perubahan sosial masyarakat tanjung siambang …

23
PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG KELURAHAN DOMPAK PASCA RELOKASI TEMPAT TINGGAL Naskah Publikasi Oleh RIDWAN NIM :090569201044 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG …

PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG

KELURAHAN DOMPAK PASCA RELOKASI TEMPAT TINGGAL

Naskah Publikasi

Oleh

RIDWAN

NIM :090569201044

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2017

Page 2: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG …

1

SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa

yang disebut dibawah ini:

Nama : RIDWAN

NIM : 090569201044

Jurusan/Prodi : SOSIOLOGI

Alamat : Jl. Pramuka No 02 Kelurahan Tanjung Ayun Sakti

Kecamatan Bukit Bestari Tanjungpinang

Nomor TELP : 085668270616

Email : [email protected]

Judul Naskah : Perubahan Sosial Masyarakat Tanjung Siambang Kelurahan

Dompak Pasca Relokasi Tempat Tinggal

Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah

ilmiah dan untuk dapat diterbitkan.

Tanjungpinang, 18 Agustus 2017

Yang menyatakan,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Suryaningsih, M.Si. Rahma Syahfitri, M.Sos

NIDN.1016076901 NIP. 198508202015042001

Page 3: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG …

2

PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG KELURAHAN

DOMPAK PASCA RELOKASI TEMPAT TINGGAL

RIDWAN

SURYANINGSIH.,M.Si

RRAHMA SYAFITRI,M.Sos

Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRAK

Perubahan merupakan sebuah kepastian yang terjadi dalam kehidupan manusia, perputaran

waktu akan menjadi jawaban dari setiap keinginan manusia untuk berubah kearah yang lebih baik.

Pembangunan merupakan suatu usaha untuk melakukan suatu perubahan dan pembangunan yang

bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dari berbagai aspek kehidupan kearah yang

lebih baik. Tanjung Siambang merupakan kampung yang telah ditetapkan oleh Pemerintah

Provinsi Kepri untuk direlokasi ke tempat tinggal yang baru, di mana tempat tinggal masyarakat di

sini sudah ditata sedemikian rupa. Pemukiman yang telah lama menjadi tempat hunian bagi

masyarakat selama berpuluh- puluh tahun merupakan tempat warga bernaung, membesarkan anak-

anak mereka, mendapatkan penghasilan dan berinteraksi dengan masyarakat lainnya. Maka

permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah proses perubahan sosial yang terjadi pada

masyarakat Tanjung Siambang Kelurahan Dompak pasca relokasi tempat tinggal.

Untuk menganalisa permasalahan di dalam penelitian ini digunakan teori perubahan sosial

dari Soerjono Soekanto. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini

dilakukan di daerah Tanjung Siambang kelurahan Dompak. Teknik pengambilan sampel penelitian

yang digunakan adalah sampel purposif dengan informan berjumlah 12 orang. Teknik dan alat

pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari hasil

penelitian ini akan dianalisis secara kualitatif.

Dengan adanya relokasi tempat tinggal tersebut menimbulkan berbagai dampak bagi

kehidupan masyarakat yang ada disekitarnya. Dampak relokasi yang terjadi berupa dampak positif

dan negatif. Dengan adanya relokasi tersebut membuat masyarakat Tanjung Siambang harus rela

direlokasi dari pesisir pantai ke perumahan yang telah disediakan oleh pemerintah. Hal ini

tentunya mengakibatkan adanya perubahan-perubahan pada kondisi masyarakat dari kondisi

sosial, ekonomi dan budaya. Dampak adanya relokasi tersebut juga berpengaruh terhadap

kehidupan sosial masyarakat karena relokasi tempat tinggal mengakibatkan pola interaksi diantara

para anggota masyarakat semakin luas. Selanjutnya, setelah direlokasi juga masyarakat telah

berbaur antara satu dan lainnya. Relokasi berpengaruh pada perekonomian masyarakat, mereka

melakukan berbagai cara untuk memperbaiki perekonomian dengan cara bekerja sampingan atau

bahkan beralih profesi. Namun relokasi tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap budaya atau

kebiasaan-kebiasaan yang telah lama dijalankan. Banyak dari Masyarakat masih dapat

menjalankan tradisi-tradisi yang ada di daerah Tanjung Siambang.

Kata kunci: Relokasi, Perubahan, Sosial, Ekonomi dan Budaya

Page 4: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG …

3

PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG KELURAHAN

DOMPAK PASCA RELOKASI TEMPAT TINGGAL

RIDWAN

SURYANINGSIH.,M.Si

RRAHMA SYAFITRI,M.Sos

Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRACT

Changes were a certainty that occur in human life, the turnaround time will be the answer

to every human desire for change towards the better. Development is an attempt to make a change

and development that aims to improve the lives of people from all aspects of life towards a better.

Tanjung Siambang is a village that has been set by the Government of Kepulauan Riau Province

to be relocated to a new home, where people lived in there already laid out in such a way.

Settlement which has long been a shelter for people during decades of a place where people took

places, raise their children, earn a living and interacting with other people. Then the issues that

discussed in this research is the process of social change in the society of Tanjung Siambang

Village Dompak post relocation of residences.

To analyze the issues in this study used a theory of social change from Soerjono Soekanto.

The type of this research is qualitative descriptive. This research was conducted in the village of

Tanjung Siambang Dompak. The sampling technique used in this study is purposive sampling with

informants amounted to 12 people. The techniques and data collection tools that been used were

such as observation, interviews and documentation. Data obtained from this study will be

analyzed qualitatively.

With the relocation of the dwelling cause various effects to the lives of people who lived

there. The impact of relocation which occured in the form of positive and negative impacts. With

the relocation program of the Tanjung Siambang society were to made people to be willing to be

relocated from the coast to the housing that has been provided by the government. This is certainly

the result of changes in community conditions from the social, economic and cultural. The impact

of the relocation also affect the social life of the community because of the relocation of residences

resulted in patterns of interaction among members of the community more widely. Subsequently,

after being relocated communities have mingled among one another. Relocation affects the

economy of the society, they do a variety of ways to improve the economy by doing side jobs or

even switch professions. However, the relocation had little influence on the culture or habits that

have long run. Many of the community is still able to run the traditions that exist in the Tanjung

Siambang Village.

Keywords: Relocation, Changes, Social, Economic and Cultural

Page 5: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG …

4

1. PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang

Setiap manusia selama hidupnya pasti

mengalami. perubahan .Perubahan dapat

berupa infrastruktur , budaya, nilai-nilai

sosial, pola-pola prilaku, susunan lembaga

kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam

masyarakat, kekuasaan dan wewenang,

interaksi sosial dan sebagainyaMasyarakat

yang dinamis sudah pasti menginginkan

perubahan pada dirinya, baik perubahan

vertical maupun perubahan horizontal,

karena perubahan bukan semata-mata berarti

suatu kemajuan namun juga perubahan bisa

berarti kemunduran dari bidang-bidang

kehidupan tertentu dalam masyarakat

maupun individu. Setiap Perubahan terjadi

di suatu lingkungan masyarakat, sudah pasti

menimbulkan dampak serta persepsi yang

berbeda oleh masyarakat dilingkungan

terjadinya perubahan sosial tersebut.

