pertimbangan hakim dalam memberikan dispensasi...

125
PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI NIKAH DI PENGADILAN AGAMA SENGETI KELAS 1B SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Guna memperoleh gelar sarjana strata satu (S.1) Dalam ilmu hukum Keluarga Islam Pada Fakultas Syariah MILA MERTIANA SHK. 162117 PEMBIMBING: Drs. IBNU KASIR.,MHI RASITO., SH., M.Hum. PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN 1442H/2020 M

Upload: others

Post on 09-Nov-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN

DISPENSASI NIKAH DI PENGADILAN AGAMA SENGETI KELAS 1B

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Guna memperoleh gelar sarjana strata satu (S.1)

Dalam ilmu hukum Keluarga Islam

Pada Fakultas Syariah

MILA MERTIANA

SHK. 162117

PEMBIMBING:

Drs. IBNU KASIR.,MHI

RASITO., SH., M.Hum.

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN 1442H/2020 M

Page 2: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

ii

PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Mila Mertiana

NIM : SHK.162117

Jurusan : Hukum Keluarga Islam

Fakultas : Syariah

Alamat : Jln. Lorong Melati, RT/RW 008/003, Kelurahan Pijoan,

Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi

Jambi.

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang berjudul: “Pertimbangan

Hakim Memberikan Izin Dispensasi Kawin di Bawah Umur di Pengadilan

Agama Sengeti Kelas 1B” adalah hasil karya pribadi yang tidak mengandung

plagiarisme dan tidak berisi materi yang dipublikasikan atau ditulis orang lain,

kecuali kutipan yang telah disebutkan sumbernya sesuai dengan ketentuan yang

dibenarkan secara ilmiah.

Apabila pernyataan ini tidak benar, maka peneliti siap mempertanggung

jawabkanya sesuai hukum yang berlaku dan ketentuan UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi, termasuk pencabutan gelar yang saya peroleh dari skripsi ini.

Jambi, 2020

Yang Menyatakan

Mila Mertiana

NIM. SHK.162117

Page 3: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

iii

Pembimbing I : Drs. H. Ibnu Kasir.,M. Hi

Pembimbing II : Rasito.,SH.,M.Hum

Alamat : Fakultas Syariah UIN STS Jambi

Jl. Jambi- Muara Bulian KM. 16 Simp. Sei Duren

Jaluko Kab. Muaro Jambi 31346 Telp. (0741) 582021

Jambi, 2020

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Syariah

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di-

JAMBI

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Assalamualaikum wr wb.

Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi

saudara Mila Mertiana, SHK. 162117 yang berjudul:

“Pertimbangan Hakim Dalam Memberikan Dispensasi Nikah di Pengadilan

Agama Sengeti Kelas 1B.”

Telah disetujui dan dapat diajukan untuk dimunaqasahkan guna melengkapi

syarat-syarat memperoleh gelar sarjana starata satu (S1) dalam jurusan Hukum

Keluarga Islam Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi

kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.

Wassalamualaikum wr wb.

Page 4: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

iv

Page 5: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

v

MOTTO

ذ الأصهخ ا الأخز تانجذ ى انصانخ نذافظح عه انقذ “Memelihara hal-hal lama yang bagus dan mengambil hal-hal baru yang lebih baik”

1

1 Moh Adib Bisri, Terjemah Al Faraidul Bahiyah Risalah Qowaid Fiqih, (Kudus: Menara

Kudus, 1977), hal. 17

Page 6: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi Arab-Latin dalam penelitian ini menggunakann pedoman

tranliterasi berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158 Tahun 1987 dan Nomor: 0543

b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988. Adapun secara garis besar uraiannya sebagai

berikut:

A. Konsonan Tunggal

Huruf

Arab

Nama Huruf Latin Keterangan

Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا

Ba´ B Be ة

Ta´ T Te ت

Sa´ Ṡ Es (dengan titik di atas) ث

Jim J Je ج

Ha´ Ḥ Ha (dengan titik di bawah) ح

Kha´ KH Ka dan Ha خ

Dal D De د

Źal Ż Zat (dengan titik di atas) ذ

Ra´ R Er ر

Zai Z Zet ز

Sin S Es س

Syin SY Es dan Ye ش

Sád Ṣ Es (dengan titik di bawah) ص

Dad Ḍ De (dengan titik di bawah) ض

Ta´ Ṭ Te (dengan titik di bawah) ط

Za´ Ẓ Zet (dengan titik di bawah) ظ

Ain ´ Koma terbalik di atas ع

Gain G Ge غ

Fa F Ef ف

Qāf Q Qi ق

Kāf K Ka ك

Lam L El ل

Mim M Em و

Nun N En

Wawu W We و

Ha´ H Ha

Hamzah ' Apostrof ء

Ya´ Y Ye ى

B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah di tulis Rangkap

Ditulis Muta„adiddah يتعد دة

Ditulis „Iddah عدة

Page 7: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

vii

C. Ta„ Marbutah di Akhir Kata

1. Bila dimatikan tulis h

Ditulis Hikmah حكة

Ditulis „illah عهة

Ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang

sudah terserap kedalam bahasa Indonesia, seperti sholat, zakat,dan

sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya.

2. Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah,

maka ditulis dengan h.

‟Ditulis Karamatul al-auliya كر ية الأ و نيب ء

Bila ta’ marbutha hidup atau harakat, fathah, kasrah dan dommah ditulis t Ditulis Zakatul fitri ز كبة انفطر

D. Vokal Pendek

Ditulis A

Ditulis I

Ditulis U

E. Vokal Panjang

Fathah alif

جب ههية

Ditulis

Ditulis

Ā

Jāhiliyyah

Fathah ya‟ mati

يسعي

Ditulis

Ditulis

Ā

yas‟ā

Kasrah ya‟ mati

كريى

Ditulis

Ditulis

Ĭ

Karĭm

Dammah wawu mati

فروض

Ditulis

Ditulis

Ũ

furũd

F. Vokal Rangkap

Fathah alif

بيكى

Ditulis

Ditulis

Ai

Bainakum

Fathah wawu mati

قول

Ditulis

Ditulis

Au

Qaul

G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata dipisahkan dengan

Apostrof

Ditulis A‟antum ااتى

Ditulis U‟iddat اعد ت

Ditulis La‟in syakartum نئ شكرتى

H. Kata Sandang Alif Lam

1. Bila diikuti Huruf Qamariyyah

Page 8: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

viii

Ditulis Al-Qur‟an انقر ا

Ditulis Al-Qiyas انقيب س

2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggandakan huruf

Syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkankan huruf/ (el)

nya

‟Ditulis As-Sama انسبء

Ditulis Asy-Syams انشس

I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat

Ditulis menurut bunyi pengucapannya dan menulis penulisannya

Ditulis Zawi al-furud ذو انفروض

Ditulis Ahl as-sunnah اهم انسة

Page 9: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

ix

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Pertimbangan Hakim Dalam Memberikan Izin

Dispensasi Kawin di Bawah Umur di Pengadilan Agama Sengeti Kelas 1B.”

Dalam perkara-perkara yang menjadi wewenang Peradilan Agama, ada beberapa perkara

yang sangat berkaitan erat dengan hak-hak anak, diantaranya adalah perkara permohonan

dispensasi kawin. Dispensasi kawin adalah perkara voluntair berupa kelonggaran yang

diberikan oleh Pengadilan kepada calon suami isteri yang belum mencapai batas umur

terendah yaitu 19 tahun bagi pria dan 16 tahun bagi wanita agar dapat melangsungkan

perkawinan. Perkawinan dibawah umur memiliki dampak negatif dan menimbulkan

permasalahan baru, seperti perceraian, rawan terjadi kematian bagi ibu dan anak, dan

akan muncul kemiskinan. Selain itu, di dalam Pasal 7 ayat (2) Undang- undang Nomor 1

Tahun 1974 tentang Perkawinan tidak dijelaskan yang dimaksud dengan penyimpangan

itu apa sehingga dalam hal ini hakim harus menafsirkan sendiri isi dari pasal tersebut

dalam penetapan permohonan dispensasi kawin yang diajukan. Penelitian ini merupakan

penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif

pendekatan yuridis empiris. Jenis dan sumber data yang digunakan yaitu data primer

berupa putusan pengadilan agama sengeti dan data sekunder berupa buku-buku, karya

ilmiah, dan lainnya. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan adalah non probability

sampling dengan jenis teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini terdiri dari reduksi data (data reduction), penyajian data (data

display), dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Adapun hasil dari penelitian ini.

Pertama, bagaimana prosedur pengajuan dispensasi kawin di Pengadilan Agama

Sengeti?, kedua, Bagaimana pertimbangan hakim dalam memberikan izin dispensasi

kawin di bawah umur di Pengadilan Agama Sengeti pada tahun 2018?

Kata Kunci: Dispensasi Kawin, Pertimbangan Hakim.

Page 10: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

x

KATA PENGANTAR

انذذ الله انز أض ل انذ ف قه ب انعهى. انصلا ج انغلا و عه

اششف الا ثا ء انش عه عذ ا يذذ عه ان صذث انتا تع

نى تا دغا ان و انذ . أشذ ا لا ان الا الله أشذ ا عذ ا

يذذا عثذ سع ن.Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana dalam

penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tidak lupa pula diringan shalawat

serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.

Skripsi ini diberi judul “Pertimbangan Hakim Dalam Memberikan Izin

Dispensasi Kawin di Bawah Umur di Pengadilan Agama Sengeti.” merupakan

suatu penelitian terhadap pertimbangan hakim Pengadilan Agama Sengeti. yang

memberikan izin dispensasi kawin terhadap anak di bawah umur agar dapat

melangsungkan perkawinan.

Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui tidak sedikit

hambatan dan rintangan yang penulis dapatkan baik dalam mengumpulkan data

maupun dalam penyusunannya, dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,

terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih

kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama

sekali kepada Yang Terhormat:

Page 11: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

xi

1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi Asy‟ari, MA., Ph.D, sebagai Rektor Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Bapak Sayuti,S.Ag,M.H sebagai Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Agus Salim, M.A.,M.IR.,Ph.D, sebagai Wakil Dekan Bidang

Akademik, Bapak Ruslan Abdul Ghani,SH,M.Hum, sebagai Wakil Dekan

Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan, Bapak Dr.

H.Ishaq,S.H.,M.HUM, sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan

Kerjasama.

4. Ibu Mustiah RH, S. Ag., M.Sy Sebagai Ketua Prodi Hukum Keluarga Islam,

dan Bapak Irsardunas, S.H.,M.H, Sekretaris Prodi Hukum Keluarga Islam

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak Drs. H. Ibnu Kasir.,MHi sebagai Pembimbing I.

6. Bapak Rasito.,SH.,Mhum, sebagai Pembimbing II.

7. Bapak dan Ibu Dosen, Asisten Dosen, dan seluruh Karyawan/Karyawati

Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

8. Bapak dan Ibuk Karyawan/Karyawati Perpustakan Fakultas Syariah dan

Perpustakan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifudin Jambi.

9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung

maupun tidak langsung.

Di samping itu, penulis sadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu diharapkan kepada semua pihak untuk dapat

memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT

Page 12: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

xii

kita memohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon kemaafannya.

Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.

Jambi, 2020

Penulis

Mila Mertiana

SHK. 162117

Page 13: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

xiii

PERSEMBAHAN

Ya Allah, Waktu yang sudah kujalani dengan jalan hidup yang sudah menjadi takdirku, sedih, bahagia,

dan bertemu orang-orang yang memberiku sejuta pengalaman bagiku, yang telah

memberi warna-warni kehidupanku. Kubersujud dihadapan Mu, Engaku berikan aku kesempatan untuk bisa sampai

Di penghujung awal perjuanganku Segala Puji bagi Mu ya Allah,

Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillahirobbil’alamin..

Sujud syukurku kusembahkan kepadamu Tuhan yang Maha Agung nan

Maha Tinggi nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdirmu telah kau

jadikan aku manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar

dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah

awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku.

Lantunan Al-fatihah beriring Shalawat dalam silahku merintih,

menadahkan doa dalam syukur yang tiada terkira, terima kasihku untukmu.

Kupersembahkan sebuah karya kecil ini untuk Bapak dan Mamak tercinta, yang

tiada pernah hentinya selama ini memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat

dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan hingga aku selalu

kuat menjalani setiap rintangan yang ada didepanku.,, Bapak,..

Mamak...terimalah bukti kecil ini sebagai kado keseriusanku untuk membalas

semua pengorbananmu.. dalam hidupmu demi hidupku kalian ikhlas

mengorbankan segala perasaan tanpa kenal lelah, dalam lapar berjuang separuh

nyawa hingga segalanya.. Maafkan anakmu Bapak,,, Mamak,, masih saja

ananda menyusahkanmu..

Dalam silah di lima waktu mulai fajar terbit hingga terbenam.. seraya

tangaku menadah”.. ya Allah ya Rahman ya Rahim... Terimakasih telah kau

tempatkan aku diantara kedua malaikatmu yang setiap waktu ikhlas

menjagaku,, mendidikku,, membimbingku dengan baik,, ya Allah berikanlah

balasan setimpal syurga firdaus untuk mereka dan jauhkanlah mereka nanti dari

panasnya sengat hawa api nerakamu..

Untukmu Bapak (Junaidi),,,Mamak (Nurwakidah)...Terimakasih.... ... ( ttd.Anakmu)

Page 14: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

xiv

Dalam setiap langkahku aku berusaha mewujudkan harapan-harapan yang kalian impikan didiriku, meski belum semua itu kuraih’ insyallah atas dukungan doa dan restu semua mimpi itu kan terjawab di masa

penuh kehangatan nanti. Untuk itu kupersembahkan ungkapan terimakasihku kepada kakak ku (Hendi Saputra) terimaksih telah

merawatku dan selalu membimbing ku sejak kecil hingga usia ku saat ini terimakasih telah banyak mengorbankan segala hal yang bahkan belum aku mengerti dahulu terimakasih telah memberikan kasih sayang tulus

tak terhingga. “Hidupku terlalu berat untuk mengandalkan diri sendiri tanpa melibatkan

bantuan Tuhan dan orang lain. Tak ada tempat terbaik untuk berkeluh kesah selain bersama saudara-suadaraku.”

Terimakasih juga kuucapkan Kepada Teman sejawat Saudara seperjuangan HKI „16‟

kususnya HK B „16‟ serta saudara ku posko 31 gel III Lubuk Benteng “Tanpamu teman aku tak pernah berarti,,dan tanpamu aku bukan siapa-siapa yang

takkan jadi apa-apa”

Untuk ribuan tujuan yang harus dicapai, untuk jutaan impian yang akan dikejar, untuk

sebuah pengharapan, agar hidup jauh lebih bermakna, hidup tanpa mimpi ibarat arus

sungai. Mengalir tanpa tujuan. Teruslah belajar, berusaha, dan berdoa untuk

menggapainya.

Jatuh berdiri lagi. Kalah mencoba lagi. Gagal Bangkit lagi.

Never give up!

Sampai Allah SWT berkata “waktunya pulang”

Hanya sebuah karya kecil dan untaian kata-kata ini yang dapat

kupersembahkan kepada kalian semua,, Terimakasih beribu terimakasih kuucapkan..

Atas segala kekhilafan salah dan kekuranganku,

kurendahkan hati serta diri menjabat tangan meminta beribu-ribu kata maaf tercurah.

Skripsi ini kupersembahkan. -by” mila mertiana

Page 15: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................

LEMBARAN PERNYATAAN .......................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ................................................................... iv

MOTTO ............................................................................................................... v

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ............................................. vi

ABSTRAK ........................................................................................................... x

KATA PENGANTAR ........................................................................................ xi

PERSEMBAHAN ............................................................................................. xiv

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xvi

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xvii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xviii

DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 8

C. Batasan Masalah ............................................................................... 8

D. Tujuan penelitian .............................................................................. 8

E. Kegunaan Penelitian ......................................................................... 9

F. Kerangka Teori ................................................................................ 9

G. Kerangka Konseptual ..................................................................... 15

Page 16: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

xvi

BAB II METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 23

B. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 24

C. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................... 25

D. Unit Analisis ..................................................................................... 26

E. Teknik Analisis Data ....................................................................... 27

F. Sistematika Penulisan ..................................................................... 28

G. Jadwal Penelitian ............................................................................ 30

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Letak Geografis ............................................................................... 31

B. Sejarah Pengadilan Agama Sengeti ............................................... 32

C. Visi Misi Pengadilan Agama Sengeti ............................................. 36

D. Keuasaan Peradilan Agama ........................................................... 37

E. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Sengeti ......................... 39

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Prosedur Pengajuan Dispensasi Nikah di Pengadilan Agama

Sengeti Kelas 1B .............................................................................. 42

B. Pertimbangan Hakim Terhadap Penetapan Dispensasi Nikah Di

Pengadilan Agama Sengeti Kelas ................................................... 46

C. Dampak Negatif Dan Positif Pernikahan Di Bawah Umur ......... 68

Page 17: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

xvii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 73

DATA INFORMAN .......................................................................................... 79

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 80

CURRICULUM VITAE ................................................................................. 105

Page 18: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

xviii

DAFTAR SINGKATAN

1. Hlm : Halaman

2. KHI : Kompilasi Hukum Islam

3. UU : Undang-undang

4. UIN : Universitas Islam Negeri

5. Q.S : Al-Qur’an Surah

6. SWT : Subhanahu Wata’ala

Page 19: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

xix

DAFTAR TABEL

Tabel I Jadwal Penelitian .................................................................................. 30

Tabel II Nama-Nama Kepala Pengadilan Agama ............................................. 34

Tabel IV Daftar Informan ................................................................................ 79

Page 20: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pernikahan merupakan sunnatullâh yang umum dan berlaku pada

semua makhluknya, baik pada manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan.

Pernikahan adalah suatu cara yang dipilih oleh Allah SWT. sebagai jalan

bagi makhluknya untuk berkembang biak dan melestarikan hidupnya.

Pernikahan akan berperan setelah masing-masing pasangannya sudah

melakukan perannya masing-masing yang positif dalam mewujudkan

pernikahan tersebut.2

Bagi umat manusia, pernikahan merupakan fondasi masyarakat.

Dengannya dapat dibentuk keluarga yang memberikan rasa kasih sayang

dan pemeliharaan kepada anak-anaknya, melahirkan anggota keluarga yang

saleh yang mentransfusikan darah baru pada urat nadi masyarakat sehingga

dapat tumbuh, kuat, berkembang dan maju. Jadi pernikahan bukan hanya

pilihan individu, tetapi juga tanggu jawab sosial.3

Perkawinan merupakan satu hal yang dilakukan dengan serius yang

mengakibatkan seseorang akan terikat seumur hidup dengan pasangannya.

Oleh karena itu perkawinan membutuhkan persiapan yang matang, yaitu

kematangan fisik dan kedewasaan mental. Pada dasarnya kematangan

jiwalah yang sangat berarti untuk memasuki gerbang rumah tangga.

Perkawinan pada usia muda di saat seseorang belum siap fisik maupun

2 Slamet Aminuddin, Fiqh Munkahat (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999), hlm . 9.

3 Mohd. Idris Ramulyo, Hukum Perkawinan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara), hlm. 7.

Page 21: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

2

2

mental sering menimbulkan masalah di kemudian hari, bahkan tidak

sedikit berantakan di tengah jalan4

Perkawinan Indonesia diatur dalam Undang-undang Nomor 1 tahun

1974 tentang Perkawinan. Undang-undang tersebut merupakan salah satu

unifikasi hukum di Indonesia yang menampung aspirasi masyarakat yang

merupakan sumber hukum materil perkawinan.5 Berdasarkan pasal 1

Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan dijelaskan bahwa

“ perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan

seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga

(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang

Maha Esa”.6

Sedangkan pengertian perkawinan dalam ajaran agama Islam

mempunyai nilai ibadah, sehingga pasal 2 Kompilasi Hukum Islam (KHI)

yang merumuskannya bahwa

“ Perkawinan menurut hukum Islam adalah pernikahan yaitu akad

yang sangat kuat atau mitsaqan ghalan ghalizan untuk mentaati perintah

Allah dan melaksanaknnya merupakan ibadah”.7

Tujuan pernikahan secara jelas dijabarkan dalam Al-Qur‟an dan hadist

Nabi, yaitu di dalam surat Al-Rum ayat 21

جعم ا اجا نتغكا إن فغكى أص أ خهق نكى ي أ آات ي

ش و تفك اخ نق نك ف ر ح إ سد ج د كى ي ت

4 A. Zuhdi Muhdlor, Memahami Hukum Perkawinan: Nikah, Talak, Cerai dan

Rujuk (Bandung: al-Bayan, 1995), hlm . 18. 5 Ibid.,hlm.19.

6 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974.

7 Kompilasi Hukum Islam pasal 2.

Page 22: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

3

Artinya: :“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia

meciptakan untuk mu isteri-isteri dari jenis mu sendiri,

supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan

dijadikan-Nya diataramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya

pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi

kaum yang berfikir.8

Surat Al-Nisa ayat 1

تث جا ا ص خهق ي ادذج فظ ا اناط اتقا ستكى انز خهقكى ي ا أ

كا الله الأسداو إ ت انز تغاءن اتقا الله غاء ا سجالا كثشا ي

كى سقث اعه

Artinya: “Hai sekalian Manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah

menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah

menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah

memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.

Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan)

nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan

(peliharalah) hubungan silahturahmi. Sesungguhnya Allah selalu

menjaga dang mengawasi kamu.” 9

Dan pendewasaan diri bagi pasangan suami isteri. Untuk mencapai

tujuan yang mulia tersebut, maka dibutuhkan persiapan yang matang bagi

calon suami dan isteri yang hendak membina keluarga.

