pertumbuhan pucuk.docx

23
I. Judul :Pertumbuhan Pucuk II. Tujuan :Untuk mengetahui letak daerah morfologi mana yang terutama terjadi pertumbuhan pucuk tumbuhan III. Tinjauan Pustaka : Pertumbuhan adalah salah satu ciri makhluk hidup yang melangsungkan kehidupannya.Seluruh organisme yang masih hidup melakukan pertumubuhan guna menambah massa, volume maupun tinggi tubuh organisme. Tidak terkecuali pada tanaman.Tanaman juga melakukan pertumbuhan sebagai salah satu ciri makhluk hidup. Tumbuhan tumbuh dari kecil menjadi besar dan berkembang dari satu sel zigot menjadi embriokemudian menjadi satu individu yang mempunyai akar, batang dan daun (Prawinata, W.2011). Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible yaitu tidak dapatkembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuhdan tingkat kedewasaan (Subowo.2009). Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagiantubuh yang secara kuantitatif dapat diukur atau suatu peningkatan dalam berat atau ukurandari seluru/sebagian dari organisme,

Upload: rumbi-rizky

Post on 25-Dec-2015

77 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Laporan

TRANSCRIPT

Page 1: PERTUMBUHAN PUCUK.docx

I. Judul :Pertumbuhan Pucuk

II. Tujuan :Untuk mengetahui letak daerah morfologi mana yang

terutama terjadi pertumbuhan pucuk tumbuhan

III. Tinjauan Pustaka :

Pertumbuhan adalah salah satu ciri makhluk hidup yang melangsungkan

kehidupannya.Seluruh organisme yang masih hidup melakukan pertumubuhan

guna menambah massa, volume maupun tinggi tubuh organisme. Tidak terkecuali

pada tanaman.Tanaman juga melakukan pertumbuhan sebagai salah satu ciri

makhluk hidup. Tumbuhan tumbuh dari kecil menjadi besar dan berkembang dari

satu sel zigot menjadi embriokemudian menjadi satu individu yang mempunyai

akar, batang dan daun (Prawinata, W.2011).

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang

tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan

diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel

secara irreversible yaitu tidak dapatkembali ke bentuk semula. Perkembangan

adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan

dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuhdan tingkat kedewasaan

(Subowo.2009).

Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh

bagiantubuh yang secara kuantitatif dapat diukur atau suatu peningkatan dalam

berat atau ukurandari seluru/sebagian dari organisme, sedangkan perkembangan

merupakan bertambahnyafungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh,

kematangan dan belajar atau peningkatan kemahiran dalam penggunaan tubuh

(Latunra, A. Ilham. 2012).

Perkembangan adalah penjumlahan seluruh perubahan secara progresif

merincikantubuh organism. Zigot tumbuhan adlah sebuah sel tunggal yang tidak

memiliki kemiripanapapun dengan organisme yang akan dibentuknya nanti. Tiga

proses perkembangan yangsaling tumpang tidih merubah sel telur yang dibuahi itu

menjadi sebuah tumbuhan : pertumbuhan, morfogenesis dan diferensiasi seluler

(Prawinata, W.2011).

Page 2: PERTUMBUHAN PUCUK.docx

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor

dalamdan faktor luar. Faktor dalam adalah faktor yang terdapat di dalam tubuh

organisme, antaralain faktor genetic yaitu :

