perubahan sosial politik di jawa barat: relasi … · perubahan sosial politik di jawa barat: ......
TRANSCRIPT
PERUBAHAN SOSIAL POLITIK DI JAWA BARAT:RELASI MÉNAK DAN NII TAHUN 1946-1951
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratanguna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Ilmu Sejarah
Fakultas Ilmu BudayaUniversitas Sebelas Maret
Disusun OlehRANI MELINA DEASY
C. 0513041
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
ii
iii
iv
v
MOTTO
“Ikatlah ilmu dengan menuliskannya”
(Ali bin Abi Thalib)
“Tidak ada yang mudah, tapi tidak ada yang tidak mungkin”
(Napoleon Bonaparte)
“Orang yang paling tidak bahagia adalah mereka yang takut akan perubahan”
(Mignon Mc Laughlin)
vi
PERSEMBAHAN
Ayah, Ibu, Kakak, Adik dan Keluarga Besar
Almamater UNS
vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Perubahan Sosial
Politik Di Jawa Barat: Relasi Ménak dan NII Tahun 1946 – 1951”. Sholawat
serta salam semoga selalu tercurah kepada Pemimpin Besar Revolusi Dunia Nabi
Muhammad SAW, keluarga, dan sahabat serta para pengikutnya yang senantiasa
tegar dan sabar dalam menegakkan risalah-Nya.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan,
baik berupa bimbingan, pengarahan, kesempatan, saran-saran, motivasi, maupun
bantuan materi yang sangat besar artinya bagi penulis. Oleh karena itu, dengan
segala ketulusan dan kerendahan hati, ijinkanlah penulis menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret Surakarta, terimakasih atas ketersediaan sarana dan
prasaran serta ijin untuk ujian skripsi.
2. Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S., M.Hum. selaku Kepala Program Studi Ilmu
Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta,
terimakasih atas motivasi dan bimbingannya.
3. Dr. Susanto, M.Hum. selaku pembimbing pertama skripsi, yang telah banyak
membantu penulis, terimakasih atas masukan, dorongan, serta bimbingannya
selama proses penulisan skripsi.
viii
4. Waskito Widi Wardojo, S.S., M.A. selaku pembimbing kedua skripsi, yang
telah banyak memberikan motivasi dan saran yang bermanfaat agar tulisan
skripsi ini menjadi lebih baik.
5. Segenap tenaga pengajar di Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu dalam
proses penulisan skripsi maupun bekal ilmu pengetahuan bagi penulis.
6. Pak Pri, Mbak Nur, dan Mas Ali dari Staf Bidang Kemahasiswaan Fakultas
Ilmu Budaya yang telah memberikan motivasi, bantuan serta arahan selama
penulis menjadi mahasiswa Universitas Sebelas Maret
7. Segenap Staf dan Karyawan UPT Perpustakaan Pusat UNS, Perpustakaan
Prodi Ilmu Sejarah, Perpustakaan Pusat UGM, Perpustakaan Fakultas Ilmu
Budaya UGM, Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Jawa Barat,
Perpustakaan Nasional RI, Arsip Nasional Republik Indonesia yang telah
membantu penulis dalam melakukan penelusuran referensi selama proses
penulisan skripsi.
8. Ibu dan Bapak yang selalu memberikan kasih sayang luar biasa serta
dukungan baik material maupun non material bagi penulis.
9. Keluarga besar Joyo Suharjo dan Purwanto yang tidak henti-hentinya
mendukung penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi.
10. Bapak Martono, Bapak Permana dan segenap staf pegawai Bapusipda
Provinsi Jawa Barat, serta Bapak Dadan (driver gojek) yang telah banyak
membantu dan memberikan arahan dalam proses pencarian arsip di Bandung.
ix
11. Sahabat baikku Nur Diana Widyastuti, Muhammad Rizal Setiawan, Mustofa
Adi Nugroho, Rasyiq Kusuma Negara, dan Yuwana Galih, terimakasih untuk
motivasi dan bantuannya dalam mencari data selama proses pengerjaan
skripsi, serta cerita pengalaman yang sangat luar biasa selama ini.
12. Teman-teman kos Rahma Yunisa yang sudah kuanggap seperti adikku sendiri
Lintang Rainamaya Nursanti dan Listyaningsih, yang telah memberikan
persahabatan, dukungan serta cerita pengalaman yang sangat luar biasa.
