pertemuan ke 2

33
MATAKULIAH EKONOMI REGIONAL & PENGEMBANGAN WILAYAH Pemanfaatan Tanah

Upload: brawijaya-university

Post on 21-Jul-2015

14 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

MATAKULIAH EKONOMI REGIONAL &

PENGEMBANGAN WILAYAH

Pemanfaatan Tanah

Human-land relationship

Human Activites Land

Modification

Space and Resources

Model Tempat Sentral

Hakikatnya Teori Christaller tanah yang produktif mendukung pusat kota.

Pusat kota seringkali berupa Central Business Distric(CBD).

Secara ideal kota merupakan pusat daerah yang produktif. Pusat kota hakekatnya sebagai tempat sentral.

Anggapan dikemukakan oleh Christaller dan Losch :

1. Hanya ada 2 kegiatan yaitu kegiatan kota dan desa2. Kegiatan desa yaitu pemakaian ekstensif tanah untuk

pertanian, tidak ada ekonomi aglomerasi3. Kegiatan kota merupakan pemakaian intensif tanah

dan sifatnya ekonomi aglomerasi4. Mereka yang melakukan kegiatan-kegiatan tersebut

saling membutuhkan hasil kegiatan masing-masing.5. Kualitas tanah sama dengan ongkos transfer dan

proporsional dengan jarak6. Kegiatan desa dan permintaan terhadap hasil kota

berdistribusi yang sama.

PEMANFAATAN TANAH

• Persaingan dalam pemanfaatan tanah

• Permintaan & Penawaran terhadap tanah :

- Rent Surfaces nilai tanah

- Rent Gradient fungsi / maksud tanah

Sewa ini orientasi :

- Hasil Produksi ( Output )

- Faktor-faktor produksi ( Input )

Kurva, hubungan antara berbagai tingkat hasil pada 1 ha tanah

ongkos

Hasil Q

FC

TC

MC

AC

Jenis-jenis sewa ini berbeda-beda sesuai dengan jenis pemanfaatan tanah itu sendiri. Jenis sewa ini orientasinya dapat berdasarkan :

a. Hasil produksi

b. faktor-faktor produksi.

TEORI DASAR PEMANFAATAN TANAH

• Von Thunen ( Penentuan tempat penanaman yg paling

efisien berbagai tanaman dan pemanfaat-an tanah yg dimiliki )

Asumsi :- Tanah datar semuanya- Intensitas setiap tanaman tertentu( Model ini menyatakan : hasil yg paling besar / ha,

rent gradientnya paling curam dan tanah tersebut paling dekat pada pasar )

RUMUS MODEL VON THUNEN

1) TC = F + a Q2) R = ( P – tx ) Q – a Q b – FKeterangan :TC = ongkos faktor prod.bukan tanah pada tanah seluas 1 haF = ongkos tetap tiap haQ = hasil tiap haa,b = koefisien teknologiR = sewa max.yg dibayar tiap haP = harga hasil (kegiatan) di pasart = ongkos tranport tiap satuan hsl tiap jrk yg ditempux = jarak ke pasar

Penentuan Harga Tanah

1) Pola Pemanfaatan tanah :

- Scale ecomies dan aglomerasi

- Dekat tempat kegiatan (ongkos angkut)

- Kondisi sosial dan amenities

2) Nilai sewa pada masa mendatang :

- Spekulasi tanah

- Perubahan zoning

Rumus Harga Tanah

P = R / iKeterangan : P = Harga tanah R = Sewa tanah i = Tingkat bungaSewa tanah : harga / nilai jasa yg dihasilkan

oleh tanah pd suatu periode tertentu( dinyatakan dlm Rp / m2 / th )

Faktor-Faktor Penentu Nilai Lahan

Jarak dari pusat

Harga Vi f ( Pi, Ai, Ti, Ui, Hi )

Pi = Aksesibilita Potensial

Ai = Amenities

Ti = Topography

Ui = Present & Future Use

Hi = Historical Factor

Ubiquitous Connectivity: Universal Participation

Satellite

Global

Suburban& rural

Urban

Pico-Cell

Micro-Cell Macro-Cell

In-building

Pico-Cell

Adapted from Tim Hewitt, “UMTS Overview,” TIA inf. Session, ITU Comf., Mpls, MN, Oct. 17-18, 1998

sewa

Jarak/kmCBD Lokasi

keseimbangan

Ro

S

Struktur hrg tnh riil

Model Moses & WilliamsonD = a + biL + b2W + b3T + b4H + b5V + b6M + b7C + U D = kepadatan T = % tnh (jalan) H = ja raya ( 1 = ada,0 =tdk ada)L = proxy sewa V = tanah kosong M = % utk industri C = dummy ( 0 = dl bts kota, 1 = bkn dl btskota) Muth perubahan ek sewa naik org bergerak ke suburban

Penarn sewa

Rumus Harga Tanah

P = R / iKeterangan : P = Harga tanah R = Sewa tanah i = Tingkat bungaSewa tanah : harga / nilai jasa yg dihasilkan

oleh tanah pd suatu periode tertentu( dinyatakan dlm Rp / m2 / th )

The Land Portion of the Property Tax

Supply

Demand

C

B

D

450 900 1,350

Quantity of land (number of quarter-acre lots)

Land rent/year

$

1,200

1,000

800

/ /

Market Effects of the Land Tax

Pola Pengelompokan Kota-Kota

Distribusi Ukuran Kota Komposisi Kota

> 1.000.000500.000 - 1.000.000 100.000 - 500.000

Kota Metropolitan Kota Besar Kota Menengah

50.000 - 100.000 25.000 - 50.000

Kota Kecil A Kota Kecil B

5.000 - 10.000 3.000 - 5.000

Kota Desa Besar Kota Desa Kecil

Land suitability scores for a residential development

Factor Atribute Score / Weight

Slope

Sewer service district

Floodplain

<= 5 %5 % - <= 15 %15 % - <= 25 % >25 %Inside the districtOutside the districtInside 100 year Outside 100 year

5 30 %4215 25 %21 20 %5

Distance to major roads <= 1 km1 - <= 2 km2 - <= 5 km> 5 km

5 10 %432

Soil classified based on Restrictions to construction

SlightModerateSevere

5 15 %31

Calculate a composite score :

S = Σ si . wi

Composite score Land suitability class

0 - 1 Least suitable1.1 - 2 Less suitable2.1 - 3 Moderate suitable3.1 - 4 More suitable4.1 - 5 Most suitable

Contoh : S = 1 X 0.3(slope)+1 X 0.2 (floodplain) + 1 X 0.25 (soil) + 2 X 0.15 (sewer) + 2 X 0.1 (roads) = 0.3 + 0.2 + 0.25 + 0.3 + 0.2 = 1.25

Strategi Pembangunan Kota-Kota

Strategi Pembangunan Kota

Perenc. Pemb. Tata Ruang Nasional

Pembangunan Daerah Perkotaan

Pebangunan Daerah Perdesaan

Perencanaan Pembangunan Industri dlm pusat pengembangan

Perencanaan Sistem hirarki pusat-pusat pelayanan

Perencanaan unit-unit pembangunan perdesaan

Sewer service district

http://2.bp.blogspot.com/-32LttCMhH-4/UYHj-mYNBiI/AAAAAAAADaA/wP25DPCMj-k/s1600/Paran%C3%A1_River_Floodplain.jpg