Sebagai makhluk sosial yang saling

bergantung dan berkaitan, berubahnya

manusia satu dengan lainnya akan

mempengaruhi proses sosial yang terjadi,

secara mikro inilah perubahan yang sedang

terjadi dalam kehidupan masyarakat. Di sisi

lain dalam skala yang lebih besar, perubahan

yang direncanakan dinamakan perencanaan

sosial atau yang lebih terkenal disebut

pembangunan. Pembangunan merupakan

bagian nyata dari perubahan sosial.

Pembangunan merupakan bagian

nyata dari perubahan sosial.

Masyarakat adalah suatu perwujudan

kehidupan bersama manusia dalam

masyarakat berlangsung proses kehidupan

sosial, proses antar hubungan dan antar aksi.

Dengan demikian masyarakat dapat

diartikan sebagai wadah atau medan tempat

berlangsungnya antar aksi warga masyarakat

itu. Untuk mengerti bentuk dan sifat

masyarakat dalam mekanismenya ada ilmu

masyarakat (sosiologi) agar lebih baik

apabila kita mengenal masyarakat dimana

kita menjadi bagian dari padanya, karena

tiap-tiap individu tidak saja menjadi warga

masyarakat secara pasif tetapi aktif.

Pembangunan merupakan langkah

maju yang dilakukan oleh bangsa mansia,

pembagunan dianggap sebagai usaha

manusia untuk meningkatkan taraf

hidupnya.Pembangunan menjadi upaya

manusia untuk mengimbangi perubahan

yang memang pasti terjadi.Pembangunan

menjadi pengukuran perkembangan

peradaban manusia.

Pembangunan tidak hanya dari sektor

fisik, namun juga pada sektor non fisik salah

satunya yang kita kenal dengan istilah

pembangunan manusia.Bahkan kita

mengenal pembedaan antara zaman sejarah

dengan zaman prasejarah diukur dari

kemampuan membaca-tulisnya manusia

pada waktu itu.Inilah yang menunjukkan

bahwa pembangunan non-fisik

(pembangunan manusia) memiliki peran

penting dalam kelanjutan kehidupan

manusia.

Page 6: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG …

5

Pembangunan merupakan suatu

usaha untuk melakukan suatu perubahan dan

pembangunan yang bertujuan untuk

meningkatkan taraf hidup masyarakat dari

berbagai aspek kehidupan kearah yang lebih

baik sesuai yang dikemukakan Siagian

(1996:24) bahwa :“ Pembangunan sebagai

suatu perubahan, mewujudkan suatu kondisi

kehidupan bernegara dan bermasyrakat yang

lebih baik dari kondisi sekarang, sedangkan

pembangunan sebagai suatu pertumbuhan

menunjukkan kemampuan suatu kelompok

terus berkembang, baik secara kualitatif

maupun kuantitatif dan merupakan suatu

yang mutlak harus terjadi dalam

pembagunan”.

Sedangkan Kartasasmita (1994:14)

memberikan pengertian yang lebih

sederhana, yaitu suatu proses perubahan

kearah yang lebih baik ,melalui upaya yang

dilakukan secara terencana. Begitu juga

pembangunan pusat pemerintahan Ibu Kota

Provinsi Kepulauan Riau di Tanjung

Siambang yang saat ini masih dalam proses

penyelesaian, masih banyak persoalan yang

harus diselesaikan oleh pemerintah Provinsi

Kepulauan Riau seperti masalah

pembangunan fisik, serta adminitrasi ganti

rugi perumahan warga yang ditinggalkan

yang berada di daerah Tanjung Siambang.

Relokasi yang dilakukan oleh

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

terhadap masyarakat Tanjung Siambang ini

dikarenakan Pulau Dompak yang dijadikan

sebagai pusat Pemerintahan Provinsi

Kepulauan Riau, di mana di Pulau Dompak

tersebut akan dibangun berbagai macam

bangunan pemerintahan dan infrastruktur

lainnya. Namun karena Tanjung Siambang

belokasi di bibir pantai dan memiliki

keindahan alam, maka pemerintahan

Provinsi Kepulauan Riau nantinya akan

membangun resort , lapangan golf dan

tempat wisata lainnya. Maka perlu adanya

relokasi tempat tinggal warga guna

lancarnya pembangunan di Pulau Dompak.

Tanjung Siambang merupakan

kampung yang telah ditetapkan oleh

Pemerintah Provinsi Kepri untuk direlokasi

ke tempat tinggal yang baru, di mana tempat

tinggal masyarakat di sini sudah ditata

sedemikian rupa. Kampung Tanjung

Siambang yang mayoritas keturunan suku

Melayu, yang terdiri dari 235 Kepala

Keluarga (KK) . Namun sampai sekarang

baru sekitar 140 Kepala Keluarga (KK) yang

sudah menepati rumah hunian yang

disediakan pemerintah Provinsi Kepulauan

Riau dan nantinya semua penduduk

Kampung Tanjung Siambang akan

dipindahkan ke rumah yang telah

disediakan oleh pemerintah provinsi.

Masyarakat pesisir dalam kehidupan

sehari hari tidak lepas dari

ketergantungannya akan sumberdaya pesisir

karena mata pencaharian penduduknya

yang bergantung pada laut. Karena mata

pencahariannya yang bergantung pada

laut, maka masyarakat nelayan memilih

untuk bertempat tinggal di wilayah pesisir.

Hal ini merupakan salah satu faktor

timbulnya permukiman yang berada di

Page 7: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG …

6

wilayah pesisir yang membedakannya

dengan permukiman yang ada di wilayah

perkotaan. Salah faktor yang menyebabkan

masyarakat bertempat tinggal di wilayah

perkotaan adalah karena banyaknya

lapangan perkerjaan yang ditawarkan.

Sedangkan untuk wilayah pesisir, karena

mata pencahariannya bersumber dari laut,

mereka memilih untuk bertempat tinggal di

wilayah pesisir. Potensi dan sumber daya

alam di kawasan pesisir yang beraneka

ragam menjadi daya tarik masyarakat

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

sehingga terbentuklah permukiman pesisir

yang bervariasi sesuai dengan tingkat

penghidupan masyarakatnya (Hariyanto,

2006:8)

Pemukiman yang telah lama menjadi

tempat hunian bagi masyarakat selama

berpuluh- puluh tahun merupakan tempat

warga bernaung, membesarkan anak-anak

mereka, mendapatkan penghasilan dan

berinteraksi dengan masyarakat lainnya.

Aktivitas-aktivitas tersebut merupakan

kegiatan yang dijalankan dalam sebuah

komunitas masyarakat dan telah membentuk

kebiasaan dan budaya tersendiri bagi

masyarakat (Serly, 2010:3)

Ada beberapa hal yang menurut

penulis menarik dari penelitian di Tanjung

Siambang, aspek strategis dari pembangunan

yang berimbas pada lahan masyarakat,

masyarakat yang pada awalnya merupakan

warga asli tempatan harus meingikuti dan

menjalankan kebijakan yang telah dijalankan

oleh pemerintah guna tercapainya

pembangunan yang telah direncanakan.

Masyarakat yang awalnya merupakan tuan

rumah diwilayah tersebut menjadi terusir di

wilayah mereka sendiri akibat dari proses

pembangunan sosial yang seharusnya

memberdayakan mereka bukan justru

memindahkan tempat tinggal mereka yang

telah mereka tempati sejak lama.

