perubahan sosial ekonomi (studi kasus petani ......1 1 bab i pendahuluan a. latarbelakang indonesia...

96
i i PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI RUMPUT LAUT DESA LAMPUARA KECAMATAN PONRANG SELATAN KABUPATEN LUWU) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Makassar OLEH EMA 105381114716 JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Upload: others

Post on 10-Aug-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

i

i

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI RUMPUT

LAUT DESA LAMPUARA KECAMATAN

PONRANG SELATAN KABUPATEN LUWU)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu

PendidikanUniversitas Muhammadiyah Makassar

OLEH

EMA

105381114716

JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 2: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

ii

Page 3: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

iii

Page 4: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

iv

iv

Page 5: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

v

v

Page 6: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

vi

ABSTRAK

EMA, 2021. Perubahan Sosial Ekonomi Petani Rumput Laut Masyarakat Desa Lampuara

Kecamatan Ponrang Selatan Kabupaten Luwu (Kajian Sosiologis). Skripsi. Jurusan

Pendidikan Sosiologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Makassar Dibimbing oleh Jamaluddin Arifin dan Nur Riswandy Marsuki.

Penelitian ini tentang mengkaji tentang bagaimana perubahan sosial ekonomi

masyarakat petani rumpu laut yang merupakan titik fokus dalam penelitian dengan rumusan

masalah tentang bagaimana perubahan sosial dan perubahan ekonomi masyarakat petani

rumput laut di desa Lampuara Kecamatan Ponrang Selatan Kabupaten Luwu

Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui bagaimana perubahan sosial ekonomi,

petani rumput laut di Desa Lampuara Kabupaten Luwu. Dalam penelitian ini data yang

diperoleh di lapangan menggunakan tekhnik angket, dokumentasi dan wawancara.

Metode peneitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

dengan pendekatan Fenemonologi dengan metode pengumpulan data melalui dua yaitu data

primer dan data sekunder, data primer dengan wawancara dan data sekunder dengan

pengumpulan dari jurnal, skripsi, buku, blok, dan lain-lain. Dengan menggunakan teori

Struktural Fungsional sebagai pisau mendapatkan data yang lebih akurat.

Hasil penelitian pada masyarakat petani Desa Lampuara menunjukkan bahwa

perubahan sosial ekonomi yang terjadi adalah sebelum membudidayakan rumput laut petani

di Desa Lampuara membudidayakan laut dengan sebagai nelayan yang mencari ikan di laut,

dan para nelayan mencari ikan di laut mengambil tindakan untuk mengubah pola mata

pencaharian sebagai petani rumput laut dan mereka dapat meningkatkan tarap hidup yang

dulunya belum bisa mencukupi kebutuhan hidup pada akhirnya dengan sebagai petani

rumput laut dapat mencukupi kebutuhan hidup dan kebutuhan lain dan bahkan petani sudah

menabung dan memiliki modal dan mampu diinvestasikan, dan dapat membantu

kelangjutan pendidikan anaknya kejenjang lebih tinggi.

Kata Kunci : Perubahan, Sosial, Ekonomi, Petani, rumput laut.

vi

Page 7: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

vii

ABSTRACT

EMA, 2021. Socio-Economic Change of Seaweed Farmers in the Village of

Lampuara, Ponrang Selatan District, Luwu Regency (Sociological Study). Essay.

Department of Sociology Education, Faculty of Teacher Training and Education,

Muhammadiyah University of Makassar Supervised by Jamaluddin Arifin and Nur

Riswandy Marsuki.

This research is about examining how the socio-economic changes of the

marine rumpu farming community which are the focal point in the research with the

formulation of the problem of how social changes and economic changes in the

seaweed farming community in Lampuara village, Ponrang Selatan District, Luwu

Regency.

The purpose of this research is to find out how the socio-economic changes

of seaweed farmers in Lampuara Village, Luwu Regency. In this study, the data

obtained in the field using questionnaire techniques, documentation and interviews.

The research method used in this research is qualitative research with a

Phenemonology approach with data collection methods through two, namely primary

data and secondary data, primary data by interview and secondary data by collecting

from journals, theses, books, blocks, and others. By using the theory of Structural

Functional as a knife get more accurate data.

The results of research on the farming community of Lampuara Village

show that the socio-economic changes that occur are before cultivating seaweed,

farmers in Lampuara Village cultivate the sea as fishermen who look for fish in the

sea, and fishermen looking for fish in the sea take action to change their livelihood

patterns as farmers. seaweed and they can increase their living conditions that were

not yet able to meet the necessities of life in the end by being seaweed farmers they

can fulfill their daily needs and other needs and even farmers have saved and have

capital and are able to invest, and can help their children continue their education to a

higher level.

Keywords: Change, Social, Economy, Seaweed Farmers.

vii

Page 8: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

viii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Ketika Telah Melakukan yang Terbaik yang Kita Bisa

Tapi Jadikanlah Pelajaran atau Motivasi Diri”

PERSEMBAHAN

“Kedua Orang Tua Sebagai Inspirasi dalam Hidupku untuk berjuang dan selalu maju

untuk menggapai keinginan masa depan.

“Saudara-saudaraku dan keluarga yang selalu memberikan Motivasi dukungan serta

do’a.”

viii

Page 9: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, atas segala

limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi

yang berjudul “Perubahan Sosial Ekonomi (Studi Kasus Petani Rumput Laut desa

Lampuara Kecamatan Ponrang Selatan Kabupaten Luwu)”. Diajukan untuk

memenuhi salah satu syarat ujian skripsi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Jurusan Pendidikan Sosiologi Universitas Muhammadiyah Makassar

Salah satu dari sekian banyak pertolongan-Nya yang penulis rasakan adalah uluran

tangan dan bantuan dari berbagai pihak. Karena itu, suatu kewajiban penulis untuk

menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik

secara langsung maupun tidak langsung, dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Banyak Terima kasih Kepada Kedua almarhum Orang tua yang telah

melahirkan dan membesarkan. Dan terima kasih kepada kaka saya Risna, Riska, Asri,

selalu mendukung selama menempuh pendidikan dan trima kasih banyak kepada

adiku Via atas segala motivasi dan do’anya

Penulis mengucapkan terimakasih pula yang setinggi-tingginya kepada pihak

universitas yaitu: kepada Bapak Prof Dr. Ambo Asse, M.Si. selaku Rektor

Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin Ak ib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. selaku

Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar beserta Stafnya, Dr. Jamaluddin

Arifin, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I dan Nur Riswandy Marzuky selaku Dosen

ix

Page 10: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

x

Pembimbing II, dalam hal ini yang paling utama pada penulisan penyusunan skripsi

ini. Dengan rasa hormat dan kerendahan hati, Dr. H. Nurdin, M. Si Ketua Jurusan

Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar. Para Dosen jurusan Sosiologi FKIP Unismuh yang telah

memberikan ilmunya kepada penulis hingga sampai pada tahap penyusunan skripsi

ini.

Kepada pihak desa yang telah memberikan kesempatan kepada penulis waktu

dan ruang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian di Lampuara Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu. Penulis juga

mengucapkan banyak terima kasih kepadaseluruh masyarakat Desa Lampuara yang

memberikan waktu dan kesempatannya sehingga penulis dapat merampungkan

penelitian tepat pada waktunya.

Makassar, Februari 2021

Penulis

x

Page 11: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

xi

xi

Page 12: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas

sekitar 18.000 pulau besar dan kecil. Pulau-pulau tersebut terbentang dari timur ke

barat sejauh 6.400 km2. Garis terluar yang mengelilingi wilayah Indonesia adalah

sepanjang kurang lebih 81.000 km2 dan sekitar 80% dari wilayah ini adalah laut.

Dengan bentang geografis tersebut diatas, Indonesia memiliki wilayah yang sangat

luas yaitu 1,937 juta km2daratan, dan 3,1 juta km

2 teritorial laut, serta luas laut

ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) 2,7 juta km2. Hal ini yang menyebabkan wilayah

pesisir dan lautan Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan dan

keanekaragaman hayati (biodiversity) laut terbesar di dunia. Keanekaragaman

yang dimiliki berupa ekosistem pesisir seperti mangrove, terumbu karang (coral

reefs) dan padang lamun (seagrass beds).

Perbandingan luas wilayah laut Indonesia yang lebih besar daripada luas

wilayah darat, tentunya berdampak terhadap potensi sumber daya alam yang

dihasilkan. Dengan luas wilayah laut yang begitu besar menyebabkan Indonesia

memiliki potensi sumber daya alam hasil kelautan yang cukup besar pula. Saat ini

pembangunan ekonomi di Indonesia lebih memanfaatkan potensi sumber daya

daratan dari pada potensi sumber daya perairan laut.

1

Page 13: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

2

Adapun garis pantai Indonesia sepanjang 99.093 km2.Luas

daratannyamencapai sekitar 2,012juta km2dan laut sekitar 5,8 juta km

2(75,7%), 2,7

juta kilometer persegi diantaranya termasuk dalam Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE).

Laut Indonesia yang luasnya 2,5 kali lipatdari wilayah daratan pastinya memiliki

potensi yang sangat besar, baik dari segi kekayaan alam maupun jasa lingkungan

yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan ekonomi pada tingkat

lokal, regional dan nasional.

Pemberdayaan masyarakat petani rumput laut, pengembangan sumber daya

manusia menjadi salah satu program prioritas pemerintah kelautan dan perikanan

sekaligus merupakan mandat dalam pemanfaatan sumber daya kelautan dan

perikanan yang bertanggung jawab, sebagaimana pasal 57 undang-undang No. 31

tahun 2004 tentang perikanan yang diubah dengan undang-undang No. 45 tahun

2009. Dalam mendukung dalam terwujudnya visi kementrian kelautan dan

perikanan yaitu “Indonesia penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar

2015”. Hal ini di dukung pula oleh dinas kelautan dan perikanan Kabupaten Luwu

dirimuskan visi yaitu terwujudnya pemanfaatan sumber daya kelautandan

perikanan secara berkesinambungan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat

melalui kemandirian lokal yag berlandasan ekonomi kerakyatan serta bernafaskan

keagamaan.

Keadaan ini merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang keberhasilan

perubahan yang seimbang dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.petani

rumput laut merupakan peranan penting dalam usaha memenuhi kebutuhan pangan

Page 14: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

3

dan gizi, serta memenuhi kebutuhan pasar baik dalam maupun luar negeri,

memperluas kesempatan kerja, meningatkan pendapatan dan kesejahteraan petani

rumput laut serta menjaga kelesatarian sumber hayatiperairan.

Rumput laut merupakan salah satu komoditas hasil laut di Desa Lampuara

Kecamatan Ponrang Selatan Kabupaten Luwu yang potensial untuk

dikembangkan.Rumput laut yang tersebar di Desa Lampuara tersebut

dimanfaatkan oleh sebagai mata pencaharian pokok/primer, karena pengambilan

rumput laut tersebut tergantung pada kondisi alam saja yaitu pada saat pantai/laut

dalam keadaan surut.

Melihat potensi yang dimiliki Desa Lampuara, maka pemerintah melalui

Dinas Perikanan dan Kelautan mengembangkan Program Budidaya Rumput Laut

di desa tersebut.Tujuan diadakannya program tersebut adalah untuk memperbesar

produksi rumput laut yang dari tahun ke tahun selalu memiliki permintaan yang

banyak, juga untuk meningkatkan perekonomian warga sekitar Desa

Lampuara.Dalam program budidaya ini pemerintah dan juga masyarakat Desa

Lampuara membangun berbagai lembaga untuk kebutuhan berjalannya program.

Dalam perkembangannya, program ini memiliki berbagai kendala dalam

pelaksanaannya sehingga hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Namun, dalam penelitian penulis selama program tersebut berjalan telah

membantu kehidupan masyarakat khususnya para petani rumput laut.

Kebutuhan pokok dari setiap keluarga petani rumput laut dapat terpenuhi

dengan melakukan usaha petani rumput laut, meskipun perubahan tersebut belum

Page 15: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

4

dirasakan signifikan oleh masyarakat.Selain dalam bidang sosial maupun ekonomi,

perubahan sosial pun dirasakan dengan dilaksanakannya Program Budidaya

Rumput Laut di Desa Lampuara Kecamatan Ponrang Selatan Kabupaten Luwu

Provinsi Sulawesi selatan.

Para petani rumput laut memiliki pengetahuan baru mengenai usaha

budidaya rumput laut, mereka belajar berorganisasi dalam lembaga yang dibentuk

untuk kebutuhan program seperti KUD dan pada kelompok tani.Dalam kelompok

tani tersebut mereka belajar untuk saling memberikan informasi dan memecahkan

masalah yang timbul dalam usaha budidaya tersebut, sehingga terjalin hubungan

silaturahmi yang baik antara mereka.

Dalam meningatkan perubahan sosial ekonomi masyarakat Desa Lampuara

peneliti tertarik melakukan penelitian dengan tema “Perubahan Sosial Ekonomi

(Studi Kasus Petani Rumput Laut Masyarakat Desa Lampuara Kecamatan

Ponrang Selatan Kabupaten Luwu).

Page 16: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

5

B. RumusanMasalah

Dari hasil kesimpulan latar belakang diatas dapat dirumuskan sebuah

masalah yang dapat dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

merupakan;

1. Apa faktor perubahan sosial ekonomi pada petani rumput laut Desa Lampuara

Ponrang Selatan Kabupaten Luwu?

2. Bagaimanadampak perubahan sosial ekonomipada petani rumput laut Desa

Lampuara Ponrang Selatan Kabupaten Luwu?

C. TujuanPenelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat mengambil sebuah tujuan dalam

penlitian ini adalah sebagai berikut;

1. Untuk mengetahui apa faktor sosial ekonomi yang terjadi pada petani rumput

laut Desa Lampuara Ponrang Selatan Kabupaten Luwu!

2. Untuk mengetahui dampak perubahan sosial yang terjadi pada petani rumput

laut Desa Lampuara Ponrang Selatan Kabupaten Luwu!