13. Sahabat-sahabatku di luar Solo: Ratna Wulansari, Nogi Anggara, Ridwan
Setiawan, Agus Khaerul, Alhiqni Bisolihah, Dede Abdurrahman Arasyid,
Alam Hermawan, Randi Munggaran, Siti Nuryani Astika, dan Yudi Nurhadi,
yang telah memberikan persahabatan, dukungan serta cerita pengalaman yang
sangat luar biasa.
14. Kawan-kawan selama magang: Alfian Affan, Bima Widiatiaga, Rian, dan
Risky Novitasari atas cerita suka duka dan pengalaman berharga selama
magang di Arsip Nasional Republik Indonesia.
15. Teman-teman seperjuangan Ilmu Sejarah 2013 Universitas Sebelas Maret
Surakarta, yang telah memberikan cerita dan pengalaman luar biasa selama
ini.
16. Kawan-kawan HMP FMS FIB UNS periode 2015/2016 dan BEM FIB UNS
periode 2013/2014 yang telah memberikan pengalaman berorganisasi yang
sangat luar biasa.
17. Seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu terlaksananya penulisan
skripsi, yang tidak dapat disebutkan oleh penulis satu per satu.
x
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi masih terdapat kekurangan
dalam hal isi maupun ketentuan. Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritik
dan saran bagi kemajuan skripsi agar menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis
berharap bahwa semoga hasil penelitian skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca maupun masyarakat umum. Semoga dapat menjadi rujukan
penelitian di kemudian hari. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Surakarta, 9 Juni 2017
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR ISTILAH .................................................................................... xv
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................. xviii
DAFTAR GAMBAR DAN DAFTAR LAMPIRAN .................................. xix
ABSTRAK .................................................................................................. xxv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5
E. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 6
F. Metode Penelitian ....................................................................... 13
G. Sistematika Penulisan ................................................................ 17
BAB II. KAUM ELITE DI JAWA BARAT
A. Pengertian Elite........................................................................... 19
1. Kaum Ménak........................................................................... 22
2. Kaum Elite Muslim................................................................. 26
xii
B. Pendidikan Sebagai Pembentuk Kaum Elite.............................. 33
1. Model Pendidikan Tradisional................................................ 36
2. Model Pendidikan Barat Untuk Golongan Bumiputra............ 37
3. Model Pendidikan Pasca Kemerdekaan Indonesia.................. 40
C. Gaya Hidup Kaum Elite di Jawa Barat Sebelum Kemerdekaan
Republik Indonesia ..................................................................... 42
1. Gelar Bagi Kaum Ménak......................................................... 43
2. Status dan Kekuasaan.............................................................. 45
BAB III. EKSISTENSI MÉNAK PADA MASA REVOLUSI KEMERDEKAAN
A. Revolusi di Jawa Barat................................................................ 51
1. Konvoi Tentara Sekutu di Gekbrong....................................... 53
2. Pertempuran Palagan Bojongkokosan..................................... 56
3. Bandung Lautan Api................................................................ 62
B. Dampak Revolusi Terhadap Kaum Ménak.................................. 68
1. Status........................................................................................ 68
2. Kekuasaan................................................................................ 70
3. Tradisi...................................................................................... 75
BAB IV. ORIENTASI SOSIAL DAN POLITIK KAUM ELITE DI JAWABARAT
A. Pembentukan Negara Pasundan dan Negara Islam IndonesiaSebagai Bentuk Reaksi Kaum Elite di Jawa Barat TerhadapRevolusi Tahun 1947-1951 ........................................................ 77
1. Berdirinya Negara Pasundan dan Eksistensinya...................... 77
2. Pembentukan Negara Islam Indonesia di Jawa Barat.............. 99
3. Pembubaran Negara Pasundan dan Pemberontakan DI/TII ... 109
B. Orientasi Sosial dan Politik Kaum Elite di Jawa Barat............... 114
1. Orientasi Sosial dan Politik .................................................... 114
xiii
a. Elite Tradisional........................................................... 114
b. Elite Kepemimpinan Islam........................................... 116
2. Hubungan Ménak dan NII ...................................................... 117
BAB V. KESIMPULAN............................................................................. 121
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 125
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... 130
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Nama-nama Orang yang Pernah Menjabat di Priangan ...... 26
Tabel 2 Susunan Kabinet Negara Pasundan Rancangan R. Adil
Puradireja............................................................................. 90
Tabel 3 Susunan Kabinet Negara Pasundan Rancangan Mr. R.T.