Akibat relokasi yang telah ditetapkan

oleh pemerintah Provinsi Kepulauan Riau,

banyak masyarakat yang berada pada

wilayah relokasi telah meninggalkan tempat

tinggal mereka untuk tinggal di perumahan

yang telah disediakan oleh pemerintah

provinsi Kepulauan Riau.Akibat yang

ditimbulkan dari perpindahan masyarakat

menimbulkan perubahan sosial yang dialami

oleh masyarakat Tanjung Siambang

Kelurahan Dompak.

Perubahan tempat tinggal masyarakat

tanjung siambang memberikan dampak yang

besar bagi masyarakat yang telah menerima

dan menjalankan program pemerintah terkait

dengan relokasi tempat tinggal.Masyarakat

yang telah menetap kawasan yang telah

disediakan oleh pemerintah harus biasa

menerima dan mencoba beradapatasi dengan

lingkungan baru. Pada dasarnya masyarakat

Tanjung Siambang berprofesi sebagai

nelayan. Relokasi yang dilakukan membuat

para warga sedikit sulit dalam mengakses

pekerjaannya sebagai nelayan . Ini

dikarenakan pada awalnya masyarakat

Tanjung Siambang bertempat tinggal di

daerah pesisir . Ikatan emosional yang

terjalin antara para warga dan kebiasaan-

Page 8: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG …

7

kebiasaan warga dalam bermasyarakat yang

sebelumnya warga berada dalam suatu

komunitas di lingkungan yang telah lama

mereka huni dan memiliki sejarah

dikehidupan mereka tentunya akan hilang.

Proses adapatasi yang dilakukan oleh

masyarakat Tanjung Siambang bukanlah

merupakan hal yang mudah, karena mereka

harus membiasakan diri untuk terbiasa

tinggal diwilayah yang bukan biasa mereka

huni.

Proses perubahan sosial yang terjadi

pada masyarakat Tanjung Siambang pasca

relokasi tempat tinggal inilah yang menjadi

fokus kajian dalam penelitian ini, serta

bagaimana proses adapatasi masyarakat

terhadap perubahan sosial yang terjadi pasca

relokasi tempat tinggal warga di daerah

Tanjung Siambang keluarahan Dompak.

Maka dari dasar pemeikiran tersebut peneliti

mengambil judul penelitian “ Perubahan

Sosial Masyarakat Tanjung Siambang

Kelurahan Dompak Pasca Relokasi Tempat

Tinggal ”

.

II. LANDASAN TEORI

2.1. Perubahan Sosial

Pada dasarnya setiap masyarakat

dalam hidupnya dapat dipastikan akan

mengalami perubahan. Adanya perubahan

tersebut akan dapat diketahui bila kita

melakukan suatu perbandingan dengan

menelaah suatu masyarakat pada masa

lampau yang kemudian kita bandingkan

dengan keadaan masyarakat sekarang ini .

Perubahan yang terjadi di dalam masyarakat,

pada dasarnya merupakan suatu proses yang

terus menerus, ini berarti bahwa setiap

masyarakat kenyataannya akan mengalami

perubahan-perubahan. Tetapi perubahan

yang terjadi antara masyarakat yang satu

dengan lainnya tentunya berbeda beda. Hal

ini di karenakan adanya suatu masyarakat

yang mengalami perubahan yang lebih cepat

bila dibandingkan dengan masyarakat

lainnya. Disamping itu juga ada perubahan

yang prosesnya lambat, dan ada juga

perubahan yang prosesnya berlangsung

dengan cepat.

Kecenderungan terjadinya perubahan

sosial merupakan gejala yang wajar yang

akan timbul dari pergaulan hidup manusia

yang ada di dalam masyarakat. Adapun

perubahan sosial akan terus berlangsung

sepanjang masih terjadi interaksi antar

manusia dan antar masyarakat. Perubahan

sosial terjadi karena adanya perubahan dalam

unsur yang mempertahankan keseimbangan

masyarakat, seperti perubahan dalam unsur

geografis, biologis, ekonomis, dan yang

lainnya. Perubahan sosial tersebut dilakukan

untuk menyesuaikan dengan perkembangan

zaman yang dinamis.

Everet M. Rogers mengatakan

perubahan sosial itu adalah proses yang

melahirkan perubahan-perubahan didalam

struktur dan fungsi dari suatu sistem

kemasyarakatan. Ada tiga tahapan didalam

proses atau perubahan sosial yang terjadi.

Pertama berawal dari diciptakan atau

lahirnya sesuatu, mungkin sesuatu yang

diidamkan atau suatu kebutuhan yang

Page 9: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG …

8

berkembang sebagai gagasan (ide, concept)

yang baru. Bila gagasan tersebut sudah tidak

menggelinding seperti roda berputar pada

sumbuhnya dan sudah tersebar dikalangan

anggota masyrakat maka proses perubahan

sosial tersebut sudah memasuki tahapan

kedua. Tahapan ketiga disebut sebagai

“hasil” yang merupakan perubahan yang

terjadi didalam sikap, pengalaman, dan

presepsi masyarakat, bahkan dapat

merupakan refleksi dari perubahan yang

terjadi dalam strukutr masyarakat.

Dalam buku Sosiologi Perubahan

Sosial Sztomka, (1993 : 5) sebagian besar

para ahli sosiologi memandang pentingnya

sebuah perubahan yaitu pada struktur sosial

dalam hubungan, organisasi, dan ikatan antar

unsur-unsur didalam masyarakat :

1. Perubahan sosial adalah

transformasi dalam organisasi masyarakat,

dalam pola berfikir dan berperilaku pada

waktu tertentu (Macionis 1987 : 638).

2. Perubahan sosial adalah modifikasi

atau transformasi dalam perorganisasian

masyarakat (Persell, 1987 : 586).

3. Perubahan sosial mengacu pada

variasi hubungan antar individu, kelompok,

organisasi, kultur, dan masyarakat pada masa

tertentu (Ritzer,et. Al, 1987 : 560).

4. Perubahan sosial adalah perubahan

pola perilaku, hubungan sosial, lembaga, dan

struktur sosial pada waktu tertentu (Farley,

1990 :628).

Cara melukiskan perubahan sosial

hampir sama banyaknya dengan cara

mempelajari masyarakat (Chirot, 1986 : 2).

Dimana-mana perubahan telah menjadi

sentral kesadaran rakyat dan ada terhadap

perubahan yang ada dapat ditahan dan dapat

dibatalkan. Dalam setiap masyarakat terdapat

perubahan teknologi, perubahan geogerfis,

perubahan ekologi, dan perubahan yang

disebabkan keganjilan dalam pola ekonomi

dan politik serta yang disebabkan oleh

konflik ideologi.

Menurut kamus Sosiologi (Soekanto,

1993: 62) perubahan (Change) adalah

peristiwa yang menyangkut perubahan posisi

unsur-unsur suatu sistem, sehingga struktur

sistem tersebut berubah. Dalam penelitian ini

perubahan yang dikaji adalah perubahan

yang terjadi di masyarakat (perubahan

sosial). Masih menurut kamus Sosiologi

(Soekanto, 1993: 63) perubahan sosial

(sosial change) adalah perubahan pada

struktur sosial dan pola proses sosial.

