36. Persentase dan prioritas rumah tangga tanpa akseske air bersih pada desa-desa di wilayah Kecamatan Kediri

No Nama DesaPresentase RT

Tanpa Akses keAir Bersih

PrioritasNoWATER

1 Pangkung Tibah 0.00 62 Belalang 0.00 63 Beraban 0.00 64 Buwit 0.00 65 Cepaka 0.00 66 Kaba-Kaba 0.00 67 Pandak Gede 0.00 68 Bengkel 0.00 69 Pejaten 0.00 6

10 Nyitdah 0.00 611 Pandak Bandung 0.00 612 Nyambu 0.00 613 Kediri 0.00 614 Abian Tuwung 0.00 615 Banjar Anyar 0.00 6

Rataan 0.00Minimum 0.00Maksimum 0.00

Berdasarkan data pada TABEL 36, seluruh desa yang ada di KecamatanKediri, dengan jumlah desa sebanyak 15, mendapat prioritas 6.

Kecamatan Tabanan

TABEL 37 menunjukkan persentase dan prioritas rumah tangga tanpaakses ke air bersih pada desa-desa di wilayah Kecamatan Tabanan. Datamemperlihatkan bahwa 12 desa yang ada di wilayah Kecamatan Tabananmemiliki akses ke air bersih.

Page 56: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

46 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

TABEL 37. Persentase dan prioritas rumah tangga tanpa akseske air bersih pada desa-desa di wilayah Kecamatan Tabanan

No Nama DesaPresentase RT

Tanpa Akses ke AirBersih

PrioritasNoWATER

1 Sudimara 0.00 62 Boongan 0.00 63 Gubug 0.00 64 Dauh Peken 0.00 65 Delod Peken 0.00 66 Dajan Peken 0.00 67 Subamia 0.00 68 Denbantas 0.00 69 Buahan 0.00 6

10 Tunjuk 0.00 611 Wanasari 0.00 612 Sesandan 0.00 6

Rataan 0.00Minimum 0.00Maksimum 0.00

Berdasarkan data pada TABEL 37, seluruh desa yang ada di KecamatanTabanan mendapat prioritas 6, yang artinya tidak ada penduduk yangtanpa akses ke air bersih.

Kecamatan Marga

Persentase dan prioritas rumah tangga tanpa akses ke air bersih padadesa-desa di wilayah Kecamatan Marga disajikan pada TABEL 38. Datamenunjukkan bahwa seluruh desa di Kecamatan Marga, yakni 16 desa,memiliki akses ke air bersih.

TABEL 38. Persentase dan prioritas rumah tangga tanpa akseske air bersih pada desa-desa di wilayah Kecamatan Marga

No Nama DesaPresentase RT

Tanpa Akses keAir Bersih

PrioritasNoWATER

1 Tegaljadi 0.00 62 Kukuh 0.00 63 Beringkit 0.00 64 Peken Belayu 0.00 65 Batannyuh 0.00 66 Kuwum 0.00 6

Page 57: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

47 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

No Nama DesaPresentase RT

Tanpa Akses keAir Bersih

PrioritasNoWATER

7 Caubelayu 0.00 68 Selanbawak 0.00 69 Marga 0.00 6

10 Petiga 0.00 611 Tua 0.00 612 Payangan 0.00 613 Marga Dauh Puri 0.00 614 Marga Dajan Puri 0.00 615 Geluntung 0.00 616 Baru 0.00 6

Rataan 0.00Minimum 0.00Maksimum 0.00

Berdasarkan data pada TABEL 38, seluruh desa yang ada di KecamatanMarga, yang berjumlah 16 desa, mendapat prioritas 6.

Kecamatan Baturiti

Persentase dan prioritas rumah tangga tanpa akses ke air bersih padadesa-desa di wilayah Kecamatan Baturiti disajikan pada TABEL 39.Sebagaimana terlihat pada TABEL 39 bahwa seluruh desa di KecamatanBaturiti, yakni 12 desa, tidak ada yang tanpa memiliki akses ke air bersih.

TABEL 39. Persentase dan prioritas rumah tangga tanpa akses ke airbersih pada desa-desa di wilayah Kecamatan Baturiti

No Nama DesaPresentase RT

Tanpa Akses keAir Bersih

PrioritasNoWATER

1 Perean 0.00 62 Perean Tengah 0.00 63 Perean Kangin 0.00 64 Luwus 0.00 65 Mekasari 0.00 66 Apuan 0.00 67 Angseri 0.00 68 Bangli 0.00 69 Baturiti 0.00 6

10 Batunya 0.00 611 Antapan 0.00 612 Candikunging 0.00 6

Page 58: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

48 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

No Nama DesaPresentase RT

Tanpa Akses keAir Bersih

PrioritasNoWATER

Rataan 0.00Minimum 0.00Maksimum 0.00

Berdasarkan data pada TABEL 39 seluruh desa yang ada di KecamatanBaturiti, dengan jumlah desa sebanyak 12, mendapat prioritas 6.

Kecamatan Penebel

TABEL 40, menyajikan persentase dan prioritas rumah tangga tanpaakses ke air bersih pada desa-desa di wilayah Kecamatan Penebel. Datamenunjukkan bahwa seluruh desa di Kecamatan Penebel, yakni 18 desa,tidak ada yang tanpa memiliki akses ke air bersih.

TABEL 40. Persentase dan prioritas rumah tangga tanpa akses ke airbersih pada desa-desa di wilayah Kecamatan Penebel

No Nama DesaPresentase RT

Tanpa Akses ke AirBersih

PrioritasNoWATER

1 Rejasa 0.00 62 Jegu 0.00 63 Riang Gede 0.00 64 Buruan 0.00 65 Tajen 0.00 66 Pitra 0.00 67 Penatahan 0.00 68 Tengkudak 0.00 69 Mengeste 0.00 6

10 Penebel 0.00 611 Biaung 0.00 612 Babahan 0.00 613 Senganan 0.00 614 Jatiluwih 0.00 615 Wongaya Gede 0.00 616 Pesagi 0.00 617 Tegalinggah 0.00 618 Sangketan 0.00 6

Rataan 0.00Minimum 0.00Maksimum 0.00

Page 59: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

49 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

Berdasarkan data pada TABEL 40, seluruh desa yang ada di wilayahKecamatan Penebel, yang berjumlah 18 desa, mendapat prioritas 6.

