perubahan sosial masyarakat kalijodo pasca...

174
1 PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA PENERTIBAN LAHAN PEMERINTAH DKI JAKARTA (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota Jakarta Utara, DKI Jakarta) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : Dwiyana Pitdia Wati NIM : 11140150000057 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 07-Feb-2020

12 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

1

PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO

PASCA PENERTIBAN LAHAN PEMERINTAH DKI JAKARTA

(Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota Jakarta Utara, DKI Jakarta)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

Dwiyana Pitdia Wati

NIM : 11140150000057

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

2

Page 3: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

3

Page 4: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

4

Page 5: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

5

Page 6: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

6

ABSTRAK

Dwiyana Pitdia Wati (11140150000057). Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Judul Skripsi

(Perubahan Sosial Masyarakat Kalijodo Pasca Penertiban Lahan

Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota Jakarta

Utara, Provinsi DKI Jakarta).

Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam masyarakat atau

dalam hubungan interaksi yang meliputi berbagai aspek kehidupan. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi perubahan sosial masyarakat

Kalijodo pasca terjadinya relokasi wilayah. Apakah ada perubahan-perubahan

sosial yang terjadi terhadap masyarakat Kalijodo atau tidak. Pendekatan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi

lapangan. Sumber penelitian ini adalah diambil langsung dari lapangan melalui

wawancara dengan narasumber di Rumah Susun Marunda.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan

teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan

dokumentasi. Temuan dari penelitian adalah adanya perubahan sosial dari

masyarakat Kalijodo pasca penertiban lahan pemerintah oleh Pemerintah DKI

Jakarta.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perubahan sosial yang terjadi

pada masyarakat Kalijodo terutama perubahan sosial ekonomi. Dengan

menurunnya pendapatan yang dialami oleh masyarakat Kalijodo, terjadi akibat

perpindahan wilayah ke tempat tinggal sebelumnya ke tempat tinggal yang telah

disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Salah satu faktor yang

membuat mereka susah mencari pekerjaan adalah jenjang pndidikan yang rata-rata

hanya menempuh pendidikan tingkat Sekolah Dasar.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kalijodo

mengalami perubahan sosial yang mempengaruhi kelangsungan hidup mereka.

Kata Kunci: Perubahan Sosial, Ekonomi, Lingkungan dan Pendidikan

Page 7: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

7

ABSTRACT

Dwiyana Pitdia Wati (11140150000057). Department of Social Science

Education. Faculty of Education Sciences. Thesis Title: The Social Change of

the Kalijodo Society after the Jakarta’s Government Land Conversion (A Case

Study: Kalijodo Society, North Jakarta, DKI Jakarta Province)

Social change is a change that occurs in society or in an interaction

relationship that covers various aspects of life. This study aims to determine how

the conditions of the Kalijodo’s society social change after the area relocation.

Are there any social changes that happened to the Kalijodo community or not.

The approach used in this study is a qualitative approach together with field study

method. The resource of this research is taken directly from the field through

interviews with speakers at the Marunda Flats.

This study used descriptive qualitative research method by using

observation, interviews, and documentation as the data collection technique. The

existence of social changes from the Kalijodo society after the government land

conversion by the Jakarta Government was the finding of the study.

The results of the study indicate that the social changes that occurred in

the Kalijodosociety were mainly socio-economic changes. With the decline of

incomes by the Kalijodopeople, it occurs due to the movements of the area to the

previous residences provided by the DKI Jakarta Provincial Government. One of

the factors that make it difficult for them to find work is the level of education

which is on the average of only elementary students graduate.

From the results of the study it can be concluded that the Kalijodosociety

experienced social changes that affected their viability.

Keywords : social change, economic, environmental and educational changes.

Page 8: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

8

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah

SWT, karena segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikanskripsi

ini. Tidak lupa pula shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan

kepadaBaginda Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia

dari jalanjahiliyah menuju jalan yang terang benderang dengan Agama Islam

yangdibawanya menjadi penyelamat dan mengantarkan pemeluknya

menujukedamaian di dunia maupun di akhirat. Selama penyelesaian skripsi ini,

penulis dibantu oleh berbagai pihak yangtelah memberikan dorongan dan

dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikanskripsi ini. Oleh karena itu

dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Sururin, M. Ag., selaku Dekan Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan.

2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan

IlmuPengetahuan Sosial.

3. Bapak Drs. H. Syaripulloh M.Si selaku SekretarisJurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial sekaligus Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen

Pembimbing skripsi yang telah membantu menyelesesaikan penyusunan

skripsi dari awal sampai akhir.

4. Bapak Dr. Sodikin, S.Pd, M.Si., selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk terus membantu dalam

membimbing sampai selesainya penulisan skripsi.

5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu selama penulis

menuntutilmu di bangku perkuliahan, Khususnya di Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial.

6. Siti Nurjanah Ibu tercinta yang selalu mendoakan dan bersedia mendengarkan

keluh kesah anaknya yang merantau berjuang menyelesaikan kuliah,

membantu memotivasi, dan selalu siap dikala penulis kesulitan.

7. Alm. Ayah tercinta yang di syurga, terima kasih atas fotonya yang selalu

melekat di dompet penulis untuk selalu memotivasi penulis menuju

kesuksesan dunia akhirat.

Page 9: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

9

8. Om Sirmadi dan Tante Layang Sari yang telah membantu semasa SMA

sehingga penulis bisa menyelesaikan pendidikan di bangku SMA dan bisa

meneruskan kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Jeni Hendra Irawan kakak tersayang yang sudah membantu mendoakan dan

membantu materi serta non materi untuk adiknya lulus kuliah meskipun dia

harus merelakan pendidikannya dmei adiknya bisa kuliah.

10. Trendy pramuardani dan si bungsu cantikku yang sudah menjadi

penyemangat kakak dalam menyusun skripsi.

11. Keluarga besar Teh Lala yang sudah mampu membantu dan mendoakan

penulis selalu selama perkuliahan berlangsung sampai penyusunan skripsi

selesai.

12. Keluarga besar teh Ochi yang sudah membantu meringankan beban dalam

penyusunan skripsi

13. Kepala UPRS Marunda Jakarta Utara Bapak Drs. Ageng Darmintono, M. Si.

Selaku kepala UPRS yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan

penelitian di Rumah Susun Marunda Jakarta Utara.

14. Semua staf dan karyawan UPRS Marunda Jakarta Utara yang telah membantu

saya selama penelitian berlangsung.

15. Masyarakat Kalijodo yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan

penelitian terhadap kehidupan masyarakat Kalijodo.

16. Terima kasih sahabat-sahabatku dari Mecin Seki yaitu : Orin, Finkki, Oji,

Fitria, Yupi, Bahrani, dan Niken yang telah mendukung dan memberikan

supportnya dari awal perkuliahan sampai skripsi selesai.

17. Terima kasih kepada sahabat-sahabat ku dari Dwi OTW Mama muda yaitu :

Upeh, Mala, Nurma, Cindi, dan Nita yang sudah memberi support untuk

segera menyelesaikan skripsi

18. Kepada angkatan 2014 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial semuanya yang

sudah mendoakan dan memberi dukungan selama penyusunan skripsi.

19. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu untuk

membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, semoga Allah

SWTmembalas semua kebaikan.

Page 10: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

10

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan karena apabila bukan karena Allah

SWT penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini masih

banyak kekurangan di dalamnya, untuk itu penulis memerlukan kritik dan saran

dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca

serta bagi masyarakat.

Jakarta, 28 Maret 2019

Penulis

Dwiyana Pitdia Wati

Page 11: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

11

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

ABSTRAK ............................................................................................................. i

ABSTRACT ......................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 6

C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 6

D. Rumusan Masalah....................................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 8

A. Perubahan Sosial......................................................................................... 8

1. Pengertian Perubahan Sosial................................................................ 8

2. Faktor-faktor Penyebab Perubahan Sosial......................................... 13

B. Masyarakat................................................................................................ 15

1. Pengertian Masyarakat....................................................................... 15

2. Sistem Sosial...................................................................................... 18

3. Status dan Peranan............................................................................. 18

C. Hasil Penelitian Relevan........................................................................... 19

D. Kerangka Berfikir..................................................................................... 24

Page 12: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 27

A. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................... 27

1. Tempat Penelitian............................................................................... 27

2. Waktu Penelitian................................................................................ 29

B. Metode Penelitian..................................................................................... 31

C. Sample Penelitian...................................................................................... 32

D. Sumber Data.............................................................................................. 33

E. Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 34

1. Observasi............................................................................................ 34

2. Wawancara......................................................................................... 35

3. Dokumentasi....................................................................................... 36

F. Instrumen Penelitian ................................................................................. 37

G. Rencana Pengujian Keabsahan Data......................................................... 40

H. Teknik Analisis dan Pengolahan Data ......................................................41

1. Pengumpulan Data............................................................................. 41

2. Reduksi.............................................................................................. 41

3. Penyajian Data................................................................................... 41

4. Penarikan Kesimpulan........................................................................ 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 43

A. Deskripsi Data........................................................................................... 43

1. Gambaran Umum Kelurahan Marunda Cilincing Jakarta Utara........ 43

2. Visi dan Misi UPRS (Unit Pengelola Rumah Susun) Marunda......... 45

3. Susunan Organisasi UPRS (Unit Pengelola Rumah Susun)

Marunda............................................................................................. 45

4. Tarif Sewa Berdasarakan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No.

3 Tahun 2012 Tentang Retribusi Daerah........................................... 46

5. Sarana dan Prasarana di Rusunawa Marunda.................................... 47

6. Sejarah Singkat Kalijodo.................................................................... 48

7. Kondisi Lingkungan Kalijodo Sebelum di Relokasi.......................... 49

8. Kondisi Lingkungan Kalijodo Sesudah di Relokasi.......................... 53

B. Deskripsi Hasil Penelitian......................................................................... 54

Page 13: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

13

1. Perbedaan Tempat Tinggal di Kalijodo dan Rumah Susun .............. 55

2. Tingkat Pendidikan Masyarakat Kalijodo ......................................... 58

3. Keadaan Ekonomi Menurut Mata Pnecaharian Masyarakat Kalijodo

Sebelum di Relokasi dan Setelah di Relokasi ................................... 63

4. Transportasi ke Sekolah .................................................. ................. 66

5. Perubahan Sosial Masyarakat Kalijodo.............................................. 69

6. Perubahan Gaya Hidup....................................................................... 73

7. Kepemilikan Lahan Pemerintah DKI Jakarta..................................... 74

C. Analisis Hasil Penelitian .......................................................................... 78

D. Keterbatasan Penelitian............................................................................. 79

BAB V PENUTUP............................................................................................... 80

A. Kesimpulan............................................................................................... 80

B. Saran.......................................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 83

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

14

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan ............................................................... 19

Tabel 3.1 Perencanaan Kegiatan Penelitian ................................................. 30

Tabel 3.2 Penarikan Sampel Penelitian ........................................................ 33

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara .................................................. 37

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Observasi Penelitian ..................................................... 39

Tabel 4.1 Tarif Sewa Rumah Susun Marunda ............................................. 46

Tabel 4.2 Sarana dan Prasarana di Rumah Susun Marunda ......................... 47

Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Masyarakat Kalijodo .................................... 59

Page 15: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ......................................................................... 26

Gambar 3.1 Peta Lokasi Kalijodo .................................................................... 27

Gambar 3.2 Lokasi Rumah Susun Marunda .................................................... 28

Gambar 3.3 Lokasi Kantor UPRS Marunda .................................................... 29

Gambar 4.1 Master Plant UPRS Marunda ....................................................... 44

Gambar 4.2 Lokasi Kalijodo Sebelum di Relokasi Tahun 2016 .............................. 50

Gambar 4.3 Kalijodo digusur pada tahun 2016 .............................................. 52

Gambar 4.4 Lokasi Kalijodo Setelah di Relokasi ............................................ 54

Gambar 4.5 Proses pembuatan sandal sepatu masyarakat Kalijodo di rumah

susun Marunda ............................................................................ 70

Page 16: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

16

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Uji Referensi

Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara

Lampiran 3 Kisi-Kisi Observasi Peneliitian

Lampiran 4 Transkip Wawancara

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian

Lampiran 6 Surat Hasil Penelitian

Lampiran 7 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 8 Dokumentasi

Lampiran 9 Biodata Penulis

Page 17: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan bermasyarakat tentu ada yang dinamakan

perubahan sosial. Fenomena perubahan tersebut berkaitan dengan

lingkungan baru maupun anggota baru masyarakat setempat. Jika

berbicara tentang perubahan, kita akan membayangkan sebuah kejadian

yang telah terjadi atau yang akan terjadi. Karena perubahan itu bisa

berubah sebelum atau sesudah kita merubahnya sendiri. Konsep dalam

perubahan sosial itu terdiri dari tiga cakupan yaitu perbedaan, pada waktu

yang berbeda, dan di antara keadaan sistem sosial yang sama. Perubahan

sosial dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung pada sudut

pengamatan, apakah dari sudut aspek, fragmen atau dimensi sistem

sosialnya. Penyebab dalam keadaan sistem sosial itu tidak sederhana, tidak

hanya berdimensi tunggal, tetapi muncul sebagai kombinasi atau gabungan

hasil keadaan berbagai komponen seperti berikut :

1. Unsur-unsur pokok (misalnya: jumlah dan jenis individu, serta

tindakan mereka)

2. Hubungan antar unsur (misalnya: ikatan sosial, loyalitas,

ketergantungan, hubungan antar individu, integrasi)

3. Berfungsinya unsur-unsur di dalam sistem (misalnya: peran

pekerjaan yang dimainkan oleh individu atau diperlukannya

tindakan tertentu unutk melestarikan ketertiban sosial)

4. Pemeliharan batas (misalnya: kriteria untuk menentukan siapa saja

yang termasuk anggota sistem, syarat penerimaan individu dalam

kelompok, prinsip rekrutmen dalam organisasi, dan sebagainya)

5. Subsistem (misalnya: jumlah dan jenis seksi, segmen, atau divisi

khusus yang dapat dibedakan)

Page 18: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

18

6. Lingkungan (misalnya: keadaan alam atau lokasi geopolitik).1

Oleh karena itu banyak orang yang berpendapat jika kehidupan sosial

tidaklah statis, melainkan selalu berubah secara dinamis dengan

berubahnya waktu setiap harinya. Tetapi, tidak sedikit pula orang yang

mempunyai kesepakatan sama dalam mengartikan perubahan sosial. Tidak

luput dengan para ahli yang mengungkapkan perbedaan dalam memahami

perubahan sosial. Sekian banyak fenomena sosial yang menjadi orientasi

analisis sosiologi, fenomena perubahan sosial barangkali termasuk yang

paling sulit dipahami. Wajar apabila kemudian banyak terjadi silang

pendapat yang kontroversial dan spekulatif. Perbedaan ini terutama

berkisar pada persoalan formal yang antara lain mencakup dua persoalan

pokok : (1) logika terjadinya perubahan sosial, dan (2) apakah perubahan

sosial berkaitan dengan dimensi ruang dan waktu tertentu?2 Adapun

definisi yang perlu diperlihatkan adalah kenyataan bahwa setiap

masyarakat selalu mengalami perubahan-perubahan, termasuk pada

masyarakat primitif dan masyarakat kuno sekalipun. Jadi, perubahan tu

normal adanya. Kalau ada yang menganggap perubahan sebagai abnormal,

hal itu tak lebih karena faktor traumatis. Perubahan dinilai sebagai siksaan,

penuh krisis, dan dicap sebagai usaha agen asing yang sudah tentu tidak

dikehendaki.3

Perubahan sosial yang begitu cepat dialami oleh berbagai negara

termasuk Negara Indonesia ini dikarenakan perubahan pada masa kini

maupun masa lalu. Masa lalu yang mempengaruhi masa kini dan masa kini

yang akan mempengaruhi masa depan seseorang. Oleh karena itu,

perubahan di dalam masyarakat tidak bisa diprediksi sampai kapan akan

berakhir. Namun perubahan tersebut akan memberi bukti apakah

perubahan sosial dalam masyarakat akan menghasilkan pengaruh buruk

1Piotr Sztompka. Sosiologi Perubahan Sosial. (Jakarta : Prenada Media Group). 2007. Hlm

3 2J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto (ed.). Sosiologi Teks Pengantar dan terapan.

(Jakarta : Kencana Prenada Group). 2007. Hlm 361. 3Ibid. Hlm 363.

Page 19: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

19

dan pengaruh baik terhadap sudut pandang ekonomi maupun pendidikan.

Sebagai masyarakat yang mengalami perubahan sosial, cukup hanya

memilih arah yang membuat kehidupan seseorang menjadi lebih baik.

Karena subjek dalam penelitan kali ini adalah masyarakat. Dimana

masyarakat yang menjadi pusat atau tombak terjadinya perubahan sosial.

Masyarakat itu merupakan atau kolektivitas manusia yang

melakukan antar hubungan, sedikit banyak bersifat kekal, berlandaskan

perhatian dan tujuan bersama, serta telah melakukan jalinan secara

berkesinambungan dalam waktu yang relatif lama. Bagaimanapun

kelompok melakukan jalinan sosial dalam waktu yang relatif lama itu pasti

menempati kawasan tertentu. Meskipun pada dua konsep yang terdahulu

tidak dinyatakan tentang kawasan itu, secara eksplisit tersirat pada

kontinuitas dan kekekalan. Hubungan antar manusia itu tidak dapat

berkesinambungan dan kekal, jika tidak terjadi dalam suatu wadah yang

kita sebut kawasan atau daerah. Salah satu unsur masyarakat lainnya yang

melekat, yaitu adanya kebudayaan yang dihasilkan oleh masyarakat

tersebut.4

Sistem sosial adalah suatu sistem tindakan yang terbentuk dari

sistem sosial berbagai individu, yang tumbuh dan berkembang dengan

tidak secara kebetulan, tetapi tumbuh dan berkembang di atas standar

penilaian umum atau norma-norma sosial yang disepakati bersama oleh

para anggota masyarakat. Norma-norma sosial inilah yang membentuk

struktur sosial. Interaksi sosial terjadi karena adanya komitmen terhadap

norma-norma sosial yang menghasilkan daya untuk mengatasi perbedaan

pendapat dan kepentingan diantara anggota masyarakat dengan

menemukan keselarasan satu sama lain di dalam suatu tingkat integritas

sosial tertentu.5

4Elly M. Setiadi dkk. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. (Jakarta : Kencana Prenada Media

Group). 2009. Hlm 81 5I.B. Wirawan. Teori-teori Sosial dalam Tiga Paradigma.(Jakarta : Kencana Prenadamedia

Group). 2012. Hlm 54.

Page 20: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

20

Dalam melakukan upaya perubahan sosial dipastikan tidak bisa

diselesaikan hanya dengan berpangku tangan tanpa ada usaha untuk

melakukan perbaikan, sebab Allah SWT tidak akan mengubah keadaan

apapun selama kita tidak akan merubah dari keadaan itu sendiri,

sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah Ar-Ra’ad ayat 11

:

ا َم ُر ي ِّ َغ ُ ي ََل َه لَّ ل ا نَّ ِإ ۗ ِه لَّ ل ا ِر ْم َأ ْن ِم هُ وَن ُظ َف ََيْ ِه ِف ْل َخ ْن ِم َو ِه ْي َد َي ْْيِ َ ب ْن ِم ٌت ا َب قِّ َع ُم ُه َل

نْ ِم ُْم ََل ا َم َو ۗ ُه َل َردَّ َم ََل َف ا وًء ُس ٍم ْو َق ِب ُه لَّ ل ا َد َرا َأ ا َذ ِإ َو ۗ ْم ِه ِس ُف ْ ن َأ ِب ا َم وا ُر ي ِّ َغ ُ ي ٰ َّتَّ َح ٍم ْو َق ِب

لٍ ا َو ْن ِم ِه وِن ُد

Artinya : “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya

bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah

Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum

sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka

tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi

mereka selain Dia.”6

Sesuai ayat diatas bahwa dikatakan Allah tidak merubah keadaan

sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri

mereka sendiri maka dari itu perubahan sosial dalam masyarakat terjadi

karena masyarakatnya itu sendiri. Apabila masyarakat tidak merubah

keadaan sebelumnya, maka perubahan sosial tidak akan pernah terjadi.

Masyarakat juga mempunyai berbagai alasan mengapa mereka merubah

keadaan lingkungan atau keadaan dimana mereka rasa tidak sesuai dengan

keinginannya. Termasuk di dalam lingkungan masyarakat Kalijodo ini.

Mereka mengalami perubahan hidup termasuk perubahan sosial dan

ekonomi serta tempat tinggal. Karena pada saat sebelum penggusuran

tersebut, daerah kalijodo adalah kawasan yang dimana sudah terkenal

dengan kawasan yang kurang baik atau banyak pekerja seksual dan

6 Al-Qur’an Surah Ar’ad ayat 11

Page 21: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

21

prostitusi yang terjadi di daerah tersebut. Sudah lama pekerjaan yang

kurang baik menjadi tulang punggung sebagian besar masyarakat

Kalijodo. Bahkan pekerjanya sekalipun ada yang berasal dari luar Kota

Jakarta. Setelah lama mereka menempati tanah dan daerah tersebut,

berhembus kabar bahwa tanah yang digunakan masyarakat Kalijodo itu

telah di klaim adalah tanah masyarakat Pemerintah DKI Jakarta. Oleh

sebab itu, Gubernur yang sedang menjabat kala itu sebagai Gubernur DKI

Jakarta Bapak Basuki Tjahja Purnama, melakukan penertiban lahan

wilayah Kalijodo untuk dijadikan lahan yang lebih berguna oleh

masyarakat sekitar yaitu di bangun sebuah taman yang indah nan cantik.

Masyarakat sekitar maupun masyarakat luas mengenalnya sebagai Taman

Kalijodo. Namun, usai penertiban lahan pemerintah tersebut, kondisi

sosial masyarakat itu sendiri menjadi pecah tak beraturan. Dengan

demikan perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kondisi perubahan

sosial di Kalijodo. Karena pengaruh yang dirasakan masyarakat setempat

sangat berbeda dari sebelumnya. Berbagai perubahan terjadi diantaranya

adalah perubahan sosial, perubahan ekonomi dan perubahan lingkungan

tempat tinggal. Sejauh ini, masyarakat Kalijodo yang direlokasi ke suatu

tempat, mengalami beberapa kendala terutama kendala dalam mencari

mata pencaharian.

Selain daerah Kalijodo, ada juga daerah yang menyerupai wilayah

tersebut yaitu Kramat Tunggak. Kramat Tunggak adalah tempat yang

menyerupai wilayah Klijodo sebelum terjadi penertiban lahan pemerintah.

Tempat berbagai pekerjaan seks yang bebas dan penjualan minuman keras

terbesar di Jakarta Utara. Namun, Kramat Tunggak yang jauh lebih lama

terjadi penertiban lahan yang kurang baik mnejadi tempat pusat kajian

Islam terbesar di Jakarta. Nama Kramat Tunggak yang dulu melambung

tinggi dan terkenal tempat prostitusi tersebut sekarang menjadi Islamic

Centre. Dimana tempat berkumpulnya orang-orang Agama Islam dan

pusat kajian Islam. Perubahan lahan dari yang tidak berguna menjadi

Page 22: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

22

tempat yang sangat berguna bagi masyarakat sekitar maupun masyarakat

luas.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah pada

penelitian perubahan kondisi sosial masyarakat Kalijodo ini sebagai

berikut :

1. Perubahan kondisi sosial masyarakat Kalijodo terhadap mata

pencaharian.

2. Perubahan kondisi sosial dari tempat tinggal sebelumnya ke tempat

tinggal yang telah disediakan oleh Pemerintah DKI Jakarta.

3. Perubahan pemasukan antara tempat tinggal di daerah Kalijodo dan

di tempat yang telah disediakan Pemerintah DKI Jakarta.

C. Pembatasan Masalah

Dilihat dari identifikasi masalah, maka peneliti akan membatasi

penelitian tersebut pada satu daerah di kawasan Kalijodo Jakarta Utara.

D. Rumusan Masalah

Dari pembatasan masalah di atas, penulis akan memfokuskan

penelitiannya terhadap perubahan kondisi sosial yang terjadi pada

masyarakat Kalijodo pasca penertiban lahan Pemerintah DKI Jakarta. Oleh

sebab itu, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana

Perubahan Sosial Masyarakat Kalijodo Pasca Penertiban Lahan

Pemerintah.

E. Tujuan Penelitian

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui perubahan sosial yang

terjadi pada masyarakat Kalijodo setelah dan sebelum penertiban lahan

Pemerintah DKI Jakarta.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian tentang perubahan kondisi sosial masyarakat Kalijodo

ini diharapkan memiliki beberapa manfaat, yaitu :

Page 23: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

23

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah pengetahuan, pengalaman serta wawasan yang

di dapatkan tentang perubahan kondisi sosial di masyarakat

Kalijodo pasca penertiban lahan pemerintah.

b. Dapat dijadikan perbandingan antara sebelum dan sesudah

penertiban lahan pemerintah untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi penulis

Karya tulis ini akan menjadi rujukan bagi penulis untuk

mengetahui segala hal yang terjadi dan berhubungan

dengan Masyarakat Kalijodo.

b. Manfaat bagi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Sebagai referensi tambahan tentang perubahan kondisi

sosial masyarakat Kalijodo sehingga nantinya bisa

dijadikan rujukan untuk penelitian yang lebih mendalam

tentang kondisi perubahan sosial ini.

c. Manfaat bagi masyarakat

Memberikan gambaran mengenai perubahan yang mereka

alami dari sebelum dan sesudah penertiban lahan

Pemerintah DKI Jakarta.

d. Manfaat bagi pemerintah

Memberikan hasil keadaan masyarakat Kalijodo pasca

direlokasikan ke Rumah Susun Marunda Cilincing Jakarta

Utara.

Page 24: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

24

BAB II

LANDASAN TEORI

Istilah tentang masyarakat tidak lepas dari perkumpulan individu-individu

yang telah hidup dan berkumpul bersama. Tidak hanya untuk hidup bersama,

namun juga untuk bekerjasama dan memperoleh kepentingan yang sudah diolah

dan menjadi tatanan hidup serta peraturan yang telah disepakati. Di dalam

masyarakat terdapat interaksi antar beberapa golongan untuk menyatukan

perbedaan mereka dalam satu tujuan hidup yang teratur dan bermaknas.

A. PERUBAHAN SOSIAL

1. Pengertian Perubahan Sosial

Perubahan-perubahan sosial yang terjadi di dalam suatu masyarakat

dapat terjadi oleh karena bermacam-macam sebab.Sebab-sebab tersebut

dapat berasal dari masyarakat itu sendiri (sebab-sebab intern) maupun dari

luar masyarakat tersebut (sebab-sebab ekstern). Sebagai sebab-sebab intern

antara lain dapat disebutkan, misalnya pertambahan penduduk atau

berkurangnya penduduk, penemuan-penemuan baru, pertentangan conflict,

atau mungkin karena terjadinya revolusi. Sebab-sebab ekstern dapat

mencakup sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik, pengaruh

kebudayaan masyarakat lain, peperangan, dan seterusnya7.

Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat.

Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat akan

menimbulkan ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial yang ada di dalam

masyarakat, sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak

sesuai fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan8. Perubahan sosial

oleh para penganut pendekatan konflik tidak saja dipandang sebagai gejala

7Soerjono Soekanto. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum. (Jakarta : Raja Grafindo Persada).

2005. Hlm 112 8Elly M. Setiadi,dkk. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. (Jakarta : Prenada Media Group).

2007. Hlm 49.

Page 25: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

25

yang melekat di dalam kehidupan setiap masyarakat, akan tetapi lebih

daripada itu malahan dianggap bersumber di dalam faktor-faktor yang ada

di dalam masyarakat itu sendiri, suatu hal yang kurang diperhatikan oleh

para penganut pendekatan fungsionalisme struktural. Perubahan sosial

yang demikian terutama timbul dari kenyataan akan adanya unsur-unsur

yang saling bertentangan di dalam setiap masyarakat9

Ogburn dalam Soekanto mengemukakan bahwa ruang lingkup

perubahan sosial mencakup unsur-unsur kebudayaan yang materil maupun

immaterial dengan menekankan bahwa pengaruh yang besar dari unsur-

unsur immaterial.10

Davis dalam buku Setiadi dan kawan-kawan mengartikan perubahan

sosial sebagai perubahan yang terjadi dalam fungsi dan struktur

masyarakat.Perubahan sosial dikatakannya sebagai perubahan dalam

hubungan sosial social relationship atau sebagai perubahan terhadap

keseimbangan equilibrium hubungan sosial tersebut.11

Menurut Soemardjan di buku Setiadi menerangkan bahwa perubahan

sosial adalah perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan di

dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, termasuk di

dalam nilai-nlai, sikap-sikap dan pola perilaku di antara kelompok dalam

masyarakat. Menurutnya, antara perubahan sosial dan perubahan

kebudayaan memiliki suatu aspek yang sama yaitu keduanya bersangkut

paut dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan cara

masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Perubahan sosial yaitu

perubahan yang terjadi dalam masyarakat atau dalam hubungan interaksi,

yang meliputi berbagai aspek kehidupan.Sebagai akibat adanya dinamika

anggota masyarakat, dan telah di dukung oleh sebagian besar anggota

9Dr. Nasikun. Sistem Sosial Indonesia. ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada). 2007. Hlm

20 10

Soerjono Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar. (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada). 2012. Hlm 262 11

Ibid. Hlm 262.

Page 26: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

26

masyarakat, merupakan tuntutan kehidupan dalam mencari

kestabilannya.12

Berbeda dengan Lauren yang mengutip dari Moore, terkait dengan

perubahan sosial, menyatakan bahwa change as the significant alteration

of social structures. Di sini yang dimaksud dengan social structure atau

struktur sosial adalah the patterns of social action and interction. Dengan

demikian, perubahan sosial menurutnya adalah perubahan penting dari

struktur sosial yang berupa pola-pola perilaku dan interaksi sosial.13

Ditinjau dari tuntutan stabilitas kehidupan perubahan sosial ekonomi

yang dialami oleh masyarakat kalijodo adalah perubahan yang pasti akan

terjadi apabila berpindah tempat untuk memulai kehidupan yang baru.

Karena hal yang paling utama dilakukan adalah menyesuaikan dengan

tempat baru. Kebalikannya masyarakat yang tidak berani untuk melakukan

perubahan, tidak akan dapat melayani tuntutan dan dinamika anggota-

anggota yang selalu berkembang pada kemajuan dan aspirasinya.

Kecenderungan terjadinya perubahan sosial merupakan gejala yang

wajar yang akan timbul dari pergaulan hidup manusia yang ada di dalam

masyarakat. Adapun perubahan sosial akan terus berlangsung sepanjang

masih terjadi interaksi antar manusia dan antar masyarakat. Perubahan

sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur yang mempertahankan

keseimbangan masyarakat, seperti perubahan dalam unsur geografis,

biologis, ekonomis. Perubahan sosial tersebut dilakukan untuk

menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang dinamis.Perubahan bisa

disebut sebagai sesuatu yang terjadi secara berbeda dari waktu ke waktu

atau dari sebelum dan sesudah adanya suatu aktivitas.

Setiap aktivitas dan kegiatan akan menyebabkan perubahan karena

suatu kegiatan atau aktivitas mempunyai tujuan untuk membuat suatu

perubahan. Perubahan itu dapat melibatkan semua faktor seperti: sosial,

ekonomi, politik dan budaya. Dan perubahan bisa juga disebut sebagai

12Elly M. Setiadi,dkk. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. (Jakarta : Prenada Media Group).

2007. Hlm 50. 13

Hertati. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. ( Jakarta : Universitas Terbuka). 2010. Hlm 39

Page 27: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

27

norma karena perubahan itu tidak menyebabkan trauma. Oleh karena itu,

pola perubahan yang beraneka ragam akan terbuka bagi semua

masyarakat.