D. ManfaatPenelitian

Adapun Manfaat penelitian tentang Perubahan Sosial Ekonomi (Studi Kasus

Petani Rumput Laut Masyarakat Desa Lampuara Kecamatan Ponrang Selatan

Kabupaten Luwu adalah sebagai berikut :

1. Secara teoritis, hasil penelitian yang merupakan kajian ilmiah dan aplikasi ilmu

pengetahuan diharapkan dapat menjadi sebuah acuan wacana bagi penelitian

Page 17: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

6

selanjutnya.

2. Secara praktis, hasil penelitian diharapkan menjadi sebuah masukan bagi

pemerintahan daerah Kabupaten Luwu, khususnya di Desa Lampuara dalam

melaksanakan beberapa program-program yang terkait dan berorientasi pada

perubahan sosial ekonomi petani rumput laut.

3. Untuk menambah ilmu/wawasan pengetahuan, utamanya mengenai bagaimana

perubahan sosial ekonomi petani rumput laut Desa Lampuara Kecamatan

Ponrang Selatan Kabupaten Luwu.

Page 18: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. KajianPustaka

1. Perubahan Sosial

Perubahan sosial adalah hal yang tidak bisa dihindarkan dari kehidupan

bermasyarakat. Karena manusia merupakan makhluk sosial, berbudi, dan selalu

merasa tidak puas, perubahan dalam bermasyarakat akan terus terjadi. Meski

demikian, kadang ditemukan pula masyarakat statis yang perubahan di

lingkungannya berjalan lebih lambat.

Dalam kajian sosiologi, perubahan sosial dipahami sebagai perubahan

kehidupan masyarakat yang berlangsung tanpa henti. Ini akan terjadi sepanjang

masa. Hakikat perubahan ini adalah keinginan setiap orang untuk selalu berubah

agar keadaan menjadi lebih baik sesuai dengan kebutuhan.

Sosiolog Selo Soemarjan merumuskan, pengertian perubahan sosial adalah

perubahan di lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang

memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap, dan pola perilaku di antara

kelompok-kelompok dalam masyarakat tersebut.

Cakupan perubahan sosial dapat sangat luas. Oleh sebab itu, jika ingin

melihat perubahan sosial di suatu masyarakat, perlu melakukan pengamatan secara

cermat. Hasil pengamatan dibandingkan dengan keadaan masyarakat di masa lalu

untuk mendapatkan gambaran perubahan sosial yang terjadi.Meski begitu,

perubahan sosial memiliki ciri tersendiri yang khas. Setidaknya ada 4 ciri

7

Page 19: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

8

perubahan sosial yang paling umum diketahui.

a. Setiap masyarakat merasakan adanya perubahan sosial dalam lingkungannya,

baik itu berjalan lambat atau cepat. Perubahan ini terus-menerus tanpa henti.

b. Saat perubahan dialami oleh lembaga kemasyarakatan maka akan terjadi

perubahan pula di lembaga-lembaga sosial lain.

c. Disorganisasi dapat terjadi jika perubahan sosial berlangsung sangat cepat

dalam suatu kelompok masyarakat. Namun sifat disorganisasi ini hanya

sementara.

d. Perubahan dapat terjadi di bidang kebendaan (materi) maupun spiritual. Kedua

bidang ini memiliki kaitan timbal-balik.

2. Faktor-faktor Penyebab Perubahan Sosial

Perubahan sosial dapat terjadi jika dipicu oleh faktor-faktor tertentu. Jika

dikelompokkan, sejumlah faktor itu bisa dibagi dalam dua jenis, yakni faktor

internal dan eksternal. Faktor internal penyebab perubahan sosial setidaknya ada

empat. Adapun faktor eskternal sedikitnya ada tiga.

a. Faktor Internal Pemicu Perubahan Sosial:

1) Bertambah dan berkurangnya penduduk Contohnya, ketika penduduk Pulau

Jawa bertambah begitu cepat, maka terjadi perubahan dalam struktur

masyarakat terutama lembaga kemasyarakatan dalam wujud aturan atau

norma. Sebaliknya, di wilayah yang kekurangan penduduk juga terjadi

kekosongan pembagian kerja dan stratifikasi sosial yang memengaruhi

lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Page 20: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

9

2) Adanya penemuan-penemuan baru Penemuan baru sangat memengaruhi

perubahan di masyarakat. Misalnya penemuan ponsel pintar, membuat

masyarakat memiliki pola baru dalam berkomunikasi di antara individu dan

kelompok.

3) Konflik di antara kelompok dalam suatu masyarakat juga bisa jadi penyebab

perubahan sosial. Ini contohnya, pertentangan antara generasi tua dan muda.

Pertentangan bisa terjadi karena generasi muda lebih cepat menerima

kebudayaan modern

4) Terjadi pemberontakan atau revolusi di suatu Negara adanya gerakan

revolusi maupun pemberontakan besar juga bisa memicu perubahan besar

dalam kehidupan masyarakat di suatu negara.

b. Faktor Eksternal Pemicu Perubahan Sosial:

1) Perubahan lingkungan alam fisik Perubahan lingkungan bisa terjadi akibat

bencana banjir, gempa bumi, tsunami, dan sebagainya. Termasuk di

dalamnya perubahan alam karena dirusak oleh manusia sendiri. Kondisi ini

membuat manusia akan berpindah ke tempat lain untuk tetap bertahan hidup.

Di tempat yang baru, muncul perubahan sosial dari berbagai sisi.

2) Peperangan yang dimenangkan oleh pihak lawan bisa menyebabkan

masyarakat di suatu kawasan harus menerima kebijakan-kebijakan baru dari

pemerintahan pemenang perang. Banyaknya hal baru yang diberlakukan

pemenang perang di daerah talukannya bisa memicu perubahan sosial.

Page 21: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

10

3) Pengaruh kebudayaan masyarakat lain Masuknya pengaruh asing lewat

proses pertukaran budaya atau media massa sering memengaruhi masyarakat

lokal. Proses ini bisa pula memicu perubahan sosial di dalam masyarakat

terjadi.

3. Mekanisme Perubahan

Dalam mekanisme ini berbicara tentang teori-teori perubahan sosial pada

galibnya setiap selain bermaksud menelusuri penyebab perubahan sosial, juga

menjelaskan bagaimana mekanisme perubahan sosial, di depan telah di jelaskan

bagaimana perubahan sosial itu terjadi, yakni mekanisme konflik, adanya elite

kreatif, faktor kekuatan ekternal dan penyebab-penyebab lainya. Masalahnya kini

adalah bagaimana mekanisme terjadinya perubahan sosial, secara implisit

mekanisme perubahan bisa di telusuri melalui teori-teori antara lain yang telah di

paparkan di depan untuk menjelaskan mekanisme perubahan dengan baik, paling

baik, paling tidak harus memerhatikan tiga presfektif penting antara lain yaitu;

(1) presfektif material, Presfektif materialis menempatkan budaya material (baca;

teknologi) sebagai pendorong utama mekanisme perubahan.

(2) Persfektif idealis, berlawanan dengan presfektif material menempatkan

ideologi dalam menaknisme perubahan dan

(3) Presfektif mekanisme internasional.meyakini bahwa mekanisme perubahan

oleh kekuatan material dan ideologi, tetapi bersumber dalam proses sosial itu

sendiri.

Page 22: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

11

4. Sosial Ekonomi

Pengertian sosial ekonomi jarang dibahas secara bersamaan. Pengertian

sosial dan pengertian ekonomi sering dibahas secara terpisah. Pengertian sosial

dalam ilmu sosial menunjuk pada objeknya yaitu masyarakat. Sedangkan pada

departemen sosial menunjukkan pada kegiatan yang ditunjukkan untuk mengatasi

persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dalam bidang kesejahteraan yang ruang

lingkup pekerjaan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ekonomi berarti ilmu yang mengenai

asas-asas produksi, distribusi dan pemakaian barang-barang serta kekayaan

(seperti keuangan, perindustrian dan perdagangan) (KBBI,1996:251). Berdasarkan

beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sosial ekonomi adalah

segala sesuatu yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat, antara

lain sandang, pangan, perumahan, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain.Pemenuhan

kebutuhan tersebut berkaitan dengan penghasilan. Hal ini disesuaikan dengan

penelitian yang akan dilakukan.

Manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya baik moral maupun

material. Kebutuhan pokok dapat dijelaskan sebagai kebutuhan yang sangat

penting guna kelangsungan hidup manusia. Abraham Maslow mengungkapkan

kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan dasar fisiologis, kebutuhan akan rasa

aman, kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan akan dihargai dan kebutuhan

mengaktualisasikan diri.

Page 23: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

12

Sosiologi ekonomi didefinisikan sebagai pendekatan sosiologis yang

diterapkan pada fenomena ekonomi.Dari definisi ini terdapat dua hal yang harus

dijelaskan, yaitu pendekatan sosiologis dan fenomena ekonomi. Adapun yang

dimaksud dengan pendekatan sosiologis konsep-konsep, variabel-variabel, teori-

teori dan metode yang digunakan dalam sosiologi untuk memahami kenyataan

sosial, termasuk didalamnya komplesitas aktifitas yang berkaitan dengan ekonomi

seperti produksi, konsumsi, distribusi dan lainnya.

5. Klasifikasi Sosial Ekonomi

Menurut Coleman & Cressey dalam Sumardi (2004) adalah:

a. Sosial ekonomiatas

Sosial ekonomi atas adalah kelas sosial yang berada paling atas dari

tingkatan sosial yang terdiri dari orang-orang yang sangat kaya, yang sering

menempati posisi teratas dari kekuasaan.Sedangkan Sitorus (2000)

mendefenisikan sosial ekonomi atas adalah atau kedudukan seseorang di

masyarakat yang diperoleh berdasarkan penggolongan menurut harta kekayaan,

di mana harta kekayaan yang dimiliki di atas rata-rata masyarakat pada

umumnya dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik.

Havinghurst dan Taba dalam Wijaksana (1992) mengemukakan

masyarakat dengan sosial yaitu sekelompok keluarga dalam masyarakat yang

jumlahnya relatif sedikit dan tinggal di kawasan elitperkotaan.

Page 24: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

13

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

pada dasarnya sosial ekonomi atas adalah sosial atau kedudukan seseorang di

masyarakat yang diperoleh berdasarkan penggolongan menurut kekayaan,

dimana harta yang dimiliki di atas rata-rata masyarakat padaumumnya dan

dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan baik.

b. Sosial bawah

Menurut Sitorus (2000) sosial ekonomi bawah adalah kedudukan

seseorang di masyarakat yang diperoleh berdasarkan penggolongan menurut

kekayaan, dimana harta kekayaan yang dimiliki termasuk kurang jika

dibandingkan dengan rata-rata masyarakat pada umumnya serta tidak mampu

dalam memenuhi kebutuhan hidupsehari-hari.

Menurut Havinghurst dan Taba dalam Wijaksana (1992) mengemukakan

masyarakat dengan sosial ekonomi bawah adalah masyarakat dalam jumlah

keluarga yang cukup besar dan juga pada umumnya cenderung selalu konflik

dengan aparat hukum.

6. Faktor-faktor Sosial Ekonomi

Lingkungan masyarakat kita melihat bahwa ada pembeda-bedaan yang

berlaku dan diterima secara luas dalan mendalam oleh masyarakat Di sekitar kita

ada orang yang menempati jabatan tinggi seperti gubernur dan walikota dan

jabatan rendah seperti camat dan lurah. Di sekolah ada kepala sekolah dan ada staf

sekolah.Di RT atau RW kita ada orang kaya,orang biasa saja dan ada orang

Page 25: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

14

miskin.

Perbedaan itu tidak hanya muncul dari sisi jabatan tanggung jawab sosial

saja, namun juga terjadi akibat perbedaan ciri fisik, keyakinan dan lain-lain.

Perbedaan ras, suku, agama, pendidikan, jenis kelamin, usia atau umur,

kemampuan, tinggi badan, cakep jelek, dan lain sebagainya juga membedakan

manusia yang satu dengan yang lain. Keberhasilan suatu kegiatan belajar yang

dilakukan oleh setiap individu sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

dianggap cukup berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa di

sekolah adalah faktor sosial ekonomi yang terdiri dari tingkat pendidikan, tingkat

pendapatan, jumlah tanggungan dalam keluarga.

a. Pekerjaan

Pekerjaan akan menentukan sosial ekonomi karena dari bekerja segala

kebutuhan akan dapat terpenuhi. Pekerjaaan tidak hanya mempunyai nilai

ekonomi namun usaha manusia untuk mendapatkan kepuasan dan mendapatkan

imbalan atau upah, berupa barang dan jasa akan terpenuhi kebutuhan hidupnya.

Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi kemampuan ekonominya, untuk itu

bekerja merupakan suatu keharusan bagi setiap individu sebab dalam bekerja

mengandung dua segi, kepuasan jasmani dan terpenuhinya kebutuhanhidup.

Dalam kaitan ini Sukanto (2003) memberikan difinisi mengenai pekerjaan

sebagai berikut: Pekerjaan adalah kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa

bagi diri sendiri atau orang lain, baik orang melakukan dengan dibayar atau

tidak. Selanjutnya Sumardi (2004) menjelaskan mengenai pekerjaan sebagai

Page 26: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

15

berikut: “Dengan bekerja orang akan memperoleh pendapatan. Pendapatan ini

memberikan kepadanya dan keluarganya untuk mengkonsumsi barang dan jasa

hasil pembangunan dengan demikian menjadi lebih jelas, barang siapa yang

mempunyai produktif, maka ia telah nyata berpartisipasi secara nyata dan aktif

dalampembangunan.

Ditinjau dari aspek ekonomis Gunawan (2000) menyatakan bahwa

bekerja adalah melakukan pekerjaan untuk menghasilkan atau membantu

menghasilkan barang dan jasa dengan maksud untuk memperoleh penghasilan

baik berupa uang atau barang dalam kurun waktu tertentu.

b. Pendidikan

Pendidikan sangatlah penting peranannya dalam kehidupan

bermasyarakat,dengan memiliki pendidikan yang cukup maka seseorang akan

mengetahui mana yang baik dan mana yang dapat menjadikan seseorang

menjadi berguna baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain

yangmembutuhkannya.

