perubahan kelembagaan

4
“Amandemen UUD 1945 Tentang Identifikasi Perubahan Kelembagaan” Sumber : http://sidomi.com/229939/amandemen-uud-1945-tentang- identifikasi-perubahan-kelembagaan/ by IbnuAzis on Fri, 25 Oct 2013 Amandemen UUD 1945 yang telah dilakukan tentang identifikasi perubahan kelembagaan, dilakukan sesuai keperluan dan peka zaman. Ini berate aturan yang dibuat oleh DPR harus sisosialisasikan pada rakyat sebelum disahkan. Apakah sesuai dengan norma dan sesuai dengan zamannya. Sebelum diamandemen, identifikasi kelembagaan miliki beberapa tugas yang sangat berbeda pasca amandemen. MPR misalnya, lembaga ini miliki tugas dengan kewanangan tak terbatas. Bisa dibilang yakni superpower. Salah satu tugas MPR sebelum amandemen yakni memilih presiden . Dalam praktek kenegaraan, MPR bias memilih presiden untuk seumur hidup. Presiden terpilih ini bias dipilih secara terus menerus hingga tujuh kali. Dengan amandemen yang ke-4, kewenangan di atas secara otomatis luntur. MPR dihilangkan kewenangan supremasinya, menghilangkan kewenangan menetapkan GBHN, menghilangkan kewenangan memilih presiden (dipilihrakyat), dan namun tetap miliki kewenangan menetapkan dan mengubah UUD. Dalam kurun waktu 1999 hingga 2002, UUD 1945 telah mengalami empat kali perubahan atau amandemen. Perubahan ini ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR. Perubahan pertama pada Sidang Umum MPR 1999, perubahan kedua pada Sidang tahunan MPR 2000, amandemen ketiga pada Sidang Tahunan MPR 2001, dan amandemen ke-4 pada Sidang Tahunan MPR 2002.

Upload: jmr

Post on 02-Feb-2016

70 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Pendidikan kewarganegaraan

TRANSCRIPT

Page 1: perubahan kelembagaan

“Amandemen UUD 1945 Tentang Identifikasi Perubahan Kelembagaan”

Sumber : http://sidomi.com/229939/amandemen-uud-1945-tentang-identifikasi-perubahan-kelembagaan/

by IbnuAzis on Fri, 25 Oct 2013

Amandemen UUD 1945 yang telah dilakukan tentang identifikasi perubahan kelembagaan, dilakukan sesuai keperluan dan peka zaman. Ini berate aturan yang dibuat oleh DPR harus sisosialisasikan pada rakyat sebelum disahkan. Apakah sesuai dengan norma dan sesuai dengan zamannya. Sebelum diamandemen, identifikasi kelembagaan miliki beberapa tugas yang sangat berbeda pasca amandemen. MPR misalnya, lembaga ini miliki tugas dengan kewanangan tak terbatas. Bisa dibilang yakni superpower. Salah satu tugas MPR sebelum amandemen yakni memilih presiden. Dalam praktek kenegaraan, MPR bias memilih presiden untuk seumur hidup. Presiden terpilih ini bias dipilih secara terus menerus hingga tujuh kali.

Dengan amandemen yang ke-4, kewenangan di atas secara otomatis luntur. MPR dihilangkan kewenangan supremasinya, menghilangkan kewenangan menetapkan GBHN, menghilangkan kewenangan memilih presiden (dipilihrakyat), dan namun tetap miliki kewenangan menetapkan dan mengubah UUD.

Dalam kurun waktu 1999 hingga 2002, UUD 1945 telah mengalami empat kali perubahan atau amandemen. Perubahan ini ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR. Perubahan pertama pada Sidang Umum MPR 1999, perubahan kedua pada Sidang tahunan MPR 2000, amandemen ketiga pada Sidang Tahunan MPR 2001, dan amandemen ke-4 pada Sidang Tahunan MPR 2002.

Amandemen atau perubahan yang ada dilakukan guna mengubah susunan lembaga-lembaga dalam system ketatanegaraan Republik Indonesia. Sesuai tertulis di awal, amandemen ini dilakukan agar tidak menyimpang dan disesuaikan dengan kondisi zamannya.

Page 2: perubahan kelembagaan

PEMBAHASAN

Konstitusinegara Indonesia adalahUndang-UndangDasar 1945 yang untukpertama kali di sahkanolehPanitiaPersiapanKemerdekaan Indonesia (PPKI) padatanggal 18 agustus 1945. Dalantatasusunanperaturanperundangannegara, UUD 1945 menempatitingkattertentu.Menurutjenjangnormahukum, UUD 1945 adalahkelompok Staatsgrundgesetz atauaturanaturandasar/pokoknegara yang berada di bawahpancasilasebagaiGrundnorm ataunormadasar.