Dalam perkara-perkara yang menjadi wewenang Pengadilan Agama

ada beberapa perkara yang sangat berkaitan erat dengan hak-hak anak,

diantaranya adalah perkara permohonan dispensasi kawin. Permohonan

dispensasi nikah adalah sebuah perkara permohonan yang diajukan oleh

8 Al-Qur‟an Surah AL-Rum Ayat 21.

9 Al-Qur‟an Surat An-Nisa Ayat 1.

Page 23: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

4

pemohon perkara agar pengadilan memeberikan izin kepada yang

dimohonkan dispensasi untuk bisa melangsungkan pernikahan, karena

terdapat syarat yang tidak terpenuhi oleh calon pengantin tersebut, yaitu

pemenuhan batas usia perkawinan.10

Pengertian dispensasi nikah adalah suatu upaya kelonggaran yang

diberikan oleh pengadilan kepada calon suami isteri yang belum mecapai

batas umur terendah agar dapat melangsungkan perkawinan. Permohonan

dispensasi nikah bersifat voluntair produknya berbentuk penetapan. Yang

disebut dengan penetapan adalah putusan pengadilan atas perkara

permohonan. Dan tujuannya hanya untuk menetapkan suatu keadaan atau

status tertentu bagi diri pemohon. Dalam memeriksa dan mengadili perkara

dispensasi kawin hakim harus benar-benar memiliki dan

mempertimbangkan perkara dari berbagai segi, baik itu keadilan, maslahat

dan manfaat untuk anak jauh ke masa depannya.11

Penentuan batas umur anak untuk melangsungkan perkawinan

sangatlah penting sekali. Karena suatu perkawinan disamping menghendaki

kematangan biologis juga psikologis. Maka dalam penjelasan Umum

Undang-undang Perkawinan menyatakan, bahwa calon suami isteri itu harus

telah masak jiwa raganya untuk dapat melangsungkan perkawinan secara

10

Muhammad Amin Sunma, Hukum Keluarga Islam Di Dunia Islam (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2004), hlm 46. 11

Wawancara dengan Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama Sengeti. Pada Tanggal

21 agustus 2019.

Page 24: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

5

baik tanpa berakhir pada perceraian dan mendapat keturunan yang baik dan

sehat.12

Untuk itu harus dicegah adanya perkawinan antar calon suami isteri

yang masih di bawah umur. Pasal 7 ayat (1) Undang-undang Perkawinan

menetapkan pria harus sudah mencapai umur 19 tahun dan wanita harus

sudah mencapai umur 16 belas tahun, baru diizinkan untuk melangsungkan

perkawinan. Dan di dalam Pasal 7 ayat (2) dijelaskan, apabila belum

mencapai umur tersebut untuk melangsungkan perkawinan maka diperlukan

suatu dispensasi dari Pengadilan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh kedua

orang tua pihak pria maupun pihak wanita.13

Pada zaman yang sekarang semakin maju dan berkembang terutama di

bidang teknologi, sehingga memudahkan siapa saja termasuk anak-anak

untuk mengakses segala sesuatu dengan mudah dan cepat. Apabila hal ini

tidak ada pengawasan dari orang tua, pengetahuan agama yang kurang, dan

faktor keluarga, lingkungan dan teman yang tidak mendukung dan tidak

dibentengi denga hal-hal positif maka akan berdampak buruk kepada anak-

anak. Sehingga mereka akan masuk ke dalam pergaulan bebas dan

mengakibatakan sering terjadinya kehamilan sebelum adanya pernikahan.14

Dispensasi nikah merupakan salah satu ranah Hukum Perdata yaitu

masuk dalam hal perkawinan. Sehingga permohonnnya diajukan kepada

Pengadilan Agama yang memiliki kewenangan menerima, memutus dan

menyelesaikan perkara-perkara bagi orang-orang yang bergama Islam.

12

https://journal.uny.ac.id, diakses 22 Oktober 2019. 13

Ahmad Rofiq, Hukum Perdata Islam Di Indonesia,(Jakarta: Rajawali Pers) hlm 59-61 14

Muhamad Ngafifi, “kemajuan teknologi dan pola hidup manusia”

Page 25: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

6

Permohonan tersebut dapat dikabulkan maupun ditolak, sesuai dengan

pertimbangan hakim yang telah diberi kewenangan untuk mengadili perkara

tersebut.15

Dalam hal ini salah satunya adalah Pengadilan Agama Sengeti Kelas

1B yang berada di Kabupaten Muaro Jambi. Dalam perkara dispensasi

kawin penulis mendapatkan jumlah pengajuan yang diterima oleh

Pengadilan Agama Sengeti bahwa dalam tahun 2018 ada sebanyak 37

pengajuan dispensasi nikah yang diterima.16

Dari perkara ini pemulis

melihat bahwa memang benar adanya penyimpangan dan pengajuan

permohonan dispensasi kawin untuk anak yang umurnya masih dibawah 19

tahun bagi laki-laki dan 16 tahun untuk perempuan dan pertimbangan-

pertimbangan hakim sebagai penentu apakah kasus itu ditolak atau

dikabulkan. Penulis sangat tertarik dengan pertimbangan hakim yang

mengabulkan permohonan tersebut yang padahal di undang-undang tidak

mengizinkan perkawinan di usia muda.

Perkawinan dibawah umur memiliki dampak negatif dan

menimbulkan permasalahan baru. Pertama, suami isteri yang menikah

dibawah umur rawan akan terjadinya perceraian. Sebelum menikah calon

suami isteri diperlukan kesiapan mental dari sisi lahir dan batin, termasuk di

dalamnya kematangan usia. Kedua, dari sisi kesehatan reproduksi rawan

terjadinya kematian pada anak dan ibu. Dalam kesehatan dikatakan bahwa

perempuan dibawah 21 tahun, seluruh organ reproduksinya belum siap

15

Wawancara dengan Panitera Muda Permohonan Pengadilan Agama Sengeti.pada

tanggal 19 Agustus 2019.. 16

http//.www.Pa.sgt.com, diakses pada tanggal 25 Agustus 219..

Page 26: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

7

untuk dipakai mengandung dan melahirkan anak. Ketiga, akan muncul

kemiskinan karena secara ekonomi mereka belum siap bekerja. Keempat,

terjadinya eksploitasi anak yang karena menikah akhirnya mereka harus

bekerja dan merawat anak. Selain itu dalam pasal 7 ayat (2) Undang-undang

Nomor 1 tahun1974 tentang Perkawinan tidak dijelaskan yang dimaksut

dengan penyimpangan itu apa sehingga dalam hal ini hakim harus

menafsirkan sendiri isi dari pasal tersebut dalam penetapan permohonan

dispensasi nikah yang diajukan.17

Maka dari itu kebijaksanaan dan kehati-hatian dari pihak Pengadilan

sangat berperan dalam menetapkan permohonan dispensasi kawin baik

dalam mengabulkan maupun menolak yang harus sesuai dengan alasan yang

kuat, sehingga jumlah laju permohonan dispensasi kawin dapat ditekan.18

Berangkat dari uraian tersebut diatas peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian mengenai “ Pertimbangan Hakim Dalam Memberikan Dispensasi

nikah di Pengadilan Agama Sengeti Kelas 1B”.

17

Wawancara dengan Hakim Pengadilan Agama Sengeti. 18

Ahmad Tholabi Kharlie, Hukum Keluarga Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika).hlm.204.

Page 27: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

8

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang penulis ceritakan diatas, maka

muncul pokok permasalahan yang akan dikemukakan dalam penelitian

proposal skripsi ini sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedur pengajuan permohonan izin dispensasi nikah di

Pengadilan Agama Sengeti Kelas 1B?

2. Apa saja yang menjadi pertimbangan hakim dalam memberikan izin

dispensasi nikah dibawah umur di Pengadilan Agama Sengeti Kelas 1B?

3. Apa saja dampak negatif dan positif pernikahan di bawah umur?

C. Batasan Masalah

Untuk memudahkan pembahasan serta tidak menyalahi sistematika

penulisan skripsi ini, sehingga membawa hasil yang diharapkan, maka

penulis membahas permasalahan yang akan dibahas, sehingga tidak keluar

dari topik pembahasan penelitian ini, penulis hanya membahas tentang

pertimbangan hakim dalam memberikan izin dispensasi kawin dibawah

umur di kantor Pengadilan Agama Sengeti kelas 1B pada tahun 2018.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui prosedur pengajuan permohonan izin dispensasi

nikah di Pengadilan Agama Sengeti.

Page 28: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

9

b. Untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam memberikan izin

dispensasi nikah di bawah umur.

c. Untuk mengetahui dampak negatif dan positif pernikahan di bawah

umur.

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Akademis

1) Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran yang berarti bagi peradilan agama dan semoga dapat

digunakan sebagai bahan kajian lebih lanjut oleh penelitian lainnya.

b. Kegunaan Praktis

1) Hasil dari penelitian ini diharpkan mampu memberikan deskripsi yang

jelas tentang pertimbangan hakim dalam penetapan dispensasi kawin

di Pengadilan Agama Sengeti Kelas 1B.

2) Sebagai bahan wacana, diskusi dan informasi bagi mahasiswa

Fakultas Syari‟ah program studi Hukum Keluarga Islam.

3) Sebagai pengetahuan oleh masyarakat khalayak umum khususnya

para remaja dalam berperilaku sehari-hari agar tidak terjerumus

kedalam kemaksiatan

Page 29: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

10

E. Kerangka Teori dan Konseptual

a. Kerangka Teori

1. Maslahah Mursalah

Secara etimologi, kata " انصم ح" , "انصهذح" berarti sesuatu yang

baik, yang bermanfaat, dan ia merupakan lawan dari keburukan atau

kerusakan dan di dalam bahasa Arab sering pula disebut dengan انخش"

.yaitu yang baik dan benar , انصاب"19

Maslahah Mursalah ialah kebaikan yang tidak ada dalam nash Al-

Qur‟an maupun assunnah. Menurut ushul fiqh, maslahah murssalah adalah

menetapkan ketentuan-ketentuan hukum yang tidak disebutkan sama sekali

dalam Al-Qur‟an As sunnah karena pertimbangan kebaikan dan kerusakan

dalam kehidupan bermasyarakat. 20

Menurut bahasa maslahah mursalah artinya kebaikan yang dikirimkan

atau kebaikan yang terkandung. Mashalah mursalah yang dimaksudkan

oleh ahli uhsul fiqh adalah:

“bahwa terdapat suatu makna yang dirasa ketentuan itu cocok dengan

akal sedang dalil yang disepakati tentang (hal tersebut) tidak terdapat”.21

Pendapat Imam al-Ghazali Dalam menjelaskan pengertian al-

maslahah beliau mengemukakan bahawa al-maslahah pada dasarnya adalah

suatu gambaran dari pada meraih manfaat atau menghindarkan mudarat

yaitu ke arah memelihara tujuan syarak. Oleh itu dapat difahami bahawa

19 Romli, Pengantar Ushul Fiqh, (Jakarta: Kencana, 2017), hlm. 188.

20 Masruk Zuhdi, Pengatar Hukum Syariah, (Jakarta: CV Haji Masagung, 1990),hlm:83.

21 Ibid. Hlm.85.

Page 30: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

11

yang dimaksudkan dengan al-maslahah adalah meraih manfaat dan menolak

mudarat dalam rangka memelihara tujuan syarak, yang meliputi lima

perkara, yaitu memelihara agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Jadi,

kemaslahatan menurut al-Ghazali harus sejajar dengan hukum syarak,

meskipun bertentangan dengan kepentingan. Hal ini disebabkan tidak

selamanya kemaslahatan manusia didasarkan pada kehendak syarak,

bahkan sering kali didasarkan kepada kemampuan akal yang terbatas dan

kadang- kadang pula didasarkan pada kehendak hawa nafsunya. Maka

dengan demikian, jika sesuatu keperluan manusia bertentangan dengan

syarak tidak dapat disebut dengan al-maslahah, tetapi sebaliknya hal itu

disebut al-mafsadah. Dalam hal ini beliau berkata: “Semua yang

mengandungi pemeliharaan tujuan syarak yang lima ini adalah al-maslahah

dan semua yang mengabaikan tujuan ini adalah al-mafsadah.22

Hakim mengedepankan konsep maslahah murshalah yaitu

pertimbangan kebaikan dan menolak kerusakan dalam masyarakat serta

upaya mencegah kemudharatan. Maslahat mursalah itu adalah maslahah

yang hakiki dan bersifat umum, dalam arti dengan dikabulkannya dispensasi

usia perkawinan terhadap anak yang belum cukup usia untuk melakukan

perkawinan dapat diterima oleh akal sehat bahwa ia betul-betul

mendatangkan manfaat bagi kedua calon mempelai serta keluarga masing-

masing mempelai dan menghindarkan mudharat dari perbuatan- perbuatan

22

H. Said Agil Husin Al-Munawar, Konsep al-Maslahah Sebagai Salah Satu Sumber

Perundangan Islam, ISLAMIYYAT 18 & 19 (1998),hlm. 62.

Page 31: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

12

dosa yang dilakukan pasangan muda-mudi diluar perkawinan. Yang dinilai

akal sehat sebagai suatu maslahah yang hakiki betul-betul telah sejalan

dengan maksud dan tujuan syara‟ (membangun rumah tangga yang utuh)

dalam menetapkan setiap hukum, yaitu mewujudkan kemaslahatan bagi

umat manusia. Yang dinilai akal sehat sebagai suatu maslahah yang hakiki

dan telah sejalan dengan tujuan syara‟ dalam menetapkan hukum itu tidak

bertentangan dengan dalil syara‟ yang telah ada, baik dalam bentuk nash Al-

Quran dan sunnah, maupun ijma‟ ulama‟terdahulu. Maslahah mursalah itu

diamalkan dalam kondisi yang memerlukan dalam hal ini hakim

mengabulkan dispensasi usia perkawinan, yang seandainya maslahatnya

tidak diselesaikan dengan cara ini, maka umat akan berada dalam

kesempitan hidup, dengan arti harus ditempuh untuk menghindarkan umat

dari kesulitan dalam penyaluran nafsu biologis sehingga terhindar dari

perangkap perbuatan mesum diluar pagar pernikahan.23

2. Teori Penemuan Hukum

Teori penemuan hukum yang dilakukan oleh hakim sebagaimana yang

dikemukakan oleh J.J.H. Brungink, Achmad Ali, Curzon, dan B. Arif

Sidharta, biasanya menggunakan metode intrepetasi hukum atau kontruksi

hukum. Kontruksi hukum terjadi apabila tidak ditemukan ketentuan

Undang-Undang yang secara langsung

23 Skripsi Hasriani,” Dispensasi Pernikahan Di Bawah Umur Pada Masyarakat Islam Di

Kabupaten Bantaeng(Studi Kasus Pada Pengadilan Agama Kelas 2 Bantaeng Tahun 2013-

2015)”, Fakultas Syari‟ah Dan Hukum Universitas Islam Negeri (Uin) Alauddin Makassar

2016.

Page 32: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

13

Penemuan hukum merupakan konsep atau teori yang memberikan

arah bagaimana hakim menemukan aturan yang sesuai dengan peristiwa

atau fakta hukum yang terungkap di persidangan. Penemuan hukum

dilakukan dengan penyelidikan yang sistematis dan komprehensif terhadap

sekalian perundang-undangan dan sumber hukum lainnya yang relevan

dengan peristiwa atau fakta hukum tersebut.24

Kegiatan kehidupan manusia itu sangat luas, tidak terhitung jumlah

dan jenisnya, sehingga tak mugkin tercakup dalam satu peraturan

perundang-undangan yang dapat mencakup keseluruhan kegiatan kehidupan

manusia, sehingga tak ada peraturan perundang-undangan yang dapat

mencakup keseluruhan kegiatan kehidupan manusia, sehingga tidak ada

perturan perundang-undangan yang lengkap selengkap-lengkapnya dan jelas

sejelas-jelasnya. Oleh karena hukumnya tidak lengkap dan tidak jelas, maka

harus dicari dan diketemukan.25

Sekalipun benar undang-undang itu tidak lengkap, namun undang-

undang masih dapat menutupi kekurangan-kekurangannya sendiri, karena

undang-undang meiliki daya meluas, dan hukum sebagai sistem tertutup.

Kekurangan undang-undang menurut aliran penemuan hukum oleh hakim

hendaknya diisi oleh hakim dengan penggunaan hukum-hukum logika

(silogisme) sebagai dasar utamanya dan memperluas undang-undang bukan

rasio sesuai dengan perkembangan teori hukum berupa sistem pengertian-

24

Jaenal Aripin, Peradilan Agama Dalam Bingkai Reformasi hukum di Indonesia, (Jakarta:

Kencana, 2008), hlm. 126. 25

Sudikno Mertokusumo, Penemuan hukum (Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

2010), hlm.48.

Page 33: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

14

pengertian hukum (konsep-konsep yuridis) sebagi tujuan hukum sebagi

saran sehingga hakim dapat mewujudkan kepastian hukum.26

Secara yuridis hakim tidak boleh untuk menolak suatu kasus atau

perkara dengan alasan tidak ada hukum, dengan kata lain hakim harus

menerima semua kasus/perkara meskipun belum ada hukumnya dan di sini

hakim harus beerperan untuk mengisin kekosongan hukum, berusaha untuk

menafsirkan suatu ketentuan hukum atau kaidah perundang-undangan yang

tidak ada atau kurang jelas. Hakim harus berusaha menemukan hukumnya.27

Ketentuan undang-undang yang berlaku umum dan bersifat abstrak,

tidak dapat diterapkan begitu saja secara langsung pada peristiwa konkret,

oleh karena itu, ketentuan undang-undang harus diberi arti, dijelaskan atau

ditafsirkan dan disuaikan dengan peristiwanya untuk diterapkan pada

peristiwanya itu. Peristiwa hukumnya harus dicari lebih dahulu dari

peristiwa konkretnya, kemudian undang-undang ditafsirkan untuk dapat

diterapkan.28

Penemuan hukum merupakan proses pembentukan hukum oleh

subyek atau pelaku penemuan hukum dalam upaya menerapkan peraturan

hukum umum terhadap peristiwanya berdasarkan kaidah-kaidah atau

metode-metode tertentu yang dapat dibentuk dalam ilmu hukum. Kaidah-

kaidah atau metode-metode tersebut digunakan agar penerapan aturan

26

Achmad Rifai, Penemuan Hukum Oleh Hakim Dalam Perspektif hukum Progresif ,(Jakarta:

Sinar Grafika, 2011).hlm.1. 27

Zaeni Asyahadie & Arief Rahman, Pengantar Ilmu Hukum, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2014. Hlm. 203. 28

Achmad Rifai, Penemuan Hukum Oleh Hakim Dalam Perspektif Hukum Progresif...,..,hlm.

4.

Page 34: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

15

hukumnya terhadap peristiwa atas peristiwanya tersebut dapat dilakukan

secara tepat dan relevan menurut hukum, sehingga hasil yang diperoleh dari

proses tersebut juga dapat diterima dan dipertanggung jawabkan dalam ilmu

hukum.29

b. Kerangka Konseptual

1. Pengertian Perkawinan

Perkawinan adalah perilaku mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa

agar kehidupan di alam dunia berkembang biak. Perkawinan bukan saja

terjadi di kalangan manusia, tetapi juga terjadi pada tanaman, tumbuhan dan

hewan. Perkawinan merupakan salah satu budaya yang beraturan yang

mengikuti perkembangan budaya manusia dalam kehidupan masyarakat.

Dalam masyarakat sederhana budaya perkawinannya sederhana, sempit dan

tertutup, dalam masyarakat yang maju (modern) budaya perkawinannya

maju, luas dan terbuka. Aturan tertib perkawinan sudah ada sejak dulu yang

dipertahankan anggota-anggota masyarakat dan para pemuka masyarakat

adat dan atau para pemuka agama. Aturan tata tertib itu terus berkembanmg

maju dalam masyarakat yang mempunyai kekuasaan pemerintah dan di

dalam suatu negara.30

Undang-undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan menentukan

batas usia nikah bagi pihak yang akan melangsungkan perkawinan dan

menjadikannya sebagai salah satu syarat perkawinan. Ketentuan tersebut

29

Ibid..hal. 5 30

Hilman Hadikmmusuma, Hukum Perkawinan Indonesia (Bandung: CV. Mandar Maju,

2007), hlm.1.

Page 35: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

16

dijalaskan dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1974 Tentang perkawinan

bahwa:

“Perkawinan hanya diizinkan jika pria sudah mencapai umur 19

tahun dan pihak wanita sudah mencapai 16 tahun”31

Aturan batas usia tersebut kemudian dikuatkan dalam Kompilasi

Hukum Islam yaitu pasal 15 ayat (1)

“Untuk kemaslahatan keluarga dan rumah tangga, perkawinan hanya

boleh dilakukan calon mempelai yang telah mencapai umur yang ditetapkan

dalam pasal 7 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 yakni calon suami

sekurang-kurangnya berumur 19 tahun dan calon isteri sekurang-

kurangnya berumur 16 tahun”.32

Perkawinan memiliki tujuan yang sangat penting didalamnya yaitu

untuk mendapatkan keturunan yang sah bagi melanjutkan generasi yang

akan datang dan untuk mendapatkan keluarga bahagia yang penuh

ketenangan hidup dan rasa kasih sayang. Selain tujuan perkawinan,

perkawinan memiliki hikmah yang bisa kita temukan yaitu mengahalangi

mata dari melihat kepada hal-hal yang tidak dizinkan syara‟ dan menjaga

kehormatan diri dari terjatuh pada kerusakan seksual.33

2. Pertimbangan Hakim

Pertimbangan hakim adalah salah satu aspek yang sangat penting

untuk mewujudkan nilai dari suatu putusan hakim yang mengandung

keadilan dan mengandung kepastian hukum, disamping itu terdapat juga

manfaat bagi para pihak yang bersangkutan sehingga pertimbangan hakim

ini harus disikapi dengan teliti, baik dan cermat. Jika pertimbangan hakim

31

Undang-undang No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. 32

Kompilasi Hukum IslamP asal 15 Ayat 1. 33

Abdul Aziz Muahammad Azzam, Fiqh Muanakahat, (jakarta: Amzah), hlm. 7.