Pendidikan menurut Soekanto (2003): “Pendidikan merupakan suatu alat

yang akan membina dan mendorong seseorang untuk berfikir secara rasional

maupun logis, dapat meningkatkan kesadaran untuk menggunakan waktu

sebaik-baiknya (seefektif dan seefisien mungkin) dengan menyerap banyak

pengalaman mengenai keahlian dan keterampilan sehingga menjadi cepat

tanggap terhadap gejala-gejala sosial yang terjadi”.

Page 27: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

16

Sedangkan menurut Kartono dalam Sardiman (2002) “Pendidikan adalah

segala perbuatan yang etis, kreatif, sistematis dan intensional dibantu oleh

metode dan teknik ilmiah diarahkan pada pencapaian tujuan

pendidikantertentu”.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut diatas, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa pendidikan adalah upaya untuk mengarah pada

tercapainyaperkembangan yang dapat merangsang suatu cara berfikir yang

rasional, kreatif dan sistematis. Dengan pendidikan dapat memperluas

keilmuan, meningkatkan kemampuan dan potensi serta membuat seseorang

lebih peka terhadap setiap gejala-gejala sosial yang muncul.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diulas beberapa fungsi dari

pendidikan yang antara lain adalah sebagai berikut:

1) Membina dan membentuk sikap mentalseseorang

2) Menambah pengetahuanseseorang

3) Merangsang seseorang untuk berfikir logis, praktis dan sistematis dengan

menggunakan metode-metode dan teknik-teknikilmiah.

Pendidikan merupakan proses aktualisasi diri terhadap potensi

kemampuan manusia untuk diwujudkan kedalam tujuan yang diinginkannya,

serta pendidikan diarahkan kepada usaha-usaha pembangunan kepribadian

bangsa, modernisasi terhadap lingkungan serta peningkatan terhadap

kemampuan berfikir. Pendidikan merupakan suatu proses pembangunan

individu dan kepribadian seseorang, dilaksanakan dengan sadar dan penuh

Page 28: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

17

tanggung jawab dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, sikap serta

nilai-nilai yang bersifat normatif sehingga mampu menyesuaikan diri dengan

lingkungannya, juga dapat meningkatkan kesempatan berfikir baik secara

teoritis maupun praktis untuk melanjutkan hidup dan kehidupan dalam

lingkungan yang selalu berubah dan menuntut adanya perubahan pendidikan

yang berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan sedini mungkin, merupakan

tanggung jawab bersama baik keluarga, masyarakat maupun pemerintah. Oleh

karena itu peran aktif masyarakat dalam semua jalur, jenis dan jenjang

pendidikan perlu didorong dan ditingkatkan.(Sujana, 1994).

c. Pendapatan

Pendapatan akan mempengaruhi sosial seseorang, terutama akan ditemui

dalam masyarakat yang materialis dan tradisional yang menghargai sosial

ekonomi yang tinggi terhadap kekayaan. Christopher dalam Sumardi (2004)

mendefinisikan pendapatan berdasarkan kamus ekonomi adalah uang yang

diterima oleh seseorang dalam bentuk gaji, upah sewa, bunga, laba dan lain

sebagainya.

Biro Pusat statistik merinci pendapatan dalam kategori sebagai berikut:

1) Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang yang

sifatnya regular dan diterima biasanya sebagai balas atau kontra prestasi,

sumbernya berasal dari:

a. Gaji dan upah yang diterima dari gaji pokok, kerja sampingan, kerja

lembur dan kerjakadang-kadang.

Page 29: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

18

b. Usaha sendiri yang meliputi hasil bersih dari usaha sendiri, komisi,

penjualan dari kerajinanrumah.

c. Hasil investasi yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik tanah.

Keuntungan serial yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik.

2) Pendapatan yang berupa barang yaitu : Pembayaran upah dan gaji yang

ditentukan dalam beras, pengobatan, transportasi, perumahan dankreasi.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas Pitono dalam wijaksana (1992)

mendefinisikan pendapatan adalah sebagai “Seluruh penerimaan baik berupa

uang ataupun barang baik dari pihak lain maupun dari hasil sendiri, dengan

jalan dinilai sejumlah atas harga yang berlaku saat ini”.

d. Jenis TempatTinggal

Menurut Kaare Svalastoga dalam Sumardi (2004) untuk mengukur

tingkat sosial ekonomi seseorang dari rumahnya, dapat dilihat dari :

1) Rumah yang ditempati, bias rumah sendiri, rumah dinas, menyewa,

menumpang pada saudara atau ikut oranglain.

2) Kondisi fisik bangunan, dapat berupa rumah permanen, kayu danbambu.

3) Keluarga yang keadaan sosial ekonominya tinggi, pada umumnya

menempati rumah permanent, sedangkan keluarga yang keadaan sosial

ekonominya menengah kebawah menggunakan semi permanen atau tidak

permanen.

4) Besarnya rumah yang ditempati, semakin luas rumah yang ditempati pada

Page 30: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

19

umumnya semakin tinggi tingkat sosialekonominya.

Rumah dapat mewujudkan suatu tingkat sosial ekonomi bagi keluarga yang

menempati.Apabila rumah tersebut berbeda dalam hal ukuran kualitas

rumah.Rumah yang dengan ukuran besar, permanen dan milik pribadidapat

menunjukkan bahwa kondisi sosila ekonominya tinggi berbeda dengan rumah

yang kecil, semi permanen dan menyewa menunjukkan bahwa kondisi sosial

ekonominya rendah.

7. Kajian Petani Rumput Laut

a. Konsep Petani RumputLaut

Petani adalah orang yang pekerjaannya bercocok tanam pada tanah

pertanian. Definisi petani menurut Anwas (1992 :34) mengemukakan bahwa

petani adalah orang yang melakukan cocok tanam dari lahan pertaniannya atau

memelihara ternak dengan tujuan untuk memperoleh kehidupan dari kegiatanitu.

Pengertian petani yang dikemukakan tersebut di atas tidak terlepas dari

pengertian pertanian. Anwas (1992 :34) mengemukakan bahwa pertanian adalah

kegiatan manusia mengusahakan terus dengan maksud memperoleh hasil-hasil

tanaman ataupun hasil hewan, tanpa mengakibatkan kerusakan alam.

Bertolak dari pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa antara petani dan

pertanian tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu

perbedaannya hanya terletak pada obyek saja.

Page 31: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

20

Menurut Slamet (2000 18-19), petani asli adalah petani yang memiliki tanah

sendiri, bukan penyakap maupun penyewa. Petani asli misalnya ya, saya punya

lahan sendiri,dikerjakan sendiri. Kalau yang palsu kita cuma ketengan.Paling kita

beli satu tahun, gitu.Sewa.Soalnya, bukan tanah sendiri. Misalnya itu, sudah satu

tahu kan sudah habis. Kalau sudah nggak bisa bayar lagi ya orang lain.

Istilah petani asli dapat ditafsirkan sebagai konstruksi masyarakat desa

paling tidak konstruksinya tentang sosok petani yang”sebenarnya”(the real

peasant). Penambahan kata”asli”dalam kata”petani”menunjukkan, bahwa petani

yang memiliki tanah sendiri adalah gambaran ideal sosok petani yang hidup dalam

konstruksi persepsi masyarakat. Di sini kita tidak bisa mendikotomikan ”asli” dan

”palsu“, melainkan”citra ideal” dan ”kenyataan empiri”. Ideal dalam konteks ini

tidak berarti hanya hidup dalam dunia ide dan harapan, karena bisa juga lahir dari

sebuah kenyataan yang pernah ada.Itu artinya, persepsi tersebut lahir dari sebuah

pandangan historis tentang petani yang pernah dikenal masyarakat di waktu

lampau. Dengan kalimat lain, penambahan kata”asli” dalam kata”petani”

menandakan bahwa secara historis apa yang disebut petani itu adalah orang yang

menggarap dan mengelola tanah miliknya sendiri. Singkatnya, pengertian petani

secara genuine adalah orang yang memiliki dan menggarap tanah miliknya sendiri

(Slamet, 2000 :20) Konseptualisasi petani asli menunjukkan, bahwa tanah

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan petani. Poin pentingnya

bukan hanya terlletak pada soal, bahwa tanah adalah alat produksi utama petani,

melainkan bahwa alat produksi itu mutlak dimiliki petani. Implikasinya, petani

Page 32: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

21

yang tidak memiliki tanah sendiri tidak dianggap sebagai petani sejati atau asli.

Implikasi politisnya, petani mutlak dan mempertahankan dan menjaga hak

kepemilikannya atas tanah. Dengan demikian, kita bisa mengatakan bahwa konsep

petani asli memiliki kaitan sosial-budaya-politik. (Sadikin M, 2001:31)

b. Rumput laut

Tergolong tanaman berderajat rendah, umumnya tumbuhan melekat pada

substrat tertentu, tidak mempunyai akar, batang maupun dun sejati; tetapi hanya

menyerupai batang yang disebut thallus.Rumput laut tumbh dialam dengan

melekatkan dirinya pada karang, lumpur, pasir, batu dan benda keras lainnya.

Seain benda mati, rumput lautpun dapat melekat pada tumbuhan lain secara

epifitik.

Beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli yang memberikan

gambarang teng rumput laut, antara lain sebagaiberikut:

Rumput laut atau sea weeds secara ilmiah dikenal dengan istilah alga atau

ganggang. Rumput laut termasuk salah satu anggota alga yang merupakan

tumbuhan berklorofil.Dilihat dari ukurannya, rumput laut terdiri dari jenis

mikroskopik dan makroskopik.Jenis makroskopik inilah yang sehari-hari kita

kenal sebagai rumput laut (Taurino-Poncomulyo,2006).

Rumput laut tergolong tanaman berderajat rendah, umumnya tumbuh

melekat pada substrat tertentu, tidak mempunyai akar, batang maupun daun sejati,

tetapi hanya menyerupai batang yang disebut thallus.Bentuk thallus ini beragam,

ada yang bulat seperti tabung, pipih, gepeng, bulat seperti kantong, atau ada juga

Page 33: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

22

yang seperti rambut.

Rumput laut tumbuh di alam dengan melekatkan diri pada karang, lumpur,

pasir, batu dan benda keras lainnya. Selain benda mati, rumput lautpun dapat

melekat pada tumbuhan lain secara epifitik (Jana-Anggadiredjo, 2006).

Rumput laut merupakan salah satu sumber devisa negara dan sumber

pendapatan bagi masyarakat pesisir. Selain dapat digunakan langsung sebagai

bahan makanan, beberapa hasil olahan rumput laut seperti agar-agar, carrageenan

dan alginat merupakan senyawa yang cukup penting dalam industri.Indonesia di

samping mengekspor rumput laut juga mengimpor hasil-hasil olahannya yang dari

tahun ke tahun semakin meningkat jumlahnya.Sampai saat ini industri pengolahan

di Indonesia yaitu agar-agar masih secara tradisional dan semi industri, sedangkan

untuk carrageenan dan alganit belum diolah di dalam negeri.

B. Landasan Teori

1. Teori Perubahan Struktural

Teori perubahan struktur ekonomi menitik beratkan pada mekanisme

transformasi ekonomi yang di alami oleh negara maupun pada daerah sedang

berkembang yang semula bersifat subsisten dan menitik beratkan pada sektor

pertanian menuju ke struktur ekonomi yang modern di dominasi oleh sektor

industri dan jasa (Todaro, 1999).

Menurut Kuznet dalam Jhingan (1992: 420), perubahan struktur ekonomi

atau disebut juga tranformasi struktural sebagai suatu rangkaian perubahan

yang saling berkaitan satu sama lainnya dalam komposisi dari permintaan

Page 34: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

23

agregat, perdagangan luar negri (ekspor dan impor), penawaran agregat

(produksi dan penggunaan faktor-faktor produksi, seperti penggunaan tanaga

kerja dan modal) yang disebabkan dengan adanya proses pembangunan dan

pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Perekonomian pada suatu daerah

dalam jangka panjang akan mengalami perubahan strukturperekonomian yang

semula mengandalkan sektor pertanian akan menuju sektor industri atau

jasa.Pada sisi tenaga kerja akan menyebabkan terjadinya perpindahan

penggunaan tenaga kerja dari sektor pertanian desa menuju ke sektor industri

kota, sehingga kontribusi pertanian menurun.

2. Teori Perubahan Sosial

a. Teori Klasik Perubahan Sosial Pemikiran para tokoh klasik tentang

perubahan sosial dapat digolongkan ke dalam beberapa pola, perubahan

sosial pola linear, perubahan sosial pola siklus, dan perubahan sosial

gabungan beberapa pola.

1) Pola Linear Perubahan sosial mengikuti pola linear seperti dikemukakan

oleh Auguste Comte. Dia mengatakan bahwa kemajuan progresif

peradaban manusia mengikuti suatu jalan yang alami, pasti, sama, dan

tak terelakkan. Perubahan selalu berubah dari yang sederhana ke arah

yang lebih kompleks, selalu berubah menuju ke arah kemajuan.Comte

mengemukakan hukum tiga tahap, yaitu bahwa suatu masyarakat

mengikuti perkembangan perubahan dengan pola seperti berikut:

Page 35: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

24

(a). Tahap Teologis dan Militer, yaitu suatu tahapan dimana hubungan

sosial bersifat militer, masyarakat senantiasa bertujuan untuk

menundukkan masyarakat lain. Pemikiranpemikiran masyarakat

dalam tahap ini ditandai oleh kuatnya pemikiran yang bersifat

adikodrati, yaitu dikuasai oleh suatu kekuatan yang berasal dari luar

diri manusia, kuatnya pemikiran magis regius, pemikiran yang

bersifat rasional dan berdasar pada penelitian tidak dibenarkan.

(b) Tahap Metafisik dan Religius, yaitu suatu tahapan dimana dalam

masyarakat sudah terjadi adanya suatu hubungan atau jembatan

pemikiran yang menghubungkan masyarakat militer dan masyarakat

industri. Pengamatan atau penelitian masih dikuasai oleh imajinasi

tetapi lambat laun semakin merubahnya dan menjadi dasar bagi suatu

penelitian.

(c) Tahap Ilmu Pengetahuan dan Industri, yaitu suatu tahapan dimana

industri mendominasi hubungan sosial dan produksi menjadi tujuan

utama masyarakat.