Perubahan sosial itu bersifat umum meliputi perubahan berbagai aspek

dalam kehidupan masyarakat, sampai pada pergeseran persebaran umur,

tingkat pendidikan dan hubungan antar warga.Dari perubahan aspek-aspek

tersebut terjadi perubahan struktur masyarakat serta hubungan sosial.

Perubahan sosial dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung dari

sudut pengamatan: apakah dari sudut aspek, fragmen atau dimensi sistem

sosialnya. Ini disebabkan keadaan sistem sosial itu tidak sederhana, tidak

hanya berdimensi tunggal, tetapi muncul sebagai kombinasi atau gabungan

hasil keadaan berbagai komponen seperti berikut:

a. Unsur-unsur pokok misalnya jumlah dan jenis individu serta tindakan

mereka

b. Hubungan antarunsur misalnya ikatan sosial, loyalitas,

ketergantungan, hubungan antraindividu, intergrasi.

c. Berfungsinya unsur-unsur di dalam sistem misalnya peran pekerjaan

yang dimainkan oleh individu atau diperlukannya tindakan tertentu

untuk melestarikan ketertiban sosial.

d. Pemeliharaan batas misalnya kriteria untuk menentukan siapa saja

yang termasuk anggota sistem, syarat penerimaan individu dalam

kelompok, prinsip rekutmen dalam organisasi dan sebagainya.

e. Subsistem misalnya jumlah dan jenis seksi, segmen atau divisi khusus

yang dapat dibedakan.

f. Lingkungan misalnya keadaan alam.14

Adakalanya hanya terjadi sebagian, terbatas ruang lingkupnya,

tanpa menimbulkan akibat besar terhadap unsur lain dari

14

Mudjia Rahardjo. Sosiologi Pedesaan Studi Perubahan Sosial. (Malang : UIN Malang Pres). 2007. Hlm 25.

Page 28: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

28

sistem.15

Perubahan sosial tidak lain adalah penyimpangan kolektif dari

pola-pola yang telah mapan. Oleh karena itu, perubahan sosial dapat

menimbulkan gangguan dalam keseimbangan sosial yang ada. Kehidupan

sosial bukan merupakan barang cetakan, melainkan suatu proses

berkesinambungan yang selalu membaharu, bertumbuh-kembang, dan

berubah. Setiap gejala niscaya berada dalam keadaan menjadi in a state of

continual becomeing.16

Perubahan sosial pada umumnya bisa berasal dari berbagai sumber

pertambahan jumlah penduduk pasti akan menimbulkan perubahan

ekologis. Perubahan ini akan merangsang terjadinya perubahan tata

hubungan antara kelompok-kelompok sosial. Apabila diterapkan dalam

skala yang cukup besar maka penemuan-penemuan dan inovasi teknologis

akan menimbulkan suatu tatanan baru dalam kehidupan ekonomi. Suatu

perubahan ideologi dasar satu masyarakat (misalnya dalam agama atau

konsep tentang negara) atau perubahan orientasi dari masa lampau ke

masa depan mudah menimbulkan kekuatan-kekuatan yang menyebabkan

timbulnya perubahan sosiologi. Singkatnya, sumber-sumber pokok dari

perubahan sosial terletak di dalam lingkup biologi, teknologi dan ideologi

masyarakat.17

Oleh karena itu, perubahan sosial hanya dapat di

ditemukenali setelah membandingkan antara pola budaya, struktur dan

perilaku sosial yang ada pada waktu sebelumnya dengan waktu yang ada

sekarang. Semakin besar perbedaan, mencerminkan semakin luas dan

mendalamnya suatu perubahan sosial.18

Sedangkan perubahan sosial

menunjuk pada perubahan aspek-aspek yang berhubungan dengan sosial,

pranata-pranata masyarakat, dan pola perilaku kelompok. Salah satu

15

Skripsi Dara Nur Zakiyah. Perubahan Sosial di Desa Linggajati Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya Pada Tahun 2006-2011. Prodi Sosiologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2012. Hlm 17. 16

Mudjia Rahardjo. Sosiologi Pedesaan Studi Perubahan Sosial. (Malang : UIN Malang Pres). 2007. Hlm 25. 17

Selo Soemardjan. Perubahan Sosial di Yogyakarta. (Yogyakarta: Komunitas Bambu). 2009. Hlm 451 18

Mudjia Rahardjo. Sosiologi Pedesaan Studi Perubahan Sosial. (Malang : UIN Malang Pres). 2007. Hlm 26.

Page 29: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

29

contoh perubahan sosial adalah semakin banyaknya pranata-pranata

masyarakat yang bersifat formal. Misalnya berbagai organisasi, mulai dari

organisasi pemerintahan, hingga organisasi arisan, sekarang sudah

semakin formal, dengan pola hubungan yang lebih rasional. Ini berbeda

dengan organisasi sosial pada masyarakat jaman dulu, yang lebih bersifat

informal dengan menggunakan hubungan pola hubungan emosional.19

2. Faktor-faktor Penyebab Perubahan Sosial

Untuk mempelajari perubahan sosial masyarakat, perlu diketahui

sebab-sebab yang melatari terjadinya perubahan itu. Apabila diteliti lebih

mendalam sebab terjadinya suatu perubahan masyarakat, mungkin

dikarenakan adanya suatu yang dianggap sudah tidak lagi memuaskan

masyarakat sebagai pengganti faktor yang lama itu. Mungkin juga

masyarakat mengadakan perubahan karena terpaksa demi untuk

menyesuaikan suatu faktor dengan faktor-faktor lain yang sudah

mengalami perubahan terlebih dahulu.20

Pada umunya dapat dikatakan bahwa sebab-sebab tersebut yang

terletak di dalam masyarakat itu sendiri dan ada yang letaknya di luar.

Sebab-sebab yang bersumber dalam masarakat itu sendiri, antara lain

adalah:

a. Penemuan-penemuan baru

Adanya penemuan teknologi baru dalam bidang elektronik, seperti

radio, TV, dll. Penemuan ini akan mempengaruhi bidang media

massa. Informasi yang sebelumnya menggunakan koran, sekarang

bisa menggunakan radio, TV, dan internet. Penemuan baru kapal

terbang untuk perang, membawa pengaruh untuk metode perang.

b. Struktur sosial (perbedaan posisi dan fungsi dalam masyarakat)

Salah satu cara yang berguna untuk meninjau penyebab perubahan

sosial adalah dengan memperhatikan struktur-struktur masyarakat

19

Ibid. Hlm 27 20

Soerjono Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar. (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada). 2013. Hlm 275

Page 30: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

30

dalam melaksanakan aktivitas sebagai keseluruhan satuan atau

sistem sosial.

c. Inovasi

Inovasi adalah gagasan, tindakan atau barang yang dianggap

baru oleh seseorang. Kebaruan inovasi itu diukur secara subyektif

menurut pandangan individu yang menangkapnya. Jika suatu ide

dianggap baru oleh seseorang, maka itu adalah inovasi.

d. Perubahan lingkungan hidup

Tidak seorang pun yang tidak mengatakan bahwa manusia tidak

terpengaruh oleh lingkungan hidup. Terjadi perubahan lingkungan

hidup biasanya karena bencana alam, seperti angin tofan, banjir,

tsunami di Aceh, yang mana menyebabkan masyarakatnya berpindah

tempat dari tempat asal mereka tinggal ke tempat yang di tuju.

Sehingga mata pencaharian mereka pun berpindah, yang asalnya

nelayan menjadi petani atau buruh pabrik.

e. Ukuran penduduk dan komposisi penduduk

Berbicara mengenai penduduk, maka tidak bisa lepas dari

urbanisasi, dimana urbanisasi menimbulkan kekosongan tenaga kerja

di pedesaan, dan kepadatan tenaga kerja di perkotaan. Bila mana

suatu daerah telah dipadati penduduk, seperti halnya di Surabaya,

maka terdapat perubahan. Misalnya, kadar keramahtamahan

berkurang, struktur kelembagaan akan menjadi rumit, dll.21

Komposisi penduduk di dunia terutama di Indonesia semakin

meningkat karena tingkat kelahiran semakin meningkat dan kematian

rendah. Hal ini mengakibatkan di beberapa negara harus membuat

peraturan tentang mempunyai anak dua sudah cukup seperti halnya di

negara China dan Indonesia yang pemerintahannya menerapkan program

KB, guna mencegah agar penduduknya tidak mengalami pembludakan.

Digunakannya program tersebut merupakan perubahan.

B. MASYARAKAT

21

Ibid. Hlm 286.

Page 31: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

31

1. Pengertian Masyarakat

Pada abad sekarang, sosiologi memusatkan pada analisis sistem-

sistem sosial dari sejumlah kecil masyarakat-masyarakat yang sangat

maju. Sosiologi terutama berkembang di Amerika Serikat dan Inggris,

Perancis dan Jerman. Di dalam negara-negara ini, sosiologi telah ada

dalam bentuk terlembaga yaitu bentuk suatu disiplin yang diajarkan di

universitas dan kolase, dan dalam bentuk riset yang dilaksanakan di

tempat-tempat tersebut dan lembaga-lembaga riset khusus. 22

Kita tentu

sudah mendengar dan tidak asing lagi dengan kata Masyarakat.

Penggunaan kata masyarakat sering kali tercampuradukkan dalam

kehidupan sehari-hari. Di satu waktu kita menggunakan kata masyarakat

sesuai dengan makna kata masyarakat itu sendiri. Tetapi, terkadang

menggunakan kata masyarakat untuk makna yang bukan sebenarnya,

seperti kata rakyat kita gunakan juga istilah masyarakat untuk

menggunakannya, atau juga sebaliknya kita menggunakan kata rakyat

untuk menggantikan kata masyarakat. Lebih jauh lagi, kita sering

mencampuradukkan istilah masyarakat dan komunitas. Istilah masyarakat

dalam bahasa Inggrisnya society , sedangkan istilah komunitas dalam

bahasa Inggrisnya community.

Dalam konteks keseharian, sering kali terjadi kesalahan

pemahaman antara society dan community. Dua istilah konsep tersebut

sering ditafsirkan secara sama, padahal sangat berbeda artinya. Society

atau masyarakat berbeda dengan komunitas community atau masyarakat

setempat.23

Horton dan Hunt dalam buku Setiadi : a society is a relatively

independents, self-perpetuating human group who occupy territory, share

a culture, and have most of their associations within this group.24

22

Peter Worsley. Pengantar Sosiologi Sebuah Pembanding. (Yogyakarta : PT. Tiara Wacana Yogya). 1991. Hlm 20. 23

Elly M. Setiadi dkk. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. (Jakarta : Kencana Prenada Media Group). 2007. Hlm 79. 24

Ibid. Hlm 79.

Page 32: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

32

Unsur atau ciri masyarakat menurut konsep Horton dan Hunt

adalah :

a. Kelompok manusia.

b. Sedikit banyak memiliki kebebasan dan bersifat kekal.

c. Menempati suatu kawasan.

d. Memilik kebudayaan.

e. Memiliki hubungan dalam kelompok yang bersangkutan.25

Dengan demikian, karakteristik dari masyarakat itu terutama

terletak pada kelompok manusia yang bebas dan bersifat kekal, menempati

kawasan tertentu, memiliki kebudayaan serta terjalin dalam suatu

hubungan di antara anggota-anggotanya.

Di antara istilah konsep masyarakat yang telah dikemukakan di

atas, tidak ada perbedaan ungkapan yang mendasar, justru yang ada yaitu

mengenai persamannya. Yang utama, masyarakat itu merupakan

kelompok atau kolektivitas manusia yang melakukan antarhubungan,

sedikit banyak bersifat kekal, berlandaskan perhatian dan tujuan bersama,

serta telah melakukan jalinan secara berkesinambungan dalam waktu yang

relatif lama. Bagaimanapun kelompok melakukan jalinan sosial dalam

waktu yang relatif lama itu pasti menempati kawasan tertentu. Meskipun

pada dua konsep yang terdahulu tidak dinyatakan tentang kawasan itu,

secara eksplisit tersirat pada kontinuitas dan kekekalan. Hubungan antar

manusia itu tidak dapat berkesinambungan dan kekal. Jika tidak terjadi

dalam suatu wadah yang kita sebut kawasan atau daerah. Salah satu unsur

masyarakat lainnya yang melekat, yaitu adanya kebudayaan yang

dihasilkan oleh masyarakat tersebut. 26

Masyarakat adalah salah satu objek untuk pertumbuhan dan

perkembangan suatu wilayah. Ketika keadaan masyarakat bertambah

maju, pasti akan bertambah pula peradaban dan kebutuhan hidupnya.

Namun, pertumbuhan dan perkembangan tersebut akan selalu didukung

25

Ibid. Hlm 80. 26

Ibid. Hlm 80

Page 33: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

33

oleh keadaan tempat tinggal yang selalu membuat nyaman dan

mendukung untuk melakukan perubahan menjadi lebih baik dari yang

sebelumnya. Karena, masyarakat jangan selalu dibayangkan seperti

barang atau benda yang menetap dan tidak berubah, tetapi masyarakat

adalah sesuatu yang membutuhkan proses atau siklus. Semua itu pasti ada

yang dinamakan dengan realitas sosial yang senantiasa berubah dengan

derajat kecepatan, intensitas, irama dan tempo yang berbeda. Bukan

kebetulan jika orang berbicara mengenai kehidupan sosial .Karena

kehidupan adalah gerakan dan perubahan, maka bila berhenti berarti tak

ada lagi kehidupan melainkan suatu keadaan yang sama sekali berbeda

yang disebut ketiadaan atau kematian. 27

Namun berbeda dengan Levy dalam Kamanto Sunarto

dikemukakan bahwa ada empat kriteria yang perlu dipenuhi agar suatu

kelompok dapat disebut amsyarakat, yaitu (1) kemampuan bertahan

melebihi masa hidup seorang individu; (2) rekrutmen seluruh atau

sebagian anggota melalui reproduksi; (3) kesetiaan pada suatu sistem

tindakan utama bersama; (4) adanya sistem tindakan utama bersifat

swasembada28

.

2. Sistem Sosial

Wawasan ini merupakan pengembangan dari wawasan masyarakat.

Walaupun kemiripan antara kedua hal itu akan muncul secara jelas dari

diskusi ini, namun ciri khusus dari wawasan sistem ini patut untuk dibahas

secara terpisah. Sebagai langkah awal, mungkin lebih baik kita

mengkaitkan wawasan sistem dengan wawasan kaum awam sehari-hari.

Sebagaimana dengan konsepsi wawasan masyarakat; wawasan sistem juga

mencerminkan sikap fatalisme dan ketidakberdayaan, dimana terkandung

ide bahwa individu berada di bawah kekuasaan dari kekuatan-kekuatan di

27

Piotr Sztompka. Sosiologi Perubahan Sosial. (Jakarta : Prenada Media Group). 2008. Hlm 9. 28

Kamanto Sunarto. Pengantar Sosiologi. (Jakarta : Fakultas Ekonomi Univeraitas Indonesia). 2004. Hlm 54

Page 34: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

34

luar kendalinya. Suatu sistem bersifat anonim, artinya tidak dapat

diidentikkan dengan individu-individu tertentu. Sistem tersebut seperti

halnya suatu masyarakat yang merupakan semacam kesatuan gaib.

Menurut wawasan sistem sosial ini, kehidupan sosial diatur

sedemikian rupa sehingga setiap aspek dari kehidupan sosial secara rumit,

walaupun secara tidak langsung, berhubungan satu sama lain. Wawasan

sistem sosial adalah deterministik; perubahan pada unsur apa pun dalam

suatu sistem ditentukan oleh unsur-unsur lainnya dan demikian pula setiap

unsur adalah merupakan unsur determinan unsur lainnya.29

Dengan cara

lain, dapat dikatakan bahwa suatu sistem sosial, pada dasarnya, tidak lain

adalah suatu sistem daripada tindakan-tindakan. Ia terbentuk dari interaksi

sosial yang terjadi di antara berbagai individu, yang tumbuh dan

berkembang tidak secara kebetulan, melainkan tumbuh dan berkembang di

atas standar penilaian umum yang disepakati bersama oleh para anggota

masyarakat.

3. Status dan Peranan

Status adalah kedudukan seseorang yang dapat ditinjau terlepas

dari individunya. Jadi, status adalah kedudukan obyektif yang memberikan

hak dan kewajiban kepada orang yang menempati kedudukan. Role

ataupun peranan adalah dinamisasi dari status ataupun penggunaan dari

hak dan kewajiban ataupun bisa juga disebut status subyektif. Peranan dan

status kait mengait yaitu karena status adalah kedudukan yang

memberikan hak dan kewajiban sedangkan kedua unsur ini tidak akan ada

artinya kalau tidak dipergunakan. Dengan adanya banyak status dan

peranan, maka di masyarakat terdapat suatu hierarki status, yaitu status

hanya mempunyai arti dalam masyarakat apabila ditinjau dari status yang

lebih tinggi ataupun lebih rendah. Karena manusia adalah anggota dari

banyak kelompok, maka dalam setiap kelompok ia mempunyai status dan

peran tertentu. Karena banyaknya peranan yang harus dipenuhi, maka

29

Paulus Wirutomo. Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi. (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada). 2003. Hlm 14-15.

Page 35: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

35

mudah terjadi pertentangan peranan atau roleconflic, yaitu apabila

seseorang dengan status tertentu di kelompok satu, mengambil peranan

lebih tinggi terhadap orang yang sama dalam kelompok yang lain. 30

C. HASIL PENELITIAN RELEVAN

Berdasarkan penelitian yang terdahulu, ada beberapa penelitian

yang memiliki relevansi dengan judul yang diteliti oleh penulis kali ini.

Seperti yang dijabarkan dalam bentuk naratif dan yang terlihat pada tabel

2.1 sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Riswan Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta dengan judul skripsi Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa

(Studi Kasus Petani Singkong di Dusun Cimulia Desa Karangkamulyan

Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan Jawa Barat) bertujuan

untuk mengetahui seberapa besar perubahan ekonomi serta untuk

mengetahui realitas perubahan sebelum dan sesudah adanya pabrik

ketemling.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data yang

digunakan dengan cara field research yaitu kegiatan penelitian langsung

dilapangan.

Hasil penelitian ini adalah di Desa Karangkamulyan mengalami perubahan

sosial sesduah adanya pabrik ketemling singkong. Perubahan sosial ini

terjadi karena dari dua faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal.

Perubahan sosial yang terjadi di Desa Karangkamulyan meliputi

Globalisasi, Modernisasi, dan penemuan baru. Salah satu faktor yang

mendalam terjadinya perubahan sosial di Desa Karangkamulyan adalah

dengan adanya pabrik ketemling singkong.

30

Phil Astrid s. Susanto. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. (Bandung : Bina Cipta). 1979. Hlm 94

Page 36: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

36

2. Penelitian yang dilakukan oleh Sandi Irawan Jurusan Sosiologi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta dengan judul Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa (Studi

Kasus: Budidaya Lele Desa Babakan Kecamatan Ciseeng Bogor)

bertujuan untuk mengetahui perubahan sosial ekonomi setelah adanya

budidaya ikan lele di Desa Babakan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan jenis penelitian deskriptif

yakni dengan menggambarkan permasalahan yang dikemukakan mengenai

proses perubahan sosial ekonomi sesudah adanya budidaya Ikan Lele.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sandi Irawan adalah tidak adanya

perubahan yang signifikan setelah adanya budidaya Ikan Lele dikarenakan

hasil yang dicapai para pembudidaya Ikan Lele adalah dari banyak

tidaknya empang yang mereka miliki. Selain itu bisa dilihat dari tidak

adanya perubahan gaya hidup dan tidak ada perubahan tingkat pendidikan

di masyarakat Desa Babakan.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Dara Nur Zakiyah Jurusan Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan judul Perubahan Sosial di Desa Linggajati

Kecamatan Sukasatu Kabupaten Tasikmalaya yang bertujuan untuk

menganalisa perubahan sosial di Desa Linggajati secara mendalam

terhadap kondisi sosial masyarakat serta mengetahui faktor perubahan

sosial di Desa Linggajati.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif dengan pendekatan studi kasus.

Hasil penelitain ini adalah perubahan sosial di Desa Linngajati mengalami

peningkatan dari tahun 2006-2011. Salah satu faktor yang membuat

perubahan sosial di Desa Linggajati adalah bertambahnya penduduk.

Pertambahan penduduk tersebut bisa mempengaruhi adanya masalah

sosial lainnya. Masyarakat Linggajati adalah masyarakat yang masih kuat

dengan adanya nila-nilai sosial, sehingga dalam aktifitasnya masih

Page 37: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

37

mengikuti norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Pelaksanaan

pengajian yang masih rutin dilaksanakan di Desa Linggajati adalah salah

satu bukti jika norma sosial dan keagamaan di desa tersebut masih kuat

adanya.

Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan

No Ringkasan & Hasil Penelitian Persamaan & Perbedaan

1. Nama Peneliti: Riswan (Fakultas

Ilmu Sosial dan Politik Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta)

Judul: Perubahan Sosial Ekonomi

Masyarakat Desa

Ringkasan: Adanya perubahan sosial

masyarakat Desa Karangkamulyan

Dusun Cimulia dari tradisional ke

industri. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui perubahan sosial

ekonomi terhadap adanya pabrik

ketemling singkong dan sebelum

adanya pabrik ketemling singkong.

Hasil: Perubahan yang terjadi di

Desa Karangkamulyan meliputi

globalisasi, modernisasi, dan

penemuan baru. Salah satu penyebab

perubahan social di Desa

Karangkamulyan adalah keberadaan

pabrik ketemling singkong di Dusun

Cimulia. Pabrik ketemling singkong

sangat berperan besar bagi

perekonomian di Dusun Cimulia. Hal

itu dapat dilihat dari beberapa

indikator diantaranya penghasilan

masyarakat yang meningkat,

penyerapan tenga kerja,

berkurangnya angka pengangguran,

dan kegiatan sosial keagamaan.

Perubahan sosial di Desa

Karangkamulyan tidak hanya dengan

adanya pabrik ketemling singkong

saja tetapi dengan adanya peran dari

Kepala Desa Karangkamulyan, warga

Persamaan: Penelitian Riswan

dan penelitian saya sama-sama

meneliti tentang perubahan

sosial.

Perbedaaan: Penelitian Riswan

menelitin tentang perubahan

sosial ekonomi. Penelitian saya

terfokus dalam perubahan sosial

masyarakatnya.

Page 38: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

38

masyarakat yang menyambut positif

keberadaan pabrik itu serta bantuan

dari pemerintah.31

2. Nama Peneliti: Sandi Irawan

(Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta)

Judul: Perubahan Sosial Ekonomi

Masyarakat Desa

Ringkasan: Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui perubahan sosial

ekonomi yang terdapat di Desa

Babakan Kecamatan Ciseeng Bogor

dalam membudidayakan kolam atau

empang lele.

Hasil Penelitian: Tidak adanya

perubahan sosial ekonomi yang

sangat signifikan di masyarakat Desa

Babakan. Hal itu terlihat tidak adanya

perubahan gaya hidup dan tingkatan

pendidikan pada masyarakatnya.

Perubahan sosial ekonomi bisa terjadi

tergantung dengan banyak tidaknya

kolam yang dimiliki oleh masyarakat

di Desa Babakan. Jika memiliki

kolam atau empang lele yang banyak

maka akan mempengaruhi perubahan

sosial ekonomi masyarakanya.

Adapun sebaliknya, jika

masyarakanya hanya mempunyai

empang atau kolam lele yang sangat

terbatas maka penghasilan mereka

tidak akan mengalami perubahan.

Dalam hasil penelitian Sandi Irawan

masyarakat di Desa Babakan rata-rata

tidak mempunyai empang atau kolam

lele yang cukup banyak. Jadi,

perubahan sosial ekonomi di

masyarakat Desa Babakan tidak

Persamaan: Penelitian Sandi

Irawan dan penelitian saya sama-

sama membahas tentang

perubahan sosial dalam

masyarakat.

Perbedaan: Penelitian Sandi

Irawan terfokus dalam

perubahan sosial ekonomi

masyarakat. Penelitian saya

terfokus dalam perubahan

sosialnya saja.

31

Skripsi Riswan Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Judul Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa (Studi Kasus: Petani Singkong di Dusun Cimulia Desa Karangkamulyan Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan). Tahun 2015.

Page 39: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

39

terlalu signifikan dengan adanya

kolam atau empang lele.32

3. Nama Peneliti: Dara Nur Zakiyah

(Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,

Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta)

Judul: Perubahan Sosial di Desa

Linggajati Kecamatan Sukaratu

Kabupaten Tasikmalaya

Ringkasan: Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui apa yang menjadi

faktor perubahan sosial di Desa

Linggajati serta menganalisa

perubahan sosial di Desa Linggajati

secara mendalam terhdapa kondisi

sosial masyarakat.

Hasil Penelitian: Perubahan sosial di

Desa Linggajati mengalami

peningkatan dari tahun 2006-2011.

Perubahan sosial tersebut dipicu

dengan adanya pertambahan

penduduk yang ada di Desa

Linggajati. Pertambahan penduduk

adalah masalah yang mendasar

terhadap perubahan sosial lainnya.

Masyarakat di Desa Linggajati masih

kuat dengan nilai-nilai sosial yang

berlaku sehingga dalam aktivitas

mereka masih mengikuti dan

menerapkan norma-norma yang

berlaku. Salah satu kegiatan

keagaamaan di Desa Linggajati

adalah pengajian. Pengajian tersebut

masih sangat rutin dilakukan oleh

masyarakat di Desa Linggajati.

Perubahan norma juga terjadi di Desa

Linggajati di kalangan anak remaja.

Perubahan norma tersebut sangat

dikhawatirkan oleh masyarakat Desa

Linggajati karena bisa mempengaruhi

perubahan pola pikir dan pola

perilaku di kalangan remaja di Desa

Persamaan: Penelitian Dara

Nur Zakiyah dan penelitian saya

sama-sama meneliti tentang

perubahan sosial yang terjadi di

masyarakat

Perbedaan: Penelitian Dara Nur

Zakiyah meneliti tentang

masyarakat Desa sementara

penelitian saya meneliti tentang

perubahan sosial masyarakat

Perkotaan.

32

Skripsi Sandi Irawan Jurusan Sosiologi fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Judul Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa (Studi Kasus: Budidaya Ikan Lele Desa Babakan Kecamatan Ciseeng Bogor). Tahun 2017.

Page 40: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

40

Linggajati. Perubahan norma tersebut

bisa saja terjadi dengan adanya taman

wisata Cipanas Galunggung di Desa

Linggajati. Turis atau wisatawan

yang datang berkunjung ke tempat

Wisata di Desa Linggajati membawa

pengaruh bagi gaya hidup di

kalangan remaja Desa Linggajati.33

D. KERANGKA BERFIKIR

Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan dan diambil kerangka

pemikiran sebagai berikut. Pada umumnya, banyak yang berfikir bahwa

daerah Kalijodo adalah daerah yang sudah dikenal kurang baik yaitu

sebuah kawasan pusat prostitusi dan banyak pekerja seksual. Karena sudah

dari dahulu daerah Kalijodo telah di klaim menempati lahan pemerintah

untuk didirikan tempat tinggal dan mencari nafkah dengan cara yang

kurang baik. Gubernur DKI Jakarta yang kala itu sedang menjabat sebagai

Gubernur DKI Jakarta adalah Bapak Basuki Tjahja Purnama, menertibkan

lahan yang berada di salah satu daerah di Jakarta Utara tersebut, untuk

dibangun lahan yang bermanfaat bagi banyak orang. Namun setelah

penertiban itu usai, terjadi konflik antara masyarakat Kalijodo dengan

Pemerintah DKI Jakarta. Karena masyarakat menganggap mereka telah

lama mendiami tanah tersebut untuk dibangun tempat tinggal dan mencari

kehidupan yang layak menurut mereka.

Namun, pemerintah DKI Jakarta ingin menertibkan tempat tersebut

salah satunya adalah untuk memberantaskan perspektif masyarakat DKI

Jakarta yang merasa resah dengan adanya tempat di Kalijodo yang

disalahgunakan untuk mencari pundi-pundi uang dalam mencukupi

kebutuhan mereka sehari-hari. Maka dari itu, Gubernur yang kala itu

menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta ingin menghilangkan pemikiran

33

Skripsi Dara Nur Zakiyah Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Judul Perubahan Sosial di Desa Linggajati Kecamatan Sukasatu Kabupaten Tasikmalaya Pada Tahun 2006-2011. Tahun 2012.

Page 41: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

41

masyarakat DKI Jakarta ataupun yang diluar DKI Jakarta yang

menganggap daerah Kalijodo adalah daerah yang banyak terdapat pekerja

seksual. Sehingga masyarakat di sekitarnya terkena imbas dalam

penggusuran atau penertiban lahan pemerintah DKI Jakarta tersebut.

Terdapat pengaruh yang mengakibatkan masyarakat Kalijodo mengalami

perubahan kondisi sosial setelah mereka dipindahkan ke tempat yang telah

disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta setelah lahan yang sudah

mereka gunakan bertahun-tahun tersebut di ambil alih oleh Pemerintah

DKI Jakarta. Bagan kerangka berfikir, seperti terlihat pada gambar 2.3

1. Perubahan

sosial

2. Nilai-nilai sosial

3. Interaksi sosial

4. Pola perilaku

Sosial

Penggusuran

Kalijodo

Masyarakat

Kalijodo

Page 42: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

42

1. Teori Perubahan

Sosial

2. Faktor-faktor

perubahan sosial

Page 43: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada masyarakat Kalijodo yang berada di

Penjaringan dan Rumah Susun Marunda yang berada di Kecamatan

Cilincing Jakarta Utara. Kalijodo adalah daerah lama yang telah menjadi

tempat tinggal masyarakat Kalijodo sebelum terjadinya relokasi lahan

pemerintah. Sementara Marunda adalah tempat baru yang telah disediakan

oleh pemerintah DKI Jakarta.

1. Tempat Penelitian

a. Kalijodo

Sumber :www.google.com

Gambar 3.1

Peta Lokasi Kalijodo

b. Rumah Susun Marunda

Rumah susun Marunda ini adalah salah satu rumah susun yang

disediakan oleh pemerintah DKI Jakarta untuk tempat tinggal

Page 44: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

44

masyarakat Kalijodo setelah di relokasi. Rumah susun Marunda ini

berada di Kelurahan Marunda Kecamatan Cilincing Kota Jakarta

Utara.

Sumbe

r: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.2

Lokasi Rumah Susun Marunda

c. Gedung UPRS (Unit Pengelola Rumah Susun) Marunda

Page 45: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

45

Gambar 3.3

Lokasi Kantor UPRS Marunda

Kantor pengelola rumah susun Marunda berada tidak jauh dari

kawasan Rumah Susun Marunda.Untuk pembayaran sewa rumah susun

atau keperluan lainnya yang mengenai tempat tinggal mereka, bisa

langsung datang ke kantor Unit Pengelola Rumah Susun Marunda. Tidak

seperti gedung kepengurusan lainnya, untuk kantor Unit pengelola rumah

susun Marunda ini menjadi satu dengan rumah susun warga lainnya yang

berada di paling dasar rumah susun.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan satu sampai dua bulan dari bulan Oktober

sampai November 2018. Observasi dan perencanaan penelitian dilakukan

pada bulan juli sampai dengan agustus 2018. Setelah dilakukan observasi

dan perencanaan penelitian dilanjutkan dengan membuat instrument

peneltian pada bulan September sampai Oktober 2018 agar penelitian

Sumber :Data Monografi UPRS Marunda

Page 46: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

46

bisa mencapai hasil yang diinginkan. Tahap selanjutnya yaitu

pengumpulan data dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi

penelitian. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Oktober 2018.

