perubahan anatomi dan fisiologi saat kehamilan

7

Click here to load reader

Upload: aulia-ariesta-kusuma-putri

Post on 05-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

reproduksi

TRANSCRIPT

Aulia Ariesta Kusuma Putri20137301276. Jelaskan perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada kehamilan!Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi pada Sistem Reproduksi

UTERUSSelama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan. Uterus mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula dalam beberapa minggu setelah persalinan. Berikut ini adalah perubahan uterus pada setiap trimester yaitu sebagai berikut : Trimester IUterus akan membesar pada bulan-bulan pertama kehamilan di bawah pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat, pembesaran ini dasarnya disebabkan oleh hipertropi , hiperplasia, lunak dan dapat mengikuti pertumbuhan janin. Bentuk uterus pada awal kehamilan berubah menjadi bulat untuk mengantisipasi pertumbuhan janin dan juga menampung cairan dan jaringan plasenta yang terus meningkat. Pada minggu ke-12 kehamilan uterus telah keluar dari rongga panggul sehingga dapat teraba di atas simpisis pubis dan mengadakan dekrorotasi ke arah kanan sesuai dengan pembesarannya. Trimester II- Pada awal kehamilan trimester II, uterus mulai memasuki rongga peritoneum. Minggu ke-20 kehamilan bentuk rahim menjadi seperti aslinya atau berbentuk buah pir, bagian fundus lebih bulat dan tebal.- Kelenjar-kelenjar serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Trimester III- Pada akhir kehamilan dinding uterus mulai menipis dan lebih lembut. Pergerakan janin dapat diobservasi dan badannya dapat diraba untuk mengetahui posisi dan ukurannya.- Pada minggu ke-36 kehamilan terjadi penurunan janin ke bagian bawah rahim hal ini disebabkan melunaknya jaringan-jaringan dasar panggul bersamaan dengan gerakan yang baik dari otot rahim dan kedudukan bagian bawah rahim.

OVARIUMOvulasi berhenti selama kehamilan dan pematangan folikel ditunda. Biasanya hanya satu corpus luteum kehamilan dapat ditemukan di dalam ovarium wanita hamil dan hanya berfungsi maksimal sampai 6-7 minggu pertama kehamilan dan selanjutnya fungsinya menurun sampai akhirnya pada minggu ke-16 kehamilan fungsinya digantikan oleh plasenta untuk menghasilkan estrogen dan progesteron.

TUBA FALOPIISelama kehamilan otot-otot yang meliputi tuba mengalami hipertropi dan epitelium mukosa tuba menjadi gepeng.

VAGINA Trimester I- Terjadi peningkatan vaskularisasi karena pengaruh hormon estrogen, peningkatan vaskularisasi menimbulkan tanda chadwick (warna merah tua atau kebiruan) pada vagina sampai minggu ke-8 kehamilan.- Sekresi vagina menjadi lebih kental, putih dan asam kerena meningkatnya jumlah glikogen pada lapisan epitel vagina. Estrogen membantu mempertahankan dan meningkatkan keasaman vagina (pH 3,5-5) yang berfungsi untuk mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan bakteri patogen yang mungkin ada dalam vagina. Trimester IISekresi vagina meningkat, hal ini normal jika tidak disertai gatal, iritasi atau berbau busuk. Trimester IIIEstrogen menyebabkan perubahan pada lapisan otot dan epitelium. Lapisan otot mambesar, vagina lebih elastis yang memungkinkan turunnya bagian bawah janin.

Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi pada Payudara Trimester ITerdapat peningkatan dari ukuran nodulus, estrogen dan progesteron menyebabkan ukuran payudara membesar, puting susu juga membesar dan warnanya lebih gelap, kelenjar montgomery membesar dan hipertropi sehingga puting dareola mammae lembab. Progesteron dan somatotropin menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara, ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit. Trimester IIEstrogen dan progesteron mempengaruhi pertumbuhan dari sistem dukutus, lobuli dan alveoli dan dapat meningkatkan produksi susu selama kehamilan. Konsentrasi dan kadar prolaktin dalam darah ibu meningkat. Trimester IIIMammae semakin tegang dan membesar sebagai persiapan untuk laktasi akibat pengaruh somatotropin, estrogen dan progesteron, dan pada trimester ini kolostrum sudah mulai keluar.