1. Gen

Gen penentu pertumbuhan dan perkembangan terdapat didalam sel. Sel

merupakan kesatuan hereditas karena didalamnya terdapat gen yang

bertanggung jawab dalam pewarisan sifat keturunan atau hereditas. Gen

juga berperan sebagai pembawa kode untuk pembentukan protein,enzim

dan hormon. Enzim dan hormon mempengaruhi berbagai reaksi

metabolisme untuk mengatur dan mengendalikan pertumbuhan. Setiap sel

hidup yang terdapat dalam organisme akan memperoleh kelengkapan

genetik yang diturunkan dari induknya dan merupakan sumber informasi

untuk melaksanakan pertumbuhan dan perkembangan

2. Hormon

Hormon tumbuhan sering disebut fitohormon. Hormon tumbuhan adalah

suatu senyawa organik yang dibuat pada suatu bagian tumbuhan dan

kemudian diangkut ke bagian lain,yang dengan konsentrasi rendah

menyebabkan suatu dampak fisiologis, Peran hormon adalah merangsang

pertumbuhan, pembelahan sel, pemanjangan sel dan ada yang

menghambat pertumbuhan (Gardner, F. P., R. B. Pearce dan R. L.

Mitchell. 1991).

Sel-sel inisial membentuk sel-sel pada ujung akar yang bersifat

meristematis. Pembelahan sel terjadi secara longitudinal dan beberapa ke arah

lateral yang menyebabkan akar berbentuk silindris. Selanjutnya sel-sel dekat

ujung akar aktif berproliferasi, dimana terletak tiga zona sel dengan tahapan

pertumbuhan primer yang berurutan (zona pembelahan sel, zona pemanjangan dan

zona pematangan). Zona pembelahan sel meliputi meristem apikal dan

turunannya, yang disebut meristem primer (terdiri dari protoderm, prokambium

dan meristem dasar (Campbell et al. 1999).

Meristem apikal yang terdapat di pusat zona pembelahan menghasilkan

sel-sel meristem primer yang bersifat meristematik. Zona pembelahan sel

bergabung ke zona pemanjangan (elongasi). Disini sel-sel memanjang sampai

Page 3: PERTUMBUHAN PUCUK.docx

sepuluh kali semula, sehingga mendorong ujung akar, termasuk meristem ke

depan. Meristem akan mandukung pertumbuhan secara terus-menerus dengan

menambahkan sel-sel ke ujung termuda zona pemanjangan tersebut. Proses

pemanjangan tunas terjadi melalui pertumbuhan ruas yang sedikit lebih tua di

bawah ujung tunas tersebut. Pertumbuhan ini disebabkan pembelahan sel dan

pemanjangan sel dalam ruas tersebut. Pembelahan sel dan pertumbuhan yang terus

menerus sehingga mendorong ke arah pemanjangan batang dan tunas (Campbell

et al. 1999).

Pada batang yang sedang tumbuh, daerah pembelahan sel  batang lebih

jauh letaknya dari ujung daripada daerah pembelahan akar, terletak beberapa

sentimeter dibawah ujung (tunas). Sedangkan pertambahan panjang tiap lokus

pada akar tidak diketahui pertambahan panjang terbesar dikarenakan kecambah

mati (Subowo.2009).

Menurut Mashudi et al. (2008: 3) mengatakan pemangkasan pada bagian

atas tanaman akan menstimulasi tumbuhnya tunas-tunas baru pada bagian aksiler

batang. Jumlah tunas yang tumbuh dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur

pohon, ukuran pohon, tinggi pangkasan, kondisi lingkungan, jarak tanam, waktu

dan stimulasi hormon. Semakin tua umur tanaman maka kemampuan untuk

menghasilkan trubusan berkurang. Selain itu, kondisi lingkungan sangat

mempengaruhi pertumbuhan tunas antara lain kelembaban, status unsur

hara/kesuburan media dan penyinaran cahaya matahari (Subowo.2009).

Pembentukan cabang merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan

luas daun per tanaman. Kemampuan membentuk cabang akan menurunkan

sensitivitas hasil tanaman terhadap jumlah populasi yang dalam hal ini terkait

dengan luas daun. Namun demikian, pembuangan tunas ketiak secara visual

mempengaruhi postur tanaman. Tanaman tanpa tunas ketiak memperlihatkan

postur yang jangkung. Tanaman mengompensasi pemangkasan tunas ketiak

kepada pertumbuhan cabang ke atas, sehingga tanaman menjadi sangat tinggi.