Selanjutnya yaitu mengolah data ayng telah dikumpulkan pada bulan

Oktober sampai dengan bulan November 2018. Setelah dilakukan

pengolahan data selanjutnya penyusunan laporan yang telah ditemukan

hasil penelitiannya mengenai perubaahn sosial masyarakat Kalijodo

pasca penertiban lahan oleh pemerintah DKI Jakarta. Dengan

perencanaan kegiatan yang terlihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1. Perencanaan Kegiatan Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Juli Agust

us

Sept Okt Nov

1 Observasi dan

perencanaan penelitian

2 Menyusun instrument

penelitian

3 Pengumpulan data √ √

4 Pengolahan dan analisis

data

5 Penyusunan laporan √ √

B. Metode penelitian

Dilihat dari tujuan penelitian, fokus penelitian kali ini adalah

menggali informasi untuk mengetahui perubahan sosial, ekonomi dan

pendidikan seperti apa yang telah terjadi pada masyarakat Kalijodo.

Page 47: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

47

Dengan demikian penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian

kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur

analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara

kauntifikasi lainnya. Jelas bahwa pengertian ini menentangkan penelitian

kualitatif dengan penelitian yang bernuansa kuantitaif yaitu dengan

menonjolkan bahwa usaha kuantitatif apapun tidak perlu digunakan pada

penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif didasarkan pada upaya

membangun pandangan mereka yang diteliti yang rinci, dibentuk dengan

kata-kata, gambaran holistik dan rumit. Definisi ini lebih melihat

perspektif emik dalam penelitian yaitu memandang sesuatu upaya

membangun pandangan subjektif pnelitian yang rinci, dibentuk dengan

kata-kata, gambaran holistik dan rumit.34

Penelitian kualitatif merupakan suatu strategi inquiry yang

menekankan pencarian makna, pengertian, konsep, karakteristik, gejala,

simbol, maupun deskripsi tentang suatu fenomena, fokus dan multimetode,

bersifat alami dan holistik, mengutamakan kualitas, menggunakan

beberapa cara, serta disajikan secara naratif. Dari sisi lain dan dengan

secara sederhana dapat dikatakan bahwa tujuan penelitian kualitatif adalah

untuk menemukan jawaban terhadap suatu fenomena atau pernyataan

melalui aplikasi prosedur ilmiah secara sistematis dengan menggunakan

pendekatan kualitatif.35

. Penelitian ini tidak menggunakan pengukuran di

suatu tingkatan tetapi menggunakan sebuah pengamatan. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif , dengan tujuan

untuk menghasilkan data deskriptif , ucapan atau tulisan dan perilaku yang

dapat diamati dari orang-orang (subjek) itu sendiri. Dalam hal ini peneliti

akan mengadakan studi lapangan terkait dengan judul di atas. Metode-

metode kualitatif memungkinkan peneliti untuk mengkaji hal ihwal

34

Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.). 2009. Hlm 6 35

Muri Yusuf. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan. (Jakarta : Prenadamedia Group). 2015. Hlm 329

Page 48: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

48

tertentu secara mendalam dan rinci. Metode-metode ini menghasilkan

sejumlah besar informasi rinci mengenai sejumlah kecil orang dan kasus.

Hal ini meningkatkan pemahaman terhadap kasus-kasus dan situasi itu,

namun juga mengurangi kemungkinan generalisasi. Dalam penelitian

kualitatif peneliti adalah instrumen. Validitas dalam metode-metode

kualitatif banyak bergantung pada keterampilan, kemampuan, dan

kecermatan orang yang melakukan kerja lapangan.36

Dengan kata lain, unit

sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang

diterapkan berdasarkan tujuan penelitian.37

Dengan metode kualitatif ini penulis akan menggunakan gambaran

dan perbandingan keadaan sosial pada saat sebelum di lakukan penertiban

lahan dan sesudah diakan penertiban lahan tersebut. teknik yang akan

digunakan penulis untuk mengetahui perbedaan tersbeut menggunakan

teknik sampling purposive. Sampling purposive yaitu teknik yang

menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu. Yang dijadikan sampel

dalam penelitian ini adalah beberapa masyarakat Kalijodo.

C. Sampel Penelitian

Sampel dalam metode kualitatif ini lebih menekankan pada

kualitas informasi dan kekayaan informasi yang dimiliki oleh partisipan.

Sampel pada penelitian ini adalah warga yang berasal dari Kalijodo yang

telah direlokasikan ke tempat tinggal berupa rumah susun yang telah

disediakan oleh Pemerintah provinsi DKI Jakarta. Penelitian kualitatif ini

akan mengambil sample beberapa masyarakat yang berasal dari Kalijodo.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah teknik

purposive sampling, teknik pengambilan sampel ini merupakan teknik

pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu, misalnya orang

tersebut yang telah dianggap paling mengetahui apa yang kita harapkan

36

Bagong Suryanto dan Sutinah. Metode Penelitian Sosial. (Jakarta : Prenada Media Group). 2005. Hlm 186 37

Nurul Zuriah. Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. (Jakarta : Bumi Aksara). 2007. Hlm 124

Page 49: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

49

dari penelitian tersebut, sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi

subjek atau situasi yang diteliti. Kriteria yang ditetapkan adalah

masyarakat Kalijodo yang direlokasi ke rumah susun Marunda. Penarikan

sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 3.2. Adapun populasi yang akan

menjadi sample dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2. Penarikan Sampel Penelitian

No Status Jumlah

1. Warga asli Kalijodo :

a. Warga yang sudah bekerja

b. Warga yang sudah

berkeluarga

14

Masyarakat asli Kalijodo

a. Masyarakat yang sudah berkeluarga

b. Masyarakat yang sudah bekerja

D. Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder

dan data primer. Data sekunder yang diperoleh adalah data berupa

dokumen atau berkas sebagai penunjang penelitian, yang diperoleh dari

pihak-pihak yang bersangkutan dengan objek kajian penelitian ini,

adapaun data dan berkas dokumen berupa visi dan misi rumah susun

Marunda, harga sewa Rumah Susun, dan fasilitas yang terdapat di Rumah

Susun. Sedangkan data premier adalah hasil dari pengumpulan informasi-

informasi yang dilakukan secara langsung melalui wawancara dengan

orang-orang yang bersangkutan serta memahami atas permasalahan yang

diajukan. Pengumpulan data primer dengan teknik wawancara bertujuan

untuk memperoleh informasi mengenai perubahan sosial yang dialami

oleh masyarakat Kalijodo pasca penertiban lahan oleh pemerintah DKI

Jakarta. Data yang diperoleh yaitu kondisi sosial ekonomi masyarakat

yang mencakup pendidikan, jumlah anggota, jenis pekerjaan dan fasilitas

perumahan.

Page 50: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

50

Prosedur yang dilalui dalam penelitian responden yaitu dengan

menyesuaikan karakteristik responden dengan kriteria-kriteria yang

diperlukan dalam penelitian, seperti kategori mata pencaharian, pekerjaan

dari sebelum dan sesudah adanya penertiban lahan pemerintah Provinsi

DKI Jakarta, serta berapa lama mereka tinggal di tempat yang sebelumnya

sebelumnya, dan terasa nyaman atau tidak ditempat baru yang telah

disediakan oleh pemerintah DKI Jakarta.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data, digunakan teknik-teknik yang umunya

dilakukan dalam studi perubahan sosial, teknik tersebut diantaranya yaitu

sebagai berikut :

a. Observasi

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi

langsung. Menurut Sudaryono observasi yaitu melakukan pengamatan

secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan

yang dilakukan. Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik

atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan

terhadap kegiatan yang sedang berlangsung38

. Dala menggunakan

metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya

dengan format atau blangko pengmatan sebagai instrumen. Format

yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang

digambarkan akan terjadi39

.Disini, peneliti tidak mengikuti kegiatan

secara penuh yang dilakukan oleh masyarakat Kalijodo di Rumah

Susun Marunda, karena peneliti hanya sebagai pengamat. Observasi

dilakukan untuk memperoleh data mengenai kondisi sosial dan

ekonomi dari objek yang diteliti, melihat dan mengamati beberapa

kegiatan yang berlangsung di Rumah Susun Marunda terkait

38

Sudaryono. Metodologi Penelitian. (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada). 2017. Hlm 216. 39

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. (Jakarta : PT. Rineka Cipta). 2013. Hlm 272.

Page 51: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

51

perubahan sosial yang mereka alami selama sebelum dan sesudah

direlokasi.

b. Wawancara

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi mengatakan wawancara adalah

proses tanya ajwab dalam penelitian yang berlangsung scara lisan

dalam mana dau orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara

langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan.40

Menurut

Soehartono, wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan secara langsung oleh peneliti kepada pewawancara kepada

responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam

dengan alat perekam.41

Wawancara ini disusun dalam bentuk pertanyaan terbuka yang

dilakukan dengan cara wawancara secara mendalam agar

mendapatkan informasi secarabebas demi kelancaran dalam penelitian

ini. Pewawancara diharapkan menyampaikan pertanyaan kepada

responden, merangsang responden untuk menjawab, menggali

jawaban lebih jauh bila dikehendaki dan mencatatnya. Bila semua

tuga ini tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya, maka hasil

wawancara menjadi kurang bermutu. Syarat menjadi pewawancara

yang baik ialah keterampilan mewawancarai, motivasi yang tinggi,

dan rasa aman, artinya tidak ragu dan takut menyampaikan

pertanyaan42

. Pertanyaan-pertanyaan dimulai dari yang bersifat umum,

kemudian masuk ke hal-hal yang berhubungan dengan tema

permasalahan. Informan dan narasumber diberikan penjelasan

mengenai maksud dan tujuan peneliti dalam penelitian kali ini.

Wawancara ditujukan kepada informan dan narasumber yang

40

Cholid Narbuka dan Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. (Jakarta : PT. Bumi Aksara). 2004. Hlm 83. 41

Irawan Soehartono. Metode Penelitian Social : Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya). 2011. Hlm 67. 42

Syamsir Salam dan Jaenal Aripin. Metodologi Penelitian Sosial. (Jakarta : UIN Jakarta Press). 2006. Hlm 80.

Page 52: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

52

mengetahui perubahan dan keadaan masyarakat di Kalijodo dari

sebelum dan sesudah adanya penertiban lahan Pemerintah. Adapun

informannya adalah masyarakat Kalijodo yang irelokasi ke Rumah

Susun Marunda Cilincing Jakarta Utara. Wawancara ini bertujuan

untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perubahan sosial

masyarakat Kalijodo pasca direlokasi ke Rumah Susun. Peneliti juga

mewawancarai kepala pengurus unit pengelola rumah susun Marunda

untuk memperkuat jawaban mengenai keadaan di sekitar rumah susun

Marunda dan seluruh kegiatan masyarakat yang dilakukan setiap

harinya.

c. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data ini adalah pengambilan data yang

diperoleh melalui dokumen-dokumen yang ada.Data-data yang

dikumpulkan dengan teknik dokumentasi cenderung merupakan data

sekunder, sedangkan data-data yang dikumpulkan dengan teknik

observasi wawancara.43

Dalam dokumentasi peneliti dapat memberi bukti

bahwa peneliti benar-benar melakukan penelitian di lokasi tersebut.

F. Instrumen Penelitian

Salah satu kegiatan penelitian adalah melakukan pengukuran

terhadap fenomena sosial maupun alam. Karena itu, di dalam penelitian,

baik penelitian ekonomi maupun penelitian sosial, disamping terdapat

beberapa metode pengumpulan data, juga terdapat beberapa alat atau

instrumen (instrument)yang digunakan dalam mengumpulkan data.44

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan

43

Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial. (Jakarta : Bumi Aksara). 2008. Hlm 69

44Agus Purwoto. Metode Penelitian. (Bogor: IN MEDIA. 2015). Hlm. 115

Page 53: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

53

oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut

menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.45

1. Instrumen Wawancara

Berikut kisi-kisi instrumen wawancara penelitian:

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara

No. Aspek Masalah Sub Aspek Masalah

1. Kondisi Lingkungan 1. Kondisi tempat

tinggal yang

lama

2. Kondisi tempat

tinggal yang baru

2. Kondisi Sosial 1. Cara beradaptasi

dengan

lingkungan baru

2. Cara berbaur

dengan

masyarakat

sekitar tempat

tinggal yang baru

3. Jenis kegiatan

masyarakat di

tempat tinggal

yang baru

3. Kondisi Ekonomi 1. Hasil pendapatan

bulanan

2. Jenis pekerjaan

45

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian,(Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 101

Page 54: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

54

4. Kondisi Pendidikan 1. Biaya pendidikan

2. Sarana

pendidikan

5. Kondisi Aksesibilitas 1. Jarak dari tempat

tinggal menuju

sekolah

2. Waktu yang

dibutuhkan untuk

menuju sekolah

3. Sarana

transportasi

umum menuju

sekolah

4. Jarak tempuh

dari tempat

tinggal ke tempat

kerja

5. Sarana

transportasi

umum menuju

tempat kerja

2. Instrumen Observasi

Dalam memperoleh data observasi, peneliti membuat pedoman observasi

pada penelitiannya, yaitu:

Tabel 3.4 Kisi-kisi Observasi Penelitian

No. ASPEK YANG DIAMATI KETERANGAN

Page 55: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

55

1. Keadaan lingkungan Rumah

Susun Marunda.

2. Aktivitas masyarakat Kalijodo di

Rumah Susun Marunda.

3. Hubungan sosial masyarakat

Kalijodo dengan masyarakat

baru di Rumah Susun Marunda.

4. Peran masyarakat Kalijodo

terhadap kesejahteraan

lingkungan yang baru di Rumah

Susun Marunda.

5. Keadaan ekonomi setelah di

relokasi ke Rumah Susun

Marunda.

G. Rencana Pengujian Keabsahan Data

Moleong dalam bukunya mengatakan tentang pemeriksaan

keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan Metode

Penelitian Kualitatif yaitu Triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk

keperluan pengecekkan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik

triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui

sumber lainnya.46

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan

mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh

melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu

dapat dicapai dengan jalan :

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan wawancara

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan

apa yang dikatakannya secara pribadi

46

Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.). 2009. Hlm 330.

Page 56: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

56

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang

berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang

pemerintahan.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.47

Dapat disimpulkan bahwa triangulasi adalah cara terbaik untuk

bisa menghilangkan perbedan-perbedaan yang terjadi dalam konteks suatu

studi pada waktu pengumpulan data tentang kejadian dan hubungan dari

beberapa pandangan.

H. Teknik Analisis dan Pengolahan Data

Pada penelitian kualitatif ini teknik yang digunakan dalam

penelitian adalah model analisis. Langkah-langkah yang dipergunakan

dalam model ini antara lain pengumpulan data, reduksi data, penyajian

data, dan penarikan kesimpulan :

1. Pengumpulan Data

Peneliti membuat catatan terkait dengan data yang dikumpulkan

melalui observasi, wawancara dan dokumentasi yang merupakan

catatan lapangan yang berkaitan dengan pertanyaan atau tujuan

penelitian.

2. Reduksi

Dalam proses analisis data dimulai dengan cara menelaah dan

memahami seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yang telah

didapatkan yaitu pada saat observasi, wawancara dan dokumentasi.

Setelah dibaca, dipelajari dan dipahami, untuk langkah selanjutnya

47

Ibid. Hlm 331

Page 57: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

57

adalah mengadakan reduksi data yang berkaitan erat dengan proses

menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan, dan

mentransformasikan data asli yang diperoleh dari hasil penelitian

reduksi data dilakukan selama penelitian berlangsung. Langkah ini

dilakukan sebelum semua data sudah benar dikumpulkan.

3. Penyajian Data

Bentuk penyajian data yang mudah dilakukan dalam penelitian

kualitatif adalah dengan menggunakan teks naratif yang menceritakan

secara rinci dan lengkap terkait penelitian yang dilakukan. Penyajian

data atau kumpulan informasi memungkinkan peneliti melakukan

penarikan kesimpulan.

4. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan langkah selanjutnya. Analisis

penelitian ini menggunakan analisis model interaktif. Artinya adalah

analisis ini dilakukan dalam bentuk interaktif dari ketiga komponen

utama tersebut. Data yang telah terkumpul dari kegiatan penelitian

yaitu dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi terkait dengan

penelitian direduksi untuk dipilih mana yang paling tepat untuk

disajikan di dalam laporan penelitian. Dalam proses pemilihan data

akan difokuskan pada data yang mengarah untuk memcahkan masalah

dan penemuan penemuan serta untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Page 58: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Gambaran Umum Kelurahan Marunda Cilincing Jakarta Utara

a. Lokasi, Letak dan Luas Wilayah Penelitian

Kelurahan Marunda merupakan salah satu kelurahan di

Kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Luas Kelurahan Marunda ini

±413.8 ha. Di Kelurahan Marunda ini terdapat salah satu Sekolah Ilmu

Tinggi Pelayaran dan Kawasan Berikat Nusantara (KBN). Terdapat

cerita yang sangat menarik dari Kelurahan Marunda ini karena terdapat

salah satu situs betawi yang sangat terkenal yaitu Si Pitung. Menurut

konon ceritanya Kelurahan Marunda adalah tempat tinggal jagoan

Betawi tersebut tinggal.

Wilayah Kelurahan Marunda ini mempunyai batas administrasi

sebagai berikut:

1) Sebelah Utara berbatas denganLaut Jawa.

2) Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bekasi.

3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Rorotan.

4) Sebelah Barat berbatasan dengan Cilincing.

Page 59: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

59

b. Master Plant UPRS Marunda

Sumber : Data Monografi UPRS Marunda

Gambar 4.1

Master Plant UPRS Marunda

Pemenuhan kebutuhan perumahan di Jakarta telah dilakukan oleh

Pemerintah dan Swasta. Dalam rangka penyediaan perumahan bagi

masyarakat berpenghasilan rendah di Jakarta, pengembangan rumah

susun sederhana menempati peran strategis dalam merespon

kebutuhan perumahan dan permukiman di kota metropolitan yang

mempunyai beban tekanan internal dan eksternal yang kuat.

Pada saat ini dan masa yang akan datang mengingat keterbatasan

lahan dan tuntutan mobilitas penduduk perkotaan yang semakin

dinamis maka pengembangan rumah susun berlantai

banyak diperlukan dalam menjaga keseimbangan kebutuhan

perumahan dan permukiman. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak

tahun 1991/1992 telah membangun rumah susun sederhana sekaligus

sebagai upaya menata permukiman kumuh serta penanggulangan

akibat kebakaran48

.

48

Data monografi Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Marunda.

Page 60: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

60

2. Visi dan Misi UPRS (Unit Pengelola Rumah Susun) Marunda

Visi

Mewujudkan masyarakat rusun yang rukun,damai,bersatu dengan

dukungan sarana prasarana yang handal dan aman, berbudaya tertib

dan lingkungan yang indah serta empati antar sesama penghuni di

dalam kawasan yang asri dan sanitasi yang terpelihara

Misi

1) Melaksanakan pelayanan kepada masyarakat Berpenghasilan

Rendah (MBR) di Rumah susun

2) Memelihara sarana prasarana utilitas rumah susun

3) Menjaga keamanan dan ketertiban untuk kenyamanan warga

rusun

4) Memelihara kebersihan, keindahan rumah susun dan lingkungan

sekitarnya

5) Memberikan fasilitasi pemberdayaan bagi warga rumah susun

untuk kesejahteraan penghuni rumah susun

6) Menyusun desain besar SAPTA PESONA MARUNDA dan

menjadikan rumah susun sebagai inkubator ekonomi

3. Susunan Organisasi UPRS (Unit Pengelola Rumah Susun) Marunda

Adapun susunan organisasi UPRS Marunda terdiri dari :

1) Kepala UPRS Marunda

2) Kepala Subbag Tata Usaha

a) Kepala Satpel Pelayanan

b) Kepala Satpel Penertiban

c) Kepala Satpel Sarana dan Prasarana

3) Kepala Subbag Keuangan

a) Bendahara Penerimaan

b) Bendahara Pengeluaran

Page 61: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

61

4) Pengurus Barang

4. Tarif Sewa Berdasarakan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta

No. 3 Tahun 2012 Tentang Retribusi Daerah

Tabel 4.1

Tarif Sewa Rumah Susun Marunda

No

Rumah

Susun

Sewa

Marunda

Tarif Sewa

Lt.1 Lt.2 Lt.3 Lt.4 Lt.5 Lantai

Dasar

1. Type 30

untuk

warga

terprogram

159.000 151.000 144.000 136.000 128.000 10.000/M2

2. Type 30

untuk

warga

umum

371.000 354.000 338.000 321.000 304.000 12.500/M2

3. Type 36

untuk

warga

terprogram

184.000 175.000 167.000 158.000 - -

4. Type 36

untuk

warga

umum

381.000 363.000 346.000 328.000 - -

Sumber : Data Monografi UPRS Marunda

Page 62: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

62

5. Sarana dan Prasarana di Rusunawa Marunda

Tabel 4.2

Sarana dan Prasarana di Rumah Susun Marunda

No. Sarana dan Prsarana Jenis Fasilitas

1. Sarana Ibadah 1. Masjid

2. Gereja

2. Sarana Kesehatan Puskesmas

3. Sarana Transportasi 1. Bus Sekolah

2. Bus Transjakarta

4. Sarana Bermain RPTRA (Ruang

Publik Terpadu

Ramah Anak)

5. Sarana Olahraga 1. Futsal

2. Volly

3. Basket

4. Bulu Tangkis

5. Tenis Meja

6. Sarana Pendidikan 1. PAUD

2. TK

3. SD

4. SMP

5. Disabilitas

6. Paket A, B, C

7. Sarana Pertanian 1. Green House

2. Tanaman Obat

3. Kebun Sayuran

8. Sarana Kantor Bank DKI

9. Sarana Pemberdayaan Warga 1. Membatik

Page 63: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

63

2. Menjahit

3. Tata Boga

4. Bank Sampah

5. Kerajinan

Tangan

6. Lenong

7. Sanggar Tari

Sumber : Data Monografi UPRS Marunda

6. Sejarah Singkat Kalijodo

Bercerita tentang nama Kalijodo yang berada di salah satu daerah

Jakarta ini, sudah menjadi pertanyaan apa dan bagaimana cerita tentang

asal mula nama Kalijodo?. Tidak semua orang mengetahui tentang dunia

hitam yang terjadi di daerah Kalijodo seperti sekarang ini. Dahulunya

Kalijodo bukanlah tempat dunia hitam layaknya sebutan sebelum

direlokasi menjadi ruang terbuka hijau bagi semua masyarakat. Namun

sekarang wilayah Kalijodo telah menjadi kawasan legal dan aman dari

jeratan dunia hitam. Kawasan tersebut telah di rubah menjadi Ruang

Publik Terbuka Hijau serta menjadi kawasan bermain anak-anak.

Dalam cerita pada masa Batavia, Kalijodo belum terkenal

daerahnya seperti sekarang ini. Karena jika dibandingkan zaman

dahulu dengan sekarang sangat jauh mengalami perubahan

terutama keadaan lokasi yang sekarang sudah menjadi taman

terbuka hijau. Berbagai model cerita yang menceritakan kenapa

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengadakan relokasi wilayah

Kalijodo. Dahulu, Kalijodo merupakan salah satu kawasan hiburan

malam yang terletak di salah satu kota di Jakarta.Para pekerja seks

komersial tinggal dan mencari nafkah di daerah prostitusi tersebut.

Mereka melayani pria hidung belang di kamar yang rata-rata 2x1

meter per segi.Pekerjan yang sangat tidak diizinkan oleh hukum

dan agama ini sangat merajalela di kawasan kalijodo yang sudah

terkenal sejak dulu dengan kawasan yang penuh dengan cerita

hitam dan kelam.Para pekerja seks komersial, dalam satu malam

mereka bisa melayani hingga 12 pria hidung belang yang rata-rata

mereka sudah berkeluarga dan para pejabat pemerintah. Layaknya

PSK di lokasi lain, mereka di bawah pengawasan ketat para

mucikari.Sulit bagi mereka untuk melepaskan diri jeratan dunia

Page 64: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

64

hitam tersebut. Mereka seolah terkunci pada bangunan-bangunan

yang berkedok kafe remang-remang di Kalijodo tersebut.Di lain

pihak, para penguasa Kalijodo terus mengambil keuntungan dari

bisnis remang-remang tersebut. Sebagian besar penduduk yang

tinggal di kawasan tersebut segan terhadap para penguasa.49

Kalijodo berada di Kelurahan Pejagalan Kecamatan penjaringan,

Jakarta Utara.Terletak tidak jauh dari BW Hotel di Grogol dan berada di

sepanjang sungai Ciliwung.Akses menuju Kalijodo bisa ditempuh

dengan mengikuti Jalan Pesing.

Dulu disebut peh cun di Kali Angke, belum Kalijodo.Begitu

terkenal, maka dinamailah Kalijodo, karena orang dapat jodoh di

situ.Dalam tradisi China, Peh Cun (Peh Coen Hare) adalah tradisi

yang diselenggarakan setiap 100 hari penanggalan imlek.Salah satu

tradisi dalam perayaan Peh Cun adalah pesta air.Pesta air itu diikuti

oleh muda-mudi laki-laki dan perempuan yang sama-sama menaiki

perahu melintasi Kali Angke. Setiap perahu akan berisi tiga sampai

empat orang laki-laki atau perempuan. Di perahu tersebut, si laki-

laki akan melihat perahu yang berisi perempuan. Jika laki-laki

senang dengan perempuan yang ada di perahu lainnya ia akan

melempar kue yang bernama tiong cu pie.Kue terbuat dari

campuran terigu yang di dalamnya ada kacang hijau. Bagi

perempuan yang ditaksir jika ia senang, ia akan melemparkan kue

sejenis ke arah laki-laki yang menyukainya. Dari sinilah kemudian

kawasan berubah menjadi kalijodo karena menjadi kawasan untuk

mencari jodoh. Berbeda dengan saat ini, di masa itu Kali Angke

masih jernih. Itulah mengapa walau tradisi ini dilakukan oleh etnis

Tionghoa, tetapi masyarakat umum tetap memadati Kali Angke

untuk melihat perayaan tersebut.Tradisi Peh Cun dan Imlek sendiri

tidak lagi dirayakan setelah tahun 1958 setelah pemerintah

mengeluarkan aturan tentang penetralisiran tersebut. Aturan

tersebut dibuat oleh Wali Kota Jakarta Sudiro yang menjabat diera

1953-1960.Walikota masa itu, jabatannya setara dengan gubernur

masa kini50

.

7. Kondisi Lingkungan Kalijodo Sebelum di Relokasi

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

terhadap pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik

49

Tetalogi. Asal Mula Kalijodo, dari Tempat mencari jodoh menjadi Lokasi Prostitusi. http://www.reonkpost.com/2016/02/asal-usul-kalijodo-sejak-tahun-1600.html?m=1 Diakses pada tanggal 5 Oktober 2018. Pada pukul 20.14 WIB. 50

Ibid. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2018. Pada pukul 20.14 WIB.

Page 65: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

65

lingkungan fisik maupun sosio-psikologis, termasuk di dalamnya adalah

belajar51

. Karena di dalam lingkungan yang mendukung kita untuk

berperilaku menjadi kepribadian yang baik adalah lingkungan yang

sangat penting untuk menghasilkan kehidupan yang lebih baik. Penelitian

kali ini akan menginformasikan mengenai lingkungan yang dirasakan

oleh masyarakat Kalijodo baik di tempat sebelumnya dan tempat yang

sudah disediakan oleh Pemerintah provinsi DKI Jakarta yaitu Rumah

Susun Marunda yang berada di Kecamatan Cilincing Kota Jakarta Utara.

Sumber : www.google.com

Tidak susah untuk membayangkan seperti apa keadaan Kalijodo

sebelum terjadinya relokasi wilayah yang dilakukan oleh Gubernur DKI

Jakarta yang menjabat kala itu yaitu Bapak Basuki Thahja Purnama.

Karena Wilayah Kalijodo yang dahulu dianggap telah meresahkan

warga dengan kegiatan kesehariannya yang jauh melenceng dari norma

agama dan hukum serta dukungan dari warga setempat untuk wilayah

Kalijodo di relokasi menjadi tempat yang lebih nyaman dan berguna

untuk setiap kalangan.

51

Rusmin Tumanggor dkk. Ilmu Sosial dan Budaya. ( Jakarta : Kencana Prenada Media Group). 2010. Hlm 162

Gambar4.2 Lokasi Kalijodo Sebelum di Relokasi

Tahun 2016

Page 66: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

66

Berbicara mengenai perubahan dan masyarakat, nama Kalijodo

mungkin sudah tidak asing lagi untuk diperkenalkan ke masyarakat

luas. Kalijodo telah mengalami perubahan lokasi yang dahulunya

terkenal sebagai tempat lembah hitam sekarang sudah berubah menjadi

ruang terbuka hijau untuk semua kalangan masyarakat dan menyita

mata puluhan hingga ribuan masyarakat di sekitarnya untuk

mengunjungi tempat tersebut. Kawasan Kalijodo sangat ketat diawasi

oleh penguasa-penguasa tempat tersebut seperti preman dan mantan

mucikari. Terdapat beberapa yang disebut bos mafia besar yang telah

memegang dan menguasai wilayah hitam Kalijodo. Tidak sedikit

bangunan yang telah berdiri kokoh diatas tanah tersebut, kurang lebih

60 bangunan yang setiap bangunannya telah diisi oleh para pekerja seks

komersial yang siap melayani para lelaki. Serta guna untuk menjamin

keamanan wilayah tersebut, setiap bos mafia telah memperkerjakan

tenaga keamanan yang tidak sedikit jumlahnya. Tenaga kemanan

tersebut bisa disebut dengan istilah Preman. Tenaga keamanan tersebut

ditugaskan untuk menjaga keamanan wilayah Kalijodo agar aktifitas

perjudian dan yang lainnya tidak terganggu. Tidak hanya itu, para

preman yang telah ditugaskan untuk menjaga keamanan wilayah

Kalijodo, mereka tidak takut mati atau rela berkorban nyawa untuk

keamanan yang telah ditugaskna kepada mereka. Mereka terkenal

sangat sensitif karena memiliki insting yang sangat kuat apabila terjadi

hal-hal yang mencurigakan disekitar mereka.

Wilayah Kalijodo diapit oleh dua sungai yang mempunyai

daerah berbeda yaitu Sungai Angke dan Sungai Banjir Kanal Barat.

Daerah yang terdapat di dua Kota Administrasi ini antaranya Kota

Administrasi Jakarta Utara dan Kota Administrasi Jakarta Barat. Sangat

luas daerah yang mempunyai kawasan hitam dan ilegal ini. Tidak serta

merta Gubernur yang kala itu menjabat dengan sebutan nama Bapak

Ahok yaitu Basuki Tjahja Purnama, beliau telah memberi edaran bahwa

Page 67: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

67

kawasan dunia hitam akan di hilangkan dan akan dijadikan tempat yang

lebih bermanfaat bagi semua masyarakat sekitar atau masyarakat luas.

Gambar 4.3 Kalijodo digusur pada tahun 2016

Hal ini sesuai dengan berita di Kaleidoskop 2016 yang bertema

Metamorfosis Kalijodo adalah sebagai berikut:

Pemprov DKI Jakarta bergerak cepat mengurus masalah Kalijodo.

Pada Jumat (12/2/2016), Pemkot Jakarta Utara mengeluarkan

surat edaran penertiban kawasan prostitusi tersebut.Isi surat

edaran juga menjelaskan latar belakang penertiban

kawasan Kalijodo, yaitu berdasarkan Peraturan Daerah (Perda)

Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, Perda Nomor 7

Tahun 2010 tentang Bangunan dan Wilayah, Instruksi Gubernur

Nomor 68 Tahun 2014 tentang Penataan dan Penertiban di

Sepanjang Kali, Saluran, dan Jalan Inspeksi, serta Instruksi

Gubernur Nomor 8 Tahun 2015 tentang Kegiatan Penertiban

Umum. Poin penting yang ingin disampaikan dalam surat edaran

itu adalah pengembalian fungsi kawasan Kalijodo menjadi ruang

terbuka hijau, penutupan dan penertiban kegiatan prostitusi dan

peredaran minuman keras, tawaran dari Pemerintah Provinsi DKI

Jakarta untuk warga Kalijodo alih profesi atau dipulangkan ke

daerah masing-masing, dan adanya posko pendaftaran di Kantor

Camat Penjaringan. 52

52

Kahfi Dirga Cahya. Kaleidoskop 2016: Metamorfosis Kalijodo. http://megapolitan.kompas.com/read/2016/12/20/06450051/kaleidoskop.2016.metamorfosis.kalijodo. Di akses pada tanggal 12 November 2017. Pukul 12.20 WIB.