Page 36: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

17

tidak teliti, baik dan cermat maka putusan hakim yang berasal dari

pertimbangan hakim tersebut akan dibatalkan.34

3. Dispensasi Nikah

Penentuan batas umur untuk melangsungkan perkawinan sangatlah

penting sekali. Karena suatu perkawinan disamping menghendaki

kematangan biologis juga psikologis. Maka dalam penjelasan umum

Undang-undang perkawinan dinyatakan, bahwa calon suami isteri itu harus

telah masak jiwa raganya untuk dapat melangsungkan perkawinan agar

supaya dapat mewujudkan perkawinan secara baik tanpa berakhir pada

perceraian dan mendapat keturunan yang baik dan sehat. Untuk itu harus

dicegah adanya perkawinan antara calon suami isteri yang masih dibawah

umur.35

Dispensasi nikah adalah suatu kelonggaran atau keringanan yang

diberikan oleh pengadilan kepada calon suami isteri yang belum memenuhi

syarat materil dalam perkawinan yaitu belum mencapai batas umur

minimal.36

Dispensasi dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah pengecualian

dari aturan umum untuk keadaan yang khusus, pembebasan dari suatu

34

Mukti Aro, Praktek Perkara Perdata pada Pengadilan Agama, cet. V. Yogyakarta .

Pustaka Pelajar 2004. Hlm.140. 35

K. Wantjik Saleh, Hukum Perkawinan Indonesia (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1976),

Hlm. 26. 36

Ibid.hal.27.

Page 37: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

18

kewajiban atau larangan.37

Dikatakan juga oleh Subekti dan Tjitrosubodo,

dispensasi artinya penyimpangan atau pengecualian dari suatu perintah.38

Dalam hal mendesak dan amat penting adakalanya dirasa perlu untuk

mempersamakan seorang anak yang masih di bawah umur dengan seorang

yang sudah dewasa, agar anak tersebut dapat bertindak sendiri dalam hal-hal

tertentu. Oleh karena itu dalam masalah pernikahan diadakan peraturan

tentang proses persamaan status bagi anak yang masih di bawah umur

dengan orang yang sudah dewasa yaitu melalui proses “Dispensasi Nikah”.

Dispensasi nikah itu sendiri mempunyai kekuatan hukum sesuai dengan UU

Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan pasal 7 ayat (2);

“Dalam Hal penyimpangan terhadap ayat (1) pasal ini dapat

meminta dispensasi nikah ke Pengadilan atau pejabat lain yang ditunjuk

oleh kedua orang tua pihak pria maupun wanita.”39

Mengenai penerapan umur bagi calon pengantin Kompilasi Hukum

Islam mempertimbangkan kemaslahatan keluarga dan rumah tangga

perkawinan. Kompilasi dalam pasal 15 ayat (1) jo pasal 7 ayat (9) Undang-

undang Nomor 1 taun 1974 menetapkan bahwa umur calon laki-laki 19

tahun dan perempuan 16 tahun. Penetapan umur ini tidak disinggung dalam

fiqh , jadi merupakan hasil ijtihadiyah para perumus KHI. Dasar yang

digunakan adalah surat An-Nisa‟: 940

37

Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia(Jakarta :

Balai Pustaka, 1995), Hlm. 238. 38

Subekti, dkk, Kamus Hukum. cet ke-4 (Jakarta: Pramita, 1979), Hlm. 40. 39

UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan pasal 7 ayat (2). 40

Ahmad Rofiq, Hukum Perdata Islam di Indonesia. .. .,hlm . 78.

Page 38: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

19

ى فهتقا الله ح ضعافا خافا عه ى رس خهف تشكا ي ن نخش انز

لا عذذا نقنا ق Artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya

meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah yang

mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka”41

Ayat diatas bersifat umum, tetapi secara tidak langsung menunjukkan

perkawinan yang dilakukan pasangan usia muda akan menghasilkan

keturunan yang dikhawatirkan kesejahteraannya.42

Undang-undang Perkawinan ini menetapkan dengan bertujuan untuk

mencegah terjadinya perkawinan anak-anak, agar pemuda pemudi yang

akan menjadi suami isteri benar-benar telah masak jiwa dan raganya dalam

membentuk keluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekal. Begitu pula

dimaksudkan untuk dapat mencegah terjadinya perceraian muda dan agar

dapat membenihkan keturunan yang baik dan sehat, serta tidak berakibat

laju kelahiran yang lebih tinggi sehingga mempercepat pertambahan

penduduk. Selain itu bahwa batas umur yang lebih rendah bagi wanita untuk

kawin mengakibatkan laju kelahiran yang lebih tinggi dan berakibat pula

pada kematian ibu hamil yang relatif tinggi, pengaruh buruk lainnya adalah

kesehatan reproduksi wanita jadi terganggu.43

Dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan

terkandung beberapa asas-asas untuk menjamin cita-cita luhur perkawinan,

yaitu asas sukarela, partisipasi keluarga, poligami dibatasi secara ketat, dan

kematangan fisik dan mental calon mempelai. asas kematangan fisik dan

41

Al-Quran Surah An-Nisa ayat 49. 42

Ahmad Rofiq, Hukum Perdata Islam di Indonesia. .. .,hlm 78. 43

Ahmad Tholabi Kharlie, Hukum Keluarga Indonesia. .. .,hlm. 205.

Page 39: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

20

mental calon mempelai merupakan manifestasi dari ketentuan batas minimal

usia dapat melansungkan perkawinan.44

4. Peradilan Agama

Peradilan Agama adalah sebutan (titelateur) resmi bagi salah satu

diantara empat lingkungan Peradilan Negara atau Kekuasaan Kehakiman

yang sah di Indonesia. Tiga Peradilannya Adalah Peradilan Umum,

Peradilan Militer, Dan Peradilan Tata Usaha Negara.45

Bahwa kekuasaan kehakiman menurut Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan kekuasaan yang merdeka yang

dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan Peradilan Umum,

lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan

Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi, untuk

menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.46

Pengadilan Agama menurut bahasa dewan atau majelis yang

mengadili perkara, mahkamah, proses mengadili keputusan hakim ketika

mengadili perkara (bangunan tempat mengadili perkara).47

Berdasrkan Pasal 49 UU No. 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor. 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, bahwa

Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan

menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang berAgama

44

Kustini, Menelusuri Makna Di Balik Fenomena Perkawinan Di Bawah Umur Dan

Perkawinan Tidak Tercatat, (Jakarta : Badan Litbang Dan Diklat,2013).Hlm. 5. 45

Roihan A Rasyid, Hukum Peradilan Agama, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013),

Hlm. 5. 46

Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Huruf .a,Tentang Kekuasaan Kehakiman. 47

https://kbbi.web.id, diakses pada tanggal 20 Oktober 2019.

Page 40: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

21

Islam di bidang: Perkawinan, Waris, Wasiat, Hibah,Wakaf, Zakat, Infak,

Shadaqah, Dan Ekonomi Syariah.48

F. Tinjauan Pustaka

Pembahasan tentang dispensasi kawin banyak diteliti dan dikaji dalam

berbagai bentuk karya tulis baik dalam bentuk buku, skripsi, atau yang

lainnya dengan berbagai judul dan permasalahan yang bisa dijadikan

sumber informasi dari sekian banyak karya tulis ilmiah mengenai dispensasi

nikah ini ada beberapa pembahasan yang berhubungan terhadap topik yang

akan diteliti penulis. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Firman

Hadiyanto dengan judul skripsi “Dispensasi Nikah Dengan Pemeriksaan

Setempat (studi Analisis Perkara No. 079/pdt. P/PA.BL. Tentang Dispensai

Nikah)” .49

Penelitian kedua, yang dilakukan oleh Hartini, ia mengambil judul

tentang “Dispensasi Perkawinan di Bawah Umur di Pengadilan Agama

Kabupaten Madiun Perspektif Undang-undang No. 1 tahun 1974.50

Penelitian ketiga, Khoirin Nisa tentang “Pertimbangan Hukum

Dispensasi Nikah Oeh Hakim Pengadian Agama Sengeti (Analisis

Penetapan Perkara Nomor:46/PDT.P/2015/PA.SGT)”.51

48

Mardani, Hukum Acara Perdata Peradilan Agama Dan Mahkamah Syariah, (Jakarta:

Sinar Grafika, 2017), Hlm. 53. 49

Firman Hadiyanto, “Dispensasi Nikah Dengan Pemeriksaan Setempat (studi Analisis

Perkara No. 079/pdt. P/PA.BL. Tentang Dispensai Nikah), Skripsi Sarjana, STAIN

Ponorogo,2013. 50

Hartini, “Dispensasi Perkawinan di Bawah Umur di Pengadilan Agama Kabupaten

Madiun Perspektif Undang-undang No. 1 tahun 1974”, (skripsi Sarjana, STAIN Ponorogo, 2008)

Page 41: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

22

Penelitian keempat, Danu Aprilianto dengan judul “Dispensasi Nikah

dalam Perspektif Fikih dan Hukum Positif (Studi Putusan Pengadilan

Agama Purbalingga Tahun 2007-2008).52

Dari keempat penelitian terdahulu maka berbeda dengan penelitian

yang akan dilakukan oleh peneliti. Karena dalam penelitian ini berangkat

dari permasalahan-permashan yang ada mengenai dispensasi kawin di

Pengadilan Agama Sengeti yang jumlah perkara dispensasi di Pengadilan

tersebut bisa dikatakan banyak pada tahun 2018. Dan peneliti akan lebih

menekankan pada bagaimana prosedur pengajuan dispensasi nikah di

Pengadilan Agama Sengeti kemudian mengenai pertimbangan hakim

memberikan izin dispensasi pernikahan dibawah umur di Pengadilan

Agama Sengeti Kelas 1B Kabupaten Muaro Jambi pada tahun 2018.

51

Khoirin Nisa, “Pertimbangan Hukum Dispensasi Nikah Oeh Hakim Pengadian Agama

Sengeti (Analisis Penetapan Perkara Nomor:46/PDT.P/2015/PA.SGT)”, (skripsi Sarjana, UIN

STS Jambi, 2018). 52

Danu Aprilianto dengan judul “Dispensasi Nikah dalam Perspektif Fikih dan Hukum

Positif (Studi Putusan Pengadilan Agama Purbalingga Tahun 2007-2008), (skripsi Sarjana, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011).

Page 42: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

23

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten

Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut

dapat memperoleh data yang diperlukan untuk menyusun serta

menyelesaikan proposal skripsi ini.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada tangga 5 sampai dengan oktober 2019.

a. Jenis Penelitian

Penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yang

berlokasi di Pengadilan Agama Sengeti Kelas 1B Kabupaten Muaro Jambi.

Dalam penulisan ini permasalahan utama yang ingin diteliti dalam

penelitian ini adalah “ Perimbangan hakim Dalam Memberikan Izin

Dispensasi kawin Di Bawah Umur “

b. Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif

yang mengacu kepada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan

perundang-undangan dan putusan-putusan pengadilan serta norma-norma

hukum yang ada dalam masyarakat. Selain itu, dengan melihat singkronisasi

suatu aturan dengan aturan lainnya secara hierarki.

Page 43: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

24

B. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan sendiri

oleh peneliti. Data primer adalah data yang berasal dari data lapangan dan

diperoleh dari pada responden.53

Jadi, semua keterangan untuk pertama

kalinya dicatat oleh peneliti. Dari Al-Quran, Al-Hadist, Kitab-Kitab dan

data primer ini di dapatkan juga dari salinan putusan atau berkas perkara

Dispensasi Kawin Pengadilan Agama Sengeti. Dan informasi dari hakim

atau panitera yang menangani perkara Dispensasi Kawin di Pengadilan

Agama Sengeti. Kemudian data tersebut dianalisis dengan cara menguraikan

dan menghubungkan dengan masalah yang dikaji. Sumber data primer yang

diperoleh dari Pengadilan Agama Sengeti, adalah sebagai berikut:

1. Ketua Pengadilan Agama Sengeti

2. Hakim Pengadilan Agma Sengeti

3. Panitera Permohonan Pengadian Agama Sengeti

4. Panitera Muda Pengadilan Agama Sengeti

5. Panitera Pengganti Pengadilan Agama Sengeti

b. Data Sekunder,

53

Ishaq, metode Penelitian hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis serta Disertasi, (Bandung:

Alfabeta, 2017), Hlm. 71.

Page 44: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

25

data sekunder adalah data yang diperoleh sumber perantara dan

diperoleh dengan cara mengutip dari sumber lain.54

Data sekunder yang

dimaksud adalah, Undang-Undang, kompilasi hukum Islam, buku, jurnal,

website, karya ilmiah dan peraturan-peraturan lainnya, serta buku-buku

lainnya yang berkaitan dengan masalah ini.

C. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dan fakta penelitian. Untuk penelitian kualitatif, alat

yang digunakan adalah si peneliti itu sendiri (human instrument).55

Instrumen pengumpulan data juga termasuk cara mengumpulkan data yang

dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Dalam penelitian

jenis lapangan ini (field research), penulis menggunakan dua instrumen data

berupa dokumentasi dan wawancara.

1. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan menghimpun

dan menganalisis dokumen-dokumen. Metode dokumentasi dilakukan

dengan cara memperoleh data dengan menelusuri data-data mengenai

jumlah permohonan dispensasi yang masuk di pengadilan Agama Sengeti

pada tahun 2018, serta salinan penetapan hakim yang berhubungan dengan

54

Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Syariah Press dan fakultas

Syariah STS Jambi, 2014), Hlm. 34-35. 55

Ishaq, Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis, serta Disertas,

(Bandung: Alfabeta, 2017), Hlm. 37.

Page 45: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

26

penetapan dispensasi nikah di Pengadilan agama Sengeti pada tahun 2018.

Serta dokumen lainnya yang mendukung data primer peneliti.

2. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu alat pengumpulan data yang

dilakukan dengan berhadapan laangsung dengan yang diwawancarai.56

Wawancara berguna untuk memperoleh informasi langsung dari responden

yang dilakukan secara sistematis serta memiliki nilai validitas dan

realibitas.57

Wawancara ini dilakukan bertujuan untuk mendaptkan

informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan

pada para informan. Dalam melakukan penelitian ini peneliti melakukan

wawancara langsung dengan informan yaitu hakim Pengadilan Agama

Sengeti dan Panitera muda Permohonan. Wawancara ini digunakan untuk

mengadili data dari sumber aslinya yakni hakim pengadilan Agama sengeti

mengenai pertimbangan hakim dalam menetapkan dispensasi nikah di

wilayah Pengadilan Agama Sengeti selama tahun 2018.

D. Unit Analisis

Unit analisis dalam penulisan skripsi perlu dicantumkan apabila

penelitian tersebut adalah penelitian lapangan yang tidak memerlukan

populasi dan sampel, baik itu organisasi pemerintah maupun organisasi

swasta atau sekelompok orang. Unit analisis juga menjelaskan kapan waktu

(Tahun berapa, atau bulan apa) penelitian dilakukan, jika judul penelitian

56

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah,

(jakarta: Kencana, 2012), Hlm. 138. 57

Ishaq, Metode Penelitian Hukum. . .. . ., Hlm. 115.

Page 46: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

27

tidak secara jelas menggambarkan mengenai batasan waktu tersebut.58

Dalam penelitian ini, unit analisisnya adalah Kantor Pengadilan Agama

Sengeti Kelas 1B Kabuapten Muaro Jambi. Penetapan unit analisis tersebut,

karena penelitian yang dilakukan tidak menggunakan populasi dan sampel,

namun hanya menggunakan dokumen-dokumen yang berasal dari Kantor

Pengadilan Agama Sengeti Kelas 1B Kabuapten Muaro Jambi dan

informasi-informasi yang berasal dari aparat-aparatnya saja.

Maka yang menjadi informannya adalah: tiga Hakim Pengadilan

Agama Sengeti, Panitera Muda Permohonan, dan Panitera Muda Hukum .

Jadi, keseluruhan informannya berjumlah 5 orang.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung dan setelah pengumpulan data dalaam

periode tertentu. Menurut Miles dan Hbermaan analisis data kualitatif

adalah suatu proses analisis yang terdiri dri tiga alur kegiatan yang terjadi

secara bersamaan, yitu daata reduction, data display dan conclusion.59

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Data reduction adalah merangkum, memilih data-data yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting dicari tema dan polanya.

Artinya data-data umum yang diperoleh selama penelitian di Pengadilan

Agama Sengeti. Data-data penelitian dirangkum dan diambil bagian yang

58

Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Syariah Press, 2012), hlm. 62. 59

Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (jakarta:

Bumi Aksara, 2008), Hlm. 85.

Page 47: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

28

pokok supaya dapat memberi gambaran yang jelas, sehingga

mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya.60

2. Penyajian data atau data display

Penyajian Data (Data Display) adalah pendeskripsian sekumpulan

informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data dapat juga

berbentuk matriks, grafik, jaringan, dan bagan. Semuanya dirancang

guna menggabungkan informasi tersusun dalam bentuk yang padu dan

mudah dipahami.

3. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi)

Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan kegiatan di akhir

penelitian kualitatif. Peneliti harus sampai pada kesimpulan dan

melakukan verifikasi, baik dari segi makna maupun kebenaran

kesimpulan yang disepakati oleh subjek tempat penelitian itu

dilaksanakan. 61

F. Sistematika Penulisan

Penyusuan skripsi ini terbagi dalam lima bab, dan setiap bab terdiri

dari beberapa sub-bab yang membahas permasalahan-permasalahan

tersendiri tetapi tetap saling berkaitan. Hasil penelitian yang diperoleh

setelah dilakukan analisis, kemudian disusun dalam bentuk laporan akhir

dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

60

Sugiyono, Metode Peneletian Pendidikan (pendekatan kualitatif), (Bandung:

Alfabet,2016), Hlm. 338. 61

Sugiyono, Metode penelitian,. . .. ., Hlm. 345.

Page 48: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

29

Bab Pertama, berisi tentang pendahuluan yang membahas mengenai

latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan

kegunaan penelitian, kerangka teori, dan tinjauan pustaka.

Bab Kedua, berisi tentang metode penelitian yang membahas

mengenai lokasi penelitian, jenis dan pendekatan penelitian, jenis dan

sumber data, instrumen pengumpulan data, unit analisis, teknik analisis data,

sistematika penulisan, dan jadwal penelitian.

Bab Ketiga, penulis membahas mengenai gambaran umum pengadilan

Agama Sengeti. Bab ini terdiri dari sub-sub sebagai berikut: sejarah

Pengadilan Agama Sengeti, Letak geografis Pengadilan Agama Sengeti,

tugas dan wewenang Pengadilan Agama Sengeti, Struktur organisasi

Pengadilan Agama Sengeti.

Bab keempat pula menyentuh tentang Pertimbangan Hakim dalam

Menberikan Izin Dispensasi Kawin di Pengadilan Agama Sengeti. Bab ini

terdiri dari sub-bab sebagai berikut: Prosedur pengajuan dispensasi kawin di

Pengadilan Agama Sengeti, pertimbangan hakim terhadap penetapan

dispensasi kawin di bawah umur di Pengadilan Agama Sengeti.

Bab kelima, adalah penutup yang terdiri dari kesimpulan, saran-saran

dan kata penutup

G. Jadwal Penelitian

Untuk mempermudah langkah-langkah didalam penelitian ini maka

Page 49: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

30

Tabel I

Jadwal Penelitian

No

. Kegiatan

Tahun 2019

Feb

ruari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustu

s

1 1 2 3 1 1 2 3 4 1 2 4

1. Pengajuan

Judul

X

2. Pembuatan

Proposal

x X

3. Penunjukan

Dosen

Pembimbing

x

4. Keluar Jadwal

Seminar

X

5. Ujian Seminar

Proposal

X

6. Pengesahan

Judul

X

7. Surat Izin

Riset

X

8. Pengumpulan

Data

X x x x

9. Pengelolaan

dan Analisis

Data

X

10. Bimbingan dan

perbaikan

Skripsi

X

11. Agenda dan

Ujian Skripsi

12. Perbaikan dan

Penjilidan

Page 50: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

31

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Letak Geografis

Berdasarkan Undang Undang Nomor 54 Tahun 1999 sebagai daerah

pemekaran dari Kabupaten Batang Hari, secara resmi Pemerintah

Kabupaten Muaro Jambi mulai dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 1999.

Pusat Pemerintahan di Kota Sengeti sebagai ibu Kota Kabupaten Muaro

Jambi dengan Pusat Perkantoran di Bukit Baling Kecamatan Sekernan.

Luas wilayah Kabupaten Muaro Jambi ± 5.246 KM2, secara

administrasi mempunyai batas-batas wilayah, sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Propinsi Sumatera Selatan.

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Batang Hari.

d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Secara Geografis Kabupaten Muaro Jambi terletak antara 10 511

Lintang Selatan sampai dengan 20 011 Lintang Selatan dan diantara 1030

151 Bujur Timur sampai dengan 1040 301 Bujur Timur. Kabupaten Muaro

Jambi merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian dari permukaan

laut, antara lain:62

a. 0 – 10 Meter = 11,80%

b. 11 – 100 Meter = 23,70%

62

Dokumentasi Di Kantor Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 20

Agustus 2019.