4.4 Rasio Jumlah Penduduk Per Tenaga Kesehatan TerhadapTingkat Kepadatan Penduduk

Indikator ini mengukur sejauh mana kesesuaian ketersediaan tenagakesehatan dan jumlah masyarakat yang dilayaninya. Tenaga kesehatanterdiri dari dokter umum, dokter gigi, bidan, dan tenaga kesehatanlainnya. Rasio jumlah penduduk per tenaga kesehatan terhadapkepadatan penduduk akan mempengaruhi tingkat kerentanan pangan(Lubis 2010 dan Sofiati 2009). Indikator ini dihitung dengan membagijumlah penduduk di suatu wilayah dengan jumlah tenaga kesehatan.Hasilnya kemudian dibagi dengan kepadatan penduduk untukmemperoleh jumlah populasi yang dilayani per tenaga kesehatan.Semakin tinggi nilai rasio maka semakin rentan daerah tersebut.

Kecamatan Kediri

Rasio dan prioritas jumlah penduduk per tenaga kesehatan terhadaptingkat kepadatan penduduk (PDDK per Tenkes per Density) pada desa-desa di wilayah Kecamatan Kediri disajikan pada TABEL 41. Datamenunjukkan bahwa Rasio Penduduk terhadap Tenkes terendah terdapatdi Desa Kediri dan tertinggi terdapat di Desa Nyitdah. Rataan RasioPenduduk terhadap Tenkes sebesar 2.87.

TABEL 41. Rasio dan prioritas jumlah penduduk per tenaga kesehatanterhadap tingkat kepadatan penduduk pada desa-desa di wilayahKecamatan Kediri

No Nama DesaRASIO PDDK per

TENKES perDENSITY

PrioritasRASIO

TENKES

1 Pangkung Tibah 2.96 62 Belalang 4.49 63 Beraban 4.48 64 Buwit 2.58 65 Cepaka 2.56 66 Kaba-Kaba 2.87 67 Pandak Gede 2.13 68 Bengkel 1.82 69 Pejaten 1.34 6

10 Nyitdah 4.74 611 Pandak Bandung 3.50 612 Nyambu 2.92 613 Kediri 1.19 6

Page 60: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

50 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

No Nama DesaRASIO PDDK per

TENKES perDENSITY

PrioritasRASIO

TENKES

14 Abian Tuwung 2.23 615 Banjar Anyar 3.23 6

Rataan 2.87Minimum 1.19Maksimum 4.74

Rasio jumlah penduduk per tenaga kesehatan terhadap tingkat kepadatanpenduduk (PDDK per Tenkes per Density) untuk seluruh desa di wilayahKecamatan Kediri yang berjumlah 15 desa memperoleh prioritas 6.

Kecamatan Tabanan

Rasio dan prioritas jumlah penduduk per tenaga kesehatan terhadaptingkat kepadatan penduduk (PDDK per Tenkes per Density) pada desa-desa di wilayah Kecamatan Tabanan disajikan pada TABEL 42. Datamenunjukkan bahwa Rasio Penduduk terhadap Tenkes terendah terdapatdi Desa Duh Peken dan tertinggi terdapat di Desa Delod Peken. Rata-ratarasio jumlah penduduk per tenaga kesehatan terhadap tingkat kepadatanpenduduk pada desa-desa di Kecamatan Tabanan sebesar 2,18.

TABEL 42. Rasio dan prioritas jumlah penduduk per tenaga kesehatanterhadap tingkat kepadatan penduduk pada desa-desa di wilayahKecamatan Tabanan

No Nama DesaRASIO PDDK per

TENKES perDENSITY

Prioritas RASIOTENKES

1 Sudimara 2.15 62 Boongan 0.97 63 Gubug 3.79 64 Dauh Peken 0.75 65 Delod Peken 6.26 56 Dajan Peken 2.00 67 Subamia 0.75 68 Denbantas 2.30 69 Buahan 3.46 6

10 Tunjuk 0.96 611 Wanasari 1.02 612 Sesandan 1.82 6

Rataan 2.18Minimum 0.75Maksimum 6.26

Page 61: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

51 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

Dari TABEL 42 terlihat bahwa hanya satu desa yaitu Desa Delod Pekenyang mendapat prioritas 5. Sebelas desa lainnya yang berada di wilayahKecamatan Tabanan memperoleh prioritas 6 untuk rasio jumlahpenduduk per tenaga kesehatan terhadap tingkat kepadatan penduduk(PDDK per Tenkes per Density).

Kecamatan Marga

TABEL 43 menyajikan rasio dan prioritas jumlah penduduk per tenagakesehatan terhadap tingkat kepadatan penduduk pada desa-desa diwilayah Kecamatan Marga. Pada TABEL 43, terlihat bahwa rasio jumlahpenduduk per tenaga kesehatan terhadap tingkat kepadatan pendudukterendah terdapat di Desa Marga dan tertinggi terdapat di DesaCaubelayu. Rataan rasio dan prioritas jumlah penduduk per tenagakesehatan terhadap tingkat kepadatan penduduk pada desa-desa diwilayah Kecamatan Marga adalah 1,75.

TABEL 43. Rasio dan prioritas jumlah penduduk per tenaga kesehatanterhadap tingkat kepadatan penduduk pada desa-desa di wilayahKecamatan Marga

No Nama DesaRASIO PDDK per

TENKES perDENSITY

PrioritasRASIO

TENKES

1 Tegaljadi 3.76 62 Kukuh 2.00 63 Beringkit 2.00 64 Peken Belayu 0.54 65 Batannyuh 2.00 66 Kuwum 1.75 67 Caubelayu 2.78 68 Selanbawak 1.94 69 Marga 0.98 6

10 Petiga 1.90 611 Tua 1.24 612 Payangan 1.50 613 Marga Dauh Puri 1.41 614 Marga Dajan Puri 1.25 615 Geluntung 2.35 616 Baru 1.90 6

Rataan 1.75Minimum 0.98Maksimum 2.78

Page 62: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

52 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

Berdasarkan data pada TABEL 43, seluruh desa mendapat Prioritas 6untuk rasio jumlah penduduk per tenaga kesehatan terhadap tingkatkepadatan penduduk.

Kecamatan Baturiti

Rasio dan prioritas jumlah penduduk per tenaga kesehatan terhadaptingkat kepadatan penduduk pada desa-desa di wilayah KecamatanBaturiti disajikan pada TABEL 44. Pada TABEL 44, terlihat bahwa rasiojumlah penduduk per tenaga kesehatan terhadap tingkat kepadatanpenduduk terendah terdapat di Desa Perean Tengah, tertinggi terdapat diDesa Candikuning. Rataan rasio jumlah penduduk per tenaga kesehatanterhadap tingkat kepadatan penduduk pada desa-desa di wilayahKecamatan Baturiti adalah 8,45.