Sistem Endokrin Estrogen meningkatkan produksi globulin pengikat tiroid oleh hati sehingga menyebabkan peningkatan konsentrasi hormone tiroid total. Meskipun demikian, kadar TSH, T3 bebas dan T4 bebas tetap tidak berubah. Kadar kalsium serum menurun selama kehamilan sehingga menyebabkan peningkatan hormone paratiroid. Aldosteron dan kortisol meningkat selama kehamilan Prolaktin meningkat selama kehamilan, tetapi fungsinya tidak diketahui. Prolaktin mungkin lebih penting untuk menyusui setelah persalinan.

Sistem Perkemihan Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya bertambah 1-1,5 cm, volume renal meningkat 60 ml dari 10 ml pada wanita yang tidak hamil. Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) meningkat sebesar 50% pada masa awal kehamilan yang menyebabkan peningkatan peningkatan bersihan kreatinin dan penurunan konsentrasi kreatinin serum dan urea sebanyak 25%. Peningkatan LFG juga menyebabkan penurunan resorpsi glukosa. Dengan demikian, 15% wanita hamil yang normal memperlihatkan adanya glukosuria. Hidronefrosis dan hidroureter ringan merupakan temuan sonografi yang sering ditemukan dan disebabkan oleh kadar progesterone tinggi dan obstruksi parsial yang disebabkan oleh uterus gravid 5% wanita hamil memperlihatkan adanya bakteri dalam urinnya.

Sistem ImunSistem pertahanan tubuh ibu selama kehamilan akan tetap utuh, kadar immunoglobulin dalam kehamilan tidak berubah . Imunoglobulin G atau IgG merupakan komponen utama dari imunoglobulin janin di dalam uterus dan neonatal dini. IgG merupakan satu-satunya imunoglobulin yang dapat menembus plasenta sehingga immunitas pasif akan diperoleh oleh bayi. Kekebalan ini dapat melindugi bayi dari infeksi selanjutnya.

Sistem Gastrointestinal Mual (morning sickness) terjadi pada >70% kehamilan. Gejala biasanya mereda setelah usia gestasi melewati 17 minggu. Progesteron menyebabkan relaksasi otot polos gastrointestinal sehingga terjadi penundaan pengosongan lambung dan peningkatan aliran balik makanan (refluks) Kehamilan merupakan predisposisi untuk kolelitiasis (batu empedu). Mayoritas batu empedu yang terjadi pada saat hamil merupakan batu kolesterol. Kehamilan merupakan suatu keadaan diabetogenik yang terbukti dengan adanya resistensi insulin dan penurunan ambilan glukosa perifer. Mekanisme ini dirancang untuk memastikan pasokan glukosa glukosa secara berkesinambungan ke janin.

Sistem Muskuloskeletal dan Dermatologis Perubahan postur yaitu lordosis lumbal yang berlebihan dan ketegangan pada pungggung bagian bawah merupakan hal yang sering ditemukan dalam kehamilan. Peningkatan estrogen dan hormone penstimulasi melanosit dapat menyebabkan hiperpigmentasi umbilicus, putting, garis tengah pada abdomen (linea nigra) dan wajah (kloasma). Peningkatan estrogen dapat pula menyebabkan perubahan kulit seperti spider angioma dan eritema pada telapak tangan.

Sistem Kardiovaskular Progesteron menurunkan resitensi vascular sistemik pada awal kehailan yang menyebabkan penurunan tekanan darah. Akibatnya curah jantung meningkat sebanyak 30-50% Aktivasi system renin-angiotensin menyebabkan peningkatan angiotensin II dalam sirkulasi yang mendorong retensi natrium dan air yang menyebabkan peningkatan volume darah sebesar 40% dan secara langsung membuat susunan pembuluh vascular perifer berkonstriksi.Sistem Hematologis Peningkatan volume intravascular menyebabkan anemia yang disebabkan oleh penyenceran (dilutional anemia). Peningkatan kadar eritropoietin menyebabkan kompensasi dalam bentuk peningkatan massa sel darah merah total. Trombositopenia ringan terlihat pada 10% ibu hamil. Keadaan ini mungkin disebabkan oleh pengenceran dan jarang memiliki makna secara klinis. Sistem RespirasiPada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memnuhi kebutuhan O2. Disamping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada umur hamil 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20-25% dari biasanya.

Referensi:Norwitz, Errol dan John Schorge. 2008. At a Glance Obstetri dan Ginekologi edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21570/4/Chapter%20II.pdf