Page 51: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

32

c. 101- 300 Meter = 4,50%

Secara Administratif Kabupaten Muaro Jambi terdiri dari 11 (sebelas)

Kecamatan, 5 Kelurahan, dan 146 Desa.63

B. Sejarah Pengadilan Agama Sengeti

Eksitensi Peradilan Agama sudah ada sebelum Indonesia merdeka.

Namun kewenangannya hanya sebatas mengadili Perkara dalam ruang

lingkup Hukum Keluarga diantara orang-orang pribumi yang beragama

islam. Eksitensi Peradilan Agama yang tercantum dalam Undang-Undang

nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman menegaskan bahwa

kedudukanan tugas. Peradilan Agama sebagai Kekuasaan Kehakiman

sejajar dengan Pengadilan lain yang ada, dikarenakan Peradilan Agama

sebagai salah satu Badan Peradilan Negara disamping tiga Badan Peradilan

lainnya (Peradilan Umum, Militer, dan Tata Usaha Negara) di negara

Republik Indonesia ini.

Pengadilan Agama Sengeti yang berada di wilayah Yuridiksi

Pengadilan Tinggi Agama Jambi yang dibentuk berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 45 Tahun 1957 tentang Pembentukan Pengadilan Agama

atau Mahkamah Syar‟iah diluar jawa dan madura yang kemudian diringi

dengan Penetapan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 58 Tahun

1957 Tanggal 13 November 1957 tentang Pembentukan Pengadilan Agama

atau Mahkamah Syar‟iyah di Sumatera. Eksistensi Pengadilan Agama

63

Dokumentasi Di Kantor Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 20

Agustus 2019.

Page 52: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

33

Sengeti didasarkan pada Keputusan Presiden Indonesia Nomor 62 Tahun

2002 tanggal 28 Agustus 2002 . Pengadila Agama Sengeti sebelumnya

merupakan bagian dari Pengadilan Agama Muara Bulian. Pengadilan

Agama Sengeti diresmikan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat

Islam dan Penyelenggaraan Haji rs. H. Taufiq Kamil pada tanggal 23 April

2003 di Kantor Bupati Muaro Jambi. Pada periode awal Kantor Pengadilan

Agama Sengeti menempati rumah penduduk Desa Sengeti yang bernama

Drs. Thohri Yasin dan Endrawati. Pada tahun 2004 Kantor Pengadilan

Agama pindah dan memakai gedung Dinas Perkebunan Kabupaten Muaro

Jambi.

Pada tahun 2005 mulailah dibangun Gedung Pengadilan Agama

Sengeti yang permanen dan selesai pada tahun itu. Gedung Pengadilan

Agama Sengeti terletak di komplek perkatoran Bukit Cinto Kenang

Pemerintahan Daerah Kabupaten Muaro Jambi yang diresmikan pada hari

Senin tanggal 20 Februari 2006 M bertepatan dengan tanggal 21 Muharram

1427 H oleh Wakil Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Bidang

Non Yudisial dan ditanda tangani oleh Drs. H. Syamsuhadi Irsyad, SH.,MH.

Pada saat yang sama diresmikan pula Gedung Pengadilan Agama Tebo dan

Sabak yang juga masuk Wilayah Pengadilan Tinggi Agama Jambi.64

Ketua Pengadilan Agama Sengeti yang pertama dijabat oleh Drs.

Usman Karim dan wakilnya adalah Drs. H. Wachid Ridwan.

Panitera/Sekretaris dijabat oleh Drs. Thohri Yasin. Setelah Ketua memasuki

64

Dokumentasi Di Kantor Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 20

Agustus 2019.

Page 53: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

34

masa purnabakti tahun 2004, jabatan Ketua dilaksanakan oleh wakil ketua

sebagai PLH Ketua Pengadilan Agama Sengeti. Berikut nama-nama Ketua

Pengadilan Agama Sengeti dari masa kemasa :65

Tabel II

Nama-Nama Kepala Pengadilan Agama Sengeti66

No Nama Masa Jabatan

1. DRS. USMAN KARIM 2003-2004

2. DRS. SYEKHAN AL JUFRI 2005-2009

3. DRS. AZWAR, S.H. 2009-2013

4. DRA. HJ. SARTINI,S.H. MH 2014-2016

5. DRS.M. JHON AFRIJAL, SH.,M.H 2016-2017

6. DRS. H. ABDAN KHUBBAN, S.H. M.H 2018-2019

7. Dra. Ma’ripah 2020

Sejak diundangkannya Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang

Peradilan Agama merupakan Pengakuan akan eksitensi dan keberadaan

Peradilan Agama di Indonesia. Undang-undang ini tidak saja mengatur

kedudukan, kewenangan, dan hukum acara Peradilan Agama secara

eksplisit, tetapi juga telah mengangkat kedudukan aparatur Peradilan Agama

65

Dokumentasi Di Kantor Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 20

Agustus 2019. 66

Nama-Nama Kepala Pengadilan Agama Sengeti Tahun 2019

Page 54: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

35

setara dengan aparatur peradilan lainnya.67

Bahkan terobosan lain yang

dianggap fenomenal dibawa oleh undang-undang ini adalah trkait

dihapusnya keberadaan fiat eksekusi, sehingga Pengadilan Agama diberi

kewenangan penuh mengeksekusi putusannya sendiri. Sampai kemudian

lahir undang-undang Nomor 35 Tahun 1999 sebagai perubahan atas

Undang-undang Nomor 14 tahun 1970 tentang Pokok-pokok Kekuasaan

Kehakiman yang mengahruskan penyatuatapan lembaga peradilan (one roof

system) di bawah Mahkamah Agung.

Disamping Undang-undang tersebut diatas, keberadaanya yang terkait

dengan fungsinya yaitu memeriksa, mengadili, dan menyelesaikan perkara

keluarga telah dimuat juga dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974

tentang Perkawinan. Upaya untuk selalu menjadikan Peradilan Agama tetap

eksis sebagai lembaga Peradilan tidak cukup disini, maka untuk

memperkuat cita-cita tersebut diwujudkan pula dalam bentuk lahirnya

Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yamg telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 yang didalamnya

memuat kewenangan Pengadilan Agama tidak sebatas dalam bidang Hukum

Keluara saja tetapi termasuk didalamnya bidang Ekonomi Syari‟ah.68

Dengan bertambahnya kewenangan ini menunjukkan bahwa Peradilan

Agama sebagai pelaku Kekuasaan Kehakiman telah diakui oleh Negara dan

Masyarakat. Disamping itu berdasarkan tuntutan masyarakat akan

keberadaan dan kedudukannya ini yaitu untuk memperkuat prinsip dasar

68 Dokumentasi Di Kantor Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 20

Agustus 2019.

Page 55: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

36

dalam penyelenggaraan Kekuasaan Kehakiman. Maka telah dilakukan

perubahan yang kedua terhadap Undang-Undang tersebut yaitu Undang-

Undang Nomor 50 Tahun 2009.

1. Visi

Visi Pengadilan Agama Sengeti adalah adalah “ Terwujudnya

Pengadilan Agama Sengeti Yang Agung”

Visi Pengadilan Agama Sengeti tersebut merupakan kondisi yang

diharapkan dapat memotivasi seluruh karyawan-karyawati Pengadilan

Sengeti dalam menjalankan aktivitas. Pernyataan visi Pengadilan Agama

Sengeti tersebut memiliki pokok pengertian sebagai berikut : Bahwa yang

ingin dicapai melalui visi ini adalah menjadikan Pengadilan Agama Sengeti

sebagai lembaga peradilan yang di kelola dan diawasi oleh hakim dan

pegawai yang memiliki kemuliaan, kebesaran dan keluhuran sikap dan jiwa

dalam melaksanakan tugas pokoknya memutus perkara.69

2. Misi

Berdasarkan visi Pengadilan Agama Sengeti yang telah ditetapkan

tersebut, maka ditetapkan beberapa misi Pengadilan Agama Sengeti sebagai

fokus program kerja untuk mewujudkan visi tersebut. Misi Pengadilan

Agama Sengeti tersebut adalah :

1. Menjaga kemandirian lembaga peradilan,

2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan

3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan,

69

Dokumentasi Di Kantor Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 20

Agustus 2019.

Page 56: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

37

4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan

C. Kekuasan Peradilan Agama

Kekuasaan kehakiman di Lingkungan Badan Peradilan Agama

dilaksanakan oleh Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama dengan

tugas pokok untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta

menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya. Pengadilan ini

berpuncak kepada Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara Tertinggi.

Berbicara tentang kekuasaan Peradilan dalam kaitanya dengan Hukum

Acara Perdata, biasanya menyangkut dua hal, yaitu tentang “Kekuasaan

Absolut” dan “Kekuasaan Relatif”.

1. Kekuasaan Absolut

Kekuasaan absolut adalah kekuasaan badan pengadilan dalam

memeriksa jenis perkara tertentu yang secara mutlak tidak dapat diperiksa

oleh badan pengadilan dalam lingkungan pengadilan lain. Kekuasaan

absolut ini memberikan jawaban atas pertanyaan: apakah peradilan tertentu

itu pada umumnya berwenang memeriksa jenis perkara tertentu yang

diajukan kepadanya dan bukan wewenang pengadilan lain.70

Kekuasaan absolut pengadilan dalam lingkungan pengadilan agama

diatur dalam pasal 2 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah

diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006, atas asas

personalisasi Keislaman, dalam pasal 2 disebutkan bahwa peradilan agama

70

Dokumentasi Di Kantor Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 20

Agustus 2019.

Page 57: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

38

merupakan salah satu pelaksanaan kekuasaan kehakiman bagi rakyat

pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara-perkara perdata

tertentu yang diatur dalam pasal 49 ayat (1) undang-undang Nomor 3 Tahun

2006, yaitu bidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq,

shadaqah dan ekonomi syariah.

2. Kekuasaan Relatif

Kekuasaan relatif adalah untuk menjawab pertanyaan kepada

pengadilan dimanakah gugatan atau tuntutan harus diajukan. Kekuasaan

relatif diartikan sebagai kekuasaan pengadilan yang satu jenis dan satu

tingkatan lainnya, misalnya antar Pengadilan Agama Jambi dengan

Pengadilan Agama Sengeti. Kekuasaan relatif ini pada dasarnya berkaitan

dengan wilayah hukum suatu pengailan. Pasal 4 Undang-undang Nomor 7

Tahun 1989 ayat (1) menyebutkan:

“Pengadilan Agama Berkedudukan di Kotamadya atau ibukota

Kabupaten dan darah hukumnya meliputi wilayah Kotamadya atau

kabupaten”.71

Adapun kekuasaan relatif Pengadilan Agama Sengeti adalah

a. Kecamatan Jambi Luar Kota

b. Kecamatan Mestong

c. Kecamatan Sekernan

d. Kecamatan Maro Sebo

e. Kecamatan Kumpeh

f. Kecamatan Sungai Bahar

71

Dokumentasi Di Kantor Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 20

Agustus 2019.

Page 58: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

39

g. Kecamatan Sungai Gelam

h. Kecamatan Taman Rajo

i. Kecamatan Sungan Bahar Utara

j. Sungai Bahar Selatan72

D. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Sengeti

Struktur organisasi adalah bagian yang memuat aturan kedudukan atau

jabatan dan para personilnya serta gambaran hubungan dari masing-masing

kedudukan atau jabatan, sehingga dapat diketahui tugas dan tanggung jawab

para pemegang kedudukan atau jabatan tersebut. Struktur Organisasi

Pengadilan Agama Sengeti telah tersusun sesuai dengan ketentuan yang

diatur dalam Undang-undang Nomor 50 tahin 2009 tentang Petubahan

Kedua atas Undang-undangNomor 7 tahun 1989 tentang Perailan Agama

serta Keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : KMA /

004/SK/I/1992 tentang susunan Organisasi dan Tata kerja Kepaniteraan

Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama.

Setelah Ketua Mahkamah Agung menandatangani peraturan

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tanggal 7

Oktober 2015, maka struktur Organisasi di Pengadiolan Agama Sengeti

mengalami perubahan. Diantara hal yang membedakannya adalah adanya

pemisahan anatara Panitera dan Sekretaris serta terdapat nomenklatur baru

pada jabatan di bagian Kesekretariatan. Adapun struktur Organisasi

72

Dokumentasi Di Kantor Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 20

Agustus 2019.

Page 59: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

40

Pengadilan Agama Sengeti pasca peraturan mahkamah Agung Republik

Indonesia Nomor7 Tahun 2015 adalah sebagai berikut:73

73

Dokumentasi Di Kantor Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 20

Agustus 2019.

Page 60: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

41

Page 61: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Prosedur Dispensasi Nikah

Dispensasi nikah diperlukan bagi calon pengantin pria yang belum

berumur 19 tahun dan calon pengantin wanita belum berumur 16 tahun.

Sebagaimana ditentukan dalam undang-undang Perkawinan hanya diizinkan

jika pihak pria mencapai umur 19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai

umur 16 tahun Undang-undang Nomor 1 1974 pasal 7 ayat (1). Dalam hal

penyimpangan terhadap ayat (1) pasal ini dapat meminta dispensasi kepada

pengadilan atau pejabat lain, yang ditunjuk oleh kedua orang tua pihak pria

maupun pihak wanita Undang-undang Nomor 1 1974 pasal 7 ayat (2).

Bentuk perkara di Pengadilan Agama ada 2 (dua) macam, yaitu;

perkara gugatan (kontentius) dan perkara permohonan (voluntair). Prosedur

pengajuan perkara permohonan sama dengan prosedur mengajukan

gugatan.74

Adapun mekanisme pengajuan perkara permohonan di

Pengadilan Agama Sengeti adalah sebagai berikut:

1. Meja 1, menerima surat permohonan yang berisi, Identitas para pihak,

fundamentum petendi/posita, petitum, menaksir panjar biaya perkara

dan menuliskannya pada Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM). Bagi

yang tidak mampu dapat diijinkan secara prodeo (cuma-cuma).

74 Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama.

(Jakarta:Yayasan Al-Hikmah, 2000), Hlm. 8.

Page 62: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

43

2. Kasir, pemohon menyerahkan surat permohonan dan SKUM. Kasir

kemudian; menerima uang tersebut dan mencatat jurnal perkara,

menandatangani dan memberi nomor perkara serta tanda lunas pada

SKUM, mengembalikan surat permohonan dan SKUM kepada

pemohon.

3. Meja 2, mendaftar permohonan dalam register, memberi nomor

perkara dengan nomor SKUM, menyerahkan kembali kepada

penggugat atau pemohon satu lembar surat gugatan atau permohonan

yang telah terdaftar, mengatur berkas perkara dan menyerahkannya

pada wakil panitera untuk disampaikan ke Ketua Pengadilan Agama

melalui Panitera.

4. Ketua Pengadilan Agama, mempelajari berkas dan Membentuk PMH

(Penetapan Majelis Hakim).

5. Panitera, menunjuk panitera sidang dan menyerahkan berkas

permohonan/gugatan ke majelis.

6. PMH (Penetapan Majelis Hakim), membuat PHS (Penetapan Hari

Sidang), memanggil para pihak melalui juru sita dan menyidangkan

perkara.

7. Meja 3, menerima berkas dari majelis hakim, memberitahukan isi

putusan kepada pihak-pihak lewat jurusita, memberitahukan ke meja II

dan kasir yang bertalian dengan tugas mereka, menetapkan kekuatan

hakim, menyerahkan salinan putusan kepada pemohon dan instansi

terkait, menyerahkan berkas kepada panitera muda.

Page 63: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

44

8. Panitera Muda Permohonan, mendata perkara, melaporkan dan

mengarsipkan75

.

Proses penyelesaian perkara permohonan dispensasi kawin di

Pengadilan Agama, Ketua Majelis Hakim setelah menerima berkas

perkara, bersama-sama hakim anggotanya mempelajari berkas perkara.

Kemudian menetapkan hari dan tanggal serta jam kapan perkara itu

disidangkan serta memerintahkan agar para pihak dipanggil untuk datang

menghadap pada hari, tanggal, dan jam yang telah ditentukan. Kepada para

pihak diberitahukan pula bahwa mereka dapat mempersiapkan bukti- bukti

yang diajukan dalam persidangan.

Setelah persidangan dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum

oleh Ketua Majelis, maka para pihak berperkara dipanggil ke ruang

persidangan. Kemudian ketua majelis membacakan surat permohonan

pemohon yang telah didaftarkan di kepaniteraan pengadilan agama.

Selanjutnya ketua majelis memulai pemeriksaan dengan pertanyaan

pertanyaan yang diajukan kepada pemohon, anak pemohon dan calon anak

pemohon secara bergantian. Kemudian Ketua Majelis melanjutkan

pemeriksaan bukti surat, dan pemohon menyerahkan bukti surat.

a. Foto copy surat kelahiran atas nama anak pemohon yang dikeluarkan

oleh kepala desa atau kelurahan.

b. Surat pemberitahuan penolakan melangsungkan pernikahan Model N-

9 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama.

75

Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama, ( Yogyakarta : Pustaka

Pelajar, 2007), hlm. 61.

Page 64: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

45

Selanjutnya Ketua Majelis menyatakan sidang diskors untuk

musyawarah. Pemohon, anak pemohon dan calon anak pemohon

diperintahkan ke luar dari ruang persidangan. Setelah musyawarah selesai,

skors dicabut dan pemohon dipanggil kembali masuk ke ruang

persidangan, kemudian dibacakan penetapan yang amarnya sebagai berikut

mengadili.

1) Mengabulkan permohonan pemohon.

2) Menetapkan memberi Dispensasi kepada pemohon untuk menikahkan

anaknya bernama xx dengan xxx.

3) Membebankan biaya perkara sebesar Rp. … (…) kepada pemohon

Setelah membacakan penetapannya, Ketua Majelis menyatakan

sidang ditutup. Jika pemohon tidak puas dengan penetapan hakim,

pemohon bisa langsung kasasi, bukan banding.76

Setelah penetapannya dibacakan biasanya majelis hakim akan

memberikan sedikit masukan dan pencerahan kepada para pemohon

dispensasi kawin tentang dampak yang akan terjadi dari permohonannya.77

76

Departemen Agama RI, Bahan Penyuluhan Hukum, (Jakarta: Direktorat Jendral

Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1999/2000), hlm. 188. 77

Wawancara dengan hakim pengadilan agama Sengeti kelas 1 B Ibu siti Patimah pada tanggal 21 Agusutus 2019.

Page 65: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

46

B. Pertimbangan Hakim

Bagian ini terdiri dari alasan memutus (pertimbangan) yang biasanya

dimulai dengan kata “menimbang” dan dari dasar memutus yang biasanya

dimulai dengan kata mengingat”.78

Peradilan Agama adalah salah satu peradilan Negara Indonesia yang

sah, yang bersifat khusus, yang berwenang dalam jenis perkara perdata

Islam bagi orang Islam di Indonesia.79

Pengadilan Agama Sengeti sebagai

pengadilan tingkat pertama mempunyai tugas pokok dan fungsi memeriksa,

memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara

orang-orang yang beragama Islam di bidang perkawinan, kewarisan, wasiat,

hibah, wakaf, shadaqoh dan ekonomi syari‟ah.80

Di tahun 2018 pengadilan Agama Sengeti telah menyelesaikan

sebanyak 621 Perkara hingga akhir tahun 2018 salah satunya ialah perkara

dispensasi nikah. Berikut tabel perkara yang diputus berdasarkan jenis

perkara, adalah sebagai berikut81

Salah satu bidang perkawinan yang menjadi wewenang Peradilan

Agama Sengeti adalah perkara dispensasi kawin.82

Asas yang terkandung

dalam Undang-undang Perkawinan adalah kedewasaan usia perkawinan,

artinya bahwa calon suami dan calon isteri harus telah matang jiwa dan

78

Roihan A. Rasyid,Hukum Acara Peradilan Agama,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

1991), hlm. 214. 79

Ibid, hlm. 6. 80

Mardani, Hukum Kewarisan Islam Di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Press, 2017), Hlm.

119. 81

Laporan Tahunan Pengadilan Agama Sengeti 2018 82 Dokumentasi Di Kantor Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 20

Agustus 2019.

Page 66: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

47

raganya dalam melaksanakan perkawinan itu.83

Untuk mencapai maksud

agar pernikahan itu dilakukan oleh orang-orang dewasa, maka para ahli

menentukan batas usia perkawinan melalui Undang-undang perkawinan

Pasal 7 ayat (1) yang berbunyi:

“perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur

19 (sembilan belas) tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16

(enam belas) tahun”. 84

Kemudian di dalam UU 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas UU 1

Tahun 1974 tentang Perkawinan bahwa batas usia perkawinan yaitu untuk

melangsungkan perkawinan pria dan wanita minimal berusia 19 tahun.

Namun dalam hal mendesak dan amat penting adakalanya dirasa perlu

untuk mempersamakan seorang anak yang masih di bawah umur dengan

seorang yang sudah dewasa, agar anak tersebut dapat bertindak sendiri

dalam hal-hal tertentu. Oleh karena itu dalam masalah pernikahan diadakan

peraturan tentang proses persamaan status bagi anak yang masih di bawah

umur dengan orang yang sudah dewasa yaitu melalui proses “Dispensasi

Nikah”.85

Dispensasi nikah itu sendiri mempunyai kekuatan hukum sesuai

dengan UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan pasal 7 ayat (2);

83 Mohd. Idris Ramulyo, Hukum Perkawinan Islam,( Jakarta: PT Bumi Aksara), hlm. 10. 84

Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Pasal 7 ayat (1). 85

Sri Ahyani, Pertimbangan Pengadila Agama Atas Dispensasi Pernikahan Usia Dini

Akibat Kehamilan di Luar Nikah, jurnal wawasan hukum , vol . 34 No. 1, febuari 2016.