TABEL 44. Rasio dan prioritas jumlah penduduk per tenaga kesehatanterhadap tingkat kepadatan penduduk pada desa-desa di wilayahKecamatan Baturiti

No Nama DesaRASIO PDDK per

TENKES perDENSITY

Prioritas RASIOTENKES

1 Angseri 7.58 52 Antapan 10.43 43 Apuan 4.46 64 Bangli 11.87 45 Batunya 7.99 56 Baturiti 6.99 57 Candikuning 26.66 28 Luwus 8.06 59 Mekarsari 4.65 6

10 Perean 5.42 511 Perean Kangin 5.16 512 Perean Tengah 2.13 6

Rataan 8.45Minimum 2.13Maksimum 26.66

Berdasarkan data pada TABEL 44, ada sebanyak 3 desa yang mendapatprioritas 6 dan 9 desa yang mendapat prioritas kurang dari 6, yaitu yangmendapat Prioritas 5 antara lain DesaAngseri, Batunya, Baturiti, Luwus,Perean dan Desa Perean Kangin. Desa yang mendapat Prioritas 4 antaralain Desa Antapan dan Desa Bangli. Desa yang mendapat Prioritas 2adalah Desa Candikuning.

Page 63: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

53 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

Kecamatan Penebel

TABEL 45 menyajikan rasio dan prioritas jumlah penduduk per tenagakesehatan terhadap tingkat kepadatan penduduk pada desa-desa diwilayah Kecamatan Penebel. Seperti terlihat pada tabel bahwa rasiojumlah penduduk per tenaga kesehatan terhadap tingkat kepadatanpenduduk terendah terdapat di Desa Babahan dan tertinggi terdapat diDesa Senganan. Rataan rasio jumlah penduduk per tenaga kesehatanterhadap tingkat kepadatan penduduk adalah sebesar 3,81.

TABEL 45. Rasio dan prioritas jumlah penduduk per tenaga kesehatanterhadap tingkat kepadatan penduduk pada desa-desa di wilayahKecamatan Penebel

No Nama DesaRASIO PDDK per

TENKES perDENSITY

Prioritas RASIOTENKES

1 Babahan 1.44 62 Biaung 1.91 63 Buruan 4.33 64 Jatiluwih 11.17 45 Jegu 1.90 66 Mengeste 4.40 67 Penatahan 3.44 68 Penebel 4.56 69 Pesagi 2.71 6

10 Pitra 2.67 611 Rejasa 1.83 612 Riang Gede 2.05 613 Sangketan 2.25 614 Senganan 12.06 415 Tajen 2.15 616 Tegalinggah 1.86 617 Tengkudak 2.96 618 Wongaya Gede 4.92 6

Rataan 3.81Minimum 1.44Maksimum 12.06

Berdasarkan data pada TABEL 45, ada sebanyak 16 desa yang telahmendapat Prioritas 6, dan hanya 2 desa yang mendapat Prioritas kurangdari 6, yaitu Desa Jatiluwih dan Desa Senganan.

Page 64: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

54 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

4.5 Persentase Balita Tinggi Kurang (Stunting)

Balita gizi kurang adalah anak di bawah lima tahun yang tinggi badannyakurang dari -2 Standar Deviasi (-2 SD) dengan indeks tinggi badanmenurut umur (BBU). Status gizi balita merupakan salah satu indikatoryang sangat baik digunakan pada kelompok Penyerapan Pangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita adalah situasi ketahananpangan rumah tangga, status gizi dan kesehatan ibu, pendidikan ibu, polaasuh anak, akses terhadap air bersih, akses terhadap pelayanan kesehatanyang tepat waktu. Untuk mengetahui apakah balita memiliki tinggi badankurang atau tidak, maka harus dilakukan pengukuran tinggi badan danpencatatan umur dalam bulan. Angka ini kemudian dibandingkan denganstandar internasional yang dikembangkan oleh badan “National Centrefor Health Statistics, Centers for Disease Control, USA (atau biasadisebut NCHS standard).

Kecamatan KediriData tentang persentase balita dengan tinggi badan di bawah standar danprioritas stunting disajikan pada TABEL 46 untuk desa-desa di wilayahKecamatan Kediri. Persentase balita stunting terendah terdapat di DesaKaba-kaba dan tetinggi terdapat di Desa Kediri. Rataan persentase balitastunting pada desa-desa di Kecamatan Kediri adalah sebesar 1,96.

TABEL 46. Persentase dan prioritas prioritas balita stunting padadesa-desa di wilayah Kecamatan Kediri

No Nama Desa Presentase BalitaStunting

PrioritasSTUNTING

1 Abian Tuwung 2.30 42 Banjar Anyar 1.80 43 Belalang 1.12 44 Bengkel 1.75 45 Beraban 1.37 46 Buwit 3.89 47 Cepaka 0.81 48 Kaba-Kaba 0.59 49 Kediri 4.20 4

10 Nyambu 1.38 411 Nyitdah 1.88 412 Pandak Bandung 2.70 413 Pandak Gede 1.50 414 Pangkung Tibah 1.34 415 Pejaten 2.70 4

Rataan 1.96Minimum 0.59Maksimum 4.20

Page 65: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

55 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

Data persentase balita dengan tinggi badan di bawah standar untukseluruh desa yang berada di wilayah Kecamatan Kediri, yakni sebanyak 15desa seperti diperlihatkan pada TABEL 46, mendapat prioritas 4.

Kecamatan Tabanan

TABEL 47, menyajikan data persentase balita dengan tinggi badan dibawah standar dan prioritas stunting pada desa-desa di wilayahKecamatan Tabanan. Data pada tabel memperlihatkan bahwa persentasebalita stunting terendah terdapat di Desa Buahan, Dauh Peken, DelodPeken, Denbantas, Gubug, Sesandan, dan Desa Wanasari, nilai tertinggiterdapat di Desa Subamia. Rataan persentase balitan stunting pada desa-desa di Kecamatan Tabanan adalah sebesar 0,59.

TABEL 47. Persentase dan prioritas balita stunting pada desa-desadi wilayah Kecamatan Tabanan

No Nama Desa Presentase BalitaStunting

PrioritasSTUNTING

1 Boongan 1.50 42 Buahan 0.00 43 Dajan Peken 0.30 44 Dauh Peken 0.00 45 Delod Peken 0.00 46 Denbantas 0.00 47 Gubug 0.00 48 Sesandan 0.00 49 Subamia 3.60 4

10 Sudimara 0.30 411 Tunjuk 1.40 412 Wanasari 0.00 4

Rataan 0.59Minimum 0.00Maksimum 3.60

Seluruh desa yang berada di wilayah Kecamatan Tabanan, yang berjumlah12 desa seperti ditunjukkan pada TABEL 47, memperoleh prioritas 4.

Kecamatan Marga

TABEL 48, menyajikan data persentase balita dengan tinggi badan dibawah standar dan prioritas stunting pada desa-desa di wilayah stuntingterendah terdapat di Desa Baru, Geluntung, Marga Dauh Puri, PekebBelayu, Petiga, Salanbawak dan Desa Tegaljadi, dan tertinggi terdapat diDesa Marga Dajan Puri. Nilai rataan persentase balita stunting padadesa-desa di Kecamatan Marga adalah sebesar 1,30.

