pesantren pendidikan dan moralitas

2

Click here to load reader

Upload: nadzier-wiriadinata

Post on 30-May-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pesantren Pendidikan Dan Moralitas

8/9/2019 Pesantren Pendidikan Dan Moralitas

http://slidepdf.com/reader/full/pesantren-pendidikan-dan-moralitas 1/2

EDITORIAL

Pesantren, Pendidikan dan moralitas

Oleh : H. E. Nadzier Wiriadinata

Pendidikan merupakan proses yang dinamis dan senantiasa terbuka

terhadap berbagai tuntutan perubahan masyarakat dan kemajuan ilmu

 pengetahuan serta teknologi. Parameter kualitas pendidikan dapat dilihat dari segi

masukan, proses dan hasil pendidikan yang selalu berubah. Pendidikan

merupakan tanggung jawab pemerintah, masyarakat dan orang tua. Pendidikan

dapat menciptakan sumber daya manusia yang lebih cepat mengerti dan mampu

mempersiapkan diri dalam menghadapi setiap perubahan di lingkungan manapun

dia berada. Untuk mencapai hal tersebut pemerintah memiliki tanggung jawab

yang besar baik dalam hal pembiayaan, tenaga dan fasilitas.

Pendidikan dituntut untuk senantiasa produktif. Produktivitas dimaksud

mengandung makna keinginan dan upaya manusia untuk selalu meningkatkan

kualitas kehidupan di segala bidang. Produktivitas sekolah berbeda dengan hasil

 produksi barang dan jasa yang mudah dihitung dan diukur. Produktivitas sekolah

 berkaitan dengan bagaimana menghasilkan lulusan baik secara kualitatif maupun

kuantitatif, sehingga pada akhirnya diperoleh lulusan yang berkualitas sesuai

dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman.

Salah satu problematika kehidupan bangsa yang terpenting di abad ke-21

adalah dekadensi moral dan akhlak. Kemerosotan nilai-nilai moral yang mulai

melanda masyarakat kita saat ini adalah akibat dari ketidakefektifan penanaman

nilai-nilai moral, baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat

Page 2: Pesantren Pendidikan Dan Moralitas

8/9/2019 Pesantren Pendidikan Dan Moralitas

http://slidepdf.com/reader/full/pesantren-pendidikan-dan-moralitas 2/2

secara keseluruhan. Efektivitas paradigma pendidikan moral yang berlangsung

di jenjang pendidikan formal hingga kini masih sering diperdebatkan.

Harus diakui bahwa sekolah bukanlah tempat yang paling utama sebagai

sarana transfer nilai-nilai moral. Apa lagi pendidikan moral di sekolah baru

menyentuh aspek-aspek kognitif, belum menyentuh aspek afektifnya. Tidaklah

heran kalau kemudian beberapa pengamat sosial menaruh harapan besar tentang

keberhasilan pendidikan moral ini pada peran keluarga dan masyarakat

sekitar.

Dalam konteks pembangunan moral bangsa inilah posisi pesantren

dipertaruhkan. Sudah sepatutnya dalam konteks tersebut pesantren harus

memposisikan keberadaan dirinya pada garda terdepan. Peran sentral lembaga

tradisional islam ini merupakan satuan pendidikan yang kehadirannya memang

 patut diperhitungkan dan karena memang konstitusi sendiri telah memandangnya

sebagai bagian integral dari sistem pendidikan nasional. Sekaranglah komunitas

 pesantren seharusnya terpanggil untuk senantiasa berdiri di depan dalam urusan

  pembangunan moralitas. Memandang remeh peran penting pesantren sama

artinya dengan memandang remeh pembangunan moralitas bangsa itu sendiri.