Kemudian menurut Soekanto,

(2004:350) menyatakan bahwa:

“Perubahan sosial adalah segala

perubahan pada lembaga-lembaga

kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat,

yang mempengaruhi sistem sosialnya,

termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap

dan pola prilaku di antara kelompok-

kelompok dalam masyarakat, perubahan-

perubahan di dalam masyarakat dapat

mengenai nilai-nilai, sikap-sikap dan pola

prilaku, organisasi, susunan, lembaga-

lembaga sosial kemasyarakatan, lapisan-

lapisan dalam masyarakat kekuasaan dan

wewenang, interaksi sosial dalam

masyarakat.”

Perubahan-perubahan sosial itu dapat

dilihat dari beberapa ciri-ciri tertentu,

Page 10: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG …

9

menurut Soekanto (2004:301-301)

menyatakan bahwa:

“Perubahan-perubahan sosial dapat

diketahui dari adanya ciri-ciri tertentu, antara

lain:

a. Tidak adanya masyarakat yang

berhenti perkembangannya, karena setiap

masyarakat mengalami perubahan-perubahan

yang terjadi secara lambat ataupun secara

cepat.

b. Perubahan yang terjadi pada

lembaga kemasyarakatan tertentu, akan

diikuti dengan perubahan-perubahan pada

lembaga-lembaga sosial lainnya. Karena

lembaga-lembaga sosial tadi sifatnya

independen, maka sulit sekali untuk

mengisolasi perubahan pada lembaga-

lembaga sosial tertentu saja. Proses awal dan

proses-proses selanjutnya merupakan mata

rantai.

c. Perubahan-perubahan yang cepat

biasanya mengakibatkan disorganisasi yang

bersifat sementara karena berada didalam

proses penyesuaian. Disorganisasi akan

diikuti oleh sesuatu reorganisasi yang

mencakup pemantapan kaidah-kaidah dan

nilai-nilai lain yang baru.

d. Perubahan-perubahan tidak

dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau

bidang spiritual saja, karena kedua bidang

tersebut mempunyai kaitan timnal balik yang

sangat kuat.

Menurut Dirdjosisworo (1985: 283-

284) perubahan sosial dapat dirumuskan

sebagai berikut: “Perubahan sosial adalah

perubahan fundamental yang terjadi dalam

struktur sosial, sistem sosial dan organisasi

sosial.

Penjelasannya adalah:

a. Struktur sosial

Struktur sosial adalah bentuk seluruh

jaringan hubungan antar individu dalam

masyarakat dimana terjalin interaksi, dan

komunikasi sosial.

b. Sistem sosial

Sistem sosial adalah keseluruhan

jaringan hubungan antar individu dalam

kelompok sosial, yang berhubungan dengan

nilai-nilai dan pola-pola kebudayaan serta

kaedah-kaedah masyarakat tersebut.

c. Organisasi sosial

Organisasi sosial adalah wadah-

wadah pergaulan kelompok yang disusun

secara jelas antara para petugas dan tugas-

tugasnya yang berhubungan dengan usaha

mencapai tujuan tertentu, yang umumnya

berhubungan dengan aspek kesejahteraan

dan keamanan anggota organisasi tersebut.

Dari pendapat di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa perubahan terjadi atas

tiga unsur yang dinamakan perubahan sosial.

Masih menurut Dirdjosisworo (1985; 284)

perubahan yang alami dan berlangsung wajar

dinamakan perubahan sosial (Social change)

dan perubahan yang direncanakan

dinamakan pembangunan (Social

development).

Terdapat dua faktor yang dapat

menyebabkan terjadinya perubahan sosial,

Page 11: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG …

10

yakni yang berasal dari dalam (internal) serta

yang berasal dari luar masyarakat

(eksternal). Menurut Selo Soemarjan

sebagaimana yang dikutip oleh Soekanto

(2005: 318-325), sebab-sebab perubahan

sosial bersumber pada masyarakat itu sendiri

(internal) dan ada yang dari luar (eksternal).

1. Penyebab dari internal:

a. Bertambahnya atau berkurangnya

penduduk.

b. Penemuan-penemuan baru.

c. Pertentangan (Conflict) masyarakat.

d. Terjadinya pemberontakan atau

revolusi.

2. Penyebab dari eksternal:

a. Sebab-sebab yang berasal dari

lingkunagn alam fisik yang ada

disekitar manusia.

b. Peperangan.

c. Pengaruh kebudayaan masyarakat

lain.

Perubahan yang memakan waktu

lama, dan rentetan-rentetan perubahan kecil

yang saling mengikuti dengan lambat,

dinamakan evolusi (Soekanto, 2005:311),

sementara itu perubahan sosial dan

kebudayaan yang berlangsung dengan cepat

dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi

pokok masyarakat (yaitu lembaga-lembaga

kemasyarakatan) lazimnya dinamakan

revolusi (Soekanto, 2005:312-313).

Perubahan kecil adalah perubahan

yang terjadi pada unsur struktur sosial yang

tidak membawa pengaruh langsung atau

berarti bagi masyarakat (Soekanto,

2005:314). Perubahan kecil seperti

perubahan mode pakaian yang tidak

membawa dampak langsung dalam

perubahan masyarakat kota baru pada

masyarakat desa, adalah perubahan besar,

perubahan yang dibawa berpengaruh besar

pada hubungan kekeluargaan, kekerabatan,

bahwa bisa merubah struktur sosial yang ada.

Menurut Soekanto, (2005:315)

menyatakan:

“Perubahan yang direncanakan

merupakan perubahan yang telah

direncanakan oleh pihak-pihak yang hendak

mengadakan perubahan dalam

masyarakat.Cara-cara mempengaruhi

masyarakat dengan sistem teratur dan

direncanakan terlebih dahulu dinamakan

rekayasa sosial (Social engineering) atau ada

yang menamakan perencanaan sosial (Social

Planning). Perubahan yang tidak

direncanakan adalah perubahan yang terjadi

diluas control dan pengawasan masyarakat

sehingga akan membawa dampak yang tidak

diharapkan masyarakat.”

Berdasarkan uraian diatas, maka

penulis mengambil sebuah konsep teori yang

akan diturunkan menjadi pengukur apakah

perubahan sosial telah terjadi pada

masyarakat Tanjung Siambang Keluarahan

Dompak Pasca Relokasi Tempat Tinggal .

Masyarakat yang mengalami suatu

proses perubahan, terdapat adanya faktor-

faktor pendorong antara lain (Soekanto,2010

:282-286):

a. Kontak dengan kebudayaan lain. Salah

satu proses yang menyangkut hal ini adalah

Page 12: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG …

11

diffusion (difusi). Difusi adalah proses

penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari

individu kepada individu lain. Dengan proses

tersebut manusia mampu untuk menghimpun

penemuan-penemuan baru yang telah

dihasilkan. Dengan terjadinya difusi, suatu

penemuan baru yang telah diterima oleh

masyarakat dapat diteruskan dan disebar

luaskan kepada semua masyarakat, hingga

seluruh masyarakat dapat merasakan

manfaatnya. Proses difusi dapat

menyebabkan lancarnya proses perubahan,

karena difusi memperkaya dan menambah

unsur-unsur kebudayaan yang seringkali

memerlukan perubahan-perubahan dalam

lembaga-lembaga kemasyarakatan, yang

lama dengan yang baru.

b. Sistem pendidikan formal yang maju.