Page 66: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

56 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

TABEL 48. Persentase dan prioritas balita stunting pada desa-desadi wilayah Kecamatan Marga

No Nama Desa Presentase BalitaStunting

PrioritasSTUNTING

1 Baru 0.00 42 Batannyuh 1.48 43 Beringkit 0.76 44 Caubelayu 1.08 45 Geluntung 0.00 46 Kukuh 5.50 47 Kuwum 1.37 48 Marga 1.91 49 Marga Dajan Puri 4.08 4

10 Marga Dauh Puri 0.00 411 Payangan 1.97 412 Peken Belayu 0.00 413 Petiga 0.00 414 Selanbawak 0.00 415 Tegaljadi 0.00 416 Tua 0.77 4

Rataan 1.30Minimum 0.00Maksimum 5.50

Berdasarkan pada data seperti ditampilkan pada TABEL 48, diketahuibahwa seluruh desa yang berjumlah 16 desa di wilayah Kecamatan Marga,mendapat prioritas 4.

Kecamatan Baturiti

Data persentase balita dengan tinggi badan di bawah standar danprioritas stunting pada desa-desa di wilayah Kecamatan Baturiti disajikanpada TABEL 49. Data pada tabel menunjukkan bahwa nilai persentasebalita stunting terendah terdapat di Desa Angseri, Antapan, Apuan,Bangli, Bantunya, Baturiti dan Desa Candikuning. Nilai tertinggi terdapatdi Desa Perean. Nilai rataan persentase balita stunting pada desa-desa diKecamatan Baturiti adalah sebesar 0,91.

TABEL 49. Persentase dan prioritas balita stunting pada desa-desadi wilayah Kecamatan Baturiti

No Nama Desa Presentase BalitaStunting

PrioritasSTUNTING

1 Angseri 0.00 4

Page 67: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

57 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

2 Antapan 0.00 43 Apuan 0.00 44 Bangli 0.00 45 Batunya 0.00 46 Baturiti 0.00 47 Candikuning 0.00 48 Luwus 2.29 49 Mekarsari 2.53 4

10 Perean 3.28 411 Perean Kangin 1.46 412 Perean Tengah 1.41 4

Rataan 0.91Minimum 0.00Maksimum 3.28

Dari data persentase balita stunting pada desa-desa di wilayahKecamatan Baturiti seperti ditampilkan pada TABEL 49, diketahui bahwaseluruh desa yang berjumlah 12 desa di wilayah Kecamatan Baturitimendapat prioritas 4.

Kecamatan Penebel

TABEL 50, menyajikan data persentase balita stunting pada desa-desa diwilayah Kecamatan Penebel. Data memperlihatkan bahwa nilaipersentase balita stunting terendah terdapat di DesaPitra, Senganan,Tajen, dan Desa Tegallingah. Nilai tertinggi terdapat di Desa WongayaGede. Rataan persentase balita stunting pada desa-desa di KecamatanPenebel yaitu sebesar 2,20.

TABEL 50. Persentase dan prioritas balita stunting pada desa-desadi wilayah Kecamatan Penebel

No Nama Desa Presentase BalitaStunting

PrioritasSTUNTING

1 Babahan 0.68 42 Biaung 2.35 43 Buruan 4.65 44 Jatiluwih 3.70 45 Jegu 0.59 46 Mengeste 0.85 47 Penatahan 1.64 48 Penebel 0.48 49 Pesagi 1.49 4

10 Pitra 0.00 411 Rejasa 1.85 4

Page 68: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

58 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

No Nama Desa Presentase BalitaStunting

PrioritasSTUNTING

12 Riang Gede 7.92 413 Sangketan 1.11 414 Senganan 0.00 415 Tajen 0.00 416 Tegalinggah 0.00 417 Tengkudak 1.18 418 Wongaya Gede 11.11 4

Rataan 2.20Minimum 0.00Maksimum 11.11

Lebih lanjut, dari data persentase balita dengan tinggi badan di bawahstandar dan prioritas stunting pada desa-desa di wilayah KecamatanPenebel seperti ditampilkan pada TABEL 50 diketahui bahwa seluruhdesa yang berjumlah 18 desa di wilayah Kecamatan Penebel, mendapatprioritas 4.

4.5 Angka Harapan Hidup Saat Lahir

Perkiraan lama hidup rata-rata bayi lahir dengan asumsi tidak adaperubahan pola mortalitas sepanjang hidupnya. Angka harapan hidupmerupakan salah satu indikator tingkat kesehatan masyarakat.

Kecamatan KediriRata-rata usia harapan hidup penduduk dan nilai prioritas derajatkesehatan pada desa-desa di wilayah Kecamatan Kediri disajikan padaTABEL 51. Sebagaimana terlihat pada tabel, nilai rataan data rata-ratausia harapan hidup penduduk pada 15 desa di Kecamatan Kediri adalah72,4 tahun.

TABEL 51. Rata-rata usia harapan hidup dan prioritas derajatkesehatan penduduk pada desa-desa di wilayah Kecamatan Kediri

No Nama DesaRata-rata usia

harapan hiduppenduduk (tahun)

PrioritasDerajat

Kesehatan

1 Abian Tuwung 72.4 62 Banjar Anyar 72.4 63 Belalang 72.4 64 Bengkel 72.4 65 Beraban 72.4 66 Buwit 72.4 67 Cepaka 72.4 6

Page 69: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

59 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

No Nama DesaRata-rata usia

harapan hiduppenduduk (tahun)

PrioritasDerajat

Kesehatan

8 Kaba-Kaba 72.4 69 Kediri 72.4 6

10 Nyambu 72.4 611 Nyitdah 72.4 612 Pandak Bandung 72.4 613 Pandak Gede 72.4 614 Pangkung Tibah 72.4 615 Pejaten 72.4 6

Rataan 72.4Minimum 72.4Maksimum 72.4

Berdasarkan pada data yang ditampilkan pada TABEL 51 diperoleh bahwaseluruh desa di wilayah Kecamatan Kediri yang berjumlah 15 desa, derajatkesehatan masyarakatnya mendapat prioritas 6.

Kecamatan Tabanan

Data tentang rata-rata usia harapan hidup penduduk dan nilai prioritasderajat kesehatan masyarakat pada desa-desa di wilayah KecamatanTabanan disajikan pada TABEL 52. Terlihat pada tabel, rata-rata usiaharapan hidup penduduk pada 12 desa di Kecamatan Tabanan berkisarantara 70,0 – 74,0 dengan nilai rataan 71,7 tahun.