Sumber :www.google.com

Page 68: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

68

8. Kondisi Lingkungan Kalijodo Sesudah di Relokasi

Lingkungan adalah salah satu tempat kita untuk berinteraksi

dengan sesama dan membentuk sebuah kepribadian sesuai dengan

karakteristik kita masing-masing. Namun, kita juga harus bisa memilih

lingkungan seperti apa yang tepat untuk kita jadikan sebuah tempat

tinggal. Lingkungan yang baik dan nyaman, akan membentuk kta

menjadi kepribadian yang baik pula, tetapi jika kita tinggal di tempat

yang kurang baik dan membuat kehidupan kita kurang nyaman, secara

lambat laun kita akan terbawa oleh kondisi lingkungan dimana tempat

kita tinggal.

Kalijodo kini berubah dari kawasan illegal menjadi kawasan

legal. Di pemberitaan media, Pemprov DKI pun menyatakan

serius menjadikan Kalijodo tempat yang paling nyaman di Ibu

Kota. Bahkan tempat parkir kendaraan pengunjung pun ditata dan

ingin dipastikan bebas dari preman.Taman Kalijodo diapit dua

sungai, Kali Angke dan bantaran Kali Banjir Kanal

Barat.Kalijodo, sejak masa-masa penjajahan Belanda dikenal

sebagai tempat orang mencari cinta.Kalijodo menjadi kawasan

bantaran sungai yang sudah kesohor oleh para pedagang-

pedagang Tionghoa.Di sini tempat para gadis pribumi

mendendangkan lagu-lagu klasik Tiongkok di atas perahu-perahu

yang ditambat di pinggir kali.Kalijodo dikenal sebagai ajang

mencari jodoh muda-mudi Jakarta saat tradisi Imlek, Peh Cun.

Golongan perempuan akan menaiki perahu yang berbeda dengan

kelompok lelaki. Perahu mereka akan saling berkejar-kejaran

melintasi sepanjang Kali Angke. Jika ada salah satu perempuan

yang ditaksir, maka lelaki di perahu lain akan melempar sebuah

kue bernama Tiong Cu Pia yang terbuat dari tepung terigi dan

berisi kacang hijau.Sekarang, Kalijodo sudah berubah. Lokalisasi

menjadi taman yang berisi banyak fasilitas olahraga dan tempat

bersantai. Kini namanya, RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah

Anak) Kalijodo.Berubah wajah menjadi taman, Kalijodo

diharapkan menjadi tempat wisata baru bagi warga. Pada lahan

yang diapit oleh dua sungai, yaitu Kali Angke dan Kanal Banjir

Barat tersebut dibangun RPTRA dan RTH. Sekarang Kalijodo

berubah wajah menjadi RPTRA seluas 5.489 meter persegi.

Berbagai fasilitas disediakan mulai dari kamar mandi,

perpustakaan buku anak-anak, ruang PKK, dan tempat

Page 69: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

69

berteduh.Bahkan ada juga ruang laktasi khusus tempat ibu

menyusui.53

Dari cerita di atas dapat disimpulkan bahwa tanah yang digunakan

oleh masyarakat Kalijodo adalah tanah milik pemerintah DKI Jakarta.

Gubernur Bapak Tjahja Purnama telah melakukan relokasi wilayah ke

salah satu Rumah susun di kawasan Cilincing Jakarta Utara. Tempat yang

dulunya menjadi kawasan pusat prostitusi kini telah menjadi kawasan

legal dan berubah menjadi ruang terbuka hijau serta taman yang bisa

dijadikan tempat wisata bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya.

Sumber :www.google.com

B. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

Dalam penelitian ini jumlah partisipan adalah sebanyak 14 orang

dengan berbagai usia dan pekerjaan. Partisipan yang diambil adalah yang

sudah bekerja dan sudah berumah tangga. Sehingga dipastikan mereka

53

Pebriansyah Ariefana. Menelusuri Cerita Kalijodo dan Sekarang. https://www.suara.com/news/2017/05/04/151427/menelusuri-cerita-kalijodo-dulu-dan-sekarang. Di akses pada tanggal 12 November 2017. Pukul 12.24 WIB

Gambar4.4 Lokasi Kalijodo Setelah di Relokasi

Page 70: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

70

merasakan perubahan dari tempat sebelum direlokasi dan sesudah

direlokasi ke Rumah Susun Marunda. Wawancara yang dilakukan pada

penelitian satu waktu tetapi berbeda jenis kelamin, usia dan profesi

pekerjaanya.

Berikut ini akan dipaparkan secara jelas deskripsi hasil penelitian,

hasil analisis observasi,dan transkip wawancara peneliti terhadap 14

informan yaitu Bapak Emuslim (41 tahun), Ibu Sitri (39 tahun), Ibu Lela

(29 tahun), Bapak Encup Supriadi (31 tahun), Ibu Umi (29 tahun), Ibu

Ami ( 34 tahun), Ibu Karin (24 tahun), Ibu Amsiah (52 tahun), Ibu

Jamaiyah (51 tahun), Ibu Saroh (26 tahun), Ibu Rohani (30 tahun), Ibu

Rianti (58 tahun), Ibu Nuriah (52 tahun), Ibu Sulastri (40 Tahun), Ibu

Munirin (43 tahun).

1. Perbedaan Tempat Tinggal di Kalijodo dan di Rumah Susun

Banyak yang mengeluhkan terhadap keadaan Kalijodo sebelum di

relokasi oleh Pemerintah provinsi DKI Jakarta. Kalijodo sebelumnya

penuh dengan kegiatan yang kurang baik untuk dilakukan bagi warga

Negara Indonesia karena Negara Indonesia terkenal sebagai Negara yang

berpenduduk muslim terbesar di dunia.

Banyak keluarga yang tinggal di Kalijodo untuk melangsungkan

kehidupan mereka sehari-hari. Tidak hanya orang tua, di wilayah

Kalijodo tentu banyak anak di bawah umur yang menetap bersama orang

tuanya. Untuk dunia anak di bawah umur sudah jelas tidak baik untuk

tumbuh kembangnya anak-anak yang masih perlu pendidikan yang

sangat dalam dan luas. Dengan mereka tinggal ditempat yang

lingkungannya tidak mendukung tumbuh kembangnya, sangat

disayangkan apabila anak akan mengalami masa pertumbuhan yang akan

menghancurkan masa depanmereka. Mungkin tidak semua orang tua

memperhatikan tumbuh kembang anak-anaknya, karena orang tua selalu

memikirkan pekerjaan dan penghasilan untuk keberlangsungan

kehidupan keluarga mereka.

Page 71: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

71

“Sama seperti yang diutarakan oleh Bapak Emuslim kalau yang

sebelumnya ya gitu mbak agak kumuh dan kurang bagus aja kalau

buat anak-anak kan namanya di lingkungan yang kaya begitu ya

mbak, apalagi kita orang tua juga kesehariannya kerja buat anak-

anak, kalau dibilang nyamannya mah ya nyamanan disini mbak

(Rumah Susun), disini ada tempat buat main khusus anak-anak tapi

ya gini sempit tempatnya cuman berapa petak, namanya juga tempat

bekas disediain pemerintah ya mbak. Yang sekarang kalau untuk

lingkungan anak-anak sih lumayan nyaman dan aman mbak, anak-

anak mau main dibawah masih bisa kita pantau dari atas sini.”54

Jadi dari pendapat Bapak Emuslim bahwa keadaan lingkungan

tempat tinggalnya lebih nyaman di Rumah Susun dibandingkan waktu

masih tinggal di kawasan Kalijodo. Di Rumah Susun telah di sediakan

tempat bermain khusus anak-anak yang bisa dipantau oleh orang tua

langsung. Menurut bapak Emuslim tempat bermain anak-anak sangat

aman dan nyaman unutk semua kalangan anak-anak yang masih di bawah

umur.

Selanjutnya peneliti mewawancarai Ibu Sitri yang masih

membahas tentang keadaan lingkungan tempat tinggal sebelumnya dan

yang sekarang. Hasilnya sama dengan Bapak Emuslim bahwa tempat

tinggal yang sekarang lebih nyaman dan aman untuk dijadikan tempat

tinggal dibandingkan dengan tempat sebelumnya di kawasan Kalijodo.

“tempat tinggal untuk yang sekarang lebih nyaman disini neng

dibanding yang tempat kemarin. Huuh tempat kemarin mah kotor

neng tapi ya itu gampang nyari duitnya, untuk nyaman sama

amannya mah aman dan nyaman disini. Terus unutk mainnya anak-

anak juga aman ada tempat bermainnya sendiri, kita bisa langsung

nengok dari atas sini kalau anak-anak pada main dibawah kan”55

Dari hasil wawancara dengan Bapak Encup mengatakan tentang

keadaan tempat tinggal di Kalijodo dan di Rumah Susun Marunda adalah

Bapak Encup merasakan perbedaan tempat tinggal dari sebelumnya dan di

Rumah Susun. Di Rumah Susun lebih nyaman dibandingkan temapt

tinggal sebelumnya.

54

Hasil Wawancara dengan Bapak Emuslim 55

Hasil Wawancara dengan Ibu Sitri.

Page 72: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

72

“di kalijodo kurang enak buat anak-anaknya sih mbak

lingkungannya, kalau disini ya enak. Saya kan punya anak kecil,

enak tuh dibawah ada tempat bermain anak, jadi kalau anak mau

main mah udah nggak takut pas kaya disana.”56

Ada juga yang mengatakan hal serupa tentang tempat tinggal yaitu

Ibu Ami. Ibu Ami mengatakan bahwa tempat tinggal yang sekarang lebih

nyaman dari tempat tinggal yang sebelumnya. Karena menurut Beliau

tempat tinggal yang sebelumnya sangat kurang baik bagi perkembangan

anak-anak.

“ya kalau perbedaan udah ketara ya mbak, dulu tempat di kalijodo

kaya apa terus disini juga kaya apa, enak disini mah tapi nggak

enaknya ya disuruh bayar tiap bulannya. Kerjaan aja nggak jelas,

pemasukan juga nggak jelas. Mbaknya dong kita minta tolong kan

mbak mahasiswa, bilang ke pemerintah buat ada pemutihan biaya

sewa mbak. Kita udah setahun kali nggak bayar sewanya. Ya

gimana mau bayar orang uang buat tiap hari aja kita bisa makan

udah syukur.”57

Banyak hal serupa yang disampaikan oleh masyarakat Kalijodo.

Mereka sangat mereka mengalami perubahan tempat tinggal lebih baik

dari sebelumnya. Sama halnya yang disampaikan oleh Ibu Jamaiyah.

“Disini sih nyaman neng tempatnya, buat anak-anak kan juga

nyaman ya kalau mau pada main gitu, kita longok dari atas aja

udah tau mereka main.”58

Menurut Ibu Karin sama halnya dengan masyarakat Kalijodo

lainnya. Beliau memaparkan bahwa tempat tinggal yang sekarang lebih

nyaman daripada tempat tinggal yang sebelumnya. Seperti yang

dipaparkan dari hasil wawancara berikut ini.

“ya pasti sudah jelas sih mbak ya tempat yang sebelumnya itu

seperti apa. Kalau dibanding disini ya jauh mbak enakan disini.

Tapi kalau untuk ekonomi mah enakan disana mbak. Disini mau

kemana-mana apa mau usaha apa gitu susah.”59

56

Hasil wawancara dengan Bapak Encup 57

Hasil wawancara dengan Ibu Ami 58

Hasil wawancara dengan Ibu Jamaiyah 59

Hasil wawancara dengan Ibu Karin

Page 73: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

73

Ibu Lela pun menyampaikan hal yang sama mengenai keadaan

tempat tinggal di rumah susun dan di tempat sebelumnya. Beliau

mengatakan bahwa tempat tinggal di Kalijodo sangat tidak baik untuk

anak-anak dibawah umur.

“Disini sih nyaman neng tempatnya, buat anak-anak kan juga

nyaman ya kalau mau pada main gitu, kita longok dari atas aja

udah tau mereka main, tapi kalau buat pekerjaan ya gitu susahnya

minta ampun. Saya dulu kalau disana ya ditempat sebelumnya bisa

kerja apa aja nyuci sana-sini yang penting tiap hari megang duit,

lah disini udah mah tempat tinggal kita bayar, tapi tiap hari nga ada

penghasilan, cuman ngandelin gaji suami jadi satpam doang kan

ngak seberapa neng, kita ada anak yang udah sekolah, masih punya

bayi juga tuh yang paing kecil kan harus beli susu ini itu sama

pampers juga kita duit dari mana kalau nggak kerja. Tapi disini

kerjaan susah banget nyarinya. Tempat enak tapi ekonomi disini

jangan ditanya dah.”60

Berdasarkan kesimpulan dari hasil wawancara dan observasi di

atas bahwa kondisi lingkungan tempat tinggal yang dirasakan oleh

sebagian masyarakat Kalijodo lebih merasa nyaman dan aman di Rumah

Susun Marunda yang telah disediakan oleh pemerintah tersebut. Karena

untuk segi bermain anak-anak sangat aman dan nyaman dibandingkan di

tempat tinggal sebelumnya. Untuk tempt tinggal sebelumnya yaitu di

kawasan Kalijodo tersebut sangat rawan untuk bermain anak-nak di bawah

umur karena kawasan Kalijodo disebut juga kawasan Lembah Hitam.

2. Tingkat Pendidikan Masyarakat Kalijodo

Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendidikan

formal yang diperoleh masyarakat Kalijodo. Pendidikan merupakan hal

yang terpenting dalam menyiapkan sumber daya manusia yang sangat

berkualitas. Karena dengan dibekali Pendidikan yang cukup dan sesuai

dengan bakat serta kemampuan masing-masing orang, pasti nantinya akan

mencetak output-output yang berkualitas. Adanya sumberdaya manusia

60

Wawancara dengan Ibu Lela

Page 74: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

74

yang berkualitas tersebut juga dapat meningkatkan mutu tenaga kerja di

suatu wilayah.

Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Masyarakat Kalijodo

No. Nama Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin

1. Emuslim STM L

2. Sitri SMK P

3. Lela SMP P

4. Encup Supriadi SMA L

5. Umi SMP P

6. Ami SD P

7. Karin SMP P

8. Amsiah SD P

9. Jamaiyah SD P

10. Saroh SD P

11. Rohani SMP P

12. Rianti SD P

13. Nuriah SD P

14. Sulastri SD P

Sumber: Hasil wawancara penelitian

Adanya tingkat Pendidikan yang ada di suatu wilayah dapat

mencerminkan keadaan ekonomi masyarakat tersebut. Kedua hal tersebut

tentu saja sangat berkaitan, karena dimana suatu wilayah penduduknya

rata-rata dapat bersekolah dengan cukup dan mempunyai kualitas yang

hebat. Tentu saja pendapatan dan keadaan ekonomi bisa menunjang

kehidupan yang layak. Berbeda dengan sebaliknya, apabila di suatu

wilayah penduduknya rata-rata tidak bersekolah atau kurang tingkat

pendidikannya, pendapatan atau ekonominya akan menurun dan hidup

akan kurang layak didapatkan. Dari beberapa responden yang di

wawancarai, tidak sedikit masyarakat Kalijodo yang lulusan SD. Seperti

contohnya adalah Ibu Ami yang berusia 38 tahun bekerja sebagai Ibu

Rumah Tangga. Beliau hanya bisa menyelesaikan pendidikan di jenjang

Page 75: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

75

Sekolah Dasar saja dikarenakan faktor ekonomi keluarga yang tidak

memungkinkan beliau untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang

lebih tinggi. Beliau hanya bisa berharap dengan pendidikan anak-anaknya

kelak yang ingin mempunyai pendidikan setinggi mungkin.

“saya mah cuman lulusan SD mbak. ya saya pengennya nanti anak

saya punya pendidikan yang tinggi mbak, biar bisa seperti mbaknya

gini bisa kuliah, ya mudah-mudahan nanti saya sama ayahnya bisa

lah nyekolahin sampai setinggi mungkin kalau bisa sampai cita-cita

nya nanti kesampaian. Dia pengen jadi Polisi mbak nantinya, kalau

nggak jadi Polisi mau jadi Guru aja nanti katanya. Yaa bagus mbak

tekat dari anak sendiri ada kan, kita mah sebagai orang tuanya bisa

ngedoain sama berjuang aja buat nyekolahin dia nanti”61

Tidak lain dengan Ibu Amsiah, sama seperti Ibu Ami yang hanya

dapat menyelesaikan jenjang pendidikannya hanya sampai tingkat Sekolah

Dasar. Ibu Amsiah bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga dan berusia 52

tahun. Orang tua beliau yang dahulu tidak sanggup untuk menyekolahkan

beliau sampai tingkat tinggi. Nasibnya tidak mau jika anak-anaknya

mengalami nasib pendidikan yang sama. Maka dari itu Ibu Amsih selalu

berjuang mencari pekerjaan apa aja yang bisa beliau lakukan untuk

mencukupi kebutuhan rumh tangga dan keperluan sekolah anaknya.

Seperti yang disampaikan oleh Ibu Amsiah berikut :

“saya sudah tua neng, hidupnya gini-gini aja. Ya saya pengennya

anak saya jangan sampai putus sekolah. Saya mah mau kerja apa aja

yang penting bisa saya lakuin dan bisa nyukupin buat sehari-hari

sama kebutuhan anak sekolah aja udah syukur. Soalnya disini mah

susah mau kerja apa juga. Ngak kaya ditempat yang dulu pasti tiap

harinya ada aja kerjaan. Jadi kalau anak mint buat kebutuhan sekolah

apa cuman minta buat jajan ya saya sehari-hari megang uang dikit-

dikit. Kalau disini ampun banget.”62

Tidak hanya dengan Ibu Amsiah, sama halnya dengan Ibu Saroh

yang berusia 26 tahun. Beliau bekerja sebagai pengrajin sepatu di salah

satu tempat tinggal warga di Rumah Susun Marunda tersebut. Ibu Saroh

mendapatkan jenjang pendidikan sampai SD. Menurut beliau memang

61

Hasil wawancara dengan Ibu Ami. 62

Hasil wawancara dengan Ibu Amsiah.

Page 76: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

76

sangat kurang untuk pendidikan yang hanya ditempuhnya sampai jenjang

SD saja. Dengan jenjang pendidikan yang hanya sampai SD itu pasti akan

susah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak untuk terus

menyekolahkan anaknya sampai jenjang setinggi-tingginya. Seperti yang

beliau sampaikan pada hasil wawancara berikut ini :

“saya sih pengennya nanti saya bisa nyekolahin anak saya yang

lebih tinggi mbak. Soalnya saya sendiri hnya lulusan SD ya, jadi

disini mau kerja apa. Kalau ditempat yang sebelumnya mah mau

kerja apa aja pasti ad mbak tiap hari. Orang tetangga saya aja ada

yang cuman nunggu toilet bisa makan tiap hari. Disini kalau untuk

lulusan kaya saya ini yang cuman lulusan SD ya susah mbak mau

nyari kerjaan. Saya aja ada kerjaan ini bikin sepatu aja udh syukur

buat nyambung hidup saya sekalian nabung dikit-dikit buat

kebutuhan anak sekolah. Anak saya walaupun masih kecil ya harus

saya nabung dari sekarang kan mbak, anak juga tiap hari makan

tiap hari jajan, masa kita orang tua nya diem aja kan nggak

mungkin. Makannya saya pengen banget nanti anak saya jangan

kaya saya deh sekolahnya, moga aja saya bisa nyekolahin yang

lebih tinggi nanti.”63

Dapat disimpulkan bahwa rata-rata jenjang pendidikan masyarakat

Kalijodo yang direlokasi ke Rumah Susun Marunda hanya sampai jenjang

Sekolah Dasar (SD) saja. Namun, merek berharap untuk masa depan anak-

anaknya bisa lebih baik lagi terutama di bidang pendidikan. Menurut

mereka apabila hanya mempunyai jenjang pendidikan sampai Sekolah

Dasar saja tidak akan bisa membangun kehidupan yang layak karena untuk

mencari pekerjaan tidak mudah kalau hanya mempunya Ijazah sampai

jenjang Sekolah Dasar (SD).

Selain itu ada beberapa lagi warga yang sudah peneliti wawancarai

yaitu Ibu Rianti, Ibu Nuriah, Ibu Sulastri, dan Ibu Munirin yang juga

hanya mempunyai pendidikan terakhir sampai tingkat Sekolah Dasar

(SD).Sebab itulah mereka kesulitan mendapatkan pekerjaan yang bisa

dikatakan layak.Sebagain besar hanya menjadi ibu rumah tangga dan

hanya mengandalkan upah gaji dari suami. Rata-rata suami mereka hanya

menjadi seorang security di dekat daerah tersebutdan penjaga pintu air.

63

Hasil wawancara dengan Ibu Saroh.

Page 77: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

77

Karena Pendidikan suami mereka rata-rata hanya tamatan SD dan

SMP.Pendidikan yang minim mengakibatkan mereka belum mendapatkan

pekerjaan yang seharusnya bisa mereka lakukan. Berbicara mengenai

pendidikan anak-anak mereka yang sekarang rata-rata masih duduk

dibangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP),

cukup terjadi kesulitan untuk kehidupan mereka sehari-hari.

“Seperti yang disampaikan Ibu Amsiah 52 Tahun mengatakan

Kadang anak saya untuk minta uang buat kebutuhan sekolah aja

saya bilang terang-terangan neng kalau saya nggak ada ya anak

saya diem, kalau minta unutk uang jajan gitu kalau saya nggak

ada saya bilang gitu yaudah tiduran aja dirumah. Kadang saya

juga nggak tega ngliatnya tapi ya gimana neng emang keadaan

aslinya begini sekarang beda banget sama yang dulu”64

Tidak hanya memikirkan untuk kebutuhan sekolah anaknya, tetapi

Ibu Amsiah juga memikirkan untuk keseharian anaknya ketika meminta

uang jajan. Semua orang tua pasti akan melakukan hal apa saja untuk

kebahagian dan kenyamanan anak-anaknya. Tidak sedikit orang tau

menginginkan kesuksesan kelak bagi anak-anaknya.

Selanjutnya peneliti mewawancarai Ibu Sitri terkait pendidikan

yang telah di capai oleh masyarakat Kalijodo tersebut.

“Sekolah saya lulusan SMK neng, tapi ya mau cari kerja apa

disini, kan disan pas masih dirumahn yang lama kerja apa aja

nggak usah segala pakai ijazah kan. Kalau disini kan harus pakai

ijazah. Nah ijazah SMA aja sekarang udah kaya ijazah SMP,

paling kerja juga gitu-gitu doang. Jauh juga kalau mau nyari

kerja, mana jalanan macet, mending ngurus anak dirumah jadi

bapak doang yang kerja.”65

Menurut Ibu Sitri mempunyai ijazah SMA itu sama halnya dengan

ijazah SMP karena tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang layak untuk

membantu kebutuhan rumah tangganya. Sebab kalau Ibu Sitri kerja hanya

akan membuang waktu dan tenaga saja karena dilihat dari jalur yang macet

dan jauh dari tempat tinggal.

64

Hasil wawancara dengan ibu Amsiah. 65

Hasil wawancara dengan Ibu Sitri

Page 78: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

78

Kemudian peneliti mewawancarai Ibu Rianti. Ibu Rianti kerja

sebagai karyawan salah satu pembuatan sandal yang berada di rumah

susun Marunda tersebut. Ibu Rianti hanya bisa menyelesaikan sekolahnya

di jenjang Sekolah Dasar (SD).

“lulusan SD mah bisa apa mbak?. Bisa kerja ini aja sudah syukur

saya mah. Kalau pembuatan Sandal ini kan punya Ibu Jamaiyah,

dulu saya nggak kerja disana, kerja apa aja. Berhubung disini saya

bingung kerja apa dengan lulusan saya yang hanya SD, jadi ya

serabutan gini aja.”66

Menurut Ibu Rianti yang hanya mempunya ijazah pendidikan

hanya sampai jenjang SD sangat merasakan susah mencari pekerjaan

setelah dipindahkan ke Rumah Susun Marunda tersebut.

Dari hasil observasi dan wawancara mengenai jenjang pendidikan

yang telah ditempuh sebagian masyarakat Kalijodo dapat diambil

kesimpulan bahwa rata-rata jenjang pendidikan yang telah ditempuh

masyarakat Kalijodo hanya sampai jenjang Sekolah Dasar (SD) saja.

3. Keadaan Ekonomi Menurut Mata Pnecaharian Masyarakat Kalijodo

Sebelum di Relokasi dan Setelah di Relokasi

Adanya mata pencaharian dalam kehidupan masyarakat sangatlah

penting, karena dengan adanya mata pencaharian tersebut maka kebutuhan

ekonomi masyarakat akan terpenuhi. Komposisi penduduk menurut mata

pencaharian masyarakat Kalijodo ini sebagian besar menjadi security dan

ibu rumah tangga.Tidak terkecuali dengan Ibu Nuriah. beliau bekerja

sebagai buruh pengrajin sepatu di Rumah Susun Marunda. Usia yang

sudah tidak muda lagi dan menjadi seorang single parent.Seperti yang

disampaikan oleh Ibu Nuriah ketika di wawancarai.

“Saya kerja ya begini aja mbak ngebantu bikin sepatu, kadang

kalau ada yang minta bantuin nyuci ya saya kerjain, kalau ada

yang minta beliin apa gitu ke tanah abang, pokoknya apa aja

yang di kasih kerjaannya ya saya kerjain selagi saya bisa.

Namanya juga udah usia lanjut kan nggak semua kerjaan bisa di

lakuin mbak. Kan anak udah pada nikah ada yang kerja di

66

Hasil wawancara dengan Ibu Rianti

Page 79: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

79

Depok juga kadang seminggu sekali pulang kesini. Ya harus

bisa nyari buat kehdupan sehari-hari, saya kan juga janda nggak

ada suami lagi.”67

Kehidupan beliau ketika dipindahkan ke Rusun Marunda berubah

sangat drastis. Seorang single parent yang harus mencukupi kebutuhan

sehari-hari. Beliau bersedia mengerjakan pekerjaan apa saja supaya tidak

selalu merepotkan anak-anaknya yang sudah berkeluarga dan bekerja.

Tidak hanya Ibu Nuriah yang kesulitan untuk mencari pekerjaan

setelah direlokasi ke Rumah Susun Marunda Jakarta Utara tersebut. Ibu

Lela berusia 29 tahun juga merasakan sama halnya seperti Ibu Nuriah yang

didapatkan dari hasil wawancara sebagai berikut :

“Disini sih nyamn neng tempatnya, buat anak-anak kan juga

nyaman ya kalau mau pada main gitu, kita longok dari atas

aja udah tau mereka main, tapi kalau buat pekerjaan ya gitu

susahnya minta ampun. Saya dulu kalau disana ya ditempat

sebelumnya bisa kerja apa aja nyuci sana-sini yang penting

tiap hari megang duit, lah disini udah mah tempat tinggal kita

bayar, tapi tiap hari nga ada penghasilan, cuman ngandelin

gaji suami jadi satpam doang kan ngak seberapa neng, kita

ada anak yang udah sekolah, masih punya bayi juga tuh yang

paing kecil kan harus beli susu ini itu sama pampers juga kita

duit dari mana kalau nggak kerja. Tapi disini kerjaan susah

banget nyarinya. Tempat enak tapi ekonomi disini jangan

ditanya dah.”68

Ibu Jamaiyah berusia 51 tahun juga merasakan perbedaan

ekonomi dari tempat sebelumnya dengan di Rumah Susun Marunda

Jakarta Utara. Ibu Jamaiyah kesehariannya membuat sepatu di salah

satu usaha warga yang sudah ada sejak di kawasan Kalijodo. Beliau

tidak bisa mencari pekerjaan lagi selain membuat sepatu setelh

dipindahkan di Rumah Susun tersebut. Sebelum di relokasi, Ibu

Jamaiyah berjualan gorengan untuk menambah penghasilan

keluarganya. Tetapi setelah di relokasikan ke Rumah Susun, Ibu

67

Hasil wawancara dengan Ibu Nuriah 68

Hasil wawancara dengan Ibu Lela

Page 80: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

80

Jamaiyah hanya bisa bekerja sebegai pembuat sepatu seperti yang

disampaikan beliau pada hasil wawancara sebagai berikut :

“Pekerjaan saya sekarang cuman bantuin bikin sepatu ini dong

neng, kalau yang sebelumnya kan saya bisa sambilan jualan

gorengn ya, kan disana mah tempatnya rame. Kalau mau jualan

gorengan disini ya yang mau dijualin siapa neng, kita juga kan

butuh modal lagi kalau mau jualan. Pokoknya ekonomi disini

susah banget walapun tempatnya nyaman enak tapi kalau kita

ngak bisa nyari duit darimana nyamnnya neng.69

Peneliti selanjutnya mewawancarai Bapak Emuslim. Terkait

dengan pekerjaan, beliau juga merasakan efek buruk setelah

dipindahkan ke Rumah Susun Marunda.

“kalau disana di perusahaan swasta mbak, istilahnya kalau

disana mah melek mata langsung dapat duit gitu beda banget

sama disini, harus nunggu beberapa hari apa beberapa minggu

baru kita dapat duit. Kalau disini kan security mbak ya deket-

deket sini”70

Selain Bapak Emuslim dampak ekonomi dari segi pekerjaan

sangat dirasakan oleh Ibu Amsiah. Beliau mengatakan sebagai

berikut:

“saya masih jadi tukang pijit neng sekarang. Dulu kalau disana

udah banyak yang saya pijit selama seminggu. Kalau disini mah

boro-boro neng ada yang manggil pijit. Kadang seminggu

cuman berapa orang yang dipijit. Aklau disana kan banyak neng.

Saya kan cuman dapet uang dari mijit doang.”71

Dapat disimpulkan bahwa ekonomi masyarakat Kalijodo

setelah direlokasikan ke Rusun Marunda tidak berubah menjadi lebih

baik di bandingkan tempat sebelumnya. Kesulitan untuk mencari

pekerjaan dan penghasilan sangat dirasakan sebagain besar

masyarakat Kalijodo di rumah Susun Marunda tersebut. Rata-rata

69

Hasil wawancara dengan Ibu Jamaiyah 70

Hasil wawancara dengan Bapak Emuslim 71

Hasil wawancara dengan Ibu Amsiah

Page 81: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

81

mereka hanya mengandalkan gaji dari suami mereka yang

mendapatkan pekerjaan di luar daerah Marunda.

Dominasi mata pencaharian di setiap daerah tentu saja

berkaitan dengan tingkat Pendidikan yang ada di wilayah tersebut.

Dimana tingkat Pendidikan yang tinggi sudah bisa dipastikan

masyarakat tersebut bisa mempunyai pekerjaan yang layak dengan

tingkat Pendidikan yang telah mereka dapatkan disbanding dengan

mereka yang hanya mempunyai tingkat Pendidikan hanya sampai

Sekolah Dasar (SD). Hal itu terjadi karena orang yang mempunyai

tangka Pendidikan tinggu tentu memiliki kemampuan dan keahlian

yang meman sudah tidak diragukan kembali.