Pada dasarnya pendidikan memberikan nilai-

nilai tertentu bagi individu, untuk

memberikan wawasan serta menerima hal-

hal baru, juga memberikan bagaimana

caranya dapat berfikir secara ilmiah.

Pendidikan juga mengajarkan kepada

individu untuk dapat berfikir secara obyektif.

Hal seperti ini akan dapat membantu setiap

manusia untuk menilai apakah kebudayaan

masyarakatnya akan dapat memenuh

kebutuhan zaman atau tidak.

c. Sikap menghargai hasil karya seseorang

dan keinginan untuk maju. Bila sikap itu

telah dikenal secara luas oleh masyarakat,

maka masyarakat akan dapat menjadi

pendorong bagi terjadinya penemuan-

penemuan baru. Contohnya hadiah nobel,

menjadi pendorong untuk melahirkan karya-

karya yang belum pernah dibuat.

d. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan

yang menyimpang (deviation). Adanya

toleransi tersebut berakibat perbuatan-

perbuatan yang menyimpang itu akan

melembaga, dan akhirnya dapat menjadi

kebiasaan yang terus menerus dilakukan oleh

masyarakat.

e. Sistem terbuka pada lapisan masyarakat.

Adanya sistem yang terbuka di dalam lapisan

masyarakat akan dapat menimbulkan

terdapatnya gerak social vertical yang luas

atau berarti memberi kesempatan kepada

para individu untuk maju atas dasar

kemampuan sendiri. Hal seperti ini akan

berakibat seseorang mengadakan identifikasi

dengan orang-orang yang memiliki status

yang lebih tinggi. Identifikasi adalah suatu

tingkah laku dari seseorang, hingga orang

tersebut merasa memiliki kedudukan yang

sama dengan orang yang dianggapnya

memiliki golongan yang lebih tinggi. Hal ini

dilakukannya agar ia dapat diperlakukan

sama dengan orang yang dianggapnya

memiliki status yang tinggi tersebut.

f. Adanya penduduk yang heterogen.

Terdapatnya penduduk yang memiliki latar

belakang kelompok-kelompok sosial yang

berbeda-beda, misalnya ideology, ras yang

berbeda akan mudah menyulut terjadinya

konflik. Terjdinya konflik ini akan dapat

menjadi pendorong perubahan-perubahan

sosial di dalam masyarakat.

g. Ketidakpuasan masyarakat terhadap

bidang-bidang kehidupan tertentu.

Terjadinya ketidakpuasan dalam masyarakat,

dan berlangsung dalam waktu yang panjang,

Page 13: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG …

12

juga akan mengakibatkan revolusi dalam

kehidupan masyarakat.

h. Adanya orientasi ke masa depan.

Terdapatnya pemikiran-pemikiran yang

mengutamakan masa yang akan datang,

dapat berakibat mulai terjadinya perubahan-

perubahan dalam sistem sosial yang ada.

Karena apa yang dilakukan harus

diorientasikan pada perubahan di masa yang

akan datang.

Serta adanya faktor-faktor yang

menjadi penghambat dalam sebuah

perubahan sosial menurut Soekanto (2010

:286-287) yaitu :

a. Perkembangan ilmu pengetahuan yang

lambat. Terlambatnya ilmu pengetahuan

dapat diakibatkan karena suatu masyarakat

tersebut hidup dalam keterasingan dan dapat

pula karena ditindas oleh masyarakat lain.

b. Sikap masyarakat yang tradisional.

Adanya suatu sikap yang membanggakan

dan memperthankan tradisi-tradisi lama dari

suatu masyarakat akan berpengaruh pada

terjadinya proses perubahan. Karena adanya

anggapan bahwa perubahan yang akan

terjadi belum tentu lebih baik dari yang

sudah ada.

c. Adanya kepentingan yang telah tertanam

dengan kuatnya. Organisasi sosial yang telah

mengenal sistem lapisan dapat dipastikan

akan ada sekelompok individu yang

memanfaatkan kedudukan dalam proses

perubahan tersebut.

d. Kurangnya hubungan dengan masyarakat

lain.. Hal ini biasanya terjadi dalam suatu

masyarakat yang kehidupannya terasing,

yang membawa akibat suatu masyarakat

tidak akan mengetahui terjadinya

perkenmbangan-perkembangan yang ada

pada masyarakat yang lainnya. Jadi

masyarakat tersebut tidak mendapatkan

bahan perbandingan yang lebih baik untuk

dapat dibandingkan dengan pola-pola yang

telah ada pada masyarakat tersebut.

e. Adanya prasangka buruk terhadap hal-hal

baru. Anggapan seperti inibiasanya terjadi

pada masyarakat yang pernah mengalami hal

yang pahit dari suatu masyarakat yang lain.

Jadi bila hal-hal yang baru dan berasal dari

masyarakat-masyarakat yang pernah

membuat suatu masyarakat tersebut

menderita, maka masyarakat ituakan

memiliki prasangka buruk terhadap hal yang

baru tersebut. Karena adanya kekhawatiran

kalau hal yang baru tersebut diikuti dapat

menimbulkan kepahitan atau penderitaan

lagi.

f. Adanya hambatan yang bersifat ideologis.

Hambatan ini biasanya terjadi pada adanya

usaha-usaha untuk merubah unsur-unsur

kebudayaan rohaniah. Karena akan diartikan

sebagai usaha yang bertentangan dengan

ideologi masyarakat yang telah menjadi

dasar yang kokoh bagi masyarakat tersebut.

g. Adat atau kebiasaan. Biasanya pola

perilaku yang sudah menjadi adat bagi suatu

masyarakat akan selalu dipatuhi dan

dijalankan dengan baik. Dan apabila pola

perilaku yang sudah menjadi adat tersebut

sudah tidak dapat lagi digunakan, maka akan

sulit untuk merubahnya, karena masyarakat

tersebut akan mempertahankan alat, yang

dianggapnya telah membawa sesuatu yang

baik bagi pendahulu-pendahulunya.

Page 14: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG …

13

2.2 Masyarakat Pesisir

Secara sosiologis, karakterristik

masyarakat pesisir berbeda dengan

karakteristik masyarakat agraris seiring

dengan perbedaan karakteristik sumberdaya

yang di hadapi. Pendapat Horton dkk (1991 :

8) mendefinisikan masyarakat adalah

sebaagai sekumpulan manusia yang secara

relatif mandiri,cukup lama hidup

bersama,mendiami suatu wilayah

tertentu,memiliki kebudayaan yang sama,dan

melaukan sebagian besar kegiatannya di

dalam kelompok tersebut.

Menurut pendapat Ralph Linton

(Arif Satria, 1956 : 8), mengartikan

masyarakat sebagai kelompok manusia yang

telah hidup dan bekerjasama cukup lama

sehingga mereka dapat mengatur dan

menganggap diri mereka sebagai sustu

kesatuan sosial dengan batas-batas yang di

rumuskan secara jelas. Jadi dapat di

simpulkan bahwa masyarakat adalah mahluk

sosial yang hidup di suatu wilayah tertentu

dan memiliki kebiasaan tertentu menurut

adat istiadat yang di pegangnya.