2). Pola Siklus Menurut pola siklus, masyarakat berkembang laksana sebuah

roda. Pada suatu saat ada di atas, saat lain ada di bawah. Masyarakat

mengalami kemajuan dalam peradabannya, namun suatu saat akan

mengalami kemunduran bahkan mungkin mengalami suatu

kemusnahan. Perjalanan peradaban manusia laksana sebuah perjalanan

gelombang, bisa muncul tiba-tiba, berkembang, kemudian lenyap. Bisa

Page 36: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

25

juga diibaratkan sepertiperkembangan seorang mansuia mengalami

masa muda, masa dewasa, masa tua dan kemudia punah.

3). Gabungan Beberapa Pola Teori ini menggabungkan pola linear dan pola

siklus. Perubahan sosial dalam masyarakat bisa berbentuk pola siklus

dan linear. Contoh perubahan linear, dicontohkan oleh pemikiran Marx,

Menurut Marx, masyarakat berubah dari masyarakat komunis

tradisional ke arah komunis modern. Menurutnya perkembangan pesat

kapitalisme akan memicu konflik antar buruh dengan kaum borjuis yang

akan dimenangkan oleh kaum buruh kemudian akan membentuk

masyarakat komunis. Pemikiran siklis Marx terlihat dari pandangannya

bahwa sejarah manusia adalah sejarah perjuangan terus menerus antara

kelas-kelas dalam masyarakat. Setelah satu kelas menguasai kelas

lainnya siklus akan berulang lagi. Max Weber, salah satu tokoh yang

menggabungkan pola siklus dan linear dalam melihat perubahan sosial.

Pandangan siklisnya terlihat dalam mengkaji jenis wewenang yang ada

dalam masyarakat.

Menurutnya, di dalam masyarakat terdapat tiga jenis wewenang, yaitu

wewenang kharismatis, rasional-legal, dan tradisional. Wewenang yang ada

dalam masyarakt akan beralih-alih: wewenang kharismatis akan mengalami

rutinisasi sehingga berubah menjadi wewenang tradisional atau rasional legal,

kemudian akan muncul wewenang kharismatis kembali, dan itu akan berulang

lagi.

Page 37: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

26

Sedangkan pandangan linearnya terlihat dari cara memandang masyarakat,

bahwa perubahan masyarakat akan menuju kearah peningkatan yaitu

masyarakat yang rasional (rasionalitas).

a. Teori Teori Modern Perubahan Sosial Pada umumnya para penganut teori

modern perubahan sosial melihat perubahan sosial pada negara-negara

berkembang berjalan secara linear (bergerak dari tradisional ke modernitas)

dan evolusioner (berjalan lambat). Di lain pihak, ada pandangan penganut

teori konflik, yaitu mereka yang melihat bahwa sebenarnya perubahan itu

tidak membawa dampak kemajuan

b. bagi negara-negara berkembang. Yang terjadi sebaliknya, negara-negara

berkembang menjadi negara yang terbelakang dan menciptakan

ketergantungan negara berkembang kepada negara-negara industri maju di

Barat.

Berikut ini adalah beberapa pandangan teori modern perubahan sosial.

1. Teori Modernisasi.

Teori ini berpandangan bahwa negara-negara terbelakang akan

meniru seperti apa yang telah dilakukan oleh negara-negara industri maju.

Dengan meniru negara-negara maju mereka akan menjadi negara

berkembang melalui proses modernisasi. Negara-negara terbelakang

dipandang perlu untuk merubah keadaan tradisionalnya ke arah yang

lebih modern dengan memperbaiki sejumlah kekurangannya. Sejumlah

perbaikan itu menyangkut : menurunnya angka kematian dan kelahiran,

Page 38: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

27

menurunnya ukuran dan pengaruh keluarga, terbukanya sistem

stratifikasi, perubahan sistem feodal ke birokrasi, menurunnya pengaruh

agama, beralihnya sistem pendidikan dari keluarga dan komunitas ke

sistem pendidikan formal, munculnya kebudayaan massa, dan munculnya

perekonomian pasar dan industrialisasi. (Kamanto Sunarto dikutip dari

Etzioni, 1973:177)

2. Teori Ketergantungan (Dependencia) Teori ini berpandangan bahwa

berdasarkan pengalaman kepada negara-negara Amerika Latin telah

terjadi perkembangan dunia yang tidak merata. Di satu pihak negara

negara maju mengalami perkembangan, di lain pihak secara bersamaan

negara-negara dunia ketiga mengalami kolonialisme dan neo-

kolonialisme bahkan justru menjadi semakin terbelakang, dunia ketiga

tidak megalami tahap tinggal landas. Keadaan ini menciptakan negara

dunia ketiga yang ekonominya berbasis kepada sumber daya alam selalu

tergantung pada negara industri maju.

3. Toeri Sistem Dunia Toeri ini berpandangan, seperti dicetuskan oleh

pendirinya Immanuel Wallerstein, bahwa perekonomian kapitalis dunia

terbagi atas tiga jenjang, yaitu: negara-negara inti, negara-negera semi

periferi, dan negara-negara periferi. Negera-negara inti adalah adalah

negara-negara industri di Eropa Barat yang telah mengalami

industrialisasi sejak abad ke-16 dan sekarang telah berkembang pesat.

Negara-negara semi periferi adalah negara-negara di Eropa Selatan yang

Page 39: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

28

secara ekonomi berhubungan dengan inti namun tidak berkembang.

Sedangkan negara-negara periferi adalah negara-negara Asia dan Afrika.

Pada saat ini, negara-negara inti (termasuk Amerika Serikat dan Jepang)

menguasai sistem dunia sehingga mampu menguasai sumber daya alam

negara lain untuk kepentingan mereka sendiri. Sedangkan negara-negara

semi dan periferi sudah tidak mungkin lagi mengejar ketertinggalan yang

semakin jauh dengan negara-negara inti.

3. Teori Fungsionalisme Struktural Talcott Parson

Teori dari penelitian ini menggunakan teori Fungsionalisme Structural

Talcott Parsons, karena pembahasannya lebih kompleks dalam menganalisis

tentang bagaimana perubahan sosial ekonomi petani rumput laut masyarakat

desa Lampuara Kecamatan ponrang Selatan Kabupaten Luwu yang merupakan

suatu fenomena yang terjadi di lapangan tentang bagaimana kita dapat

mengetahui perubahan sosial dan perubahan ekonomi yang terjadi ruang

lingkup masyarakat petani rumput laut di desa lampuara kecamatan ponrang

kabupaten Luwu.

Menurut George Ritzer, asumsi dasar teori fungsionalisme struktural

adalah “setiap struktur dalam sistem sosial, juga berlaku fungsional terhadap

yang lainnya. Sebaliknya, kalau tidak fungsional maka struktur itu tidak

akanada atau hilang dengan sendirinya.

Terdapat tiga paradigma dalam sosiologi yaitu, definisi sosial, fakta sosial

dan perilaku sosial sedangkan untuk menganalisis dinamika sosial ekonomi

Page 40: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

29

petani rumput laut masyarakat desa Lampuara Kecamatan ponrang Selatan

Kabupaten Luwu peneliti menggunakan paradigma fakta sosial dengan

perspektif teori fungsionalisme structural Talcott Parsons.

Parsons percaya bahwa ada empat imperative fungsional yang diperlukan

atau menjadi ciri suatu sistem adaptasi (Adaption), pencapaian tujuan (Goal

Attainment), integrasi (Integration), latensi (Latency) pemeliharaan pola. Secara

bersama-sama keempat imperative funsional tersebut sebagai skema AGIL agar

bertahan hidup, system harus menjalankan keempat fungsi tersebut, yaitu:

1. Adaptasi (Adaption);

System harus mengatasi kebutuhan situasional yang datang dari luar. Ia

harus beradaptasi dengan lingkungan dan menyesuaikan lingkungan dengan

kebutuhan-kebutuhannya. Dalam penelitian ini, petani rumput laut harus

mampu beradaptasi dengan perubahan lebih kreatif dan produktif .

2. Pencapaian tujuan (Goal Attainment);

System harus mendefinisikan dan mencapai tujuan-tujuan utamanya. Dalam

penelitian ini, setelah sistem zonasi mampu berdaptasi dengan lingkungan

sekolah. Petani rumput laut harus mampu mencapai tujuan-tujuan yang di

inginkan.

3. Integrasi (Integration);

Sistem harus mengatur hubungan bagian-bagian yang menajdi komponen-

komponenya. Ia pun harus mengatur hubungan antar ketiga imperatine

fungsional tersebut (A.G.L). dalam penelitian ini, petani rumput laut harus

Page 41: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

30

mampu mengatur bagian-bagian yang menjadi komponenya untuk mencapai

suatu tujuan.

4. Latensi (Latency)

Pemeliharaan pola. System harus melengkapi, memelihara, dan

memperbarui motivasi individu dan pola-pola budaya yang menciptakan dan

mempertahankan motivasi tersebut. Dalakm penelitian ini, petani rumput

laut mencapai tujuan yang dinginkan dan sekaligus mampu

mempertahankannya.

C. Kerangka Pikir

Rumput laut merupakan salah satu komoditas hasil laut di Desa Lampuara

Kecamatan Ponrang Selatan Kabupaten Luwu yang potensial untuk

dikembangkan. Rumput laut yang tersebar di Desa Lampuara tersebut

dimanfaatkan oleh sebagai mata pencaharian pokok/primer.

Melihat potensi yang dimiliki Desa Lampuara, maka pemerintah melalui

Dinas Perikanan dan Kelautan mengembangkan Program Budidaya Rumput Laut

di desa tersebut.Tujuan diadakannya program tersebut adalah untuk memperbesar

produksi rumput laut yang dari tahun ke tahun selalu memiliki permintaan yang

banyak, juga untuk meningkatkan perekonomian warga sekitar Desa Lampuara

Kecamatan Ponrang Selatan Kabupaten Luwu.

Terdapat perubahan sosial ekonomi petani rumput laut yang ada diLuwu

khususnya di Desa Lampuara disebabkan beberapa fator antara lain : Pendidikan,

Page 42: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

31

Pekerjaan, Pendapatan, Jenis tempat tinggal. Pendapatan dalam hal ini akan

mempengaruhi sosial seseorang, terutama akan ditemui dalam masyarakat yang

materialis dan tradisional yang menghargai sosial ekonomi yang tinggi terhadap

kekayaan, Meningkatnya taraf kehidupan dalam perubahan sosial dan ekonomi

akibat peningkatan pendapatan petani rumput laut tersebut,

Kebutuhan rumah tangga yang beraneka ragam, sama halnya dengan

peningkatan taraf kehidupan ini juga akibat dari peningkatan pendapatan petani.

Perubahan sosial ekonomi berdampak pada kesejahteraan sosial masyarakat Desa

Lampuara Kecamatan Ponrang Selatan Kabupaten Luwu, Tingkat perubahan yang

terjadi di desa Lampuara meningkatkan taraf penghasilan , karna dulu sulit untuk

mendapatkan uang perhari dan sekarang bahkan ibu sudah mendapatkan

penghasilan akibat adanya budidaya rumput laut.

Adapun dari beberapa argument dapat di buat skema Berdasarkan hasil

penjelasan yang telah dipaparkan di atas, maka kerangka yang akan di

terapkansesuai pemikiran sesuai yang akan ditulis oleh penulis untuk berpikir

dalam penulis ini dapat di gambarkan pada 2.1 dalam skema konseptual di bawah

ini sebagai berikut;

Page 43: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

32

Gambar II.1 Skema Kerangka Pikir

D. Hasil Penelitian Relevan

Untuk mendukung pembahasan dan penelitian yang akan dilakukan

sebelumnya penulis telah melakukan kajian terhadap beberapa pustaka atau pun

karya-karya yang bersinggungan dengan topik yang di angkat dalam penelitian ini.

Penulis menemukan beberapa karya ilmia yang membahas tentang perubahan

sosial ekonomi petani rumput laut yang relavan dengan topik penulisan karya

ilmia ini sebagai bahan perbandingan maupun rujukan, antara lain sebagai berikit :

1. Penelitian yang dilakukan oleh “ Khalila” skripsi yang bejudul upaya

peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat oleh kelompok tani “suka

maju; didusun Gerincang Kec. Batang batang Kabupaten Sumenep Madura.

Fokus kajiannya yaitumemberdayakan masyarakat dengan usaha pertanian

padi dan peternakan kambing etawa dilalaui dengan melakukan sumber daya

alam pengembangan alat pertanian padi, pendampingan para petani.

Desa Lampuara Kecamatan

Ponrang Selatan

Faktor

Perubahan

Sosial

Dampak

Perubahan

Sosial

Hasil Capaian

Perubahan

Petani Rumput Laut

Page 44: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

33

2. Rani dkk (2015) dalam penelitian berkelanjutan budidaya rumput laut

appaphycus Alvarezii (Doty) Doty di kecematan Binamu Kabupaten

Jeneponto menemukan kegiatan budidaya rumput laut di pesisir Kecamatan

Binamu Kabupaten Jeneponto berkembang dengan pesat seiring menurunnya

hasil tangkapan dan budidaya yang mudah dengan biaya rendah.

3. Amin dkk (2011) dalam penelitian yang berjudul kontribusu usaha budidaya

rumput laut (eucheuma cottonii) terhadap pendapatan keluarga (studi kasus

desa arungkeke, kecamatan arungkeke, kabupaten jeneponto) menemukan

bahwa satu tahun ( 4 kali produksi rumput laut) anak-anak dalam suatu

rumah tangga rata-rata meningkat sebanyak 5 bentangan dengan upah rata-

rata Rp. 3.000 dengan pendapatan Rp. 15. 409.

Dalam penelitian Khalila menggambarkan bagaimana upaya-upaya yang

telah dilakukan adalah pertanian pada dan usaha kambing etawa. Dalam

pertanian terdapat hal dilakukan yaitu pengambangan sumber daya alam,

pengembangan alat pertanian padi, pendamping para petaani. Disisi lain juga

terdapat beberapa hal khusus untuk padi yang telah dilakukan di antaranya

pemilihan benih, pengolahan tanah, penanaman, dan pemeliharaan sampai

panen. Dalam peternakan kambing etawa, usaha yang dilakukan adalah

meningkatkan permodalan dan meningkatkan jumlah ternak dengan

menempuh berbagai cara.