Jumhana Wiriatmaja............................................................ 93
Tabel 4 Susunan Kabinet Negara Pasundan yang Kedua Rancangan
Mr. R.T. Jumhana Wiriatmaja............................................. 94
xv
DAFTAR ISTILAH
aristokrasi : bentuk pemerintahan di mana kekuasa berada di
tangan kelompok kecil yang mendapatkan
keistimewaan atau kelas yang berkuasa.
artillerie : senjata berat yang dirancang mampu meluncurkan
proyektil melintasi jarak jauh atau pada kru yang
mengoperasikan senjata tersebut.
bilateral : prinsip keturunan yang memperhitungkan hubungan
kekerabatan, baik melalui pria maupun wanita secara
serentak.
Cultuurstelsel (Belanda) : sistem tanam paksa
despotis : otoriter atau sewenang-wenang
establishment : kekuasaan yang ada atau yang berkuasa
feodal : berhubungan dengan masyarakat yang dikuasi oleh
kaum bangsawan/ mengenai kaum bangsawan terkait
sikap, cara hidup, dsb.
genealogi : garis keturunan
gerilya : taktik perang dengan sembunyi-sembunyi
Heiho (Jepang) : tentara pembantu yang dibentuk pada masa Jepang
xvi
jalma leutik (Sunda) : rakyat kecil
jawara : pendekar atau jagoan
jumhuriyah (Arab) : republik
qiesquotient : suatu perbandingan (rasio) antara jumlah pemilih
dengan jumlah wakil yang akan duduk dalam lembaga
perwakilan yang ditentukan oleh perundang-
undangan.
kolonial : berhubungan dengan sifat jajahan atau pemerintah
ménak (Sunda) : kaum elite tradisional Sunda (priyayi)
mortier : meriam kecil
murbawisesa (Jawa) : memiliki kekuasaan tertinggi
ngawula (Jawa) : mengabdi
nyanggrah (Sunda) : sebuah perilaku yang memaksakan kehendak kepada
rakyat kecil dan rakyat kecil dalam keadaan tersebut
tidak diperbolehkan untuk menolak
otokrasi : suatu bentuk pemerintahan yang kekuasaan politiknya
dipegang oleh satu orang
patron client : hubungan antara penguasa dan rakyatnya
Preangerstelsel (Belanda) : sistem priangan
priyayi (Jawa) : golongan kaum bangsawan
xvii
pulung (Jawa) : wahyu
qanun azasi (Arab) : Undang-Undang Dasar
ratu-pandita (Jawa) : raja sekaligus ulama
santri : golongan orang muslim yang mengamalkan ajaran
agama sesuai dengan syariat islam
sawah carik : tanah garapan yang diberikan kepada pegawai
pemerintahan sebagai pengganti gaji sesuai dengan
kedudukannya (jabatannya).
seba (Sunda) : menghadap bupati pada waktu tertentu bagi kepala-
kepala daerah bawahannya untuk melaporkan keadaan
wilayah yang menjadi kekuasaan bupati tersebut.