Sebaliknya, tanaman dengan tunas ketiak memiliki postur yang lebih pendek

(Hatta, 2012: 83).

Menurut Adinugraha et al. (2012: 100) mengatakan terdapat 3 fase

perkembangan tunas yang dilalui yaitu pembentukan kalus, perkembangan

Page 4: PERTUMBUHAN PUCUK.docx

kambium lebih lanjut dan pembentukan jaringan pengangkut (vascular).

Perbedaannya nampak pada laju perkembangannya, yang selanjutnya akan

mempengaruhi laju pertumbuhan tunasnya. Faktor lain yang dapat mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan sambungan tanaman yaitu jenis tanaman,

kelembaban udara dan suhu. Keberadaan fitohormon sangat berperan dalam

pembentukan kalus. Jumlah tunas yang dapat tumbuh tergantung pada jumlah ruas

batang atas yang digunakan, karena pada setiap ruasnya terdapat 2 calon tunas

yang dapat tumbuh.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan distribusi akar, yaitu:

1. Genotipe, karakteristik akar secara kuantitatif akan diturunkan ke generasi

selanjutnya dan dikendalikan oleh gen, perbedaan genetik ini lalu akan

berinteraksi dengan lingkungan.

2. Persaingan, kompetisi spesies tumbuhan mengeluarkan bahan panghambat

oleh akar disebut alelopati.

3. Penghilangan daun, pemotongan daun dapat mengurangi pertumbuhan

akar dan pucuk.

4. Atmosfer tanah, kandungan CO2 yang lebih banyak dari O2 dalam

rhizospere akan merangsang pertumbuhan akar.

5. pH, dalam pH kurang dari 6 akan membatasi pertumbuhan akar karena

meningkatkan kelarutan Al, Mn, Fe.

6. Temperatur tanah, temperatur optimum pertumbuhan akar lebih rendah

dari bagian pucuk.

7. Kesuburan tanah, pertumbuhan dan perkembangan akar memerlukan

sumber mineral yang cukup.

8. Air, akar tidak akan tumbuh melalui lapisan tanah yang kering.

9. Daya mekanik dan fisik, akar mngalami resistensi mekanik terhadap

pertumbuhan dari bermacam-macam sebab, misal ukuran partikel,

kurangnya penggumpalan, kompaksi tanah dan lain-lain (Kaufman, P. B.,

J. Labavitch, A. A. Prouty, dan N. S. Ghosheh. 1975).

Pertumbuhan dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

1. Pertumbuhan Primer

Page 5: PERTUMBUHAN PUCUK.docx

Yaitu pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas pembelahan sel-sel yang

berada di dareah meristematik baik di daerah ujung tunas dan ujung akar.

Sifat dari pertumbuhan ini adalah vertikal, dengan memperlihatkan

perpanjangan pada bagian ujung tunas dan ujung akar. Biasanya dijumpai

pada tanaman secara umum, seperti Monokotil.

2. Pertumbuhan Sekunder

Yaitu pertumbuhan yang terjadi akibat dari aktivitas pembelahan sel-sel

contoh : jaringan kambium pada bagian kortex. Jaringan kambium

mempunyai sifat membelah kedua arah, ke arah dalam akan membentuk

jaringan Xylem dan ke arah luar akan membentuk jaringan floem

(Kaufman, P. B., J. Labavitch, A. A. Prouty, dan N. S. Ghosheh. 1975).

Sifat Pertumbuhan

Sifat pertumbuhan adalah secara horizontal, dengan memperlihatkan

pertambahan ukuran diameter pada daerah batang. Biasanya dapat dijumpai pada

tanaman Gymnospermae dan Dikotil(Prawinata, W.2011).