Sedangkan yang penelitian lakukan, meskipun masih dalam ruang

lingkup kesejahteraan ekonomi melalui budidaya rumput laut. Tetapi dalam

Page 45: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

34

penelitian ini berbeda dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya,

penelitian ini lebih menitik beratkan pada upaya peningkatan kesejahteraan

sosial ekonomi masyarakat Desa Lampuara Kecamatan Ponrang Selatan

Kabupaten Luwu dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi, serta hasil

dalam menjalankan budidaya rumput laut.

Page 46: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif

dengan pendekatanStudi kasus, Penelitian Studi kasus dapat dimulai dengan

memperhatikan dan menelaah fokus studi kasus yang mendalam dalam gambaran

yang hendak diteliti, yang melihat berbagai aspek subjektif dari perilaku objek.

Kemudian, peneliti melakukan penggalian data berupa bagaimana pemaknaan

objek dalam memberikan arti terhadap Studi kasus yang terkait. Penggalian data

ini dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam kepada objek atau

informan dalam penelitian, juga dengan melakukan observasi langsung mengenai

bagaimana objek peneltiian menginterpretasikan pengalamannya kepada orang

lain dan hasil dokuementasi di lapangan tentang bagaimana petani rumput laut di

desa lampuara kecamatan ponrang selatan kabupaten Luwu.

Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab

permasalahan yang terjadi.Pendekatan yang di maksud untuk mengetahui

perubahan sosial ekonomi petani rumput laut Desa Lampuara Kecamatan Ponrang

Selatan Kabupaten Luwu.

Maleong (2002; 6) berpendapat bahwa penelitian kualitatif adalah penilitian

yang bermaksud untuk memahami fenomena apa yang dialami oleh subjek

penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain.

35

Page 47: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

36

Selanjutnya penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologis, yang

dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala

atau fenomena.

Sebagaimana diketahui bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian

yang mengacu pada landasan filosofis fenomenologis, unsur pemahaman

mendalam dari sudut objek yang diteliti merupakan hal yang utama, maka desain

yang disusunpun harus memungkinkan teraplikasinya landasan tersebut.Pada

peneltian ini pengumpulan data yang kami gunakan adalah menggunakan teknik

pengumpulan wawancara, observasi, dan angket.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November sampai

Desember 2020, dengan lokasi penelitian di Desa Lampuara Kecamatan Ponrang

Selatan Kabupaten Luwu. Desa Lampuaraini merupakan desa yang paling

mayoritas masyarakatnya sebagai petani rumput laut. Rumput laut adalah suatu

komoditas utama yang dihasilkan oleh Desa Lampuara hal ini dapat dilihat dari

banyaknya kawasan pertanian budi daya rumput laut yang ada di Desa Lampuara,

Tirowali, Buntu Kamiri, Salolo, Loa Bassiang, Ujung Bassiang, desa lare-lare,

sampai pada kecamataan ponrang dan kecamatan Bua yang terletak di Kabupaten

luwu.yangmerupakan kawasan di pesisir pantai, akan tetapi titik fokus penelitian

yang akan di lasaksanakan oleh penliti ada pada desa Lampuara kecamatan

ponrang selatan.

Page 48: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

37

Skema dalam pelaksanaan kegiatan penelitian direncanakan dengan jadwal

dibawah ini;

No Jenis kegiatan Bulan Ke

Ket

1

Nov

2

Des

3

Jan

4

Feb

5

Mrt

6

April

1 Penyusunan proposal penelitian

2 Konsultasi proposal penelitian

3 Seminar

4 Melaksanakan penelitian

5 Interpretasi dan analisis data

6 Penulisan laporan hasil penelitian

7 Bimbingan dan konsultasi

8 Penyajian ujian SKRIPSI

C. Informan Penelitian

1. Kriteria Informan

Dalam penelitian ini untuk memperoleh data yang lebih akurat. Tidak

semua masyarakat Ponrang Selatan dimintai informasi.Namun harus memiliki

kriteria-kriteria yang sudah layak untuk dimintai informasi.

Kriteria-kriteria yang di maksud disini adalah di lihat dari usia,

pekerjaan, penduduk asli, jenis kelamin, serta mereka paham betul tentang

keadaan sosial ekonomi petani rumput laut masyarakat Desa Lampuara

Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu.

Page 49: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

38

2. Jumlah Informan

Dari ±1.115 jiwa yang merupakan jumlah penduduk di Desa Lampuara,

kecamatan ponrang selatan kabupaten luwu hanya 10 orang yang menjadi

informan dalam penelitian ini, ke-10 informan tersebut adalah 7 dari kalangan

masyarakat desa lampuara sebagai informan inti dan 3 dari tokoh adat dalam

penelitian ini sebagai informan pendukung.

D. Instrument Penelitian

Pada penelitian ini didasari oleh adanya potensi manusia yang memiliki sifat

dinamis dan kemampuan untuk mengamati, menilai, memutuskan dan

menyimpulkan secara objektif, untuk memperoleh hasil penelitian yang cermat

dan valid serta memudahkan penelitian maka perluh menggunakan alat bantu atau

instrument penelitian berupa pedoman wawancara atau interview yaitu, sejumlah

daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden secara lisan dan dijawab

secara lisan pula dengan menggunakan alat perekam suara untuk mengumpukan

data dari responden, pedoman observasi, angket atau koesioner yaitu, usaha

mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis,

untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden, serta alat pemotret.

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Page 50: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

39

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan sistematis dari

fenomena-fenomena yang diselidiki (Agustang, 2011: 131). Teknik ini

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat delikuensi remaja di Desa

Lampuara Kecamatan Ponrang Selatan Kabupaten Luwu.

Hadari nawawi (2005:94) mengemukakan bahwa observasi langsung

adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan melalui pengamatan dan

pencatatan gejala-gejala yang tampak pada obyek penelitian yang

pelaksanaannya langsung pada tempat dimana suatu peristiwa, keadaan atau

situasi sedang terjadi. Peristiwa, keadaan atau situasi itu dapat pula yang

sebenarnya.Sedang pengamatan dapat dilakukan dengan atau tanpa bantuan

alat.

2. Wawancara (interview)

Wawancara atau interview dapat diartikan yaitu sebagai metode

pengumpulan data atau informasi dengan cara tanya jawab sepihak, dikerjakan

secera sitematik dan berlandaskan kepada tujuan penyelidikan (Agustang,

2011: 113). Tujuan dari wawancara ini untuk mengumpulkan data atau

informasi penting baik itu mengenai pendapat, keadaan, serta keterangan dari

suatu pihak tertentu.

Hadari Nawawi (2005:111) interview adalah usaha mengumpulkan

informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan, untuk dijawab

secara lisan pula.Ciri utama dari interview adalah kontak langsung dengan

tatap muka (face to face relationship) antara si pencari informasi (interviewer

Page 51: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

40

atau information hunter) dengan sumber informasi (interviewee).

3. Dokumentasi

Dalam kamus besar bahasa Indonesia dokumentasi didefinisikan sebagai

sesuatu yang tertulis, tercetak dan terekam yang diipakai sebagai bukti dan

keterangan.

Dokumentasi juga dapat dianggap sebagai materi yang tertulis atau

sesuatu yang menyediakan informasi tentang suatu objek.Dokumentasi dapat

berisi tentang deskripsi-deskripsi, penjelasan-penjelasan, bagan alur, daftar-

daftar, cetakan hasil computer dan contoh-contoh objek dari sitem informasi.

4. Partisipatif

Partisipatif adalah suatu keterlibatan seseorang berupa mental, emosi

serta fisik terhadap pelaksanaan kegiatan baik dalam proses mengajar,

penelitian dan kegiatan lainnya. Khusus dalam penelitian ini kegiatan

partisipatif di ambil untuk mendapatkan data yang lebih akurat.Karna dalam

kegiatan partisipatif peneliti terlibat dalam aktifitas masyarakat Desa

Lampuara.Sehingga peneliti mampu memahami karakter, kondisi serta

perubahan sosial yang ada di masyarakat Desa Lampuara Kecamatan Ponrang

Selatan Kabupaten Luwu.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk menganalisis,

mempelajari serta mengolah data tertentu. Sehingga dapat diambil kesimpulan

Page 52: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

41

yang konkret tentang persoalan yang diteliti. Penelitian yang akan dilakukan

adalah tergolong tipe penelitian deskriptif kualitatif. Teknik analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif. Analisis

data kualitatif (Moleong, 2007: 248) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi

satuan yang dapat dikelolah, mensitesiskannya, mencari dan menemukan pola,

menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa

yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Dalam penelitian ini setelah memperoleh data dari observasi, dan

wawancara, maka peneliti memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat

dikelolah. Kemudian peneliti mengelompokkannya sesuai dengan masalah

yang diteliti dan menyajikannya dengan kata-kata yang dapat diceritakan

kepada orang lain sebagai hasilpenelitian.

Teknik analisis dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis

kualitatif, dengan tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahappersiapan

Pada tahap ini dilakukan beberapa kegiatan antara lain mengecek

nama dan kelengkapan identitas responden, memeriksa instrumen pengisian

data dan mengecek data.

2. Tahap tabulasikegiatan

Kegiatan mengelompokan data kedalam table untuk lebih

Page 53: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

42

mempermudah dalam menganalisis data.

3. Tahap menganalisisdata

Pada ditabulasi akan Analisis deskriptif kualitatif. Artinya data yang

diperoleh dikumpulkan, kemudian diklasifikasikan dan dianalisis secara

kualitatif dengan berpedoman kerangka pikiran telah disajikan guna

memberikan gambaran yang jelas dari fenomena yangditeliti.

Page 54: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

43

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Profil Desa Lampuara Kecamatan Ponrang Selatan Kabupaten Luwu

1. Profil Wilayah Penelitian

Desa Lampuara Kecamatan Ponrang Selatan kabupaten luwu merupakan

salah satu desa dari 12 desa yang berada dalam wilayah Kecamatan Ponrang

Selatan Kabupaten Luwu. Desa Lampuara berjarak sekitar 15 km dari Kota

Belopa nama wilayah pusat pemerintahan Kabupaen Luwu. atau sekitar 20 km

dari Kota Palopo. Luas Desa Lampuara adalah ± 10,9 ha dimana wilayah

berbentuk datar. Karena wilayha yang datar sehingga lahan yang ada di Desa

Lampuara digunakan oleh warga untuk bercocok tanam dengan memanfaatkan

perkebunan dan sawah, serta wilayah datar yang dekat dengan pantai dijadikan

sebahagian adalah empang, sawah dan tempat pengeringan rumput laut.Sehingga

di Desa Lampuara sebahagian rata-rata penduduk disana mengais rezeki melalui

cocok tanam dan membudidayakan rumputlaut.

2. Keadaan Demografi

Keadaan demografi adalah keadaan penduduk yang bermukim di suatu

wilayah termasuk diantaranya usia, jenis kelamin, dsb, yang bertempat tinggal di

wilayah tersebut. Adapun usia penduduk Desa Lampuara tentu sangat beragam

mulai dari usia 0 – 50 tahun keatas. Untuk lebih mengetahui penduduk yang

berjenis kelamin perempuan dan laki-laki yang usia 0 – 50 tahun keatas dengan

43

Page 55: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

44

interval 1-4 tahun.

3. Data Penduduk Desa Lampuara

a. Jumlah Penduduk Desa Lampuara

Data jumlah penduduk Desa Lampuara dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah

ini:

Jumlah Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

Penduduk 3.182 3.473

Persentase 0,478% 0,521%

Sumber: Kantor Desa Lampuara tahun 2020

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk yang ada di

Desa Lampuara sebanyak 6.654 jiwa yang terdiri dari laki-laki 3.182 jiwa dan

perempuan 3.473 jiwa.

b. Etnis Desa Lampuara

Etnis adalah kelompok sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan yang

mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena keturunan, adat, agama, bahasa,

dan sebagainya. Anggota-anggota suatu kelompok etnik memiliki kesamaan

dalam hal sejarah (keturunan), bahasa (baik yang digunakan ataupun tidak),

sistem nilai serta adat-istiadat dan tradisi. Dalam suatu wilayah biasanya dihuni

ada beberapa etnis tidak terkecuali di Desa Lampuara akibat adanya proses

transmigrasi sehingga penduduk asli bercampur baur dengan masyarakat

Page 56: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

45

pendatang. Dari hasil penelitian etnis yang terdapat di Desa Lampuara adalah

etnis makassar sebagai etnis asli sedangkang etnis jawa sebagai etnis pendatang.

c. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Lampuara

Desa Lampuara Kecamatan Ponrang Selatan memiliki Tingkat pendidikan

akan berkaitan dengan pola pikir petani. Namun demikian untuk kegiatan

pengelolaan rumput laut tidak berdampak sangat signifikan, hal ini berkaitan baik

yang sifatnya langsung maupun tidak langsung terhadap jenis pengelolaan rumput

laut yang mereka lakukan karena bisa bekerja.Tingkat pendidikan sendiri baru

akan terlihat pada sistem manajemen pengolahan rumput laut untuk mampu

menghasilkan rumput laut baik secara jumlah maupun mutu yang mereka lakukan

diikuti dengan pengalaman pengelolaan rumput laut yang akan mereka dapatkan.

B. Profil Karakteristik Responden

1. Usia Petani Rumput Laut

Pada umumnya usia petani rumput laut akan bersentuhan langsung

dengan kemampuan fisik seseorang untuk melakukan suatu kegiatan atau

usaha. Dengan demikian semakin bertambah usia seseorang pada waktu

tertentu akan mengalami penurunan waktu produktifitas terbaiknya. Usia petani

rumput laut dapat di lihat pada tabel 4.6 di bawah ini:

Page 57: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

46

No

Jenis

Kelamin Responden

Nama Responden

(Nama Inisial)

Usia

Responden

(tahun)

Keterangan

L P

1. Andi Ashar 30

2. Sulaiman 32

3. Addi 42

4. Rahul 38

5. Dirga 46

6. Hamrun 33

7. Habil 37

8. Adam Nasrum 38

9. Suliati 25

10 Kamaruddin 47

Jumlah 10 orang

Sumber: Data Pribadi Tahun 2020

Dari tabel 4.6 usia petani rumput laut sebagai responden sengaja di

ambil antara usia 25 sampai dengan usia 59 tahun karena untuk mendapatkan

data yang lebih valid karena rentang usia 25 tahun ke atas wawasan tentang

masalah kehidupan sosial masyarakat Desa Lampuara khususnya petani

rumput laut lebih mendalam di bandingkan dengan usia 25 tahun ke bawah.