senenan (Sunda) : perjalanan dinas bupati pada hari senin di wilayah
kekuasaannya
titah (Jawa) : perintah
toelage (Belanda) : uang bantuan/gaji
Volksraad (Belanda) : dewan rakyat
waqaf (Arab) : menahan suatu benda yang kekal abadi secara fisik
zatnya serta dapat digunakan untuk sesuatu yang
benar dan bermanfaat
wong cilik (Jawa) : rakyat kecil
xviii
DAFTAR SINGKATAN
AFNEI : Allied Forces in the Netherlands East Indies/ Pasukan
Sekutu Hindia Timur Belanda
AMPTT : Angkatan Muda Pos Telegram Telepon
AMPU : Angkatam Muda Pekerjaan Umum
API : Angkatan Pemuda Indonesia
APRA : Angkatan Perang Ratu Adil
APWI : Allied Prisoner of War and Internees
BKR : Badan Keamanan Rakyat
DI : Darul Islam
ELS : Europeesche Lagere School
GAPI : Gabungan Politik Indonesia
GPII : Gerakan Pemuda Islam Indonesia
HIS : Hollandsch Inlandsche School
KMB : Konferensi Meja Bundar
KNIL : Koninklijke Nederlands Indisch Leger
KNIP : Komite Nasional Indonesia Pusat
NICA : Netherland Indies Civil Administration/ Pemerintah Sipil
Hindia Belanda
xix
NII : Negara Islam Indonesia
OSVIA : Opleidingsscholen voor Inlandsche Ambtenarten
(Sekolah pendidikan bagi para pejabat pribumi)
PEMILU : Pemilihan Umum
PETA : Pembela Tanah Air
PKI : Partai Komunis Indonesia
PPKI : Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
PPPKI : Pemufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik
Kebangsaan Indonesia
PRP : Partai Rakyat Pasundan
PSII : Partai Syarikat Islam Indonesia
RI : Republik Indonesia
RIS : Republik Indonesia Serikat
RRI : Radio Republik Indonesia
SEAC : South East Asia Command
SR : Sekolah Rakyat
SMP : Sekolah Menengah Pertama
SMA : Sekolah Menengah Atas
SI : Sarekat Islam
xx
TII : Tentara Islam Indonesia
TKR : Tentara Keamanan Rakyat
TNI : Tentara Nasional Indonesia
TRI : Tentara Republik Indonesia
xxi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Sistem Persekolahan di Indonesia Tahun
1945-1950 ............................................................... 42
Gambar 2 Peta Peristiwa Pertempuran Palagan
Bojongkokosan di Sukabumi .................................. 62
Gambar 3 Mochammad Toha ................................................... 64
Gambar 4 Resolusi Penolakan Terhadap Pembentukan Negara
Pasundan .................................................................. 81
Gambar 5 Penolakan Rakyat Jawa Barat Terhadap Berdirinya
Negara Pasundan ..................................................... 82
Gambar 6 Rapat Raksasa di Rengasdengklok Menuntut
Pembubaran Negara Pasundan ................................ 83
Gambar 7 Anggota Parlemen Negara Pasundan yang
Terbentuk Pada Tanggal 26 April 1948................... 85
Gambar 8 Peta Negara-negara Bagian Republik
Indonesia Serikat ..................................................... 86
Gambar 9 Suasana Pemeriksaan Hasil Pemilihan Wali Negara
“Negara Pasundan” Jawa Barat Dengan Calon
Hilman Djajadiningrat dan
R.A.A. Wiranatakusumah ....................................... 88
Gambar 10 R.A.A. Wiranatakusumah Sedang Menandatangani
Surat Pengangkatan Sebagai Wali Negara
Pasundan Disaksikan Oleh Lt. Gub. Djend.
H.J. van Mook.......................................................... 89
Gambar 11 Naskah Proklamasi Negara Islam Indonesia
7 Agustus 1949 ........................................................ 106
xxii
Gambar 12 Bendera Negara Islam Indonesia ............................. 107
Gambar 13 Suasana Serah Terima Kekuasaan Seluruh Jawa
Barat Dari Militer Belanda ke Kol. Sadikin di
Depan Staff Kwartir Divisi Siliwangi ..................... 110
Gambar 14 Upacara Penyerahan Mandat Dari Pemerintah
Negara Pasundan Kepada Pemerintah RI ............... 111
Gambar 15 H. Gapur Salah Seorang Lurah di Daerah Garut
Jawa Barat yang Terlibat Dalam Gerakan DI/TII ... 113
Gambar 16 Suasana Saat Tentara Republik Indonesia
Membersihkan dan Menduduki Markas DI/TII
di Gunung Kolotok, Bandung Selatan .................... 114
xxiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Peta Gerakan DI/TII di Jawa Barat .............................................. 131
2. Staatblad van Nederlandsh Indie No. 52 Tahun 1948................. 132
3. Riwajat Hidoep Mas Djalil Prajadinata, 3 November 1948......... 134
4. Oesoel Perbaikan Gadjih Para Pegawai Pamong Pradja
Bangsa Indonesia, No. A. 629/Rhs .............................................. 136
5. Gaji dan Pendapatan dari Wali Negara Pasoendan dan
Hal-Hal yang Bersangkutan Dengan Itu ...................................... 140
6. Algemeene Secretarie Templar No. 1224, Tentang Mosi
Parlemen Pasoendan 27 September 1948 .................................... 146