TABEL 52. Rata-rata usia harapan hidup dan nilai prioritas derajatkesehatan penduduk pada desa-desa di wilayah Kecamatan Tabanan

No Nama DesaRata-rata usia

harapan hiduppenduduk (tahun)

PrioritasDerajat

Kesehatan

1 Boongan 70.0 62 Buahan 72.0 63 Dajan Peken 74.0 64 Dauh Peken 70.0 65 Delod Peken 74.0 66 Denbantas 72.0 67 Gubug 70.0 68 Sesandan 72.0 69 Subamia 72.0 6

10 Sudimara 70.0 611 Tunjuk 72.0 6

Page 70: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

60 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

No Nama DesaRata-rata usia

harapan hiduppenduduk (tahun)

PrioritasDerajat

Kesehatan

12 Wanasari 72.0 6Rataan 71.7Minimum 70.0Maksimum 74.0

Berdasarkan pada data dalam TABEL 52, diperoleh bahwa seluruh desadi wilayah Kecamatan Tabanan yang berjumlah 12 desa, derajat kesehatanmasyarakatnya mendapat prioritas 6.

Kecamatan Marga

TABEL 53 memuat data tentang rata-rata usia harapan hidup dan nilaiprioritas derajat kesehatan penduduk pada desa-desa di wilayahKecamatan Marga. Data pada tabel menunjukkan bahwa nilai rataan daridata rata-rata usia harapan hidup penduduk adalah 71,7 tahun.

TABEL 53. Rata-rata usia harapan hidup dan prioritas derajatkesehatan penduduk desa-desa di wilayah Kecamatan Marga

No Nama DesaRata-rata usia

harapan hiduppenduduk (tahun)

PrioritasDerajat

Kesehatan

1 Baru 70.0 62 Batannyuh 70.0 63 Beringkit 72.0 64 Caubelayu 72.0 65 Geluntung 70.0 66 Kukuh 72.0 67 Kuwum 72.0 68 Marga 70.0 69 Marga Dajan Puri 70.0 6

10 Marga Dauh Puri 75.0 611 Payangan 75.0 612 Peken Belayu 72.0 613 Petiga 75.0 614 Selanbawak 72.0 615 Tegaljadi 72.0 616 Tua 70.0 6

Rataan 72.1Minimum 70.0Maksimum 75.0

Page 71: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

61 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

Dari TABEL 53, dapat diketahui bahwa seluruh desa di wilayahKecamatan Marga dengan jumlah desa sebanyak 16 desa, derajatkesehatan penduduknya mendapat prioritas 6.

Kecamatan Baturiti

TABEL 54, berisi data tentang rata-rata usia harapan hidup pendudukdan nilai prioritas morbidity pada desa-desa di wilayah KecamatanBaturiti. Data pada tabel menunjukkan bahwa nilai rataan data rata-ratausia harapan hidup penduduk di 12 desa yang berada di wilayahKecamatan Baturiti adalah 72,0 tahun.

TABEL 54. Rata-rata usia harapan hidup dan prioritas derajatkesehatan penduduk desa-desa di wilayah Kecamatan Baturiti

No Nama DesaRata-rata usia

harapan hiduppenduduk (tahun)

PrioritasDerajat

Kesehatan

1 Angseri 72.0 62 Antapan 72.0 63 Apuan 72.0 64 Bangli 72.0 65 Batunya 72.0 66 Baturiti 72.0 67 Candikuning 72.0 68 Luwus 72.0 69 Mekarsari 72.0 6

10 Perean 72.0 611 Perean Kangin 72.0 612 Perean Tengah 72.0 6

Rataan 72.0Minimum 72.0Maksimum 72.0

Berdasarkan pada data pada TABEL 54 dapat diketahui bahwa seluruhdesa di wilayah Kecamatan Baturiti yang berjumlah 12 desa, derajatkesehatan masyarakatnya mendapat prioritas 6.

Kecamatan Penebel

Data tentang rata-rata usia harapan hidup penduduk dan nilai prioritasmorbidity pada desa-desa di wilayah Kecamatan Penebel disajikan padaTABEL 55. Data pada tabel menunjukkan bahwa kisaran data rata-ratausia harapan hidup di 18 desa yang ada di Kecamatan Penebel adalah 70,0– 72,0, dengan nilai rataan dari data rata-rata usia harapan hiduppenduduk sebesar 71,8 tahun.

Page 72: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

62 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

TABEL 55. Rata-rata usia harapan hidup dan prioritas derajatkesehatan penduduk desa-desa di wilayah Kecamatan Penebel

No Nama DesaRata-rata usia

harapan hiduppenduduk (tahun)

PrioritasDerajat

Kesehatan

1 Babahan 72.0 62 Biaung 72.0 63 Buruan 72.0 64 Jatiluwih 72.0 65 Jegu 70.0 66 Mengeste 70.0 67 Penatahan 72.0 68 Penebel 72.0 69 Pesagi 72.0 6

10 Pitra 72.0 611 Rejasa 72.0 612 Riang Gede 72.0 613 Sangketan 72.0 614 Senganan 72.0 615 Tajen 72.0 616 Tegalinggah 72.0 617 Tengkudak 72.0 618 Wongaya Gede 72.0 6

Rataan 71.8Minimum 70.0Maksimum 72.0

Sata pada TABEL 55 juga menunjukkan bahwa seluruh desa di wilayahKecamatan Penebel yang terdiri dari 18 desa, derajat kesehatanpenduduknya mendapat prioritas 6.

4.7 Strategi Peningkatan Pemanfaatan Pangan

Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan kesejahateraanmasyarakat, maka kebutuhan terhadap jenis dan kualitas produk jugasemakin meningkat dan beragam. Oleh karena itu, selain upaya untukmencapai swasembada yang berkelanjutan, peningkatanpenganekaragaman pangan menjadi sangat penting terutama untukmengurangi konsumsi beras dan terigu.

Pola pangan masyarakat Kabupaten Tabanan sebagaimana masyarakatIndonesia umumnya masih bergantung pada beras sebagai sumberkarbohidratnya. Akibat dari keadaan ini konsumsi beras melebihi yang

Page 73: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

63 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

dianjurkan. Sebaliknya konsumsi sumber protein kurang dari yangsemestinya.

Penganaekaragaman pangan merupakan salah satu strategi untukmencapaia ketahanan pangan. Salah satu upaya peningkatanpenganekargaman pangan yaitu dengan Gerakan PercepatanPenganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) yang diwujudkan melaluipola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman(B2SA). Dalam rangka penganekaragaman konsumsi pangan diupayakanpula tercapainya pola konsumsi pangan B2SA.