Ketika berbicara tentang

masyarakat pesisir menurut Redfield (Arif

Satria, 1941 : 9), ada empat tipe komonitas,

yaitu city (kota), town (kota kecil), peasant

village (desa petani), dan tribal village (desa

terisolasi). Setiap komonitas tersebut

mempunyai karakteristik kebudayaan yang

berbeda satu sama lain. Proses traspormasi

dari desa terisolasi ke kota di tandai dengan;

1. Kendurnya ikatan adat istiadat

2. Sekularisasi

3. Individualisasi

Merujuk pada klasifikasi Redfield,

masyarakat pesisir itu sendiri berada pada

setiap tipe komonitas. Namun, kebanyakan

masyarakat pesisir di Indonesia merupakan

reprensi tipe komunitas desa petani dan desa

terisolasi. Meski demikian, masyarakat

pesisir (khususnya yang bergerak di bidang

perikanan), pada umumnya mencirikan

sesuatu yang oleh Redfield disebut sebagai

kebudayaan.

2.3 Relokasi

Menurut Jha et al (2010) dalam

Martanto dan Sagala (2010:70) relokasi

adalah sebuah proses dimana pemukiman

masyarakat, asset dan infrastruktur publik

dibangun kembali di lokasi lain, sedangkan

menurut Kementrian Pekerjaan Umum

(2011) relokasi merupakan bagian dari

pemukiman kembali ( resettlement ) di lokasi

yang baru di luar kawasan rawan bencana.

Menurut Martanto dan Sagala (2010:70 )

relokasi adalah upaya pemindahan sebagian

atau seluruh aktivitas berikut sarana dan

prasarana penunjang aktivitas dari suatu

tempat ke tempat lain guna mempertinggi

faktor keamanan, kelayakan, legalitas

pemanfaatan dengan tetap memperhatikan

keterkain antara yang dipindah dengan

lingkungan alami dan binaan di tempat

tujuan.

Dalam melaksanakan relokasi

terdapat berbagai prinsip yang harus

dipegang sebagai pedoman. Menurut Jha et

al (2010) dalam Martanto dan Sagala

Page 15: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG …

14

(2010:70) menyebutkan beberapa prinsip

tentang relokasi yaitu:

a. Perencanaan relokasi yang efektif

adalah yang bisa membantu

membangun dan melihat secara

positif

b. Relokasi bukanlah pilihan yang

harus dilakukan karena resiko bisa

dikurangi dengan mengurangi

jumlah penduduk pada suatu

pemukiman dari pada memindahkan

seluruh pemukiman;

c. Relokasi bukan sekedar

merumahkan kembali manusia,

namun juga menghidupkan dan

membangun kembali masyarakat,

lingkungan dan modal sosial;

d. Lebih baik menciptakan insentif

yang mendorong orang untuk

merelokasi dari pada memaksa

mereka untuk meninggalkan;

e. Relokasi seharusnya mengambil

tempat sedekat mungkin dengan

lokasi asal mereka;

f. Masyarakat di lokasi yang akan

ditempati merupakan salah satu

yang mendapatkan dampak dari

relokasi dan harus dilibatkan dalam

perencaan.,

Jha et al (2010) dalam Martanto dan Sagala

(2010:71) menyebutkan beberapa kriteria

mengenai faktor-faktor keberhasilan

relokasi, yaitu sebagai berikut :

a. Masyarakat yang direlokasin ikut

berpartisipasi dalam relokasi dan

keputusan implementasi ( pemilihan

lokasi, identifikasi kebutuhan dasar,

perencanaan pemukiman, desain

rumah dan implementasi

pembangunan);

b. Mata pencaharian tidak spesifik

pada lokasi sehingga tidak

terganggu;

c. Air, angkutan umum, pelayanan

kesehatan, pasar dan sekolah dapat

diakses dan terjangkau;

d. Orang dapat membawa barang-

barang yang berhubungan dengan

spiritual, budaya atau nilai

emosional tinggi ( benda-benda

keagamaan, bagian-bagianbangunan

diselamatkan, patung atau landmark

lokal lainnya );

e. Orang pada kelompok masyarakat

yang sam, bersama-sama

dipindahkan ke lokasi baru;

f. Keterikatan emosional, spiritual dan

budaya lampiran pada lokasi yang

sama tidak terlalu tinggi;

g. Desain ruamh, tatanan pemukiman,

habitat alami, dan fasilitas

masyarakat sesuai dengan cara

hidup masyarakat;

h. Penilaian resiko sosial, lingkungan

dan bahaya mengkonfirmasi bahwa

resiko tidak dapat dikurangi di

lokasi lama, sementara masyarakat

yakin dengan kesesuaian tempat

relokasi;

i. Komunikasi yang intensif dengan

kelompok sasaran dan transparan;

j. Mekanisme penyelesaian keluhan

yang efektif;

Page 16: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG …

15

k. Relokasi dan bantuan untuk

mengurangi dampak ekonomi yang

didanai secara memadai selama

periode yang wajar.

Faktor-faktor kegagalan relokasi yang juga

menurut Jha (2010) yaitu adalah sebagai

berikut:

a. Tidak memadainya lokasi yang

baru;

b. Jarak yang jauh dari sumber

penghidupan dan jaringan sosial;

c. Susunan pemukiman yang tidak

sesuai dengan keadaan sosial

budaya;

d. Kurangnya partisipasi masyarakat;

e. Kurangnya anggaran untuk relokasi;

III. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan

adalah deskriptif kualitatif.Pendekatan

kualitatif menggambarkan, mengungkapkan,

menceritakan dan meringkas berbagai

kondisi dan situasi yang ada.Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif.Bogdan

dan Taylor mendefinisikan metode kualitatif

adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati (Moleong,

2002:3).

Jenis penelitian kualitatif dirasa

sangat cocok untuk membahas masalah

penelitian secara mendalam.Dalam

penelitian ini untuk mendapatkan informasi

dari masalah yang diteliti, peneliti tidak

menyebarkan angket untuk informan, tetapi

melakukan wawancara mendalam guna

mendapatakan data yang lebih mendalam

mengenai permasalahan penelitian.

2. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini berada di daerah

Tanjung Siambang kelurahan Dompak,

alasan mengambil lokasi ini adalah karena

lokasi ini merupakan lokasi yang awalnya

telah banyak berdiri pemukiman warga,

namun kini pemukiman tersebut telah

banyak ditinggalkan oleh warga untuk

pindah ke lokasi yang telah disediakan oleh

pemerintah provinsi.

3. Informan Penelitian

Sesuai dengan jenis penelitian bahwa

penelitian kualitatif tidak menggunakan

pendekatan populasi dan sampel tetapi yang

digunakan dengan pendekatan secara intensif

ke informan yang akan dijadikan sebagai

sumber data dalam penelitian ini. Dalam

penelitian ini informan merupakan subjek

yang menjadi sumber peneliti dalam

mendapatkan informasi sebagai data yang

diperlukan sesuai dengan permasalahan dan

kebutuhan peneliti. Teknik penentuan

informan yang digunakan dalam penelitian

ini menggunakan purposive sampling yaitu

pemilihan informan secara bertujuan dalam

memberikan informasi yang dibutuhkan.

Pemilihan informan berdasarkan penilaian

atau karakteristik yang diperoleh data sesuai

dengan maksud penelitian (Silalahi,

2010:272).