7. Kementerian Dalam Negeri Pasoendan Terkait Kekuasaan
Untuk Mengangkat Para Tjamat dan Wedana, 21
Desember 1948............................................................................. 147
8. Djogja Documenten No. 40.......................................................... 149
9. Djogja Documenten No. 218........................................................ 150
10. Djogja Documenten No. 83.......................................................... 155
11. Kementerian Keamanan dan Pertahanan No. 1695, Tjatatan
Singkat Dari Gerakan Kartalegawa.............................................. 157
12. Keputusan Presiden Republik Indonesia Serikat No. 113,
Tanggal 11 Maret 1950, Tentang Pembubaran Negara
Pasundan ...................................................................................... 159
xxiv
13. Intruksi Pemerintah No. 1 Tahun 1950, Tanggal 15 Maret
1950.............................................................................................. 160
14. Daftar Banjaknja Jang Memilih/Menolak Kebangsaan Warga
Negara Indonesia di Jawa Barat, 11 September 1950.................. 164
xxv
ABSTRAK
Rani Melina Deasy. C 0513041. 2017. Perubahan Sosial Politik di Jawa Barat:Relasi Ménak dan NII Tahun 1946-1951: Program Studi Ilmu Sejarah, FakultasIlmu Budaya, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan sosial politik di JawaBarat pada masa revolusi serta pengaruhnya terhadap eksistensi kaum ménak padatahun 1946-1951. Untuk mengetahui perubahan tersebut maka perlu diketahuigaya hidup kaum ménak di Jawa Barat sebelum kemerdekaan Republik Indonesiadan dampak revolusi terhadap eksistensi kaum ménak. Setelah itu akan diketahuiperbedaan orientasi sosial politik pada kaum ménak di Jawa Barat pada masarevolusi serta bentuk dari perbedaan orientasi sosial politik itu. Dalam penelitianini digunakan metode penelitian sejarah, yang meliputi langkah: 1. Heuristik, 2.Kritik Sumber, 3. Intepretasi, 4. Historiografi.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa eksistensi kaum ménak padamasa revolusi mengalami perubahahan. Perubahan yang terjadi yaitu terkaitstatus, kekuasaan dan tradisi pada kaum ménak. Pada masa sebelum revolusi yaitukhususnya pada masa kerajaan dan masa pendudukan Belanda kaum ménakmemiliki hak-hak istimewa, namun pada masa revolusi hak-hak istimewa tersebuthilang. Hal itu mengakibatkan reaksi pada kaum ménak terhadap pemerintahRepublik Indonesia. Reaksi itu bersifat pro dan kontra. Sikap pro dan kontraterhadap revolusi ditunjukkan dengan dibentuknya Negara Pasundan dan NegaraIslam Indonesia. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa revolusi Indonesiatelah mengakibatkan perubahan gaya hidup, status sosial dan orientasi politikkaum ménak di Jawa Barat.
Kata Kunci: Ménak Jawa Barat, Revolusi Indonesia, Perubahan Sosial Politik.
xxvi
ABSTRACT
Rani Melina Deasy. C 0513041. 2017. Social Political Change in West Java:Relation between Ménak and NII in the Year of 1946-1951: Historical ScienceDepartment, Faculty of Cultural Sciences, Sebelas Maret University, Surakarta.
This research aims to acknowledge social political change in West Javaduring the revolution and its influence on the existence of ménak in the year of1946-1951. To know the change, it’s necessary to know the lifestyle of ménak inWest Java priority to the independence of the Republic of Indonesia and theimpact of revolution on the existence of ménak. After that it will be know,difference of social political orientation of ménak in West Java during therevolution and the shape of the difference of social-political orientation. In thisresearch were conducted using historical method, which includes steps:1.Heuristics, 2.Source criticism, 3.Intepretation, 4.Historiography.
Results of this research show that the existence of ménak during therevolution experiences several changes in the form of status, power and traditionon the ménak. Before the revolution especially in the royal period and the Dutchoccupation period, ménak has privileges but in the revolution period, they lose theprivileges. It caused a reaction to the ménak against the government the Republicof Indonesia. Both reaction are pros and cons. The attitude of the pros and cons torevolution are expressed by the ménak with the establishment of Pasundan Stateand the Islamic State of Indonesia. This research can be concluded that Indonesianrevolution resulted has changes their lifestyle, social status and politicalorientation of ménak in West Java.
Keywords : Ménak in West Java, the Indonesian Revolution, Social politicalchange.