Page 67: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

48

“Dalam Hal penyimpangan terhadap ayat (1) pasal ini dapat meminta

dispensasi nikah ke Pengadilan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh kedua

orang tua pihak pria maupun wanita.”86

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dispensasi berarti pengecualian

dari peraturan umum untuk suatu keadaan khusus, pembebasan dari suatu

kewajiban atau larangan. Dalam hal dispensasi biasanya dibenarkan apa-apa

yang biasanya dilarang oleh pembuat Undang-Undang.87

Permohonan dispensasi nikah sebagai perkara permohonan karena

dalam perkara ini tidak mengandung sengketa dan oleh hakim diterima dan

diputus dengan membuat penetapan yang mengabulkan atau menolak

permohonan tersebut.88

Untuk penetapan mengabulkan atau menolak

permohonan dispensasi kawin, hakim dengan kemerdekaan yang

dimilikinya akan melakukan penggalian hukum terhadap alasan

permohonan sekaligus melakukan penerjemahan, penafsiran, memilah dan

mmemilih aturan yang paling tepat dan relevan dengan dispensasi kawin

yang sedang dihadapi. Dasar hukum yang digunakan dalam setiap putusan

berisi tentang dasar hukum hakim dalam memutuskan perkara. Karena

Pengadilan agama adalah Pengadilan Islam, maka dasar hukum putusannya

adalah segala peraturan perundang-undangan negara yang berlaku dan

relevan, disusun menurut herarkinya/urutannya derajatnya dan urutan

86

Undang-undang No 1 Tahun 1974 Tentang perkawinan Pasal 7 ayat (2). 87

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia...hlm. 245 88

Ahmad Rofiq, Hukum Perdata Islam di Indonesia... Hlm. 63.

Page 68: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

49

terbitnya kemudian berdasarkan Hukum Islam dan hukum yang tidak

tertulis lainnya.89

Pasal 15 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam menegaskan bahwa

“untuk kemaslahatan keluarga dan rumah tangga, perkawinan hanya

boleh dilakukan jika calon mempelai yang telah mencapai umur yang

ditetapkan pasal 7 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 yakni calon suami

sekurang-kurang nya berumur 19 tahun dan calon isteri sekurang-

kurangnya berumur 16 tahun.90

namun dalam Pasal 7 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974

tentang Perkawinan diatur bahwa penyimpangan terhadap ketentuan

tersebut dapat dilakukan dengan mengajukan dispensasi nikah ke

Pengadilan.

Menikah sebelum cukup usia ternyata masih banyak terjadi di kota

maupun di daerah-daerah di Indonesia. Budaya perjodohan bahkan sejak

anak perempuan belum lulus SD atau SMP, masih dilakukan banyak

orangtua, terutama yang tinggal di Pedesaan. Perkawinan di bawah umur

yang dilakukan anak-anak usia sekolah masih terbilang tinggi. Perkawinan

di bawah umur tidak hanya terjadi di desa-desa, tetapi juga di kota-kota

dengan sebab yang sama. Terlebih lagi di kota besar sekarang ini sering

terjadi perkawinan di bawah umur karena kecelakaan (zinâ) atau si gadis

89

Ari Rahman, Dispensasi Nikah Anak Di Bawah Umur (Analisis Penetapan

Perkara Nomor: 124/Pdt.P/2010/Pa.Srg.Di Pengadilan Agama Serang), Skripsi Sarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Tahun 2011. 90

Kompilasi Hukum Islam Pasal 15.

Page 69: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

50

dilarikan oleh pacarnya. Jadi perkawinan hanya sebagai usaha untuk

menutup tantangan dan aneka macam kebebasan pergaulan.91

Dari beberapa dampak negatif mengenai dispensasi kawin ternyata

hakim tidak menjadikannya sebagai pertimbangan dalam menetapkan

sebuah permohonan dispensasi kawin. Ibu Emaneli menyatakan Hakim

dalam menetapkan mempertimbangkan beberapa hal yaitu salah satu

mengenai alasan prosedural dimana terkait didalamnya.

“Hakim dalam persidangan akan meneliti apakah yang mengajukan

perkara permohonan dispensasi kawin orangtuanya atau tidak.

Karena Pemohon dalam hal ini adalah orang tua dari laki-laki atau

perempuan. Yang kedua mengenai alasan pengajuan permohonan

dispensasi kawin, alasan dispensasi kawin memang tidak diatur di

dalam Undang-undang akan tetapi hakim perlu menanyakan alasan

pengajuan dispensasi kawin kepada anak dan orang tua apakah

antara alasan anak dan orang tua sama atau tidak dengan bukti-bukti

yang ada. Yang ketiga hakim harus mempertimbangkan ada larangan

perkawinan atau tidak, pertimbangan ini yang selalu diterapkan

sebelum melaksanakan perkawinan.”92

Hakim adalah salah satu predikat yang melekat pada seseorang yang

memiliki pekerjaan dengan spesifikasi khusus dalam bidang hukum dan

peradilan sehingga banyak bersinggungan dengan masalah mengenai

kebebasan dan keadilan secara legal dalam konteks putusan atas perkara

yang di buat.93

Hakim dalam memberikan suatu penetapan wajib menggali nilai-nilai

keadilan yang hidup di dalam masyarakat, begitu pula hakim dalam

91

Syukron Kamil, “Penyebab Pernikahan di Bawah Umur”. Diakses pada 24 Juni 2019

diakses dari http://www.kainsutera-penyebab-pernikahan-di-bawah-umur.html. 92

Wawancara Dengan Hakim Pengadilan Agama Sengeti Kelas 1B ibu Emaneli. Pada

Tanggal 21 Agustus 2019. 93 Ahmad Kamil, “Filsafat Kebebasan Hakim”, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2012),

Hlm.169.

Page 70: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

51

menetapkan terhadap permohonan seseorang yang hendak mengajukan

dispensasi kawin sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang

perkawinan Pasal 7 ayat (2) dengan bunyi

“Dalam hal penyimpangan terhadap ayat 1 Pasal ini dapat meminta

dispensasi kepada Pengadilan dan pejabat lain, yang ditunjuk oleh orang

tua pihak laki-laki atau perempuan”.94

Dalam sebuah putusan bagian pertimbangan adalah bagian yang

dimulai dengan “Tentang Pertimbangan hukumnya atau Tentang

Hukumnya” yang memuat:

1. Gambaran tentang bagaimana hakim mengkualifikasi, yaitu mencari

dan menemukan hukum yang harus diterapkan pada suatu fakta dan

kejadian yang diajukan.

2. Penilaian Hakim tentang fakta-fakta yang diajukan

3. Pertimbangan Hakim secara kronologis dan rinci setiap item, baik dari

pihak pemohon maupun termohon.

4. Dasar hukum yang digunakan Hakim dalam menilai fakta dan memutus

perkara, hukum tertulis maupun hukum tidak tertulis.95

Hakim Pengadilan Agama Sengeti dalam penetapan dispensasi nikah

harus menggali berdasarkan keterangan dari bukti-bukti dan keterangan dari

saksi-saksi kemudian keterangan saksi-saksi tersebut dicocokkan dengan

keterangan dari pemohon, saksi yang bisa dihadirkan dalam persidangan

adalah dua orang. Dan pertimbangan hakim dalam perkara dispensasi kawin

Majelis Hakim akan lebih mengutamakan atau mempertimbangkan

94

Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 7 ayat (2). 95

Siti Rohmatilah tentang, “Analisa Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Magetan

Tentang Izin Poligami”, (Skripsi Sarjana, STAIN, Ponorogo, 2016), hlm. 10.

Page 71: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

52

kemaslahatannya dan menghindari zina dan dosa yang lebih dalam. Hakim

berpendapat bahwa menghindari kemudharatan yang lebih besar harus

didahulukan daripada menarik kemaslahatan.

Ibu Siti Hairiah selaku Panitera Muda Permohonan mengatakan: ada

terdapat 71 kasus permohonan pada tahun 2018 dan 37 perkara pengajuan

permohonan dispensasi kawin. Perkara dispensasi rata-rata dikabulkan

karena sifatnya permohonan dan yang tidak dikabulkan biasanya karena

pihak pemohon tidak hadir atau saksi nya tidak terpenuhi, maka perkara

tersebut bisa ditolak.96

Tidak sedikit dari perkara yang diatur dalam Undang-undang, maka

dari itu hakim harus berusaha menggali fakta-fakta tentang perkara yang

akan diputuskan melaui alat bukti yang ada dan menemukan hukumnya

dengan sebaik-baiknya dalam penemuan hukum yang belum diatur didalam

undang-undang maupun yang sudah diatur tetapi belum jelas sehingga

membutuhkan penafsiran lagi. Hakim dalam hal ini harus menyesuaikan

Undang-undang dengan hal-hal yang konkrit, oleh karena peraturan-

peraturan tidak dapat mencakup segala peristiwa hukum yang timbul di

dalam masyarakat. Selain itu, apabila suatu undang-undang isinya tidak

jelas, maka Hakim berkewajiban untuk menafsirkannya sehingga dapat

diberikan keputusan yang sungguh-sungguh adil dan sesuai dengan maksud

hukum, yakni mencapai kepastian hukum.

96

Wawancara Dengan Panitera Muda Permohonan Pengadilan Agama Sengeti Kelas 1B

ibu Siti Hairian. Pada Tanggal 21 Agustus 2019.

Page 72: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

53

Sebelum Pengadilan menetapkan permohonan a quo, terlebih dahulu

hakim perlu menimbang fakta-fakta di persidangan. Setelah memperoleh

fakta-fakta di dalam persidangan apabila fakta-fakta tersebut dibiarkan

dengan alasan belum memenuhi batas minimal usia untuk melangsungkan

perkawinan, maka dikhawatirkan akan menimbulkan dampak negatif atau

kemudharatan yang lebih besar, oleh sebab itu dalam menimbang perkara

ini Majelis Hakim melakukan penafsiran terhadap rumusan Pasal 15 ayat (1)

Kompilasi Hukum Islam yang menegaskan bahwa untuk kemaslahatan

keluarga dan rumah tangga, perkawinan hanya boleh dilakukan jika calon

suami minimal berumur 19 tahun dan calon istri minimal berumur 16 tahun,

namun dalam perkara ini Majelis Hakim berpendapat bahwa menghindari

kemudharatan yang lebih besar harus didahulukan dari pada menarik

kemaslahatan.

Maka penafsiran yang digunakan hakim dalam perkara permohonan

dispensasi kawin ini adalah Argumen a‟Contrario dimana disini hakim

melakukan penalaran terhadap ketentuan undang-undang pada peristiwa

hukum tertentu dengan kata lain ketentuan tersebut tidak boleh diberlakukan

pada hal-hal atau kasus-kasus lain. Metode ini dilakukan bukan merupakan

argumentasi untuk membenarkan rumusan peraturan tertentu, tetapi untuk

mengisi kekosongan atau ketidak lengkapan undang-undang.97

97

Sudikno Mertokusumo, Penemuan Hukum Sebuah Pengantar, Hlm.91

Page 73: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

54

Ibu siti patimah selaku hakim Pengadilan Agama Sengeti ikut

memaparkan mengenai pertimbangannya dalam mengabulkan permohonan

dispensasi nikah yaitu

“Apabila permohonan tersebut tidak dikabulkan akan di khawatirkan

terjadi hal-hal atau kemudharatan yang lebih besar seperti terjadi

pernikahan siri atau pernikahan dibawah tangan yang akan

mengakibatkan kekacauan nasab”. 98

Dari beberapa pernyataan dari para Hakim di Pengadilan Agama

Sengeti maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang melatarbelakangi

dispensasi nikah ada dua hal yaitu sebagai berikut:

1. Hamil di Luar Nikah

Dalam permohonan pengajuan dispensasi nikah yang diajukan di

Pengadilan Agama Sengeti selama tahun 2018 kebanyakan dilatarbelakangi

oleh beberapa faktor dan salah satu nya dikarenakan hamil di luar nikah Hal

ini disampaikan oleh hakim Pengadilan Agama Sengeti.

Pergaulan bebas dan pengaruh-pengaruh media elektronik yang

semakin maju dan semakin canggih sehingga untuk siapapun termasuk

anak-anak dapat mengakses berbagai hal dari media elektronik tersebut, dari

hal-hal yang positif yang dapat membantu dalam hal pendidikan sampai

dengan hal-hal yang negatif yang sangat berpengaruh atau berdampak buruk

terhadap pendidikan, psikologis dan kehidupan masyarakat terutama anak-

anak. Dari hal tersebut mengakibatkan sering terjadinya kehamilan sebelum

adanya pernikahan.

98

Wawancara Dengan Hakim Pengadilan Agama Sengeti Kelas 1B ibu Siti Patimah.

Pada Tanggal 21 Agustus 2019.

Page 74: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

55

Ibu Emaneli memaparkan mengenai faktor yang melatarbelakangi

diajukan permohonan dispensasi nikah di Pengadilan Agama Sengeti salah

satunya adalah hamil diluar nikah.

“Selama 2018 di Pengadilan Agama Sengeti dalam perkara

permohonan dispensasi kawin terdapat 37 pengajuan permohonan

dispensasi kawin dan penyebabnya dikarenakan hamil diluar nikah

dan menghindari fitnah. Hamil diluar nikah merupakan faktor yang

mendominasi terjadinya dispensasi kawin di tahun 2018, karena

dispensasi kawin dijadikan jembatan untuk menutupi aib

keluarga dan juga untuk mencegah kerusakan yang lebih jika

tidak di nikahkan. Hal ini dipengaruhi dikarenakan semakin

berkembangnya zaman semakain mudah pula seseorang menjalin

suatu hubungan dan semakin mudah hubungan antara lawan jenis

tanpa ada batasan sehingga mengakibatkan pergaulan bebas

kemudian terjadilah kehamilan di luar pernikahan”99

Kemudian ibu siti patimah menyatakan pertimbangannya dalam

mengabulkan permohonan dispensasi nikah ialah

“hakim dalam pengabulannya juga mempertimbangkan karena telah

terjadi hamil diluar nikah, dengan pertimbangan karena perempuan

yang hamil diluar nikah akan dihina dan dikucilkan oleh masyarakat.

Dan ini akan berdampak pada diri perempuan tersebut dan anak yang

akan dilahirkannya.”100

Di zaman yang serba canggih saat ini dimana anak-anak sekolah

sudah sangat dengan mudah untuk mengakses hal-hal yang menyimpang

disinilah peran orang tua sangat dibutuhkan untuk mengurangi pemakaian

media elektronik dan lebih mendampingi anak-anak tersebut karena diusia

tersebut anak-anak masih butuh bimbingan dan dampingan dari orang tua.

Dari hasil wawancara yang di lakukan penulis mengenai faktor

pengajuan dispensasi kawin, juga dipaparkan oleh Ketua Pengadilan Agama

Sengeti yaitu bapak Abdan Khubban yang menjelaskan, bahwa hal ini

99

Wawancara Dengan Hakim Pengadilan Agama Sengeti Kelas 1B ibu Emaneli. Pada

Tanggal 21 Agustus 2019. 100

Wawancara Dengan Hakim Pengadilan Agama Sengeti Kelas 1B ibuSiti Patimah.

Pada Tanggal 21 Agustus 2019.

Page 75: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

56

dipengaruhi juga dengan perkembangan zaman yang semakin maju

sehingga memudahkan orang dalam berbagai hal, berikut penjelasan bapak

hakim:

“Dizaman yang sekarang semakin maju dan berkembang yang penuh

dengan era globalisasi terutama di bidang teknologi, sehingga

memudahkan siapa saja termasuk anak-anak untuk mengakses segala

sesuatu dengan mudah dan cepat. Apabila hal ini tidak ada

pengawasan dari orang tua, pengetahuan agama yang kurang, dan

faktor keluarga, lingkungan dan teman yang tidak mendukung dan

tidak dibentengi dengan hal-hal positif maka akan berdampak buruk

kepada anak-anak. Sehingga mereka akan mudah terpengaruh dan

masuk ke dalam pergaulan bebas yang mengakibatkan terjadinya hal-

hal negatif yang dapat mengkahwatirkan seperti hamil diluar

nikah.”101

Dalam Kompilasi Hukum Islam secara tersirat tidak melarang

menikahkan seseorang yang melakukan hubungan luar nikah, apalagi

hingga mengakibatkan kehamilan. Hal ini terdapatdalam Pasal 53 yang

berbunyi.102

(1) Seorang wanita hamil di luar nikah, dapat dikawinkan dengan pria

yang menghamilinya.

(2) Perkawinan dengan wanita hamil yang disebut pada ayat (1) dapat

dilangsungkan tanpa menunggu lebih dahulu kelahiran anaknya.

(3) Dengan dilangsungkannya perkawinan pada saat wanita hamil, tidak

diperlukan perkawinan ulang setelah anak yang dikandung lahir.103

2. Khawatir Timbulnya Fitnah

Pelaksanaan dispensasi nikah di Pengadilan Agama Sengeti salah

satunya disebabkan khawatir timbulnya fitnah, orang tua merasa khawatir

terhadap anakanya yang sudah berpacaran cukup lama dan mereka sering

kumpul bersama sehingga dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak

101

Wawancara Ketua Pengadilan Agama Sengetin Kelas 1B Bapak Abdan Khubban.

Pada Tanggal 21 Agustus 2019. 102

Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan AgamaIslam, Bahan PenyuluhanHukum,

(Jakarta: Departemen Agama RI, 2001), Hlm 117. 103

Undang-undang Perkawinan No 1 Tahun 1974 Pasal 53.

Page 76: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

57

diinginkan. Hal tersebut menyebabkan akan muncul pikiran negatif apabila

ada sepasang laki-laki dan perempuan dalam suatu lokasi. Pandangan

masyarakat yang tidak memperbolehkan seseorang yang belum muhrim

untuk berdekatan dan berpergian setiap waktu dengan lawan jenis. Sehingga

persepsi masyarakat dalam menghindari fitnah agar mereka bisa selalu dekat

dan tidak melakukan hubungan zina adalah dengan menikahkannya.

Walaupun hal tersebut dilakukan terhadap anak yang masih dibawah umur

19 tahun untuk laki-laki dan 16 tahun untuk perempuan. Tetapi karena

ketakutan orang tua yang melihat anaknya selalu berpergian bersama

dengan lawan jenisnya tersebut maka untuk menjaga nama baik keluarga,

yakni menghindari fitnah diambil jalan untuk menikahkan mereka dengan

mengajukan permohonan dispensasi kawin di Pengadilan Agama Sengeti.

Hal ini disebabkan anak-anak pada zaman sekarang apabila dekat

dengan lawan jenis tidak begitu memperhatikan batasan-batasan yang

dilarang dari agama, mereka mengikuti hawa nafsu yang ada. Sehingga para

orang tua khawatir dengan perbuatan anak-anaknya dan memilih untuk

menikahkan anaknya, karena apabila tidak dinikahkan ditakutkan akan

menambah dosa. Hal ini dipaparkan oleh ibu Siti Patimah mengatakan:

“Dalam hal permohonan dispensasi nikah, orang tua selalu merasa

khawatir terhadap anaknya. Karena apabila anak sudah berpacaran

cukup lama dan mereka sering kumpul bersama sehingga

dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi

ada sebagian orang tua yang tidak melarang atau malah mengizinkan

seorang anak untuk menginap di rumah pasangannya sehingga hal itu

akan menyebabkan hal negatif terjadi. Apabila hal tersebut sudah

terjadi maka tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan fitnnah

Page 77: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

58

dimana-mana baik dari lingkungan keluarga, teman maupun

masyarakat”.104

Ibu emaneli hakim Pengadilan Agama Sengeti memberi penjelasan

bahwa anak-anak tersebut kebanyakan sudah putus sekolah dan sering

berpergian dengan lawan jenis nya sehingga menimbulkan ketakutan

terhadap orang tua.

“Dalam beberapa kasus terdapat juga alasan yang diajukan karena

takut menimbulkan fitnah meski tidak sebanyak alasan pengajuan

karena hamil diluar nikah. Anak-anak tersebut sering berpergian dan

berdua-duaan dengan lawan jenis nya anak-anak tersebut pula

kebanyakan sudah putus sekolah padahal orang tua telah

mengingatkan dan saat di sidang anak tersebut telah dinasehati oleh

hakim untuk mengakhiri hubungan mereka tetapi dari mereka tetap

ingin melanjutkan hubungan tersebut maka untuk menghindar

kemungkinan-kemungkina terburuk dari itu hakim mempertimbangkan

perkara pengajuan permohonan dispensasi kawin tersebut”.105

Dalam pelaksanaan tugasnya hakim Pengadilan Agama Sengeti selalu

berpedoman pada Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang

Kekuasaan Kehakiman, terutama dalam menetapkan perkara permohonan

dispensasi kawin. Karena di Undang- undang tersebut mengatur mengenai

segala hal mengenai bagaimana hakim dalam memutuskan dan menetapkan

perkara yang masuk di Pengadilan Agama Sengeti. Hakim sebelum

memutuskan dan menetapkan sudah menyampaikan pertimbangan atau

pendapat tertulis terhadap perkara yang sedang diperiksa sehingga

semuanya memiliki dasar dan alasan hukum yang tepat.

Pengadilan Agama Sengeti telah memutus atau menetapkan

Permohonan Dispensasi Nikah yang mana sudah sesuai dengan peraturan-

104

Wawancara Dengan Hakim Pengadilan Agama Sengeti Kelas 1B ibuSiti Patimah.