Pertumbuhan Lingkaran Tahun

Merupakan akibat dari proses pertumbuhan jaringan kambium yang

membentuk suatu lingkaran pada bagian batang tumbuhan. Lingkaran tahun ini

dapat digunakan untuk mengetahui lamanya usia atau umur suatu tumbuhan

dengan melihat besarnya diamater batang. Jaringan kambium pada setiap

tumbuhan sangat berbeda dan ditentukan oleh kondisi lingkungan tempat

tumbuhan itu berada serta iklim/musim yang terjadi. Untuk pertumbuhan jaringan

kambium di negara 4 musim, jaringan kambium yang terbentuk tidak begitu

kentara sekali lingkarannya, sedangkan di negera dengan 2 musim akan telihat

sangat jelas. Untuk negara di 2 musim itu juga ada perbedaan yang nyata antara

musim penghujan dengan musim kemarau (Prawinata, W.2011).

Lingkaran Tahun yang terbentuk pada musim penghujan, selnya

cenderung untuk membelah lebih giat dan menghasilkan sel dengan ukuran yang

besar. Keberadaan sel satu dengan lainnya saling rapat sehingga akan membentuk

lingkaran tahun yang nyata/kentara sekali. Sedangkan Lingkaran Tahun yang

terbentuk pada musim kemarau, selnya cenderung lebih lambat dalam

membelah.Sel yang dihasilkan cenderung lebih kecil dan keberadaannya lebih

Page 6: PERTUMBUHAN PUCUK.docx

renggang satu dengan yanag lain. Akibatnya lingkaran tahun yang terbentuk

menjadi tipis/tidak begitu jelas/samar dan kadang terputus (Salisbury, J.W. dan

Ross.2010).

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan proses yang penting

dalam kehidupan dan pekembang biakan suatu species. Pertumbuhan dan

perkembangan berlangsung secara terus-menerus sepanjang daur hidup,tergantung

pada tersedianya merisitem, hasil asimilasi, hormone dan substansi pertumbuhan

lainnya, serta lingkunganyang mendukung. Secara empiris, pertumbuhan tanaman

dapat dikatakan sebagai suatu fungsi dari genotype X lingkungan ( internal dan

eksternal ). Pertumbuhan itu lebih mudah digambarkan daripada di defenisikan.

Pertumbuhan berarti pembelahan sel dan pembesaran sel. Kedua proses ini

memerlukan sintesis protein dan merupakan proses yang tidak dapat berbalik

(Salisbury, J.W. dan Ross.2010).

Pada tumbuhan tingkat tinggi, pertumbuhan merupakan gabungan antara

pembentangan dan perbanyakan sel. Tempat berlangsungnya pertumbuhan hanya

di meristem, sel dewasa yang tumbuh kembali dinamakan meristem sekunder.

Perbedaan akurat diantara organ-organ yang struktur anatominya sama dapat

terjadi sebagai akibat sejumlah persyaratan, antara lain mampu membentuk

sendiri hormon tubuh serta lingkungan tumbuh, serta lingkungan yang sesuai

yaitu ada air,oksigen (zat hara) dan temperatur tepat. Semua faktor yang disebut

tadi selain menjadi syarat terjadinya pertumbuhan juga mempengaruhi

pertumbuhan (Prawinata, W.2011).

Pada jaringan meristem apical, titik tumbuh hanya terbatas pada pucuk

atau ujung,sedangkan jaringan baru berada di bawahnya. Pola tumbuh yang

demikian disebut tumbuh acretinary, pucuk tumbuh batang dan akar selalu

embrional dan berpotensi tumbuh untuk jangka waktu lama (Salisbury, J.W. dan

Ross.2010).