Page 17: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG …

16

Berkaitan dengan penelitian proses

perubahan sosial di daerah perumahan

masyarakat Tanjung Siambang ini, informan

berjumlah 12 orang diantaranya 1 perangkat

desa, 1 Tokoh masyarakat dan 10 masyarakat

yang bertempat tinggal perumahan Tanjung

Siambang. Sebagai key informan ialah Ketua

RW I Tanjung Siambang. Dari 12 orang

informan yang diperoleh mencukupi untuk

mengetahui keadaan wilayah tersebut yang

mana informan yang didapat dari para

informan dalam penelitian ini juga diperkuat

dari hasil pengamatan/observasi dan juga

dokumentasi yang juga menunjukkan bahwa

telah terjadi perubahan melalui proses sosial

diarea perumahan Tanjung Siambang.

4. Jenis Data

A. Data primer

Yaitu data yang secara langsung

peneliti peroleh dari sumbernya, dalam hal

ini data tersebut diperoleh melalui

wawancara dengan para informan tentang

bagai mana proses perpindahan warga ke

perumahan yang disediakan oleh pemerintah

dan perubahan apa saja yang terjadi pada

masyarakat disana.

B. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang

dikumpulkan dari pihak kedua atau dari

sumber lain yang tersedia sebelum penelitian

dilakukan. Dalam penelitian ini data

sekunder berupa foto dan juga dokumen dari

sumber data tertulis yang berasal dari pihak

terkait dalam masalah penelitian ini.

5. Teknik dan Alat Pengumpul

Data

Pengumpulan data adalah segala

kegiatan yang dilakukan dalam usaha

mengumpulkan data-data atau informasi

yang menunjang penelitian diantaranya

pengetahuan mengenai permasalahan dan

data yang berhubungan dengan latar

belakang informan terhadap

penelitian.Adapun teknik dan alat

pengumpul data yaitu berupa observasi,

wawancara, dan dokumentasi.

6. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini teknik analisis

data yang digunakan adalah analisis data

secara kualitatif, data yang diperoleh dari

hasil penelitian ini akan dianalisis secara

kualitatif, dengan cara memberikan

gambaran informasi masalah secara jelas dan

mendalam Hasil dari gambaran informasi

akan diinterpretasikan sesuai dari hasil

penelitian yang dilakukan berdasarkan

dukungan teori yang berkaitan dengan objek

penelitian dari informan dengan cara

wawancara maupun observasi. Setelah

memberikan gambaran tentang kenyataan

yang ada lalu selanjutnya dianalisa guna

menemukan hasil yang akhirnya dapat

ditarik kesimpulan dan dijadikan landasan

dalam memberikan saran-saran dan pendapat

dari penulis.

IV. PEMBAHASAN

4.2Analisis perubahan sosial

masyarakat tanjung siambang

paska relokasi tempat tinggal

Page 18: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG …

17

Didalam proses sosial, masyarakat

selalu mengalami perubahan. Tidak ada

masyarakat yang tidak mengalami

perubahan, walaupun dalam taraf yang

paling kecil sekalipun (masyarakat yang

didalamnya teridiri atas banyak individu)

akan selalu berubah. Perubahan tersebut

dapat berupa perubahan yang kecil sampai

taraf perubahan yang sangat besar yang

mampu memberikan pengaruh yang besar

bagi aktivitas atau perilaku manusia.

Perubahan dapat mencakup aspek yang

sempit maupun luas. Aspek yang sempit

dapat meliputi aspek perilaku dan pola pikir

individu. Aspek yang luas dapat berupa

perubahan dalam tingkat struktur masyarakat

yang nantinya dapat mempengaruhi

perkembangan masyarakat di masa

mendatang (Martono, 2011:1).

Manusia pada dasarnya adalah

makhluk sosial, dimana mereka memiliki

naluri untuk hidup dengan orang lain.

Adanya hubungan yang mereka lakukan,

kemudian timbullah kelompok-kelompok

sosial yang terbentuk karena adanya

persamaan kepentingan. Biasanya kelompok

sosial yang lebih luas dapat disebut dengan

masyarakat. Suatu masyarakat akan selalu

bersifat dinamis, dimana mereka akan selalu

berkembang dan terus berkembang seiring

dengan berjalannya waktu. Perubahan dalam

masyarakat pada prinsipnya merupakan

suatu proses yang terus-menerus, artinya

bahwa setiap masyarakat pada kenyataannya

akan mengalami perubahan itu, akan tetapi

perubahan antara masyarakat yang satu

dengan yang lainnya berbeda. Dampak

adanya perubahan tersebut dapat berupa

kemajuan ataupun kemunduran bagi

masyarakat sekitar.

4.2 Analisis perubahan sosial

masyarakat tanjung siambang

paska relokasi tempat tinggal

Didalam proses sosial, masyarakat

selalu mengalami perubahan. Tidak ada

masyarakat yang tidak mengalami

perubahan, walaupun dalam taraf yang

paling kecil sekalipun (masyarakat yang

didalamnya teridiri atas banyak individu)

akan selalu berubah. Perubahan tersebut

dapat berupa perubahan yang kecil sampai

taraf perubahan yang sangat besar yang

mampu memberikan pengaruh yang besar

bagi aktivitas atau perilaku manusia.

Perubahan dapat mencakup aspek yang

sempit maupun luas. Aspek yang sempit

dapat meliputi aspek perilaku dan pola

pikir individu. Aspek yang luas dapat

berupa perubahan dalam tingkat struktur

masyarakat yang nantinya dapat

mempengaruhi perkembangan masyarakat

di masa mendatang (Martono, 2011:1).

Manusia pada dasarnya adalah

makhluk sosial, dimana mereka memiliki

naluri untuk hidup dengan orang lain.

Adanya hubungan yang mereka lakukan,

kemudian timbullah kelompok-kelompok

sosial yang terbentuk karena adanya

persamaan kepentingan. Biasanya

kelompok sosial yang lebih luas dapat

disebut dengan masyarakat. Suatu

masyarakat akan selalu bersifat dinamis,

dimana mereka akan selalu berkembang

dan terus berkembang seiring dengan

Page 19: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG …

18

berjalannya waktu. Perubahan dalam

masyarakat pada prinsipnya merupakan

suatu proses yang terus-menerus, artinya

bahwa setiap masyarakat pada

kenyataannya akan mengalami perubahan

itu, akan tetapi perubahan antara

masyarakat yang satu dengan yang lainnya

berbeda. Dampak adanya perubahan

tersebut dapat berupa kemajuan ataupun

kemunduran bagi masyarakat sekitar.

Proses perubahan sosial kampung

Tanjung Siambang yang berfokus pada

perubahan sosial masyarakat terdiri dari

sosial , ekonomi dan budaya .

V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dengan adanya relokasi tempat

tinggal tersebut menimbulkan berbagai

dampak bagi kehidupan masyarakat yang

ada disekitarnya. Adanya relokasi tersebut

mengakibatkan dampak perubahan

diberbagai aspek kehidupan mereka.