Pada Tanggal 21 Agustus 2019. 105

Wawancara Dengan Hakim Pengadilan Agama Sengeti Kelas 1B ibu Emaneli. Pada

Tanggal 21 Agustus 2019.

Page 78: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

59

peraturan yang berlaku di Negara Indonesia. Dimana dalam hal ini para

hakim Pengadilan Agama Sengeti dalam menetapkan sudah berpedoman

pada Undang-undang nomor 48 tahun 2009 tentang kekuasaan kehakiman

dan hakim dalam menetapkan mengambil sumber hukum dari Undang-

undang Nomor 1 Tahun 1974, Peraturan Menteri Agama Nomor 11 Tahun

2007 tentang Pencatatan Nikah dan Kompilasi Hukum Islam.

Hakim tidak hanya berpacu pada undang-undang karena apabila

hakim menggunakan pendekatan metodologi dalam pengkajian hukum

Islam (fiqh) mengenai permohonan usia nikah, perlu dipertimbangkan

maslahat mursalah.106

Dalam permohonan dispensasi usia perkawinan, hakim lebih

mengedepankan asas kemanfaatan hukum. Dari sudut pandang sosiologi

hukum, tujuan hukum dititik beratkan pada segi kemanfaatan. Asas

kemanfaatan hukum lebih melihat kepada manusia dan bukan manusia ada

untuk hukum.107

Orang tua yang mengajukan permohonan dispensasi ke

Pengadilan Agama dikabulkan oleh hakim karena dianggap lebih besar

mudharatnya dari pada apabila tidak dikabulkan.

Majelis hakim memberikan dasar pertimbangan sebagai berikut

1. Pertimbangan Secara Yuridis

Pertimbangan secara yuridis ini Majelis Hakim menimbang, bahwa

berdasarkan ketentuan Pasal 7 Ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 1974 Tentang

106

Zainuddin Ali,Hukum Perdata Islam di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2006), hlm.

14 107

M. Yahya Harahap,Kedudukan Kewenangan Dan Acara Peradilan Agama,(Jakarta:

Sinar Grafika, 2003), hlm 132-133.

Page 79: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

60

Perkawinan, untuk melangsungkan pernikahan seorang laki-laki minimal

telah berumur 19 tahun dan perempuan berumur 16 tahun. Sedangkan jika

hal itu belum terpenuhi, berdasarkan Pasal 7 Ayat (2) UU Nomor Tahun

1974 Tentang Perkawinan untuk melangsungkan pernikahannya harus

mendapatkan dispensasi dari pengadilan Agama.

2. Pertimbangan Secara Sosiologis

Majelis Hakim menimbang bahwa pasal 26 Ayat (3) UU Nomor 23

Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

“mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak”108

Dalam hal ini terlihat tidak dapat lagi mencegah keinginan anaknya

menikah walaupun belum cukup umur karena selain anak pemohon merasa

telah mampu menjadi kepala keluarga, dan mereka ada juga yang telah

hamil diluar nikah.

Menurut definisi yang ada dalam ilmu pengetahuan teristimewa di

jerman, hukum adalah peraturan tentang tingkah laku manusia dan peraturan

menurut mana hakim memberikan putusan mungkin sesuai bagi 2 (dua) hal

yang berbeda-beda, karena mungkin orang tidak selalu bertingkah laku

sesuai dengan peraturan yang sama yang ditetapkan bagi putusan perkara-

perkara.109

Dalam memutuskan perkara oleh hakim dalam upaya menerapkan

peraturan hukum terhadap peristiwanya berdasarkan kaidah-kaidah atau

metode tertentu, yang digunakan agar dalam mencantumkan dasar

108

pasal 26 Ayat (3) UU Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. 109

Lili Rasjidi Dan Thania Rasjidi, Teori Sosiologi Hukum, (Jakarta: Citra Aditya Bakti,

2007), Hlm. 119.

Page 80: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

61

pertimbangannya terhadap peristiwa tersebut dilakukan secara tepat dan

relevan menurut hukum, sehingga hasil yang diperoleh dari proses perkara

itu dapat diterima dan dipertanggungjawabkan dalam ilmu hukum dan

masyarakat.110

Penekanan pada asas kepastian hukum lebih bernuansa pada

terciptanya keteraturan dan ketertiban dalam masyarakat. Penekanan pada

asas keadilan, berarti hakim harus mempertimbangkan hukum yang hidup

dalam masyarakat, yang terdiri atas kebiasaan dan ketenteuan hukum yang

tidak tertulis. Dalam hal ini harus dibedakan rasa keadilan menurut individu,

kelompok, dan masyarakat. Selain itu, keadilan dari suatu masyarakat

tertentu, belum tentu sama dengan rasa keadilan masyarakat tertentu yang

lainnya. Jadi dalam pertimbangan putusannya, hakim harus menggambarkan

hal itu semua, manakala hakim memilih asas keadilan, misalnya, sebagai

dasar untuk menjatuhkan putausan. Penekanan pada asas kemanfaatan lebih

bernuansa kepada segi ekonomi, dengan dasar pemikiran bahwa hukum itu

ada untuk manusia. Sehingga tujuan hukum itu harus berguna bagi

masyarakat banyak.111

3. Pertimbangan Psikologis

Psikologi hukum sebagai penstudi atau pengamat hukum (bukan

partisipan) melihat hukum dari kacamata psikologi. Hakim yang ditinjau

dari kondisi psikologisnya, berarti keadaan jiwa atau mental yang

mempengaruhi hakim dalam pembuatan putusan (decision making) atau

110

Zainuddin Ali,Hukum Perdata Islam di Indonesia, , 2006), Hlm.25. 111

Ibid, Hlm. 135.

Page 81: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

62

melaksanakan kebijakan (policymaking) yang telah ditetapkan dalam bentuk

peraturan perundang-undangan. Menurut Pontier bahwa mustahil penemuan

hukum oleh hakim selalu bersifat perspektivistis tapi dia selalu bersifat

subjektif, dalam hal ini oleh Cardozo membenarkan jika hakim dalam

putusannya tidak semata-mata berdasarkan hukum, melainkan selalu

merupakan kombinasi antara ramuan hukum dan ramuan nonhukum.

Terjadinya diskriminasi dapat dikaji melalui faktor-faktor psikologis yang

mempengaruhi hakim dalam menerapkan hukum dan menjatuhkan putusan

di ruang persidangan. Disparitas bisa terjadi antara beberapa putusan yang

berbeda dalam perkara yang sama pada situasi dan kondisi yang. Salah satu

unsur psikologis yang mempegaruhi terjadinya disparitas adalah

pengalaman”bahwa hakim yang melihat orang-orang yang dituduh pelbagai

kejahatan yang mengerikan dari hari kehari, mereka semakin lama semakin

keras dan kurang bersimpati kepada terdakwa.”

Faktor-faktor psikologis tersebut dapat dianalisis melalui struktur

sikap (kognitif, afektif, dan perilaku) serta interaksi dengan komponen-

komponen sikap yang membentuk sikap (pengalaman, media massa,

kebudayaan, pendidikan dan faktor-faktor emosional). Di dalam struktur

sikap dan pembentuk sikap tersebut erat kaitannya dengan faktor

kecerdasan, usia, jenis kelamin, pengalaman dan kepribadian, yang akan

mempengaruhi hakim dalam menjatuhkan putusan atau menerapkahukum.

Disisi lain hakim cenderung bersikap konservatif dalam pencapaian

keputusan. Menurut Bartol hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor;

Page 82: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

63

Dibawah ini dikemukakan beberapa hal dalam diri hakim yang

berpengaruh dalam persidangan antara lain:

a) Kemampuan berpikir logis

Kemampuan berpikir logis merupakan kemampuan kognitif yang

dimiliki oleh hakim, yang akan melahirkan persepsi atau pernyataan dalam

bentuk pertimbangan-pertimbangan yang tertera di dalam putusan.

Kemampuan berpikir logis dipengaruhi oleh kecerdasan hakim yang

diperoleh sejak menempuh pendidikan seperti kebiasaan melakukan

penalaran hukum, merancang surat-surat pengadilan, dan analisis terhadap

putusanpengadilan.

Dalam kaitannya dengan kemampuan berpikir logis terdiri atas

penalaran hukum deduktif dan penalaran hukum induktif. Penalaran hukum

deduktif yaitu hakim akan melihat suatu perbuatan hukum/peristiwa hukum

dalam suatu kesimpulan khusus berdasarkan pernyataan yang berlaku

umum. Sebaliknya penalaran induktif merupakan proses penarikan

kesimpulan yang berlaku umum (universal) dari rangkaian kejadian yang

bersifat khusus (partikular).

Adapun penalaran yang lain yaitu penalaran abduktif dan penalaran

evaluatif. Charlers Pierce mendefenisikan penalaran abduktif sebagai

penalaran yang terjadi dalam merumuskan suatu hipotesis berdasarkan

kemungkinan adanya korelasi antara dua peristiwa yang sebelumnya sudah

diketahui. Sedangkan penalaran evaluatif yaitu penalaran yang didasarkan

pada kemampuan berpikir kritis, menilai baik-buruknya, tepat atau tidaknya

Page 83: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

64

suatu gagasan, dalam hal ini tidak menambah atau mengurangi gagsan, kita

menilainya menurut kriteria tertentu.

b) Kepribadian

Dalam terminology kepribadian terdapat berbagai istilah, seperti motif

sifat dan tempramen, yang menunjukan kekhasan permanen pada

perseorangan. Kepribadian merupakan organisasi dinamis dari sistem-sistem

psikofisik dalm individu yang turut menentukan cara-caranya yang

unik/khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Hakim sebagai pribadi penegak hukum memilki kepribadian otoritarian dan

kepribadian demokratis (kepribadian berempati tinggi) yang memungkinkan

berpengaruh dalam menjatuhkan putusan. Menurut Alteyemer, hakim yang

menjatuhkan putusan dalam kaitannya dengan kepribadian hakim tidak

terlepas dari pengaruh otoritas yang ada, cara berpikir konvensionalisme,

kesetian pada otoritas dan agresi otoritarian.112

Pernikahan untuk usia muda yang di bawah ketentuan peraturan

perundang- undangan memang dibolehkan demi kemaslahatan. Secara

metodologis, langkah penentuan usia kawin didasarkan kepada metode

maslaha mursalah. Namun demikian, karena sifatnya yang ijtihad, yang

kebenarannya relatif, ketentuan tersebut tidak bersifat kaku. Artinya, apabila

karena sesuatu dan lain hal perkawinan dari mereka yang usianya dibawah

112

Damang Averroes Al-Khawarizmi,Aspek psikologis terhadap hakim

Page 84: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

65

21 tahun atau sekurang-kurangnya 19 tahun untuk pria dan 16 tahun untuk

wanita, undang-undang tetap memberi jalan keluar.113

Menurut kesimpulan penulis pertimbangan hakim Pengadilan Agama

Sengeti dalam mengabulkan permohonan dispensasi kawin ialah setelah

hakim mendengar keterangan orang tua, keterangan anak dari pihak laki-

laki maupun perempuan kemudian keterangan saksi disitu hakim melihat

apakah anak tersebut sudah mampu dari segi ekonomi, jika sudah tetapi

penghasilannya tersebut belum mencukupi hakim akan menanyakan dari

pihak orang tua apakah mereka mau membantu kebutuhan dari anak

tersebut atau tidak. 114

Kemudian hakim juga melihat dari sisi psikologis anak-anak tersebut.

Hakim akan menanyakan kesiapan orang tua untuk mebantu, mengayomi

dan membimbing anak-anak tersebut dalam rumah tangganya. Dengan

mempertimbangan itu hakim mengatakan jika dibiarkan anak ini tidak

dinikahkan maka akan berulang-ulang melakukan zina dan dapat

menimbulkan kemudharatan yang lebih besar.115

Kemudian di dalam

Kompilasi Hukum Islam pasal 186 yang berbunyi:

“perempuan yang hamil diluar perkawinan dapat dikawinkan dengan

laki-laki yang menghamilinya.”116

Kemudian Pasal 53 ayat (1) Kompilasi hukum Islam berbunyi:

113

Drs. Ahmad Rofiq, M.A, Hukum Islam di Indonesia (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 1998), Hlm l. 78. 114

Wawancara dengan hakim Pengadilan Agama Sengeti kelas 1B, 20 Agustus 2019. 115

Nur Aisyah, Dispensasi pernikahan di Bawah Umur Pada Masyarakat Islam,

Jurisprudenmtie,vol. 4 Nomor 2, Desember 2017, Hlm. 177. 116

Kompiilasi hukum Islam pasal 186.

Page 85: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

66

“ perkawinan wanita yang hamil di luar nikah dengan pria yang

menghamilinya dapat dilangsungkan tanpa menunggu lebih dahulu

kelahiran anaknya.”117

Maka hakim memberikan pertimbangannya dalam perkara dispensasi

kawin tersebut dan mengabulkannya agar dapat menghindari anak-anak

tersebut dari dosa jika terus melakukan zina.118

Dasar hukum yang menjadi pertimbangan hakim Pengadilan Agama

Sengeti dalam memutus perkara dispensasi nikah adalah berdasarkan bukti-

bukti serta dalil-dalil pemohon. Dan selain menggunakan dasar hukum yang

terdapat dalam Undang-Undang, majelis hakim juga menggunakan dasar

hukum dari sumber hukum Islam.

Berdasarkan syarat-syarat untuk melaksanakan pernikahan baik

menurut hukum Islam maupun perundang-undangan telah terpenuhi.

Dalam perkara tersebut majelis hakim memberikan penetapannya

berdasarkan bahwa pernikahan mereka dapat segera dilaksanakan

berhubung karena di antara para pemohon telah suka sama suka dan selalu

bersama dan dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam

Agama maupun Undang-Undang.

Bahwasannya majelis hakim telah menasehati pemohon agar

pernikahan anaknya ditunda menunggu cukup umur (19) tahun, akan tetapi

tidak berhasil, karena pemohon tetap pada pendiriannya yang didukung

dengan keterangan pemohon dan diperkuat anak kandung pemohon serta

terdapat keterangan dari para saksi yang bersesuaian dengan dengan dalil-

117

Kompiilasi hukum Islam Pasal 53 ayat (1). 118

Wawancara dengan hakim Pengadilan Agama Sengeti kelas 1B, 20 Agustus 2019.

Page 86: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

67

dalil permohonan, majelis hakim memandang mereka patut dinikahkan

untuk menghindari atau mencegah terhadap perbuatan yang tercela dan

melanggar agama di mana keduanya sering bersama, maka dengan prinsip

menutup pintu kejahatan (Saddu Zar‟iyyah), maka majelis hakim patut

memberikan dispensasi nikah kepada anak kandung pemohon agar dapat

melaksanakan pernikahan yang sah di mata agama dan negara sehingga

dapat tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA).

Hakim tidak kuasa menolak keadaan pemohon karena hakim lebih

memperhatikan kemanfaamtan hukum bagi pembangunan masyarakat dan

mengedepankan masalah kemaslahatan demi kepentingan umum.

Dikhawatirkan lebih besar mudharatnya jika permohonan dispensasi nikah

perkawinan ditolak.

C. Dampak Negatif Dan Positif Pernikahan di Bawah Umur

1. Dampak Negatif Pernikahan di Bawah Umur

Dispensasi kawin memiliki beberapa dampak negatif yang akan

ditimbulkan yaitu:

a. suami istri yang menikah dibawah umur rawan akan terjadinya

perceraian. Sebelum menikah calon suami isteri diperlukan kesiapan

mental dari sisi lahir dan batin, termasuk di dalamnya kematangan usia.

b. Dari sisi kesehatan reproduksi rawan terjadinya kematian pada anak dan

ibu. Dalam kesehatan dikatakan bahwa perempuan berusia dibawah 21

Page 87: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

68

tahun, seluruh organ reproduksinya belum siap untuk dipakai

mengandung dan melahirkan anak.119

c. Akan muncul kemiskinan biasanya pernikahan dibawah umur sangat

rentan terhadap kemiskinan karena secara ekonomi mereka belum siap

bekerja.

d. Terjadi eksploitasi anak yang karena menikah akhirnya mereka harus

bekerja dan merawat anak.120

Jika dilihat dari tujuan dispensasi pernikahan adalah untuk

melegalkan sesuatu hubungan agar tidak terjadi hal-hal yang menimbulkan

kemudharatan dalam suatu hubungan tersebut, namun realita yang terjadi

dimasyarakat praktek dispensasi nikah ini menimbulkan dampak yang

berpengaruh terhadap kesakralan sebuah pernikahan, yang dimana karena

keinginan melangsungkan pernikahan namun belum mencapai kematangan

psikis atau bisa dikatakan kedewasaan sebelum waktunya menyebabkan

kelabilan dalam ber rumah tangga dan menimbulkan ketidak seriusan dalam

melangsungkan pernikahan tersebut. Hingga marak terjadi perceraian yang

dilakukan oleh mereka yang melakukan pernikahan dini yang dimana

hubugan pernikahan mereka masih dalam jangka pernikahan yang masih

sangat pendek.

119

Kompas.com, “Batas Usia Minimal Pernikahan 21Tahun”, diakses pada 20 Agustus

2019 diakses dari kompas.com. 120

Berita satu, “Beragam Efek Buruk Pernikahan Dini”, diakses pada tanggal 6 agustus

2019, diakses di www.beritasatu.com.

Page 88: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

69

2. Dampak Positif Pernikahan di Bawah Umur

Pernikahan dalam Islam tidaklah semata-mata sebagai hubungan

atau kontrak keperdataan semata, akan tetapi mempunyai nilai ibadah4, dan

mendatangkan kemaslahatan atau kebaikan yang sangat besar, diantanya

sebagai berikut.

1. Berguna untuk meneruskan mata rantai keturunan manusia di muka

bumi, memperbanyak jumlah kaum muslimin..

2. Dapat memelihara dan menjaga kemaluan, serta jangan sampai

menikmati hal-hal yang diharamkan syariat, yang bisa merusak struktur

kehidupan masyarakat.

3. Dapat menjadikan kaum muslim lebih bertanggung jawab melindungi

dan berusaha untuk menafkahi istrinya, sebagaimana firma Allah SWT,

dalam surat An-Nisaa ayat 34.

ى ان أي ا أفقا ي ت م الله تعضى عه تعض ا فض عه انغاء ت اي جال ق انش

فعظ شص انلات تخاف ا دفظ الله ة ت انذاخ قاتاخ دافظاخ نهغ فانص

جش ا الله كا عثلا إ أطعكى فلا تثغا عه فإ اضشت ضاجع ف ان

عها كثشا

Artinya: kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena

Allah SWT telah melebihkan sebahagian mereka(laki-laki) atas

sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah

menafkahkan sebagian dari harta mereka.121

121

Al-Qur‟an Surah An-Nisaa Ayat 34

Page 89: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

70

4. Tercapainya ketenangan dan ketentraman antara suami dan istri serta

terwujudnya perdamaian jiwa.

5. Pernikahan sangat berperan dalam membantu menjaga pola hidup

masyarakat dari tindak kekejian yang bisa menghancurkan akhlak

manusia dan menjauhkannya dari kemaluan.

6. Mampu menjaga dan melestarikan keturunan, serta menguatkan tali

kekeluargaan dan persaudaraan antar satu sama lainnya.

7. Pernikahan akan mengangkat manusia dari kehidupan seperti binatang ke

derajat kemanusia yang sangat mulia.122

122

Ika Novitasari, Dampak Psikis Pernikahan Dini Dan Pentingnya Bimbingan Pra

Nikah,Universitas Islam Negeri Walisongo Searang:2015, hlm.66.

Page 90: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dengan judul

“Pertimbangan Hakim Dalam Memberikan Izin Dispensasi kawin di Bawah

Umur di Pengadilan Agama Sengeti Kelas 1B)”, serta penelitian yang

penulis lakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Prosedur pelaksanaan Dispensasi Kawin pada Pengadilan Agama Sengeti

sama dengan prosedur berperkara pada umumnya. Permohonan

Dispensasi Kawin diajukan oleh orang tua pria mupun wanita kepada

pengadilan agama yang mewilayahi tempat tinggalnya. Kemudian berkas

perkara diperiksa oleh Majelis Hakim, ketua majelis memulai

pemeriksaan dengan pertanyaan pertanyaan yang diajukan kepada

pemohon, anak pemohon dan calon anak pemohon secara bergantian.

Kemudian Ketua Majelis melanjutkan pemeriksaan bukti surat dan

sidang di skors. Setelah musyawarah selesai, skors dicabut dan pemohon

dipanggil kembali masuk ke ruang persidangan, kemudian dibacakan

penetapannya

2. Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab diajukan dispensasi

perkawinan antara lain karena Faktor Hamil sebelum melangsungkan

perkawinan, dan khawatir timbu fitnah. Dasar pertimbangan hakim

dalam mengabulkan dipensasi usia perkawinan yaitu hakim tidak hanya

Page 91: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

72

berpacu pada Undang – Undang, disinilah diperlukan ijtihad hakim

dalam menetapkan sesuatu berdasarkan maslahat mursalah. Hakim harus

memperhatikan dampak yang akan ditimbulkan oleh sesuatu yang telah

ditetapkannya.

Page 92: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

71

DAFTAR PUSTAKA

A. Kitab dan Buku/Literatur

Muhdlor A. Zuhdi , Memahami Hukum Perkawinan: Nikah, Talak,

Cerai dan Rujuk (Bandung: al-Bayan, 1995).

Azzam Abdul Aziz Muahammad, Fiqh Muanakahat, (jakarta: Amzah

Manan Abdul, Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan

Agama. (Jakarta:Yayasan Al-Hikmah, 2000).Mukti Arto, Praktek

Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama, ( Yogyakarta : Pustaka

Pelajar, 2007).