Laju peningkatan skor PPH yang lebih tinggi mengindikasikan bahwatelah terjadi prubahan dalam pola konsumsi pangan yang mengarah padapola konsumsi yang semakin beragam dan dan bergizi seimbang. SkorPPH ini dapat memberikan informasi mengenai pencapaian kuantitas dankualitas konsumsi yang menggambarkan pencapaian kergaman konsumsipangan. Semakin besar skor PPH maka kualitas konsumsi pangandalaam arti jumlah dan konsumsi, dinilai semakin baik. Hal inimenunjukkan bahwa program penganekaragaman konsumsi pangan diKabupaten menunjukkan keberhasilan yang nyata.

Selain perbaikan dalam kualitas konsumsi pangan, pemanfaatan panganjuga memberi perhatian pada maslah keamanan pangan (food safety).Kebijakan penanganan keamanan pangan diarahkan untuk menjamintersedianya pangan aman, termasuk pangan segar maupun pangan siapsaji untuk dikonsumsi masyarakat. Pangan yang dikonsumsi olehmasyarakat harus terhindar dari berbagai jenis bahaya antara laindikarenakan terjadinya cemaran oleh faktor fisik, kimia, biologi danmikrobiologi. Karena itu, keamanan pangan merupakan tanggung jawabbersama antara pemerintah, produsen pangan dan masyarakat.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, kebijakan untuk memantapkanketahahan pangan dari aspek pemanfaatan pangan dapat difokuskan padadua hal, yaitu :

(1) Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasissumberdaya dan kearifan lokal, dan ditunjang dengan

(2) Pengawasan mutu dan keamanan pangan

Page 74: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

64 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

5.1 Indeks dan Sebaran Prioritas Ketahanan Pangan Wilayah

Pembangunan ketahanan pangan merupakan prioritas dalamRencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) DinasKetahanan Pangan Kabupaten Tabanan. Dalam periode tahun2010-2015, kinerja Dinas Ketahanan Pangan diarahkan dandifokuskan pada pemnatapan ketahanan pangan denganmelaksanakan fungsi koordinasi dalam upaya meningkatkanketahanan pangan masyarakat Kabupaten Tabanan termasukpemenuhan pelayanan dasar kepada masyarakat sesuai denganStandar Pelayanan Minimal (SPM) berdasarkan PERMENTANNo.65/Permentan/OT.140/2010 tentang SPM Bidang KetahananPangan Provinsi dan Kabupaten Kota.

Hasil penghitungan indeks ketahanan pangan dimasing-masingwilayah desa dan sebaran prioritas ketahanan pangan di wilayahkecamatan Kabupaten Tabanan disajikan sebagai berikut :

Kecamatan KediriSituasi ketahanan pangan desa-desa di wilayah Kecamatan Kediridisajikan pada TABEL 56. Berdasarkan hasil analisis rataaanindeks ketahanan pangan desa-desa di Kecamatan Kediri sebesar77.31, dengan nilai terendah 50,10 dimiliki oleh Desa Pejaten dannilai tertinggi sebesar 88,09 dimiliki oleh Desa Banjar Anyar.

TABEL 56. Besaran indeks, peringkat dan sebaran prioritasketahanan pangan desa-desa di Kecamatan Kediri.

No Nama Desa INDEK KPKUMULATIF

PERINGKATKP

PRIORITASKOMPOSIT

1 Abian Tuwung 81.42 39 62 Banjar Anyar 88.09 5 63 Belalang 81.53 37 64 Bengkel 79.57 49 6

5 Beraban 85.97 13 66 Buwit 67.39 68 57 Cepaka 85.24 15 68 Kaba-Kaba 79.24 51 69 Kediri 82.20 31 6

BAB V. SITUASI KETAHANAN DANKERENTANAN PANGAN

Page 75: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

65 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

No Nama Desa INDEK KPKUMULATIF

PERINGKATKP

PRIORITASKOMPOSIT

10 Nyambu 76.53 57 611 Nyitdah 67.33 69 512 Pandak Bandung 74.83 60 613 Pandak Gede 79.04 53 614 Pangkung Tibah 81.20 41 615 Pejaten 50.10 72 3

Minimum 50.10Maksimum 88.09Rataan 77.31

Berdasarkan sebaran terhadap peringkat pririoritas kompositketahanan pangan, dari 15 desa yang berada di wilayah KecamatanKediri ada sebanyak 12 desa memiliki prioritas 6, yang berartiketahanan pangan sangat baik dan 3 desa yang memiliki prioritaskurang dari 6, yaitu Desa Pejaten, Desa Nyitdah, dan Desa Buwit.

Karakteristik utama yang mempengaruhi situasi pangan di DesaBuwit ditentukan oleh banyaknya rumah tangga miskin danrendahnya rara-rata lama sekolah perempuan yang berusia 15tahun ke atas. Karakteristik utama yang mempengaruhi situasiketahanan pangan di Desa Pejaten ditentukan olehketidakmampuan dalam penyedian produksi pangan serealia danbanyaknya rumah tangga miskin. Sedangkan, karakteristik utamasituasi ketahanan pangann di Desa Nyitdah di tentukan olehbanyaknya rumah tangga miskin, banyaknya persentase rumahtangga dengan porsi pengeluaran untuk pangan melebihi daro 65%terhadap total pengeluaran, dan rata-rata lama sekolah perempuanyang berusia 15 tahun ke atas.

Kecamatan Tabanan

Situasi ketahanan pangan desa-desa di wilayah Kecamatan Tabanandisajikan pada TABEL 57. Berdasarkan hasil analisis, rataaanindeks ketahanan pangan desa-desa di Kecamatan Tabanan sebesar80,39, dengan nilai terendah 63,89 dimiliki oleh Desa Delod Pekendan nilai tertinggi sebesar 87,20 dimiliki oleh Desa Denbantas.

TABEL 57. Besaran indeks, peringkat dan sebaran prioritasketahanan pangan desa-desa di Kecamatan Tabanan

No Nama Desa INDEK KPKUMULATIF

PERINGKATKP

PRIORITASKOMPOSIT

Page 76: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

66 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

No Nama Desa INDEK KPKUMULATIF

PERINGKATKP

PRIORITASKOMPOSIT

1 Boongan 81.14 42 62 Buahan 80.96 43 63 Dajan Peken 84.78 16 6

4 Dauh Peken 82.05 33 65 Delod Peken 63.89 70 56 Denbantas 87.20 7 67 Gubug 82.74 28 68 Sesandan 83.31 24 69 Subamia 77.89 54 6

10 Sudimara 79.66 48 611 Tunjuk 83.22 26 612 Wanasari 77.84 55 6

Minimum 63.89

Maksimum 87.20

Rataan 80.39

Berdasarkan sebaran terhadap peringkat pririoritas kompositketahanan pangan, dari 12 desa yang berada di wilayah KecamatanTabanan ada sebanyak 11 desa memiliki prioritas 6, yang berartiketahanan pangan sangat baik dan hanya 1 desa yang memilikiprioritas kurang dari 6, yaitu Desa Delod Peken.