Sejakberdirinya, Negara Indonesia telahmengalamitelahmengalamiempat kali penggantiandantermasukempat kali perubahan UUD (tahun 1999 sampai 2002).Penggantiantersebutdimulaidari UUD 1945 keKonstitusi RIS 1949, UUDS- RI 1950, UUD 1945 (DekritPresiden 5 Juli 1959); proses pengantiantersebutmerupakan proses perjuanganmenegakkanProklamasi 17 Agustus 1945 danuntukmenemukan  sebuahkonstitusi yang ideal, yang sesuaidenganperkembanganpolitikdanketatanegaraan Indonesia. Termasukdalampenggantian UUD yang kelima kali adalahempat kali perubahanpada era reformasi, yaituperubahanpertamasampaidenganperubahankeempatsecaraberturut-turutdaritahun 1999 sampaidengantahun 2002.

Perubahan UUD 1945, daritahun 1999 sampai 2002 yang dilakukan MPR-RI berdasarkankewenangan yang dimilikinyasesuaiPasal 37 UUD 1945, dalamkedudukannyasebagaipelaksanakedaulatanrakyatberdasarkanPasal 1 ayat (2) UUD 1945 dantugasnyauntukmenetapkan UUD sesuaidenganPasal 3 UUD 1945. Perubahaninijugamempengaruhipadaperlembagaan di Indonesia.Karenaperubahan UUD yang di permasalahkansalahsatunyaadalahbentuk Negara kesatuan, sistempembangiankekuasaan, berbagaisistemkehidupan Negara, dan lain-lain.

BeberapapengertianKonstitusisebagaiberikut : Kumpulan kaidah yang

memberikanpembatasankekuasaankepadapenguasa. Dokumen tentang pembagian tugas dan wewenangnya dari sistem

politik yang diterapkan Deksripsi yang menyangkut masalah hak asasi manusia.

Adapunalasan-alasanuntukmelakukan   amadement,   antaralain : Untukmempertegasdiktumdalampasal-pasal yang telahada Untukmenghilangkankesalahanpenafsiranterhadapartidanbunyipasal-

pasal yang telah-telahmemperbaikiataumenyempurkan. Untukmengoreksikesalahan yang adadalamdiktum.

Page 3: perubahan kelembagaan

Untukmenambahdiktumbaru demi menyempurnakan  sistemketatanegaraan yang dianutdalamkonstitusitersebut.

Untukmengadopsiperkembanganketatanegaraan yang dituntutgunatercapainyakepastianhukumdalamwaktu yang relatif lama.

Perubahan     Lembaga Negara Indonesia SebelumdanSesudahAmandemensebagaiberikut:

PerubahanKelembagaan Negara Indonesia SebelumAmandemenSebelumperubahan UUD 1945 alat-alatkelengkapan Negara dalam UUD 1945 adalahlembagaKepresidenan, MPR, DPR, DPA, BPK, danKekuasaanKehakiman.

PerubahanKelembagaan Negara Indonesia SesudahAmandemenSetelahamandemensecarakeseluruhanterhadap UUD 1945, alatkelembagaan Negara yang disebutdenganlembagatinggi Negara menjadidelapanlembaga, yakni MPR, DPR, DPD, Presiden, MA, MK, KY, dan BPK.

KESIMPULAN

Konstitusimerupakankumpulanprinsip-prinsip yang mengaturkekuasaanpemerintahan, pihak yang diperintah (rakyat), danhubungan di antarakeduanya.

Tujuankonstitusiadalahmembatasitindakansewenang-wenangpemerintah, menjaminhak-hakrakyat yang diperintah, danmenetapkanpelaksanaankekuasaan yang berdaulat. Sedangkan, fungsi konstitusi adalah sebagai dokumen nasional dan alat untuk membentuk system politikdan sistem hukum negaranya.

Dalam Amandemen ini terjadi banyak sekali perubahan berupa penambahan ataupun pengurangan pasal-pasal yang dianggap sudah tidak sesuai dengan era yang sekarang ini.

Total pasalhasilperubahanpertamasampaidengan yang keempatituadalah 75 pasal. Denganrinciansebagaiberikut : mencangkup 21 bab, 73 pasal, dan 170 ayat, 3 pasalaturanperalihandan 2 pasalaturantambahan.