Kamil Ahmad, “Filsafat Kebebasan Hakim”, (Jakarta: Prenadamedia

Group, 2012).

Rofiq Ahmad, Hukum Perdata Islam Di Indonesia,(Jakarta: Rajawali Pers).

Kharlie Ahmad Tholabi, Hukum Keluarga Indonesia, (Jakarta: Sinar

Grafika).

Departemen Agama RI, Bahan Penyuluhan Hukum, (Jakarta: Direktorat

Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1999/2000).

Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Indonesia(Jakarta : Balai Pustaka, 1995).

Al-Munawar Said Agil Husin, Konsep al-Maslahah Sebagai Salah Satu

Sumber Perundangan Islam, ISLAMIYYAT 18 & 19 (1998).

Hadikmmusuma Hilman, Hukum Perkawinan Indonesia (Bandung: CV.

Mandar Maju, 2007)

Page 93: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

72

https://kbbi.web.id, diakses pada tanggal 20 Oktober 2019.

Usman Husaini dan Akbar Purnomo Setiady, Metodologi Penelitian Sosial,

(jakarta: Bumi Aksara, 2008).

Ishaq, Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis, serta

Disertas, (Bandung: Alfabeta, 2017).

Noor Juliansyah, Metodologi Penelitian: skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya

Ilmiah, (jakarta: Kencana, 2012).

Saleh K. Wantjik, Hukum Perkawinan Indonesia (Jakarta: Ghalia Indonesia,

1976).

Kompas.com, “Batas Usia Minimal Pernikahan 21Tahun”, diakses pada 20

Agustus 2019 diakses dari kompas.com

Laporan Tahunan Pengadilan Agama Sengeti 2018

Rasjidi Lili Dan Thania Rasjidi, Teori Sosiologi Hukum, (Jakarta: Citra

Aditya Bakti, 2007).

Harahap M. Yahya,Kedudukan Kewenangan Dan Acara Peradilan

Agama,(Jakarta: Sinar Grafika, 2003).

Mardani, Hukum Acara Perdata Peradilan Agama Dan Mahkamah Syariah,

(Jakarta: Sinar Grafika, 2017).

Masruk Zuhdi, Pengatar Hukum Syariah, (Jakarta: CV Haji Masagung,

1990).

Ramulyo Mohd. Idris, Hukum Perkawinan Islam, (Jakarta: PT Bumi

Aksara).

Ngafifi Muhamad, “kemajuan teknologi dan pola hidup manusia”

Page 94: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

73

Sunma Muhammad Amin, Hukum Keluarga Islam Di Dunia Islam (Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2004).

Aro Mukti, Praktek Perkara Perdata pada Pengadilan Agama, cet. V.

Yogyakarta . Pustaka Pelajar 2004.

Rasyid Roihan A Rasyid, Hukum Peradilan Agama, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2013).

Romli, Pengantar Ushul Fiqh, (Jakarta: Kencana, 2017).

Una Sayuti (ed), Pedoman Penulisan Skripsi,. .

Aminuddin Slamet, Fiqh Munkahat (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999).

Subekti, dkk, Kamus Hukum. cet ke-4 (Jakarta: Pramita, 1979).

Sudikno Mertokusumo, Penemuan Hukum Sebuah Pengantar, Direktorat

Jenderal Pembinaan Kelembagaan AgamaIslam, Bahan

PenyuluhanHukum, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2001).

Sugiyono, Metode Peneletian Pendidikan (pendekatan kualitatif),

(Bandung: Alfabet,2016).

Ali Zainuddin Ali,Hukum Perdata Islam di Indonesia, (Jakarta: Sinar

Grafika, 2006).

B. UU/ Peraturan-peraturan

Kompilasi Hukum Islam

Undang-undang Nomor 1 tahun 1974

Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009

Page 95: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

74

C. Karya Ilmiah, Skripsi, Dan Jurnal

Rahman Ari Rahman, Dispensasi Nikah Anak Di Bawah Umur (Analisis

Penetapan Perkara Nomor: 124/Pdt.P/2010/Pa.Srg.Di Pengadilan

Agama Serang), Skripsi Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Tahun 2011.

aprianto Danu, “Dispensasi Nikah Dalam Perspektif Fikih Dan Hukum

Positif (Studi Putusan Pengadilan Agama Purbalingga Tahun 2007-

2008), Skripsi Mahasiswa Jurusan Akhwal Al- Syahsiyyah, UIN

Syarif Hidayatuah Jakarta, 2011.

Hadiyanto Firman, “Dispensasi Nikah Dengan Pemeriksaan Setempat

(studi Analisis Perkara No. 079/pdt. P/PA.BL. Tentang Dispensai

Nikah, Skripsi Mahasiswa Jurusan Akhwal Al- Syahsiyyah, STAIN

Ponorogo,2013.

Hartini, “Dispensasi Perkawinan di Bawah Umur di Pengadilan Agama

Kabupaten Madiun Perspektif Undang-undang No. 1 tahun 1974”,

Skripsi Mahasiswa Jurusan Akhwal Al-Syahsiyyah, STAIN Ponorogo,

2008.

Hasriani,” Dispensasi Pernikahan Di Bawah Umur Pada Masyarakat Islam

Di Kabupaten Bantaeng(Studi Kasus Pada Pengadilan Agama Kelas 2

Bantaeng Tahun 2013-2015)”, Fakultas Syari‟ah Dan Hukum

Universitas Islam Negeri (Uin) Alauddin Makassar 2016.Jaenal

Aripin, Peradilan Agama Dalam Bingkai Reformasi hukum di

Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 126.Sudikno Mertokusumo,

Page 96: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

75

Penemuan hukum (Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

2010).

Ahyani Sri, Pertimbangan Pengadila Agama Atas Dispensasi Pernikahan

Usia Dini Akibat Kehamilan di Luar Nikah, jurnal wawasan hukum ,

vol . 34 No. 1, febuari 2016.

Arifin Ja‟far, “Dispensasi Nikah Di Bawah Umur Menurut Undang-undang

Nomor 1 Tahun 1974 Ditinjau Dari Hukum Islam (Studi Atas

Penetapan Pengadilan Agama Sleman Tahun 2007-2009”, Skripsi

Mahasiswa Jurusan Akhwal Al-Syahsiyyah Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010.

Nisa Khairun, Pertimbangan Hukum Dispensasi Nikah Oeh Hakim

Pengadian Agama Sengeti (Analisis Penetapan Perkara

no.46/PDT.P/2015/PA.SGT), Skripsi Mahasiswa Jurusan Akhwal Al-

Syahsiyyah, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2018.

Aisyah Nur, Dispensasi pernikahan di Bawah Umur Pada Masyarakat

Islam, Jurisprudetie,vol. 4 Nomor 2, Desember 2017.

Rohmatilah Siti tentang, “Analisa Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama

Magetan Tentang Izin Poligami”, (Skripsi Sarjana, STAIN, Ponorogo,

2016).

D. Dan lain-lain

http//.www.Pa.sgt.com

Syukron Kamil, “Penyebab Pernikahan di Bawah Umur”. Diakses pada

Page 97: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

76

24 Juni 2019 diakses dari http://www.kainsutera-penyebab-

pernikahan-di-bawah-umur.html.

https://journal.uny.ac.id, diakses 22 Oktober 2019

Berita satu, “Beragam Efek Buruk Pernikahan Dini”, diakses pada tanggal

6 agustus 2019, diakses di www.beritasatu.com.

Page 98: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

77

Tabel. IV

DAFTAR INFORMAN123

No. Nama Jabatan

1. Abdan Khubban Ketua

2. Emaneli Majelis Hakim

3. Siti Patimah Majelis Hakim

4. Siti Khairiah Panitera Muda Permohonan

5. Romi Herusman Panitera Muda Hukum

123

. Data Informat Tahun 2019.

Page 99: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

78

LAMPIRAN

A. Salinan Penetapan Dispensasi Kawin

1. Contoh Kasus 1

PENETAPAN

Nomor 63/Pdt.P/2018/PA.SGT

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud tujuan permohonan Pemohon adalah

sebagaimana diuraikan diatas;

Menimbang sebelum mempertimbangkan pokok permohonan, Majelis

akan terlebih dahulu mempertimbangkan kewenngan Pengadilan Agama

dalam memeriksa, mengadili dan memutus permohonan a qua dan legal

standing Pemohon dalam mengajukan perkara aquo;

Menimbang, bahwa Permohonan ini merupakan permohonan

penetapan dispensasi kawin hal mana Pemohon telah mndallilkan bahwa

Pemohon beragama Islam, maka berdasarka ketentuan Pasal 49 ayat 1 huruf

(b) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan

Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50

Tahun 2009 Pengadilan Agama Sengeti kompetensi untuk mengadili

permohonan a quo;

Menimbang bahwa perkara ini adalah permohonan (voluntair) dan

Pemphpn telah mendalilkan bahwa Pemohon memiliki domisili hukum di

Page 100: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

79

dalam wilayah yurisdiksi Pengadilan Agama Sengeti, sehingga berdasarkan

hal tersebut Pengadilan Agama sengeti memiliki kompetensi relatif untuk

mengadili permohonan a quo;

Menimbang bahwa berkaitan dengan legal standing, pemohon dalam

permohonannya mendalilkan bahwa Pemohon adalah orang tua kandung

dari anak yang dimohonkan dispensasi kawinnya, sehingga berdasarkan

dalil tersebut Majelis hakim berpendapat bahwa Pemohon memiliki legal

standing untuk mengajukan permohonan a quo;

Menimbang, bahwa dalil yang diajukan oleh Pemohon tersebut pada

pokonya bahwa Pemohon bermaksud menikahkan anaknya yang bernama

Angga Prasetyo bin So‟im, dengan Riskiana binti Harun, namun usia anak

Pemohon tersebut belum cukup umur sehingga tidak memenuhi syarat usia

calon pengantin sebagaimana ketentuan perundang-undangan yang berlaku,

sedang pernikahan tersebut sangat mendesak karena keduanya telah

menjalin hubungan sejak satu tahun yang lalu dan hubungan mereka telah

sedemikian eratnya, dan pemohon sangat khawatir akan terjadi hal yang

lebih mudharat apabila tidak segera dinikahkan;

Menimbang bahwa perkara yag diajukan Pemohon termasuk perkara

voluntair maka sesuai ketentuan pasal 283 Rbg. Maka Pemohon dibebani

bukti untuk membuktikan seluruh dalil permohonannya;

Page 101: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

80

Menimbang bahwa untuk membuktikan dalil permohonannya,

pemohon mengajukan bukti surat P.1 dan P.2 serta dua orang saksi, Majelis

Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut;

Menimbang bahwa bukti P.1 yang asli nya akta otentik (autentik

akte). Quod est Pasal 285 R.Bg. jo. Pasal 870 KUH Perdata, alat bukti

tersebut memiliki kekuatan pembuktian yang mengikat dan semprna,

sehingga patut dinyatakan terbukti bahwa anak pemohon yang dimohonkan

dispensasi yang bernama Angga Prasetyo bin so‟im belum ukup umur untuk

menikah karena lahir pada tanggal 13 Agustus 2000.

Menimbang bahwa kedua saksi yang diajukan oleh Pemohon pada

pokonya telah memberikan keterangan baha maksud Pemohon datang ke

Pengadilan Agama adalah untuk mengajukan dispensasi kawin untuk

anakanya yang bernama Angga Prasetyo bin So‟im yang akan

melangsungkan perkawinan dengan seorang wanita bernama Riskiana binti

Bahrun, namun anak Pemohon yang bernama Angga Prasetyo bin so‟im

belum ukup umur untuk melangsungkan perkawinan. Anak Pemohon yang

bernama Angga Prasetyo bin so‟im dengan Riskiana binti Bahrun tidak ada

larangan untuk melangsungkan perkawinan. Anak Pemohon sudah bekerja

dan sudah berpenahasilan;

Menimbang, bahwa dua orang saksi yang diajukan Pemohon telah

memberikan keterangan dibawah sumpahnya yang didasarkan pada

pengetahuan, penglihatan dan pendengaran sendiri. Kedua orang saksi

Page 102: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

81

tersebut adalah orang yang dekat dengan Pemohon, serta keterangan para

saksi tidak bertentangan satu sama lain telah bersesuaian dengan dalil

permohonan Pemohon. Berdasarkan hal tersebut Majelis Hakim menilai

keterangan para saksi telah memenuhi syarat formil dan materil

sebagaimana ketentuan Pasal 171 ayat (1), 308 dan 309 R.Bg.jo Pasal 1907

KUH Perdata, sehingga dapat dijadikan sebagai bukti yang memperkuat

dalil permohonan Pemohon;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat dan saksi-saksi di

persidangan yang dihubungkan dengan dalil permohonan Pemohon

ditemukan fakta hukum sebagai berikut:

1. Bahwa Pemohon adalah orang tua kandung dari Angga Prasetyobin

So‟im;

2. Bahwa anak Pemohon yang bernama Angga Prasetyo bin So‟im akan

melangsungkan perkawinan dengan seorang wanita yang bernama

Riskiana binti Bahrun, namun usia ngga Prasetyo bin So‟im belum

cukup umur (18 tahun);

3. Bahwa keinginan anak Pemohon yang bernama Angga Prasetyo bin

So‟im untuk menikah dengan Riskiana binti Bahrun ditolak Kantor

Urusan Agama Kecamatan Jambi Luar Kota;

4. Bahwa tidak ada larangan perkaeinan antara anak Pemohon yang

bernama Angga Prasetyo bin So‟im dengan Riskiana binti Bahrun;

5. Bahwa pihak keluarga sepakat untuk menikahkan anak Pemohon

dengan calon istrinya;

Page 103: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

82

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis hakim akan menjawab

petitum permohona Pemohon berdasarkan fakta-fakta dan bukti yang telah

diterangkan diatas, dengan pertimbangan sebagai berikut;

Menimbang, nahwa petitum permohonan pemohon berkaitan dengan

petitum selanjutnya yang akan di jawab setelah Majelis Hakim

mempertimbagak petitum selanjutnya;

Menimbang, bahwa dalam menjawab petitum permohonan Pemohon

angka 2, Majelis hakim mengemukakan pertimbanga sebagai berikut;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta diatas maka menurut Majelis

Hakim anak Pemohon telah memenuhi syarat-syarat perkawinan sesuai

ketentuan pasal 66 dan 7 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974,

kecuali syarat usia perkawinan dalam pasal 7 ayat (1) Undang-undang

tersebut;

Menimbang, bahwa oleh karena anak Pmohon dan calon istrinya telah

bertekat bulat untuk melangsiungkan pernikahan, maka Majelis Hakim

berpendapataa bahwa jika menunda perkawinan tersebut hingga anak

Pemohon berusia 18 tahun, kerusakan/mudharat akan lebih besar daripada

,manfaatnya karna penolakan pernikahan oleh KUA Kecamatan Jambi Luar

Kota, tersebut harus dikesampingkan;

Menimbang, bahwa memperhatikan ketentuan tentang umur anak

Pemohon menurut hukum belu patut untuk dinikahkan sedangkan hubngan

sudah diluar batas norma agama dan norma kesusilaan, maka majelis hakim

sependapat dengan dalil fiqhiyah sebagai berikut:

Page 104: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

83

“menolak kerusakan haruslah diahulukan dari pada menarik

kemaslahatan”

Menimbang bahwa pemohon telah setuju anak Pemohon yang

bernama Agangga Prasetyo bin so‟im menikah dengan calon isterinya yang

bernama Riskina bij Bahrun. Anak Pemohon dan alon ister8inya juga sudah

mempunyai persiapan untuk menjalankan rumah tangga. Anak Pemohon

terbukti telah mempunyai pekerjaan dan penghasilan dan caalon isterinya

juga bisa melakukan pekerjaan rumah tangga masing-masing juga telah

mngerti tugas dan tanggung jawabnya sebagai suami isteri serta tekad

keduaanya untuk saling menyayangi. Dngan demikian Majelis hakim

menilai ketentuan dalam pasal 6 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 1

tahun 1974.jo. Pasal 15 ayat (2) dan pasdal 6 ayat (1) Kompilasi Hukum

Islam telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa antara anak Pemohon bernama Angga Prasetyo

bin So‟im dengan calon isterinya bernama Riskina bin Bahrun tidak terapat

halangan untuk menikah, sebagaimana yang diatur dalam ketentuan pasal 8,

9 dan 10 Undang- Nomor 1 Tahun 1974, serta ketentuan poasal 39 sampai

44 Kompilasi Hukum Islam (KHI), maka perkawinan anatara anak

Pemohon dan alon isterinya dapat dialangsingkan;

Menimbang, baahwa dari uraian pertimbangan tersebut diatas, harus

dinyatakan bahwa permohonan Pemohon agar pengadila Majelis hakim

memberikan dispensasi kepada anak Pemophon untuk menikah telah cukup

beralasan, sebagaimana maksud pasal 7 ayat (2) Undang-undang Nonor 1

Page 105: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

84

Tahun 1974 jo. Pasal 15 KHI, sehingga permohonan tersebut bisa

dikabulkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan Majelis hakim atas

ptitum permohonan Pemohon dan menjawab petitum permohonan angka 1,

permohonan pemohon dikabulkan seluruhnya;

Mengingat, pasal 49 UU Nomor 7 1989 yang telah diubah dengan

Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 tahun

2009, serta segala ketentuan peraturan perundangn-undnagan yang berlaku

dan hukum Islam yangberkaitan demngan perkara ini.

MENETAPKAN

1. Mengabulakan Permohonan pemohon;

2. Memberikan dispensasi kepada anak pemohon yang bernama Angga

Prasetyo bin So‟im untuk menikah dengan seorang wn aita bernama

Riskiana binti bahrun;

3. Membebankan pemohon untuk membayar biaya perkara sejuimlah

Rp.391.000,00 (tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah)

Demikian ditetapkan dalam musyawartah majelis hakim Pengadilan Agama

Sengeti bpada hari Rabu, tanggal 21 Nove,mber 2018 Masehi bertepatan

dengan tanggal 13 rabiul awwal 1440 Hijriyah oleh kami Dra. Siti Patimah,

M.sy., sebaga Ketua Majelis, Yunizar Hidayati, S.H.I., dan Rahmatullahj

ramadan ., S.H.I., masing-masing sebagai Hakim Anggota tersebut, dan

didampingi oleh Arief Mustaqim, S.E.I., M.Sy. sebaga Panitera Pengganti

dengan dihadiri oleh Pemohon;

Page 106: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

85

2. Contoh Kasus 2

P E N E T A P A N

Nomor 48/Pdt.P/2018/PA.Sgt.