2. Pengalaman Kerja

Pengalaman Kerja menunjukkan rata-rata pekerja yang sudah menjalani

profesi hidupnya sebagai petani rumput laut dalam jangka waktu tertentu yang

diukur dalam satuan tahun.Para Petani rumput di Desa Lampuara rata-rata

mempunyai pengalaman kerja selama 5 – 10 tahun dimana memiliki jumlah

responden sebanyak 10 orang.

Page 58: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

47

3. Penghasilan Responden

penghasilan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penghasilan

responden yang berprosesi sebagai petani rumput laut di Desa Lampuara dalam

sekali panen. Dari data yang kami peroleh dalam penelitian ini

menggambarkan bahwa penghasilan tiap responden itu berbeda-beda dari

penghasilan responden tersebut turut mewakili penghasilan seluruh masyarakat

petani rumput laut yang ada di Desa Lampuara. Setelah kami mengadakan

proses wawancara kami mendapat data bahwa penghasilan masyarakat petani

di Desa Lampuara tidaklah beragam ini dikarenakan beberapa faktor antara

lain: modal, kualitas bibit rumput laut, cuaca, luas lahan pembudidayaan dan

teknik pengikatan rumput laut.

4. Luas Lahan Gerak Responden

Lahan dapat diartikan sebagai tempat khusus yang digunakan oleh

masyarakat untuk membudididayakan komuditas tertentu, termasuk di dalamya

adalah rumput laut.Pembudidayaan rumput laut lahan merupakan suatu yang

substansial yang harus di sediakan oleh petani.karena, ditempat inilah

digunakan untuk proses pertumbuhan hingga masa panen rumput laut tiba.

Satu hal yang membedakan lahan budidaya rumput laut dengan budidaya

tumbuhan lainnya, yaitu terletak dari tempat lahan itu sendiri, jika tanaman

padi tempat pembudidayaannya menggunakan media tanah dan air tawar untuk

selama masa pertumbuhan, rumput laut menggunakan media tali dan air asin

Page 59: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

48

untuk proses pertumbuhan. Sehingga jelas perbedaan lahan yang digunakan

oleh tanaman padi dengan lahan yang digunakan oleh tanaman rumput laut.

Kepemilikan luas lahan, tentu sangat berbeda antara satu petani dengan

petani lainnya.Perbedaan ini bisa di sebabkan karena faktor modal untuk

penyediaan lahan, ketersediaan lahan produktif, dan luas daerah

pembudidayaan.Semakin luas lahan maka peluang untuk memanen jauh lebih

besar begitupun sebaliknya, sehingga luas lahan bukan hanya sebagi hal yang

substan sial bagi petani namun luas lahan juga berpengaruh terhadap produksi

petani rumput laut.

Page 60: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

49

BAB V

HASL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pengumpulan data atau mengumpulkan informasi dengan cara melakukan

tanya jawab kepada informan atau responden yang dilakukan dengan kontak

langsung atau bertatapan muka pada responden untuk mendapatkan data atau

informasi yang lebih akurat. Tujuan dari wawancara ini untuk mengumpulkan

beberapa data atau informasi penting baik itu mengenai pendapat, keadaan, serta

keterangan dari suatu pihak tertentu. Untuk mendapatkan data yang valid dalam

proses wawancara peneliti mendatangi responden dengan menggunakan tekhnik

triangulasi, yang dimaksud triangulasi di sini adalah tekhnik wawancara yang

beroreantasi pada tiga aspek sumber data,waktu dantempat.

Sumber data, data yang kami peroleh dari penelitian ini berasal dari hasil

wawancara masyarakat yang berprofesi sebagai petani rumput laut yang ada di

Desa Lampuara Kecamatan Ponrang Selatan Kabupaten Luwu sebanyak 10 orang

atau biasa disebut responden.Responden yang kami pilih sebagai sumber data

merupakan warga asli Desa Lampuara.Sehingga keakuratan data penelitian ini

betul-betul terjaga.Tempat, aspek tempat dalam penelitian ini merupakan hal yang

sangat penting untuk menjaga ke validtan data.Agar data yang di hasilkan betul-

betul valid.Tempat yang kami jadikan sebagai objek penelitian adalah penduduk

yang bermukim di pesisir pantai dan memiliki aktifitas sebagai petani rumput laut

49

Page 61: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

50

di Desa Lampuara.

Waktu, aspek waktu dalam penelitian ini sangat berpengaruh terhadap ke

absahan data karena kondisi responden pada kesempatan pertama wawancara

responden di pagi hari sedang melakukan pembersihan bentang dari bekas-bekas

rumput laut, pada saat mewawancarai responden data yang di peroleh belum

akurat karena responden di sini harus kembali lagi bekerja untuk mempersiapkan

bentangya untuk di bawah ke laut. Dan pada kesempatan kedua wawancara

responden di siang hari data yang di berikan sudah cukup jelas karena responden

sudah tidak terlalu sibuk sehingga responden meluangkan waktunya untuk di

wawancarai kembali.Dan ini di lakukan terhadap ke sembilang responden

lainnya.Berikut hasil wawancara petani rumput laut di Desa Lampuara Kecamatan

Ponrang Selatan Kabupaten Luwu.

1. Faktor Perubahan Sosial Petani Rumput Laut di Desa Lampuara

KecamatanPonrang Selatan Kabupaten Luwu

Setiap masyarakat manusia selama hidupnya, pasti mengalami perubahan-

perubahan. Perubahan-perubahan tersebut bagi masyarakat yang bersangkutan

maupun bagi orang-orang luar yang menelaahnya, dapat berupa perubahan-

perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok, ada pula perubahan

yang pengaruhnya terbatas maupun luas, serta ada pula perubahan-perubahan

yang lambat sekali, akan tetapi ada juga yang berjalan dengan cepat. Perubahan-

perubahan tersebut hanya akan ditemukan oleh seseorang yang sempat meneliti

susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu

Page 62: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

51

waktudanmembandingkannya dengan susunan dan kehidupan masyarakat tersebut

dalam masa lampau.

Perubahan-perubahan pada masyarakat di dunia dewasa ini merupakan

gejala yang normal, yang pengaruhnya menjalar dengan cepat ke bagian-bagian

dunia lainnya, antara lain berkat adanya komunikasi yang modern. Penemuan-

penemuan baru di bidang teknologi yang terjadi di suatu tempat dengan cepat

dapat diketahui oleh masyarakat-masyarakat lain yang jauh dari tempattersebut.

Perubahan-perubahan dalam masyarakat memang telah ada sejak zaman

dahulu, namun dewasa ini perubahan-perubahan tersebut berjalan dengan sangat

cepatnya, sehingga seolah-olah membingungkan manusia yang

menghadapinya.Sehingga di dalam masyarakat-masyarakat di dunia kita lihat

sering terjadinya perubahan-perubahan atau suatu keadaan di mana perubahan-

perubahan tersebut berjalan secara konstan. Perubahan-perubahan tersebut

memang terikat oleh waktu dan tempat, akan tetapi karena sifatnya yang berantai,

maka keadaan tersebut berlangsung terus walaupun kadang-kadang di selingi

keadaan di mana masyarakat yang bersangkutan mengadakan reorganisasi unsur-

unsur struktur masysrakat yang terkena oleh proses perubahan tadi.

Oleh karena luasnya bidang di mana mungkin terjadi perubahan- perubahan

sosial maka dalam penelitian ini di fokuskan pada perubahan sosial bidang

ekonomi masyarakat petani rumput laut di Desa Lampuara Kecamatan Ponrang

Selatan Kabupaten Luwu adapun perubahan sosial ekonomi yang terjadi di Desa

Lampuara dapat dilihat dari hasil wawancara dengan responden, adapun hasil

Page 63: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

52

wawancaranya adalah sebagai berikut:

AA (30 tahun) mengatakan:

“Dulu sebagai nelayan pencari ikan, terus pada waktu itu ada rekan

yang datang ke saya.Dia bilang begini coba kamu pelihara rumput laut

karena untungya lumayan. Dari ajakan dia saya mencoba-cobami

akhirnya pada saat panen keuntungan yang di peroleh dari petani

rumput laut meningkat di bandingkan pada saat saya masih sebagai

nelayan”.

Dari hasil wawancara di atas perubahan sosial yang terjadi adalah bahwa

pada mulanya dia seorang nelayan mencari ikan dilaut lalu dia beralih ke petani

rumput laut karena dia melihat bahwa keuntungan yang di dapatkan saat budidaya

rumput laut sangatlah besar di bandingkan saat dia menjadi nelayan.

Perubuhan sosial ekonomi selanjutnya adalah menyangkut masalah modal

sebagaimana yang di kemukakan oleh :

SLM (32 thn) mengatakan:

“Pertama kali modal saya berasal dari hasil penjualan pelaharan.Dari

hasil penjualan, kupakemi beli tali (bentang), botol-botol bekas, dan

bibit rumput laut (agara’).Selanjutnya dari hasil panen rumput laut ada

yang kami tabung, ada yang di jadikan modal, dan ada yang di

pergunakan untuk keperluan sehari-hari.”

Dari hasil wawancara di atas dimana sebelum terjun menjadi petani

keperluan-keperluan apa yang harus di gunakan untuk awal mula melakukan

budidaya rumput laut. Yang di mana keperluan itu yang harus di sediakan

adalah tali (bentang), botol-botol bekas dan bibit rumput laut. Perubahan sosial

ekonomi selanjutnya adalah terletak pada perlakuan rumput laut dan penjualan

rumput laut, perlakuan dan pemasaran rumput laut dapat di lihat dari hasil

Page 64: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

53

wawancara sebagai berikut:

AD (42 thn) mengatakan:

“Dulu kami menimbang rumput laut dalam keadaan masih basah

karena informasi mengenai pengelolaan rumput laut masih

sangat minim.Namun, sekarang kami menjemurnya sebelum di

timbang ke pengumpul rumput laut.Karena kami dapat

informasi harga rumput laut kering jauh lebih mahal di

bandingkan dengan rumput laut basah.).

Apa yang di katakan oleh AD (42 thn) senada juga yang di katakan oleh

RHL (38 thn) mengatakan:

“Dulu kami menimbang basah rumput laut sekarang kami

timbang keringmi karena beda harganya kalau di timbang kering

dengan di timbang basah”.

Dari hasil wawancara AD (42 thn) dan RHL (38 thn) menyatakan bahwa

dulu petani rumput laut di Desa Lampuara menjual rumput lautnya dalam

keadaan basah, ini di sebabkan karena petani rumput laut di Desa Lampuara

belum mengetahui perlakuan yang di berikan rumput laut agar bernilai tinggi

di pasaran. Sehingga, walaupun petani rumput laut mampu memanen sampai

berton-ton tetap tidak terjadi peningkatan ekonomi karena nilai jualnya rendah.

Setelah petani rumput laut di Desa Lampuara mendapatkan informasi

bahwa rumput laut yang kering jauh lebih mahal, maka mereka meninggalkan

kebiasaan selama ini yang mereka lakukan.Petani rumput laut tidak lagi

menjual hasil panennya dalam keadaan basah.Namun, petani menjual dalam

keadaan kering.

Page 65: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

54

Perubahan yang terjadi selanjutnya adalah dari segi

penjualan/pemasaran.Pemasaran/penjualan sangat erat kaitannya menyangkut

penentuan harga jual.Penentuan harga jual rumput oleh petani di Desa

Lampuara sangat diperhitungkan sehingga petani tidak mengalami kerugian.

Berikut penentuan harga jual rumput laut sebagaimana yang dipaparkan oleh:

DRG (46 thn) mengatakan:

“Dalam masa panen saya selalu memperhatikan harga- harga

rumput laut yang ada di pasaran, kemudian saya mencari

pembeli rumput laut saya yang memberikan harga yang bagus,

hal ini saya lakukan agar harga jual panen rumput laut saya

menberikan nilai tinggi untuk memberikan kebutuhan keluarga”.

Dari hasil paparan wawancara dari DRG (46 thn) perubahan sosial

ekonomi yang terjadi pada masyarakat petani rumput laut Desa

Lampuaraadalah mengenai harga rumput laut.Sebelum dijual petani mencari

informasiharga rumput laut dari berbagai sumber, karena antara pembeli satu

dengan pembeli lainnya memiliki harga yang berbeda-beda.Agar tidak merugi

mereka menjual rumputnya pada orang dianggap cocok dalam kesepakatan

harga.

2. Dampak Perubahan sosial Petani Rumput Laut Desa Lampuara

Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu.

Dampak Perubahan sosial petani rumput laut di desa lampuara

merupakan perubahan yang begitu cepat dalam proses yang awalnya sebagai

nelayan mencari ikan, sawah, dan dan akhirnya berinisiatif sebagai pertani

rumput laut,karna sebagian besar petani rumput laut dapat meningkatkan

Page 66: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

55

perokonomia keluarga dan membantu biaya yang serupa dalam kebutuhan

hidup rumah tangga dan kebutuhan sekolah anak-anaknya. Seperti yang di

kemukakan oleh salah satu informaan dalam wawancara ini adalah,

Menurut HRN (33 Tahun) mengatakan bahwa

“Pada awalnya saya sebagai nelayan mencari ikan di laut dengan

ini berinsiatif menggarap sebagai petani rumput laut dengan

akhirnya sudah bisa mencukupi kebutuhan hidup dalam sehari-hari,

dan allhamdulillah segala sesuatu terpenuhi seperti pendidikan

anak-anak juga bisa terpenuhi, melaikan kebutuhan hidup lain juga

sudah bisa terpenuhi”.