Dampak adanya relokasi yang terjadi tentu

saja dapat berupa dampak negative dan

positif bagi warga sekitar. Seperti yang

terjadi di Kampung Tanjung Siambang

Kelurahan Dompak yang menjadi objek

penelitian ini. Beberapa tahun lalu Kampung

Tanjung Siambang ini terkena dampak dari

adanya pembangunan di Pulau Dompak

yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi

Kepulauan Riau. Dengan adanya relokasi

tersebut membuat masyarakat Tanjung

Siambang harus rela direlokasi yang tadinya

mereka tinggal di daerah pesisir pantai

sekarang harus pindah ke perumahan yang

telah disediakan oleh pemerintah. Hal ini

tentunya mengakibatkan adanya perubahan-

perubahan pada kondisi masyarakat dari

kondisi sosial, ekonomi dan budaya .

Awal-awal setelah setelah direlokasi,

tentunya mengganggu perekonomian warga,

terutama yang bekerja sebagai nelayan

karena jarak tempuh yang jauh dari

perumahan ke bibir pantai. Masyarakat tidak

terbiasa dengan keadaan yang baru ini . Hal

itu tentunya berpengaruh dengan hasil

pendapatan mereka sebagai nelayan Namun

seiring berjalannya waktu masyarakat

Tanjung Siambang beradaptasi dengan

situasi yang baru. masyarakat melakukan

berbagai cara untuk memperbaiki

perekonomian mereka dengan cara bekerja

sampingan bahkan ada juga yang beralih

profesi .

Dampak adanya relokasi tersebut

juga berpengaruh terhadap kehidupan sosial

mereka. Dimana setelah adanya relokasi

tempat tinggal di kampung mereka membuat

pola interaksi diantara para anggota

masyarakat semakin luas . Karena dulunya

masyarakat Tanjung Siambang hidup

berkelompok-kelompok yang hanya

dikelilingi oleh hubungan saudara. Namun

sekarang setelah direlokasi masyarakat telah

berbaur antara satu dan lainnya.

Namun relokasi tersebut tidak terlalu

berpengaruh terhadap budaya atau

kebiasaan-kebiasaan yang telah lama

dijalankan . Banyak dari Masyarakat masih

menjalankan tradisi-tradisi yang ada di

Page 20: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG …

19

daerah Tanjung Siambang . Namun karena

berbagai faktor seperti dekatnya perumahan

Tanjung Siambang dengan perkantoran serta

teraksesnya Pulau Dompak dengan Kota

Tanjung pinang sedikit tidak menimbulkan

kebiasan-kebiasan baru yang terjadi pada

masyarakat Tanjung Siambang.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan

berdasarkan hasil penelitian ini adalah

1. Kepada masyarakat Tanjung

Siambang tetap menjaga bahkan memperat

interkasi antara sesama masyarakat yang

telah direlokasi maupun dengan masyarakat

yang belum direlokasi agar terhindar dari

konflik-konflik yang setiap saat bisa datang

kapan saja kepada masyarakat Tanjung

Siamabang . Serta mempererat kerja sama

antara masyarakat dalam menanggulangi

masalah perekonomian masyarakat Tanjung

Siambang. Kemudian menjaga kebudayaan

yang telah ada dan menyaring kebudayaan-

kebudayaan yang masuk ke daerah Tanjung

Siambang tersebut

2. Kepada Pemerintah Provinsi

Kepulauan Riau untuk dapat merealisasikan

janji-janji kepada masyarakat Tanjung

Siambang terkait relokasi tempat tinggal

dengan terlebih dahulu melengkapi sarana

perumahan baru Tanjung Siambangdan

fasilitas-fasilitas umum lainnya demi

kenyamanan dan mengoptimalisasi upaya

pemberdayaan dari segala bidang, terutama

sosial , ekonomi dan budaya masyarakat

Tanjung Siambang.

Penelitian yang berkaitan dengan

Perubahan sosial masyarakat bukit batu

akibat pembangunan pusat pemerintahan

kabupaten bintan di desa bintan buyu

bukanlah kegiatan awal dari penelitian,

tetapi masih banyak penelitian yang lain.

Penelitian ini dapat dilakukan peneliti

selanjutnya, khususnya mahasiswa Jurusan

Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,

Universitas Maritim Raja Ali Haji. Juga

dapat sebagai bagian refrensi untuk

penelitian selanjutnya. Berikut adalah

beberapa saran dari peneliti kepada

masyarakat dalam menanggapi masuknya

pusat pemerintahan di wilayah mereka:

1. Sebaiknya apa yang di harapkan

masyarakat dapat terealisasikan terkait

dengan budaya dan tradisi-tradisi yang

ada, dengan dibentuknya komunitas agar

dapat membentengi dan menjaga, terutama

peran pemuda tempatan.

2. Sebaiknya pemerintah tidak hanya

diam dan menempati di wilayah tersebut,

akan tetapi pemerintah harus cepat

tanggap apabila ada kendala-kendala dan

maslaha-masalah pada wilayah tersebut,

dan pemerintah pun diharapkan dapat

menepati janji dimana akan

memproritaskan masyarakat tempatan.

Page 21: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG …

20

DAFTAR PUSTAKA

Stompka Piotr. 2010. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta:Pernada.

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:Rajawali

Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta PT. Raja Grafindo Persada:

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif: Bandung: Rosdakarya

Soekanto, Soerjono. 2004. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Soekanto, Soerjono. 2005. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Maran, Rareel Raga. 2000. Manusia dan Kebudayaan Dalam Persektif Ilmu Budaya Dasar.

Jakarta: Renika Cipta.

Nasikun. 1987. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: Rajawali.

Nazsir, Nasrullah. 2008. Teori-Teori Sosiologi. Bandung: Widya Padjajaran.

Poloma, Margaret. M. 2000. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Ritzer, George. 2003. Sosiologi Berparadigma Ganda. Jakarta: PT.Raja Grafindo

Persada

Kusnadi. Nelayan: Strategi Adoptasi dan jaringan Sosial. Jakarta: LKIS, 2000.

Syani, Abdul. 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.

Suyanto, Bagong, 1999. Perangkap kemiskinan: problrm & strategi pengentasnnya. Surabaya:

Airlangga University perss.

Soekanto, Soerjono. 1985. Kamus Sosiologi. Jakarta: Cv. Rajawali.

Soleman b. Taneko. 1984. Struktur Dan Proses Sosial. Jakarta: Rajawali.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta

Page 22: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG …

21

Sumber Jurnal dan Skripsi :

Marweni. 2009. Perubahan Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk Sebagai Dampak Perubahan

Penggunaan Lahan Di Desa Maguwoharjo,Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Tahun 1997-

2007. Skripsi S1.Yogyakarta: FISE UNY.

Liana, Harry. 2007. “Judul Dampak Sosial Ekonomi Perpindahan Pedagang Dari Pasar Banto Ke

Pasar Penampungan Bukittinggi”. Padang : SkripsiJurusan Sosiologi FISIP Universitas Andalas.

Dwi Nurhayati. 2010. Perubahan Sistem Mata Pencaharian PadaMasyarakat Pesisir Pantai

Trisik Di Kulon Progo Tahun 2006-2009.Skripsi S1. Yogyakarta: FISE UNY.

Sumber Internet

Http://www.g-excess.com/id/pages/perubahan%11sosial.html Perubahan sosial dan Perubahan

kebudayaan. (20032013)

Http://syair79.wordpress.com/2009/04/17/makalah-perubahn-sosial/Makalah perubahan sosial.

22032013

Page 23: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TANJUNG SIAMBANG …

22