Page 7: PERTUMBUHAN PUCUK.docx

IV. Metode Penelitian

Alat Dan Bahan

Alat

Bak atau pot

Alat penyiram (handprayer)

Jangka sorong

Bahan

Benih kacang hijau

Tinta hitam dan spidol transparan

Kapas, air

4.2 Cara Kerja

Mengisi gelas aqua yang dengan kapas yang sudah dibasahi secukupnya

Menanam biji kacang hijau sebanyak 5 biji tiap bak.menyiram dengan

secukupnya

Meletakkan ditempat gelap selama 5 hari

Memberi 10 tanda pada epikotilnya dengan interval 2 mm yang dimulai

dari pucuk tumbuhan . Meletakkan kembali ke tempat gelap

Setelah 48 jam mengukur jarak diantara interval dan menghitung nilai

rata-rata panjang pada masing-masing nomor interval

Mengamati pada nomor interval mana yang mengalami pertumbuhan

tercepat dan paling lambat

Page 8: PERTUMBUHAN PUCUK.docx

V. Hasil Pengamatan

Kel tumb 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 1 15,7 0,5 0,4 0,3 0,3 0,3 0,3 0,2 0,2 0,2

2 4,2 0,3 0,3 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2

3 17 0,3 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2

2 1 0,9 0,7 0,6 0,7 0,3 0,3 0,1 0,1 0 0

2 5,5 0,3 0,3 0,1 0,2 0,1 0,1 0 0 0

3 1,1 0,4 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1

3 1 1,3 4,8 2,8 4,1 0,6 0,3 0,2 0,1 0 0

2 0,8 2,3 1,4 1 0,4 0,3 0,2 0,4 0,1 0

3 2,8 1,6 0,5 0,3 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0

4 1 2,1 3,4 1,9 1,1 0,6 0,5 0,3 0,3 0,3 0,3

2 1,3 2,7 1,2 0,9 0,9 0,4 0,2 0,1 0,1 0,1

3 0,7 7,3 1,7 0,6 0,5 0,5 0,3 0,3 0,3 0,3

5 1 1,8 3,6 2 1,2 0,7 0,5 0,3 0,3 0,25 0,3

2 1,7 1,8 1,1 0,7 0,4 0,2 0,3 0,3 0,2 0,3

Page 9: PERTUMBUHAN PUCUK.docx

3 1,8 2,2 ,9 0,4 0,3 0,2 0,15 0,2 0 0

6 1 1 2,2 2,2 1 0,7 0,7 0,4 0,4 0,3 0,3

2 1,6 2,1 1,5 0,7 0,5 0,5 0,4 0,4 0,3 0,2

3 0,4 1,5 1,2 0,7 0,6 0,6 0,6 0,4 0,4 0,5

Page 10: PERTUMBUHAN PUCUK.docx

V. Pembahasan

Pada acara praktikum kali ini yang berjudul “Pertumbuhan Pucuk “

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui letak daerah morfologi mana yang

terutama terjadi pertumbuhan pucuk tumbuhan. Pada paraktikum kali ini

praktikan menggunakan biji kacang hijau yang ditanam pada gelas aqua yang

sudah diberi kapas yang basah dengan air. Pemilihan biji kacang hijau sebagai

bahan praktikum dikarenkan biji ini memiliki pertumbuhan yang cepat yang

memudakan praktikan dalam proses pengamatan serta penggunaan waktu yang

lebih efisien.

Pada praktikum kali ini seminggu sebelum praktikum dilaksanakan,

praktikan menanam biji kacang hijau pada 3 gelas aqua yang sudah diberi kapas

yang dibasahi dengan air. Setalah itu praktikan meletakkan 5 biji kacang hijau

tiap-tiap gelas aqua. Setelah itu praktikan meletakkan gelas aqua ditempat gelap.

5 hari setelah penanaman praktikan memberi 10 tanda pada epikotilnya dengan

interval 2 mm yang dimulai dari pucuk tumbuhan. Setelah itu praktikan

meletakkan masing-masing gelas tersebut ketempat semula yaitu gelas

ditempatkan ditempat yang gelap.