Begitu pula yang di katakan oleh HBL adalah

“Saya juga disini nak dengan adanya lahan perikanan rumput laut

Alhamdulillah, Cuma ada kekuranganya jika terjadi hal yang

terjadi pada tali dan rumpunya meleleh, akan tetapi masih bisa di

panen Cuma kerugianya tidak begitu banyak berbanding dengan

sebagai nelayan mencari ikan di laut”.

Dari hasil Wawancara di atas dapat di simpulkan bahwa, dengan

adanyaPetani rumput laut, yang dulunya dengan mata pencaharian sebagai

nelayan mencari ikan di laut dan akhirnya nelayan beralih mejadi petani

rumput laut, dengan hasil rumput laut memiliki peningkatan dalam perubahan

sosial dan ekonomi dengan demi terpenuhnya kebutuhan hidup sehari-hari, dan

kebutuhan hidup lainya, seperti kebutuhan pendidikan anak-anaknya dalam

menjenjenag pendidikan tinggi.

Di daerah pesisir Desa Lampuara setelah adanya budidaya rumput laut

memberikan peluang pekerjaan bagi laki-laki dan perempuan warga pesisir,

peranan laki-laki sangat besar yakni dengan mencari ikan dilaut dan

Page 67: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

56

hasilnyadijual untuk memenuhi dan menafkahi keluarganya. Laki-laki sebagai

kepala keluarga memegang peranan dan tanggung jawab yang cukup besar,

oleh karena itu laki-laki yang dahulu hanya mencari ikan sekarang mempunyai

usaha baru dengan adanya budidaya rumput laut. Budidaya rumput laut di

daerah pesisir Desa Lampuara dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi

laki-laki, karena budidaya ini membutuhkan tenaga kerja laki-laki untuk

menanam rumput laut,memanen rumput lautdan menjemur rumput laut.

Sedangkan warga pesisir Desa lampuara yang tidak memiliki lahan

rumput laut akan bekerja sebagai buruh untuk mendapatkan penghasilan guna

memenuhi kebutuhan hidup.Sebagai tenaga kerjabudidaya rumput laut,mereka

diberi upah harian oleh pemilik lahan rumput laut berkisar Rp. 60.000,-

sampaiRp. 100.000,-atau sesuai dengan banyaknya pekerjaan yang dilakukan.

Hubungan kerja yang dilakukan merupakan interaksi yang dilakukan

antara pemilik rumput laut sebagai patron yang membutuhkan tenaga kerja

untuk membantu penanaman maupun pada saat memanen rumput laut,

kemudian pekerja sebagai klien membutuhkan pekerjaan dari petani rumput

laut untuk mendapatkan penghasilan.Hubungan kerja yang terjadi antara

pemilik lahan rumput laut dengan pekerja atau tenaga buruhdi daerah pesisir

Desa Lampuara, karena adanya saling membutuhkan diantara kedua belah

pihak.

Kaum perempuan sejak dahulu memegang peranan penting yakni

berperan sebagai domestic worker, artinya mereka hanya bekerja pada urusan

Page 68: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

57

rumah tangga saja. Urusan rumah tangga tersebut meliputi segala macam

pekerjaan rumah seperti menyapu, memasak, dan mengasuh anak.Setiap

perempuanmenginginkan yang terbaik untuk orang-orang yang dicintainya,

termasuk keluarganya, begitu juga para perempuan pesisir Desa Lampuara.

Perempuan -perempuan pesisir Desa Lampuara bekerja sebagai tenaga

pengikat rumput laut,hal ini karena perempuan lebih cekatan dan teliti. Dalam

situasi ini terjadi pembagian kerja antara perempuan dan laki-laki, sesuai

dengansistem pembagian kerja di atas sehinggakaum perempuan

pesisirmempunyai keinginanuntuk terlibat dalam kegiatan di luar rumah.Selain

itu dengan bekerja menjadi tenaga pengikat bibit rumput laut mereka dapat

berkumpul dan bersosialisasi dan dengan perempuan lainnya, tidak seperti

halnya apabila di rumah saja mereka tidak mempunyai teman mengobrol dan

tidak ada pekerjaan lain setelah mengurus rumah.

Keikutsertaan perempuan yang bekerja di desa ini sudah dilakukan sejak

sebelum adanya rumput laut seperti bekerja menjadi buruh di sawah apabila

dibutuhkan oleh orang lain yang membutuhkan tenaganya, begitu juga setelah

setelah adanya rumput laut, yang bertujuan untuk membantu ekonomi

keluarga. Hal ini disebabkan karena kegiatan budidaya rumput laut tidak selalu

lancar karena juga terdapat kendala seperti angin dan penyakit yang dapat

mengganggu rumput laut.Oleh karena itu perempuan pesisir Desa Lampuara

membantumencari nafkah untuk keluarga yang hasilnya ditabung sebagai

antisipasi apabilasuami mereka tidak memperoleh penghasilan.

Page 69: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

58

Peran tersebut tidak hanya menguatkan kedudukan kaum perempuan

dalam kehidupan rumah tangganya, tetapi juga meningkatkan kontribusi

perempuan terhadap pengembangan ekonomi keluarga.139Upah yang

diberikan untuk buruh pengikat rumput laut dihitung per tali, satu tali rumput

laut di bayar Rp.5000,-, jadi semakin banyak hasil mengikat rumput laut maka

semikin banyak pula upah yang didapatkan. Dengan adanya budidaya rumput

laut memberikan peluang-peluang ekonomi dan memberi keberuntungan

kepada perempuan pesisir desa ini.contoh halnyaSuliati

mendapatkanupahsetiap harinya berkisar sampai Rp. 25.000,-dari hasil bekerja

menjadi tenaga pengikat rumput laut dapat digunakan untuk

membelikebutuhan pokok sehari-hari, seperti beras, gula, minyak dan lain-lain

tanpa harus meminta kepada suami.

“Saya bekerja menjadi mengikat rumput laut, agar saya bisa

mencari uang sendiri dan sedikit-sedikit dapat membantu suami

saya. Meskipun hasil yang saya dapatkan tidak begitu banyak,

namum dapat saya gunakan untuk membeli keperluan dapur dan

untuk membeli lauk dan lain-lainnya”.

Page 70: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

59

Gambar 5.1 Aktivitas Perempuan Desa Lampuara Kecamatan

Ponrang Kabupaten Ponrang Selatan

Berdasarkan hasil wawancara dan Gambar 5.1 diatas merupakan salah

satu aktivitas atau kegiatan perempuan di daerah pesisir Desa Lampuara,

yangsedang mengikat rumputlaut. Kegiatanini berlangsung setiap hari, kalau

ada aktivitas yang menanam rumput laut. Dengan adanya kegiatan mengikat

rumput laut ini perempuan didaerah pesisir. Desa Lampuara memiliki

pekerjaanyang memberikan keuntunganselain menjadi ibu rumahtangga.

Desa Lampuara yang beradadi daerah pesisir warga yang dahulu

pekerjaannya hanya mencari ikan, namun setelah melakukan budidaya rumput

laut mereka mengalami perubahan secara ekonomi. Pada saat masih menjadi

nelayan pencari ikan untuk membeli motor sulit, kemudian setelah budidaya

rumput laut berkembang dan berhasil rata-rata masyarakat mampu untuk

membeli motor baru bahkan ada yang mampu membeli dua buah motor.

Page 71: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

60

Seperti pernyataan Andi Ashar:

“Setelah saya membudidayakan rumput laut, membawa perubahan

baik terhadap kehidupan ekonomi saya. Sehingga saya bisa

membeli barang elektronik dan membeli kendaraan bermotor baru

dan saya bahkan sudah bisa membeli motor baru lagi”.

Keberadaan budidaya rumput laut didaerah pesisir Desa Lampuara yang

mampu memberikan pendapatan lebih telah merubah kehidupan masyarakat

yang sebelumnya sederhanamenjadi lebihbaik danmodern. Meningkatnya

pendapatan warga pesisir Desa Lmpuara terutama yang membudidayakan

rumput laut, berakibat pada meningkatnya taraf hidup atau kesejahteraan

mereka. Meningkatnya taraf hidup warga pesisir Desa Lampuara ini

berpengaruh pada tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan masyarakat di Desa

Sumber kencono dan di daerah pesisir.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Faktor Perubahan Sosial Petani Rumput Laut di Desa Lampuara

Asal mula beralihnya masyarakat dari nelayan ke petani rumput laut

hanya berupa percobaan yang dilakukan oleh tiga orang, yakni Sulaiman. Addi

dan Dirga. Mereka menyatakan bahwa bibit rumput laut pertama kali mereka

ambil lalu dibudidayakan itu berasal dari tetangga kampung, tepatnya dari

lingkungan Desa Tirowali Kecamatan Ponrang. Ketiga orang tersebut yang

memulai membudidayakan hingga meningkatkan penghasilan rumput laut.

Ketika masyarakat setempat melihat hasil membudidayakan rumput laut

yang dilakukan oleh pak Sulaiman berhasil dan meningkat maka masyarakat

Page 72: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

61

setempat mulai tertarik dan mereka belajar dari Addi tentang proses

pembudidayaan rumput laut tersebut. Lama kelamaan semakin banyak orang

yang tertarik membudidayakan rumput laut sehingga pekerjaan sebagai nelayan

kurang diperhatikan lagi dan lebih berkonsentrasi terhadap pembudidayaan

rumput laut. Bahkan, sebagian nelayan sudah tidak pernah lagi mencari ikan di

laut, mereka hanya berkonsentrasi terhadap pembudidayaan rumput lautnya.

Membahas tentang perubahan sosial yang ada di masyarakat serasa tidak akan

pernah ada habisnya, sebab perubahan sosial dapat melekat erat pada diri

manusia.

Sehingga selama manusia tidak punah di dunia maka perubahan sosial

akan tetap terjadi. Walaupun proses terjadinya perubahan sosial pada

masyarakat sangat beragam, ada yang membutuhkan waktu yang sangat lama

dan ada pula yang membutuhkan waktu yang singkat. Perubahanyang terjadi

secara cepat sedangkan perubahan yang membutuhkan waktu yang cukup lama.

Perubahan sosial yang terjadi pada manusia bukan hanya pada nilia-nilai,

lembaga sosial, norma-norma sosial tetapi menyangkut keseleruhan yang

bersangkutan dengan manusia. Tidak terkecuali apa yang dipaparkan

sebelumnya bahwa perubahan sosial juga merambat pada aspek ekonomi

masyarakat. Ya yang namanya perubahan sosial secara sederhana dapat

diasumsikan ini terjadi karena manusia ingin selalu bergerak kerah yang lebih

baik, dari keterbelakangan menuju kerah yang lebih maju. Salah satu contoh.

Page 73: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

62

Ahmad yang tinggal didaerah pedesaan disekeliling dia tinggal rata-rata anak

sebaya mereka hanya mengenyam pendidikan sampai di SMA sehingga mereka

tidak lebih dari orang tua mereka sebelumnya yang hanya lulusan SMA setelah

lulus mereka mengikuti jejak ayahnya sebagai pekerja kasar. Saiful tidak ingin

seperti mereka, sehingga Ahmad berfikir bagaimana hidupnya lebih baik dari

teman-temannya tadi maka saiful memutuskan setelah tamat SMA mereka

harus melanjutkan sekolahnya keperguruan tinggi.Apa yang dilakukan oleh

saiful secara tidak sadar mereka mengadakan perubahan pada dirinya dia ingin

hidup lebih baik dari teman- temannya dikampung.

Contoh diatas menjadi salah satu bukti bahwa selama manusia ada dan

selama keinginan manusia ingin berubah maka selama itupula perubahan akan

tetap ada tinggal aspek mana manusia itu berubah, ilustrasi diatas juga dapat

dikatergorikan kepada perubahan sosial yang mereka sengaja karena

merekasengaja merubah keadaan sosialnya ingin tampil berbeda dengan orang

lain yang ada di sekeliling dimana dia tinggal.

Selain defenisi secara umum tentang perubahan sosial ekonomi masih

banyak lagi tentang defenisi-defenisi lain yang menyangkut perubahan sosial

ekonomi, salah satunya adalah perubahan sosial ekonomimenyangkut

perubahan budaya. Perubahan yang berkaitan dengan kebudayaan melibatkan

semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu pengetahuan, organisasi

masyarakat dan lainya. Dilain sisi ada perubahan sosial adalah suatu variasi

cara-cara hidup yang telah diterima, yang disebabkan baik perubahan kondisi-

Page 74: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

63

kondisi geografi, kebudayaan materiil, komposisi penduduk, ideologi, maupun

disfungsi yang lain karena adanya penemuanbaru

Telah disebutkan sebelumnya bahwa perubahan sosial itu jangkauannya

luas dan menyangkut semua aspek yang ada dalam kehidupan manusia maka

kami sebagai peneliti hanya menitikberatkan perubahan sosial yang pada aspek

ekonomi petani rumput laut yang ada di Desa Lampuara Kecamatan Ponrang

Selatan Kabupaten Luwu. masyatakat yang ada di Desa Lampuara sama halnya

dengan masyarakat pada umumnya mereka juga memiliki keinginan untuk

melakukan perubahan yang menyangkut dengan aspkek kehidupannya, ingin

hidup lebih baik dari hari kemarin, ingin hidup berbeda dari yang kemarin atas

keinginan itu mereka melakukan suatu sutatu perubahan. Perubahan yang

dilakukan pada penelitian ini adalah menyangkut aspek ekonomi, mereka

beranggapan bahwa kehidupan semakin hari semakin berat salah satu contoh

kata mereka harga kebutuhan kebutuhan pokok saja kian hari kian meningkat,

sehingga untuk menyambung hidup harus diimbangi antara pemasukan dengan

pengeluaran agar kelangsungan hidup keluarga kami tetap terjaga. Bukan hanya

kebutuhan pokok namun masih banyak lagi yang kami sangat butuhkan

termasuk membeli seragam sekolah anak, mengeluahkannya, memperbaiki

rumah, ingin punya tabungan untuk masa depan, dan masih banyak laiinya. Ini

semua tidak akan terwujud jika pemasukan tidak ada perubahan tiap hari.