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa adapun maksud dan tujuan permohonan para

Pemohon adalah sebagaimana yang telah diuraikan di atas;

Menimbang, bahwa pemanggilan terhadap para Pemohon telah

dilaksanakan sesuai ketentuan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 7 Tahun

1989 Tentang Peradilan Agama Jo. Pasal 145 ayat (1) dan (2) R.Bg. para

Pemohon telah datang sendiri menghadap dan telah mengemukakan haknya;

Menimbang, bahwa pokok masalah dalam perkara ini adalah para

Pemohon mengajukan izin (dispensasi) dari pengadilan terhadap anaknya

yang belum cukup umur bernama Hendriansyah bin Sudaryadi untuk

menikah dengan calon istrinya bernama Irma Safitri binti Hasnawi;

Menimbang, bahwa oleh Majelis hakim telah dilakukan penasihatan

agar para Pemohon dapat mengurungkan niatnya untuk menikahkan

anaknya yang bernama Hendriansyah bin Sudaryadi dan Irma Safitri binti

Hasnawi sampai batas usia yang ditentukan oleh undang-undang, sehingga

tidak perlu lagi penetapan dari Pengadilan Agama Sengeti, namun tidak

berhasil dan para Pemohon tetap dengan permohonannya;

Page 107: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

86

Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil permohonannya,

para Pemohon telah mengajukan bukti-bukti, yaitu berupa bukti surat P.1,

P.2, P.3, P.4 dan P.5 serta bukti dua orang saksi;

Menimbang, bahwa bukti surat P.1, P.2, P.3, P.4 dan P.5, merupakan

akta otentik yang dibuat oleh pejabat yang berwenang untuk itu, maka

sesuai dengan ketentuan Pasal 285 R.Bg juncto Pasal 1870 Kitab Undang-

Undang Hukum Perdata alat bukti tersebut memiliki kekuatan pembuktian

yang mengikat (bindende) dan sempurna (volledig) serta dapat diterima

sebagai alat bukti, sedangkan mengenai subtansinya akan dipertimbangkan

selanjutnya;

Menimbang, bahwa bukti P.1 dan P.2, membuktikan para Pemohon

adalah penduduk Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi,

merupakan wilayah yurisdiksi pemerintahan Kabupaten Muaro Jambi dan

masuk dalam wilayah hukum Pengadilan Agama Sengeti;

Menimbang, bahwa bukti P.3 adalah Kutipan Akta Kelahiran atas

nama Hendriansyah, yang lahir tanggal 24 Juni 2000, membuktikan

Hendriansyah berumur 18 tahun 2 bulan atau belum mencukupi syarat batas

minimal untuk melaksanakan pernikahan;

Menimbang, bahwa bukti P.4 adalah Kutipan Akta Kelahiran atas

nama Irma Safitri, yang lahir tanggal 07 Desember 2002, membuktikan

Irma Safitri berumur 15 tahun 9 bulan atau belum mencukupi syarat batas

minimal untuk melaksanakan pernikahan;

Page 108: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

87

Menimbang, bahwa bukti P.5 adalah penolakan pernikahan yang

dikeluarkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Sungai Gelam,

membuktikan para Pemohon telah mendaftarkan kehendak pernikahan anak

kandungnya yang bernama Hendriansyah dan Irma Safitri, akan tetapi

ditolak oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten

Muaro Jambi, karena anak para Pemohon belum cukup umur untuk

menikah;

Menimbang, bahwa saksi pertama adalah adik ipar Pemohon II dan

saksi kedua adalah tetangga Pemohon I, keduanya juga tidak terhalang

hukum untuk menjadi saksi dan telah memberikan keterangan di bawah

sumpah, materi kesaksiannya saling mendukung antara satu dengan yang

lainnya yaitu mengenai tujuan para Pemohon, hubungan antara anak

Pemohon I dengan calon istrinya anak Pemohon II yang telah menjalin

cinta, telah siapnya anak Pemohon I menjadi kepala rumah tangga dan telah

siapnya anak Pemohon II menjadi ibu rumah tangga, anak Pemohon I dan

anak Pemohon II sama-sama beragama Islam serta tidak ada pertalian darah

atau sesusuan yang menghalangi pernikahan mereka;

Menimbang, bahwa bukti saksi yang diajukan para Pemohon telah

memenuhi syarat formil bukti sesuai Pasal 171, 172, 175 dan 309 R.Bg dan

telah memenuhi syarat materil saksi sesuai Pasal 307 dan 308 R.Bg, dengan

demikian Majelis Hakim menilai kesaksian para saksi para Pemohon patut

untuk dijadikan sebagai alat bukti dalam perkara ini;

Page 109: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

88

Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil para Pemohon yang

dihubungkan dengan bukti surat dan keterangan saksi di persidangan,

Majelis Hakim telah menemukan fakta hukum sebagai berikut:

1. Bahwa anak Pemohon I yang bernama Hendriansyah bin Sudaryadi

belum cukup umur untuk menikah (lahir tanggal 24 Juni 2000) dan

anak Pemohon II yang bernama Irma Safitri binti Hasnawi juga belum

cukup umur untuk menikah (lahir tanggal 07 Desember 2002);

2. Bahwa anak Pemohon I sudah siap menjadi suami, sudah bekerja

sebagai Petani karet dengan penghasilan rata-rata sebesar

Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) setiap bulan dan sudah siap menjadi

kepala rumah tangga;

3. Bahwa anak Pemohon II sebagai calon istri sudah siap menjadi istri

dan ibu rumah tangga, dan siap menjalani kehidupan rumah tangga

sebagaimana layaknya istri terhadap suaminya;

4. Bahwa antara anak Pemohon I dan anak Pemohon II tidak ada

halangan menikah, sama-sama beragama Islam, tidak mempunyai

hubungan darah dan sesusuan;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7 ayat (1) Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Peradilan Agama, untuk

melangsungkan pernikahan pihak laki-laki minimal telah mberumur 19

tahun, sedangkan anak Pemohon I belum mencapai usia dimaksud karena

lahir pada tanggal 24 Juni 2000, dan untuk pihak perempuan minimal telah

berumur 16 tahun, sementara anak Pemohon II belum mencapai usia

Page 110: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

89

dimaksud karena lahir pada tanggal 07 Desember 2002, untuk itu

berdasarkan ketentuan Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun

1974 Tentang Peradilan Agama, untuk melangsungkan pernikahannya,

harus mendapatkan dispensasi dari Pengadilan Agama;

Menimbang, bahwa dengan mencermati fakta hukum yang telah

terbukti di atas, Majelis Hakim mempertimbangkan bahwa patut diduga

akan menimbulkan mudharat yang lebih besar bagi anak Pemohon I

(Hendriansyah bin Sudaryadi) dan anak Pemohon II (Irma Safitri binti

Hasnawi) dan mereka akan terjerumus melakukan perbuatan yang

melanggar norma agama jika tidak segera dinikahkan, maka akan lebih baik

untuk menghalalkan bagi keduanya untuk bergaul lebih intim, terlebih

kedua calon mempelai telah saling mencintai dan siap secara mental untuk

menanggung segala resiko;

Menimbang, bahwa anak kandung para Pemohon yang bernama

Hendriansyah bin Sudaryadi dan Irma Safitri binti Hasnawi telah sepakat

untuk melangsungkan pernikahan, namun rencana pernikahan secara resmi

tersebut terhalang karena anak kandung para Pemohon belum mencapai

batas usia minimal untuk menikah. Sehingga apabila dispensasi nikah tidak

diberikan dikhawatirkan akan menimbulkan dampak negatif oleh kedua

belah pihak pada masa yang akan datang, oleh karena itu Majelis Hakim

berpendapat solusi hukum yang terbaik adalah memberikan dispensasi nikah

tersebut;

Menimbang, bahwa dispensasi nikah yang diberikan Pengadilan

Page 111: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

90

Agama kepada pencari keadilan adalah untuk menghindari terjadinya

mudharat yang lebih besar daripada mashlahatnya, sesuai dengan kaidah

fiqih yang selanjutnya diambil-alih sebagai pertimbangan hukum sebagai

berikutm:

دفع انضاس يقذو عه جهة انافع

Artinya: “Mencegah yang membahayakan itu lebih diprioritaskan dari

pada

Menimbang, bahwa para Pemohon telah sepakat untuk menikahkan

anak para Pemohon. Anak para Pemohon juga sudah mempunyai persiapan

untuk menjalankan rumah tangga. Anak Pemohon I juga terbukti telah

mempunyai pekerjaan dan penghasilan, masing-masing juga telah mengerti

tugas dan tanggung jawabnya sebagai suami istri serta tekad keduanya

untuk saling menyayangi. Dengan demikian Majelis Hakim menilai

ketentuan dalam Pasal 6 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun

1974 Jo. Pasal 15 ayat (2) dan Pasal 16 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam

telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa antara anak Pemohon I nama Hendriansyah bin

Sudaryadi dengan calon istrinya bernama Irma Safitri binti Hasnawi tidak

terdapat halangan untuk menikah, sebagaimana yang diatur dalam ketentuan

Pasal 8, 9, dan 10 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan,

serta ketentuan Pasal 39 sampai 44 Kompilasi Hukum Islam, maka pernikahan

antara anak Pemohon I dengan calon istrinya anak Pemohon II dapat

Page 112: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

91

dilangsungkan;

Menimmbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan

tersebut di atas, Majelis Hakim berkesimpulan permohonan para Pemohon

terbukti dan beralasan hukum, untuk itu patut dikabulkan dengan memberi

izin (dispensasi) kepada anak Pemohon I Hendriansyah bin Sudaryadi untuk

menikah dengan calon istrinya anak Pemohon II yang bernama Irma Safitri

binti Hasnawi;

Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang

perkawinan, maka sesuai Pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun

1989 Tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-undang

Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, seluruh

biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada para Pemohon

untuk membayarnya;

Mengingat, semua peraturan perundang-undangan dan ketentuan

hukum lain serta dalil-dalil syara‟ yang berhubungan dengan perkara ini;

MENETAPKAN

1. Mengabulkan permohonan para Pemohon;

2. Memberikan dispensasi kepada anak Pemohon I yang bernama

Hendriansyah bin Sudaryadi untuk menikah dengan seorang perempuan

anak Pemohon II bernama Irma Safitri binti Hasnawi;

3. Membebankan para Pemohon untuk membayar biaya perkara sejumlah

Rp441.000,00 (empat ratus empat puluh satu ribu rupiah).

Page 113: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

92

Demikian penetapan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan

Majelis Hakim Pengadilan Agama Sengeti pada hari Senin, tanggal 03

September 2018 Masehi, bertepatan dengan tanggal 22 Dzulhijjah 1439

Hijriyah, oleh kami Rijlan Hasanuddin, LC., sebagai Ketua Majelis, Apit

Farid, S.H.I., dan Mhd. Syukri Adly, S.H.I., M.A., masing-masing

sebagai Hakim Anggota. Penetapan tersebut diucapkan dalam sidang

terbuka untuk umum pada hari Kamis, tanggal 06 September 2018 Masehi,

bertepatan dengan tanggal 25 Dzulhijjah 1439 Hijriyah, oleh Ketua Majelis,

dengan didampingi Hakim Anggota yang sama, dibantu oleh Siti Azizah,

S.H.I., sebagai Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh para Pemohon.

3. Contoh Kasus 3

P E N E T A P A N

Nomor 38/Pdt.P/2018/PA.Sgt.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa adapun maksud dan tujuan permohonan Pemohon

adalah sebagaimana yang telah diuraikan di atas;

Menimbang, bahwa pemanggilan terhadap Pemohon telah

dilaksanakan sesuai ketentuan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 7 Tahun

Page 114: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

93

1989 Tentang Peradilan Agama Jo. Pasal 145 ayat (1) dan (2) R.Bg.

Pemohon telah datang sendiri menghadap dan telah mengemukakan haknya;

Menimbang, bahwa pokok masalah dalam perkara ini adalah

Pemohon mengajukan penetapan izin (dispensasi) dari pengadilan kepada

anaknya yang belum cukup umur bernama Andi Kurniawan bin Mujali

untuk menikah dengan calon istrinya bernama Azmi Nurlaili binti Abidin;

Menimbang, bahwa oleh Majelis hakim telah dilakukan penasihatan

agar Pemohon dapat mengurungkan niatnya untuk menikahkan anaknya

yang bernama Andi Kurniawan bin Mujali sampai batas usia yang

ditentukan oleh undang-undang, sehingga tidak perlu lagi penetapan dari

Pengadilan Agama Sengeti, namun tidak berhasil dan Pemohon tetap

dengan permohonannya;

Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil permohonannya,

Pemohon telah mengajukan bukti-bukti, yaitu berupa bukti surat P.1, P.2,

dan P.3, serta bukti dua orang saksi;

Menimbang, bahwa bukti surat P.1, P.2, dan P.3, merupakan akta

otentik yang dibuat oleh pejabat yang berwenang untuk itu, maka sesuai

dengan ketentuan Pasal 285 R.Bg juncto Pasal 1870 Kitab Undang-Undang

Hukum Perdata alat bukti tersebut memiliki kekuatan pembuktian yang

mengikat (bindende) dan sempurna (volledig) serta dapat diterima sebagai

alat bukti, sedangkan mengenai subtansinya akan dipertimbangkan

selanjutnya;

Menimbang, bahwa bukti P.1 adalah fotokopi Kartu Tanda Penduduk

atas nama Mujali, membuktikan bahwa Pemohon bertempat tinggal di

Wilayah Hukum Pengadilan Agama Sengeti;

Menimbang, bahwa bukti P.2 adalah fotokopi Kutipan Akta Kelahiran

atas nama Andi Kurniawan bin Mujali, yang lahir tanggal 07 Juni 2000,

membuktikan Andi Kurniawan bin Mujali belum mencukupi syarat batas

minimal untuk melaksanakan pernikahan;

Page 115: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

94

Menimbang, bahwa bukti P.3 adalah fotokopi Surat Penolakan

Pernikahan atas nama Andi Kurniawan, yang dikeluarkan oleh Kepala

Kantor Urusan Agama Kecamatan Sungai Gelam, membuktikan Pemohon

telah mendaftarkan kehendak pernikahan anak kandungnya yang bernama

Andi Kurniawan, akan tetapi ditolak oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan

Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, karena anak Pemohon belum

cukup umur untuk menikah;

Menimbang, bahwa saksi pertama Pemohon adalah tetangga calon

istri anak Pemohon dan saksi kedua Pemohon adalah tetangga Pemohon,

keduanya juga tidak terhalang hukum untuk menjadi saksi dan telah

memberikan keterangan di bawah sumpah, materi kesaksiannya saling

mendukung antara satu dengan yang lainnya yaitu mengenai tujuan

Pemohon, hubungan antara anak Pemohon dengan calon istrinya yang telah

berpacaran, telah siapnya anak Pemohon menjadi kepala rumah tangga dan

calon istri anak Pemohon telah siap menjadi ibu rumah tangga, anak

Pemohon dan calon istrinya sama-sama beragama Islam serta tidak ada

pertalian darah atau sesusuan antara anak Pemohon dengan calon istrinya

tersebut. Juga tidak ada yang keberatan dengan rencana pernikahan anak

Pemohon dengan calon istrinya;

Menimbang, bahwa bukti saksi yang diajukan Pemohon telah

memenuhi syarat formil bukti sesuai Pasal 171, 172, 175 dan 309 R.Bg dan

telah memenuhi syarat materil saksi sesuai Pasal 307 dan 308 R.Bg, dengan

demikian Majelis Hakim menilai kesaksian para saksi Pemohon patut untuk

dijadikan sebagai alat bukti dalam perkara ini;

Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil Pemohon yang

dihubungkan dengan bukti surat dan keterangan saksi di persidangan,

Majelis Hakim telah menemukan fakta hukum sebagai berikut:

1. Bahwa anak Pemohon yang bernama Andi Kurniawan bin Mujali belum

cukup umur untuk menikah (lahir tanggal 07 Juni 2000) dengan calon

istrinya yang bernama Azmi Nurlaili binti Abidin;

Page 116: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

95

2. Bahwa anak Pemohon sudah siap untuk menikah dan menjalankan

kewajiban sebagai seorang suami. Anak Pemohon sudah mengerti hak

dan kewajiban seorang kepala rumah tangga, sudah bekerja sebagai buruh

tani di kebun sawit, dengan penghasilan sekitar Rp2.000.000,00 (dua juta

rupiah) perbulan, dan juga membantu di kebun sawit milik orang tuanya;

3. Bahwa calon istri anak Pemohon sudah siap menjadi seorang istri dan

akan berusaha untuk menjadi ibu rumah tangga yang baik;

4. Bahwa anak Pemohon dan calon istrinya telah lama berpacaran;

5. Bahwa antara anak Pemohon dan calon istrinya tidak ada halangan

menikah, sama-sama beragama Islam, tidak mempunyai hubungan darah

dan sesusuan;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menjawab

petitum permohonan Pemohon berdasarkan fakta hukum yang telah

dikemukakan di atas, dengan pertimbangan sebagai berikut;

Menimbang, bahwa petitum permohonan Pemohon poin 1 berkaitan

dengan petitum selanjutnya, maka petitum tersebut akan dijawab setelah

Majelis Hakim mempertimbangkan petitum selanjutnya;

Menimbang, bahwa dalam menjawab petitum permohonan Pemohon

poin 2 tentang pemberian dispensasi kawin kepada anak Pemohon dengan

calon istrinya, Majelis Hakim mengemukakan pertimbangan sebagai

berikut;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7 ayat (1) Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Peradilan Agama, untuk

melangsungkan pernikahan pihak laki-laki minimal telah berumur 19 tahun,

sedangkan anak Pemohon belum mencapai usia dimaksud karena lahir pada

tanggal 16 Agustus 2000, untuk itu berdasarkan ketentuan Pasal 7 ayat (2)

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Peradilan Agama, untuk

melangsungkan pernikahannya, harus mendapatkan dispensasi dari

Pengadilan Agama;

Page 117: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

96

Menimbang, bahwa dengan mencermati fakta hukum yang telah

terbukti di atas, Majelis Hakim mempertimbangkan bahwa patut diduga

akan menimbulkan mudharat yang lebih besar bagi anak Pemohon (Andi

Kurniawan bin Mujali) dan calon istri anak Pemohon (Azmi Nurlaili binti

Abidin) dan mereka akan terjerumus melakukan perbuatan yang melanggar

norma agama jika tidak segera dinikahkan, maka akan lebih baik untuk

menghalalkan bagi keduanya untuk bergaul lebih intim, terlebih kedua calon

mempelai telah saling mencintai dan siap secara mental untuk menanggung

segala resiko, bahkan telah lama berpacaran;

Menimbang, bahwa anak kandung Pemohon yang bernama Andi

Kurniawan bin Mujali dengan calon istrinya yang bernama Azmi Nurlaili

binti Abidin telah sepakat untuk melangsungkan pernikahan, namun rencana

pernikahan secara resmi tersebut terhalang karena Andi Kurniawan bin

Mujali belum mencapai batas usia minimal untuk menikah. Sehingga

apabila dispensasi nikah tidak diberikan dikhawatirkan akan menimbulkan

dampak negatif oleh kedua belah pihak pada masa yang akan datang, oleh

karena itu Majelis Hakim berpendapat solusi hukum yang terbaik adalah

memberikan dispensasi nikah tersebut;

Menimbang, bahwa dispensasi nikah yang diberikan Pengadilan

Agama kepada pencari keadilan adalah untuk menghindari terjadinya

mudharat yang lebih besar daripada mashlahatnya, sesuai dengan kaidah

fiqih yang selanjutnya diambil-alih sebagai pertimbangan hukum sebagai

berikut:

دفع انضاس يقذو عه جهة انافع

Artinya: “Mencegah yang membahayakan itu lebih diprioritaskan daripada

meraih keuntungan”. („Abdul Wahhab Khallaf, Kitab „Ilmu Ushul

al-Fiqh, 1977, halaman 208).

Page 118: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

97

Menimbang, bahwa Pemohon telah setuju anak Pemohon yang

bernama Andi Kurniawan bin Mujali menikah dengan calon istrinya yang

bernama Azmi Nurlaili binti Abidin. Anak Pemohon dan calon istrinya juga

sudah mempunyai persiapan untuk menjalankan rumah tangga. Anak

Pemohon juga terbukti telah mempunyai pekerjaan dan penghasilan,

masing-masing juga telah mengerti tugas dan tanggung jawabnya sebagai

suami istri serta tekad keduanya untuk saling menyayangi. Dengan

demikian Majelis Hakim menilai ketentuan dalam Pasal 6 ayat (1) dan (2)

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Jo. Pasal 15 ayat (2) dan Pasal 16

ayat (1) Kompilasi Hukum Islam telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa antara anak Pemohon nama Andi Kurniawan bin

Mujali dengan calon istrinya bernama Azmi Nurlaili binti Abidin tidak

terdapat halangan untuk menikah, sebagaimana yang diatur dalam ketentuan

Pasal 8, 9, dan 10 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan,

serta ketentuan Pasal 39 sampai 44 Kompilasi Hukum Islam, maka pernikahan

antara anak Pemohon dengan calon istrinya dapat dilangsungkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut

di atas, Majelis Hakim berkesimpulan permohonan Pemohon terbukti dan

beralasan hukum, untuk itu patut dikabulkan dengan memberi izin

(dispensasi) kepada anak Pemohon yang bernama Andi Kurniawan bin

Mujali untuk menikah dengan calon istrinya yang bernama Azmi Nurlaili

binti Abidin;

Menimbang, bahwa petitum permohonan Pemohon poin 3, tentang

pembebanan biaya perkara, oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang

perkawinan, maka sesuai pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun

1989 Tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor

50 Tahun 2009, petitum permohonan tersebut patut dikabulkan dengan

membebankan biaya perkara kepada Pemohon;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan Majelis Hakim atas

masing-masing petitum permohonan Pemohon di atas, maka menjawab

Page 119: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

98

petitum permohonan Pemohon poin 1, permohonan Pemohon dikabulkan

seluruhnya;

Mengingat, pasal 49 UU Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan

Agama yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan

Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, serta segala ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan hukum Islam yang berkaitan dengan

perkara ini.

MENETAPKAN

1. Mengabulkan permohonan Pemohon;

2. Memberikan dispensasi kepada anak Pemohon yang bernama Andi

Kurniawan bin Mujali untuk menikah dengan seorang perempuan bernama

Azmi Nurlaili binti Abidin;

3. Membebankan Pemohon untuk membayar biaya perkara sejumlah

Rp266.000,00 (dua ratus enam puluh enam ribu rupiah).

Demikian penetapan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan

Majelis Hakim Pengadilan Agama Sengeti pada hari Senin, tanggal 23 Juli

2018 Masehi, bertepatan dengan tanggal 10 Zulkaidah 1439 Hijriyah, oleh

kami Yunizar Hidayati, S.H.I., sebagai Ketua Majelis, Rahmatullah

Ramadan D., S.H.I. dan Mhd. Syukri Adly, S.H.I., M.A., masing-masing

sebagai Hakim Anggota. Penetapan tersebut diucapkan dalam sidang

terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis, dengan

didampingi Hakim Anggota yang sama, dibantu oleh Haristo, S.H. sebagai

Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh Pemohon.

Page 120: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

99

B. Daftar Gambar

Wawancara dengan Bapak Abdan Khubban, Ketua Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi.

Page 121: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

100

Wawancara dengan Ibu Emaneli, Majelis Hakim Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi.

Wawancara dengan Ibu Siti Patimah, Majelis Hakim Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi.

Page 122: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

101

Wawancara dengan Ibu Siti Khairiah Panitera Muda Permohonan Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi.

Wawancara dengan Romi Herusman, Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi.

Page 123: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

102

CURRICULUM VITAE

A. Identitas Diri

B. Riwayat Pendidikan

SD/MI, Tahun Lulus : SDN /X Simpang Setiti, 2010

SMP/MTs, Tahun Lulus : MTSN Pijoan, 2013

SMA/MA, Tahun Lulus : MAS Ainul Yaqin, 2016

C. Pengalaman Organisasi

1. Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Tahun 2016-

2017.

2. Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Tahun 2017-

2018.

3. Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Tahun 2018-

2019.

Nama : Mila Mertiana

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Singkut, 15 Februari 1997

Alamat Sekarang : Lr. Melati, Rt/Rw 008/003, Kelurahan

Pijoan, Kecamatan Jambi Luar Kota,

Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.

No. Telp/HP : 0896-1767-0659

Nama Ayah : Junaidi

Nama Ibu : Nurwakidah

Page 124: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

103

Page 125: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMBERIKAN DISPENSASI …repository.uinjambi.ac.id/1501/1/shk162117...Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Mila Mertiana,

104