Karakteristik utama yang mempengaruhi situasi pangan di DesaDelod Peken ditentukan oleh kurangnya kemampuan dalamproduksi pangan serealia.

Kecamatan Marga

Situasi ketahanan pangan desa-desa di wilayah Kecamatan Margadisajikan pada TABEL 58. Berdasarkan hasil analisis, rataaanindeks ketahanan pangan desa-desa di Kecamatan Marga sebesar81,82, dengan nilai terendah 70,69 dimiliki oleh Desa Caubelayudan nilai tertinggi sebesar 92,36 dimiliki oleh Desa Marga DauhPuri.

TABEL 58. Besaran indeks, peringkat dan sebaran prioritasketahanan pangan desa-desa di Kecamatan Marga

No Nama Desa INDEK KPKUMULATIF

PERINGKATKP

PRIORITASKOMPOSIT

1 Baru 80.42 45 62 Batannyuh 72.22 65 5

Page 77: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

67 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

No Nama Desa INDEK KPKUMULATIF

PERINGKATKP

PRIORITASKOMPOSIT

3 Beringkit 82.82 27 64 Caubelayu 70.69 66 55 Geluntung 80.00 46 66 Kukuh 82.73 29 67 Kuwum 75.77 58 68 Marga 74.69 61 6

9 Marga Dajan Puri 79.80 47 610 Marga Dauh Puri 92.36 1 611 Payangan 88.55 4 612 Peken Belayu 87.17 8 613 Petiga 89.45 2 614 Selanbawak 87.95 6 6

15 Tegaljadi 81.72 34 616 Tua 81.31 40 6

Minimum 70.69

Maksimum 92.36

Rataan 81.82

Berdasarkan sebaran terhadap peringkat pririoritas kompositketahanan pangan, dari 16 desa yang berada di wilayah KecamatanMarga ada sebanyak 15 desa memiliki prioritas 6, yang berartiketahanan pangan sangat baik dan hanya 1 desa yang memilikiprioritas kurang dari 6, yaitu Desa Caubelayu.

Karakteristik utama yang mempengaruhi situasi pangan di DesaCaubelalyu ditentukan oleh kurangnya kemampuan dalam produksipangan serealia dan banyaknya rumah tangga miskin.

Kecamatan Baturiti

Situasi ketahanan pangan desa-desa di wilayah Kecamatan Baturitidisajikan pada TABEL 59. Berdasarkan hasil analisis, rataaanindeks ketahanan pangan desa-desa di Kecamatan Baturiti sebesar73,75, dengan nilai terendah 45,93 dimiliki oleh Desa Candikuningdan nilai tertinggi sebesar 86,36 dimiliki oleh Desa Antapan.

TABEL 59. Besaran indeks, peringkat dan sebaran prioritasketahanan pangan desa-desa di Kecamatan Baturiti

No Nama Desa INDEK KPKUMULATIF

PERINGKATKP

PRIORITASKOMPOSIT

Page 78: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

68 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

No Nama Desa INDEK KPKUMULATIF

PERINGKATKP

PRIORITASKOMPOSIT

1 Angseri 69.62 67 5

2 Antapan 86.36 11 63 Apuan 73.48 63 64 Bangli 63.73 71 55 Batunya 76.81 56 66 Baturiti 75.58 59 67 Candikuning 45.93 73 3

8 Luwus 79.23 52 69 Mekarsari 72.22 64 5

10 Perean 83.28 25 611 Perean Kangin 74.11 62 612 Perean Tengah 82.19 32 6

Minimum 45.93

Maksimum 86.36Rataan 73.55

Berdasarkan sebaran terhadap peringkat pririoritas kompositketahanan pangan, dari 12 desa yang berada di wilayah KecamatanBaturiti ada sebanyak 8 desa memiliki prioritas 6, yang berartiketahanan pangan sangat baik dan hanya 4 desa yang memilikiprioritas kurang dari 6, yaitu Desa Angseri, Desa Bangli, DesaCandikuning dan Desa Mekarsari.

Karakteristik utama yang mempengaruhi situasi pangan di DesaAngseri ditentukan oleh persentase penduduk miskin, rasio tenagakesehatan dan rata-rata lama sekolah perempuan berusia 15 tahunke atas. Karakteristik utama yang mempengaruhi situasi pangan diDesa Bangli ditentukan oleh ketidakmampun menghasilkanproduksi pangan serealia, persentase penduduk miskin, persentaseRT dengan porsi pengeluaran >65% dari total pengeluaran,ketersediaan tenaga kesehatan dan rata-rata lama sekolahperempuan yang berusia 15 tahun ke atas. Karakteristik utama yangmempengaruhi situasi pangan di Desa Candikuning ditentukan olehketidakmampun menghasilkan produksi pangan serealia,persentase penduduk miskin, ketersediaan tenaga kesehatan danrata-rata lama sekolah perempuan yang berusia 15 tahun ke atas.Sedangkan, karakteristik utama yang mempengaruhi situasi pangandi Desa Mekarsari ditentukan oleh ketidakmampun menghasilkanproduksi pangan serealia, persentase penduduk miskin, dan rata-rata lama sekolah perempuan yang berusia 15 tahun ke atas

Page 79: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

69 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

Kecamatan Penebel

Situasi ketahanan pangan desa-desa di wilayah Kecamatan Penebeldisajikan pada TABEL 60. Berdasarkan hasil analisis, rataaanindeks ketahanan pangan desa-desa di Kecamatan Penebel sebesar83,73, dengan nilai terendah 79,30 dimiliki oleh Desa Sangketandan nilai tertinggi sebesar 88,34 dimiliki oleh Desa Penatahan.

TABEL 60. Besaran indeks, peringkat dan sebaran prioritasketahanan pangan desa-desa di Kecamatan Penebel

No Nama Desa INDEK KPKUMULATIF

PERINGKATKP

PRIORITASKOMPOSIT

1 Babahan 85.85 14 62 Biaung 83.82 21 63 Buruan 84.27 18 64 Jatiluwih 83.48 23 6

5 Jegu 83.78 22 66 Mengeste 82.40 30 67 Penatahan 88.84 3 68 Penebel 86.85 10 69 Pesagi 81.50 38 6

10 Pitra 86.86 9 6

11 Rejasa 80.96 44 612 Riang Gede 81.60 35 613 Sangketan 79.30 50 614 Senganan 84.09 19 615 Tajen 85.99 12 616 Tegalinggah 84.60 17 6

17 Tengkudak 84.06 20 618 Wongaya Gede 81.59 36 6

Minimum 79.30Maksimum 88.84Rataan 83.73

Berdasarkan sebaran terhadap peringkat pririoritas kompositketahanan pangan, dari 18 desa yang berada di wilayah KecamatanBaturiti seluruh desa memiliki prioritas 6, yang berarti ketahananpangan sangat baik dan tak satupun ada yang memiliki prioritaskurang dari 6.