Akibat adanya relokasi Kalijodo, semua anak yang masih

bersekolah harus rela dipindahkan ke sekolah terdekat dari tempat

baru mereka yaitu sekitar Rumah Susun Marunda Cilincing Kota

Jakarta Utara. Menurut para orang tua, jalan menuju ke sekolah

anak-anaknya adalah jalur tengkorak. Karena memang Jakarta Utara

adalah salah satu kota di Jakarta yang terkenal dengan jalur

kendaraan besar yang menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok. Maka

dari itu para orang tua sangat waspada terhadap keselamatan anak-

anaknya sewaktu berangkat dan pulang sekolah.

4. Transportasi ke Sekolah

Selain itu, untuk transportasi menuju ke sekolah yang baru

sangatlah susah, karena harus menggunakan 2 kali transportasi

umum dan menambah jumlah pengeluaran biaya sekolah. Namun

yang membuat salut dan bangga yaitu semangat juang untuk

sekolah anak-anaknya sangatlah besar. Walaupun para orang tua

bingung mencari biaya untuk hidup sehari-harinya seperti

apa.Sebab, sekolah itu adalah kunci utama kesuksesan dari bibit

sumberdaya manusia di Indonesia.

Page 82: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

82

Menurut salah satu warga yang bernama Ibu Amsiah

menceritakan kehidupan beliau ketika diwawancarai adalah sebagai

berikut :

“tempat tinggal mah enakan ya enakan disini, tapi disini

kalau pun tempat tinggalnya enak tapi nga bisa usaha ama

sekali ya mau gimana? Ini aja untuk ongkos anak sekolah

tiap harinya harus mikir mulu, kan kalau untuk anak mah

kan harus ada terus soalnya mereka kan sekolah. Kadang

mah kalau minta uang ya kalau saya lagi ada ya saya kasih,

kalau ngak ada ya saya bilang nga ada. Tapi kalau saya

bilang nga ada gitu ya mereka langsung pada diem dirumah

ngak kemana –mana dna nga bisa ngapa-ngapain juga. Dulu

mah pas masih tinggal disana (Kalijodo) penghasilan

bapaknya yang cuman penunggu MCK juga bisa buat

nabung sehari-harinya, kalau disini mah bapaknya kan

nganggur. Ini perabotan rumah tangga semuanya dibawa

dari sana, pas disini juga udah abis-abisan, motor kejual tv

satu kejual, udah nga punya apa apa lagi.” 72

Selain Ibu Amsiah, Bapak Emuslim juga merasakan hal

serupa mengenai transportasi seperti yang beliau utarakan pada

wawancara tanggal 20 Desember lalu sebagai berikut :

“soal kendaraan buat anak-anak sekolah kan udah ada

busway ya mbak, cuman kan tetep kita tiap hari ngluarin

duit. Jalan ke sekolah anak-anak beda, ada yang abis naik

busway mereka naik angkot lagi buat nyambung ke

sekolahnya. Kan sekolah mereka mah ada yang di dalam,

nggak semuanya di pinggir jalan gede gitu. Terus kalau

menurut saya, unutk jalanannya menuju ke sekolah atau

sebaliknya sih lebih aman dan nyaman di sana mbak di

tempat sebelumnya. Soalnya Jakarta Utara khususnya

daerah Cilincing kan rawan jalannya mbak, banyak truk

gandeng kendaran gede-gede semua yang mau ke arah

pelabuhan. Ini dari sini juga pelabuhan udha deket mbak.

Disni kan juga terkenal jalur tengkorak. Di Jakarta Utara

kan banyak banget jalur tengkorak mbak, terus gimana

kalau anak dikaish motor buat sekolah kan kita orang tua

juga pasti kefikiran. Cari aman aja mbak jadinya naik

kendaraan umum, kalau kita ada waktu terus sempet ya kita

anterin sekolahnya”73

72

Hasil wawancara dengan Ibu Amsiah 73

Hasil wawancara dengan Bapak Emuslim

Page 83: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

83

Selain itu peneliti juga mewawancarai Ibu Lela terkait

dengan transportasi menuju sekolah

“kalau di tempat sebelumnya cuman naik angkot sekali,

kalau disini ada bis sekolah cuman nggak nyampe depan

sekoah, kalau busway ada juga. Terhantung anaknya mau

naik busway apa bus sekoah. Jauhnya sih jauh disini neng.

Mana disini jalur macet kan, saya udah nggak ada motor

buat anak, jadi kemana-mana anak naik kendaraan

umum.”74

Selanjutnya peneliti melanjutkan wawancara dengan Ibu

Saroh sebagai berikut:

“kalau di tempat sebelumnya cuman naik angkot sekali,

kalau disini ada bis sekolah cuman nggak nyampek depan

sekolah, kalau busway ada juga. Tergantung anaknya mau

naik busway apa bus sekolah. Jauhnya sih jauh disini mbak.

Mana disini jalur macet kan, saya udah nggak ada motor

buat anak, jadi kemana-mana anak naik kendaraan

umum.”75

Peneliti juga mendapatkan jawabn yang serupa ketika

mewawancarai Ibu Sitri

“kalau pakai kendaraan umum mah kaya angkot gitu susah

mbak, cuman busway doang disini adanya. Bus sekolah

juga cuman nyampe depan doang ngak masuk kesini.terus

kalau pakai kendaraan kaya motor gitu malah bahaya mbak,

soalnya kan disini terkenal jalur tengkorak ya banyak

kendaraan gede-gede yan ke pelabuhan gitu jadi ya bahaya

kalau buat nak sekolah.”76

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil wawancara

mengenai trasnportasi adalah mengalami perbedan setelah di

relokasi ke Rusun Marunda. Menurut sebagain besar masyarakat

Kalijodo, mereka sangat mengkhawatirkan untuk jalur transportasi

74

Hasil wawancara dengan Ibu Lela 75

Hasil wawancara dengan Ibu Saroh 76

Hasil wawancara dengan Ibu Sitri

Page 84: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

84

di sekitar Cilincing. Selain itu mereka juga mengeluhkan tambahan

biaya untuk transportasi anak-anak mereka ke sekolah maupun

pulang sekolah. Jarak tempuh sekolah dari dan tempat tinggal yang

lumayan memakan waktu sangat berbeda dengan jarak sekolah di

tempat tinggal sebelumnya. Di tempat tinggal sebelumnya, anak-

anak ketika berngkat sekolah ada yang hanya menempuh dengan

jalan kaki. Selain dengan jalan kaki, bisa menggunakan

transportasi umum yang hanya ditempuh sekali jalan atau sekali

menggunakan angkot saja.

5. Perubahan Sosial Masyarakat Kalijodo

Di blok A11 adalah blok dimana gedung untuk tempat

tinggal semua masyarakat Kalijodo yang di relokasi ke Rusun

Marunda, Clincing, Jakarta Utara. Di blok tersebut terdapat salah

satu warga yang mempunyai usaha kecil-kecilan yaitu usaha

membuat sandal dan sepatu anak-anak yang terbuat dari kulit

khusus. Orang yang mempunyai usaha tersebut adalah ibu

Jamaiyah berumur 51 tahun. Beliau tinggal di blok A11 nomor

3.12. Pendidikan terkahirnya hanya sampai tingkat Sekolah Dasar

(SD). Untuk usaha tersebut beliau bawa semenjak masih tinggal di

Kalijodo. Beliau memperkerjakan karyawannya juga dari warga

disekitaran tempat tinggal, yang pendidikannya juga hanya sampai

tingkat Sekolah Dasar (SD). usaha tersebut sangat sederhana.

Hanya dikerjakan menggunakan mesin jahit khusus dan benang

khusus.

Page 85: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

85

Sumber : Dokumentasi pribadi

Masyarakat Kalijodo memang sangat merasakan perbedaan

setelah adanya relokasi yang telah dilakukan oleh Pemprov DKI

Jakarta. Dimana setelah kejadian itu banyak terjadi perubahan

dalam kehidupan masyarakat Kalijodo. Perubahan ekonomi,

perubahan sosial, serta perubahan kondisi lingkungan. Saat ini

mereka sudah dengan adanya relokasi wilayah tersebut. Untuk

bersosialisasi di tempat baru atau lingkungan yang baru memang

memerlukan waktu. Menurut beberapa warga yang telah

diwawancarai, untuk bersosialisasi dengan tempat dan masyarakat

baru tidaklah mudah, mereka membutuhkan waktu beberapa bulan

untuk mengetahui dan mengenal tempat tinggal baru mereka.

Seperti yang dikatakan oleh bapak Emuslim yang berusia 41 tahun.

Pendidikan terkahir beliau adalah STM. Beliau bekerja sebagai

security.

“Untuk sosialisasi disini bisa dikatakan cukup sulit. Karena

ya itu mbak, warga disini kan rata-rata pendidikan

terakhirnya hanya SD, jadi ya kalau untuk jiwa

bermasyarakatnya sangat kurang, tapi kalau sudah berbicara

Gambar.4.5. Proses pembuatan sandal sepatu masyarakat

Kalijodo di rumah susun Marunda

Page 86: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

86

soal duit ya mereka lansung yang paling depan. Saya pun

juga ngak cuman mereka doang, ya gimana ya mbak emang

begitu adanya mbak disini. Karena emang disini sangat

susah untuk mencari ekonominya mbak. Jadi ya

kebanyakan disini nganggur ngak kaya pas masih disana

(Kalijodo) kalo disana mah mau kerja jaga parkir apa jaga

kamar mandi juga udah bisa dipakek makan berapa hari

mbak.”77

Perihal sosialisasi peneliti juga mewawancarai Ibu Sitri.

“adaptasi? Kaya sosialisasi gitu kan? Agak susah sih mbak

ya, soalnya kan beda lingkungannya sama yang disana, tapi

ya kalau sekarang-sekarang sih udah lumayan nyaman

mbak sama orang-orang buat ngecampur di kalangannya.

Ya mungkin juga tiap hari kan kita ketemu ya mbak, jadi ya

makin lama makin bnyak ngobrolnya.”78

Selain itu jawaban yang serupa juga disampaikan oleh Ibu

Lela sebagai berikut:

“kalau adaptasi sesama orang dari kalijodo mah enak-enak

aja bisa langsung. Kan kita semua dari beberapa RT sama

RW neng, jadi kalau yang belum kenal tapi sesama warga

dari sana buat deketnya mah enak, tapi kalau yang disini

mereka duluan atau penghuni yang lama ya rada susah ya,

soalnya kan kita dari latar belakang beda juga, dulunya

hidup kita pasti beda lah ya sama mereka”79

Selanjutnya peneliti mewawancarai Bapak Encup selaku

suami dari Ibu lela. Beliau mengatakan sebagai berikut:

“Kalau masalah adaptasi apa sosialisasi kalau kita sesama

orang Kalijodo mah enak, kalau disini kan campur dari

mana aja, ya mungkin pemikiran orang beda-beda ya itu

yang bikin susah. Mereka kan ngliat kita dari Kalijodo kan

udah punya pikiran yang kurang baik lah istilahnya.”80

Masyarakat Kalijodo sebelum adanya relokasi, mereka

bergantung hidupnya dari pekerjaan para pekerja seks yaitu

77

Hasil wawancara dengan Bapak Emuslim 78

Hasil wawancara dengan Ibu Sitri 79

Hasil wawancara dengan Ibu Lela 80

Hasil wawancara dengan Bapak Encup

Page 87: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

87

menjadi jasa cuci dan setrika. Selain itu juga mereka bisa

menghasilkan uang dengan cara berdagang di depan rumah untuk

para tamu pendatang di Kalijodo. Karena menurut mereka, dengan

berdagang saja sudah bisa mempunyai penghasilan lebih untuk

menghidupi keluarganya.Untuk mencari uang di Kalijodo

sangatlah mudah, karena mereka bisa membantu para pekerja seks

atau membantu para mucikari untuk mendapatkan orderan.Tidak

sedikit dari mereka telah paham dengan uang hasil kerjanya yaitu

penghasilan haram, tetapi menurut mereka memang itulah kegiatan

mereka sehari-hari untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.

Dibandingkan dengan tempat yang sekarang yaitu di

Rumah Susun, mereka sama sekali tidak bisa mendapatkan

penghasilan yang lebih untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Menurut salah satu responden, dia tidak pernah merasakan tidak

makan dalam satu hari sewaktu masih tinggal di Kalijodo, tetapi

setelah mereka dipindahkan ke Rumah Susun Marunda, pernah

merasakan tidak bisa makan selama 2 hari dan hanya makan satu

butir telur untuk dimakan 3 orang dalam satu keluarga. Sungguh

jauh dari kehidupan yang sehat dan layak.Kehidupan mereka

sangat menurun ketika dipindahkan ke Rumah Susun Marunda.

Untuk tinggal di Rumah Susun ternyata tidak semudah

yang mereka bayangkan dan mereka rasakan diawal. Menurut

sebagian besar warga tersebut, merek merasa ditipu oleh Pemprov

DKI Jakarta karena untuk tinggal di Rumah Susun harus ada uang

sewa yang harus dibayarkan selama 1 bulan sekali. 3 bulan di awal

semua kebutuhan sewa Rumah Susun telah ditanggung oleh

Pemprov DKI Jakarta. Namun setelah 3 bulan selanjutnya mereka

harus membayar secara pribadi semua kebutuhan hidup mereka di

Rumah Susun tersebut. Kebanyakan dari mereka telah menunggak

bayaran selama 1 tahun baik unutk uang sewa dan uang kebutuhan

lainnya yang harus dibayarkan selama 1 bulan sekali. Mereka

Page 88: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

88

merasa sangat keberatan dengan adanya uang sewa tersebut, karena

menurut mereka selama tinggal di Kalijodo tidak merasakan

dengan uang sewa tempat tinggal, namun dengan adanya relokasi

tempat tersebut mereka harus memikirkan uang sewa Rumah

susun.

6. Perubahan Gaya Hidup

Perubahan sosial merupakan perubahan yang menjadi suatu

pola kehidupan masyarakat yang baru pada nantinya. Perubahan

pola kehidupan pada masyarakat ini terjadi pada masyarakat

Kalijodo. Perubahan-perubahan tersebut diantaranya karena adanya

pengaruh dari tempat tinggal sebelumnya yang telah menjadikan

kehidupan mereka layak dan memenuhi kehidupan mereka sehari-

hari dibandingkan dengan tempat tinggal yang sekarang yaitu di

Rumah Susun Marunda Cilincing, Jakarta Utara.

Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa

masyarakat yang berasal dari Kalijodo mendapatkan adanya

perubahan sosial diantaranya adalah adanya perubahan gaya hidup

masyarakat Kalijodo. Seperti yang diutarakan oleh Ibu Karin

sebagai berikut :

“kalau soal ekonominya berubah pasti hidupnya juga

berubah mbak. Kita mau bergaya pakek apaan kalau nggak

ada modalnya?. Kalau dulu kan modal buat semuanya ada

kita mau kerja apa juga disana jadi. Namanya juga

tempatkaya begitu mah pasti ada aja mbak penghasilan dari

mana. Apalagi saya kan nikah muda, jadi ya ngrasain

banget perubahannya. Mau bergaya begini nga ada uang,

uang dari mana dapetnya nyari kerja disini susah mbak.

Susah kemana mana. Ini aja belom bayar sewa udah hampir

setahun”81

Menurut Ibu Karin apabila perubahan sosial berubah maka

gaya hidup juga mengalami perubahan. Karena untuk ber “gaya”

dalam kehidupan harus mempunyai modal yang setara dengan

81

Hasil wawancara dengan Ibu Karin

Page 89: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

89

keadaanya. Ekonomi yang menjadikan “gaya” hidup Ibu Karin

berubah setelah dipindahan ke Rumah Susun Marunda.

Masyarakat Kalijodo yang sebelumnya mempunyai

kehidupan layak dan berkecukupan berbanding terbalik dengan

kehidupan mereka setelah di Rumah Susun Marunda. Karena

lingkungan yang tidak mendukung untuk memenuhi kebutuhan

mereka seperti sebelumnya membawa sebuah “gaya” hidup dan

perilaku yang berbeda.

7. Kepemilikan Lahan Pemerintah DKI Jakarta

Banyak alasan mengapa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

melakukan relokasi Kalijodo dan menjadikan tempat tersebut

menjadi lahan terbuka hijau seperti sekarang ini. Terdapat

beberapa alesan yaitu salah satunya tanah yang digunakan

masyarakat Kalijodo di daerah Pejagalan tersebut adalah tanah

milik Pemerintah DKI Jakarta. Dengan alsan tersebut, Gubernur

yang menjabat kala itu Bapak basuki Tjahja Purnama melakukan

relokasi dan mensterilkan tempat tersebut dari kegiatan dunia

hitam yang sudah banyak merugikan kalangan masyarakat.

a. Pertama, penggusuran yang disebabkan oleh sengketa

kepemilikan hak atas tanah maupun rumah. Para pihak yang bersengketa membawa penyelesaian

kasusnya ke pengadilan negeri. Setelah pengadilan

memutuskan tanah maupun rumah dimenangkan oleh salah

satu pihak dan putusan itu sudah berkekuatan hukum tetap

kemudian pemenang diberi hak untuk memohon eksekusi.

Permohonan eksekusi berisi permintaan kepada ketua

pengadilan negeri, panitera, jurusita, dan meminta bantuan

kepada walikota/bupati setempat, Satpol PP, polisi dan militer

untuk mengeksekusi atau mengusir paksa pihak yang

menguasai rumah dan tanah. Seluruh biaya yang timbul untuk

menggusur akan dibebankan kepada pemohon eksekusi.

b. Kedua, penggusuran yang disebabkan oleh perubahan tata

ruang. Alasan ini sering digunakan oleh pemerintah. Dampak yang

dirasakan oleh warga: Pertama, warga dituduh sebagai

pelanggar aturan tata ruang. Kedua, dituduh penghuni liar atau

warga liar atau penghuni/penjarah tanah negara. Stigma-stigma

Page 90: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

90

negatif berdampak sangat buruk bagi warga. Warga akan

kehilangan haknya untuk mendapat ganti rugi dan hinaan

dilontarkan kepada warga dari pihak lain seperti masyarakat

dan media.

UU Tata Ruang (UU No. 26/2007) mengatur beberapa hak

warga terdampak. Hak-hak seperti:

1) mengetahui rencana tata ruang [Pasal 60 huruf a].

2) berpartisipasi dalam penyusunan rencana tata ruang;

pemanfaatan ruang; dan pengendalian pemanfaatan

ruang [Pasal 65 ayat (1) dan (2)]

3) masyarakat berperan aktif dalam perumusan

konsepsi rencana konsepsi rencana tata ruang

termasuk dalam prosedur penyusunan rencana tata

ruang [PP No. 15/2010 tentang Penyelenggaraan

Penataan Ruang Pasal 7 (4), Pasal 20, dan Pasal 27

(1)].

4) Masyarakat yang dirugikan akibat penyelenggaraan

penataan ruang dapat mengajukan gugatan melalui

pengadilan [UU Tata Ruang Pasal 66 (1)].

Masyarakat berhak untuk mendapatkan ganti rugi

bila di lokasi tanah dan rumahnya ada perubahan

penataan ruang.

“Secara singkat disimpulkan bahwa bila pemerintah

akan mengubah tata ruang di suatu wilayah menurut UU Tata

Ruang, pemerintah diwajibkan untuk meminta persetujuan dari

warga terdampak. Bila warga menyetujui perubahan ruang

maka pemerintah harus memberikan ganti untung yang pantas

untuk warga selaku pemilik tanah.”

c. Ketiga, penggusuran karena pembangunan jalan raya,

jalan tol, normalisasi kali, pembangunan waduk, atau

bandara. Pembangunan tersebut dalam bahasa undang-undang sering

disebut pembangunan bagi kepentingan umum. Kegiatan

pembangunan untuk kepentingan umum dilakukan sesuai

dengan UU Pengadaan Tanah (UU No. 2/2012). Pelaksanaan

pembebasan tanah dan bangunan untuk pelaksanaan proyek

harus mengacu pada Peraturan Presiden No. 71/2012. Tahap-

tahapnya adalah:

1) Sebelum pembangunan proyek ditetapkan pemerintah

harus berkonsultasi dengan masyarakat pemilik tanah dan

rumah.

2) Bila warga menolak maka pemerintah tidak bisa

melanjutkan proyek tersebut.

3) Bila warga setuju maka ditetapkan berapa nilai ganti

untung yang layak bagi tanah dan bangunan warga.

Page 91: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

91

Penetapan harga ini harus disetujui oleh kedua belah

pihak. Bila warga tidak setuju dengan harga yang

ditetapkan oleh panitia penetap harga, maka warga diberi

kesempatan untuk mengajukan keberatan penetapan harga

ke pengadilan negeri. Bila ketidaksesuaian harga berlarut-

larut maka pemerintah dapat menitipkan harga tanah ke

pengadilan (sering disebut dengan istilah konsinyasi).

4) Sebelum nilai yang disepakati itu diterima di rekening

warga, maka pemerintah tidak bisa menggusur warga dari

rumah dan tanahnya.82

d. Siaran Pers Hasil Pemantauan dan Penyataan Sikap LBH

Jakarta Senin, 29 Februari 2016 Pemerintah Daerah DKI Jakarta

bersama 5000 aparat gabungan (TNI, Polri, dan Satpol PP)

akan melakukan penggusuran paksa kepada ribuan warga

dijalan kepanduan II, kelurahan Pejagalan, kecamatan

Penjaringan atau sering disebut kawasan Kalijodo.

Berdasarkan pemantauan yang dilakukan, LBH Jakarta

menemukan berbagai data dan fakta-fakta :

1) Bahwa di daerah Kalijodo terdapat ratusan rumah warga

yang telah berdiri sejak puluhan tahun, tempat ibadah

(Mushola dan Gereja), tempat Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD) dan kantor Rukun Warga (RW).

2) Berdasarkan dokumen yang diperlihatkan warga terdapat

keterangan tertulis bahwa warga telah bermukim sejak

tahun 1959/1960.

3) Sedikitnya 2269 warga akan mengalami dampak dari

penggusuran paksa.

4) Pemerintah tidak pernah melakukan upaya musyawarah

kepada warga, tidak pernah menjelaskan tujuan dari

penggusuran, tidak pernah memberikan informasi yang

transparan tentang riwayat lahan dan kegunaan lahan

pasca gusuran.

5) Pemerintah tidak melakukan upaya pendataan secara

komprehensif kepada seluruh warga untuk mendapat

jumlah kepala keluarga, jumlah balita, anak-anak, remaja,

lansia dan perempuan.

6) Pemberian surat peringatan penggusuran dilakukan

dengan cara intimidasi dengan melibatkan ratusan aparat

gabungan bersenjata (TNI, Polri, dan Satpol PP) yang

berkeliling di pemukiman warga.

7) Pemerintah Daerah DKI Jakarta melakukan tindakan

intimidasi melalui aparat kepolisian yang dilengkapi

82

https://medium.com/forumkampungkota/faq-masalah-hukum-penggusuran-dda003d430ea. Di akses pada tanggal 14 November 2017. Pada pukul 21.50 WIB.

Page 92: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

92

dengan senjata dengan cara mendirikan pos penggusuran

yang yang didirikan sejak tanggal 20 Februari dan

beroperasi selama 24 jam.

8) Pemerintah melakukan pelibatan TNI untuk melakukan

proses persiapan penggusuran, berdasarkan undang-

undang tugas fungsi pokok TNI adalah pertahanan negara

bukan melakukan penggusuran.

9) Terjadi tindakan intimidasi aparat yang mendatangi

rumah-rumah warga dan menanyakan kapan akan

melakukan pengosongan dan pembongkaran rumah.

10) Pemberian solusi sepihak dengan cara relokasi ke rumah

susun sewa adalah tindakan pengusiran tanpa mendengar

atau memperhatikan kepentingan warga, tindakan warga

untuk pindah kerumah susun dikarenakan atas dasar

keterpaksaan ditengah intimidasi yang dilakukan.

11) Kondisi rumah susun sewa yang tidak layak sebab tidak

tersedianya air bersih, rumah susun yang belum selesai

dibangun, jauh dari tranportasi publik, tempat berkerja.

12) Akibat dari proses penggusuran paksa yang dilakukan

warga kehilangan mata pencaharian, kehilangan hubungan

sosial.

Berdasarkan Konvenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi,

Sosial dan Budaya yang telah diratifikasi melalui UU Nomor 11 tahun

2005 dalam melakukan penggusuran ada berbagai hal penting yang

harus dilakukan oleh pemerintah. Pemerintah wajib mengadakan

musyawarah yang tulus kepada warga terdampak, wajib mencari

semua kemungkinan alternatif penggusuran, wajib memberikan

pemberitahuan yang layak dan beralasan kepada warga terdampak,

wajib melakukan konsultasi publik, wajib menyediakan informasi

yang lengkap dan transparan tentang kegunaan lahan pasca

penggusuran, wajib melakukan penilaian terhadap dampak

penggusuran secara holistik dan komprehensif, wajib menunjukan

bahwa tindakan penggusuaran tidak dapat dihindari, wajib

memastikan tidak ada warga yang mengalami penurunan kualitas

kehidupan dari kehidupan sebelumnya digusur.LBH Jakarta menilai

Pemerintah DKI tidak melakukan tindakan-tindakan berdasar Undang-

undang Nomor 11 tahun 2005 tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan

Budaya. Oleh karenanya tindakan Pemerintah DKI Jakarta adalah

bentuk pelanggaran hak asasi manusia.Untuk itu kami menuntut agar

pemerintah DKI Jakarta menghentikan proses penggusuran paksa

terhadap ratusan pemukiman warga di Kalijodo sebab telah secara

Page 93: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

93

jelas bertentangan dengan hak-hak asasi manusia dan bertentangan

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.83

C. ANALISIS HASIL PENELITIAN

Berdasarkan ungkapan narasumber setelah diwawancarai bahwa

perubahan sosial masyarakat Kalijodo mengalami perubahan. Perubahan

sosial tersebut terjadi akibat adanya perubahan ekonomi dan lingkungan.

Seperti teori dari Selo Sumardjan dalam buku Setiadi menerangkan

bahwa perubahan sosial terjadi pada lembaga kemasyarakatan di dalam

suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, termasuk di dalam

nilai-nilai, sikap-sikap dan pola perilaku di antara kelompok dalam

masyarakat.84

Dari perubahan ekonomi masyarakat Kalijodo memiliki jawaban

yang sama yaitu susahnya mencari pekerjaan setalah dipindahkan ke

Rumah Susun Marunda Jakarta Utara. Menurut beberapa informan

mereka mengeluhkan pekerjaan yang bisa menompang kebutuhan

mereka sehari-hari. Masyarakat Kalijodo menjelaskan bahwa ditempat

tinggal yang dulu sangat mudah untuk mencari pekerjaan dan mencukupi

kebutuhan mereka sehari-hari. Banyak yang merasa kehidupan mereka

jauh lebih sulit dibandingkan tinggal ditempat yang sebelumnya.

Beberapa informan mengatakan tinggal ditempat yang menjadi pusat

kawasan prostitusi sangat menguntungkan bagi kehidupan mereka

dibandingkan tinggal ditempat yang nyaman tetapi tidak bisa mencukupi

kebutuhan sehari-hari.

Dalam upaya menangani kehidupan mereka di tempat tinggal yang

baru, sebagian Ibu-Ibu mencari kerjaan serabutan disekitaran Rumah

Susun. Dari infromasi yang didapat oleh peneliti selama penelitian

dilakukan, banyak masyarakat Kalijodo yang menjadi pengangguran

83

https://www.bantuanhukum.or.id/web/penggusuran-kalijodo-pemerintah-dki-lakukan-pelanggaran-ham/. Di akses pada tanggal 14 November 2017. Pada pukul 22.05 WIB. 84

Elly M. Setiadi, dkk. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. (Jakarta: Prnada Media Group). 2007. Hlm. 50.

Page 94: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

94

setelah dipindahkan ke Rumah Susun Marunda terutama para Ibu-Ibu.

Mereka di tempat tinggal sebelumnya bekerja sebagai buruh cuci dan

menjual makanan ringan. Tetapi setelah dipindahkan ke Rumah Susun

Marunda mereka hanya mengandalkan upah atau gaji dari suami mereka

masing-masing.

D. KETERBATASAN PENELITIAN

Pada penelitian ini, peneliti memiliki beberapa keterbatasan di

lapangan saat penelitian. Adapun keterbatasan tersebut antara lain :

1. Peneliti ini hanya dilakukan pada satu intansi di Unit pengelola

Rumah Susun Marunda yaitu hanya di satu Blok Rumah Susun

Marunda atau gedung yang di huni oleh masyarakat asal Kalijodo

saja. Oleh karena itu, untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan

pada beberapa Blok Rumah Susun Marunda untuk membandingkan

bagaimana cara bersosialisasi atau cara mengubah hidup menjadi

lebih baik lagi.

2. Peneliti ini hanya berfokus pada perubahan sosial masyarakat yang

berasal dari Kalijodo.

3. Kurang terbukanya masyarakat asal Kalijodo ketika peneliti

wawancara sehingga peneliti kurang mendapatkan informasi lebih

luas lagi mengenai perubahan sosial.

Page 95: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

95

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan dan dituangkan

dalam bab-bab terdahulu, maka dalam bab terakhir dari skripsi ini penulis

akan menyampaikan kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut :

1. Perubahan sosial yang ada pada masyarakat Kalijodo telah

mengalami perubahan yang sangat drastis. Perubahan tersebut

diantaranya adalah perubahan sosial ekonomi, gaya hidup, dan

perubahan lingkungan. Artinya, masalah yang paling utama yang

menyebabkan masyarakat Kalijodo mengalami perubahan yang

sangat drastis adalah dengan adanya relokasi tempat dari Kalijodo

ke Rumah susun di daerah Marunda, Kecamatan Cilincing Kota

Jakarta Utara. Dengan adanya perubahan sosial pasti dapat

merubah semua kondisi kehidupan yang terjadi oleh masyarakat

Kalijodo setelah adanya relokasi tempat tersebut.

2. Perubahan yang terjadi selain perubahan sosial adalah perubahan

ekonomi. Perubahan ekonomi tentu bisa merubah semua kondisi

dari sebelum di relokasi ke kondisi yang saat ini. Masyarakat

Kalijodo direlokasikan ke tempat yang menurut mereka tidak

strategis unutk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Dengan

adanya relokasi tempat tersebut, mata pencaharian dan pendapatan

masyarakat Kalijodo sangat terganggu. Mereka susah mencari

penghasilan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Rata-

rata mereka hanya menempuh jenjang pendidikan sampai tingkat

Sekolah Dasar saja. Karena itulah salah satu penyebab mereka

tidak bisa mencari pekerjaan yang layak di tempat yang telah

disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sekarang ini.

Page 96: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

96

3. Lingkungan tempat tinggal saat ini memang lebih nyaman daripada

tempat tinggal yang sebelumnya. Tetapi yang menjadi beban para

masyarakat Kalijodo adalah biaya sewa yang harus mereka

bayarkan setiap bulannya. Untuk sekarang ini sudah setahun

mereka nunggak tidak membayar uang sewa Rumah Susun. Bagi

mereka, walaupun tempat tinggal nyaman tetapi susah untuk

mencari penghasilan sama saja tidak merasakan kenyamanan.

B. SARAN

1. Bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, harus lebih bisa

memperhatikan keadaan masyarakat dari Kalijodo yang telah di

relokasi tempat tinggalnya ke Rumah Susun Marunda. Karena

dilihat dari hasil penelitian, banyak sekali warga yang mneganggur

tidak mempunyai pekerjaan yang disebabkan leh latar pendidikan

mereka yang kurang layak untuk mencari pekerjaan disekitar

tempat tinggal yang baru. Karena dengan kurangnya penghasilan

yang didapat, maka kesehatan mereka juga akan terganggu.

Setidaknya dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sebelum

melakukan relokasi tempat harus memperhatikan mengenai

pekerjan yang akan menggantikan pekerjaan mereka setelah

tinggal ditempat yang baru agar tidak terjadi kesenjangan ekonomi.