Setelah beberapa hari kacang hijau yang diletakkan di kapas basah pada

gelas aqua. Biji kacang hijau mengalami perkecambahan. Perkecambahan

merupakan permulaan aktif dari embrio yang menghasilkan pecahnya kulit biji

dan munculnya tanaman yang mampu mencukupi kebutuhan nutrisinya sendiri.

Proses perkecambahan biji ini di awali oleh proses imbibisi, imbibisi yaitu

masuknya air dalam biji yang menyebabkan kulit biji tidak mampu menahan air

yang masuk, sehingga kulit biji pecah. Setelah proses imbibisi ini selesa

selanjutnya yaitu prose germinasi. Setalah biji mengimbibisi air, embrio

melepaskan giberelin. Hormon ini nantinya akan mengirim sinyal ke aleuron

yaitu lapisan luar endosperm yang tipis. Selanjutnya aleuron ini akan merespon

hormon giberelin dengan menyintesis dan menyekresikan enzim-enzim

pencernaan. Enzim ini nantinya akan menghidrolisis nutrien yang tersimpan

dalam endosperm. Salah satunya yaitu alfa amilase yang dapat menghidrolisi

Page 11: PERTUMBUHAN PUCUK.docx

pati. Pati ini nantinya akan digunakan oleh kecambah sebagai makanan selama

tumbuhan tersebut belum bisa melakukan fotosintesis. Pati atau gula ini akan

diserap oleh skutelum (kotiledon) selama proses perkecambahan.

Pada praktikum kali ini didapatkan hasil yaitu pada biji kacang hijau

yang diletakkan ditempat gelap yaitu pada kelompok 1 pada tumbuhan

1memiliki interval :15,7;0,5;0,4;0,3;0,3;0,3;0,3;0,2;0,2;0,2 pada tumbuhan 2

memiliki interval :14,2;0,3;0,3;0,2;0,2;0,2;0,2;0,2;0,2;0,2 pada tumbuhan 3

dengan interval :17;0,3;0,2;0,2;0,2;0,2;0,2;0,2;0,2;0,2;0,2.pada kelompok 2 pada

tumuhan 2 memiliki interval 0,9;0,7;06;0,7;0,3;0,3;0,1;0,1;0,0.pada tumbuhan 2

memiliki interval 5,5;0,3;0,3;0,1;0,2;0,1;0,1,0;0;0. Pada tumbuhan ke 3 memiliki

interval 1,2;0,4;0,1;0,1;0,1;0,1;0,1;0,1;0,1;0,1.pada kelompok pada tumbuhan 1

memiliki interval:1,3;4,8;2,8;4,1;0,6;0,3;0,2;0,1;0;0. Pada tumbuhan 2 memiliki

interval 0,8;2,3;1,4;1;0,4;0,3;0,2;0,4;0,1;0.pada tumbuhan 3 memiliki interval

2,8;,6;0,5;0,3;0,1;0,1;0,1;0,1;0,1,0.pada kelompok 4 pada tumbuhan 1 memiliki

interval :2,1’3,4;1,9;1,1;0,6;0,5;0,3;0,3;0,3;0,3. Pada tumbuhan 2 dengan

interval 1,3;2,7;1,2;0,9;0,9;0,4;0,2;0,1;0,1;0,1 pada tumbuhan 3 dengan interval

0,7;7,3;1,7;0,6;0,5;0,5;0,3;0,3;0,3;0,3.pada kelompok 5 pada tumbuhan 1

memiliki interval :1,8;3,6;2;1,2;0,7;0,5;0,3;0,3;0,3;0,25;0,3.pada tumbuhan 2

dengan interval 1,7;1,8;1,1;0,7;0,4;0,2;0,3;0,3;0,2;0,3.pada tumbuhan 3

memiliki interval 1,8;2,2;1,9;0,4;0,3;0,2;0,15;0,2;0;0.pada kelompok 6 pada

tumbuhan 1 memiliki interval:1;2,2;2,2;0,7;0, 7;0,4;0,4;0,3;0,3.pada tumbuhan

ke 2 memiliki interval 1,6;2,1;1,5;0,7;0,5;0,5;0,4;0,4;0,3;0,2.pada tumbuhan 3

memiliki interval 0,4;1,5;1,2;0,7;0,6;0,6;0,6;0,4;0,4;0,5.

Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa sebagian besar pertumbuhan

pucuk paling cepat yaitu terdapat pada interval yang pertama yaitu interval yang

berada pada daerah pucuk. Hal ini dikarenakan pada bagian pucuk merupakan

bagian dimana terdapat jaringan meristem yaitu meristem apikal. Jaringan

meristem merupakan jaringan embrional yang masih aktif membelah.

Pembelahan ini menyebabkan penambahan jumlah sel sehingga dapat

menyebabkan pemanjangan sel pada bagian ujung. Selain itu pada bagian ujung

Page 12: PERTUMBUHAN PUCUK.docx

batang terdapat hormon auksin yaitu suatu hormon yang memacu pemanjangan

akar.

Mekanisme kerja auksin dalam pucuk tumbuhan adalah sebagi berikut, hormon

auksin akan bisa bekerja jika ada pompa proton. Pompa proton berperan utama

di dalam respon pertumbuhan sel-sel terhadap auksin. Pada daerah pemanjangan

tunas, auksin merangsang pompa proton (H+) di membran plasma. Pemompaan

H+ meningkatkan voltase di kedua sisi membran (potensial membran) dan

menurunkan pH didalam dinding sel dalam waktu beberapa menit. Pengasaman

dinding sel mengaktivasi enzim-enzim yang disebut ekpansin yang mematahkan

tautan silang (ikatan hidrogen) antara miofibril-miofibril selulosa dan penyusun-

penyusun dinding sel. Peningkatan potensial membran akan menambah

pengambilan ion ke dalam sel, yang menyebabkan pengambilan osmotik air dan

peningkatan turgor. Turgor dan plastisitas dinding sel yang meningkat

memungkinkan sel untuk memanjang.

Selain itu jika dilihat dari hasil pengamatan bahwa pemanjangan interval

di bawah interval utama atau dibawah pucuk lebih pendek dari pada

pemanjangan interval pada bagian pucuk. Hal ini dikarenakan, jaringan

meristematis apikal titik tumbuhnya hanya terbatas pada bagian pucuk atau

ujung sedangkan jaringan baru berada dibawahnya. Hal ini menyebabkan

jaringan di bawah jaringan meristem apikal mengalami pemanjangan yang lebih

lama dari pada jaringan pada bagian apikal atau bagian pucuk.

Pemanjangan pada bagian interval 1 atau interval yang pertama disebut

pertumbuhan primer. Pertumbuhan primer merupakan rtumbuhan yang terjadi

akibat aktivitas pembelahan sel-sel yang berada di dareah meristematik baik di

daerah ujung tunas dan ujung akar. Sifat dari pertumbuhan ini adalah vertikal,

dengan memperlihatkan perpanjangan pada bagian ujung tunas dan ujung akar.

