pestisida organik made in kebun raya balikebunrayabali.com/files/news letter vol.ii no.4...
TRANSCRIPT
Di balik sebuah keberhasilan tentu tidak terlepas dari berbagai
hambatan. Dalam pelaksanaannya, Agus mengaku menemukan
kesulitan dalam hal proses ekstraksi karena keterbatasan peralatan
yang digunakan dan bahan baku yang belum banyak dibudidayakan.
Namun hal tersebut tidak menyurutkan langkah Agus Hendra dan
timnya untuk terus progresif. Sebagai langkah awal, Pestior akan
diproduksi sejumlah 10 botol sampel. Tindak lanjutnya, Agus dan
kawan-kawan telah siap melakukan edukasi ke petani sayur di kawasan
Bedugul mengenai pentingnya penggunaan Pestisida Organik.
Selamat berkarya kawan! (Muntadliroh)
Jargon “go green” dewasa ini telah mendunia. Masyarakat mulai
menyadari pentingnya hidup sehat yang ramah lingkungan.
Mereka pun berupaya menerapkan pola tersebut dalam kehidupan
sehari-hari, mulai dari penggunaan bahan bakar ramah lingkungan,
aksi penanaman pohon di lahan kritis, mengurangi konsumsi daging
dan beralih vegetarian, hingga pola hidup eat organic. Semua itu
semata-mata sebagai wujud upaya umat manusia untuk mencegah
laju kerusakan lingkungan yang kian hari kian memburuk.
PESTISIDA ORGANIK MADE IN
KEBUN RAYA BALIBeranjak dari persoalan tersebut, sebuah upaya kecil untuk pencegahan
menjadi sangat berarti. Hal inilah yang menginspirasi salah seorang
Peneliti Kebun Raya Bali , I Putu Agus Hendra Wibawa, M.Si dibantu
Litkayasa I Nengah Nada melakukan inovasi dengan menciptakan
Pestisida Organik (Pestior). Penelitian yang dilakukan sejak awal 2012 ini
menghasilkan Pestisida Organik yang fokus kerjanya untuk membasmi
hama Ulat pada sayuran jenis Kubis-kubisan. Menurut Agus, tanaman
uji coba yang digunakan pada awal penelitiannya adalah Pakcoy yaitu
sejenis Sawi Hijau.
“Kelebihan Pestisida Organik adalah tidak mencemari lingkungan,
karena bahan aktifnya mudah terurai di alam dan tidak berbahaya bagi
organisme non-target,” ungkap Agus saat ditemui di ruang kerjanya.
Bahan aktif yang digunakan dalam Pestior antara lain: Azadirachtin
(ekstrak daun Mimba), Sitronelol (ekstrak daun dan batang Sereh
Wangi) dan Dioscorin (ekstrak umbi Gadung). Cara penggunaannya pun
mudah, Pestior cukup dilarutkan dalam air kemudian disemprotkan
secara merata pada tanaman. “Yang terpenting adalah sayuran yang
disemprot Pestior ini menjadi lebih sehat untuk dikonsumsi karena
bebas dari bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh kita,” imbuh pria
kelahiran 29 tahun silam tersebut.
RAPAT KOORDINASI KASIE KONSERVASI EX-SITU KEBUN RAYA “EKA KARYA” BALI-LIPI
Rapat Koordinasi yang diikuti oleh para Pejabat Struktural di bawah Seksi Konservasi Ex-situ Kebun Raya “Eka Karya” Bali- LIPI dilaksanakan pada
hari Selasa tanggal 26 Juni 2012. Rapat yang pertama kalinya dipimpin oleh Dyan Meiningsasi Siswoyo Putri, S Si. (Mbak Dyan), yang menjabat
sebagai Kasie Konservasi Ex-situ Kebun Raya “Eka Karya” Bali sejak pertengahan Juni lalu tersebut membahas mengenai segala hal yang berkaitan
dengan aktivitas rutin di Seksi Ex-situ. “Hal ini sangat penting sebagai langkah awal bagi Saya dalam memimpin di Seksi Konservasi Ex-situ, guna
melanjutkan program-program yang telah tersusun dalam Rencana Kerja Tahunan tahun 2012.” Tutur Mbak Dyan di sela-sela rapat.
Menurut Mbak Dyan, kegiatan teknis di lapangan dalam pengelolaan koleksi dan penanganan lingkungan di Unit Konservasi Ex-situ sudah
bagus, namun dalam pertemuan koordinasi ini sangat diperlukan informasi dari masing-masing Pengamat, Pengawas, dan Koordinator utamanya
mengenai masalah-masalah yang menghambat aktivitas rutin yang selama ini belum tertangani dan terkoordinir.
Koordinasi menyeluruh untuk semua jenjang struktural dan menciptakan sistem yang baik di lingkungan kerja khususnya di Sie Konservasi Ex-situ
menjadi target awal kepemimipinan Mbak Dyan. “Sistem yang telah ada sebelumnya bukannya tidak bagus, justru beranjak dari sana dan didukung
oleh kondisi saat ini perlu dilakukan perbaikan untuk kelancaran bersama dalam melaksanakan kegiatan rutin.” imbuh Ibu satu anak ini. Berkaitan
dengan program-program di Sie Konservasi Ex-situ pada tahun 2012 ini, Mbak Dyan menyatakan masih melanjutkan program yang ada dalam
Rencana Kerja Tahunan (RKT), tidak ada program tambahan, yang terpenting adalah memperbaiki sistem untuk semua jenjang struktural yang ada
di Sie Konservasi Ex-situ. (M.R. Pendit)
53 TahunKebun Raya Bali