2. Bagi masyarakat Kalijodo tidak harus selalu menyalahkan

kebijakan dari pemeritah. Kita harus lebih cerdas dalam

memanfaatkan lahan yang ada untuk membuka bisnis tau usaha

yang telah dilakukan ditempat tingal sebelumnya. Karena kalau

hanya menunggu respon dari pemerintah tidak akan secara cepat

bisa mengembalikan keadaan ekonomi dan sosial seperti tempat

sebelumnya.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan bisa lebih luas dalam

meneliti tentang relokasi tempat masyarakat Kalijodo. Mengenai

perubahan sosial tersebut masih banyak yang harus dilakukan

Page 97: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

97

peninjauan dan penelitian lapangan untuk menjadikan hasil

penelitian lebih akurat dan dipercaya keasliannya.

Page 98: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

98

DAFTAR PUSTAKA

Sztompka, Piotr. Sosiologi Perubahan Sosial. (Jakarta : Prenada Media Group).

2007

Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto (ed.). Sosiologi Teks Pengantar dan

terapan. (Jakarta : Kencana Prenada Group). 2007

Setiadi, Elly M. dkk. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. (Jakarta : Kencana Prenada

Media Group). 2009.

Setiadi, Elly M. dkk. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. (Jakarta : Kencana Prenada

Media Group). 2007.

Wirawan, I.B. Teori-teori Sosial dalam Tiga Paradigma.(Jakarta : Kencana

Prenadamedia Group). 2012.

Soekanto, Soerjono. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum. (Jakarta : Raja Grafindo

Persada). 2005.

Nasikun. Sistem Sosial Indonesia. ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada). 2007

Hertati. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. ( Jakarta : Universitas Terbuka). 2010.

Rahardjo, Mudjia. Sosiologi Pedesaan Studi Perubahan Sosial. (Malang : UIN

Malang Pres). 2007.

Soemardjan, Selo. Perubahan Sosial di Yogyakarta. (Yogyakarta: Komunitas

Bambu). 2009.

Worsley, Peter. Pengantar Sosiologi Sebuah Pembanding. (Yogyakarta : PT.

Tiara Wacana Yogya). 1991.

Sunarto, Kamanto. Pengantar Sosiologi. (Jakarta : Fakultas Ekonomi Univeraitas

Indonesia). 2004.

Page 99: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

99

Wirutomo, Paulus. Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi. (Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada). 2003.

Susanto, Phil Astrid S. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. (Bandung :

Bina Cipta). 1979.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya.). 2009.

Sugiyono. Metode Penelitian pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. (Bandung: Alfabeta). 2012.

Yusuf, Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan.

(Jakarta : Prenadamedia Group). 2015.

Suryanto, Bagong dan Sutinah. Metode Penelitian Sosial. (Jakarta : Prenada

Media Group). 2005.

Zuriah, Nurul. Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. (Jakarta : Bumi Aksara).

2007.

Sudaryono. Metodologi Penelitian. (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada). 2017

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. (Jakarta : PT. Rineka Cipta). 2013.

Narbuka, Cholid dan Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. (Jakarta : PT. Bumi

Aksara). 2004.

Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Social : Suatu Teknik Penelitian Bidang

Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. (Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya). 2011

Salam, Syamsir dan Jaenal Aripin. Metodologi Penelitian Sosial. (Jakarta : UIN

Jakarta Press). 2006.

Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial.

(Jakarta : Bumi Aksara). 2008

Page 100: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

100

Tumanggor, Rusmin dkk. Ilmu Sosial dan Budaya. ( Jakarta : Kencana Prenada

Media Group). 2010

SKRIPSI

Zakiyah, Dara Nur. Perubahan Sosial di Desa Linggajati Kecamatan Sukaratu

Kabupaten Tasikmalaya Pada Tahun 2006-2011. Prodi Sosiologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. 2012.

WEBSITE

http://www.reonkpost.com/2016/02/asal-usul-kalijodo-sejak-tahun-

1600.html?m=1 Diakses pada tanggal 5 Oktober 2018. Pada pukul 20.14 WIB.

http://megapolitan.kompas.com/read/2016/12/20/06450051/kaleidoskop.2016.met

amorfosis.kalijodo.Di akses pada tanggal 12 November 2017. Pukul 12.20 WIB.

https://www.suara.com/news/2017/05/04/151427/menelusuri-cerita-kalijodo-dulu-

dan-sekarang. Di akses pada tanggal 12 November 2017. Pukul 12.24 WIB

https://medium.com/forumkampungkota/faq-masalah-hukum-penggusuran-

dda003d430ea. Di akses pada tanggal 14 November 2017. Pada pukul 21.50 WIB.

https://www.bantuanhukum.or.id/web/penggusuran-kalijodo-pemerintah-dki-

lakukan-pelanggaran-ham/. Di akses pada tanggal 14 November 2017. Pada pukul

22.05 WIB.

Page 101: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

101

LAMPIRAN

Page 102: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

102

Page 103: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

103

Page 104: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

104

Page 105: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

105

Page 106: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

106

Page 107: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

107

Page 108: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

108

Page 109: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

109

Page 110: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

110

Page 111: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

111

LAMPIRAN 2

Kisi-Kisi Instrumen Wawancara

Hari, Tanggal :

Nama :

Usia :

Jenis kelamin :

Pendidikan Terakhir :

Pekerjaan :

Status :

1. Sudah berapa lama tinggal di tempat sebelumnya?

Jawab :

2. Sudah berapa lama tinggal di tempat yang sudah disediakan oleh

pemerintah ini?

Jawab :

3. Apa perbedaan tempat tinggal sebelumnya dengan yang sekarang?

Jawab :

4. Apakah setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru ini, Anda merasa

kehidupannya lebih baik?

Jawab :

5. Apakah kondisi lingkungan di tempat tinggal yang baru lebih nyaman

dengan tempat tinggal yang lama?

Jawab :

6. Menurut Anda kondisi lingkungan yang seperti apakah yang Anda

inginkan?

Page 112: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

112

Jawab :

7. Apakah Anda merasa sulit untuk beradaptasi dengan tempat yang baru?

Jawab :

8. Apa kegiatan rutin yang selalu dilakukan untuk menumbuhkan rasa

kebersamaan?

Jawab :

9. Apakah pekerjaan Anda sebelum dan sesudah dipindahkan ke tempat yang

baru?

Jawab :

10. Bagaimana jarak ke tempat kerja dari tempat tinggal yang sekarang?

Apakah menjadi lebih dekat atau bertambah jauh?

Jawab :

11. Apakah ada perubahan ekonomi/pendapatan setelah dipindahkan ke

tempat yang baru?

Jawab :

12. Apakah Anda merasakan lebih baik hasil pendapatannya di tempat yang

baru?

Jawab :

13. Apakah penghasilan di tempat tinggal yang baru lebih mencukupi

keperluan dalam keluarga Anda atau Tidak?

Jawab :

14. Apakah jarak ke sekolah untuk anak-anak menjadi lebih dekat atau lebih

jauh setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru?

Jawab :

15. Apakah jarak tempuh ke sekolah bisa dijangkau menggunakan kendaraan

umum?

Jawab :

16. Apakah biaya sekolah di tempat yang baru lebih terjangkau?

Jawab :

Page 113: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

113

LAMPIRAN 3

Transkip Wawancara

Hari, Tanggal : Kamis, 20 Desember 2018

Nama : Emuslim

Usia : 41 Tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pendidikan Terakhir : STM

Pekerjaan : Security

Status : Menikah

1. Sudah berapa lama tinggal di tempat sebelumnya?

Jawab : Wah sudah lama banget mbak, sebelum saya punya anak sudah

tinggal disana. Sampai saya sudah punya anak berapa ini tinggal disana.

Ya emang asli orang sana ya mbak cuman ya belum dikasih rezeki buat

punya rumah yang cukup aja mbak

2. Sudah berapa lama tinggal di tempat yang sudah disediakan oleh

pemerintah ini?

Jawab : kalau disini ya dari tahun 2016 awal mbak, kan itu kejaidan

digusurnya kan bulan Januari apa Februaru awal gitu, terus disini mulai

bulan Maret 2016 sampai sekarang ini.

3. Apa perbedaan tempat tinggal sebelumnya dengan yang sekarang?

Jawab : kalau yang sebelumnya ya gitu mbak agak kumuh dan kurang

bagus aja kalau buat anak-anak kan namanya di lingkungan yang kaya

begitu ya mbak, apalagi kita orang tua juga kesehariannya kerja buat

anak-anak, kalau dibilang nyamannya mah ya nyamanan disini mbak,

Page 114: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

114

disini ada tempat buat main khusus anak-anak tapi ya gini sempit

tempatnya cuman berapa petak, namanya juga tempat bekas disediain

pemerintah ya mbak. Yang sekarang kalau untuk lingkungan anak-anak

sih lumayan nyaman dan aman mbak, anak-anak mau main dibawah

masih bisa kita pantau dari atas sini.

4. Apakah setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru ini, Anda merasa

kehidupannya lebih baik?

Jawab : hahaha, kalau untuk lebih baik sih jauh banget mbak. Disini

susah untuk ekonominya. Apa-apa jauh dan mahal juga kan. Kalau mahal

sih ngak mahal-mahal banget mbak, cuman ya susah nyari duitnya. Kalau

disana kan istilahnya kerja apa aja bisa ya mbak serabutan mah udah bisa

buat makan beberapa hari, kalau disini kan warga mau kerja nyari dulu,

jauh juga. Ekonominya turun banget lah semenjak dipindahin disini.

Mana kita tiap bulannya harus bayar mbak untuk uang sewa rusunnya,

kalau disana kan kita ngak perlu mikir untuk uang sewa tempat

tinggalnya. Belum buat ongkos anak sekolah juga, mana istri juga ngak

kerja kan mbak, cuman bisa dirumah aja jagain anak-anak.

5. Apakah kondisi lingkungan di tempat tinggal yang baru lebih nyaman

dengan tempat tinggal yang lama?

Jawab : iya mbak jelas lebih nyaman kalau tinggal disini. Namanya juga

rumah susun kan tempatnya ngak begitu kumuh-kumuh banget mbak.

6. Menurut Anda kondisi lingkungan yang seperti apakah yang Anda

inginkan?

Jawab : ya lingkungan yang bisa nyaman lah mbak, nga perlu mikirin

uang sewa tiap bulannya kaya begini.

7. Apakah Anda merasa sulit untuk beradaptasi dengan tempat yang baru?

Jawab : adaptasi? Kaya sosialisasi gitu kan? Agak susah sih mbak ya,

soalnya kan beda lingkungannya sama yang disana, tapi ya kalau

sekarang-sekarang sih udah lumayan nyaman mbak sama orang-orang

buat ngecampur di kalangannya. Ya mungkin juga tiap hari kan kita

ketemu ya mbak, jadi ya makin lama makin bnyak ngobrolnya.

Page 115: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

115

8. Apa kegiatan rutin yang selalu dilakukan untuk menumbuhkan rasa

kebersamaan?

Jawab : kegiatan rutinnya ya cuman saling kumpul-kumpul gitu aja mbak,

kalau urusan ibu-ibu saya kurang tau, tapi ya biasanya saling pada

ngadain kumpul-kumpul gitu mbak.

9. Apakah pekerjaan Anda sebelum dan sesudah dipindahkan ke tempat yang

baru?

Jawab : kalau disana di perusahaan swasta mbak, istilahnya kalau disana

mah melek mata langsung dapat duit gitu beda banget sama disini, harus

nunggu beberapa hari apa beberapa minggu baru kita dapat duit. Kalau

disini kan security mbak ya deket-deket sini

10. Bagaimana jarak ke tempat kerja dari tempat tinggal yang sekarang?

Apakah menjadi lebih dekat atau bertambah jauh?

Jawab : untuk jarak tempuh deketan kerja disini mbak, kan kalau disini

emang nyari yang deket sini jadi duit bensin biar ngak terlalu boros juga.

Kalau disana dibilang jauh ya ngak jauh banget sih mbak. Tapi ya

mending deket disini. Tapi disini kerja deket duitnya susah.

11. Apakah ada perubahan ekonomi/pendapatan setelah dipindahkan ke

tempat yang baru?

Jawab : beda jauh mbak sama disana. Ya seperti yang saya bilang tadi

kalau disana kan kita melek mata duit langsung nyamper kan mbak, kalau

disini mah ampunan nyari duit susah bener, super ngirit kalau disini

mbak. Banyak penurunan ekonominya semenjak pindah kesini.

12. Apakah Anda merasakan lebih baik hasil pendapatannya di tempat yang

baru?

Jawab : tidak sama sekali mbak, malah lebih buruk disini.

13. Apakah penghasilan di tempat tinggal yang baru lebih mencukupi

keperluan dalam keluarga Anda atau Tidak?

Jawab : nggak mbak, malah nyusahin pindah kesini hahaha.

14. Apakah jarak ke sekolah untuk anak-anak menjadi lebih dekat atau lebih

jauh setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru?

Page 116: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

116

Jawab : untuk jarak kesekolah juga deketan yang disana mbak, disni harus

naik busway dulu terus anak harus jalan kaki dulu ke depan sebelum naik

buswaynya.

15. Apakah jarak tempuh ke sekolah bisa dijangkau menggunakan kendaraan

umum?

Jawab : kalau pakai kendaraan umum mah kaya angkot gitu susah mbak,

cuman busway doang disini adanya. Bus sekolah juga cuman nyampe

depan doang ngak masuk kesini.terus kalau pakai kendaraan kaya motor

gitu malah bahaya mbak, soalnya kan disini terkenal jalur tengkorak ya

banyak kendaraan gede-gede yan ke pelabuhan gitu jadi ya bahaya kalau

buat nak sekolah.

16. Apakah biaya sekolah di tempat yang baru lebih terjangkau?

Jawab : sama aja mbak untuk biayanya, disana dapet KJP (Kartu Jakarta

Pintar) disini juga dapat KJP kok mbak.

Page 117: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

117

Hari, Tanggal : Kamis, 20 Desember 2018

Nama : Encup Supriadi

Usia : 31 Tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan : Security

Status : Menikah

1. Sudah berapa lama tinggal di tempat sebelumnya?

Jawab : saya pendatang mbak, istri saya orang situ kalau saya dari kebun

jeruk saya di kalijodo baru 5 tahunan.

2. Sudah berapa lama tinggal di tempat yang sudah disediakan oleh

pemerintah ini?

Jawab : di rumah susun ini awal tahun 2016

3. Apa perbedaan tempat tinggal sebelumnya dengan yang sekarang?

Jawab : di kalijodo kurang enak buat anak-anaknya sih mbak

lingkungannya, kalau disini ya enak. Saya kan punya anak kecil, enak tuh

dibawah ada tempat bermain anak, jadi kalau anak mau main mah udah

nggak takut pas kaya disana.

4. Apakah setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru ini, Anda merasa

kehidupannya lebih baik?

Jawab : untuk lebih baiknya sih enggak mbak. Disana mau kerja serabutan

selain jadi satpam ada aja kerja, disini cuman satpam dang kerja nggak

ada kerja serabutan. Buat istri beliin makan dan susu anak aja udah abis

berapa hari..

5. Apakah kondisi lingkungan di tempat tinggal yang baru lebih nyaman

dengan tempat tinggal yang lama?

Page 118: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

118

Jawab : iya mbak, lebih nyaman sedikit disini. Kalau disana kan tau

sedniri kan tempatnya kaya apaan, kalau disini kan udah jeas begini

tempatnya. Tapi ya itu tiap bulannya susah disuruh bayar.

6. Menurut Anda kondisi lingkungan yang seperti apakah yang Anda

inginkan?

Jawab : ya lingkungan yang bisa nyaman lah mbak, nga perlu mikirin

uang sewa tiap bulannya kaya begini. Tempat yang semestinya dan layak

ditempatin kaya rumah-rumah orang lain gitu

7. Apakah Anda merasa sulit untuk beradaptasi dengan tempat yang baru?

Jawab : kalau adaptasi sesama orang dari kalijodo mah enak-enak aja

bisa langsung. Kita kan campur ya dari RT berapa aja disini, jadi kalau

yang belum kenal tapi sesama warga dari sana buat deketnya mah enak,

tapi kalau yang disini mereka duluan atau penghuni yang lama ya rada

susah ya, soalnya kan kita dari latar belakang beda juga, dulunya hidup

kita pasti beda lah ya sama mereka.

8. Apa kegiatan rutin yang selalu dilakukan untuk menumbuhkan rasa

kebersamaan?

Jawab : kegiatan rutin paling ya sama yang lain kalau dari pengurus

rumah susun ngadain acara tiap minggu kaya sosialisasi apa gitu, kita

ikut-ikut aja. Namanya kita tinggal di tempat orang mbak. Disini juga ada

peraturannya.

9. Apakah pekerjaan Anda sebelum dan sesudah dipindahkan ke tempat yang

baru?

Jawab : sama dulu juga satpam disana, disini juga satpam di depan jagain

pintu masuk gitu.

10. Bagaimana jarak ke tempat kerja dari tempat tinggal yang sekarang?

Apakah menjadi lebih dekat atau bertambah jauh?

Jawab : deket disini mbak, kalau disana saya lumayan, kalau disini

kadang cuman jalan kaki yang gedung paling depan itu tempat saya jaga.

11. Apakah ada perubahan ekonomi/pendapatan setelah dipindahkan ke

tempat yang baru?

Page 119: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

119

Jawab : wah ada banget lah mbak, berasa banget pindah kesini mah.

Hidup makin nggak karuan, makin sering berantem sama istri juga gegara

penghasilan juga.

12. Apakah Anda merasakan lebih baik hasil pendapatannya di tempat yang

baru?

Jawab : gimana lebih baik, tiap hari aja kita mikirin gimana pengeluaran

sama pemasukan mbak.gaji satpam berapa sih, kan saya ada anak kecil

juga. Jauh banget lah sama yang sebelumnya. Enakan di sebelumnya. Ya

meskipun tempat yang sebelumnya kaya gitu nggak kaya yang disini.

13. Apakah penghasilan di tempat tinggal yang baru lebih mencukupi

keperluan dalam keluarga Anda atau Tidak?

Jawab : nggak mbak, malah nyusahin pindah kesini hahaha.

14. Apakah jarak ke sekolah untuk anak-anak menjadi lebih dekat atau lebih

jauh setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru?

Jawab : anak saya masih satu mbak baru TK deket TK mah di depan

kadang dianter sama istri kalau saya ada sift pagi, kalau saya sift siang

kadang saya yang nganter.

15. Apakah jarak tempuh ke sekolah bisa dijangkau menggunakan kendaraan

umum?

Jawab : nggak perlu mbak, pakek motor doang juga udah nyampek.

16. Apakah biaya sekolah di tempat yang baru lebih terjangkau?

Jawab : kita amsih pake KJP. Tapi kalau kebutuhan yang lainnya sampai

sekarang masih belum berat-berat banget.

Page 120: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

120

Hari, Tanggal : Kamis, 20 Desember 2018

Nama : Ami

Usia : 38 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan Terakhir : SD

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Status : Menikah

1. Sudah berapa lama tinggal di tempat sebelumnya?

Jawab : kalau untuk berapa lamanya sih kurang tau ya mbak, lama banget

soalnya. Tau dah dari tahun berapa ya saya disana.

2. Sudah berapa lama tinggal di tempat yang sudah disediakan oleh

pemerintah ini?

Jawab : di rumah susun ini awal tahun 2016

3. Apa perbedaan tempat tinggal sebelumnya dengan yang sekarang?

Jawab : ya kalau perbedaan udah ketara ya mbak, dulu tempat di kalijodo

kaya apa terus disini juga kaya apa, enak disini mah tapi nggak enaknya

ya disuruh bayar tiap bulannya. Kerjaan aja nggak jelas, pemasukan juga

nggak jelas. Mbaknya dong kita minta tolong kan mbak mahasiswa, bilang

ke pemerintah buat ada pemutihan biaya sewa mbak. Kita udah setahun

kali nggak bayar sewanya. Ya gimana mau bayar orang uang buat tiap

hari aja kita bisa makan udah syukur.

4. Apakah setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru ini, Anda merasa

kehidupannya lebih baik?

Jawab : di tempat sini ya gini-gini aja mbak, buat bisa nyekolahin anak

aja udah syukur. Kalo buat nyari uang ya enakan di kalijodo, disana mah

Page 121: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

121

mau kerja dikit juga udah bisa buat makan berapa hari gitu istilahnya,

kalau disini ya suami saya cuman tukang kuli, berapa gajinya, kalau lebih

enak mah nggak bakal nunggak juga bayar sewa perbulannya.

5. Apakah kondisi lingkungan di tempat tinggal yang baru lebih nyaman

dengan tempat tinggal yang lama?

Jawab : iya mbak lebih nyaman disini. Kalau disana kan tau sedniri kan

tempatnya kaya apaan, kalau disini kan udah jeas begini tempatnya. Tapi

ya itu tiap bulannya susah disuruh bayar.

6. Menurut Anda kondisi lingkungan yang seperti apakah yang Anda

inginkan?

Jawab : ya lingkungan yang bisa nyaman lah mbak nga perlu mikirin uang

sewa tiap bulannya kaya begini. Walaupun nggak seberapa ya uang

sewanya.

7. Apakah Anda merasa sulit untuk beradaptasi dengan tempat yang baru?

Jawab : adaptasi? Kaya tenggang rasa gitu bukan? Apa kaya ngebaur

gitu? Ya klau itu sih paling cuman sesama yang dari kalijodo aja mbak,

kalau ngebaur apa deket sama yng udah lama tinggal disini sih nga

terlalu deket, namanya juga kita kan beda latar belakang mbak.

8. Apa kegiatan rutin yang selalu dilakukan untuk menumbuhkan rasa

kebersamaan?

Jawab : kegiatan rutin paling ya sama ibu-ibu kaya dari pengurus

rusunnya diadain pertemuan apa gitu buat kita sosialisasi sama yang lain,

kaya diadain pertemuan apa gitu kan biar saling kenal. Paling kalau dari

pengurus rumah susunnya ada acara atau ad apa ya itu jadi kegiatan kita.

Tapi nggak semua ikut juga.

9. Apakah pekerjaan Anda sebelum dan sesudah dipindahkan ke tempat yang

baru?

Jawab : dulu kalau disana paling kalau ada jualan jilbab apa baju gitu sih

neng dirumah, terus juga kadang nyetrika sama nyuci baju yang kerja di

kalijodo. Kalau disini kan bisa apa buat bantu suami.

Page 122: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

122

10. Bagaimana jarak ke tempat kerja dari tempat tinggal yang sekarang?

Apakah menjadi lebih dekat atau bertambah jauh?

Jawab : -

11. Apakah ada perubahan ekonomi/pendapatan setelah dipindahkan ke

tempat yang baru?

Jawab : ya pasti ada mbak, berasa banget pindah kesini mah.nggak bisa

bantu suami cari penghasilan. Tiap harinya ya cuman ngurusin anak

sama ngobrol-ngobrol gini sama ibu-ibu yang lain.

12. Apakah Anda merasakan lebih baik hasil pendapatannya di tempat yang

baru?

Jawab : kalau lebih baiknya sih enggak mbak.

13. Apakah penghasilan di tempat tinggal yang baru lebih mencukupi

keperluan dalam keluarga Anda atau Tidak?

Jawab : nggak mbak, nggak bisa nabung pindah kesini nggak bisa

nyelengin buat anak.

14. Apakah jarak ke sekolah untuk anak-anak menjadi lebih dekat atau lebih

jauh setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru?

Jawab : kalau untuk jarak sih lumayan neng. Sebenarnya ada deket sini,

cuman biaya lainnya mahal mbak, kaya sekolahan terpadu gitu disini. Kan

disini nggak semuanya dari Kalijodo. Yang Blok C sama yang samping ini

kan ada yang jadi pejabat juga disini, jadi ya mana kuat saya nyekolahin

anak saya disitu. saya kan cuman lulusan SD mbak. ya saya pengennya

nanti anak saya punya pendidikan yang tinggi mbak, biar bisa seperti

mbaknya gini bisa kuliah, ya mudah-mudahan nanti saya sama ayahnya

bisa lah nyekolahin sampai setinggi mungkin kalau bisa sampai cita-cita

nya nanti kesampaian. Dia pengen jadi Polisi mbak nantinya, kalau nggak

jadi Polisi mau jadi Guru aja nanti katanya. Yaa bagus mbak tekat dari

anak sendiri ada kan, kita mah sebagai orang tuanya bisa ngedoain sama

berjuang aja buat nyekolahin dia nanti

15. Apakah jarak tempuh ke sekolah bisa dijangkau menggunakan kendaraan

umum?

Page 123: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

123

Jawab : bisa. Kadang anak saya pakai bus sekolah kalau nggak busway

mbak

16. Apakah biaya sekolah di tempat yang baru lebih terjangkau?

Jawab : kalau untuk yang lainnya bia dikendaliin sih mbak.

Page 124: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

124

Hari, Tanggal : Kamis, 20 Desember 2018

Nama : Amsiah

Usia : 52 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan Terakhir : SD

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Status : Menikah

1. Sudah berapa lama tinggal di tempat sebelumnya?

Jawab : sudah dari jaman yang nggak enak neng di tempat sebelumnya.

2. Sudah berapa lama tinggal di tempat yang sudah disediakan oleh

pemerintah ini?

Jawab : dari tahun 2016, ya pas ada penggusuran itu langsung dipindahin

kesini

3. Apa perbedaan tempat tinggal sebelumnya dengan yang sekarang?

Jawab : tempat tinggal mah enakan ya enakan disini, tapi disini kalau pun

tempat tinggalnya enak tapi nga bisa usaha ama sekali ya mau gimana?

Ini aja untuk ongkos anak sekolah tiap harinya harus mikir mulu, kan

kalau untuk anak mah kan harus ada terus soalnya mereka kan sekolah.

Kadang mah kalau minta uang ya kalau saya lagi ada ya saya kasih, kalau

ngak ada ya saya bilang nga ada. Tapi kalau saya bilang nga ada gitu ya

mereka langsung pada diem dirumah ngak kemana –mana dna nga bisa

ngapa-ngapain juga. Dulu mah pas masih tinggal disana (Kalijodo)

penghasilan bapaknya yang cuman penunggu MCK juga bisa buat nabung

sehari-harinya, kalau disini mah bapaknya kan nganggur. Ini perabotan

rumah tangga semuanya dibawa dari sana, pas disini juga udah abis-

abisan, motor kejual tv satu kejual, udah nga punya apa apa lagi.

Page 125: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

125

4. Apakah setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru ini, Anda merasa

kehidupannya lebih baik?

Jawab : lebih baik apanya, orang tiap hari mau makan aja susah. Masih

ada anak-anak yang disekolahin. Kerja mijit doang disini. Dluu bapaknya

disana ditempat sebelumnya jaga MCK bisa tiap hari dapet duit, sekarang

harus kerja agak jauh dari sini biar dapet duit.

5. Apakah kondisi lingkungan di tempat tinggal yang baru lebih nyaman

dengan tempat tinggal yang lama?

Jawab : tempat tinggal mah enakan ya enakan disini, tapi disini kalau pun

tempat tinggalnya enak tapi nga bisa usaha ama sekali ya mau gimana?

Ini aja untuk ongkos anak sekolah tiap harinya harus mikir mulu, kan

kalau untuk anak mah kan harus ada terus soalnya mereka kan sekolah.

Kadang mah kalau minta uang ya kalau saya lagi ada ya saya kasih, kalau

ngak ada ya saya bilang nga ada. Tapi kalau saya bilang nga ada gitu ya

mereka langsung pada diem dirumah ngak kemana –mana dna nga bisa

ngapa-ngapain juga. Dulu mah pas masih tinggal disana (Kalijodo)

penghasilan bapaknya yang cuman penunggu MCK juga bisa buat nabung

sehari-harinya, kalau disini mah bapaknya kan nganggur. Ini perabotan

rumah tangga semuanya dibawa dari sana, pas disini juga udah abis-

abisan, motor kejual tv satu kejual, udah nga punya apa apa lagi.

6. Menurut Anda kondisi lingkungan yang seperti apakah yang Anda

inginkan?

Jawab : ya lingkungan yang bisa nyaman lah mbak, nga perlu mikirin

uang sewa tiap bulannya kaya begini.

7. Apakah Anda merasa sulit untuk beradaptasi dengan tempat yang baru?

Jawab : adaptasi saya kurang tau deh. Saya kan ya begini aja disini, kalau

ada orang disapa kalau nggak ya duduk aja depan rumah begini. .

8. Apa kegiatan rutin yang selalu dilakukan untuk menumbuhkan rasa

kebersamaan?

Jawab : kegiatan yang ngehasilin duit aja neng saya pasti ikut, kalau yang

ngabisin duit ya mending saya dirumah. Paing yang masih punya anak

Page 126: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

126

kecil gitu pada ngadain arisan yang dibikin dari pengurus rusun. Saya

mah jarang keluar.

9. Apakah pekerjaan Anda sebelum dan sesudah dipindahkan ke tempat yang

baru?

Jawab : sama masih jadi tukang pijit.

10. Bagaimana jarak ke tempat kerja dari tempat tinggal yang sekarang?

Apakah menjadi lebih dekat atau bertambah jauh?

Jawab : kalau disana ya cuman sekeliling kalijodo aja neng, kalau disini

ya cuman sekeliling rumah susun dari Bok A sampai yang ujung kalau ada

yang manggil pijit ya saya datengin. Kan lumyan tuh ke Blok A apa C kan

yang bagian paling depan kaau jalan kaki ya lumayan.

11. Apakah ada perubahan ekonomi/pendapatan setelah dipindahkan ke

tempat yang baru?

Jawab : wah ada banget lah neng, berasa banget pindah kesini mah .

12. Apakah Anda merasakan lebih baik hasil pendapatannya di tempat yang

baru?

Jawab : gimana lebih baik, tiap hari aja kita mikirin gimana pengeluaran

sama pemasukan neng. Jauh banget lah sama yang sebelumnya. Enakan

di sebelumnya. Ya meskipun tempat yang sebelumnya kaya gitu nggak

kaya yang disini.

13. Apakah penghasilan di tempat tinggal yang baru lebih mencukupi

keperluan dalam keluarga Anda atau Tidak?

Jawab : nggak neng, malah nyusahin pindah kesini hahaha.

14. Apakah jarak ke sekolah untuk anak-anak menjadi lebih dekat atau lebih

jauh setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru?

Jawab : sebenrnya ada sekolah yang deket disini, tapi mahal dia

sekolahan terpadu gitu neng, ya saya mah nyekolahin anak saya yang

biayanya terjangkau aja, lagian anak-anak saya pada ngerti kondisi orang

tuanya gimana kan. Alhamduilah neng anak saya kalau saya bilang nggak

ada duit yaudah diem dirumah, kalau saya ada duit ya pasti langsung

Page 127: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

127

saya kasih kan namanya juga anak neng, kita kerja kesana kesini kan juga

buat ngidupin anak kita.

15. Apakah jarak tempuh ke sekolah bisa dijangkau menggunakan kendaraan

umum?

Jawab : kalau di tempat sebelumnya cuman naik angkot sekai, kalau disini

ada bis sekolah cuman nggak nyampe depan sekoah, kalau busway ada

juga. Terhantung anaknya mau naik busway apa bus sekoah. Jauhnya sih

jauh disini neng. Mana disini jalur macet kan, saya udah nggak ada motor

buat anak, jadi kemana-mana anak naik kendaraan umum.

16. Apakah biaya sekolah di tempat yang baru lebih terjangkau?

Jawab : kita amsih pake KJP. Tapi kalau kebutuhan yang lainnya smapai

sekarang masih belum berat-berat banget.

Page 128: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

128

Hari, Tanggal : Kamis, 20 Desember 2018

Nama : Jamaiyah

Usia : 51 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan Terakhir : SMP

Pekerjaan : Usaha Membuat Sendal dan sepatu

Status : Menikah

1. Sudah berapa lama tinggal di tempat sebelumnya?

Jawab : udah dari jaman bahela neng .