Ada perubahan dari yang kemarin sehingga apa yang kami sebutkan tadi

dapat terwujud khususnya memiliki tabungan sendiri untuk modal investasi

Page 75: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

64

untuk anak cucu kami kedepannya dan untuk memenuhi apa yang menjadi

kebutuhan kami. Sehingga kami sepakat untuk memulai bertani rumput

laut.Karena kami melihat potensi di Desa Lampuara untuk budidaya rumput

laut sangat mendukung apalagi dekat dengan bibir pantai.

2. Dampak Perubahan Sosail petani rumput laut desa Lampuara Kecamatan

Ponrang Kabupaten Luwu

Dari hasil penelitian dampak perubahan-perubahan sosial ekonomi yang

terjadi pada petani rumput laut di Desa Lampuara adalah:

a. Peralihan Pekerjaan

Salah satu perubahan sosial ekonomi yang ada pada petani rumput laut

adalah peralihan pekerjaan. Petani rumput laut sebelumnya memiliki pekerjaan

sebagai petani jangung. Dari hasil wawancara yang dilakukan pada AA (30

tahun) dia menuturkan bahwa

“Dulu saya sebagai petani yang berprofesi sebagai petani Nelayan,

kemudian pindah menjadi petani rumput laut.Alasan saya beralih

profesi karena mencari ikan agak sulitmenangkap ikan, maka dari

itu saya beralih menjadi petani rumput laut”.

Adapun wawancara diatas di benarkn lagi

SLM (32 tahun) mengatakan bahwa;

“Setelah saya membudidayakan rumput laut saya tidak perlu lagi

melakukan aktivitas sebelumnya sebagai nelayan mencari ikan

ditengah untukmasalah modal rumput laut yang saya rasakan itu

hanya pada waktu pemula karena harus membeli tali pengait botol

dan bibit rumput laut namun selanjutnya tidak lagi kecuali kalau

ada tali yang rusak tapi itu tidak seberapa”.

Page 76: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

65

Dari hasil wawancara diatas bahwa antara dengan Nelayan penangkap

ikan dengan petani rumput laut, lebih dominan sebagai petani rumput llaut

kaeran hanya mengeluarkan modal awal .dan akhinya tekun dalam

mememelihara rumput laut, karna rumput laut tidak banyak meribetkan

masalah dana yang hanya menjadi persoalan adalah jika tali yang di gunakan

mengalami keruskan dan kehilangan botol plastik yang terpasang pada saat

bibit ada di laut.

b. Petani Rumput Laut sudah mampu Menabung

Perubahan sosial ekonomi yang kedua pada petani rumput laut Desa

Lampuara adalah mereka sudah mampu menabung dan melakukan investasi

atas hasil usahanya sebagai petani rumput laut.

AD (42 tahun) mengatakan bahwa’

“Dari hasil penjualan rumput laut ada yang ku tabung, ku jadikan

modal, dan selebihnya untuk keperluan sehari-hari termasuk untuk

kebutuhan makan danminum”.

Dari penuturan YT (35 tahun) diatas telah terjadi perubahan ekonomi

semenjak dia membudidayakan tanaman rumput laut. sudah mampu menabung

dan menginvestasiakn hasil dari penjualan rumpu laut, yang sebelumnya dia

tidak memiliki tabungan dan modal untuk investasi.Dari investasi isi YT

mampu memberikan pemasukan tambahan untuk kebutuhan hidupnya karena

dia memiliki pemasukan dari panen rumput laut plus pemasukan dari modal

yang dia investasikan, dan menambahkan tali untuk menambahkan lebih hasil

yang akan dipanen di kemudia hari, sehingga lebih mencukupi lagi kebutuhan

Page 77: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

66

hidup istri, anak-anak dan kebutuhan sangan dan pangan, dan bahkan

kebutuhan lain demi kelangsungan hidup rumah tangga yang sakinah dan

mawadah sebagai rukun rumah tangga.

Dampak yang terjadi dalam perubahan sosial ini sangat berarti dalam

kehidupan dan kebutuhan sosial petani rumput laut dan masyarakat desa

lampuara kecamatan ponrang kabupaten luwu. Dalam penelitian ini tentang

bagaimana dampak perubahan sosial yang terjadi pada petani rumput laut,

seperti yang dikatakan oleh salah satu informan dalam penelitian ini yang

mengatakan bahwa;

“seperti yang terjadi pada saat ini, yang dulu agak sulit dalam

meghidupi kebutuhan keluarga dan dengan budidaya rumput laut

akhirnya kebutuhan yang terjaadi dalam keluarga sudah mencukipi

kebutuhan hidup sehari dan biaya lainya”

Seperti hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa para petani

rumput laut yang awalnya tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan pada

akhirnya dengan adanya budi daya rumput laut para keluuaarga akhirnya dapat

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarga, dan bahkan lebih lagi

keebutuhan perkiran yang sifatnya ekternal maupun dalam internal keluarga,

perubahan ini sangat mengembangkan kemajuan ekonomi keluarga maupun

masyarakat lainya di desa lampuara, karna dari beberapa wawancara diatas

para ibu rumah tangga bahkan perempuan lainya yang masih dalam usia di

bawah umur bahkan ikut serta dalam membantu kebutuhan hidup keluarga dan

kebutuhan pokok sehari-harinya.

Page 78: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

67

Dalam penelitian ini sesuai yang terjadi di lapangan bahwa sangat

berpontensi sebagai petani rumput laut ini demi meningkatkan taraf kemajuan

sosial ekonomi keluarga, petani rumput laut sudah memiliki taraf sosial

ekonomi yang maju dan bahkan meningkat, dampak kemajuan sosial demi

kelangsungan hidup keluarga petani rumput laut.

Page 79: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

68

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpualan

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki wilayah perairan yang lebih luas

dibandingkan dengan wilayah daratan, sehingga menjadikan masyarakat yang tinggal

di daerah pesisir banyak yang bekerja di sektor perikanan, seperti menjadi nelayan

yang telah menjadikan pekerjaan mereka sejak jaman nenek moyang mereka. Di Desa

Lampuara Kecamatan Ponrang Selatan Kabupaten Luwu, menyebabkan sebagian

warga yang tinggal di daerah pesisir bekerja menjadi nelayan yang setiap harinya

mencari ikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kehidupan sosial ekonomi

masyarakat yang tergolong lemah, karena mereka hanya menggantungkan

penghasilannya dari hasil melaut yang tidak menentu. Hal ini disebabkan

keberadaanikan sifatnya musiman kadang-kadang banyak, namun kadang-kadang

sedikit bahkan pernah tidak mendapatkan hasil sama sekali, ketika musim paceklik.

Faktor ini menyebabkan masyarakat mangalami kesulitan dalam bidang sosial,

sehingga menimbulkan berbagai masalah, karena mereka tidak mempunyai pekerjaan

lain selain menjadi nelayan. Sebelum adanya budidaya rumput laut, nelayan di daerah

pesisir Desa Lampuara sebagian bekerja mencari ikan hias menggunakan potasium,

namun hal ini dilarang oleh Pemerintah Kabupaten Luwu, karena termasuk tindakan

kriminal.

68

Page 80: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

69

Dari hasil pembahasan diatas maka kami dapat mengambil kesimpulan dari

perubahan sosial ekonomi petani rumput laut di Desa Lampuara Kecamatan Ponrang

Selatan Kabupaten Luwu adalah Perubahan sosial ekonomi yang cepat.

Dalam penelitian ini sangat bermanfaat bagi petani rumput demi kebutuhan

hidup keluarga dengan perubahan ini sangat menjamin kebutuhan hidup keluarga dan

sangat berdampak penyebab perubahan sosial petani rumput laut, karna dapat

meningkatkan kemajuan ekonomi keluarga dalam mencapai tujuan dalam keluarga,

sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

B. Saran

Adapun saran dari penelitian ini adalah kami sebagai penulis tujukan kepada

pemerintah dan kepada petani rumput laut yang ada di Desa Lampuara Kecamatan

Ponrang Selatan adalah sebagai berikut:

1. Bagi pemerintah dan swasta diharapkan semakin meningkatkan pelatihan maupun

sosialisasi pertanian serta menerapkan teknologi dalam hal meningkatkan kualitas

produksi rumput laut.

2. Bagi petani rumput laut perlunya ada penambahan pengalaman kerja dalam proses

produksi guna meningkatkan produksi rumput laut di Desa Lampuara.

3. Bagi perguruan tingggi dengan adanya penelitian ini di desa lampuara semoga

kedepannya menjadi acuan bagi penelitia lain dan bermanfaat untuk kepetingan

instansi.

Page 81: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

70

4. Bagi masyarakat/petani, dengan petani rumpu laut bagi perempuan jangan

merasakan lemah untuk mencari sesuap nasi tetap bangkit karna di budidaya

rumput laut ada penghasilan yang di dapatkan seperti mengikat rumput laut ke tali

yang akan di bawa ke tempatnya.

Page 82: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

71

DAFTAR PUSTAKA

Agustang, Andi. 2011. Filosofi Research ( Dalam Upaya Pengembangan

Ilmu).Makassar.

Anwar dan Adang. 2013. Sosiologi untuk Universitas. Bandung. Refika Aditama.

Damsar dan Indrayani. 2011. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta. Prenada Media

Group.

Gunawan, Ary.2000. Sosiologi Pendidikan suatu Analisis Sosiologi tentang berbagai

Problem Pendidikan.Jakarta.Rineka Cipta.

Hermanto. 1995.Pengelolaan Hasil-hasil Pertanian. Jakarta. Intimedia.

Istini, Sri. A.Zatnika dan Suhaimi.1985.Manfaat Rumput Laut dan

Pengolahannya.Bandar lampung.Seafarming workshop report.

Jana-Anggadiredjo, 2006.Rumput Laut. Jakarta. Penebar Swadaya.

Kuntowijoyo. 2002. Radikalisasi Petani. Yogyakarta.Bentang.

Linda, Febi Oktarina Soraya, 2011. Analisis Perubahan Sosial Ekonomi dan Budaya

Peserta Hutan Kemasyarakatan di Desa Gudang Garam Kabupaten Serdang

Bedagai. Skripsi Tidak Diterbitkan. Universitas Sumatra Utara: Medan.

Lexy J. Moleong. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet. 13. Bandung.

Remaja Rosdakarya.

. 2007. MetodePenelitian Kualitatif. Bandung.Remaja Rosdakarya.

Malo Manase. 1989. Metode Penelitian Sosial. Jakarta. Karunika.

Marzali, A. xxxx. Konsep Peisan dan Kajian Masyarakat Pedesaan Di

Indonesia.Diterbitkan oleh Journal Antropologi No. 54.

Mosher, 1995.Pertanian (Agrikultur) Cetakan Kelima.Jakarta. Bina Aksara. Nawawi,

H. Hadari. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial.Yogyakarta. Gajah

Page 83: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

72

Mada University Perss.

Pantjar Simatupang, 2003.Petani dan Permasalahan Petani.Jakarta. Rajawali Press.

Poerwadarminta, 1986.Kesejateraan dan Kemakmuran Kelima.Jakarta. Bina Aksara.

Robert Redfield. 1985. MasyarakatPetanidan Kebudayaan. Edisi Kedua. Jakarta.

CV. Rajawali.

Sadikin M, 2001.Pengembangan Sektor Pertanian (Penanganan Komoditi

Unggul).Jakarta. UGM Press.

Sardiman, S. A. dkk. 2002.Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan

Pemanfaatan.Jakarta. PT. Raja Grasindo Persada.

Scott, John. 2012. Teori Sosial Masalah-Masalah Pokok dalam Sosiologi.

Yogyakarta.pustaka pelajar.

Siagian, 1992.Pembangunan Ekonomi Masyarakat Indonesia.Jakarta.BinaAksara.

Simanjuntak, 1999.Kesejahteraan dan Kesempatan Kerja di Indonesia. Jakarta.

Press.

Sitorus, M. 2000. Sosiologi.Bandung.Cahaya Budi. Slamet, 2000.Agrikultur.Bogor.

LPN-IPB.

Soerjono Soekanto, 1982. Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta.Rajawali.

Sujana, YE. 1994.Jurnal Psikologi.Yogyakarta. Uiversitas Gajah Mada. Sumardi, M.

2004. Kemiskinan dan kebutuhan pokok.Jakarta. Rajawali.

T Sumarno nugroho, 1987.Sistem Intervensi Kesejahteraan Sosial. Cetakan Kedua.

Yogyakarta. PT. Hanindita.

Taurino, Poncomulyo. 2006. Budidaya dan Pengolahan Rumput Laut.Jakarta. Agro Media Pustaka.

Usman, Sunyoto. 2003. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Edisi

kedua.Yogyakarta.Pustaka pelajar.

Wijaksana, Adi. 1992. Minat Remaja dalam Pemilihan Bidang Karir pada Status

Page 84: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

73

Sosial Ekonomi Keluarga Tingkat Atas Menengah dan Bawah.Jakarta.Sekripsi

Fakultas Psikologi UniversitasIndonesia,

Wolf, E.R. 1985. Petani Suatu Tinjauan Antropologis. Jakarta.CV. Rajawali.

Zakiah A, Idznan. 2015. Pemberdayaan Komunitas Petani (Studi Kemiskinan pada

Masyarakat Petani Dusun Punagayya Kabupaten Ponrang Selatan). Skripsi

Tidak Diterbitkan. UNISMUH: Makassar

Sutomo,B.2006.Manfaat Rumput Laut, Cegah Kanker dan

Antioksidan.www.ebookpangan. com. akses10 April 2015

Soewando, M. R. N, danSoerasno,( Kedudukan Perempuan Indonesia Dalam Hukum

dan Masyarakat), Jakarta

Sumber Lain;

https://tirto.id/pengertian-perubahan-sosial-ciri-ciri-dan-faktor-penyebabnya-f8pX

http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/72535/110110301023.pdf?se

quence=1&isAllowed=y

Page 85: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

74

Page 86: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

75

Page 87: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

76

Page 88: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

77

Page 89: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

78

Page 90: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

79

Page 91: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

80

Page 92: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

81

Page 93: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

82

Page 94: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

83

Page 95: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

84

Page 96: PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI (STUDI KASUS PETANI ......1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas sekitar 18.000 pulau

85