Pada jaringan meristem apical, titik tumbuh hanya terbatas pada pucuk atau

ujung,sedangkan jaringan baru berada di bawahnya. Pola tumbuh yang demikian

disebut tumbuh acretinary, pucuk tumbuh batang dan akar selalu embrional dan

berpotensi tumbuh untuk jangka waktu lama

Page 13: PERTUMBUHAN PUCUK.docx

Pada biji kacang hijau yang ditumbuhkan pada tempat yang gelap, akan

mengalami etiolasi dimana batang lebih panjang namun batang relatif merunduk,

diameternya kecil serta memiliki warna daun yang pucat. Batang yang

merunduk ini di sebabkan oleh gerak fototropisme yaitu sutu gerak tumbuhan

untuk mencari cahaya matahri. Dikarenakan cahaya matahari sangat jauh dari

dimana tumbuhan biji kacang hijau ditanam sehinga biji kacang hijau akan

melakukan gerakan fototropisme terus-menerus sehingga batanganya akan

sangat panjang. Cahaya matahari merupakan salah satu yang menyebabkan

hormon auksin move on atau berpindah dari bagian pucuk ke bagian batang

yang lain. Dikarenkan pada tempat gelap tidak ada cahaya matahari sehingga

hormon auksin dapat bekerja secara maksimal yang menyebabkan perpanjangan

batang juga maksimal. Auksin juga dapat mengubah eksresi gen dengan cepat

sehingga menyebabkan sel-sel didaerah pemanjangan juga mengalami

pemanjangan yang cepat.

VI. Penutup

Kesimpulan

Pertumbuhan pucuk paling cepat yaitu terdapat pada interval yang

pertama yaitu interval yang berada pada daerah pucuk karna pada bagian

pucuk terdapat jaringn meristem. Jaringan meristem merupakan jaringan

embrional yang masih aktif membelah. Pembelahan ini menyebabkan

penambahan jumlah sel sehingga dapat menyebabkan pemanjangan sel pada

bagian ujung. Selain itu pada bagian ujung batang terdapat hormon auksin

yaitu suatu hormon yang memacu pemanjangan akar.

Pemanjangan interval di bawah interval utama atau dibawah pucuk

lebih pendek dari pada pemanjangan interval pada bagian pucuk. Hal ini

dikarenakan, jaringan meristematis apikal titik tumbuhnya hanya terbatas

pada bagian pucuk atau ujung sedangkan jaringan baru berada dibawahnya.

Hal ini menyebabkan jaringan di bawah jaringan meristem apikal

mengalami pemanjangan yang lebih lama dari pada jaringan pada bagian

apikal atau bagian pucuk

Saran

Page 14: PERTUMBUHAN PUCUK.docx

Sebaiknya pada saat praktikum praktikan membaca literature selain

modul untuk menambah pengetahuan tentang pertumbuhan pucuk dan

factor yang mempengaruhi.

DAFTAR PUSTAKA

Adinugraha, Mahfudz, Muchtiari, Huda. 2012. Pertumbuhan Perkembangan Tunas Pada

Bibit Nyamplung Hasil Pembiakan Dengan Teknik Sambung. Jurnal

Pemuliaan Tanaman Hutan. Vol. 6 (2): 100

Campbell, N. A, J. B. Reece and L. E. Mitchell. 1999. Biologi. Jakarta: Erlangga. 

Gardner, F. P., R. B. Pearce dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.

Universitas Indonesia Press, Jakarta. 

Hatta, Muhammad. 2012. Pengaruh Pembuangan Pucuk Dan Tunas Ketiak Terhadap

Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai. Jurnal Floratek. Vol . 7 (7): 83.

Kaufman, P. B., J. Labavitch, A. A. Prouty, dan N. S. Ghosheh. 1975. Laboratory

Experiment in Plant Physiology. New York:  Macmillan Publishing Co.,

Inc. 

Latunra, A. Ilham. 2012. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Makassar: Jurusan

Biologi Faklutas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Hasanuddin.

Mashudi, Adinugraha, Setiadi, Ariani. 2008. Pertumbuhan tunas tanaman pulai pada

beberapa tinggi pangkasan dan dosis pupuk NPK. Jurnal Pemuliaan

Tanaman Hutan. Vol. 2 (2): 3.

Prawinata, W.2011. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan Jilid I. Bandung : ITB.

Salisbury, J.W. dan Ross.2010. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. Bandung : ITB.

Subowo.2009. Biologi Sel. Bandung : Angkasa.

Page 15: PERTUMBUHAN PUCUK.docx

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

“PERTUMBUHAN PUCUK”

OLEH

RUMBI RIZKY FAUZIAH

120210103113

B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Page 16: PERTUMBUHAN PUCUK.docx

UNIVERSITAS JEMBER

2014