2. Sudah berapa lama tinggal di tempat yang sudah disediakan oleh

pemerintah ini?

Jawab : di rumah susun ini awal tahun 2016

3. Apa perbedaan tempat tinggal sebelumnya dengan yang sekarang?

Jawab : Disini sih nyaman neng tempatnya, buat anak-anak kan juga

nyaman ya kalau mau pada main gitu, kita longok dari atas aja udah tau

mereka main.

4. Apakah setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru ini, Anda merasa

kehidupannya lebih baik?

Jawab : lebih baiknya sih belum begitu ngrasain. Cuman ngrasain

tempatnya aja lebih enak gitu. Kalau kehidupannya sih sampai sekarang

belum ngrasain.terus kalau untuk masarin sepatu disini juga rada susah.

Kalau disana kan udah pasti dimana gitu kan masarinnya, kalau disini

mau ke tempat yang sebelumnya jauh banget harus ongkos double, tapi

sedikit-sedikit tetap dikirim ke tempat sebelumnya buat penghasilan

tetapnya neng.

Page 129: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

129

5. Apakah kondisi lingkungan di tempat tinggal yang baru lebih nyaman

dengan tempat tinggal yang lama?

Jawab : iya neng, lebih nyaman sedikit disini. Kalau disana kan tau sedniri

kan tempatnya kaya apaan, kalau disini kan udah jeas begini tempatnya.

Tapi ya itu tiap bulannya susah disuruh bayar.

6. Menurut Anda kondisi lingkungan yang seperti apakah yang Anda

inginkan?

Jawab : ya lingkungan yang bisa nyaman lah neng, nga perlu mikirin uang

sewa tiap bulannya kaya begini. Walaupun nggak seberapa ya uang

sewanya, tapi tolong dong neng bilang ke pemerintah supaya ada

pemutihan buat bayar sewa rusun setahun ini. Kita banyak sekali yang

udah nunggak hampir setahun, orang banyak yang nganggur gimana mau

bayar.

7. Apakah Anda merasa sulit untuk beradaptasi dengan tempat yang baru?

Jawab : kalau adaptasi sesama orang dari kalijodo mah enak-enak aja

bisa langsung. Kan kita semua dari beberapa RT sama RW neng, jadi

kalau yang belum kenal tapi sesama warga dari sana buat deketnya mah

enak, tapi kalau yang disini mereka duluan atau penghuni yang lama ya

rada susah ya, soalnya kan kita dari latar belakang beda juga, dulunya

hidup kita pasti beda lah ya sama mereka.

8. Apa kegiatan rutin yang selalu dilakukan untuk menumbuhkan rasa

kebersamaan?

Jawab : kegiatan rutin paling ya sama ibu-ibu kaya dari pengurusnya

diadain pertemuan apa gitu buat kita sosialisasi sama yang lain, kaya

diadain pertemuan apa gitu kan biar saling kenal. Paling kalau dari

pengurus rumah susunnya ada acara atau ad apa ya itu jadi kegiatan kita.

Tapi nggak semua ikut juga.

9. Apakah pekerjaan Anda sebelum dan sesudah dipindahkan ke tempat yang

baru?

Page 130: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

130

Jawab : sama dulu juga bikin sepatu sama sendal gini disana juga.

Pekerjaan saya sekarang cuman bantuin bikin sepatu ini doang neng,

kalau yang sebelumnya kan saya bisa sambilan jualan gorengn ya, kan

disana mah tempatnya rame. Kalau mau jualan gorengan disini ya yang

mau dijualin siapa neng, kita juga kan butuh modal lagi kalau mau jualan.

Pokoknya ekonomi disini susah banget walapun tempatnya nyaman enak

tapi kalau kita ngak bisa nyari duit darimana nyamnnya neng

10. Bagaimana jarak ke tempat kerja dari tempat tinggal yang sekarang?

Apakah menjadi lebih dekat atau bertambah jauh?

Jawab : saya kan yang punya usaha, jadi nggak perlu ongkos jalan hehe

11. Apakah ada perubahan ekonomi/pendapatan setelah dipindahkan ke

tempat yang baru?

Jawab : wah ada banget lah neng, berasa banget pindah kesini mah.

Turun banget penghasilan dari sepatu sama sendal, tapi ya tetap

diproduksi kita. Kadang dibantuin sama pengurusnya buat masarin sepatu

sendal.

12. Apakah Anda merasakan lebih baik hasil pendapatannya di tempat yang

baru?

Jawab : kalau lebih baiknya sih enggak neng.

13. Apakah penghasilan di tempat tinggal yang baru lebih mencukupi

keperluan dalam keluarga Anda atau Tidak?

Jawab : nggak neng, malah nyusahin pindah kesini hahaha.

14. Apakah jarak ke sekolah untuk anak-anak menjadi lebih dekat atau lebih

jauh setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru?

Jawab : Alhamdulillah anak saya udah pada nikah semua neng, jadi udah

nggak nyekolahin anak lagi. Mereka udah hidup sendiri-sendiri.

15. Apakah jarak tempuh ke sekolah bisa dijangkau menggunakan kendaraan

umum?

Jawab : -.

16. Apakah biaya sekolah di tempat yang baru lebih terjangkau?

Jawab : -.

Page 131: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

131

Hari, Tanggal : Kamis, 20 Desember 2018

Nama : Karin

Usia : 24 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan Terakhir : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Status : Menikah

1. Sudah berapa lama tinggal di tempat sebelumnya?

Jawab : saya ditempat sebelumnya belum lama-lama banget sih

mbak.soalnya saya baru juga disitu. Belum ada 5 tahunan. Nggak kay

yang lainnya gitu.

2. Sudah berapa lama tinggal di tempat yang sudah disediakan oleh

pemerintah ini?

Jawab : pindah ke rusun dari tahun 2016 kalau nggak salah mbak.

3. Apa perbedaan tempat tinggal sebelumnya dengan yang sekarang?

Jawab : ya pasti sudah jelas sih mbak ya tempat yang sebelumnya itu

seperti apa. Kalau dibanding disini ya jauh mbak enakan disini. Tapi

kalau untuk ekonomi mah enakan disana mbak. Disini mau kemana-mana

apa mau usaha apa gitu susah.

4. Apakah setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru ini, Anda merasa

kehidupannya lebih baik?

Jawab : ya ampun mbak enak dari mana. Begini doang hidup disini nggak

ada perubahan sama sekali mbak. Susah mau kerja apa disini. Saya mah

belum punya anak udah ngrasain susah, gimana yang udah punya anak.

Soalnya disini jauh mau kemana-mana. Jalur macet banyak truk gede-

gede kan mau ke pelabuhan.

Page 132: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

132

5. Apakah kondisi lingkungan di tempat tinggal yang baru lebih nyaman

dengan tempat tinggal yang lama?

Jawab : kalau disini iya mbak nyaman disini mah. Ya begini tempatnya

bersih tapi sepetak dua petak gini mbak. Kalau disana kan udah kaya

kontrakan gitu. Kalau disana enggak bayar mbak, kalau disini kan kita

bayar perbulannya. Jadi ya nyaman nggak nyaman tetep disini

nyamannya.

6. Menurut Anda kondisi lingkungan yang seperti apakah yang Anda

inginkan?

Jawab : ya lingkungan yang bisa nyaman lah mbak, nga perlu mikirin

uang sewa tiap bulannya kaya begini.

7. Apakah Anda merasa sulit untuk beradaptasi dengan tempat yang baru?

Jawab : kaya ngebaur gitu apa gimana mbak? (iya bu kaya ngebaur untuk

pendekatan dengan tetangga yang lain). Oh ya disini mah kalau yang

sesama dari Kalijodo enak-enak aja mbak, tapi kalau yang lain dari

Kalijodo ya cuman sapa-sapann gitu doang.

8. Apa kegiatan rutin yang selalu dilakukan untuk menumbuhkan rasa

kebersamaan?

Jawab : kegiatan rutin disini paling ya kumpul-kumpul kaya biasa gitu

mbak, tapi saya orangnya jarang ikut kegiatan disini, saya masih gimana

ya, bukannya ngak bisa sih, tapi kaya belum bisa ngikutin acara yang ada

disini aja. Kan saya belum punya anak, terus rata-rata ibu-ibu disini kan

pada udah punya anak semua kan.

9. Apakah pekerjaan Anda sebelum dan sesudah dipindahkan ke tempat yang

baru?

Jawab : saya ya ibu rumah tangga aja. Suami saya kerja di pintu air. Saya

dirumah ya beres-beres rumah, terus kalau ada bahan atau apa keperluan

rumah yang dibeli paling saya baru keluar.

10. Bagaimana jarak ke tempat kerja dari tempat tinggal yang sekarang?

Apakah menjadi lebih dekat atau bertambah jauh?

Page 133: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

133

Jawab : yang kerja kan suami saya ya mbak,kalau dari sini ya lumayan

jauh mbak, deketan di tempat sebelumnya.

11. Apakah ada perubahan ekonomi/pendapatan setelah dipindahkan ke

tempat yang baru?

Jawab : wah ada banget lah mbak, berasa banget pindah kesini mah .

12. Apakah Anda merasakan lebih baik hasil pendapatannya di tempat yang

baru?

Jawab : gimana lebih baik, tiap hari aja kita mikirin gimana pengeluaran

sama pemasukan mbak. Jauh banget lah sama yang sebelumnya. Enakan

di sebelumnya. Ya meskipun tempat yang sebelumnya kaya gitu nggak

kaya yang disini.

13. Apakah penghasilan di tempat tinggal yang baru lebih mencukupi

keperluan dalam keluarga Anda atau Tidak?

Jawab : nggak mbak, malah nyusahin pindah kesini hahaha.

14. Apakah jarak ke sekolah untuk anak-anak menjadi lebih dekat atau lebih

jauh setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru?

Jawab : -

15. Apakah jarak tempuh ke sekolah bisa dijangkau menggunakan kendaraan

umum?

Jawab : -

16. Apakah biaya sekolah di tempat yang baru lebih terjangkau?

Jawab : -

Page 134: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

134

Hari, Tanggal : Kamis, 20 Desember 2018

Nama : Lela

Usia : 29 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan Terakhir : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Status : Menikah

1. Sudah berapa lama tinggal di tempat sebelumnya?

Jawab : lupa atu neng berapa lamanya disana, nggak ngitungin kan yang

penting mah bisa idup disana.

2. Sudah berapa lama tinggal di tempat yang sudah disediakan oleh

pemerintah ini?

Jawab : di rumah susun ini awal tahun 2016

3. Apa perbedaan tempat tinggal sebelumnya dengan yang sekarang?

Jawab : Disini sih nyaman neng tempatnya, buat anak-anak kan juga

nyaman ya kalau mau pada main gitu, kita longok dari atas aja udah tau

mereka main, tapi kalau buat pekerjaan ya gitu susahnya minta ampun.

Saya dulu kalau disana ya ditempat sebelumnya bisa kerja apa aja nyuci

sana-sini yang penting tiap hari megang duit, lah disini udah mah tempat

tinggal kita bayar, tapi tiap hari nga ada penghasilan, cuman ngandelin

gaji suami jadi satpam doang kan ngak seberapa neng, kita ada anak yang

udah sekolah, masih punya bayi juga tuh yang paing kecil kan harus beli

susu ini itu sama pampers juga kita duit dari mana kalau nggak kerja.

Tapi disini kerjaan susah banget nyarinya. Tempat enak tapi ekonomi

disini jangan ditanya dah.

Page 135: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

135

4. Apakah setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru ini, Anda merasa

kehidupannya lebih baik?

Jawab : lebih baiknya sih belum begitu ngrasain. Cuman ngrasain

tempatny aj lebih enak gitu. Kalau kehidupannya sih sampai sekarang

belum ngrasain.

5. Apakah kondisi lingkungan di tempat tinggal yang baru lebih nyaman

dengan tempat tinggal yang lama?

Jawab : iya neng, lebih nyaman sedikit disini. Kalau disana kan tau sedniri

kan tempatnya kaya apaan, kalau disini kan udah jeas begini tempatnya.

Tapi ya itu tiap bulannya susah disuruh bayar.

6. Menurut Anda kondisi lingkungan yang seperti apakah yang Anda

inginkan?

Jawab : ya lingkungan yang bisa nyaman lah neng, nga perlu mikirin uang

sewa tiap bulannya kaya begini.

7. Apakah Anda merasa sulit untuk beradaptasi dengan tempat yang baru?

Jawab : kalau adaptasi sesama orang dari kalijodo mah enak-enak aja

bisa langsung. Kan kita semua dari beberapa RT sama RW neng, jadi

kalau yang belum kenal tapi sesama warga dari sana buat deketnya mah

enak, tapi kalau yang disini mereka duluan atau penghuni yang lama ya

rada susah ya, soalnya kan kita dari latar belakang beda juga, dulunya

hidup kita pasti beda lah ya sama mereka.

8. Apa kegiatan rutin yang selalu dilakukan untuk menumbuhkan rasa

kebersamaan?

Jawab : kegiatan rutin paling ya sam ibu-ibu kaya dari pengurusnya

diadain pertemuan apa gitu buat kita sosialisasi sama yang lain, kaya

diadain pertemuan apa gitu kan biar saling kenal. Paling kalau dari

pengurus rumah susunnya ada acara atau ad apa ya itu jadi kegiatan kita.

Tapi nggak semua ikut juga.

9. Apakah pekerjaan Anda sebelum dan sesudah dipindahkan ke tempat yang

baru?

Jawab : saya mah dari dulu juga Ibu rumah tangga.

Page 136: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

136

10. Bagaimana jarak ke tempat kerja dari tempat tinggal yang sekarang?

Apakah menjadi lebih dekat atau bertambah jauh?

Jawab : -

11. Apakah ada perubahan ekonomi/pendapatan setelah dipindahkan ke

tempat yang baru?

Jawab : wah ada banget lah neng, berasa banget pindah kesini mah .

12. Apakah Anda merasakan lebih baik hasil pendapatannya di tempat yang

baru?

Jawab : gimana lebih baik, tiap hari aja kita mikirin gimana pengeluaran

sama pemasukan neng. Jauh banget lah sama yang sebelumnya. Enakan

di sebelumnya. Ya meskipun tempat yang sebelumnya kaya gitu nggak

kaya yang disini.

13. Apakah penghasilan di tempat tinggal yang baru lebih mencukupi

keperluan dalam keluarga Anda atau Tidak?

Jawab : nggak neng, malah nyusahin pindah kesini hahaha.

14. Apakah jarak ke sekolah untuk anak-anak menjadi lebih dekat atau lebih

jauh setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru?

Jawab : sebenrnya ada sekolah yang deket disini, tapi mahal dia

sekolahan terpadu gitu neng, ya saya mah nyekolahin anak saya yang

biayanya terjangkau aja, lagian anak-anak saya pada ngerti kondisi orang

tuanya gimana kan. Alhamduilah neng anak saya kalau saya bilang nggak

ada duit yaudah diem dirumah, kalau saya ada duit ya pasti langsung

saya kasih kan namanya juga anak neng, kita kerja kesana kesini kan juga

buat ngidupin anak kita.

15. Apakah jarak tempuh ke sekolah bisa dijangkau menggunakan kendaraan

umum?

Jawab : kalau di tempat sebelumnya cuman naik angkot sekali, kalau

disini ada bis sekolah cuman nggak nyampe depan sekoah, kalau busway

ada juga. Terhantung anaknya mau naik busway apa bus sekoah. Jauhnya

sih jauh disini neng. Mana disini jalur macet kan, saya udah nggak ada

motor buat anak, jadi kemana-mana anak naik kendaraan umum.

Page 137: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

137

16. Apakah biaya sekolah di tempat yang baru lebih terjangkau?

Jawab : kita amsih pake KJP. Tapi kalau kebutuhan yang lainnya smapai

sekarang masih belum berat-berat banget.

Page 138: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

138

Hari, Tanggal : Kamis, 20 Desember 2018

Nama : Munirin

Usia : 43 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan Terakhir : SD

Pekerjaan : Membuat Sendal dan sepatu

Status : Menikah

1. Sudah berapa lama tinggal di tempat sebelumnya?

Jawab : 20 tahunan kalau nggak salah, apa nggak nyampek gitu 20 tahun.

Soalnya saya ikut suami mbak, suami orang Kalijodo, saya dari Pesing.

2. Sudah berapa lama tinggal di tempat yang sudah disediakan oleh

pemerintah ini?

Jawab : di rumah susun ini awal tahun 2016

3. Apa perbedaan tempat tinggal sebelumnya dengan yang sekarang?

Jawab : Kalau disini sih nyaman mbak tempatnya. Tempatnya jelas gitu

nggak kaya Kalijodo kan. Terkenalnya daerah yang begituan. Kalau disini

kan tertata tempatnya.

4. Apakah setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru ini, Anda merasa

kehidupannya lebih baik?

Jawab : lebih baiknya sih belum begitu ngrasain mbak. Soalnya kan suami

cuman dagang makanan kecil gitu kaya telur goreng yang keliling gitu

sama sosis gulung. Jadi susah nyari kerjaan disini buat tambah-

tambahan. Cuman ngrasain tempatnya aja lebih enak gitu. Kalau

kehidupannya sih sampai sekarang belum ngrasain.

5. Apakah kondisi lingkungan di tempat tinggal yang baru lebih nyaman

dengan tempat tinggal yang lama?

Page 139: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

139

Jawab : Kalau disana kan tau sendiri kan tempatnya kaya apaan, kalau

disini kan udah jelas begini tempatnya. Tapi sayangnya disini nyewa, jadi

tiap bulan nambah pengeluaran. Ini aja banyak banget dari lantai berapa

itu nunggak hampir setahun nggak bayar sewa kan.

6. Menurut Anda kondisi lingkungan yang seperti apakah yang Anda

inginkan?

Jawab : lingkungan yang bisa bikin kehidupan lebih baik lagi. Soalnya

disana meskipun lingkungan kaya begiu nyari uang bisa aja mbak, kalau

disini lingkungan enak tempatnya enak tapi duit nggak ada yang masuk.

Percuma tempat enak tapi begitu. Jadi ya pengennya tempat enak terus

kerjaan juga enak buat kehidupan sehari-hari..

7. Apakah Anda merasa sulit untuk beradaptasi dengan tempat yang baru?

Jawab : kalau adaptasi sesama orang dari kalijodo mah enak-enak aja

bisa langsung. Kalau sama yang lainnya, yang dari luar Kalijodo agak

gimana gitu kita, tapi mugnkin kalau udah sama-sama kenal dan deket

gitu enak kali ya. Namanya juga istilahnya sama tetangga gitu. Disini

juga kita udah berapa tahun, masa mau saling hidup sendiri kan nggak

mungkin juga.

8. Apa kegiatan rutin yang selalu dilakukan untuk menumbuhkan rasa

kebersamaan?

Jawab : kalau saya nggak ikut arisan, paling cuman tiap sore tiap hari apa

gitu bersih-bersih yang diadain dari pengurus rumah susun, sama ada

sosialisasi kesehatan sama penghasilan. Tapi nggak ada efeknya juga sih.

9. Apakah pekerjaan Anda sebelum dan sesudah dipindahkan ke tempat yang

baru?

Jawab : sama dulu juga bikin sepatu sama sendal gini disana juga.

10. Bagaimana jarak ke tempat kerja dari tempat tinggal yang sekarang?

Apakah menjadi lebih dekat atau bertambah jauh?

Page 140: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

140

Jawab : sama sih deket. Kalau sekarang kan cuman beda lantai, kalau

dulu cuman beda RT gitu doang neng

11. Apakah ada perubahan ekonomi/pendapatan setelah dipindahkan ke

tempat yang baru?

Jawab : pasti ada mbak, berasa banget pindah kesini mah. Turun banget

penghasilan dari sepatu sama sendal, tapi ya tetap diproduksi kita.

Kadang dibantuin sama pengurusnya buat masarin sepatu sendal.

12. Apakah Anda merasakan lebih baik hasil pendapatannya di tempat yang

baru?

Jawab : kalau lebih baiknya sih enggak mbak. Nggak ngrasain lebih baik

disini

13. Apakah penghasilan di tempat tinggal yang baru lebih mencukupi

keperluan dalam keluarga Anda atau Tidak?

Jawab : kalau untuk mencukupi sih belum mencukupi banget, klau

ngebantu sih dikit-dikit.

14. Apakah jarak ke sekolah untuk anak-anak menjadi lebih dekat atau lebih

jauh setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru?

Jawab : deket sih naik busway sekali. Anak saya dua-duanya SMP, paling

yang bikin jauh itu macetnya. Soalnya kan jalur ke pelabuhan priok ya.

15. Apakah jarak tempuh ke sekolah bisa dijangkau menggunakan kendaraan

umum?

Jawab : bisa pakai busway kadang bus sekolah, kalau lagi buru-buru ya

dianter gitu aja sih.

16. Apakah biaya sekolah di tempat yang baru lebih terjangkau?

Jawab : kan kita ada KJP, tetep dapet KJP, tapi buat pengeluaran sekolah

lainnya pasti ada mbak. .

Page 141: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

141

Hari, Tanggal : Kamis, 20 Desember 2018

Nama : Nuriah

Usia : 52 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan Terakhir : SD

Pekerjaan : Membuat sandal dan sepatu

Status : Janda

1. Sudah berapa lama tinggal di tempat sebelumnya?

Jawab :Dari sebelum kriput, masih muda, kurang tau udah berapa

lamanya disana mah.

2. Sudah berapa lama tinggal di tempat yang sudah disediakan oleh

pemerintah ini?

Jawab : di rumah susun ini awal tahun 2016

3. Apa perbedaan tempat tinggal sebelumnya dengan yang sekarang?

Jawab : ya kalau perbedaan udah ketara ya mbak, dulu tempat di kalijodo

kaya apa terus disini juga kaya apa, enak disini mah tapi nggak enaknya

ya disuruh bayar tiap bulannya. Kerjaan aja nggak jelas, pemasukan juga

nggak jelas.

4. Apakah setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru ini, Anda merasa

kehidupannya lebih baik?

Jawab : di tempat sini ya gini-gini aja mbak, dibilang lebih baik ya belum,

malah motor digadein, soalnya saya kan udah nggak punya suami, suami

saya sudah meninggal mbak. Jadi ya buat ngidupin diri sendiri. Anak juga

ada yang udah nikah, ada yang kerja di Depok. Paling pulang seminggu

sekali anaknya. Masa saya ngrepotin anak terus, kan dia juga butuh

nabung juga.

Page 142: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

142

5. Apakah kondisi lingkungan di tempat tinggal yang baru lebih nyaman

dengan tempat tinggal yang lama?

Jawab : iya mbak lebih nyaman disini. Kalau disana kan tau sedniri kan

tempatnya kaya apaan, kalau disini kan udah jeas begini tempatnya.

6. Menurut Anda kondisi lingkungan yang seperti apakah yang Anda

inginkan?

Jawab : ya lingkungan yang bisa nyaman lah mbak nga perlu mikirin uang

sewa tiap bulannya kaya begini. Soalnya kalau mikirin uang sewa malah

tambah beban yang ada, kasian sama yang masih bayi sama nyekolahin

anak-anaknya, pasti kerasa banget disini, sekolah juga ada yang jauh

mereka, nggak semuanya sekolah di deket sini.

7. Apakah Anda merasa sulit untuk beradaptasi dengan tempat yang baru?

Jawab : Ya kalau itu sih paling cuman sesama yang dari kalijodo aja

mbak, kalau ngebaur apa deket sama yng udah lama tinggal disini sih nga

terlalu deket, namanya juga kita kan beda latar belakang mbak.

8. Apa kegiatan rutin yang selalu dilakukan untuk menumbuhkan rasa

kebersamaan?

Jawab : kegiatan rutin paling ya sama ibu-ibu kaya dari pengurus

rusunnya diadain pertemuan apa gitu buat kita sosialisasi sama yang lain,

kaya diadain pertemuan apa gitu kan biar saling kenal. Paling kalau dari

pengurus rumah susunnya ada acara atau ad apa ya itu jadi kegiatan kita.

Tapi nggak semua ikut juga.

9. Apakah pekerjaan Anda sebelum dan sesudah dipindahkan ke tempat yang

baru?

Jawab : sama sih disana juga kerja bikin sepatu, tapi kadang kalau ada

yang minta nyuci baju ya saya kerjain mbak, disana mah ada aja kerjaan,

malah kaya kerjaan yang nyamper ke kita.

10. Bagaimana jarak ke tempat kerja dari tempat tinggal yang sekarang?

Apakah menjadi lebih dekat atau bertambah jauh?

Jawab : -

Page 143: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

143

11. Apakah ada perubahan ekonomi/pendapatan setelah dipindahkan ke

tempat yang baru?

Jawab : ya pasti ada mbak, berasa banget pindah kesini mah.nggak bisa

bantu suami cari penghasilan. Tiap harinya ya cuman ngurusin anak

sama ngobrol-ngobrol gini sama ibu-ibu yang lain.

12. Apakah Anda merasakan lebih baik hasil pendapatannya di tempat yang

baru?

Jawab : kalau lebih baiknya sih enggak mbak.

13. Apakah penghasilan di tempat tinggal yang baru lebih mencukupi

keperluan dalam keluarga Anda atau Tidak?

Jawab : nggak mbak, nggak bisa nabung pindah kesini. Buat kebutuhan

diri sendiri aja mbak ini mah saya kerja. Anak-anak udah pada bisa nyari

uang sendiri.

14. Apakah jarak ke sekolah untuk anak-anak menjadi lebih dekat atau lebih

jauh setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru?

Jawab : -

15. Apakah jarak tempuh ke sekolah bisa dijangkau menggunakan kendaraan

umum?

Jawab : -

16. Apakah biaya sekolah di tempat yang baru lebih terjangkau?

Jawab : -

Page 144: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

144

Hari, Tanggal : Kamis, 20 Desember 2018

Nama : Rianti

Usia : 58 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan Terakhir : SD

Pekerjaan : Membuat Sendal dan sepatu

Status : Janda

1. Sudah berapa lama tinggal di tempat sebelumnya?

Jawab : kalau berapa lamanya mungkin kurang pasti, yang pasti udah

lama banget nggak ngitung berapa lamanya. Dari masih cantik sampai

udah keriput gini neng.

2. Sudah berapa lama tinggal di tempat yang sudah disediakan oleh

pemerintah ini?

Jawab : di rumah susun ini awal tahun 2016

3. Apa perbedaan tempat tinggal sebelumnya dengan yang sekarang?

Jawab : Dirumah susun udah kaya dikampung ramenya. Kalau disini sih

nyaman neng tempatnya. Tempatnya jelas gitu nggak kaya Kalijodo kan,

neng juga psti tau lah Kalijodo kaya apa. Kalau disini kan dikelola sama

pemerintah.

4. Apakah setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru ini, Anda merasa

kehidupannya lebih baik?

Jawab : lebih baiknya sih belum begitu ngrasain. Cuman ngrasain

tempatnya aja lebih enak gitu. Kalau kehidupannya sih sampai sekarang

belum ngrasain.

5. Apakah kondisi lingkungan di tempat tinggal yang baru lebih nyaman

dengan tempat tinggal yang lama?

Page 145: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

145

Jawab : iya neng, lebih nyaman disini. Kalau disana kan tau sendiri kan

tempatnya kaya apaan, kalau disini kan udah jelas begini tempatnya. Tapi

sayangnya disini nyewa, jadi tiap bulan nambah pengeluaran. Ini aja

banyak banget dari lantai berapa itu nunggak hampir setahun nggak

bayar sewa kan.

6. Menurut Anda kondisi lingkungan yang seperti apakah yang Anda

inginkan?

Jawab : ya lingkungan yang bisa nyaman lah neng, nga perlu mikirin uang

sewa tiap bulannya kaya begini. Walaupun nggak seberapa ya uang

sewanya.

7. Apakah Anda merasa sulit untuk beradaptasi dengan tempat yang baru?

Jawab : kalau adaptasi sesama orang dari kalijodo mah enak-enak aja

bisa langsung. Kalau sama yang lainnya, yang dari luar Kalijodo agak

gimana gitu kita, tapi mugnkin kalau udah sama-sama kenal dan deket

gitu enak kali ya. Namanya juga istilahnya sama tetangga gitu. Disini

juga kita udah berapa tahun, masa mau saling hidup sedniri kan nggak

mungkin juga.

8. Apa kegiatan rutin yang selalu dilakukan untuk menumbuhkan rasa

kebersamaan?

Jawab : kegiatan rutin paling ya sama ibu-ibu dari pengurusnya diadain

pertemuan apa gitu buat kita sosialisasi sama yang lain, kaya diadain

pertemuan apa gitu kan biar saling kenal. Paling kalau dari pengurus

rumah susunnya ada acara atau ad apa ya itu jadi kegiatan kita. Tapi

nggak semua ikut juga.

9. Apakah pekerjaan Anda sebelum dan sesudah dipindahkan ke tempat yang

baru?

Jawab : sama dulu juga bikin sepatu sama sendal gini disana juga.

Pekerjaan saya sekarang cuman bantuin bikin sepatu ini doang neng.

Saya kan janda, hidup sendiri, anak udah pada bisa nyari kerja sendiri.

10. Bagaimana jarak ke tempat kerja dari tempat tinggal yang sekarang?

Apakah menjadi lebih dekat atau bertambah jauh?

Page 146: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

146

Jawab : sama sih deket. Kalau sekarang kan cuman beda lantai, kalau

dulu cuman beda RT gitu doang neng

11. Apakah ada perubahan ekonomi/pendapatan setelah dipindahkan ke

tempat yang baru?

Jawab : wah ada banget lah neng, berasa banget pindah kesini mah.

Turun banget penghasilan dari sepatu sama sendal, tapi ya tetap

diproduksi kita. Kadang dibantuin sama pengurusnya buat masarin sepatu

sendal.

12. Apakah Anda merasakan lebih baik hasil pendapatannya di tempat yang

baru?

Jawab : kalau lebih baiknya sih enggak neng. Nggak ngrasain lebih baik

disini

13. Apakah penghasilan di tempat tinggal yang baru lebih mencukupi

keperluan dalam keluarga Anda atau Tidak?

Jawab : nggak sama sekali neng, pas-pasan banget, malah susah nggak

bisa nyari kerja tambahan selain bikin sendal sepatu gini.

14. Apakah jarak ke sekolah untuk anak-anak menjadi lebih dekat atau lebih

jauh setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru?

Jawab : kalau anak saya yang dua udah kerja, tapi yang lulus sampai SMA

cuman satu, yang satunya cuman lulus SMP terus dia nggak mau nerusin

sekolah lagi katanya. Ya saya mah nggak mau maksa neng, kalau dipaksa

malah jadi bandel nggak karuan di sekolah, emnding saya tanya maunya

apa, terus maunya kerja ya udah saya suruh kerja aja.

15. Apakah jarak tempuh ke sekolah bisa dijangkau menggunakan kendaraan

umum?

Jawab : -

16. Apakah biaya sekolah di tempat yang baru lebih terjangkau?

Jawab : -.

Page 147: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

147

Hari, Tanggal : Kamis, 20 Desember 2018

Nama : Rohani

Usia : 30 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan Terakhir : SMP

Pekerjaan : Membuat Sendal dan sepatu

Status : Menikah

1. Sudah berapa lama tinggal di tempat sebelumnya?

Jawab : di Kalijodo yah maksudnya? Disana dari tahun 2012 kalau nggak

salah, saya ikut saudara sebelumnya di Kalijodo .

2. Sudah berapa lama tinggal di tempat yang sudah disediakan oleh

pemerintah ini?

Jawab : di rumah susun ini awal tahun 2016

3. Apa perbedaan tempat tinggal sebelumnya dengan yang sekarang?

Jawab : Disini sih nyaman mbak tempatnya, buat anak-anak kan juga

nyaman ya kalau mau pada main gitu, kita longok dari atas aja udah tau

mereka main.

4. Apakah setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru ini, Anda merasa

kehidupannya lebih baik?