Page 80: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

70 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

5.2 Strategi Pencegahan dan Penangan Kerawanan Pangan

Upaya memantapkan ketahanan pangan menuju kemandirianpangan di daerah sudah tetntu mengahadapi berbagai tantangandan permasalahan yang berasal dari dalam dan luar daerah.Pemenuhan kebutuhan bahan pangan pokok dari produksidomestik didapkan pada permasalahan utama antara lain; (1) alihfungsi lahan yang terus berlanjut sejalan dengan pengembanganpemukiman dan kegiatan ekonomi lainnya, (2) perluasan lahanyang terkendala baik oleh kualitas maupun kepemilikan, (3)perubahan iklim dan cuaca yang mempengaruhi produksi pangan,dan (4) agribisnis pangan yang belum optimal sangatmempengaruhi kesejahteraan petani.

Bertitik tolak dari permasalah tersebut diatas maka strategi yangditempuh untuk mencegah dan melakukan penanganan kerawananpangan di Kabupaten Tabanan, yaitu :

(1) Melaksanakan koordinasi secara strategis dalam penyusunankebijakan ketersediaan, keterjangkaun dan pemanfaatanpangan serta penanganan keamanan pangan

(2) Pemenuhan pangan bagi kelompok masyarakat terutamamasyarakat kronis dan transien (akibat bencana alam, socialdan ekonomi) melalui pendistribusian pangan

(3) Pemberdayaan masyarakat melalui promosi den edukasisupaya mampu memanfaatkan pangan beragam, bergizi,seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal

Dalam mengimplementasikan strategi yang harus diperjelasdengan arah kebijakan untuk mencegah terjadi kerawananpangan pada wilayah desa-desa tertentu yang mencakup tigaaspek, yaitu ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan danaspek pemanfaatan pangan. Masing-masing aspek dapatdifokuskan pada bebara hal, yaitu antara lain sebagai berikut :

(1) Aspek ketersediaan pangan dapat difokuskan pada duahal, yaitu :

a. Peningkatan ketersediaan pangan yangberanekaragam berbasis potensi sumber daya lokalpangan untuk mengurangi jumlah pendudukmiskin dan kelaparan

b. Memantapkan penanganan kerawanan

(2) Aspek keterjangkaun pangan dapat difokuskan pada duahal yaitu :

Page 81: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

71 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

a. Stabilisasi pasokan dan harga pangan

b. Pengelolaan cadangan pangan

(3) Aspek pemanfaatan pangan dapat difokuskan pada duahal yaitu :

a. Percepatan penganekaragaman konsumsi panganberbasis sumber daya dan kearifan lokal danditunjang dengan

b. Pengawasan mutu dan keamanan pangan segar

Page 82: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

72 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis terhadap ketiga aspek ketahanan pangan diKabupaten Tabanan pada tahun 2018 dapat disimpulkan antara lainsebagai berikut :

(1) Dari aspek ketersediaan pangan, penentu utama statusketahanan pangan desa adalah kapasitas produksi pangan sereliadan kondisinya terdapat 50 desa (68.5%) yang mendapat skorPrioritas 6, dan sisanya 23 desa (31.5%) masih mendapat skorPrioritas kurang dari 6.

(2) Dari aspek akses terhadap pangan, akses rumah tanga terhadaplistrik dan porsi belanja pangan tidak menjadi penentu statusketahanan pangan desa. Status ketahanan pangan desa lebihditentukan oleh jumlah penduduk miskin dan terdapat kondisi37 desa (50.6%) mendapat skor Prioritas 6 dan sisanya 36 desa(49.4%) mendapat skor kurang dari 6.

(3) Dari aspek pemanfaatan pangan, usia harapan hidup, aksespenduduk ke air bersih, dan balita stunting tidak menjadipenentu utama status ketahanan pangan desa. Status ketahananpangan desa lebih ditentukan oleh ketersedian tenaga kesehatan,rata-rala lama sekolah perempuan. Dilihat dari rata-rata lamasekolah perempuan terdapat 42 desa (57.5%) mendapat skorPrioritas 6, dan sisanya 31 desa (42.5%) mendapat skor Prioritaskurang dari 6. Sedangkan dilihat dari rasio penduduk terhadaptenaga kesehatan terdapat kondisi 59 desa (80.8%) mendapatskor Prioritas 6, dan sisanya 14 desa (19.2%) mendapat skorPrioritas kurang dari 6.

(4) Hasil penilaian secara komposit menunjukkan terdapat 63 desa(86.3%) yang mendapatkan skor Prioritas Ketahanan Pangan 6,dan sisanya hanya 10 desa (13.7%) yang mendapat skor PrioritasKetahanan Pangan kurang dari 6, yaitu Desa Buwit, DesaNyitdah, Desa Delod Peken, Desa Batannyuh, Desa Caubelayu,Desa Angseri, Desa Bangli, Desa Mekarsari, Desa Pejaten danDesa Candikuning.

BAB VI. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Page 83: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

73 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

5.1 Rekomendasi

Dalam rangka mementapkan ketahanan pangan di Kabupaten Tabanansecara berkelanjutan direkomendasikan sebagai berikut :

(1) Perlu adanya perubahan pendekatan pembangunan dari yang semulamenggunakan pendekatan swasembada pangan menuju pendekatankemandirian pangan

(2) Strategi yang dapat ditempuh untuk memantapkan ketahan panganyang berorientasi pada kemandirian pangan, yaitu :

(a) melaksanakan koordinasi secara strategis dalam penyusunankebijakan ketersediaan, keterjangkaun dan pemanfaatanpangan serta penanganan keamanan pangan,

(b) pemenuhan pangan bagi kelompok masyarakat terutamamasyarakat kronis dan transien (akibat bencana alam, socialdan ekonomi) melalui pendistribusian pangan, dan

(c) pemberdayaan masyarakat melalui promosi den edukasisupaya mampu memanfaatkan pangan beragam, bergizi,seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal.

Page 84: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

74 STATUS KETAHANAN PANGAN TABANAN | 2018

LAMPIRANPETA FSVA KABUPATEN

TABANAN 2018

Page 85: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

Peta FSVA Kab. Tabanan

Komposit : 9 (sembilan indikator ketahanan pangan)

Page 86: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …
Page 87: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …

Peta FSVA Kab. Tabanan

(Masing-masing indikator ketahanan pangan)

Page 88: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …
Page 89: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …
Page 90: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …
Page 91: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …
Page 92: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …
Page 93: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …
Page 94: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …
Page 95: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …
Page 96: PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN Food Security …