Jawab : lebih baiknya sih belum begitu ngrasain. Cuman ngrasain

tempatnya aja lebih enak gitu. Kalau kehidupannya sih sampai sekarang

belum ngrasain.terus kalau untuk masarin sepatu disini juga rada susah.

Kalau disana kan udah pasti dimana gitu kan masarinnya, kalau disini

mau ke tempat yang sebelumnya jauh banget harus ongkos double, tapi

sedikit-sedikit tetap dikirim ke tempat sebelumnya buat penghasilan

tetapnya mbak.

Page 148: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

148

5. Apakah kondisi lingkungan di tempat tinggal yang baru lebih nyaman

dengan tempat tinggal yang lama?

Jawab : iya mbak, lebih nyaman sedikit disini. Kalau disana kan tau

sendiri kan tempatnya kaya apaan, kalau disini kan udah jelas begini

tempatnya. Tapi ya itu tiap bulannya susah disuruh bayar.

6. Menurut Anda kondisi lingkungan yang seperti apakah yang Anda

inginkan?

Jawab : ya lingkungan yang bisa nyaman lah mbak, nga perlu mikirin

uang sewa tiap bulannya kaya begini. Walaupun nggak seberapa ya uang

sewanya.

7. Apakah Anda merasa sulit untuk beradaptasi dengan tempat yang baru?

Jawab : kalau adaptasi sesama orang dari kalijodo mah enak-enak aja

bisa langsung. Kan kita semua dari beberapa RT sama RW mbak, jadi

kalau yang belum kenal tapi sesama warga dari sana buat deketnya mah

enak, tapi kalau yang disini mereka duluan atau penghuni yang lama ya

rada susah ya, soalnya kan kita dari latar belakang beda juga, dulunya

hidup kita pasti beda lah ya sama mereka.

8. Apa kegiatan rutin yang selalu dilakukan untuk menumbuhkan rasa

kebersamaan?

Jawab : kegiatan rutin paling ya sama ibu-ibu dari pengurusnya diadain

pertemuan apa gitu buat kita sosialisasi sama yang lain, kaya diadain

pertemuan apa gitu kan biar saling kenal. Paling kalau dari pengurus

rumah susunnya ada acara atau ad apa ya itu jadi kegiatan kita. Tapi

nggak semua ikut juga.

9. Apakah pekerjaan Anda sebelum dan sesudah dipindahkan ke tempat yang

baru?

Jawab : sama dulu juga bikin sepatu sama sendal gini disana juga.

Pekerjaan saya sekarang cuman bantuin bikin sepatu ini doang mba.

Page 149: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

149

10. Bagaimana jarak ke tempat kerja dari tempat tinggal yang sekarang?

Apakah menjadi lebih dekat atau bertambah jauh?

Jawab : sama sih deket. Kalau sekarang kan cuman beda lantai, kalau

dulu cuman beda RT gitu doang mbak

11. Apakah ada perubahan ekonomi/pendapatan setelah dipindahkan ke

tempat yang baru?

Jawab : wah ada banget lah mbak, berasa banget pindah kesini mah.

Turun banget penghasilan dari sepatu sama sendal, tapi ya tetap

diproduksi kita. Kadang dibantuin sama pengurusnya buat masarin sepatu

sendal.

12. Apakah Anda merasakan lebih baik hasil pendapatannya di tempat yang

baru?

Jawab : kalau lebih baiknya sih enggak mbak. Nggak ngrasain lebih baik

disini

13. Apakah penghasilan di tempat tinggal yang baru lebih mencukupi

keperluan dalam keluarga Anda atau Tidak?

Jawab : nggak mbak, malah susah nggak bisa nyari kerja tambahan selain

bikin sendal sepat gini.

14. Apakah jarak ke sekolah untuk anak-anak menjadi lebih dekat atau lebih

jauh setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru?

Jawab : mungkin yang bikin jauhnya gara-gara macet doang kali ya mbak,

kalau nggak macet paling nggak jauh-jauh banget sih. .

15. Apakah jarak tempuh ke sekolah bisa dijangkau menggunakan kendaraan

umum?

Jawab : bisa mbak, ada busway sama bus sekolah. Dua-duanya gratis.

Walapun gratis kan kita tetep ngasih ongkos buat mereka buat jajan sama

keperluan lainnya.

16. Apakah biaya sekolah di tempat yang baru lebih terjangkau?

Jawab : masih bisa dijangkau sih, ya namanya kebutuhan sekolah ya mbak

pasti ada aja.

Page 150: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

150

Hari, Tanggal : Kamis, 20 Desember 2018

Nama : Saroh

Usia : 26 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan Terakhir : SD

Pekerjaan : Membuat sepatu

Status : Menikah

1. Sudah berapa lama tinggal di tempat sebelumnya?

Jawab : waduh dari tahun berapa ya mbak, ngak ngitung. Ya udah lama

banget lah pokoknya disana.

2. Sudah berapa lama tinggal di tempat yang sudah disediakan oleh

pemerintah ini?

Jawab : kalau di rusun marunda sini sih dari tahun 2016

3. Apa perbedaan tempat tinggal sebelumnya dengan yang sekarang?

Jawab : kalau di kalijodo kan tempat kaya kurang baik ya mbak

lingkungannya. Kalau disini kan walapun kecil tapi nyaman, tapi ya kalau

buat nyari penghasilan susah. Kalau di tempat sebelumnya tempatnya ya

begitu tapi nyari duit gampang, kalau disini tempatnya enak tapi kalau

mau nyari duit susah.

4. Apakah setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru ini, Anda merasa

kehidupannya lebih baik?

Jawab : kehidupan lebih baiknya gimana dulu nih mbak hehe. Orang mau

nyari duit susah, perbulannya bayar ya walaupun nggak seberapa

bayarnya tapi kan tetep ngluarin pastinya perbulan udah jelas untuk sewa

rusun. Kalau hidup enak sih belum ngrasain mbak, tapi ya penting bisa

makan aja udah Alhamdulillah.

Page 151: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

151

5. Apakah kondisi lingkungan di tempat tinggal yang baru lebih nyaman

dengan tempat tinggal yang lama?

Jawab : iya mbak, lebih nyaman sedikit disini. Kalau disana kan tau

sendiri kan tempatnya kaya apaan, kalau disini kan udah jeas begini

tempatnya. Tapi ya itu tiap bulannya susah disuruh bayar.

6. Menurut Anda kondisi lingkungan yang seperti apakah yang Anda

inginkan?

Jawab : lingkungan yang kaya gini sih ya udah dibilang enak ya meskipun

nyari duitnya susah. Lingkungan yang di Kalijodo kan ya gimana bisa

dibilang enak kan tempat kaya begitu. Apa lagi kita kan punya anak ya

mbak, ada rasa khawatir juga buat anak-anak lingkungannya.

7. Apakah Anda merasa sulit untuk beradaptasi dengan tempat yang baru?

Jawab : adaptasi untuk hidup bareng-bareng gitu?kalau adaptasi ya kaya

gini mbak duduk-duduk bareng begini sama yang lain. Tapi kalau buat

orang yang bukan dari kalijodo yang sama kaya kita sih ya kita masih

rada susah ya. Mungkin mereka mikirnya kita dari kawasan yang kaya

begitu kan. Ada juga ibu-ibu yang kaya nggak ngebolehi anaknya buat

main sama ank dari kalijodo gitu, ya namanya orang mikirnya kan beda-

beda mbak, tapi kan nggak semua orang kalijodo itu jelek juga.

8. Apa kegiatan rutin yang selalu dilakukan untuk menumbuhkan rasa

kebersamaan?

Jawab : kegiatan rutin paling ya sama ibu-ibu kaya dari pengurusnya

rumah susun diadain pertemuan apa gitu buat kita sosialisasi sama yang

lain, kaya diadain pertemuan apa gitu kan biar saling kenal. Paling kalau

dari pengurus rumah susunnya ada acara atau ad apa ya itu jadi kegiatan

kita. Tapi nggak semua ikut juga.

9. Apakah pekerjaan Anda sebelum dan sesudah dipindahkan ke tempat yang

baru?

Jawab : membuat sepatu disini ini.

Page 152: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

152

10. Bagaimana jarak ke tempat kerja dari tempat tinggal yang sekarang?

Apakah menjadi lebih dekat atau bertambah jauh?

Jawab : deket sih, kalau sekarang kan kita tinggal naik lewat tangga,

kalau dulu cuman beda RT gitu doang.

11. Apakah ada perubahan ekonomi/pendapatan setelah dipindahkan ke

tempat yang baru?

Jawab : wah ada banget lah mbak, berasa banget pindah kesini mah.

Berasa susahnya

12. Apakah Anda merasakan lebih baik hasil pendapatannya di tempat yang

baru?

Jawab : gimana lebih baik, tiap hari aja kita mikirin gimana pengeluaran

sama pemasukan mbak. Jauh banget lah sama yang sebelumnya. Enakan

di sebelumnya. Ya meskipun tempat yang sebelumnya kaya gitu nggak

kaya yang disini.

13. Apakah penghasilan di tempat tinggal yang baru lebih mencukupi

keperluan dalam keluarga Anda atau Tidak?

Jawab : nggak mbak, malah nyusahin pindah kesini hahaha.

14. Apakah jarak ke sekolah untuk anak-anak menjadi lebih dekat atau lebih

jauh setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru?

Jawab : sebenrnya ada sekolah yang deket disini, tapi mahal dia

sekolahan terpadu gitu mbak, ya saya mah nyekolahin anak saya yang

biayanya terjangkau aja, lagian anak-anak saya pada ngerti kondisi orang

tuanya gimana kan. saya sih pengennya nanti saya bisa nyekolahin anak

saya yang lebih tinggi mbak. Soalnya saya sendiri hnya lulusan SD ya,

jadi disini mau kerja apa. Kalau ditempat yang sebelumnya mah mau

kerja apa aja pasti ad mbak tiap hari. Orang tetangga saya aja ada yang

cuman nunggu toilet bisa makan tiap hari. Disini kalau untuk lulusan kaya

saya ini yang cuman lulusan SD ya susah mbak mau nyari kerjaan. Saya

aja ada kerjaan ini bikin sepatu aja udh syukur buat nyambung hidup saya

sekalian nabung dikit-dikit buat kebutuhan anak sekolah. Anak saya

Page 153: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

153

walaupun masih kecil ya harus saya nabung dari sekarang kan mbak,

anak juga tiap hari makan tiap hari jajan, masa kita orang tua nya diem

aja kan nggak mungkin. Makannya saya pengen banget nanti anak saya

jangan kaya saya deh sekolahnya, moga aja saya bisa nyekolahin yang

lebih tinggi nanti.

15. Apakah jarak tempuh ke sekolah bisa dijangkau menggunakan kendaraan

umum?

Jawab : kalau di tempat sebelumnya cuman naik angkot sekali, kalau

disini ada bis sekolah cuman nggak nyampek depan sekolah, kalau

busway ada juga. Tergantung anaknya mau naik busway apa bus sekolah.

Jauhnya sih jauh disini mbak. Mana disini jalur macet kan, saya udah

nggak ada motor buat anak, jadi kemana-mana anak naik kendaraan

umum.

16. Apakah biaya sekolah di tempat yang baru lebih terjangkau?

Jawab : kita amsih pake KJP. Tapi kalau kebutuhan yang lainnya smapai

sekarang masih belum berat-berat banget.

Page 154: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

154

Hari, Tanggal : Kamis, 20 Desember 2018

Nama : Sitri

Usia : 39 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan Terakhir : SMK

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Status : Menikah

1. Sudah berapa lama tinggal di tempat sebelumnya?

Jawab : Sama seperti suami saya neng, Pak Muslim.

2. Sudah berapa lama tinggal di tempat yang sudah disediakan oleh

pemerintah ini?

Jawab : kalau disini ya dari tahun 2016 awal mbak, kan itu kejaidan

digusurnya kan bulan Januari apa Februaru awal gitu, terus disini mulai

bulan Maret 2016 sampai sekarang ini.

3. Apa perbedaan tempat tinggal sebelumnya dengan yang sekarang?

Jawab : kalau yang sebelumnya ya gitu mbak agak kumuh dan kurang

bagus aja kalau buat anak-anak kan namanya di lingkungan yang kaya

begitu ya mbak, apalagi kita orang tua juga kesehariannya kerja buat

anak-anak, kalau dibilang nyamannya mah ya nyamanan disini mbak,

disini ada tempat buat main khusus anak-anak tapi ya gini sempit

tempatnya cuman berapa petak, namanya juga tempat bekas disediain

pemerintah ya mbak. Yang sekarang kalau untuk lingkungan anak-anak

sih lumayan nyaman dan aman mbak, anak-anak mau main dibawah

masih bisa kita pantau dari atas sini.

4. Apakah setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru ini, Anda merasa

kehidupannya lebih baik?

Page 155: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

155

Jawab : hahaha, kalau untuk lebih baik sih jauh banget mbak. Disini

susah untuk ekonominya. Apa-apa jauh dan mahal juga kan. Kalau mahal

sih ngak mahal-mahal banget mbak, cuman ya susah nyari duitnya. Kalau

disana kan istilahnya kerja apa aja bisa ya mbak serabutan mah udah bisa

buat makan beberapa hari, kalau disini kan warga mau kerja nyari dulu,

jauh juga. Ekonominya turun banget lah semenjak dipindahin disini.

Mana kita tiap bulannya harus bayar mbak untuk uang sewa rusunnya,

kalau disana kan kita ngak perlu mikir untuk uang sewa tempat

tinggalnya. Belum buat ongkos anak sekolah juga, mana istri juga ngak

kerja kan mbak, cuman bisa dirumah aja jagain anak-anak.

5. Apakah kondisi lingkungan di tempat tinggal yang baru lebih nyaman

dengan tempat tinggal yang lama?

Jawab : iya mbak jelas lebih nyaman kalau tinggal disini. Namanya juga

rumah susun kan tempatnya ngak begitu kumuh-kumuh banget mbak.

6. Menurut Anda kondisi lingkungan yang seperti apakah yang Anda

inginkan?

Jawab : ya lingkungan yang bisa nyaman lah mbak, nga perlu mikirin

uang sewa tiap bulannya kaya begini.

7. Apakah Anda merasa sulit untuk beradaptasi dengan tempat yang baru?

Jawab : adaptasi? Kaya sosialisasi gitu kan? Agak susah sih mbak ya,

soalnya kan beda lingkungannya sama yang disana, tapi ya kalau

sekarang-sekarang sih udah lumayan nyaman mbak sama orang-orang

buat ngecampur di kalangannya. Ya mungkin juga tiap hari kan kita

ketemu ya mbak, jadi ya makin lama makin bnyak ngobrolnya.

8. Apa kegiatan rutin yang selalu dilakukan untuk menumbuhkan rasa

kebersamaan?

Jawab : kegiatan rutinnya ya cuman saling kumpul-kumpul gitu aja mbak,

kalau urusan ibu-ibu saya kurang tau, tapi ya biasanya saling pada

ngadain kumpul-kumpul gitu mbak.

9. Apakah pekerjaan Anda sebelum dan sesudah dipindahkan ke tempat yang

baru?

Page 156: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

156

Jawab : kalau disana di perusahaan swasta mbak, istilahnya kalau disana

mah melek mata langsung dapat duit gitu beda banget sama disini, harus

nunggu beberapa hari apa beberapa minggu baru kita dapat duit. Kalau

disini kan security mbak ya deket-deket sini

10. Bagaimana jarak ke tempat kerja dari tempat tinggal yang sekarang?

Apakah menjadi lebih dekat atau bertambah jauh?

Jawab : untuk jarak tempuh deketan kerja disini mbak, kan kalau disini

emang nyari yang deket sini jadi duit bensin biar ngak terlalu boros juga.

Kalau disana dibilang jauh ya ngak jauh banget sih mbak. Tapi ya

mending deket disini. Tapi disini kerja deket duitnya susah.

11. Apakah ada perubahan ekonomi/pendapatan setelah dipindahkan ke

tempat yang baru?

Jawab : beda jauh mbak sama disana. Ya seperti yang saya bilang tadi

kalau disana kan kita melek mata duit langsung nyamper kan mbak, kalau

disini mah ampunan nyari duit susah bener, super ngirit kalau disini

mbak. Banyak penurunan ekonominya semenjak pindah kesini.

12. Apakah Anda merasakan lebih baik hasil pendapatannya di tempat yang

baru?

Jawab : tidak sama sekali mbak, malah lebih buruk disini.

13. Apakah penghasilan di tempat tinggal yang baru lebih mencukupi

keperluan dalam keluarga Anda atau Tidak?

Jawab : nggak mbak, malah nyusahin pindah kesini hahaha.

14. Apakah jarak ke sekolah untuk anak-anak menjadi lebih dekat atau lebih

jauh setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru?

Jawab : untuk jarak kesekolah juga deketan yang disana mbak, disni harus

naik busway dulu terus anak harus jalan kaki dulu ke depan sebelum naik

buswaynya.

15. Apakah jarak tempuh ke sekolah bisa dijangkau menggunakan kendaraan

umum?

Jawab : kalau pakai kendaraan umum mah kaya angkot gitu susah mbak,

cuman busway doang disini adanya. Bus sekolah juga cuman nyampe

Page 157: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

157

depan doang ngak masuk kesini.terus kalau pakai kendaraan kaya motor

gitu malah bahaya mbak, soalnya kan disini terkenal jalur tengkorak ya

banyak kendaraan gede-gede yan ke pelabuhan gitu jadi ya bahaya kalau

buat nak sekolah.

16. Apakah biaya sekolah di tempat yang baru lebih terjangkau?

Jawab : sama aja mbak untuk biayanya, disana dapet KJP (Kartu Jakarta

Pintar) disini juga dapat KJP kok mbak.

Page 158: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

158

Hari, Tanggal : Kamis, 20 Desember 2018

Nama : Sulastri

Usia : 40 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan Terakhir : SD

Pekerjaan : Membuat Sendal dan sepatu

Status : Janda

1. Sudah berapa lama tinggal di tempat sebelumnya?

Jawab : sama neng kaya bu Rianti. Saya tetanggaan. Cuman beda umur

aja.

2. Sudah berapa lama tinggal di tempat yang sudah disediakan oleh

pemerintah ini?

Jawab : di rumah susun ini awal tahun 2016

3. Apa perbedaan tempat tinggal sebelumnya dengan yang sekarang?

Jawab : Kalau disini sih nyaman neng tempatnya. Tempatnya jelas gitu

nggak kaya Kalijodo kan, neng juga psti tau lah Kalijodo kaya apa. Kalau

disini kan dikelola sama pemerintah.

4. Apakah setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru ini, Anda merasa

kehidupannya lebih baik?

Jawab : lebih baiknya sih belum begitu ngrasain. Cuman ngrasain

tempatnya aja lebih enak gitu. Kalau kehidupannya sih sampai sekarang

belum ngrasain.soalnya kan disini nggak bisa nyari penghasilan

tambahan kecuali kerja bikin sednal sepatu gini.

5. Apakah kondisi lingkungan di tempat tinggal yang baru lebih nyaman

dengan tempat tinggal yang lama?

Page 159: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

159

Jawab : Kalau disana kan tau sendiri kan tempatnya kaya apaan, kalau

disini kan udah jelas begini tempatnya. Tapi sayangnya disini nyewa, jadi

tiap bulan nambah pengeluaran. Ini aja banyak banget dari lantai berapa

itu nunggak hampir setahun nggak bayar sewa kan.

6. Menurut Anda kondisi lingkungan yang seperti apakah yang Anda

inginkan?

Jawab : lingkungan yang bisa bikin kehidupan lebih baik lagi. Meskipun

punya rumah ngontrak misalkan nih ya, tapi penghasilan ada dan bia

mencukupi semua ya nggak masalah. Tapi kan disini tempatnya doang

yang nyaman tapi duitnya enggak.

7. Apakah Anda merasa sulit untuk beradaptasi dengan tempat yang baru?

Jawab : kalau adaptasi sesama orang dari kalijodo mah enak-enak aja

bisa langsung. Kalau sama yang lainnya, yang dari luar Kalijodo agak

gimana gitu kita, tapi mugnkin kalau udah sama-sama kenal dan deket

gitu enak kali ya. Namanya juga istilahnya sama tetangga gitu. Disini

juga kita udah berapa tahun, masa mau saling hidup sendiri kan nggak

mungkin juga.

8. Apa kegiatan rutin yang selalu dilakukan untuk menumbuhkan rasa

kebersamaan?

Jawab : ada yang ikut arisan, tapi arisannya beda gedung, jadi yang dari

Kalijodo nggak semuanya ikut arisan. Sama ada kegiatan tiap minggunya

kaya bersih bersih gitu, itu yang ngadain dari pengurus rusunnya.

9. Apakah pekerjaan Anda sebelum dan sesudah dipindahkan ke tempat yang

baru?

Jawab : sama dulu juga bikin sepatu sama sendal gini disana juga.

10. Bagaimana jarak ke tempat kerja dari tempat tinggal yang sekarang?

Apakah menjadi lebih dekat atau bertambah jauh?

Jawab : sama sih deket. Kalau sekarang kan cuman beda lantai, kalau

dulu cuman beda RT gitu doang neng

Page 160: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

160

11. Apakah ada perubahan ekonomi/pendapatan setelah dipindahkan ke

tempat yang baru?

Jawab : wah ada banget lah neng, berasa banget pindah kesini mah.

Turun banget penghasilan dari sepatu sama sendal, tapi ya tetap

diproduksi kita. Kadang dibantuin sama pengurusnya buat masarin sepatu

sendal.saya mah kan sedniri anak nggak punya suami udah nggak ada,

kita udah cerai jadi ya begini hidupnya bergantung sama diri sendiri.

12. Apakah Anda merasakan lebih baik hasil pendapatannya di tempat yang

baru?

Jawab : kalau lebih baiknya sih enggak neng. Nggak ngrasain lebih baik

disini

13. Apakah penghasilan di tempat tinggal yang baru lebih mencukupi

keperluan dalam keluarga Anda atau Tidak?

Jawab : nggak sama sekali neng, pas-pasan banget.saya yang hidup

sendiri aja ngrasain susah penghasilan apa lagi yang punya anak gitu.

14. Apakah jarak ke sekolah untuk anak-anak menjadi lebih dekat atau lebih

jauh setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru?

Jawab : -

15. Apakah jarak tempuh ke sekolah bisa dijangkau menggunakan kendaraan

umum?

Jawab : -

16. Apakah biaya sekolah di tempat yang baru lebih terjangkau?

Jawab : -.

Page 161: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

161

Hari, Tanggal : Kamis, 20 Desember 2018

Nama : Umi

Usia : 29 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan Terakhir : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Status : Menikah

1. Sudah berapa lama tinggal di tempat sebelumnya?

Jawab : saya aslinya dari Sunter mbak, suami saya yang orang situ. Saya

di Kalijodo dari umur 24 kalau nggak salah, saya nikah terus ikut suami

ke Kalijodo.

2. Sudah berapa lama tinggal di tempat yang sudah disediakan oleh

pemerintah ini?

Jawab : di rumah susun ini awal tahun 2016

3. Apa perbedaan tempat tinggal sebelumnya dengan yang sekarang?

Jawab : ya kalau perbedaan udah ketara ya mbak, dulu tempat di kalijodo

kaya apa terus disini juga kaya apa, enak disini mah tapi nggak enaknya

ya disuruh bayar tiap bulannya. Kerjaan aja nggak jelas, pemasukan juga

nggak jelas.

4. Apakah setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru ini, Anda merasa

kehidupannya lebih baik?

Jawab : kalau lebih baik nggak mungkin mmbak kita nungak setahun

bayar sewa rusun.

5. Apakah kondisi lingkungan di tempat tinggal yang baru lebih nyaman

dengan tempat tinggal yang lama?

Page 162: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

162

Jawab : iya mbak lebih nyaman disini. Kalau disana kan tau sendiri kan

tempatnya kaya apaan, kalau disini kan udah jeas begini tempatnya.

6. Menurut Anda kondisi lingkungan yang seperti apakah yang Anda

inginkan?

Jawab : ya lingkungan yang bisa nyaman lah mbak nga perlu mikirin uang

sewa tiap bulannya kaya begini. Soalnya kalau mikirin uang sewa malah

tambah beban yang ada, kasian sama yang masih bayi sama nyekolahin

anak-anaknya, pasti kerasa banget disini, sekolah juga ada yang jauh

mereka, nggak semuanya sekolah di deket sini.

7. Apakah Anda merasa sulit untuk beradaptasi dengan tempat yang baru?

Jawab : Ya kalau itu sih paling cuman sesama yang dari kalijodo aja

mbak, kalau ngebaur apa deket sama yng udah lama tinggal disini sih nga

terlalu deket, namanya juga kita kan beda latar belakang mbak.

8. Apa kegiatan rutin yang selalu dilakukan untuk menumbuhkan rasa

kebersamaan?

Jawab : kegiatan rutin paling ya sama ibu-ibu dari pengurus rusunnya

diadain pertemuan apa gitu buat kita sosialisasi sama yang lain, kaya

diadain pertemuan apa gitu kan biar saling kenal. Paling kalau dari

pengurus rumah susunnya ada acara atau ad apa ya itu jadi kegiatan kita.

Tapi nggak semua ikut juga.

9. Apakah pekerjaan Anda sebelum dan sesudah dipindahkan ke tempat yang

baru?

Jawab : saya kalau disana juga nggak kerja sih mbak, suami saya kerja di

pintu air. Tapi meskipun kerja di pintu air ada aja kerjaan serabutan juga

kalau di Kalijodo, kalau disini kan cuman ngandelin dari kerja di pintu air

doang.

10. Bagaimana jarak ke tempat kerja dari tempat tinggal yang sekarang?

Apakah menjadi lebih dekat atau bertambah jauh?

Jawab : tambah jauh mbak kalau dari sini, apalagi sini jalur macet banyak

truk gede yang mau ke pelabuhan kan.

Page 163: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

163

11. Apakah ada perubahan ekonomi/pendapatan setelah dipindahkan ke

tempat yang baru?

Jawab : ya pasti ada mbak, berasa banget pindah kesini mah.nggak bisa

bantu suami cari penghasilan. Tiap harinya ya cuman ngurusin anak

sama ngobrol-ngobrol gini sama ibu-ibu yang lain.

12. Apakah Anda merasakan lebih baik hasil pendapatannya di tempat yang

baru?

Jawab : kalau lebih baiknya sih enggak mbak.

13. Apakah penghasilan di tempat tinggal yang baru lebih mencukupi

keperluan dalam keluarga Anda atau Tidak?

Jawab : ngepas banget mbak disini dari penghasilan suami di pintu air.

14. Apakah jarak ke sekolah untuk anak-anak menjadi lebih dekat atau lebih

jauh setelah dipindahkan ke tempat tinggal yang baru?

Jawab : sebenarnya ada yang deket sini sekolahannya, cuman biaya untuk

lainnya mahal mbak, soalnya di rusun Marunda kan nggak semuanya dari

Kalijodo, sini kan banyak, tiap gedung beda, kalau yang gedung depan

kan banyak yang orang mapan kan yang mobilnya pada bejejer tuh di

depan, kalau anak saya sekolahin disitu mana saya mampu mbak, tapi

kalau SD sih masih lah bisa dijangkau biayanya, tapi kalau yang SMP

nggak kuat saya mbak. Kalau SMP yang deket halte Kebantenan tuh di

Cilincing.

15. Apakah jarak tempuh ke sekolah bisa dijangkau menggunakan kendaraan

umum?

Jawab : bisa mbak, kan ada busway sama mobil sekolah itu apa namanya

yang kuning itu bus sekolahkan.

16. Apakah biaya sekolah di tempat yang baru lebih terjangkau?

Jawab : masih bisa dijangkau mbak untuk biaya lainnya, kita kan disini

juga amsih dapet KJP.

Page 164: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

164

LAMPIRAN 3

LEMBAR OBSERVASI

Nama Instansi : Rumah Susun Marunda

Waktu : 10.00 WIB

Tanggal : 20 Desember 2018

No. ASPEK YANG DIAMATI KETERANGAN

1. Keadaan lingkungan Rumah

Susun Marunda.

Bersih dan rapi tetapi kurang

penghijauan jadi terlihat seperti

gersang

2. Aktivitas masyarakat Kalijodo di

Rumah Susun Marunda.

Jarang terlihat ada kegiatan sosial

yang dilakukan terutama oleh Ibu-

Ibu. Mereka kegiatan keseharian

hanya mengobrol dan bercanda gurau

3. Hubungan sosial masyarakat

Kalijodo dengan masyarakat

baru di Rumah Susun Marunda.

Menurut keterangan masyarakat

Kalijodo untuk berinteraksi dengan

masyarakat yang berasal dari luar

Kalijodo sangat susah berbeda

dengan masyarakat yang berasal dari

Kalijodo.

4. Peran masyarakat Kalijodo

terhadap kesejahteraan

lingkungan yang baru di Rumah

Susun Marunda.

Perannya sangat sedikit. Karena tidak

sedikit masyarakat yang hanya

memikirkan keadaan lingkungannya

sendiri.

5. Keadaan ekonomi setelah di

relokasi ke Rumah Susun

Marunda.

Keadaan ekonomi yang sangat

berubah dari tempat sebelumnya.

Ekonomi sangat menurun.

Page 165: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

165

LAMPIRAN 7

DOKUMENTASI

Kepala UPRS (Unit

Pengelola Rumah Susun)

Marunda

Nama : Drs. Ageng

Darmintono, M. Si.

Alamat : Jati Asih

Kota Bekasi

NARASUMBER YANG BERASAL DARI KALIJODO

Nama : Bapak

Emuslim dan Ibu

Sitri

Page 166: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

166

Nama : Ibu Amsiah

Usia : 52 Tahun

Nama : Ibu Nuriah

Usia : 52 Tahun

Nama : Ibu Rianti

Usia : 58 Tahun

Page 167: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

167

Nama : Ibu Karin

Usia : 24 Tahun

Nama : Ibu Umi

Usia : 29 Tahun

Nama : Ibu Ami

Usia : 38 Tahun

Nama : Ibu Munirin

Usia : 43 Tahun

Nama : Ibu Sulastri

Usia : 40 Tahun

Page 168: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

168

Nama : Ibu Jamaiyah (Pemilik Usaha

Sandal Sepatu)

Usia : 51 Tahun

Nama : Ibu Saroh

Usia : 26 Tahun

Nama : Ibu Lela

Usia : 29 Tahun

Nama : Bapak Encup Supriadi

Usia : 31 Tahun

Page 169: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

169

KEADAAN RUMAH SUSUN MARUNDA

Tampak Dari depan Gedung blok A11 Tempat masyarakat

Kalijodo

Tempat Parkir Kendaraan motor

Page 170: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

170

KONDISI SETIAP LANTAI RUMAH SUSUN

Page 171: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

171

SUASANA PEMBUATAN SANDAL SEPATU OLEH SALAH SATU

USAHA MASYARAKAT KALIJODO

Page 172: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

172

Page 173: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

173

LAMPIRAN 8

BIODATA PENULIS

Nama : Dwiyana Pitdia Wati

Alamat : Jalan Gading Raya 1 No.12 Kelapa Gading Barat, Kelapa

Gading, Jakarta Utara, DKI Jakarta

TTL : Ponorogo, 13 September 1995

Email : [email protected]

No. Handphone : 0813-8029-6457

Riwayat Pendidikan

SD Negeri 1 Sekaran Siman Ponorogo

SMP Negeri 5 Ponorogo

SMA Negeri 72 Jakarta

S1 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Data Keluarga

Nama Ayah : Alm. Sirman

Nama Ibu : Siti Nurjanah

Nama Kakak : Jeni Hendra Irawan

Nama Adik 1 : Trendy Pramuardani

Page 174: PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KALIJODO PASCA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45413/1/Dwiyana... · Pemerintah DKI Jakarta (Studi Kasus : Masyarakat Kalijodo, Kota

174

Nama Adik 2 : Shinta Setyaningrum